1. BAB I Latbel Kampus

41
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Gambaran Umum Desa 1.1.1 Data Geografis Berdasarkan dari letak geografis, desa Tanjung Pasir terletak di pesisir Pantai Utara Pulau Jawa yang tercakup dalam kecamatan Teluk naga Kabupaten Tangerang. Dimana Kecamatan Teluknaga tersebut mencakup 13 desa (Gambar 1.1). Kecamatan Teluk naga mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (± 47, 631 Km²), yang terdiri dari luas darat 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha. Kecamatan Teluk Naga mencakupi beberapa Puskesmas. Salah satu Puskesmas yang dicakupi Kecamatan Teluk Naga adalah Puskesmas Tegal Angus. Untuk wilayah kerja dari Puskesmas Tegal Angus terdiri dari enam desa (Gambar 1.1). Pembagian enam desa tersebut, yaitu : 1. Desa Lemo 2. Desa Pangkalan 3. Desa Tanjung Burung 4. Desa Tanjung Pasir 5. Desa Tegal Angus 6. Desa Muara 11

Transcript of 1. BAB I Latbel Kampus

Page 1: 1. BAB I Latbel Kampus

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Desa

1.1.1 Data Geografis

Berdasarkan dari letak geografis, desa Tanjung Pasir terletak di pesisir Pantai Utara Pulau

Jawa yang tercakup dalam kecamatan Teluk naga Kabupaten Tangerang. Dimana Kecamatan

Teluknaga tersebut mencakup 13 desa (Gambar 1.1). Kecamatan Teluk naga mempunyai luas

wilayah 4.763.198 Ha (± 47, 631 Km²), yang terdiri dari luas darat 2.170.120 Ha dan sawah

2.593.078 Ha.

Kecamatan Teluk Naga mencakupi beberapa Puskesmas. Salah satu Puskesmas yang

dicakupi Kecamatan Teluk Naga adalah Puskesmas Tegal Angus. Untuk wilayah kerja dari

Puskesmas Tegal Angus terdiri dari enam desa (Gambar 1.1). Pembagian enam desa tersebut,

yaitu :

1. Desa Lemo

2. Desa Pangkalan

3. Desa Tanjung Burung

4. Desa Tanjung Pasir

5. Desa Tegal Angus

6. Desa Muara

Puskesmas Tegal Angus terletak di Jl. Raya Tanjung Pasir. Transportasi dari dan ke

Puskesmas Tegal Angus dari desa Tegal Angus, Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus dan

Tanjung Pasir dapat ditempuh dengan angkutan umum baik sepeda motor maupun mobil. Akan

tetapi dari desa Lemo dan Muara hanya dapat ditempuh dengan angkutan umum sepeda motor

atau berjalan kaki.

11

Page 2: 1. BAB I Latbel Kampus

Berdasarkan data dari Kecamatan Teluk Naga pada tahun 2012 jumlah penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53,831 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang

tercantum di tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1. Data Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga

Dan Kepadatan Penduduk RT 001 RW 003 Kampung Gaga Desa Tanjung

Pasir Kabupaten Tangerang tahun 2012

No Desa/Kel Luas

Wilayah

(km2)

Jumlah Rata-

Rata

Jiwa/

Rumah

Kepadatan

Penduduk

(km2)

Penduduk

(Jiwa)

Penduduk

Miskin

(Jiwa)

RT RW KK Rumah

1 Lemo 3,61 6,682 734 32 15 1,408 1408 10.31 1850.97

2 Muara 5,14 3,566 490 22 6 793 793 7.19 693.77

3 Pangkalan 7,54 16,888 1,495 35 11 3,229 3229 4.08 2239.79

4 Tanjung

Burung

5,24 7,699 740 16 8 1,484 1572 3.10 1463.55

5 Tanjung Pasir 5,64 9,513 1,348 31 18 1,936 2319 5.32 1686.70

6 Tegal Angus 2,83 9,513 1,081 23 7 1,895 1895 3.30 3361.48

Jumlah 30,02 53,831 5,889 139 45 10,74

5

10,745 4.33 1794

Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012

12

Page 3: 1. BAB I Latbel Kampus

Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja Puskemas Tegal

Angus dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini :

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Puskesmas

Tegal Angus Tahun 2012

NO. KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

2,702

2,657

2,896

2,980

2,910

2,877

2,336

1,994

1,704

1,401

1,135

741

546

337

252

203

2,505

2,511

2,563

2,895

2,960

2,790

2,153

1,888

1,613

1,262

925

656

533

318

281

307

5,207

5,168

5,459

5,875

5,870

5,667

4,489

3,882

3,317

2,663

2,060

1,397

1,079

655

533

510

JUMLAH 27,671 26,160 53,831

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tanggerang 2012

13

Page 4: 1. BAB I Latbel Kampus

Gambar 1.1. Peta Wilayah Tanjung Pasir Tahun 2012

Sumber : www.google.co.id/peta tanjung pasir tahun 2012

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya asli

Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan sekitarnya.

Untuk kesempatan kali ini, akan dibahas gambaran umum dari desa Tanjung Pasir yang

menjadi daerah dimana akan dilakukan suatu diagnosis permasalahan di suatu komunitas dan

melakukan intervensi terhadap permasalahan tersebut. Seperti yang dijelaskan di atas, desa

Tanjung Pasir terletak di Utara dari Kecamatan Teluk naga yang merupakan daerah pesisir pantai

dan mempunyai luas wilayah ± 5,64 Km2.

Batas- batas administratif wilayah desa Tanjung Pasir adalah :

a. Sebelah utara berbatasan dengan laut jawa

b. Sebelah barat berbatasan dengan desa Tanjung burung

c. Sebelah timur berbatasan dengan desa Muara

d. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Tegal Angus, lemo dan pangkalan

14

Laut Jawa

Page 5: 1. BAB I Latbel Kampus

1.1.2. Gambaran Umum Desa Secara Demografi

1.1.2.1. Situasi Kependudukan

Jumlah penduduk desa Tanjung Pasir ± 9.513 penduduk dan jumlah dari kepadatan

penduduk di desa ini ± 1.686 jiwa/Km2. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh kantor

kepala desa setempat, mayoritas warga desa Tanjung Pasir beragama Islam yaitu berjumlah 7214

orang dan adapula yang beragama budha berjumlah 214 orang. Kehidupan agama di wilayah ini

berjalan dengan harmonis. Hal ini dibuktikan dengan adanya tempat ibadah agama lain selain

Islam yaitu adanya klenteng di sekitar pemukiman penduduk.

Menuju ke desa Tanjung Pasir, menempuh jarak sekitar ± 29 KM dari Kota Tangerang

atau ± 25 KM dari exit pintu (west gate) Bandara Soekarno Hatta melalui jalan Marsekal Surya

Darma. Suasana sebelum memasuki desa Tanjung Pasir melewati daerah Kampung Melayu

Teluk Naga, selepas pasar maju sekitar 200 meter ambil arah kanan. Setelah itu akan melewati

desa Tegal Angus sebelum sampai ke desa Tanjung Pasir. Untuk kondisi fisik jalan menuju desa

Tanjung pasir cukup terbilang baik meskipun ada beberapa jalan yang berlubang namun tidak

begitu mengganggu perjalanan.

Desa Tanjung Pasir melingkupi 18 RW dan 31 RT. Satu RT mencakup ± 1936 kepala

keluarga. Secara umum penduduk desa Tanjung Pasir belum berkembang secara ekonomi. Mata

pencaharian penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang tidak

tetap. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan karena memang bertempat tinggal di

wilayah pesisir pantai. Ada beberapa keluarga yang memiliki perahu milik sendiri namun

kebanyakan mereka tidak memiliki perahu sendiri. Bagi keluarga yang tidak mempunyai perahu

sendiri, mereka dapat bekerja dengan si pemilik perahu yang dimiliki oleh warga yang umumnya

berasal dari Jakarta. Para nelayan biasanya berangkat untuk bekerja dimulai sejak subuh dan

baru kembali lagi pada sore harinya bahkan ada pula yang baru pulang keesokan harinya lagi.

Dari segi penghasilan rata-rata nelayan tidak memiliki penghasilan yang menentu. Namun

apabila akhir minggu atau hari libur biasanya warga dari Jakarta atau dari tempat lainnya banyak

yang melakukan kegiatan memancing di laut sehingga penghasilan para nelayan menjadi

bertambah dari hari biasanya.

Dilihat dari topografi desa Tanjung Pasir adalah kawasan pantai yang landai sehingga di

Desa Tanjung Pasir terdapat tambak yang luasnya mencapai 570 hektar. Walaupun demikian,

15

Page 6: 1. BAB I Latbel Kampus

pada awalnya lahan di Tanjung Pasir tidak cocok untuk kegiatan budidaya karena kurang

baiknya sistem irigasi yang ada. Baru setelah adanya perbaikan irigasi oleh pemerintah, kegiatan

budidaya dapat berkembang lebih baik. Sedangkan berdasarkan kepemilikan tambak, dari total

luas tambak yang ada di Desa Tanjung Pasir hanya sekitar 20% saja yang dimiliki oleh penduduk

desa setempat, selebihnya merupakan milik orang Jakarta dan sekitarnya. Komoditas budidaya

tambak utama yang ada di Desa Tanjung Pasir adalah ikan bandeng, mujair dan kakap.

Di desa Tanjung pasir juga merupakan daerah pariwisata yang biasanya di akhir minggu

atau hari libur banyak dikunjungi oleh para wisatawan.. Tempat yang paling banyak dikunjungi

biasanya adalah kawasan pantai. Namun keadaan pantai di Tanjung Pasir sangatlah tidak terawat

dengan baik, banyak sampah yang tidak terurus dan air pantai yang terlihat bewarna kecoklatan.

Hal ini mungkin dapat juga disebabkan karena masih banyaknya warga setempat yang

membuang sampah rumah tangganya ke pantai. Selain memancing dan bermain di pantai, desa

Tanjung Pasir juga merupakan salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk para wisatawan

menyebrang ke Kawasan Pulau Seribu.

1.1.2.2. Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan perilaku

masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan dalam

pembangunan kesehatan.

Prasarana pendidikan di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut:

1. TK ( Taman Kanak-Kanak)

Jumlah Sekolah : 6 buah

Jumlah Murid : 164 orang

Jumlah Guru : 6 orang

2. SD (Sekolah Dasar) Negeri/ Madrasah Ibtidaiyah

Jumlah Sekolah : 22 buah

Jumlah Murid : 6.612 orang

Jumlah Guru : 132 orang

3. SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) Negeri/Madrasah Tsanawiyah ( Jumlah

Sekolah : 6 buah

Jumlah Murid : 1.576 orang

16

Page 7: 1. BAB I Latbel Kampus

Jumlah Guru : 48 orang

4. SLTA / SMUN ( Sekolah Mengah Umum ) Negeri

Jumlah Sekolah : 2 buah

Jumlah Murid : 346 orang

Jumlah Guru : 30 orang

1.1.2.3. Keadaan Sosial Ekonomi

Secara umum penduduk Desa Tanjung Pasir belum berkembang secara ekonomi. Keadaan

ekonomi erat kaitannya dengan sumber mata pencaharian penduduk, dari jumlah penduduk 8849

jiwa yang usia pekerjaan dan pencari kerja diperkirakan sebanyak 2.039 jiwa.Mata pencaharian

penduduk didominasi oleh nelayan, petani, pedagang dan buruh dengan pendapatan yang tidak

tetap. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan dikarenakan bertempat tinggal di wilayah

pesisir pantai. Ada beberapa keluarga yang memiliki perahu milik sendiri namun kebanyakan

mereka tidak memiliki perahu sendiri. Bagi keluarga yang tidak mempunyai perahu sendiri,

mereka dapat bekerja dengan pemilik perahu yang dimiliki oleh warga yang umumnya berasal

dari Jakarta. Para nelayan biasanya berangkat untuk bekerja dimulai sejak subuh dan baru

kembali lagi pada sore harinya bahkan ada pula yang melaut hingga seminggu kemudian.

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian pokok adalah sebagai berikut:

1. Nelayan : 2.331 orang

2. Buruh/swasta : 65 orang

3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 15 orang

4. Pedagang : 1.213 orang

5. Penjahit : 24 orang

6. Tukang Batu : 62 orang

7. Tukang kayu : 42 orang

8. Peternak : 6 orang

9. Pengrajin : 5 orang

10. Montir : 25 orang

11. Dokter/Bidan : 6 orang

17

Page 8: 1. BAB I Latbel Kampus

12. Supir : 30 orang

13. Pengemudi Becak : 43 orang

14. TNI / POLRI : 6 orang

15. Pengusaha : 8 orang

16. Petani : 176 orang

(jumlah pekerjaan yang ada pada penduduk sesuai dengan domisilinya)

Sarana perekonomian dan perdagangan di Desa Tanjung pasir antara lain :

1. Koperasi : 1 buah

2. Pasar : - buah

3. Warung/kedai : 100 buah

4. Kios Kelontong : 5 buah

5. Bengkel : 8 buah

6. Toko : 20 buah

7. Percetakan/sablon : - buah

8. Material/ toko bangunan : - buah

9. Swalayan : 1 buah

10. Super Mall : - buah

Pendapatan Desa Tanjung Pasir berasal dari jual beli tanah serta urusan administrasi.

Desa Tanjung Pasir tidak mendapatkan pendapatan dari wisata pantai Tanjung Pasir.

Berdasarkan topografi,Desa Tanjung Pasir adalah kawasan pantai yang landai sehingga di

Desa Tanjung Pasir terdapat tambak yang luasnya mencapai 570 hektar. Walaupun demikian,

pada awalnya lahan di Tanjung Pasir tidak cocok untuk kegiatan budidaya karena kurang

baiknya sistem irigasi yang ada. Baru setelah adanya perbaikan irigasi oleh pemerintah, kegiatan

budidaya dapat berkembang lebih baik. Sedangkan berdasarkan kepemilikan tambak, dari total

luas tambak yang ada di Desa Tanjung Pasir hanya sekitar 20% saja yang dimiliki oleh penduduk

desa setempat, selebihnya merupakan milik orang Jakarta dan sekitarnya. Komoditas budidaya

18

Page 9: 1. BAB I Latbel Kampus

tambak utama yang ada di Desa Tanjung Pasir adalah ikan bandeng, mujair dan kakap serta cumi

dan udang

Desa Tanjung pasir juga merupakan daerah pariwisata yang biasanya di akhir minggu

atau hari libur banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Tempat pariwisata yang terdapat di desa

Tanjung Pasir adalah taman buaya, resort, serta wisata pantai Tanjung Pasir. Tempat yang paling

banyak dikunjungi biasanya adalah kawasan pantai. Namun keadaan pantai di Tanjung Pasir

tidak terawat dengan baik. Banyak sampah yang tidak terurus dan air pantai yang terlihat

bewarna kecoklatan. Hal ini mungkin dapat juga disebabkan karena masih banyaknya warga

setempat yang membuang sampah rumah tangganya ke pantai. Selain memancing dan bermain di

pantai, Desa Tanjung Pasir juga merupakan salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk para

wisatawan menyeberang ke kawasan Pulau Seribu.

1.1.2.4. Keadaan Sosial Budaya

Desa Tanjung Pasir memiliki beberapa suku di dalam masyarakatnya. Suku tersebut antara

lain betawi, melayu dan sisanya adalah pendatang.

Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh kantor kepala desa setempat, mayoritas warga

desa Tanjung Pasir beragama Islam dan adapula yang beragama Hindu, sisanya menganut agama

Kristen Katolik, Protestan dan agama Budha. Suasana beragama warga Desa Tanjung Pasir

cukup baik, rukun, aman, dan tentram, saling menghormati dan tolong menolong.

Jumlah penduduk berdasarkan agama adalah sebagai berikut:

1. Islam : 8728 orang

2. Katolik : 12 orang

3. Protestan : 2 orang

4. Hindu : 56 orang

5. Budha : 51 orang

Sarana peribadatan yang tersedia di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut:

1. Mesjid : 6 unit

2. Musholla : 30 unit

19

Page 10: 1. BAB I Latbel Kampus

3. Majelis Taklim : 12 unit

4. Gereja : -

5. Pura : -

1.1.2.5. Transportasi

Sarana transportasi masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan menggunakan

angkutan umum, ojek motor, becak serta sepeda.

1.1.2.6. Kesehatan

Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan Instansi terkait, dalam hal ini

Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:

1. Peningkatan Gizi keluarga

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di setiap posyandu,

pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.

Pencegahan penyakit, Vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi polio bagi Balita,

pemberian vitamin A.

2. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah dengue, Flu Burung,

Chikungunya, dan sejenisnya.

3. Penanganan bagi Balita yang kekurangan Gizi dengan memberikan susu dan makanan yang

bernutrisi

4. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan

membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.

Pemanfaatan dengan ditanami sayur mayor dan tanaman Obat keluarga (TOGA),

sebagai penunjang kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana kesehatan yang tersedia di Desa

Tanjung Pasir :

Poskesdes : 1 unit Klinik Bersalin/BKIA : - unit

Pos KB Keluarga : - unit Praktek dokter/Bidan : 4 unit

Posyandu : 6 unit Praktek Bidan : 4 unit

Pos Mandiri : - unit Paraji : 4 orang

20

Page 11: 1. BAB I Latbel Kampus

Keluarga Berencana : - orang

a. Jumlah Pos/ Klinik KB : - unit

b. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) : 340 Pasang

c. Jumlah Akseptor KB :

1. Pil : 127 orang

2. IUD : 14 orang

3. Kondom : - orang(data tidak diketahui)

4. Suntik : 190 orang

5. Implan : 13 orang

1.1.2.7. Ketersediaan Jamban

Berdasarkan data yang diperoleh dari POSKESDES tahun 2011, untuk ketersediaan

jamban di seluruh Desa Tanjung Pasir baik jamban keluarga maupun jamban umum berjumlah

626 buah.

1.1.2.8. Ketersediaan Pekarangan

Desa Tanjung Pasir merupakan sebuah desa nelayan yang ada di wilayah Banten, di desa

ini tanaman yang dapat tumbuh amat terbatas hal ini dikarenakan kondisi air yang berkadar

garam tinggi dan tanah yang mengandung pasir amat menyulitkan untuk bertanaman sayuran,

tanaman obat maupun tanaman buah-buahan. Mengingat kondisi ini maka Direktorat Budidaya

dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat melakukan pengamatan dan menyimpulkan bahwa

warga di Desa Tanjung Pasir melirik pekarangan yang dapat dimanfaatkan dalam berbudidaya

sayuran.

Pada saat ini, desa Tanjung Pasir dijadikan sebagai percontohan dan pembelajaran agar

budidaya sayuran dapat dilakukan juga di tingkat rumah tangga untuk mengurangi pengeluaran

akan kebutuhan pangan namun dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

21

Page 12: 1. BAB I Latbel Kampus

1.2 Gambaran Keluarga Binaan

Keluarga binaan kelompok kami terdiri dari 3 keluarga, yaitu :

a. keluarga Tn. Masti,

b. keluarga Tn. Aman

c. keluarga Tn. Nasir

Adapun lokasi pemukiman keluarga binaan kelompok kami adalah sebagai berikut :

Gambar 1.2 Denah lokasi rumah keluarga binaan RT 001 RW 003 Kampung Gaga Desa

Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Maret 2013

22

Page 13: 1. BAB I Latbel Kampus

1.2.1 Keluarga Tn. Masti

a. Data dasar keluarga Tn.Masti

Keluarga Tn. Masti tinggal di RT/RW 001/003 Kampung Gaga, Kelurahan

Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Di rumah ini Tn. Masti

tinggal dengan ketiga anak dan istrinya. Tn. Masti yang saat ini berusia 42 tahun bekerja

sebagai penjual ikan dengan penghasilan total sekitar 1,5juta perbulan, dengan latar

belakang pendidikan Tn.Masti adalah STM. Tn. Masti memiliki 3 orang anak. Anak

tertuanya, M.Syaifullah berumur 18 tahun, sekarang sudah tidak melanjutkan jenjang

pendidikannya di SMP, karena ingin mengikuti orang tuanya berjualan ikan. Anak

keduanya masih bersekolah di tingkat SMP bernama Nursilvia, berumur 14 tahun. Dan

anaknya yang paling kecil sudah berumur 4 tahun 5 bulan, bernama M. Syahrulloh belum

sekolah.

Istri Tn.Masti yang bernama Ny. Mursini, yang saat ini berumur 34 tahun,

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membuka warung di halaman rumah mereka,

dengan penghasilan rata-rata Rp 500.000 – Rp 1.000.000.

Tabel 1. 3 Data Dasar Keluarga Tn.Masti di Desa Tanjung Pasir tahun 2013

Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan/

Penghasilan

Keterangan

Tn. Masti Suami Laki-laki 42 th STM Penjual ikan

Rp 1.500.000/bln

-

Ny. Mursini Istri Perempuan 34 th SMP dagang warung

Rp 1.000.000/bln

-

An.M. Syaifullah Anak I Laki-laki 18 th SMP Tidak bekerja -

An.Nursilvia Anak II Perempuan 14 th SD Pelajar -

An.M.Syahrulloh Anak III Laki-laki 4th5bln Belum

sekolah

- -

23

Page 14: 1. BAB I Latbel Kampus

Gambar 1.3. Denah Rumah Keluarga Tn.Masti tahun 2013

b. Bangunan tempat tinggal

Keluarga Tn. Masti tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 11x7

m2 dan mempunyai pekarangan seluar 7x4 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu

berukuaran 5x3 m2 yang sering digunakan untuk tempat kumpul keluarga dan nonton TV.

Di ruangan ini terdapat sebuah televisi, kursi tamu dan lemari . Ventilasi ruang TV

tersebut cukup baik, karena pintunya langsung mengarah keluar, walaupun jendela ruang

TV ini jarang sekali di buka oleh keluarga tersebut. Di samping ruangan TV terdapat 2

buah kamar tidur 3x3 m2, dengan ventilasi dan pencahayaan salah satu kamarnya yang

kurang. Dalam kamar tersebut tidak ada jendela satupun untuk pencahayaan. Dibagian

belakang terdapat 1 dapur dan 1 kamar mandi dengan wc dan 1 bak air di dalamnya.

Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 1 pintu belakang, 3 jendela di ruang tamu (bagian

depan rumah) dengan ukuran 90x100 cm dengan jarak 80 cm dari tanah. Jendela tersebut

tidak dapat dibuka. Diatas jendela terdapat ventilasi dengan ukuran 20x60 cm. Demikian

pula dapur hanya terdapat pintu belakang menuju bagian belakang rumah, yakni empang

yang langsung mereka jadikan sebagai tempat pembuangan sampah-sampah rumah

tangga. Seluruh lantai rumah ini terbuat keramik. Atap rumah terbuat dari genteng

24

Page 15: 1. BAB I Latbel Kampus

c. Lingkungan pemukiman

Rumah keluarga Tn. Masti berada di lingkungan perumahan padat, dimana bagian

kiri dan depan terdapat rumah tetangga,dan sebelah kanannya terdapat sekolah dasar. Di

lingkungan rumah tidak terdapat saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga..

Terdapat warung sembako dihalaman rumah Tn.Masti

d. Pola makan

Ny. Mursini memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering memasak

makanan dengan menu yang bervariatif, seperti tahu, tempe, dan seringkali ikan.

Keluarga Tn.Masti juga rutin makan sayur dan buah-buahan. Sehari- harinya mereka

makan besar 3 kali. Mereka juga mengaku bahwa selalu rutin mencuci tangan dengan

baik sebelum dan sesudah makan.

e. Riwayat obstetric

Ketiga anak Tn. Masti lahir di bidan, namun dengan bantuan dukun. Alasan

Tn.Masti dan istri mengapa masih butuh bantuan dukun adalah kerena mereka tidak tahu

dan tidak berani untuk merawat sendiri anak-anak mereka setelah 1-2 minggu lahir.

Mereka mengaku tidak terbiasa. Saat kehamilan ketiga anaknya, Ny.Musrini mengaku

selalu rutin untuk mengontrol kandungannya ke bidan. Saat ini Ny.Mursini

menggunakan KB suntik per tiga bulan.

f. Riwayat Imunisasi

Keluarga Tn.Masti tidak pernah mau mambawa anaknya untuk dilakukan

imunisasi, karena anak pertama mereka pernah sakit setelah dilakukan imunisasi BCG,

yang akhirnya mereka manganggap bahwa setelah bayi diimunisasi akan menyebabkan

sakit, menyebabkan panas tinggi yang membuat anaknya tidak nyaman, sehingga mereka

mengagaap bahwa imunisasi tidaklah penting. Akhirnya imunisasi dasarpun tidak

dilakukan begitu juga dengan anak kedua dan ketiganya. Adapun riwayat imunisasi untuk

ketiga anak Tn>masti dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut :

25

Page 16: 1. BAB I Latbel Kampus

Nama Anak Hep B BCG DPT Polio CampakAn.M. Syaifullah - + - - -An.Nursilvia - - - - -An.M.Syahrulloh - - - - -

Tabel 1.4 . Riwayat imunisasi dasar anak Tn. Masti

g. Kebiasaan berobat

Dalam segi kesehatan, keluarga Tn.Masti belum pernah mengalami sakit yang

serius. Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk

pilek, diare, pusing-pusing dan pegal. Menurut penuturan Ny. Mursini, mereka biasanya

mengobati dirinya sendiri dengan membeli obat warung dan jika tidak kunjung membaik,

maka mereka akan langsung memeriksakan diri ke bidan terdekat, atau langsung ke

dokter puskesmas. Keluarga ini tidak memiliki asuransi jaminan kesehatan atau

Jamkesmas untuk berobat, karena urusan untuk pembuatan kartu tersebut lama menurut

Tn.Masti.

h. Riwayat Penyakit

Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk

pilek, diare, pusing-pusing dan pegal. Keluarga Tn. Masti tidak pernah mengalami sakit

berat.

i. Perilaku dan aktivitas Sehari

Kebiasaan merokok dalam rumah belum bisa ditinggalakan oleh Tn.Masti, karena

beliau mengaku bahwa merokok dalam rumah sambil duduk-duduk santai dan minum teh

bersama keluarga adalah suatu hal yang mengasyikkan. Biasanya Tn. MAsti

menghabiskan satu sampai dua bungkus rokok perharinya. Untuk olahraga, Tn. Masti

rutin bersepeda setiap pagi +100 m mengitari lingkungan perumahannya , namun berbeda

dengan anggota keluarga lainnya, mereka tidak melakukan olahraga secara rutin, namun

aktifitas mereka sehari- hari sudah cukup bagi mereka untuk disamakan dengan olahraga.

26

Page 17: 1. BAB I Latbel Kampus

1.2.2 Keluarga Tn. H. Aman

a. Data dasar keluarga Tn.H. Aman

Keluarga Tn. H. Aman tinggal di RT/RW 001/003 Kampung Gaga, Kelurahan

Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Di rumah ini Tn. H.Aman

tinggal dengan ketiga anak dan istrinya. Tn. H.Aman yang saat ini berusia 50 tahun

bekerja sebagai pemborong dengan penghasilan Rp.3.000.000 setiap ada proyek, namun

pekerjaan Tn. H. Aman ini tidak menetap, dengan latar belakang pendidikan Tn.H.

Aman adalah SD. Tn. H. Aman memiliki 7 orang anak, 2 orang laki-laki dan 5 orang

perempuan. Anak tertua bernama Yanti belum menikah dan sejak lahir tinggal bersama

neneknya di rumah terpisah. Anak kedua Saipul berusia 29 tahun dengan pendidikan

tamat SMA , tidak bekerja sudah menikah dan tinggal dirumah terpisah. Anak ketiga

bernama Nasrul bekerja sebagai buruh pabrik belum menikah dan tinggal serumah

dengan Tn.H Aman. Anak keempat meninggal saat berusia satu bulan karena sakit yang

tidak diketahui . Anak kelima bernama Gusnia dengan pendidikan terakhir SMA, sudah

menikah dan tinggal terpisah dengan Tn. H. Amat. Heris yang berusia 16 tahun

merupakan anak keenam Tn. H. Aman dan Ny. Mastinah. Saat ini Heris masih duduk

dibangku SMA. Anak terakhir bernama Anggi saat ini berumur 9 tahun dan masih duduk

dibangku SD.

Istri Tn.H. Aman yang bernama Ny. Mastinah, yang saat ini berumur 42

tahun,dengan latar belakang pendidikan SD. Tidak bekerja dan hanya seorang ibu rumah

tangga.

27

Page 18: 1. BAB I Latbel Kampus

Tabel 1.5. Data Dasar Keluarga Tn.Aman di Desa Tanjung Pasir tahun 2013

Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan/

Penghasilan

Keterangan

Tn. H.Aman Kepala

keluarga

Laki-laki 50 th SD Pemborong

Rp.3.000.000

/proyek

-

Ny.Mastinah Istri Perempuan 42 th SD Ibu rumah

tangga

-

Nn. Yanti Anak I Perempuan 30 th SMP Pelayan toko

Rp.500.000,-

/bulam

-

Tn. Saipul Anak II Laki-laki 29 th SMA Tidak

bekerja

-

Tn. Nasrul Anak III Laki-laki 28 th SMA Buruh pabrik

Rp.800.000,-

/ bulan

-

An.Rani Anak IV Perempuan 1 th - - Meninggal

Ny. Gusnia Anak V Perempuan 18th SMA Ibu rumah

Tangga

-

An. Heris Anak VI Perempuan 16 th SMA Pelajar -

An. Anggi Anak VII Perempuan 9th SD Pelajar -

Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn. Aman tahun 2013

28

Page 19: 1. BAB I Latbel Kampus

b. Bangunan tempat tinggal

Keluarga Tn. H. Aman tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas

5x7m2 dan mempunyai pekarangan seluas 2x3m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu

berukuaran 2x3 m2 dipisahkan oleh triplek menuju ke ruang keluarga. Di ruangaan ini

belum terisis barang-barang apapun karena masih dalam tahap renovasi. Ventilasi ruang

tamu tersebut cukup baik, karena pintunya langsung mengarah keluar, walaupun jendela

ruang tamu ini jarang sekali di buka oleh keluarga tersebut. Rumah ini terdapat tiga buah

kamar tidur berukuran 2x2 m2, dengan ventilasi dan pencahayaan salah satu kamarnya

yang kurang. Dalam kamar tersebut tidak ada jendela satupun untuk pencahayaan

Terdapat satu kasur dan satu lemari. Dibagian belakang terdapat satu dapur dan satu

kamar mandi terbuka yang digunakan untuk mandi dan BAK saja tidak terdapat WC di

dalam rumah ini. Kamar mandi terdapat 2 buah bak air yang tertutup rapat. Rumah ini

mempunyai 1 pintu depan, 1 pintu belakang, 2 jendela di ruang tamu (bagian depan

rumah) dengan ukuran 50x100 cm dengan jarak 80 cm dari tanah. Diatas jendela terdapat

ventilasi dengan ukuran 30x 20cm. Di dalam kamar pertama yang terletak di depan

terdapat 1 jendela berukuran 30x 100cm dengan ventilasi di atasnya berukuran 30x15

cm , pencahayaan sangat kurang sehingga saat siang hari pun harus menyalakan lampu.

Demikian pula dapur hanya terdapat pintu belakang menuju bagian belakang rumah,

yakni empang yang langsung mereka jadikan sebagai tempat pembuangan sampah-

sampah rumah tangga. Sebagian lantai rumah ini terbuat dari keramik dan sebagian lain

terbuat dari semen. Atap rumah terbuat dari asbes. Tidak terdapat sumur sebagai sumber

air mereka menggunakan air PAM yang dibeli untuk keperluan rumah tangga.

c. Lingkungan pemukiman

Rumah keluarga Tn. H. Aman berada di lingkungan perumahan padat , dimana

kanan , kiri dan depan terdapat rumah tetangga. Di lingkungan rumah tidak terdapat

saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga. Terdapat wc umum di lingkungan RT

namun berjarak >100 m dari rumah Tn. H. Aman sehingga mereka lebih memilih BAB di

empang belakang rumah . Terdapat warung sembako disebelah rumah Tn. H. Aman

sehingga mudah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

29

Page 20: 1. BAB I Latbel Kampus

d. Pola makan

Ny. Mastinah memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering memasak

makanan dengan menu yang bervariatif, seperti tahu, tempe, dan seringkali ikan.

Keluarga Tn.H.Aman rutin makan sayur 3 kali dalam seminggu dan sesekali

mengkonsumsi buah-buahan. Mereka juga mengaku bahwa selalu rutin mencuci tangan

dengan baik sebelum dan sesudah makan.

e. Riwayat obstetric

Selama kehamilan Ny. Mastinah mengaku rutin memeriksakan kehamilannya

kebidan. Anak pertama Tn. H. Aman lahir di bidan atas indikasi persalinan tidak maju,

namun anak kedua sampai ketujuh lahir dengan bantuan dukun. Semua anak lahir normal,

namun ibu lupa berat lahir masing-masing anaknya. Anak keempat meninggal saat usia

satu bulan karena sakit yang tidak diketahui penyebabnya. Saat kelahiran anak ketiga ibu

sudah menggunakan KB pil ,ibu merasa tidak cocok kemudian beralih ke KB suntik tiap

3 bulan sekali yang dilakukan dibidan. Alasan Tn.H. Aman dan istri mengapa masih

butuh bantuan dukun adalah karena mereka tidak tahu dan tidak berani untuk merawat

sendiri anak-anak mereka setelah 1-2 minggu lahir.

f. Riwayat Imunisasi

Keluarga Tn. H. Aman mengaku pernah melakukan imunisasi pada anak pertama

tapi hanya sekali saat usia 2 bulan yaitu BCG dan tidak melengkapi imunisasi yang lain,

mereka mempunyai alasan bahwa setelah imunisasi akan terkena penyakit juga dan

sehabis imunisasi anaknya akan panas tinggi sehingga membuat anaknya rewel, karena

itu mereka menganggap bahwa imunisasi tidak penting. Mereka juga tidak pernah

membawa rutin anak-anaknya ke posyandu untuk dilakukan penimbangan dan pemberian

makanan tambahan.

30

Page 21: 1. BAB I Latbel Kampus

Tebel 1.6. Riwayat Imunisasi Dasar anak Tn. Aman

g. Kebiasaan berobat

Dalam segi kesehatan, jika keluarga Tn. Aman sakit mereka cukup membeli obat

warung dan jika tidak kunjung membaik, maka mereka akan langsung memeriksakan diri

ke bidan dan jarang berobat ke dokter puskesmas karena jarak yang jauh. Keluarga ini

memiliki asuransi jaminan kesehatan atau Jamkesmas untuk berobat, namun masih tidak

mengerti tentang penggunaan dan manfaat dari JAMKESMAS.

h. Riwayat Penyakit

Dalam segi kesehatan, Tn.H. Aman belum pernah mengalami sakit yang serius.

Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk pilek,

diare, pusing-pusing dan pegal.Anak ketiganya mempunyai riwayat TB paru dan sudah

tuntas pengobatan 6 bulan. Dikeluarga tidak ada yang mempunyai batuk kronis atau

gejala yang sama seperti pernderita. Ny. Mastinah mempunyai riwayat penyakit jantung

yang didapatnya 2 tahun terakhir dan sudah berobat ke klinik swasta namun sekarang

tidak lagi rutin minum obat karena merasa sudah sehat.

31

Nama Anak Hep B BCG DPT Polio Campak

Nn. Yanti - + - - -

Tn. Saipul - - - - -

Tn. Nasrul - - - - -

An. - - - - -

Ny. Gusnia - - - - -

An. Heris - - - - -

An. Anggi - - - - -

Page 22: 1. BAB I Latbel Kampus

i. Perilaku dan aktivitas Sehari

Tn. H. Aman merupakan perokok berat dan dapat menghabiskan 20 batang/hari

dan mempunyai kebiasaan merokok dalam rumah. Hal ini tidak dapat ditinggalkan karena

Tn. H. Aman berpendapat bahwa keluarga di rumah tidak ada yang melarang

kebiasaannya tersebut. Bapak rutin berolah raga setiap pagi dengan berjalan kaki +100 m

mengitari lingkungan perumahannya

1.2.3 Keluarga Tn. Nasir

a. Data dasar keluarga Tn.Nasir

Keluarga Tn. Nasir tinggal di RT/RW 001/003 Kampung Gaga, Kelurahan Tanjung Pasir,

Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Di rumah ini Tn. Nasir tinggal dengan

seorang istri, kedua anak dan satu menantu serta dua cucu . Tn. Nasir yang saat ini berusia

60 tahun bekerja sebagai penjaga pantai tanjung pasir dengan latar pendidikan tamat SD,

berpenghasilan 300.000-500.000/ bulan Anak pertama meninggal saat usia 7 tahun karena

sakit muntaber, anak kedua, kelima dan keenam meninggal sesaat setelah lahir. Anak ketiga

bernama Ny. Imah saat ini telah berkeluarga mempunyai 2 orang anak dan tinggal satu

rumah dengan Tn. Nasir, anak kelima bernama Yana juga sudah berkeluarga tinggal bersama

suaminya, anak ketujuh bernama Sofianto saat ini sedang tidak bekerja dan tinggal bersama

Tn. Nasir.

Istri Tn. Nasir yang bernama Ny. Rumput 50 tahun bekerja sebagai pedagang warung dan

berlatar belakang pendidikan tamat SD . Rata-rata penghasilan berdagang warung adalah Rp.

300.00-500.000/bulan.

32

Page 23: 1. BAB I Latbel Kampus

Tabel 1.7 Data Dasar keluarga Tn. Nasir di Desa Tanjung Pasir tahun 2013

Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

Usia Pendidikan

Tamat

Pekerjaan/

Penghasilan

Keterangan

Tn. Nasir Suami Laki-laki 60 th SD Penjaga pantai

Rp300.000-

500.000,-

-

Ny. Rumput Istri Perempuan 50th SD Pedagang warung

Rp 500.000,-

-

An.- Anak I meninggal

An.- Anak II meninggal

Ny. Imah Anak III Perempuan 25th SD Ibu rumah tangga -

Ny.Yana Anak IV Perempuan 20th SD Ibu rumah tangga -

An. Samsul Anak V Laki-laki 7 th - - Meninggal

karena diare

An.- Anak VI Laki-laki - - - Meninggal

An.Sofianto Anak VII Laki-laki 18th SD Tidak beerja -

An.Ayu Anak

Ny. Imah

Perempuan 8th TK Tidak bekerja -

Tn.Marsaid Suami

Ny. Imah

Laki-laki 35 th SD Buruh

Rp 500.000,-

Gambar 1.5 Denah Rumah keluarga Tn. Nasir tahun 2013

33

Page 24: 1. BAB I Latbel Kampus

b. Bangunan tempat tinggal

Keluarga Tn. Nasir tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 6x8 m2 dan

mempunyai pekarangan seluar 6x1 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu

berukuaran 3x3 m2 yang sering digunakan untuk tempat kumpul keluarga dan nonton TV.

Di ruangan ini terdapat sebuah televisi, kursi tamu dan lemari . Ventilasi ruang TV

tersebut cukup baik, karena pintunya langsung mengarah keluar, walaupun jendela ruang

TV ini jarang sekali di buka oleh keluarga tersebut. Di samping ruangan TV terdapat 3

buah kamar tidur 2x3 m2, dengan ventilasi dan pencahayaan dua kamarnya yang kurang.

Dalam kamar tersebut tidak ada jendela satupun untuk pencahayaan. Dibagian belakang

terdapat 1 dapur dan 1 kamar mandi tanpa wc yang memisahkan rumah Tn. Nasir dan

anaknya. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 1 pintu belakang, 3 jendela di ruang

tamu (bagian depan rumah) dengan ukuran 60x150cm dengan jarak 50cm dari tanah. Di

atas jendela terdapat ventilasi dengan ukuran 60x50cm. Demikian pula dapur hanya

terdapat pintu belakang menuju bagian belakang rumah, yakni empang yang langsung

mereka jadikan sebagai tempat pembuangan sampah-sampah rumah tangga. Seluruh

lantai rumah ini terbuat dari keramik. Atap rumah terbuat dari genteng.

c. Lingkungan pemukiman

Rumah keluarga Tn. Nasir berada di lingkungan perumahan padat , dimana

kanan , kiri dan depan terdapat rumah tetangga. Di lingkungan rumah tidak terdapat

saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga. Terdapat wc umum di lingkungan RT

namun berjarak >100 m dari rumah Tn. Nasir sehingga mereka lebih memilih BAB di

empang belakang rumah .

d. Pola makan

Keluarga Tn.Nasir makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Ny. Rumput memasak

makanannya sendiri. Menu keluarga biasanya berupa makanan sederhana seperti nasi

disertai ikan/ayam serta tahu, tempe ,dan terkadang memasak sayuran. Keluarga Tn.

Nasir jarang mengkonsumsi buah-buahan. Mereka juga mengaku bahwa selalu rutin

mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah makan.

34

Page 25: 1. BAB I Latbel Kampus

e. Riwayat obstetric

Selama kehamilan Ny. Rumput tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke

bidan/ puskesmas. Seluruh anak Tn. Nasir lahir ditolong dukun. Alasan Tn.Nasir dan istri

mengapa masih butuh bantuan dukun adalah kerena mereka tidak tahu dan tidak berani

untuk merawat sendiri anak-anak mereka setelah 1-2 minggu lahir. Ny Rumput tidak

mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Semua anaknya mendapatkan ASI yang

cukup.

f. Riwayat Imunisasi

Rendahnya pengetahuan tentang macam-macam imunisasi, efek samping dan

kejadian yang bukan merupakan kejadian pasca imunisasi membuat keluarga ini

memutuskan untuk tidak melakukan imunisasi pada anak bahkan cucunya. Ditambah lagi

tetangga- tetangga sekitar yang juga menolak imunisasi membuat ibu mengambil

kesimpulan bahwa imunisasi itu tidak baik. Yang mereka khawatikanr jika sang anak

diimunisasi maka anak tersebut akan sakit. Keluarga ini juga tidak mempunyai niat untuk

membawa anak-anaknya melakukan penimbangan setiap bulan di posyandu.

Tabel 1.8. Riwayat Imunisasi anak Tn. Nasir

Nama Anak Hep B BCG DPT Polio Campak

Ny. Imah - - - - -

Ny. Yana - - - - -

An. Samsul - - - - -

Tn. Sofianto - - - - -

An. Ayu - - - - -

g. Kebiasaan berobat

35

Page 26: 1. BAB I Latbel Kampus

Dalam segi kesehatan, jika keluarga Tn. Nasir sakit mereka cukup membeli obat

warung dan jika tidak kunjung membaik, maka mereka akan langsung memeriksakan diri

ke bidan dan jarang berobat ke dokter puskesmas karena jarak yang jauh. Keluarga ini

memiliki asuransi jaminan kesehatan atau Jamkesmas untuk berobat namun belum

mengerti tentang penggunaan dan manfaatnya.

h. Riwayat Penyakit

Dalam segi kesehatan, keluarga Tn.Nasir belum pernah mengalami sakit yang

serius. Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk

pilek, pusing-pusing dan pegal. Ny. Rumput mempunyai riwayat penyakit jantung dan

memeriksakan penyakitnya ke klinik swasta namun saat ini sudah jarang control ke

dokter.

i. Perilaku dan aktivitas Sehari

Kebiasaan merokok dalam rumah belum bisa ditinggalkan oleh Tn.Nasir, karena

beliau mengaku bahwa merokok dalam rumah sambil duduk-duduk santai dan minum teh

bersama keluarga adalah suatu hal yang mengasyikkan. Dalam sehari Tn. Nasir dapat

menghabiskan 15 batang rokok/hari. Anggota keluarga Tn. NAsir jarang berolahraga,

mereka lebih memilih untuk selalu duduk santai dipagi hari.

36

Page 27: 1. BAB I Latbel Kampus

1.3 Penentuan Area Masalah

Berdasarkan pengamatan dan wawancara pada ketiga keluarga binaan di RT 01/RW 03

Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,

didapatkan berbagai macam permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:

1) Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga

2) Perilaku merokok tidak baik di dalam rumah

3) Pengetahuan tentang imunisasi pada anak

4) Pengetahuan mengenai perawatan Neonatus yang baik dan benar

5) Pengetahuan tentang ventilasi dan pencahayaan rumah yang baik

6) Kejadian ISPA pada anak dan dewasa

7) Kejadian diare berulang pada anak

8) Kejadian pusing berulang pada dewasa

9) Kejadian TB paru pada dewasa

10) Kejadian hipertensi pada dewasa

Data Sekunder

Berdasarkan data yang didapatkan di puskesmas cakupan jumlah bayi yang

diimunisasi masih dibawah standar UCI (< 80%) terutama di desa tanjung pasir, yang dapat

dilihat pada tabel 1.6 berikut ini:

Tabel 1.9 Cakupan Imunisasi bayi di Desa Tanjung Pasir per tanggal 24/12/2012

Sumber : Program Imunisasi, Puskesmas Tegal Angus, 2012

37

DesaSasaran tahunan

bayi

%pencapaian Desa UCI atau non UCIBCG DPT/HB Polio Campak

Tanjung Pasir 172 54,7 52,3 52,3 54,1 Non UCITegal angus 172 44,8 44,8 37,2 37,2 Non UCIPangkalan 306 49,7 50,0 50,0 48,0 Non UCITanjung Burung

139 48,9 50,4 50,4 50,4 Non UCI

Lemo 122 58,2 64,8 56,6 44,3 Non UCIMuara 65 61,5 69,2 70,8 60,0 Non UCI

Page 28: 1. BAB I Latbel Kampus

Dari berbagai permasalahan di atas, dipilih sebuah masalah dengan judul “Pengetahuan

Tentang Imunisasi Pada Keluarga Binaan RT/RW 01/03 Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir,

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, periode 5 Maret – 16 Maret

2013” dengan alasan sebagai berikut :

a) Sesuai dengan data sekunder yang didapat bahwa cakupan imunisasi di desa tanjung

pasir masih belum mecapai standar UCI, yaitu masih dibawah 80%

b) Berdasarkan observasi langsung pada tiga keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir

didapatkan bahwa keluarga binaan tidak memiliki riwayat imunisasi dasar yang

lengkap.

c) Kurangnya pemahaman pada orang tua mengenai pemberian imunisasi pada anak

menyebabkan banyaknya bermunculan pemahaman yang tidak tepat mengenai

imunisasi, seperti setelah pemberian imunisasi anak akan menjadi sakit seperti

demam dan sakit berat.

38