1- 30 lembar

download 1- 30 lembar

of 32

description

1- 30 lembar

Transcript of 1- 30 lembar

Menuju Hidup Sehat dan Awet MudaPengantarPanjang umur, hidup sehat serta awet muda merupakan impian dan dambaan setiap insan di dunia ini. Segala daya upaya dikerahkan untuk mewujudkannya, namun sering kali usaha tersebut menemui jalan buntu yang berakhir pada kegagalan. Salah satu bidang kehidupan kita yang sangat besar peran dan pengaruhnya adalah bidang kesehatan. Untuk hidup sehat dan panjang umur sangat besar biaya yang harus dikeluarkan, tetapi kalau kita mau, maka hal tersebut dapat di upayakan dengan harga yang tidak terlampau besar, yaitu dengan menyiasatinya.Dalam bidang kesehatan, organ yang sangat menonjol peranannya bagi hidup sehat dan panjang unur adalah organ jantung dan otak beserta pembuluh darahnya; sebab kedua organ tersebutlah yang menjadi motor dalam kehidupan. Terjadinya penyakit jantung dan stroke didasari oleh terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah, yang dipicu oleh beberapa faktor resiko, termasuk faktor stres yang akhir-akhir ini sering berperan sangat dominan dalam kehidupan kitaa. Sudah banyak temuan yang membuktikan adanya hubungan antara stres dengan terjadnya penyakit jantung dan stroke, oleh sebab itu menemukan cara jitu untuk mengatasi stres sangatla penting. Stress sendiri sebetulnya dapat kita kendalikan melalui pikiran, hati, serta faktor fisik, yaitu melalui meditasi dan relaksasi.Plak, yang disebutkan di atas, terbentuk pada proses aterosklerosis, dapat menyumbat aliran darah yang menuju ke jantung dan otak; dan bila suplai darah terhambat maka akibatnya hidup tidak akan optimal, bahkan akan menyebabkan hidup yang lemah, tidak bahagia, bergantung pada orang lain, dan bahkan meyebabkan umur manusia tidak akan panjang.Semua itu berawal dari apa yang kita sebut proses arterosklerosis, yaitu suatu proses pembentukan plak atau bekuan pada pembuluh dinding pembuluh darah, yang menyebabkan sumbatan/ embolisasi oleh trombus pada arteri jantung dan atau otak.Untuk itu, hal-hal yang merupakan faktor resiko pada proses arterosklerosis harus dapat kita siasati sehingga pencegahan dan pengobatannya dapat dilakukan dengan tepat dan maksimal. Faktor resiko tersebut diantaranya adalah: hipertensi, hiperkolesterolemia, kencing manis/ DM, obesitas, kegemukan, diet yang salah, stres, kurang berolahraga, merokok, dan minum alkohol berlebih.Stres, selain berperan sebagai salah satu faktor pada proses arterosklerosis, juga merupakan faktor utama pada proses kehidupan manusia, yang dapat dialami pada saat kanak-kanak sampai usia tua. Stres telah menjadi bagian dari hidup manusia dan pada taraf tertentu sters memang diperlukan untuk memacu semangat serta kemajuan yang akan dicapai. Namun demikian, sters yang berlebihan dapat merusak kesehatan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, perlu seklai untuk memahami dan mengelola stres secara benar dan bijaksana, melalu gaya hidup santai, tetapi tetap serius di tengah kehidupan yang penuh dengan tuntutan dan persaingan yang keras ini.Kendati anda tidak melihatnya, bahkan mugkin tidak merasakannya, proses arterosklerosis sebetulnya sedang berlangsung dan berjalan secara progresif. Bila anda tidak peduli, maka penyakit tersebut akan semakin memburuk dan suau tindakan operasi mngkin sudah tidak dapat membuat arterosklerosis yang telah parah menjadi baik kembali. Minum obat pun terkadang tidak banyak membantu. Oleh sebab itu, pencegahan trhadap arterosklerosis sangat mendesak untuk diupayakan bagi setiap kita yang menghendaki hidup sehat dan panjang umur.Proses terjadinya penyakit jantung dan stroke melalui tahapan-tahapan arterosklerosis dipengaruhi oleh dua faktor resiko yang tidak dapat diubah. Pencegahan dan pengobatan penyakit jantung dan stroke akan dititikberatkan pada faktor resiko yang dapat di ubah. Faktor resiko tersebut utamanya timbul akibat gaya hidup dan pola makan seseorang. Apabila kita mencermati gaya hidup dan pola makan suatu masyarakat tertentu, maka dapat dipahami bahwa ternyata terdapat hubungan yang erat antara hidup sehat dan panjang umur dengan kebiasaan hidup serta pola makan seseorang.Ambil contoh kebiasaan makan atau cara hidup suku Hunza di Pakistan, suku Caucasus d Rusia, dan masyarakat di sekitar pegunungan Andes, lembah di Ekuador, Amerika Selatan. Suku-suku ini tetap hidup sehat, aktif, dan masih bekerja walaupun umur mereka telah mencapai ratusan tahun. Pola makan manyarakat tersebut adalah memakan makanan yang bersifat alami seperti buah dan sayur-sayuran sebagai menu makanan harian. Protein hewani yang mereka pilih adalah bahan yang tidak mengandung kolesterol, dan untuk memenuhi kebutuhan protein, semua masyarakat tersebut mengkonsumsi atau memakan ikan asin, tempe, keju, dan telur.Dibandingkan pola hidup mereka dengan orang-orang yang hiup di daerah selatan India, ebngal dan Madras. Pola makan masyarakat Madras adalah sedikit atau tidak pernah minum susu, makan buah, dan sayu-sayuran. Sebaliknya masayarakat Madras banyak minum kopi tanpa gula dan mengunyah sirih. Akibatnya banyak timbul penyakit dan mati muda. Rata-rata mereka hidup tidak lebih dari 40 tahun.Itu semua dapat terjadi karena pembuluh darah arteri yang normal dapat di ibaratkan seperti pipa jernih dengan dinding yang licin dan dapat berubah oleh faktor-faktor resiko seperi merokok, tekanan darah tinggi, kegemukan, dan hiperkolesterolemia, yang berhungan erat dengan pola hidup atau makan. Zat-zat lemak di dalam darah akan tertimbun dan menimbulkan plak atau bekuan melalui tahapannya. Jadi upaya pencegahan dan pengobatan arterosklerosis adalah bagaimana mengatasinya sejak masih dini. Oleh sebab itu pengobatan Hunza akan efektif dan berguna apabila dimulai dari sebelum gejala klinisnya tampak, yaitu melalui perubahan gaya hidup dan pola makan; menuju ke pola makan yang seimbang dan sehat.

PENDAHULUANDewasa ini, masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit degenerartif, yaitu suatu penyakit yang timgul bersamaan dengan bertambahnya usia, semakin meningkat. Penyakit tersebut di antaranya adalah penyakit jantung dan stroke. Untuk itu, perlu kita mengetahiu dan memahami usaha apa yang dapat dilakukan dalam rangka mengetahui pencegahan dan pengobatannya, melalui pemahaman yang mmadai terhadap proses terjadnya penyakit tersebut; yakni penyakit arterosklerosis.Perjalanan penyakit koroner atau stroke berawal dari adanya faktor resiko dan kemudian berkembang secara progresif menahun sampa akhirnya menimbulkan kecacatan (hidup yang tidak sehat) atau kematian (tidak panjang umur).Faktor risiko adalah keadaan diri seseorang yang menyebabkan dia memiliki kecenderungan yang lebh besar akanmengalami penyakit bila dibandingan dengan orang lain yang tidak berada pada kondisi tersebut.Proses pembentukan ateroma/ plak pada proses arterosklerosis akan terjadi lebih awal apabila faktor-faktor resiko sudah ada sejak usia dini. Oleh sebab itu orang yang mempunyai faktor resiko, perlu diwaspadai sedni mungkin dengan memeriksakan diri dan menjalankan upaya preventif promotif. Misalnya secara intensif mencegah orang merokok, memasyarakatkan makanan sehat dan seimbang, pengendalian tekanan darah, dan berolahraga atau melakukan aktifitas fisik secara teratur, serta diusahakan untuk menghindari stres.Perkemabnagn plak pada arterosklerosis berdasarkan usia adalah sebagai berikut: Usia 40 tahu: plak ateroma bertambah besar dan dapat sobek atau menutup saluran pembuluh darah (terjadi serangan jantung atau stroke).Virchow pernah mengemukakan suatu triad yang disebut Triad Virchow. Menurut Triad tersebut, dalam terjadinya kelainan pembuluh darah harus ada 3 unsur yang terlibat, yaitu:1. Dinding pembuluh darah2. Gangguan aliran darah 3. Konstituen zat-zat yang ada di dalam darah.Untuk masa kkini, arti dari Triad Virchow antara lai adalah gangguan/ disfungsi sel endotel yang merupakan kelainan dinding vaskuler, turbulensi aliran darah dan hipertensi sebagai abnormalitas aliran darah yang mnyebabkan injury pada dinding arteri; dan efek toksik konstituen darah seperti gula darah, kolesterol LDL, dsb.Menurut WHO, arterosklerosis adalah keadaan perubahan fokal pada tunika intima dinding pembuluh darah yang terdiri dari kombinasi dari substansi lemak, karbohidrat kompleks, darah, konstituean darah, adanya peningkatan jaringan ikat, dan adanya deposit kalsium yang berasosiasi dengan perubahan pada tunika media arteri.Arterosklerosis secara anatomis merupakan suatu penyakit dari proses proliferatif dalam lapisan intima, sering disertai penyusutan (atrofi) lapisan media. Proses ini bersifat multifaktoral karena melibatkan lipoprotein aterogenik, endotel, monosit, proliferasi sel otot polos, platelet, trombosit, dll.Sebetulnya, arterosklerosis sendiri bukanlah bentuk akhir dari suatu penyakit, tai merupakan kempula perubahan patologis pada arteri dengan dasar perubahan adanya indurasi, hilangnya elastisitas arteri, dan menyempitnya lumen pembuluh darah. Arterosklerosis lebih berefek pada arteri dibandingkan dengan vena. Kemungkinan hal ini terjadi karena arteri bersifat lebih tebal karena adanya oto polos. Sel otot polos banyak mementuk kumpulan plak arterosklerosis.Pembuluh darah artei yang normal dapat di ibaratkan seperti pipa jernih dengan dinding yang licin dan dapat berubah oleh faktor-faktor resiko seperi merokok, tekanan darah tinggi, kegemukan, dan hiperkolesterolemia, yang berhungan erat dengan pola hidup atau makan. Zat-zat lemak di dalam darah akan tertimbun dan menimbulkan plak atau bekuan melalui tahapannya, dimulai dengan penyumbatan yang sangat ringan.Penyumbatan ringan biasanya tidak menimbulkan gejala atau masalah yang berarti karena darah yang kaya oksigen (O2) masih dapat lewat. Tetapi apabila telah tertimbun lemak sudah mencapa 50 persen atau lebih, maka efeknya akan mulai terlihat. Walaupun pembentukan plak pada proses arteroklerosis melalui proses yang kronis dan lama, tetapi manifestasi klinisnya biasanya terjadi secara mendadak dan cenderung pada satu waktu sebagai akibat hancurnya plak secara tiba-tiba yang kemudian menyumbat aliran darah pada otak mauoun jantung.Sumbatan total biasanya terjadi ketika timbunan mengeras menjadi plak. Apabila plak retak, akan ditutupi oleh terbentuknya bekuan. Bekuan atau emboli akan menyumbat aliran darah ke otak dan jantung, sehingga terjadi serangan jantung dan stroke. Jadi, upaya pencegahan dan pengobatan arteroklerosis adalah bagaimana mengatasinya sejak masih dini, dengan prosesnya yang begitu lama dan plak yang terbentuk pada aorta atau arteri yang terjadi sepanjang hidup. Oleh sebab itu, pengobatan arterosklerosis akan efektif dan berguna apabila dimulai dari sebelum gejala klinisnya tampak, maka sebetulnya penyakitnya sudah berat dan telah terjadi kurangnya oksigen (iskemia) pada jantung, ginjal, gangguan sirkulasi perifer, dan pada otak.Untuk memahami keterkaitan antara arterosklerosis atau proses pengerasan arteri dengan penyakit degeneratif saperti penyakit jantung dan stroke, maka kita akan melihat apa yang terjadi ketika proses arterosklerosis berkembang.Dinding dalam (lapisan intima) pembuluh darah terutama arteri tertutup lapisan sel-sel tipis (sel endotel) yang melindungi jaringan otot terhadap segala jenis sel/ benda yang mengalir dalam pembuluh darah. Trejadinya arterosklerosis merupakan respons normal atas terjadinya serangan pada sel endotel arteri oleh berbagai sel dalam darah, terutama sel lekosit/ sel darah putih dan faktor lain seperti hipertensi, DM, stres, hiperkolesterolemia, dan lain-lain dalam sistem peredaran darah.Sel endotel memegang peranan penting dan merupakan pintu gerbang dari proses terjadinya plak. Lekosit menembus ke lapisan dalam dan mulai meangkap molekul lemak atau kolesterol yang lalu mengubah lekosit menjadi sel busa. Sebagian kolesterol yang ditangkap, kemudian dicerna oleh lekosit, namun ada juga yang tidak dicerna; dan ketika lekosit mati, kolesterol yang tertinggal disimpan di dasar dinding arteri.Karena tumpukan kolesterol pada dinding arteri semakin banyak, hal ini membuat lapisan bawah garis pelindung arteri perlahan-lahan mulai menebal dan jumlah sel otot bertambah. Setelah beberapa waktu, jaringan penghubung yang menutupidaerah itu berubah menjadi jaringan parut/ selerosis. Parut tersebut akan mengurangi elastisitas dinidng pembuluh darah, sehingga mudah pecah. Akibatnya, mulai terjadi penempelan daerah parut oleh sel-sel darah yang beredar dalam sistem darah.Selanjutnya, gumpalan darah dapat dengan cepat tertumpuk pada permukaan lapisan arteri yang sobek dan semakin lama semakin banyak tumpukan terbentuk, sehingga menimbulkan penyempitan arteri, lalu penumbatan total. Apabila arterosklerosis terjadi dalam arteri otot jantung maka akan timbul kekurangan oksigen akut, sehingga terjadi serangan jantung. Bila jerjadi pada arteri otak, maka akan terjadi serangan stroke. Semua kejadian tersebut merupakan kendala yang dihadapi manusia, yang dapat membuat manusia tidak dapat hidup sehat atau panjang umur.Manfaat yang dapat dipetik dari mempraktekkan gaya hidup sehat ditambah dengan melakukan tindakan strategi pengaturan pola makan sehari-hari dan jenis makanan yang utamanya berkontribusi terhadap kehidupan yang sehat, akan membuat kita hidup sehat dan awet muda.

Penyakit JantungDefinisiPenyakit jantung atau sindroma koroner akut adalah gabungan gejala klinik yang menandakan adanya iskemia miokard akut, terdiri dari infark miokardakut dan angina pektoris (yang sifatnya tidak stabil). Sindroma koroner akut merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan merupakan kasus gawat darurat. Apabila serangan jantung terjadi pada mereka yang berumur 50 tahun ke atas, layak dipandang sebagai pengerasan arteri. Jantunglah yang memompakan darah keseluruh jaringan tubuh, dan di dalam darah tersebut terangkut juga oksigen. Dalam menjalankan funsinya, oto jantung sama seperti otot atau jaringan tubuh lainnya yang perlu oksigen.Gejala penyait jantungSeseorang kemungkinan besar mengalami serangan jantung, yaitu apabila ia mengeluhkan adanya nyeri dada atau nyeri hebat di bagian ulu hati/ epigastrium yang tidak disebabkan oleh trauma, yang terjadi pada laki-laki berumur 35 tahun atau apabila pada wanita berumur 40 tahun. Apabila seseorang mengalami sindrom koroner akut, maka biasanya nyerinya seperti tekanan benda berat, rasa tercekik, ditinju, diremas, ditikam, atau seperti terbakar di dada. Pada umumnya nyeri dirasakan dibelakang sternum/ tulnag dada sebelah kiri yang menyebar ke seluruh bagian dada.Nyeri dapat menjalar ke tengkuk, rahang, bahu, punggung, lengan kiri. Keluhan lainnya dapat berupa rasa nyeri atau tidak enak di epigastrium/ ulu hati yang sebabnya tidak dapat dijelaskan. Dapat terjadi mula dan muntah, rasa tidak enak di dada diseratai sesak napas, perasaan lemah, kesadaran turun, dan banyak berkeringat.Penyakit jantung dapat muncul dalam beberapa bentuk, yaitu:1. Serangan jantungGejala utamanya adalah nyeri terus menerus di dada, lengan, dan rahang yang berlangsung dalam beberapa menit sampai bebrapa jam. Nyeri timbul secara mendadak dan sangat sakit , sehingga kerja jantung menjadi tidak efisien dan akibatnya pasokan darah ke otot jantung berkurang. Keadaan tersebut sangat berbahay karena jantung hanya dapat berfungsi tanpa darah sekitar 20 menit. Lebih dari itu, jaringan/ oto jantung akan mati.

2. Angina pektorisPertanda arteri koroner lainnya adalah angina pektoris. Gejala timbulnya nyeri lebih sering dalam kejutan singkat, biasanya nyeri sering timbul ketika sedang aktif/ mengeluarkan tenaga; dan nyeri pada umumnya akan hilang setelah beristirahat. Pemicu timbulnya nyeri di antaranya makan berlebihan, udara dingn, dan stres.

3. Gangguan irama denyut jantungBentuk ini merupakan penyakit jantung yang paling serius, karena dapat menyebabkan kematian secara mendadak. Gejalan dari gangguan irama denyut jantung yang umumnya karena fibrilasi atrium (getaran jantung) adalah hilangnya kesadaran dengan cepat, yang sering kali didahului oleh nyeri pada dada.

Tanda-tanda fisik yang terlihat pada penderita penyakit jantung: Penderita biasanya tampak lemas, gelisah, pucat, dan berkeringan dingin Denyut nadi biasanya cepat Tekanan darah biasanya normal, dapat masih dapat terjadi hipertensi atau hipotensi Pada jantung tidak nampak kelaianan Pada infark miokard akut, bunyi jantung dapat terdengar redup dan bila kerusakannya luas terdengar S3 gallop Apabila terjadi bendungan paru dapat terdengar ronki basah atau wheezing.Pemeriksaan EKG: Pada infark miokard akut, gambaran EKG pada Q wave (STEMI) berupa elevasi segmen ST > 1 mm pada 2 mm pada >2 sadapan prekordial yang berurutan , atau gambaran left bundle branch blok (LBBB) baru atau diduga baru. Pada infark miokard akut, gambaran EKG pada non- Q wave (NSTEMI) atau angina pektoris tidak stabil berupa depresi segmen ST atau gelombang T terbalik pada >2 sadapan yang berurutan. Perubahan segmen ST pada saat timbul nyeri dada dan kembali normal saat nyeri hilang. Keadaan ini sangat mendukung diagnosa angina pektoris tidak stabil (UA).Akuransi pemeriksaan EKG bertambah jika dibandingkan dengan gambaran EKG sebelumnya, dan pemeriksaan yang dilakukan saat timbul keluhan akan sangat meonolong dalam menegakkan diagnosa.Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan diagnosa penyakit jantung adalah: Wanita umumnya mengeluh nyeri dada attipik atau gejala yang tidak khas/ tidak umum. Pada penderita DM, gejala mungkin tidak khas akibat gangguan otonom. Pada lanjut usia, keluhan nyeri dada dapat tidak timbul, gejala hanya berupa sesak napas, lemah, kesadaran menurun, dan perubahan mentalKeluhan yang mungkin disebabkan oleh serangan jantung:Kemungkinan besar:Terdapat satu atau lebih keadaan dibawah ini: Adanya nyeri atau rasa tidak enak di dada atau lengan kiri yang sama dengan keluhan yang pernah dialami. Berkeringat dingin Terdapat bising regurgitasi mitral transient, hipotensi, edema paru, dan terdapat ronki basah. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan CK- MB, CPK, LDH, GOT. Deviasi segmen ST atau gelombang T.Kemungkinan sedang: Kemungkinan sedang menjadi dugaan bila tidak terdapat tanda-tanda pada kemungkinan besar, namun terdapat satu atau lebih kenyataan di bawah ini: Nyeri atau rasa tidak enak di dada atau lengan kiri, yang baru pertama kali di alami. Penderita laki-laki, umur >70 tahun, dan mengidap DB. Pengidap penyakit vaskuler ekstra kardiak/ diluar jantung. Terdapat gelombang Q yang menetap, segemn ST atau gelombang T abnormal, yang telah ada sebelumnya. Batas jantung normal.Kemungkinan kecil:Tidak terdapat tanda-tanda Kemungkinan besar maupun sedang, tetapi terdapat satu atau lebih keadaan dibawah ini: Nyeri dada atau rasa tidak enak di dada ketika dilakukan pemeriksaan. Keluhan- keluhan yang diduga penyebabnya darivkeadaan jantung dan pembuluh darahnya. EKG normal Batas jantung normal Gelombang T datar atau terbalik pada sadapan dengan R yang dominan.

Diagnosa BandingTerdapat beberapa penyakit yang harus diduga ketika seseorang mengalami keluhan nnyeri pada dada atau rasa tidak enak di dada, yaitu: Infeksi selaput jantung Lemah otot jantung Keluhan yang bersumber dari saluran cerna mulai dari esophagus sampai ke kantung mempedu Penyakit paru-paru, seperti pleuritis Sindroma hiperventilasi Gangguan dinding dada, seperti gangguan pada otot atau saraf Psikis/ psikogenPengelompokan Tingkat Risiko Serangan JantungRisiko tinggi:Apabila paling sedikit terdapat salah satu keadaan dibawah ini: Nyeri dada semakin bertambah dan lama dalam 48 jam terakhir, dan nyeri tidak mereda saat istirahat. Atau pada saat istirahat nyeri masih berlangsung lebih dari 20 menit. Umur penderita >75 tahun.Risiko sedang: Nyeri dada saat istirahat yang berlangsung lama atau >20 menit, tetapi saat diperiksa keluhan telah hilang. Nyeri dada saat istirahat berlangsung kurang dari 20 menit, atau keluhan menghilang dengan istirahat, atau dengan obat nitrogliserin sublingual. Umur penderita >70 tahun.Risiko rendah: Keluhan nyeri dada atau rasa tidak enak di dada saat beraktifitas yang berlangsung kurang dari 20 menit. Keluhan nyeri tersebut telah berlangsung dalam 2 minggu terakhir. Gambar EKG normal. Batas jantung normalPenatalaksanaan berdasarkan tingkat risikonya: Penderita dengan risiko tinggi harus segera dirujuk kerumah sakit yang memiliki fasilitas coronary intensive care. Penderita dengan risiko sedang harus segera dirujuk kerumah sakit, tetapi tidak harus yang memiliki fasilitas coronary intensive care. Penderita dengan risiko rendah dapat dipertimbangkan rawat jalan.Pengobatan paska perawatan: Penggunaan aspirin dosis rendah antara 75- 325 mg/ hari untuk jangka panjang, apabila tidak terdapat kontraindikasi. Dapat diberikan obat penyekat beta. Penderita dengan gagal jantung kongestif, disfungsi ventrikel kiri, hipertensi, atau diabetes dapat diberikan penghambat ACE.

STROKEDefinisi Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Gangguan saraf atau kelumpuhan yang terjadi tergantung pada bagian otak mana yang terkena, dan penyakit ini dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, atau kematian.Penggolongan strokeStroke pada umumnya dibagi dalam dua golongan besar, yaitu:1. Stroke perdarahan dibagi dalam: Pendarahan subarakhnoid (PSA). Pendarahan intraserebral (PIS); intraparenkim atau intraventrikel.

2. Stroke iskemik/ infark (non pendarahan):Berdasarkan perjalanan klinisnya dikelompokkan menjadi: Transient Ischemic Attack (TIA), yaitu serangan stroke sementara yang berlangsung < 24 jam. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND), dimana gejala devisit neurologis akan menghilang antar > 24 jam sampai dengan 21 hari. Progressing stroke atau stroke in evolution yaitu kelainan atau devisit neurologik yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai yang berat. Complete stroke yaitu dimana kelainan neurologis sudah mantap, dan tidak berkembang lagi.Stroke iskemik berdasarkan penyebabnya menurut klasifikasi The National Institute of Neurological Disorders Stroke Part III trial (NINDS), dibagi dalam 4 golongan, yaitu: Aterotrombik, menyempitnya lumen pembuluh darah oleh plak. Kardioemboli, sumbatan karena plak yang lepas. Lakunar, menyempitnya berbentuk lubang. Penyebab lain yang mengakibatkan hipotensi. Gejala dan tanda strokeGejala dan tanda stroke pada penderita akut adalah: Adanya serangan defisit neurologis/ kelumpuhan fokal, seperti hemiparesis, lumpuh sebelah badan. Baal atau mati rasa sebelah badan, erasa kesemutan, terasa spereti terkena cabai/ terbakar. Mulut, lidah mencong bila diluruskan. Gangguan menelan. Bila minum sering tersedak. Sulit berbahasa, kata tidak sesuai dengan keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, rero, sengau, ngaco, dan kata-katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami. Bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah kata yang terucap. Tidak memahami pembicaraan orang lain. Tidak mampu membaca dan menulis. Berjalan menjadi sulit. Tidak dapat berhitung. Kepandaian menurun. Menjadi pelupa. Vertigo (pusing, puyeng). Onset/ awal terjadinya penyakit cepat, mendadak dan biasanya pada saaat bangun tidur. Penglihatan terganggu. Pendengarannya berkurang. Menjadi mudah menangis atau mudah tertawa. Kelopak mata sulit dibuka. Banyak tidur, selalu mau tidur. Geraakan tidak terkoordinasi. Kehinlangan keseimbangan. Gangguan kesadaran, pingsan, sampai koma.Screening StrokeTerjadinya salah satu keadaan dibawah ini yang patut diduga stroke adalah: Mulut mencong, caranya dengan meminta penderita memperlihatkan giginya atau tersenyum.Normal:Kedua sisi muka bergerak simetris.Abnormal:Salah satu sisi muka tertinggal. Gangguan bicara atau bahasa (penderitta diminta mengatakan kalimat tertentu).Normal:Dapat mengucapkan kalimat dengan benar dan jelas.Abnormal:Bicara rero, menggunakan kata yang salah. Lengan lemah: menahan kedua lengannya lurus kedepan sekitar 10 detik, dengan mata tertutup.Normal:Kedua lengan dapat bergerak secara bersamaan dan sejajar.Abnormal:Salah satu lengan bergerak turun/ tidak sejajar. Gangguan gerakan bola mata dan gangguan koordinasi.

Penentuan jenis strokeGambar klinis yang dapat digunakan untuk menentukan jenis dari stroke adalah:Gejala dan TandaStroke PendarahanStroke Iskemik

Gejala:

Saat kejadian/ onsetSedang aktifSaat istirahat

Peringatan TIATidak adaAda

Nyeri kepalaHebatRingan

KejangAdaTidak ada

MuntahAdaTidak ada

Penurunan kesadaranSangat nyataRingan

Tanda:

Nadi lambat++ (sejak awal)+ (hari ke-4)

Edema pupil mata+ (sering)-

Kuku kuduk+-

Kerning, brudzinski++-

Jenis StrokeNyeri KepalaGangguan KesadaranDefisit Lokal/ Kelainan/ Kelumpuhan

Stroke iskemikRingan/ tidak adaRingan/ tidak adaBerat

Stroke perdarahan (PSI)BeratBeratBerat

Stroke perdarahan (PSA)Berat sedangRingan/ tidak ada

1. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan CT scan harus segera dilakukan pada semua penderita dengan dugaan stroke. CT scan tanpa kontras dapat membedakan stroke perdarahan dan stroke non-perdarahan/ iskemik. Pada stroke perdarahan, gambaran lensi berupa hiperdens, sedangkan stroke iskemik/ non perdarahan, gambaran lesi hipodens. Perlu diperhatikan bahwa sekitar 5 persen perdarahan subarakhnoid, gambaran CT scannya dapat normal, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan punksi lumbal. Cairan serebrospinal pada perdarahan subarakhnoid berwarna merah darah.

2. Diagnosa bandingBeberapa penyakit yang memiliki gejala mirip dengan stroke adalah: Trauma kepala atau leher Infeksi otak dan selaputnya Gangguan otak akibat hipertensi Massa intracarnial: tumor Serangan kejang dengan gangguan saraf yang bersifat sementara Gangguan metabolik: hiperglekimia, hipoglekimia, uremia, dll Migren dengan gangguan saraf sementara Gangguan kejiwaan Syok disertai hiperpefusi susunan saraf pusat

Tapan Proses Pemulihan Stroke Akut1. Fase akut, berlangsung antar 4-7 hariObjektif pada fase ini adalah pasien selamat.2. Fase pemulihan: setelah fase akut, berlangsung fase pemulihan antara 2- 4 minggu.Objektifnya: pasien mempelajari keterampilan motorik yang terganggu dan melakukan penyesuaian baru untuk mengimbangi keterbatasan yang terjadi.3. RehabilitasiObjektifnya: melanjutkan proses pemulihan untuk mencapai perbaikan kemampuan fisik, mental, sosial, dan kemampuan bicara.4. Fase ke kehidupan sehari-hari.Setelah fase akut dilewati, maka terapi pencegahan untuk menghindari terulangnya stroke akut tetap dilakukan; pasien biasanya di anjurkan untuk:1. Melakukan kontrol tensi secara rutin.2. Mengendalikan kadar gula darah.3. Mengurangi atau stop merokok.4. Melakukan diet rendah lemak.5. Menghindari stres.6. Terapi terkait lainnya.Disamping semua tindakan atau pengobatan yang ditujukan untuk stroke secara langsung, keadaan pasien secara keseluruhan juga perlu diperhatikan. Kadar hemoglobin, elektrolit, albumin, kebersihan sakuran pernapasan, dan saluran kencing. Kebutuhan yang mendasar seperti buang air besar juga memerlukan perhatian. Semua ini bertujuan untuk membuat tubuh pasien senyaman mungkin agar tercipta kondisi yang menguntungkan untuk kesembuhan. Setelah selesai dengan program pengobatan fase akut, terapi dilanjutkan untuk jangka yang lebih panjang dengan tujuan menyempurnakan pemulihan kesehatan dan mencegah terulangnya stroke. Beberapa obat yang umum digunakan adalah asetosal , triklopidin, dipiridamol, pentoksifilin oral, naftidofuril, roborantia seperlunya, dan sebagainya.Skala Kecacatan Karena Stroke(The Modified Ranking Scale)Kecacatan derajat 0 Tidak ada gangguan fungsi.Kecacatan derajat 1 Hampir tidak ada gangguan fungsi aktifitas sehari-hari. Pasien mampu melakukan tugas dan kewajiban sehari-hari.Kecacatan derajat 2 (ringan) Pasien tidak mampu melakukan beberapa aktifitas seperti sebelumnya, tetapi tetap dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.Kecacatan derajat 3 (sedang) Pasien memerlukan bantuan orang lain, tetapi masih mampu berjalan tanpa bantuan orang lain, walaupun mungkin menggunakan tongkat.Kecacatan derajat 4 (sedang- berat) Pasien tidak dapat berjalan tanpa bantuan orang lain. Perlu bantuan orang lain untuk menyelesaikan sebagian aktifitas diri, seperti mandi.

Kecacatan derajat 5 (berat) Pasien terpaksa berbaring ditempat tidur dan buang air kecil dan besar tidak terasa, selalu memerlukan perawatan, bantuan, dan prhatian orang lain.Pencegahan Serangan Stroke1. Pencegahan primerSehat dan bugar dapat dipertahankan dengan pola makan sehat, istirahat cukup, mengindari stres, mengurangi kebiasaan yang dapat merugikan tubuh seperti merokok, makan berlebihan, makan banyak mengandung lemak jenuh, kurang aktif berolahraga.Langkah pertama dalam mencegah stroke adalah dengan memodifikasi gaya hidup dalam segala hal, memodifikasi faktor risiko, dan kemudan bila dianggap perlu, atau telah gagal dalam langkah pertama, bisa dilanjutkan dengan terapi dengan obat untuk mengatasi penyakit dasarnya, seperti: obat antidiabetes, obat antihipertensi.

2. Pencegahan sekunderDengan melakukan pencegahan primer dan pengobatan pada faktor risiko, penyakit jantung dan stroke dengan obat-obatan.Terapi Bagi Penderita StrokePenatalaksaan secara khusus pada stroke umumnya dikelompokkan dalam 2 bagian, yaitu terhadap stroke perdarahan dan stroke iskemik.1. Pada stroke iskemik:Penanganan dengan obat-obatan harus dilakukan secara segera, dalam waktu kurang dari 6 jam, maka kemungkinan sembuh sempurna tanpa menimbulkan cacat.

2. Terapi khusus stroke iskemik: Terapi obat trombolitik/ penghancur thrombus atau sumbatan pembuluh darah. Obat sebagai anti agregasi trombosit atau anti pembekuan darah, anti koagulan. Nueroprotektan/ pelindung saraf. Antagonis kalsium, misalnya dengan nimodipin

3. Pada stroke pendarahan:Jika pilihan terapinya secara konvensional yaitu dengan menggunakan obat, maka waktu yang kita miliki cukup lama (sekitar 4 hari) sejak terjadinya penyakit. Targe pengobatan pada stroke perdarahan adalah untuk engatasi vasokonstriksi tersebut timbul secara perlahan dan mencapai puncaknya pada hri ke 5- 10.

4. Terapi khusus stroke perdarahan: Tindakan bedah. Konvensional atau dengan menggunakan obat.

5. Pencegahan dan pengobatan komplikasi:Yaitu pencegahan atau penanggulangan atau pengobatan dari komplikasi kardiovaskuler, seperti aspirasi pneumonia, infeksi saluran kemih, dehidrasi/ gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, trombosit vena dalam dan emboli paru, gelisah dan depresi, kejang.

6. Rehabilitasi: Dalam kaitan ini minimal ada dua hal, yaitu: rehabilitasi fungsional tubuh dan psikososial. Mengingat buruknya akibat yang dapat ditimbulkan oleh kedua penyakit tersebut, yaitu jantung dan stroke, maka perlu bagi pembaca untuk memahami proses terjadinya

.

PROSES TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG DAN STROKE

Awal terjadinya proses artrosklerosis dimulai dengan adanya luka pada sel endotel, dimana permukaannya menjadi tidak licin lagi, dan bila ada cedera pada sel endotel maka respons terhadap cidera akan meningkatnya permeabilitas sel endotel. Keadaan tersebut akan memicu komponen-komponen yang terdapat di dalam darah (misalnya leukosit) untuk masuk ke tunika media arteri.

Terbukanya fibrous kolagen subendotel akan menginduksi adesi platelet dan agregasi pada lesi endotelium. Agregasii platelet akan mensekresikan beberapa substansi, termasuk Platelet Derived Growth Faktoryang dapat disingkat menjadi PDGF. PDGF menyebabkan migrasi sel dari lapisan media ke intima, yang menstimuli proliferasi sel oto polos pembuluh darah.

Mediator kemotaktik, misal dari platelet, menarik monosit dari sirkulasi darah lalu menembus barier endotelial dan masuk ke ruang subendotel. Di sini mereka berubah bentuk menjadi makrofag, yang memainkan peanan kunci pada proses artrosklerosis. Makrofag tersebut akan memakan tumpukan kolesterol LDL yang teroksidasi menjadi foam cell/ sel busa di dinding pembuluh darah. Akibatnya, keseimbangan kolesterol di makrofag akan terganggu; dengan kata lain, kolesterol yang masuk ke dalam sel lebih besar dari kolesterol yang keluar. Di bawah kondisi yang seperti ini, makrofag mensekresi produk-produk tambahan yang memicu pergerakan, sehingga terjadi poliferasi fibroblast dan sel oto polos pembuluh darah.

Sel busa ini merupakan komponen penting yang penting yang membentuk stuktur massa plak. Plak yang terbentuk akan menjadi matang dan dapat terjadi ruptur yang akan menyebabkan emboli dan akan menyumbat aliran darah sehingga terjadi gangguan suplai oksigen, baik di pembuluh darah jantung atau otak. Terjadinya oklusi aliran darah akan dilawan dengan meningkatkan tekanan darah, dan usaha paksa ini akan menyebabkan luka pada endotel semakin parah, sehingga plak yang terbentuk semakin banyak.

Karena tumpukan kolesterol pada dinding arteri semakin lama semakin banyak, hal itu membuat lapisan bawah garis pelindung arteri perlahan-lahan mulai menebal dan jumlah sel otot bertambah. Setelah beberapa waktu, jaringan penghubung yang menutupi daerah itu berubah menjadi jaringan parut/ sclerosis.

Parut tersebut akan mengurangi elastisitas dinding pembuluh darah, sehingga mudah pecah; akibatnya mulai terjadi penempelan daerah parut oleh sel-sel darah yang beredar dalam sistem darah. Selanjutnya gumpalan darah dapat dengan cepat tertumpuk pada permukaan dinding arteri yang sobek dan semakin lama semakin banyak tumpukan terbentuk sehingga menimbulkan penyempitan arteri, lalu penyumbatan total. Apabila artrosklerosis terjadi dalam arteri otot jantung maka akan timbul kekurangan pasokan oksigen akut, sehingga terjadi serangan jantung, dan bila terjadi pada arteri otak, maka terjadi serangan stroke.

Tahapan Proses Artero Artrosklerosis

Sel endotelSeperti kita ketahui, bahwa sel endotel pembuluh arteri merupakan pintu gerbang terjadinya arterosklerosis. Lapisan sel endotel letaknya sangat strategis sebagai lapisan pembatas antara dindng pembuluh darah dengan darah, konstituen darah, dan aliran darah. Endotel bukan hanya sebuah lapisan yang tidak memiliki fungsi (inert), tetapi justru berfungsi sangat penting sebagai mediator yang memodulasi kontraksi dan relaksasi otot polos pembuluh darah, mengatur adesi dan sgregasi platelet, adesi lekosit, dan koagulasi darah.Endotel merupakan organ utama bagi sistem kardioviskular. Pertama, endotel melespaskan zat-zat yang menyebabkan pembuluh darah melebar. Pembuluh darah perlu berdilatasi untuk menghasilkan aliran yang cukup guna memberikan nutrisi pada organ-organ vital, seperti jantung dan otak. Kedua, sebagai pertahanan tubuh, endotel berfungsi sebagai barier sehingga cairan, hormon, lemak, dan zat lainnya yang bersirkulasi di seluruh pembuluh darah tdak mencapai lapisan oto pembuluh darah yang dapat terakumulasi di dinding pembuluh darah. Tiga fungsi utama sel endotel1. Sebagai garis pertahanan utama terhadap hampir semua elemen asing yang mencoba menginvasi ke dalam organ tubuh.2. Sebagai tempat metabolisme dan katabolisme.3. Tempat sintesa senyawa vasoaktif, mediator inflamasi, mediator proliferasi sel-sel subendotel.

Jadi, sel endotel melakukan fungsinya dengan mekanisme:1. Mencegah adesi/ perlengketan lekosit dan sel-sel darah.2. Mencegah agregasi.3. Menghambat poliferasi sel oto polos arteri.4. Menjaga permukaan pembuluh darah tetap licin.5. Memodulasi tonus pembuluh darah supaya tetap dalam keadaan dilatasi.

Akibat dari gangguan sel endotel tersebut adalah:1. Terjadinya kontraksi srteri abnormal, sehingga terjadi agregasi platelet, proliferasi dan migrasi sel otot polos arteri.2. Peningkatan permeabilitas sel endotel, sehingga makromolekul dapat berpenetrasi ke dalam dinding pembuluh darah, dan terjadilah plak arterosklerosis.3. Sekresi molekul adesif, sehingga menyebabkan perlengketan monosit dan platelet ke dinding pembuluh darah; lalu berubah jadi sel busa yang banyak mengandung lemak.

Perkembangan ArtrosklerosisKerusakan pada sel endotel mengakibatkan terjadinya sktivasi agregasi platelet dan monosit, kemudia monosit masuk ke lapisan sub-endotel tunika intima dan bertemu dengan sel otot polos yang bermigrasi dari lapisan media. Bersamaan dengan itu, kolesterol LDL menembus lapisan endotel yang rusak, lalu mengalami proses modifikasi menjadi bentuk LDL teroksidasi (oxidised LDL). Ox-LDL ini bersifat menarik untuk el-sel monosit dan SMC.

Sel-sel monosit akan menempel pada endotel, kemudian menembus lapisan sub-endotel menjadi makrofag. Dengan perantara scavenger reseptor yang ada pada permukaan sel endotel dan LDL reseptor, ox-LDL akan dimakan (proses internalization) oleh sel-sel makrofag. Proses internalization ini akan menimbulkan pembentukan peroxides dan memfasilitasi akumulasi kolesterol ester, sehingga akhirnya terbentuklah foam cells (sel busa).

Apabila proses ini terus berlanjut, maka lesi aterosklerotik tersebut kemudian menjadi fatty streaks yang merupakan tanda awal dari plak aterosklerosis. Selanjutnya fatty streaks akan membentuk lapisan fibrotik/ parut yang merupakan campuran dari lekosit, lipid, dan zat-zat sisa yang kemudian membentuk inti yang nekrotik pada bagian lumen yang disebut fibrous cap.

Fibrous cap sebenarnaya merupakan mekanisme proteksi, dengan penumpukan zat-zat ekstraseluler matriks pada dindng vaskuler. Pada tahap ini, proses aterosklerosis sudah sampai pada tahap pembentukan plak aterosklerosis. Shoulder region/ bahu dari plak aterosklerosis ini sangat rentan pecah atau bocor, yang kemudian mengikuti aliran darah menyumbat pembuluh darah kecil otak sehinggga terjadi stroke, atau sumbatan pada arteri jantung, sehingga terjadi penyakit janutng.

Peranan Faktor Risiko Terhadap Penyakit Jantung dan Stroke Faktor risiko merupakan suatu faktor yang menyebabkan seseorang lebih rentan untuk terkena penyakit jantung dan stroke, melalui proses pembentukan plak pada dinding pembuluh darah arteri, yang disebut aterosklerosis. Faktor-faktor ini mencakup faktor genetik atau faktor lingkungan yang diketahui dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyakit.

Faktor Risiko Terhadap Penyakit Jantung dan Stroke Faktor risiko secara garis vesarnya dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu: faktor risiko yang dapat dikontorl dan faktor risiko yang tidak dapat dikontrol.

1. Faktor risiko yang dapat dikontrol: UmurSemakin tua, risikonya terkena penyakit semakin besar. Ras/ bangsaAfrika, Jepang, dan Cina risikonya terkena penyakit semakin besar. Jenis kelaminLaki-laki mempunyai risiko terkena penyakit lebih besar daripada wanita.. Riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit pada usia muda, maka yang bersangkutan akan beresiko tinggi terkena penyakit jantung atau stroke

2. Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol: Hipertensi Diabetus militus Stres Hiperkolesterolemia Obesitas Olahraga rendah Oksidan. Radikal bebas yang tinggi Abnormalitas lipoprotein Kadar fibrinogen tinggi Perokok Peminum alkohol Hiperhomocyteinemia Infeksi: virus dan bakteri Obat kontrasepsi oral

Untuk tujuan pemahaman yang mendalam, maka bahasan dalam buku ini akan dikonsentrasikan atau dibatasi pada faktor risiko utama dan dapat dikontrol atau dipengaruhi dengan tindakan perubahan gaya hidup ataupun dengan obat-obatan, dan yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke adalah tekanan darah ringgi, hiperkolesterol darah, hiperlipidemia, meroko, kegemukan, inaktivitas, stres, diabates, dan peminum alkohol.

Dalam mempertimbangkan peranan dan faktor-faktor risiko terhadap penyakit jantung dan stroke, perlu dicamkan, bahwa timbulnya penyakit tersebut umumnya tidak disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan interaksi dari beberapa faktor risiko. Jadi, apabila seseorang mempunyai lebih dari satu faktor risiko, maka orang tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mendapatkan penyakit dibandingkan denganmereka yang hanya mempunyai satu faktor saja.

Mekanisme Kerja Faktor Risiko pada Penyakit Jantung dan Stroke

Faktor Risiko yang tidak dapat dikontrol1. Faktor genetik atau keturunanSampai sekarang, faktor keturunan masih belum dapat dipastikan gen mana penentu terjadinya penyakit jantung atau stroke. Menurut penelitian, sebanyak 17,7 persen dari 1200 kasus kambar monozigot akan menderita penyakit jantung atau stroke. Sedangkan hanya 3,6 persen dari 1100 kembar dizigot yang menderita penyakit jantung atau stroke. Jenis stroke bawaan adalah Cerebral Autosomal Arteroipathy dengan infark Subkortikal dan Laukoensefalopati (CADASIL) telah diketahuo lokasi gennya pada kromosom 19 Q12.

2. UmurInsiden penyakit jantung dan stroke meningkat sirirng dengan bertambahnya usia. Setelah berumur 55 tahun, risiko stroke iskemik meningkat 2 kali lipat tiap dekade. Sedangkan penderita yang berumur antara 70- 79 tahun banyak menderita pendarahan infrakranial.

3. Jenis kelaminLaki-laki memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk terkena stroke dibandingkan wanita, dengan perbandingan 1,3 : 1. Tingkat kemungkinan ini cenderung menjadi hampir sama saat pria dan wanita itu memasuki usia lanjut. Laki-laki yang berumur 45 tahun dan mampu bertahan hidup sampai 85 tahun, memiliki kemungkinan terkena stroke 25 persen, sedangkan risiko bagi wanita hanya 20 persen.Laki-laki cenderung terkena stroke iskemik, sedangkan wanita lebih sering menderita perdarahan subarakhnoid dan kemtiannya 2 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Manusia yang berusia lanjut mempunyai kecenderungan dasar kolesterol darah yang tinggi. Wanita canderung untuk mempunyai kadar kolesterol total yang lebih rendah dibandingkan dengan pria dan usia yang sama. Setelah menopause, kadar kolesterol LDL- nya cebderung meningkat/ semakin tinggi.

4. RasTingkat kejadian stroke tertinggi diseluruh dunia dialami oleh negara Jepang dan Cina. Berdasarkan penelitian, orang negro Amerika cenderung berisiko 1,4 lebih besar mengalami perdarahan intraserebral (dalam otak) dibandingkan orang kulit putih. Orang Jepang dan Amerika- Afrika cenderung mengalami stroke perdarahan intrakranial, sedangkan orang kulit putih cenderung terkena stroke iskemik.Faktor Risiko yang dapat dikontrol1. StresMemang belum diketahui dengan pasti pengaruh apa yang ditimbulkan oelh faktor stres pada proses aterosklerosis. Yang jelas, sters bisa meningkatkan pengeuaran hormon kewaspadaan oleh tubuh. Kecenderungan dari stres pada umumnya mendorong seseorang melakukan kegiatan yang merugikan diri seperti banyak minum minuman keras, merokok, dan makan secara berlebihan.Secara biologis, stres dapat mengakibatkan hati memproduksi radikal bebas lebih banyak dalam tubuh. Selain itu, stres dapat mempengaruhi dan menurunkan fungi imunitas tubuh, serta juga menyebabkan gangguan fungsi hormonal. Stres jika tidak dikontrol dengan baik akan menimbulkan kesan pada tubuh adanya bahaya, sehingga direspons oleh tubuh secara berlebihan.Akibatnya, hormon-hormon yang membuat tubuh waspada, seperti kortisol, katekolamin, epinefrin, dan adrenalin; yang berdampak buruk bagi tubuh, dikeluarkan berlebihan. Keadaan tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung; dan hal ini dapat merusak dinding pembuluh darah, dan terjad plak.

Ada beberapa bentuk stres, yaitu: Stres biologis, berupa infeksi oleh bakteri, virus, jamur, pada sel-sel tubuh. Stres psikis, yaitu stres yang pada tingkat pikiran seperti mental atau emosional. Stres fisik, dapat berupa aktifitas fisik yang berlebihan misalnya karena bekerja secara berlebihan.

2. Tekanan darah tinggiTekanan darah tinggi mempercepat pengerasan pada dinding pembuluh darah arteri, mengakibatkan penghancuran lemak pada saat sel otot polos, sehingga mempercepat proses aterosklerosis. Tekanan darah tinggi berperan dalam proses aterosklerosis melalui efek penekanan pada sel endotel/ lapisan dalam dinding arteri.

3. MerokokSebagian besar dari kita tahu kalau merokok itu tidak baik untuk kesehatan, namun kebiasaan merokok masih saja dilakukan oleh banyak orang dengan berbagai alasan. Perokok sebenarnya membuka dirinya terhadap risiko penyakit jantung dan stroke serta penyakit lainnya. Bagi perokok diperlukan waktu yang lama, yaitu sekitar setahun untuk mengurangi risiko secara optimal setelah berhenti merokok.

Peranan rokok pada proses aterosklerosis adalah: Mingkatkan kecenderungan sel-sel darah menggumpal pada dinding arteri. Kegiatan merokok menurunkan jumlah HDL kolesterol baik, dan menurunkan kemampuan HDL dalam menyingkirkan kolesterol LDL yang berlebihan. Merokok meningkatkan oksidasi lemak, yang berperan dalam perkembangan aterosklerosis.

Merokok mengurangi kemampuan sseorang dalam menaggulangi stres, karena zat kimia dalam rokok, terutama karbon monoksida akan mengikat oksigen dalam darah, sehingga kadar oksigen dalam darah berkurang; akibatnya metabolisme tidak berjalan dengan semestinya. Padahal kita mengetahui bahwa otak lah yang bekerja keras dalam menghapi stres, dan otak hanya berfungsi bila optimal bila tersedia cukup oksigen dan energi. Energi sendiri akan diperoleh melalui metabolisme karbohidrat.Efek buruk dari rokok banyak sekali, seperti: kanker; teruatama kanker paru-paru, faktor utama terjadinya penyakit jantung dan stoke, serta dapat mempengaruhi warna kulit.

4. AlkoholPerihal alkohol ini terdapat hal yang unik. Mengkonsumsi alkohol mempunyai dua sisi yang saling bertolak belakang, yaitu efek yang menguntungkan dan efek yang merugikan. Apabila minum alkhol secara rutin setiap hari akan mengurangi risiko stroke, karena alkohol meningktkan HDL dalam darah.Tetapi bila minum banyak alkohol lebih dari 60 gram per hari, maka akan meningkatkan risiko stroke. Alkohol merupakan racun pada otak dan pada tindakan atau tingkatan yang tinggi dapat mengakibatkan otak berhenti berfungsi.Alkohol oleh tubuh dipersepsi sebagai racun dan oleh karenanya, tubuh dalam hal ini hati, akan memfokuskan kerjanya untuk menyingkirkan racun/ alkohol tersebut. Akibatnya, bahan lain yang masuk ke dalam tubuh seperti karbohidrta dan lemak yang bersirkulasi dalam darah harus menunggu gliran sampai proses pembuangan alkohol pada kadar normal selesai dilakukan.Alhasil kita tau akibatnya, wlaupun kita mnekonsumsi makanan dalam jumlah normal, tetapi karena tisak diolah, maka seolah-olah tubuh kita kelebihan makanan, dan risio penyakit kardioserebrovaskuler seperti penyakit jantung stroke tentu meningkat.

5. Aktifitas sehari-hari atau olahraga rendahHidup secara aktif dapat membantu tubuh mnegontrol berat badan serta mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Hidup sehari-hari secara aktif sangat membantu menjaga kesehatan. Adapun beberapa aktifitas yang dapat dilakukan untuk hidup sehat adalah seperti:

berjalan kaki, berlari/ jogging, senam aerobik, dan naik sepeda

Olahraga rutin tidak hanya membentuk kemampuan sistem kardiovaskular, namun juga membangun kemampuan untuk mengatasi stres baik fisik maupun emosional. Olahraga rutin mampu menghilangkan produk sampingan biokimiawi dari stres psikis seperti: lemak darah gula kolesterolOlahrga juga membakar habis produk sampingan hormon dan racun stres, dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi, serta kelebihan berat badan.Olahraga yang dmaksud adalah olahraga aerrobik, yaitu olahraga yang utamanya melatih jantung dan arteri, yang dilakukan dengan periode waktu yang lebih lama, yaitu lebih dari 15 menit.Sedangkan olahraga anaerobik biasanya dilakukan dengan durasi yang amat singkat walaupun porsinya cukup berat, misalnya: lari cepat angkat berat/ barbel push up sit upOlahraga aerobik memfugsikan kumpulan oto-otot besar, seperti lengan dan kaki, dengan memaksa kerja sistem pembuluh darah jantung/ kardiovaskuler; sehingga menghasilkan kebugaran untuk seluruh tubuh.Sebaliknya, olahraga anaerobik hanya memperkuat satu kumpulan otot, misal pada atlet angkat besi.