08E00261

download 08E00261

If you can't read please download the document

description

ekonomi

Transcript of 08E00261

  • ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN ASET DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM

    PADA INDUSTRI KONSTRUKSI TERBUKA DI BURSA EFEK INDONESIA

    TESIS

    Oleh

    DIANTI MURIANI 0670109086/IM

    SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN 2008

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN ASET DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM

    PADA INDUSTRI KONSTRUKSI TERBUKA DI BURSA EFEK INDONESIA

    TESIS

    Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Manajemen

    Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

    Oleh

    DIANTI MURIANI 067019086/IM

    SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN 2008

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN ASET DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI KONSTRUKSI TERBUKA DI BURSA EFEK INDONESIA

    Nama Mahasiswa : Dianti Muriani Nomor Pokok : 067019086 Program Studi : Ilmu Manajemen

    Menyetujui

    Komisi Pembimbing

    (Dr. Parulian Simanjuntak, MA) (Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec Ac) Ketua Anggota

    Ketua Program Studi, Direktur, (Dr. Rismayani, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B.,M.Sc.)

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • Tanggal Lulus : 10 Juli 2008 Telah diuji pada :

    Tanggal : 10 Juli 2008

    PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Dr. Parulian Simanjuntak, MA Anggota : 1. Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec Ac. 2. Dr. Rismayani, MS 3. Drs. Syahyunan, M.Si 4. Tapi Anda Sari, SE. M.Si. Ak

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • LEMBAR PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :

    ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN ASET DAN PROFITABILITAS

    TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI KONSTRUKSI TERBUKA DI

    BURSA EFEK INDONESIA

    Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun

    sebelumnya.

    Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara

    benar dan jelas.

    Medan, 10 Juli 2008 Yang membuat pernyataan,

    Dianti Muriani 067019086/IM

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • ABSTRAK Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia, bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis penelitian ini adalah Inventory turnover, Day sales outstanding, Fixed asset turnover, Total asset turnover (Manajemen Aset) dan Return on Asset, Return on Equity (Profitabilitas) secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap harga saham pada Industri Kontruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda, Uji F dan Uji t dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0.05) dan Uji Determinasi digunakan untuk mengukur kebaikan-suai (goodness of fit) garis regresi.

    Hasil Analisis menunjukkan bahwa Manajemen Aset secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham dengan tingkat signifikan sebesar 0.019. R Square (R) Manajemen Aset terhadap harga saham sebesar 0.365 yaitu kemampuan variasi menjelaskan Inventory turnover, Day sales outstanding, Fixed asset turnover, Total asset turnover terhadap harga saham sebesar 36.5 % sisanya merupakan faktor yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Profitabilitas secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham dengan tingkat signifikan sebesar 0.049 R Square (R) Profitabilitas terhadap harga saham sebesar 0.200 berarti kemampuan variasi menjelaskan Return on Asset, Return on Equity terhadap harga saham sebesar 20 % sisanya merupakan faktor yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Manajemen Aset dan Profitabilitas dinyatakan berpengaruh terhadap harga saham karena mempunyai tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05.

    Hasil Uji Parsial Manajemen Aset yaitu : variabel inventory turnover berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan tingkat signifikan sebesar 0.025, dan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham. Day sales outstanding, Fixed assets turnover dan Total assets turnover mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hasil Uji Parsial Profitabilitas yaitu : ROA mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham. ROE mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham dengan tingkat signifikan sebesar 0.016. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Manajemen Aset dan Profitabilitas berpengaruh significant terhadap Harga Saham. Variabel Inventory turnover dan ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada Industri Kontruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci : Rasio Manajemen Aset, Rasio Profitabilitas dan Harga Saham Sektor

    Konstruksi

    i iDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • ABSTRACT

    Asset Management and Profitability Analyses on the market share value of some go public construction companies listed in Indonesian Stock Exchange, purpose of this study is to explore in depth the influence of the Asset Management and Profitability to the value of the companys shares on listed public construction companies. Hypothesis of this study is How Inventory turnover, Day sales outstanding, Fixed asset turnover, Total asset turnover (Asset Management) and Return on Asset, Return on Equity (Profitability) simultaneously and partially influenced the value of the share on listed public construction companies. The hypothesis test uses linear multiple regression analyses. F and t result tests have the purpose to find the correlation between independent variable and dependent variable on 95% significant factors ( = 0.05). Determination test is applied for measuring goodness of fit on regression lines.

    The result of this analyses show that Asset Management simultaneously directly has significant influence to the share value with significant level of 0.019. R Square (R) value in the Asset Management on a share value of 0.365 explains variation capabilities such as Inventory turnover, Day sales outstanding, Fixed asset turnover, Total asset turnover toward share value of 36.5 %. The remaining percentage is being ignored on this study. Profitability however simultaneously has significant influence to a share value with level of significant of 0.049. R Square (R) Profitability value of 0.200 means variation ability to justify price of a share based on Return on Asset, Return on Equity values. The remaining percentage is being ignored. Asset Management and Profitability are significantly influenced the value of a share should the significant factor value is less than 0.05.

    From the result of asset management partial analyses show the following conclusion: Inventory turnover variable will have significant effect to price of share should level of significant is 0.025, and it also became important indicator variable in asset management; Day sales outstanding has less significant effect to a share value, Fixed assets turnover has no significant effect to a share, Total assets turnover has no significant effect on share value. Partial profitability analyses show: ROA has no significant effect to market share value. ROE will have a significant effect to market share value with significant level of 0.016. Resume of research indicate that Asset Management and Profitability are significantly influenced the value of a share should the significant factor. The most significant factor is Inventory turnover and ROE that influencing the companys shares on listed public construction companies. Key Words: Asset Management Ratio, Profitability Ratio, Market Share Value in

    Construction Companies.

    iiDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

    rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang

    berjudul Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas terhadap Harga

    Saham pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.

    Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

    pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

    kasih kepada :

    1. Bapak Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A(K), selaku Rektor

    Universitas Sumatera Utara.

    2. Ibu Prof. Dr. Ir. Chairun Nisa B, M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

    Universitas Sumatera Utara.

    3. Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, MA, dan Bapak Drs. M. Lian Dalimunthe,

    M.Ec,Ac selaku Ketua dan Anggota Pembimbing yang telah banyak memberikan

    dorongan bimbingan dan saran berharga sehingga tesis ini dapat selesaikan.

    4. Ibu Dr. Hj. Rismayani, MS., selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen dan

    juga selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan

    pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

    5. Ibu Tapi Anda Sari, SE M.Si. Ak dan Bapak Drs. Syahyunan M.Si selaku

    Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk

    perbaikan tesis ini.

    iiiDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 6. Seluruh Staff Pengajar dan Administrasi Magister Ilmu Ekonomi SPs USU, serta

    rekan-rekan Angkatan XI dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

    satu persatu yang selalu memotivasi dan memberi semangat dalam penyelesaian

    tesis ini.

    Kupersembahkan sedalam-dalamnya kepada Almarhum Papanda, Mamanda

    tercinta yang telah memberikan pendidikan sejak awal hingga penulis dapat

    melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan Strata dua. Semoga Almarhum Papanda

    mendapat tempat yang lapang di sisi-Nya dan Mamanda diberi kesehatan lahir bathin

    dan selalu diberkati Allah SWT, Amin ya robbal alamin.

    Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Adek-

    adek tercinta Yose Andriman, SE beserta keluarga, Silfi Asri Mandari, SP, Defi

    Adri Muria SE, Akt dan Adria Putra, Dipl, penulis sayangi dan selalu dengan sabar

    serta penuh kasih sayang memberikan bantuan moril, materil dan doa dalam

    penyelesian tesis ini.

    Penulis menyadari tesis ini belum sempurna, namun demikian diharapkan

    nantinya dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi pengembangan serta

    penelitian dibidang keuangan.

    Medan, Juli 2008 Penulis

    Dianti Muriani

    ivDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • RIWAYAT HIDUP

    Dianti Muriani lahir di Jakarta 16 Desember 1974, anak sulung dari pasangan

    Bapak Muhirman, SE dan Ibu Adrianellis. Belum menikah. Berasal dari Provinsi

    Bengkulu. Sejak tahun 2000 sampai pada saat ini menetap di Sumatera Utara untuk

    mendapatkan nilai tambah berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal

    berkarir di masa datang.

    Pendidikan dimulai pada tahun 1981 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 39 Jl.

    Penurunan Bengkulu, tamat tahun 1987. Kemudian melanjutkan ke Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bengkulu pada tahun 1987, dan lulus tahun

    1990. Selanjutnya pada tahun 1990 meneruskan pendidikan ke Sekolah Menengah

    Atas (SMA) Negeri 2 Bengkulu, lulus tahun 1993, dan melanjutkan ke Fakultas

    Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Bengkulu (UNIB) pada tahun 1993

    hingga tahun 1998. Dan pada tahun 2006 melanjutkan ke Sekolah Pascasarjana

    (Strata-2) Program Studi Magister Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara

    selesai pada tanggal 10 Juli 2008.

    vDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR.. iii RIWAYAT HIDUP... v DAFTAR ISI. vi DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR LAMPIRAN. xii

    BAB I PENDAHULUAN 1

    I.1. Latar Belakang ............. ............ 1

    I.2 Perumusan Masalah................ 4

    I.3. Tujuan Penelitian............ 4

    I.4. Manfaat Penelitian............... 4

    I.5. Kerangka Berpikir............. 5

    I.6. Hipotesis........... 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA....... 9

    II.1. Penelitian Terdahulu............. 9

    II.2. Teori Tentang Manajemen Aset, Profitabilitas dan Harga Saham................................................................................... 10 II.2.1. Manajemen Aset.............. 12

    II.2.2. Manajemen Persediaan............ 17

    viDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • II.2.3. Manajemen Piutang .................. 18

    II.2.4. Manajemen Aset Tetap........... 21

    II.2.5 Manajemen Total Aset............ 23

    II.3. Ratio Manajemen Aset............ 25

    II.3.1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio).................................................................... 25

    II.3.2. Jangka Waktu Penagihan (Day Sales Outstanding Ratio)................................................. 26

    II.3.3. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover Ratio)................................. 27

    II.3.4. Rasio Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover Ratio) ............................................ 28

    II.4. Profitabilitas dan Rasio Profitabilitas................ 28

    II.5. Saham dan Penilaian Harga Saham............... 31

    II.5.1. Pengertian Saham......... 31

    II.5.2. Penilaian Harga Saham............. 34

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 36

    III.1. Tempat dan Waktu Penelitian.............. 37

    III.1.1. Tempat Penelitian............ 37

    III.1.2. Waktu Penelitian............. 37

    III.2. Metode Penelitian...................................... 37

    III.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel............. 37

    III.4. Metode Pengumpulan Data........................ 40

    viiDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • III.5. Jenis dan Sumber Data............ 40

    III.6. Identifikasi Variabel................................ 41

    III.7. Definisi Operasional Variabel............. 41

    III.8. Pengujian Asumsi Klasik............ 42

    III.8.1. Uji Normalitas............. 43

    III.8.2. Uji Heteroskedastisitas............. 43

    III.8.3. Uji Multikolinearitas ............... 44

    III.9. Model Analisis Data............ 45

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.... 50

    IV.1. Gambaran Umum Perusahaan Konstruksi di Bursa Efek

    Indonesia ........................................................................ 50

    IV.2. Deskriptif Data Penelitian ................. 54

    IV.3. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis I.............. 65

    IV.3.1. Uji Normalitas......................... 65

    IV.3.2. Uji Heteroskedastisitas........................ 65

    IV.3.3. Uji Multikolinearitas ......................... 66

    IV.4. Pengujian Hipotesis I............................................... 67

    IV.4.1. Uji Serempak (Uji F).......... 68

    IV.4.2. Uji Parsial (Uji t)................. 71

    IV.5. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis II ................................ 75

    IV.5.1. Uji Normalitas............................. 75

    viiiDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • IV.5.2. Uji Heteroskedastisitas............... 76

    IV.5.3. Uji Multikolinearitas .......................... 77

    IV.6. Pengujian Hipotesis II............................................. 78

    IV.6.1. Uji Serempak (Uji F).............. 78

    IV.6.2. Uji Parsial (Uji t).................... 81

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.. 84

    V.1. Kesimpulan.......... 84

    V.2. Saran................ 86

    DAFTAR PUSTAKA ... 88

    ixDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • DAFTAR TABEL

    No Judul Halaman

    III.1 Pemilihan Sampel ...... 39

    III.2 Perusahaan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1998 2007..................... 39

    III.3 Perusahaan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia 1998 s/d 2007 Diluar Kriteria Sampel.......... 39

    III.4 Sampel Perusahaan Konstruksi di Bursa Efek Indonesia 1998-2007 ...................................................................... 40

    III.5 Definisi Operasional Variabel .......... 42

    IV.1 Deskriptif Data Penelitian ........................... 55

    IV.2 Deskriptif Variabel Hipotesis I..................................... 63

    IV.3 Deskriptif Variabel Hipotesis II .......................... 64

    IV.4 Uji Multikolinearitas ........................................................ 67

    IV.5 Hasil Regressi Hipotesis I ........................................ 68

    IV.6 Uji F (F test) ................................................. 69

    IV.7 Koefisien Determinasi ............................................... 70

    IV.8 Uji t (t test)...................................................... 71

    IV.9 Uji Multikolinearitas .......................... .............................. 77

    IV.10 Hasil Regressi Hipotesis II .................................... 78

    IV.11 Uji F (F test).......................................... 79

    IV.12 Koefisien Determinasi ...................................................... 80

    IV.13 Uji t (t test)..................................... 81

    xDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • DAFTAR GAMBAR

    No. Judul Halaman

    I.1. Kerangka Berpikir/Landasan Teori ............... 7

    IV.1. Normal P-P Plot of Regression ..................................................... 65

    IV.2. Scatterplot of Regression standarrdized Predicted Value...... 66

    IV.3. Normal P-P Plot of Regression ............................................. 75

    IV.4. Scatterplot of Regression standarrdized Predicted Value . 76

    xiDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • DAFTAR LAMPIRAN

    No. Judul Halaman

    1 Hasil Output SPSS Hipotesis I (deskriptif & variabel enter)... 91

    2 Hasil Output Uji F Hipotesis I , Anava dan koefisien Manajemen Aset .. 92

    3 Hasil Output SPSS Hipotesis I kolinearitas dan residual 93

    4 Hasil Output Uji Normalitas & Heteroskedastisitas hipotesis I 94

    5. Hasil Korelasi Hipotesis I . 95

    6 Hasil Output SPSS Hipotesis II (deskriptif & variabel enter) 96

    7 Hasil Output Uji F Hipotesis II , Anava dan Koefisien Manajemen Aset .... 97

    8 Hasil Output SPSS Residual Hipotesis II. 98

    9 Hasil Output Korelasi profitabilitas dan Normalitas Hipotesis II..... 99

    10 Inventory Turnover Perusahaan Konstruksi Publik 1998-2007 100 11 DaySls Outstanding Perusahaan Konstruksi Publik 1998-2007 101

    12 Fixed Asset Turnover Perusahaan Konstruksi Publik 1998-2007.. 102

    13 Total Asset Turnover Perusahaan Konstruksi Publik 1998-2007... 103

    14 ROA Perusahaan Konstruksi Publik 1998-2007.. 104

    15 ROE Perusahaan Konstruksi Publik 1998-2007.. 105

    xiiDianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Perusahaan publik memanfaatkan pasar modal sebagai sarana

    mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Keberadaan pasar modal

    menjadikan perusahaan mempunyai alat untuk refleksi diri bagaimana kinerja dan

    kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan baik, kinerja perusahaan baik,

    maka pasar akan merespon dengan positif harga saham perusahaan. Harga pasar

    saham adalah mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin tinggi harga saham,

    semakin tinggi nilai perusahaan atau sebaliknya.

    Pada aktivitas perdagangan adalah memperoleh keuntungan (return),

    pemodal menanamkan modalnya berharap mendapatkan keuntungan sebanding

    dengan tingkat resiko yang ditanggungnya. Keuntungan diperoleh berupa deviden

    dan capital gain. Oleh karena itu investasi saham harus memberikan prospek

    bahwa suatu jumlah yang relatif kecil dapat tumbuh menjadi jumlah yang cukup

    besar sehingga menarik penanam modal lain.

    Melihat Potret terpuruknya Sektor Jasa Konstruksi Nasional menurut data

    dari Ikhtisar Jasa Konstruksi di Indonesia terjadi antara tahun 1991 1996 yang

    diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik tahun 1998 disebutkan bahwa sektor jasa

    konstruksi nasional sebelum mengalami krisis ekonomi mempunyai pertumbuhan

    tertinggi dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya (Pertanian, Pertambangan,

    1 Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 2

    Industri dan lain lain). Tetapi setelah krisis moneter pertengahan tahun 1997,

    kondisi Jasa konstruksi berubah menjadi sektor usaha yang para pertumbuhannya

    dibanding sektor ekonomi lainnya. Liberalisasi perdagangan dan jasa juga

    merupakan fenomena mempengaruhi dunia konstruksi nasional untuk mampu

    bersaing dengan dunia konstruksi internasional termasuk Inflasi yang

    mempengaruhi kondisi daya beli konsumen dan struktur biaya produksi

    perusahaan. Keduanya mempengaruhi perhitungan perolehan laba perusahaan

    mengingat variabel ini, merupakan landasan kegiatan layak atau tidak layaknya

    suatu usaha (venture) dijalankan.

    Menurut evaluasi foxit softwere company 2005-2007 saham-saham sektor

    konstruksi adalah merupakan saham yang mempunyai nilai peluang dan

    prospektif, mengingat adanya pertumbuhan pada periode 2005-2007, yang dilihat

    dari banyaknya perusahaan saham industri konstruksi yang IPO (Initial Public

    offering). Kenyataannya saham industri konstruksi tertekan akibat krisis subprime

    mortgage di Amerika, akan tetapi secara khusus industri konstruksi mendapat

    perhatian pemerintah karena perkembangan infrastruktur yaitu proyek-proyek

    pemerintah direalisasikan mendukung sektor konstruksi dari keterpurukannya. Hal

    ini didukung pidato Presiden Direktur PT. Fortis Investment Eko Pratomo, di

    Gedung WTC Jakarta, Kamis (5/1/2006), yang menyatakan bahwa saham

    konstruksi jadi pavorit dan berpotensi menjadi buruan para investor, karena dana

    belanja tahun 2005 sebesar Rp 17,9 triliun yang diteruskan pada 2006

    diprioritaskan untuk mendorong sektor konstruksi, sehingga saham-saham

    konstruksi khususnya alat berat dan semen akan sangat berpotensi.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 3

    Kekuatan mendapatkan peluang dalam industri khususnya konstruksi

    adalah upaya meningkatkan profitabilitas perusahaan untuk pencapaian kinerja

    yang baik. Kemampuan perusahaan dalam mengendalikan berbagai aset adalah

    kunci utama untuk tetap bertahan dan meraih peluang melipatgandakan nilai aset.

    Pada laporan keuangan perusahaan, pemodal dapat membuat perbandingan kinerja

    emiten secara obyektif dan akuntabilitas, khususnya hubungan antara manajemen

    aset, profitabilitas dan harga saham. Mengukur efektifitas pengelolaan aset dengan

    efisiensi pengukuran rasio profitabilitas dapat memberikan kontribusi pada

    kelangsungan hidup perusahaan merupakan tindakan yang erat pengaruhnya

    terhadap harga saham.

    Menilai secara tepat sejauh mana tingkat imbal hasil (return) didapat dari

    aktifitas investasi, diharapkan akan menarik investor untuk menanamkan dananya,

    akhirnya akan mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.

    Memaksimalkan harga saham perusahaan akan terjadi jika aset ini menghasilkan

    arus kas yang waktunya lebih cepat lebih baik, supaya dapat ditanamkan kembali

    untuk menghasilkan tambahan penghasilan. Menganalisis rasio manajemen aset

    dan profitabilitas berarti menampilkan bentuk laporan keuangan neraca dan laba-

    rugi yang merupakan pondasi dalam melihat return saham. Pengembalian positif

    pada waktu akan datang baik pada deviden maupun penerimaan harga saham itu

    sendiri, merupakan kebijakan yang harus dilakukan penilaian, karena harga saham

    merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan. Untuk melihat

    apakah manajemen aset secara benar akan mempengaruhi perolehan laba

    perusahaan, atau apakah manajemen aset dilakukan dengan baik dapat menaikan

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 4

    laba ataukah sebaliknya, yang dampaknya akan mempengaruhi harga saham di

    pasar bursa, maka hal ini perlu dibuktikan secara empiris.

    I.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka disimpulkan

    perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Seberapa jauh pengaruh Inventory turnover, Day sales outstanding,

    Fixed asset turnover, Total asset turnover terhadap Harga Saham pada

    Industri Kontruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia ?

    2. Seberapa jauh pengaruh Return on Asset dan Return on Equity terhadap

    harga saham pada Industri Kontruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia ?

    I.3. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan :

    1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Inventory turnover, Day

    sales outstanding, Fixed asset turnover, Total asset turnover secara

    simultan dan parsial terhadap harga saham pada Industri Kontruksi

    Terbuka di Bursa Efek Indonesia.

    2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Asset dan

    Return on Equity secara simultan dan parsial terhadap harga saham

    pada Industri Kontruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.

    I.4. Manfaat Penelitian

    Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 5

    1.4.1. Bagi emiten untuk mendapatkan bukti empiris Analisis Manajemen

    Aset dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan

    Industri Konstruksi Terbuka di Indonesia.

    1.4.2. Bagi Program Studi Ilmu Manajemen sekolah Pascasarjana

    Universitas Sumatera Utara, tesis ini merupakan tambahan

    kekayaan hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai rujukan

    dan dikembangkan lebih lanjut.

    1.4.3. Untuk dikembangkan dalam penelitian-penelitian lebih lanjut,

    khususnya tentang faktor-faktor yang memberi pengaruh terhadap

    harga saham.

    1.4.4. Bagi penulis, menambah wawasan secara alamiah dalam bidang

    manajemen keuangan, khususnya berkenaan dengan manjemen

    aset, profitabilitas dan hal-hal yang mempengaruhi harga saham

    di pasar bursa.

    I.5. Kerangka Berpikir

    Manajemen Aset, Profitabilitas dan Harga Saham pada penelitian ini,

    sejalan dengan pendapat (Fabozzi, 2001) mengemukakan bahwa :

    Dalam membuat kebijakan untuk memenuhi sasaran investasi, penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan alokasi aset yaitu investor harus memutuskan bagaimana dana perusahaan didistribusikan pada kelompok aset utama yang meliputi: saham, obligasi, real estate dan sekuritas-sekuritas dalam dan luar negeri. Dengan mempertimbangkan kendala dari luar dan peraturan yang ada, Aset membutuhkan evaluasi usaha untuk mengidentifikasikan kesalahan dalam penetapan harga saham sehingga merancang porfofolio harus memberikan pengembalian tinggi untuk tingkat resiko tertentu (yaitu kemampuan untuk mengkuantifikasikan arti dari resiko dan saham).

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 6

    Selanjutnya, Brigham dan Houston (2001:119) menyatakan bahwa :

    Perusahaan yang memiliki aset tinggi mengakibatkan rasio perputaran akan

    menjadi rendah yang berakibat laba rendah dan tingkat pengembalian rendah pada

    ekuitas dan diikuti harga saham yang merosot atau sebaliknya.

    Dalam mengukur seberapa efektif perusahaan melihat kinerja setiap jenis

    aset untuk meningkatkan laba yang tercermin pada harga saham, sejalan dengan

    pendapat :

    Atmaja (2003) menyatakan bahwa : Manajemen Aset, adalah : bagaimana

    setiap aset dapat dikelola secara efektif oleh perusahaan.

    Weston dan Copeland (2001) menyatakan bahwa : mengukur seberapa

    efektif perusahaan memanfaatkan keputusan-keputusan investasi dan pemanfaatan

    sumberdaya ekonomis dalam kekuasaannya (aset yang dikelola) untuk

    menghasilkan profitabilitas (memerlukan pelaksanaan investasi yang sehat).

    Brigham dan Houston (2001) meyatakan bahwa profitabilitas adalah:

    mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan

    dari penjualan dan investasi dalam hal ini adalah harga saham

    Atmaja (2003:412) Harga saham (return) merupakan refleksi dari nilai

    perusahaan yaitu nilai pasar modal sendiri dibagi jumlah lembar saham yang

    beredar yang dipengaruhi oleh persepsi pasar terhadap kondisi perusahaan yang

    diharapkan pada masa datang, yang terwujud dengan pengendalian perusahaan

    secara efektif sesuai dengan prestasi relatif aset yang dikelola, yang terlihat dari

    harga saham atau sebaliknya.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 7

    Jadi dapat disimpulkan bahwa : untuk meningkatkan return (saham)

    perusahaan tergantung pada tingkat kemampuan perusahaan memperoleh

    profitabilitas, selanjutnya dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang

    diharapkan investor. Hal ini menggambarkan seberapa besar kemampuan

    perusahaan membagikan laba diperolehnya kepada pemegang saham, karena

    profitabilitas menggambarkan nilai deviden yang dibagikan kepada pemegang

    saham. Makin baik perusahaan mengelola asetnya maka peningkatan perusahaan

    untuk profitabilitas juga naik, bahkan sebaliknya menurunkan profitabilitas. Oleh

    karena itu manajemen aset dan tingkat profitabilits secara bersama-sama bisa

    mempengaruhi harga saham perusahaan karena dengan memiliki aset rendah

    mengakibatkan rasio perputaran akan menjadi tinggi yang berakibat laba tinggi

    dan tingkat pengembalian tinggi pada ekuitas dan diikuti harga saham yang tinggi

    atau sebaliknya (Brigham dan Houston, 2001).

    Memahami bagaimana manajemen aset dan rasio profitabilitas

    berpengaruh pada harga saham ditunjukkan pada Gambar I.1 dibawah ini :

    Manajemen Aset : Inventory Turnover Day Sales Outstanding Fixed Asset Turnover Total Asset Turnover

    Harga Saham

    Profitabilitas : Return on Asset Return on Equity

    Gambar I.1. Kerangka Berpikir/Landasan Teori

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 8

    I.6. Hipotesis

    Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Inventory turnover, Day sales outstanding, Fixed asset turnover, Total

    asset turnover berpengaruh nyata secara simultan dan parsial terhadap

    harga saham perusahaan pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa

    Efek Indonesia.

    2. Return on Asset dan Return on Equity berpengaruh nyata secara

    simultan dan parsial terhadap harga saham perusahaan Industri

    Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1. Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu merupakan ilmu yang dalam cara berfikir

    menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang dapat diandalkan,

    dengan proses berfikir menurut langkah-langkah tertentu yang logis dan didukung

    oleh fakta empiris.

    Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian lain, namun penulis

    mencoba membandingkan beberapa penelitian dan untuk mempertegas hasil

    penelitian yang menyangkut rasio keuangan (termasuk didalamnya manajemen

    aset dan profitabilitas) pada harga saham maupun kinerja perusahaan, maka

    beberapa penelitian terdahulu tersebut, yaitu:

    Mardiah (2006) melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh

    Manajemen Aktiva dan Profitabilitas terhadap Perubahan Harga Saham pada

    Industri Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Jakarta. Alat uji statistik yang

    digunakan adalah model regresi berganda dengan hasil penelitian adalah terdapat

    pengaruh manajemen aktiva dan profitabilitas dalam memprediksi harga saham.

    Dengan pembuktian uji Anova pada F hitung hanya profitabilitas yang dapat

    direspon untuk melihat perubahan harga saham.

    Husada (2004), melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

    yang Mempengaruhi Harga Saham Industri Properti Terbuka pada Bursa Efek

    Jakarta. Alat uji statistik yang digunakan adalah model regresi berganda. Hasilnya

    penelitian bahwa ROA, dan ROE berpengaruh terhadap harga saham.

    9 Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 10

    Pranoto (2003) melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Net Profit

    Margin (NPM), Return on Equity (ROE), dan Price Earning Rasio (PER), dan

    Book Value Per Share (BVPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Konstruksi

    yang Go-Public di Bursa Efek Surabaya. Alat uji statistik yang digunakan adalah

    model regresi berganda. Hasil analisis menyatakan bahwa ROE berpengaruh

    terhadap harga saham konstruksi yang go public di Bursa Efek Surabaya (BES).

    Wathi (2006) melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Rasio

    Profitabilitas dan Rasio Leverage terhadap Harga Saham pada Perusahaan

    Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Alat uji statistik yang digunakan adalah model

    regresi berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa rasio profitabilitas

    mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

    II.2. Teori Tentang Manajemen Aset, Profitabilitas dan Harga Saham

    Bishop. et al. (1999 : 636) menyatakan bahwa : Financial Ratio Analysis

    is the process of reducing a large amount of financial data contained within the

    financial statement to smaller set of information more useful for decision making

    The basic inputs to ratio analysis are the firms income statement and balance

    sheet for the periods to examination (Gitman. et al., 2000).

    Informasi data yang memberikan interpretasi sirkulasi keuangan adalah

    laporan keuangan untuk melakukan evaluasi kinerja keuangan yang diinginkan

    perusahaan dalam bentuk rasio keuangan, tujuannya adalah membantu perusahaan

    dalam pengelolaan aset, mengambil keputusan jangka panjang maupun jangka

    pendek mencapai kenaikkan laba.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 11

    Manajemen aset adalah untuk mengetahui apakah suatu aset sudah saatnya

    untuk diganti atau masih layak untuk dipergunakan, dan selanjutnya bagaimana di

    pergunakan, kapan waktu yang tepat untuk melakukan dan apakah dengan jenis

    alat yang sama atau ada alternatif lain yang lebih baik. Jawabannya adalah apabila

    tersedia informasi atau data yang jelas tentang aset.

    Untuk dapat melakukan investasi yang menguntungkan, perusahaan harus

    mengetahui saham perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan yang baik.

    Untuk dapat membuat keputusan yang tepat, dibutuhkan informasi yang tepat dan

    akurat yang bisa diperoleh melalui prospektus laporan keuangan secara berkala

    dan informasi lain yang diperlukan sehingga diperoleh nilai tambah dalam

    investasi tanpa mengalami kerugian. Diperlukan suatu kiat tersendiri bagaimana

    sebuah perusahaan harus mengelola uang atau hartanya, agar efisien dan efektif

    dan dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang.

    Profitabilitas adalah efektifitas manajemen berdasarkan hasil dari

    penjualan investasi serta kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang

    akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan. Penggunaan aset akan

    meningkatkan profitabilitas dan mempengaruhi tingkat kinerja perusahaan yang

    tercermin dalam harga sahamnya.

    Nilai saham ditentukan oleh kondisi fundamental emiten yang meliputi :

    laba, pertumbuhan penjualan, aset dan prospek emiten. Dengan analisis aktifitas

    (manajemen aset dan profitabilitas), peneliti mencoba menilai harga saham di

    masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor yang

    mempengaruhi harga saham tersebut dan menerapkan hubungan faktor-faktor ini

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 12

    sehingga diperoleh harga saham. Umumnya faktor-faktor yang diteliti adalah

    nilai intrinsik, nilai pasar, Return On Total Assets (ROA), Return On Investment

    (ROI), Return On Equity (ROE), Book Value (BV), Debt Equity Rasio (DER),

    Deviden Earning, Price Earning Rasio (PER), Deviden Payout Rasio (DPR),

    Deviden Yield, dan likuiditas saham. Namun untuk membatasinya faktor-faktor

    tersebut peneliti hanya memakai ROA dan ROE untuk melihat harga saham

    perusahaan.

    Belsky (2002) menyatakan bahwa : Setiap mata uang mempunyai nilai

    beli yang sama untuk menggambarkan cara bagaimana orang memperlakukan

    uang dengan cara yang berbeda-beda, terutama dilatarbelakangi oleh dari mana,

    dan dengan cara bagaimana uang itu diperoleh. Kalau uang diperoleh dengan cara

    mudah mungkin orang cenderung memanfaatkannya dengan kurang

    mempertimbangkan efeknya, sebaliknya jika diperoleh dengan perjuangan yang

    relatif sukar orang akan mempertimbangkan penggunaannya secara lebih cermat.

    II.2.1. Manajemen Aset

    Manajemen Aset melihat bagaimana mengukur kemampuan perusahaan

    dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran

    modalnya. Dalam menjalankan operasional perusahaan, hal utama dijalankan

    supaya perusahaan tetap survive dengan visi dan misi yang dicapai ditengah

    kompetisi pemasaran global ialah, perusahaan harus mempertimbangkan tujuan

    dan batasan yang mendorong investor menetapkan kebijakan investasi dan dengan

    cermat, menganalisa untuk apa sumber daya digunakan, apa manfaat dan apa

    pengaruhnya bagi kelangsungan hidup perusahaan, jika salah mengambil

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 13

    keputusan dapat berakibat fatal bagi kelangsungan operasional perusahaan dimasa

    yang akan datang.

    Weston dan Copeland (2001) menyatakan bahwa : Manajemen Aset dan

    Investasi (Asset dan investment management) adalah mengukur efektifitas

    keputusan-keputusan investasi perusahaan dan pemanfaatan sumber dayanya.

    Manajemen Aset perusahaan yaitu pentingnya pengelolaan aset secara

    terintegrasi, baik dari informasi dan literatur yang mengupas masalah ini dimulai

    dari kesalahan pengelolaan masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang

    ditimbulkan. Oleh karena itu optimalisasi sumber daya harus dilakukan secara

    maksimal.

    Weston dan Brigham (2001) menyatakan bahwa : manajemen aset

    mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya, yang dirancang untuk

    mengetahui jalan masing-masing jenis aset yang terdapat di perusahaan, apakah

    sudah sesuai, terlalu tinggi atau terlalu rendah mengingat tingkat proyeksinya

    untuk masa datang. Karena jika aset tinggi menyebabkan biaya terlalu tinggi

    seperti biaya pemeliharaan, penyimpanan, bunga asuransi, bunga pinjaman dan

    lain lain. Rendahnya penjualan yang biayanya mencapai target laba kemungkinan

    akan terbalik.

    Manajemen Aset melihat pada beberapa aset, yang kemudian menentukan

    berapa tingkat aktivitas aset-aset tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas

    yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin

    besarnya kelebihan dana yang tertanam pada aset - aset tersebut. Dana lebih

    tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aset lain yang lebih produktif. Baik

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 14

    aset perusahaan diperoleh oleh dukungan modal sendiri perusahaan atau

    didukung hutang perusahaan pada pihak luar. Konsekuensi jika didukung oleh

    hutang tentu dibebani berbagai biaya seperti bunga pinjaman, asuransi,

    administrasi, provisi dan lain sebagainya. Oleh karena itu manajemen harus

    mengambil keputusan yang tepat untuk memperoleh dan memanfaatkan asetnya,

    dengan kata lain mengelola aset dengan baik, tepat dan benar.

    Manajemen Aset dalam ilmu kontruksi yaitu manajemen aset yang memiliki

    ruang lingkup utama mengontrol biaya pemanfaatan penggunaan aset dalam

    kaitan mendukung operasionalisasi dan upaya melakukan inventarisasi aset-aset

    yang tidak digunakan, dan lebih berkembang dengan memasukkan aspek nilai

    aset, akuntabilitas pengelolaan aset, audit atas pemanfaatan tanah (land audit),

    construction survey untuk memonitor perkembangan pasar properti, aplikasi

    sistem informasi dalam pengelolaan aset dan optimalisasi pemanfaatan aset.

    Perkembangan manajemen aset bertambah ruang lingkupnya hingga mampu

    untuk memonitor kinerja operasionalisasi aset dan juga strategi investasi untuk

    optimalisasi aset.

    Manajemen aset dapat dibagi dalam 5 (lima) tahapan kerja, yaitu :

    1. Inventarisasi aset, terdiri dari dua aspek yaitu inventarisasi fisik dan

    yuridis/legal. Aspek fisik terdiri dari bentuk, luas, lokasi,

    volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis

    adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir

    penguasaan dan lain-lain. Proses kerjanya adalah dengan melakukan

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 15

    pendaftaran labeling, cluster, secara administratif sesuai dengan

    manajemen aset.

    2. Legal audit, merupakan suatu ruang lingkup untuk mengidentifikasi dan

    mencari solusi atas permasalahan legal mengenai prosedur penguasaan

    atau pengalihan aset seperti status hak penguasaan yang lemah, aset

    dikuasai pihak lain, pemindahtanganan aset yang tidak termonitor dan

    lain-lain.

    3. Penilai aset, suatu proses kerja untuk melakukan penilaian atas aset yang

    dikuasai. Untuk ini pemda dapat melakukan outsourcing kepada

    konsultan penilai yang profesional dan independen, namun pemda juga

    harus mempunyai anggota penilai sendiri yang handal agar nilai yang

    dihasilkan nantinya dapat dipahami dan akurat. Hasil nilai tersebut akan

    dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi

    untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual.

    4. Optimalisasi aset bertujuan mengoptimalkan potensi fisik, lokasi nilai,

    jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Dalam

    hal ini, aset-aset yang dikuasai pemda diidentifikasikan dan

    dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki

    potensi berdasarkan sektor-sektor unggulan dan mencari penyebab

    sektor yang tidak berpotensi. Sehingga hasilnya dapat dibuat sasaran,

    strategi dan program untuk mengoptimalkan aset.

    5. Pengawasan dan pengendalian, dalam pemanfaatan dan pengalihan aset

    merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi pada pemda saat ini.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 16

    Suatu sarana yang efektif dalam meningkatkan kinerja aspek ini adalah

    melalui sistem informasi manajemen aset. Melalui sistem ini maka

    transparansi kerja dalam pengelolaan aset sangat terjamin dan dapat

    diawasi dengan jelas, karena keempat aspek di atas diakomodir dalam

    suatu sistem yang termonitor dengan jelas seperti sistem arus keuangan

    yang terjadi di perbankan, sehingga penanganan dan pertanggung

    jawaban dari tingkat pelaksana hingga pimpinan mempunyai otorisasi

    yang jelas. Hal ini diharapkan akan meminimalisasi adanya praktik

    KKN.

    Peranan Manajemen Aset berdasarkan ruang lingkup manajemen aset

    diperlukan untuk menganalisis dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan

    dan sistem pelayanan yang efisien untuk mengurangi biaya melalui studi

    optimalisasi aset ke arah orientasi laba serta intermediasi bagi investor untuk aset

    yang marketable.

    Peningkatan kemampuan manajemen dituntut mampu mengelola secara

    bertanggungjawab dan memiliki jiwa enterpreneurship. Penilaian kekayaan,

    merupakan salah satu indikator utama dalam pengembangan perusahaan.

    Pengembangan strategi memerlukan profesionalisme dalam hal menarik investor

    maupun pengembangan ekonomi pasar yang market oriented, sehingga dapat

    memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu dilaksanakan

    manajemen aset dengan program yang sistematis berkelanjutan dan terukur, unsur

    manajemen aset yang utama dilaksanakan oleh manajemen, yaitu :

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 17

    II.2.2. Manajemen Persediaan

    Kebijaksanaan pengadaan bahan persediaan merupakan bagian dari

    kepentingan beberapa manager proyek/produksi yang berhubungan dengan

    finansial. Orientasi dari manajemen persediaan adalah pembelian dalam jumlah

    besar dengan potongan dari pihak pengadaan, dimana pihak manajemen keuangan

    mempertahankan pada jumlah yang kecil dan demi efisiensi penggunaan dana.

    Pertimbangannya adalah jika persediaan terlalu besar dan tidak seimbang

    dengan penggunaanya, maka modal yang tertanam didalam persediaan akan

    menangggung beban atas bunga modal yang digunakan untuk membeli bahan

    mentah tersebut. Konflik diatas harus direkonsiliasi menjadi kebijaksanaan yang

    dapat diterima oleh berbagai kepentingan demi untuk mencapai tujuan

    perusahaan. Pada umumnya kebijaksanaan persediaan yang bisa diterima oleh

    berbagai kepentingan yaitu yang bisa memenuhi kriteria seperti : dapat menjamin

    kelancaran proses produksi, dapat dijangkau oleh dana yang tersedia, dan jumlah

    pembelian yang optimal.

    Manajemen persediaan (Inventory management) memfokuskan diri pada dua

    pertanyaan dasar yaitu berapa unit persediaan yang harus dipesan pada suatu

    waktu dan kapan persediaan harus dipesan. Tujuan manajemen persediaan

    mengadakan persediaan yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan pada

    biaya yang minimum. Oleh karena itu langkah pertama dalam mengembangkan

    suatu model persediaan yaitu mengidentifikasikan biaya-biaya yang berhubungan

    dengan pemesanan dan penyimpangan persediaan.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 18

    Sawir (2003) menyatakan bahwa Manajemen Persediaan sebagai elemen

    modal kerja merupakan aset yang selalu berputar. Kesalahan dalam penentuan

    besarnya investasi dalam persediaan dapat menekan keuntungan perusahaan.

    Persediaan merupakan komponen aset lancar yang penting dalam alur proses

    produksi, persediaan juga merupakan bagian aset lancar yang terbesar menyerap

    dana investasi selain piutang khususnya bagi perusahaan kontruksi. Dengan

    demikian pengendalian yang dilakukan dalam pengelolaan persediaan ikut

    menentukan proses perputaran dana demi tercapainya profitabilitas yang

    diharapkan.

    Analisis keuntungan perusahaan bermanfaat meminimalkan kebutuhan

    operating cash maka perputaran persediaan hendaknya ditingkatkan. Semakin

    tinggi perputaran persediaan berarti semakin kecil investasi yang tertanamkan

    pada persediaan. Dilain pihak perusahaan dituntut memiliki persediaan yang

    memadai guna membatasi resiko kehabisan persediaan dalam proses produksi.

    Disinilah tampak adanya pertentangan antara sudut pandang kepentingan finansial

    dengan kepentingan kelancaran proses produksi.

    II.2.3. Manajemen Piutang

    Investasi dalam bentuk piutang menyangkut pertimbangan untung rugi

    (trade off ) antara profitabilitas dan resiko. Perkiraan piutang (account receivable)

    dalam neraca menunjukkan adanya kebijaksanaan kredit oleh perusahaan kepada

    langganan (customer). Piutang dan persediaan merupakan elemen current asset

    yang dominan dibandingkan keseluruhan aset lancar. Piutang dan persediaan

    berhubungan erat karena pada saat penjualan kredit dilakukan jumlah yang sama

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 19

    pada persediaan secara efektif dimasukkan kedalam perkiraan piutang. Persediaan

    barang jadi harus tersedia sebagai buffer stock untuk menjamin bertambahnya

    permintaan akibat kebijakan kredit yang dilakukan oleh perusahaan. Besar

    kecilnya jumlah piutang pada neraca dapat dijadikan dasar untuk menilai efisiensi

    pengelolaannya.

    Keown, et al. (2001) menyatakan bahwa : Perputaran piutang yang tinggi

    menandakan semakin tingginya persediaan yang berputar dalam satu tahun dan ini

    menunjukkan efektifitas manajemen persediaan dan sebaliknya perputaran

    persediaan yang rendah menunjukkan tanda-tanda mis manajemen seperti

    kurangnya pengendalian persediaan yang efektif. Oleh karena itu pengelolaan

    piutang dagang menjadi penting karena sangat berkaitan dengan kebutuhan modal

    kerja perusahaan, terlebih lagi karena arus kas dari penjualan bisa diinvestasikan

    hingga piutang tertagih, pengendalian akan piutang menjadi lebih penting lagi,

    penagihan yang efisien menentukan baik tidaknya profitabilitas dan likuiditas

    perusahaan.

    Alwi dan Faisal (2005) menyatakan bahwa Manajemen piutang pada

    dasarnya mencakup 3 (tiga) aspek penting, yaitu :

    1. Kebijaksanaan Kredit (Credit policy)

    Kebijakan kredit meliputi penetapan standar kredit sebagai kriteria minimum

    perluasan kredit kepada langganan merupakan faktor utama yang meliputi

    penilaian kredit, pembayaran rata-rata dan finansial rasio yang digunakan

    sebagai dasar kuantitatif untuk menetapkan standar kredit. Standar kredit

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 20

    sangat penting dan harus dipertimbangkan karena setiap pertimbangan akan

    mempengaruhi 3 (tiga) hal, yaitu :

    a. Volume Penjualan

    Pembeli atau calon pembeli pada umumnya akan tertarik membeli barang

    dalam jumlah yang banyak, jika kepada mereka diberikan tenggang waktu

    pembayaran yang longgar karena tenggang waktu pembayaran yang terlalu

    pendek tidak mendorong mereka untuk membeli dalam jumlah yang lebih

    banyak dan bahkan kemungkinan akan memilih supplier lain yang

    menawarkan syarat pembayaran yang lebih menarik.

    b. Investasi dalam Piutang

    Investasi dalam barang jadi berkaitan erat dengan periode kredit yang

    ditetapkan. Semakin longgar periode kredit semakin besar dana yang

    tertanam dalam persediaan pada produk yang diberikan penjualan kredit.

    c. Biaya Piutang Ragu-ragu

    Tanpa piutang perusahaan tidak akan mengalami kerugian karena piutang

    ragu-ragu. Kerugian piutang ragu-ragu merupakan ongkos yang harus

    diperhitungkan sebagai faktor yang akan mengurangi keuntungan.

    Kebijakan kredit yang baik adalah kebijakan yang dapat meningkatkan

    penjualan lebih besar daripada kenaikkan cost of bad debt. Analisis kredit

    menyangkut evaluasi kemampuan langganan baik likuiditas, aktivitas, hutang

    maupun profitabilitasnya, disamping itu analisis kredit tidak hanya mengukur

    mengenai tingkat kepercayaan finansial tetapi juga menyangkut estimasi

    maksimum jumlah kredit yang mampu ditanggung oleh langganan, oleh karena itu

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 21

    perusahaan harus menetapkan batas kredit yang boleh diberikan kepada

    langganan.

    Sawir (2003) menyatakan hahwa variabel utama dalam kebijakan

    penjualan kredit mencakup standar kredit, yaitu :

    a. Tingkat resiko maksimum yang bisa ditolerir dari pelanggan.

    b. Persyaratan kredit yaitu lamanya kredit diizinkan dan persentase

    pemberian potongan pada pembayaran yang cepat.

    c. Kebijakan Penagihan yang dilakukan perusahaan.

    Dalam menetapkan memberi atau tidak memberi penjualan kredit pada

    satu pelanggan harus memenuhi 3 (tiga) tahapan berikut, yaitu :

    a. Pengumpulan informasi tentang pelanggan

    b. Analisis credit worthiness yang umum digunakan adalah finansial

    Rasio analisis, Numeric Credit Scoring dan risk Indexes (Altmans Z

    Score).

    c. Keputusan menyetujui atau menolak permohonan penjualan kredit

    pelanggan.

    II.2.4. Manajemen Aset Tetap

    Perusahaan industri pengelolaannya mengharapkan mampu menghasilkan

    pendapatan yang lebih, dengan lebih mengandalkan aset tetap dari pada aset

    lancar. Walaupun aset lancar diperlukan untuk mengetahui efektifitas operasi

    perusahaan tetapi aset tetap seperti mesin, tanah, gedung dan lain sebagainya, juga

    menghasilkan produk yang dapat dijual untuk menjadi kas, piutang dan

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 22

    persediaan. Namun efisiensi penggunaan kedua aset tersebut dapat meningkatkan

    profitabilitas.

    Setiap perusahaan yang melakukan investasi dalam aset tetap, tentu

    mengharapkan perusahaan memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam

    investasi tersebut dan dalam jangka waktu tertentu yang telah diantisipasi.

    Investasi dalam proyek baru yang menyangkut aset tetap terutama dalam

    pembelian alat-alat produksi harus diperhitungkan secara seksama, karena jika

    investasi sudah dijalankan, tetapi kemudian terjadi kekeliruan perhitungan, sulit

    untuk menarik kembali yang berarti kerugian besar.

    Suatu hal yang membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan industi

    lainnya adalah penyerapan dana investasi. Pada perusahaan jasa, dana investasi

    terbesar diserap pada aset tetap. Dengan demikian manajer keuangan hendaknya

    memberikan perhatian khusus terhadap manajemen aset tetap, bukan hanya

    keputusan pengadaaan aset tetap baru, melainkan juga persoalan yang berkaitan

    dengan pengeluaran selama masa penggunaan aset tetap.

    Keputusan yang sangat diperlukan yaitu kebijaksanaan dan kecermatan

    serta kejelian yang tepat dalam mengambil keputusan menetapkan pengeluaran

    modal, dalam hal memutuskan apakah membeli aset baru sebagai pengganti aset

    lama ataupun merehabilitasi aset tetap lama. Dengan demikian harus dilakukan

    analisis yang cermat sebelum keputusan diambil. Antara lain dengan analisis

    konsep dan teknik Capital budgeting yaitu Average Rate of Return (ARR),

    Payback period (Proceed), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return

    (IRR) dan Indeks Profitability (Alwi dan Faisal, 2005).

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 23

    II.2.5. Manajemen Total Aset

    Efektifitas perusahaan memanfaatkan semua sumber daya adalah

    bagaimana memanfaatkan sumber yang ada di perusahaan, benar pada

    pengendaliannya. Pengelolaan aktifitas perusahaan melibatkan perbandingan

    antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aset. Yaitu bagaimana

    perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis untuk pencapaian

    penjualan menguntungkan tentu memerlukan pelaksanaan investasi yang sehat.

    Metodologinya mendalilkan suatu hubungan yang optimal antara penjualan dan

    berbagai jenis investasi aset.

    Susunan aset pada kebanyakan perusahaan industri jasa atau manufaktur

    terdapat sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aset tetap, cenderung

    mengutamakan penggunaan modal sendiri, sedang modal asing atau hutang hanya

    sebagai pelengkap. Perusahaan yang sebagian besar asetnya terdiri atas aset lancar

    akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan hutang jangka

    pendek.

    Resiko aset yang melekat pada setiap aset perusahaan belum tentu sama.

    Semakin panjang jangka waktu penggunaannya maka resikonya semakin besar.

    Jika perusahaan memiliki aset yang peka terhadap resiko maka perusahaan harus

    memilih banyak menggunakan modal sendiri yang relatif tahan resiko, dan

    sedapat mungkin mengurangi penggunaan modal asing (utang) yang memiliki

    resiko lebih tinggi dibanding modal sendiri.

    Manajemen total aset tidak terlepas dari bagaimana mengelola masing-

    masing aset dimulai dari aset lancar yang terdiri dari kas, surat-surat berharga,

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 24

    piutang, persediaan sampai dengan aset lain-lain, yang memerlukan penanganan

    yang spesifik dan memerlukan perhatian yang teliti secara parsial maupun secara

    simultan.

    Dalam setiap pengelolaan kinerja manajer Investasi berharap bisa selalu

    meningkatkan nilai bersih aset yang menjadi tanggung jawabnya. Yaitu dengan

    menetapkan semua kemampuan strategi investasi untuk mendapatkan investasi

    yang tumbuh dan berkembang pesat sehingga nilai investasi memberikan return

    yang cukup tinggi bagi investor.

    Secara umum kinerja perusahaan bergantung pada jenis instrumen

    investasi yang dipilih oleh Manajer Investasi. Misalnya pada reksadana terutama

    pada pemilihan efek dapat diketahui apakah harga pasar instrumen investasi

    tersebut mengalami kenaikan dibanding pada saat harga belinya. Jika mengalami

    kenaikan, berarti akan meningkatkan Nilai Aset Bersih reksa dana tersebut. Begitu

    juga sebaliknya, apabila ternyata portofolio efek reksadana mengalami

    penurunan, dipastikan kinerja reksa dana akan mengalami penurunan juga.

    Pergerakan harga pasar dari portofolio investasi reksa dana itulah yang

    mengakibatkan pergerakan dan perubahan nilai aset bersih reksadana dari waktu

    ke waktu.

    Pendapatan atas investasi saham diharapkan dapat memberikan

    penghasilan dalam bentuk deviden tunai yang diberikan setiap tahunnya. Besaran

    deviden tunai bergantung pada kinerja masing-masing emiten dalam mengelola

    prestasi bisnisnya.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 25

    II.3. Rasio Manajemen Aset

    Brigham. et al. (2000 : 43) menyatakan bahwa : Assets management

    ratios are a set of ratios, which measure how effectively a firm manages its assets.

    Example are inventory turnover, day sales outstanding in debtors, fixed assets

    turnover ratio, total assets turnover ratio and operating capital requirement ratio

    Weston dan Copeland (2001) menyatakan bahwa : Rasio manajemen aset

    (Assets Management Ratios) adalah mengukur seberapa efektif suatu perusahaan

    mengelola asetnya, yang dibuat untuk menjawab pertanyaan : apakah jumlah dari

    masing-masing jenis aset yang terdapat dalam neraca sudah wajar, terlalu tinggi

    atau terlalu rendah dengan melihat operasional perusahaan yang dicapai saat ini

    dan proyeksi yang diharapkan di masa akan datang. Jika Perusahaan memiliki

    terlalu banyak aset, beban bunga akan menjadi tinggi karena laba akan menjadi

    rendah. Sebaliknya jika perusahaan memiliki aset teralu rendah, maka

    profitabilitas dari penjualan tidak akan tercapai. Untuk mengukur efektifitas

    manajemen dalam menggunakan sumber daya perusahaan, rasio aktifitas

    melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai

    jenis harta. Rasio ini terdiri dari inventory turnover, day sales outstanding, fixed

    asset turnover, dan total asset turnover.

    II.3.1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

    Houston dan Brigham (2001) menyatakan bahwa : barang dagangan

    disebut modal kerja untuk menghasilkan laba dan perputarannya adalah jumlah

    perjalanan yang dilakukan setiap tahun yaitu penjualan dibagi persediaan.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 26

    Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan

    barang dagangan. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup populer untuk menilai

    efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen

    mengontrol modal yang ada pada persediaan. Perputaran Persediaan adalah untuk

    mengetahui sejauh mana persediaan untuk proses produksi dapat diputar, intinya

    adalah mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber

    daya ekonomis dalam kekuasaannya. Semakin cepat perputaran persediaan

    semakin baik. Bila rasio ini rendah berarti masih banyak stok yang belum terjual.

    Hal ini akan menghambat aliran kas sehingga berpengaruh buruk pada

    profitabilitas.

    Perputaran persediaan menjelaskan bagaimana mengukur efektifitas

    perusahaan mengelola persediaannya sehingga pemanfaatan modal kerja menjadi

    optimal dan efisiensi.

    Rasio ini dihitung dengan formula (Houston dan Brigham, 2001) sebagai

    berikut :

    InventorySalesTurnoverInventory =

    II.3.2. Jangka Waktu Penagihan (Day Sales Outstanding Ratio)

    Houston dan Brigham (2001) menyatakan bahwa : periode penagihan rata-

    rata (Day sales outstanding) digunakan untuk menaksir piutang usaha. Periode

    penagihan adalah ukuran periode waktu antara tanggal penjualan dan tanggal

    pembayaran diterima. Ukuran aktifitas piutang dinyatakan sebagai perputaran atau

    sebagai persentase dari penjualan. Rasio ini digunakan untuk menaksir piutang

    usaha yaitu berapa hari hasil penjualan tertanam dalam bentuk piutang usaha atau

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 27

    berapa lama rata-rata uang hasil penjualan akan diterima sejak penjualan

    dilakukan atau mengukur efisiensi pengelolaan piutang perusahaan, rata-rata

    jangka waktu penagihan adalah rata-rata jangka waktu lamanya perusahaan

    menunggu pembayaran setelah melakukan penjualan.

    Rasio disajikan dalam formula berikut ini (Houston dan Brigham, 2001) :

    )360:(

    RetanSales

    ceivableAccountdingOutsSalesDay =

    II.3.3. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover Ratio)

    Houston dan Brigham (2001) menyatakan bahwa : rasio perputaran aktiva

    tetap adalah mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.

    Maksudnya adalah mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertahan pada

    harta tetap dalam rangka menghasilkan penjualan atau berapa rupiah penjualan

    bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aset tetap.

    Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan

    asetnya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Tingkat pemanfaatan aset

    tetap ini penting karena investasi dalam operasional usaha dan peralatan

    jumlahnya besar dan berjangka waktu lama. Rasio ini digunakan untuk mengukur

    sampai seberapa efektif perusahaan memanfaatkan aset tetapnya seperti tanah,

    bangunan, kendaraan, peralatan dan lain lain.

    Rasio ini dihitung dengan formula berikut ini (Houston dan Brigham,

    2001) :

    AssetFixedNetSalesTurnoverAssetFixed =

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 28

    II.3.4. Rasio Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover Ratio)

    Houston dan Brigham (2001) menyatakan bahwa : Rasio manajemen aset

    akhir, Rasio perputaran total aset (Total Assets Turnover) adalah mengukur

    perputaran semua aset perusahaan. Perputaran total aset ini mencerminkan

    efisiensi manajemen investasi dalam setiap pos aset atau pemanfaatan seluruh aset

    yang dimiliki perusahaan. Perputaran aset adalah ukuran ihktisar yang baik

    tentang efisiensi investasi dalam seluruh kategori aset. Rasio ini merupakan suatu

    kunci rasio karena seperti yang diamati dalam analisis du Pont, perputaran

    dikalikan dengan margin laba sama dengan ROI atau hasil pengembalian atas total

    investasi.

    Rasio ini menunjukkan efektifitas penggunaan seluruh harta perusahaan

    dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah

    penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan

    dalam bentuk harta perusahaan kalau perputarannya lambat, ini menunjukkan

    bahwa aset yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk

    menjual.

    Rasio ini dengan formula berikut ini (Houston dan Brigham, 2001) :

    AssetTotalSalesTurnoverAssetTotal =

    II.4. Profitabilitas dan Rasio Profitabilitas

    Brigham. et al (2000:45) menyatakan bahwa : Profitability ratio are a

    group of ratio, which show the combined effect of liquidity, asset management,

    and debt on operations. These ratios may include operating profit margin after

    taxes, profit margin on sales, basic earning power, return on common equity

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 29

    Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa : profitabilitas adalah

    hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas berkaitan

    dengan penilaian kinerja perusahaan yang mencerminkan efektifitas dan efisiensi

    perusahaan mencapai sasarannya. Profitabilitas dihasilkan perusahaan dalam

    kaitannya dengan ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan aset total yang

    diputarkan, modal jangka panjang atau jumlah pekerja. Dengan meningkatkan

    laba tentu akan diperoleh peningkatan pendapatan sekaligus juga efisiensi

    terhadap beban-beban perusahaan.

    Efektifitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan

    dan investasi perusahaan. Rasio ini terdiri dari (profit margin on sales, return on

    total asset, return on net worth). Kualitas tercermin dalam analisis rasio

    Profitabilitas adalah untuk melihat sejauh mana kinerja perusahaan dalam

    menghasilkan laba sehubungan dengan penggunaan asset perusahaan.

    Penilaian kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio profitabilitas dengan

    melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan, adalah rasio ROA (Return

    On Asset) dan ROE (Return on Equity). Return on Assets (ROA) adalah Aset

    suatu perusahaan didanai oleh pemegang saham dan kreditor, sehingga aset

    tersebut akan menjadi modal kerja bagi perusahaan dalam melakukan usahanya.

    Sedangkan hasil usaha perusahaan dinyatakan dalam bentuk laba bersih atau Net

    Income After Tax (NIAT). Dengan demikian rasio antara Net Income After Tax

    terhadap aset secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran produktifitas aset

    dalam memberikan pengembalian kepada penanam modal (Sawir, 2001).

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 30

    Sawir (2001), dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :

    assetTotaltaxafterincomeNetAssetonturn =Re

    ROA yang cukup tinggi, maka dapat diasumsikan bahwa perusahaan

    tersebut beroperasi secara efektif, semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa

    perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba

    bersih setelah pajak, hal ini akan merupakan daya tarik bagi investor yang

    mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan yang bersangkutan, dan

    karena nilainya meningkat, maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh

    banyak investor, yang akibatnya akan meningkatkan harga saham perusahaan

    tersebut. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap harga saham

    perusahaan.

    Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

    dengan menggunakan total aset yang ada setelah biaya-biaya modal. Fokus ROA

    adalah profitabilitas, ROA dipecahkan dengan perputaran aset mencerminkan

    kemampuan perusahaan menghasilkan return berdasarkan aset tertentu. ROA

    (return on assets) merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk

    memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki. ROA dapat diperoleh dengan

    cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total aset (net income

    dibagi total aset), jadi bisa dibilang ROA adalah rasio laba atas aset.

    Rentabilitas Modal Sendiri yang sering disebut ROE (return on equity)

    merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang

    tersedia untuk mendapatkan laba bersih. ROE dapat diperoleh dengan cara

    menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total ekuitas (net income dibagi

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 31

    total equity). Jadi ROE adalah rasio laba atas modal. ROE secara eksplisit

    menganalisis profitabilitas perusahaan bagi pemilik saham biasa. Itu berarti bunga

    dan deviden dimasukkan kedalam analisis. Laba yang diperoleh oleh suatu

    perusahaan biasa dibagi-bagi kepemilik modal seperti hutang (kredit), saham

    preferen dan saham biasa.

    Sawir (2001), dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :

    AssetTotal

    taxafterincomeNetEquityonturn =Re

    Hubungan ROA dan ROE adalah apabila ROA melebihi biaya modal

    hutang dan biaya modal saham preferen maka ROE akan melebihi ROA. Apabila

    hutang bertambah terus, tingkat resiko akan naik dan biaya modal hutang akan

    naik. Pada tingkat tertentu kenaikkan ROA akan lebih kecil dibandingkan dengan

    kenaikkan biaya modal hutang dan ROE akan mengalami penurunan.

    II.5. Saham dan Penilaian Harga Saham

    II.5.1. Pengertian Saham

    Menurut Brigham. et al. (2000) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

    saham biasa adalah : Common stock represent an ownership in a corporasion,

    but to the typical investor, a share of common stock is simply a piece of paper

    characterized by two features : (1) It entitles its owner to dividend (2) stock can

    be sold at some future date

    Saham biasa merupakan efek yang paling popular di pasar modal dimana

    pembicaraan seputar saham selalu mengacu kepada saham biasa kecuali preferen.

    Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang

    atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham berupa selembar kertas yang

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 32

    menerangkan siapa pemiliknya. Saham atau ekuitas merupakan surat berharga

    yang sudah banyak dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal

    adalah saham biasa (common stock). Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis

    saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

    Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior

    atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan

    apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak istimewa).

    Karakterisktik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan

    memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum

    pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham biasa memiliki tanggung

    jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki

    hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain.

    Saham biasa memberikan aliran arus kas yang diharapkan dimasa depan,

    dan nilai saham dicari dengan cara yang sama seperti penilaian aktiva keuangan

    lainnya yang dinamakan nilai sekarang dari aliran arus kas yang diharapkan di

    masa depan. Arus kas yang diharapkan terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu : (1)

    deviden yang diharapkan setiap tahunnya dan (2) harga yang diharapkan diterima

    investor ketika mereka menjual saham. Harga saham akhir yang diharapkan

    meliputi pengembalian investasi awal ditambah keuntungan modal yang

    diharapkan.

    Sedangkan untuk saham preferen, merupakan saham yang memiliki

    karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan

    pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 33

    obligasi terletak pada 3 (tiga) hal : ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya,

    dividen tetap selama masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat

    dipertukarkan dengan saham biasa. Saham preferen lebih aman dibandingkan

    dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan

    dan pembagian dividen terlebih dahulu. Saham preferen sulit untuk

    diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.

    Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat

    diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu dividen

    dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan

    penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen

    dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun

    sekali. Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus

    memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham

    tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen.

    Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, dimana pemodal

    atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang

    dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham

    tambahan. Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga

    jual yang terjadi. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di

    pasar sekunder. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return.

    Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan

    yang tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal

    mendapatkan keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 34

    Namun seiring dengan berfluktuasi harga saham, saham juga dapat membuat

    investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.

    Sebagai investor, terdapat 3 (tiga) alasan untuk membeli saham, yaitu :

    1. Income adalah mendapatkan pendapatan yang tetap dari hasil investasi

    pertahunnya, maka anda bisa membeli saham pada perusahaan yang sudah

    mapan dan memberikan dividen secara regular.

    2. Growth adalah untuk jangka panjang dan memberikan hasil yang besar di masa

    datang, berinvestasi pada saham perusahaan yang sedang berkembang

    (biasanya perusahaan teknologi) memberikan keuntungan yang besar, karena

    kebijakan dari perusahaan yang sedang berkembang biasanya keuntungan

    perusahaan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan maka perusahaan tidak

    memberikan dividen bagi investor. Keuntungan bagi investor hanya dari

    kenaikan harga saham apabila menjual saham tersebut di masa datang

    (kenaikan harga saham yang besar).

    3. Diversification membeli saham untuk kepentingan portofolio maka

    memerlukan saham untuk pendapatan tetap atau membeli obligasi dengan

    bunga yang diberikan sebagai pendapatan. Berinvestasi dalam saham sangat

    memerlukan pengetahuan yang luas tentang perusahaan itu sendiri

    (perusahaan dimana anda ingin menginvestasikan dana anda).

    II.5.2. Penilaian Harga Saham

    Harga pasar adalah harga terakhir yang dilaporkan saat saham terjual di

    bursa. Membeli atau menjual saham pada berbagai level harga harus berdasarkan

    regulasi harga yang telah ditetapkan bahwa saham ada nilai intrinsik maupun nilai

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 35

    aktualnya. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para

    manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para

    pemegang obligasi karena harga ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu

    berdasarkan keseimbangan antara fungsi permintaaan dan fungsi penawaran.

    Harga tidak akan berubah dengan cepat. Harga dideklarasikan sejak tanggal

    neraca dan berlaku hingga tanggal neraca berikutnya. Nilai pasar dari saham

    adalah harga saham di pasar dikalikan dengan jumlah saham beredar. Juga disebut

    dengan kapitalisasi pasar (Market Capitalization).

    Pada neraca, aset sama dengan modal saham ditambah dengan kewajiban.

    Aset merupakan representasi dari modal, yaitu kewajiban diasumsikan sama

    dengan nol. Sehingga, sertifikat saham memiliki nilai tertentu, yaitu nilainya akan

    sama dengan nilai asetnya. Setiap harga saham yang di atas atau di bawah nilai

    asetnya, tidak menunjukkan kondisi sesungguhnya, namun kekuatan pasar mampu

    membuat harga saham berada di atas atau di bawah nilai asetnya.

    Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan

    meningkat. Nilai dari saham merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat

    efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan inilah, tujuan manajemen keuangan

    dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau

    memaksimalisasikan harga saham.

    Penilaian harga saham bertujuan untuk menilai saham manakah yang

    paling menguntungkan bagi investor, dengan kata lain saham-saham manakah

    yang harga pasarnya lebih rendah dari intrinsiknya (undervalue) sehingga layak

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • 36

    untuk dibeli, serta saham-saham manakah yang harganya lebih tinggi dari nilai

    intrinsiknya (over value) sehingga menguntungkan untuk dijual.

    Dari uraian ini disimpulkan bahwa investor harus mampu mengamati

    kinerja perusahaan melalui analisis manajemen aset dan profitabilitas yaitu

    khususnya mengelola aset serta tingkat profitabilitas yang mampu membantu

    perusahaan dalam mengambil keputusan investasi.

    Landasan teori ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh

    dan bukan sekedar coba-coba (trial dan error), yang merupakan ciri bahwa

    penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data. Teori adalah alur logika

    atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang

    disusun secara sistimatis. Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi yaitu untuk

    menjelaskan, meramalkan dan pengendalian suatu gejala.

    Dianti Muriani : Analisis Pengaruh Manajemen Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Konstruksi Terbuka di Bursa Efek Indonesia. USU e-Repository 2008.

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    III.1. Tempat dan Waktu Penelitian

    III.1.1. Tempat Penelitian

    Lokasi penelitian dilaksanakan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) di

    Jakarta.

    III.1.2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2008 sampai Mei 2008.

    III.2. Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan survey. Jenis Penelitian ini adalah

    deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

    variabel bebas, baik satu variabel ataupun lebih (Nasir, 2001).

    Deskriptif ialah bertujuan untuk menganalisis dan menyajikan data secara

    sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan (meneliti yang

    metode penelitiannya meneliti sekelompok manusia, suatu objek