1 ASTEROSKLOROSIS

11
ATEROSKLEROSIS 1. Konsep Medis A. Definisi Aterosklerosis merupakan proses yang menyerang intima arteri besar dan medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium. komponen darah, karbohidrat dan jaringan fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai aleroma atau plak. Karena aterosklerosis merupakan penyakit arteri umum, maka bila kita menjumpainya di ekstremitas, maka penyakit tersebut juga terdapat di bagian tubuh yang lain (Brunner & Suddarth, 2002). Arteriosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu proses dimana serabut otot dan lapisan endotel arteri kecil dan arteriola mengalami penebalan. B. Etiologi Aterosklerosis adalah gangguan yang umum yang secara spesifik menyerang arteri medium dan arteri besar. Aterosklerosis teradi ika lemak, kolesterol, dan bahan bahan lainnya menumpuk di dinding arteri dan membentk strukturkeras yang disebut plak. Akhirnya plak dapat menjadikan arteri menyempit dan tidak lentur, sehingga darah susah untuk mengalir. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (stable angina), sesak nafas, serangan jantung dan gejala lainnya. Kepingan plak bisa pecah dan bisa berpindah melalui arteri yang terserang menuu embuluh darah yang kecil, menyumbatnya dan menyebabkan kerusakan jaringan atau kematian aringan. Penggumpalan atau pembekuan darah dapat terjadi disekitar celah retakan plak sehingga menyebabkan penyumbatan aliran darah.

description

wfff

Transcript of 1 ASTEROSKLOROSIS

ATEROSKLEROSIS

1. Konsep Medis

A. DefinisiAterosklerosis merupakan proses yang menyerang intima arteri besar dan medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium. komponen darah, karbohidrat dan jaringan fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai aleroma atau plak. Karena aterosklerosis merupakan penyakit arteri umum, maka bila kita menjumpainya di ekstremitas, maka penyakit tersebut juga terdapat di bagian tubuh yang lain (Brunner & Suddarth, 2002).Arteriosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu proses dimana serabut otot dan lapisan endotel arteri kecil dan arteriola mengalami penebalan.

B. Etiologi

Aterosklerosis adalah gangguan yang umum yang secara spesifik menyerang arteri medium dan arteri besar. Aterosklerosis teradi ika lemak, kolesterol, dan bahan bahan lainnya menumpuk di dinding arteri dan membentk strukturkeras yang disebut plak.Akhirnya plak dapat menjadikan arteri menyempit dan tidak lentur, sehingga darah susah untuk mengalir. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (stable angina), sesak nafas, serangan jantung dan gejala lainnya.Kepingan plak bisa pecah dan bisa berpindah melalui arteri yang terserang menuu embuluh darah yang kecil, menyumbatnya dan menyebabkan kerusakan jaringan atau kematian aringan. Penggumpalan atau pembekuan darah dapat terjadi disekitar celah retakan plak sehingga menyebabkan penyumbatan aliran darah.

C. PatofisiologiAterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini, dinamakan ateroma atau plak akan menggangu absorbsi nutrient oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan cenderung terjadi pembentukan bekuan darah, hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler, diikuti oleh penyakit tromboemboli, yang merupakan komplikasiterseringaterosklerosis. Berbagai teori mengenai bagaimana lesi aterosklerosis terjadi telah diajukan, tetapi tidak satupun yang terbukti secara meyakinkan. Mekanisme yang mungkin, adalah pembentukan thrombus pada permukaan plak; konsolidasi thrombus akibat efek fibrin; perdarahan kedalam plak; dan penimbunan lipid terus menerus. Bila fibrosa pembungkus plak pecah, maka debris lipid akan terhanyut dalam aliran darah dan menyumbat arteri dan kapilerdisebelahdistalplakyangpecah. Struktur anatomi arteri koroner membuatnya rentan terhadap mekanisme aterosklerosis. Arteri tersebut berpilin dan berkelok-kelok saat memasuki jantung, menimbulkan kondisi yangrentanuntukterbentuknyaateroma.

D. Tanda dan GejalaOtot dan organ dalam tubuh menerima darah dari jantung melalui arteri koroner. Darah memasok oksigen dan nutrisi bagi sistem organ. Arteri yang mengalami penyempitan mengakibatkan berkurangnya pasokan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi. Gejala-gejalanya meliputi :1. Nyeri di daerah dadaSalah satu tanda pertama aterosklerosis adalah timbulnya nyeri di daerah dada. Kondisi ini secara medis disebut juga sebagai angina pectoris yaitu mengerutnya otot jantung karena kurangnya pasokan oksigen (myocardial iscehmia). Rasa sakit yang timbul bisa amat hebat dan terutama terasa di daerah tulang dada. Rasa nyeri mungkin juga menjalar ke bahu, punggung, lengan, leher, atau rahang.2. Lemah dan lelahKurangnya pasokan oksigen dalam tubuh, terutama di otak, dapat membuat seseorang merasa lemah dan cepat lelah.Kepala pusing juga merupakan gejala awal dari aterosklerosis.3. Sesak napasAterosklerosis juga ditandai dengan sesak napas atau dyspnea. Sesak napas terjadi karena kebutuhan oksigen untuk jantung tidak bisa dipenuhi. Tingkat pernapasan juga akan naik sebagai usaha untuk menyediakan lebih banyak oksigen ke otot jantung.4. AritmiaPenyumbatan arteri koroner bisa memotong suplai darah ke jantung. Hal ini menyebabkan berkurangnya fungsi otot-otot jantung dan jantung berpotensi mengalami aritmia atau detak jantung tidak teratur.Penyumbatan aliran darah ke jantung menyebabkan kerusakan total dari otot jantung dan memicu serangan jantung.5. Mual dan berkeringatMual dan berkeringat banyak diamati pada orang yang mengalami penyakit arteri koroner.

2. Konsep KeperawatanA. Pengkajian1) Riwayat Kesehatan Keluhan utamaNyeri mendadak atau dirasakan pilu, kram, kelelahan atau kelemahan. Nyeri istirahat bersifat menetap, ngilu, dan tidak nyaman dan biasanya terjadi di bagian distal ekstremitas. Perasaan dingin atau baal pada ekstremitas terjadi akibat penurunan aliran arteri. Kaji pula tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan penyakitnya. Riwayat penyakit dahuluUntuk mengidentifikasi adanya faktor-faktor penyulit atau faktor yang membuat kondisi pasien menjadi lebih parah kondisinya. Komplikasi dari penyakit terdahulu dapat menjadi pertimbangan dalam penanganan aterosklerosis. Adanya penyakit hipertensi, ataupun penyakit kardiovaskuler lain dapat dipertimbangkan pengaruhnya terhadap terjadinya aterosklerosis. Riwayat Kesehatan saat iniTanda dan gejala klinis aterosklerosis, gejala yang mudah diamati adalah nyeri dada yang hilang saat istirahat. Riwayat Kesehatan keluarga Perawat menanyakan adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.2) Pemeriksaan FisikPola fungsi kesehatana) Pola nutrisi-metabolik.Kehilangan nafsu makan. Pada awal kejadian adanya mual atau muntah (adanya peningkatan intra kranial) kehilangan senasai pada lidah, dagu, tenggorokan dan gangguan menelan.b) Pola eliminasiAdanya perubahan pola eliminasi, anuria, inkontensia urine, distensi abdomen, tidak ada bising usus ( illeus paralitik ).c) Pola aktifitas-latihanAdanya kesukaran terhadap aktivitas karena kelemahan, kehilangan sensasi atau paralysis atau hemiplegi, mudah lelah.d) Pola tidur dan istirahatKesukaran untuk istirahat karena kelemahan secara umum dan gangguan penglihatan.e) Pola sensorik Adanya sinkop atau pusing, nyeri kepala menurunnya penglihatan atau kekaburan pandangan, gangguan penciuman atau perabaan atau sentuhan menurun terutama pada daerah luka dan ekstremitas, status mental, koma, ekstremitas lemah atau paralisis, tidak dapat menggenggam, paralisis wajah, tidak dapat bicara, berkomunikasi secara verbal, kehilangan pendengaran, penglihatan, sentuhan, refleks pupil, dan dilatasi.4. Pemeriksaan fisik, fokus pada sistem kardiovaskuler dan sistem respirasiPemeriksaan tanda-tanda vital TD, Nadi, RR dan Suhu penting dilakukan untuk mengetahui tanda awal dari ketidakstabilan hemodinamik tubuh, gambaran dari tanda vital yang tidak stabil merupakan indikasi dari peningkatan atau penurunan kondisi perfusi jaringan dan kegagalan jantung dalam berkontraksi.a) Keluhan atau adanya nyeri: Pada identifikasi nyeri perlu dikaji lebih dalam seberapa besar nyeri muncul, lokasi dan sifat nyeri termasuk penjalaran dari nyeri yang muncul sehingga dapat diklasifikasikan daerah/area yang mengalami aterosklerosis. Adanya nyeri yang terkaji dapat menjadi patokan, didaerah mana kira-kira lokasi yang mengami penyumbatan dan setelah itu perlu di identifikasi kembali dengan beberapa pemeriksaan penunjang untuk membuktikan dan mempertegas kondisi pasien.b) Pemeriksaan tanda-tanda vital Tanda-tanda vital merupakan pemeriksaan fisik yang sangat penting dilakukan karena adanya perubahan tanda-tanda vital menunjukkan kelainan sirkulasi dalam sistem sistemik tubuh. Dengan asumsi penurunan kontraktilitas otot-otot jantung, maka denyut nadi akan menurun dan juga tekanan darah naik lama kelamaan akan menurun karena penurunan cardiac output. Oleh karena itu pengkajian terhadap tanda-tanda vital sangat perlu dilakukan sebagai indikasi awal adanya kelainan sistemik tubuh.c) Pemantauan HemodinamikDisamping pemantauan TTV, perlu juga dikaji sistem hemodinamik tubuh, karena adanya perubahan curah jantung, maka sirkulasi juga akan berkurang, demikian juga cairan dan keseimbangan cairan akan berpengaruh terhadap tekanan hemodinamik tubuhd) Pemantaun perubahan penampakan dan temperature kulit Aliran darah yang tidak memadai mengakibatkan ekstremitas dingin Rubor terlihat dalam 20 menit sampai 2 menit setelah ektremitas tergantung dan merupakan petunjuk adanya kerusakan arteri dimana pembuluh darah tidak mampu berkonstruksi. Sianosis Rambut hilang Kuku rapuh Kulit kering Atropi dan ulserasi Edema bilateral atau unilateral

3) Pemeriksaan diagnosticPemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya aterosklerosis yaitu dengan cara:1. ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan,2. pemeriksaan doppler di daerah yang terkena ,3. skening ultrasonik duplex,4. CT scan di daerah yang terkena,5. arteriografi resonansi magnetik, arteriografi di daerah yang terkena6. IVUS (intravascular ultrasound).7. EKG

B. Diagnosa Keperawatan1. Nyeri berhubungan dengan gangguan kemampuan pembuluh darah menyuplai oksigen ke jaringan2. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan pertukaran3. Intoleransi aktivitas yang b/d ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokardium dengan kebutuhan

C. Rencana Keperawatan

NO. DIAGNOSA NOC NIC

1.Nyeriberhubungan dengangangguan kemampuanpembuluh darahmenyuplai oksigen ke jaringan Batasan Karakteristik : Laporan secara verbal dan nonverbal Fakta observasi Gangguan tidur Tingkah laku ekspresif (gelisah,marah,menangis,merintih,waspada)Faktor yang berhubungan : Agen injuriSetelah dilakukan perawatan selama .x.jam pasien memperlihatkan pengendalian nyeri.dengan indikator : Menggunakan metode non analgetik untuk mengurangi nyeri Indicator 1-5 (tidak pernah,jarang,kadang-kadang,sering,selalu ) Mencatat pengalaman nyeri sebelumnya Melaporkan nyeri sudah terkontrol

Manajemen nyeri : Lakukan pengkajian nyeri yang kompeherensif meliputi lokasi,karakteristik,durasi,frekwensi,Kwalitas,intensitas dan factor presipitasinya. Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Observasi syarat non verbal ketidaknyamanan khususnya pada mereka yang tidak mampu berkomunikasi efektif. Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

2.Ketidakefektifan perfusijaringan berhubungan dengan gangguan pertukaran

Batasan karakteristik :KariopulmonalSubjektif Nyeri dada Dispnea Rasa seperti akan matiObjektif Gas darah arteri tidak normal Perubahan frekuensi pernapasan diluar parameter yang dapat diterima Aritmia

NOC : Circulation status Tissue perfusion : cerebralKriteria hasil :Mendemonstrasikan status sirkulasi yang di tandai dengan : Tekanan sistol dan diastoledalam rentangyang diharapkan Tidak ada ortostatik hipertensi Tidakadatanda-tandapeningkatan intra kranialNIC :Peripheralsensation management Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul Monitor adanya paretese instruksikankeluarga untukmengobservasi kulit jika ada lesi/laserasi gunakan sarung tangan untuk proteksi kolaborasipemberian analgetik monitor adanya trombo phlebitis

3.Intoleransi aktivitas yang b/d ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokardium dengan kebutuhanFaktor yang berhubungan : Imobilisasi Kelemahan fisik Ketidak seimbangan suplai oksigen dengan kebutuhanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama .......x24 jam toleransi aktivitas pasien akan meningkat

dengan indikator : Saturasi oksigen dalam rentang yang diharapkan dalam respon aktivitas Heart rate dalam rentang yang diharapkan dalam respon aktivitas RR dalam rentang yang diharapkan dalam respon aktivitas Tekanan darah dalam rentang yang diharapkan dalam respon aktivitas

Terapi aktivitas : Kaji tanda dan gejala yang menunjukan ketidaktoleransi terhadap aktivitas dan memerlukan pelaporan terhadap perawat dan dokter Tingkatkan pelaksanaan ROM pasif sesuai indikasi Buat jadwal latihan aktivitas secara bertahap untuk pasien dan berikan periode istirahat Berikan suport dan libatkan keluarga dalam program terapi Berikan berikan reinforcemen untuk pencapaian aktivitas sesuai program latihan Kolaborasi ahli fisioterapi

Managemen energy : Tentukan penyebab keletihan ( misalnya perawatan, nyeri dan pengobatan) Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas ( misalnya takikardi, disritmia lain, dispnea, pucat, dan lain-lain ) Pantau respon oksigen pasien ( denyut nadi, irama jantung dan frekuensi pernapasan ) terhadap aktivitas perawatan diri. Pantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energy yang adekuat. Pantau dan dokumentasi pola tidur pasien dan lamanya waktu tidur dalam jam

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.pustakasekolah.com/penyakit-atherosclerosis.html/aterosklerosis2. http://www.jendelasarjana.com/2013/08/pengertian-gejala-pengobatan-penyakit.html3. http://www.amazine.co/18607/aterosklerosis-5-gejala-pengobatan-penyumbatan-arteri