08E00637

87
PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA TESIS Oleh AZMI SEFTRIADI 037017012/AKT SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

description

JJJJJJJ

Transcript of 08E00637

Page 1: 08E00637

PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA

KANTOR PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

TESIS

Oleh

AZMI SEFTRIADI 037017012/AKT

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 2: 08E00637

PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA

KANTOR PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Akuntansi

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

AZMI SEFTRIADI 037017012/AKT

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 3: 08E00637

Judul Tesis

: PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Nama Mahasiswa : Azmi Seftriadi Nomor Pokok : 037017012 Program Studi : Ilmu Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Dr. Agusni Pasaribu, MBA, Ak.)

(Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak.)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak)

Direktur,

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc) Tanggal Lulus : 26 Maret 2008

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 4: 08E00637

Telah diuji pada Tanggal : 26 Maret 2008 PANITIA PENGUJI TESIS KETUA : Dr. Agusni Pasaribu, MBA, Ak ANGGOTA : 1. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak 2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak 3. Drs. Arifin Ahmad, MSi. 4. Drs. Zainul Bahri Torong, MSi.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 5: 08E00637

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Pengaruh Keahlian

dalam Penggunaan Sistem Informasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

Adalah benar hasil karya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun

sebelumnya.

Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara

benar dan jelas.

Medan, Maret 2008

Yang Membuat Pernyataan,

(Azmi Seftriadi)

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 6: 08E00637

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing faktor-faktor keahlian dalam penggunaan sistem informasi, yaitu faktor persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer dan tekanan kerja. Di samping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut, baik secara parsial maupun bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan metode sensus. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 130 orang responden. Sebelum dilakukan pengumpulan data, kuesioner diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan Teknik Korelasi Produk Momen dan Alpha Cronbach serta Desain Analisis Jalur. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji hubungan (r), uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F).

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kegelisahan terhadap komputer tidak mempengaruhi tekanan kerja auditor dan pelatihan komputer juga tidak mempengaruhi keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer. Dari hasil uji F menunjukkan bahwa faktor-faktor keahlian dalam penggunaan sistem informasi, yang terdiri dari faktor persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem informasi, pelatihan komputer, keahlian di bidang komputer, dan tekanan kerja secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara, dengan nilai Koefisien Korelasi (R) sebesar 0,607. Sedangkan Koefisien Determinasi (R2) hasil regresi adalah sebesar 0,369, hal ini menunjukkan bahwa 36,90% variabel terikat (kinerja auditor) dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas dalam penelitian ini, sedangkan sisanya sebesar 63,10% merupakan pengaruh dari variabel bebas lainnya yang tidak ikut diteliti.

Kata kunci : Kinerja Auditor, Keahlian dalam Penggunaan Sistem Informasi.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 7: 08E00637

ABSTRACT The aim of this this research is to find the relation among factors of ability in

using application of information system such as perception of benefit using information system, level of computer anxiety, quality of the information system, ability in computer, computer training, and work pressures. Also, the purpose of this research is to figure out whether all that factors in partial or together have influence on auditor performance at Regional Office of BPK-RI in Northern Sumatera.

Data has been collected by using questioners with census method. For that purpose, about 130 respondents have been taken as sample. Prior, validity and reability of questioners has been tested by Moment Product Correlation Technic and Cronbach Alpha, also with Path Analysis Design. And the hyphotesis tested by correlation test (r test), regression test (t test) and simultant test (F test).

The result showed that computer anxiety do not have an impact on work pressures of auditor and so does the computer training do not have an impact on auditor ability in computer. F test showed that ability factors in using information system, such as perception of benefit using information system, level of computer anxiety, quality of the information system, ability in computer, computer training, and work pressure together (simultaneous) have impact on the auditor performance at Regional Office of BPK-RI in Northern Sumatera, with Correlation Coefficient (R) about 0,607 and the result of regression found that The Coefficient Determination (R2) is 0,369. It showed that 36,90% of determinant variable (auditor performance) influenced by independent variables, and the rest 63,10% is the impact of others independent variable which not be tested in this research.

Keywords : Auditor Performance, Ability in using application information system.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 8: 08E00637

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya atas

rahmat dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

”Pengaruh Keahlian dalam Penggunaan Sistem Informasi terhadap Kinerja Auditor

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara” yang

merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) dalam

Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera

Utara.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini dengan kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang

tertinggi kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara;

2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara;

3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah

memberikan arahan dan tuntunannya selama ini;

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 9: 08E00637

4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah

memberikan arahannya;

5. Dr. Agusni Pasaribu, MBA, Ak dan Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku dosen

pembimbing yang telah banyak mengarahkan dan membimbing penulis dalam

penyusunan tesis ini;

6. Drs. Arifin Ahmad, M.Si dan Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, selaku dosen

pembanding yang telah menyumbangkan saran pemikiran dalam penyempurnaan

tesis ini;

7. Seluruh dosen dan staf pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti

perkuliahan;

8. Seluruh rekan-rekan kerja pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Banda Aceh, yang

telah memberikan dukungan moril dalam penyelesaian tesis ini;

9. Secara khusus, terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda

H. Lazuardi Noer, Ibunda Hj. Aknidawarti atas doa dan kasihnya, Isteriku

Impinalia Sinaga, SE serta putraku tercinta, Muhammad Rusydi Alfatih, untuk

semua pengertian dan kasihsayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 10: 08E00637

Sebagai manusia yang tak luput dari kekurangan dan kesilapan, penulis sadar

bahwa masih diperlukan masukan dan saran perbaikan. Semoga tesis ini bermanfaat

bagi semua pihak khususnya terhadap perkembangan ilmu akuntansi di masa

sekarang dan masa mendatang.

Medan, Maret 2008

Hormat saya selaku penulis,

Azmi Seftriadi

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 11: 08E00637

RIWAYAT HIDUP

Azmi Seftriadi, lahir di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 23

September 1977 anak ketiga dari empat bersaudara, putra dari Bapak H. Lazuardi

Noer dan ibu Hj. Aknidawarti. Menikah dengan Impinalia Sinaga dikarunia satu

orang putra, Muhammad Rusydi Alfatih (1,5 tahun).

Pendidikan Umum yang telah dijalani yaitu SD Adabiah IV di Padang Tahun 1984 –

1990, SMP Negeri 5 di Padang Tahun 1990 – 1993, SMA Negeri 2 di Padang Tahun

1993 – 1996, Diploma III Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Jakarta

Tahun 1996 – 1999, Strata 1 (S-1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Medan Area di Medan Tahun 2000 – 2002, Strata 2 (S-2) Universitas Sumatera Utara

dalam Program Studi Ilmu Akuntansi di Medan Tahun 2003 – 2008.

Bekerja di Perwakilan BPK-RI di Medan sejak Maret 2000 – Mei 2005 dan pindah

tugas ke Perwakilan BPK-RI di Banda Aceh sejak Juni 2005 – sekarang.

Medan, Maret 2008

Azmi Seftriadi

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 12: 08E00637

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ....................................................................................................... i

ABSTRACT..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2. Batasan Penelitian..................................................................... 4

1.3. Perumusan Masalah.................................................................. 5

1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

1.5. Manfaat Penelitian.................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 9

2.1. Tinjauan Pustaka....................................................................... 9

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu.................................................. 21

2.3. Kerangka Konseptual ............................................................... 22

2.4. Hipotesis Penelitian .................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 25

3.1. Rancangan Penelitian ............................................................... 25

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 25

3.3. Pengukuran Variabel ................................................................ 27

3.4. Metode Analisis Data ............................................................... 32

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 13: 08E00637

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 38

4.1. Deskripsi Statistik..................................................................... 38

4.2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data ................................ 38

4.3. Desain Analisis Jalur................................................................. 41

4.4. Pengujian Asumsi Klasik.......................................................... 42

4.5. Pengujian Hipotesis .................................................................. 45

4.6. Pembahasan............................................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 62

5.1. Kesimpulan............................................................................... 62

5.2. Saran ......................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 68

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 14: 08E00637

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

2.1 Dukungan Sistem Informasi terhadap Proses Pembuatan

Keputusan....................................................................................

11

2.2 Perbedaan-Perbedaan Individu dan Implikasinya terhadap

Sistem Informasi.........................................................................

18

2.3 Struktur Organisasional dan Implikasinya terhadap Sistem

Informasi.....................................................................................

19

2.4 Tinjauan atas Penelitian Terdahulu............................................. 21

3.1 Hierarkhi Auditor berdasarkan Perjenjangan.............................. 27

4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian....................................... 38

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data.............................................. 39

4.3 Matriks Koefisien Korelasi Bivariat dan Taraf Signifikansi

Antar Variabel.............................................................................

41

4.4 Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov............. 43

4.5 Uji Linieritas Variabel................................................................ 44

4.6 Uji Multikolinieritas.................................................................... 45

4.7 Ringkasan Pengujian Hipotesis.................................................. 55

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 15: 08E00637

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1 Model Penelitian.................................................................... 22

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 16: 08E00637

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian……………………........................ 70

2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel............................. 75

3 Korelasi Bivariat – Desain Analisis Jalur........................ 84

4 Uji Normalitas Variabel................................................... 85

5 Uji Linieritas.................................................................... 86

6 Uji Multikolinearitas........................................................ 90

7 Uji Regresi........................................................................ 92

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 17: 08E00637

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melaporkan kegiatan

finansial suatu entitas dalam suatu periode tertentu dan menyediakan informasi yang

dapat dipergunakan oleh stakeholder (pemilik). Laporan Keuangan tersebut harus

disusun sesuai dengan General Accepted Accounting Principles (Prinsip Akuntansi

yang Berlaku Umum) untuk lembaga swasta dan Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP) untuk instansi pemerintah. Merupakan tugas seorang auditor untuk menilai

kewajaran penyajian laporan keuangan yang disusun entitas apakah sudah sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi tersebut.

Sejalan dengan perkembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di

bidang ketenagakerjaan, kebutuhan akan tenaga kerja yang mempunyai produktivitas

tinggi diperlukan bagi semua pihak, baik lembaga swasta maupun instansi

pemerintahan. Hal ini disebabkan peran SDM sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, dimana SDM yang produktif merupakan salah

satu asset penting bagi lembaga untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dalam

beberapa tahun terakhir ini, maka banyak unit organisasi yang mengeluarkan biaya

yang sangat besar agar dapat membuat sistem informasi yang baik dan diharapkan

dapat meningkatkan kinerja organisasinya. Pengeluaran biaya yang sangat besar ini

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 18: 08E00637

juga dipengaruhi oleh promosi yang diluncurkan oleh para manufaktur teknologi

informasi yang menjanjikan produk mereka akan memberikan dampak yang besar

terhadap kinerja organisasi. Satu hal yang menjadi permasalahan disini adalah

bagaimana peran teknologi informasi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif

unit organisasi melalui peningkatan kinerja karyawan.

Meskipun salah satu tujuan pembentukan suatu sistem informasi adalah

untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan yang dimilikinya dengan cara

mengurangi pengaruh keterbatasan rasionalitas (bounded rationality) yang dimiliki

manusia (Alter, 1992), tetapi sejauh mana pengaruh sistem informasi terhadap kinerja

seseorang masih perlu dianalisa lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena kinerja

seseorang yang menggunakan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi

dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berpengaruh langsung maupun tidak

langsung.

Dengan menggunakan pendekatan sosioteknikal (Laudon, 1991) dapat

diketahui bahwa pelaksanaan sistem informasi yang baik memerlukan koordinasi dari

tiga komponen utama sistem informasi, yaitu unsur manusia, teknologi dan

organisasi, sehingga banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja

seseorang yang menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi.

Salah satu solusi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif adalah dengan

memanfaatkan keberadaan sistem informasi. Sistem informasi memungkinkan setiap

lembaga untuk dapat menerapkan cara yang paling efektif dan efisien, yang pada

akhirnya akan meningkatkan kinerja lembaga secara keseluruhan. Praktek-praktek

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 19: 08E00637

penerapan sistem informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif tersebut,

antara lain :

a. Penggunaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), credit card, tele-banking, on-line

transfer, mobile banking, e-banking, kartu kredit dan lain-lain yang memberikan

banyak kemudahan bagi nasabah bank yang pada akhirnya akan memberikan

keunggulan kompetitif bagi bank yang memilikinya.

b. Penggunaan tele-conferencing dan video-conferencing yang memungkinkan

pimpinan lembaga induk suatu multi-national company berhubungan langsung

dengan eksekutif cabang di beberapa negara secara simultan.

c. Penggunaan sistem basis data (database) untuk pencatatan rekam medis pasien di

suatu rumah sakit yang memungkinkan pihak rumah sakit memberikan pelayanan

yang lebih cepat dan lebih baik kepada pasien.

d. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Audit Terkomputerisasi yang

digunakan bagi Lembaga Audit, baik swasta maupun pemerintahan dalam proses

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil audit.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan

sebelumya oleh Loudon (1991) tentang pengaruh penggunaan teknologi terhadap

besarnya efektivitas kinerja karyawan. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba

menganalisis bagaimana keahlian di bidang penggunaan sistem informasi

berpengaruh terhadap kinerja auditor dan untuk mengetahui bagaimana sistem

informasi dapat memberikan keahlian/kemampuan bagi auditor untuk menemukan

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 20: 08E00637

masalah dengan cepat serta dapat memberikan dukungan terhadap pengambilan

judgement audit.

Kebutuhan terhadap tenaga auditor tidak hanya pada sektor swasta saja,

melainkan juga dibutuhkan pada sektor publik. Tenaga Auditor yang bertugas

memeriksa keuangan badan-badan usaha yang ada pada kedua sektor tersebut terbagi

menjadi dua macam, yaitu auditor pemerintah (auditor eksternal dan/atau auditor

internal), yang melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban

keuangan negara/daerah serta auditor swasta (Akuntan Publik).

Di sektor publik, BPK-RI merupakan satu-satunya Auditor Eksternal

Pemerintah yang memiliki tanggungjawab yang besar berkaitan dengan pengawasan

dan pemeriksaan keuangan negara/daerah. Sebagaimana diketahui obyek

pemeriksaan (obrik) BPK-RI tidak hanya berkaitan dengan keuangan pemerintah

pusat, tapi juga pengelolaan keuangan pemerintah daerah (Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota), BUMN, BUMD, dan lembaga-lembaga lain yang

menggunakan dan memanfaatkan keuangan negara. Semakin banyaknya jumlah obrik

yang menjadi tanggungjawab BPK-RI dengan jumlah personil (SDM) yang sangat

terbatas menyebabkan BPK-RI belum optimal menjalankan fungsi dan

tanggungjawabnya dalam pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara. Dengan

personil yang lebih produktif akan tercapai efisiensi kerja yang tinggi, sehingga tugas

yang dibebankan kepada BPK-RI akan lebih optimal.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 21: 08E00637

1.2. Batasan Penelitian

Dengan begitu luasnya cakupan sistem informasi dalam penelitian ini, maka

peneliti memiliki beberapa batasan terhadap penelitian yang akan diteliti. Batasan-

batasan penelitian tersebut adalah :

a. Yang dimaksud dengan sistem informasi di sini adalah sistem informasi yang telah

terkomputerisasi, baik itu management information system, decision support system

dan expert system.

b. Objek penelitian adalah knowledge worker, yaitu karyawan/pegawai yang memiliki

akses terhadap penggunaan sistem informasi yang disediakan oleh

lembaga/instansinya.

c. Daerah penelitian ini mencakup Kantor Perwakilan BPK-RI yang terdapat di wilayah

Sumatera Bagian Utara, yaitu Kantor Perwakilan BPK-RI di Banda Aceh, Medan dan

Pekanbaru.

1.3. Perumusan Masalah

Dari penelitian ini akan diformulasikan masalah sebagai berikut:

a. Apakah persepsi kegunaan sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?

b. Apakah tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?

c. Apakah tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh secara signifikan

terhadap tekanan kerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 22: 08E00637

Sumbagut?

d. Apakah tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh secara signifikan

terhadap persepsi kegunaan sistem informasi pada Kantor Perwakilan BPK-RI di

Wilayah Sumbagut?

e. Apakah tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh secara signifikan

terhadap keahlian di bidang komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah

Sumbagut?

f. Apakah kualitas sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?

g. Apakah kualitas sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

kegelisahan terhadap komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah

Sumbagut?

h. Apakah keahlian di bidang komputer berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?

i. Apakah pelatihan komputer berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?

j. Apakah pelatihan komputer berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian di

bidang komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?

k. Apakah tekanan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?

l. Apakah persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer,

kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer, dan

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 23: 08E00637

tekanan kerja secara simultan/bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut?

Berdasarkan perumusan masalah tersebut peneliti tertarik untuk mengambil

judul: “PENGARUH KEAHLIAN DALAM PENGGUNAAN SISTEM

INFORMASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR

PERWAKILAN BPK-RI DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA”.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Pengaruh persepsi auditor mengenai kegunaan sistem informasi terhadap kinerja

auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

b. Pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap kinerja auditor pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

c. Pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap tekanan kerja auditor pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

d. Pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap persepsi auditor mengenai

kegunaan sistem informasi pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera

Bagian Utara.

e. Pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap keahlian auditor di bidang

komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 24: 08E00637

f. Pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan

BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

g. Pengaruh kualitas sistem informasi terhadap tingkat kegelisahan terhadap komputer

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

h. Pengaruh keahlian di bidang komputer terhadap kinerja auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

i. Pengaruh pelatihan komputer terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-

RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

j. Pengaruh pelatihan komputer terhadap keahlian auditor di bidang komputer pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara.

k. Pengaruh tekanan kerja terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di

Wilayah Sumatera Bagian Utara.

l. Pengaruh persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap

komputer, kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan

komputer, dan tekanan kerja secara simultan/bersama-sama terhadap kinerja auditor

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan pelatihan intelektual (intelectual exercise)

yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta meningkatkan

kompetensi keilmuan dalam disiplin ilmu yang digeluti.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 25: 08E00637

b. Penelitian ini diharapkan akan melengkapi temuan-temuan empiris di bidang

akuntansi bagi kemajuan dan pengembangannya di masa mendatang.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 26: 08E00637

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Sistem Informasi

Untuk dapat memahami sistem informasi, pertama-tama kita harus

mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem informasi. Definisi dari sistem

informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan (hardware,

software, people, data, procedure) yang bekerja bersama untuk mengumpulkan,

mengambil, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi (Davis dan Olson,

1985: 17).

Salah satu sistem informasi yang paling sering digunakan dalam organisasi

adalah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen adalah suatu

metode formal yang memungkinkan tersedianya informasi yang akurat dan tepat

waktu bagi kepentingan manajemen untuk pembuatan keputusan dan memungkinkan

dilaksanakannya perencanaan, pengendalian dan operasional organisasi secara efektif

(Stoner; 1989: 645). Sedangkan James O. Hicks mendefinisikan sistem informasi

manajemen dalam Loudon (1991: 43) adalah suatu sistem informasi komputer formal

yang dapat mengintegrasikan data yang berasal dari berbagai sumber untuk keperluan

pembuatan keputusan oleh manajemen.

Jadi pada dasarnya sistem informasi manajemen mentransformasikan data

mentah menjadi suatu bentuk informasi yang bermanfaat untuk mengkoordinasikan

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 27: 08E00637

aliran kerja dalam perusahaan, membantu manajer dalam pembuatan keputusan

ataupun penyelesaian masalah lain yang dihadapi oleh suatu perusahaan.

2.1.2. Dukungan Sistem Informasi Terhadap Peran Knowledge Worker

Titik berat penelitian ini adalah pada kinerja knowledge worker dalam

kaitannya dengan pembuatan keputusan. Oleh karena itu yang dimaksudkan dengan

dukungan sistem informasi terhadap knowledge worker dalam penelitian ini adalah

dukungan yang diberikan oleh sistem informasi terutama dalam hal pembuatan

keputusan.

Dukungan sistem informasi terhadap pembuatan keputusan pada dasarnya

dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu :

a. Dukungan sistem informasi dalam tahap-tahap pembuatan keputusan.

Menurut Herbert A. Simon dalam Davis dan Olson (1985: 164), tahapan dalam

proses pembuatan keputusan terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1) Tahap Intellegence. Tahap ini terdiri dari tahap penemuan masalah dan tahap

kemungkinan timbulnya masalah. Dari penemuan ini kemudian dilakukan

perumusan masalah dengan mempertimbangkan data-data yang ada.

2) Tahap Design. Tahap ini ditentukan perumusan tindakan yang akan diambil

untuk memecahkan masalah. Termasuk di dalamnya pengolahan data,

penemuan solusi berdasarkan alat-alat analisis yang sesuai, dan menguji solusi

yang dihasilkan.

3) Tahap Choice. Dalam tahap ini dilakukan pemilihan terhadap alternatif solusi

yang memberikan pemecahan masalah terbaik. Dalam hal ini sistem informasi

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 28: 08E00637

dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan yang dituntut oleh tahapan-tahapan

pembuatan keputusan diatas. Untuk lebih lengkapnya dukungan yang

diberikan oleh sistem informasi terhadap proses pembuatan keputusan dapat

dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Dukungan Sistem Informasi terhadap Proses Pembuatan Keputusan

Tahap Pembuatan

Keputusan

Dukungan Sistem Informasi Terhadap

Proses Pembuatan Keputusan

Intelligence

Sistem informasi dapat memberikan kemampuan bagi pemakai sistem informasi untuk menemukan masalah dengan cepat dan teliti. Sistem informasi dapat dirancang untuk menemukan permasalahan secara otomatis atau tergantung dari adanya inkuiri pemakai.

Design Sistem informasi dapat dirancang untuk memasukkan modul-modul untuk analisis permasalahan maupun model-model pembuatan keputusan yang dapat digunakan oleh pemakai untuk membuat alternatif solusi.

Choice Sistem informasi dapat dirancang untuk menampilkan alternatif solusi dalam format yang jelas dan mudah dimengerti sehingga memudahkan pemakai untuk mengambil keputusan.

Sumber: Davis dan Oslon, 1985, Management Information System

.

b. Dukungan sistem informasi terhadap keputusan terprogram dan tidak terprogram.

Dukungan sistem informasi terhadap pembuatan keputusan yang terprogram

dilakukan dengan merancang sistem informasi berdasarkan atas adanya prosedur

atau aturan yang jelas. Prosedur atau aturan tersebut dapat berupa rumus

(formula), diagram alur, tabel keputusan maupun tehnik-tehnik baku lainnya.

Sedangkan dukungan terhadap pengambilan keputusan yang tidak dapat

terprogram atau semi-terprogram dilakukan dengan memberikan akses terhadap

semua data yang diperlukan, dan tersedianya alat-alat analisa yang diperlukan

untuk pemecahan masalah.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 29: 08E00637

c. Dukungan sistem informasi terhadap pembuatan keputusan dibawah tekanan

(under stress).

Dukungan terhadap pembuatan keputusan dibawah tekanan dilakukan dengan

merancang sistem informasi yang memasukkan modul pembuatan keputusan yang

telah diprogram sebelumnya (pre-programmed) yang memungkinkan sistem

informasi untuk dapat memberikan alternatif solusi secara cepat kepada pemakai.

d. Dukungan sistem informasi terhadap pembuatan keputusan yang berkualitas.

Sangat sulit bagi kita untuk mengevaluasi kualitas sebuah keputusan yang telah

dibuat, tetapi walaupun begitu kita dapat mengevaluasi kualitas proses pembuatan

keputusan. Menurut I.L. Janis dan L. Mann dalam Davis dan Olson (1985: 190),

mengidentifikasi tujuh kriteria utama untuk menilai kualitas proses pembuatan

keputusan. Suatu proses pembuatan keputusan yang berkualitas dapat dicapai

apabila seorang pengambil keputusan (sesuai dengan kemampuan terbaiknya dan

dalam batas kemampuannya untuk mengolah informasi) :

1) Secara seksama memilih alternatif tindakan yang mungkin.

2) Meneliti keseluruhan tujuan yang akan dicapai dan nilai-nilai (values) yang

dipengaruhi oleh pilihan solusi yang dibuat.

3) Secara hati-hati menimbang apakah dia mengetahui mengenai biaya (cost) dan

resiko sebagai akibat dampak negatif – begitu pula dengan dampak positif-

yang mungkin timbul dari masing-masing alternatif solusi.

4) Secara intensif mencari informasi-informasi baru yang relevan untuk

mengevaluasi alternatif solusi secara lebih jauh.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 30: 08E00637

5) Mengasimilasi dan mempertimbangkan setiap informasi baru yang

diperolehnya secara benar.

6) Menguji ulang dampak negatif dan positif dari semua alternatif yang ada

termasuk diantaranya alternatif yang semula dianggap tidak dapat diterima

(unacceptable).

7) Membuat prosisi yang seksama dalam penerapan keputusan atau pelaksanaan

alternatif tindakan yang telah dipilih dan jangan membuat rencana

berkontinjensi apabila berbagai macam resiko yang telah diidentifikasi

berubah menjadi kenyataan.

Disini dukungan yang dapat diberikan sistem informasi terhadap pembuatan

keputusan yang berkualitas adalah sistem informasi dapat dirancang untuk membuat

keputusan dengan berdasarkan prosedur pembuatan keputusan yang memenuhi

kriteria-kriteria diatas.

2.1.3. Pendekatan Sosiotehnikal dalam Sistem Informasi Manajemen

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tujuan pembentukan sistem

informasi dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang pada akhirnya

diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan pula. Penelitian-

penelitian terdahulu membuktikan bahwa kinerja seseorang yang menggunakan

komputer (sistem informasi) tidak hanya dipengaruhi oleh faktor teknologi informasi

saja, tetapi juga melibatkan banyak faktor lainnya. Konsep sosiotehnikal (Laudon,

1991: 15) menyatakan bahwa pelaksanaan sistem informasi yang baik memerlukan

koordinasi yang baik pula dari faktor teknologi, manusia (user) dan organisasi.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 31: 08E00637

Faktor teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah

sistem informasi. Walaupun begitu dalam pelaksanaannya teknologi tidak dapat

diterapkan begitu saja tanpa memperhatikan faktor manusia dan faktor organisasi.

Pengalaman terdahulu membuktikan bahwa penerapan sistem informasi yang hanya

menitikberatkan pada faktor teknologi tidak dapat memberikan hasil yang

memuaskan.

Untuk memahami hubungan antara ketiga faktor tersebut, penulis akan

menerangkannya melalui dua kerangka pikiran berikut :

a. Karakteristik kemampuan manusia dalam mengolah informasi dan pengaruhnya

terhadap desain sistem informasi.

b. Implikasi dari struktur organisasional dan teori manajemen terhadap sistem

informasi.

2.1.3.1. Karakteristik Kemampuan Manusia dalam Mengolah Informasi dan

Pengaruhnya terhadap Desain Sistem Informasi

Pembentukan sistem informasi dimaksudkan untuk membantu manusia

dalam pelaksanaan tugas dan tanggung-jawabnya. Oleh karena itu untuk dapat

memaksimalkan peran sistem informasi, sistem tersebut haruslah dirancang dengan

memperhatikan bagaimana manusia memproses dan menangani informasi. Berikut ini

adalah karakteristik-karakteristik yang dimiliki manusia dalam mengolah informasi

secara umum :

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 32: 08E00637

a. Kebutuhan akan umpan balik (feedback)

Dalam suatu sistem komputer, berbagai macam mekanisme digunakan untuk

menentukan bahwa output telah diterima. Sebuah printer mengirimkan suatu

sinyal kepada komputer bahwa dirinya telah diaktifkan. Sebuah terminal data

mengembalikan sinyal untuk menandakan bahwa sekelompok paket data telah

diterima. Mekanisme feedback semacam juga perlu disediakan untuk pemakai

sistem informasi, bukan saja untuk tujuan pengawasan kesalahan (error control)

tetapi juga untuk tujuan memenuhi kebutuhan psikologis manusia untuk

memastikan bahwa output telah diterima.

Dalam suatu sistem yang telah on-line, salah satu aspek yang penting dari

feedback adalah waktu respon, yaitu waktu antara seorang pemakai memasukkan

data atau input dengan diterimanya respon yang diberikan oleh sistem komputer.

Kesalahan yang biasa terjadi dalam perancangan sistem informasi adalah waktu

respon yang terlalu lama. Hal ini menyebabkan pemakai merasa gelisah dan

kehilangan konsentrasi. Di lain pihak waktu respon yang terlalu cepat juga dapat

menyebabkan pemakai merasa ditekan oleh sistem informasi dan menyebabkan

timbulnya kesalahan. Oleh karena itu, penentuan waktu respon yang sesuai sangat

perlu diperhatikan oleh perancang sistem informasi.

1) Nilai psikologis data yang tidak terpakai

Sebuah fenomena yang terdapat dalam suatu sistem informasi suatu organisasi

adalah adanya akumulasi dan penyimpanan data yang memiliki kemungkinan

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 33: 08E00637

sangat kecil untuk digunakan. Hal ini dipengaruhi oleh hal-hal sebagai

berikut:

a) Adanya tambahan rasa percaya diri pada diri pembuat keputusan dengan

adanya tambahan data walaupun itu sebenarnya tidak diperlukan.

b) Informasi digunakan sebagai simbol atas komitmen terhadap pilihan

rasional (rational choice). Dalam suatu kultur organisasi, tersedianya

informasi merupakan suatu simbol dari kompetensi dan menumbuhkan

rasa percaya diri terhadap kemampuan untuk membuat suatu keputusan,

tanpa memperhatikan apakah informasi tersebut digunakan atau tidak.

2) Berlebihnya informasi (information overload)

Adanya kemajuan di bidang tehnologi yang diikuti dengan semakin murahnya

biaya untuk mendapatkan teknologi tersebut telah menyebabkan dapat

disimpannya data dalam jumlah yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya.

Dengan adanya kemampuan untuk menyimpan data dalam jumlah yang sangat

banyak ini menyebabkan manusia dijejali oleh informasi.

Salah satu kelemahan manusia dalam mengolah informasi adalah terbatasnya

kapasitas otak manusia untuk menerima input dari lingkungan. Dengan

keterbatasan ini manusia tidak akan mampu untuk menerima informasi yang

terlalu banyak. Oleh karena itu dalam perancangan sistem informasi perlu

dipikirkan adanya mekanisme yang memungkinkan adanya proses

penyaringan dan peringkasan terhadap proses data sehingga pemakai dapat

memperoleh informasi yang dikehendaki.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 34: 08E00637

3) Perbedaan-perbedaan individual

Pemakaian sistem informasi selalu melibatkan banyak individu yang berbeda.

Perbedaan ini dapat disebabkan oleh adanya faktor psikologis, kepribadian,

demografi, situasional dan lain-lain. Adanya perbedaan-perbedaan ini dapat

mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja para pemakai sistem informasi.

Adanya perbedaan-perbedaan ini mengharuskan para perancang sistem untuk

dapat mengidentifikasi adanya perbedaan-perbedaan yang secara kritis dapat

mempengaruhi kesuksesan penerapan sistem informasi dan

mengakomodasinya dalam sistem informasi yang tengah dirancangnya, dapat

dilihat pada tabel 2.2 berikut ini.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 35: 08E00637

Tabel 2.2 Perbedaan-Perbedaan Individu dan Implikasinya terhadap Sistem Informasi

Perbedaan Individu Keterangan Pengaruh terhadap Pengolahan Informasi

Dogmatism (tinggi-rendah)

Sampai sejauh mana seseorang positif terhadap kepercayaan dan opini

Dogmatism rendah berhubungan dengan lebih banyak kegiatan untuk menceri informasi, pertimbangan yang lebih masak, dan kurangnya kepercayaan dalam pembuatan keputusan

Keberanian mengambil resiko (tinggi-rendah)

Sampai sejauh mana seseorang berani untuk mengambil resiko

Lebih berani seseorang mengambil resiko berhubungan dengan semakin banyaknya kativitas untuk mencari informasi

Intelegensia (tinggi-rendah)

Berhubungan dengan tingkat kepandaian seseorang

Semakin tinggi tingakat intelegensia seseorang berarti makin cepat dia mengolah informasi, pemilihan informasi yang lebih efisien, lebih cepat membuat keputusan dan lain-lain

Kemampuan kualitatif (tinggi-rendah)

Berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan perhitungan, pembuatan rumus, dan keputusan yang berdasarkan angka

Kemampuan kuantitatif yang tinggi berhubungan dengan penggunaan ingatan jangka pendek yang lebih banyak dibandingkan dengan ingatan jangka panjang

Kemampuan verbal (tinggi-rendah)

Berhubungan dengan kemampuan kosa kata dan penggunaannya untuk mengungkapkan pikiran, pendapat dan lain-lain

Tingginya kemampuan verbal menunjukkan ingatan jangka pendek yang lebih efektif

Pengalaman dalam pembuatan keputusan

Berhubungan dengan pengalaman dalam pembuatan keputusan formal

Pengalaman berhubungan dengan lebih efektifnya seleksi informasi, kurang efektifnya integrasi, lebih fleksibel, dan lebih sedikit kepercayaan

Pengetahuan terhadap tugas (tinggi-rendah)

Berhubungan dengan pengetahuan untuk mengerjakan tugas

Pengetahuan yang lebih tinggi berhubungan dengan semakin sedikitnya aktivitas pencarian informasi

Level manajemen Yaitu tingkatan manajemen dalam organisasi

Manajemen tingkat tinggi berhubungan dengan semakin sedikitnya waktu untuk membuat keputusan

Sumber : Davis dan Olson, 1985, Management Information System

2.1.3.2 Implikasi Struktur Organisasional dan Teori Manajemen terhadap Sistem

Informasi

Dalam pelaksanaannya, sistem informasi dan struktur organisasi dapat

saling mempengaruhi. Sistem informasi manajemen dapat mempengaruhi struktur

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 36: 08E00637

organisasi di masa depan, sedangkan struktur organisasi yang ada saat ini

mempengaruhi bagaimana sistem informasi dirancang, dapat dilihat pada tabel 2.3

berikut ini:

Tabel 2.3 Struktur Organisasional dan Implikasinya terhadap Sistem Informasi

Konsep Implikasi terhadap sistem informasi

Hirarki kekuasaan Hirarki kekuasaan yang panjang dengan cakupan pengendalian yang relatif sempit membutuhkan pengendalian information force yang lebih banyak dibandingkan hirarki kekuasaan yang rata (flat) dengan cakupan pengendalian yang relatif luas

Kultur organisasi Kultur organisasi mempengaruhi kebutuhan informasi (information requirements) dan penerimaan sistem (system acceptance)

Kekuatan organisasional (Organizational Power)

Kekuatan organisaional mempengeruhi perilaku organisasional selama tahap perencanaan sistem, alokasi sumber daya dan implementasi. Sistem komputer dapat memberikan kekuatan organisasional melalui akses terhadap informasi

Siklus pertumbuhan organisaional (growth cycle)

Sistem informasi mungkin memerlukan perubahan atau modifikasi seiring dengan tahapan perkembangan organisasi

Organisasi sebagai sosiotehnikal

Menyediakan pendekatan terhadap penentuan persyaratan dan desain kerja atau tugas dimana baik pertimbangan sosial maupun tehnis dilibatkan

Modifikasi atas model dasar (basic model)

Sistem informasi dapat dirancang untuk mendukung produk atau jasa organisasi, organisasi proyek, hubungan lateral (horisontal), dan matriks organisasi

Model informasi dari organisasi

Mekanisme-mekanisme organisasi mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dan komunikasi. sistem informasi digunakan untuk mengkoordinasikan aktivitas lateral

Sentralisasi Sistem informasi dapat dirancang untuk memenuhi setiap level dari sentralisasi

Ketidaktepatan penetapan sasaran

Perlu diberikan perhatian pada saat penentuan tujuan dalam proses penentuan kebutuhan (requirements determination) untuk menghindari adanya ketidaktepatan penetapan sasaran (goal)

Sumber : Davis dan Olson, 1985, Management Information System

2.1.4. Pengertian Auditor dan Pengukuran Kinerja Auditor

2.1.4.1. Pengertian Auditor

Auditor adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam menghimpun dan

menafsirkan bukti pemeriksaan (Amir Abadi Jusuf, 1996), dapat dibedakan menjadi:

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 37: 08E00637

a. Auditor Internal, yaitu auditor yang bekerja pada suatu perusahaan untuk

melakukan audit bagi kepentingan manajemen.

b. Auditor Eksternal, yaitu auditor yang memberikan jasa profesionalnya kepada

pihak ekstern di luar perusahaan.

c. Auditor Pemerintahan, yaitu auditor yang bekerja bagi kepentingan pemerintahan,

yaitu melaksanakan fungsi sebagai Badan Pemeriksa Keuangan. Auditor

Pemerintahan inilah yang menjadi fokus pembahasan pada penelitian ini, yaitu

auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPK-RI.

2.1.4.2. Pengukuran Kinerja Auditor BPK-RI

Dalam rangka perwujudan BPK sebagai lembaga negara yang profesional,

bebas, dan mandiri melalui pengembangan kelembagaan yang terintegrasi dan

komprehensif, telah ditetapkan Implementasi Rencana Strategis BPK 2006-2010 yang

disusun berdasarkan suatu kerangka kerja yang memenuhi kriteria keunggulan kinerja

berdasarkan Metode Malcolm Baldrige, yang disebut dengan Baldrige Criteria for

Excelellence Performance. Evaluasi keunggulan kinerja tersebut digunakan untuk

menilai tingkat pencapaian kinerja Badan dan unit kerja berdasarkan Rencana

Implementasi yang telah disetujui.

Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi BPK diuji dengan “bagaimana

kinerja BPK dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, menyajikan laporan hasil

pemeriksaan baik yang berupa laporan hasil pemeriksaan (LHP) parsial maupun yang

berbentuk Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran (IHPS), memenuhi kebutuhan dan

harapan pemilik kepentingan, pemberdayaan SDM, mengelola tugas pendukung dan

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 38: 08E00637

penunjang pemeriksaan, menyusun dan menyampaikan bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas dan fungsi BPK dalam mendorong terwujudnya pengelolaan dan

tangung jawab keuangan negara yang semakin baik, akuntabel dan transparan” (BPK-

RI, 2006).

Menurut Rencana Strategis BPK 2006-2010, Indikator-indikator sukses yang

menjadi dasar pengukuran kinerja BPK dibagi menjadi 6 (enam) bidang, yaitu bidang

kepegawaian, pemilik kepentingan, hasil, kualitas, ketepatan waktu dan biaya.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tinjauan atas penelitian terdahulu berupa nama peneliti, tahun penelitian,

topik penelitian, dan variabel yang digunakan serta hasil penelitiannya dapat dilihat

seperti pada tabel 2.4 berikut ini :

Tabel 2.4 Tinjauan atas Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti/Ta

hun

Topik Penelitian

Variabel yang Digunakan

Hasil Penelitian

1. Cheri Speier, Michael G. Morris dan Carl M. Briggs (1985)

Pengaruh peng-gunaan sistem informasi terhadap efektivitas kerja karyawan

Kemudahan peng-gunaan komputer

Kemudahan penggunaan komputer berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan dalam peng-gunaan sistem informasi

2. Loudon (1991)

Pengaruh peng-gunaan teknologi terhadap tingkat efektivitas kerja karyawan

Kepuasan kerja (manusia), tek-nologi dan organisasi

Pelaksanaan teknologi informasi yang baik membutuhkan koordinasi dari 3 komponen utama sistem informasi, yaitu unsur manusia, teknologi dan organisasi

3. M. Nasir (2002)

Analisis pengaruh

Persepsi kegunaan

Semua variabel berkorelasi positif dengan kinerja

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 39: 08E00637

No. Nama Peneliti/Ta

hun

Topik Penelitian

Variabel yang Digunakan

Hasil Penelitian

sistem informasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja

sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer, dan tekanan kerja

karyawan, kecuali tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap tekanan kerja dan pelatihan komputer terhadap keahlian di bidang komputer

2.3. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasikan enam faktor yang

diperkirakan baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi

kinerja auditor yang menggunakan sistem informasi. Selain itu model penelitian yang

penulis ajukan juga didasarkan pada penelitian-penelitian yang pernah dilakukan di

bidang sistem informasi. Model penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

berikut ini:

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 40: 08E00637

Tekanan Kerja (X6)

Kualitas Sistem Informasi

(X3)

Persepsi Kegunaan Sistem Informasi

(X1)

Pelatihan Komputer

(X4) Kegelisahan thd

Komputer (X2)

Kinerja Auditor

(Y)

H4 H7

H6

H5

H8

H10

H3

Keahlian di Bidang Komputer

(X5)

H9

H11

H2 H1

Gambar 2.1. Model Penelitian

2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian dikembangkan dari telaah teoritis sebagai

jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan yang memerlukan pengujian secara

empiris. Dengan demikian dikemukakan hipotesis yang berkaitan dengan penelitian

ini, yaitu sebagai berikut:

a. H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi kegunaan sistem

informasi secara individual terhadap kinerja auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

b. H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kegelisahan terhadap

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 41: 08E00637

komputer secara individual terhadap kinerja auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

c. H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kegelisahan terhadap

komputer secara individual terhadap tekanan kerja pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

d. H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kegelisahan terhadap

komputer secara individual terhadap persepsi kegunaan sistem

informasi pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

e. H5 : Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat kegelisahan terhadap

komputer secara individual terhadap keahlian di bidang komputer

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

f. H6 : Terdapat pengaruh yang signifikan kualitas sistem informasi secara

individual terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI

di Wilayah Sumbagut.

g. H7 : Terdapat pengaruh yang signifikan kualitas sistem informasi secara

individual terhadap tingkat kegelisahan terhadap komputer pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

h. H8 : Terdapat pengaruh yang signifikan keahlian di bidang komputer

secara individual terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan

BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 42: 08E00637

i. H9 : Terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan komputer secara

individual terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI

di Wilayah Sumbagut.

j. H10 : Terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan komputer secara

individual terhadap keahlian di bidang komputer pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

k. H11 : Terdapat pengaruh yang signifikan tekanan kerja secara individual

terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di

Wilayah Sumbagut.

l. H12 : Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi kegunaan sistem

informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem

informasi, pelatihan komputer, keahlian di bidang komputer, dan

tekanan kerja secara simultan terhadap kinerja auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 43: 08E00637

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey responden,

dimana sumber datanya berasal dari responden dengan memberikan lembaran

kuesioner secara langsung. Instrumen dalam kuesioner tersebut berjumlah 57

pertanyaan dan 8 item data dari responden. Bagian utama kuesioner dibagi dalam

sembilan bagian, masing-masing mewakili satu variabel, item pertanyaan dalam

kuesioner tersebut sebagian besar diambil dan diadaptasi dari beberapa penelitian

mengenai sistem informasi yang pernah dilakukan sebelumnya.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga auditor yang bekerja pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), yaitu Kantor

Perwakilan di Banda Aceh, Medan dan Pekanbaru. Dipilihnya Kantor Perwakilan

BPK-RI di Wilayah Sumbagut tersebut adalah karena mempertimbangkan sisi

kemudahan dalam penelitian, baik tenaga, biaya dan waktu dalam melakukan

pengumpulan data nantinya.

Tenaga Auditor BPK-RI yang bekerja pada 3 (tiga) Kantor Perwakilan

tersebut mempunyai perjenjangan/tingkatan auditor dan dalam penelitian ini

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 44: 08E00637

dinamakan sebagai sub-populasi. Kriteria dalam perjenjangan auditor tersebut

didasarkan atas sertifikasi peran, tingkat kepangkatan dan golongan kepegawaian

auditor tersebut, yaitu sebagai berikut:

a. Pengendali Teknis Senior (PTS), bagi auditor yang mempunyai golongan minimal

IV/a atau Pembina dan/atau sudah memiliki sertifikat PTS.

b. Pengendali Teknis Yunior (PTY), bagi auditor yang mempunyai golongan

minimal III/d atau Penata Tingkat I dan sudah memiliki sertifikat PTY.

c. Ketua Tim Senior (KTS), bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal

III/c atau Penata dan sudah memilliki sertifikat KTS.

d. Ketua Tim Yunior (KTY), bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal

III/b atau Penata Muda Tingkat I dan sudah memiliki sertifikat KTY.

e. Auditor Ahli Pertama, bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal

III/a atau Penata Muda dan sudah memiliki sertifikat.

f. Auditor Penyelia, bagi auditor yang sudah mempunyai golongan minimal II/d

atau Pengatur dan sudah memiliki sertifikat.

g. Auditor Pelaksana Lanjutan, bagi auditor yang sudah mempunyai golongan

minimal II/b atau Pengatur Muda Tingkat I atau sudah memiliki sertifikat.

Hierarkhi Auditor berdasarkan perjenjangan auditornya, adalah seperti pada

tabel 3.1. berikut ini:

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 45: 08E00637

Tabel 3.1. Hierarkhi Auditor Berdasarkan Perjenjangan

Jumlah Pegawai (orang) No. Jabatan Auditor Pwk.

Banda Aceh Pwk.

Medan Pwk.

Pekanbaru Jumlah

1. Pengendali Teknis Senior 1 1 - 2 2. Pengendali Teknis Yunior 4 6 4 14 3. Ketua Tim Senior 13 14 5 32 4. Ketua Tim Yunior 4 6 3 13 5. Auditor Ahli Pertama 25 25 20 70 6. Auditor Penyelia 2 7 4 13 7. Auditor Pelaksana Lanjutan 3 2 2 7

Total 49 69 32 150 Sumber : Data Primer

Berdasarkan populasi yang telah ditentukan tersebut didapatkan jumlah

auditor yang memenuhi kriteria tersebut sebanyak 150 orang. Penelitian ini

selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode survey secara sensus.

3.3. Pengukuran Variabel

3.3.1. Klasifikasi Variabel

Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan,

maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variable), yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi

keahlian dalam penggunaan sistem informasi, terdiri dari persepsi kegunaan

sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem

informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer dan tekanan kerja.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable), yaitu kinerja auditor yang bekerja pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 46: 08E00637

3.3.2. Definisi Variabel Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman atau untuk memberikan gambaran yang

jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi

variabel operasional yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuesioner

penelitian, sebagai berikut:

a. Persepsi kegunaan sistem informasi (X1)

Sikap akan mempengaruhi perilaku (behaviour) seseorang termasuk kinerja

seseorang yang menggunakan komputer (sistem informasi). Persepsi kegunaan

komputer yang dimaksud adalah tingkat dimana seseorang yakin bahwa

menggunakan sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya.

Apabila seseorang menganggap bahwa sistem informasi yang ada bermanfaat

bagi pelaksanaan kerjanya, maka hal ini akan mempengaruhi perilakunya untuk

menggunakan sistem informasi yang ada, akan tetapi sebaliknya apabila dia

menganggap bahwa sistem informasi yang ada tidak ada gunanya, maka dia tidak

akan menggunakan sistem informasi tersebut.

Jumlah pertanyaan dalam item ukuran persepsi kegunaan sistem informasi ini

berjumlah delapan pertanyaan. Sedangkan skala yang digunakan adalah dari

sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju yang dibagi dalam lima Skala

Likert. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam item ukuran ini diperoleh dan

diadaptasi dari item pertanyaan kuesioner yang digunakan dalam penelitian oleh

Davis (1989) dan Thompson (1989).

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 47: 08E00637

b. Tingkat kegelisahan terhadap komputer (X2)

Kegelisahan terhadap komputer (Computer Anxiety) didefinisikan sebagai

kecendrungan seseorang menjadi susah, khawatir atau ketakutan dalam

penggunaan komputer di masa sekarang atau di masa yang akan datang.

Sebenarnya kegelisahan terhadap komputer menunjukkan suatu tipe stress

tertentu karena berasosiasi dengan kepercayaan yang negatif mengenai komputer,

masalah-masalah dalam menggunakan komputer dan penolakan terhadap mesin.

Dalam item ini digunakan enam pertanyaan dengan skala dari sangat tidak setuju

sampai dengan sangat setuju. Item pertanyaan yang digunakan dalam ukuran

diperoleh dan diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Compeau dan

Higgins (1995).

c. Kualitas Sistem Informasi (X3)

Sistem informasi yang memiliki kualitas yang baik diharapkan dapat

meningkatkan kinerja karyawan yang menggunakan sistem informasi. Salah satu

cara untuk menentukan kualitas suatu sistem informasi adalah dengan mengukur

kualitas informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi formal.

Definisi kualitas sistem informasi mengacu pada tingkat dimana seseorang

pemakai sistem informasi merasa terpuaskan oleh output (informasi) yang

dihasilkan oleh suatu sistem informasi formal. Kepuasan informasi ini diukur

berdasarkan karakteristik-karakteristik tertentu, yaitu antara lain kelengkapan

data, keakuratan data, ketelitian data, informasi yang tepat waktu, output yang

relevan, output yang berarti, mudah digunakan dan lain-lain.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 48: 08E00637

Dalam item ini digunakan empat belas pertanyaan dengan skala dari sangat tidak

setuju sampai dengan sangat setuju. Item pertanyaan yang digunakan dalam

ukuran ini diperoleh dan diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Goodue

(1995), Doll dan Torzadeh (1988), Raymond (1985), Balley dan Pearson (1983).

d. Pelatihan Komputer (X4)

Pendidikan dan pelatihan (training) komputer yang diberikan oleh perusahaan

sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang pemakai sistem informasi dalam

pelaksanaan kerja yang melibatkan penggunaan sistem informasi. Hal ini

disebabkan karena setiap perusahaan memiliki sistem informasi yang berbeda-

beda bahkan dalam satu perusahaan pun dapat memiliki sistem informasi yang

berbeda antara satu bagian dengan bagian yang lain.

Dengan adanya perbedaan pengoperasionalan ini menuntut para penggunanya

untuk dapat menguasai cara penggunaan sistem informasi yang telah dibakukan

oleh masing-masing perusahaan. Untuk dapat menguasai pengoperasionalan

sistem informasi tersebut setiap karyawan biasanya harus diberikan pendidikan

dan pelatihan komputer. Dengan diberikannya pendidikan dan pelatihan komputer

maka diharapkan kinerja karyawan dapat meningkat.

Jumlah pertanyaaan yang digunakan dalam item ukuran pelatihan komputer ini

berjumlah lima pertanyaan. Sedangkan skala yang digunakan adalah dari sangat

tidak setuju sampai sangat setuju. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam

item ukuran pelatihan komputer ini diperoleh dan diadopsi dari item pertanyaan

kuesioner yang digunakan dalam penelitian oleh Goodhue (1995), Raymond

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 49: 08E00637

(1985), dan Balley dan Person (1983).

e. Keahlian di Bidang Komputer (X5)

Seseorang akan menggunakan komputer apabila dia memiliki kemampuan yang

sesuai dengan pekerjaan yang dihadapinya. Untuk mampu menggunakan suatu

sistem informasi secara efektif dan efisien, seorang pemakai dituntut untuk

memiliki kemampuan atau keahlian (skill) di bidang pengetahuan komputer.

Dimilikinya kemampuan dalam bidang komputer oleh seorang auditor diharapkan

dapat meningkatkan kinerja auditor tersebut.

Dalam item ini digunakan sembilan pertanyaan dengan skala dari sangat rendah

sampai dengan sangat tinggi. Item pertanyaan yang digunakan dalam ukuran ini

diperoleh dan diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nelson (1991).

f. Stres/Tekanan Kerja (X6)

Tekanan kerja dapat timbul disebabkan karena adanya pengaruh ketegangan pada

seorang karyawan oleh tekanan-tekanan yang diberikan oleh pekerjaan yang

dilakukannya yang berkaitan dengan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

itu dalam batas tengat waktu (dead line) yang harus dipenuhi. Adapun sumber

dari tekanan kerja bermacam-macam antara lain lingkungan kerja yang tidak

menyenangkan baik secara fisik maupun mental, adanya konflik kepentingan,

adanya peran ganda dalam kerja dan lain-lain.

Dalam item ini digunakan sembilan pertanyaan dengan skala dari sangat tidak

setuju sampai dengan sangat setuju. Item pertanyaan yang digunakan dalam

ukuran ini diperoleh dan diadaptasi dari Carrel (1997).

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 50: 08E00637

g. Kinerja Auditor (Y)

Kinerja auditor tersebut antara lain dapat dipengaruhi oleh kecepatan dan

ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan audit, kualitas temuan

pemeriksaan yang dilaporkan oleh auditor dan efisiensi penggunaan sumber daya

yang ada, termasuk penggunaan sistem informasi. Terdapat enam pertanyaan

yang digunakan dalam pengukuran kinerja responden ini. Adapun skala yang

digunakan dalam ukuran ini adalah dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat

setuju. Item pertanyaan yang digunakan dalam ukuran ini diperoleh dan

diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Davis (1989), Thompson dan

Sanders (1984).

3.4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner, sehingga kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

merupakan hal yang penting. Oleh sebab itu suatu alat pengukur perlu diuji dengan

menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan dengan melihat nilai r hitung dibandingkan dengan

nilai r table. Jika r hitung lebih besar dari r table (dengan tingkat signifikansi 5%),

maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Apabila tidak memenuhi syarat

tersebut, maka istrument tersebut harus digugurkan dan tidak digunakan lagi dalam

analisis berikutnya.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 51: 08E00637

Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan, yaitu

dengan menggunakan koefisien cronbach alpha, suatu instrument dikatakan reliable

jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,5 (Nunnaliiy, 1967).

3.4.2. Disain Analisis Jalur

Analisis jalur adalah sebuah metode untuk menentukan arah keterhubungan

sejumlah variabel independen dengan variabel dependen. Analisis jalur

dikembangkan oleh Dewall Wright untuk menentukan variabel independen tertentu

yang mempunyai keterhubungan atau pengaruh (effect) langsung dan tidak langsung

terhadap variabel dependen. Sesuai dengan hakikatnya, analisis jalur bukan

difungsikan untuk mencari faktor penyebab (causes), tetapi hanya membuat model

kausal yang dapat digunakan oleh peneliti untuk membuat penjelasan teoritis. Oleh

karena itu, analisis jalur akan lebih tepat digunakan untuk menguji keberadaan sebuah

teori dan bukan untuk membangun teori-teori baru.

Dalam analisis jalur ini, setiap keterhubungan antar dua variabel dinyatakan

dengan koefisien jalur (path koefisien). Sebagai model kausal, dalam analisis jalur ini

terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel eksogen (exogenous) dan indogen

(endogenous). Disebut eksogen bila variabilitas pada sebuah variabel dijelaskan oleh

faktor lain di luar model kausal, dan disebut indogen bila variabilitas pada sebuah

variabel dijelaskan oleh variabel eksogen dan variabel indogen.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 52: 08E00637

3.4.3. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi,

maka diperlukan pengujian asumsi klasik, yang meliputi pengujian : (1) normalitas,

(2) linieritas, dan (3) multikolinieritas.

3.4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah tiap-tiap bagian

variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian hipotesis penelitian, data

diasumsikan bersifat normal, dengan kata lain distribusi skor yang diperoleh dari

instrumen penelitian akan dibandingkan dengan distribusi normal. Uji normalitas data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji

Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menentukan seberapa baik sebuah sampel

random data menjajagi distribusi teoritis tertentu.

Kriteria pengujian satu sampel menggunakan pengujian satu sisi (one-tailed),

yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikansi tertentu, yaitu

0,05. Jika probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi, maka distribusi data

normal. Sedangkan jika probabilitas lebih kecil atau sama dengan tingkat signifikansi

maka distribusi data tidak normal.

3.4.3.2. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan antara

variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat) bersifat linier atau

tidak. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan F Test. Kriteria pengambilan

keputusan adalah apabila harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf

signifikansi 5% atau nilai probabilitas F (sig.) lebih kecil dari 0,050, maka hubungan

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 53: 08E00637

antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier, dan sebaliknya apabila F

hitung lebih besar dari pada F tabel, maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat bersifat tidak linier.

3.4.3.3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi hubungan yang

sempurna/kuat antar variabel-variabel independen. Uji multikolinieritas terjadi karena

variabel independen lebih dari satu (multivariat) dan dikhawatirkan ada hubungan

yang kuat diantaranya. Adanya hubungan yang kuat diantara variabel-variabel

independen menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi sangat mirip dan sulit

memisahkan pengaruh dari variabel independen secara individual sehingga

menimbulkan bias dalam spesifikasi. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan

menggunakan variance inflation factor (VIF) dan Tolerance. Multikolinieritas terjadi

jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1.

3.4.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier. Analisis

regresi bermanfaat terutama untuk tujuan peramalan (estimation), yaitu bagaimana

variabel independen digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen. Analisis

regresi juga dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Selain itu, regresi juga digunakan untuk membuktikan

hipotesis yang telah dirumuskan.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 54: 08E00637

Untuk menguji hipotesis penelitian tentang ada tidaknya pengaruh antar

variabel tersebut dapat dilakukan dengan:

a. Membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel dalam tingkat probabilitas 5%

dua sisi (5% two-tailed), apabila t hitung lebih besar daripada t tabel atau t hitung

lebih kecil daripada –t tabel maka hipotesis penelitian diterima (Ha diterima =

nilai t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel) dan begitu pula sebaliknya.

b. Membandingkan tingkat signifikansi (alpha), jika tingkat signifikansi kurang dari

0,05 maka signifikan, jika lebih berarti tidak signifikan.

Sedangkan untuk mengetahui sifat hubungan dapat pula digunakan

perhitungan dari regreri linearnya (beta). Jika koefisien regresi adalah positif berarti

ada pengaruh positif dan jika negatif berarti ada pengaruh negatif.

Dalam penelitian ini selain digunakan analisis regresi linear sederhana juga

digunakan analisis regresi linear berganda (multiple-linear regression).Pengujian

hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari varibel independen

secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan

menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of Varian (ANOVA).

Pengujian ANOVA atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan

melihat tingkat signifikansi atau dengan membandingkan F hitung dengan F tabel.

Pengujian dengan tingkat signifikansi dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila hasil

signifikansi pada tabel ANOVA < α 0,05, maka Ha diterima, sementara sebaliknya

apabila tingkat signifikansi pada tabel ANOVA > α 0,05, maka Ha ditolak.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 55: 08E00637

Pengujian dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dilakukan dengan

ketentuan yaitu apabila F hitung > F tabel (α 0,05) maka Ha diterima, sementara

sebaliknya apabila F hitung < F tabel (α 0,05) maka Ha ditolak. Adapun F tabel dicari

dengan memperhatikan tingkat kepercayaan (α) dan derajat bebas (degree of

freedom).

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 56: 08E00637

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Statistik

Deskripsi statistik memberikan suatu gambaran tentang data, seperti nilai

rata-rata, standar deviasi, dan lainnya.

Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Variabel N Mean Std.

Deviation Minimum Maximum Faktor Persepsi Kegunaan Sistem Informasi 130 32,88 4,60 8 40 Faktor Kegelisahan terhadap Komputer 130 11,72 3,00 6 20 Faktor Ukuran Kualitas Sistem Informasi 130 47,71 7,28 31 70 Faktor Pelatihan Komputer 130 14,73 3,96 5 25 Faktor Keahlian Komputer 130 30,35 5,66 17 45 Faktor Stress/Tekanan Kerja 130 18,51 4,74 7 34 Faktor Kinerja Responden 130 23,28 3,47 12 30

Sumber : Data primer setelah diolah

Dari tabel 4.1. diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dan standar

deviasi dari masing-masing variabel penelitian sangat bervariasi.

4.2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data

Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 150 responden, yaitu auditor

yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut, namun

kuesioner yang kembali sebanyak 130 responden. Dengan tingkat signifikansi 5% dan

sampel sebanyak 130, maka dengan df 129 (130-1) besarnya nilai r tabel adalah

0,160. Ringkasan hasil pengujian validitas dan reliabilitas dari program SPSS dapat

dilihat pada tabel 4.2. berikut ini:

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 57: 08E00637

Tabel 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

No. Variabel Item Faktor Korelasi (r) Status Alpha Cronbach

1. Persepsi Kegunaan Sistem Informasi (KSI) KSI_1 0,6288 Valid 0,8650 KSI_2 0,6689 Valid KSI_3 0,7209 Valid KSI_4 0,3346 Valid KSI_5 0,7745 Valid KSI_6 0,6383 Valid KSI_7 0,7897 Valid KSI_8 0,6041 Valid

2. Kegelisahan terhadap Komputer (KGK) KGK_1 0,5405 Valid 0,8240 KGK_2 0,6351 Valid KGK_3 0,6790 Valid KGK_4 0,7489 Valid KGK_5 0,5297 Valid KGK_6 0,4559 Valid

3. Ukuran Kualitas Sistem Informasi (UKSI) UKSI_1 0,6484 Valid 0,9079 UKSI_2 0,7017 Valid UKSI_3 0,7068 Valid UKSI_4 0,5781 Valid UKSI_5 0,5807 Valid UKSI_6 0,5498 Valid UKSI_7 0,4416 Valid UKSI_8 0,5407 Valid UKSI_9 0,6126 Valid UKSI_10 0,6714 Valid UKSI_11 0,7285 Valid UKSI_12 0,4992 Valid UKSI_13 0,6652 Valid UKSI_14 0,6900 Valid

4. Training Komputer (TRK) TRK_1 0,7110 Valid 0,9206 TRK_2 0,8573 Valid TRK_3 0,8103 Valid TRK_4 0,8371 Valid TRK_5 0,7618 Valid

5. Keahlian Bidang Komputer (KBK) KBK_1 0,8082 Valid 0,9340 KBK_2 0,7601 Valid KBK_3 0,8337 Valid KBK_4 0,7997 Valid KBK_5 0,8165 Valid KBK_6 0,6466 Valid KBK_7 0,6656 Valid KBK_8 0,7675 Valid KBK_9 0,7757 Valid

6. Stres/Tekanan Kerja (STK) STK_1 0,6020 Valid 0,7402 STK_2 0,6781 Valid STK_3 0,6634 Valid STK_4 0,5603 Valid STK_5 0,6054 Valid STK_6 0,5507 Valid STK_7 0,0192 Tdk Valid STK_8 -0,2100 Tdk Valid STK_9 0,3823 Valid

7. Kinerja Auditor (KA) KA_1 0,8089 Valid 0,9581 KA_2 0,8664 Valid KA_3 0,9036 Valid KA_4 0,9250 Valid KA_5 0,9179 Valid KA_6 0,8029 Valid

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 58: 08E00637

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut di atas menunjukkan bahwa seluruh item

pertanyaan variabel-variabel penelitian mempunyai nilai korelasi (r) yang lebih besar

dari titik kritis yaitu 0,160, kecuali untuk item pertanyaan 7 dan 8 dari variabel

stres/tekanan kerja (STK_7 dan STK_8) yang mempunyai nilai korelasi lebih kecil

dari titik kritis. Oleh karena seluruh item pertanyaan dari variabel-variabel dalam

penelitian ini adalah valid, maka seluruh item pertanyaan dapat digunakan dalam

analisis selanjutnya, kecuali item pertanyaan 7 dan 8 dari variabel tekanan kerja

sehingga harus dibuang dan/atau tidak digunakan dalam analisis selanjutnya.

Setelah diuji validitas, maka perlu dilakukan uji reliabilitas instrumen. Uji

reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan Coefisien Alpha Cronbach,

yang berguna untuk mengukur sejauh mana item-item pertanyaan yang diajukan

adalah homogen dan mencerminkan konstruk-konstruk yang sama. Instrumen

penelitian dapat dikatakan reliable apabila pengujian tersebut menunjukkan alpha

lebih besar dari 0,5. Semakin reliabel suatu alat ukur akan mempunyai Coefisien

Alpha Cronbach yang semakin mendekati 1,00 karena indeks 1,00 menunjukkan

reliabilitas yang semakin sempurna.

Dari tabel 4.2 di atas juga menunjukkan bahwa koefisien Alpha Cronbach

variabel penelitian berkisar antara 0,7402 s.d. 0,9581. Oleh karena, ketujuh variabel

instrumen tersebut memiliki alpha mendekati 1,00 dan lebih dari 0,5, maka

pengukuran atribut-atribut variabel instrumen dinyatakan reliabel (andal) secara

statistik, dan juga menunjukkan konsistennya pertanyaan-pertanyaan dalam

kuesioner.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 59: 08E00637

4.3. Disain Analisis Jalur

Sebagimana telah diuraikan sebelumnya, sebelum melakukan pengujian

hipotesis penelitian, terlebih dahulu diketahui analisis jalur untuk menentukan arah

keterhubungan antara sejumlah variabel independen dengan variabel dependen.

Analisis jalur juga bermanfaat untuk menentukan variabel independen tertentu yang

mempunyai keterhubungan atau pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap

variabel dependen.

Dalam analisis jalur, setiap keterhubungan antar dua variabel dinyatakan

dengan koefisien jalur (path coeficient). Dalam penelitian ini, untuk menetukan

koefisien jalur digunakan korelasi bivariat. Uji korelasi bivariat berguna untuk

mengetahui bagaimana hubungan antar variabel yang saling berhubungan secara

simultan. Suatu hubungan dikatakan signifikan apabila mempunyai nilai signifikansi

lebih rendah daripada standar error-nya (5%). Persamaan hubungan dan signifikansi

antar variabel dari program SPSS dapat dilihat dalam Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Matriks Koefisien Korelasi Bivariat dan Taraf Signifikansi Antar Variabel

KSI (X1) KGK (X2) UKSI (X3) TRK (X4) KBK (X5) STK (X6) KA (Y) ř Sig. ř Sig. ř Sig. Ř Sig. ř Sig. ř Sig. Ř Sig. KSI (X1) 1 0,000 -0,392 0,000 0,280 0,001 -0,051 0,566 0,193 0,028 0,019 0,834 0,373 0,000 KGK (X2) 1 0,000 -0,198 0,024 -0,242 0,007 -0,370 0,000 0,303 0,000 -0,410 0,000 UKSI (X3) 1 0,000 0,481 0,000 0,202 0,021 -0,151 0,087 0,341 0,000 TRK (X4) 1 0,000 0,220 0,015 0,209 0,017 0,196 0,045 KBK (X5) 1 0,000 -0,022 0,803 0,441 0,000 STK (X6) 1 0,000 -0,173 0,049 KA (X7) 1 0,000

Sumber : Data primer setelah diolah

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa hubungan antar variabel

dari masing-masing variabel telah berkorelasi secara signifikan karena mempunyai

nilai signifikansi yang lebih rendah daripada 0,050, kecuali variabel persepsi

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 60: 08E00637

kegunaan sistem informasi (X1) yang tidak berkorelasi secara langsung dengan

pelatihan komputer (X4) dan tekanan kerja (X6), variabel tekanan kerja (X6) tidak

berkorelasi secara langsung dengan kualitas sistem informasi (X3) dan keahlian di

bidang komputer (X5).

Berdasarkan hasil uji analisis jalur tersebut dapat disimpulkan bahwa model

penelitian yang diajukan dalam penelitian dapat dilanjutkan karena pembangunan

model keterhubungan ini variabel persepsi kegunaan sistem informasi (X1) diabaikan

pengaruh langsungnya dengan pelatihan komputer (X4) dan tekanan kerja (X6),

variabel tekanan kerja (X6) diabaikan pengaruh langsungnya dengan kualitas sistem

informasi (X3) dan keahlian di bidang komputer (X5), sedangkan semua variabel

independen (X1...6) mempunyai hubungan langsung dengan variabel dependen (Y).

4.4. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melangkah ke uji regresi untuk pengujian hipotesis, suatu data

harus memenuhi beberapa persyaratan agar dapat dilakukan uji regresi. Beberapa

persyaratan yang harus yang dilewati sering disebut sebagai uji asumsi klasik.

Pembahasan dimulai dengan beberapa uji asumsi klasik untuk mengetahui bisa

tidaknya data atau variabel diregresikan. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan

dalam penelitian (multivariat), yaitu diasumsikan bahwa data berdistribusi normal,

tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen, dan tidak terjadi otokorelasi.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 61: 08E00637

4.4.1. Uji Normalitas

Kriteria pengujian satu sampel Kolmogorov-Smirnov (K-S) menggunakan

pengujian satu sisi (one-tailed), yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan

tingkat signifikansi tertentu, yaitu 0,05. Jika probabilitas lebih besar dari tingkat

signifikansi, maka data penelitian terdistribusi normal. Sedangkan jika probabilitas

lebih kecil atau sama dengan tingkat signifikansi, maka data penelitian tidak

terdistribusi normal. Ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.4

berikut ini:

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

Variabel/Faktor K-S Value K-S Probabilitas

Status

Persepsi Kegunaan Sistem Informasi (X1) 1,362 0,049 Normal

Kegelisahan terhadap Komputer (X2) 2,536 0,000 Normal

Kualitas Sistem Informasi (X3) 1,713 0,039 Normal

Pelatihan Komputer (X4) 1,449 0,030 Normal

Keahlian di Bidang Komputer (X5) 1,984 0,027 Normal

Stress/Tekanan Kerja (X6) 1,068 0,020 Normal

Kinerja Auditor (Y) 3,094 0,000 Normal

Sumber : Data primer setelah diolah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa nilai probabilitas K-S untuk

semua variabel/faktor lebih besar dari nilai tingkat signifikansi yang disyaratkan yaitu

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

4.4.2. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan antara

variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat) bersifat linier atau

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 62: 08E00637

tidak. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan F Test. Kriteria pengambilan

keputusan adalah apabila harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf

signifikansi 5%, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat

linier, dan sebaliknya apabila F hitung lebih besar dari pada F tabel tabel maka

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat tidak liniear.

Ringkasan hasil uji linieritas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Uji Linieritas Variabel

Variabel/Faktor F Value F Sig. Status

Persepsi Kegunaan Sistem Informasi (X1) 22,822 0,000 Linier

Kegelisahan terhadap Komputer (X2) 35,963 0,000 Linier

Kualitas Sistem Informasi (X3) 19,035 0,000 Linier

Pelatihan Komputer (X4) 5,268 0,043 Linier

Keahlian di Bidang Komputer (X5) 32,925 0,000 Linier

Stress/Tekanan Kerja (X1) 2,198 0,047 Linier

Sumber : Data primer setelah diolah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat adalah bersifat linier, karena mempunyai nilai signifikansi

F lebih kecil daripada 0,050 yang dipersyaratkan.

4.4.3. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Jika terjadi

korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Pengujian multikolinieritas

dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Collinearity

Tolerance. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 63: 08E00637

tolerance kurang dari 0,1. Ringkasan hasil pengujian multikolinieritas dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas

Variabel/Faktor Collinearity Tollerance

Statistic VIF

Status

Persepsi Kegunaan Sistem Informasi (X1) 0,748 1,336 Tidak ada multiko

Kegelisahan terhadap Komputer (X2) 0,720 1,389 Tidak ada multiko

Kualitas Sistem Informasi (X3) 0,668 1,497 Tidak ada multiko

Pelatihan Komputer (X4) 0,703 1,423 Tidak ada multiko

Keahlian di Bidang Komputer (X5) 0,839 1,191 Tidak ada multiko

Stress/Tekanan Kerja (X6) 0,956 1,046 Tidak ada multiko

Summary Durbin-Watson 2,163 Tidak ada multiko

Sumber : Data primer setelah diolah

Berdasarkan tabel 4.6. di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan

terjadinya multikolinieritas antar variabel independen. Mulitikolinieritas terjadi

apabila angka tollerance-nya lebih besar dari 0,1 dan VIF lebih besar dari 10.

4.5. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis 1

Pengujian pada hipotesis 1 bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh signifikan persepsi kegunaan sistem informasi terhadap kinerja

auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Model regresi

sederhana digunakan untuk menguji pengaruh persepsi kegunaan sistem

informasi (X1) terhadap kinerja auditor (Y). Hasil pengujian menunjukkan

bahwa:

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 64: 08E00637

1. Nilai koefisien regresinya adalah 0,282 positif.

2. Nilai t hitung sebesar 4,548.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar

daripada nilai t tabelnya (4,548 > 1,980) dengan nilai tingkat signifikansi yang

jauh lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 <

0,050), sedangkan nilai koefisien regresinya positif sebesar 0,282. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian pertama dapat

diterima.

b. Pengujian Hipotesis 2 Pengujian pada hipotesis 2 bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh signifikan tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap kinerja

auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hasil

perhitungan analisis regresi antara variabel tingkat kegelisahan komputer (X2)

dengan kinerja auditor (Y) menunjukkan bahwa :

1. Nilai koefisien regresinya adalah 0,532 negatif.

2. Nilai t hitung sebesar -5,856.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitungnya lebih

kecil daripada nilai -t tabelnya (-5,856 < -1,980) dengan nilai tingkat

signifikansi yang jauh lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang

dipersyaratkan (0,000 < 0,050), sedangkan nilai koefisien regresinya berbeda

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 65: 08E00637

dengan hipotesis penelitian yang pertama, yaitu memiliki nilai koefisien

regresi yang negatif sebesar 0,532. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian kedua dapat diterima.

c. Pengujian Hipotesis 3 Untuk pengujian hipotesis penelitian ketiga ini, akan dicoba dicari pengaruh

variabel tingkat kegelisihan terhadap komputer terhadap tekanan kerja yang

dihadapi oleh auditor. Penggunaan variabel tekanan kerja auditor sebagai

variabel dependen dikarenakan secara umum terdapat persepsi yang

mengaitkan adanya hubungan yang kuat antara faktor tingkat kegelisahan

terhadap komputer seorang auditor terhadap tekanan kerjanya.

Hasil perhitungan analisis regresi antara variabel tingkat kegelisahan terhadap

komputer auditor (X2) dengan tekanan kerja yang dihadapi auditor (X6)

menunjukkan bahwa :

1. Nilai koefisien regresinya adalah 0,191 positif.

2. Nilai t hitung sebesar 1,381.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,170.

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai t hitungnya lebih kecil

daripada nilai t tabelnya (1,381 < 1,980) dengan nilai tingkat signifikansi

sebesar 0,170 yang jauh lebih besar dari tingkat signifikansi yang

dipersyaratkan sebesar 0,050, sedangkan nilai koefisien regresinya positif

sebesar 0,191. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian ketiga ditolak.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 66: 08E00637

d. Pengujian Hipotesis 4 Hipotesis penelitian keempat ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer terhadap persepsi kegunaan

sistem informasi. Hasil perhitungan analisis regresi antara variabel tingkat

kegelisahan terhadap komputer (X2) dengan persepsi kegunaan sistem

informasi (X1) diketahui bahwa:

1. Nilai koefisien regresinya adalah 0,600 negatif.

2. Nilai t hitung sebesar -4,814.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai t hitung lebih kecil daripada -t

tabel (-4,814 < -1,980) dengan nilai tingkat signifikansi yang juga jauh lebih

kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 < 0,050),

sedangkan nilai koefisien regresinya bernilai negatif sebesar 0,600. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian keempat dapat

diterima.

e. Pengujian Hipotesis 5

Hipotesis penelitian kelima ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer auditor terhadap keahlian

yang dimiliki auditor di bidang komputer. Dari hasil perhitungan analisis

regresi antara variabel tingkat kegelisahan terhadap komputer (X2) dengan

keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer (X5) diketahui:

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 67: 08E00637

1. Nilai koefisien regresinya sebesar 0,699 negatif.

2. Nilai t hitung sebesar -4,505.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan t hitungnya lebih kecil daripada -t

tabel (-4,505 < -1,980) dengan tingkat signifikansi yang jauh lebih kecil

daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 < 0,050), sedangkan

nilai koefisien regresinya negatif sebesar 0,699. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kelima dapat diterima.

f. Pengujian Hipotesis 6

Hipotesis penelitian keenam ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kinerja auditor. Dari hasil

perhitungan analisis regresi antara variabel kualitas sistem informasi yang

digunakan oleh auditor (X3) dengan kinerja auditor (Y) diketahui bahwa :

1. Nilai koefisien regresinya sebesar 0,163 positif.

2. Nilai t hitung sebesar 4,106.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar

daripada t tabelnya (4,106 > 1,980) dengan tingkat signifikansi jauh lebih

kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 < 0,050),

sedangkan nilai koefisien regresi yang positif sebesar 0,163. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian keenam dapat diterima.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 68: 08E00637

g. Pengujian Hipotesis 7

Hipotesis penelitian ketujuh ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh kualitas sistem informasi yang digunakan auditor terhadap tingkat

kegelisahan yang dialami auditor terhadap komputer. Hasil perhitungan

analisis regresi antara variabel kualitas sistem informasi (X3) dengan tingkat

kegelisahan terhadap komputer (X2) menunjukkan bahwa :

1. Nilai koefisien regresinya adalah sebesar 0,081 negatif.

2. Nilai t hitung sebesar -2,280.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,024.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung yang lebih kecil

daripada -t tabel (-2,280 < -1,980) dengan tingkat signifikansi yang juga lebih

kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,024 < 0,050),

sedangkan koefisien regresinya bernilai negatif sebesar -0,081. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ketujuh dapat

diterima.

h. Pengujian Hipotesis 8

Hipotesis penelitian kedelapan ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer

terhadap kinerja auditor. Dari hasil perhitungan analisis regresi antara

keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer (X5) dengan

kinerja auditor (Y) menunjukkan bahwa :

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 69: 08E00637

1. Nilai koefisien regresi yang positif sebesar 0,271.

2. Nilai t hitung sebesar 5,561.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar

daripada t tabelnya (5,561 > 1,980) dengan tingkat signifikansi yang juga jauh

lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,000 < 0,050)

sedangkan koefisien regresinya bernilai positif sebesar 0,271. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kedelapan dapat

diterima.

i. Pengujian Hipotesis 9

Hipotesis penelitian kesembilan ini dimaksudkan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh pelatihan komputer yang diterima auditor terhadap

kinerja auditor. Dari hasil perhitungan analisis regresi antara variabel

pelatihan komputer yang diterima oleh auditor (X4) dengan kinerja auditor (Y)

diketahui bahwa :

1. Nilai koefisien regresi yang positif sebesar 0,136.

2. Nilai t hitung sebesar 1,985.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,047.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai t hitung yang lebih besar

daripada t tabelnya (1,985 > 1,980), dengan tingkat signifikansi yang juga

lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,047 < 0,050),

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 70: 08E00637

sedangkan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,136. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kesembilan dapat diterima.

j. Pengujian Hipotesis 10

Pengujian hipotesis penelitian kesepuluh ini dimaksudkan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh pelatihan komputer yang diterima auditor terhadap

keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer. Hasil perhitungan analisis

regresi antara variabel pelatihan komputer (X4) dengan keahlian yang dimiliki

auditor di bidang komputer (X5) menunjukkan bahwa :

1. Koefisien regresi bernilai positif pada 0,171.

2. Nilai t hitung sebesar 1,363.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,175.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung lebih kecil

daripada nilai t tabelnya (1,363 < 1,980), dengan tingkat signifikansi yang

jauh lebih besar daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,175 >

0,050), sedangkan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,171. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kesepuluh ditolak.

k. Pengujian Hipotesis 11

Hipotesis penelitian kesebelas ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh tekanan kerja yang dialami auditor terhadap kinerjanya. Hasil

hipotesis penelitian ini akan sangat membantu pihak managemen untuk

mengambil keputusan tentang kebijakan penugasan yang akan diberikan

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 71: 08E00637

kepada auditor. Dari hasil perhitungan analisis regresi antara variabel tekanan

kerja (X6) dengan kinerja auditor (Y) diketahui bahwa :

1. Koefisien regresinya bernilai negatif sebesar 0,029.

2. Nilai t hitung sebesar 1,988.

3. Tingkat signifikansi sebesar 0,049.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar

daripada t tabelnya (1,988 > 1,980), dengan tingkat signifikansi yang juga

lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang dipersyaratkan (0,049 < 0,050),

sedangkan koefisien regresi bernilai negatif sebesar 0,029. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian kesebelas dapat diterima.

l. Pengujian Hipotesis 12

Hipotesis penelitian ke-12 ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel

persepsi kegunaan sistem informasi (X1), tingkat kegelisahan terhadap

komputer (X2), kualitas sistem informasi (X3), keahlian di bidang komputer

(X4), pelatihan komputer (X5) dan tekanan kerja (X6) secara bersama-sama

(simultan) mempunyai pengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

Berbeda dengan analisis regresi sebelumnya yang menggunakan regresi

sederhana, maka dalam pengujian hipotesis penelitian ke-12 ini digunakan

analisis regresi berganda (multiple regression). Jika regresi sederhana tolok

ukur penerimaan suatu hipotesis penelitian menggunakan t tabel sebagai

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 72: 08E00637

pembanding, maka dalam regresi berganda menggunakan F tabel sebagai

sebagai dasar pembandingnya.

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai F hitungnya sebesar 11,962

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dengan n = 130 dan derajat

kebebasan k = 7, maka nilai F tabel adalah sebesar 3,090. Berdasarkan hasil

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa F hitungnya mempunyai nilai yang

jauh lebih besar daripada F tabelnya (11,962 > 3,090). Oleh karena nilai F

hitung lebih besar daripada F tabel, maka hipotesis penelitian ke-12 ini dapat

diterima.

Ringkasan hasil pengujian hipotesis dari program SPSS dapat dilihat pada

tabel 4.7. berikut ini :

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 73: 08E00637

Tabel 4.7 Ringkasan Pengujian Hipotesis

o. Hipotesis Koefisien t-Test Sig. Penyimpulan

1 Persepsi kegunaan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor 0,282 4

,548 0,000 H1 diterima

2 Tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor -0,532 -5,856 0,000 H2 diterima

3 Tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap tekanan kerja auditor 0,191 1,381 0,170 H3 ditolak

4

Tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap persepsi auditor tentang kegunaan sistem informasi

-0,600 -4,814 0,000 H4 diterima

5

Tingkat kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap keahlian di bidang komputer

-0,699 -4,505 0,000 H5 diterima

6 Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor 0,163 4,106 0,000 H6 diterima

7 Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap tingkat kegelisahan terhadap komputer -0,081 -2,280 0,024 H7 diterima

8 Keahlian di bidang komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor 0,271 5,561 0,000 H8 diterima

9 Pelatihan komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor 0,136 1,985 0,047 H9 diterima

10 Pelatihan komputer berpengaruh terhadap keahlian di bidang komputer 0,171 1,363 0,175 H10 ditolak

11 Tekanan kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor -0,029 1,988 0,049 H11 diterima

12

Persepsi kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer, dan tekanan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut

11,962 0,000

H12 diterima

Sumber : Data primer setelah diolah

Ket: R = 0,607

R2 = 0,369

Adjusted R2 = 0,338

F Change = 11,962

Sig. F Change = 0,000

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 74: 08E00637

4.5.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel independen terhadap

variabel dependennya dapat diketahui dengan nilai korelasinya. Koefisien korelasi

(R) menunjukkan kekuatan hubungan antara variabel-variabel dan arah hubungannya

apakah mempunyai hubungan yang searah (positif) atau hubungan yang berlawanan

(negatif).

Untuk mengetahui besaran pengaruh semua variabel independen terhadap

nilai variabel dependen ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Selain

itu, koefisien determinasi juga digunakan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan efektif variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga sering

disebut sebagai tingkat ketergantungan variabel dependen terhadap variabel

independennya.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (R) dari

regresi berganda sebesar 0,607 yang berarti bahwa antara variabel dependen dan

variabel independen berkorelasi positif dan kuat karena nilainya mendekati angka

1,000. Dengan kata lain antara persepsi kegunaan sistem informasi (X1), tingkat

kegelisahan terhadap komputer (X2), kualitas sistem informasi (X3), keahlian di

bidang komputer (X4), pelatihan komputer (X5) dan faktor tekanan kerja (X6) secara

bersama-sama berkorelasi positif dan kuat terhadap kinerja auditor (Y) pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut.

Sedangkan berdasarkan perhitungan koefisien determinasi R2 diperoleh hasil

sebesar 0,369, maka dapat disimpulkan bahwa 36,90% variasi tingkat kinerja auditor

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 75: 08E00637

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut disebabkan oleh variasi yang

terjadi pada faktor-faktor persepsi kegunaan sistem informasi (X1), tingkat

kegelisahan terhadap komputer (X2), kualitas sistem informasi (X3), keahlian di

bidang komputer (X4), pelatihan komputer (X5) dan faktor tekanan kerja (X6),

sedangkan sisanya sebesar 0,631 atau 63,10% disebabkan oleh variasi variabel lain.

4.6. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing

faktor-faktor keahlian dalam penggunaan sistem informasi, yaitu variabel persepsi

kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas sistem

informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer dan tekanan kerja, baik

langsung maupun tidak langsung. Di samping itu penelitian ini juga bertujuan untuk

mengetahui apakah faktor-faktor tersebut, baik secara parsial maupun bersama-sama

berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah

Sumatera Bagian Utara.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa :

a. Hipotesis penelitian pertama diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

persepsi kegunaan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di wilayah Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa

semakin tinggi tingkat persepsi seorang auditor mengenai kegunaan sistem

informasi, maka kinerja auditor tersebut akan semakin meningkat. Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya (M. Nasir, 2002).

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 76: 08E00637

b. Hipotesis penelitian kedua diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat

kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor

BPK-RI Perwakilan Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi

tingkat kegelisahan seorang auditor terhadap komputer, maka akan semakin

rendah kinerja yang dimilikinya. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil

penelitian sebelumnya (M. Nasir, 2002).

c. Hipotesis penelitian ketiga ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat

kegelisahan terhadap komputer tidak berpengaruh terhadap tekanan kerja auditor

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini membuktikan

bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan terhadap komputer, maka akan semakin

tinggi pula tekanan kerja yang dialami oleh auditor yang bersangkutan adalah

tidak berlaku dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya, dimana dalam penelitian sebelumnya (M. Nasir, 2002)

menunjukkan bahwa adanya pengaruh tingkat kegelisahan terhadap komputer

terhadap tekanan kerja. Hasil yang berbeda ini disebabkan oleh perbedaan di

lingkungan tempat responden bekerja dalam penggunaan sistem informasi.

d. Hipotesis penelitian keempat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat

kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap persepsi auditor mengenai

kegunaan sistem informasi pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah

Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan yang

dialami auditor terhadap komputer, maka semakin rendah persepsi auditor tentang

kegunaan sistem informasi. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 77: 08E00637

penelitian sebelumnya (M. Nasir, 2002).

e. Hipotesis penelitian kelima diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat

kegelisahan terhadap komputer berpengaruh terhadap keahlian yang dimiliki

auditor di bidang komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah

Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan

terhadap komputer, maka akan semakin rendah keahlian yang dimiliki auditor di

bidang komputer. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian

sebelumnya yang menyatakan bahwa adanya pengaruh antar variabel tersebut.

f. Hipotesis penelitian keenam diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat

kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin

tinggi tingkat kualitas sistem informasi yang digunakan oleh auditor, maka akan

semakin tinggi kinerja auditor tersebut. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan

hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya pengaruh antar

variabel tersebut.

g. Hipotesis penelitian ketujuh diterima, sehingga dapat disimpulkan kualitas sistem

informasi berpengaruh terhadap tingkat kegelisahan yang dialami auditor

terhadap komputer pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal

ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas sistem informasi yang

digunakan oleh seorang auditor, maka akan semakin rendah tingkat kegelisahan

yang dialami auditor tersebut terhadap komputer. Hasil penelitian ini juga

konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 78: 08E00637

pengaruh antar variabel tersebut.

h. Hipotesis penelitian kedelapan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer berpengaruh terhadap kinerja

auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini

membuktikan bahwa semakin tinggi keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor

di bidang komputer, maka akan semakin tinggi pula kinerja auditor tersebut. Hasil

penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga

menyatakan adanya pengaruh antar variabel tersebut.

i. Hipotesis penelitian kesembilan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pelatihan komputer yang diterima oleh auditor berpengaruh terhadap kinerja yang

dihasilkan auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini

membuktikan bahwa semakin sering pelatihan komputer yang diberikan kepada

auditor, maka akan semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh auditor

tersebut. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya

yang juga menyatakan adanya pengaruh antar variabel tersebut.

j. Hipotesis penelitian ke-10 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

pengaruh antara pelatihan komputer yang diterima auditor terhadap keahlian yang

dimiliki auditor di bidang komputer. Penolakan hipotesis penelitian tersebut juga

diperkuat dengan nilai probabilitas yang jauh lebih besar daripada tingkat

signifikansi yang dipersyaratkan (0,175 > 0,050). Dengan demikian hipotesis

penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pelatihan yang

diberikan kepada auditor, maka akan semakin tinggi pula keahlian yang dimiliki

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 79: 08E00637

oleh seorang auditor di bidang komputer tidak berlaku dalam penelitian ini. Hasil

penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa

adanya pengaruh antara faktor pelatihan komputer yang diberikan oleh organisasi

terhadap keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer. Hasil

yang berbeda ini menunjukkan adanya perbedaan di lingkungan tempat responden

bekerja dalam menerapkan sistem informasi. Hal tersebut terjadi karena auditor

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut jarang memperoleh

pelatihan/training komputer yang terkait dengan sistem informasi.

k. Hipotesis penelitian ke-11 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan

kerja yang dialami oleh auditor berpengaruh terhadap kinerja auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini membuktikan bahwa semakin

tinggi tekanan kerja yang dialami oleh seorang auditor, maka akan semakin

rendah kinerja yang dihasilkan oleh auditor tersebut. Hasil penelitian ini juga

konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya

pengaruh antar variabel tersebut.

l. Hipotesis penelitian ke-12 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi

kegunaan sistem informasi, tingkat kegelisahan terhadap komputer, kualitas

sistem informasi, keahlian di bidang komputer, pelatihan komputer dan tekanan

kerja secara simultan/bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hasil penelitian ini juga

konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa semua

variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 80: 08E00637

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

a. Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kegunaan sistem informasi

(X1) terhadap kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah

Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi auditor mengenai

kegunaan sistem informasi, maka kinerja seorang auditor akan semakin

meningkat. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya

yang menunjukkan bahwa persepsi karyawan mengenai kegunaan sistem

informasi berpengaruh terhadap kinerjanya (M. Nasir, 2002).

b. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat kegelisahan terhadap komputer

(X2) dengan kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah

Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan

seorang auditor terhadap komputer, maka kinerja seorang auditor akan semakin

menurun. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang

menunjukkan bahwa persepsi karyawan mengenai kegunaan sistem informasi

berpengaruh terhadap kinerjanya (M. Nasir, 2002).

c. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kegelisahan terhadap komputer

(X2) dengan tekanan kerja auditor (X6) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 81: 08E00637

Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kegelisahan seorang auditor terhadap

komputer, maka akan semakin tinggi pula tekanan kerja yang dialami oleh auditor

adalah tidak berlaku dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini berbeda dengan

hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa adanya tingkat kegelisahan

seorang karyawan terhadap komputer berpengaruh terhadap tekanan kerjanya (M.

Nasir, 2002). Hasil yang berbeda tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan di

lingkungan tempat responden bekerja mengenai penggunaan sistem informasi.

d. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat kegelisahan terhadap komputer

(X2) dengan persepsi auditor mengenai kegunaan sistem informasi (X1) pada

Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi tingkat kegelisahan yang dialami seorang auditor terhadap

komputer, maka persepsi auditor mengenai kegunaan sistem informasi akan

semakin rendah. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya

yang menunjukkan bahwa tingkat kegelisahan seorang karyawan terhadap

komputer berpengaruh terhadap persepsinya mengenai kegunaan sistem informasi

(M. Nasir, 2002).

e. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat kegelisahan terhadap komputer

(X2) dengan keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer (X5) pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi tingkat kegelisahan yang dialami seorang auditor terhadap komputer, maka

akan semakin rendah keahlian yang dimilikinya di bidang komputer. Hasil

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 82: 08E00637

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan

bahwa adanya pengaruh antar variabel tersebut (M. Nasir, 2002).

f. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas sistem informasi (X6) terhadap

kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas sistem informasi yang

digunakan oleh auditor, maka kinerja auditor tersebut akan semakin meningkat.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang

menyatakan bahwa adanya pengaruh antar variabel tersebut (M. Nasir, 2002).

g. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas sistem informasi (X3) terhadap

tingkat kegelisahan auditor terhadap komputer (X2) pada Kantor Perwakilan

BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

tingkat kualitas sistem informasi yang digunakan oleh auditor, maka akan

semakin rendah tingkat kegelisahan yang dialami auditor tersebut terhadap

komputer. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang

menyatakan bahwa adanya pengaruh antar variabel tersebut (M. Nasir, 2002).

h. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keahlian yang dimiliki auditor di

bidang komputer (X5) terhadap kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-

RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keahlian

yang dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer, maka akan semakin

meningkat pula kinerja auditor tersebut. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan

hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya pengaruh antar

variabel tersebut.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 83: 08E00637

i. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan komputer yang diterima oleh

auditor (X4) terhadap kinerja auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di

Wilayah Sumbagut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering pelatihan

komputer yang diberikan kepada auditor, maka akan semakin meningkat pula

kinerja yang akan dihasilkan oleh auditor tersebut. Hasil penelitian ini juga

konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menyatakan adanya

pengaruh antar variabel tersebut.

j. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan komputer yang diterima oleh

auditor (X4) terhadap keahlian yang dimiliki auditor di bidang komputer (X5)

pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Dengan demikian

hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pelatihan

yang diberikan kepada auditor, maka akan semakin tinggi pula keahlian yang

dimiliki oleh seorang auditor di bidang komputer tidak berlaku dalam penelitian

ini. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan

bahwa adanya pengaruh antara pelatihan komputer yang diberikan oleh organisasi

terhadap keahlian yang dimiliki oleh seorang karyawan di bidang komputer. Hasil

yang berbeda ini terjadi karena auditor pada Kantor Perwakilan BPK-RI di

Wilayah Sumbagut jarang memperoleh pelatihan komputer yang terkait dengan

sistem informasi.

k. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan kerja (X6) terhadap kinerja

auditor (Y) pada Kantor Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumbagut. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan kerja yang dialami oleh seorang

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 84: 08E00637

auditor, maka akan semakin rendah kinerja yang dihasilkan oleh auditor tersebut.

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga

menyatakan adanya pengaruh antar variabel tersebut.

l. Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kegunaan sistem informasi

(X1), tingkat kegelisahan terhadap komputer (X2), kualitas sistem informasi (X3),

pelatihan komputer (X4), keahlian di bidang komputer (X5), dan tekanan kerja

(X6) secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja auditor pada Kantor

Perwakilan BPK-RI di Wilayah Sumatera Bagian Utara. Hasil penelitian ini juga

konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa semua

variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan

(M. Nasir, 2002).

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka penyempurnaan yang

disarankan penulis dalam penelitian ini adalah:

a. Mengingat masih rendahnya tingkat variasi pada faktor-faktor keahlian dalam

penggunaan sistem informasi terhadap kinerja auditor, maka disarankan untuk

memasukkan variabel lain yang diduga turut mempengaruhi, antara lain faktor

kepuasan kerja, faktor motivasi kerja, dan faktor lainnya.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 85: 08E00637

b. Nilai koefisien determinasi yang masih rendah dan adanya beberapa variabel yang

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam penelitian ini, hendaknya

dijadikan pertimbangan oleh penelitian berikutnya untuk mengubah model

penelitian.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 86: 08E00637

DAFTAR PUSTAKA

Alter, Steven, 1992, Informations Systems: A Management Perspective, Addison-

Wesley Publishing Co. Inc. Amir, F. Muhammad, 2006, Mengolah dan Membuat Interprestasi Hasil Olahan

SPSS Untuk Penelitian Ilmiah, EDSA Mahkota, Jakarta. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2005, Rencana Strategis BPK

Tahun 2006-2010, Sekretariat Jenderal BPK-RI, Jakarta. Davis and Olson, 1985, Management Inforamtion System, Addison Wesley

Publishing Co. Inc. Djarwanto, Drs., dan Pangestu Subagyo, Drs., 1994, Statistik Deskriptif, Bagian

Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dergibson, S., dan Sugiarto, 2000, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, PT

Gramedia, Jakarta. Flaatten, Per O., 1993, Foundations of Business Systems, Second Edition, The Dryden

Press, Orlando. Gibson and Donnely, 1992, Organisasi Perilaku, Struktur, Proses, Erlangga, Jakarta. Gellerman, Saul W, 1984, Motivasi dan Produktivitas, Seri Manajemen no.91. PT.

Pustaka Binaman Presindo. Halim dan Supomo, 1998, Akuntansi Manajemen, BPFE, Yogyakarta. Handoko, T. Hani, 1992, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2,

BPFE, Yogyakarta. Jusuf, Amir Abadi, 1996, Auditing: Pendekatan Terpadu, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta. Kiennar, Thomas, C., and James R. Taylor, 1996, Marketing Research : An Applied

Approach, Fifth Edition, Mc Graw-Hill, Inc. Laudon, Kenneth C., and Jane P. Laudon, 1991, Business Information Systems : A

Problem Solving Approach, The Dryden Press, Orlando.

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 87: 08E00637

Azmi Seftriadi : Pengaruh Keahlian Dalam Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Auditor Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008

Minner, John, B, 1988, Organization Behavior: Performance and Productivity, Random House, Inc.

Mitchell, Terence, R., 1983, People In Organization: An Introduction to

Organization Behavior, McGraw-Hill, Inc. Nasir, Muhammad, 2002, Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap

Kinerja Karyawan, Thesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sugiono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, AlfaBeta, Bandung.

Stoner, J, 1989, Fundamental Managements, McGraw-Hill Publishing Co.

Supranto, J., 2003, Pengukuran Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta, Jakarta. Swarsono, Jonathan, 2006, Analisis Data Penelitian, Penerbit Andi, Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara, April, 2003, Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis,

Program Pasca Sarjana USU, Medan.