1. BAB I Latbel Kampus
-
Upload
putra-arma-hartanto -
Category
Documents
-
view
84 -
download
3
Transcript of 1. BAB I Latbel Kampus
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Gambaran Umum Desa
1.1.1 Data Geografis
Berdasarkan dari letak geografis, desa Tanjung Pasir terletak di pesisir Pantai Utara Pulau
Jawa yang tercakup dalam kecamatan Teluk naga Kabupaten Tangerang. Dimana Kecamatan
Teluknaga tersebut mencakup 13 desa (Gambar 1.1). Kecamatan Teluk naga mempunyai luas
wilayah 4.763.198 Ha (± 47, 631 Km²), yang terdiri dari luas darat 2.170.120 Ha dan sawah
2.593.078 Ha.
Kecamatan Teluk Naga mencakupi beberapa Puskesmas. Salah satu Puskesmas yang
dicakupi Kecamatan Teluk Naga adalah Puskesmas Tegal Angus. Untuk wilayah kerja dari
Puskesmas Tegal Angus terdiri dari enam desa (Gambar 1.1). Pembagian enam desa tersebut,
yaitu :
1. Desa Lemo
2. Desa Pangkalan
3. Desa Tanjung Burung
4. Desa Tanjung Pasir
5. Desa Tegal Angus
6. Desa Muara
Puskesmas Tegal Angus terletak di Jl. Raya Tanjung Pasir. Transportasi dari dan ke
Puskesmas Tegal Angus dari desa Tegal Angus, Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus dan
Tanjung Pasir dapat ditempuh dengan angkutan umum baik sepeda motor maupun mobil. Akan
tetapi dari desa Lemo dan Muara hanya dapat ditempuh dengan angkutan umum sepeda motor
atau berjalan kaki.
11
Berdasarkan data dari Kecamatan Teluk Naga pada tahun 2012 jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53,831 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang
tercantum di tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1. Data Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga
Dan Kepadatan Penduduk RT 001 RW 003 Kampung Gaga Desa Tanjung
Pasir Kabupaten Tangerang tahun 2012
No Desa/Kel Luas
Wilayah
(km2)
Jumlah Rata-
Rata
Jiwa/
Rumah
Kepadatan
Penduduk
(km2)
Penduduk
(Jiwa)
Penduduk
Miskin
(Jiwa)
RT RW KK Rumah
1 Lemo 3,61 6,682 734 32 15 1,408 1408 10.31 1850.97
2 Muara 5,14 3,566 490 22 6 793 793 7.19 693.77
3 Pangkalan 7,54 16,888 1,495 35 11 3,229 3229 4.08 2239.79
4 Tanjung
Burung
5,24 7,699 740 16 8 1,484 1572 3.10 1463.55
5 Tanjung Pasir 5,64 9,513 1,348 31 18 1,936 2319 5.32 1686.70
6 Tegal Angus 2,83 9,513 1,081 23 7 1,895 1895 3.30 3361.48
Jumlah 30,02 53,831 5,889 139 45 10,74
5
10,745 4.33 1794
Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012
12
Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja Puskemas Tegal
Angus dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini :
Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Puskesmas
Tegal Angus Tahun 2012
NO. KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
2,702
2,657
2,896
2,980
2,910
2,877
2,336
1,994
1,704
1,401
1,135
741
546
337
252
203
2,505
2,511
2,563
2,895
2,960
2,790
2,153
1,888
1,613
1,262
925
656
533
318
281
307
5,207
5,168
5,459
5,875
5,870
5,667
4,489
3,882
3,317
2,663
2,060
1,397
1,079
655
533
510
JUMLAH 27,671 26,160 53,831
Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tanggerang 2012
13
Gambar 1.1. Peta Wilayah Tanjung Pasir Tahun 2012
Sumber : www.google.co.id/peta tanjung pasir tahun 2012
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya asli
Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan sekitarnya.
Untuk kesempatan kali ini, akan dibahas gambaran umum dari desa Tanjung Pasir yang
menjadi daerah dimana akan dilakukan suatu diagnosis permasalahan di suatu komunitas dan
melakukan intervensi terhadap permasalahan tersebut. Seperti yang dijelaskan di atas, desa
Tanjung Pasir terletak di Utara dari Kecamatan Teluk naga yang merupakan daerah pesisir pantai
dan mempunyai luas wilayah ± 5,64 Km2.
Batas- batas administratif wilayah desa Tanjung Pasir adalah :
a. Sebelah utara berbatasan dengan laut jawa
b. Sebelah barat berbatasan dengan desa Tanjung burung
c. Sebelah timur berbatasan dengan desa Muara
d. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Tegal Angus, lemo dan pangkalan
14
Laut Jawa
1.1.2. Gambaran Umum Desa Secara Demografi
1.1.2.1. Situasi Kependudukan
Jumlah penduduk desa Tanjung Pasir ± 9.513 penduduk dan jumlah dari kepadatan
penduduk di desa ini ± 1.686 jiwa/Km2. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh kantor
kepala desa setempat, mayoritas warga desa Tanjung Pasir beragama Islam yaitu berjumlah 7214
orang dan adapula yang beragama budha berjumlah 214 orang. Kehidupan agama di wilayah ini
berjalan dengan harmonis. Hal ini dibuktikan dengan adanya tempat ibadah agama lain selain
Islam yaitu adanya klenteng di sekitar pemukiman penduduk.
Menuju ke desa Tanjung Pasir, menempuh jarak sekitar ± 29 KM dari Kota Tangerang
atau ± 25 KM dari exit pintu (west gate) Bandara Soekarno Hatta melalui jalan Marsekal Surya
Darma. Suasana sebelum memasuki desa Tanjung Pasir melewati daerah Kampung Melayu
Teluk Naga, selepas pasar maju sekitar 200 meter ambil arah kanan. Setelah itu akan melewati
desa Tegal Angus sebelum sampai ke desa Tanjung Pasir. Untuk kondisi fisik jalan menuju desa
Tanjung pasir cukup terbilang baik meskipun ada beberapa jalan yang berlubang namun tidak
begitu mengganggu perjalanan.
Desa Tanjung Pasir melingkupi 18 RW dan 31 RT. Satu RT mencakup ± 1936 kepala
keluarga. Secara umum penduduk desa Tanjung Pasir belum berkembang secara ekonomi. Mata
pencaharian penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang tidak
tetap. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan karena memang bertempat tinggal di
wilayah pesisir pantai. Ada beberapa keluarga yang memiliki perahu milik sendiri namun
kebanyakan mereka tidak memiliki perahu sendiri. Bagi keluarga yang tidak mempunyai perahu
sendiri, mereka dapat bekerja dengan si pemilik perahu yang dimiliki oleh warga yang umumnya
berasal dari Jakarta. Para nelayan biasanya berangkat untuk bekerja dimulai sejak subuh dan
baru kembali lagi pada sore harinya bahkan ada pula yang baru pulang keesokan harinya lagi.
Dari segi penghasilan rata-rata nelayan tidak memiliki penghasilan yang menentu. Namun
apabila akhir minggu atau hari libur biasanya warga dari Jakarta atau dari tempat lainnya banyak
yang melakukan kegiatan memancing di laut sehingga penghasilan para nelayan menjadi
bertambah dari hari biasanya.
Dilihat dari topografi desa Tanjung Pasir adalah kawasan pantai yang landai sehingga di
Desa Tanjung Pasir terdapat tambak yang luasnya mencapai 570 hektar. Walaupun demikian,
15
pada awalnya lahan di Tanjung Pasir tidak cocok untuk kegiatan budidaya karena kurang
baiknya sistem irigasi yang ada. Baru setelah adanya perbaikan irigasi oleh pemerintah, kegiatan
budidaya dapat berkembang lebih baik. Sedangkan berdasarkan kepemilikan tambak, dari total
luas tambak yang ada di Desa Tanjung Pasir hanya sekitar 20% saja yang dimiliki oleh penduduk
desa setempat, selebihnya merupakan milik orang Jakarta dan sekitarnya. Komoditas budidaya
tambak utama yang ada di Desa Tanjung Pasir adalah ikan bandeng, mujair dan kakap.
Di desa Tanjung pasir juga merupakan daerah pariwisata yang biasanya di akhir minggu
atau hari libur banyak dikunjungi oleh para wisatawan.. Tempat yang paling banyak dikunjungi
biasanya adalah kawasan pantai. Namun keadaan pantai di Tanjung Pasir sangatlah tidak terawat
dengan baik, banyak sampah yang tidak terurus dan air pantai yang terlihat bewarna kecoklatan.
Hal ini mungkin dapat juga disebabkan karena masih banyaknya warga setempat yang
membuang sampah rumah tangganya ke pantai. Selain memancing dan bermain di pantai, desa
Tanjung Pasir juga merupakan salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk para wisatawan
menyebrang ke Kawasan Pulau Seribu.
1.1.2.2. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan perilaku
masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan dalam
pembangunan kesehatan.
Prasarana pendidikan di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut:
1. TK ( Taman Kanak-Kanak)
Jumlah Sekolah : 6 buah
Jumlah Murid : 164 orang
Jumlah Guru : 6 orang
2. SD (Sekolah Dasar) Negeri/ Madrasah Ibtidaiyah
Jumlah Sekolah : 22 buah
Jumlah Murid : 6.612 orang
Jumlah Guru : 132 orang
3. SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) Negeri/Madrasah Tsanawiyah ( Jumlah
Sekolah : 6 buah
Jumlah Murid : 1.576 orang
16
Jumlah Guru : 48 orang
4. SLTA / SMUN ( Sekolah Mengah Umum ) Negeri
Jumlah Sekolah : 2 buah
Jumlah Murid : 346 orang
Jumlah Guru : 30 orang
1.1.2.3. Keadaan Sosial Ekonomi
Secara umum penduduk Desa Tanjung Pasir belum berkembang secara ekonomi. Keadaan
ekonomi erat kaitannya dengan sumber mata pencaharian penduduk, dari jumlah penduduk 8849
jiwa yang usia pekerjaan dan pencari kerja diperkirakan sebanyak 2.039 jiwa.Mata pencaharian
penduduk didominasi oleh nelayan, petani, pedagang dan buruh dengan pendapatan yang tidak
tetap. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan dikarenakan bertempat tinggal di wilayah
pesisir pantai. Ada beberapa keluarga yang memiliki perahu milik sendiri namun kebanyakan
mereka tidak memiliki perahu sendiri. Bagi keluarga yang tidak mempunyai perahu sendiri,
mereka dapat bekerja dengan pemilik perahu yang dimiliki oleh warga yang umumnya berasal
dari Jakarta. Para nelayan biasanya berangkat untuk bekerja dimulai sejak subuh dan baru
kembali lagi pada sore harinya bahkan ada pula yang melaut hingga seminggu kemudian.
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian pokok adalah sebagai berikut:
1. Nelayan : 2.331 orang
2. Buruh/swasta : 65 orang
3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 15 orang
4. Pedagang : 1.213 orang
5. Penjahit : 24 orang
6. Tukang Batu : 62 orang
7. Tukang kayu : 42 orang
8. Peternak : 6 orang
9. Pengrajin : 5 orang
10. Montir : 25 orang
11. Dokter/Bidan : 6 orang
17
12. Supir : 30 orang
13. Pengemudi Becak : 43 orang
14. TNI / POLRI : 6 orang
15. Pengusaha : 8 orang
16. Petani : 176 orang
(jumlah pekerjaan yang ada pada penduduk sesuai dengan domisilinya)
Sarana perekonomian dan perdagangan di Desa Tanjung pasir antara lain :
1. Koperasi : 1 buah
2. Pasar : - buah
3. Warung/kedai : 100 buah
4. Kios Kelontong : 5 buah
5. Bengkel : 8 buah
6. Toko : 20 buah
7. Percetakan/sablon : - buah
8. Material/ toko bangunan : - buah
9. Swalayan : 1 buah
10. Super Mall : - buah
Pendapatan Desa Tanjung Pasir berasal dari jual beli tanah serta urusan administrasi.
Desa Tanjung Pasir tidak mendapatkan pendapatan dari wisata pantai Tanjung Pasir.
Berdasarkan topografi,Desa Tanjung Pasir adalah kawasan pantai yang landai sehingga di
Desa Tanjung Pasir terdapat tambak yang luasnya mencapai 570 hektar. Walaupun demikian,
pada awalnya lahan di Tanjung Pasir tidak cocok untuk kegiatan budidaya karena kurang
baiknya sistem irigasi yang ada. Baru setelah adanya perbaikan irigasi oleh pemerintah, kegiatan
budidaya dapat berkembang lebih baik. Sedangkan berdasarkan kepemilikan tambak, dari total
luas tambak yang ada di Desa Tanjung Pasir hanya sekitar 20% saja yang dimiliki oleh penduduk
desa setempat, selebihnya merupakan milik orang Jakarta dan sekitarnya. Komoditas budidaya
18
tambak utama yang ada di Desa Tanjung Pasir adalah ikan bandeng, mujair dan kakap serta cumi
dan udang
Desa Tanjung pasir juga merupakan daerah pariwisata yang biasanya di akhir minggu
atau hari libur banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Tempat pariwisata yang terdapat di desa
Tanjung Pasir adalah taman buaya, resort, serta wisata pantai Tanjung Pasir. Tempat yang paling
banyak dikunjungi biasanya adalah kawasan pantai. Namun keadaan pantai di Tanjung Pasir
tidak terawat dengan baik. Banyak sampah yang tidak terurus dan air pantai yang terlihat
bewarna kecoklatan. Hal ini mungkin dapat juga disebabkan karena masih banyaknya warga
setempat yang membuang sampah rumah tangganya ke pantai. Selain memancing dan bermain di
pantai, Desa Tanjung Pasir juga merupakan salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk para
wisatawan menyeberang ke kawasan Pulau Seribu.
1.1.2.4. Keadaan Sosial Budaya
Desa Tanjung Pasir memiliki beberapa suku di dalam masyarakatnya. Suku tersebut antara
lain betawi, melayu dan sisanya adalah pendatang.
Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh kantor kepala desa setempat, mayoritas warga
desa Tanjung Pasir beragama Islam dan adapula yang beragama Hindu, sisanya menganut agama
Kristen Katolik, Protestan dan agama Budha. Suasana beragama warga Desa Tanjung Pasir
cukup baik, rukun, aman, dan tentram, saling menghormati dan tolong menolong.
Jumlah penduduk berdasarkan agama adalah sebagai berikut:
1. Islam : 8728 orang
2. Katolik : 12 orang
3. Protestan : 2 orang
4. Hindu : 56 orang
5. Budha : 51 orang
Sarana peribadatan yang tersedia di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut:
1. Mesjid : 6 unit
2. Musholla : 30 unit
19
3. Majelis Taklim : 12 unit
4. Gereja : -
5. Pura : -
1.1.2.5. Transportasi
Sarana transportasi masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan menggunakan
angkutan umum, ojek motor, becak serta sepeda.
1.1.2.6. Kesehatan
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan Instansi terkait, dalam hal ini
Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:
1. Peningkatan Gizi keluarga
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di setiap posyandu,
pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
Pencegahan penyakit, Vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi polio bagi Balita,
pemberian vitamin A.
2. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah dengue, Flu Burung,
Chikungunya, dan sejenisnya.
3. Penanganan bagi Balita yang kekurangan Gizi dengan memberikan susu dan makanan yang
bernutrisi
4. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan
membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.
Pemanfaatan dengan ditanami sayur mayor dan tanaman Obat keluarga (TOGA),
sebagai penunjang kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana kesehatan yang tersedia di Desa
Tanjung Pasir :
Poskesdes : 1 unit Klinik Bersalin/BKIA : - unit
Pos KB Keluarga : - unit Praktek dokter/Bidan : 4 unit
Posyandu : 6 unit Praktek Bidan : 4 unit
Pos Mandiri : - unit Paraji : 4 orang
20
Keluarga Berencana : - orang
a. Jumlah Pos/ Klinik KB : - unit
b. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) : 340 Pasang
c. Jumlah Akseptor KB :
1. Pil : 127 orang
2. IUD : 14 orang
3. Kondom : - orang(data tidak diketahui)
4. Suntik : 190 orang
5. Implan : 13 orang
1.1.2.7. Ketersediaan Jamban
Berdasarkan data yang diperoleh dari POSKESDES tahun 2011, untuk ketersediaan
jamban di seluruh Desa Tanjung Pasir baik jamban keluarga maupun jamban umum berjumlah
626 buah.
1.1.2.8. Ketersediaan Pekarangan
Desa Tanjung Pasir merupakan sebuah desa nelayan yang ada di wilayah Banten, di desa
ini tanaman yang dapat tumbuh amat terbatas hal ini dikarenakan kondisi air yang berkadar
garam tinggi dan tanah yang mengandung pasir amat menyulitkan untuk bertanaman sayuran,
tanaman obat maupun tanaman buah-buahan. Mengingat kondisi ini maka Direktorat Budidaya
dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat melakukan pengamatan dan menyimpulkan bahwa
warga di Desa Tanjung Pasir melirik pekarangan yang dapat dimanfaatkan dalam berbudidaya
sayuran.
Pada saat ini, desa Tanjung Pasir dijadikan sebagai percontohan dan pembelajaran agar
budidaya sayuran dapat dilakukan juga di tingkat rumah tangga untuk mengurangi pengeluaran
akan kebutuhan pangan namun dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
21
1.2 Gambaran Keluarga Binaan
Keluarga binaan kelompok kami terdiri dari 3 keluarga, yaitu :
a. keluarga Tn. Masti,
b. keluarga Tn. Aman
c. keluarga Tn. Nasir
Adapun lokasi pemukiman keluarga binaan kelompok kami adalah sebagai berikut :
Gambar 1.2 Denah lokasi rumah keluarga binaan RT 001 RW 003 Kampung Gaga Desa
Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Maret 2013
22
1.2.1 Keluarga Tn. Masti
a. Data dasar keluarga Tn.Masti
Keluarga Tn. Masti tinggal di RT/RW 001/003 Kampung Gaga, Kelurahan
Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Di rumah ini Tn. Masti
tinggal dengan ketiga anak dan istrinya. Tn. Masti yang saat ini berusia 42 tahun bekerja
sebagai penjual ikan dengan penghasilan total sekitar 1,5juta perbulan, dengan latar
belakang pendidikan Tn.Masti adalah STM. Tn. Masti memiliki 3 orang anak. Anak
tertuanya, M.Syaifullah berumur 18 tahun, sekarang sudah tidak melanjutkan jenjang
pendidikannya di SMP, karena ingin mengikuti orang tuanya berjualan ikan. Anak
keduanya masih bersekolah di tingkat SMP bernama Nursilvia, berumur 14 tahun. Dan
anaknya yang paling kecil sudah berumur 4 tahun 5 bulan, bernama M. Syahrulloh belum
sekolah.
Istri Tn.Masti yang bernama Ny. Mursini, yang saat ini berumur 34 tahun,
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membuka warung di halaman rumah mereka,
dengan penghasilan rata-rata Rp 500.000 – Rp 1.000.000.
Tabel 1. 3 Data Dasar Keluarga Tn.Masti di Desa Tanjung Pasir tahun 2013
Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan/
Penghasilan
Keterangan
Tn. Masti Suami Laki-laki 42 th STM Penjual ikan
Rp 1.500.000/bln
-
Ny. Mursini Istri Perempuan 34 th SMP dagang warung
Rp 1.000.000/bln
-
An.M. Syaifullah Anak I Laki-laki 18 th SMP Tidak bekerja -
An.Nursilvia Anak II Perempuan 14 th SD Pelajar -
An.M.Syahrulloh Anak III Laki-laki 4th5bln Belum
sekolah
- -
23
Gambar 1.3. Denah Rumah Keluarga Tn.Masti tahun 2013
b. Bangunan tempat tinggal
Keluarga Tn. Masti tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 11x7
m2 dan mempunyai pekarangan seluar 7x4 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu
berukuaran 5x3 m2 yang sering digunakan untuk tempat kumpul keluarga dan nonton TV.
Di ruangan ini terdapat sebuah televisi, kursi tamu dan lemari . Ventilasi ruang TV
tersebut cukup baik, karena pintunya langsung mengarah keluar, walaupun jendela ruang
TV ini jarang sekali di buka oleh keluarga tersebut. Di samping ruangan TV terdapat 2
buah kamar tidur 3x3 m2, dengan ventilasi dan pencahayaan salah satu kamarnya yang
kurang. Dalam kamar tersebut tidak ada jendela satupun untuk pencahayaan. Dibagian
belakang terdapat 1 dapur dan 1 kamar mandi dengan wc dan 1 bak air di dalamnya.
Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 1 pintu belakang, 3 jendela di ruang tamu (bagian
depan rumah) dengan ukuran 90x100 cm dengan jarak 80 cm dari tanah. Jendela tersebut
tidak dapat dibuka. Diatas jendela terdapat ventilasi dengan ukuran 20x60 cm. Demikian
pula dapur hanya terdapat pintu belakang menuju bagian belakang rumah, yakni empang
yang langsung mereka jadikan sebagai tempat pembuangan sampah-sampah rumah
tangga. Seluruh lantai rumah ini terbuat keramik. Atap rumah terbuat dari genteng
24
c. Lingkungan pemukiman
Rumah keluarga Tn. Masti berada di lingkungan perumahan padat, dimana bagian
kiri dan depan terdapat rumah tetangga,dan sebelah kanannya terdapat sekolah dasar. Di
lingkungan rumah tidak terdapat saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga..
Terdapat warung sembako dihalaman rumah Tn.Masti
d. Pola makan
Ny. Mursini memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering memasak
makanan dengan menu yang bervariatif, seperti tahu, tempe, dan seringkali ikan.
Keluarga Tn.Masti juga rutin makan sayur dan buah-buahan. Sehari- harinya mereka
makan besar 3 kali. Mereka juga mengaku bahwa selalu rutin mencuci tangan dengan
baik sebelum dan sesudah makan.
e. Riwayat obstetric
Ketiga anak Tn. Masti lahir di bidan, namun dengan bantuan dukun. Alasan
Tn.Masti dan istri mengapa masih butuh bantuan dukun adalah kerena mereka tidak tahu
dan tidak berani untuk merawat sendiri anak-anak mereka setelah 1-2 minggu lahir.
Mereka mengaku tidak terbiasa. Saat kehamilan ketiga anaknya, Ny.Musrini mengaku
selalu rutin untuk mengontrol kandungannya ke bidan. Saat ini Ny.Mursini
menggunakan KB suntik per tiga bulan.
f. Riwayat Imunisasi
Keluarga Tn.Masti tidak pernah mau mambawa anaknya untuk dilakukan
imunisasi, karena anak pertama mereka pernah sakit setelah dilakukan imunisasi BCG,
yang akhirnya mereka manganggap bahwa setelah bayi diimunisasi akan menyebabkan
sakit, menyebabkan panas tinggi yang membuat anaknya tidak nyaman, sehingga mereka
mengagaap bahwa imunisasi tidaklah penting. Akhirnya imunisasi dasarpun tidak
dilakukan begitu juga dengan anak kedua dan ketiganya. Adapun riwayat imunisasi untuk
ketiga anak Tn>masti dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut :
25
Nama Anak Hep B BCG DPT Polio CampakAn.M. Syaifullah - + - - -An.Nursilvia - - - - -An.M.Syahrulloh - - - - -
Tabel 1.4 . Riwayat imunisasi dasar anak Tn. Masti
g. Kebiasaan berobat
Dalam segi kesehatan, keluarga Tn.Masti belum pernah mengalami sakit yang
serius. Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk
pilek, diare, pusing-pusing dan pegal. Menurut penuturan Ny. Mursini, mereka biasanya
mengobati dirinya sendiri dengan membeli obat warung dan jika tidak kunjung membaik,
maka mereka akan langsung memeriksakan diri ke bidan terdekat, atau langsung ke
dokter puskesmas. Keluarga ini tidak memiliki asuransi jaminan kesehatan atau
Jamkesmas untuk berobat, karena urusan untuk pembuatan kartu tersebut lama menurut
Tn.Masti.
h. Riwayat Penyakit
Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk
pilek, diare, pusing-pusing dan pegal. Keluarga Tn. Masti tidak pernah mengalami sakit
berat.
i. Perilaku dan aktivitas Sehari
Kebiasaan merokok dalam rumah belum bisa ditinggalakan oleh Tn.Masti, karena
beliau mengaku bahwa merokok dalam rumah sambil duduk-duduk santai dan minum teh
bersama keluarga adalah suatu hal yang mengasyikkan. Biasanya Tn. MAsti
menghabiskan satu sampai dua bungkus rokok perharinya. Untuk olahraga, Tn. Masti
rutin bersepeda setiap pagi +100 m mengitari lingkungan perumahannya , namun berbeda
dengan anggota keluarga lainnya, mereka tidak melakukan olahraga secara rutin, namun
aktifitas mereka sehari- hari sudah cukup bagi mereka untuk disamakan dengan olahraga.
26
1.2.2 Keluarga Tn. H. Aman
a. Data dasar keluarga Tn.H. Aman
Keluarga Tn. H. Aman tinggal di RT/RW 001/003 Kampung Gaga, Kelurahan
Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Di rumah ini Tn. H.Aman
tinggal dengan ketiga anak dan istrinya. Tn. H.Aman yang saat ini berusia 50 tahun
bekerja sebagai pemborong dengan penghasilan Rp.3.000.000 setiap ada proyek, namun
pekerjaan Tn. H. Aman ini tidak menetap, dengan latar belakang pendidikan Tn.H.
Aman adalah SD. Tn. H. Aman memiliki 7 orang anak, 2 orang laki-laki dan 5 orang
perempuan. Anak tertua bernama Yanti belum menikah dan sejak lahir tinggal bersama
neneknya di rumah terpisah. Anak kedua Saipul berusia 29 tahun dengan pendidikan
tamat SMA , tidak bekerja sudah menikah dan tinggal dirumah terpisah. Anak ketiga
bernama Nasrul bekerja sebagai buruh pabrik belum menikah dan tinggal serumah
dengan Tn.H Aman. Anak keempat meninggal saat berusia satu bulan karena sakit yang
tidak diketahui . Anak kelima bernama Gusnia dengan pendidikan terakhir SMA, sudah
menikah dan tinggal terpisah dengan Tn. H. Amat. Heris yang berusia 16 tahun
merupakan anak keenam Tn. H. Aman dan Ny. Mastinah. Saat ini Heris masih duduk
dibangku SMA. Anak terakhir bernama Anggi saat ini berumur 9 tahun dan masih duduk
dibangku SD.
Istri Tn.H. Aman yang bernama Ny. Mastinah, yang saat ini berumur 42
tahun,dengan latar belakang pendidikan SD. Tidak bekerja dan hanya seorang ibu rumah
tangga.
27
Tabel 1.5. Data Dasar Keluarga Tn.Aman di Desa Tanjung Pasir tahun 2013
Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan/
Penghasilan
Keterangan
Tn. H.Aman Kepala
keluarga
Laki-laki 50 th SD Pemborong
Rp.3.000.000
/proyek
-
Ny.Mastinah Istri Perempuan 42 th SD Ibu rumah
tangga
-
Nn. Yanti Anak I Perempuan 30 th SMP Pelayan toko
Rp.500.000,-
/bulam
-
Tn. Saipul Anak II Laki-laki 29 th SMA Tidak
bekerja
-
Tn. Nasrul Anak III Laki-laki 28 th SMA Buruh pabrik
Rp.800.000,-
/ bulan
-
An.Rani Anak IV Perempuan 1 th - - Meninggal
Ny. Gusnia Anak V Perempuan 18th SMA Ibu rumah
Tangga
-
An. Heris Anak VI Perempuan 16 th SMA Pelajar -
An. Anggi Anak VII Perempuan 9th SD Pelajar -
Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn. Aman tahun 2013
28
b. Bangunan tempat tinggal
Keluarga Tn. H. Aman tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas
5x7m2 dan mempunyai pekarangan seluas 2x3m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu
berukuaran 2x3 m2 dipisahkan oleh triplek menuju ke ruang keluarga. Di ruangaan ini
belum terisis barang-barang apapun karena masih dalam tahap renovasi. Ventilasi ruang
tamu tersebut cukup baik, karena pintunya langsung mengarah keluar, walaupun jendela
ruang tamu ini jarang sekali di buka oleh keluarga tersebut. Rumah ini terdapat tiga buah
kamar tidur berukuran 2x2 m2, dengan ventilasi dan pencahayaan salah satu kamarnya
yang kurang. Dalam kamar tersebut tidak ada jendela satupun untuk pencahayaan
Terdapat satu kasur dan satu lemari. Dibagian belakang terdapat satu dapur dan satu
kamar mandi terbuka yang digunakan untuk mandi dan BAK saja tidak terdapat WC di
dalam rumah ini. Kamar mandi terdapat 2 buah bak air yang tertutup rapat. Rumah ini
mempunyai 1 pintu depan, 1 pintu belakang, 2 jendela di ruang tamu (bagian depan
rumah) dengan ukuran 50x100 cm dengan jarak 80 cm dari tanah. Diatas jendela terdapat
ventilasi dengan ukuran 30x 20cm. Di dalam kamar pertama yang terletak di depan
terdapat 1 jendela berukuran 30x 100cm dengan ventilasi di atasnya berukuran 30x15
cm , pencahayaan sangat kurang sehingga saat siang hari pun harus menyalakan lampu.
Demikian pula dapur hanya terdapat pintu belakang menuju bagian belakang rumah,
yakni empang yang langsung mereka jadikan sebagai tempat pembuangan sampah-
sampah rumah tangga. Sebagian lantai rumah ini terbuat dari keramik dan sebagian lain
terbuat dari semen. Atap rumah terbuat dari asbes. Tidak terdapat sumur sebagai sumber
air mereka menggunakan air PAM yang dibeli untuk keperluan rumah tangga.
c. Lingkungan pemukiman
Rumah keluarga Tn. H. Aman berada di lingkungan perumahan padat , dimana
kanan , kiri dan depan terdapat rumah tetangga. Di lingkungan rumah tidak terdapat
saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga. Terdapat wc umum di lingkungan RT
namun berjarak >100 m dari rumah Tn. H. Aman sehingga mereka lebih memilih BAB di
empang belakang rumah . Terdapat warung sembako disebelah rumah Tn. H. Aman
sehingga mudah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
29
d. Pola makan
Ny. Mastinah memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering memasak
makanan dengan menu yang bervariatif, seperti tahu, tempe, dan seringkali ikan.
Keluarga Tn.H.Aman rutin makan sayur 3 kali dalam seminggu dan sesekali
mengkonsumsi buah-buahan. Mereka juga mengaku bahwa selalu rutin mencuci tangan
dengan baik sebelum dan sesudah makan.
e. Riwayat obstetric
Selama kehamilan Ny. Mastinah mengaku rutin memeriksakan kehamilannya
kebidan. Anak pertama Tn. H. Aman lahir di bidan atas indikasi persalinan tidak maju,
namun anak kedua sampai ketujuh lahir dengan bantuan dukun. Semua anak lahir normal,
namun ibu lupa berat lahir masing-masing anaknya. Anak keempat meninggal saat usia
satu bulan karena sakit yang tidak diketahui penyebabnya. Saat kelahiran anak ketiga ibu
sudah menggunakan KB pil ,ibu merasa tidak cocok kemudian beralih ke KB suntik tiap
3 bulan sekali yang dilakukan dibidan. Alasan Tn.H. Aman dan istri mengapa masih
butuh bantuan dukun adalah karena mereka tidak tahu dan tidak berani untuk merawat
sendiri anak-anak mereka setelah 1-2 minggu lahir.
f. Riwayat Imunisasi
Keluarga Tn. H. Aman mengaku pernah melakukan imunisasi pada anak pertama
tapi hanya sekali saat usia 2 bulan yaitu BCG dan tidak melengkapi imunisasi yang lain,
mereka mempunyai alasan bahwa setelah imunisasi akan terkena penyakit juga dan
sehabis imunisasi anaknya akan panas tinggi sehingga membuat anaknya rewel, karena
itu mereka menganggap bahwa imunisasi tidak penting. Mereka juga tidak pernah
membawa rutin anak-anaknya ke posyandu untuk dilakukan penimbangan dan pemberian
makanan tambahan.
30
Tebel 1.6. Riwayat Imunisasi Dasar anak Tn. Aman
g. Kebiasaan berobat
Dalam segi kesehatan, jika keluarga Tn. Aman sakit mereka cukup membeli obat
warung dan jika tidak kunjung membaik, maka mereka akan langsung memeriksakan diri
ke bidan dan jarang berobat ke dokter puskesmas karena jarak yang jauh. Keluarga ini
memiliki asuransi jaminan kesehatan atau Jamkesmas untuk berobat, namun masih tidak
mengerti tentang penggunaan dan manfaat dari JAMKESMAS.
h. Riwayat Penyakit
Dalam segi kesehatan, Tn.H. Aman belum pernah mengalami sakit yang serius.
Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk pilek,
diare, pusing-pusing dan pegal.Anak ketiganya mempunyai riwayat TB paru dan sudah
tuntas pengobatan 6 bulan. Dikeluarga tidak ada yang mempunyai batuk kronis atau
gejala yang sama seperti pernderita. Ny. Mastinah mempunyai riwayat penyakit jantung
yang didapatnya 2 tahun terakhir dan sudah berobat ke klinik swasta namun sekarang
tidak lagi rutin minum obat karena merasa sudah sehat.
31
Nama Anak Hep B BCG DPT Polio Campak
Nn. Yanti - + - - -
Tn. Saipul - - - - -
Tn. Nasrul - - - - -
An. - - - - -
Ny. Gusnia - - - - -
An. Heris - - - - -
An. Anggi - - - - -
i. Perilaku dan aktivitas Sehari
Tn. H. Aman merupakan perokok berat dan dapat menghabiskan 20 batang/hari
dan mempunyai kebiasaan merokok dalam rumah. Hal ini tidak dapat ditinggalkan karena
Tn. H. Aman berpendapat bahwa keluarga di rumah tidak ada yang melarang
kebiasaannya tersebut. Bapak rutin berolah raga setiap pagi dengan berjalan kaki +100 m
mengitari lingkungan perumahannya
1.2.3 Keluarga Tn. Nasir
a. Data dasar keluarga Tn.Nasir
Keluarga Tn. Nasir tinggal di RT/RW 001/003 Kampung Gaga, Kelurahan Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Di rumah ini Tn. Nasir tinggal dengan
seorang istri, kedua anak dan satu menantu serta dua cucu . Tn. Nasir yang saat ini berusia
60 tahun bekerja sebagai penjaga pantai tanjung pasir dengan latar pendidikan tamat SD,
berpenghasilan 300.000-500.000/ bulan Anak pertama meninggal saat usia 7 tahun karena
sakit muntaber, anak kedua, kelima dan keenam meninggal sesaat setelah lahir. Anak ketiga
bernama Ny. Imah saat ini telah berkeluarga mempunyai 2 orang anak dan tinggal satu
rumah dengan Tn. Nasir, anak kelima bernama Yana juga sudah berkeluarga tinggal bersama
suaminya, anak ketujuh bernama Sofianto saat ini sedang tidak bekerja dan tinggal bersama
Tn. Nasir.
Istri Tn. Nasir yang bernama Ny. Rumput 50 tahun bekerja sebagai pedagang warung dan
berlatar belakang pendidikan tamat SD . Rata-rata penghasilan berdagang warung adalah Rp.
300.00-500.000/bulan.
32
Tabel 1.7 Data Dasar keluarga Tn. Nasir di Desa Tanjung Pasir tahun 2013
Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
Usia Pendidikan
Tamat
Pekerjaan/
Penghasilan
Keterangan
Tn. Nasir Suami Laki-laki 60 th SD Penjaga pantai
Rp300.000-
500.000,-
-
Ny. Rumput Istri Perempuan 50th SD Pedagang warung
Rp 500.000,-
-
An.- Anak I meninggal
An.- Anak II meninggal
Ny. Imah Anak III Perempuan 25th SD Ibu rumah tangga -
Ny.Yana Anak IV Perempuan 20th SD Ibu rumah tangga -
An. Samsul Anak V Laki-laki 7 th - - Meninggal
karena diare
An.- Anak VI Laki-laki - - - Meninggal
An.Sofianto Anak VII Laki-laki 18th SD Tidak beerja -
An.Ayu Anak
Ny. Imah
Perempuan 8th TK Tidak bekerja -
Tn.Marsaid Suami
Ny. Imah
Laki-laki 35 th SD Buruh
Rp 500.000,-
Gambar 1.5 Denah Rumah keluarga Tn. Nasir tahun 2013
33
b. Bangunan tempat tinggal
Keluarga Tn. Nasir tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 6x8 m2 dan
mempunyai pekarangan seluar 6x1 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu
berukuaran 3x3 m2 yang sering digunakan untuk tempat kumpul keluarga dan nonton TV.
Di ruangan ini terdapat sebuah televisi, kursi tamu dan lemari . Ventilasi ruang TV
tersebut cukup baik, karena pintunya langsung mengarah keluar, walaupun jendela ruang
TV ini jarang sekali di buka oleh keluarga tersebut. Di samping ruangan TV terdapat 3
buah kamar tidur 2x3 m2, dengan ventilasi dan pencahayaan dua kamarnya yang kurang.
Dalam kamar tersebut tidak ada jendela satupun untuk pencahayaan. Dibagian belakang
terdapat 1 dapur dan 1 kamar mandi tanpa wc yang memisahkan rumah Tn. Nasir dan
anaknya. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 1 pintu belakang, 3 jendela di ruang
tamu (bagian depan rumah) dengan ukuran 60x150cm dengan jarak 50cm dari tanah. Di
atas jendela terdapat ventilasi dengan ukuran 60x50cm. Demikian pula dapur hanya
terdapat pintu belakang menuju bagian belakang rumah, yakni empang yang langsung
mereka jadikan sebagai tempat pembuangan sampah-sampah rumah tangga. Seluruh
lantai rumah ini terbuat dari keramik. Atap rumah terbuat dari genteng.
c. Lingkungan pemukiman
Rumah keluarga Tn. Nasir berada di lingkungan perumahan padat , dimana
kanan , kiri dan depan terdapat rumah tetangga. Di lingkungan rumah tidak terdapat
saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga. Terdapat wc umum di lingkungan RT
namun berjarak >100 m dari rumah Tn. Nasir sehingga mereka lebih memilih BAB di
empang belakang rumah .
d. Pola makan
Keluarga Tn.Nasir makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Ny. Rumput memasak
makanannya sendiri. Menu keluarga biasanya berupa makanan sederhana seperti nasi
disertai ikan/ayam serta tahu, tempe ,dan terkadang memasak sayuran. Keluarga Tn.
Nasir jarang mengkonsumsi buah-buahan. Mereka juga mengaku bahwa selalu rutin
mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah makan.
34
e. Riwayat obstetric
Selama kehamilan Ny. Rumput tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke
bidan/ puskesmas. Seluruh anak Tn. Nasir lahir ditolong dukun. Alasan Tn.Nasir dan istri
mengapa masih butuh bantuan dukun adalah kerena mereka tidak tahu dan tidak berani
untuk merawat sendiri anak-anak mereka setelah 1-2 minggu lahir. Ny Rumput tidak
mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Semua anaknya mendapatkan ASI yang
cukup.
f. Riwayat Imunisasi
Rendahnya pengetahuan tentang macam-macam imunisasi, efek samping dan
kejadian yang bukan merupakan kejadian pasca imunisasi membuat keluarga ini
memutuskan untuk tidak melakukan imunisasi pada anak bahkan cucunya. Ditambah lagi
tetangga- tetangga sekitar yang juga menolak imunisasi membuat ibu mengambil
kesimpulan bahwa imunisasi itu tidak baik. Yang mereka khawatikanr jika sang anak
diimunisasi maka anak tersebut akan sakit. Keluarga ini juga tidak mempunyai niat untuk
membawa anak-anaknya melakukan penimbangan setiap bulan di posyandu.
Tabel 1.8. Riwayat Imunisasi anak Tn. Nasir
Nama Anak Hep B BCG DPT Polio Campak
Ny. Imah - - - - -
Ny. Yana - - - - -
An. Samsul - - - - -
Tn. Sofianto - - - - -
An. Ayu - - - - -
g. Kebiasaan berobat
35
Dalam segi kesehatan, jika keluarga Tn. Nasir sakit mereka cukup membeli obat
warung dan jika tidak kunjung membaik, maka mereka akan langsung memeriksakan diri
ke bidan dan jarang berobat ke dokter puskesmas karena jarak yang jauh. Keluarga ini
memiliki asuransi jaminan kesehatan atau Jamkesmas untuk berobat namun belum
mengerti tentang penggunaan dan manfaatnya.
h. Riwayat Penyakit
Dalam segi kesehatan, keluarga Tn.Nasir belum pernah mengalami sakit yang
serius. Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk
pilek, pusing-pusing dan pegal. Ny. Rumput mempunyai riwayat penyakit jantung dan
memeriksakan penyakitnya ke klinik swasta namun saat ini sudah jarang control ke
dokter.
i. Perilaku dan aktivitas Sehari
Kebiasaan merokok dalam rumah belum bisa ditinggalkan oleh Tn.Nasir, karena
beliau mengaku bahwa merokok dalam rumah sambil duduk-duduk santai dan minum teh
bersama keluarga adalah suatu hal yang mengasyikkan. Dalam sehari Tn. Nasir dapat
menghabiskan 15 batang rokok/hari. Anggota keluarga Tn. NAsir jarang berolahraga,
mereka lebih memilih untuk selalu duduk santai dipagi hari.
36
1.3 Penentuan Area Masalah
Berdasarkan pengamatan dan wawancara pada ketiga keluarga binaan di RT 01/RW 03
Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
didapatkan berbagai macam permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:
1) Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga
2) Perilaku merokok tidak baik di dalam rumah
3) Pengetahuan tentang imunisasi pada anak
4) Pengetahuan mengenai perawatan Neonatus yang baik dan benar
5) Pengetahuan tentang ventilasi dan pencahayaan rumah yang baik
6) Kejadian ISPA pada anak dan dewasa
7) Kejadian diare berulang pada anak
8) Kejadian pusing berulang pada dewasa
9) Kejadian TB paru pada dewasa
10) Kejadian hipertensi pada dewasa
Data Sekunder
Berdasarkan data yang didapatkan di puskesmas cakupan jumlah bayi yang
diimunisasi masih dibawah standar UCI (< 80%) terutama di desa tanjung pasir, yang dapat
dilihat pada tabel 1.6 berikut ini:
Tabel 1.9 Cakupan Imunisasi bayi di Desa Tanjung Pasir per tanggal 24/12/2012
Sumber : Program Imunisasi, Puskesmas Tegal Angus, 2012
37
DesaSasaran tahunan
bayi
%pencapaian Desa UCI atau non UCIBCG DPT/HB Polio Campak
Tanjung Pasir 172 54,7 52,3 52,3 54,1 Non UCITegal angus 172 44,8 44,8 37,2 37,2 Non UCIPangkalan 306 49,7 50,0 50,0 48,0 Non UCITanjung Burung
139 48,9 50,4 50,4 50,4 Non UCI
Lemo 122 58,2 64,8 56,6 44,3 Non UCIMuara 65 61,5 69,2 70,8 60,0 Non UCI
Dari berbagai permasalahan di atas, dipilih sebuah masalah dengan judul “Pengetahuan
Tentang Imunisasi Pada Keluarga Binaan RT/RW 01/03 Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, periode 5 Maret – 16 Maret
2013” dengan alasan sebagai berikut :
a) Sesuai dengan data sekunder yang didapat bahwa cakupan imunisasi di desa tanjung
pasir masih belum mecapai standar UCI, yaitu masih dibawah 80%
b) Berdasarkan observasi langsung pada tiga keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir
didapatkan bahwa keluarga binaan tidak memiliki riwayat imunisasi dasar yang
lengkap.
c) Kurangnya pemahaman pada orang tua mengenai pemberian imunisasi pada anak
menyebabkan banyaknya bermunculan pemahaman yang tidak tepat mengenai
imunisasi, seperti setelah pemberian imunisasi anak akan menjadi sakit seperti
demam dan sakit berat.
38