1. Eksplorasi Endapan Primer

30
Oleh : Rudy Gunradi dan Franklin

description

...

Transcript of 1. Eksplorasi Endapan Primer

  • Oleh :

    Rudy Gunradi dan Franklin

  • Endapan Primer adalah endapan yang

    terbentuk bersamaan dengan proses

    pembentukan batuan.

    Eksplorasi endapan primer bertujuan

    untuk mengidentifikasi keterdapatan

    mineral logam pada suatu daerah yang

    meliputi aspek ukuran, bentuk, sebaran,

    kuantitas dan kualitasnya, sehingga dapat

    dilakukan kajian untuk nilai keekonomian.

  • Eksplorasi endapan primer emas, bijih besi, tembaga dan mangan secara umum mempunyai tahapan yang hampir sama, hal ini disebabkan proses pembentukan dan tipe endapan yang terbentuk adalah sama.

    Untuk logam mangan meskipun proses dan tipe pembentukannya adalah primer namun dari segi keekonomian, mangan tipe sekunder/sedimenter yang paling ekonomis dan yang paling banyak ditambang.

  • Genesa dan model pembentukan

    Lingkungan geologi (Formasi Pembawa

    Logam)

    Aktifitas Hidrotermal (Intrusi)

    Pola struktur

  • ENDAPAN MANGAN SEDIMENTER

    Puger, Jawa Timur

    Puger, Jawa Timur

    Minahasa Utara

  • Untuk mengetahui keberadaan endapan

    logam-logam tersebut di alam perlu

    dilakukan beberapa tahapan eksplorasi

    antara lain:

    1. tahapan penyelidikan umum (tahapan

    survei tinjau, tahapan prospeksi) dan

    2. tahapan eksplorasi (Umum dan rinci)

  • Secara umum tahapan eksplorasi dibagi

    menjadi: Penyelidikan umum yang dibagi lagi menjadi:

    survei tinjau dan prospeksi

    Eksplorasi yang dibagi lagi menjadi: eksplorasi

    umum dan eksplorasi rinci

  • Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang

    berpotensi bagi keterdapatan mineral logam pada sekala regional

    terutama berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya:

    Studi Pendahuluan meliputi : tinjauan literatur, geologi regional, studi

    citra landsat, interpretasi foto udara, sintesa-sintesa geologi;

    Rancangan eksplorasi menyangkut pengajuan Model Eksplorasi

    sebagai hipotesa kerja, penentuan petunjuk-petunjuk geologi yang

    akan digunakan, penentuan strategi dan pentahapan serta pemilihan

    sistem eksplorasi;

    Penilaian daerah berdasarkan pustaka dan data yang ada;

    Tinjauan Daerah meliputi :

    Survei dari udara; survei dan analisa foto udara, survei dan analisa

    aeromagnetic.

    Survei permukaan, pembuatan lintasan geologi di seluruh daerah.

    Identifikasi jenis batuan dan struktur dengan peta dasar skala 1 :

    (100.000250.000). Tahapan ini menghasilkan daerah-daerah prospek.

    Hasil evaluasi dan perhitungan jumlah bahan galian dari tahapan ini

    berupa sumber daya hipotetik

  • Tujuan prospeksi : mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia dan geofisika. Pekerjaan : Pemetaan geologi semi rinci (skala 1 : 10.000 1 :

    100.000); Survei geokimia seperti: stream sampling, soil sampling,

    pendulangan, float mapping, rock sampling, bila dianggap perlu dilakukan pembuatan sumur-uji/paritan uji atau pemboran dangkal setempat);

    Survei geofisika dengan metode magnetik, Polarisasi Terimbas (IP).

    Hasil evaluasi dan perhitungan jumlah bahan galian dari tahapan ini berupa sumber daya tereka (indicated).

  • Panning

    Stream Sediment

  • Tujuan : menentukan gambaran geologi suatu

    endapan primer berdasarkan, perkiraan awal

    mengenai ukuran, bentuk, sebaran,

    kemenerusan, kuantitas dan kualitasnya,

    dilakukan dengan cara : Pemetaan geologi sekala 1 : 2.000 ~ 1 : 10.000,

    pembuatan paritan dan sumur-uji,

    survey geofisika rinci dengan system jejaring/grid,

    survey geokimia rinci (soil sampling) dengan kisi

    (grid),

    beberapa pemboran pengambilan conto.

  • Tujuan : mendeliniasi secara rinci dalam 3 dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan, meliputi : Pemetaan geologi rinci sekala 1 : 200 - 1 :

    500, pengambilan contoh sistematis, perapatan paritan dan sumur uji, program pemboran yang terperinci dan

    sistematik pembuatan terowongan uji.

  • Terowongan Uji

    Sumur Uji

  • Terowongan Uji

  • Pembuatan laporan merupakan kegiatan

    terakhir seluruh pekerjaan eksplorasi yang

    berisi uraian teknis dan non-teknis.

    Laporan terdiri dari babbab yang berisi

    pendahuluan, kegiatan penyelidikan, hasil

    penyelidikan dan kesimpulan. Laporan

    dilengkapi dengan sari, daftar isi, daftar

    gambar, daftar foto, daftar tabel dan lampiran,

    serta daftar pustaka. Contoh format laporan

    mengacu pada SNI 13-6606-200.