1. geo.tanah
-
Upload
fik-fikriyaah -
Category
Documents
-
view
3.398 -
download
6
Transcript of 1. geo.tanah
Geografi Tanah
Oleh Fikriyah, 0706265415
Sumber :
Darmawijaya, M. Isa. 1990. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Hardjowigeno, Sarwono. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedologenesis. Jakarta : Akapress
www.wikipedia.org
Pengertian Tanah
Menurut Berzelius 1803 dalam Joffe 1949 dalam bukunya Lehrbuch
der Chemi Tanah adalah laboratorium kimia alam dimana berbagai proses
dekomposisi dan reaksi sintesis kimia berlangsung secara tenang.
Sedangkan menurut Davy 1840 masih dalam Joffe 1949 dalam bukunya
yang berjudul Element of Agricultural Chemistry tanah adalah
laboratorium yang menyediakan unsur hara (nutrient). Vonliebig 1840
dalam Joffe 1949 mendefinisikan tanah sebagai reaksi dalam mana
seseorang dapat mengetahui jumlah dan jenis hara tanaman, susunan
kimia merupakan kriteria bagi pemupukan tanah. Lain hal nya dengan
Hilgard 1906 mendefinisikan tanah sebagai bahan yang gembur dan lepas
tempat tumbuh – tumbuhan memperoleh hidup berkat adanya zat hara
serta syarat lainnya untuk tumbuh. Meitcherlich 1920 sendiri
mendefinisikan tanah sebagai suatu campuran bahan padat berbentuk
tepung, air dan udara, yang karena mengandung zat hara dapat
menyuburkan tanaman. Weigner 1926 seorang ahli kimia mendefinisikan
tanah sebagai sistem dispersi kasar dan koloidal. Berbeda dengan ahli
lainnya, seorang ahli fisika bermana Thaer 1909 dalam Joffe 1949
mendefinisikan tanah sebagai akumulasi dan campuran berbagai bahan,
terutama terdiri atas unsur-unsur Si, Al, Ca, Mg, Fe, dan unsur-unsur
lainnya. Dengan definisi lainnya Thaer mengklasifikasikan tanah atas
dasar fraksi partikelnya seperti tanaha pasir, tanah debu, dan tanah
lempung, yang ternyata masih tetap digunakan sebagai salah satu cirri
klasifikasi tanah terbaru. Sedangkan seorang ahli geologi berfaham lain
lagi, seorang pakar geologi modern Werner 1918 dalam Jofee 1949 tidak
memisahkan antara ilmu tanah dengan geologi, dan berpendapat bahwa
“tanah adalah lapisan hitam tipis yang menutupi bahan padat kering
terdiri atas bahan bumi berupa partikel kecil yang remah, sisa vegetasi
dan khewan. Tanah adalah medium dalam mana tumbuhan bertempat
kedudukan, berakar, tumbuh, dan berubah. Sprengel 1837, tanah adalah
suatu massa bahan berasal dari mineral yang mengandung hasil
dekomposisi tumbuhan dan hewan. Gaya yang menyelenggarakan
dekomposisi batuan menjadi tanah adalah air, oxigen, karbondioksida dari
udara, vegetasi dan aliran air. Friedrich Fallou 1855 sendiri dalam Joffe
1949 secara geologi umum tanah dapat dianggap sebagai hasil pelapukan
oleh waktu yang menggerogoti batuan planet kita, dan lambat laun
mengadakan dekomposisi masa tanah yang kompak. Dalam hal ini tanah
dibagi dua katagori ialah tanah yang lapuk dan tanah alluvial. Sedangkan
Ricthofen salah satu pengikut Fallou 1882 dalam Joffe 1949 dengan
pengalamannya dalam geologi dan geografi menyatakan bahwa tanah
adalah bentukan permukaan bumi yang lepas, semacam penyakit batuan
alam. Pada tahun 1870 Dokuchaiev dalam Glinka 1927 menyatakan
bahwa tanah adalah bantukan mineral dan organik dipermukaan bumi,
sedikit banyak selalu diwarnai oleh humus, dan secara tetap menyatakan
dirinya sebagai hasil kegiatan kombinasi bahan, seperti jasad, baik yang
hidup maupun yang mati, bahan induk, iklim dan relief. Zakharov
mendefiniskan tanah sebagai suatu tubuh alam historis yang bebas dan
terpisah. Sibirtzev 1895 menegaskan bahwa tanah sebagai tubuh alam
yang bersejarah (natural historical body) dan dan tubuh alam yang bebas
(independent natural body). Di Amerika Serikat Marbut 1927
mendefiniskan tanah sebagai lapisan paling kuar kulit bumi yang biasanya
bersifat tak padu (unconsolidated) mempunyai tebak mulai dari selaput
tipis sampai lebih dari tiga meter, yang berbeda dengan bahan
dibawahnya biasanya dalam hal warna, sifat, fisik, susunan kimia,
mungkin juga proses – proses kimia yang sedang berlangsun, sifat biologi,
reaksi dan morfologinya. Sedangkan Joffe 1949 sendiri sebagai seorang
pakar tanah Amerika Serikat mendefinisikan tanah sebagai bangunan
alam tersusun atas horizon-horizon yang terdiri atas bahan mineral dan
organik, biasanya tak padu mempunyai tebak yang berbeda-beda dan
yang berbeda pula dengan bahan induk yang ada dibawahnya dalam hal
ini morfologi, dengan sifat susunan fisik, sifat dan susunan kimia dan sifat-
sifat biologis. Lain halnya dengan Bremmer (1958 dalam Lutz et al., 1959)
mendefinisikan tanah sebagai bagian permukaan kulit bumi yang
dijadikan oleh pelapukan kimia dan fisik kegiatan berbagai tumbuhan dan
hewan. Suatu definisi sangat berbeda dikemukakan oleh seorang ahli
bernama Stebutt 1930 yang memberikan definisi tanah yang bersifat
matematik, mudah dan sederhana, tetapi mencakup semua sifat tanah
yang sangat kompleks. Tanah didefinisikan sebagai suatu fungsi substrat
geologi dengan tenaga luar. Sarwono Hardjowigeno sendiri
mendefinisikan tanah sebagai kumpulan dari benda alam di permukaan
bumi yang tersusun dalam horizon-horizon terdiri dari campuran bahan
mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan media untuk
tumbuhnya tanaman. Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari
mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua
kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan
dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi
akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup
berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah
menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Wikipedia. Tanah merupakan
suatu gejala alam permukaan daratan yang membentuk suatu zone dan
biasa disebut pedosfer, tersusun atas bahan lepas berupa pecahan dan
lapukan batuan bercampur dengan bahan organik (Notohadiprawiro,
1993). Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, meduduki sebagian
besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan
memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jazad hidup yang
bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama
jangka waktu tertentu pula. Darmawijaya, M. Isa hal 9.
Perbedaan Tanah dengan Lahan
Lahan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia karena
lahan merupakan bagian dari kehiodupan manusia. Menurut Dokuchaiev,
tanah (soil) mengacu kepada materi tanah, yang selain memiliki panjang,
lebar, tetapi juga memiliki kedalaman (ketebalan) tertentu (berdimensi
tiga. Tanah mengacu pada perwujudan tanah secara fisik. Tanah secara
fisik memiliki penciri dan sifat-sifatnya tertentu dalam kajiannya. Tanah
(secara fisik) merupakan bagian dari ilmu tanah (pedology), didalam
konteks geografi tanah, maka objek kajian tentu saja tanah yang bersifat
fisik. Sedangkan lahan (land) mengacu pada muka tanah sebagai ruang
(space) berukuran panjang kali lebar (berdimensi dua). Lahan mempunyai
pengertian yang lebih luas dari tanah, lahan merupakan lingkungan fisis
dan biotik yang berkaitan dengan dukungnya terhadap perikehidupan dan
kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan fisis berupa relief, topografi,
iklim, tanah, dan air. Sementara lingkungan biotik berupa hewan,
tumbuhan, dan manusia. itu artinya lahan (land) lebih mengacu pada
fungsi sosial tanah.
No Tanah Lahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tanah sebagai materi
Berdimensi tiga, yaitu panjang,
lebar, dan kedalaman.
Mengacu pada perwujudan tanah
secara fisik.
Kajiannya mencakup bagian dari
ilmu tanah (pedology).
Tanah memilki berbagai lapisan
(horizon).
Memilki banyak klasifikasi tanah.
Mengacu pada muka tanah
sebagai ruang (space)
Berdimensi dua, yaitu memiliki
panjang dan lebar.
Mengacu pada fungsi social
tanah.
Kajiannya mencakup bagian
dari tata guna lahan (Land use)
Lahan tidak memilki horizon.
Klasifikasi lahan : lahan
potensial dan lahan kritis.
Geografi Tanah
Geografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran jenis-jenis
tanah secara geografis dan dikaitkan pula dengan faktor-faktor
pembentuk tanahnya. (Ilmu tanah, Sarwono Hardjowigeno). Interpretasi
lain Geografi Tanah merupakan ilmu yang mengkaji berbagai jenis tanah,
kejadian tanah, penciri dan sifat tanah, pembentukan tanah, serta
distribusi atau penyebaran tanah diatas permukaan bumi.