0a93cf834aeea825

135
i PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK SKRIPSI Oleh Diah Anggraini 08320220 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI SEMARANG 2013

Transcript of 0a93cf834aeea825

Page 1: 0a93cf834aeea825

i

i

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE

CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK

SKRIPSI

Oleh

Diah Anggraini

08320220

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP PGRI SEMARANG

2013

Page 2: 0a93cf834aeea825

ii

ii

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE

CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK

Skripsi

Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh

Diah Anggraini

08320220

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP PGRI SEMARANG

2013

Page 3: 0a93cf834aeea825

iii

iii

Halaman Persetujuan

Skripsi berjudul

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE

CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK

Yang disusun oleh

Diah Anggraini

08320220

telah disetujui dan siap untuk diujikan.

Semarang,

Pembimbing I Pembimbing II

Endah Rita S.D, S.Si., M.Si. Drs. Ben Suharno, S.H., M.Si.

NPP. 937001100 NIP. 19510616 198003 1 002

Page 4: 0a93cf834aeea825

iv

iv

Halaman Pengesahan

Skripsi berjudul

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE

CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Diah Anggraini

NPM 08320220

telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada hari Selasa, tanggal 20 November 2012

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris Drs. Nizaruddin, M. Si. Endah Rita S.D, S.Si., M.Si. NIP. 196803251994031004 NPP. 937001100

Anggota Penguji

1. Endah Rita S.D, S.Si., M.Si. ( ………………........... ) NPP. 937001100

2. Drs. Ben Suharno, S.H., M.Si. ( ………………........... ) NIP. 19510616 198003 1 002

3. Fibria Kaswinarni, M.Si. ( ………………........... ) NPP. 088101209

Page 5: 0a93cf834aeea825

v

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Diah Anggraini

Npm : 08320220

Program Studi : Pendidikan Biologi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil

karya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari karya ilmiah lain. Pernyataan ini

saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari terbukti atau

dibuktikan bahwa skripsi ini bukan merupakan karya asli saya sendiri, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya

peroleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Semarang,.…Agustus 2013

Yang membuat pernyataan,

Diah Anggraini

Page 6: 0a93cf834aeea825

vi

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO: Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang (William J.

Siegel).

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa

dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas Alva Edison).

Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti.

Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton (Mark Twain).

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Orangtuaku tercinta yang selalu memberikan

materiil, dukungan, semangat dan do’a serta kasih

sayang yang tiada terkira.

Kakak-kakakku tersayang yang siap membantu

saat dibutuhkan.

Teman-temanku yang selalu memberi motivasi serta

terimakasih atas kerjasama dan kekompakan kalian

semua.

Almamater IKIP PGRI Semarang.

Page 7: 0a93cf834aeea825

vii

vii

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERGAMBAR (PICTURE AND PICTURE) BERBANTUAN MEDIA HERBARIUM DAN METODE

CERAMAH PADA MATERI PTERIDOPHYTA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK

Diah Anggraini Prodi Pendidikan Biologi

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pada materi Pteridophyta.

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Karanganayar Demak kelas X pada semester I tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian yaitu kelas X1 dan kelas X3 dengan jumlah masing-masing siswa 34 orang. Penelitian dilakukan dengan dua kelas yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dimana guru dalam pembelajaran Biologi menggunakan metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium, dan kelas X3 sebagai kelas kontrol guru dalam pembelajaran Biologi menerapkan metode ceramah. Dalam penelitian ini menggunakan non-equivalent groups pretest-posttest.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium lebih efektif daripada pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dimana thitung > ttabel (6,141 > 2,035) artinya ada perbedaan signifikan antara nilai rata-rata posttest hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 76,176 dan 66,912. Hasil observasi terhadap motivasi menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 42,059 sedangkan pada kelas kontrol 25,50. Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa pembelajaran biologi pada materi Pteridophyta dengan menggunakan metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak. Kata-kata kunci: metode pembelajaran bergambar (picture and picture), media

herbarium, metode ceramah, motivasi, hasil belajar.

Page 8: 0a93cf834aeea825

viii

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

taufik, rahmat, berkat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul ”Penggunaan Metode Pembelajaran Bergambar

(Picture and Picture) dengan Berbantuan Media Herbarium dan Metode Ceramah

Pada Materi Pteridophyta Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X

SMA N 1 Karanganyar Demak”.

Skripsi ini disusun dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk

mencapai gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Biologi pada

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI

Semarang.

Penulis sadari bahwa penulisan skripsi ini tidak bisa lepas dari bimbingan

yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kapada:

1. Dr. Muhdi, SH, M.Hum., Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah memberi

izin bagi penulis untuk mengadakan penelitian.

2. Drs. Nizaruddin, M.Si., Dekan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

3. Endah Rita S.D, S.Si., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

4. Endah Rita S.D, S.Si., M.Si., selaku pembimbing I yang telah banyak

memberi bimbingan dan arahan hingga tersusunnya skripsi ini.

5. Drs. Ben Suharno, S.H., M.Si,. selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk memberi bimbingan penulis hingga selesainya skripsi ini.

6. Almarhum Drs. Harsoyo Purnomo, M.Si,. selaku dosen pembimbing.

7. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karanganyar Demak beserta staf guru yang

telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan membantu

pelaksanaan penelitian.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan dan dorongan.

Page 9: 0a93cf834aeea825

ix

ix

Semoga Allah SWT membalas budi baik dan melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi.

Amin.

Dengan penuh harapan semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Semarang, Agustus 2013

Penulis

Page 10: 0a93cf834aeea825

x

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL............................................................................ i

HALAMAN JUDUL............................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iv

SURAT PERNYATAAN........................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... vi

ABSTRAK............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR............................................................................. viii

DAFTAR ISI........................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Permasalahan............................................................................. 2

C. Cara Pemecahan Masalah.......................................................... 3

D. Tujuan Penelitian....................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian..................................................................... 4

F. Penegasan Istilah....................................................................... 5

BAB II TELAAH PUSTAKA.............................................................. 7

A. Landasan Teori.......................................................................... 7

B. Kerangka Berfikir...................................................................... 30

C. Hipotesis................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN....................................................... 32

A. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 32

B. Subjek Penelitian....................................................................... 32

C. Teknik Sampling...................................................................... 32

Page 11: 0a93cf834aeea825

xi

xi

D. Instrumen Penelitian.................................................................. 33

E. Variabel Penelitian..................................................................... 34

F. Desain Eksperimen.................................................................... 34

G. Prosedur Penelitian.................................................................... 35

H. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 35

I. Analisis dan Interpretasi Data.................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................. 42

BAB V PEMBAHASAN...................................................................... 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 58

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 59

LAMPIRAN............................................................................................ 61

Page 12: 0a93cf834aeea825

xii

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Gambar 1. Kerucut Dale’s Cone of Experience .................................................... 10

Gambar 2. Paradigma Penelitian ........................................................................... 30

Gambar 3. Desain Non-equivalent Groups Pretest-Posttest .................................. 34

Gambar 4. Histogram Pretest Eksperimen ............................................................. 42

Gambar 5. Histogram Posttest Eksperimen............................................................ 43

Gambar 6. Histogram Pretest Kontrol ................................................................... 44

Gambar 7. Histogram Posttes Eksperimen ............................................................. 45

Gambar 8. Histogram Perbedaan Pretest dan Posttest Eksperimen………… ........... 47

Gambar 9. Histogram Perbedaan Pretest dan Posttest Kontrol………… ................. 48

Gambar 10. Histogram Perbedaan Pretest Eksperimen dan Pretest Kontrol. ........... 49

Gambar 11. Histogram Perbedaan Posttest Eksperimen dan Posttest Kontrol. ........ 50

Page 13: 0a93cf834aeea825

xiii

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP kelompok eksperimen .......................................................... 62

Lampiran 2. RPP kelompok control ................................................................. 66

Lampiran 3. Soal ............................................................................................. 69

Lampiran 4. Lembar observasi motivasi .......................................................... 78

Lampiran 5. Alat penilaian kompetensi guru ................................................... 80

Lampiran 6. Daftar nama siswa kelompok eksperimen .................................... 84

Lampiran 7. Daftar nama siswa kelompok control ........................................... 86

Lampiran 8. Hasil uji coba .............................................................................. 88

Lampiran 9. Perhitungan validitas ................................................................... 89

Lampiran 10. Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda .................... 90

Lampiran 11. Daftar nilai pretest ...................................................................... 91

Lampiran 12. Daftar nilai posttest .................................................................... 92

Lampiran 13. Uji homogenitas pretest .............................................................. 93

Lampiran 14. Uji homogenitas posttest ............................................................ 94

Lampiran 15. Uji t Matching .......................................................................... 95

Lampiran 16. Uji t ........................................................................................... 98

Lampiran 17. Uji t Eksperimen ........................................................................ 100

Lampiran 18. Uji t Kontrol .............................................................................. 102

Lampiran 19. Uji normalitas pre teskelas eksperimen ...................................... 104

Lampiran 20. Uji normalitas pretes kelas control ............................................. 105

Lampiran 21 Uji normalitas post teskelas eksperimen .................................... 106

Lampiran 22. Uji normalitas post teskelas control ........................................... 107

Lampiran 23. Data motivasi siswa ................................................................... 108

Page 14: 0a93cf834aeea825

xiv

xiv

Lampiran 24. Uji t motivasi ............................................................................ 109

Lampiran 25. Regresi linier eksperimen ........................................................... 111

Lampiran 26. Regresi linier control .................................................................. 113

Lampiran 27. Analisis regresi motivasi eksperimen ......................................... 115

Lampiran 28. Dokumentasi .............................................................................. 116

Page 15: 0a93cf834aeea825

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang

dalam kenyataan dilapangannya pembelajaran biologi berpusat pada guru sebagai

pemberi pengetahuan bagi siswa, penyampaian materi pada saat pembelajaran

cenderung masih didominasi dengan metode ceramah. Hal ini dapat diketahui dari

hasil observasi kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar Demak, rata-rata suasana

pembelajaran masih monoton dan aktivitas siswa kurang. Belajar Biologi

sebenarnya suatu hal yang menyenangkan, menggembirakan, dan mengasyikkan,

tetapi hal ini ada kalanya akan terbalik menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan

dan membosankan. Untuk itu perlu adanya penanganan antara lain dengan

pemilihan metode pembelajaran yang tepat, peningkatan motivasi dan prestasi

belajar siswa. Hal ini sangat diperlukan mengingat bahwa dengan pemilihan

metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan maka

motivasi siswa untuk belajar meningkat dan prestasi belajar siswa juga akan

meningkat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa kelas X SMA Negeri

1 Karanganyar Demak, biologi merupakan mata pelajaran yang sulit untuk

dipahami. Hal ini dikarenakan sumber belajar dan media pembelajaran yang ada

sangat terbatas. Akibatnya, biologi dianggap siswa sebagai pelajaran yang kurang

menarik, bersifat teoritis dan sulit untuk dimengerti. Siswa hanya sekedar

mengetahui konsep tanpa memahaminya secara mendalam. Sehingga, informasi

yang diterima siswa tidak maksimal. Selain itu, hasil belajar yang rendah dan

belum mencapai ketuntasan menunjukkan bahwa hasil belajar masih tidak sesuai

dengan ha-rapan.

Permasalahan belum maksimalnya hasil belajar dan motivasi belajar siswa

yang masih rendah tidak bisa dibiarkan begitu saja. Seorang guru yang kreatif

akan senantiasa memperbaiki kelemahan siswanya dalam pembelajaran dengan

pemilihan metode yang tepat. Salah satu yang direncanakan guru adalah

menggunakan media pengajaran. Penerapan berbagai teknik penyampaian materi

1

Page 16: 0a93cf834aeea825

2

pelajaran oleh guru akan menarik minat siswa dan membangkitkan motivasi

dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran pada saat penyampaian materi

pelajaran merupakan salah satu usaha yang efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Hambatan dalam pembelajaran di kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar

Demak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai cara, salah satunya yaitu

dengan pemilihan metode pembelajaran dan media yang tepat agar pesan

pembelajaran dapat diterima dan dimengerti siswa secara maksimal. Salah satu

upaya meningkatkan keberhasilan pendidikan biologi yaitu melalui metode

pembelajaran bergambar (picture and picture) dengan berbantuan media

herbarium. Media herbarium efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran,

karena tampilan media yang menarik, proses pembelajaran menjadi interaktif dan

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penulis ingin

mengetahui seberapa besar tingkat prestasi dan motivasi belajar siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran bergambar dengan media herbarium pada

materi Pteridophyta (tumbuhan paku) kelas X.

B. Permasalahan

Pokok masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah rendahnya

hasil belajar dan motivasi siswa dikarenakan penggunaan pembelajaran yang

kurang tepat, yakni ceramah.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang ada di kelas X

SMA Negeri 1 Karanganyar Demak maka dapat diidentifikasikan beberapa

masalah, antara lain.

a. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang efektif.

b. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi

siswa.

c. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

d. Rendahnya hasil belajar yang telah dicapai siswa

Page 17: 0a93cf834aeea825

3

2. Pemilihan Permasalahan

Dari permasalahan yang telah teridentifikasi di atas, maka berdasarkan

analisis masalah dan atas pertimbangan dari aspek masalah serta aspek

peneliti, pembelajaran dianggap penting, dan perlu untuk diteliti, untuk

memecahkan masalah rendahnya nilai di kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar

Demak.

Oleh karena itu, perlu dicari alternatif strategi pembelajaran yang

efektif, yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di SMA Negeri 1

Karanganyar Demak rata-rata nilai KKM siswa masih di bawah 60, untuk

mencapai nilai KKM tersebut salah satunya dengan mennggunakan metode

pembelajaran bergambar (picture and picture) dan pemanfaatan media

herbarium. Agar siswa dapat menggunakan secara aktif serta dapat

mengembangkan kreatifitasnya untuk meningkatkan motivasi sehingga akan

mencapai hasil belajar yang baik khususnya pada materi Pterydophyta.

3. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang ada di kelas X SMA N 1

Karanganyar Demak, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

apakah metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan

media herbarium berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar biologi

khususnya pada materi Pteridophyta.

C. Cara Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu dilakukan penerapan metode

pembelajaran yang tepat agar siswa dapat lebih aktif sehingga hasil belajar siswa

dapat meningkat dan proses belajar mengajar dapat tercapai sesuai yang

diharapkan. Siswa akan lebih mudah mengingat pelajaran jika apa yang diberikan

guru dikelas sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga peneliti

memilih motode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media

herbarium sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada di kelas X SMA N 1

Karanganyar Demak, sehingga siswa diharapkan agar dapat lebih aktif dikelas

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Page 18: 0a93cf834aeea825

4

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode

pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium

berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pada materi

Pteridophyta.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat yang akan diperoleh dari

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Mendapatkan pengalaman baru dengan diterapkannya metode

pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media

herbarium.

b. Lebih termotivasi untuk belajar dan memudahkan siswa untuk

memahami konsep atau prinsip biologi yang di sajikan oleh guru.

c. Dapat membangun kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan

masalah.

2. Bagi Guru

a. Lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran dikelas.

b. Keberhasilan guru sebagai pengajar meningkat, karena di mungkinkan

hasil siswa juga meningkat sehingga proses belajar mengajar dapat

berjalan lancar sesuai yang diharapakan.

c. Memberikan motivasi kepada guru untuk meningkatkan ketrampilan

dalam memilih strategi mengajar dan metode pembelajaran yang lebih

bervariasi, sehingga dapat meningkatkan mutu pengajaran kepada

siswa.

Page 19: 0a93cf834aeea825

5

3. Bagi Sekolah

Pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya dalam

bidang pelajaran biologi.

4. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman langsung sehingga memiliki

pengalaman pembelajaran biologi yang bervariasi yang berguna bagi seorang

guru.

F. Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran

terhadap judul dan memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca.

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam judul ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh merupakan suatu transaksi sosial dimana seseorang atau

kelompok orang digerakkan oleh sesorang atau sekelompok orang yang

lainnya untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan.

2. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran yaitu cara yang dipergunakan guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.

3. Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

Metode pembelajaran bergambar (picture and picture) adalah

pembelajaran yang menggunakan gambar yang dipasangkan ataupun

diurutkan sehingga menjadi urutan yang logis.

4. Herbarium

Herbarium adalah awetan material tumbuhan baik basah maupun

kering.

Page 20: 0a93cf834aeea825

6

5. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah,

dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku

yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.

6. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh siswa

sebagai akibat proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Makin tinggi

proses belajar yang dilakukan oleh siswa, diharapkan semakin tinggi pula

hasil belajar yang dicapai.

Page 21: 0a93cf834aeea825

7

BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Telaah Pustaka

1. Landasan Teori

a. Belajar

Pengertian belajar dapat kita ditemukan dalam berbagai sumber

atau literature. Kita melihat ada perbedaan-perbedaan di dalam rumusan

pengertian belajar tersebut dari masing-masing ahli, namun secara prinsip

kita menemukan kesamaan-kesamaannya. Pengertian belajar merupakan

sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi

antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya

sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya

(Aunurrahman 2009: 35).

Setelah memahami pengertian belajar, kita juga harus mengerti apa

saja asas-asas belajar itu. Berikut adalah prinsip-prinsip belajar.

1) Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan

perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri.

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan

yang disadari.

b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

d) Positif atau berakumulasi.

e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

f) Permanen atau tetap.

g) Bertujuan dan terarah.

h) Mencakup keseluruhan portensi kemanusiaan.

2) Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong

kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

7

Page 22: 0a93cf834aeea825

8

3) Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada

dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya (Suprijono 2011: 4-5).

b. Pembelajaran

1) Definisi Pembelajaran

Menurut Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sis-

tem Pendidikan Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar. Guru berperan penting dalam proses pembelajaran selain

memberikan informasi mengenai materi yang diajarkan, seorang guru

juga harus membuat peserta didiknya mampu mencari, menemukan

dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Sehingga

peserta didik lebih aktif dan tidak terkesan pasif.

Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan

dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya

pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik

(perorangan dan/atau kelompok) serta peserta didik (perorangan,

kelompok, dan/atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu

dengan yang lainnya. Isi kegiatan adalah bahan (materi) belajar yang

bersumber dan kurikulum suatu program pendidikan. Proses kegiatan

adalah langkah-langkah atau tahapan yang melalui pendidik dan

peserta didik dalam pembelajaran (Isjoni 2010: 14).

2) Proses Pembelajaran

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik. Proses pembelajaran ini kemudian dikenal dengan istilah

pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

Page 23: 0a93cf834aeea825

9

Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan

pengawasan.

Proses pembelajaran dapat diartikan sebagai tahapan perubahan

perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri

siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke

arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya (Syah 2003: 113).

3) Mutu Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan (Undang-Undang

RI No. 20 tahun 2003). Sementara mutu bermakna antara lain ukuran

baik buruk suatu benda, taraf atau derajat (pendidikan, pembelajaran,

kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya).

Indikator rendahnya mutu pendidikan (pembalajaran) antara

lain: mutu guru yang masih rendah pada semua jenjang pendidikan,

ratio guru: murid yang rendah; media dan sumber belajar mengajar

seperti buku teks, peralatan laboratorium, dan bengkel kerja belum

memadai. Hal ini juga bergantung pada besarnya biaya pendidikan per

unit, maupun alokasi dana dari APBN.

Mutu pembelajaran dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa, dan mutu pembelajaran memiliki korelasi positif dengan

prestasi belajar. Mutu pembelajaran dan prestasi belajar dapat

dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif dengan predikat atau nilai

angka. Pembelajaran yang baik akan mampu menimbulkan minat bagi

siswa untuk mengikuti pelajaran dan terlibat dalam proses

pembelajaran.

4) Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran

Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai,

proses untuk mencapai dan faktor-faktor yang terkait. Dalam

Page 24: 0a93cf834aeea825

10

peningkatan mutu ada dua aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni

aspek kualitas hasil dan aspek proses mencapai hasil tersebut.

Memahami peranan media dalam proses mendapatkan

pengalaman belajar bagi siswa. Dale’s melukiskan dalam sebuah

kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman Dale’s.

Kerucut pengalaman ini dianut secara luas untuk menentukan alat

Bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman

belajar secara mudah. Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh

Dale’s itu memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang

diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri

apa yang dipelajari, proses mengalami, dan mendengarkan melalui

media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Contohnya

melalui pengalaman langsung, makan semakin banyaklah pengalaman,

contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit

pengalaman yang akan diperoleh siswa.

Gambar 1. Kerucut Dales

(Purnomo, 2010) Gambar 1. Kerucut Dale’s

(Purnomo 2010: 18)

Pada prinsipnya, peningkatan hasil belajar ideal meliputi

segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan

proses belajar siswa. Namun demikian, perubahan tingkah laku seluruh

ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini disebabkan

Membaca Mendengar

Melihat gambar

Melihat Video

Melihat

Melihat demonstrasi

Melihat yang terjadi di lokasi

Partisipasi dalam diskusi

Berpendapat

Presentasi

Simulasi

Melakukan tindakan yang nyata

10%

20%

30%

50%

70%

90%

Verbal

Visual

Terlibat

Berbuat

Tingkat keaktifan

Yang diingat :

Page 25: 0a93cf834aeea825

11

perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat

diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini

adalah hanya mengambil cuplikan perubahan yang terjadi sebagai hasil

belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun berdimensi

karsa.

5) Kondisi Belajar-Mengajar yang Efektif

Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga

ia mau belajar. Aktivitas murid sangat diperlukan dalam kegiatan

belajar mengajar, sehingga muridlah yang seharusnya banyak aktif

sebab murid sebagai subyek didik adalah yang merencanakan dan

murid sendiri yang melaksanakan belajar.

Pada kenyatannya di sekolah-sekolah sering kali guru yang

aktif sehingga murid tidak diberi kesempatan untuk aktif. Betapa

pentingnya aktivitas belajar murid dalam proses belajar mengajar

(Usman, 1996:112).

c. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran

untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari kegiatan kegiatan

belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen

lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen metode. Metode

adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan

metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.

Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu,

maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Jadi, guru

sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar

mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk

mencapai tujuan pengajaran (Djamarah dan Zain 2010: 74-75).

Metode apapun yang digunakan oleh pendidik atau guru dalam

proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah akomodasi

menyeluruh terhadap prinsip-prinsip KBM. Pertama, berpusat kepada anak

Page 26: 0a93cf834aeea825

12

didik. Kedua, belajar dengan melakukan. Ketiga, mengembangkan

kemampuan sosial. Keempat, mengembangkan keingintahuan dan

imajinasi. Kelima, mengembangkan kreativitas dan keterampilan

memecahkan masalah (Majid 2007: 136-137).

d. Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and Picture)

1) Definisi Metode Pembelajaran Bergambar (picture and picture)

Metode pembelajaran bergambar (Picture and Picture) adalah

suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau

diurutkan menjadi urutan logis. Metode Pembelajaran ini

mengandalkan gambar dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini

menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum

proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan

ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam

ukuran besar.

Metode pembelajaran bergambar (picture and picture),

mengandalkan gambar dalam proses pembelajaran. Gambar gambar ini

menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran ini. Sehingga

sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang

akan di tampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk charta

dalam ukuran besar.

Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas

pengertian pada siswa. Melalui gambar siswa mengetahui hal-hal yang

belum pernah dilihatnya. Gambar dapat membantu guru mencapai

tujuan instruksional karena selain merupakan media yang murah dan

mudah diperoleh gambar juga dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Pengetahuan dan pemahaman siswa menjadi lebih luas, jelas, dan tidak

mudah dilupakan dalam ingatan siswa.

Metode apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya

peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap

pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu

menarik minat peserta didik. Dan kreatif, setiap pembelajaran harus

Page 27: 0a93cf834aeea825

13

menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu

atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan

metode, teknik atau cara yang di kuasai oleh siswa itu sendiri yang di

peroleh dari proses pembelajaran.

2) Sejarah Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and Picture)

Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Dalam

pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, namun

siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang

disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi

untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja

dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar kelompok.

Sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar

kelompok selama kegiatan. Lingkungan belajar untuk pembelajaran

kooperatif dicirikan oleh proses demokrasi dan peran aktif siswa dalam

menentukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana mempelajarinya.

Guru merupakan suatu struktur tingakat tinggi dalam pembentukan

kelompok dan mendefinikan semua prosedur, namun siswa diberi

kebebasan dalam mengendalikan waktu ke waktu di dalam

kelompoknya. Jika pelajaran pembelajaran koopertif ingin menjadi

sukses, materi pelajaran yang lengkap harus tersedia di ruangan guru

atau di perpustakaan atau di pusat media. Keberhasilan juga

menghendaki syarat dari menjauhkan kesalahan tradisional, yaitu

secara ketat mengelola tingkah laku siswa dalam kerja kelompok.

Metode pembelajaran picture and picture ini dapat digunakan

dalam berbagai mata pelajaran dan tentunya dalam kemasan dan

kreativitas guru. Sejak dipopulerkan sekitar tahun 2002, model

pembelajaran ini mulai menyebar dikalangan guru di Indonesia.

Dengan menggunakan model pembelajaran tertentu maka

pembelajatan menjadi menyenangkan. Selama ini hanya guru sebagai

Page 28: 0a93cf834aeea825

14

aktor didepan kelas, dan seolah-olah gurulah sebagai satu-satunya

sumber belajar.

3) Langakah-Langkah Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and

Picture)

a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai

Pada langkah ini guru di harapkan dapat menyampaikan

apakah yang menjadi kompetensi dasar mata pelajaran yang di

sampaikan dengan demikian mahasiswa dapat mengukur sejauh

man yang harus di kuasai. Disamping itu guru juga harus

menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi dasar.

Sehingga sampai dimana KKM yang telah di tetapkan dapat di

capai oleh peserta didik.

b) Menyajikan materi sebagai pengantar

Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang penting,

dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran.

Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat di mulai dari sini.

Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian

siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik

yang baik dalam pemberian materi kan menarik minat siswa untuk

belajar lebih jauh tentang materi yang di pelajari.

c) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar gambar

kegiatan berkaitan dengan materi

Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut

terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap

gambar yang di tunjukkan oleh guru atau oleh temannya.

d) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian

memasang atau mengurutkan gambar gambar menjadi urutan

yang logis.

Page 29: 0a93cf834aeea825

15

Di langkah ini guru harus dapat melakukan motivasi,

Karena penunjukkan secara langsung kadang kurang efektif dan

membuat siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan

undian sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas

yang diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada di minta oleh

siswa untuk diurutkan, dibuat atau dimodifikasi.

e) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar

tersebut.

Setelah itu ajaklah siswa untuk mencantumkan rumus,

tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indicator yang akan di

capai. Usahakan diskusi berlangsung dengan tertib dan terkendali,

ingat ini adalah diskusi bukan debat, jadi guru harus mampu

mengendalikan situasi yang terjadi sebagai moderator utamanya.

f) Dari alasan dari urutan gambar tersebut guru memulai

menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi

yang ingin di capai

Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus

memberikan penekanan penekanan pada hal ini di capai dengan

meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain

dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebuh penting dalam

pencapaian KD dan indikator yang telah ditetapkan.

g) Kesimpulan dan rangkuman

Kesimpulan dan rangkuman dilakukan dengan siswa. Guru

membantu dalam proses pembuat kesimpulan.

4) Keunggulan Metode Pembelajaran Bergambar (picture and

picture).

a) Memudahkan siswa untuk memahami yang dimaksudkan oleh

guru ketika menyampaikan materi pembelajaran.

Page 30: 0a93cf834aeea825

16

b) Siswa cepat tanggap atas materi yang disampaikan karena

diiringi dengan gambar-gambar.

c) Siswa dapat membaca satu persatu sesuai dengan petunjuk

yang ada pada gambar-gambar yang diberikan.

d) Siswa lebih konsentrasi serta mengasyikkan bagi mereka atas

tugas yang diberikan guru karena berkaitan dengan permainan

mereka sehari-hari yakni main gambar-gambar.

e) Adanya saling berkompetensi antar kelompok dalam penyusun

gambar yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga suasana

kelas terasa hidup.

f) Siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau bacaan yang

ada pada gambar.

g) Menarik bagi siswa dikarenakan melalui audio visual dalam

bentuk gambar-gambar.

5) Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Bergambar

(picture and picture).

Metode pembelajaran bergambar (picture and picture) juga

memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari metode ini

adalah.

a) Dengan adanya metode inovatif ini guru akan dengan mudah

mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

b) Melatih berfikir logis dan sistematis siswa.

c) Dengan metode ini dapat mendorong siswa untuk aktif dalam

pembelajaran.

d) Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.

e) Guru hanya sebagai pendamping dalam proses belajar.

Sedangkan kekurangan metode pembelajaran bergambar

(picture and picture) ini adalah.

a) Memakan banyak waktu.

b) Banyak siswa yang pasif.

Page 31: 0a93cf834aeea825

17

c) Harus mempersiapkan banyak alat dan bahan yang berhu-

bungan dengan materi yang akan diajarkan dengan model

tersebut.

d) Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.

e) Membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

6) Keefektifan Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and

Picture)

Metode pembelajaran bergambar (picture and picture) untuk

kalangan SMA memang paling cocok untuk pembelajaran mata

pelajaran biologi, selain mata pelajaran biologi metode ini juga dapat

digunakan untuk pembelajaran tiga mata pelajaran yaitu bahasa

inggris, bahasa Indonesia, dan matematika. Sedangkan di tingkat SD

dan SMP hampir semua mata pelajaran dapat menggunakan model ini.

Setiap model harus kita persiapkan dengan baik agar proses

pembelajaran dapat berlangsung efektif, tanpa persiapan yang matang

pembelajaran apapun akan menjadi siswa menjadi jenuh. Metode

pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses

pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses

pembelajaran.

7) Pengaruh Metode Pembelajaran Bergambar (Picture and Picture)

Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar.

Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

menjadikan tanggungjawab siswa untuk belajar harus ditingkatkan,

memberi mereka motivasi dan arahan untuk menyelesaikan program

belajarnya dan menempatkan mereka pada pola tertentu agar mereka

sukses sebagai pembelajar sepanjang hayat. Selain itu siswa akan lebih

memahami tentang mata pelajaran tersebut dan akan mudah mengingat

sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Pada pembelajaran yang inovatif guru akan berperan sebagai sumber

belajar, tutor evaluator, pembimbing dan pemberi dukungan dalam

Page 32: 0a93cf834aeea825

18

belajar siswa. Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

dapat mendorong siswa untuk belajar dengan mendayagunakan potensi

yang mereka miliki secara optimal. Metode pembelajaran tersebut

dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi siswa

agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang sedang

berlangsung. Metode pembelajaran yang menyenangkan akan

mempengaruhi pada hasil belajaranya.

e. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan.

Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul

disiapkan dengan baik, didukung dengan media dan alat, serta

memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya (Sudjana, 2009:

76).

1) Langkah-langkah Metode Ceramah.

Tahap yang digunakan adalah.

a) Tahap persiapan, artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi

belajar yang baik sebelum mengajar dimulai.

b) Tahap penyajian, artinya tiap guru menyampaikan bahan

ceramah.

c) Tahap asosiasi (komparasi), artinya memberi kesempatan

kepada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan

bahan ceramah yang telah diterimanya.

d) Tahap generalisasi atau kesimpulan. Pada tahap ini kelas

menyimpulkan hasil ceramah, umumnya siswa mencatat bahan

yang telah diceramahkan.

e) Tahap aplikasi/evaluasi. Tahap terakhir ini diadakan penilaian

terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah

diberikan guru.

2) Beberapa kelebihan dan kelemahan metode ceramah yaitu.

Page 33: 0a93cf834aeea825

19

Kelebihan metode ceramah adalah.

a) guru mudah menguasai kelas;

b) guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar;

c) dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar;

d) mudah dilaksanakan.

Kelemahan metode ceramah adalah :

a) membuat siswa pasif;

b) mengandung unsur paksaan kepada siswa;

c) mengandung daya kritis siswa;

d) anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi

rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih

besar menerimanya;

e) sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik;

f) kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata);

g) bila terlalu lama membosankan.

Untuk mengatasi kelemahan-kelamahan tersebut seorang guru

harus menguasai halhal sebagai berikut misalkan untuk menghindari

kesalah pahaman siswa terhadap materi yang dierikan hendaknya

diberi penjelasan besrta keterangan-keterangan yang diberi penjelasan

beserta keterangan-keterangan, gerak-gerik dan contoh yang memadai,

selingilah metode ceramah dengan metode lainya untuk

menghilangkan kebosanan peserta didik, menyusun ceramah secara

sistematik, mengulangi kata atau istilah-istilah yang digunakan secara

jelas dan dapat membantu siswa yang kurang jelas atau lambat

kemampuan daya tangkapnya.

Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan

lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan.

Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi

searah dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi

seluruh kegiatan sedang pendengar hanya memperhatiakan dan

membuat catatan seperlunya (Rohayati et al. 2003: 201).

Page 34: 0a93cf834aeea825

20

f. Media Herbarium

1) Definisi Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau

pengantar. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan

siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Sadiman et al. 2011:

6).

Sadiman et al. (2011: 17-18) menyatakan, secara umum media

mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut.

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalitis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

c) Penggunann media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik.

d) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan

kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap

siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana

semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi

dengan media, yaitu dengan kemampuannya dalam

memberikan perangsang yang sama, mempersamakan

pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama.

2) Pengertian Herbarium

Herbarium adalah tumbuhan utuh yang telah kering. Utuh

maksudnya lengkap organ vegetatif dan generatif. Organ vegetatif

terdiri dari akar, batang, daun sedangkan organ generatif terdiri dari

bunga, buah, dan biji. Biasanya herbarium di buat untuk tumbuhan

yang berukuran kecil hingga sedang. Hal ini berhubungan dengan cara

pengeringannya yang praktis karena biasanya herbarium di buat

dengan menggunakan buku tebal yang relatif ukurannya kecil.

Page 35: 0a93cf834aeea825

21

3) Bahan Dan Alat Yang Digunakan Untuk Pembuatan Herbarium

a) Herbarium Kit, Meliputi sasak (pengepres) berupa anyaman

bambu atau papan serta kertas Koran dan potongan kardus

seukuran kertas A3, gunting atau pisau, etiket gantung (untuk

mencatat keterangan sampel ketika diperoleh di lapangan pada

kertas herbarium).

b) Kertas A3, dengan helaian kertas yang terlepas.

c) Selotip dan lem

d) Pensil dan pulpen

e) formalin atau alcohol

4) Deskripsi Pembuatan

a) Mengambil sampel, tumbuhan paku yang utuh.

b) Meletakkan sampel tersebut di atas Koran, kemudian di pres

dengan sasak. Cara pengepresan adalah bagian paling bawah

berupa sasak kemudian disusul dengan potongan kardus dan

kertas Koran di atasnya. Untuk menghindari tumbuhnya jamur

pada sampel tersebut dapat dilakukan dengan menyemprotkan

formalin atau alkohol. Jangan lupa untuk memberikan etiket

gantung pada setiap sampel, yaitu berisi keterangan mengenai

nomor koleksi, tanggal pengambilan sampel, lokasi, nama

jenisnya. Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan

pensil atau pulpen.

c) Mengeringkan sampel tersebut dengan dijemur, mengeringkan,

atau meletakkannya di bawah lampu pijar.

d) Setelah 3 hari, umumnya sampel sampel tersebut sudah cukup

kering. Mengeluarkan sampel tersebut untuk ditempelkan pada

kertas herbarium (A3).

e) Sampel yang telah di keluarkan dari sasak harus segera

ditempelkan pada kertas herbarium dengan hati-hati. Bagian

sampel yang akan di rekatkan dengan selotip terlebih dahulu

Page 36: 0a93cf834aeea825

22

diberi sepotong kertas agar bagian lem dari selotip tidak

bersentuhan langsung dengan sampel. Apabila sampel terlalu

besar untuk ditempelkan pada kertas A3, sampel dapat dilipat

atau dipotong pada bagian bagian tertentu dengan hati hati

sehingga tidak menghilangkan ciri-cirinya.

f) Melengkapi herbarium tersebut dengan etiket tempel yang

berisi keterangan mengenai tanggal, tempat diketemukan,

habitat, catatan khusus, nama suku,dan nama spesies. Penulisan

keterangan tersebut di lakukan dengan pulpen. Etiket ini di

tempelkan pada pojok kanan bawah dengan sedikit lem pada

sisi kanannya.

5) Layout

6) Deskripsi Penggunaan

Herbarium sangat penting untuk digunakan dalam pekerjaan

taksonomi. Herbarium terdiri dari koleksi kering dan koleksi basah.

Koleksi basah tidak di pres dan merupakan specimen specimen hidup

yang dipelihara dengan baik. Tiap tiap spesimen di gunakan untuk

mengidentifikasi spesimen-spesimen baru yang tidak diketahui

namanya. Prosesnya dengan cara membandingkan antara tanaman

yang ingin diketahui namanya dengan specimen yang sudah deketahui

Page 37: 0a93cf834aeea825

23

namanya yang ada pada tempat tempat penyimpanan herbarium atau

untuk mempelajari morfologi paku (serbuk sari).

Sebuah herbarium dapat memberikan 4 layanan utama yaitu.

a) Mengidentifikasi bahan percobaan.

b) Dasar untuk penelitian dan persiapan flora, monografi, dan

revisi.

c) Pengajaran.

d) Pengamatan bahan bukti percobaan.

Herbarium tidak hanya sekedar spesimen tumbuhan yang di

awetkan, namun dapat di gunakan sebagai kegiatan botani lainnya

seperti sebagai sumber dasar untuk ahli taksonomi dan ilmu lain yang

memerlukan informasi dasar. Herbarium adalah suatu museum

sehingga dapat digunakan sebagai pusat penelitian, pengajaran, dan

pusat informasi untuk masyarakat umum. Spesimen-spesimen

herbarium ini dapat memberikan macam macam informasi, namu

tergantung kelengkapan data dan asal usul materialnya.

g. Motivasi Belajar

1) Deskripsi Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar, peran guru sangat penting di dalam

menumbuhkan motivasi belajar siswa. Menyadari bahwa motivasi

terkait erat dengan kebutuhan, maka tugas guru adalah menyakinkan

siswa agar tujuan belajar yang ingin diwujudkan menjadi suatu

kebutuhan bagi semua siswa. Hamalik (2001, dikutip oleh

Aunurrahman 2009: 115) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu

perubahan energi didalam perubahan diri seseorang yang ditandai

dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi untuk mencapai tujan).

Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian

membentuk aktifitas nyata dalam berbagai bentuk kegiatan.

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam

memberikan gairah dan semangat dalam belajar, sehingga siswa yang

bermotivasi kuat memiliki enegi banyak untuk melakukan belajar.

Page 38: 0a93cf834aeea825

24

Motiasi belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya upaya

belajar, tetapi juga memberikan arah yang jelas (Winkel 2009: 169).

2) Ciri-ciri Motivasi

Menurut Winkel (2009:180) ciri-ciri siswa yang termotivasi

dalam belajar antara lain.

a) Memiliki perhatian yang besar pada saat pelajaran berlangsung.

b) Belajar dengan penuh semangat.

c) Aktif bertanya dalam belajar.

d) Tergerak dalam memulai aktifitas belajar.

e) Mereaksi terhadap rangsangan yang diberikan baik dari luar

maupun dari dalam dirinya.

f) Memiliki harapan untuk memperoleh suatu efek dan penafsiran

terhadap makna efek itu untuk dirinya sendiri.

g) Memiliki susunan belajar tinggi untuk mengangkat diri lebih

jauh menuju keberhasilan.

h) Tidak takut mengalami kegagalan.

i) Memiliki rasa tertarik dan kemajuan belajar yang memberikan

kepuasan diri.

j) Memiliki kepercayaan diri dan mampu bekerjasama dengan

teman yang lain.

k) Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan, tidak hanya untuk

mendapatkan nilai tetapi untuk memperoleh keberhasilan bila

belajar secara tepat.

3) Fungsi Motivasi

Motivasi sebagai proses pengetahuan siswa kepada pengalaman

yang memungkinkan mereka dapat belajar. Sebagai proses, motivasi

mempunyai fungsi antara lain.

a) memberika semangatdan mengaktifkan siswa agar tetap

berminat dan siaga;

b) memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang

berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar;

Page 39: 0a93cf834aeea825

25

c) membantu kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil

jangka panjang.

Di samping itu ada juga fungsi-fungsi lain motivasi dapat

berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, seseorang

melakukan usaha karena ada motivasi. Dengan kata lain bahwa dengan

adanya usaha yang tekun terutma didasari adanya motivasi, seseorang

belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas

motivasi seseoran siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasi belajar.

4) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

a) Faktor-faktor internal

Faktor internal meliputi : jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh),

psikologis (intelegensi, perhatian, minat), kelelahan.

b) Faktor-faktor eksternal

Faktor eksternal meliputi : (i) keluarga (cara orang tua mendidik,

relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), (ii)

sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode

belajar, tugas rumah), (iii) masyarakat (kegiatan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan

masyarakat) (Slameto, 2010:58).

c) Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 97-100) menjelaskan,

unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu.

a) Cita-cita atau aspirasi siswa

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral,

kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga

dibarengi oleh perkembangan kepribadian.

Page 40: 0a93cf834aeea825

26

b) Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan

atau kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa

kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan

tugas-tugas perkembangan.

c) Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi motivasi belajar.

d) Kondisi lingkungan siswa

Kondisi siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai

anggota masyarakat maka siswa dapat berpengaruh oleh lingkungan

sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan

yang nakal, perkelahian antar siswa, akan mengganggu kesungguhan

belajar. Sebaliknya, sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun

akan memperkuat motivasi belajar.

e) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan perkembangan

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan

pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.

Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan

perilaku belajar. Lingkunag belajar siswa yang berupa lingkungan

alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami

perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar,

majalah, radio, te-levisi, dan film semakin menjangkau siswa.

Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar.

Page 41: 0a93cf834aeea825

27

f) Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan diluar

sekolah. Upaya pembelajaran disekolah meliputi hal-hal berikut : (i)

menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, (ii) membina disiplin

belajar dalam tiap kesempatan, (iii) membina belajar tertib pergaulan,

dan (iv) membina belajar tertib lingkungan sekolah.

d) Upaya Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Belajar dan motivasi selalu mendapat perhatian khusus bagi

mereka yang belajar dan mengajar. Dan sebagai pengajar mempunyai

peran penting dalam meningkatkan motivasi anak didiknya. Ada empat

fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemiliharan

dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu.

a) Menggairahkan Anak Didik

Dalam kegiatan rutin dikelas sehari-hari guru harus memilihara

minat anak didik dalam belajar yaitu dengan memberikan kebebasan

tertent untuuk berpindah dari satu aspek keaspek lain aspek pelajaran

dalam situasi belajar.

b) Memberi Harapan Realitas

Guru harus memilihara harapan-harapan anak didik yan relistis

dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis,

dengan demikian guru dapat membedakan antara harapan yang

realistis, psimis, atau tidak optimis.

c) Memberi Insensif

Bila anak didik mengalami keberhasilan diharapkan guru

diharapkan memberi hadiah kepada anak didik (dapat berupa pujian,

angka yang baik dan sebagainya) atas keberhasilanya sehingga anak

didik terdorong unutuk melakukan usaha lebih lanjut guna tujuan-

tujuan pengajaran.

Page 42: 0a93cf834aeea825

28

h. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan proses individu yang berinteraksi dengan

lingkungan untuk mendapat perubahn dalam perilakunya. Perubahan itu

diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam

waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman. Hasil belajar

seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh

seseorang mengetahui seberapa jauh bahn yang sudah diajarkan. Untuk

mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian

pengukuran alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. (Purnomo,

2011: 38-39)

Hasil belajar menurut Keller (Abdurrahman, 2003: 39) adalah

prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah

perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti

bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya motivasi, sedangkan

hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.

Sedangkan menurut A. J. Romiszoski (Abdurrahman, 2003: 38) hasil

belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan

masukan (inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam

informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja

(performance).

Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan

dalam bidang pengetahuan, dalam bidang keterampilan, dalam bidang nilai

dan sikap. Adanya perubahan itu tampak dalam hasil belajar yang

dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan atau persoalan tugas yang

diberikan oleh guru. Hasil ini berbeda sifatnya, tergantung di dalamnya

siswa memberikan prestasi misalnya dalam bidang pemahaman atau

pengetahuan yang merupakan unsur kognitif.

Namun tidak semua perubahan merupakan hasil belajar, Perubahan

itu akan merupakan hasil belajar bila memiliki ciri-ciri berikut.

a) Perubahan terjadi secara sadar, artinya seseorang yang belajar

akan menyadari adanya suatu perubahan.

b) Perubahan bersifat berkesinambungan dan fungsional.

Page 43: 0a93cf834aeea825

29

c) Perubahan bersifat positif dan aktif.

d) Perubahan yang terjadi bukan bersifat sementara.

e) Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan dan arah tertentu.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi dua sebagia berikut.

a) Faktor Internal

Meliputi faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada

faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi, faktor fisik dan

psikis.

b) Faktor Eksternal

Meliputi kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu kompetensi guru,

karakteristik kelas, karakteristik sekolah.

2. Kerangka Berpikir

Bila keterampilan prosesnya baik maka akan berpengaruh terhadap

hasil belajar dan berdampak baik pula pada peningkatkan mutu pembelajaran.

Metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media

herbarium sebagai media pembelajaran diharapkan lebih efektif dalam

motivasi dan hasil belajar. Adanya motivasi belajar yang tinggi maka hasil

belajar siswapun meningkat, sehingga prestasi belajar siswa kelas X SMA

Negeri 1 Karanganyar Demak dapat meningkat.

Gambar 3. Paradigma penelitian

Metode Pembelajaran bergambar berbantuan media herbariu m

Motivasi belajar

Hasil

belajar Regresi

Page 44: 0a93cf834aeea825

30

B. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

penggunaan metode pembelajaran bergambar (picture and picture) dengan

berbantuan media herbarium dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

pada siswa kelas X SMA 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2011/2012.

Page 45: 0a93cf834aeea825

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Pelaksanaan Penelitian

Tempat yang digunakan untuk penelitian eksperimen kelas adalah

SMA Negeri 1 Karanganyar Demak pada siswa kelas X tahun pelajaran

2011/2012.

2. Waktu dan Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada saat pokok bahasan penelitian sudah selesai

disampaikan kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket yang diberikan

dengan menggunakan instrument yang telah dibuat.

B. Subyek

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian kelas X semester genap

SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 62

siswa dan terbagi dalam dua kelas.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran

2011/2012 berjumlah 32 yang diajar menggunakan metode

pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media

herbarium.

b. Siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran

2011/2012 berjumlah 30 yang diajar menggunakan metode ceramah.

C. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dengan cara teknik acak berkelompok (cluster rando-

mized sampling). Dari empat kelas yang ada di buat semacam lintingan undian

yang kemudian secara acak diambil dua lintingan. Dengan cara tersebut diperoleh

31

Page 46: 0a93cf834aeea825

32

hasil bahwa kelas X-1 sebagai kelompok eksperimen sedangkan kelas X-3 sebagai

kelompok kontrol.

Dengan metode ini maka dua kelas sampel, yaitu satu kelas sebagai kelas

eksperimen yang diajar dengan metode pembelajaran bergambar (picture and

picture) berbantuan media herbarium dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Pada

populasi tidak ada kelas unggulan sehingga setiap kelas diasumsikan memiliki

kemampuan yang sama dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai

kelas sampel.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen ini merupakan salah satu alat untuk memperoleh data mengenai

motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa

digunakan bentuk penilaian non tes berupa lembar observasi. Pedoman lembar

observasi tersebut berupa blangko atau form berupa daftar isian yang di dalamnya

memuat segi-segi, aspek-aspek atau tingkah laku yang perlu diamati dan dicatat

pada waktu berlangsungnya kegaiatan belajar para peserta didik.

Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes

obyektif bentuk pilihan ganda. Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan

langkah sebagai berikut.

a) Melakukan pembatasan materi yang diujikan

b) Menentukan tipe soal

c) Menentukan jumlah butir soal

d) Menentukan jumlah waktu

e) Menentukan komposisi atau jenjang

f) Membuat kisi – kisi soal

g) Menulis petunjuk pengerjaan soal, kunci jawaban dan penentuan skor

h) Menulis butir soal

i) Menguji cobakan instrumen, menganalisis hasil uji coba dalam hal validi-

tas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran

j) Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah di-

gunakan.

Page 47: 0a93cf834aeea825

33

E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan metode

pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar

pada siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Karanganyar Demak.

F. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan

dilakukan dalam beberapa pelaksanaan. Desain yang digunakan adalah desain

quasi-eksperimental (eksperimental semu) macam desainnya adalah desain non-

equivalent groups pretest-posttest. Penelitian ini dirancang dengan tiga tahapan

yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan pengamatan (pengambilan data).

Pada penelitian ini sekelompok subyek diambil dari populasi kelas X SMA

Negeri 1 Karanganyar Demak yang dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok

eksperimen yaitu berupa penerapan metode pembelajaran bergambar (picture and

picture) berbantuan media herbarium. Adapun rancangan penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut.

Kelompok Pretest Treatmen Posttest

A T1 X T2

B T1 T2

Waktu

Gb. Rancangan penelitian desain Nonequivalent Groups Pretest – posttest

Keterangan: TI = Test sebelum diberi perlakuan untuk kelompok metode pembelajaran

bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium maupun kelompok metode ceramah.

Page 48: 0a93cf834aeea825

34

T2 = Test setelah diberi perlakuan untuk kelompok metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium maupun kelompok metode ceramah.

A = Kelompok metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium

B = Kelompok dengan metode ceramah. X = Penerapan metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

berbantuan media herbarium

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari dua tahap yaitu persiapan dan pelaksanaan

penelitian.

1. Persiapan

Pada tahap awal penelitian, dilakukan observasi awal terhadap

pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak dengan teknik

pengamatan dan wawancara pada guru pelajaran kelas X.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

disesuaikan dengan RPP.

b. Evaluasi dari kelompok kelas eksperimen dan kelas control.

c. Pengisian angket pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

diluar jam pelajaran setelah treatment dan evaluasi selesai

dilaksanakan.

H. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam pengujian hipotesis

digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik-teknik tersebut diuraikan

dibawah ini.

a. Pengamatan (observasi)

Pengamatan adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung serta pencatatan secara sistematis.

Pengamatan dilakukan secara langsung baik di kelas maupun di luar

kelas dengan menggunakan lembar pengamatan yang isinnya adalah.

Page 49: 0a93cf834aeea825

35

1) keaktifan siswa;

2) kerjasama antar siswa;

3) menyelesaikan tugas;

4) respon terhadap pelajaran.

b. Tes

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk

memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan seseorang

dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang

berupa catatan, agenda, transkrip, surat kabar, majalah, notulen, dan

sebagainya.

I. Analisis dan Interpretasi Data

Metode analisis data yang digunakan merupakan analisis yang mampu

mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian. Berdasarkan tujuan yang

ingin dicapai yaitu menambah motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar

dan peningkatan hasil belajar siswa dalam pokok materi pengelolaan lingkungan.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

dianalisis berditribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah rumus

Chi Kuadrat.

=(Oi − Ei)

Ei

Keterangan:

x 2 : Chi kuadrat

k : banyaknya kelas (dalam distribusi frekuensi)

Oi : frekuensi observasi

Ei : frekuensi ekspektasi (harapan = teoritis)

Page 50: 0a93cf834aeea825

36

Secara teoritis frekuensi distribusi s2 dibawah normalitas begantung

pada varian populasi (σ2) dan db atau v dalam s2.

1) Jika σ2 diketahui, db = (k-1)

2) Jika ingin diketahui apakah secara teoritis distribusi sesuai dengan

distribusi normal, tetapi σ2 tidak diketahui, dapat digunakan s2 , dan

db = (k-2)

3) Jika dan s digunakan untuk menduga (estimasi) µ dan σ, db = (k-3)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan apakah varian data yang diperoleh adalah

homogen atau heterogen. Untuk menguji homogenitas varian digunakan

rumus uji Bartlett’s dengan rumus:

kecillebih yang besarlebih yang

2

2

SSF

Jika Fhitung < F0,05 varians dua kelompok data adalah homogen ( 21s = 2

2s ).

Jika Fhitung > F0,05 varians dua kelompok data adalah heterogen ( 21s ≠ 2

2s ).

c. Uji t ( Uji Dua Sisi/Two-tailed)

Varian sampel homogen, t independen n1= n2. Persamaan yang digunakan

adalah.

t =

nS

XX

Gab2

21

2

; GabS 2 = 12

//

1

22

2221

21

21

n

nXXnXX

Keterangan :

t : uji t X 1 : mean sampel kelompok eksperimen X 2 : mean sampel kelompok kontrol S : simpangan baku gabungan S1 : simpangan baku kelompok eksperimen S2 : simpangan baku kelompok control

Hipotesis : H0: X1=X2 dan HA: X1≠X2

Page 51: 0a93cf834aeea825

37

Kriteria pengujian: Terima H0 jika -tα < t < tα dan Tolak H0 jika t < -tα atau t

tα.

J. Interpretasi Data

1. Data Hasil Belajar Siswa

Menghitung nilai rata-rata:

Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus:

=∑

Keterangan:

X : rata-rata nilai ∑χ : jumlah seluruh nilai N : jumlah siswa

Menghitung ketuntasan belajar :

a) Ketuntasan Belajar Individual

Data yang diperoleh dari kemampuan siswa memecahkan masalah dapat

ditentukan dari ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif

dengan perhitungan:

Ketuntasan belajar = Jumlah nilai yang diperoleh tiap siswa

Jumlah nilai maksimal seluruhnya× 100%

Kriteria:

Apabila tingkat ketercapaian < 67% maka siswa tidak tuntas belajar

Apabila tingkat ketercapaian ≥ 67% maka siswa tuntas belajar

b) Ketuntasan Belajar Klasikal

Data yang diperoleh dari kemampuan siswa menyelesaikan masalah dapat

ditentukan dengan ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis

deskriptif persentase dengan perhitungan.

Ketuntasan belajar klasikal = Jumlah yang tuntas belajar

Jumlah siswa × 100%

Page 52: 0a93cf834aeea825

38

Keberhasilan dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau

mencapai minimal 65% sekurang-kurangnya atau 85% dari jumlah siswa di

kelas.

2. Data Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa diperoleh berdasarkan lembar angket. Angket motivasi

belajar siswa yang digunakan terdiri atas 10 item pertanyaan atau pernyataan

dengan 5 pilihan alternatif jawaban, dimana skor untuk tiap pilihan jawaban

adalah 1-5 dengan kriteria sebagai berikut.

SL : selalu, skor 5

SR : sering, skor 4

KD : kadang-kadang, skor 3

JR : jarang, skor 2

TP : tidak pernah, skor 1

Sehingga skor angket motivasi belajar siswa berkisar antara 10-50. Angket

tanggapan siswa diisi oleh siswa setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

3. Regresi Motivasi Terhadap Hasil Belajar

Untuk mengetahui motivasi siswa terhadap hasil belajar pada materi

Pterydophyta diperoleh dengan menggunakan analisis regresi linear

sederhana dengan persamaan yang digunakan adalah Y = a + b (X).

Dari persamaan umum Ŷ = a + bX dapat ditentukan nilai a dan b

dengan persamaan berikut.

a. Menentukan nilai b (kemiringan kurva atau koefisien regresi) dengan

persamaan:

22 x

xybatau

)X(X

)Y)(YX(Xb atau

22 XXn

YXXYnb

Page 53: 0a93cf834aeea825

39

YYy;XXx

b. Menentukan nilai a (konstanta atau intersepkurva estimasi dengan

rumus) de ngan rumus:

XbYa

Dimana :

Y = rata-rata nilai Y; X = rata-rata nilai X

n = jumlah pengamatan atau jumlah data yang digunakan dalam

sampel

c. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F)

Uji simultan (Uji F) digunakan untuk menguji signifikansi model

regresi estimasi, atau menguji signifikansi pengaruh variabel independen

(X) secara simultan terhadap variable dependen (Y).

Tabel 1. Analisis Varians Regresi Linear Sederhana

Variasi (1)

Jumlah Kuadrat (2)

Derajat Bebas (3)

Kuadrat Tengah (4)

Regresi b (∑X − nX )

1

(2) : (3)

Residu Dengan selisih n – 2 (2) : (3) Total ∑Y − nY

n – 1

tengahkuadratresidutengahkuadratregresiF 2n1,

d. Pengujian koefisien regresi (Uji t)

1) Hipotesis : H0 : b = 0, HA : b 0

Kriteria uji: jika b = 0 maka variable independen (X) tidak

berpengaruh terhadap variable dependen (Y). jika b 0 maka X

berpengaruh terhadap Y.

2) Menentukan nilai kritis berdasarkan db dan level signifikan

3) Menentukan nilai t hitung dengan persamaan

Page 54: 0a93cf834aeea825

40

/n(X))(XSeS;

Sβbt

22bb

Se = kesalahan standar estimasi (standareror of estimate).

Besarnya Se menunjukkan ketepatan persamaan estimasi terhadap nilai

variable dependen yang sesung-guhnya. Semakin kecil nilai Se,

semakin tinggi ketepatan persamaan estimasinya, dan sebaliknya.

kn)Y(Y

Se2

Page 55: 0a93cf834aeea825

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Metode Pembelajaran Bergambar (Picture And Picture) Berbantuan

Media Herbarium

1. Data Hasil Pretest Eksperimen

Data hasil pretest pembelajaran menggunakan metode pembelajaran

bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium dapat dibuat

dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen

Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif 38 – 43 1 2,95% 44 – 49 3 8,82% 50 – 55 11 32,35% 56 – 61 8 23,53% 62 – 67 7 20,59% 68 - 73 4 11,76% Jumlah 34 100%

Nilai Rata-Rata 58,088 Ketuntasan Klasikal 32,35%

Gambar 4. Histogram Poligon Pretest Eksperimen

0

2

4

6

8

10

12

38 – 43 44 – 49 50 – 55 56 – 61 62 – 67 68 - 73

Frek

uens

i

Interval Nilai

41

Page 56: 0a93cf834aeea825

42

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data hasil pretest kelas

eksperimen mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 32,35% dengan nilai rata

– rata sebesar 58,088.

2. Data Hasil Posttest Eksperimen

Data hasil posttest pembelajaran menggunakan metode pembelajaran

bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium dapat dibuat

dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen

Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif 58 – 62 1 2,94% 63 – 67 1 2,94% 68 – 72 7 20,59% 73 – 77 11 32,35% 78 – 82 8 23,53% 83 – 87 6 17,65% Jumlah 34 100%

Nilai Rata-rata 76,176 Ketuntasan Klasikal 97,06%

Gambar 5. Histogram Poligon Posttest Eksperimen

0

2

4

6

8

10

12

58 – 62 63 – 67 68 – 72 73 – 77 78 – 82 83 – 87

Frek

uens

i

Interval Nilai

Page 57: 0a93cf834aeea825

43

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data hasil posttest kelas

eksperimen mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 97,06% dengan nilai rata

– rata sebesar 76,176.

B. Metode Ceramah

1. Data Hasil Pretest Kontrol

Data hasil pretest pembelajaran menggunakan metode ceramah dapat

dibuat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas Kontrol

Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif 38 – 43 1 2,94% 44 – 49 3 8,83% 50 – 55 15 44,12% 56 – 61 8 23,53% 62 – 67 4 11,76% 68 - 73 3 8,82% Jumlah 34 100%

Nilai Rata-rata 56,471 Ketuntasan Klasikal 20,59%

Gambar 6. Histogram Poligon Pretes Kontrol

0

2

4

6

8

10

12

14

16

38 – 43 44 – 49 50 – 55 56 – 61 62 – 67 68 - 73

Frek

uens

i

Interval Nilai

Page 58: 0a93cf834aeea825

44

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data hasil pretest kelas

kontrol mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 20,59% dengan nilai rata –

rata sebesar 56,471.

2. Data Hasil Posttest Kontrol

Data hasil posttest pembelajaran menggunakan metode ceramah

tanpa dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4. Distribusi frekuensi hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol

Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif 54 – 58 3 8,82% 59 – 63 4 11,77% 64 – 68 11 32,35% 69 – 73 11 32,35% 74 – 78 3 8,83% 79 - 83 2 5,88% Jumlah 34 100%

Nilai Rata-rata 66,912 Ketuntasan Klasikal 79,41%

Gambar 7. Histogram Poligon Posttest Kontrol

0

2

4

6

8

10

12

54 – 58 59 – 63 64 – 68 69 – 73 74 – 78 79 - 83

Frek

uens

i

Interval Nilai

Page 59: 0a93cf834aeea825

45

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data hasil posttest kelas

kontrol mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 79,41% dengan nilai rata –

rata sebesar 66,912.

C. Perbedaan Metode Pembelajaran Bergambar (Picture And Picture)

Berbantuan Media Herbarium dan Metode Ceramah

1. Hasil Pretest dan Posttest siswa Kelas Eksperimen

Setelah diperoleh data tersebut, maka data diuji menggunakan uji t,

didapat data pretest dan posttest sebagai berikut.

088,581 X

176,762 X

thitung = 10,462

ttabel = 2,035

probabilitas (sig.t) 0,000

thitung dan probabilitas (sig.t) menunjukkan tidak signifikansi pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Karena thitung > ttabel dan

(sig.t) 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara pretest dan posttest kelompok eksperimen.

Tabel 5. Perbedaan Data Hasil Pretest dan Posttes Siswa Kelas Eksperimen

Pembeda Pretest Posttest

Nilai Maksimal 70 85

Nilai Minimal 40 60

Nilai Rata-Rata 58,088 76,176

Ketuntasan Klasikal 32,35% 97,06%

Page 60: 0a93cf834aeea825

46

Gambar 8. Histogram Perbedaan Pretest dan Postest Eksperimen

2. Hasil Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol

Setelah diperoleh data tersebut, maka data diuji menggunakan uji t,

didapat data pretest dan posttest sebagai berikut.

471,561 X

912,662 X

thitung = 6,205

ttabel = 2,035

probabilitas (sig.t) 0,000

thitung dan probabilitas (sig.t) menunjukkan tidak signifikansi pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Karena thitung > ttabel dan

(sig.t) 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara pretest dan posttest kelompok kontrol.

Tabel 6. Perbedaan Data Hasil Pretest dan Posttes Siswa Kelas Kontrol

Pembeda Pretest Posttest Nilai Maksimal 70 80 Nilai Minimal 40 55

Nilai Rata-Rata 56,471 66,912 Ketuntasan Klasikal 20,59% 79,41%

70

85

40

6058.088

97.06

0

20

40

60

80

100

120

Pretest Posttest

Nilai Maksimal

Nilai Minimal

Nilai Rata-Rata

Page 61: 0a93cf834aeea825

47

Gambar 9. Histogram Perbedaan Pretest dan Postest Kontrol

3. Hasil Pretest Siswa Kelas Eksprimen dan Kontrol

Setelah diperoleh data tersebut, maka data diuji menggunakan uji t

didapat data pretest sebagai berikut.

088,581 X

471,562 X

thitung = 0,859

ttabel = 2,035

thitung dan probabilitas (sig.t) menunjukkan tidak signifikansi pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Karena thitung < ttabel dan

(sig.t) 0,302 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Jadi kesimpulannya tidak ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar. Hasil

analisis data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat

sebagai berikut.

70

80

40

5556.471

66.912

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pretest Posttest

Nilai Maksimal

Nilai Minimal

Nilai Rata-Rata

Page 62: 0a93cf834aeea825

48

Tabel 7. Perbedaan Data Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pembeda Kelas Eksperimen Metode Ceramah

Nilai Maksimal 70 70 Nilai Minimal 40 40 NilaiRata-rata 57,771 56,471

Ketuntasan Klasikal 32,35% 20,59%

Gambar 10. Histogram Perbedaan Pretest Eksperimen dan Pretest Kontrol

4. Hasil Posttest Siswa Kelas Eksprimen dan Kontrol

Setelah diperoleh data tersebut, maka data diuji menggunakan uji t

didapat data pretest sebagai berikut.

176,761 X

912,662 X

thitung = 6,141

ttabel = 2.035

probabilitas (sig.t) 0,000

thitung dan probabilitas (sig.t) menunjukkan signifikansi pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Karena thitung > ttabel dan

(sig.t) 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

70 70

40 40

57.771 56.471

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai Maksimal

Nilai Minimal

Nilai Rata-Rata

Page 63: 0a93cf834aeea825

49

Jadi kesimpulannya ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar. Hasil analisis

data posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat

sebagai berikut.

Tabel 8. Perbedaan Data Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol

Gambar 11. Histogram Perbedaan Posttest Eksperimen dan Posttest Kontrol

D. Regresi Linier

1. Kelas Eksperimen

Persamaan umum regresi linear sederhana antara motivasi belajar

terha-dap hasil belajar pada kelas eksperimen.

Y = a + b X

Y = 18,695 + 1,367 X

t 9,495

ttabel 2,035

Keterangan.

8580

6055

76.17666.912

0102030405060708090

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai Maksimal

Nilai Minimal

Nilai Rata-Rata

Pembeda Kelas Eksperimen Metode Ceramah

Nilai Maksimal 85 80 Nilai Minimal 60 55 NilaiRata-rata 76,176 66,912

Ketuntasan Klasikal 97,06% 79,41%

Page 64: 0a93cf834aeea825

50

a = 18,695 artinya rata-rata pengaruh (mean or average effect) dari

berbagai variabel yang dipengaruhi Y (hasil belajar), tetapi tidak

dimasukkan kedalam persamaan regresi.

b = 1,367 artinya bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar 1, maka hasil

belajar akan meningkat sebesar 1,367.

F = 77.007 artinya signifikan pada level 5%

t = 9,495 artinya signifikan pada level 5%

ttabel = 2,035 artinya thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa persamaan

re-gresi secara signifikan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh

motiva-si terhadap hasil belajar.

R = 0,841 artinya nilai koefisien korelasi atau hubungan antara varibel

moti-vasi belajar (X) dengan variabel hasil belajar (Y).

R square (R2) = 0,706 artinya ada pengaruh sumbangan motivasi belajar

ter-hadap naik turunnya hasil belajar yaitu 70,6% sedangkan sisanya 29,4

dipe-ngaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan

seperti la-tar belakang keluarga siswa, kondisi kelas, lingkungan, fasilitas.

2. Kelas Kontrol

Persamaan umum regresi linear antara motivasi belajar terhadap

prestasi belajar pada kels kontrol.

Y = a + b X

Y = 37,41 + 1,167 X

t 10,32

ttabel 2,060

Keterangan.

a = 37,41 artinya artinya rata-rata pengaruh (mean or average effect) dari

berbagai variabel yang dipengaruhi Y (hasil belajar), tetapi tidak

dimasukkan ke dalam persamaan regresi.

b = 1,167 artinya bahwa setiap peningkatan motivasi sebesar 1, maka

prestasi belajar akan meningkat sebesar 1,167.

F = 90,253 artinya signifikan pada level 5%

t = 10,32 artinya signifikan pada level 5%

Page 65: 0a93cf834aeea825

51

ttabel = 2,060 artinya thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa persamaan

re-gresi secara signifikan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh

motiva-si terhadap hasil belajar.

R = 0,859 artinya nilai koefisien korelasi atau hubungan antara varibel

moti-vasi belajar (X) dengan variabel hasil belajar (Y).

R square (R2) = 0,738 artinya ada pengaruh sumbangan motivasi belajar

ter-hadap naik turunnya hasil belajar yaitu 73,8% sedangkan sisanya 26,2

dipe-ngaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan

seperti latar belakang keluarga siswa, kondisi kelas, lingkungan, fasilitas.

Page 66: 0a93cf834aeea825

52

BAB V

PEMBAHASAN

A. Kelas Eksperimen

1. Pretest Eksperimen

Pada tabel distribusi frekuensi hasil pretest siswa kelas eksperimen

dapat dilihat untuk interval nilai 38 – 43 sebanyak 1 siswa, 44 – 49 sebanyak

3, 50 – 55 sebanyak 11, 56 – 61 sebanyak 8, 62 – 67 sebanyak 7, dan 68 - 73

sebanyak 4. Nilai rata-rata 58,088 dengan ketuntasan klasikal sebanyak

32,35%. Hal tersebut dikarenakan siswa belum diberikan perlakuan sehingga

belum memahami materi yang diajarkan, serta menyebabkan hasil belajar

yang diperoleh rendah.

2. Posttest Eksperimen

Pada tabel distribusi frekuensi hasil posttest siswa kelas eksperimen

dapat dilihat untuk interval nilai 58 - 62 sebanyak 1 siswa, 63 – 67 sebanyak 1

siswa, 68 – 72 sebanyak 7, 73 – 77 sebanyak 11, 78 – 82 sebanyak 8, dan 83 –

87 sebanyak 6. Nilai rata-rata 76,176 dengan ketuntasan klasikal sebanyak

97,06%. Hal tersebut dikarenakan siswa sudah diberikan pelakuan yaitu

menggunakan metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

berbantuan media herbarium, sehingga siswa mampu memahami materi yang

diajarkan serta menyebabkan hasil belajar yang diperoleh sangat baik.

3. Perbedaan Pretest dan Posttest siswa Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel perbedaan data hasil pretest dan posttest kelas

eksperimen diatas dapat dilihat nilai rata-rata untuk pretest 58,088. Sedangkan

nilai rata-rata posttest 76,176. Setelah di analisis menggunakan uji t, diperoleh

thitung sebesar 10,462 dengan pro-babilitas (sig.t) 0,000. Untuk taraf

signifikansi 0,05 diperoleh ttabel sebesar 2,035. Karena thitung > ttabel dan (sig.t)

0,000 < 0,05, thitung dan probabilitas (sig.t) menunjukkan signifi-kansi

pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), maka

dapat di-katakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan

52

Page 67: 0a93cf834aeea825

53

posttest kelompok eksperimen. Hal tersebut disebabkan pada saat pretest

siswa belum memahami materi, sedangkan pada saat posttest siswa sudah

sangat memahami materi karena menggunakan metode pembelajaran

bergambar (picture and picture) berbantuan media herbarium.

B. Kelas Kontrol

1. Pretest Kontrol

Pada tabel distribusi frekuensi hasil pretest siswa kelas kontrol dapat

dilihat untuk interval nilai 38-43 sebanyak 1 siswa, 44-49 sebanyak 3, 50-55

sebanyak 15, 56-61 sebanyak 18, 62-67 sebanyak 4, dan 68-73 sebanyak 3

siswa. Nilai rata-rata 56,471 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 20,59%. Hal

tersebut dikarenakan siswa belum dijelaskan serta belum memahami materi

yang diajarkan sehingga hasil belajar yang diperoleh rendah.

2. Posttest Kontrol

Pada tabel distribusi frekuensi hasil posttest siswa kelas kontrol dapat

dilihat untuk interval nilai 54-58 sebanyak 3 siswa, 59-63 sebanyak 4, 64-68

sebanyak 11, 69-73 sebanyak 11, 74-78 sebanyak 3, 79-83 sebanyak 2. Nilai

rata-rata 66,912 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 79,41%. Hal tersebut

dikarenakan dengan metode ceramah siswa cukup memahami materi yang

diajarkan sehingga hasil belajar yang diperoleh cukup baik.

3. Perbedaan Pretest dan Posttest siswa Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel perbedaan data hasil pretest dan posttest kelas

kontrol diatas dapat dilihat nilai rata-rata untuk pretest 56,471. Dan nilai rata-

rata posttest 66,912. Setelah dianalisis menggunakan uji t, diperoleh thitung

sebesar 6,205 dengan probabilitas (sig.t) 0,000. Untuk taraf signifikansi 0,05

diperoleh ttabel sebesar 2,035. Karena thitung > ttabel dan (sig.t) 0,000 < 0,05, thitung

dan probabilitas (sig.t) menunjukkan signifikansi pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y), maka dapat dikatakan bahwa

ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest kelompok kontrol.

Hal tersebut disebabkan pada saat pretest siswa belum memahami materi,

sedangkan pada saat posttest siswa sudah cukup memahami materi.

Page 68: 0a93cf834aeea825

54

C. Perbedaan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel perbedaan data hasil pretest siswa di atas dapat

dilihat data hasil belajar dengan metode ceramah, nilai rata-rata pretest

kelompok kontrol ini sebesar 56,471. Sedangkan, menggunakan metode

pembelajaran bargambar (picture and picture) berbantuan media herbarium,

nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen ini sebesar 58,088. Setelah

dianalisis kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya

dianalisa dengan uji t, diperoleh thitung sebesar 0,859. Untuk taraf signifikansi

0,05 diperoleh ttabel sebesar 2,035. Karena thitung < ttabel maka Ho diterima yang

berarti tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar biologi

antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan belajar yang sama sebagai kelas

sampel.

2. Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel perbedaan data hasil posttest siswa di atas dapat

dilihat data ha-sil belajar dengan metode ceramah, nilai rata-rata posttest

kelompok kontrol ini sebesar 66,912. Sedangkan, hasil belajar menggunakkan

metode pembelajaran bargambar (picture and picture) berbantuan media

herbarium, nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen ini sebesar 76,176.

Setelah dianalisa data awal diperoleh bahwa sampel berdistribusi

normal dan homogen. Selanjutnya dianalisa akhir dengan uji t, diperoleh thitung

sebesar 6,141. Untuk taraf signifikansi 0,05 diperoleh ttabel sebesar 2,035.

Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak yang berarti menunjukan bahwa ada

perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar biologi antara kelas kontrol

dengan kelas eksperimen.

Menurut hasil perhitungan yang telah dijelaskan diatas, terdapat

perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal

ini dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Fakor internal

berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti, pemahaman siswa terhadap

materi dan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajarnya.

Page 69: 0a93cf834aeea825

55

Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan berusaha mencari

informasi dari berbagai sumber belajar, berani bertanya, berpendapat, dan

menjawab pertanyaan supaya dapat memahami materi dan mendapatkan hasil

belajar yang maksimal. Sedangkan faktor eksternal yaitu cara pembelajaran

guru yang menyenangkan seperti mengubah cara pembelajaran yang biasanya

menggunakan metode ceramah dapat diubah dengan menggunakan metode

pembelajaran bergambar (picture and picture), dimana dapat diselingi dengan

bantuan media herbarium. Selain cara mengajar guru, teman dan lingkungan

disekitar siswa juga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Memahami peranan media dalam proses mendapatkan penga-laman

belajar bagi siswa. Dale’s melukiskan dalam sebuah kerucut yang kemudian

dinamakan kerucut pengalaman Dale’s. Kerucut pengalaman ini dianut secara

luas untuk menentukan alat Bantu atau media apa yang sesuai agar siswa

memperoleh pengalaman belajar secara mudah. Kerucut pengalaman yang

dikemukakan oleh Dale’s itu memberikan gambaran bahwa pengalaman

belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami

sendiri apa yang dipelajari, proses mengalami, dan mendengarkan melalui

media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Didalam kerucut

pengalaman Dale’s terdapat beberapa aspek yang perlu diingat diantaranya

membaca (10%), mendengar (20%), melihat gambar (30%), (melihat video,

melihat peragaan, melihat demontrasi, melihat yang terjadi di lokasi (50%)),

partisipasi dalam diskusi dan berpendapat (70%), (prestasi, simulasi,

melakukan tindakan yang nyata (90%)) (Purnomo 2010: 18).

Hal ini didukung oleh Arsyad (2002:17) bahwa melalui pendekatan

kontekstual dengan penggunaan media pembelajaran dapat memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih

efektif dan efisien, selain itu pembelajaran akan lebih menarik perhatian

siswa, membangkitkan semangat belajar serta cara berpikir.

Berdasarkan hasil penelitian pada kelas kontrol yang menggunakan

metode cera-mah menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah dikatakan

belum berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan persentase ketuntasan klasikal

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas kontrol

Page 70: 0a93cf834aeea825

56

masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, dimana siswa

dapat dikatakan tuntas belajar jika mendapatkan nilai di atas nilai 65.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media

herbarium lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah. Dengan kata

lain metode pembelajaran bergambar (picture and picture) dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Pteridophyta.

Sehingga metode pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan

media herbarium cocok untuk diterapkan pada saat proses pembelajaran

khususnya pada materi Pterydophyta dibandingkan dengan metode ceramah

yang selama ini masih banyak diterapkan di sekolah.

Page 71: 0a93cf834aeea825

57

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1. pembelajaran biologi pada penggunaan metode pembelajaran bergambar

(picture and picture) berbantuan media herbarium dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar. Hal ini disebabkan karena adanya metode

pembelajaran bergambar (picture and picture) yang mendorong siswa

untuk belajar mandiri dan bekerjasama untuk memcahan permasalaan

sehingga bagi siswa lebih menarik dalam belajar. Dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini dapat menjawab tujuan yang ingin dicapai.

2. Penerapan metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

berbantuan media herbarium pada materi Pteridophyta lebih efektif

dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah.

3. Pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa melalui metode

pembelajaran bergambar (picture and picture) berbantuan media

herbarium lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah pada materi

Pteridophyta.

B. Saran

Sehubungan dengan usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar biologi, maka penulis memberikan saran sebagai

berikut.

1. Guru bidang studi khususnya guru Biologi hendaknya memperhatikan

bahwa siswa sebagai subyek pembelajaran, bukan semata-mata objek

pembelajaran. Oleh karena itu pemberian motivasi untuk meningkatkan

kemauan belajar siswa harus dikembangkan.

2. Penggunaan metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

berbantuan media herbarium dapat digunakan sebagai upaya untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi

terutama pada materi Pteridophyta.

Page 72: 0a93cf834aeea825

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

------. 2002. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyati, dan Mudjiono. 2002. Belajar dan mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S B. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:

Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar . 2001. Media Pendidikan Cetakan ke Vi. Bandung : Citra

Aditya.

Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Majid, A. 2007. Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi

guru. Bandung : PT remaja rosda karya.

Purnomo, H. 2009. Metodologi penelitian. Semarang: IKIP PGRI Semarang.

------. 2011. Statistika deskriptif dan inferensial. Semarang: IKIP PGRI Semarang.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rohayati, Ade. 2003. Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Sadiman, arif S. 2011. Media pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman. 1986. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudjana, N. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

------. 1990. Penelitian hasil proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja

Rosda Cipta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suyitno, A. 2004. Dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika. Semarang:

UNNES.

Page 73: 0a93cf834aeea825

59

Syah, M. 1995. Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Winkel. W.S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Page 74: 0a93cf834aeea825

60

Page 75: 0a93cf834aeea825

61

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelompok Eksperimen dengan Metode pembelajaran Bergambar (picture

and picture) berbantuan Media Herbarium

Identitas Mata Pelajaran

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : X / Genap

Pertemuan ke- : 1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi

Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi

kelangsungan hidup di bumi

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan paku

2. Menjelaskan pengelompokan tumbuhan paku

3. Menyajikan contoh tumbuhan paku yang mempunyai nilai ekonomi tinggi

untuk berbagai kebutuhan

Tujuan

1. Siswa dapat menjelaskan cara-cara perkembangbiakan dan siklus hidup

tumbuhan paku

2. Siswa dapat menjelaskan pengelompokan tumbuhan paku

3. Siswa dapat mengumpulkan informasi contoh tumbuhan paku yang mem-

punyai nilai ekonomi tinggi untuk berbagai kebutuhan

Page 76: 0a93cf834aeea825

62

Materi Pembelajaran

1. Ciri-ciri tumbuhan paku

2. Daur hidup tumbuhan paku

3. Klasifikasi tumbuhan paku

4. Peranan tumbuhan paku bagi manusia

Metode Pembelajaran

1. Metode pembelajaran bergambar (picture and picture)

2. Tanya jawab

Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

Dalam kegiatan awal guru.

a. menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

b. mengajukan pertanyaan dengan mengkaitkan pengetahuan sebelumnya

c. menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

menyampaikan cakupan materi pokok yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi guru.

1.) melibatkan siswa untuk mencari informasi yang luas dengan pemberian

tugas, membaca buku pelajaran dan mencari informasi dari materi –

materi yang ada tentang tumbuhan paku.

2.) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa dalam kelompok dan antar

siswa antar kelompok, serta antar siswa dengan guru dalam diskusi.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi guru.

1.) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas tentang topik atau

tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.

Page 77: 0a93cf834aeea825

63

2.) Menggunakan pendekatan metode pembelajaran bergambar (picture and

picture) yang dibantu dengan media herbarium untuk melakukan diskusi

sesuai permasalahan.

3.) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peseta didik serta antar peserta

didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainya.

4.) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap pembelajaran.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi guru.

1) memberi umpan balik dan penguatan kepada siswa

2) memberikan konfirmasi terhadap hasil dari eksplorasi dan elaborasi

3) memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar dari kegiatan yang dilakukan.

3. Penutup (10 menit)

Dalam kegiatan penutup guru.

a. bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi ajar yang telah

diberikan

b. melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dan me-

nyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individu

Alat/bahan/sumber belajar

1. Buku ajar biologi

Pratiwi, D. A. 2006. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Sumber-sumber lain yang relevan, misalnya internet.

2. Herbarium kering

Page 78: 0a93cf834aeea825

64

Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian menggunakan tes lisan

2. Bentuk instrumen menggunakan tes pilihan ganda (PG)

Semarang, ……………... 2012

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Praktikan

Bambang Sudiarto, S. Pd Diah Anggraini

NIP. 196912071995 12 1 002 NPM. 08320220

Page 79: 0a93cf834aeea825

65

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelompok Kontrol dengan Metode Ceramah

Identitas Mata Pelajaran

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : X / Genap

Pertemuan ke- : 1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi

Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi

kelangsungan hidup di bumi

Indikator Pencapaian Kompetensi

4. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan paku

5. Menjelaskan pengelompokan tumbuhan paku

6. Menyajikan contoh tumbuhan paku yang mempunyai nilai ekonomi tinggi

untuk ber-bagai kebutuhan

Tujuan

4. Siswa dapat menjelaskan cara-cara perkembangbiakan dan siklus hidup

tumbuhan paku

5. Siswa dapat menjelaskan pengelompokan tumbuhan paku

6. Siswa dapat mengumpulkan informasi contoh tumbuhan paku yang

mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk berbagai kebutuhan

Page 80: 0a93cf834aeea825

66

Materi Pembelajaran

5. Ciri-ciri tumbuhan paku

6. Daur hidup tumbuhan paku

7. Klasifikasi tumbuhan paku

8. Peranan tumbuhan paku bagi manusia

Model Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah. Guru memberikan

ceramah. Ceramah yang diberikan tentang pengelolaan lingkungan. Adapun

langkah-langkahnya adalah sebagia berikut :

1. penyampaian informasi melalui ceramah

2. penugasan

diskusi dan presentasi

Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

Dalam kegiatan awal guru:

a. menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran

b. membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

c. menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

d. menyampaikan cakupan materi pokok yang akan dipelajari

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi guru membimbing dan menyuruh siswa untuk

membuka-buka pelajaran biologi sesuai pada pokok bahasan materi yang akan

dipelajari

Page 81: 0a93cf834aeea825

67

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi guru menjelaskan dengan lisan dan juga biasa

menggunakan alat-alat bantu seperti gambar-gambar, agar uraiannya menjadi

lebih jelas.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa

dan memberikan tugas pada siswa

3. Penutup (10 menit)

Dalam kegiatan penutup guru :

a. bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi ajar yang telah

diberikan

melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dan

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Alat/bahan/sumber belajar

3. Buku ajar biologi

Pratiwi, D. A. 2006. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Sumber-sumber lain yang relevan, misalnya internet.

4. Gambar-gambar tanaman paku.

Page 82: 0a93cf834aeea825

68

Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian menggunakan tes lisan

2. Bentuk instrumen menggunakan tes pilihan ganda (PG)

Semarang, ……………... 2012

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa

Praktikan

Bambang Sudiarto, S. Pd Diah Anggraini

NIP. 196912071995 12 1 002 NPM. 08320220

Page 83: 0a93cf834aeea825

69

Lampiran 3

INSTRUMEN TES

Mata Pelajaran : Biologi

Sub Bahasan : Pteridophyta ( tumbuhan paku )

Kelas / Semester : X (sepuluh) / 2

Waktu : menit

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf

a, b, c, dan d

1. Tumbuhan paku memperlihatkan ciri-ciri kecuali :

a. generasi gametofitnya adalah protalium

b. ujung daun muda umumnya menggulung

c. daur hidupnya mengalami metagenesis

d. akarnya berbentuk rhizoid

2. Tumbuhan paku memiliki kormus, bermetagenesis, dan hidup di tempat

yang….

a. lembab

b. kering

c. panas

d. tanahnya tandus

3. Daun ini berbentuk kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak

bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Daun ini tidak dapat

dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daunnya.

Pernyataan di atas tergolong ciri-ciri dari daun tumbuhan paku jenis….

a. tropofil

b. mikrofil

c. sporofil

d. makrofil

4. Penguapan pada tumbuhan paku tidak hanya melalui stomata, melainkan juga

melaui….

a. akar serabut yang berupa rhizome

Page 84: 0a93cf834aeea825

70

b. floem dan xilem

c. batang yang terdapat dalam tanah berupa rimpang

d. dinding sel epidermis yang berkutikula tipis

5. Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat struktur penting, yaitu

:

1) lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat ddi sekeliling organ

reproduksi

2) embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium

3) kutikula pada bagian luar

4) system transport internal yang mengangkut air dan zat makanandari

dalam tanah.

Perhatikan pernyataan di atas, yang benar terdapat pada nomor….

a. 1

b. 2

c. 3

d. semua benar

6. Bentuk daun tumbuhan paku saat usia muda yaitu….

a. daun selalu melingkar dan menggulung

b. daun umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun lebih dari

satu lapis

c. sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang

tersusun seperti jala

d. daunnya kebanyakan kaku, sempit, jarang, serta berdaun pipih dan lebar

7. Pada tumbuhan paku, sporagonium terkumpul dalam suatu tempat yang

disebut dengan ....

a. annulus

b. operculum

c. strobilus

d. sorus

8. Pada gametofit paku dewasa terdapat struktur pipih kecil berbentuk hati

melekat di tanah, disebut….

Page 85: 0a93cf834aeea825

71

a. protalus

b. indisium

c. spora

d. sorus

9. Protalus biasanya menghasilkan…….

a. spermatozoid

b. anteridium dan arkegonium

c. sel telur

d. mikrospora

10. Perhatikan bagan berikut.

X, Y, dan Z berturut-turut adalah….

a. sperma, sel telur, protalium

b. sporofit, sel telur, sperma

c. protalium, sperma, sel telur

d. sel telur, sperma, protalium

Page 86: 0a93cf834aeea825

72

11. Perhatikan bagan berikut.

Dari bagan tersebut, fase makroprotalium ditunjukan oleh nomor ….

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 dan 5

12. Mikrospora merupakan ….

a. spora berkelamin betina

b. spora yang berukuran besar

c. spora yang ukurannya sama

d. spora yang berukuran kecil

13. Spora tumbuhan paku jika mendapatkan tempat lembab dan cocok, akan

tumbuh berkecambah menjadi….

a. protalium

b. gametofit

c. gametangium

d. sporofit

14. Ditinjau dari metagenesisnya, tumbuhan paku dewasa merupakan….

a. protalium

b. gametifit

c. gametangium

d. sporofit

15. Berikut adalah contoh spesies divisio Psilophyta, yaitu ….

a. Marchantia polymorpha

b. Lycopodium sp

Page 87: 0a93cf834aeea825

73

c. Psilotum sp

d. Equisetum sp

16. Di bawah ini yang merupakan spesies dari dvisio Pterophyta, kecuali…..

a. Equisetum sp

b. Marsilea crenata

c. Asplenium nidus

d. Adiantum sp

17. Paku ekor kuda merupakan tumbuhan paku yang termasuk ke dalam divisio

….

a. Sphenophyta

b. Lycophyta

c. Psilophyta

d. Pterophyta

18. Pada sporangium Equisetum sp terdapat struktur yang berbentuk kerucut

yang dinamakan ….

a. sporofit

b. indusium

c. strobilus

d. sorus

19. Selaginella sp merupakan paku heterospora karena ….

a. menghasilkan spora yang sama

b. menghasilkan gamet yang berbeda jenis

c. menghasilkan satu jenis spora

d. menghasilkan spora yang berbeda jenis

20. Klasifikasi Pteridophya dibagi menjadi 4 divisio yaitu.

1) Psilotophyta

2) Lycophyta

3) Sphenophyta

4) Pterophyta

Dari 4 divisio diatas yang termasuk dalam divisio dari spesies tanaman

Lycopodium sp yaitu….

Page 88: 0a93cf834aeea825

74

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

21. Azolla pinnata merupakan tanaman paku yang dapat bersimbiosis dengan

alga hijau-biru Anabaena azollae dalam memfiksasi nitrogen bebas.

Pernyataan tersebut merupakan peranan dari tumbuhan paku bagi kehidupan

manusia jika di lihat dari segi…

a. penghasil obat-obatan

b. sebagai tanaman hias

c. pembuatan karangan bunga

d. sebagai bahan pupuk hijau

22. Dibawah ini tumbuhan paku yang dapat bermanfaat sebagai tanaman hias

kecuali….

a. Selaginella sp

b. Marsilea crenata

c. Asplenium sp

d. Adiantum sp

23. Satu tumbuhan paku yang bermanfaat sebagai penghasil obat-obatan

adalah…

a. Selaginella sp

b. Marsilea crenata

c. Aspidium sp

d. Lycopodium cernuum

24. Marsilea crenata merupakan salah satu tumbuhan yang bermanfaat bagi

manusia yaitu sebagai….

a. obat-obatan

b. sayuran

c. pupuk hijau

d. tanaman hias

25. Contoh tumbuhan paku yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia,

diantanya.

Page 89: 0a93cf834aeea825

75

1) Pteridium aquilium

2) Marsilea crenata

3) Lycopodium cernuum

4) Asplenium sp

Dari pernyataan diatas yang termsuk peranan tumbuhan paku bagi kehidupan

manusia jika dilihat dari segi sebagai bahan dalam pembuatan karangan

bunga yaitu….

a. 1

b. 2

c. 3

d. semua benar

Page 90: 0a93cf834aeea825

76

KUNCI JAWABAN

1. D 11. A 21. D

2. A 12. D 22. B

3. B 13. B 23. C

4. D 14. D 24. B

5. D 15. C 25. C

6. A 16. A

7. D 17. A

8. A 18. C

9. B 19. D

10. C 20. B

Page 91: 0a93cf834aeea825

77

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI SEMARANG Jln. Lontar No.1 (Sidodadi Timur) Telp: 8316377 Semarang

LEMBAR JAWABAN Nama :

Kelas :

No. Absen :

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf

a, b, c, dan d

1. a b c d 11. a b c d 21. a b c d

2. a b c d 12. a b c d 22. a b c d

3. a b c d 13. a b c d 23. a b c d

4. a b c d 14. a b c d 24. a b c d

5. a b c d 15. a b c d 25. a b c d

6. a b c d 16. a b c d

7. a b c d 17. a b c d

8. a b c d 18. a b c d

9. a b c d 19. a b c d

10. a b c d 20. a b c d

Page 92: 0a93cf834aeea825

78

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI SISWA

Nama :

No. absen :

Kelas :

Petunjuk pengisian

1. Isilah lembar observasi di bawah ini secara jujur dan obyektif. 2. Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan. 3. Setiap pertanyaan-pertanyaan pada kolom, disediakan tempat jawaban yaitu:

SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-kadang JR : Jarang TP : Tidak pernah

No Pernyataan Skala SL SR KD JR TP

1. Memiliki perhatian yang besar pada saat pelajaran berlangsung.

2. Belajar dengan penuh semangat.

3. Aktif bertanya dalam belajar.

4. Tergerak dalam memulai aktifitas belajar.

5. Memiliki harapan untuk memperoleh suatu efek dan penafsiran terhadap makna efek itu untuk dirinya sendiri.

6. Memiliki susunan belajar tinggi untuk mengangkat diri lebih jauh menuju keberhasilan.

7. Tidak takut mengalami kegagalan.

Page 93: 0a93cf834aeea825

79

8. Memiliki rasa tertarik dan kemajuan belajar yang memberikan kepuasan diri.

9. Memiliki kepercayaan diri dan mampu bekerjasama dengan teman yang lain.

10.

Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan, tidak hanya untuk mendapatkan nilai tetapi untuk memperoleh keberhasilan bila belajar secara tepat.

Keterangan: Kriteria: SL : Selalu, skor 5 10−18 : tidak termotivasi SR : Sering, skor 4 19−26 : kurang termotivasi KD : Kadang-kadang, skor 3 27−34 : cukup termotivasi JR : Jarang, skor 2 35−42 : termotivasi TP : Tidak pernah, skor 1 43−50 : sangat termotivasi

Page 94: 0a93cf834aeea825

81

Lampiran 5

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI SEMARANG

Jln. Lontar No.1 (Sidodadi Timur) Telp: 8316377 Semarang

ALAT PENILAIAN KOMPETENSI GURU

Nama Guru :

NIP / NPP :

Nama Sekolah :

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah dari setiap deskriptor yang akan diamati

Berilah tanda (√) pada kolom skala yang tersedia pada setiap pernyataannya Kompetensi yang dinilai Deskriptor Skala Skor A B C D E Kompetensi pedagogik dan prfesional

Perencanan Pembelajaran 1. Merumuskan tujuan pembelajaran

dengan jelas 2. Memilih dan mengorganisasikan materi

ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran 3. Memiliah sumber dan media sesuai

dengan tujuan dan materi 4. Merumuskan skenario pembelajaran

dengan jelas, rinci, dan sesuai dengan tujuan

5. Menyusun instrumen penilaian dengan lengkap dan sesuai dengan tujuan

Pelaksanaan Pembelajaran 1. Mengingatkan kembali pelajaran yang

disampaikan sebelumnya dan men-jelaskan pentingnya materi pelajaran

2. Menunjukan penguasaan materi pem-belajaran

3. Mengaitkan materi dengan penge- tahuan lain yang relevan dengan realita kehidupan

4. Menyampaikan materi secara logis

Page 95: 0a93cf834aeea825

82

dan jelas 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan tujuan dan karakteristik peserta didik

6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut dan bervariasi

7. Mampu mengelola kelas 8. Melaksanakan pembelajaran yang

bersifat kontekstual 9. Melaksanakan pembelajaran 10. Mengelola waktu pembelajaran se-

cara efisien 11. Menggunakan media secara efektif

dan efisien 12. Melibatkan peserta didik dalam pe-

manfaatan media 13. Menumbuhkan partisipasi aktif pe-

serta didik daalam pembelajaran 14. Merangsang siswa untuk bertanya

(pertanyaan jelas dan mengacu pada indikator)

15. Menanggapi dan terbuka terhadap pertanyaan dan respon peserta didik

16. Menumbuhkan keceriaan dan antu-siasme peserta didik

17. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan dengan jelas, baik, dan benar

18. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan

19. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman denngan melibatkan pe-serta didik

20. Memberikan tugas atau tindak lanjut Kepribadian dan sosial

21. Memiliki kepribadian yang tinggi dan sikap tenang pada saat praktik mengajar

22. Memiliki rasa percaya diri 23. Berpenampilan rapi dan sopan 24. Berbicara, bersikap, dan berperilaku

baik terhadap sesama praktikan, guru,

Page 96: 0a93cf834aeea825

83

dan siswa 25. Bertanggung jawab atas tugas-tugas

yang diberikan 26. Berperilaku jujur dan terbuka 27. Disiplin dan cermat dalam menger-

jakan tugas 28. Bersemangat dalam menjalankan tugas 29. Ramah dan simpatik 30. Menjadi teladan bagi sesama praktikan

dan siswa 31. Mampu berkomunikasi secara lisan

maupun tetulis 32. Mampu menggunakan bahasa Indo-

nesia dengan benar 33. Mampu menggunakan teknologi ko-

munikasi dan informasi 34. Mampu menyesuaikan dengan kondisi

siswa 35. Mampu bekerjasama dengan sesama

praktikan, siswa, kepala sekolah, guru, dan karyawan

36. Mampu membina hubungan baik dengan sesame praktikan, siswa, guru, dan komponen sekolah yang lain

37. Mengenali keunggulan dan kelemahan siswa

38. Menghargai hak-hak siswa 39. Mendorong siswa untuk menghargai

siswa lain 40. Mendorong minat siswa untuk belajar

Jumlah Penyekoran : A = skor 5 Skor 169 – 200 baik sekali B = skor 4 Skor 137 – 168 baik C = skor 3 Skor 105 – 136 cukup D = skor 2 Skor 72 – 104 kurang E = skor 1 Skor 40 – 71 kurang sekali Nilai kompetensi guru

Nilai = ∑ Skor yang diperoleh∑ Skor maksimal x 100

Page 97: 0a93cf834aeea825

84

Lampiran 6 DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN

NO KODE SISWA NAMA SISWA 1 E-1 Ari Novita

2 E-2 Anis Lutfick 3 E-3 Deni Dwi Handoko 4 E-4 Dewi Astuti 5 E-5 Eva Agustina 6 E-6 Efi Trisayekti 7 E-7 Eka Nur Atika 8 E-8 Firman Prayogo 9 E-9 Fitri Hikmawati

10 E-10 Fahrizal Maulana 11 E-11 Idhotun Nasyin 12 E-12 Kurniawan 13 E-13 Lia Endang Suryani 14 E-14 Lingga 15 E-15 M. Ifan Nindra 16 E-16 M. Nuryatin 17 E-17 M. Alex Azizan 18 E-18 M. Wahyu A. 19 E-19 Nendra April Liyani 20 E-20 Nurul Farah 21 E-21 Nuzulul Ulya 22 E-22 Novika Purwaningrum 23 E-23 Rika Irmawati 24 E-24 Roudhotul Jannah 25 E-25 Ryan Wahayu Saputra 26 E-26 Rudi Aprilianto 27 E-27 Roviqqriyanto 28 E-28 Septian Melani 29 E-29 Siti Mustofiyah 30 E-30 Sri Lestari 31 E-31 Siska Haditia 32 E-32 Tivani Rika 33 E-33 Wahyu Wulandari 34 E-34 Yopi Widianto

Page 98: 0a93cf834aeea825

85

Lampiran 7 DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL

KODE KODE SISWA NAMA SISWA 1 K-1 Adi prastyo 2 K-2 Arika dwi cahyani 3 K-3 Doni styawan 4 K-4 Danang prabowo 5 K-5 Eli yustita 6 K-6 Eka nurlinda 7 K-7 Ernawati 8 K-8 Fitroh 9 K-9 Fikri bachtiar

10 K-10 Faiz laksmana 11 K-11 Idham kholik 12 K-12 Indah sholihah 13 K-13 Lina wulansari 14 K-14 Lutfia nur hayatun 15 K-15 Linggar aji purwanto 16 K-16 Miftahudin 17 K-17 M. Ridwan 18 K-18 M. Nasirul wahid 19 K-19 Mita anggreani 20 K-20 Nina rusmayanti 21 K-21 Nizamudin 22 K-22 Nurul hidayah 23 K-23 Nur asih 24 K-24 Rofi dwi saputra 25 K-25 Rony setiawan 26 K-26 Riky putra pratama 27 K-27 Rudy prasojo 28 K-28 Siti mukayanah 29 K-29 Siti muslihah 30 K-30 Siti laelatul 31 K-31 Santi laila sarah 32 K-32 Tinawati 33 K-33 Wulandari 34 K-34 Wahyu galih ariawibowo

Page 99: 0a93cf834aeea825
Page 100: 0a93cf834aeea825

87

Lampiran 8 HASIL UJI COBA

No Kode Nomor Item

Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

23 1 U-29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529

22 2 U-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22 484

22 3 U-18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 22 484

22 4 U-20 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484

22 5 U-25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 484

22 6 U-31 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484

21 7 U-03 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 441

21 8 U-07 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 441

21 9 U-09 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441

21 10 U-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 21 441

21 11 U-12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21 441

21 12 U-15 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441

21 13 U-27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441

21 14 U-28 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441

20 15 U-01 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 40

Page 101: 0a93cf834aeea825

88

0

20 16 U-10 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400

20 17 U-16 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400

20 18 U-21 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 20 400

20 19 U-26 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 400

19 20 U-13 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 19 361

19 21 U-14 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 19 361

19 22 U-22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19 361

19 23 U-32 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 361

18 24 U-33 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 324

18 25 U-06 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324

17 26 U-08 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 17 289

17 27 U-17 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289

17 28 U-19 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 17 289

15 29 U-23 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 225

15 30 U-24 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15 225

13 31 U-04 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 13 169

12 32 U-05 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 12 144

10 33 U-30 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 10 10

Page 102: 0a93cf834aeea825

89

0

10 34 U-34 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 10 100

X 29 28 12 28 27 23 28 15 28 28 29 26 16 17 30 30 19 30 26 26 30 28 29 29 28 639

1239

9 X2 29 28 12 28 27 23 28 15 28 28 29 26 16 17 30 30 19 30 26 26 30 28 29 29 28 XY 564 548 247 530 526 451 524 306 548 543 565 508 325 340 577 578 363 581 506 508 560 546 560 550 545

rxy 0.465 0.50 0.39 0.086 0.40 0.348 -0.05 0.422 0.496 0.38 0.49 0.4

0 0.42 0.3

6 0.36 0.38 0.1

0 0.46 0.36 0.40 -0.10 0.450 0.367 0.12

2 0.428

Ket

Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid

Tidak

valid Valid Valid Valid Valid Vali

d Valid Valid

Valid Valid

Tidak valid

Valid Valid Valid Tidak

valid Valid Valid Tida

k valid

Valid

p 0.853 0.824 0.353 0.824 0.794 0.676 0.82

4 0.441 0.824 0.824 0.853 0.765

0.471 0.5

0.882 0.882

0.559

0.882 0.765 0.765 0.882 0.824 0.853

0.853

0.824

q 0.147 0.176 0.647 0.176 0.206 0.324 0.17

6 0.559 0.176 0.176 0.147 0.235

0.529 0.5

0.118 0.118

0.441

0.118 0.235 0.235 0.118 0.176 0.147

0.147

0.176

pq 0.125 0.145 0.228 0.145 0.163 0.219 0.14

5 0.247 0.145 0.145 0.125 0.1

8 0.24

9 0.2

5 0.10

4 0.104 0.247

0.104 0.18 0.18 0.104 0.145 0.125

0.125

0.145

pq 4.077 s2 11.46 k/(k-1)

1.042 r11 0.671 Ket

Reliabel

B 29 28 12 28 27 23 28 15 28 28 29 26 16 17 30 30 19 30 26 26 30 28 29 29 28 JS 34

P 0.853 0.824 0.353 0.824 0.794 0.676 0.82

4 0.441 0.824 0.824 0.853 0.765

0.471

0.50

0.882 0.882

0.559

0.882 0.765 0.765 0.882 0.824 0.853

0.853

0.824

Ket Mudah Mudah Cukup Mudah Mudah Cukup Mudah Cukup Mudah Mudah Mudah Mu

dah Cuku

p Cukup

Mudah Mudah Cuk

up Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mud

ah Mudah

JBA 16 16 9 14 15 13 14 11 16 16 16 15 10 12 16 16 11 17 15 16 15 15 17 14 16 JBB 13 12 3 14 12 10 14 4 12 12 13 11 6 5 14 14 8 13 11 10 15 13 12 15 12 JSA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

D 0.176 0.235 0.353 0 0.176 0.176 0 0.412 0.235 0.235 0.176 0.235

0.235

0.412

0.118 0.118

0.176

0.235 0.235 0.353 0 0.118 0.294

-0.06

0.235

Ket jelek sedang sedang jelek jelek jelek jelek baik sedang sedang jelek sedang

sedang baik jelek jelek jele

k sedang sedang sedang jelek jelek sedang sngt.

jelek sedang

Page 103: 0a93cf834aeea825
Page 104: 0a93cf834aeea825

91

Lampiran 9 Perhitungan Validitas

Contoh perhitungan untuk butir No. 1 X

= 29 X2

= 29

Y = 639

Y2 = 12399

XY = 564 N = 34

=

34 564 - 29 639

34

29 - 29 2 34 12399 - 639 2

= 19176 - 18531

986

- 841 421566 - 408321

= 645

(

145 )( 13245 )

=

645

1920525

= 645

1385.8301

= 0.465

Dari tabel product moment untuk n = 34 diperoleh rtabel sebesar 0,339 Dikarenakan rhitung > rtabel, dengan demikian item No. 1 adalah valid

Page 105: 0a93cf834aeea825

92

Lampiran 10 Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Reliabilitas

Y = 639 Y2 = 12399 pq = 4,077

n = 25 N = 34

Varian Total (s2)

s2 = N

NYY

22 )(

= 34

34)639(12399

2

= 11,46

r11 =

2

2

1 spqs

nn

=

46,11

077,446,112425

= 1,042(0,644)

= 0,671

Untuk = 5%, N = 25 diperoleh rtabel = 0,339, karena r11 > rtabel maka dapat

dikatakan bahwa soal reliabilitas.

Tingkat Kesukaran

Contoh soal nomor 1

B = 29

Js = 34

P = JsB =

3429 = 0,853

Karena P >0,7, maka dapat dikatakan bahwa kriteria soal mudah. Daya Pembeda

Contoh soal nomor 1

BA = 16 BB = 13

JA = 17 JB = 17

D = 1713

1716

= 0,176

Karena D < 0,20, maka soal nomor 1 mempunyai daya pembeda jelek.

Page 106: 0a93cf834aeea825

93

DAFTAR NILAI PRETEST EKSPERIMEN (T1) KONTROL (T2)

No. Kode Eksperimen

Kode Kontrol

T1 T12 T2 T2

2

1 E-01 60 3600 K-01 60 3600

2 E-02 65 4225 K-02 65 4225

3 E-03 60 3600 K-03 55 3025

4 E-04 70 4900 K-04 50 2500

5 E-05 50 2500 K-05 55 3025

6 E-06 45 2025 K-06 55 3025

7 E-07 65 4225 K-07 60 3600

8 E-08 40 1600 K-08 70 4900

9 E-09 55 3025 K-09 45 2025

10 E-10 65 4225 K-10 60 3600

11 E-11 70 4900 K-11 55 3025

12 E-12 50 2500 K-12 50 2500

13 E-13 45 2025 K-13 65 4225

14 E-14 60 3600 K-14 60 3600

15 E-15 60 3600 K-15 50 2500

16 E-16 55 3025 K-16 55 3025

17 E-17 45 2025 K-17 45 2025

18 E-18 55 3025 K-18 55 3025

19 E-19 65 4225 K-19 50 2500

20 E-20 70 4900 K-20 70 4900

21 E-21 65 4225 K-21 60 3600

22 E-22 50 2500 K-22 65 4225

23 E-23 55 3025 K-23 45 2025

24 E-24 60 3600 K-24 60 3600

25 E-25 65 4225 K-25 55 3025

26 E-26 60 3600 K-26 50 2500

27 E-27 70 4900 K-27 55 3025

28 E-28 55 3025 K-28 40 1600

29 E-29 60 3600 K-29 50 2500

30 E-30 65 4225 K-30 60 3600

31 E-31 50 2500 K-31 65 4225

32 E-32 55 3025 K-32 55 3025

33 E-33 55 3025 K-33 60 3600

34 E-34 60 3600 K-34 70 4900

Jumlah 1975 116825 Jumlah 1920 110300

Rata-rata 58.088 Rata-rata 56.471

S2 63.659 S2 56.863

S 7.98 S 7.54

Lampiran 11

Page 107: 0a93cf834aeea825

94

DAFTAR NILAI POST TEST EKSPERIMEN (T1) KONTROL (T2)

No. Kode Eksperimen

Kode Kontrol

T1 T12 T2 T2

2

1 E-01 85 7225 K-01 75 5625

2 E-02 70 4900 K-02 75 5625

3 E-03 80 6400 K-03 70 4900

4 E-04 60 3600 K-04 65 4225

5 E-05 70 4900 K-05 70 4900

6 E-06 75 5625 K-06 65 4225

7 E-07 80 6400 K-07 70 4900

8 E-08 65 4225 K-08 80 6400

9 E-09 80 6400 K-09 65 4225

10 E-10 75 5625 K-10 70 4900

11 E-11 70 4900 K-11 65 4225

12 E-12 75 5625 K-12 60 3600

13 E-13 75 5625 K-13 70 4900

14 E-14 85 7225 K-14 70 4900

15 E-15 70 4900 K-15 65 4225

16 E-16 75 5625 K-16 65 4225

17 E-17 75 5625 K-17 55 3025

18 E-18 85 7225 K-18 65 4225

19 E-19 70 4900 K-19 60 3600

20 E-20 85 7225 K-20 80 6400

21 E-21 80 6400 K-21 70 4900

22 E-22 75 5625 K-22 75 5625

23 E-23 70 4900 K-23 55 3025

24 E-24 75 5625 K-24 70 4900

25 E-25 80 6400 K-25 65 4225

26 E-26 80 6400 K-26 60 3600

27 E-27 85 7225 K-27 65 4225

28 E-28 80 6400 K-28 55 3025

29 E-29 85 7225 K-29 65 4225

30 E-30 80 6400 K-30 65 4225

31 E-31 75 5625 K-31 70 4900

32 E-32 75 5625 K-32 60 3600

33 E-33 70 4900 K-33 70 4900

34 E-34 75 5625 K-34 70 4900

Jumlah 2590 198550 Jumlah 2275 153525

Rata-rata 76.176 Rata-rata 66.912 S2 37.968 S2 39.416 S 6.16 S 6.28

Lampiran 12

Page 108: 0a93cf834aeea825

95

Lampiran 13

UJI HOMOGENITAS

PRE TES

S12 = 63.65865

S22 = 56.86275

S2 terbesar

F

=

S2 terkecil

63.65865

=

56.86275

= 1.120

Untuk = 5%, dk pembilang = n1 - 1 = 34 - 1 = 33, dk penyebut = n2 - 1 = 34 -1= 33 diperoleh Ftabel = 1,788. Karena Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa kedua data homogen.

Page 109: 0a93cf834aeea825

96

Lampiran 14

UJI HOMOGENITAS POST TES

S12 = 37.96791

S22 = 39.41622

S2 terbesar

F

=

S2 terkecil

37.96791

=

39.41622

= 0.963

Untuk = 5%, dk pembilang = n1 - 1 = 34 - 1 = 33, dk penyebut = n2 - 1 = 34 -1= 33 diperoleh Ftabel = 1,788. Karena Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa kedua data homogen.

Page 110: 0a93cf834aeea825

97

Lampiran 15

Uji t Matching

No. Kode Pre Tes Kode Pre Tes

1 E-01 60 K-01 60 2 E-02 65 K-02 65 3 E-03 60 K-03 55

4 E-04 70 K-04 50 5 E-05 50 K-05 55 6 E-06 45 K-06 55 7 E-07 65 K-07 60 8 E-08 40 K-08 70 9 E-09 55 K-09 45

10 E-10 65 K-10 60 11 E-11 70 K-11 55 12 E-12 50 K-12 50

13 E-13 45 K-13 65 14 E-14 60 K-14 60 15 E-15 60 K-15 50 16 E-16 55 K-16 55 17 E-17 45 K-17 45 18 E-18 55 K-18 55 19 E-19 65 K-19 50

20 E-20 70 K-20 70 21 E-21 65 K-21 60 22 E-22 50 K-22 65 23 E-23 55 K-23 45 24 E-24 60 K-24 60 25 E-25 65 K-25 55 26 E-26 60 K-26 50 27 E-27 70 K-27 55 28 E-28 55 K-28 40

29 E-29 60 K-29 50 30 E-30 65 K-30 60 31 E-31 50 K-31 65 32 E-32 55 K-32 55 33 E-33 55 K-33 60 34 E-34 60 K-34 70

Page 111: 0a93cf834aeea825

98

Jumlah 1975 1920 Rata-rata 58.088 56.471

Si2 63.659 56.863 S2 60.261

thitung 0.859 ttabel 2.035

1 = 58.088 2 = 56.471

S1

2 = 63.659 S22 = 56.863

N1 = 34 N2 = 34

s2gab =

33

63.659 + 33 56.863

=

34 + 34 -2

3977.206

=

66

= 60.261

2)1()1( 22

ke

kkee

nnsnsn

__

x__

x

Page 112: 0a93cf834aeea825

99

Lampiran 16 Uji t

No. Kode Post Tes Kode Post Tes 1 E-01 85 K-01 75

2 E-02 70 K-02 75

3 E-03 80 K-03 70

4 E-04 60 K-04 65

5 E-05 70 K-05 70

6 E-06 75 K-06 65 7 E-07 80 K-07 70 8 E-08 65 K-08 80 9 E-09 80 K-09 65

10 E-10 75 K-10 70

11 E-11 70 K-11 65

12 E-12 75 K-12 60

13 E-13 75 K-13 70

14 E-14 85 K-14 70

15 E-15 70 K-15 65

16 E-16 75 K-16 65

17 E-17 75 K-17 55

18 E-18 85 K-18 65

19 E-19 70 K-19 60

20 E-20 85 K-20 80

21 E-21 80 K-21 70 22 E-22 75 K-22 75 23 E-23 70 K-23 55 24 E-24 75 K-24 70

25 E-25 80 K-25 65

26 E-26 80 K-26 60

27 E-27 85 K-27 65

28 E-28 80 K-28 55

29 E-29 85 K-29 65

30 E-30 80 K-30 65

31 E-31 75 K-31 70

32 E-32 75 K-32 60

33 E-33 70 K-33 70

34 E-34 75 K-34 70

Jumlah 2590 2275 Rata-rata 76.176 66.912

Page 113: 0a93cf834aeea825

100

Si2 37.968 39.416

S2 38.692

thitung 6.141

ttabel 2.035

1 = 76.176 2 = 66.912

S1

2 = 37.968 S22 = 39.416

N1 = 34 N2 = 34

s2gab =

33

37.968 + 33 39.41

6

=

34 + 34 -2

2553.676

=

66

= 38.692

t =

76.176 66.912

=

2 38.692

34

= 6.141

Untuk 5%, db = n -1 = 34 - 1 = 33, ttabel = 2,035. Karena thitung > ttabel, maka

Ho ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara postes eksperimen

dengan postes kontrol. Lampiran 17

nS

xx

gab

ke

2

____

2

2)1()1( 22

ke

kkee

nnsnsn

__x

__x

Page 114: 0a93cf834aeea825

101

Uji t Eksperimen

No. Kode Pre Tes Kode

Post Tes

1 E-01 60 E-01 85 2 E-02 65 E-02 70 3 E-03 60 E-03 80 4 E-04 70 E-04 60 5 E-05 50 E-05 70

6 E-06 45 E-06 75 7 E-07 65 E-07 80 8 E-08 40 E-08 65 9 E-09 55 E-09 80

10 E-10 65 E-10 75 11 E-11 70 E-11 70 12 E-12 50 E-12 75 13 E-13 45 E-13 75 14 E-14 60 E-14 85 15 E-15 60 E-15 70

16 E-16 55 E-16 75 17 E-17 45 E-17 75 18 E-18 55 E-18 85 19 E-19 65 E-19 70 20 E-20 70 E-20 85 21 E-21 65 E-21 80

22 E-22 50 E-22 75 23 E-23 55 E-23 70 24 E-24 60 E-24 75 25 E-25 65 E-25 80 26 E-26 60 E-26 80 27 E-27 70 E-27 85 28 E-28 55 E-28 80 29 E-29 60 E-29 85 30 E-30 65 E-30 80

31 E-31 50 E-31 75 32 E-32 55 E-32 75 33 E-33 55 E-33 70 34 E-34 60 E-34 75 Jumlah 1975 2590

Rata-rata 58.088 76.176

Page 115: 0a93cf834aeea825

102

Si2 63.659 37.968 S2 50.813

thitung 10.462

ttabel 2.035

1 = 58.088 2 = 76.176

S1

2 = 63.659 S22 = 37.968

N1 = 34 N2 = 34

s2gab =

33

63.659 + 33 37.96

8

=

34 + 34 -2

3353.676

=

66

= 50.813

2)1()1( 22

ke

kkee

nnsnsn

__x

__x

Page 116: 0a93cf834aeea825

103

Lampiran 18 Uji t Kontrol

No. Kode Pre Tes Kode

Post Tes

1 K-01 60 K-01 75 2 K-02 65 K-02 75 3 K-03 55 K-03 70 4 K-04 50 K-04 65 5 K-05 55 K-05 70 6 K-06 55 K-06 65

7 K-07 60 K-07 70 8 K-08 70 K-08 80 9 K-09 45 K-09 65 10 K-10 60 K-10 70 11 K-11 55 K-11 65 12 K-12 50 K-12 60

13 K-13 65 K-13 70 14 K-14 60 K-14 70 15 K-15 50 K-15 65 16 K-16 55 K-16 65 17 K-17 45 K-17 55 18 K-18 55 K-18 65 19 K-19 50 K-19 60 20 K-20 70 K-20 80 21 K-21 60 K-21 70

22 K-22 65 K-22 75 23 K-23 45 K-23 55 24 K-24 60 K-24 70 25 K-25 55 K-25 65 26 K-26 50 K-26 60 27 K-27 55 K-27 65 28 K-28 40 K-28 55

29 K-29 50 K-29 65 30 K-30 60 K-30 65 31 K-31 65 K-31 70 32 K-32 55 K-32 60 33 K-33 60 K-33 70 34 K-34 70 K-34 70

Jumlah 1920 2275

Page 117: 0a93cf834aeea825

104

Rata-rata 56.471 66.912 Si2 56.863 39.416

S2 48.139

thitung 6.205

ttabel 2.035

1 = 56.471 2 = 66.912

S12 = 56.863 S2

2 = 39.416

N1 = 34 N2 = 34

s2gab =

33

56.863 + 33 39.41

6 =

34 + 34 -2

3177.206

=

66 = 48.139

2)1()1( 22

ke

kkee

nnsnsn

__x

__x

Page 118: 0a93cf834aeea825

105

Lampiran 19

Uji Normalitas Pre Tes Kelas Eksperimen k = 1+3,3 log n = 1 + 3,3 log 34 = 6,053 diambil k = 6

p = 6

terkecildata- terbesardata

6

4070

= 5 diambil p = 6 __

x = 58,088

s2 = )1(

)( 22

22

nnxxn

= )134(34

)1975()11682534( 2

x

= 63,659

s = 7,98

Kelas Interval Batas Kelas

Z untuk batas kelas

Batas Kelas

Interval

Luas Kelas

Interval Ei Oi

Ei

2Ei)-(Oi

37.5 -2.580 0.005 38 - 43 43.5 -1.828 0.034 0.029 0.980 1 0.000 44 - 49 49.5 -1.076 0.141 0.107 3.642 3 0.113 50 - 55 55.5 -0.324 0.373 0.232 7.886 11 1.229 56 - 61 61.5 0.428 0.666 0.293 9.952 8 0.383 62 - 67 67.5 1.180 0.881 0.215 7.323 7 0.014 68 - 73 73.5 1.932 0.973 0.092 3.141 4 0.235

2hitung 1.976

2tabel 11.070

Untuk α = 5%, dan dk = k – 1 = 6 – 1= 5, diperoleh 2

tabel = 11,07. Karena 2hitung

< 2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 119: 0a93cf834aeea825

106

Lampiran 20

Uji Normalitas Pre Tes Kelas Kontrol k = 1+3,3 log n = 1 + 3,3 log 34 = 6,053 diambil k = 6

p = 6

terkecildata- terbesardata

6

4070

= 5 diambil p = 6 __

x = 56,471

s2 = )1(

)( 22

22

nnxxn

= )134(34

)1920()11030034( 2

x

= 56,863

s = 7,54

Kelas Interval Batas Kelas

Z untuk batas kelas

Batas Kelas

Interval

Luas Kelas

Interval Ei Oi

Ei

2Ei)-(Oi

37.5 -2.516 0.006 38 - 43 43.5 -1.720 0.043 0.037 1.250 1 0.050 44 - 49 49.5 -0.924 0.178 0.135 4.588 3 0.549 50 - 55 55.5 -0.129 0.449 0.271 9.219 15 3.625 56 - 61 61.5 0.667 0.748 0.299 10.160 8 0.459 62 - 67 67.5 1.463 0.928 0.181 6.141 4 0.746 68 - 73 73.5 2.258 0.988 0.060 2.034 3 0.459

2hitung 5.889

2tabel 11.070

Untuk α = 5%, dan dk = k – 1 = 6 – 1= 5, diperoleh 2

tabel = 11,07. Karena 2hitung

< 2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 120: 0a93cf834aeea825

107

Lampiran 21 Uji Normalitas Post Tes Kelas Eksperimen

k = 1+3,3 log n = 1 + 3,3 log 34 = 6,053 diambil k = 6

p = 6

terkecildata- terbesardata

6

6085

= 4,17 diambil p = 5 __x = 76,176

s2 = )1(

)( 22

22

nnxxn

= )134(34

)2590()19855034( 2

x

= 37,968

s = 6,16

Kelas Interval Batas Kelas

Z untuk batas kelas

Batas Kelas

Interval

Luas Kelas

Interval Ei Oi

Ei

2Ei)-(Oi

57.5 -3.031 0.001 58 - 62 62.5 -2.220 0.013 0.012 0.408 1 0.858 63 - 67 67.5 -1.408 0.080 0.066 2.255 1 0.699 68 - 72 72.5 -0.597 0.275 0.196 6.658 7 0.018 73 - 77 77.5 0.215 0.585 0.310 10.529 11 0.021 78 - 82 82.5 1.026 0.848 0.263 8.928 8 0.096 83 - 87 87.5 1.838 0.967 0.119 4.057 6 0.930

2hitung 2.622

2tabel 11.070

Untuk α = 5%, dan dk = k – 1 = 6 – 1= 5, diperoleh 2

tabel = 11,07. Karena 2hitung

< 2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 121: 0a93cf834aeea825

108

Lampiran 22 Uji Normalitas Post Tes Kelas Kontrol

k = 1+3,3 log n = 1 + 3,3 log 34 = 6,053 diambil k = 6

p = 6

terkecildata- terbesardata

6

5580

= 4,17 diambil p = 5 __x = 66,912

s2 = )1(

)( 22

22

nnxxn

= )134(34

)2275()15352534( 2

x

= 39,416

s = 6,28

Kelas Interval Batas Kelas

Z untuk batas kelas

Batas Kelas

Interval

Luas Kelas

Interval Ei Oi

Ei

2Ei)-(Oi

53.5 -2.136 0.016 54 - 58 58.5 -1.340 0.090 0.074 2.510 3 0.096 59 - 63 63.5 -0.543 0.293 0.203 6.911 4 1.226 64 - 68 68.5 0.253 0.600 0.306 10.419 11 0.032 69 - 73 73.5 1.049 0.853 0.253 8.607 11 0.665 74 - 78 78.5 1.846 0.968 0.115 3.894 3 0.205 79 - 83 83.5 2.642 0.996 0.028 0.964 2 1.114

2hitung 3.340

2tabel 11.070

Untuk α = 5%, dan dk = k – 1 = 6 – 1= 5, diperoleh 2

tabel = 11,07. Karena 2hitung

< 2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 122: 0a93cf834aeea825

109

Lampiran 23 DATA MOTIVASI SISWA

EKSPERIMEN KONTROL NO. KODE SKOR NO. KODE SKOR

1 E-01 49 1 K-01 31 2 E-02 42 2 K-02 28 3 E-03 40 3 K-03 30 4 E-04 35 4 K-04 19 5 E-05 41 5 K-05 32 6 E-06 39 6 K-06 21 7 E-07 46 7 K-07 25 8 E-08 33 8 K-08 33 9 E-09 43 9 K-09 22

10 E-10 41 10 K-10 26 11 E-11 40 11 K-11 23 12 E-12 40 12 K-12 21 13 E-13 42 13 K-13 31 14 E-14 46 14 K-14 30 15 E-15 40 15 K-15 24 16 E-16 37 16 K-16 25 17 E-17 43 17 K-17 19 18 E-18 44 18 K-18 25 19 E-19 38 19 K-19 24 20 E-20 47 20 K-20 34 21 E-21 46 21 K-21 33 22 E-22 43 22 K-22 32 23 E-23 39 23 K-23 18 24 E-24 42 24 K-24 26 25 E-25 48 25 K-25 23 26 E-26 41 26 K-26 24 27 E-27 47 27 K-27 26 28 E-28 43 28 K-28 17 29 E-29 49 29 K-29 22 30 E-30 45 30 K-30 24 31 E-31 40 31 K-31 25 32 E-32 42 32 K-32 21 33 E-33 39 33 K-33 28

34 E-34 40 34 K-34 25

Page 123: 0a93cf834aeea825

110

Lampiran 24 Uji t Motivasi

No. Kode Skor Kode Skor 1 E-01 49 K-01 31 2 E-02 42 K-02 28 3 E-03 40 K-03 30 4 E-04 35 K-04 19 5 E-05 41 K-05 32 6 E-06 39 K-06 21

7 E-07 46 K-07 25 8 E-08 33 K-08 33 9 E-09 43 K-09 22

10 E-10 41 K-10 26 11 E-11 40 K-11 23 12 E-12 40 K-12 21 13 E-13 42 K-13 31 14 E-14 46 K-14 30 15 E-15 40 K-15 24

16 E-16 37 K-16 25 17 E-17 43 K-17 19 18 E-18 44 K-18 25 19 E-19 38 K-19 24 20 E-20 47 K-20 34 21 E-21 46 K-21 33

22 E-22 43 K-22 32 23 E-23 39 K-23 18 24 E-24 42 K-24 26 25 E-25 48 K-25 23 26 E-26 41 K-26 24 27 E-27 47 K-27 26 28 E-28 43 K-28 17 29 E-29 49 K-29 22 30 E-30 45 K-30 24 31 E-31 40 K-31 25

32 E-32 42 K-32 21 33 E-33 39 K-33 28 34 E-34 40 K-34 25

Page 124: 0a93cf834aeea825

111

Jumlah 1430 867

Rata-rata 42.059 25.500

Si2 14.360 21.348 S2 17.854 thitung 16.158 ttabel 1.997

1 = 42.059 2 = 25.500

S1

2 = 14.360 S22 = 21.348

N1 = 34 N2 = 34

s2gab =

33

14.360 + 33 21.348

=

34 + 34 -2

1178.382

=

66

= 17.854

t =

42.059 25.500

=

2 17.854 34

= 16.158

Untuk 5%, db = n -1 = 34 - 1 = 33, ttabel = 2,035. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara observasi eksperimen dengan observasi kontrol.

nS

xx

gab

ke

2

____

2

2)1()1( 22

ke

kkee

nnsnsn

Page 125: 0a93cf834aeea825

112

Regresi Linier Eksperimen

No. Kode X Y X2 Y2 XY Ŷ (Y - Ŷ)2 (Ŷ - Ῡ)2 (Y - Ῡ)2 1 E-01 49 85 2401 7225 4165 85.663 0.439 89.992 77.855 2 E-02 42 70 1764 4900 2940 76.096 37.162 0.006 38.149 3 E-03 40 80 1600 6400 3200 73.363 44.054 7.917 14.619 4 E-04 35 60 1225 3600 2100 66.529 42.632 93.068 261.678 5 E-05 41 70 1681 4900 2870 74.729 22.367 2.094 38.149 6 E-06 39 75 1521 5625 2925 71.996 9.024 17.476 1.384 7 E-07 46 80 2116 6400 3680 81.563 2.442 29.013 14.619 8 E-08 33 65 1089 4225 2145 63.796 1.450 153.278 124.913 9 E-09 43 80 1849 6400 3440 77.463 6.438 1.655 14.619

10 E-10 41 75 1681 5625 3075 74.729 0.073 2.094 1.384 11 E-11 40 70 1600 4900 2800 73.363 11.308 7.917 38.149 12 E-12 40 75 1600 5625 3000 73.363 2.681 7.917 1.384 13 E-13 42 75 1764 5625 3150 76.096 1.201 0.006 1.384 14 E-14 46 85 2116 7225 3910 81.563 11.814 29.013 77.855 15 E-15 40 70 1600 4900 2800 73.363 11.308 7.917 38.149 16 E-16 37 75 1369 5625 2775 69.263 32.917 47.801 1.384 17 E-17 43 75 1849 5625 3225 77.463 6.065 1.655 1.384 18 E-18 44 85 1936 7225 3740 78.829 38.076 7.038 77.855 19 E-19 38 70 1444 4900 2660 70.629 0.396 30.771 38.149 20 E-20 47 85 2209 7225 3995 82.929 4.287 45.603 77.855 21 E-21 46 80 2116 6400 3680 81.563 2.442 29.013 14.619 22 E-22 43 75 1849 5625 3225 77.463 6.065 1.655 1.384 23 E-23 39 70 1521 4900 2730 71.996 3.984 17.476 38.149 24 E-24 42 75 1764 5625 3150 76.096 1.201 0.006 1.384 25 E-25 48 80 2304 6400 3840 84.296 18.457 65.930 14.619 26 E-26 41 80 1681 6400 3280 74.729 27.779 2.094 14.619 27 E-27 47 85 2209 7225 3995 82.929 4.287 45.603 77.855 28 E-28 43 80 1849 6400 3440 77.463 6.438 1.655 14.619 29 E-29 49 85 2401 7225 4165 85.663 0.439 89.992 77.855 30 E-30 45 80 2025 6400 3600 80.196 0.038 16.158 14.619 31 E-31 40 75 1600 5625 3000 73.363 2.681 7.917 1.384 32 E-32 42 75 1764 5625 3150 76.096 1.201 0.006 1.384 33 E-33 39 70 1521 4900 2730 71.996 3.984 17.476 38.149 34 E-34 40 75 1600 5625 3000 73.363 2.681 7.917 1.384

Jumlah 1430 2590 60618 198550 109580 2590 367.813 885.128 1252.941

Rata-rata 42.059 76.176 Se 3.133 r2 0.706

a 18.695 b 1.367 Sb 0.144 r 0.841

Y' = 18,695+ 1,367X T 9.495 t 8.775

Lampiran 25

Page 126: 0a93cf834aeea825

113

Regresi Linier Kontrol

No. Kode X Y X2 Y2 XY Ŷ (Y - Ŷ)2 (Ŷ - Ῡ)2 (Y - Ῡ)2

1 K-01 31 75 961 5625 2325 73.333 2.779 41.232 65.420

2 K-02 28 75 784 5625 2100 69.831 26.724 8.519 65.420

3 K-03 30 70 900 4900 2100 72.165 4.689 27.602 9.537

4 K-04 19 65 361 4225 1235 59.323 32.228 57.589 3.655

5 K-05 32 70 1024 4900 2240 74.500 20.254 57.589 9.537

6 K-06 21 65 441 4225 1365 61.658 11.169 27.602 3.655

7 K-07 25 70 625 4900 1750 66.328 13.483 0.341 9.537

8 K-08 33 80 1089 6400 2640 75.668 18.766 76.671 171.302

9 K-09 22 65 484 4225 1430 62.826 4.728 16.697 3.655

10 K-10 26 70 676 4900 1820 67.496 6.272 0.341 9.537

11 K-11 23 65 529 4225 1495 63.993 1.014 8.519 3.655

12 K-12 21 60 441 3600 1260 61.658 2.749 27.602 47.772

13 K-13 31 70 961 4900 2170 73.333 11.109 41.232 9.537

14 K-14 30 70 900 4900 2100 72.165 4.689 27.602 9.537

15 K-15 24 65 576 4225 1560 65.161 0.026 3.067 3.655

16 K-16 25 65 625 4225 1625 66.328 1.764 0.341 3.655

17 K-17 19 55 361 3025 1045 59.323 18.689 57.589 141.890

18 K-18 25 65 625 4225 1625 66.328 1.764 0.341 3.655

19 K-19 24 60 576 3600 1440 65.161 26.631 3.067 47.772

20 K-20 34 80 1156 6400 2720 76.835 10.014 98.480 171.302

21 K-21 33 70 1089 4900 2310 75.668 32.126 76.671 9.537

22 K-22 32 75 1024 5625 2400 74.500 0.250 57.589 65.420

23 K-23 18 55 324 3025 990 58.156 9.958 76.671 141.890

24 K-24 26 70 676 4900 1820 67.496 6.272 0.341 9.537

25 K-25 23 65 529 4225 1495 63.993 1.014 8.519 3.655

26 K-26 24 60 576 3600 1440 65.161 26.631 3.067 47.772

27 K-27 26 65 676 4225 1690 67.496 6.228 0.341 3.655

28 K-28 17 55 289 3025 935 56.988 3.952 98.480 141.890

29 K-29 22 65 484 4225 1430 62.826 4.728 16.697 3.655

30 K-30 24 65 576 4225 1560 65.161 0.026 3.067 3.655 31 K-31 25 70 625 4900 1750 66.328 13.483 0.341 9.537 32 K-32 21 60 441 3600 1260 61.658 2.749 27.602 47.772 33 K-33 28 70 784 4900 1960 69.831 0.029 8.519 9.537

34 K-34 25 70 625 4900 1750 66.328 13.483 0.341 9.537

Jumlah 867 2275 22813 153525 58835 2275 340.471 960.264 1300.735

Rata-rata 25.500 66.912 Se 3.002 r2 0.738

a 37.141 b 1.167 Sb 0.1131 r 0.859

Y' = 37,141 + 1,167X t 10.32 t 9.500

rs -0.792 t -7.339

Page 127: 0a93cf834aeea825

114

Lampiran 27

ANALISIS REGRESI MOTIVASI EKSPERIMEN a. Persamaan Regresi Linier Sederhana

X = 1430 Y = 2590 X2 = 60618 Y2 = 198550 XY = 109580 N = 34

a = 22

2

)())(())((

XXNXYXXY

= 2)1430()6061834(

1095801430)606182590(

x

xx

= 18,695

b = 22 )(

))((XXN

YXXYN

= 2)1430()6061834()25901430()10958034(

xxx

= 1,367 Dari hasil di atas diperoleh persamaan regresi: Ŷ = 18,695+ 1,367X

b. Uji F b2(X2 - n ̅2) = 1,1672x(2275 – 34x1,1672)

= 885,128 Y2 - n 2 = 153525 – 34x66,9122

= 1252,941 n = 34

Variasi JK db KT F Ftabel Regresi 885.128 1 885.128 Residu 367.813 32 11.494 77.007 4.149 Total 1252.941 33

Untuk = 5%, dk pembilang = 1, dk penyebut = n – 2 = 34 – 2 = 32

diperoleh Ftabel = 4,149. Karena Fhitung > Ftabel maka dapat dikatakan bahwa

motivasi secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar.

Page 128: 0a93cf834aeea825

115

c. Pengujain Koefisien Regresi (Uji t)

Se = ∑( )

= ,

= 3,133 Sb =

∑ (∑ )

= ,( )

= 0,144 t =

= ,,

= 9,495

Untuk = 5%, db = n – 1 = 34 – 1 = 33; diperoleh ttabel = 2,035. Karena thitung >

ttabel, maka dapat dikatakan bahwa persamaan regresi secara signifikan dapat

digunakan untuk menentukan pengaruh motivasi terhadap hasil belajar.

Page 129: 0a93cf834aeea825

116

Siswa mengerjakan pretest eksperimen

Siswa mengerjakan posttest eksperimen

Page 130: 0a93cf834aeea825

117

Siswa mengurutkan gambar

Siswa menjelaskan media herbarium

Page 131: 0a93cf834aeea825

118

Statistics

pretes eksperimen pretes kontrol

postes

eksperimen postes kontrol

motivasi

eksperimen motivasi kontrol

N Valid 34 34 34 34 34 34

Missing 34 34 34 34 34 34

Mean 56.4706 58.0882 76.1765 66.9118 42.0588 25.5000

Median 55.0000 60.0000 75.0000 65.0000 42.0000 25.0000

Mode 55.00 60.00 75.00 65.00a 40.00 25.00

Std. Deviation 7.54074 7.97864 6.16181 6.27823 3.78947 4.62044

Variance 56.863 63.659 37.968 39.416 14.360 21.348

Minimum 40.00 40.00 60.00 55.00 33.00 17.00

Maximum 70.00 70.00 85.00 80.00 49.00 34.00

Sum 1920.00 1975.00 2590.00 2275.00 1430.00 867.00

Page 132: 0a93cf834aeea825

119

Statistics

pretes eksperimen pretes kontrol

postes

eksperimen postes kontrol

motivasi

eksperimen motivasi kontrol

N Valid 34 34 34 34 34 34

Missing 34 34 34 34 34 34

Mean 56.4706 58.0882 76.1765 66.9118 42.0588 25.5000

Median 55.0000 60.0000 75.0000 65.0000 42.0000 25.0000

Mode 55.00 60.00 75.00 65.00a 40.00 25.00

Std. Deviation 7.54074 7.97864 6.16181 6.27823 3.78947 4.62044

Variance 56.863 63.659 37.968 39.416 14.360 21.348

Minimum 40.00 40.00 60.00 55.00 33.00 17.00

Maximum 70.00 70.00 85.00 80.00 49.00 34.00

Sum 1920.00 1975.00 2590.00 2275.00 1430.00 867.00

Page 133: 0a93cf834aeea825

120

Test of Homogeneity of Variances

pretes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.214 1 66 .645

ANOVA

pretes

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 44.485 1 44.485 .738 .393

Within Groups 3977.206 66 60.261

Total 4021.691 67

Test of Homogeneity of Variances

postes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.003 1 66 .954

ANOVA

postes

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1459.191 1 1459.191 37.713 .000

Within Groups 2553.676 66 38.692

Total 4012.868 67

Page 134: 0a93cf834aeea825

121

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 885.128 1 885.128 77.007 .000a

Residual 367.813 32 11.494

Total 1252.941 33

a. Predictors: (Constant), motivasi eksperimen

b. Dependent Variable: postes eksperimen

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.695 6.576 2.843 .008

motivasi eksperimen 1.367 .156 .841 8.775 .000

a. Dependent Variable: postes eksperimen

Page 135: 0a93cf834aeea825

122

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 960.264 1 960.264 90.253 .000a

Residual 340.471 32 10.640

Total 1300.735 33

a. Predictors: (Constant), motivasi kontrol

b. Dependent Variable: postes kontrol

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 37.141 3.183 11.667 .000

motivasi kontrol 1.167 .123 .859 9.500 .000

a. Dependent Variable: postes kontrol