1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan bangsa. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, bahwa Pengertian Pendidikan adalah : ( dalam Pasal – 1, ayat (1) ), “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Untuk mewujudan hal tersebut diatas sekolah harus dibangun sedemikian rupa sehingga guru tidak hanya menstransfer isi kurikulum, tetapi lebih dari itu, menciptakan bagaimana proses pembelajaran dapat memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan para siswa. Dengan demikian hal tersebut dapat menopang bagi kehidupan mereka di tengah-tengah masyarakat dan dunia kerja. Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,

Transcript of 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

Page 1: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi

suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah

pendidikan bangsa.

Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, bahwa Pengertian

Pendidikan adalah : ( dalam Pasal – 1, ayat (1) ),

“usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Untuk mewujudan hal tersebut diatas sekolah harus dibangun sedemikian

rupa sehingga guru tidak hanya menstransfer isi kurikulum, tetapi lebih dari itu,

menciptakan bagaimana proses pembelajaran dapat memberikan segala sesuatu

yang dibutuhkan para siswa. Dengan demikian hal tersebut dapat menopang bagi

kehidupan mereka di tengah-tengah masyarakat dan dunia kerja.

Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan

pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan

peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas

guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan

mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,

Page 2: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

2

mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen

pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-mengajar,

metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai

tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.

Pengelolaan (manajemen) kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas,

fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk

menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses

belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya memberi

penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan membuat aturan

kelompok yang produktif.

Di kelaslah segala aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses.

Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-

sifat individualnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta

sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan

berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat

ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah

kelas dikelola dengan baik, professional, dan harus terus-menerus.

Djamarah (2006:173) menyebutkan ” Masalah yang dihadapi guru, baik

pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang

sering didiskusikan oleh penulis professional dan pengajar adalah juga

pengelolaan kelas”. Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi pengajar adalah

pengelolaan kelas, sedangkan tidak ada satu pendekatan yang dikatakan paling

baik. Sebagian besar guru kurang mampu membedakan masalah pengajaran dan

Page 3: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

3

masalah pengelolaan. Masalah pengajaran harus diatasi dengan cara pengajaran

dan masalah pengelolaan harus diatasi dengan cara pengelolaan.

Manajemen kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke

waktu tingkah laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat

belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi

persaingan yang sehat dalam kelompok, sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi

persaingan itu kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku,

perbuatan, sikap, mental, dan emosional siswa.

Di Lingkungan Dinas UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kec.

Babakancikao Kabupaten Purwakarta dengan visinya : “ Memberikan pelayanan

yang prima secara profesional dan memiliki karakteristik di Babakancikao”. Saat

ini sedang berupaya terus melakukan pembinaan-pembinaan baik kepada tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia

untuk terwujudnya peningkatan mutu pendidikan di Kecamatan Babakancikao,

Kabupaten Purwakarta.

Keberhasilan Proses Pembelajaran secara umum dapat dilihat dari hasil

belajar siswa salah satunya adalah dari nilai ulangan umum tiap akhir semester,

berikut ini adalah gambaran nilai ulangan umum yang disajikan dalam bentuk

tabel rata-rata nilai ulangan umum dari semua kelas (kelas 1 sampai dengan kelas

6) pada setiap mata pelajaran dari tiap unit kerja (sekolah dasar), pada Tahun

Ajaran 2008/2009 Semester 2 dan Tahun Ajaran 2009/2010 Semester 1, di

wilayah Dinas UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao

Kabupaten Purwakarta.

Page 4: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

4

Tabel 1.1 Rata-rata Hasil Ulangan Umum

Tahun Ajaran 2008/2009, Semester - 2

No. Nama Sekolah Agama PKn Bhs. Indo. Mtk IPA IPS SBK OR Mulok Jml Rata² Rank

1 . SDN 1 Maracang 70,00 65,00 66,00 61,00 62,00 62,00 70,00 72,00 63,80 591,80 65,76 19 2 . SDN 2 Maracang 62,40 61,80 67,80 64,20 67,20 62,00 72,20 70,20 65,50 593,30 65,92 18 3 . SDN 1 Ciwareng 71,50 69,60 71,80 61,60 74,20 72,20 72,40 73,20 67,80 634,30 70,48 7 4 . SDN 2 Ciwareng 69,00 88,00 69,00 66,00 68,00 69,00 72,00 73,00 69,00 643,00 71,44 4 5 . SDN 1 Babakan cikao 71,36 64,85 67,34 67,68 66,14 63,61 67,20 72,92 66,05 607,15 67,46 13 6 . SDN 2 Babakan cikao 69,20 72,40 72,80 69,40 72,00 72,00 72,40 68,80 72,00 641,00 71,22 5 7 . SDN 1 Hegar manah 71,00 68,20 69,40 69,40 67,80 69,00 69,80 69,80 67,63 622,03 69,11 10 8 . SDN 2 Hegar manah 68,46 63,68 69,64 61,02 66,57 52,25 70,83 77,08 70,75 600,28 66,70 15 9 . SDN Kadu mekar 66,40 64,80 67,60 62,20 63,60 62,80 71,80 74,00 72,40 605,60 67,29 14 10 . SDN 1 Cilangkap 68,00 67,60 66,80 67,40 67,40 69,40 73,80 71,80 67,40 619,60 68,84 11 11 . SDN 2 Cilangkap 66,41 63,87 64,75 63,77 66,78 63,40 70,94 72,06 66,74 598,72 66,52 17 12 . SDN 1 Mulya mekar 70,26 66,93 67,89 64,38 72,16 71,74 73,29 70,83 66,95 624,43 69,38 9 13 . SDN 2 Mulya mekar 69,44 69,00 90,70 66,78 67,92 69,30 71,44 72,76 68,21 645,55 71,73 3 14 . SDN 3 Mulya mekar 68,80 70,40 71,20 66,80 70,60 70,00 72,40 75,40 71,76 637,36 70,82 6 15 . SDN 1 Cigelam 72,60 65,20 69,80 64,40 70,40 69,80 72,00 72,80 68,40 625,40 69,49 8 16 . SDN 2 Cigelam 66,60 68,00 71,80 61,40 69,00 66,80 68,20 70,80 69,60 612,20 68,02 12 17 . SDN 1 Cicadas 72,60 71,60 71,40 69,00 70,60 71,20 74,80 77,00 71,20 649,40 72,16 2 18 . SDN 2 Cicadas 67,20 66,60 66,80 61,80 67,00 64,80 69,40 68,60 66,60 598,80 66,53 16 19 . SD Plus Al-Barokah 72,00 70,00 73,00 71,00 75,00 72,00 74,00 75,00 74,00 656,00 72,89 1

Sumber : Arsip Kantor UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao – Purwakarta.

Page 5: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

5

Tabel 1.2 Rata-rata Hasil Ulangan Umum

Tahun Ajaran 2009/2010, Semester - 1

No. Nama Sekolah Agama PKn Bhs. Indo. Mtk IPA IPS SBK OR Mulok Jml Rata² Rank

1 . SDN 1 Maracang 68,00 64,00 66,00 61,00 66,00 64,00 70,00 74,00 66,00 599,00 66,56 15 2 . SDN 2 Maracang 69,16 2,66 72,20 60,25 64,75 62,83 71,08 71,83 66,23 540,99 60,11 18 3 . SDN 1 Ciwareng 77,00 67,00 70,00 65,00 72,00 70,00 76,00 77,00 72,00 646,00 71,78 2 4 . SDN 2 Ciwareng 71,00 69,00 69,00 64,00 70,00 65,00 72,00 69,00 70,00 619,00 68,78 10 5 . SDN 1 Babakan cikao 73,80 63,30 64,50 63,30 66,30 65,00 71,00 65,60 66,30 599,10 66,57 14 6 . SDN 2 Babakan cikao 60,50 66,00 66,20 59,00 66,00 62,50 69,00 64,00 68,60 581,80 64,64 17 7 . SDN 1 Hegar manah 67,50 67,83 67,00 64,67 66,83 67,50 71,50 71,17 67,28 611,28 67,92 11 8 . SDN 2 Hegar manah 70,24 62,88 64,31 56,55 68,26 63,72 74,42 73,33 73,89 607,60 67,51 12 9 . SDN Kadu mekar 74,00 69,00 71,00 66,00 69,00 70,00 74,00 76,00 69,00 638,00 70,89 4 10 . SDN 1 Cilangkap 66,50 67,00 62,00 62,00 66,00 64,00 71,50 70,00 66,50 595,50 66,17 16 11 . SDN 2 Cilangkap 72,31 68,82 71,33 65,96 71,22 68,33 72,92 72,60 70,82 634,31 70,48 5 12 . SDN 1 Mulya mekar 72,60 69,50 67,30 67,00 68,10 69,80 77,10 76,00 72,20 639,60 71,07 3 13 . SDN 2 Mulya mekar 69,00 69,00 69,00 64,00 69,00 68,00 72,00 70,00 70,00 620,00 68,89 9 14 . SDN 3 Mulya mekar 69,00 66,00 69,00 64,00 71,00 65,00 74,00 76,00 70,00 624,00 69,33 7 15 . SDN 1 Cigelam 68,00 67,00 67,00 64,00 66,50 74,00 76,30 70,50 70,50 623,80 69,31 8 16 . SDN 2 Cigelam 71,00 68,00 69,00 70,00 71,00 67,00 74,00 73,00 71,00 634,00 70,44 6 17 . SDN 1 Cicadas 75,00 64,00 66,60 61,00 67,50 63,80 68,50 72,10 67,60 606,10 67,34 13 18 . SDN 2 Cicadas 70,10 71,00 72,80 68,60 73,80 72,30 73,50 75,00 73,60 650,70 72,30 1 19 . SD Plus Al-Barokah 68,00 64,00 66,00 61,00 66,00 64,00 70,00 74,00 66,00 599,00 66,56 15

Sumber : Arsip Kantor UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Babakancikao – Purwakarta.

Page 6: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

6

Dari data tersebut di atas diperoleh nilai rata-rata tertinggi pada semester 2

tahun ajaran 2008/2009 adalah 72,89 dan pada tahun ajaran 2009/2010 semester 1

adalah 72,30. Kalau melihat berdasar hitungan angka mengalami penurunan antar

rata-rata sebesar 0,59.

Dengan data diatas, penulis ingin melakukan penelitian apakah guru-guru

SD di lingkungan Dinas UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kec. Babakancikao

Purwakarta sudah mengelola/memanajemen kelas dengan baik dan memiliki etos

kerja tinggi, sehingga tercipta efektifitas proses belajar mengajar, dengan harapan

menghasilkan peserta didik yang berprestasi tinggi ? .

Karena guru sebagai ujung tombak pelaku pendidikan mempunyai posisi strategis, mempunyai pengaruh langsung terhadap proses pembelajaran. Kualitas proses dan hasil belajar pada akhirnya ditentukan oleh mutu pertemuan antara guru dan siswa. Ilmu guru baik empirik maupun rasional serta berbagai keterampilan yang dimilikinya akan diteruskan dan jadi alat pengembangan sikap keilmuan siswanya (Uwes, 1999:11).

Oleh karena itu untuk menjadi seorang guru tidak mudah, untuk dapat

melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik maka guru harus memiliki

berbagai kompetensi. Kompetensi profesional, sosial - personal dan manajemen

kelas.

Berangkat dari pemikiran dan hasil observasi di UPTD Pembinaan TK/SD

dan PLS Kec. Babakancikao Purwakarta sebagaimana kajian diatas, maka

penelitian ini terfokus pada manajemen kelas dan etos kerja guru dengan judul :

“ Pengaruh Managemen Kelas dan Etos Kerja Guru terhadap Efektivitas Proses

Belajar Mengajar Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten

Purwakarta “.

Page 7: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

7

1. 2. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah, maka disimpulkan rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana managemen kelas guru Sekolah Dasar di Kecamatan

Babakancikao Kabupaten Purwakarta ?

2. Bagaimana etos kerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao

Kabupaten Purwakarta ?

3. Bagaimana efektivitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di

Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta ?.

4. Seberapa besar pengaruh managemen kelas terhadap efektivitas proses

belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao

Kabupaten Purwakarta ?.

5. Seberapa besar pengaruh etos kerja guru terhadap efektivitas proses

belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao

Kabupaten Purwakarta ?.

6. Seberapa besar pengaruh managemen kelas dan etos kerja guru terhadap

efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan

Babakancikao Kabupaten Purwakarta ?.

1. 3. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin

mengetahui pengaruh Manajemen Kelas dan Etos Kerja guru terhadap efektivitas

proses belajar mengajar guru di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao

Kabupaten Purwakarta.

Page 8: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

8

Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui tentang :

1. Manajemen kelas guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao

Kabupaten Purwakarta.

2. Etos kerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten

Purwakarta.

3. Efektivitas proses belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan

Babakancikao Kabupaten Purwakarta.

4. Pengaruh manajemen kelas terhadap efektivitas proses belajar mengajar

guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

5. Pengaruh etos kerja guru terhadap efektivitas proses belajar mengajar di

Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta.

6. Pengaruh managemen kelas dan etos kerja guru terhadap efektivitas proses

belajar mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Babakancikao

Kabupaten Purwakarta.

1. 4. Kegunaan Penelitian

Melalui hasil penelitian dapat diperoleh informasi baru dan beberapa

informasi penting tentang :

1. Kerangka / model dalam upaya efektivitas proses belajar mengajar di

Sekolah Dasar

2. Hasil pengaruh managemen kelas terhadap efektivitas proses belajar

mengajar di Sekolah sehingga dapat memberikan kontribusi bagi guru da -

Page 9: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

9

lam upaya peningkatan mutu pendidikan.

3. Pengayaan wawasan keilmuan dan pengetahuan tentang efektivitas proses

belajar mengajar melalui intervensi faktor-faktor yang mempengaruhi

efektivitas proses pembelajaran.

4. Orang tua dan masyarakat sebagai salah satu tanggung jawab bersama atas

penyelenggaraan pendidikan agar terus membantu meningkatkan mutu

sekolah melalui pengawasan baik langsung maupun tidak langsung

terhadap efektivitas proses pembelajaran.

5. Pemerintah dalam hal ini Dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah dan

pihak-pihak yang terkait serta yang berkepentingan terhadap pendidikan

agar mempertimbangkan faktor-faktor sarana dan prasarana, faktor

pentingnya konstribusi managemen kelas dan kontribusi etos kerja guru

dalam upaya efektivitas proses belajar mengajar yang intinya bermuara

pada peningkatan mutu pendidikan.

1. 5. Asumsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan bertitik tolak pada beberapa asumsi

yang mendasarinya yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dengan baik dapat

mewujudkan proses belajar yang efektif.

2. Etos kerja guru yang baik, akan meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar.

3. Manajemen kelas dapat dilakukan dengan baik jika guru memiliki etos ker

Page 10: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

ja yang tinggi, sehingga pa

berjalan efektif

4. Proses pembelajaran yang efektif memerlukan suasana kelas yang

kondusif.

5. Proses pembelajaran yang efektif memerlukan hubungan yang harmonis

antara guru dan peserta didik.

6. Untuk terciptanya suasana

efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran, maka guru harus

memanagemen / mengelola kelas dengan baik.

1. 6. Kerangka Penulisan

Berikut ini adalah kerangka berpikir penulis sebagai dasar melakukan

penelitian :

ja yang tinggi, sehingga pada akhirnya proses belajar mengajar

efektif.

Proses pembelajaran yang efektif memerlukan suasana kelas yang

Proses pembelajaran yang efektif memerlukan hubungan yang harmonis

antara guru dan peserta didik.

Untuk terciptanya suasana kelas yang kondusif dan untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran, maka guru harus

memanagemen / mengelola kelas dengan baik.

1. 6. Kerangka Penulisan

Berikut ini adalah kerangka berpikir penulis sebagai dasar melakukan

Gambar : 1.1 Kerangka Berpikir Penelitian

10

da akhirnya proses belajar mengajar dapat

Proses pembelajaran yang efektif memerlukan suasana kelas yang

Proses pembelajaran yang efektif memerlukan hubungan yang harmonis

kelas yang kondusif dan untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran, maka guru harus

Berikut ini adalah kerangka berpikir penulis sebagai dasar melakukan

Page 11: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

11

Variabel – X1 : Manajemen Kelas, dalam : Maman Rachman (1999) :

• Mengecek kehadiran siswa • Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil

pekerjaan • Pendistribusian alat dan bahan • Mengumpulkan informasi dari siswa • Mencatat data • Pemeliharaan arsip • Menyampaikan materi pelajaran • Memberikan tugas

Variabel – X2 : Etos Kerja, dalam : Jansen H. Sinamo (2005) :

• Kerja adalah Rahmat bekerja tulus penuh syukur.

• Kerja adalah Amanah bekerja benar penuh tanggung jawab.

• Kerja adalah Panggilan bekerja tuntas penuh integritas.

• Kerja adalah Aktualisasi bekerja keras penuh semangat.

• Kerja adalah Ibadah bekerja serius penuh kecintaan.

• Kerja adalah Seni bekerja cerdas penuh kreativitas.

• Kerja adalah Kehormatan bekerja tekun penuh keunggulan.

• Kerja adalah Pelayanan bekerja paripurna penuh kerendahan hati.

Variabel – Y : Efektivitas Proses Belajar Mengajar, Wotruba, T.R. & Wright,

P.L. dalam : Yusuf Hadi Miarso (2004) :

• Pengorganisasian materi yang baik • Komunikasi yang efektif • Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran • Sikap positif terhadap siswa • Pemberian nilai yang adil • Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran • Hasil belajar siswa yang baik

Page 12: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

12

1. 7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian, Dengan mengacu kepada latar belakang masalah,

premis-premis (asumsi) yang dirumuskan, dan kajian teoritis atau kajian pustaka,

adapun hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

I Ho: ρ = 0 Tidak ada pengaruh manajemen kelas terhadap efektifitas

proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan

Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

Ho: ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh manajemen kelas terhadap efektifitas

proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan

Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

II Ho: ρ = 0 Tidak ada pengaruh etos kerja guru terhadap efektifitas

proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan

Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

Ho: ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh etos kerja guru terhadap efektifitas proses

belajar mengajar di Sekolah Dasar di Kecamatan Babakan

Cikao Kabupaten Purwakarta.

III Ho: ρ = 0 Tidak ada pengaruh manajemen kelas dan etos kerja guru

terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar

di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

Ho: ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh manajemen kelas dan etos kerja guru

terhadap efektifitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar

di Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta.

Page 13: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

13

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan

tiga hipotesis, yaitu :

Hipotesis Pertama :

Terdapat kontribusi yang signifikan antara manajemen kelas dengan efektivitas

proses belajar mengajar di Sekolah Dasar. Artinya adalah jika manajemen kelas

berjalan dan berfungsi dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap efektivitas

proses belajar mengajar.

Hipotesis Kedua :

Terdapat kontribusi yang signifikan antara etos kerja guru dengan efektivitas

proses belajar mengajar di Sekolah Dasar. Artinya adalah jika etos kerja guru

tinggi, maka akan berpengaruh terhadap efektivitas proses belajar mengajar.

Hipotesis Ketiga :

Terdapat kontribusi yang signifikan antara manajemen kelas dan etos kerja

dengan efektivitas proses belajar mengajar di Sekolah Dasar. Artinya adalah jika

manajemen kelas berjalan dan berfungsi dengan baik, serta etos kerja guru tinggi,

maka akan berpengaruh sangat besar terhadap efektivitas proses belajar mengajar.

1. 8. Lokasi dan Sample Penelitian

Kajian dalam penelitian ini adalah masalah manajemen kelas dan etos

kerja guru. Penulis memandang bahwa kedua aspek tersebut diduga sebagai

kekuatan strategis yang perlu dioptimalkan sehingga diharapkan proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan efektif dengan demikian akan dapat

Page 14: 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Sumber ...

14

meningkatkan prestasi belajar siswa yang muara akhirnya adalah peningkatan

mutu pendidikan.

Pemilihan lokasi penelitian di wilayah dinas UPTD Pembinaan TK / SD -

dan PLS Kec. Babakancikao. Lokasi ini diambil didasarkan atas pertimbangan

objektif sesuai dengan tujuan penelitian serta didasarkan atas kemudahan

memperoleh data, dan hasil penelitiannya diharapkan dapat memberi masukan

terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan, upaya peningkatan pembinaan dan

memberi masukan kepada pengambil kebijakan di daerah dan sekolah.