09E00953

download 09E00953

of 126

Transcript of 09E00953

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    MEDAN

    PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

    TERHADAP KINERJA PEGAWAI

    (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

    SKRIPSI

    Diajukan Oleh:

    Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh

    Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    MEDAN

    2009

    SAHAT SIREGAR

    040903065

    ILMU ADMINISTRASI NEGARA

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    ABSTRAK PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

    TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

    Nama : Sahat Siregar NIM : 040903065 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Negara Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren, M.SP Penelitian ini berjudul Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan).

    Latar belakang penelitian ini adalah adanya kenyataan bahwa suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu dilakukan oleh manusia sebagai Sumber Daya Manusia atau pegawai yang dinamis dan memiliki pengetahuan, kemampuan, sikap dan perilaku yang terus berkembang. Dengan perkembangan pada pegawai akan mempengaruhi perkembangan organisasi dengan kinerja yang diwujudnyatakan dalam setiap aktifitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai di Dinas Perhubungan Kota Medan. Pengembangan sumber daya manusia adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan pengetahuan pegawai baik dari segi kemampuan pengetahuan secara teori maupun praktek melalui pendidikan dan pelatihan, kegiatan non-diklat, tugas belajar serta promosi. Kemudian kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas, kuantitas, kehadiran, ketepatan waktu dan dampak interpersonal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian assosiatif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah teknik korelasi antar variabel untuk membuktikan pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai. Data diperoleh dari pegawai yang bertugas pada kantor pusat Dinas Perhubungan dengan populasi 127 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik proposional random sampling, sehingga diperoleh 32 orang responden. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan menganalisa data yang didapat maka hasilnya yaitu terdapat hubungan yang sedang antara pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai sebesar 0,624. Hal ini berarti koefisien korelasi positif dengan signifikansi sebesar 38,97%. Pengembangan sumber daya manusia pada Dinas Perhubungan sudah tinggi dan kinerja pegawai pun berada pada kategori tinggi. Sebagai proses yang berkesinambungan pengembangan sumber daya manusia harus mengedepankan kebutuhan kekinian pegawai agar semakin memperbaiki kualitas kinerjanya. Kata Kunci : Pengembangan SDM, Pendidikan dan pelatihan, Kinerja pegawai

    negeri

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

    karena atas berkah dan rahmat-Nya sehingga akhirnya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Pengembangan Sumber Daya

    Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota

    Medan).

    Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S-1 di

    Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakulas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Universitas Sumatera Utara Medan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa

    dukungan dan dorongan semangat dari berbagai pihak penulis tak akan sanggup

    menyelesaikan skripsi ini. Baik dukungan secara moril, dukungan doa dan

    dukungan materiil.

    Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan penghargaan yang tulus dan

    terima kasih yang terdalam kepada pihak-pihak yang telah membantu

    penyelesaian skripsi ini. Khusus kepada :

    1 Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas ilmu Sosial

    dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

    2 Bapak Dr. marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu

    Administrasi Negara, Fakultas ilmu Sosial dan ilmu Politik.

    3 Ibu Dra. Nurlela Ketaren, MSP selaku dosen pembimbing yang telah

    meluangkan tenaga, pikiran dan waktu untuk membimbing dan

    mengarahkan Penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    4 Bapak Dearmando Purba, SH selaku kepala Dinas Perhubungan Kota

    Medan yang telah memberikan ijin kepada Penulis untuk melakukan

    penelitian di kantor Dinas Perhubungan Kota Medan. Khususnya kepada

    Kasubbag Kepegawaian Ibu Nisma Darma Siregar, SH yang telah

    memberikan bantuan informasi yang berharga dalam penulisan skripsi ini.

    Juga kepada Kasitel Ibu Legayanti Situmorang,SE, yang memberi

    masukan-masukan kepada penulis, dan kepada Ibu Sundari,SE.

    5 Orang tua Penulis yang sangat disayangi Pdt. Dj. Siregar/D.Br. Pardede,

    yang telah memberikan perhatian yang besar dan kasih sayang yang tiada

    terukur buat semangat dan motivasi pada penulis untuk menyelesaikan

    skripsi ini.

    6 Saudara-saudara penulis yang telah membantu dan mendukung

    penyelesaian Skripsi ini. Untuk bang Rico, S.Sos terima kasih atas segala

    dukungan semangat dan saran-sarannya, bang Jerry, dan bang Ricky.

    7 Saudara Philip Siregar, SE yang telah menyediakan fasilitas kepada

    penulis untuk menyelesaikan pengetikan skripsi ini.

    Penulis mengakui, tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu

    penulis berharap ada ada saran dan kritikan yang membangun. Sekian danterima

    kasih.

    Medan, 2009

    Penulis

    (Sahat Siregar)

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ....................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

    DAFTAR ISI........................................................................................... ........ iv

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi

    DAFTAR GAMBAR....................................................................................... x

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang ............................................................................. 1

    1.2. Perumusan Masalah ................................................................... 5

    1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

    1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

    1.5. Kerangka Teori ............................................................................ 6

    1.5.1. Pengembangan ....................................................................... 6

    1.5.2. Sumber Daya Manusia .......................................................... 8

    1.5.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia ................................ 9

    1.5.3.1. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ............................ 11

    1.5.3.2. Kegiatan Non-Diklat ................................................. 17

    1.5.3.3. Tugas Belajar ............................................................ 18

    1.5.3.4. Promosi .................................................................... 19

    1.5.4. Pengertian Kinerja ................................................................ 20

    1.5.5. Pegawai .. .............................................................................. 21

    1.5.6. Kinerja Pegawai .................................................................... 21

    1.5.7. Hubungan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    dengan Kinerja Pegawai ........................................................ 23

    1.6. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 24

    1.7. Defenisi Konsep ............................................................................ 25

    1.8. Defenisi Operasional .................................................................... 25

    1.9. Sistematika Penulisan ................................................................... 27

    BAB II METODE PENELITIAN

    2.1. Bentuk Penelitian .......................................................................... 29

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    2.2. Lokasi Penelitian ......................................................................... 29

    2.3. Populasi dan Sampel ................................................................... 29

    1. Populasi ..................................................................................... 29

    2. Sampel ....................................................................................... 29

    2.4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 30

    2.5. Teknik Pengumpulan Skor ......................................................... 31

    2.6. Teknik Analisa Data ..................................................................... 32

    BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    3.1. Profil Dinas Perhubungan Kota Medan .................................... 35

    3.2. Struktur Dinas Perhubungan Kota Medan ............................... 36 3.3. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Medan ....................... 45 3.4. Arah Kebijakan ............................................................................ 47

    BAB IV PENYAJIAN DATA

    4.1 Data Dari Responden Pejabat Struktural .................................. 49 4.2 Data Dari Responden Staff Pegawai ........................................... 63 4.3 Klasifikasi Data ............................................................................. 78

    4.3.1. Pengembangan Sumber Manusia (Variabel X) ................... 79

    4.3.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y) ............................................. 80

    4.3.3. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap

    Kinerja Pegawai ................................................................... 81

    BAB V ANALISA DATA .............................................................................. 86

    BAB VI PENUTUP

    6.1. Kesimpulan .................................................................................. 98

    6.2. Saran ............................................................................................. 99

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 : Data Responden Pejabat Struktural Mengenai Jenis Kelamin 49

    Tabel 2 : Data Responden Pejabat Struktural Mengenai Usia..... 50

    Tabel 3 : Data Responden Pejabat Struktural Mengenai Pendidikan Terakhir.. 50

    Tabel 4 : Data Responden Pejabat Struktural Mengenai Golongan .. 50

    Tabel 5 : Data Responden Pejabat Struktural Mengenai Lama Bekerja ........... 51

    Tabel 6 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Frekuensi

    Mengikuti Diklat ....................................... 51

    Tabel 7 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Jenis dan

    Jenjang Diklat yang Pernah Diikuti... 52

    Tabel 8 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai

    Peningkatan Pengetahuan, Kemampuan, dan Sikap Setelah

    Mengikuti Diklat.......................................................................... 52

    Tabel 9 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Kualifikasi

    Tenaga Pelatih Diklat .. 52

    Tabel 10 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Materi

    Sesuai dengan Kebutuhan Dinas dan Kebutuhan Pegawai . 53

    Tabel 11 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Kurikulum

    Diklat Sesuai dengan Kompetensi Jabatan .................................. 54

    Tabel 12 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Metode Diklat

    Sesuai dengan Kebutuhan Praktis dan Pengembangan Diri......... 54

    Tabel 13 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Adanya

    Evaluasi Diklat ......................... 55

    Tabel 14 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Apakah

    Diklat BerpengaruhPada Kinerja. 55

    Tabel 15 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai

    Usaha Mengembangkan Diri Sendiri Dengan Belajar Mandiri ....... 56

    Tabel 16 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Usaha

    Dinas Perhubungan Memberi Kesempatan pada

    Pegawai Mengembangkan Diri Melalui suatu

    Organisasi ........................................................................................ 56

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Tabel 17 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Apakah

    Mempengaruhi KinerjaMengembangkan Diri secara Mandiri

    Maupun Melalui suatu Organisasi .... 57

    Tabel 18 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Apakah Pernah

    Mengikuti Tugas Belajar .. 57

    Tabel 19 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Apakah Tugas

    Belajar Meningkatkan Kinerja .... 58

    Tabel 20 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Apakah Pernah

    Mendapat Promosi ... 58

    Tabel 21 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai

    Promosi Berdasarkan Kinerja.... 58

    tabel 22 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai

    Promosi Mempengaruhi Kinerja ... 59

    Tabel 23 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Perasaan

    Senang Pada Hasil Kerja ............................. 60

    Tabel 24 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Apakah Pernah

    Mengalami Kendala Kerja .. 60

    Tabel 25 : Jawaban Responden Pejabat Struktural tentang

    Kemampuan Memperoleh Tanggung Jawab yang Lebih Besar ...... 60

    Tabel 26 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Tentang

    Penundaan Menyelesaikan Tugas ... 61

    Tabel 27 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Kepatuhan

    Peraturan Jam Kerja . 61

    Tabel 28 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Kepatuhan

    Prosedur Kerja dalam Hal Kehadiran .............................................. 62

    Tabel 29 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Rasa Bangga

    dalam Bekerja .. 62

    Tabel 30 : Jawaban Responden Pejabat Struktural Mengenai Menjaga

    Hubungan Personal .. 63

    Tabel 31 : Data Responden Staff Pegawai Mengenai Jenis Kelamin .. 63

    Tabel 32 : Data Responden Staff Pegawai Mengenai Usia........... 63

    Tabel 33 : Data Responden Staff Pegawai Mengenai Pendidikan Terakhir 64

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Tabel 34 : Data Responden Staff Pegawai Mengenai Golongan .. .. 64

    Tabel 35 : Data Responden Staff Pegawai Mengenai Lama Bekerja ................. 65

    Tabel 36 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Frekuensi

    Mengikuti Diklat ............................... 66

    Tabel 37 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai jenis dan Jenjang

    Diklat yang Pernah Diikuti..... 66

    Tabel 38 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai

    Peningkatan Pengetahuan, Kemampuan, dan Sikap Setelah

    Mengikuti Diklat................................... 67

    Tabel 39 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Kualifikasi

    Tenaga Pelatih Diklat .. 67

    Tabel 40 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Materi Sesuai

    dengan Kebutuhan Dinas dan Kebutuhan Pegawai ...... 68

    Tabel 41 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Kurikulum Diklat

    Sesuai dengan Kompetensi Jabatan .............................................. 68

    Tabel 42 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Metode Diklat

    Sesuai dengan Kebutuhan Praktis dan Pengembangan Diri ......... 69

    Tabel 43 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Adanya Evaluasi

    Diklat ... 69

    Tabel 44 : Jawaban Responden Staff Pegawai Apakah Diklat Berpengaruh

    Pada Kinerja......... 70

    Tabel 45 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Usaha

    Mengembangkan Diri Sendiri Dengan Belajar Mandiri .................. 70

    Tabel 46 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Usaha

    Dinas Perhubungan Memberi Kesempatan pada

    Pegawai Mengembangkan Diri Melalui suatu Organisasi ............... 71

    Tabel 47 : Jawaban Responden Staff Pegawai Apakah Mempengaruhi

    Kinerja Mengembangkan Diri secara Mandiri Maupun Melalui

    suatu Organisasi .... 71

    Tabel 48 : Jawaban Responden Staff Pegawai Apakah Pernah Mengikuti

    Tugas Belajar .... 72

    Tabel 49 : Jawaban Responden Staff Pegawai Apakah Tugas

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Belajar Meningkatkan Kinerja .... 72

    Tabel 50 : Jawaban Responden Staff Pegawai Apakah Pernah Mendapat

    Promosi 73

    Tabel 51 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Promosi

    Berdasarkan Kinerja.. 73

    Tabel 52 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Promosi

    Mempengaruhi Kinerja .... 74

    Tabel 53 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Perasaan Senang

    Pada Hasil Kerja ...... 74

    Tabel 54 : Jawaban Responden Staff Pegawai Apakah Pernah

    Mengalami Kendala Kerja .. 75

    Tabel 55 : Jawaban Responden Staff Pegawai tentang Kemampuan

    Memperoleh Tanggung Jawab yang Lebih Besar ........... 75

    Tabel 56 : Jawaban Responden Staff Pegawai Tentang Penundaan

    Menyelesaikan Tugas .. 76

    Tabel 57 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Kepatuhan

    Peraturan Jam Kerja . 76

    Tabel 58 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Kepatuhan

    Prosedur Kerja dalam hal Kehadiran ............................................... 77

    Tabel 59 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Rasa Bangga

    dalam Bekerja .. 78

    Tabel 60 : Jawaban Responden Staff Pegawai Mengenai Menjaga

    Hubungan Personal .. 78

    Tabel 61 : Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk

    Variabel X ........................................................................................ 80

    Tabel 62 : Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk

    Variabel Y ........................................................................................ 81

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 : Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia ............................ 10

    Gambar 2 : Hubungan Pengembangan Sumber Daya terhadap Kinerja

    Pegawai ........................................................................................ 24

    Gambar 3 : Struktur Dinas Perhubungan Kota Medan ................................... 38

    Gambar 4 : Uji Signifikansi koefisien korelasi dengan uji dua fihak .............. 85

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

    Lampiran 2 : Tabulasi Variabel X (Pengembangan Sumber Daya Manusia)

    Lampiran 3 : Tabulasi variabel Y (Kinerja Pegawai)

    Lampiran 4 : Tabel Tabulasi Koefisien Korelasi X dan Y

    Lampiran 5 : Tabel Nilai-nilai r Product Moment

    Lampiran 6 : Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi organisasi

    untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai

    peran utama dalam setiap kegiatan organisasi. Walaupun didukung dengan sarana

    dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber

    daya manusia yang andal, kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan dengan

    baik.1

    Pengembangan sumber daya manusia mengandung tugas untuk

    mendayagunakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu lembaga secara

    Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok

    yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok,

    sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan

    organisasi. Tuntutan organisasi untuk memperoleh, mengembangkan dan

    mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak

    sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Perubahan perlu

    mendapat dukungan pimpinan puncak sebagai langkah pertama yang penting

    untuk dilakukan bukan hanya sekedar lip service saja.

    Organisasi merupakan sarana kegiatan orang-orang dalam usaha mencapai

    tujuan bersama. Dalam wadah kegiatan ini, setiap orang atau pegawai harus

    memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas, wewenang dan

    tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan jabatannya.

    1 Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, 2003, Pengembangan sumber Daya Manusia, Rineka Cipta,

    Jakarta, hal: v.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    optimal, sehingga sumber daya manusia dapat bekerja secara maksimal untuk

    bersama-sama mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi organisasi.2

    2 B. Prihatminingtyas, 2005, Pengaruh Kemampuan Terhadap kinreja dan Dampaknya pada

    Kepuasan Kerja, dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, FISIP Press, Malang,, hal: 119.

    Dalam organisasi pemerintahan, kinerja pegawai dalam melakukan

    tugasnya atau pekerjaannya sering tidak sesuai dengan yang diharapkan

    masyarakat. Mereka sering melakukan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi

    misalnya sering tidak masuk kerja, tidak sungguh-sungguh mematuhi peraturan

    jam kerja. Hal ini akan berakibat tidak baik bagi organisasi, karena pekerjaan

    menjadi sering tidak dapat selesai pada waktu yang ditentukan, banyak waktu

    tidak terpakai dengan baik. Mereka beranggapan bekerja di pemerintahan itu tidak

    perlu bekerja maksimal, karena gaji sudah ditetapkan jumlahnya, tunjangan sudah

    diberikan. Selain itu fenomena masih adanya pegawai yang tidak bekerja pada

    saat jam kerja atau memanfaatkan waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain di

    luar pekerjaannya. Hal ini berakibat pada rendahnya kinerja pegawai, karena

    perhatiannya terbagi dengan aktifitasnya di luar dari kewajibannya sebagai

    pelayan publik. Sehingga pegawai tersebut tidak secara total memberikan

    pengabdian diri pada organisasi..

    Melalui Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2001 tentang

    Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Dinas-dinas Daerah di Lingkungan

    Pemerintah Kota Medan, maka berdirilah Dinas Perhubungan sebagai unsur

    pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang perhubungan yang dipimpin

    oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

    Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Untuk menyempurnakan tugas pemerintah tersebut melalui Keputusan

    Walikota Medan Nomor 11 Tahun 2002 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

    Perhubungan, Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian

    urusan rumah tangga daerah dalam bidang perhubungan dan melaksanakan tugas

    pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

    Dinas Perhubungan Kota Medan sebagai sebuah organisasi pemerintah

    daerah mempunyai visi sebagai penentu arah jalannya organisasi yaitu :

    Untuk menciptakan sistem gerakan/aktifitas perhubungan yang handal dan

    berkemampuan tinggi yang berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi,

    politik, sosial budaya serta mampu berperan sebagai penunjang, penggerak dan

    pendorong pembangunan Kota Medan.3

    Dinas Perhubungan Kota Medan menangani masalah-masalah

    perhubungan baik di bidang perhubungan darat, perhubungan laut, perhubungan

    udara, teknik sarana dan prasarana serta pos dan telekomunikasi. Adapun yang

    menjadi tugas dan tujuan dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah menangani

    dan sekaligus mengawasi kelancaran jalannya arus perhubungan di wilayah Kota

    Untuk merealisasikan visi tersebut maka Dinas Perhubungan Kota Medan

    perlu diberikan pengembangan sumber daya manusia, karena pegawai yang

    bekerja disana adalah orang-orang yang diangkat oleh pemerintah untuk

    menduduki suatu jabatan tertentu yang diarahkan untuk menjamin

    penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan secara berdaya guna dan

    berhasil guna.

    3 pemkomedan.go.id/dis_phb.php.htm

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Medan. Dan merekalah yang paling berkompeten dalam segala urusan mengenai

    perhubungan.

    Pegawai Dinas Perhubungan terbagi menjadi dua bagian yaitu pegawai

    yang bertugas di kantor yaitu mengurusi layanan masyarakat berupa surat-surat

    ijin kelayakan kendaraan (speksi), surat pajak kendaraan bermotor, tarif angkutan,

    dan urusan lainnya. Sedangkan pegawai lapangan berada di pos-pos terminal

    berupa terminal Amplas; terminal Pinang Baris; terminal Sambu; terminal Aksara

    dan terminal Belawan serta sebelas wilayah tugas.

    Di dalam melaksanakan tugasnya tersebut tentu harus memiliki sumber

    daya manusia yang berkualitas baik. Pengembangan dapat dilakukan dengan

    berbagai cara misalnya pendidikan dan pelatihan (diklat), mengikutsertakan

    pegawai tugas belajar untuk mengikuti pendidikan formal, dan kegiatan lainnya.

    Selama ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pegawai yang sudah

    mengikuti Diklat (alumni peserta Diklat). Evaluasi Diklat hanya dalam bentuk

    output berupa sertifikat dan dilakukan sesaat setelah pegawai selesai mengikuti

    Diklat, tetapi tidak setelah pegawai kembali ke instansinya. Outcome dari Diklat

    yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada pengetahuan, sikap dan perilaku

    alumni peserta Diklat belum termonitor dan terevaluasi, sementara pegawai tetap

    harus bekerja.4

    Banyaknya peserta diklat yang tidak disesuaikan dengan rencana

    pengembangan karier mengakibatkan peserta diklat setelah kembali tidak

    memperoleh penempatan promosi maupun pengembangan potensinya. Hal ini

    menimbulkan frustasi dan kekecewaan bagi para pegawai. Kecenderungan yang

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    terjadi dalam organisasi pemerintahan bahwa ada pegawai yang tidak punya

    beban kerja dan malah menimbulkan masalah dalam kantor misalnya bermalas-

    malasan maka untuk memberikan jalan keluarnya pegawai tersebut didiklatkan.

    Bertolak dari latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis

    tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : PENGARUH ANTARA

    PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KINERJA

    PEGAWAI (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan).

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

    permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah : Apakah

    Terdapat Pengaruh antara Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan

    Kinerja Pegawai di Dinas Perhubungan Kota Medan?

    1.3. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah :

    1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan sumber daya

    manusia terhadap kinerja pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan.

    2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan

    antara pengembangan sumber daya manusia dengan kinerja pegawai di

    Dinas Perhubungan Kota Medan.

    1.4. Manfaat Penelitian

    4 Miftah Thoha, 2005, Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia, Penerbit Kencana, Jakarta,

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Penelitian ini diharapkan memberi manfaat :

    1. Bagi Dinas Perhubungan Kota Medan untuk memberi gambaran tentang

    pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap peningkatan

    Kinerja sehingga dapat ditentukan kebijakan yang tepat dalam

    pemberdayaan sumber daya manusia.

    2. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir dalam

    menganalisa masalah-masalah Sumber Daya Manusia serta menerapkan

    teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah terhadap praktek di

    lapangan.

    3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan sebagai tambahan acuan atau

    rujukan terhadap penelitian yang relevan.

    1.5. Kerangka Teori

    1.5.1. Pengembangan

    Menurut Andrew E. Sikula pengembangan adalah merupakan satu proses

    pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan

    terorganisasi yang pegawai manajerialnya mempelajari pengetahuan konseptual

    dan teoritis untuk mencapai tujuan umum.5

    Pengembangan menurut Suprihanto adalah suatu kegiatan untuk

    memperbaiki kemampuan pegawai dengan cara meningkatkan pengetahuan dan

    Hal: 91.

    5 DR. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2003, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penerbit Reflika Diatama, Bandung, hal :50.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    pengertian pengetahuan umum termasuk peningkatan penguasaan teori,

    pengambilan keputusan dalm menghadapi persoalan organisasi.6

    1. Tujuan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur, maksudnya adalah

    bahwa setiap kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan harus jelas

    kemana arahnya dan dapat dikerjakan, dan harus disesuaikan dengan kondisi,

    jangan mengada-ada dan dapat dipertanggungjawabkan.

    Dari pengertian pengembangan yang dikemukakan oleh para ahli di atas,

    maka pengembangan tersebut dapat dikatakan sebagai suatu proses peningkatan

    kemampuan atau pendidikan jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan

    konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas

    hubungan manusia (human relation) untuk mencapai tujuan umum yang

    dilakukan secara sistematis dan terorganisasi dan dilakukan oleh pegawai

    manajerialnya (tingkat atas dan menengah). Jadi dalam hal ini pengembangan

    ditujukan pada para manajer atau staf agar mereka lebih mampu untuk mengelola

    suatu organisasi melalui pengambilan keputusan dan memperluas hubungan

    manusia.

    Komponen-komponen pengembangan antara lain :

    2. Para pelatih harus ahlinya yang berkualifikasi memadai (profesional),

    maksudnya orang-orang yang dijadikan pelatih adalah orang yang memang

    mampu dalam melatih dan itu merupakan bidangnya agar hasil yang

    diperolehnya baik.

    6 John Suprihanto, 2001, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta,

    hal : 88.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    3. Materi pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai,

    maksudnya agar materi yang diberikan itu tidak lari dari jalur atau tujuan yang

    hendak dicapai karena akan mengakibatkan kerugian.

    Tahapan-tahapan penyusunan pengembangan :

    a. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan

    b. Menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya

    c. Menetapkan metode pengembangan

    d. Mengadakan percobaan revisi

    e. Mengimplementasikan dan mengevaluasi

    Tujuan dari pengembangan ialah :

    a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi

    b. Meningkatkan produktifitas kerja

    c. Meningkatkan kualitas kerja

    d. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia

    e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja

    f. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja

    g. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi maksimal

    h. Menghindarkan keusangan

    i. Meningkatkan kepribadian pegawai

    1.5.2. Sumber Daya Manusia

    Nawawi7

    7 H. Hadari Nawawi, 1992, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press,

    Yogyakarta, hal: 46.

    menjelaskan tiga pengertian dari sumber daya manusia,yakni :

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu

    organisasi (sering disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan).

    2. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi

    dalam mewujudkan eksistensinya.

    3. Sumber daya manusia adalah potensi dan merupakan aset dan berfungsi

    sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi, yang

    diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam

    mewujudkan eksistensi organisasi.

    Dengan demikian sumber daya manusia merupakan faktor vital dari

    keberlangsungan sebuah organisasi dan yang paling menentukan dalam mengukur

    keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang dimaksud

    adalah orang-orang yang siap pakai dan memiliki kemampuan dalam pencapaian

    tujuan organisasi tersebut.

    1.5.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu upaya untuk

    mengembangkan kualitas atau kemampuan sumber daya manusia melalui proses

    perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau pegawai untuk

    mencapai suatu hasil optimal..8

    Pengembangan sumber daya manusia melibatkan proses pengubahan

    perilaku (behavior engineering). Kata "belajar" menurut para pakar memang

    selalu melibatkan proses perubahan perilaku (dari suatu keadaan ke keadaan lain

    yang lebih baik). Di samping itu, harus pula ditegaskan bahwa "pengalaman

    8 Sama dengan catatan kaki No. 1.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    belajar" di dalam proses itu harus dilakukan secara sadar, yakni direncanakan

    dengan baik, dilaksanakan secara cermat, dan diukur tingkat efektifitasnya.

    Dari pengertian diatas maka pengembangan sumber daya manusia

    merupakan proses merubah sumber daya manusia yang dimiliki organisasi, dari

    suatu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik untuk mempersiapkan suatu

    tanggung jawab di masa mendatang dalam mencapai tujuan organisasi.

    Tujuan pengembangan sumber daya manusia mempunyai dua dimensi

    yaitu dimensi individual dan dimensi institusional/organisasional. Tujuan yang

    berdimensi individual mengacu kepada sesuatu yang dicapai oleh seorang

    pegawai. Tujuan berdimensi institusional mengacu kepada apa yang dapat dicapai

    oleh institusi/organisasi sebagai hasil dari program-program pengembangan

    sumber daya manusia.9

    Gambar 1

    Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    OUTPUT OUTCOME

    INDIVIDUAL INSTITUSIONAL

    Dari gambar diatas, hasil paling langsung dapat diamati dari suatu program

    pengembangan sumber daya manusia adalah disebut Output, yakni keluaran

    Pengemba-ngan

    sumber daya

    manusia

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    dalam bentuk Sumber Daya Manusia yang memperbaiki kualitasnya. Bila output

    ini telah dikembalikan ke tempat kerjanya masing-masing, maka diharapkan dapat

    menghasilkan Outcome, yakni keluaran yang berdimensi organisasional.

    Sebagai contoh, sekelompok pegawai dilatih dalam hal keterampilan

    mengoperasikan komputer. Jika program pelatihan ini selesai diadakan, maka

    diharapkan sekelompok pegawai ini telah dapat mengoperasikan komputer.

    Sekelompok pegawai dengan keterampilan ini disebut output pengembangan

    sumber daya manusia. Bila output ini telah kembali bekerja ke tempat masing-

    masing dan mereka terbukti mampu memberi sumbangan yang berarti bagi

    organisasi, misalnya urusan pengelolaan informasi menjadi efektif dan efisien,

    maka manfaat ini disebut sebagai outcome.

    Proses pengembangan (development) SDM berhubungan erat dengan

    konsep pendidikan (education) dan pelatihan (training). Pendidikan dan pelatihan

    dalam konteks ini adalah cara yang mesti dilalui untuk mencapai suatu

    pengembangan. Pengembangan tidak bisa dipisahkan dari pendidikan dan

    pelatihan. Pengembangan ini dapat berjalan secara optimal bila dilakukan melalui

    cara-cara yang terencana dan secara mendasar dan sistematik.10

    Menurut Sastradipoera,

    1.5.3.1. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

    11

    9 LAN dan DEPDAGRI, 2007, Modul 2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri

    Sipil, Diklat Teknis Manajemen Sumber Daya Manusia,.Jakarta, hal: 15. 10 ibid. hal: 8. 11 Komaruddin Sastradipoera, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia : suatu pendekatan fungsi

    operatif. Bandung, Kappa-Sigma, hal: 51.

    pengembangan sumber daya manusia mencakup

    baik pendidikan yang meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    lingkungan keseluruhan maupun pelatihan yang menambah keterampilan dalam

    melaksanakan tugas yang spesifik. Pendidikan (education) sumber daya manusia

    merupakan proses pengembangan jangka panjang yang mencakup pengajaran dan

    praktek sistematik yang menekankan pada konsep-konsep teoritis dan abstrak.

    Sedangkan pelatihan (training) adalah salah satu jenis proses belajar untuk

    memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang

    berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih

    mengutamakan praktek daripada teori.

    Soeprihanto12

    Pendidikan dan pelatihan adalah upaya mengembangkan sumber daya

    manusia terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian

    manusia. Pendidikan dan pelatihan adalah proses belajar dalam rangka

    meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya.

    Sedangkan yang dimaksud dengan tugas adalah menunjukkan kedudukan,

    tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang dalam organisasi. Pelatihan yang

    dimaksud adalah upaya untuk mentransfer keterampilan dan pengetahuan kepada

    mengemukakan pendidikan adalah suatu kegiatan untuk

    memperbaiki kemampuan karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan

    pengertian tentang pengetahuan umum dan pengetahuan ekonomi pada umumnya,

    termasuk peningkatan penguasaan teori pengambilan keputusan dalam

    menghadapi persoalan-persoalan organisasi. Sedangkan latihan adalah kegiatan

    untuk memperbaiki kemampuan karyawan dengan cara meningkatkan

    pengetahuan dan keterampilan operasional dalam menjalankan suatu pekerjaan.

    12 Sama dengan catatan kaki No. 5, hal :85.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    para peserta pelatihan sedemikian rupa sehingga peserta menerima dan melakukan

    pelatihan pada saat melaksanakan pekerjaan.

    Pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan haruslah yang spesifik

    dan latihan harus diarahkan pada perubahan perilaku yang telah diidentifikasikan.

    Pelatihan juga harus mempelajari keterampilan atau teknik khusus yang dapat

    diobservasi pada tempat tugasnya.

    Tujuan pendidikan menurut Moekijat13

    1. Untuk mengembangkan keahlian sehingga pekerjaan dapat diselesaikan

    dengan lebih cepat

    :

    2. Untuk mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan dapat

    diselesaikan secara lebih rasional

    3. Untuk mengembangkan sikap sehingga menimbulkan kemauan kerja sama

    antara rekan-rekan pegawai dengan manajemen pendidikan.

    Tujuan pendidikan dan pelatihan pada umumnya dalam rangka pembinaan

    terhadap para pegawai agar dapat :14

    1. Meningkatkan kepribadian dan semangat pengabdian kepada organisasi

    dan masyarakat

    2. meningkatkan mutu dan kemampuan, serta keterampilan baik dalam

    melaksanakan tugasnya maupun kepemimpinannya.

    3. Melatih dan meningkatkan mekanisme kerja dan kepekaan dalam

    melaksanakan tugas

    4. Melatih dan meningkatkan kerja dalam merencanakan

    5. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kerja.

    Dalam Peraturan Pemerintah (PP) no 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

    dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Pegawai Negeri Sipil tujuan Diklat adalah :

    13 Moekijat, 1991, Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Mandar Maju, Bandung,

    hal: 38. 14 Abdurrahman Fathoni, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta, hal: 98.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan sikap untuk dapat

    melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi

    kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi;

    b. Menciptakan Pegawai yang mampu berperan sebagai pembaharu dan

    perekat persatuan dan kesatuan bangsa;

    c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada

    pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat;

    d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan

    tugas pemerintah dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan

    yang baik.

    Sasaran Diklat adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang

    sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing.

    a. Jenis dan Jenjang Diklat15

    Diklat Pra Jabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam

    rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, selain

    pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara, bidang

    1. Diklat Pra Jabatan

    CPNS baik Golongan I dan II maupun Golongan III sebelum diangkat

    menjadi PNS terlebih dahulu harus mengikuti pendidikan dan pelatihan Pra

    Jabatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam PP No. 101 Tahun 2000 dan

    Keppres No. 5 Tahun 1996 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan Pegawai

    Negeri Sipil.

    15 Sama dengan catatan kaki No. 9.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    tugas dan budaya organisasi, agar mampu melaksanakan tugas dan perannya

    sebagai pelayan masyarakat. Diklat Pra Jabatan ini terdiri atas:

    a. Diklat Pra Jabatan Golongan I untuk menjadi PNS Golongan I;

    b. Diklat Pra Jabatan Golongan II untuk menjadi PNS Golongan II;

    c. Diklat Pra Jabatan Golongan III untuk menjadi PNS Golongan III.

    2.Diklat Dalam Jabatan

    Diklat dalam Jabatan dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan,

    ketrampilan dan sikap PNS agar dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan

    dan pembangunan dengan sebaik-baiknya. Terdiri dari Diklat kepemimpinan,

    Diklat fungsional, dan diklat teknis.

    Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) dilaksanakan persyaratan kompetensi

    kepemimpinan Pegawai Pemerintah jenjang Jabatan Struktural, tersusun atas :

    1) Diklatpim Tingkat IV, untuk Jabatan Struktural Eselon IV;

    2) Diklatpim Tingkat III, untuk Jabatan StrukturaI Eselon III;

    3) Diklatpim Tingkat II, untuk Jabatan Struktural Eselon II;

    4) Diklatpim Tingkat I, untuk Jabatan Struktural Eselon I.

    Diklat Fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi

    yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional masing-masing.

    Diklat teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis

    yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS. Kompetensi teknis adalah

    kemampuan PNS dalam bidang-bidang teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas

    masing-masing. Bagi PNS yang belum memenuhi persyatatan kompetensi jabatan

    perlu mengikuti Diklat Teknis yang berkaitan dengan persyaratan kompetensi

    jabatan masing-masing.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    c. Kurikulum dan Metode

    Kurikulum pendidikan dan pelatihan pegawai disusun berdasarkan

    kebutuhan kompetensi untuk suatu jabatan. Setiap jenis dan jenjang Diklat

    mempunyai Tujuan Kurikuler Umum (TKU) dan Tujuan Kurikuler Khusus(TKU).

    Kurikulum Diklat sebagaimana dimaksud memuat struktur kurikulum, mata

    pelajaran-mata pelajaran diklat, dan ringkasan materi dari setiap mata Diklat yang

    terdiri dari deskripsi singkat, Tujuan Instruksional Umum (TIU), Tujuan

    Instruksional Khusus (TIK), pokok bahasan, waktu (sesi dan jam pelajaran), dan

    metode.

    Metode Diklat menggunakan cara pembelajaran bagi orang dewasa, serta

    disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang menggambarkan

    kebutuhan praktis dan pengembangan diri peserta.

    Metode Diklat diterapkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran antara lain:

    1. Ceramah

    2. Diskusi

    3. Praktik/latihan

    4. Studi banding

    5. Studi kasus

    6. Simulasi

    7. Bermain peran

    8. Belajar dengan menggunakan media

    Metode diklat sebagaimana disebutkan di atas dipilih dan ditetapkan

    seimbang pada setiap proses diklat.

    d. Evaluasi

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Pendidikan apapun bentuk dan tingkatnya pada akhirnya menuju kepada

    suatu perubahan perilaku baik individu, kelompok maupun masyarakat. Seberapa

    jauh perubahan atau peningkatan kemampuan itu terjadi diperlukan suatu

    mekanisme.16

    16 Sama dengan catatan kaki No. 1, hal: 81.

    Alat pengukur sering disebut tes, evaluasi, serta pengukuran dan

    dipergunakan secara bersama-sama namun pengertiannya berbeda-beda. Tes

    mempunyai pengertian sebagai tugas-tugas yang telah dibakukan yang diberikan

    kepada sasaran belajar untuk diselesaikannya pengukuran meliputi segala cara.

    Untuk memperoleh informasi ini orang melakukan tes. Sedangkan evaluasi adalah

    penggunaan informasi yang diperoleh dengan pengukuran maupun dengan cara-

    cara lain untuk memperoleh dan membuat keputusan pendidikan. Dengan

    sendirinya keputusan-keputusan ini akan bersifat subjektif, tergantung pada

    pertimbangan pribadi. Untuk melakukan evaluasi pendidikan diperlukan informasi

    yang diperoleh dari pengukuran. Sedangkan untuk pengukuran ini dilakukan tes.

    Melakukan penilaian atau evaluasi terhadap program diklat yang telah

    dilaksanakan adalah penting untuk mengukur seberapa jauh program diklat

    tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan bagi

    pegawai secara khusus maupun organisasi secara umum.

    1.5.3.2. Kegiatan Non-Diklat

    Ada banyak kegiatan pengembangan yang dapat dilakukan atau diikuti

    baik secara mandiri maupun secara organisasi oleh instansinya atau pihak luar

    instansinya.

    Kegiatan pengembangan sumber daya manusia secara mandiri antara lain:

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    a. Membaca buku teks, referensi, dan media cetak lainnya.

    b. Menonton program pendidikan dan pelatihan melalui TV, Video,

    dan media proyeksi lainnya.

    c. Mendengar siaran radio, kaset dan media terekam lainnya.

    d. Melalui komputer atau internet.

    e. Menulis buku, referensi, artikel dan sebagainya.

    f. Mengajar atau melatih (menurut Covey Belajar dengan cara

    mengajar dan melakukannya)

    Kegiatan pengembangan sumber daya manusia yang diorganisasi oleh

    suatu instansi berupa:

    a. Lokakarya/workshop.

    b. Seminar

    c. Semiloka (Seminar dan Lokakarya)

    d. Simposium

    e. Pameran (Ekspose)

    f. Studi Banding

    g. Wisata karya (Field Trip)

    1.5.3.3 Tugas Belajar

    Untuk menciptakan pegawai yang memiliki kompetensi jabatan diperlukan

    peningkatan kualitas kemampuan profesional sesuai dengan persyaratan

    jabatannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan professional

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    tersebut adalah melalui tugas belajar guna mengikuti pendidikan formal di

    Perguruan Tinggi dan Institut yang terakreditasi.17

    a. Menunjukkan semangat, minat dan potensi untuk pengembangan

    prestasi kerjanya.

    Tugas belajar dari suatu instansi dengan biaya APBN/APBD umumnya ke

    pendididkan formal kedinasan seperti Institut Ilmu Kepemerintahan (IIP)

    Departemen Dalam Negeri. Kepala Dinas/Instansi Pemerintah Daerah

    Kabupaten/Kota dalam merekrut atau menyeleksi pegawainya yang akan

    mengikuti tugas belajar dapat berpedoman pada syarat-syarat berikut:

    b. Latar belakang pendidikan formal dan diklat yang telah diikuti.

    c. Batas usia pensiun (BUP) minimal 5 (lima) tahun.

    d. Pengetahuan Akademik yang telah dimiliki sesuai atau ada

    relevansinya dengan kurikulum pendidikan yang akan diikutinya.

    e. Kesiapan fisik dan mental untuk mengikuti tugas belajar.

    f. Kesiapan berbahasa Inggris atau bahasa yang dipersyaratkan oleh

    Perguruan Tinggi tempat tugas belajar.

    Penyelenggaraan Pendidikan Formal untuk tugas belajar PNS adalah

    Perguruan Tinggi berupa Akademi, Politeknik, Institute, Sekolah Tinggi maupun

    Universitas.

    Program Pendidikan di Perguruan Tinggi yang dapat dipilih adalah

    Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan Doktor.

    1.5.3.4 Promosi

    17 Sama dengan catatan kaki No.9, hal.11.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Pentingnya promosi bagi pegawai adalah sebagai salah satu reward dan

    incentive (ganjaran perangsang), adanya ganjaran perangsang ini berupa

    promosi dapat meningkatkan produktifitas kerja seorang pegawai.18

    Promosi adalah perubahan kedudukan seseorang pegawai dalam rangkaian

    susunan kepangkatan atau jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula baik dari

    segi tanggung jawab, syarat-syarat kerja atau penghasilannya.

    19

    Promosi adalah pengangkatan PNS pada tingkat kedudukan yang lebih

    tinggi baik dalam arti kepangkatan (kenaikan pangkat) maupun jabatan. Pangkat

    adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang PNS dalam rangkaian

    susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Adapun jabatan

    adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak

    seseorang PNS dalam suatu susunan organisasi negara. Jabatan dalam lingkungan

    PNS terdiri dari jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional.

    20

    Promosi pada hakekatnya adalah kenaikan ke sesuatu jenjang yang lebih

    tinggi nilai atau derajatnya dari pekerjaan atau tugas lama. Kesempatan promosi

    dalam suatu organisasi dapat terjadi karena lowongan, baik lowongan dari segi

    kepangkatan yang timbul dalam sistem kepegawaian yang menggunakan sistem

    Sebagai salah satu upaya pengembangan, promosi sangat diharapkan oleh

    setiap pegawai dimanapun ia berada, oleh karena dengan promosi itu pegawai

    akan mendapatkan hak-hak yang bersifat material misalnya kenaikan pendapatan,

    perbaikan fasilitas, sedangkan hak nonmaterial misalnya status sosial, rasa

    bangga.

    18 Soekidjo Notoadmodjo, 1992, Manajemen Personalia, Rineka Cipta, Jakarta, hal: 29. 19 A.S. Moenir, 1993, Manajemen Personalia, Rineka Cipta, Jakarta, hal: 173. 20 LAN dan DEPDAGRI, 2007, Modul 1 Manajemen Sumber Daya Manusia, Diklat Teknis

    Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,.Jakarta, hal : 22.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    pengurutan kepangkatan, misalnya di lingkungan PNS. Sedangkan lowongan dari

    segi jabatan timbul dalam sistem kepegawaian yang menggunakan sistem

    klasifikasi pekerjaan , dan ini banyak dianut di lingkungan perusahaan. Namun

    demikian di lingkungan organisasi pemerintahan juga terdapat lowongan dari segi

    jabatan baik struktural maupun nonstruktural.

    1.5.4. Pengertian Kinerja

    Menurut Simamora kinerja adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam

    mencapai misinya21. Sedangkan Shadily, mengatakan kinerja atau performance

    adalah berdaya guna prestasi atau hasil22

    Dalam bahasa Indonesia kata pegawai berasal dari kata pe- dan gawai.

    Pe- adalah sebuah awalan yang menunjukkan arti orang yang mengerjakan atau

    .

    Kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai

    tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Kinerja

    suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah (rata-rata) dari kinerja

    fungsi pegawai atau kegiatan yang dilakukan.

    Dari pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa kinerja itu merupakan

    kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil

    kerjanya yang diperoleh selama periode waktu tertentu dan meliputi elemen-

    elemen seperti kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, kehadiran dan kemampuan

    bekerja sama.

    1.5.5. Pegawai

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    mempunyai pekerjaan seperti yang disebutkan oleh kata dasar, sedangkan gawai

    berarti kerja23

    21 Bilson Simamora, 2003, Penilaian Kinerja dalam Manajemen Perusahaan, Gramedia Pustaka,

    Jakarta, hal: 45. 22 Hasan Shadily, 1993, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, hal: 425. 23 Tim Dosen Administrasi IKIP Malang, 1990, Pegawai dan Administrasi, Malang, hal: 179.

    .

    Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pegawai

    adalah orang-orang yang bekerja pada suatu tempat yang resmi, memiliki data-

    data pribadi dan mempunyai kekuatan hukum. Tempat pekerjaan yang dimaksud

    adalah organisasi, lembaga, atau badan dan lainnya yang berhubungan dengan

    pegawai.

    1.5.6. Kinerja Pegawai

    Kinerja pegawai (employee performance) adalah hasil dari perilaku

    anggota organisasi, dimana tujuan aktual yang ingin dicapai adalah dengan adanya

    perilaku. Untuk mengetahui ukuran kinerja organisasi maka dilakukan penilaian

    kinerja. Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik pegawai

    melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan standard dan kemudian

    mengomunikasikan informasi tersebut kepada pegawai. Pengukuran kinerja di

    sektor publik lebih sulit dilakukan dibandingkan di sektor swasta. Di sektor

    swasta, indikator kinerja utamanya adalah keuntungan, sedangkan di sektor publik

    yang menghasilkan barang dan berbagai jasa, penilaian kinerjanya menjadi lebih

    kompleks dan multi-dimensional. Kinerja suatu jabatan secara keseluruhan sama

    dengan jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau kegiatan yang

    dilakukan.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Menurut Sulistiyani24

    1) Kualitas

    ada lima hal yang dapat dijadikan indikator kinerja

    pegawai antara lain:

    Menyangkut kesesuaian hasil dengan yang diinginkan.

    2) Kuantitas

    Yaitu jumlah yang dihasilkan baik dalam nilai uang, jumlah unit atau jumlah

    lingkaran aktifitas.

    3) Ketepatan waktu

    Sesuai dengan standar yang ditetapkan organisasi pelaksanaan kerja dapat

    diselesaikan dalam waktu yang ditentukan

    4) Kehadiran

    Jumlah kegiatan yang dihadiri pegawai dalam masa kerja organisasi

    5) Dampak interpersonal

    Menyangkut peningkatan harga diri, hubungan baik dan kerja sama di antara

    teman kerja, maupun kepada bawahan dan atasan.

    1.5.7. Hubungan Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Kinerja

    Pegawai

    Didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pegawai akan membutuhkan

    serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang untuk

    bekerja dengan baik dan suksesi posisi yang ditemui selama karirnya,25

    24 Ambar T Sulistiyani & Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, teori dan

    Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal: 228.

    maka

    pengembangan sumber daya manusia merupakan hal yang penting dilakukan

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    untuk merubah sumber daya manusia yang dimiliki organisasi, dari suatu keadaan

    ke keadaan lain yang lebih baik melalui pendidikan jangka panjang dan

    pengalaman belajar dalam mempersiapkan pegawai untuk tanggung jawab di

    masa mendatang.

    Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas, kuantitas, ketepatan

    waktu, kehadiran dan mempunyai dampak interpersonal dalam melaksanakan

    tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.26

    Gambar 2. Hubungan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    terhadap Kinerja Pegawai

    Feed back

    Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk menghasilkan

    sumber daya manusia organisasi yang andal dan memiliki kompetensi yang sesuai

    dengan kebutuhan organisasi. Tujuan pengembangan sumber daya manusia pada

    akhirnya adalah untuk menciptakan pegawai yang memiliki kinerja yang baik

    dengan cara meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat berkinerja lebih baik.

    Jika kinerja pegawai sebelumnya adalah positif, maka pengembangan yang

    diberikan bertujuan untuk semakin meningkatkan prestasi pegawai tersebut dalam

    proses menapaki jenjang karir. Sedangkan bila kinerja sebelumnya negatif, maka

    tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah untuk memperbaikinya agar

    menjadi baik dan positif.

    Untuk menerangkan hubungan pengembangan sumber daya manusia

    dengan kinerja pegawai dapat dilihat dari gambar berikut:

    25 Simamora 1995, dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Penerbit FISIP Press, Malang, 2005,

    hal: 120.

    Pengembangan Sumber Daya Manusia

    1. Pendidikan dan Pelatihan

    2. Kegiatan non-Diklat

    3. Tugas Belajar

    4. Promosi

    Kinerja Pegawai

    Kualitas Kuantitas Ketepatan

    waktu Kehadiran Hubungan

    Interpersonal

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Feed back

    1.6. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

    kalimat pertanyaan.27

    Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan

    secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat

    perhatian ilmu sosial.

    Adapun hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah :

    Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

    pengembangan sumber daya manusia dengan kinerja pegawai di Dinas

    Perhubungan Kota Medan.

    1.7. Defenisi Konsep

    28

    26 Sama dengan catatan kaki No. 23. 27 Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, hal: 70. 28 Masri Singarimbun, dkk, 1995, Metode Penelitian Survei, Penerbit LP3ES, Jakarta, Hal.33.

    Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan

    menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti. Untuk

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka

    penulis mengemukakan defenisi konsep yaitu :

    1. Pengembangan sumber daya manusia yang dimaksud dalam penelitian ini

    adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan

    pengetahuan pegawai baik dari segi kemampuan pengetahuan secara teori

    maupun praktek melalui pendidikan dan pelatihan, kegiatan non-Diklat,

    tugas belajar serta promosi.

    2. Pegawai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil

    yang telah terdaftar dalam registrasi pegawai, memakai seragam dengan

    atribut dan simbol-simbol Dinas Perhubungan dan sehari-hari aktifitasnya

    berada di lingkungan kerja Dinas Perhubungan Kota Medan.

    3. Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas, kuantitas, kehadiran,

    ketepatan waktu dan dampak interpersonal

    4. Pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai

    adalah untuk memperbaiki, meningkatkan pegetahuan pegawai dari segi

    kemampuan pengetahuan secara teori maupun praktek melalui pendidikan

    dan pelatihan, kegiatan non-Diklat, tugas belajar serta promosi akan

    meningkatkan hasil kerja pegawai secara kualitas, kuantitas, kehadiran,

    ketepatan waktu dan dampak interpersonalnya.

    1.8. Defenisi Operasional

    Berdasarkan pendapat Singarimbun defenisi operasional adalah semacam

    petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Defenisi

    operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    indikator-indikator agar lebih memudahkan operasionalisasi dari suatu

    penelitian.29

    Partisipasi pegawai mengikuti perjenjangan diklat

    Defenisi operasional dari penelitian ini adalah :

    1. Variabel Bebas (X) : Pengembangan sumber Daya Manusia

    Pengembangan sumber daya manusia adalah kegiatan yang dilakukan

    untuk memperbaiki, meningkatkan pengetahuan pegawai baik dari segi

    kemampuan pengetahuan secara teori maupun praktek.

    Pengembangan sumber daya manusia sebagai variabel bebas, diukur melalui

    indikator sebagai berikut :

    1. Pendidikan dan pelatihan

    Adanya perubahan pada pengetahuan, kemampuan dan sikap dalam bekerja

    Tenaga pelatih diklat berkualifikasi memadai dan berpengalaman Materi disesuaikan dengan kebutuhan teknis pegawai Kurikulum sesuai dengan kompetensi jabatan Metode diklat sesuai dengan kebutuhan praktis dan pengembangan diri

    pegawai

    Adanya evaluasi outcomes diklat untuk mengetahui dampaknya pada kemajuan pegawai.

    2. Kegiatan non-Diklat

    Mengembangkan diri dengan belajar secara mandiri

    Mengembangakan diri dengan belajar melalui suatu organisasi

    3. Tugas belajar

    Meningkatkan kemampuan kompetensi jabatan sesuai dengan persyaratan

    jabatan

    29 Sama dengan catatan kaki No.28, hal.46.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    4. Promosi

    Perubahan jabatan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya

    Diberikan berdasarkan pada kinerja pegawai

    2. Variabel Terikat (Y) : Kinerja Pegawai

    Kinerja pegawai adalah serangkaian prestasi atau hasil yang diperoleh dari

    kegiatan atau pekerjaan selama beberapa waktu tertentu.

    Kinerja pegawai sebagai variabel terikat diukur melalui indikator sebagai berikut:

    1. Kualitas

    menyangkut kesesuaian hasil dengan yang diinginkan

    2. Kuantitas

    Jumlah yang dihasilkan baik dalam nilai uang, jumlah unit atau jumlah

    lingkaran aktifitas

    3. Ketepatan waktu

    Pelaksanaan kerja dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan

    4. Kehadiran

    Jumlah kegiatan yang dihadiri pegawai dalam masa kerja organisasi

    5. Dampak interpersonal

    Menyangkut peningkatan harga diri, hubungan baik dan kerja sama di

    antara teman kerja maupun bawahan.

    1.9. Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    konsep, defenisi operasional, operasionalisasi variabel dan

    sistematika penulisan.

    BAB II METODE PENELITIAN

    Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian,

    populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,

    dan teknik analisa data.

    BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    Bab ini berisi gambaran umum lokasi penelitian dimana

    peneliti melakukan penelitian.

    BAB IV PENYAJIAN DATA

    Bab ini berisi hasil penelitian yang diperoleh dan

    dokumentasi hasil yang akan dianalisis.

    BAB V ANALISA DATA

    Bab ini berisi uraian data-data yang diperoleh setelah

    melaksanakan penelitian.

    BAB VI PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran atas hasil penelitian

    yang dilakukan.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    2.1. Bentuk Penelitian

    Adapun bentuk penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode

    asosiatif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan

    penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

    lebih.30

    Menurut Bungin populasi penelitian merupakan keseluruhan dari

    penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,

    2.2. Lokasi Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Dinas Perhubungan Kota Medan Jalan KL Yos

    Sudarso No.13 P Brayan Medan.

    2.3. Populasi dan Sampel Penelitian

    2.3.1. Populasi

    30 Sama dengan catatan kaki No. 26, hal: 11

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat

    menjadi sumber data penelitian.31

    Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai objek dan

    sumber data serta informasi dalam penelitian yang dianggap mewakili dari suatu

    penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan pendapat Arikunto yaitu bila jumlah populasi kurang dari 100,

    maka semuanya dijadikan sampel dan jika lebih dari seratus maka diambil sampel

    sebanyak 10-15% atau 20-25%.

    Populasi penelitian ini adalah adalah pegawai yang bertugas di kantor

    pusat Dinas Perhubungan Kota Medan yang berjumlah 127 orang yang terdiri dari

    pejabat struktural sebanyak 32 orang dan staff pegawai 95 orang.

    2.3.2. Sampel

    32

    31 Burhan Bungin, 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif: komunikasi, Ekonomi, dan

    Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, Kencana, Jakarta, hal: 99. 32 Suharsimi Arikunto, 1993, Prosedur Penelititan, Rineka Cipta, Jakarta, hal: 104.

    Maka sampel yang diambil sebanyak 32 orang

    (25% x127= 31,75 dibulatkan menjadi 32). Rincian sampelnya terdiri dari :

    1. Pejabat Struktural, 25% x 32 orang = 8 orang, di antaranya adalah :

    a. Kepala Sub Bagian : 3 orang

    b. Kepala Sub Dinas : 1 orang

    c. Kepala Seksi : 4 orang

    2. Staff Pegawai, 25% x 95 orang = 24 orang, dengan keterwakilan dari setiap sub

    bagian dan seksi-seksi yang ada.

    2.4. Teknik Pengumpulan Data

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Untuk memperoleh data/keterangan/informasi yang diperlukan,

    menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

    1. Teknik Pengumpulan Data Primer yaitu :

    a. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada pihak-pihak terkait.

    b. Observasi yaitu suatu teknik dengan mengamati langsung serta

    mencatat hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

    2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder yaitu :

    a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

    catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta

    sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

    b. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan

    menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, dan

    laporan penelitian serta lainnya.

    2.5. Teknik Pengukuran Skor

    Untuk menganalisa ataupun membuktikan kebenaran hubungan dari data

    yang terkumpul dari responden serta guna memudahkan analisa data, khususnya

    data-data yang diperoleh melalui angket (kuesioner), maka data tersebut terlebih

    dahulu dengan mentransformasikannya ke dalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan

    jalan memberikan skor pada setiap jawaban dari setiap item pertanyaan yang

    diajukan dalam daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden. Data akan

    disusun dalam tabel frekuensi dan persentase untuk semua jawaban responden

    untuk setiap variabel penelitian.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban yang akan diberikan

    skor sebagai berikut :

    - Alternatif Jawaban a diberi skor 3

    - Alternatif Jawaban b diberi skor 2

    - Alternatif Jawaban c diberi skor 1

    Untuk menentukan jawaban apakah tergolong tinggi, sedang, atau rendah

    terlebih dahulu ditentukan intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban responden,

    maka dapat ditentukan interval kelas sebagai berikut :

    Skor Tertinggi Skor Terendah Banyaknya Bilangan Maka diperoleh : (3 1) / 3 = 0,66. Sehingga dengan demikian dapat

    diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu :

    - Skor untuk kategori tinggi = 2,34 - 3,00

    - Skor untuk kategori sedang = 1,67 2,33

    - Skor untuk kategori rendah = 1,00 1,66

    Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong tinggi, sedang,

    rendah maka dari jumlah skor dari variabel akan ditentukan rata-ratanya dengan

    membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat

    diketahui jawaban responden termasuk ke dalam kategori yang mana.

    2.6. Teknik Analisa Data

    Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif

    yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat.

    Adapun metode statistik yang digunakan adalah :

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    1. Koefisien Korelasi Product Moment

    Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya

    hubungan antara varabel bebas dan variabel terikat.33

    ( )[ ] ( )[ ] 2222 .. yyNxxN

    Perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini :

    N. xy (x) (y) rxy = Keterangan : rxy = Angka indeks korelasi r product moment N = Populasi x = Jumlah seluruh skor x y = Jumlah seluruh skor y xy = Jumlah hasil kali antara skor x dan skor y Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat

    dirumuskan sebagai berikut :

    a. Nilai rxy yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif,

    artinya kenaikan variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.

    b. Nilai rxy yang negatif menunjukkan kedua variabel negatif, artinya

    menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai

    varabel yang lain.

    33 Sama dengan catatan kaki No. 26, hal: 193.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    c. Nilai rxy yang sama dengan nol (0) menunjukkan kedua variabel tidak

    mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang

    lainnya berubah.

    Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua

    variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau

    interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono34

    Interval Koefisien

    yaitu :

    Tabel Interpretasi Korelasi Product Moment

    Tingkat Hubungan 0,00 - 0,339 Rendah 0,34 - 0,679 Sedang 0,68 - 1,000 Tinggi

    Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel

    korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak.

    Tabel korelasi ini menentukan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini

    signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesis diterima.

    2. Uji Signifikan

    Uji signifikan digunakan untuk menetukan apakah hipotesis diterima atau

    ditolak. uji signifikan yang dilakukan terhadap hipotesis nihil mengatakan :

    Tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Ho ditolak apabila

    nilai t-hitung lebih besar dari harga t-tabel (t-hitung > t-tabel), dan diterima bila t-hitung

    nilainya lebih kecil dari t-tabel (t-hitung < t-tabel). Rumus yang digunakan adalah :

    thitung = 2nr 21 r

    34 Sama dengan catatan kaki No.26, hal: 149.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    3. Koefisien Determinant

    Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh

    variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan

    mengkuadratkan koefisien korelasi product moment (rxy) dan dikalikan dengan

    100%.

    D = (rxy)2 x 100%

    Keterangan :

    D = Koefisien Determinant

    rxy = Koefisien Korelasi Product Moment

    BAB III

    DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    3.1. Profil Dinas Perhubungan Kota Medan

    Dinas Perhubungan Kota Medan, secara de facto telah lahir sejak

    diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Namun

    secara de jure Dinas Perhubungan Kota Medan lahir setelah ditetapkannya

    Keputusan Walikota Medan No.21 Tahun 2004 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

    Dinas Perhubungan Kota Medan.

    Dengan adanya UU otonomi daerah mengatur bahwa wilayah Negara

    kesatuan Republik Indonesia dibagi dalam daerah propinsi, daerah kabupaten dan

    daerah kota yang bersifat otonom. Daerah otonom memiliki hak untuk mengatur

    dan mengelola daerahnya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    masyarakatnya. Daerah otonom melaksanakan tugas-tugas, fungsi dan

    kewenangan bidang pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan.

    Untuk dapat melakukan tugas-tugas, fungsi dan kewenangan dalam

    bidang-bidang di atas diperlukan adanya perangkat daerah, maka untuk itu perlu

    dibentuk organisasi dan tata kerja dari dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Kota

    Medan dan menetapkannya dalam Peraturan Daerah. Hal ini didukung oleh

    Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2000 tentang pedoman organisasi perangkat

    daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 tahun 2000 tentang Pedoman

    Susunan Organisasi dan Tata Kerja.

    Berdasarkan peraturan tersebut dibentuklah organisasi dan tata kerja dinas-

    dinas daerah di lingkungan Pemerintah Kota Medan yang terdiri dari :

    1. Dinas Pekerjaan Kota Medan

    2. Dinas Kesehatan Kota Medan

    3. Dinas Pendidikan kota Medan

    4. Dinas Pertahanan Kota Medan

    5. Dinas Perhubungan Kota Medan

    6. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan

    7. Dinas Tenaga Kerja Kota Medan

    8. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan

    9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota medan

    10. Dinas Kpendudukan Kota Medan

    11. Dinas Pencegah Pemadam Kota Medan

    12. Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota Medan

    13. Dinas Kebersihan Kota Medan

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    14. Dinas Pertamanan Kota Medan

    15. Dinas Pendapatan Kota Medan

    16. Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Medan

    17. Dinas Pertanahan Kota Medan

    3.2. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan

    Berdasarkan Keputusan Walikota Medan Nomor 21 Tahun 2004 tentang

    Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan sebagai turunan dari

    Perda Nomor 4 Tahun 2001, susunan Organisasi Dinas Perhubungan kota Medan

    sebagai berikut :

    1. Kepala Dinas

    2. Bagian Tata Usaha terdiri dari :

    a. Sub Bagian Umum

    b. Sub Bagian Kepegawaian

    c. Sub Bagian Keuangan

    d. Sub Bagian Program

    3. Sub Dinas Teknik dan Prasarana terdiri dari :

    a. Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri

    b. Seksi Teknik Perparkiran Terminal

    c. Seksi Teknik Pengujian

    4. Sub Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terdiri dari :

    a. Seksi Lalu Lintas

    b. Seksi Angkutan

    c. Seksi Angkutan Sungai, Danau, Penyeberangan (ASDP) dan Rel

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    5. Sub Dinas Perhubungan Laut terdiri dari :

    a. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut

    b. Seksi Kepelabuhan

    c. Seksi Penunjang Keselamatan Pelayaran

    6. Sub Dinas Perhubungan Udara terdiri dari :

    a. Seksi Kebandarudaraan

    b. Seksi Penunjang Keselamatan Penerbangan

    7. Sub Dinas Pos dan Telekomunikasi terdiri dari :

    a. Seksi Pos

    b. Seksi Telekomunikasi

    8. Unit Pelaksanan Teknis Dinas

    9. Kelompok Pejabat Fungsional

    Gambar 3. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan

    KEPALA DINAS

    BAGIAN TATA USAHA

    SUBBAG UMUM

    SUBBAG KEPEGAWAIA

    N

    SUBBAG KEUANGAN

    SUBBAG PROGRAM

    KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

    SUBDIS TEKNIK

    SARANA DAN PRASARANA

    SUBDIS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN

    SUBDIS PERHUBUNGAN

    LAUT

    SEKSI TEKNIK PERBENGKELAN

    & KAROSERI

    SEKSI LALU LINTAS

    SEKSI LALU LINTAS

    ANGKUTAN

    SEKSI ANGKUTAN

    SEKSI KEPELABUHAN

    SEKSI TEKNIK PERPARKIRAN &

    TERMINAL

    SEKSI PENGUJIAN

    SEKSI ANGKUTAN

    SUNGAI, DANAU,

    PENYEBERANGA

    SEKSI PENUNJANG

    KESELAMATAN PELAYARAN

    SUBDIS PERHUBUNGAN UDARA

    SUBDIS POS DAN TELEKOMUNIKASI

    SEKSI KEBANDARUDARAAN

    SEKSI PENUNJANG KESELAMATAN PENERBANGAN

    SEKSI POS

    SEKSI TELEKOMUNIKASI

    UPTD TERMINAL PENUMPANG TIPE A

    AMPLAS

    UPTD TERMINAL PENUMPANG TIPE A

    PINANG BARIS

    WALIKOTA

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    Adapun tugas-tugas dan fungsi dari Dinas Perhubungan Kota Medan,

    seperti yang tertera dalam Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 21 Tahun

    2004, antara lain :

    1. Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah

    tangga dalam bidang perhubungan dan melaksanakan tugas pembantuan

    sesuai dengan bidang tugasnya, selain itu fungsinya antara lain :

    a) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang perhubungan.

    b) Mengumpulkan dan mengolah data, menyusun rencana dan program

    bidang perhubungan.

    c) Melaksanakan koordinasi, pengendalian dan pengawasan serta

    mengevaluasi pelaksanaan tugas di bidang perhubungan darat, laut, dan

    udara serta pos dan telekomunikasi.

    d) Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang

    tugasnya.

    e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

    2. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok

    Dinas di bidang Ketatausahaan dan urusan umum lainnya, fungsinya ialah :

    a) Menyusun rencana kegiatan kerja.

    b) Menyusun program dan rencana kerja.

    c) Mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan pengadaan barang.

    d) Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum

    lainnya.

    e) Mengelola urusan administrasi kepegawaian.

  • Sahat Siregar : Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Medan), 2009. USU Repository 2009

    f) Mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta penyusunan rencana

    laporan keuangan.

    g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    3. Sub Dinas Teknis Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan

    sebagian tugas Dinas di bidang teknis sarana dan prasarana, fungsinya ialah :

    a) Menyusun rencana kegiatan kerja.

    b) Melaksanakan pengawasandan pembinaan terhadap kegiatan perbengkelan

    dan karoseri.

    c) Menyelenggarakan proses pemberian ijin bengkel umum dan karoseri.

    d) Mengkoordinasikan kegiatan perparkiran.

    e) Menyusun rencana penunjukan lokasi dan pembangunan serta

    pengembangan terminal.

    f) Melaksanakan kegiatan pengelolaan terminal yang meliputi kegiatan

    perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan operasional terminal yang

    bukan Unit Pelaksa