09E01261

91
Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009 HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PENYULUH DENGAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK PENYULUH PERTANIAN (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang) Skripsi LISA KHALIDA 030309004 SEP/PKP DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

description

kinerja penyuluh

Transcript of 09E01261

Page 1: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PENYULUH

DENGAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK

PENYULUH PERTANIAN

(Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang)

Skripsi

LISA KHALIDA

030309004

SEP/PKP

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

Page 2: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PENYULUH

DENGAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK

PENYULUH PERTANIAN

(Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang)

Skripsi

LISA KHALIDA

030309004

SEP/PKP

Skripsi Sebagai Salah Satu syarat untuk Mendapat Gelar Sarjana di Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Disetujui Oleh

Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

(Ir. Iskandarini, MM) (Emalisa, SP, Msi)

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

Page 3: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

RINGKASAN

Penulis dengan judul skripsi “Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian”, dengan studi kasus di BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dibimbing oleh Ir. Iskandarini, MM sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Emalisa. SP, Msi sebagai anggota komisi pembimbing. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dan pengambilan sampel petani dilakukan secara sensus. Alasan peneliti memilih daerah tersebut adalah karena salah satu penyuluh yang ada di BPP Medan Krio diberikan predikat sebagai penyuluh teladan di Tingkat Sumatera Utara.

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan untuk penentuan karakteristik sosial ekonomi di gunakan metode korelasi Rank Spearman. Dari hasil penelitian diperoleh:

1. Selama 3 tahun terakhir keadaan penyuluhan pertanian di BPP Medan

Krio bila ditinjau dari jumlah penyuluh dan kelompok tani tidak mengalami perubahan jumlah. Adapun jumlah penyuluh selama 3 tahun terakhir berjumlah 8 orang dan jumlah kelompok tani selama 3 tahun terakhir berjumlah 122 kelompok. Namun ditinjau dari jumlah program penyuluhan pertanian mengalami perubahan jumlah. Pada tahun 2005 program penyuluhan pertanian berjumlah 2 program, tahun 2006 program penyuluhan pertanian bertambah menjadi 3 program, dan pada tahun 2007 bertambah lagi menjadi 4 program.

2. Tugas pokok penyuluh pertanian di BPP Medan Krio sudah terlaksana

dengan baik karena lebih dari 75% tugas pokok telah terlaksana. Dari skor harapan yang berjumlah 112, diperoleh skor rataan sebesar 91. Dapat dilihat bahwa 80,35% tugas pokok telah terlaksana.

3. Dari analisis Korelasi Rank Spearman dengan t (α/0.05) maka dapat

diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara umur, lama pendidikan, jumlah tanggungan, dan total pendapatan dengan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh, tetapi terdapat hubungan antara lama menjadi penyuluh dengan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh

Page 4: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

RIWAYAT HIDUP

LISA KHALIDA, lahir pada tanggal 24 Juni 1985 di Binjai, sebagai anak

pertama, putri dari keluarga Azhar dan Zulida Army

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis yaitu pada tahun 1997

lulus dari SD Negeri 020267 Binjai, tahun 2000 lulus dari SLTP Negeri 1 Binjai,

tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Binjai dan pada tahun yang sama

diterima di USU melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Penulis memilih Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di organisasi kemahasiswaan

yaitu : IMASEP (Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian), dan LK

(Lembaga Kesenian) USU.

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Desa Tanjung

Beringin I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi pada Juni 2007. Penulis

melaksanakan penelitian di BPP Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang mulai Desember 2007.

Page 5: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang

berjudul ”Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan

Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian ”, dengan studi kasus di BPP

Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk

itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Ir. Iskandarini, MM selaku ketua komisi pembimbing yang telah banyak

membantu penulis dengan mengarahkan dan memberi masukan dalam

penyelesaian skripsi ini.

2. Ibu Emalisa. SP, Msi selaku anggota komisi pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

3. Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku Ketua Departemen Sosial Ekonomi

Pertanian.

4. Ibu Dr.Ir. Salmiah, MS selaku Sekretaris Departemen Sosial Ekonomi

Pertanian.

5. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Departemen Sosial Ekonomi Pertanian.

6. Bapak...selaku Kepala BBP Medan Krio

7. Bapak ...selaku Kepala Desa Medan Krio

8. Selaku PPL yang bertugas di BPP Medan Krio

Page 6: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

9. Seluruh instansi yang terkait dengan penelitian ini yang telah membantu

penulis dalam memperoleh data.

10. Seluruh petani informan yang telah membantu penulis dalam melengkapi data-

data yang dibutuhkan selama penelitian.

Secara khusus penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada Ayahanda Azhar dan Ibunda Zulida Army serta

kepada seluruh keluarga yang telah banyak memberikan kasih sayang dan

dukungan moril maupun materil, motivasi, nasehat, doa serta perhatiannya.

Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada teman-teman di SEP’03

yang turut membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi saya

ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena itu

penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga

skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Desember 2008

Penulis

Page 7: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Hal

RINGKASAN .............................................................................................. i

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x

PENDAHULUAN Latar Belakang .......................................................................................... 1 Identifikasi Masalah .................................................................................. 6 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6 Kegunaan Penelitian ................................................................................ 7 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 8 Landasan teori .......................................................................................... 11

Kerangka Pemikiran ................................................................................. 14 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 15

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian ....................................................... 17 Metode Pengambilan Sampel ................................................................... 17 Metode Pengumpulan data ....................................................................... 17 Metode Analisis Data ............................................................................... 18 Definisi Dan Batasan Operasional ............................................................ 20

Definisi ............................................................................................. 20 Batasan Operasional .......................................................................... 21

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

Deskripsi Daerah Penelitian ................................................................... 22 Letak dan Luas Geografis ................................................................ 22

Keadaan Penduduk ........................................................................... 22 Tata Guna Lahan ............................................................................... 26

Sarana dan Prasarana ........................................................................ 27 Karakteristik Penyuluh Sampel ............................................................... 28

Page 8: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan Pertanian di BPP Medan Krio

Kecamatan Sunggal ................................................................................ 30 Ditinjau Dari Jumlah Penyuluh dan Jumlah Kelompok Tani .......... 30

Ditinjau Dari Jumlah Program ....................................................... 31 Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian ....................................... 33

Mengidentifikasi Potensi Wilayah ................................................... 33 Mengikhtiarkan Kemudahan Usaha Tani ......................................... 37 Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan Petani .......... 38 Analisis Profil Keluarga Tani ......................................................... 40

Mengidentifikasi Masalah ............................................................... 41 Mengembangkan Swadaya dan Swakarsa ........................................ 43 Kunjungan ke Kelompok Tani Secara Teratur dan Berkesinambungan .......................................................................... 45 Penyusunan RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok) ...... 46 Menyusun Rencana Kerja PPL ........................................................ 46 Mengikut i Latihan di BPP ............................................................... 47 Mengikuti Rapat, Pertemuan, dll ..................................................... 47 Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh ........................................................ 50

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan .......................................................................................... 57 Saran .................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1. Data BPP, Jumlah Penyuluh Pertanian, dan Tingkat Pendidikannya Tahun 2007 ................................................................................................ 3

2. WKPP, Jumlah Kelompok Tani dan Jumlah Anggota di Kecamatan Sunggal Tahun 2007 .................................................................................. 4

3. Spesifikasi Pengumpulan Data .................................................................. 18

4. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Medan Krio Tahun 2007 ................................................................................................ 23

5. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Medan Krio

Tahun 2007 ................................................................................................ 24

6. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2007 .................... 24

7. Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang Di Anut Tahun 2007 .............. 25

8. Distribusi Penduduk Menurut Suku Tahun 2007 ........................................ 26

9. Distribusi Penggunaan Lahan Tahun 2007.................................................. 26

10. Distribusi Sarana dan Prasarana Tahun 2007 ............................................. 27

11. Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh di BPP Medan Krio ...................... 28

12. Pertambahan Jumlah Penyuluh dan Jumlah Kelompok Tani di BPP Medan Krio Kecamatan Sunggal ....................................................... 30

13. Program Penyuluhan Pertanian Selama 3 Tahun Terakhir .......................... 32

14. Persentase PPL Yang Memiliki Format Karakteristik Tanah Dan Iklim .................................................................................................. 33

15. Persentase PPL yang Memiliki Format Luas Lahan Menurut Ekosistem ... 34

16. Persentase PPL Yang Memiliki Format Luas Lahan Menurut Penggunaan ................................................................................................ 34

17. Persentase PPL Yang Memiliki Format Luas Tanam Komoditas Utama ..... 35

Page 10: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

18. Persentase PPL Yang Memiliki Format Luas Pola Usaha Tani ................... 35 19. Persentase PPL Yang Memiliki Format Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur, Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan ..................................... 36 20. Persentase PPL Yang Memiliki Format Karakteristik Kelompok Tani ........ 36 21. Persentase PPL Yang Memiliki Format Kelembagaan, Sarana dan Prasarana .................................................................................................. 37 22. Persentase PPL Dalam Hal Membantu Penyediaan Sarana Produksi........... 37 23. Persentase PPL Dalam Hal Membantu Pengdaan Kredit ............................. 38 24. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Mengadakan Pelatihan Tentang Cara Bercocok Tanam ................................................................... 39 25. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Mengadakan Pelatihan Tentang Menganalisis Usaha Tani .............................................................. 39 26. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Menganjurkan Petani Untuk Aktif Dalam Pelaksanaan PHT ........................................................ 39 27. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Membuat Format Daftar Anggota Keluarga Tani .............................................................................. 40 28. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Membuat Format Keterlibatan Anggota Keluarga Tani dan Pelaksanaan Usaha ......................................... 41 29. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Mengunjungi Lahan Petani Dalam Melakukan Usaha Taninya .............................................................. 41 30. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Menanyakan Masalah yang Di Hadapi Petani................................................................................ 42 31. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Membantu Petani Dalam Menyelesaikan Masalah Yang Dihadapinya ............................................... 43 32. Persentase PPL Dalam Hal Memprakarsai Terbentuknya Kelompok Tani ........................................................................................................... 43 33. Persentase PPL Dalam Hal Memprakarsai Kegiatan Gotong Royong ......... 44 34. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Membina Kelompok Tani ........ 45 35. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Mengunjungi Kelompok Tani ........................................................................................................... 45

Page 11: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

36. Persentase PPL Dalam Hal Penyusunan RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok) ............................................................................... 46 37. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Menyusun Rencana Kerja ........ 46 38. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Mengikuti Latihan di BPP ........ 47 39. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Mengikuti Rapat/Pertemuan Di BPP ....................................................................................................... 47 40. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Mengikuti Rapat/Pertemuan Di Kantor Camat ........................................................................................ 48 41. Persentase PPL Dalam Hal Keaktifan PPL Mengikuti Rapat/Pertemuan Di Kantor Dinas Tingkat II ......................................................................... 48 42. Penilaian Tugas Pokok Berdasarkan Parameter yang di Ukur ..................... 49

Page 12: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal

1. Skema Kerangka Pemikiran ........................................................................ 15

Page 13: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hal

1. Karakteristik Petani Sampel ...................................................................... 53 2. Produktivitas Petani Asam Glugur Per Bulan ............................................ 54 3. Pendapatan Petani Sam Glugur Per Tahun . ................................................ 55 4. Tingkat Kehadiran Petani Mengikuti Penyuluhan ...................................... 56 1. Korelasi Rank Spearman antara Umur Petani Terhadap Tingkat Kehadiran Petani ....................................................................................... 57 6. Korelasi Rank Spearman antara Jumlah Tanggungan Keluarga

Petani Terhadap Tingkat Kehadiran Petani ................................................. 58

7. Korelasi Rank Spearman antara Umur Petani Terhadap Tingkat Kehadiran Petani ....................................................................................... 59 11. ........................................................................................................... Korelasi Rank Spearman antara Pendidikan Petani Terhadap Tingkat Kehadiran Petani .......................................................................... 60 12. ........................................................................................................... Kor

elasi Rank Spearman antara Total Pendapatan Petani Terhadap Tingkat KehadIran Petani ......................................................... 61

13. Korelasi Rank Spearman antar Luas Lahan Petani

Terhadap Tingkat Kehadiran Petani ........................................................... 62

14. Total Curahan Tenaga Kerja Per Tahun Pada Usaha Tani Asam Glugur .............................................................................................. 63

Page 14: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia sejak zaman dahulu dikenal sebagai Negara agraris. Untuk

mencukupi keperluan hidupnya sangat bergantung pada hasil pertanian.

Kehidupan ketika itu masih sangat sederhana, dengan daya pikir dan akal, serta

pengalaman-pengalaman warisan leluhur yang masih sangat sederhana.

(Soetrisno, 1991: 11)

Pertanian Indonesia hingga kini masih merupakan mata pencaharian utama

bagi masyarakat Indonesia. Sekalipun di berbagai daerah ekosistem di wilayahnya

ada yang sudah berubah menjadi daerah perkotaan dan perindustrian, namun

pertanian masih tetap merupakan andalan utama kehidupan masyarakat.

(Soetrisno, 1991: 12)

Dalam rangka membangun pertanian tangguh para pelaku pembangunan

pertanian perlu memiliki kemampuan dalam memanfaatkan segala sumber daya

secara optimal, mengatasi segala hambatan dan tantangan, menyesuaikan diri

dalam pola dan struktur produksi terhadap perubahan yang terjadi serta berperan

aktif dalam pembangunan nasional dan pembangunan wilayah. Untuk

mewujudkan pertanian tangguh tersebut diperlukan aparat pertanian yang tangguh

dibidang pengaturan, pelayanan dan penyuluhan sesuai kualifikasi dan spesialisasi

yang diperlukan bagi kelangsungan proses pembangunan pertanian tangguh

tersebut (Soedijanto, 1996: 109).

Page 15: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Agar upaya pembangunan pertanian dapat mencapai sasaran, penyuluh

pertanian sebagai ujung tombaknya harus dapat memadukan kebijaksanaan

pemerintah (pusat dan daerah) dengan kepentingan dan keinginan petani nelayan

beserta keluarganya, perpaduan antara kedua belah pihak tersebut harus

dituangkan secara tertulis dalam program penyuluhan pertanian

(Djasmun, Ir. 2000: 1).

Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan diluar sekolah bagi petani

dan anggota keluarganya agar berubah perilakunya untuk bertani lebih baik,

berusaha tani lebih menguntungkan, hidup lebih sejahtera dan bermasyarakat

lebih baik (Padmowihardjo, 2001: 2)

Tujuan penyuluhan pertanian adalah mengubah perilaku ( behavior) petani

dan anggota keluarganya yaitu mengubah pengetahuan, sikap, serta

keterampilannya. Perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan ini akan

merupakan “pintu gerbang” terjadinya penghayatan (characterization, habitually)

dan penerapan (adopsi) dari inovasi (pembaharuan) pertanian yang disuluhkan

atau yang menjadi misinya. Tanpa terjadi perubahan perilaku (behavior) ini tidak

akan terjadi proses penghayatan atau penerapan dalam diri petani dan anggota

keluarganya.

Adapun misi dan pesan penyuluh pertanian mencakup:

1. Bertani lebih baik (better farming)

2. Berusaha tani lebih menguntungkan (better business)

3. Hidup lebih sejahtera (better living)

4. Membentuk masyarakat tani yang lebih sejahtera (better community)

(Padmowihardjo, 2001: 4)

Page 16: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Penyuluh pertanian yang sehari-hari berkomunikasi dan berinteraksi

dengan peserta didik di pedesaan (yang biasa dikenal dengan nama PPL)

berpangkal kerja di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan melancarkan kegiatan

penyuluhan pertanian BPP sesuai dengan jabatan fungsional yang dipangkunya

(Soedijanto, 1996: 109).

Anggota Komisi Pertanian DPR Bomer Pasaribu mengatakan Indonesia

masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Indonesia setidaknya memerlukan

70 ribu tenaga penyuluh pertanian. Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya

Manusia Departemen Pertanian, Ato Suprapto membenarkan data itu. Menurut

dia, pada tahun 2009 mengharapkan penyuluh pertanian bisa menjangkau semua

desa. "Diharapkan satu desa, satu penyuluh," kata Ato.

(http://www.tempointeraktif.com)

Menurut Mentan, saat ini jumlah penyuluh pertanian yang ada sekitar 28

ribu orang dan tersebar di 33 Provinsi di seluruh Indonesia. Namun jumlah

tersebut masih memerlukan tambahan sekitar 42 ribu orang untuk mencapai

jumlah ideal penyuluh yaitu 1 desa 1 penyuluh. (http:www.antara.co.id)

Keberadaan BPP di Kabupaten Deli Serdang berada dibawah Cabang

Dinas Pertanian. Jumlah BPP yang dikelola dan di bina Dinas Pertanian

Kabupaten Deli Serdang sebanyak 7 unit. Adapun data mengenai BPP, jumlah

penyuluh dan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Data BPP, Jumlah Penyuluh Pertanian, dan Tingkat Pendidikannya

No BPP Jumlah Penyuluh (Orang)

Tingkat Pendidikan SLTA DIII SI

1 Tanjung Garbus 18 7 7 4 2 Jaharun 9 5 1 3 3 Patumbak 9 4 2 3 4 Pancur Batu 9 5 - 4

Page 17: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

5 Medan Krio 8 2 4 2 6 Hamparan Perak 12 5 4 3 7 Batang Kuis 16 9 5 2

Jumlah 81 38 22 21 (Sumber: Dinas pertanian Kabupaten Deli Serdang, 2007)

Dari data diatas dapat dilihat bahwa Balai Penyuluhan Pertanian Medan

Krio merupakan BPP yang paling sedikit jumlah penyuluhnya. Walaupun

demikian, BPP Medan Krio sudah dikatakan sebagai salah satu BPP yang maju

karena salah satu penyuluh yang berada di BPP Medan Krio merupakan seorang

penyuluh yang mendapatkan penghargaan PPL teladan tingkat Sumatera Utara.

BPP Medan Krio merupakan Balai Penyuluhan Pertanian yang letaknya berada di

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Adapun jumlah penyuluh yang

berada di BPP Medan Krio berjumlah 8 orang, dimana 2 orang penyuluh dengan

tingkat pendidikan SLTA, 4 orang penyuluh dengan tingkat pendidikan DIII, dan

2 orang penyuluh dengan tingkat pendidikan SI.

BPP Medan Krio terdiri dari 8 Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian

(WKPP), dimana sebagian besar masyarakatnya adalah petani. Berikut ini dapat

kita lihat data mengenai WKPP, jumlah kelompok tani dan jumlah anggota di

Kecamatan sunggal tahun 2007. Adapun data mengenai WKPP, jumlah kelompok

tani dan jumlah anggotanya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2. WKPP, Jumlah Kelompok Tani dan Jumlah Anggota di Kecamatan Sunggal tahun 2007

No WKPP Jlh Kelompok Tani Jlh Anggota 1 Suka Maju 17 777 2 Medan Krio 15 1.116 3 Serba Jadi 16 576 4 Sunggal Kanan 16 654 5 Sei Semayang 15 572 6 Kutalimbaru 14 448 7 Lau Bakeri 14 482 8 Sei Mencirim 15 512

Page 18: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Jumlah 122 5.137 (Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, 2007)

Penyuluh pertanian yang ada saat ini masih belum memiliki pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang cukup, dimana masih terbatasnya pengetahuan dan

skill yang dimiliki para penyuluh. Bayangkan sebagian besar para penyuluh

adalah tamatan SPMA atau pendidikan sederajat dan mereka saat ini telah

bermasa kerja puluhan tahun, sementara teknologi terus melaju dengan pesat.

Masih kurangnya fasilitas yang memadai dalam menunjang tugas kariernya,

terutama dalam mobilisasi dilapangan dan memperoleh kesempatan dalam

menangkap informasi dengan cepat, tingkat penghasilan yang minim, sehingga

penyuluh tidak dapat dengan leluasa mengembangkan diri menuju

profesionalisme sebagai peyuluh yang berkualitas.

Penyuluh pertanian lapangan yang diharapkan membawa perubahan yang

mendasar disektor pertanian, terutama dalam hal membantu para petani agar

mereka mampu menolong dri mereka sendiri dalam usaha taninya, ternyata belum

berfungsi secara optimal seperti yang diharapkan. Berbagai masalah dan

hambatan sering kali ditemui PPL, dari masalah pelaksanaan tugas hingga

masalah kehidupan pribadi dari PPL. Masalah ini tidak saja menghambat

pelaksanaan tugas, tetapi juga dapat berpengaruh terhadap kinerja PPL dalam

melaksanakan tugasnya sehari-hari di lapangan.

Selain masalah diatas, PPL dalam melaksanakan tugasnya dilapangan

sering terbentur dengan sikap masyarakat terhadap inovasi yang disampaikannya.

Beberapa masyarakat menyambut baik suatu perubahan, tetapi ada juga

masyarakat yang justru menentang perubahan yang dilakukan oleh penyuluh.

Page 19: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Karakteristik sosial ekonomi penyuluh adalah ciri yang khas yang sesuai

dengan perwatakan sosial ekonomi penyuluh tersebut. Sifat ini akan berpengaruh

bagi PPL dalam keberhasilannya melaksanakan tugas. Melihat pentingnya peran

PPL dalam hal meningkatkan produktifitas tanaman pangan dalam usaha

membangun perekonomian rakyat khususnya di Kabupaten Deli Serdang. Oleh

sebab itu perlu diadakan penelitian mengenai hubungan karakteristik sosial

ekonomi penyuluh terhadap pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian di

Kabupaten Deli Serdang tepatnya di BPP Medan Krio.

Identifikasi Masalah

1. Bagaimana gambaran umum penyuluhan pertanian di daerah penelitian.

a. Ditinjau dari jumlah penyuluh dan kelompok tani

b. Ditinjau dari jumlah program

2. Bagaimana keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian

didaerah penelitian

3. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi penyuluh

(umur, tingkat pendidikan, lama menjadi penyuluh, jumlah tanggungan

keluarga, total pendapatan) terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok penyuluh didaerah penelitian.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka penelitian

bertujuan untuk:

Page 20: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

1. Mengidentifikasi gambaran umum penyuluhan pertanian di daerah

penelitian.

a. Ditinjau dari jumlah penyuluh dan kelompok tani

b. Ditinjau dari jumlah program

2. Mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh

pertanian di daerah penelitian.

3. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik sosial ekonomi penyuluh

(umur, tingkat pendidikan, lama menjadi penyuluh, jumlah tanggungan

keluarga, total pendapatan) terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok penyuluh di daerah penelitian.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dalam mengembangkan wawasan

untuk menjadi seorang sarjana.

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait untuk

mengambil kebijakan dalam upaya peningkatan kinerja penyuluhan

pertanian.

3. Sebagai bahan referensi dan bahan pembelajaran bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

Page 21: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Tinjauan Pustaka

Tugas pokok penyuluh pertanian adalah melakukan kegiatan penyuluhan

pertanian untuk mengembangkan kemampuan petani dalam menguasai,

memanfaatkan dan menerapkan teknologi baru sehingga mampu bertani lebih

baik, berusaha lebih menguntungkan serta membina kehidupan berkeluarga yang

lebih sejahtera.

Tugas pokok penyuluhan pertanian adalah:

1. Mengidentifikasi potensi wilayah dan agrosistem serta kebutuhan teknologi

dibidang pertanian.

2. Menyusun programa penyuluhan pertanian.

3. Menyusun Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian (RKPP)

4. Menerapkan metode penyuluhan pertanian

5. Menyusun materi penyuluhan pertanian.

6. Mengembangkan swadaya dan swakarsa petani nelayan

7. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan

pertanian dan dampaknya.

(Anonimous, 2000: 32)

Page 22: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Secara spesifik, tugas pokok penyuluh pertanian di BPP Medan Krio

adalah:

1. Mengidentifikasi potensi wilayah kerja.

• PPL mempunyai format karakteristik tanah dan iklim

• PPL mempunyai format luas lahan menurut ekosistem

• PPL mempunyai format luas lahan menurut penggunaan

• PPL mempunyai format luas tanam komoditas utama

• PPL mempunyai format luas pola usaha tani

• PPL mempunyai format jumlah penduduk menurut golongan umur,

pendidikan, dan jenis pekerjaan

• PPL mempunyai format karakteristik kelompok tani

• PPL mempunyai format kelembagaan, sarana dan prasarana

2. Mengikhtiarkan kemudahan usaha tani.

• PPL membantu penyediaan sarana produksi

• PPL membantu dalam pengadaan kredit usaha tani

3. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani.

• PPL mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam

• PPL mengadakan pelatihan tentang bagaimana menganalisis usaha tani

• PPL menganjurkan petani agar aktif dalam melaksanakan PHT

4. Analisis profil keluarga tani.

• PPL membuat format daftar anggota keluarga tani

• PPL membuat format keterlibatan anggota keluarga dan pelaksanaan usaha

Page 23: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

5. Megidentifikasi masalah.

• PPL mengunjungi lahan petani dalam melakukan usaha taninya

• PPL menanyakan masalah yang dihadapi petani

• PPL membantu petani dalam menyelesaikan masalah tersebut

6. Mengembangkan swadaya dan swakarsa.

• Kelompok tani terbentuk akibat prakarsa PPL

• PPL memprakarsai adanya gotong royong

• Keaktifan PPL dalam membina kelompok tani

7. Kunjungan ke kelompok tani secara teratur dan berkesinambungan.

8. Penyusunan RDKK (Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok)

9. Menyusun rencana kerja PPL.

10. Mengikuti latihan di BPP.

11. Mengikuti rapat, pertemuan, dll

• PPL mengikuti rapat di BPP

• PPL mengikuti rapat di Kantor Camat

• PPL mengikuti rapat di Kantor Dinas Tingkat II

Dalam proses penyuluhan akan berlangsung berbagai macam proses yang

kadang-kadang berlainan sifatnya. Proses-proses itu diantaranya adalah proses

komunikasi dan proses adopsi. Proses komunikasi timbul karena penyuluh

berusaha mengadakan hubungan dengan para petani. Sementara proses adopsi

timbul pada diri petani itu sendiri. Proses yang terakhir merupakan proses batin

(mental), sehingga tidak nampak bagi penyuluh. Meskipun demikian

Page 24: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

perkembangan proses adopsi itu dapat diperkirakan dari gejolak-gejolak atau

tingkah laku petani yang bersangkutan.(S. Wiriatmadja, 1982: 35)

Menurut Meneth Ginting dan kawan-kawan, dari hasil penelitian atas

hubungan antara mahasiswa sebagai penyuluh dengan petani, telah

menyimpulkan delapan dasar penilaian. Penyuluhan dapat dianggap berhasil

kalau:

1. Pengetahuan petani mengenai sesuatu yang berguna bertambah.

2. Ada penerimaan (adopsi) petani terhadap hal-hal yang dianjurkan penyuluh.

3. Petani bersedia bekerja sama dengan penyuluh.

4. Petani bersedia memberi suatu balas jasa kepada penyuluh.

5. Penyuluh dapat merubah sikap petani yang merugikan.

6. Pengetahuan praktis yang ada pada penyuluh bertambah.

7. Penyuluh dapat memberitahukan sesuatu yang berguna diluar tujuan proyek

tertentu

8. Ada perkembangan keinginan pada kedua fihak untuk mempertahankan

hubungan

(Mubyarto, 1984: 48-49)

Landasan Teori

Salah satu masalah pembangunan yang dihadapi oleh negara-negara yang

sedang berkembang termasuk Indonesia adalah bagaimana negara-negara ini

dapat mencukupi kebutuhan pangan mereka yang semakin hari semakin

meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk. Untuk mencapai tujuan

Page 25: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

tadi berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk membangun sektor

pertanian masing-masing. (Soetrisno, 1991: XV)

Penyuluhan pertanian di Indonesia telah mempunyai sejarah yang cukup

panjang, yang dimulai sejak awal abad 20 dimasa penjajahan. Penyuluhan

bermula dari adanya kebutuhan untuk meningkatkan hasil pertanian, baik untuk

kepentingan penjajah maupun untuk mencukupi kebutuhan pribumi. Penyuluhan

dilandasi pula oleh kenyataan adanya kesenjangan yang cukup jauh antara

praktek-praktek yang dilakukan para petani disatu pihak dan adanya teknologi-

teknologi yang lebih maju di lain pihak. Kebutuhan peningkatan produksi

pertanian diperhitungkan akan dapat dipenuhi seandainya teknologi-teknologi

maju yang ditemukan oleh para ahli dapat dipraktekkan oleh para petani sebagai

produsen primer (Margono, S. 2003)

Penyuluhan pertanian sebagai pendidikan nonformal membawa dua tujuan

utama yang diharapkan untuk jangka pendek adalah menciptakan perubahan

perilaku termasuk didalamnya sikap, tindakan dan pengetahuan serta untuk jangka

panjang adalah meningkatkan taraf hidup petani (Sastraadmadja, 1993: 12)

Keberhasilan penyuluhan pertanian dalam menuaikan misi yang

diembannya tidak hanya tergantung kepada baiknya bekerja serta tersedianya

berbagai faktor-faktor pendukung dari lembaga penyuluhan itu tetapi juga atau

bahkan sangat tergantung dari watak dan perilaku pribadi PPL itu sendiri

(Adjid,1994: 31)

Setiap penyuluh mempunyai beberapa faktor sosial maupun faktor

ekonomi yang mempengaruhinya dalam kegiatan penyuluhan. Beberapa faktor

sosial ekonomi yang mempengaruhinya adalah:

Page 26: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

1. Faktor Sosial

a. Umur

Umur pada umumnya sangat berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari.

Tenaga kerja dalam usia yang sangat produktif (22-65 tahun) memiliki potensi

kerja yang masih produktif. (Anonimous, 1991: 45)

b. Tingkat Pendidikan.

Penempatan seorang penyuluh sangat di tentukan oleh pendidikan yang

dimilikinya, pendidikan juga sangat berpengaruh pada perilaku seorang PPL.

Tetapi jika didalam memilih penyuluh ini terlalu ditekankan pada kualitas

akademis, maka hal ini akan dapat menyebabkan kesulitan dikemudian hari

karena seorang penyuluh yang memiliki pendidikan yang tinggi belum tentu

memiliki kemampuan menyuluh yang baik. (Suhardiyono, 1992: 29)

c. Lama Menjadi Penyuluh

Orang-orang yang lama berada pada suatu pekerjaan akan lebih produktif

daripada mereka yang senioritasnya lebih rendah. (Suhardiyono, 1992: 31)

2. Faktor Ekonomi

a. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga sering menjadi pertimbangan dalam

pengambilan keputusan untuk menerima inovasi. Konsekuensi penerimaan

inovasi akan berpengaruh terhadap sistem keluarga, dimulai dari anak-anak, istri

dan anggota keluarga lainnya. Semakin besar jumlah anggota keluarga akan

semakin besar pula tuntutan kebutuhan keuangan rumah tangga. Kegagalan

Page 27: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

penyuluh dalam penyuluhan pertanian akan berpengaruh terhadap pemenuhan

kebutuhan keluarga. (Soekartawi, 1988: 32)

b. Total Pendapatan

Meningkatnya pendapatan maka meningkat pula pengeluaran untuk

keperluan rumah tangga dan pembentukan modal. Menurunnya pendapatan akan

menurunkan pula pengeluaran untuk konsumsi dan modal. (Tohir, 1991: 187)

Kerangka Pemikiran

Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian, penyuluh

mempunyai beberapa tugas pokok yang harus dilaksanakannya. Tugas pokok

tersebut dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan petani dalam

menguasai, memanfaatkan, dan menerapkan teknologi baru sehingga mampu

bertani lebih baik, berusaha tani lebih menguntungkan, hidup lebih sejahtera, dan

dapat membentuk masyarakat tani yang lebih sejahtera. Adapun beberapa tugas

pokok yang harus dilaksanakan oleh penyuluh khususnya di BPP Medan Krio

adalah mengidentifikasi potensi wilayah, mengikhtiarkan kemudahan usaha tani,

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani, analisis profil

keluarga tani, mengidentifikasi masalah, mengembangkan swadaya dan swakarsa,

kunjungan ke kelompok tani secara teratur dan berkesinambungan, penyusunan

RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), menyusun rencana kerja PPL,

mengikuti latihan di BPP, dan mengikuti rapat, pertemuan, dll

Setiap penyuluh mempunyai beberapa faktor sosial maupun faktor

ekonomi yang mempengaruhinya dalam kegiatan penyuluhan. Beberapa faktor

sosial yang mempengaruhinya adalah umur, tingkat pendidikan, lama menjadi

Page 28: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

penyuluh. Sedangkan untuk faktor ekonomi diantaranya adalah jumlah

tanggungan keluarga dan total pendapatan.

SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN

Page 29: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Hipotesis Penelitian

Penyuluh

Faktor Ekonomi • jumlah

tanggungan keluarga

• total pendapatan

Faktor Sosial: • Umur • Tingkat

pendidikan • lama menjadi

penyuluh

Keberhasilan tugas pokok

Tugas Pokok 1. Mengidentifikasi potensi wilayah. 2. Mengikhtiarkan kemudahan usaha tani. 3. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

petani. 4. Analisis profil keluarga tani. 5. Megidentifikasi masalah. 6. Mengembangkan swadaya dan swakarsa. 7. Kunjungan ke kelompok tani secara teratur dan

berkesinambungan. 8. Penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok) 9. Menyusun rencana kerja PPL. 10. Mengikuti latihan di BPP. 11. Mengikuti rapat, pertemuan, dll

Page 30: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

1. a. Selama tiga tahun terakhir keadaan penyuluhan pertanian di BPP Medan

Krio mengalami pertambahan jumlah penyuluh dan jumlah kelompok

tani

b. Selama tiga tahun terakhir keadaan penyuluhan pertanian di BPP Medan

Krio mengalami pertambahan jumlah program

2. Tugas pokok penyuluhan pertanian di BPP Medan Krio 75% telah

dilaksanakan

3. Ada hubungan karakteristik sosial ekonomi penyuluh (umur, tingkat

pendidikan, lama menjadi penyuluh, jumlah tanggungan keluarga, total

pendapatan) terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh di

BPP Medan Krio

METODOLOGI PENELITIAN

Page 31: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposive artinya dengan sengaja

yaitu di Kabupaten Deli Serdang tepatnya di BPP Medan Krio.

BPP Medan Krio ditentukan dengan pertimbangan bahwa salah satu

penyuluh yang ada di BPP Medan Krio diberikan predikat sebagai penyuluh

teladan di Tingkat Sumatera Utara.

Metode Penarikan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah penyuluh pertanian lapangan di BPP

Medan Krio yang terdiri dari 6 orang penyuluh. Pengambilan sampel dilakukan

secara ‘Sensus’, dimana seluruh penyuluh yang ada di BPP Medan Krio menjadi

sampel. Tetapi dikarenakan 2 orang penyuluh sedang dalam masa pendidikan,

maka sampel yang diteliti berjumlah 4 orang.

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan

data skunder. Data primer diperoleh dari keterangan yang diberikan penyuluh

selaku responden dengan menggunakan daftar kuisioner yang telah disiapkan

sebelumnya dan dari petani atau kelompok tani sebagai informan untuk

memastikan kebenaran data yang diperoleh dari responden. Data skunder

diperoleh dari informasi lembaga atau instansi serta literatur yang mendukung

penelitian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.3 berikut ini:

Tabel 3. Spesifikasi Pengumpulan Data

Page 32: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Metode Analisis Data

1. Analisis data untuk hipotesis 1 digunakan metode deskriptif yaitu dengan

analisis perkembangan keadaan penyuluhan pertanian di BPP Medan Krio

selama 3 tahun terakhir.

2. Analisis data untuk hipotesis 2 digunakan metode deskriptif. Keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian ditentukan melalui skor. Skor

keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian ditetapkan melalui

pencapaian target.

75% tugas pokok dilaksanakan maka tugas pokok dianggap berhasil

25% tugas pokok dilaksanakan maka tugas pokok dianggap tidak berhasil

3. Hubungan antara karakterisik sosial ekonomi penyuluh terhadap penilaian

pelaksanaan tugas pokok penyuluh pertanian (hipotesis 3) dianalisa dengan

menggunakan metode korelasi (Rank Korelation Methode) dari Spearman,

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

No Topik Data Jenis Data Sumber Metode

Wawancara

Pencatatan Dokumen

1 Perkembangan Keadaan Penyuluhan

1.Jumlah PPL 2.Jumlah Kelompok

Tani 3. Jumlah Program

Penyuluhan Pertanian

BPP Medan Krio

√ √

2 Keberhasilan Tugas Pokok

Tugas-tugas pokok yang dilaksanakan penyuluh

• Penyuluh • Petani √

3 Karakteristik Penyuluh

1.Faktor Sosial Penyuluh

2.Faktor Ekonomi Penyuluh

Penyuluh √

Page 33: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

rs = 1- NN

diN

i

∑=3

1

26 (Djarwanto,2003: 45)

dimana rs = Koefisien korelasi spearman

∑ 2di = jumlah kuadrat perbedaan antara karakteristik sosial ekonomi

penyuluh dengan pelaksanaan tugas pokok

N = Menunjukkan jumlah pasangan ranking

Kemudian akan diuji dengan menggunakan uji t dengan rumus:

t = rs 212

rsn−−

dengan uji kriteria sebagai berikut:

Ho diterima apabila hitungt ≤ tabelt

Artinya tidak ada hubungan antara karakteristik sosial ekonomi penyuluh

dengan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh

Ho ditolak apabila hitungt > tabelt

Artinya ada hubungan antara karakteristik sosial ekonomi penyuluh dengan

keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh

Page 34: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Definisi dan Batasan Operasional

Definisi

1. Tugas pokok yang diukur dalam penelitian ini adalah yang berhubungan

langsung dengan penyuluh di BPP Medan Krio

2. Karakteristik adalah ciri khas seseorang yang membedakan seseorang dengan

yang lain

3. Karakteristik sosial ekonomi penyuluh adalah suatu ciri yang dilihat dari

faktor sosial dan ekonomi penyuluh

4. Karakteristik sosial penyuluh meliputi umur, tingkat pendidikan dan lama

menjadi penyuluh

5. Karakteristik ekonomi penyuluh meliputi jumlah tanggungan keluarga dan

total pendapatan.

6. Umur adalah lama waktu hidup PPL (thn) saat dilakukan penelitian.

7. Tingkat pendidikan adalah sejauh mana jenjang pendidikan yang telah

ditempuh PPL untuk memperoleh pengajaran di bangku sekolah (pendidikan

formal)

8. Lama menjadi penyuluh adalah berapa lama (thn) PPL telah bekerja sebagai

petugas penyuluh pertanian.

9. Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang belum

berpenghasilan dan menjadi tanggung jawab penyuluh.

10. Total pendapatan adalah jumlah pedapatan penyuluh ditambah dengan jumlah

pendapatan dari usaha sampingan.

Page 35: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Batasan Operasional

1. Daerah penelitian adalah BPP Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten

Deli Serdang.

2. Sampel adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) tanaman pangan yang

bertugas di BPP Medan Krio

3. Waktu penelitian adalah 2008.

Page 36: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

Deskripsi Daerah Penelitian

Letak dan Kondisi Geografis

BPP Medan Krio terletak di Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang. Desa Medan Krio memiliki luas sebesar 828,5 Ha,

berada pada ketinggian 24 meter diatas permukaan laut dan keadaan suhu rata-rata

25°C s/d 30°C. Secara administratif Desa Medan Krio mempunyai batas-batas

wilayah sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Paya Geli dan Desa Pujimulio

• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sunggal Kanan

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Suka Maju dan Desa Mencirim

• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sei Semayang

Adapun jarak Desa Medan Krio dari pusat Pemerintahan Kecamatan

adalah 5 Km. Jarak dari Ibukota Pemda Deli Serdang adalah 40 Km. Jarak dari

Ibukota Propinsi Sumatera Utara adalah 12 Km.

Keadaan Penduduk

Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor kepala desa Medan Krio,

jumlah penduduk Desa Medan Krio sebanyak 12.134 jiwa, dengan perincian laki-

laki berjumlah 5.866 jiwa dan perempuan 6.268 jiwa. Dan jumlah kepala keluarga

sebanyak 2.129 KK.

Page 37: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Adapun distribusi penduduk menurut umur pada Desa Medan Krio

dapat dilihat pada tabel 4. sebagai berikut:

Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Desa Medan Krio Tahun 2007

No Kelompok Umur Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 0-5 657 5,41 2 6-12 1.390 11,46 3 13-18 1.732 14,27 4 19-25 3.445 28,40 5 26-40 3.366 27,74 6 41-55 1.153 9,50 7 55 tahun keatas 391 3,22

Jumlah 12.134 100 Sumber: Kantor Kepala Desa 2007

Dari tabel 4. diatas dapat diketahui bahwa penduduk Desa Medan

Krio yang paling banyak adalah kelompok umur 19-25 tahun yaitu sebesar 3445

jiwa (28,40%), sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah penduduk yang

berusia 55 tahun keatas yaitu sebesar 391 jiwa (3,22%)

Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Kualitas penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Medan Krio

tergolong cukup tinggi. Tidak sedikit dari penduduk yang telah mengenyam

pendidikan sekolah sampai ke tingkat sarjana. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.

berikut:

Page 38: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Tabel 5. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Medan Krio Tahun 2007

No Jenjang Pendidikan Jumlah(jiwa) Persentase(%) 1 Buta Aksara dan Angka 0 0 2 Tidak Tamat SD 436 4,55 3 Tamat SD 859 8,97 4 Tidak Tamat SLTP 810 8,46 5 Tamat SLTP 1290 13,47 6 Tamat SLTA 2536 26,48 7 Tamat Kejuruan 2458 25,67 8 Tamatan Akademi (D1-D3) 258 2,70 9 Sarjana (S1-S2) 276 2,88

10 Pendidikan Luar Sekolah 379 3,96 11 Lain-lain 274 2,86

Jumlah 9576 100 Sumber: Kantor Kepala Desa 2007

Dari tabel 5. diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan

penduduk Desa Medan Krio yang paling banyak adalah tamat SLTA yaitu sebesar

2536 jiwa (26,48%), sedangkan tingkat pendidikan penduduk yang paling sedikit

adalah buta aksara dan angka yaitu sebesar 0 jiwa (0%)

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Keadaan penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada tabel

6. sebagai berikut:

Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2007 No Pekerjaan Jumlah (jiwa) Persentase 1 TNI-AD/POLRI 38 0,92 2 Pegawai Negeri Sipil 175 4,25 3 Pensiunan 70 1,70 4 Petani 1.273 30,94 5 Wiraswasta 326 7,92 6 Karyawan Swasta 811 19,71 7 Buruh Tukang 388 9,43 8 Buruh Tani 379 9,21 9 Supir 198 4,81

10 Penarik Beca 60 1,45 11 Jasa 28 0,68 12 Pemulung 2 0,04 13 Dll 368 8,94

Jumlah 4114 100

Page 39: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Sumber: Kantor Kepala Desa 2007

Dari tabel 6. diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian

penduduk Desa Medan Krio sebagian besar adalah bertani yaitu 1.237 jiwa

(30,94%). Sedangkan mata pencaharian penduduk yang paling sedikit adalah

pemulung yaitu sebesar 2 jiwa (0,04%)

Komposisi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut

Keadaan penduduk menurut agama yang dianut dapat dilihat pada

tabel 7. berikut ini:

Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut Tahun 2007 No Agama Jumlah Persentase 1 Islam 9.430 78,21 2 Protestan 2.066 17,02 3 Katolik 561 4,62 4 Hindu 6 0,05 5 Budha 11 0,10

Jumlah 12.134 100 Sumber: Kantor Kepala Desa 2007

Dari tabel 7. menunjukkan bahwa agama yang paling banyak dianut di

Desa Medan Krio adalah agama islam yaitu sebesar 9430 jiwa (78,21%),

sedangkan agama yang paling sedikit dianut oleh penduduk di Desa Medan Krio

adalah agama Hindu yaitu sebesar 6 jiwa (0,05%)

Komposisi Penduduk Menurut Suku

Adapun distribusi penduduk menurut suku dapat dilihat pada tabel 8.

berikut ini:

Page 40: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Tabel 8. Distribusi Penduduk Menurut Suku Tahun 2007 No Suku Jumlah (jiwa) Persentase 1 Jawa 7.985 65,81 2 Karo 1.692 13,94 3 Batak 878 7,24 4 Melayu 367 3,02 5 Mandailing 477 3,93 6 Padang 205 1,69 7 Aceh 83 0,68 8 Nias 404 3,33 9 Cina 32 0,26 10 India 11 0,10

Jumlah 12.134 100 Sumber: Kantor Kepala Desa 2007

Dari tabel 8. menunjukkan bahwa suku yang paling banyak yang ada

di Desa Medan Krio adalah suku Jawa yaitu sebesar 7985 jiwa (65,81%),

sedangkan suku yang paling sedikit yang ada di Desa Medan Krio adalah suku

India yaitu sebesar 11 jiwa (0,10%)

Tata Guna Lahan

Potensi lahan yang dimiliki Desa Medan Krio, yang digunakan untuk

lokasi persawahan maupun dataran kering dapat dilihat melalui tabel 9. berikut

ini:

Tabel 9. Distribusi Pengguan Lahan Tahun 2007 Persawahan Dataran Kering

Irigasi Desa 94 Ha Kebun Tegalan 80,5 Ha Irigasi ½ tehnis 231 Ha Perkebunan Rakyat 15 Ha Tadah Hujan 98 Ha Pekarangan 295 Ha Irigasi Tehnis - Lain-lain 15 Ha Jumlah 406 Ha Jumlah 422,5 Ha

Sumber: Kantor Kepala Desa 2007

Dari tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa penggunaan lahan untuk lokasi

persawahan yang terbesar adalah irigasi ½ tehnis yaitu sebesar 231 Ha, sedangkan

yang terkecil adalah irigasi tehnis. Untuk lokasi dataran kering yang terbesar

Page 41: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

adalah pekarangan yaitu 295 Ha, sedangkan yang terkecil adalah perkebunan

rakyat dan lain-lain yaitu sebesar 15 Ha.

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di Desa Medan Krio sudah cukup memadai.

Adapun sarana dan prasarana di Desa Medan Krio dapat dilihat pada tabel 10

berikut ini:

Tabel 10. Distribusi Sarana dan Prasarana Tahun 2007 No Saran dan Prasarana Jumlah (unit) 1 Sarana Pendidikan Umum

• Taman Kanak-Kanak(TK) • SD • SLTP/Tsanawiyah • SLTA/SMU • Akademi Perawat (AKPER)

6 3 2 1 1

2 Sarana Pendidikan Khusus • Sekolah Sepak Bola • Institut Karate-do Nasional (Inkanas) • Tekwondo • Kursus Bahasa Inggris • Kursus Komputer • Kursus Menjahit

1 1 1 1 1 1

3 Sarana Kesehatan • Rumah Sakit Umum • Klinik • Polides • Praktek Dokter • Praktek Bidan • Pos Yandu

0 1 2 1 3 7

Sumber: Kantor Kepala Desa 2007

Page 42: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Karakteristik Penyuluh Sampel

Karakteristik penyuluh yang diteliti meliputi karakteristik sosial dan

ekonomi yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, lama menjadi penyuluh,

jumlah tanggungan keluarga, dan total pendapatan, yang dapat dilihat pada tabel

11 sebagai berikut:

Tabel 11. Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Di BPP medan Krio

No Karakteristik Sosial Ekonomi Satuan Range Rataan

1 Umur Tahun 43-49 45,5 2 Tingkat Pendidikan Tahun 16-17 16,5 3 Lama Menjadi Penyuluh Tahun 20-27 23,25 4 Jumlah Tanggungan

Keluarga Jiwa 0-6 2,75

5 Total Pendapatan Rupiah 2.100.000-2.510.000 2.322.500 Sumber: Lampiran 1

Berdasarkan tabel 11 diatas, dapat dilihat bahwa umur penyuluh

berkisar antara 43-49 tahun, dengan rataan 45,5 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa penyuluh sampel didaerah penelitian tergolomg pada usia produktif.

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan

formal yang diikuti dari bangku sekolah yaitu: SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan

Tinggi. Lama pendidikan penyuluh sampel didaerah penelitian berkisar antara 16-

17 tahun dengan rataan sebesar 16,5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

pendidikan penyuluh didaerah penelitian sudah tergolong tinggi.

Lamanya seorang penyuluh menjadi penyuluh diderah penelitian

berkisar antara 20-27 tahun dengan rataan sebesar 23,25 tahun. Rataan tersebut

menunjukkan bahwa pengalaman penyuluh sudah cukup lama.

Page 43: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Jumlah tanggungan keluarga penyuluh berkisar antara 0-6 jiwa

dengan rataan sebesar 2,75. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan

keluarga penyuluh didaerah penelitian masih tergolong sedang.

Total pendapatan penyuluh didaerah penelitian berkisar antara Rp

2.100.000-2.510.000 dengan rataan sebesar Rp 2.322.500.

Page 44: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan Pertanian Di BPP Medan Krio

Kecamatan Sunggal

a. Ditinjau dari jumlah penyuluh dan jumlah kelompok tani

Perkembangan penyuluhan pertanian di BPP Medan Krio Kecamatan

Sunggal selama tiga tahun terakhir dapat dilihat dari jumlah penyuluh dan jumlah

kelompok tani. Perkembangan tersebut dapat kita lihat pada tabel 12 berikut ini:

Tabel 12. Pertambahan Jumlah Penyuluh dan Jumlah Kelompok tani di BPP Medan Krio Kecamatan Sunggal

No Tahun Jumlah Penyuluh Jumlah Kelompok Tani 1 2005 8 122 2 2006 8 122 3 2007 8 122

Sumber: BPP Medan Krio Tahun 2007

Tabel 12 menunjukkan bahwa untuk jumlah penyuluh di BPP Medan Krio

tidak mengalami perubahan. Penyuluh di BPP Medan Krio dari tahun 2005

sampai dengan tahun 2007 berjumlah 8 orang. Begitu juga dengan jumlah

kelompok tani di BPP Medan Krio. Kelompok tani pada tahun 2005 sampai

dengan tahun 2007 tetap berjumlah 172.

Hipotesis yang mengatakan selama 3 tahun terakhir keadaan penyuluhan

pertanian di BPP Medan Krio bila ditinjau dari jumlah penyuluh dan kelompok

tani mengalami kemajuan tidak dapat diterima. Hal ini dikarenakan selama 3

tahun terakhir jumlah penyuluh dan kelompok tani tidak mengalami perubahan.

Page 45: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

b. Ditinjau dari jumlah program

Program penyuluhan di BPP Medan Krio Kecamatan Sunggal antara lain

sistem pertanaman legowo 4:1, Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN),

Pembentukan Gapoktan, dan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu

(SLPTT).

1. Sistem Pertanaman Legowo 4:1

Pada sistem pertanaman legowo dibuat kelompok barisan tanaman yang

terdiri dari 4 baris dengan jarak 10 cm. Antara kelompok dikosongkan satu baris

tanam

Kelebihan sistem ini antara lain populasi tanaman dan tanaman pinggir

dalam 1 hamparan lebih banyak, pemeliharaan tanaman lebih mudah, kelembaban

dan penerimaan sinar matahari lebih merata dan dapat mengurangi serangan tikus.

2. Pembentukan Gapoktan

Penggabungan dalam Gapoktan terutama dapat dilakukan oleh kelompok

tani yang berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan untuk menggalang

kepentingan bersama secara kooperatif. Wilayah kerja Gapoktan sedapat mungkin

di wilayah administratif desa/kecamatan, tetapi sebaiknya tidak melewati batas

wilayah Kabupaten /Kota.

Penggabungan kelompok tani kedalam Gapoktan dilakukan agar

kelompok tani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam penyediaan

sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani ke

sektor hulu dan hilir , pemasaran serta kerja sama dalam peningkatan posisi tawar.

Pembentukan Gapoktan dilakukan dalam suatu musyawarah yang dihadiri

minimal oleh para kontak tani/ketua kelompok tani yang akan bergabung, setelah

Page 46: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

sebelumnya di masing-masing kelompok telah disepakati bersama para anggota

kelompok untuk bergabung ke dalam Gapoktan. Dalam rapat pembentukan

gapoktan sekaligus disepakati bentuk, susunan dan jangka waktu

kepengurusannya, ketentuan-ketentuan yang menjadi hak dan kewajiban masing-

masing kelompok. Ketua Gapoktan dipilih secara musyawarah dan demokrasi

oleh para anggotanya, dan selanjutnya ketua memilih kepengurusan Gapoktan

lainnya.

3. Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)

Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) merupakan

bentuk sekolah yang seluruh proses belajar mengajarnya di lakukan di lapangan,

yang dilaksanakan di lahan petani peserta PTT.

Tujuan utama SLPTT adalah mempercepat alih teknologi melalui

pelatihan dari peneliti/narasumber lainnya.

4. Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN)

Dalam upaya memenuhi kebutuhan beras dari produksi dalam negeri,

pemerintah mencanangkan program Peningkatan Produksi Beras Nasional

(P2BN)

Untuk lebih jelasnya pelaksanaan peogram penyuluhan pertanian di BPP

Medan Krio Kecamatan Sunggal dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini:

Tabel 13. Program Penyuluhan Pertanian Selama 3 Tahun Terakhir No Program Penyuluhan Pertanian 2005 2006 2007 1 Sistem Pertanaman Legowo √ √ √ 2 Pembentukan Gapoktan √ √ √ 3 P2BN - √ √ 4 SLPTT - - √

Sumber: BPP Medan Krio

Page 47: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 ada 2 program

penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di BPP Medan Krio yaitu sistem

pertanaman legowo dan pembentukan gapoktan. Pada tahun 2006, program

penyuluhan pertanian di BPP Medan Krio bertambah 1 yaitu Peningkatan

Produksi Beras Nasional (P2BN). Dan pada tahun 2007, program penyuluhan

pertanian bertambah 1 yaitu Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu

(SLPTT).

Hipotesis yang mengatakan selama 3 tahun terakhir keadaan penyuluhan

pertanian di BPP Medan Krio bila ditinjau dari program penyuluhan pertanian

mengalami kemajuan dapat diterima. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya

program penyuluhan pertanian dari tahun 2005-2007.

Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian

Mengidentifikasi potensi wilayah.

Dalam hal megidentifikasi wilayah, dapat dinilai dengan ada tidaknya

penyuluh mempunyai format karakteristik tanah dan iklim, format luas lahan

menurut ekosistem, format luas lahan menurut penggunaan, format luas tanam

komoditas utama, format luas pola usaha tani, format jumlah penduduk menurut

golongan umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan, format karakteristik kelompok

tani, dan mempunyai format kelembagaan, sarana dan prasarana

Tabel 14. Persentase PPL Yang Memiliki Format Karakteristik Tanah dan Iklim

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 1 25 B 3 75

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 2 Keterangan:

Page 48: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

A: PPL memiliki format karakteristik tanah dan iklim B: PPL tidak memiliki format karakteristik tanah dan iklim

Dari tabel 14 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memiliki format karakteristik tanah dan iklim adalah sebesar 1

responden (25%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak memiliki format karakteristik tanah dan iklim adalah sebesar 3

responden (75%)

Tabel 15. Persentase PPL Yang Memiliki Format Luas Lahan Menurut Ekosistem

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 2 Keterangan: A: PPL memiliki format luas lahan menurut ekosistem B: PPL tidak memiliki format luas lahan menurut ekosistem

Dari tabel 15 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memiliki format luas lahan menurut ekosistem adalah sebesar 4

responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak memiliki format luas lahan menurut ekosistem adalah sebesar 0

responden (0%).

Tabel 16. Persentase PPL Yang Memiliki Format Luas Lahan Menurut Penggunaan

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 2 Keterangan: A: PPL memiliki format luas lahan menurut penggunaan B: PPL tidak memiliki format luas lahan menurut penggunaan

Page 49: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Dari tabel 16 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memiliki format luas lahan menurut penggunaan adalah sebesar 4

responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak memiliki format luas lahan menurut penggunaan adalah sebesar

0 responden (0%).

Tabel 17. Persentase PPL Yang Memiliki Format Luas Tanam Komoditas Utama

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 2 Keterangan: A: PPL memiliki format luas tanam komoditas utama B: PPL tidak memiliki format luas tanam komoditas utama

Dari tabel 17 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memiliki format luas tanam komoditas utama adalah sebesar 4

responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak memiliki format luas tanam komoditas utama adalah sebesar 0

responden (0%).

Tabel 18. Persentase PPL Yang Memiliki Format Luas Pola Usaha Tani Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%)

A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 2 Keterangan: A: PPL memiliki format luas pola usaha tani B: PPL tidak memiliki format luas pola usaha tani

Dari tabel 18 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memiliki format luas pola usaha tani adalah sebesar 4 responden

Page 50: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

(100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL

tidak memiliki format luas pola usaha tani adalah sebesar 0 responden (0%).

Tabel 19. Persentase PPL Yang Memiliki Format Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur, Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 2 Keterangan: A: PPL memiliki format jumlah penduduk menurut golongan umur, pendidikan,

dan jenis pekerjaan B: PPL tidak memiliki format jumlah penduduk menurut golongan umur,

pendidikan, dan jenis pekerjaan Dari tabel 19 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memiliki format jumlah penduduk menurut golongan umur,

pendidikan, dan jenis pekerjaan adalah sebesar 4 responden (100%), sedangkan

yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL tidak memiliki

format jumlah penduduk menurut golongan umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan

adalah sebesar 0 responden (0%).

Tabel 20. Persentase PPL Yang Memiliki Format Karakteristik Kelompok Tani

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 2 Keterangan: A: PPL memiliki format karakteristik kelompok tani B: PPL tidak memiliki format karakteristik kelompok tani

Dari tabel 20 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memiliki format karakteristik kelompok tani adalah sebesar 4

Page 51: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak memiliki format karakteristik kelompok tani adalah sebesar 0

responden (0%).

Tabel 21. Persentase PPL Yang Memiliki Format Kelembagaan, Sarana dan Prasarana

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 2 Keterangan: A: PPL memiliki format kelembagaan, sarana dan prasarana B: PPL tidak memiliki format kelembagaan, sarana dan prasarana

Dari tabel 21 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memiliki format kelembagaan, sarana dan prasarana adalah

sebesar 4 responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang

menjawab bahwa PPL tidak memiliki format kelembagaan, sarana dan prasarana

adalah sebesar 0 responden (0%).

Mengikhtiarkan kemudahan usaha tani.

Untuk mengetahui sejauh mana peran penyuluh dalam mengikhtiarkan

kemudahan usaha tani dapat dilihat dengan ketersediaan penyuluh dalam

membantu penyediaan sarana produksi dan pengadaan kredit bagi petani

Tabel 22. Persentase PPL dalam Hal Membantu Penyediaan Sarana Produksi

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 3 Keterangan: A: PPL membantu dalam penyediaan sarana produksi

Page 52: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

B: PPL tidak membantu dalam penyediaan sarana produksi

Dari tabel 22 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL membantu dalam penyediaan sarana produksi adalah sebesar 4

responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak membantu dalam penyediaan sarana produksi adalah sebesar 0

responden (0%).

Bantuan penyediaan sarana produksi disini diperoleh dalam bentuk

kemitraan usaha dengan kios saprodi dan perusahaan pupuk/benih

Tabel 23. Persentase PPL dalam Hal Membantu Pengadaan Kredit Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%)

A 0 0 B 4 100

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 3 Keterangan: A: PPL membantu dalam pengadaan kredit B: PPL tidak membantu dalam pengadaan kredit

Dari tabel 23 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL membantu dalam pengadaan kredit adalah sebesar 0 responden

(0%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL

tidak membantu dalam pengadaan kredit adalah sebesar 4 responden (100%).

Menurut penyuluh dan petani, tidak adanya bantuan oleh penyuluh dalam

hal pengadaan kredit disebabkan karena tidak adanya program yang dibuat dalam

hal pengadaan kredit.

Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani.

Penyuluh pertanian di daerah penelitian dalam mengembangkan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani mengadakan pelatihan tentang cara

Page 53: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

bercocok tanam, menganalisis usaha tani, dan menganjurkan petani untuk aktif

dalam pelaksanaan PHT.

Tabel 24. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Mengadakan Pelatihan Tentang Cara Bercocok Tanam

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 4 Keterangan: A: PPL mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam B: PPL tidak mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam

Dari tabel 24 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam adalah sebesar

4 responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam adalah

sebesar 0 responden (0%).

Tabel 25. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Mengadakan Pelatihan Tentang Menganalisis Usaha Tani

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 4 Keterangan: A: PPL mengadakan pelatihan tentang menganalisis usaha tani B: PPL tidak mengadakan pelatihan tentang menganalisis usaha tani

Dari tabel 25 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL mengadakan pelatihan tentang menganalisis usaha tani adalah

sebesar 4 responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang

menjawab bahwa PPL tidak mengadakan pelatihan tentang menganalisis usaha

tani adalah sebesar 0 responden (0%).

Page 54: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Tabel 26. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Menganjurkan Petani Untuk Aktif Dalam Pelaksanaan PHT

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 4 Keterangan: A: PPL menganjurkan petani untuk aktif dalam pelaksanaan PHT B: PPL tidak menganjurkan petani untuk aktif dalam pelaksanaan PHT

Dari tabel 26 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL menganjurkan petani untuk aktif dalam pelaksanaan PHT adalah

sebesar 4 responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang

menjawab bahwa PPL tidak menganjurkan petani untuk aktif dalam pelaksanaan

PHT adalah sebesar 0 responden (0%).

Analisis profil keluarga tani.

Dalam hal menganalisis profil keluarga tani dapat dinilai dengan melihat

apakah PPL membuat format daftar anggota keluarga tani dan format keterlibatan

anggota keluarga dan pelaksanaan usaha

Tabel 27. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Membuat Format Daftar Anggota Keluarga Tani

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 1 25 B 3 75

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 5 Keterangan: A: PPL membuat format daftar anggota keluarga tani B: PPL tidak membuat format daftar anggota keluarga tani

Dari tabel 27 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL membuat format daftar anggota keluarga tani adalah sebesar 1

responden (25%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

Page 55: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

bahwa PPL tidak membuat daftar anggota kelompok tani adalah sebesar 3

responden (75%).

Tabel 28. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Membuat Format Keterlibatan Anggota Keluarga Tani dan Pelaksanaan Usaha

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 1 25 B 3 75

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 5 Keterangan: A: PPL membuat format keterlibatan anggota keluarga tani dan pelaksanaan usaha B: PPL tidak membuat format keterlibatan anggota keluarga tani dan pelaksanaan

usaha

Dari tabel 28 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL membuat format keterlibatan anggota keluarga tani dan

pelaksanaan usaha adalah sebesar 1 responden (25%), sedangkan yang termasuk

dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL tidak membuat format keterlibatan

anggota kelompok tani adalah sebesar 3 responden (75%).

Walaupun penyuluh tidak memiliki format daftar anggota keluarga tani

dan format keterlibatan anggota kelompok tani, tetapi penyuluh mengetahui siapa-

siapa saja anggota keluarga tani yang terlibat dalam usaha tani.

Megidentifikasi masalah.

Untuk mengetahui sejauh mana peranan penyuluh didalam

mengidentifikasi masalah dilihat dari sering tidaknya penyuluh mengunjungi

lahan petani dalam melakukan usaha taninya, menanyakan masalah yang dihadapi

oleh petani, dan membantu petani dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Tabel 29. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Mengunjungi Lahan Petani dalam Melakukan Usaha Taninya

Page 56: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 6 Keterangan: A: PPL mengunjungi lahan petani dalam melakukan usaha taninya B: PPL tidak mengunjungi lahan petani dalam melakukan usaha taninya

Dari tabel 29 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL mengunjungi lahan petani dalam melakukan usaha taninya adalah

sebesar 4 responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang

menjawab bahwa PPL tidak mengunjungi lahan petani dalam melakukan usaha

taninya adalah sebesar 0 responden (0%).

Tabel 30. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Menanyakan Masalah Yang di Hadapi Petani

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 6 Keterangan: A: PPL menanyakan masalah yang dihadapi petani B: PPL tidak menanyakan masalah yang dihadapi petani

Dari tabel 30 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL menanyakan masalah yang dihadapi petani adalah sebesar 4

responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak menanyakan masalah yang dihadapi petani adalah sebesar 0

responden (0%).

Menurut petani, PPL aktif dalam menanyakan masalah yang dihadapi oleh

petani. pada saat mengunjungi kelompoktani, biasanya PPL dan petani bertukar

pikiran mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh anggota kelompok tani.

Page 57: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Adapun beberapa masalah yang dihadapi oleh petani pada saat ini adalah

kurangnya ketersediaan pupuk dan modal yang kecil.

Tabel 31. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Membantu Petani Dalam Menyelesaikan Masalah Yang Dihadapi

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 6 Keterangan: A: PPL membantu petani dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi B: PPL tidak membantu petani dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi

Dari tabel 31 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL membantu petani dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi

adalah sebesar 4 responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B

yang menjawab bahwa PPL tidak membantu petani dalam menyelesaikan masalah

yang dihadapi adalah sebesar 0 responden (0%).

Adapun bentuk bantuan yang diberikan oleh penyuluh kepada petani

dalam hal menyelesaikan masalah adalah dengan melakukan penyuluhan tentang

pentingnya tabungan kelompok, melakukan hubungan kemitraan dengan kios

saprodi, dan memberikan informasi-informasi yang diperlukan oleh petani.

Mengembangkan swadaya dan swakarsa.

Untuk mengetahui sejauh mana peranan penyuluh didalam

mengembangkan swadaya dan swakarsa petani dilihat dari apakah kelompok tani

terbentuk akibat prakarsa PPL, apakah PPL memprakarsai adanya gotong royong,

dan keaktifan PPL dalam membina kelompok tani

Page 58: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Tabel 32. Persentase PPL dalam Hal Memprakarsai Terbentuknya Kelompok Tani

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 0 0 B 4 100

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 7 Keterangan: A: PPL memprakarsai terbentuknya kelompok tani B: PPL tidak memprakarsai terbentuknya kelompok tani

Dari tabel 32 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memprakarsai terbentuknya kelompok tani sebesar 0 responden

(0%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL

tidak memprakarsai terbentuknya kelompok tani adalah sebesar 4 responden

(100%).

Menurut petani dan penyuluh, terbentuknya kelompok tani bukanlah atas

prakarsa dari PPL. Kelompok tani terbentuk atas prakarsa dari petani, Kepala

Desa, dan Kepala Dusun.

Tabel 33. Persentase PPL dalam Hal Memprakarsai Kegiatan Gotong Royong

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 0 0 B 4 100

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 7 Keterangan: A: PPL memprakarsai kegiatan gotong royong B: PPL tidak memprakarsai kegiatan gotong royong

Dari tabel 33 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL memprakarsai kegiatan gotong royong sebesar 0 responden (0%),

sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL tidak

memprakarsai kegiatan gotong royong adalah sebesar 4 responden (100%).

Page 59: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Dalam hal kegiatan gotong royong, PPL tidak pernah memprakarsai

adanya kegiatan gotong royong. Menurut petani kegiatan gotong royong biasanya

diprakarsai oleh masyarakat, Kepala Desa, dan Kepala Dusun.

Tabel 34. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Membina Kelompok Tani

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 7 Keterangan: A: PPL aktif membina kelompok tani B: PPL tidak aktif membina kelompok tani

Dari tabel 34 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL aktif membina kelompok tani sebesar 4 responden (100%),

sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL tidak

aktif membina kelompok tani adalah sebesar 0 responden (0%).

Adapun bentuk dari pembinaan kelompok tani tersebut adalah berupa

kunjungan, pertemuan dan diskusi.

Kunjungan ke kelompok tani secara teratur dan berkesinambungan.

Tabel 35. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Mengunjungi Kelompok Tani

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 0 0 B 4 100

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 8 Keterangan: A: PPL aktif mengunjungi kelompok tani B: PPL tidak aktif mengunjungi kelompok tani

Page 60: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Dari tabel 35 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL aktif mengunjungi kelompok tani sebesar 4 responden (100%),

sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL tidak

aktif mengunjungi kelompok tani adalah sebesar 0 responden (0%).

Dalam melakukan tugasnya, PPL mengunjungi kelompok tani setiap 1× 2

minggu per kelompok tani.

Penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)

Tabel 36. Persentase PPL dalam Hal Penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 9 Keterangan: A: PPL menyusun RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok) B: PPL tidak menyusun RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok)

Dari tabel 36 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL menyusun RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok)

sebesar 4 responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang

menjawab bahwa PPL tidak menyusun RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan

Kelompok) adalah sebesar 0 responden (0%).

Menyusun rencana kerja PPL.

Tabel 37. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Menyusun Rencana Kerja

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 10

Page 61: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Keterangan: A: PPL aktif menyusun rencana kerja B: PPL tidak aktif menyusun rencana kerja

Dari tabel 37 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL aktif menyusun rencana kerja sebesar 4 responden (100%),

sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL tidak

aktif menyusun rencana kerja adalah sebesar 0 responden (0%).

Mengikuti latihan di BPP.

Tabel 38. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Mengikuti Latihan di BPP

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 11 Keterangan: A: PPL aktif mengikuti latihan di BPP B: PPL tidak aktif mengikuti latihan di BPP

Dari tabel 38 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL aktif mengikuti latihan di BPP sebesar 4 responden (100%),

sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL tidak

aktif mengikuti latihan di BPP adalah sebesar 0 responden (0%).

Mengikuti rapat, pertemuan, dll

Untuk mengetahui sejauh mana keaktifan penyuluh didalam mengikuti

rapat, pertemuan, dll dilihat dari aktifnya PPL mengikuti rapat/pertemuan di BPP,

di Kantor Camat, dan di Kantor Dinas Tingkat II

Tabel 39. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Mengikuti Rapat/ Pertemuan di BPP

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%)

Page 62: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 12 Keterangan: A: PPL aktif mengikuti rapat/ pertemuan di BPP B: PPL tidak aktif mengikuti rapat/ pertemuan di BPP

Dari tabel 39 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL aktif mengikuti rapat/ pertemuan di BPP sebesar 4 responden

(100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab bahwa PPL

tidak aktif mengikuti rapat/ pertemuan di BPP adalah sebesar 0 responden (0%).

Rapat/ pertemuan di BPP yang diikuti oleh penyuluh diadakan 1×2

minggu, yaitu hari Rabu

Tabel 40. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Mengikuti Rapat/ Pertemuan di Kantor Camat

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 12 Keterangan: A: PPL aktif mengikuti rapat/ pertemuan di Kantor Camat B: PPL tidak aktif mengikuti rapat/ pertemuan di Kantor Camat

Dari tabel 40 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL aktif mengikuti rapat/ pertemuan di Kantor Camat sebesar 4

responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang menjawab

bahwa PPL tidak aktif mengikuti rapat/ pertemuan di Kantor Camat adalah

sebesar 0 responden (0%).

Rapat/ pertemuan di Kantor Camat yang diikuti oleh penyuluh juga

diadakan 1×2 minggu, yaitu hari Rabu.

Tabel 41. Persentase PPL dalam Hal Keaktifan PPL Mengikuti Rapat/ Pertemuan di Kantor Dinas Tingkat II

Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%)

Page 63: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

A 4 100 B 0 0

Total 4 100 Sumber: Data Diolah Dari Lampiran 12 Keterangan: A: PPL aktif mengikuti rapat/ pertemuan di Kantor Dinas Tingkat II B: PPL tidak aktif mengikuti rapat/ pertemuan di Kantor Dinas Tingkat II

Dari tabel 41 diatas dapat dilihat bahwa yang termasuk dalam kategori A

menjawab PPL aktif mengikuti rapat/ pertemuan di Kantor Dinas Tingkat II

sebesar 4 responden (100%), sedangkan yang termasuk dalam kategori B yang

menjawab bahwa PPL tidak aktif mengikuti rapat/ pertemuan di Kantor Dinas

Tingkat II adalah sebesar 0 responden (0%).

Rapat/ pertemuan di Kantor Dinas Tingkat II yang diikuti oleh penyuluh

diadakan setiap 1 bulan sekali.

Secara keseluruhan penilaian penyuluh terhadap tugas pokok yang

dilaksanakannya berdasarkan parameter yang diukur disajikan pada tabel 42

Tabel 42. Penilaian Pelaksanaan Tugas Pokok Berdasarkan Parameter Yang Diukur Tugas Pokok PPL Parameter Skore

Harapan Skore Rataan

Mengidentifikasi potensi wilayah 8 32 29 Mengikhtiarkan kemudahan usaha tani

2 8 4

Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

3 12 12

Analisis profil keluarga tani 2 8 2 Mengidentifikasi masalah 3 12 12 Mengembangkan swadaya dan swakarsa petani

3

12 4

Kunjungan ke kelompok tani 1 4 4 Penyusunan RDKK 1 4 4 Penyusunan Rencana Kerja 1 4 4 Mengikuti latihan di BPP 1 4 4 Mengikuti rapat, pertemuan , dll 3 12 12

Jumlah 28 112 91

Page 64: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Dari tabel 42. diatas dapat dilihat bahwa dari skore harapan 112 dicapai

skore rataan sebesar 90 atau sebesar 80,35%. Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa

tugas pokok yang dilaksanakan oleh penyuluh di BPP Medan Krio sudah

dikatakan berhasil karena sudah lebih dari 75% tugas pokok telah terlaksana. Jadi

dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan pelaksanaan tugas pokok di

BPP Medan Krio 75 % telah terlaksana diterima.

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Terhadap Pelaksanaan

Tugas Pokok Penyuluh

Karakteristik penyuluh terdiri dari faktor sosial dan faktor ekonomi. Faktor

sosial yang diteliti adalah umur, lama pendidikan, dan lama menjadi penyuluh.

Sedangkan faktor ekonomi yang diteliti adalah jumlah tanggungan dan total

pendapatan.

Hasil analisis hubungan antara karakteristik penyuluh dengan

keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Hubungan Umur Penyuluh Dengan Keberhasilan Pelaksanaan Tugas Pokok

Ada tidaknya hubungan umur dengan keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok dapat dianalisis dengan menggunakan korelasi rank spearman pada

lampiran 14, dimana :

rs = 1- NN

diN

i

∑=3

1

26 t = rs 21

2rs

n−−

= 1- 44)2(6

3 −× = 0,8 28,01

24−−

Page 65: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

= 1- 6012 = 0,8

64,012

= 1- 0,2 = 0,8 55,5

= 0,8 = 1,88

Berdasarkan analisis korelasi rank spearman, diperoleh (rs) = 0,8 dan

nilai thit = 1,88. Korelasi antara umur dengan keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok adalah korelasi positif, artinya semakin tinggi umur maka semakin tinggi

tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. Oleh karena thit = 1,88 < ttabel

=2,132, berarti Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak terdapat hubungan

antara umur penyuluh dengan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. Oleh karena

itu, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara umur penyuluh dengan

tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok ditolak. Walaupun umur penyuluh

masih muda ataupun telah tua, tetapi bila tidak dibarengi dengan melaksanakan

tugas sebagai penyuluh, maka pelaksanan tugas pokok PPL tidak akan berhasil.

2. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Keberhasilan Pelaksanaan Tugas

Pokok

Untuk melihat ada tidaknya hubungan lama pendidikan dengan

keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dapat dianalisis dengan menggunakan

korelasi rank spearman pada lampiran 15, dimana :

rs = 1- NN

diN

i

∑=3

1

26 t = rs 21

2rs

n−−

= 1- 44)3(6

3 −× = 0,7 27,01

24−−

Page 66: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

= 1- 6018 = 0,7

49,012

= 1- 0,3 = 0,7 92,3

= 0,7 = 1,38

Berdasarkan analisis korelasi rank spearman, diperoleh (rs) = 0,7 dan

nilai thit = 1,38. Korelasi antara lama pendidikan dengan keberhasilan pelaksanaan

tugas pokok adalah korelasi positif, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan

maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. Oleh karena

thit = 1,38 < ttabel =2,132, berarti Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak terdapat

hubungan antara lama pendidikan penyuluh dengan keberhasilan pelaksanaan

tugas pokok. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan

antara lama pendidikan penyuluh dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok ditolak. Hal ini disebabkan karena walaupun tingkat pendidikan penyuluh

tinggi, tetapi belum tentu dia memiliki kemampuan menyuluh yang baik.

3. Hubungan Lama Menjadi Penyuluh dengan Keberhasilan Pelaksanaan Tugas

Pokok

Untuk melihat ada tidaknya hubungan lama menjadi penyuluh dengan

keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dapat dianalisis dengan menggunakan

korelasi rank spearman pada lampiran 16, dimana :

Page 67: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

rs = 1- NN

diN

i

∑=3

1

26 t = rs 21

2rs

n−−

= 1- 44

)5,1(63 −× = 0,85 285,01

24−−

= 1- 609 = 0,85

7225,012

= 1- 0,15 = 0,85 21,7

= 0,85 = 2,28

Berdasarkan analisis korelasi rank spearman, diperoleh (rs) = 0,85 dan

nilai thit = 2,28. Korelasi antara lama menjadi penyuluh dengan keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok adalah korelasi positif, artinya semakin lama menjadi

penyuluh maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok.

Oleh karena thit = 2,28 > ttabel =2,132, berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya

terdapat hubungan antara lama menjadi penyuluh dengan keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan terdapat

hubungan antara lama pendidikan penyuluh dengan tingkat keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok diterima. Hal ini terjadi karena pengalaman kerja PPL

sud cukup tinggi. Dengan adanya pengalaman kerja yag cukup tinggi berarti PPL

suadah cukup berpengalaman dalam mengetahui dan mengatasi masalah yang

dihadapi petani.

Page 68: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

4. Hubungan Jumlah Tanggungan dengan Keberhasilan Pelaksanaan Tugas

Pokok

Ada tidaknya hubungan jumlah tanggungan dengan keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok dapat dianalisis dengan menggunakan korelasi rank

spearman pada lampiran 17, dimana :

rs = 1- NN

diN

i

∑=3

1

26 t = rs 21

2rs

n−−

= 1- 44)2(6

3 −× = 0,8 28,01

24−−

= 1- 6012 = 0,8

64,012

= 1- 0,2 = 0,8 55,5

= 0,8 = 1,88

Berdasarkan analisis korelasi rank spearman, diperoleh (rs) = 0,8 dan

nilai thit = 1,88. Korelasi antara jumlah tanggungan dengan keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok adalah korelasi positif, artinya semakin tinggi jumlah

tanggungan maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok.

Oleh karena thit = 1,88 < ttabel =2,132, berarti Ho diterima dan H1 ditolak . Artinya

tidak terdapat hubungan antara jumlah tanggungan penyuluh dengan keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan terdapat

hubungan antara jumlah tanggungan penyuluh dengan tingkat keberhasilan

Page 69: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

pelaksanaan tugas pokok ditolak. Hal ini disebabkan karena jumlah tanggungan

adalah masalah diluar tugas sebagai penyuluh dan tidak mempengaruhi motivasi

penyuluh dalam melakukan tugasnya.

5. Hubungan Total Pendapatan dengan Keberhasilan Pelakasanaan Tugas Pokok

Untuk melihat ada tidaknya hubungan total pendapatan dengan

keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dapat dianalisis dengan menggunakan

korelasi rank spearman pada lampiran 18, dimana :

rs = 1- NN

diN

i

∑=3

1

26 t = rs 21

2rs

n−−

= 1- 44)6(6

3 −× = 0,4 24,01

24−−

= 1- 6036 = 0,4

16,012

= 1- 0,6 = 0,4 38,2

= 0,4 = 0,61

Berdasarkan analisis korelasi rank spearman, diperoleh (rs) = 0,4 dan

nilai thit = 0,61. Korelasi antara total pendapatan dengan keberhasilan pelaksanaan

tugas pokok adalah korelasi positif, artinya semakin tinggi total pendapatan maka

semakin tinggi tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. Oleh karena thit =

0,61 < ttabel =2,132, berarti Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak terdapat

hubungan antara total pendapatan penyuluh dengan keberhasilan pelaksanaan

tugas pokok. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan

Page 70: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

antara total pendapatan penyuluh dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok ditolak. Hal ini disebabkan karena dalam melaksanakan tugasnya seorang

penyuluh tidak membutuhkan biaya yang besar. Apabila dalam melaksanakan

tugasnya membutukan biaya yang besar, maka biaya tersebut telah di sediakan

oleh pemerintah.

Page 71: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Selama 3 tahun terakhir keadaan penyuluhan pertanian di BPP Medan Krio

bila ditinjau dari jumlah penyuluh dan kelompok tani tidak mengalami

perubahan jumlah, namun ditinjau dari jumlah program penyuluhan pertanian

mengalami perubahan jumlah.

2. Tugas pokok penyuluh pertanian di BPP Medan Krio sudah terlaksana dengan

baik karena lebih dari 75% tugas pokok telah terlaksana.

3. Tidak terdapat hubungan antara umur, lama pendidikan, jumlah tanggungan,

dan total pendapatan dengan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok penyuluh

4. Terdapat hubungan antara lama menjadi penyuluh dengan keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok penyuluh

Saran

1. Selama tiga tahun terakhir jumlah penyuluh tidak mengalami peningkatan.

Disarankan kepada pihak pemerintah agar dapat menambah jumlah

penyuluh sebab idealnya jumlah penyuluh adalah satu desa satu penyuluh

2. Disarankan agar diberikan pelatihan atau penataran bagi para penyuluh

pemula yang dapat menambah wawasan dan pengalaman agar

keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dapat ditingkatkan.

Page 72: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1991. Prosiding “Temu Karya ilmiah Perikanan Rakyat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan”. Jakarta: Badan Penelitian dan perngembangan Pertanian, Departemen Pertanian

Anonimous. 1995. Pedoman Monitoring dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian,

Jakarta: Pusat Penyuluhan Pertanian, Departemen Pertanian Anonimous. 2000. Jurnal Teknologi Informasi Perkembangan Teknologi Terapan

Pertanian. Jakarta: Pusat Pembinaan Pendidikan Pertanian, Badan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Departemen Pertanian

Adjid, D.A. 1994. Posisi Penyuluhan Pertanian dalam Dinamika Respon Usaha

Tani Terhadap Tantangan dan Kemajuan.Jakarta: Yayasan Sinar Tani Djarwanto. 2003. Statistik Non Parametrik. Yogyakarta: BPFE Djasmun, Ir. 2000. Program dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian, Untuk

Mahasiswa/Mahasiswi Semester V. Medan: Akademi Penyuluhan Pertanian (APP)

Http://www.antara.co.id/arc/2007/3/26/presiden-anggaran-pertanian-akan-terus-

diperbesar Http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2006/08/02/brk Margono, S. Prof. Dr. 2003. Memantapkan Penyuluhan Pertanian di Indonesia.

Dalam Buku Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press

Mubyarto. 1984. Pengantar ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES. Padmowihardjo, S. 2001. Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional. Sastraatmadja, E. 1993. Peyuluhan Pertanian . Falsafah, Masalah dan Strategi.

Bandung: Alumni. Siregar, S.F. 1997. Penilaian Prestasi Kerja. Medan:. USU Press Soedijanto. 1996. Administrasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas

Terbuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 73: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Press Soetrisno, Lukman. 1991. Dua Tongkol jagung Pedoman Pengembangan

Pertanian Berpangkal Pada rakyat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan. Petunjuk Bagi Penyuluhan Pertanian.Jakarta:

Erlangga. S, Wiriatmadja dkk. 1983. Penyuluhan Pertanian, Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Tohir. 1991. Seuntai Pengetahuan Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta

Page 74: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 1. Karakteristik Penyuluh Sampel di BPP Medan Krio

Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

No

Sampel

Umur

(thn)

Lama

Pendidikan

(thn)

Lama Menjadi

Penyuluh (thn)

Jumlah

Tanggungan

(jiwa)

Total

Pendapatan

(Rp)

1 46 16 26 3 2510000

2 44 17 20 0 2180000

3 49 17 27 6 2500000

4 43 16 20 2 2100000

Jumlah 182 66 93 11 9290000

Rerata 45.5 16.5 23.25 2.75 2322500

Page 75: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 2. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Mengidentifikasi Potensi Wilayah

No Sampel

Identifikasi Potensi Wilayah Jumlah A B C D E F G H 1 0 1 1 1 1 1 1 1 7 2 0 1 1 1 1 1 1 1 7 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 0 1 1 1 1 1 1 1 7

Jumlah 1 4 4 4 4 4 4 4 29 Rerata 0.25 1 1 1 1 1 1 1 7.25

Keterangan: A: PPL mempunyai format karakteristik tanah dan iklim B: PPL mempunyai format luas lahan menurut ekosistem C: PPL mempunyai format luas lahan menurut penggunaan D: PPL mempunyai format luas tanam komoditas utama E: PPL mempunyai format luas pola usaha tani F: PPL mempunyai format jumlah penduduk menurut golongan umur, pendidikan,

dan jenis pekerjaan G: PPL mempunyai format karakteristik kelompok tani H: PPL mempunyai format kelembagaan, sarana dan prasarana

Page 76: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 3. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Mengikhtiarkan Kemudahan Usaha Tani

No Sampel Mengikhtiarkan Kemudahan Usaha Tani Jumlah A B 1 1 0 1 2 1 0 1 3 1 0 1 4 1 0 1

Jumlah 4 0 4 Rerata 1 0 1

Keterangan: A: PPL membantu penyediaan sarana produksi B: PPL membantu dalam pengadaan kredit usaha tani

Page 77: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 4. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Meningkatkan Pengetahuan , Sikap, dan Keterampilan Petani

No Sampel Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan

Keterampilan Petani Jumlah A B C

1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 3 1 1 1 3 4 1 1 1 3

Jumlah 4 4 4 12 Rerata 1 1 1 3

Keterangan: A: PPL mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam B: PPL mengadakan pelatihan tentang bagaimana menganalisis usaha tani C: PPL menganjurkan petani agar aktif dalam melaksanakan PHT

Page 78: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 5. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Menganalisis Profil Keluarga Tani

No Sampel Analisis Profil Keluarga Tani Jumlah A B 1 0 0 0 2 0 0 0 3 1 1 2 4 0 0 0

Jumlah 1 1 2 Rerata 0.25 0.25 0.5

Keterangan: A: PPL membuat format daftar anggota keluarga tani B: PPL membuat format keterlibatan anggota keluarga dan pelaksanaan usaha

Page 79: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 6. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Mengidentifikasi Masalah

No

Sampel

Mengidentifikasi Masalah Jumlah

A B C 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 3 1 1 1 3 4 1 1 1 3

Jumlah 4 4 4 12 Rerata 1 1 1 3

Keterangan: A: PPL mengunjungi lahan petani dalam melakukan usaha taninya B: PPL menanyakan masalah yang dihadapi petani

Page 80: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 7. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Mengembangkan Swadaya dan Swakarsa

No Sampel

Mengembangkan Swadaya dan Swakarsa Jumlah A B C 1 0 0 1 1 2 0 0 1 1 3 0 0 1 1 4 0 0 1 1

Jumlah 0 0 4 4 Rerata 0 0 1 1

Keterangan: A: Kelompok tani terbentuk akibat prakarsa PPL B: PPL memprakarsai adanya gotong royong C: Keaktifan PPL dalam membina kelompok tani

Page 81: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 8. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Kunjungan Ke Kelompok Tani

No Sampel Kunjungan ke Kelompok Tani Jumlah 1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1

Jumlah 4 4 Rerata 1 1

Page 82: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 9. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Penyusunan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)

No Sampel Penyusunan RDKK Jumlah 1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1

Jumlah 4 4 Rerata 1 1

Page 83: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 10. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Menyusun Rencana Kerja

No Sampel Penyusunan Rencana Kerja Jumlah 1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1

Jumlah 4 4 Rerata 1 1

Page 84: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 11. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Mengikuti Latihan di BPP

No Sampel Mengikuti Latihan di BPP Jumlah 1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1

Jumlah 4 4 Rerata 1 1

Page 85: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 12. Jawaban Responden Dalam Hal Keaktifan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Mengikuti Latihan di BPP

No Sampel Mengikuti Rapat, Pertemuan, dll Jumlah A B C 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 3 1 1 1 3 4 1 1 1 3

Jumlah 4 4 4 12 Rerata 1 1 1 3

Keterangan: A: PPL mengikuti rapat di BPP B: PPL mengikuti rapat di Kantor Camat C: PPL mengikuti rapat di Kantor Dinas Tingkat II

Page 86: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 13. Total Nilai Jawaban Responden Dalam Penilaian Tugas Pokok Penyuluh Pertanian Lapangan BPP Medan Krio

No

Sampel

Total Skore Penilaian Tugas Pokok Total

Skore 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 7 1 3 0 3 1 1 1 1 1 3 22

2 7 1 3 0 3 1 1 1 1 1 3 22

3 8 1 3 2 3 1 1 1 1 1 3 25

4 7 1 3 0 3 1 1 1 1 1 3 22

Jumlah 29 4 12 2 12 4 4 4 4 4 12 91

Page 87: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 14. Korelasi Rank Spearman Antara Umur Responden

dengan Penilaian Terhadap Tugas Pokok

Penyuluh Pertanian Lapangan di BPP Medan Krio

No

Sampel

Umur

Responden

(thn)

Total Skore

Tugas

Pokok

Peringkat

di di2

Umur

Tugas

Pokok

1 46 22 3 2 1 1

2 44 22 2 2 0 0

3 49 25 4 4 0 0

4 43 22 1 2 -1 1

Jumlah ∑di2 = 2

Page 88: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 15. Korelasi Rank Spearman Antara Lama Pendidikan

Responden dengan Penilaian Terhadap Tugas

Pokok Penyuluh Pertanian Lapangan di BPP

Medan Krio

No

Sampel

Lama

Pendidikan

(thn)

Total Skore

Tugas Pokok

Peringkat

di di2 Lama

Pendidikan

Tugas

Pokok

1 16 22 1.5 2 -0.5 0.25

2 17 22 3.5 2 1.5 2.25

3 17 25 3.5 4 -0.5 0.25

4 16 22 1.5 2 -0.5 0.25

Jumlah ∑di2 = 3

Page 89: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 16. Korelasi Rank Spearman Antara Lama Menjadi

Penyuluh dengan Penilaian Terhadap Tugas

Pokok Penyuluh Pertanian Lapangan di BPP

Medan Krio

No

Sampel

Lama Menjadi

Penyuluh (thn)

Total Skore

Tugas

Pokok

Peringkat

di di2 Lama

Menjadi

Penyuluh

Tugas

Pokok

1 26 22 3 2 1 1

2 20 22 1.5 2 0.5 0.25

3 27 25 4 4 0 0

4 20 22 1.5 2 0.5 0.25

Jumlah ∑di2 = 1.5

Page 90: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 17. Korelasi Rank Spearman Antara Jumlah

Tanggungan Responden dengan Penilaian

Terhadap Tugas Pokok Penyuluh Pertanian

Lapangan di BPP Medan Krio

No

Sampel

Jumlah

Tanggungan

(jiwa)

Total Skore

Tugas Pokok

Peringkat

di di2 Jumlah

Tanggungan

Tugas

Pokok

1 3 22 3 2 1 1

2 0 22 1 2 -1 1

3 6 25 4 4 0 0

4 2 22 2 2 0 0

Jumlah ∑di2 = 2

Page 91: 09E01261

Lisa Khalida : Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Dengan Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh Pertanian (Studi Kasus : BPP Medan Krio Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 18. Korelasi Rank Spearman Antara Jumlah

Tanggungan Responden dengan Penilaian Terhadap

Tugas Pokok Penyuluh Pertanian Lapangan di BPP

Medan Krio

No

Sampel

Total Pendapatan

(Rp)

Total Skore

Tugas Pokok

Peringkat

di di2 Total

Pendapatan

Tugas

Pokok

1 2510000 22 4 2 2 4

2 2180000 22 2 2 0 0

3 2500000 25 3 4 -1 1

4 2100000 22 1 2 -1 1

Jumlah ∑di2 = 6