1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

download 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

of 62

Transcript of 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    1/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    BAB II

    EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN

    CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    2.1. Gambaran Umum Kota Cirebon

    2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

    Kota Cirebon terletak di bagian Timur Provinsi Jawa Barat dan

     berada pada jalur utama lintas Pantura. Secara geografis Kota Cirebon

     berada pada posisi 108,33o dan 6,41o Lintang Selatan pada Pantai Utara

    Pulau Jawa bagian Barat. Bentuk wilayah memanjang dari Barat ke Timur

    sekitar 8 kilometer, dan dari Utara ke Selatan sekitar 11 kilometer dengan

    ketinggian dari permukaan laut 5 meter. Secara topografis, sebagian besar

     wilayah Kota Cirebon merupakan dataran rendah dan sebagian kecilmerupakan wilayah perbukitan yang berada di wilayah selatan kota.

    Kondisi wilayah kota yang sebagian besar berupa dataran rendah menjadi

    kendala tersendiri karena kecepatan aliran air hujan yang terbuang ke

    laut menjadi lambat dan sangat berpotensi menimbulkan genangan banjir

    di beberapa tempat. Oleh karena itu di beberapa titik dibangun stasiun

    pompa yang berfungsi mempercepat pembuangan air hujan ke laut.

     Adapun luasan wilayah administrasi ± 37,35 km2 atau ± 3.735,8 hektar.

    Secara geografis, Kota Cirebon dibatasi oleh :

    - Sebelah Utara : Sungai Kedung Pane

    - Sebelah Barat : Sungai Banjir Kanal / Kabupaten Cirebon

    - Sebelah Selatan : Sungai Kalijaga

    - Sebelah Timur : Laut Jawa

    Sesuai dengan lokasi wilayah yang berada di tepi laut, Kota Cirebon

    termasuk daerah bertemperatur udara cukup tinggi berkisar antara

    23,4oC - 33,6oC dengan curah hujan per tahun sebanyak 1.732 mm, dan

    116 hari hujan atau sebanyak 31,78 % per tahun. Kondisi air tanah pada

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    2/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    umumnya dipengaruhi oleh intrusi air laut, sehingga kebutuhan air bersih

    masyarakat untuk keperluan air minum sebagian besar bersumber dari

    pasokan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon yang

    sumber mata airnya berasal dari Kabupaten Kuningan.

    Pada umumnya tanah di Kota Cirebon adalah tanah jenis regosol

     yang berasal dari endapan lava dan piroklasik (pasir, lempung, tanah liat,

     breksi lumpur, dan kerikil) hasil intrusi Gunung Ciremai. Secara umum

     jenis tanah yang tersebar di Kota Cirebon ini relatif mudah untuk

    mengembangkan berbagai macam jenisvegetasi.Secara umum kondisi lingkungan di Kota Cirebon dapat dibagi

    menjadi dua bagian besar yaitu kawasan yang masih memiliki kualitas

    lingkungan yang masih baik yaitu memiliki indikator lingkungan di bawah

    ambang batas, dan kawasan yang kondisi lingkungannya telah berada di

    atas ambang batas kualitas lingkungan yang diperkenankan. Kawasan

     yang masih memiliki kualitas lingkungan di bawah ambang batas tersebar

    di seluruh wilayah kota, ditandai dengan masih adanya kawasan ruang

    terbuka hijau seperti di wilayah Argasunya, Harjamukti, wilayah

    Perumnas, dan lain sebagainya. Namun yang harus menjadi perhatian

    adalah kawasan-kawasan yang kondisi lingkungannya telah terjadi

    penurunan kualitas. Kawasan-kawasan tersebut diantaranya adalah

    kawasan bekas galian C Argasunya, kawasan-kawasan persimpangan

     jalan yang padat lalulintas yaitu di sekitar area Jl. Siliwangi, Jl. Dr. Cipto

    Mangunkusumo, Jl. Karanggetas, Jl. Pekiringan, Jl. Rajawali, Terminal

    Bus, dan Jl. Pemuda – By Pass. Selain itu ada beberapa aliran sungai

     yang memiliki indikator lingkungan yang telah melampaui ambang batas

    (Amoniak, Deterjen, dan Pecal Coli) yaitu diantaranya di sungai Sipadu,

    Sukalila, Suradinaya, Sigujeg, dan Gang Sontong.

    Kota Cirebon dalam Penataan Ruang Nasional menurut PeraturanPemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

    Nasional (RTRWN) adalah sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang

    merupakan salah satu pengembangan kawasan metropolitan, serta

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    3/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    merupakan bagian dari kawasan andalan yaitu Ciayumajakuning (Cirebon

     – Indramayu – Majalengka – Kuningan) dengan sektor unggulan pertanian,

    industri, perikanan, dan pertambangan.

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 8 Tahun 2012

    tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cirebon Tahun 2011-

    2031, struktur ruang Kota Cirebon dibagi menjadi 4 Sub Wilayah Kota,

     yaitu :

    (1)Sub Wilayah Kota (SWK) I meliputi sebagian dari Kelurahan

    Kesenden, Kebonbaru, Lemahwungkuk dan Pegambiran, dengan

    fungsi utama pelayanan pelabuhan dan perikanan dan fungsi

    pendukung, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, pendidikan,

     wisata, perdagangan dan jasa, industri kecil rumah tangga, Ruang

     Terbuka Hijau dan perumahan;

    (2)Sub Wilayah Kota (SWK) II meliputi sebagian dari Kelurahan

    Kesenden, Kebonbaru, Pekiringan, Kesambi, Kesenden, Panjunan,

    Pekalangan, Jagasatru, Pulasaren, Kesambi, Drajat, Sunyaragi,

    Pekiringan, Pekalipan, Lemahwungkuk, Kasepuhan, Pegambiran dan

    Kecapi, dengan fungsi utama pelayanan perdagangan dan jasa dan

    fungsi pendukung pemerintahan, fasilitas sosial, perumahan, wisata,

    pendidikan, perkantoran dan ruang terbuka hijau.

    (3)Sub Wilayah Kota (SWK) III meliputi sebagian dari Kelurahan

    Sunyaragi, Karyamulya, Harjamukti, Larangan, Kecapi, dan

    Pegambiran dengan fungsi utama pelayanan perumahan dan fungsi

    pendukung pemerintahan, perdagangan dan jasa, wisata,

    pergudangan, pemakaman, fasilitas sosial, ruang terbuka hijau,

    fasilitas olah raga dan fasilitas pendidikan.

    (4)Sub Wilayah Kota (SWK) IV meliputi wilayah Kelurahan Argasunya

    dengan fungsi utama pelayanan pertanian campuran dan fungsi

    pendukung wisata, pemakaman, agrobisnis, fasilitas sosial, ruang

    terbuka hijau dan hankam.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    4/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Gambar 2.1

    Peta Administrasi Kota Cirebon

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    5/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Menurut hasil sensus penduduk Tahun 2013, jumlah penduduk

    Kota Cirebon pada tahun 2013 ini mencapai 304.313 ribu jiwa, dengan

    komposisi 152.572 orang laki-laki dan 151.740 orang perempuan, Rasio

     jenis kelamin sebesar 100,55. Rasio jenis kelamin memperlihatkan

     banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Rasio jenis

    kelamin 100,55 artinya jumlah penduduk laki-laki sebanding dengan

    penduduk perempuan.

    2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

     Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari kesejahteraan dan

    pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan

    olahraga.

    2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

    Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB

      Perkembangan ekonomi adalah persentase perubahan angka

    PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun tertentu terhadap tahun

    sebelumnya, sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah persentase

    perubahan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun tertentu

    terhadap tahun sebelumnya. Angka perkembangan ekonomi

    memperlihatkan kemampuan suatu daerah secara nominal dalam

     berproduksi karena dipengaruhi oleh perubahan harga (inflasi) danperubahan jumlah produksi (output). Sedangkan angka pertumbuhan

    ekonomi mengindikasikan seberapa besar kemampuan suatu daerah

    secara riil dalam berproduksi karena hanya dipengaruhi oleh perubahan

    ouput tanpa dipengaruhi besarnya perubahan harga. Namun pada

    dasarnya baik angka perkembangan maupun angka pertumbuhan,

    keduanya sama-sama menunjukkan kondisi perubahan.

    Secara riil PDRB berdasarkan harga berlaku untuk setiap lapangan

    usaha dapat dilihat pada tabel  berikut :

     Tabel 2.1

    PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    6/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    (Sektor Ekonomi ) Tahun 2008-2012 (Juta Rp)

    Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012**

    1 Pertanian 32.246,40 33.646,46 39.246,78 42.226,56 40.851,302 Pertambangan

    dan Penggalian

    - - - - -

    3 Industri

    Pengolahan

    2.596.626,45 2.652.161,24 2.435.681,59 2.660.557,91 2.896.278,61

    4 Listrik, Gas dan

     Air Bersih

    195.835,70 224.536,70 260.844,27 274.039,61 295.945,55

    5 Kontruksi 490.065,12 563.891,67 662.691,63 776.886,43 853.419,39

    6 Perdagangan,

    Hotel dan

    Restoran

    2.927.917,89 3.324.240,94 3.873.589.28 4.263.719,62 4.653.237,28

    7 Pengangkutan

    dan Komunikasi

    1.174.266,70 1.336.070,46 1.619.646,60 1.859.279,62 2.020.657,61

    8 Keuangan, Sewa,

    dan jasa

    perusahaan

    827.996,11 965.462,32 1.166.952,55 1.271.036,23 1.397.312,09

    9 Jasa-jasa

    lainnya

    688.979,83 777.184,73 872.776,98 969.308,80 1.059.197,17

     Total PDRB

    Sumber : BPS kota Cirebon *Angka Sementara

      **Angka Sangat Sementara

     Adapun perkembangan PDRB atas dasar harga konstan untuk setiap

    lapangan usaha dapat dilihat pada tabel berikut :

     Tabel 2.2

    PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha

    (Sektor Ekonomi ) Tahun 2008-2012 (Juta Rp)

    Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012**1 Pertanian 18.546,39 18.895,94 20.433,51 20.765,00 19.783,06

    2 Pertambangan

    dan

    Penggalian

    - - - - -

    3 I ndustri

    Pengolahan

    1.687.790,08 1.689.245,07 1.516.440,60 1.568.910,21 1.661.729,07

    4 Listrik, Gas

    dan Air Bersih

    104.856,44 114.774,25 128.488,03 131.907,85 140.065,82

    5 Kontruksi 233.172,71 251.596,00 276.193,80 309.565,84 324.889,58

    6 Perdagangan,

    Hotel dan

    Restoran

    1.404.096,95 1.532.110,79 1.649.620,53 1.716.216,54 1.816.994.04

    7 Pengangkutan

    dan

    Komunikasi

    600.213,16 623.664.40 732.041.10 822.635.32 863.373.85

    8 Keuangan,

    Sewa, dan

    373.183,94 392.649.74 459.027.81 496.665.31 524.425.67

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    7/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

     jasa

    perusahaan

    9 Jasa-jasa

    lainnya

    389.281,39 431.326.67 464.617.43 491.279.65 515.988.50

     Total PDRB

    Sumber : BPS kota Cirebon *Angka Sementara

      **Angka Sangat Sementara

    Perbandingan antara nilai PDRB perkapita atas dasar harga berlaku

    antara Kota Cirebon dan Propinsi Jawa Barat tahun 2006 - 2010 dapat

    dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

    TABEL 2.3

     PERBANDINGAN NILAI PDRB REKAPITA ATAS DASAR HARGA

    BERLAKU ANTARA KOTA CIREBON DAN PROVINSI JAWA BARAT

     Tahun Cirebon

    (Juta Rupiah)

     Jawa barat

    (Juta Rupiah)

    Presentase PDRB

    Cirebon terhadap

     Jabar

    2006 891.489,09 60.756.420,07 1,47

    2007 1.063.435,37 69.107.119,49 1,542008 1.298.778,61 84.966.308,76 1,53

    2009 1.519.156,10 99.757.707,25 1,52

    2010* 1.796.670,56 117.612.050,92 1,53

    Sumber : BPS Kota Cirebon *)Angka Sementara

    2.1.2.1.1. Laju Inflasi

    Pertumbuhan ekonomi ditunjukkan oleh pertumbuhan PDRB

    atas dasar harga konstan, dipakai untuk menilai tingkat keberhasilan

    pembangunan di suatu daerah, secara tidak langsung menggambarkan

    tingkat perubahan produksi yang terjadi di suatu daerah.

     Tabel 2.4

    Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kota Cirebon

    No. Rincian Tahun

    2011 2012

    1.Pertumbuhan

    Ekonomi5,93 5,57

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    8/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    2. Inflasi 3,20 0,24

    Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon mulai

    mengalami peningkatan yang cukup berarti dibanding tahun

    sebelumnya yakni tahun 2012. Tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi

    di Kota Cirebon sedikit mengalami penurunan dibanding tahun

    sebelumnya, tetapi jika dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi dua

    tahun sebelumnya di Kota Cirebon mengalami peningkatan.

    2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

    Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi dan peningkatan pendapatan

    perkapita merupakan suatu kemajuan, akan tetapi harus diukur dari

    keberhasilan mengangkat harkat dan martabat rakyat ke tempat yang

    lebih baik dan manusiawi secara keseluruhan. Ini berarti pembangunan

    harus difokuskan pada manusia sebagai titik sentralnya sehingga akan

    tercipta kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Selama kurun waktu 2012-

    2013 IPM Kota Cirebon mengalami kenaikan rata-rata pertahun sebesar

    0,56 poin. Pada tahun 2012 IPM Kota Cirebon sebesar 76,42 dan pada

    tahun 2013 IPM Kota Cirebon sebesar 76,98. Dari IPM yang didapat Kota

    Cirebon tersebut menurut skala internasional pencapaian IPM,

    menunjukkan status pembangunan manusia di Kota Cirebon sebagaikategori menengah atas.

    Secara umum perkembangan IPM Kota Cirebon dan komponennya

    dapat dilihat pada tabel berikut ini :

     Tabel 2.5

    IPM Kota Cirebon dan Komponennya Tahun 2012 – 2013

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    9/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    N

    oIndikator

    Komponen IPM

    2009 2010 2011 2012 2013

    1 Angka Harapan Hidup

    (AHH)69,69

    68,5068,52 74,73 74,85

    2 Angka Melek Huruf

    (AMH)97,86

    97,0597,06 98,13 98,25

    3 Rata-rata Lama Sekolah 10,49 9,47 9,75 72,67 73,00

    4 Indeks Pendidikan 89,64 89,83

    5 Daya Beli (ribu) 64,89 66,26

     ANGKA IPM 76,42 76,98 Sumber : BPS Kota Cirebon 2013

    2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga

     Analisis seni budaya dan olah raga dilakukan terhadap indikator

     jumlah grup kesenian, jumlah klub olah raga dan jumlah gedung olah

    raga.

    2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

    Gambaran umum kondisi daerah aspek pelayanan umum dapat

    dilihat dari 2 (dua) fokus layanan, yaitu fokus layanan urusan wajib dan

    fokus layanan urusan pilihan.

    a.Fokus Layanan Urusan Wajib.

    Layanan urusan wajib pemerintah daerah terdiri dari 26 (dua puluh

    enam) urusan yaitu :

    1)Pendidikan

    Sektor pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam

    menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia yang diharapkan

     yaitu yang mampu melakukan inovasi, kreatifitas serta memiliki

    karakter dan budi pekerti yang luhur. Gambaran umum kondisi daerah

    terkait dengan urusan pendidikan salah satunya dapat dilihat dari

    indikator kinerja sebagai berikut :

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    10/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    • Angka Partisipasi Sekolah (APS)

    Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur

    partisipasi pendidikan murid diantaranya adalah Angka Partisipasi

    Sekolah (APS). Indikator ini menunjukan seberapa besar anak usia

    menurut tingkat pendidikan tertentu berada dalam lingkup

    pendidikan dan penyerapan dunia pendidikan formal terhadap

    penduduk usia sekolah. Angka Partisipasi Sekolah dihitung

     berdasarkan jumlah murid kelompok usia pendidikan yang masihmenempuh pendidikan dasar per 1.000 jumlah penduduk usia

    pendidikan dasar. Berikut secara lengkap disajikan data mengenai

     Angka Partisipasi Sekolah di Kota Cirebon per jenjang pendidikan

    tahun 2009 – 2011.

     Tabel 2. 6

    Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2009-2011

    Kota Cirebon

    No

    . Jenjang Pendidikan

     T a h u n

    2009 2010 2011

    1. SD/MI

    1.1 Jumlah murid SD usia 7-

    12 tahun

    29.479 34.025 33.042

    1.2 Jumlah murid MI usia 7-12

    tahun

    2.037 2.906 2.854

    1.3 Jumlah murid SMP usia <

    13 tahun

    3.625 4.018 4.562

    1.4 Jumlah murid MTs usia <

    13 tahun

    140 534 517

     Total 35.28

    1

    41.48

    3

    40.975

    1.5 Jumlah penduduk

    kelompok usia 7-12 tahun34.635 32.882 34.075

     Angka Partisipasi Sekolah

    SD/MI

    101,8

    7

    126,1

    6120,25

    2. SMP/ MTS

    2.1 Jumlah murid SMP usia 10.712 12.997 13.279

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    11/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    No

    . Jenjang Pendidikan

     T a h u n

    2009 2010 2011

    13-15 tahun

    2.2 Jumlah murid MTs usia

    13-15 tahun

    1.942 1.973 1.870

    2.3 Jumlah murid SMA/SMK <

    16 tahun

    5.072 5.553 4.689

    2.4 Jumlah murid MA usia <

    16 tahun

    380 177 360

     Total 18.10

    6

    20.70

    0

    20.198

    2.5 Jumlah penduduk

    kelompok usia 13-15 tahun 18.480 16.904 16.812

     Angka Partisipasi Sekolah

    SMP/ MTS97,98

    122,4

    6

    120,14

    3. SMA/SMK/MA

    3.1 Jumlah murid SMA/SMK

    usia 16-18 tahun

    14.902 14.519 16.220

    3.2 Jumlah murid MA usia 16 –

    18 tahun

    1.230 1.364 1.366

     Total 16.132

    15.883 17.586

    3.3 Jumlah penduduk

    kelompok usia 16-18 tahun16.026 16.686 16.680

     Angka Partisipasi Sekolah

    SMA/SMK/MA

    100,6

    695,19

    105,4

    3  Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Tahun 2012.

    Secara umum, angka partisipasi sekolah dibawah nilai 100% kecuali

    di daerah perkotaan angka partisipasi sekolah bisa > 100%. Hal ini

    disebabkan karena adanya siswa yang berasal dari luar Kota Cirebon

    tetapi bersekolah di kota, sementara siswa tersebut masih terdaftar

    sebagai penduduk luar Kota Cirebon, bukan penduduk kota dimana yang

     bersangkutan bersekolah.

    • Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah.

    Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah berdasarkan

    tingkat pendidikan per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan.

    Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua

    penduduk usia pendidikan.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    12/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Begitu pula dengan jenjang pendidikan menengah, rasio

    ketersediaan sekolah untuk jenjang pendidikan menengah

    mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 perbandingan ketersediaan

    sekolah menengah di Kota Cirebon adalah 1 : 355. Angka ini

    menunjukan bahwa 1 sekolah SMA/SMK/MA rata-rata menampung

    355 penduduk usia 16-18 tahun.

     Tabel 2.7

      Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

     Tahun 2009-2011 Kota Cirebon

    No. Jenjang Pendidikan T a h u n

    2009 2010 2011

    1. SD/MI

    1.1 Jumlah gedung sekolah 177 177 178

    1.2 Jumlah penduduk

    kelompok usia 7-12

    tahun

    34.635 32.882 34.075

    1.3 Rasio 1 : 196 1 : 186 1 : 192

    2. SMP/MTS

    2.1 Jumlah gedung sekolah 51 52 52

    2.2 Jumlah penduduk

    kelompok usia 13-15

    tahun

    18.480 16.904 16.812

    2.3 Rasio 1 : 363 1 : 325 1 : 324

    3. SMA/SMK/MA

    3.1 Jumlah gedung sekolah 48 47 47

    3.2 Jumlah penduduk

    kelompok usia 16-18

    tahun

    16.026 16.686 16.680

    3.3 Rasio 1 : 334 1 : 355 1 : 355

      Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Tahun 2012

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    13/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    • Rasio guru/murid.

    Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru berdasarkan

     jenjang pendidikan per 10.000 jumlah murid berdasarkan jenjang

    pendidikan. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga

    pengajar juga mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru

    agar tercapai mutu pembelajaran. Berikut adalah gambaran

    secara lengkap mengenai kondisi ketersediaan guru/murid di

    Kota Cirebon per jenjang pendidikan selama kurun waktu tahun

    2008 – 2011.

     Tabel 2.8

     Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar

     Tahun 2009 -2011 Kota Cirebon

    No. Jenjang

    Pendidikan

     T a h u n

    2009 2010 2011

    1. SD/MI

    1.1 Jumlah Guru 2.310 2.283 2.081

    1.2 Jumlah Murid 42.694 42.569 42.087

    1.3 R a s i o 1 : 19 1 : 19 1 : 20

    2. SMP/ MTS

    2.1 Jumlah Guru 1.471 1.539 1.447

    2.2 Jumlah Murid 20.947 19.518 21.029

    2.3 Rasio 1 : 14 1 : 13 1 : 15

    3. SMA/SMK/M

     A

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    14/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    No. Jenjang

    Pendidikan

     T a h u n

    2009 2010 2011

    3.1 Jumlah guru 1.686 1.780 1.773

    3.2 Jumlah murid 22.648 22.984 22.651

    3.3 Rasio 1 : 14 1 : 13 1 : 13  Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Tahun 2011

    • Persentase Kondisi ruang kelas baik.

    Ketersediaan ruang kelas yang baik merupakan salah satu

    indikator dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di

    Kota Cirebon. Pada tahun 2012 ketersediaan jumlah ruang kelas

     baik untuk jenjang pendidikan SD/MI mencapai 79,68 %. Berikut

    adalah gambaran mengenai kondisi ruang kelas baik di Kota

    Cirebon per jenjang pendidikan selama kurun waktu tahun 2008-

    2012.

     Tabel 2.9

    Kondisi Ruang Kelas Baik Berdasarkan Jenjang Pendidikan

    di Kota Cirebon Tahun 2009-2012

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    15/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

      Sum ber

    :

    Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Tahun 2012.

    • Persentase siswa jenjang pendidikan usia dini/TK.

    Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-Kanak adalah

     jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang

    merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

    No. Jenjang Pendidikan Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. SD/MI

    1.1 Jumlah ruang kelas

    kondisi baik911 867 871 859

    1.2 Jumlah ruang kelas

    kondisi rusak231 264 285 285

    1.3 Jumlah seluruh ruang

    kelas1.142 1.131 1.156 1.144

    1.4 % ruang kelas kondisi

     baik79,77 76,66 75,35 75,09

    1.5 % ruang kelas kondisirusak

    20,23 23,34 24,65 24,91

    2. SMP/MTs

    2.1 Jumlah ruang kelas

    kondisi baik425 555 469 477

    2.2 Jumlah ruang kelas

    kondisi rusak126 69 84 82

    2.3 Jumlah seluruh ruang

    kelas

    551 624 553 559

    2.4 % ruang kelas kondisi

     baik77,13 88,94 84,81 85,33

    2.5 % ruang kelas kondisi

    rusak22,87 11,06 15,19 14,67

    3. SMA/SMK/MA

    3.1 Jumlah ruang kelas

    kondisi baik517 544 580 539

    3.2 Jumlah ruang kelas

    kondisi rusak 70 51 41 40

    3.3 Jumlah seluruh ruang

    kelas587 595 621 579

    3.4 % ruang kelas kondisi

     baik88,07 91,43 93,40 93,09

    3.5 % ruang kelas kondisi

    rusak11,93 8,57 6,60 6,91

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    16/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan

    melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

    pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

    memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang

    diselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan informal.

    • Angka Putus Sekolah

     Angka Putus Sekolah mencerminkan anak-anak usia sekolah

     yang sudah tidak bersekoah lagi atau tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Hal ini sering digunakan sebagai

    salah satu indikator berhasil/tidaknya pembangunan bidang

    pendidikan di suatu daerah. Data yang ada menunjukan bahwa

     jumlah siswa putus sekolah di Kota Cirebon mengalami

    penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2011 angka putus

    sekolah pada jenjang pendidikan SD/MI sebesar 0,73 persen atau

    menurun sebesar 1,59 persen dibandingkan tahun 2008 sebesar

    2,32 persen, kecuali pada tahun 2009 mengalami kenaikan

    sebesar 0,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka

    putus sekolah untuk jenjang pendidikan SMP/MTs pada tahun

    2011 sebesar 4,48 persen atau mengalami penurunan sebesar

    4,31 persen dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencapai

    8,79 persen. Begitu pula untuk jenjang pendidikan

    SMA/SMK/MA setiap tahunnya mengalami penurunan. Angka

    putus sekolah jenjang pendidikan SMA/SMK/MA pada tahun

    2011 sebesar 38,11 persen atau menurun sebesar 2,32 persen

    dibandingkan kondisi tahun 2008 yang mencapai 40,43 persen.

    Untuk mengetahui gambaran lebih lengkap dapat dilihat pada

    tabel berikut. Tabel 2.10

     Angka Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan

    di Kota Cirebon Tahun 2009-2011

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    17/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    No. Jenjang Pendidikan T a h u n

    2009 2010 2011

    1. SD/MI 2,96 2,77 0,73

    2. SMP/MTs 7,92 7,61 4,48

    3. SMA/SMK/MA 39,32 38,64 38,11  Sumber : Indikator Makro Kota Cirebon Tahun 2007-2011, BPS : 2012.

    2)Kesehatan

    Gambaran umum kondsi daerah terkait dengan urusan kesehatan,

    salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :

    • Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per satuan balita.

    Pemeliharaan kesehatan ibu dan anak sejak usia dini merupakan

    suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan

    dasar yang meliputi peningkatan status kesehatan dan gizi yang

     baik, lingkungan yang sehat dan aman, pengembangan

    psikososial/emosi, kemampuan berbahasa dan pengembangan

    kemampuan kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta

    perlindungan anak. Strategi pelayanan kesehatan dasar

    masyarakat dengan fokus pada ibu dan anak seperti itu dapat

    dilakukan di Posyandu. Jumlah Posyandu di Kota Cirebon pada

    tahun 2011 sebanyak 319 buah dan jumlah Balita sebanyak

    20.933 jiwa. Dengan demikian rasio Posyandu terhadap Balita

    mencapai 1 : 66. Hal ini berarti bahwa setiap 1 (satu) Posyandu diKota Cirebon melayani 66 balita. Berikut menggambarkan rasio

    Posyandu terhadap balita di Kota Cirebon periode tahun 2009 –

    2011.

     Tabel 2.11

     Jumlah Posyandu dan Balita di Kota Cirebon

     Tahun 2009 – 2011

    No. Uraian Tahun

    2009 2010 2011

    1. Jumlah Posyandu - 321 319

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    18/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    2. Jumlah Balita 23.471 23.374 20.910

    3. Rasio - 1:73 1: 66

      Sumber : Dinas Kesehatan Kota Cirebon : 2012.

    Sementara itu apabila dilihat dari strata Posyandu, pada tahun

    2011 dari 319 Posyandu yang termasuk Posyandu Pratama

    sebanyak 9 buah, Madya 78 buah, Purnama 143 buah dan

    Posyandu Mandiri 71 buah.

    • Rasio Puskesmas, Balai Pengobatan dan Puskesmas Pembantu

    (Pustu) per satuan penduduk.

    Rasio Puskesmas, Balai Pengobatan dan Puskesmas Pembantu

    terhadap jumlah penduduk di Kota Cirebon pada tahun 2011

    mencapai 1 : 8.119,8, artinya setiap 1 Puskesmas/Puskesmas

    pembantu di Kota Cirebon pada tahun 2011 melayani 8.119

    sampai 8.120 masyarakat Kota Cirebon. Berikut gambaran rasio

    Puskesmas, Balai Pengobatan dan Puskesmas Pembantu terhadap

     jumlah penduduk di Kota Cirebon dalam kurun waktu tahun

    2009 – 2011.

     Tabel 2.12

    Rasio Puskesmas, Balai Pengobatan dan Puskesmas

    Pembantu di Kota Cirebon Tahun 2009-2011

    No. Uraian Tahun

    2009 2010 2011

    1. Jumlah Puskesmas 21 22 21

    2. Jumlah Balai Pengobatan - - -

    3. Jumlah Pustu 15 16 16

     Jumlah 1 s/d 3 36 38 37

    4. Jumlah penduduk 304.152 296.389 300.434

    Rasio Puskesmas per satuan penduduk 1 : 14.483 1 : 13.472 1 : 14.306

    Rasio Balai Pengobatan per satuan

    penduduk

    - - -

    Rasio Pustu per satuan penduduk 1 : 20.277 1 : 18.524 1 : 18.777

    Rasio Puskesmas, Balai Pengobatan

    dan Pustu per satuan penduduk

    1 : 8.448,7 1 : 7.799,7 1 : 8.119,8

    5. Jumlah kecamatan 5 5 5

    6. Jumlah kelurahan 22 22 22

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    19/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    7. Rasio Puskesmas per kecamatan. 1 : 4,4 1 : 4,4 1 : 4,4

      Sumber : Kota Cirebon Dalam Angka Tahun 2012

    • Rasio Dokter per satuan penduduk.

    Indikator ini dapat menggambarkan tingkat pelayanan yang dapat

    diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada.

     Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan terpadu,

    idealnya 1 orang dokter melayani 2.500 penduduk.

     Jumlah dokter di Kota Cirebon pada tahun 2011 sebanyak 588

    orang dengan jumlah penduduk sebanyak 300.434 orang. Dari

    data tersebut dapat diketahui bahwa rasio ketersediaan dokter

    terhadap 1.000 jumlah penduduk mencapai 1,96. Rasio dokter

    terhadap jumlah penduduk Kota Cirebon tahun 2011 adalah 1 :

    510,9, artinya rata-rata 1 orang dokter di Kota Cirebon

    memberikan layanan kesehatan kepada 510 sampai 511 orang.

     Tabel berikut menggambarkan rasio dokter per satuan penduduk

    Kota Cirebon tahun 2008 – 2011.

     Tabel 2.13

     Jumlah dan Rasio Dokter per Satuan Penduduk

     Tahun 2008-2011 di Kota Cirebon

    No. Uraian Tahun

    2009 2010 2011

    1. Jumlah dokter 247 315 588

    2. Jumlah penduduk 304.152 296.389 300.434

    3. Rasio dokter per

    1.000 penduduk

    0,81 0,11 1,96

    4. Rasio dokter terhadap

    penduduk

    1 : 1.231 1 : 940.917 1 : 510,9

      Sumber : Kota Cirebon Dalam Angka Tahun 2013

    • Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

    Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Cirebon pada

    tahun 2011 sebesar 89,77%, angka ini menurun jika

    dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 90,01%. Persentase

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    20/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    tertinggi di Kelurahan/Puskesmas Kesambi sebesar 110% dan

    terendah di Kelurahan/Puskesmas Jagasatru sebesar 78,97%.

    • Persentase Balita dengan Gizi Kurang dan Gizi Buruk

    Cakupan status gizi balita di Kota Cirebon pada tahun 2011

     berdasarkan indeks BB/U diketahui Status Gizi sangat

    kurang/buruk sebanyak 241 kasus atau 1,15 % (pada balita laki-

    laki sebanyak 116 kasus atau 1,10 % dan pada balita perempuan

    sebanyak 125 kasus atau1,20 %). Jumlah ini menurun apabiladibandingkan dengan tahun 2008 dimana status balita gizi buruk

    mencapai 272 kasus. Berikut digambarkan kondisi balita status

    gizi sangat kurang/gizi buruk berdasarkan indeks BB/U di Kota

    Cirebon dalam kurun waktu tahun 2009 – 2011

     Tabel 2.14

    Persentase Balita Gizi Baik Tahun 2009 – 2011

    di Kota Cirebon

    No. Uraian

     Tahun

    2009 2010 2011 2012

    2013

    1. Jumlah Balita

    seluruhnya

    23.471 - 20.910 - -

    2. Jumlah Balita gizi

    kurang

    927 1079 1267 118

    2

    144

    9

    3. Jumlah Balita gizi

     buruk

    17 43 108 74 52

    4. Persentase balita

    gizi kurang

    17,08 15,56 9,61 - -

    5. Persentase balita

    gizi buruk

    1,17 1,5 1,15 - -

      Sumber : Dinas Kesehatan Kota Cirebon.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    21/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    • Angka Kematian Ibu (AKI)

     Jumlah kematian ibu di Kota Cirebon pada tahun 2011 sebanyak

    3 orang atau sama dengan kondisi pada tahun 2010, namun yang

    membedakan adalah penyebab kematian ibu. Pada tahun 2010,

    kematian ibu disebabkan oleh faktor penyebab langsung, yaitu 1

    orang karena eklamsia dan 2 orang mengalami pendarahan

    karena atonia uteri. Sedangkan pada tahun 2011 disebabkan

    karena faktor tidak langsung, dimana 1 orang mengalami

    hipertensi kronis dan 2 orang karena decomp cordis.

     Tabel 2.15

     Jumlah Kematian Ibu Tahun 2009 - 2012 di Kota Cirebon

    No

    .Uraian

     Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah

    kematian ibu 0 3 3 3*)

      Sumber : Dinas Kesehatan Kota Cirebon.  *) keadaan s/d bulan Oktober 2012.

    • Angka Kematian Bayi (AKB)

    Kematian bayi di Kota Cirebon pada tahun 2011 sebanyak 67 per

    5.636 lahir hidup atau mengalami kenaikan sebanyak 15 orang

    dari tahun 2010 yang mencapai 52 per 5.520 lahir hidup.

    Penyebab kematian terbesar disebabkan asfiksia sebanyak 13

     bayi, infeksi 12 bayi dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

    sebanyak 10 bayi. Berikut digambarkan jumlah kematian bayi di

    Kota Cirebon periode tahun 2009 – 2011.

     Tabel 2.16

     Jumlah Kematian Bayi Tahun 2009 - 2011 di Kota Cirebon

    No

    .Uraian

     Tahun

    2009 2010 2011 2012

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    22/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    1. Jumlah

    kematian bayi 71 52 67 48*)

    2. Jumlah lahir

    hidup 5.459 5.520 5.636 -

     Sumber : Dinas Kesehatan Kota Cirebon. *) sampai keadaan bulan Oktober 2012.

    • Kasus HIV – AIDS.

    Perkembangan kasus HIV-AIDS di Kota Cirebon terus bertambah.Dengan prevalensi penyebarannya sangat bervariatif mulai dari

    pertukaran jarum suntik yang tidak steril yang digunakan secara

     bergantian, hubungan seksual dengan penderita HIV-AIDS, darah

    melalui tranfusi dari penderita HIV-AIDS dan dari ibu hamil

    positif HIV-AIDS kepada janinnya. Secara kumulatif dari tahun

    2004 sampai dengan bulan Juni 2012 jumlah kasus HIV-AIDS di

    Kota Cirebon telah mencapai 518 kasus dan yang meninggal

    mencapai 54 orang.

    3)Kependudukan dan Catatan Sipil.

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan

    Kependudukan dan Catatan Sipil, salah satunya dapat dilihat dari

    indikator kinerja sebagai berikut.

    a.Pertumbuhan Penduduk.

     Total jumlah penduduk di Kota Cirebon pada tahun 2013 adalah

    304.313 orang, naik sebanyak 2593 orang dibandingkan tahun

    2012 sebanyak 301.720 orang. Berikut digambarkan

    pertumbuhan penduduk Kota Cirebon dalam kurun waktu tahun

    2009 – 2013.

      Tabel 2.17

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    23/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

      Pertumbuhan Penduduk Kota Cirebon

      Tahun 2009-2013

    No

    . Tahun

     Jenis Kelamin Jumlah

    Laki dan

    Perempua

    n

    L P PLaki-

    laki

    Perempua

    n

    2. 2009 148.392 155.760 304.152 1,72

    3. 2010 148.600 147.789 296.389 0,86

    4. 2011 150.628 149.806 300.434 1,18

    5 2012 151.273 150.447 301.720 0,367

    6 2013 152.573 151.740 304.313  Sumber : Kota Cirebon Dalam Angka Tahun 2013,

    Hasil Proyeksi angka sementara

     b.Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

     Tabel berikut menggambarkan penduduk usia 10 tahun ke atas di

    Kota Cirebon yang telah menamatkan pendidikan berdasarkan

     jenjang pendidikan selama kurun waktu tahun 2009 – 2011.

      Tabel 2.18

    Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Berdasarkan Jenjang

    Pendidikan yang Ditamatkan di Kota Cirebon

     Tahun 2009 -2011

    No

    .Uraian

     Tahun

    2009 2010 2011

    1. Tidak/belum

    memiliki ijazah

    - - 34.976

    2. SD sederajat - - 61.181

    3. SLTP sederajat - 43.753

    4. SLTA sederajat - - 79.006

    5. Akadmi/Diploma - - 10.573

    6. Perguruan

     Tinggi/Universita

    s

    - - 16.124

     J u m l a h - - 245.613

      Sumber : Kota Cirebon Dalam Angka Tahun 2013

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    24/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    4)Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan

    Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, salah satunya

    dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut.

    a.Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan,

    Lembaga Legislatif dan Swasta

    Dalam rangka memberdayakan perempuan menuju kesetaraan

    gender perlu diberikan akses seluas-luasnya terhadap kaum

    perempuan untuk lebih berperan aktif di segala bidang

    kehidupan. Untuk mengetahui peran aktif kaum perempuan salah

    satunya dapat diukur dari partisipasi perempuan pada lembaga

    pemerintah/eksekutif, legislatif maupun swasta.

     Tabel 2.19

    Persentase Pekerja Perempuan pada Lembaga Pemerintahan,

    Lembaga Legislatif dan Swasta Tahun 2008-2011

    No

    .Uraian

     Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah pekerja

    perempuan dilembaga

    pemerintah

    3.442 3.498 3.400 -

    2. Jumlah pekerja

    perempuan di

    lembaga legislatif

    2 2 3 -

    3. Jumlah pekerja

    perempuan di

    lembaga swasta

    7.812 7.861 7.894 -

     Jumlah 1 s/d 3 11.256 11.361 11.297 -

    4. Jumlah angkatan

    kerja perempuan

    117.31

    5

    108.27

    7

    109.75

    3

    5. Persentase 9,60 10,49 10,29

      Sumber : Dinsosnakertrans Kota Cirebon, BK-Diklat Kota Cirebondan CDA Kota Cirebon : 2013

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    25/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

     b.Jumlah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.

     Jumlah kejadian kekerasan terhadap anak di Kota Cirebon pada

    tahun 2011 sebanyak 20 kasus, menurun sebanyak 28 kasus

    dibandingkan tahun 2010. Sementara untuk kekerasan terhadap

    perempuan tahun 2011 sebanyak 51 kasus, menurun sebanyak

    13 kasus dibandingkan tahun 2010. Sementara itu sampai

    dengan bulan Oktober 2012, kasus kekerasan terhadap anak

    meningkat menjadi 25 kasus atau naik 5 (lima) kasus

    dibandingkan dengan tahun 2011. Gambaran lengkap kasus

    kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Cirebon dalam

    kurun waktu 2009 – bulan Oktober 2012 dapat dilihat pada tabel

    dan grafik berikut.

     Tabel 2.20

    Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2009-2012 di Kota Cirebon

    No

    .Uraian

     Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Kekerasan

    terhadap anak

    45 48 20 25*)

    2. Kekerasan

    terhadapperempuan

    64 64 51 40*)

     Jumlah 109 112 71 65*)

    Sumber : BPMPPKB Kota Cirebon Tahun 2012.

    *) Data sampai bulan Oktober 2012.

    5)Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan Keluarga

    Berencana dan Keluarga Sejahtera, salah satunya dapat dilihat dari

    indikator kinerja sebagai berikut.

    a.Jumlah Peserta Keluarga Berencana Aktif.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    26/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Peserta KB Aktif adalah peserta KB baru dan peserta KB lama

    secara terus menerus memakai alat kontrasepsi untuk mengatur

    kelahiran dan mengakhiri kesuburan. Jumlah peserta KB aktif

    tahun 2011 sebanyak 34.711 orang atau 78,05% merupakan

    persentase peserta KB aktif terhadap total Pasangan Usia Subur

    (PUS) sebanyak 44.472 orang, meningkat sebanyak 1.918 orang

     jika dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 32.793 orang.

     Tabel 2.21

      Pencapaian Peserta KB Aktif di Kota Cirebon

     Tahun 2008 – 2012

    No

    . Uraian

     T a h u n

    2009 2010 2011 2012*)

    1. Jumlah PUS 45.23

    7

    44.60

    9

    44.47

    2

    43.16

    2

    2. Jumlah PUS

    peserta KB Aktif

    33.63

    2

    33.92

    5

    34.71

    1

    33.49

    4

    3. Jumlah PUS tidak

    ikut KB

    11.60

    5

    10.68

    49.761 9.668

    4. Rata-rata jumlah

    anak Per Keluarga 3,70 3,65 3,60 3,56

    4 4 4 4 Sumber : BPMPPKB Kota Cirebon Tahun 2012.  *) keadaan sampai dengan bulan Oktober 2012.

     b.Persentase Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi.

    Peserta KB baru adalah Pasangan Usia Subur yang baru pertama

    kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka yang

    pasca keguguran, setelah melahirkan atau pasca istirahat

    minimal 3 bulan. Jumlah PUS tahun 2011 sebanyak 44.472.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    27/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Cakupan peserta KB baru merupakan persentase KB baru yang

    dilayani terhadap seluruh PUS di suatu wilayah kerja tertentu.

    Cakupan peserta KB baru tahun 2011 melampaui dari target

     yang ditetapkan sebesar 3.560 yaitu sebesar 3.680 atau 102,79%.

    Capaian target ini diperoleh melalui peningkatan ketrampilan

    pemberian konseling dengan memperhatikan pola kontrasepsi

     yang rasional agar klien mampu memilih alat kontrasepsi yang

     betul-betul efektif dan efisien dalam mencegah kehamilan yang

    tidak diinginkan.

    6)Sosial

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan Sosial,

    salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut.

    a.Persentase Capaian Kinerja dan Jumlah Penyandang Masalah

    Kesejahteraan Sosial (PMKS).

    Berbagai masalah kesejahteraan sosial yang berkembang di

    masyarakat pada tahun 2011 relatif masih cukup besar.

    Persentase capaian kinerja dan jumlah penyandang masalah

    kesejahteraan sosial di Kota Cirebon dalam kurun waktu tahun

    2009 – 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

      Tabel 2.22

    Capaian Kinerja dan Jumlah Penyandang Masalah

    Kesejahteraan Sosial

     Tahun 2009-2012 di Kota Cirebon

    No. Uraian Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Anak Balita

     Terlantar

    a.Jumlah 250 236 227 221

     b.Ditangani 14 9 6 -

    2. Anak Terlantar

    a.Jumlah 1.819 1.769 1.709 1.659

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    28/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    No. Uraian Tahun

    2009 2010 2011 2012

     b.Ditangani 50 60 50 -

    3. Anak Nakal

    a.Jumlah 50 48 46 44

     b.Ditangani 2 2 2 -

    4. Anak Jalanan

    a.Jumlah 297 227 187 149

     b.Ditangani 40 76 90 149

    5. Wanita Rawan Sosek

    a.Jumlah 5.016 4.966 4.916 4.866

     b.Ditangani 50 50 50 -6. Korban tindak

    kekerasan

    a.Jumlah 169 147 128 112

     b.Ditangani 22 19 16 -

    7. Lanjut usia terlantar

    a.Jumlah 999 984 964 954

     b.Ditangani 15 20 10 -

    8. Penyandang cacat

    a.Jumlah 726 721 704 693 b.Ditangani 25 17 11 10

    9. Tuna susila

    a.Jumlah 29 30 32 36

     b.Ditangani 25 28 30 34

    10. Pengemis

    a.Jumlah 25 27 28 30

     b.Ditangani 21 26 27 25

    11. Gelandangan

    a.Jumlah 12 13 14 8 b.Ditangani 10 10 10 7

    12. Bekas warga binaan

    lembaga

    kemasyarakatan

    a.Jumlah 15 17 18 19

     b.Ditangani - 10 - -

    13. Korban

    penyalahgunaan

    Narkoba (NAPZA)

    a.Jumlah 181 179 179 159

     b.Ditangani 2 - 20 -

    14. Keluarga fakir

    miskin

    a.Jumlah 84.30 66.63 66.63 66.63

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    29/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    No. Uraian Tahun

    2009 2010 2011 2012

    9 6 6 6

     b.Ditangani 84.30

    9

    66.63

    6

    66.63

    6

    66.63

    6

    15. Rumah tidak layak

    huni

    a.Jumlah 18.18

    6

    16.72

    8

    15.98

    0

    15.46

    9

     b.Ditangani 1.458 748 511 533

    16. Keluarga

     bermasalah sosialpsikologis

    a.Jumlah 127 121 118 118

     b.Ditangani - 6 - -

    17. Komunitas adat

    terpencil

    a.Jumlah - - - -

     b.Ditangani - - - -

    18. Korban bencana

    alama.Jumlah - - - -

     b.Ditangani - - - -

    19. Pekerja imigran

    terlantar

    a.Jumlah - - - -

     b.Ditangani - - - -

    20. Penyandang

    HIV/AIDs

    a.Jumlah 362 398 400 514

     b.Ditangani 146 146 162 -

    21. Keluarga rentan

    a.Jumlah - - - -

     b.Ditangani - - - -  Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Cirebon 2012

     b.Tempat Ibadah.

     Jumlah mesjid di Kota Cirebon pada tahun 2012 sebanyak 264

     buah, meningkat sebanyak 30 buah dibandingkan tahun 2011

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    30/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    sebanyak 234 buah. Sementara itu, jumlah gereja pada tahun

    2011 sebanyak 28 buah atau menurun sebanyak 8 buah

    dbandingkan tahun 2012 sebanyak 20 buah.

     Tabel 2. 23

      Tempat Ibadah di Kota Cirebon

      Tahun 2009-2012

    No.Bangunan

     Tempat Ibadah

     Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Mesjid 213 213 234 264

    2. Gereja 22 26 28 20

    3. Pura 1 1 1 1

    4. Vihara 3 4 4 4

    5. Kelenteng 1 1 1 1Sumber : Kota Cirebon Dalam Angka Tahun 2013

    7) Investasi

    Berikut ini disajikan jumlah Investor PMDN maupun PMA yang ada di

    Kota Cirebon perkembangan dari tahun 2009 sampai dengan tahun

    2012 sebagai berikut:

    a.Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

    Hasil analisis jumlah investor PMDN/PMA di provinsi dan

    kabupaten/kota dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

     Tabel 2.24

     Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2009 -2012

    Kota Cirebon

     Tahu

    nUraian PMDN PMA Total

    Kenaika

    n (%)

    2009 Jumlah Investor 1.039 11 1.050 2

    2010 Jumlah Investor 1.079 10 1.089 4

    2011 Jumlah Investor 1.112 10 1.122 3

    2012 Jumlah Investor 1.112 10 1.122 0  Sumber Data: BPMPP Kota Cirebon dan Dinsosnakertran Kota Cirebon diolah.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    31/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Perkembangan investor melihat kepada perusahaan berskala

    nasional termasuk seluruh perusahaan yang ada perlu didata dan

    dihitung sebagai bagian penanaman modal dalam negeri. Jumlah

    investor sejak tahun 2009 s/d 2012 menunjukan perkembangan

    atau peningkatan jumlah dari 1.039 menjadi 1.122. Rata-rata

    kenaikan sebesar 3,5 % setiap tahun. Kondisi investor perlu

    disediakan ruang berusaha yang nyaman dan peningkatan fasilitas

    Kota yang memadai, antara lain melalui penataan tata ruang kota

     yang baik, hal ini akan meningkatkan kepercayaan pengusaha yangmau menginvestasikan modalnya di Kota Cirebon.

     b.Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)

    Hasil investasi PMDN/PMA Kota Cirebon dapat disajikan dalam

    tabel sebagai berikut :

     Tabel 2.25 Jumlah Investasi PMDN/PMA Tahun 2009-2012

    Kota Cirebon

     TahunRealisasi

    Nilai Investasi Kenaikan (%)

    2009261.698.000.00

    04

    2010328.823.000.00

    0

    26

    2011463.823.000.00

    041

    2012

    301.225.000.00

    0

    (s/d) triwulan

    III

    -35

      Sumber Data: BPMPP Kota Cirebon diolah.

    Nilai investasi yang diinvestasikan di Kota Cirebon sejak tahun 2008

    sampai dengan 2012 sebagaimana tabel diatas terus meningkat, dan

    terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2010 sebesar 26 %

    dan pada tahun 2011 sebesar 41 %. Untuk tahun 2012 didapat data

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    32/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    sampai dengan triwulan III, baru mencapai 301,2 Milyar, atau masih

    35% dibawah tahun sebelumnya. Namun diyakini nilai investasi

    tahun 2012 akan surplus dibanding tahun sebelumnya.

    c.Rasio daya serap tenaga kerja

    Hasil analisis rasio daya serap tenaga kerja Kota Cirebon, dapatdisajikan dalam contoh tabel sebagai berikut:

     Tabel 2.26

    Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2009-2012

    Kota Cirebon

    N

    oUraian 2009 2010 2011 2012

    1

     Jumlah tenaga kerja yang

     berkerja pada perusahaan

    PMA/PMDN

    27.87

    9

    28.80

    4

    29.51

    0

    29.52

    0

    2 Jumlah seluruh

    PMA/PMDN1.050 1.089 1.122 1.122

    3Rasio daya serap tenaga

    kerja (org)26,55 26,45 26,30 26,31

      Sumber Data: BPMPP Kota Cirebon dan Dinsosnakertrans Kota Cirebon diolah.

    8)Ketenagakerjaan.

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan

    ketenagakerjaan dapat digambarkan melalui perkembangan tingkat

    partisipasi angkatan kerja sebagai berikut :

     Tabel 2.27

     Tingkat Patisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun 2008-2011

    Kota Cirebon

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    33/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

     Tahun 2011

    Kecamatan

     Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    (TPAK)

    Laki-

    laki

    Perempua

    n

    Laki-

    laki+Permpuan

    Harjamukti 75,84 36,41 56,1

    Lemahwungku

    k 74,94 40,45 57,93

    Pekalipan 75,91 44,66 59,84

    Kesambi 71,51 37,92 54,61

    Kejaksan 74,05 40,27 56,52

    Kota Cirebon 74,38 38,92 56,51

     Tahun 2010  

    Kecamatan

     Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    (TPAK)

    Laki-

    laki

    Perempua

    n

    Laki-

    laki+Permpuan

    Harjamukti 68,95 37,75 52,29

    Lemahwungku

    k 72,99 42,26 56,72

    Pekalipan 69,47 44,66 55,96

    Kesambi 64,77 38,64 50,93Kejaksan 67,44 40,75 52,87

    Kota Cirebon 68,47 39,9 53,18

     

     Tahun 2009  

    Kecamatan

     Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    (TPAK)

    Laki-

    laki

    Perempua

    n

    Laki-

    laki+Permpuan

    Harjamukti 62,84 42,09 52,38Lemahwungku

    k 67,02 38,39 52,41

    Pekalipan 58,38 40,88 49,25

    Kesambi 64,71 41,69 52,39

    Kejaksan 50,4 40,63 45,43

    Kota Cirebon 61,41 40,91 50,87

     

     Tahun 2008  

    Kecamatan

     Tingakat Partisipasi Angkatan Kerja

    (TPAK)

    Laki-

    laki

    Perempua

    n

    Laki-

    laki+Permpuan

    Harjamukti 64,84 37,06 50,89

    Lemahwungku 66,34 36,12 50,35

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    34/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    k

    Pekalipan 61,46 35,24 48,19

    Kesambi 65,57 40,07 52,28

    Kejaksan 56 36,97 46,23

    Kota Cirebon 63,46 37,38 50,06

     Sumber : BPS Kota Cirebon

    9)Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan Kesatuan

    Bangsa dan Politik Dalam Negeri, salah satunya dapat dilihat dari

    indikator kinerja sebagain berikut.

    a.Rasio Jumlah LINMAS per satuan penduduk.

     Jumlah Linmas di Kota Cirebon pada tahun 2010 sebanyak 1.264

    orang dengan jumlah penduduk 296.389, sehingga rasio jumlah

    Linmas terhadap jumlah penduduk adalah 1 : 234,48 artinya bahwa

    setiap 1 orang anggota Linmas di Kota Cirebon memiliki tugas dan

    tanggungjawab memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat

    sebanyak 234 sampai 235 orang.

     Apabila dibandingkan dengan kelurahan yang ada, maka diketahui

     bahwa pada tahun 2010 di Kota Cirebon rata-rata per kelurahan

    memiliki 57 sampai 58 anggota satuan Linmas.

     Tabel 2.28

     Jumlah Anggota Linmas Tahun 2009 dan 2010

    di Kota Cirebon

    No. Uraian Tahun

    2009 2010

    1. Jumlah Linmas 1.264 1.264

    2. Jumlah penduduk 304.152 296.389

    3. Jumlah Kelurahan 22 224. Rasio anggota Linmas

    terhadap jumlah

    penduduk

    1 :

    240,63

    1 :

    234,48

    5. Rasio anggota Linmas

    per kelurahan

    1 : 57,45 1: 57,45

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    35/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

      Sumber : Kantor Kesbangpol dan Poldagri Tahun 2012. 

     b.Rasio POS SIMKAMLING per Jumlah Kelurahan.

    Rasio Pos Sistim Keamanan Lingkungan (Siskamling) per

    kelurahan dapat menggambarkan ketersediaan pos simkamling

    pada setiap kelurahan dalam menjaga dan memelihara keamanan

    lingkungan, ketentraman dan ketertiban masyarakat . Semakin

     besar rasio jumlah pos siskamling akan semakin besar kapasitas

    pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat untuk

     berperan aktif dalam menjaga dan memelihara keamanan

    lingkungan serta ketentraman dan ketertiban masyarakat,

    sehingga akan tercipta suasana kehidupan masyarakat yang

    kondusif.

     Jumlah pos siskamling di Kota Cirebon pada tahun 2011

    sebanyak 507 buah dengan jumlah kelurahan sebanyak 22

    kelurahan. Dengan demikian rasio jumlah pos siskamling di KotaCirebon pada tahun 2011 sebesar 1 : 23,05 artinya setiap

    kelurahan di Kota Cirebon rata-rata memiliki pos siskamling

    sebanyak 23 sampai 24 buah.

    10) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

    Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

    Persandian.

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan Otonomi

    Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

    Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, salah satunya

    dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    36/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    a.Persentase Rumah Tangga (RT) Miskin.

    Kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan sangat

     berpengaruh terhadap kemampuan masyarakat dalam mengakses

    pelayanan sosial dasar, yaitu layanan pendidikan, layanan

    kesehatan dan kemampuan daya beli masyarakat. Berdasarkan

    data PSED tahun 2010, jumlah rumah tangga miskin di Kota

    Cirebon sebanyak 17.903 Rumah Tangga.

     Tabel 2.29 Jumlah Rumah Tangga Miskin per Kelurahan di Kota

    Cirebon Berdasarkan PSED Tahun 2010

    Kode Nama KelurahanMendekati

    MiskinMiskin

    Sangat

    Miskin Jumlah

    3274010001 ARGASUNYA 198 814 234 1.246

    3274010002 KALIJAGA 417 944 136 1.497

    3274010003 HARJAMUKTI 619 477 39 1.1353274010004 KECAPI 303 459 34 796

    3274010005 LARANGAN 178 36 2 216

    3274020001 PEGAMBIRAN 731 1.013 53 1.797

    3274020002 KESEPUHAN 662 691 46 1.399

    3274020003 LEMAHWUNGKUK 161 406 49 616

    3274020004 PANJUNAN 247 343 7 597

    3274030001 JAGASATRU 421 394 4 819

    3274030002 PULASAREN 362 188 0 550

    3274030003 PEKALIPAN 242 201 4 447

    3274030004 PEKALANGAN 320 391 39 7503274040001 KARYAMULYA 143 242 7 392

    3274040002 SUNYARAGI 459 456 39 954

    3274040003 DRAJAT 537 254 6 797

    3274040004 KESAMBI 292 214 5 511

    3274040005 PEKIRINGAN 304 142 4 450

    3274050001 KEJAKSAN 340 190 2 532

    3274050002 KEBONBARU 240 199 3 442

    3274050003 SUKAPURA 218 994 49 1.261

    3274050004 KESENDEN 338 349 12 699

     Total 7.732 9.394 744 17.903  Sumber : Hasil Pendataan PSED, 2010.

    11) Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    37/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan

    pemberdayaan masyarakat dan kelurahan, salah satunya dapat

    dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :

    a.Jumlah LSM yang Aktif.

    Besarnya jumlah LSM yang aktif dapat menggambarkan kapasitas

     yang dimiliki pemerintah daerah dalam mewujudkan partisipasi

    masyarakat dalam pembangunan daerah sebagai upaya

    meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

    Disamping itu, banyaknya jumlah LSM juga menunjukanketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan pemerintah

    daerah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat secara aktif

    dalam pembangunan daerah. Jumlah LSM yang terdaftar di

    Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kota Cirebon

    dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 jumlahnya tetap

     yaitu sebanyak 78 LSM, sementara jumlah Ormas mengalami

    kenaikan dari 111 pada tahun 2008 menjadi 196 ormas pada

    tahun 2012. LSM dan Ormas tersebut diantaranya bergerak

    dalam berbagai bidang kegiatan seperti bidang pendidikan,

    kesehatan dan sosial. Tabel berikut menggambarkan jumlah

    LSM/Yayasan dan Ormas di Kota Cirebon selama kurun waktu

    tahun 2009 – 2012.

     Tabel 2.30

     Jumlah LSM/Yayasan dan Ormas Tahun 2008-2012

    Kota Cirebon

    No. Tahun LSM/Yayasan Ormas Jumah

    2. 2009 78 111 189

    3. 2010 78 111 1894. 2011 78 196 274

    5. 2012 78 196 274Sumber : Kantor Kesbangpol dan Poldagri Tahun 2012

    12) Kearsipan.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    38/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Gambaran kondisi umum daerah terkait urusan kearsipan, salah

    satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut.

    a.Pengelolaan Arsip Secara Baku.

     Arsip merupakan dokumen yang berisi data/informasi beberapa

    tahun ke belakang yang keberadaannya sangat penting untuk

    mengingatkan peristiwa/kejadian/ kronologis penyelenggaraan

    pemerintahan, oleh karena itu memerlukan pengelolaan secara

     baku. Berdasarkan data dari Badan Perpustakaan dan ArsipDaerah Kota Cirebon, pada tahun 2012 dari 70 SKPD di Kota

    Cirebon sebanyak 50 SKPD telah mengelola arsip secara baku,

     jumlah tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2008 yang hanya

    sebanyak 7 SKPD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

     berikut.

     Tabel 2.31

    Pengelolaan Arsip Secara Baku di Kota Cirebon

     Tahun 2009-2012

    No. Uraian Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah SKPD 70 70 70 70

    2. Jumlah SKPD yang telah

    menerapkan arsip secara

     baku

    21 30 42 50

    3. Persentase SKPD yang

    telah menerapkan arsip

    secara baku

    30 43 60 72

      Sumber : Bapusipda Kota Cirebon Tahun 2012.

    13) Perpustakaan.

    Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan

    perpustakaan, salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja

    sebagai berikut.

    a.Jumlah Perpustakaan.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    39/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Banyaknya jumlah perpustakaan dapat menggambarkan

    kapasitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk

    memberikan pelayanan kepada masyarakat luas berupa bahan

    pustaka kepada masyarakat pengguna perpustakaan. Selama

    kurun waktu tahun 2008 – 2012, Kota Cirebon hanya memiliki 1

    (satu) buah perpustakaan milik pemerintah daerah, namun

     jumlah perpustakaan lain seperti perpustakaan sekolah, pondok

    pesantren maupun perpustakaan dinas/badan/kantor cukup

     banyak yaitu pada tahun 2012 berjumlah 256 perpustakaan.

      Tabel 2.32

      Jumlah Perpustakaan di Kota Cirebon

      Tahun 2009-2012

    No

    .Uraian

     Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah perpustakaanmilik Pemda

    1 1 1 1

    2. Jumlah perpustakaan

    milik non Pemda

    (sekolah, pontren, skpd)

    248 250 256 256

    3. Total perpustakaan 249 251 257 257

      Sumber : Bapusipda Kota Cirebon Tahun 2012.

     b.Jumlah Pengunjung Perpustakaan.

    Indikator efektifitas penyediaan pelayanan perpustakaan dapat

    dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung perpustakaan yang

     juga menggambarkan tingginya budaya baca masyarakat.

     Jumlah pengunjung perpustakaan milik pemerintah daerah Kota

    Cirebon pada tahun 2011 sebanyak 45.846 orang meningkat dari

    tahun 2010 yang berjumlah 40.277 orang. Namun pada tahun

    2009 jumlah pengunjung perpustakaan milik pemerintah daerah

    mengalami penurunan dari 44.892 orang pada tahun 2008

    menjadi 40.266 orang tahun 2009.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    40/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

      Tabel 2.33

     Jumlah Pengunjung Perpustakaan di Kota Cirebon

      Tahun 2009-2012

    No

    .Uraian

     Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah pengunjung

    perpustakaan milik

    Pemda

    40.266

    40.277

    45.846

    39.641

    2. Jumlah pengunjung

    perpustakaan milik

    non Pemda

    2.446 2.578 2.663 2.779

    3. Jumlah total

    pengunjung

    42.71

    2

    42.85

    5

    48.50

    9

    42.42

    0  Sumber : Bapusipda Kota Cirebon Tahun 2012.

    c.Jumlah Ketersediaan Buku Pada Perpustakaan

    Ketersediaan buku pada perpustakaan dapat menggambarkan

    kapasitas yang dimiliki oleh daerah untuk memberikan pelayanan

    kepada masyarakat umum dalam memberikan bahan pustaka

    kepada pengguna perpustakaan. Pada tahun 2012 jumlah buku

     yang tersedia di perpustakaan milik Pemerintah Kota Cirebon

    sebanyak 38.746 buah dengan total judul buku sebanyak 19.566

     judul dengan rata-rata jumlah buku per judul sebanyak 2 buku

    sampai 3 buku.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    41/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

      Tabel 2.34

     Jumlah Ketersediaan Buku pada Perpustakaan

    Daerah Kota Cirebon Tahun 2009-2012

    No. Uraian Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah judul buku 11.91

    9

    18.11

    3

    19.06

    0

    19.56

    6

    2. Jumlah total buku 23.60

    4

    35.86

    8

    37.74

    4

    38.74

    6

    3. Rata-rata jumlah

     judul buku2,2 2,2 2,2 2,3

      Sumber : Bapusipda Kota Cirebon Tahun 2012.

    d.Jumlah Kendaraan Perpustakaan.

    Dalam rangka memudahkan masyarakat untuk mengakses bahan

    pustaka yang ada di perpustakaan milik pemerintah Kota

    Cirebon, saat ini pemerintah Kota Cirebon telah menyediakan

    kendaraan roda 4 (empat) yang berfungsi sebagai perpustakaan

    keliling, namun jumlahnya sejak tahun 2008 sampai dengan

    tahun 2012 baru sebanyak 2 unit. Sementara kendaraan roda

    dua untuk menjangkau wilayah yang tidak bisa ditembus oleh

    kendaraan roda empat belum tersedia.

      Tabel 2.35

      Jumlah Kendaraan Perpustakaan

    di Kota Cirebon Tahun 2008 – 2012

    No

    .

    Uraian Tahun

    2009 2010 2011 2012

    1. Jumlah mobil unit

    perpustakaan keliling

    (roda 4)

    2 2 2 2

    2. Jumlah kendaraan roda - - - -

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    42/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    2 (motor pintar)  Sumber : Bapusipda Kota Cirebon Tahun 2012.

    2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

    Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam

    mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan

     berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan provinsi dan

    kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional atau internasional.

     Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah,

    fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya

    manusia.

    Indikator variabel aspek daya saing daerah terdiri dari :

    a.Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

     Analisis kinerja atas aspek kemampuan ekonomi daerah dilakukan

    terhadap indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita,

    pengeluaran konsumsi non pangan per kapita, produktivitas total

    daerah, dan nilai tukar petani.

    Berikut ini disajikan beberapa indikator kinerja pada fokus kemampuan

    ekonomi daerah sebagai berikut :

    1)Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (angka konsumsi RT

    per kapita), hasil analisis konsumsi RT perkapita, dapat disajikandalam tabel sebagai berikut:

     Tabel 2.36

     Angka Konsumsi Rumah Tangga (RT) Tahun 2008 - 2012

    Kota Cirebon

    No Uraian 2009 2010 2011 2012

    1.Rata-Rata TotalPengeluaran RT

    per Bulan548.440 653.360 666.038 714.657

    2.Jumlah RT 72.346 72.346 72.346 72.375

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    43/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    3.Total Konsumsi

    (Rp) 39.677.440.24047.267.982.56048.185.18514851.723.300.375

    Kanaikan (%)45 19 2 7

      Sumber: Data BPS diolah.

     Angka konsumsi rata-rata Rumah Tangga baik untuk makanan

    maupun non makanan, sesuai tabel diatas mengalami peningkatan

    signifikan pada tahun 2009, yaitu kenaikan sebesar 45 % dari tahun

    sebelumnya. Kondisi peningkatan konsumsi ini terus meningkatpada tahun 2010 sebesar 10 %, sedang pada tahun 2011 dan 2012

    kenaikan hanya sebesar 2 % dan 7 %. Kenaikan nilai konsumsi ini

    seiring dengan perubahan kondisi perekonomian yang menghendaki

    pengeluaran lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup.

     Tabel 2.37

     Angka Konsumsi Makanan Rumah Tangga Tahun 2008-2012

    Kota Cirebon

    No Uraian 2009 2010 2011 2012

    1.Rata-Rata Total

    Pengeluaran untuk

    Makanan RT perBulan

    214.497 300.404 320.346 324.322

    2.Jumlah RT72.346 72.346 72.346 72.375

    3.Total Konsumsi (Rp)15.517.999.96221.733.027.78423.175.751.71623.472.804.750

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    44/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Kanaikan (%)

    27 40 7 1

      Sumber: Data BPS diolah.

     Angka konsumsi rata-rata Rumah Tangga untuk makanan, sesuai

    tabel diatas mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2010,

     yaitu kenaikan sebesar 40 % dari tahun sebelumnya. Kondisi

    peningkatan konsumsi ini terus meningkat pada tahun 2011 sebesar

    7 %, sedang pada tahun 2012 kenaikan hanya sebesar 1 %.

    Kenaikan nilai konsumsi untuk makanan meningkat tajam sesuai

    perubahan kondisi perekonomian yang berbanding juga dengan

    pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan, sehingga

    menghendaki pengeluaran lebih besar untuk memenuhi kebutuhan

    makanan.

     Tabel 2.38

     Angka Konsumsi Non Makanan Rumah Tangga Tahun 2009-2012 KotaCirebon

    No Uraian 2009 2010 2011 2012

    1.Rata-Rata Total

    Pengeluaran Non

    Makanan RT per

    Bulan

    333.943 352.956 345693 390335

    2.Jumlah RT72.346 72.346 72.346 72.375

    3.Total Konsumsi

    (Rp) 24.159.440.27825.534.954.77625.009.505.77828.250.495.625

    Kanaikan (%)

    60 6 -2 13

      Sumber: Data BPS diolah.

     Angka konsumsi rata-rata Rumah Tangga untuk non makanan,

    sesuai tabel diatas mengalami peningkatan signifikan pada tahun

    2009, yaitu kenaikan sebesar 60 % dari tahun sebelumnya. Kondisi

    peningkatan konsumsi ini terus meningkat pada tahun 2011 sebesar

    7 %, sedang pada tahun 2012 kenaikan hanya sebesar 1 %.

    Kenaikan nilai konsumsi untuk makanan meningkat tajam sesuai

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    45/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    perubahan kondisi perekonomian yang berbanding juga dengan

    pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan, sehingga

    menghendaki pengeluaran lebih besar untuk memenuhi kebutuhan

    makanan.

    2)Fokus Iklim Berinvestasi.

     Analisis kinerja atas iklim berinvestasi dilakukan terhadap indikator

    angka kriminalitas, jumlah demo, lama proses perijinan, jumlah dan

    macam pajak dan retribusi daerah, jumlah perda yang mendukungiklim usaha. Dalam kesempatan ini dapat disajikan data angka

    kriminalitas dan jumlah demo, dimana secara praktis dapat

    menggambarkan iklim ketenangan lingkungan untuk berinvestasi.

    a.Angka kriminalitas.

    Untuk menghitung angka kriminalitas dapat disajikan dalam contoh

    tabel sebagai berikut :

     Tabel 2.39

     Angka Kriminalitas di Kota Cirebon 2009-2012

    No  Jenis Kriminal 2009 2010 2011 2012

    1.Jumlah kasus narkoba 42 0 24 23

    2.Jumlah kasus pembunuhan 0 2 0 0

    3.Jumlah kejahatan seksual 9 30 27 16

    4.Jumlah kasus penganiayaan 68 46 17 85

    5.Jumlah kasus pencurian 217 193 95 383

    6.Jumlah kasus penipuan 109 127 111 148

    7. Jumlah kasus pemalsuanuang

    2 0 0 1

    8. Jumlah tindak kriminal

    selama 1 tahun593 711 598 811

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    46/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    No  Jenis Kriminal 2009 2010 2011 2012

    9.Jumlah penduduk 280.770 286.718 323.486 337.625

    10.Angka kriminalitas (8)/(9) 21% 25% 18% 24%

      Sumber Data: Kesbangpol Kota Cirebon dan Polresta Cirebon Kota diolah.

     b.Jumlah Demonstrasi.

    Untuk menghitung jumlah demontrasi, dapat disajikan dalam contoh

    tabel sebagai berikut :

     Tabel 2.40

     Jumlah Demo di Kota Cirebon 2008-2012

    No Uraian 2009 2010 2011 2012

    1 Jumlah unjuk

    rasa71 78 87 94

      Sumber Data: Kesbangpol Kota Cirebon dan Polresta Cirebon Kota diolah.

     Angka demonstrasi sepanjang tahun 2009 sampai 2012 menunjukan

    angka terendah 71 demo yaitu tahun 2009, dan angka tertinggi 94

    demo yaitu tahun 2012. Angka demo ini apabila dikaitkan dengan

     jadwal pemilihan Presiden tidak terlihat adanya kaitan yang kuat dan

     berpengaruh langsung. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan

    signifikan yaitu 94 demo, yang mana pada tahun 2012 ini juga dipicu

    oleh kondisi sulit perekonomian diantaranya adanya kebijakan

    kenaikan tarif dasar listrik/TDL, dan kenaikan harga BBM, serta

    naiknya harga bahan makanan.

    2.1.5. Kota Cirebon Sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    47/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Kota Cirebon dalam penataan ruang nasional yaitu berdasarkan

    Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

     Wilayah Nasional adalah sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang

    merupakan salah satu pengembangan kawasan metropolitan, serta

    merupakan bagian dari kawasan andalan yaitu Ciayumajakuning (Cirebon

     – Indramayu – Majalengka – Kuningan) dengan sektor unggulan pertanian,

    industri, perikanan, dan pertambangan

    Penetapan Kota Cirebon sebagai PKN berdasarkan karakteristik wilayah

     yang merupakan:1.Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

    utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan

    internasional.

    2.Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat

    kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa

    provinsi; dan/atau

    3.Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

    utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.

    Penetapan Kota Cirebon sebagai PKN dipertegas juga dalam Rencana Tata

    Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2039. Fokus pengembangan

    Kota Cirebon sebagai bagian dari Wilayah Pengembangan (WP)

    Ciayumajakuning diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan sarana dan

    prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya (hinterland),

    serta menjadi simpul utama pelayanan jasa dan perdagangan, dan

    industri di Daerah bagian timur, serta untuk kegiatan wisata budaya dan

    religi.

    2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai

    tahun berjalan dan realisasi RPJMD

    Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil evaluasi atas

    kebijakan rencana pembangunan, pelaksanaan pembangunan, dan hasil

    pelaksanaan pembangunan.

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    48/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    Metode evaluasi yang digunakan adalah dengan menggunakan :

    a.Melakukan perbandingan antar dokumen, dalam hal ini yang

    diperbandingkan adalah dokumen rencana dengan dokumen

    penganggaran (RKPD TA. 2013 dengan APBD TA. 2013). Adapun

    perbandingan antara dokumen KUA PPAS TA. 2013 dengan APBD TA.

    2013 dapat mengambil hasil perbandingan RKPD dengan APBD

    mengingat isi materi KUA PPAS TA. 2013 sama dengan RKPD TA.

    2013.

     b.Identifikasi Realisasi Target Capaian TA. 2013 sebagaimana tercantum

    dalam dokumen RPJMD TA. 2008 – 2013 untuk capaian tahun 2013.

    c.Identifikasi kendala permasalahan yang muncul dari laporan evaluasi

    akhir tahun dari seluruh SKPD.

    2.2.1Evaluasi Kebijakan Rencana Pembangunan Tahun Anggaran

    2013.

    Sebagaimana disampaikan dalam Undang-Undang Nomor 17

     Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas

    Plafon Anggaran yang kemudian menjadi acuan penyusunan APBD. Ini

     berarti bahwa perencanaan dan penganggaran sebagai sebuah sistem

     yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.

    Dalam bagian ini akan dievaluasi sejauhmana konsistensi

    perencanaan diterapkan dalam penganggaran.

    Dari segi waktu, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah TA.

    2013 telah ditetapkan melalui Peraturan Walikota Nomor 11Tahun 2013

    tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Cirebon Tahun 2012 pada

    tanggal 18 Januari 2013. Dari sisi ini penyelesaian dokumen rencana

    telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapun Dokumen

    KUA dan PPAS Tahun 2013 ditetapkan pada 30 Juli 2012, sementara

    dokumen APBD Tahun Anggaran 2013ditetapkan melalui Perda Nomor 1

     Tahun 2013tanggal 18 Januari 2013 dan Penjabarannya melalui

    Peraturan Walikota Nomor11Tahun 2013 tanggal 18Januari 2013. Dari

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    49/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    segi waktu hal inibelum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58

     Tahun 2005 tentang Keuangan Daerah dalam Pasal 53 ayat (2) bahwa

    “Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan

    Kepala Daerah tentang penjabaran APBD sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) dilakukan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun

    anggaran sebelumnya”.

     Adapun APBD Perubahan Tahun 2013 ditetapkan melalui

    Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perubahan APBD Kota

    Cirebon TA. 2013 Tanggal10 Oktober2013 dan Keputusan Pimpinan DPRD

    Kota Cirebon Nomor 10Tahun 2013 tentang Penyempurnaan Rancangan

    Peraturan Daerah Kota Cirebon tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran

    2013 atas Evaluasi Gubernur Jawa Barat.

    Perbandingan dokumen APBD dan RKPD /PPAS dimaksudkan

    untuk melihat sejauhmana pedoman APBD yang dijadikan acuan yang

    kemudian dituangkan dalam KUA dan PPAS diterapkan dalam Dokumen

     APBD. Perbandingan antara RKPD Tahun 2013 dan APBD Tahun

     Anggaran 2013 dapat dilihat pada tabel 2.6

     Tabel 2.41

    Perbandingan Antara RKPD dengan APBD

     Tahun Anggaran 2013

    NO URUSAN / SKPD

     JML KEG. DIAPBD YANGSESUAI KUA

    PPAS

     JUMLAHTOTALKEG. DI

    APBD

    TINGKATKESESUAIAN

    (%)

    TINGKATPENYIMPANGAN (%)

    1 2 3 4 5={(3)/(4)}X100%

    6 = 100% -(5)

      U!"#$ #&'  

    1.01 PENDIDIKAN  

    Dinas Penii!an

    "0 "0 100% 0%

     

    1.0# KESEHATAN 

    01. Dinas

    Kesehatan

     3$ 45 "#.##% 1$$$%

     0#. &'D n*n+

     ,ati.1 1.% "3.33%

    1.03PEKERJAANUMUM

     

    01. DinasPe!eraan -m*m

    4 #5 1% "4%

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    50/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    NO URUSAN / SKPD

     JML KEG. DIAPBD YANGSESUAI KUA

    PPAS

     JUMLAHTOTALKEG. DIAPBD

    TINGKATKESESUAIAN

    (%)

    TINGKATPENYIMPANGAN (%)

    Per*mahan ner+ian '*mber Daainera2.

     

    1.04 PERUMAHAN  

    01. DinasPe!eraan -m*mPer*mahan ner+ian '*mber Daainera2.

    0 5 0% 100%

     

    0#. DinasKebersihan anPertamanan.

    # 3 .% 33.33%

     

    1.05PENATAANRUANG

     

    01. DinasPe!eraan m*mPer*mahan ner+ian '*mber Daainera2.

    1 3 33.33% .%

     

    1.0 PERENANAANPEMBANGUNAN

     

    01. aanPerena-naanPemban+*nan.

    30 35 "5.$1% 14.#"%

      0#. Ke. Kea!san. 4 5 "0% #0%

      03. Ke.Pe!a2ian.

    4 6 44.44% 55.5%

      04. Ke. Kesambi. 4 $ 5$.14% 4#."5%

      05. Ke.7emah8*n+!!.

    5 "3.33% 1.$%

      0. Ke.

    9aram*!ti.

    4 $ 5$.14% 4#."5%

    1.0$ PERHUBUNGAN  

    01.DinasPerh*b*n+an:n;ormati!a anKom*ni!asi.

    14 #" 50% 50%

     

    1.0"LINGKUNGANHIDUP

     

    01. Kantor7in+!*n+an 9i*.

    14 1$ "#.35% 1$.4%

    0#. DinasKebersihan anPertamanan.

    1# 1$ $05"% #641%

    P1.06 PERTANAHAN  

    0#. 'e!retariatDaerah

    1 1 100% 0%

    P

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    51/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    NO URUSAN / SKPD

     JML KEG. DIAPBD YANGSESUAI KUA

    PPAS

     JUMLAHTOTALKEG. DIAPBD

    TINGKATKESESUAIAN

    (%)

    TINGKATPENYIMPANGAN (%)

    1.10 KEPENDUDUKANDAN ATATANSIPIL

     

    DinasKeen**!an <Catatan 'ii2.

    14 14 100% 0%

    1.11 PEMBERDAYAANPEREMPUANDANPERLINDUNGANANAK.

     

    aanPemberaaanasara!atPerem*-an anKe2*ar+aerenana.

    1 3 33.33% .%

     

    1.1# KELUARGABEREN*ANADAN KELUAR*GASEJAHTERA.

     

    aanPemberaaanasara!atPerem*-an anKe2*ar+aerenana.

    1 # 50% 50%

     

    1.13 SOSIAL  

    Dinas 'osia2 ena+a Kera < ransmi+rasi

    11 13 "4.1% 15.3"%

     1.14 KETENAGAKERJA

    AN 

    Dinas 'osia2 ena+a Kera < ransmi+rasi

    6 6 100% 0%

     

    1.15 KOPERASI DANUKM

     

    DinasPerin*strianPera+an+an anKoerasi saha

    i!ro Kei2enen+ah.

    100% 0%

    1.1 PENANAMANMODAL +PERIJINAN

      aan Penanaman 11 11 100% 0%

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    52/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    NO URUSAN / SKPD

     JML KEG. DIAPBD YANGSESUAI KUA

    PPAS

     JUMLAHTOTALKEG. DIAPBD

    TINGKATKESESUAIAN

    (%)

    TINGKATPENYIMPANGAN (%)

    oa2 anPeriinan.P

    1.1$ KEBUDAYAAN  Dinas Pem*a>2ah-ra+aKeb*aaan anPari8isata.

    $ $ 100% 0%

    1.1" KEPEMUDAANDAN OLAHRAGA

     

    Dinas Pem*a>2ah-ra+a

    Keb*aaan anPari8isata.

    11 1# 61.$% ".33%

     

    1.16 KESATUANBANGSA DANPOLITIK DALAMNEGERI.

     

    1. KantorKesat*anan+sa Po2iti!an 7inmas.

    " " 100% 0%

     #. 'at*an Po2isi

    Pamon+ Praa.$ " "$.5% 1#.5%

     1.#0 OTDA,

    PEMERINTA*HANUMUM, ADM.KEUANGANDAERAH,PERANGKATDAERAH,KEPEGAAIANDANPERSANDIAN.

     

    01. :nse!torat 14 14 100% 0%0#. 'e!retariat

    Daerah.45 46 61"4% "1%

    03. 'e!retariatDP&D

    $ " "$.5% 1#.5%

    04.aan!ee+a8aianPenii!an anPe2atihan.

    1$ ## 6130% "$0%

    1.#1 KETAHANANPANGAN

     

    Kantor KetahananPan+an.

    $ $ 100% 0%

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    53/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    NO URUSAN / SKPD

     JML KEG. DIAPBD YANGSESUAI KUA

    PPAS

     JUMLAHTOTALKEG. DIAPBD

    TINGKATKESESUAIAN

    (%)

    TINGKATPENYIMPANGAN (%)

    1.## PEMBERDAYAANMASYARAKATDAN DESA.01. PPPK0#. Ke. Kea!san

    144

    #04

    $0%100%

    30%0%

    03. Ke. Pe!a2in04. Ke. Kesambi

    10

    54

    #00%0%

    "0%100%

    1.#3 STATISTIK   

    01.aanPemberaa anasara!at

    Pe-rem*an <K..

    1 1 100% 0%

      0#.aanPerenanaanPemban+*nanDaerah.

    $ $ 100% 0%

     1.#4 KEARSIPAN  

    aanPer*sta!aan anKearsian Daerah.

    100% 0%

     

    1.#5 KOMUNIKASIDANIN-ORMATIKA

     

    DinasPerh*b*n+an an:n;o!om.

    $ 10 $0% 30%

     1.# PERPUSTAKAAN  

    aanPer*sta!aan <Kearsian Daerah.

    5 "3.33% 1.$%

     JUMLAH A 442 564 ,3% 21,63%

    URUSANPILIHAN

    P#.01 PERTANIAN +

    0$##$ 

    Dinas Ke2a*tanPeri-!ananPeterna!an anPertanian.

    3 15 0% 40%

    #.0# KEHUTANANDinas Ke2a*tanPeri-!anan

    Peterna!an anPertanian.

     1 1 100% 0%

    #.03 ENERGI DANSUMBER DAYAMINERAL.

     

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    54/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    NO URUSAN / SKPD

     JML KEG. DIAPBD YANGSESUAI KUA

    PPAS

     JUMLAHTOTALKEG. DIAPBD

    TINGKATKESESUAIAN

    (%)

    TINGKATPENYIMPANGAN (%)

    Dinas Pe!eraanm*mPer*mahan ner+ian '*mber Daainera2.

    0 0 0% 0%

    #.04 PARIISATA

     

    Dinas Pem*a>2ah-ra+aKeb*aaan anari8isata.

    100% 0%

    #.05 KELAUTAN

    ,PERIKA*NAN +PETERNAKAN

     

    Dinas Ke2a*tanPeri-!ananPeterna!an anPertanian.

    $ 11 3.3% 3.3%

     

    #.0 PERDAGANGAN  

    DinasPerin*strianPera+an+an anKoerasi sahai!ro Kei2enen+ah.

    5 " #.5% 3$.5%

     

    #.0$ INDUSTRI

     

    DinasPerin*strianPera+an+an anKoerasi sahai!ro Kei2enen+ah.

    3 5 0% 40%

    #.0" KETRANSMIGRASIAN

     

    Dinas 'osia2 ena+a Kera < ransmi+rasi.

    0 0 0% 0%

     JUMLAH B 25 46 54% 46%

    N  34 34

     J!# A+B / R##*## 46 617 6,56% 23,44%

    2.2.2. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahun

     Anggaran 2013

    2.2.2.1 Target dan Realisasi Keuangan Daerah

     Target dan realisasi belanja daerah Kota Cirebon dapat

    disampaikan secara garis besar sebagai berikut: Realisasi belanja daerah

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    55/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    dalam Tahun Anggaran 2013 mencapai Rp. 975.249.676.763,00 atau

    90,69 persen dari jumlah belanja yang ditetapkan sebesar Rp.

    1.075.340.864.679,00. Dari realisasi ini terlihat target yang tidak dapat

    dicapai adalah sebesar Rp. 100.091.187.916,00 atau 9,31 persen.

    Realisasi Belanja Daerah tersebut terdiri dari kelompok Belanja

     Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Target dan realisasi Belanja

    Daerah secara rinci dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini:

     Tabel 2.42

     Target dan Realisasi Belanja Daerah Tahun 2013

    N

    8U#'#$

    T#!$ A$99##$ 2713 P"

    $

    K8$'

    !"'A$99##$ R#'"#"'

    BELANJA TIDAK

    LANGSUNG

    555.277.76.56

    6,25

    523.136.:21.2

    16,77

    :4,2

    253,64

    1 e2ana Pe+a8ai 504.#.#14.3"#5

    4$.$0$.3#$.0300

    644

    4"""

    # e2ana *n+a - - - 000

    3 e2ana '*bsii - - - 000

    4 e2ana 9ibah#".43$.6".1"00

    0

    #$.45#.#0#.1"0

    00

    65

    3#"1

    5 e2ana ant*an 'osia2#0.4#".3#.0000

    0

    1".165.130.000

    00

    "60

    $1"$

    e2ana a+i 9asi2!eaa Pro?insi/Kab/

    Kota an Pemerintah

    Desa

    - - - 000

    $

    e2ana ant*an

    Ke*an+an !eaa

    Pro?./Kab/Kota an

    Pemerintahan Desa an

    Partai Po2iti!

    53#.##.00000 53#.##.00000 100 005

    " e2ana tia! ter*+a 1.140.000.00000 #50.000.00000#16

    3

    003

    6 7ain-2ain - - - 000

    BELANJA LANGSUNG527.147.75.11

    2,5

    452.112.55.5

    4,77

    6,:

    246,36

    1 e2ana Pe+a8ai .44$.51".4000 5$.$0$.#$3.4 "" 56#

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    56/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    0 00 5

    # e2ana aran+ an ,asa#5"."56.516.14

    00

    ##4.643.030.11

    00

    "6

    0

    #30$

    3 e2ana oa2164."33.0#0.54"

    $5

    16.4#.451.6

    500

    "6

    "

    1$3"

     JUMLAH BELANJA1.75.347.64.

    6:,77

    :5.24:.66.

    63,77

    :7,6

    :177,77

    Grafik 2.2

    Proporsi Belanja Daerah Kota Cirebon Tahun 2013

    Berdasarkan Jenisnya

    54."0

    #."11."$0.050.03

    #3.0$

    1$.3"

    e2ana Pe+a8ai

    e2ana 9ibah

    e2ana ant*an 'os ia2

    e2ana ant*an Ke*an+an Keaa Pro?insi/Kab*aten/Kota an Pemerintahan Desa an Partai Po2iti!

    e2ana ia! er*+a

    e2ana aran+ an ,asa

    e2ana oa2

    Kontribusi Realisasi belanja berdasarkan jenis belanja daerah

    terhadap total realisasi belanja daerah tahun anggaran 2013, terlihat

     Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2015 II -

  • 8/17/2019 1. Bab II RKPD Kota Cirebon 2015

    57/62

     

    Pemerintah Kota Cirebon

    sebesar 54,80% realisasi belanja bersumber dari belanja pegawai,

     berikutnya sebesar 23,07% realisasi dari belanja barang dan jasa dan

    sebesar 17,3