087

44
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA HASIL PEMERIKSAAN ATAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PENYELENGGARAAN PILKADA PADA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DAN PANWAS KOTA METRO DI METRO AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV

Transcript of 087

Page 1: 087

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

PERTANGGUNGJAWABAN

KEUANGAN PENYELENGGARAAN PILKADA

PADA

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DAN PANWAS

KOTA METRO

DI

METRO

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV

Page 2: 087

i

DAFTAR ISI Halaman

SIMPULAN PEMERIKSAAN 1

BAB I GAMBARAN UMUM 3

A. DASAR PEMERIKSAAN .................................................... 3

B. TUJUAN PEMERIKSAAN .................................................. 3

C. JENIS PEMERIKSAAN ....................................................... 3

D. STANDAR PEMERIKSAAN ............................................... 4

E. METODOLOGI PEMERIKSAAN ....................................... 4

F. OBJEK PEMERIKSAAN ..................................................... 4

G. LINGKUP PEMERIKSAAN ................................................ 4

BAB II LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PENYELENGGARAAN PILKADA

5

BAB III HASIL PEMERIKSAAN 13

A. HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM

PENGENDALIAN INTERN .................................................

13

B. HASIL PEMERIKSAAN ATAS KETAATAN PADA

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN .....................

14

1. Terdapat Uang Sisa Kas Dana Pilkada Pada KPUD

Kota Metro Belum Disetor Ke Kas Daerah Sebesar

Rp108.540.508,00 ........................................................

14

2. Pengelolaan Keuangan Pada Bendaharawan KPUD

Tidak Tertib Sebesar Rp54.222.008,00.........................

16

3. Honor Kelompok Kerja KPUD Kota Metro Melebihi

Ketentuan Sebesar Rp4.360.000,00 ..............................

18

4. Pembayaran Honor-honor diluar Ketentuan yang

Berlaku Sebanyak Rp179.925.000,00 ...........................

20

Page 3: 087

ii

5. Pengeluaran Dana Penyediaan Pembiayaan Kegiatan

Operasional Tidak didukung Bukti yang Sah Sebesar

Rp37.937.300,00 ...........................................................

23

6. Terdapat Kelemahan Pembuatan Kontrak dengan

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang Merugikan

Keuangan Daerah Sebesar Rp16.000.000,00 ................

25

7. Kemahalan Harga Pengadaan Barang yang Merugikan

Keuangan Daerah Sebesar Rp4.282.000,00 ..................

28

8. Pengangaran dan Realisasi Belanja Modal Tidak

sesuai Ketentuan Sebesar Rp72.343.000,00..................

31

9. Pembayaran Honor Kepada Panwas Sukarelawan Kota

Metro Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar

Rp32.900.000,00 ...........................................................

34

10. Barang Inventaris Panitia Pengawas Belum diserahkan

Kepada Pemerintah Daerah Senilai Rp33.450.000,00 ..

36

11. Terdapat Sisa Kas dan Pajak yang Telah Dipungut

Pada Bendaharawan Panwas Kota Metro Belum

Disetor Ke Kas Daerah Sebesar Rp12.291.380,00 .......

38

Page 4: 087

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SIMPULAN PEMERIKSAAN

Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang No.5 Tahun 1973, dan Undang-

Undang No. 15 Tahun 2004, kami telah melakukan pemeriksaan atas Pertanggungjawaban

Keuangan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2005 yang

diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Metro periode Tahun

2005 - 2010. Pemeriksaan kami bertujuan untuk menilai dan menguji Sistem Pengendalian

Intern (SPI) Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan tersebut telah dilaksanakan

secara memadai dan taat terhadap peraturan perundang-undangan tertentu. Tanggung jawab

kami terletak pada simpulan atas kondisi yang kami ungkapkan.

Kami melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Audit Pemerintahan (SAP)

BPK-RI. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan

agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Simpulan kami telah didukung bukti

yang relevan. Hal-hal yang tidak kami uji tidak menjadi dasar kami dalam mengambil

kesimpulan.

Terhadap pertanggungjawaban yang kami uji, kami menyimpulkan :

1. SPI Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Penyelenggaraan Pilkada Tahun

2005 yang diselenggarakan oleh KPUD Kota Metro periode Tahun 2005 - 2010 cukup

memadai.

Page 5: 087

2

2. Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Penyelenggaraan Pilkada

Tahun 2005 yang diselenggarakan oleh KPUD Kota Metro periode Tahun 2005 sampai

dengan 2010 tidak patuh terhadap peraturan perundang-undangan tertentu.

Penyimpangan tersebut di atas pada dasarnya terjadi karena pelaksanaan SPI yang

kurang efektif, khususnya mengenai perencanaan, prosedur kerja dan ketaatan pada azas yang

tidak sepenuhnya dilaksanakan baik oleh para pelaksana maupun penanggung jawab kegiatan

penggunaan belanja.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, kami merekomendasikan agar kelemahan-

kelemahan yang ada diatasi, kelebihan pembayaran serta pembayaran atas honor yang tidak

sesuai ketentuan yang berindikasi merugikan keuangan negara segera dipertanggungjawabkan

dengan menyetorkan kembali ke Kas Daerah, serta para pelaksana dan penanggung jawab

kegiatan yang lalai melaksanakan tugas diperingatkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palembang, Nopember 2005 PENANGGUNG JAWAB PEMERIKSAAN Plh. KEPALA PERWAKILAN II BPK-RI

DI PALEMBANG

DRS. TANGGA M. PURBA, MM NIP. 240001913

Page 6: 087

BAB I

GAMBARAN UMUM

A. DASAR PEMERIKSAAN

Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Keuangan Pelaksanaan Pilkada berdasarkan :

1. Amandemen Ketiga UUD 1945 Pasal 23 E;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pedoman Pemilihan Pengesahan

Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005.

B. TUJUAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Keuangan Penyelenggaraan Pilkada bertujuan

untuk menilai dan menguji dan menilai apakah :

1. Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Penyelenggaraan Pilkada telah dirancang dan dilaksanakan secara memadai.

2. Entitas yang diperiksa dalam melaksanakan kegiatannya telah mematuhi persyaratan

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tertentu.

C. JENIS PEMERIKSAAN

Sesuai dengan tujuan pemeriksaan tersebut, maka jenis pemeriksaan yang

dilaksanakan adalah pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Page 7: 087

4

D. STANDAR PEMERIKSAAN

Standar yang digunakan dalam pemeriksaan adalah Standar Audit Pemerintahan

(SAP) BPK-RI.

E. METODE PEMERIKSAAN

Metodologi pemeriksaan dilakukan antara lain dengan:

1. Pengumpulan dan analisa data untuk mencapai tujuan audit.

2. Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan

tanya jawab.

3. Metode analisa yang digunakan oleh auditor adalah analisa prosedur, pengujian data,

analisis hasil, survei, dan analisis kuantitatif.

4. Pemeriksaan dilakukan dengan uji petik (sampling) pada unit yang bertanggung jawab

terhadap pengelolaan Keuangan dalam penyelenggaraan Pilkada.

F. OBJEK PEMERIKSAAN

Objek Pemeriksaan adalah Pertanggungjawaban Keuangan Penyelenggaraan Pilkada

Tahun 2005 pada KPUD dan Panwas Kota Metro.

G. LINGKUP PEMERIKSAAN

Lingkup pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Keuangan Penyelenggaraan Pilkada

hanya mencakup dana Penyelenggaraan Pilkada oleh KPUD dan Panwas tidak termasuk

operasional di luar Penyelanggaraan Pilkada.

Page 8: 087

5

BAB II

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PENYELENGGARAAN PILKADA

LAPORAN REALISASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS KPUD KOTA METRO

a. Jumlah Belanja Pilkada menurut DASK Rp 3.284.685.470,00 b. Jumlah penerimaan sampai saat

pelaporan :

1) Jumlah Pengisian Kas (PK) Rp 1.530.268.000,00 2) Jumlah Beban Tetap (BT) Rp 497.164.500,00 (+) Jumlah Rp 2.027.432.500,00 c. Jumlah pengeluaran sampai saat

pelaporan :

1) Jumlah Pengisian Kas (PK) Rp 1.421.727.492,00 2) Jumlah Beban Tetap (BT) Rp 497.164.500,00 3) Panjar (UMK) ke pihak ketiga Rp - (+) Jumlah Rp 1.918.891.992,00 (-) d. Saldo/Sisa ………………………………. Rp 108.540.508,00 e. Penerimaan dan Penyetoran bukan Pajak (Jasa Giro, dll) 1) Penerimaan (Jasa Giro, dll) Rp - 2) Penyetoran (Jasa Giro, dll) ke Kasda Rp - (-) Saldo/Sisa Rp - f. Penerimaan pemotongan dan penyetoran Pajak : 1) Penerimaan PPN/PPh Rp 84.443.637,00 2) Penyetoran PPN/PPh ke Kas Negara Rp 84.443.637,00 (-) Saldo/Sisa Rp - Jumlah Rp 0 (+)g. Saldo/Sisa Buku pada tanggal pelaporan ……………………… Rp 108.540.508,00 h. Sisa Kas ………………………………... Rp 54.318.500,00 i. Perbedaan negatif ………………………. Rp 54.222.008,00 J. Perincian selisih kurang kas : 1) PPN/PPh yang belum disetor Rp - 2) Kesukaran uang kecil Rp 8,00 3) Jasa Giro Rp - 4) Biaya Sewa Kendaraan Rp 36.506.000,00 5) Biaya Jasa Kantor Akuntan Publik Rp 16.818.000,00 6) Uang Tunai Rp 898.000,00 (+) Jumlah Rp 54.222.008,00

Page 9: 087

DAFTAR KEWAJIBAN YANG BELUM DISELESAIKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL PELAPORAN

KPUD KOTA METRO NO. BUKTI TRANSAKSI JUMLAH NOMOR TANGGAL

URAIANRp

KETERANGAN

JUMLAH NIHIL

Page 10: 087

LAPORAN REALISASI BELANJA BARANG DAN JASA

KPUD KOTA METRO

MERK/TYPE TGL/NO/KWITANSI/ JUMLAH PENGADAAN JUMLAH PENGGUNA KET NO

JENIS BARANGUKURAN SPK/KONTRAK UNIT HARGA SATUAN (Rp) BARANG KEADAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Lemari Arsip Jati 3 Pintu Kayu Jati Tgl. 18 Mei 2005 No: 027/39/KPU.8-M/2005 6

buah 2,950,000 17,700,000 KPUD Baik

2 Brangkas Ichiban Tgl. 18 Mei 2005 No: 027/39/KPU.8-M/2005 1

buah 3,400,000 3,400,000 KPUD Baik

3 Filling Kabinet Brother Tgl. 18 Mei 2005 No: 027/39/KPU.8-M/2005 4

buah 850,000 3,400,000 KPUD Baik

4 Pesawat RIG Kenwood Tgl. 18 Mei 2005 No: 027/39/KPU.8-M/2005 4

buah 2,900,000 11,600,000 KPUD Baik

5 HT. ALINCO DJ 196 Alinco Tgl. 18 Mei 2005 No: 027/39/KPU.8-M/2005 6

buah 1,500,000 9,000,000 KPUD Baik

6 AC 1/2 PK Cristal Tgl. 11 Juni 2005 No: 027/78/KPU.8-M/2005 4

buah 3,000,000 12,000,000 KPUD Baik

7 Dispenser + Dudukannya Mitochiba Tgl. 11 Juni 2005 No: 027/78/KPU.8-M/2005 4

buah 385,000 1,540,000 KPUD Baik

8 Printer Canon Tgl. 11 Juni 2005 No: 027/78/KPU.8-M/2005 2

buah 990,000 1,980,000 KPUD Baik

9 Sound System Spiker TOA (1 unit) TOA Tgl. 29 April 2005 (APBN) 1

buah 700,000 700,000 KPUD Baik

10 Audit Rek Peserta PILKADA 154/PK-FNZ/V/2005 tanggal 23 Mei 2005 5 ps 4,000,000 20,000,000 KPUD -

11 Sewa kendaraan 3 230,000 20,700,000 KPUD -

12 Jasa bantuan hukum 15,000,000 15,000,000 KPUD -

JUMLAH 61,320,000

Page 11: 087

LAPORAN REALISASI BELANJA BARANG PERSEDIAAN PAKAI HABIS PILKADA KPUD KOTA METRO

JUMLAH PENGADAAN JUMLAH NO

JENIS BARANG MERK/TYPE

UKURAN TGL/NO/KWITANSI/ SPK/KONTRAK UNIT HARGA SATUAN (RP)PENGGUNA

BARANG PENGGUNAAN

(JUMLAH UNIT)

SISA PERSEDIAAN

(UNIT) KETERANGAN

KEADAAN 1 2 3 4 5 6 7=5x6 8 9 10=5-9 11

1 Kartu Pemilih - SPK. 027/18/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 90600 770.00 69,762,000.00 MATA PILIH

- Plano SPK. 027/18/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 500 4,000.00

2,000,000.00 KPPS 327 TPS

JUMLAH 71,762,000.00

2 Baju Kaos KPPS - SPK. 027/30/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 2289

19,900.00 45,551,100.00 PETUGAS

KPPS 327 TPS

JUMLAH 45,551,100.00

3 Poster - SPK. 027/66/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 3000 1,950.00 5,850,000.00 MASY. UMUM

- Pamflet - SPK. 027/66/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 3000 900.00 2,700,000.00

- Baleho - SPK. 027/66/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 10 2,900,000.00 29,000,000.00

- Spanduk - SPK. 027/66/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 50 150,000.00

7,500,000.00

JUMLAH 45,050,000.00

4 Surat Suara - SPK. 027/86/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 93500 800.00 74,800,000.00 PEMILIH

- Form Model C - SPK. 027/86/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 79800 190.00 15,162,000.00

- Form Model D - SPK. 027/86/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 6300 140.00 882,000.00

- Form Model DA - SPK. 027/86/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 1680 140.00 235,200.00

- Form Model DB - SPK. 027/86/KPU.8-M/2005, Tgl 18-5-2005 420 140.00

58,800.00

JUMLAH 91,138,000.00

5 a. Pakaian Seragam PPK - SPK. 027/105/KPU.8-M/2005, Tgl 26-5-2005 30 STEL 243,000.00 7,290,000.00 PPK 5 KECAMATAN NIHIL

b. Pakaian Seragam PPS - SPK. 027/105/KPU.8-M/2005, Tgl 26-5-2005 88 STEL

197,000.00 17,336,000.00 PPS 22 KELURAHAN NIHIL

JUMLAH 24,626,000.00

6 a. Sampul V.S (1+2+3+4) - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 3400 BH 2,400.00 8,160,000.00 KPPS 329 TPS NIHIL

b. Daftar Pasangan Calon - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 1200 LB 3,500.00 4,200,000.00 KPPS 329 TPS NIHIL

c. Tanda Pengenal (KPPS+ - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 5200 BH 1,500.00 7,800,000.00 KPPS 329 TPS NIHIL

Page 12: 087

1 2 3 4 5 6 7=5x6 8 9 10=5-9 11

Linmas+Pemantau+Saksi)

d. Lem Glukol - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 380 BT 600.00 228,000.00 KPPS 329 TPS NIHIL

e. Kantong Plastik - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 6 KG 19,000.00 114,000.00 KPPS 329 TPS NIHIL

f. Karet Tali - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 3 KG 27,000.00 81,000.00 KPPS 329 TPS NIHIL

g. Pena Bulpoint - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 750 BH 1,000.00 750,000.00 KPPS 329 TPS NIHIL

h. Spidol Kecil - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 750 BH 1,100.00 825,000.00 KPPS 329 TPS NIHIL

i. Kalkulator kecil - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 30 BH 11,500.00 345,000.00 KPPS 329 TPS 1 UNIT RUSAK

j. Gembok Kotak - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 380 BH 4,000.00 1,520,000.00 KPPS+PPS+PPK 329 TPS+22 PPS+5

PPK NIHIL

k. Stiker Label Pilkada - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 380 BH 2,000.00 760,000.00 KPPS+PPS+PPK 329 TPS+22 PPS+5

PPK NIHIL

l. Segel - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 11800 BJ 800.00 8,800,000.00 KPPS+PPS+PPK 329 TPS+22 PPS+5

PPK NIHIL

m. Tinta Sidik Jari - SPK. 027/96/KPU.8-M/2005, Tgl 8-6-2005 350 BT 19,000.00

6,650,000.00 KPPS+PEMILIH 329 TPS NIHIL

JUMLAH 40,233,000.00

JUMLAH SELURUHNYA (1 S/D 6) 318,360,100.00

Page 13: 087

9

LAPORAN REALISASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PANWAS KOTA METRO

a. Jumlah Belanja Pilkada menurut DASK Rp 376.286.010,00 b. Jumlah penerimaan sampai saat pelaporan : 1) Jumlah Pengisian Kas (PK) Rp 376.286.010,00 2) Jumlah Beban Tetap (BT) Rp - (+) Jumlah Rp 376.286.010,00 c. Jumlah pengeluaran sampai saat pelaporan : 1) Jumlah Pengisian Kas (PK) Rp 369.145.230,00 2) Jumlah Beban Tetap (BT) Rp - 3) Panjar (UMK) ke pihak ketiga Rp - (+) Jumlah Rp 369.145.230,00 (-)d. Saldo/Sisa ………………………………... Rp 7.140.780,00 e. Penerimaan dan Penyetoran bukan Pajak (Jasa Giro, dll) 1) Penerimaan (Jasa Giro, dll) Rp 0 2) Penyetoran (Jasa Giro, dll) ke Kasda Rp 0 (-) Saldo/Sisa Rp 0 f. Penerimaan pemotongan dan penyetoran Pajak : 1) Penerimaan PPN/PPh Rp 25.339.085,00 2) Penyetoran PPN/PPh ke Kas Negara Rp 20.188.485,00 (-) Saldo/Sisa Rp 5.150.600,00 Jumlah Rp 5.150.600,00 (+)g. Saldo/Sisa Buku pada Tanggal pelaporan Rp 12.291.380,00 h. Sisa Kas Rp 12.291.300,00 i. Perbedaan negatif Rp 80,00 J. Perincian selisih 1) PPN/PPh yang belum disetor Rp 0 2) Kesukaran uang kecil Rp 80,00 3) Jasa Giro Rp 0 4) Uang Tunai Rp 0 (+) Jumlah Rp 80,00

Page 14: 087

DAFTAR KEWAJIBAN YANG BELUM DISELESAIKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL PELAPORAN

PANWAS KOTA METRO NO. BUKTI TRANSAKSI JUMLAH NOMOR TANGGAL

URAIANRp

KETERANGAN

JUMLAH NIHIL

Page 15: 087

LAPORAN REALISASI PENGADAAN DAN PENGGUNAAN JASA PILKADA)

PANWAS PILKADA KOTA METRO (PANWAS KOTA METRO

JUMLAH PENGADAAN/ PENGGUNAAN JASA JENIS PENGADAAN/ PENGGUNAAN JASA NO

PENYEDIA JASA

TGL/NO/ KWITANSI/SPK/KONTRAK

/ U

N

H A AN UNIT/ORG

FREKWENSI/WAKTHARGA SATUA

(Rp)

JUMLA(Rp)

PENGGUNJASA KETERANG

1 4 6 7 8 9 2 3 5

1 Biaya bahan listrik dan CV Bangun

Cipta 28-Apr-05 ot Panwas K a

elektronik Sejahtera an 001/KTR/IV/2005 d

Kecamatan

o Metr

TV 21' 1 bh 0

0 aik 1,900,000.0 1,900,000.0 Kondisi b

Kipas Angin 8 bh 0 0 aik 500,000.0 4,000,000.0 Kondisi b

Lampu U4 25 bh 0 0 ak 32,000.0 800,000.0

Hapakai/rus

bis

Lampu U2 35 bh 0 0 ak 20,000.0 700,000.0

Hapakai/rus

bis

Camera digital zoom 1 bh 0 0 aik 9,000,000.0 9,000,000.0 Kondisi b

Handy cam 1 bh 0 0 aik 9,500,000.0 9,500,000.0 Kondisi b

2 Pengadaan Stiker CV Manuhara 28-Apr-05 h 0

.00 ta kai 4250 b 4,000.0 17,000,000 Panwas Ko Habis pa

Publikasi 002/KTR/IV/2005 an d

Kecamatan

o Metr 3 Pakaian kerja CV Alvina 28-Apr-05 Lapangan Contstruction 003/KTR/IV/2005

Anggota Panwas Kota 5 org 0

0 ota up 500,000.0 2,500,000.0 Panwas K Jumlah Cuk

Page 16: 087

1 4 5 6 7 8 9 2 3

Anggota Panwas Kec 15 org 0

0 m aik 400,000.0 6,000,000.0

Panwasca Kondisi b

Sekretariat Panwas Kota 25 org 0 0 ota

kai 250,000.0 6,250,000.0

Panwas Kdan dan habis pa

dan Kecamatan Panwasccam

4 HT Budi Elektronik 29 April 2005 it 0

0 ota

ota 10 Un 995,000.0 9,950,000.0

Panwas Kdan 5 Panwas K

004/KTR/IV/2005 Panwascam am 5 Panwasc

5 ri 0

.00ota

Sewa KendaraanRental Mobil

Reka 29 April 2005 90 Ha 230,000.0 20,700,000 Panwas K

dan 40/SPSK/Panwas/V/2005 m Panwasca 6 Makan dan Minum Rapat

Anggota Panwas & Sek. RM. Metro Jaya 13 Mei 2005 ota

Panwas K

dan

Kota 04.BD/Panwas K

MTR/V/2005 -

m Panwasca

a. Snack Rapat Kota k 0

0 250 kt 4,000.0 1,000,000.0

(10 kali, 25 orang)

b. Makan Rapat Kota 250 ktk 0

0 12,500.0 3,125,000.0

(10 kali, 25 orang)

Anggota & Sekr. Panwascam

a. Snack Rapat Panwascam 25 Mei 2005 k 0

0 m 150 kt 4,000.0

600,000.0 Panwasca

(10 kali, 15 orang)

a. Snack Rapat Panwascam 150 ktk 0

0 m 12,500.0

1,875,000.0 Panwasca

(10 kali, 15 orang)

JUMLAH

0 94,899,993. 0

Page 17: 087

12

BERITA ACARA PENYERAHAN BARANG INVENTARIS

DAN SISA BARANG PERSEDIAAN

PELAKSANAAN PILKADA 2005 KEPADA PEMERINTAH DAERAH

KOTA METRO

NOMOR : ................................

Pada hari ini tanggal...... tahun ..........., kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : ..........................................

Jabatan : Ketua KPUD/Panwas Kota Metro

Alamat : ..........................................

Disebut PIHAK PERTAMA selaku pihak yang menyerahkan barang.

2. Nama : ..........................................

Jabatan : Sekretaris Daerah Kota Metro

Alamat : ..........................................

Disebut PIHAK KEDUA selaku pihak yang menerima barang.

Sehubungan telah berakhirnya pelaksanaan Pilkada Tahun 2005 Kota Metro telah

menerima seluruh barang inventaris yang merupakan milik Pemda yang digunakan untuk

menunjang kegiatan Pilkada dan sisa barang persediaan dari PIHAK PERTAMA sesuai

Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor ........................... Tanggal ......... sebagaimana

daftar terlampir.

Demikian Berita Acara Penyerahan Barang Inventaris dan Sisa Barang Persediaan

ini dibuat dalam rangkap ..... (......) untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang menyerahkan

(...............................) PIHAK PERTAMA

Yang menerima

(.................................) PIHAK KEDUA

Catatan : Pihak KPUD dan Panitia Pengawas Kota Metro belum membuat berita acara penyerahan barang tersebut karena barang inventaris maupun sisa barang persediaan belum diserahkan ke Pemda.

Page 18: 087

BAB III

HASIL PEMERIKSAAN

A. HASIL PEMERIKSAAN ATAS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas efektifitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) atas

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Penyelenggaraan Pilkada diketahui bahwa

terdapat beberapa permasalahan sebagai akibat dari lemahnya pengendalian intern dari atasan

langsung bendaharawan, dalam hal ini adalah Sekretaris KPUD.

Permasalahan tersebut antara lain terdapat perbedaan antara saldo Buku Kas Umum

(BKU) dengan saldo kas sebesar Rp54.222.008,00 pada bendaharawan KPUD yang

disebabkan oleh adanya pembayaran yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu pembayaran

yang seharusnya merupakan pembayaran atas Beban Tetap untuk jasa Kantor Akuntan Publik

dan sewa mobil, dibayarkan dengan menggunakan Uang Persediaan.

Terdapat pengeluaran atas dana Penyediaan Pembiayaan Kegiatan Operasional

(PPKO) sebesar Rp37.937.300,00 tidak sah secara yuridis formal karena pengeluaran tersebut

tanpa diketahui dan ditandatangani oleh atasan langsung bendaharawan.

Permasalahan lain adalah terdapat kelemahan dalam pembuatan kontrak dengan Kantor

Akuntan Publik (KAP) sehingga mengakibatkan pemborosan sebesar Rp16.000.000,00.

Berdasarkan hasil pemeriksaan SPI atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Penyelenggaraan Pilkada dapat dinyatakan bahwa SPI telah dirancang secara

memadai, akan tetapi dilaksanakan kurang efektif, khususnya mengenai prosedur kerja dan

ketaatan azas yang tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh para pelaksana maupun

penanggungjawab penggunaan anggaran. Kelemahan-kelemahan tersebut telah mengakibatkan

terjadinya penyimpangan yang secara rinci diuraikan dibawah ini.

Page 19: 087

14

B. HASIL PEMERIKSAAN ATAS KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN

1. Terdapat Uang Sisa Kas Dana Pilkada Pada KPUD Kota Metro Belum Disetor Ke

Kas Daerah Sebesar Rp108.540.508,00

KPUD Kota Metro untuk penyelenggaraan Pilkada telah menganggarkan dana

sebesar Rp3.284.685.470,00 dan telah direalisasikan sampai dengan tanggal 10 Oktober

2005 sebesar Rp1.914.154.000,00.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap Buku Kas Umum (BKU) bendaharawan KPUD

Kota Metro, Surat Perintah Membayar Uang Pengisian Kas (SPMU PK) dan Surat

pertanggungjawaban (SPJ) diketahui bahwa :

a. SPMU BT yang dicairkan sebesar Rp497.164.500,00 dan SPMU PK sebesar

Rp1.530.268.000,00. Dengan demikian seluruh pencairan SPMU sebesar

Rp2.027.432.500,00 (Rp497.164.500,00 + Rp1.530.268.000,00. Sedangkan SPJ yang

disampaikan sebesar Rp1.421.727.492,00, sehingga masih terdapat sisa dana Pilkada

sebesar Rp108.540.508,00 (Rp1.530.268.000,00 – Rp1.421.727.492,00).

b. Sampai dengan pemeriksaan berlangsung dana tersebut belum disetorkan ke Kas

Daerah.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.21 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah pasal 29 yang menyatakan bahwa apabila sampai dengan berakhirnya kegiatan

pelaksanaan Pilkada masih terdapat sisa dana APBD pada Bendaharawan KPUD atau

Bendaharawan Pengawas wajib disetor sepenuhnya ke Kas Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan terbukanya peluang untuk penyalahgunaan keuangan

daerah.

Page 20: 087

15

Keadaan tersebut terjadi karena Bendaharawan dan Atasan Langsung Bendaharawan

lalai/tidak mematuhi ketentuan yang ada, serta kurangnya pengendalian dan pengawasan

dari atasan langsung bendaharawan.

Sekretaris KPUD Kota Metro menyatakan bahwa sampai saat pemeriksaan dilakukan

masih ada beberapa kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga yang belum diselesaikan

dan sisa kas tersebut akan disetorkan ke Kas Daerah pada akhir Oktober 2005.

BPK-RI merekomendasikan agar Ketua KPUD Kota Metro menegur secara tertulis

Sekretaris KPUD Kota Metro selaku Atasan Langsung Bendaharawan untuk meningkatkan

pengendalian dan pengawasan kepada bendaharawan, serta Bendaharawan yang

bersangkutan untuk mematuhi ketentuan yang berlaku.

Page 21: 087

16

2. Pengelolaan Keuangan Pada Bendaharawan KPUD Tidak Tertib Sebesar

Rp54.222.008,00

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kota Metro telah

dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2005 untuk KPUD sebesar

Rp3.284.685.470,00 dan telah direalisasikan sampai dengan tanggal 10 Oktober 2005

sebesar Rp1.914.154.000,00 atau 58,27%.

Bendaharawan KPUD Kota Metro mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran uang

dalam Buku Kas Umum (BKU). Setiap bulan BKU tersebut ditutup dan diperiksa oleh

Atasan Langsung Bendaharawan (Sekretaris KPUD)

Berdasarkan Pemeriksaan terhadap BKU tersebut diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Saldo menurut BKU per tanggal 10 Oktober 2005 sebesar Rp108.540.508,00.

b. Saldo kas berdasarkan pemeriksaan kas tanggal 10 Oktober 2005 sebesar

Rp54.318.500,00 terdiri dari :

1) Saldo direkening Bank Lampung sebesar Rp48.728.500,00

2) Uang tunai sebesar Rp5.590.000,00

Dengan demikian terdapat perbedaan antara saldo menurut BKU dengan saldo kas

sebesar Rp54.222.008,00 (Rp108.540.508,00 - Rp54.318.500,00).

Menurut penjelasan Bendaharawan selisih tersebut terjadi karena ada pembayaran

beban tetap untuk Kantor Akuntan Publik dan Sewa mobil yang dibayar dengan

menggunakan Uang Persediaan. Selisih antara BKU dengan saldo kas terjadi sejak bulan

Juli 2005.

Penagihan beban tetap atas biaya Kantor Akuntan Publik dan sewa mobil

dilaksanakan tanggal 11 Oktober 2005. Ketekoran kas telah tertutupi dengan adanya

pencairan beban tetap tersebut.

Page 22: 087

17

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.21 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Pasal 19 Ayat (2), yang menyatakan tugas dan tanggungjawab atasan langsung

bendaharawan KPUD atau bendaharawan Panwas meliputi :

1) melakukan pengendalian terhadap penggunaan anggaran;

2) melakukan pemeriksaan kas bendahara sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga

bulan yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas.

b. Seharusnya saldo Buku Kas Umum sama dengan saldo kas yang ada pada

bendaharawan.

Hal tersebut mengakibatkan adanya potensi penyalahgunaan keuangan daerah.

Hal tersebut disebabkan karena adanya pembayaran yang tidak sesuai prosedur serta

lemahnya pengendalian dan pengawasan Atasan Langsung Bendaharawan.

Sekretaris KPUD Kota Metro menjelaskan bahwa pembayaran tersebut terpaksa

dilakukan karena pencairan anggaran dari bagian keuangan yang terlambat.

BPK-RI merekomendasikan agar Ketua KPUD Kota Metro menegur secara tertulis

Sekretaris KPUD selaku Atasan Langsung Bendaharawan untuk meningkatkan

pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan dan penatausahaan keuangan yang

diselenggarakan Bendaharawan yang bersangkutan.

Page 23: 087

18

3. Honor Kelompok Kerja KPUD Kota Metro Melebihi Ketentuan Sebesar

Rp4.360.000,00

Dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kota Metro Tahun Anggaran 2005 jumlah Biaya Kegiatan Pilkada, yaitu untuk Belanja

Operasi dan Pemeliharaan (BOP) yang dikelola adalah sebesar Rp3.223.185.470,00 dan

telah direalisasikan sebesar Rp1.842.034.000,00 atau 57%. Dalam BOP tersebut terdapat

komponen Belanja Pegawai/Personalia yaitu untuk membiayai honor-honor KPUD,

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) bagi ketua,

anggota dan sekretaris, serta Kelompok Kerja (Pokja) KPUD, ditambah dengan uang

lembur KPUD, PPK dan PPS. Anggaran untuk Belanja Pegawai/Personalia adalah sebesar

Rp1.023.060.000,00 dan telah direalisasi sebesar Rp652.260.000,00 atau 63,75%.

Hasil pemeriksaan atas DASK KPUD Kota Metro ternyata honor untuk Pokja KPUD

dimasukkan kedalam Belanja Barang dan Jasa, yaitu pada Biaya Jasa Pihak Ketiga (Biaya

Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai) dan telah direalisasikan pembayarannya sebesar

Rp9.360.000,00. Sesuai dengan Permendagri No. 21 Tahun 2005 yaitu pada Lampiran I

tentang Harga Satuan Tertinggi Belanja Pegawai untuk honor anggota Pokja Kota adalah

10 orang per bulan sebesar Rp250.000,00/orang/bulan dengan masa kerja maksimal 2

bulan, sehingga honor maksimal Pokja Kota dalam waktu 2 bulan atau maksimal total

sebesar Rp5.000.000,00 (Rp250.000,00 x 10 x 2).

KPUD Kota Metro telah membentuk 2 Pokja yang masing-masing beranggotakan 10

orang dengan masa kerja 2 bulan. Pembayaran honornya telah direalisasikan sebesar

Rp9.360.000,00. Dengan demikian terdapat realisasi pembayaran honor Pokja tidak sesuai

ketentuan sebesar Rp4.360.000,00 (Rp9.360.000,00 – Rp5.000.000,00).

Keadaan ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun

2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No 12 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Tanggal 25 Mei 2005, yaitu pada :

Page 24: 087

19

a. Pasal 3 Ayat (1) yang menyatakan bahwa “Belanja Pilkada yang dibebankan dalam

APBD dialokasikan untuk Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Operasi

dan Belanja Kontijensi;

b. Pasal 3 Ayat (2) yang menyatakan bahwa “Belanja Pegawai dianggarkan untuk

mendanai honorarium dan uang lembur KPUD, honorarium PPK, PPS, KPPS dan

Panwas”;

c. Pasal 3 Ayat (3) yang menyatakan bahwa “Belanja Barang dan Jasa dianggarkan untuk

mendanai kebutuhan barang dan jasa dalam rangka penyelenggaraan Pilkada”;

d. Lampiran I mengenai Harga Satuan Tertinggi Belanja Pegawai.

Dari uraian kondisi dan kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi salah

pembebanan honor anggota Pokja KPUD yang seharusnya masuk ke Belanja Pegawai

dibebankan ke Belanja Barang dan Jasa serta kelebihan pembayaran honor Pokja KPUD

sebesar Rp4.360.000,00. Hal ini mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar

Rp4.360.000,00.

Hal tersebut disebabkan oleh karena Sekretaris dan Bendaharawan KPUD Kota

Metro melakukan pembayaran berdasarkan DASK KPUD Kota Metro tanpa

memperhatikan dan mentaati peraturan yang berlaku.

Sekretaris KPUD Kota Metro menjelaskan hal tersebut terjadi karena didalam

Permendagri No. 21 Tahun 2005 menyebutkan bahwa KPUD dimungkinkan untuk

membentuk POKJA lebih dari satu, serta kelemahan dalam penyusunan anggaran.

BPK-RI merekomendasikan agar Ketua KPUD Kota Metro :

a. Menegur secara tertulis Sekretaris KPUD Kota Metro selaku Atasan Langsung

Bendaharawan untuk mematuhi ketentuan tentang pengelolaan keuangan daerah yang

berlaku dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian operasional keuangan di

KPUD Kota Metro.

b. Menegur secara tertulis Atasan Langsung Bendaharawan dan Bendaharawan KPUD

Kota agar di masa yang akan datang pembayaran atas honor POKJA tersebut harus

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 25: 087

20

4. Pembayaran honor-honor diluar ketentuan yang berlaku sebanyak Rp179.925.000,00

Hasil pemeriksaan atas DASK KPUD Kota Metro terdapat honor untuk Kelompok

Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan honor

tim yang dimasukkan kedalam Belanja Barang dan Jasa, yaitu pada Biaya Jasa Pihak

Ketiga (Biaya Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai). Sesuai dengan Permendagri No. 21

Tahun 2005 yaitu pada Lampiran I tentang Harga Satuan Tertinggi Belanja Pegawai, tidak

ada disebutkan bahwa di tingkat PPK dan PPS dibentuk suatu Kelompok Kerja (Pokja).

Pembayaran honor-honor diluar ketentuan sebesar Rp179.925.000,00 terdiri dari :

a. Pembayaran Atas Honor Kelompok Kerja Sebesar Rp171.000.000,00

Dari Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan penyelenggaraan Pilkada diketahui

bahwa realisasi pembayaran atas honor Pokja PPK dan PPS se-Kota Metro adalah

sebesar Rp171.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut : Rincian Pokja

No Nama Jabatan PPK PPS

Jumlah (Rp)

1 Aldiah Bendahara PPK Metro

Pusat

8 x 9 org x Rp200.000,00 = Rp14.400.000,00

5 x 6 org x Rp150.000,00 x 5 kel = Rp22.500.000,00

36.900.000,00

2 Edi Burhanis Bendahara PPK Metro

Timur

8 x 9 org x Rp200.000,00 = Rp14.400.000,00

5 x 6 org x Rp150.000,00 x 5 kel = Rp22.500.000,00

36.900.000,00

3 Wiji Bendahara PPK Metro

Utara

8 x 9 org x Rp200.000,00 = Rp14.400.000,00

5 x 6 org x Rp150.000,00 x 4 kel = Rp18.000.000,00

32.400.000,00

4 Nasrudin Latif Bendahara PPK Metro

Barat

8 x 9 org x Rp200.000,00 = Rp14.400.000,00

5 x 6 org x Rp150.000,00 x 4 kel = Rp18.000.000,00

32.400.000,00

5 Samsu Riyadi, S.Sos Bendahara PPK Metro

Selatan

8 x 9 org x Rp200.000,00 = Rp14.400.000,00

5 x 6 org x Rp150.000,00 x 4 kel = Rp18.000.000,00

32.400.000,00

J U M L A H (Rp) 72.000.000,00 99.000.000,00 171.000.000,00

Pembayaran atas honor tersebut dilakukan oleh Bendaharawan KPUD Kota Metro

diketahui oleh Pengguna Anggaran yaitu Sekretaris KPUD Kota Metro. Pembayaran

atas honor tersebut berdasarkan atas DASK KPUD Kota Metro.

Page 26: 087

21

b. Pembayaran Atas Honor Tim Sebesar Rp8.925.000,00

Pembayaran honor kepada tim-tim yang tidak sesuai ketentuan sebesar Rp8.925.000,00

yaitu :

No Uraian Jumlah (Rp) 1 Honor Tim Seleksi Calon Anggota PPK Metro Utara 800.000,00

2 Honor Tim Seleksi Calon Anggota PPK Metro Barat 800.000,00

3 Honor Tim Seleksi Calon Anggota PPK Metro Pusat 800.000,00

4 Honor Tim Seleksi Calon Anggota PPK Metro Timur 800.000,00

5 Honor Tim Seleksi Calon Anggota PPK Metro Selatan 800.000,00

6 Honor Pembuatan Soal untuk Seleksi Calon Anggota PPK 1.200.000,00

7 Honor Panitia Tim Seleksi Calon Anggota PPK 2.150.000,00

8 Honor panitia santiaji PPK dan PPS 1.575.000,00

Keadaan ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Tanggal 25 Mei 2005, yaitu pada :

a. Pasal 3 Ayat (2) yang menyatakan bahwa “Belanja Pegawai dianggarkan untuk

mendanai honorarium dan uang lembur KPUD, honorarium PPK,PPS, KPPS dan

Panwas”;

b. Pasal 3 Ayat (3) yang menyatakan bahwa “Belanja Barang dan Jasa dianggarkan

untuk mendanai kebutuhan barang dan jasa dalam rangka penyelenggaraan

Pilkada”;

c. Lampiran I mengenai Harga Satuan Tertinggi Belanja Pegawai;

d. Lampiran V mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Pilkada Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota.

Atas permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi pembayaran atas honor

yang tidak diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2005 yang

mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp179.925.000,00.

Page 27: 087

22

Keadaan ini disebabkan Sekretaris dan Bendaharawan KPUD Kota Metro melakukan

pembayaran hanya berdasarkan atas DASK KPUD Kota Metro tanpa memperhatikan

dan mentaati peraturan yang berlaku.

Sekretaris KPUD Kota Metro menjelaskan bahwa pembayaran tersebut berdasarkan

DASK KPUD, sehingga pembayaran honor atas POKJA tersebut tetap dibayarkan.

Demikian juga honor untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) karena berkaitan

dengan kegiatan rekruitment anggota.

BPK-RI merekomendasikan agar Ketua KPUD menegur secara tertulis kepada

Sekretaris KPUD dan Bendaharawan KPUD untuk menarik kembali pembayaran atas

honor tersebut sebesar Rp179.925.000,00 serta menyetorkannya ke kas daerah.

Page 28: 087

23

5. Pengeluaran Dana Penyediaan Pembiayaan Kegiatan Operasional Tidak didukung

Bukti yang Sah Sebesar Rp37.937.300,00

KPUD Kota Metro mendapat pembiayaan dari APBN berupa Penyediaan

Pembiayaan Kegiatan Operasional (PPKO) Tahun Anggaran 2005 tanggal 28 Pebruari

2005 dianggarkan biaya kegiatan operasional sebesar Rp701.717.000,00 dan telah

direalisasikan sampai bulan September 2005 sebesar Rp322.490.820,00 atau 45,95%.

Berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti pembayaran penggunaan dana tersebut

diketahui bahwa terdapat pembayaran tanpa ditandatangani oleh Atasan Langsung

Bendaharawan KPUD Kota Metro atau hanya ditandatangani oleh Bendaharawan sebesar

Rp37.937.300,00, dengan rincian sebagai berikut : No Kwitansi No Uraian Jumlah (Rp) 1. 18 - 19/K/VIII SPPD 100.000,00 3. - SPPD 950.000,00 4. - SPPD 870.000,00 5. 28/K/VIII Biaya Pemeliharaan 510.000,00 6. 29/K/VIII Biaya ATK 72.000,00 7. 32/K/VIII Biaya Inventaris 187.500,00 8. 33,34,35/K/VIII SPPD 2.510.000,00

11. 36/K/VIII Biaya Konsumsi 88.000,00 12. 37 - 38/K/VIII SPPD 60.000,00 14. 39 - 40/K/VIII Biaya Pemeliharaan 396.000,00 16. 41/K/VIII Biaya ATK 20.000,00 17 - Biaya Foto Copy 16.000,00 18. 45/K/VIII Biaya Foto Copy 36.300,00 19. 1/K/IX Uang Kehormatan Anggota KPU 16.000.000,00 20. 2/K/IX Uang Kehormatan Sekretariat KPU 5.500.000,00 21. 4,6,7/K/IX SPPD 167.500,00 24. 11 – 14/K/IX SPPD 225.000,00 25. 15 – 16/K/IX SPPD 87.500,00 26. 18 – 20/K/IX SPPD 162.500,00 27. - Pemeliharaan Gedung/Inventaris 1.310.000,00 28. - Pemeliharaan Gedung/Inventaris 3.852.000,00 29. 21/K/IX Pemeliharaan Gedung/Inventaris 4.745.000,00 30. - Pemeliharaan Gedung/Inventaris 72.000,00

Total 37.937.300,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 3 ayat (1)

menyatakan bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan

Page 29: 087

24

perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab

dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 12 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Daerah, yaitu:

1) Pasal 19 ayat 3 yang menyatakan bahwa Tugas dan Tanggungjawab bendaharawan

KPUD dan Panwas meliputi pelaksanakan pembayaran setelah meneliti

kelengkapan dan menguji kebenaran perhitungan tagihan serta menguji

ketersediaan dana sesuai dengan perintah bayar atasan langsung bendahara;

2) Pasal 24 yang menyatakan bahwa Bendaharawan KPUD dan Bendaharawan

Panwas melakukan pembayaran berdasarkan persetujuan atasan langsung masing-

masing bendahara.

Hal tersebut mengakibatkan bukti pengeluaran tersebut belum merupakan dokumen

pertanggungjawaban yang sah sebesar Rp37.937.300,00.

Hal tersebut disebabkan karena kelalaian Bendaharawan dan Atasan Langsung

Bendaharawan dan tidak mematuhi ketentuan perundangan yang berlaku.

Sekretaris KPUD Kota Metro menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran tersebut

masih dikerjakan dan dalam proses penyelesaian.

BPK-RI merekomendasikan agar Ketua KPUD Kota Metro menegur secara tertulis

kepada Sekretaris dan Bendaharawan KPUD Kota Metro untuk melengkapi bukti-bukti

pengeluaran tersebut dan jika tidak dapat dipertanggungjawabkan, agar menyetorkan ke

kas daerah sebesar Rp37.937.300,00 serta akan diproses sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 30: 087

25

6. Terdapat Kelemahan Pembuatan Kontrak dengan Kantor Akuntan Publik (KAP)

yang Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp16.000.000,00

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Metro diikuti oleh lima pasang calon

walikota dan wakil walikota. Sesuai dengan persyaratan perundangan setiap pasangan

calon wajib menyampaikan rekening dana kampanyenya dan diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP). KPUD Kota Metro telah menunjuk KAP Farid Jahidin, Nurdiono dan

Zubaidi (FNZ) sebagai rekanan untuk mengaudit rekening dana kampanye peserta Pilkada.

Penunjukkan berdasarkan kontrak perjanjian kerja Nomor 154/PK-FNZ/V/2005 tanggal 23

Mei 2005 dan telah dibayar lunas berdasarkan SPMU BT Nomor KU/240/164/BT-

BAU/09/2005 tanggal 11 Oktober 2005 sebesar Rp20.000.000,00. Biaya audit untuk satu

pasangan rekening sebesar Rp4.000.000,00 sehingga seluruhnya sebesar Rp20.000.000,00

(Rp4.000.000,00 x 5)

Dalam kontrak antara lain terdapat hal-hal sebagai berikut :

a. Pasal 2 ayat (2) menyatakan bahwa pihak pertama selambat-lambatnya lima hari

setelah pemungutan suara, wajib menyerahkan laporan dana kampanye (dokumen dan

informasi) kepada pihak kedua dan ayat (3) menyatakan bahwa apabila dokumen dan

informasi yang diperlukan ternyata belum disiapkan pada waktu yang telah disepakati

seperti maksud pada ayat 1 diatas yang berarti kelalaian pihak pertama maka tidak

mempengaruhi biaya audit secara keseluruhan seperti pasal tiga dibawah ini.

b. Pasal 4 yaitu pihak pertama akan membayar honorarium kepada pihak kedua pada saat

kontrak kerja ditandatangani (60%) dan penyerahan laporan audit (40%).

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa :

a. Pembayaran dilaksanakan sekaligus tanpa mengikuti ketentuan perjanjian dengan

menggunakan Uang Persediaan (UP) bukan menggunakan SPMU BT sebagaimana

ketentuan pembayaran kepada pihak ketiga. Pembayaran dilaksanakan pada tanggal 30

Mei 2005 sebesar Rp12.000.000,00 dan tanggal 20 Juli 2005 sebesar Rp4.818.000,00

tanpa ada kwitansi pembayaran sesuai dengan Surat Pernyataan yang dibuat oleh

Bendaharawan KPUD dan diketahui oleh Sekretaris KPUD tanggal 18 Oktober 2005.

Page 31: 087

26

b. Pengajuan SPMU BT Nomor KU/240/164/BT-BAU/09/2005 tanggal 11 Oktober 2005

sebesar Rp20.000.000,00 ditujukan ke KAP FNZ seharusnya langsung kerekeningnya

tetapi pada kenyataannya pencairan SPMU tersebut dikuasakan kepada salah seorang

PNS staf sekretariat yaitu Sdr. Tarmizi.

c. Rekening pasangan peserta Pilkada yang diaudit hanya satu sedangkan empat rekening

pasangan lainnya tidak diaudit sehingga yang dibayar seharusnya hanya

Rp4.000.000,00 bukan yang Rp20.000.000,00. Dengan demikian terdapat pemborosan

sebesar Rp16.000.000,00 (Rp20.000.000,00 – Rp4.000.000,00).

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.21 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah yaitu :

a. Pasal 26 ayat (1) untuk keperluan pembayaran tunai sehari-hari uang persediaan pada

bendahara KPUD dan bendahara Panwas paling tinggi Rp10.000.000,00.

b. Pasal 27 ayat (1) untuk pembayaran kewajiban berdasarkan tagihan/permintaan

pembayaran yang diajukan oleh pihak ketiga, Ketua KPUD menyampaikan surat

permintaan dana kepada Sekretariat Daerah melalui Bendaharawan Sekretariat Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp16.000.000,00.

Hal tersebut terjadi karena Sekretaris KPUD Kota Metro selaku pengguna anggaran

tidak cermat dalam membuat perjanjian dengan pihak ketiga.

Sekretaris KPUD Kota Metro menyatakan bahwa Surat Perintah Kerja (SPK) dengan

KAP FNZ telah dibuat dan ditandatangani jauh sebelum batas akhir penyerahan laporan

dana kampanye untuk 5 (lima) pasang calon yang ditetapkan. Namun sampai batas akhir

penyerahan laporan dana kampanye hanya 1 (satu) pasangan calon saja yang

menyerahkan. Disamping itu, KPUD juga dituntut untuk segera menetapkan KAP yang

akan mengaudit dan mengalami kesulitan untuk mencari KAP bila biaya audit dihitung

perpasangan calon.

Page 32: 087

27

BPK-RI merekomendasikan kepada Ketua KPUD Kota Metro untuk menegur secara

tertulis Sekretaris KPUD Kota Metro agar lebih teliti dan cermat dalam membuat

perjanjian dengan pihak ketiga dan menagih kelebihan pembayaran sebesar

Rp16.000.000,00 atas KAP FNZ serta menyetorkan ke Kas Daerah.

Page 33: 087

28

7. Kemahalan Harga Pengadaan Barang yang Merugikan Keuangan Daerah Sebesar

Rp4.282.000,00

KPUD Kota Metro dalam Tahun Anggaran 2005 menganggarkan Belanja Modal

Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp40.500.000,00 dan sampai dengan

September 2005 telah direalisasikan sebesar Rp40.020.000,00 atau 98%.

Pemeriksaan atas bukti-bukti pelaksanaan pengadaan barang yaitu pada Surat

Perintah Kerja No. 027/75/KPU.8-M/2005 tanggal 8 Juni 2005 diketahui :

a. Pengadaan AC ½ PK merk National dan printer, namun spesifikasi printer tidak

disebutkan dalam perjanjian pengadaan.

b. Terjadi kemahalan harga pengadaan barang sebesar Rp4.282.000,00 dengan

menaikkan harga satuan barang diatas Standarisasi Harga Satuan Barang kebutuhan

Pemerintah Kota Metro TA 2005 sesuai Keputusan Walikota Metro No.

43/KPTS/10/2005 tanggal 20 April 2005.

Rincian pengadaan barang sebagai berikut : (Dalam Rupiah)

No Jenis Unit Harga Kontrak Harga Satuan Pemerintah Kota Metro

Selisih Total Selisih

1 2 3 4 5 6 7 = 3 x 6

1. AC ½ PK 4 3.000.000,00 2.187.000,00 813.000,00 3.252.000,00

2. Printer 2 990.000,00 475.000,00 515.000,00 1.030.000,00

T O T A L 4.282.000,00

c. Berdasarkan berita acara pemeriksaan barang No.027/78/KPUD.8-M/2005 tanggal 11

Juni 2005, diketahui bahwa pengadaan AC ½ PK adalah merk National. Namun dari

hasil pemeriksaan fisik dan daftar barang inventaris tahun 2005 diketahui bahwa AC ½

PK yang diterima adalah merk Crystal, sehingga terdapat perbedaan spesifikasi barang

yang diminta dengan barang yang diterima.

Page 34: 087

29

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan:

a. Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah pasal 13 Ayat (1) dan (3) yang menyatakan bahwa :

1) Pengguna barang/jasa wajib memiliki Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang

dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat

dipertanggungjawabkan.

2) HPS digunakan sebagai alat untuk menilai kewajaran termasuk rinciannya

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan

dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

pasal 4 yang menyatakan bahwa penentuan standar harga satuan tertinggi untuk belanja

barang/jasa dan operasi ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah yang

mempertimbangkan azas efisiensi, kepatutan dan kewajaran yang disesuaikan dengan

harga yang berlaku setempat.

c. Keputusan Walikota Kota Metro No. 43/KPTS/10/2005 tentang Standarisasi Harga

Barang/Jasa untuk Keperluan Pemerintah Kota Metro TA. 2005 tanggal 20 April 2005,

yaitu ketetapan kedua yang menyebutkan bahwa Standarisasi Harga ini merupakan

harga maksimal (sudah termasuk PPn) untuk suatu keperluan Pemerintah Kota Metro.

Hal tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp4.282.000,00.

Hal tersebut disebabkan karena Panitia Pemeriksa Barang, Panitia Pengadaan Barang

serta Sekretaris KPUD Kota Metro bekerja tidak cemat dalam pengadaan barang yang

kurang berkualitas atau tidak sesuai spesifikasi dan adanya indikasi pihak-pihak yang

mengambil keuntungan dari selisih harga tersebut.

Sekretaris KPUD Kota Metro menyatakan memang benar terdapat ketidaksesuaian

merek dalam SPK dengan barang yang diterima serta selisih harga satuan barang yang

disebabkan keteledoran Panitia Pengadaan Barang, Panitia Pemeriksa Barang dan

Sekretaris KPUD Kota Metro.

Page 35: 087

30

BPK-RI merekomendasikan agar :

a. Ketua KPUD Kota Metro untuk memperingatkan secara tertulis kepada Sekretaris

KPUD Kota Metro untuk mematuhi ketentuan yang berlaku serta bertanggungjawab

untuk mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar Rp4.282.000,00 dan

menyetorkannya ke Kas Daerah.

b. Sekretaris KPUD Kota Metro untuk memperingatkan secara tertulis kepada Panitia

Pemeriksa Barang dan Panitia Pengadaan Barang untuk mematuhi ketentuan yang

berlaku dan berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan.

Page 36: 087

31

8. Pengangaran dan Realisasi Belanja Modal Tidak sesuai Ketentuan Sebesar

Rp72.343.000,00

Daftar Anggaran Satuan Kerja (DASK) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)

Kota Metro Tahun Anggaran 2005 dianggarkan Belanja Modal sebesar Rp61.500.000,00

dan sampai dengan September 2005 telah direalisasikan sebesar Rp60.620.000,00 atau

98%. Sedangkan untuk Panitia Pengawas (Panwas) Kota Metro Tahun Anggaran 2005

dianggarkan Belanja Modal sebesar Rp13.750.000,00 dan sampai dengan September 2005

telah direalisasikan sebesar Rp11.723.000,00 atau 85,26%.

a. Belanja Modal KPUD sebesar Rp60.620.000,00

Belanja Modal tersebut terdiri dari Belanja Modal Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga

dan Belanja Modal Alat-alat Studio dan Komunikasi yang telah direalisasikan masing-

masing sebesar Rp40.020.000,00 dan Rp20.600.000,00, dengan rincian sebagai

berikut: (Dalam Rupiah)

No Uraian Jenis Barang Unit Harga Satuan Jumlah

A. Belanja Modal Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga

1. Belanja Modal Alat-alat Kantor Brangkas 1 3.400.000,00 3.400.000,00

Filling Cabinet 4 850.000,00 3.400.000,00

2. Belanja Modal Alat-alat RT Pembelian AC ½ PK

4 3.000.000,00 12.000.000,00

Dispenser 4 385.000,00 1.540.000,00

3. Belanja Modal Komputer Printer 2 990.000,00 1.980.000,00

4. Belanja Modal Meubelair Lemari Arsip 6 2.950.000,00 17.700.000,00

Jumlah A 40.020.000,00

B. Belanja Modal Alat-alat Studio & Komunikasi

Belanja Modal Alat-alat Komunikasi Pesawat RIG 4 2.900.000,00 11.600.000,00

HT Alinco DJ 196 6 1.500.000,00 9.000.000,00

Jumlah B 20.600.000,00

Total A + B 60.620.000,00

Page 37: 087

32

b. Panitia Pengawas Kota Metro Sebesar Rp11.723.000,00

Belanja Modal tersebut terdiri dari Belanja Modal Jaringan, Belanja Modal Alat-alat

Kantor dan Rumah Tangga dan Belanja Modal Alat-alat Studio dan Komunikasi yang

telah direalisasikan masing-masing sebesar Rp1.223.000,00, Rp550.000,00 dan

Rp9.950.000,00, dengan rincian sebagai berikut : (Dalam Rupiah)

No Uraian Jenis Barang Unit Harga Satuan Jumlah

A. Belanja Modal Jaringan

1. Belanja Modal Jariangan Air Minum 1 750.000,00 750.000,00

2. Belanja Modal Jaringan Telepon 1 473.000,00 473.000,00

Jumlah A 1.223.000,00

B. Belanja Modal Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga

Belanja Modal Alat-alat Kantor Pompa Air 1 550.000,00 550.000,00

Jumlah B 550.000,00

C. Belanja Modal Alat-alat Studio & Komunikasi

Belanja Modal Alat-alat Komunikasi HT 10 950.000,00 9.950.000,00

Jumlah C 9.950.000,00

Total A + B + C 11.723.000,00

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun

2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah yaitu Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa belanja Pilkada yang

dibebankan dalam APBD dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja Barang dan Jasa,

belanja operasi dan belanja kontinjensi.

Hal tersebut mengakibatkan ketidakwajaran pertanggungjawaban keuangan sebesar

Rp72.343.000,00 terdiri dari Belanja Modal KPUD sebesar Rp60.620.000,00 dan Belanja

Modal Panwas sebesar Rp11.723.000,00

Hal ini disebabkan oleh ketidakpatuhan dan ketaatan Tim Penyusun Anggaran KPUD

dan Panwas Kota Metro terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sekretaris KPUD Kota Metro menyatakan bahwa pada saat penyusunan Rencana

Anggaran Satuan Kerja (RASK), Tim Penyusun Anggaran KPUD Kota Metro belum

menerima Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2005 sehingga Daftar Anggaran

Page 38: 087

33

Satuan Kerja (DASK) yang telah disahkan melalui APBD menjadi acuan pendanaan

penyelenggaraan Pilkada. Sedangkan Bendaharawan Panwas Kota Metro menyatakan

bahwa anggaran Panwas kota Metro dibuat bersama antara Panwas Pilkada dan pemerintah

kota Metro serta telah disetujui oleh DPRD kota Metro dalam DASK. DASK tersebut

dipakai sebagai acuan pembiayaan Panwas karena sebagian tahapan Pilkada sudah berjalan

sebelum Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 12 Tahun 2005 diundangkan sehingga

penyesuaian-penyesuaian alokasi anggaran tidak dapat dilakukan. Selain itu, pengeluaran

tersebut dilakukan untuk memfasilitasi Panwas Pilkada dalam menunjang tugas dan

tanggungjawabnya.

BPK-RI merekomendasikan agar Ketua KPUD dan Ketua Panwas Kota Metro

memerintahkan secara tertulis kepada Panitia Anggaran KPUD dan Panwas Kota Metro

untuk tidak semena-mena menganggarkan satuan biaya yang nyata-nyata tidak

diperkenankan menurut ketentuan peraturan yang berlaku.

Page 39: 087

34

9. Pembayaran Honor Kepada Panwas Sukarelawan Kota Metro Tidak Sesuai

Ketentuan Sebesar Rp32.900.000,00

Pemerintah Kota Metro telah menganggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2005 untuk Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada

sebesar Rp376.286.010,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp369.145.230,00.

Hasil pemeriksaan terhadap Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Panwas

Kota Metro antara lain terdapat biaya jasa pihak ketiga dengan rincian obyek yaitu untuk

biaya Panwas Sukarelawan sebesar Rp33.000.000,00. Panwas sukarelawan tersebut

berjumlah satu orang untuk tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan jumlah TPS

sebanyak 330 TPS. Pembayaran kepada Panwas Sukarelawan telah dilaksanakan pada

bulan Juli 2005 sebesar Rp32.900.000,00 untuk 329 orang Panwas sukarelawan masing-

masing sebesar Rp100.000,00.

Pembentukan Panwas sukarela tersebut berdasarkan SK Ketua Panwas Kota Metro

No12/PANWAS/K-MTR/KPTS/VI/2005 tanggal 23 Juni 2005 tentang Pembentukan

Panitia Pengawas Sukarelawan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota

Metro.

No. Kecamatan Jumlah Panwas Sukarela

Honor (Rp) PPh 5% (Rp)

1. Metro Pusat 106 10.600.000,00 530.000,00 2. Metro Timur 84 8.400.000,00 420.000,00 3. Metro Barat 54 5.400.000,00 270.000,00 4. Metro Utara 60 6.000.000,00 300.000,00 5. Metro Selatan 25 2.500.000,00 125.000,00 Jumlah 329 32.900.000,00 1.645.000,00

Penganggaran dan pembayaran kepada Panwas sukarelawan tersebut tidak sesuai

ketentuan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.21 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah lampiran I tentang Harga Satuan Tertinggi Belanja Pegawai dan Lampiran II

Page 40: 087

35

tentang Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Pilkada tidak mengatur tentang adanya

Panwas Sukarela.

Hal tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar Rp32.900.000,00.

Hal tersebut terjadi karena :

a. Panitia Anggaran dalam menyusun dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran

Pilkada tidak berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

b. Ketua Panwas bekerja tidak cermat.

Bendaharawan Panwas Kota Metro menyatakan bahwa Peraturan Menteri Dalam

Negeri No.21 Tahun 2005 dibuat setelah Daftar Anggaran Satuan Kerja (DASK) disetujui

oleh DPRD Kota Metro dan beberapa tahapan Pilkada Kota Metro sudah jalan yang mana

salah satunya adalah pembentukan Panwas Sukarela.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Kota Metro untuk menegur secara

tertulis Panitia Anggaran dan Ketua Panwas Kota Metro atas kelalaiannya dalam

menyusun dan merealisasaikan honor Panitia Pengawas Sukarela.

Page 41: 087

36

10. Barang Inventaris Panitia Pengawas Belum diserahkan Kepada Pemerintah Daerah

Senilai Rp33.450.000,00

Panitia Pengawas (Panwas) Kota Metro Tahun Anggaran 2005 menganggarkan

belanja kegiatannya selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebesar

Rp376.286.010,00 dan sampai dengan September 2005 telah direalisasikan sebesar

Rp369.145.230,00.

Dari anggaran yang telah direalisasikan tersebut terdapat pengeluaran yang

digunakan untuk pembelian barang-barang inventaris Panwas Kota Metro dan Panwas

Kecamatan ,dengan rincian sebagai berikut : (Dalam Rupiah)

No Uraian Jenis Barang Unit Harga Satuan Jumlah

1. TV 21 Inch Sony KV.HW.21 M.50 1 1.900.000,00 1.900.000,00

2. Kipas Angin National 8 500.000,00 4.000.000,00

3. Camera Digital - 1 9.000.000,00 9.000.000,00

4. Handy Cam - 1 9.500.000,00 9.500.000,00

5. HT - 10 995.000,00 9.950.000,00

Total 33.450.000,00

Berdasarkan konfirmasi dengan Ketua dan Bendaharawan Panwas Kota Metro

diketahui bahwa barang-barang inventaris tersebut masih disimpan pada masing-masing

Panwas Kecamatan ( 5 buah kipas angin dan 5 buah HT) sedangkan sisanya tersimpan di

rumah Ketua Panwas Kota Metro Tahun 2005.

Barang-barang Inventaris tersebut seharusnya telah dikembalikan tanggal 25 Agustus

2005 atau seminggu setelah pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada 18

Agustus 2005.

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam No. 21 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah pasal 32A ayat (1) yang menyatakan bahwa ketua Panwas menyampaikan laporan

pertanggungjawaban belanja Pilkada yang disertai dengan berita acara serah terima sisa

barang persediaan yang pengadaannya bersumber dari APBD dan/atau sarana prasarana

Page 42: 087

37

Pemerintah Daerah yang digunakan untuk Pilkada kepada Kepala Daerah paling lambat 1

minggu setelah pengucapan sumpah/janji Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang

terpilih dilantik.

Hal tersebut mengakibatkan terbukanya peluang hilangnya barang-barang inventaris

Panwas Kota Metro.

Hal ini disebabkan karena Ketua Panwas Kecamatan dan Panwas Kota Metro belum

menyerahkan barang-barang tersebut kepada Pemerintah Daerah yang dibuktikan dengan

berita acara serah terima.

Bendaharawan Panwas Kota Metro menyatakan bahwa pengadaan barang inventaris

kantor sebesar Rp33.450.000,00 akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kota Metro.

BPK-RI merekomendasikan agar Walikota Kota Metro memerintahkan kepada para

ketua Panwas Pilkada tahun 2005 untuk menyerahkan barang inventaris kantor tersebut

kepada Pemerintah Kota Metro dan jika tidak dilaksanakan akan diproses sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

Page 43: 087

38

11. Terdapat Sisa Kas dan Pajak yang Telah Dipungut Pada Bendaharawan Panwas

Belum Disetor Ke Kas Daerah Sebesar Rp12.291.380,00

Untuk mengawasi pelaksanaan Pilkada Kota Metro DPRD kota Metro telah

membentuk Panitia Pengawas (Panwas) berdasarkan SK DPRD No177/05/DPRD-

KM/2005 tanggal 4 April 2005. Masa kerja Panwas tersebut berakhir setelah 1 bulan dari

tanggal pelantikan Walikota Metro. Panwas telah dibubarkan oleh DPRD berdasarkan SK

No.177/7/DPRD-KM/2005 tanggal 19 September 2005 tentang Pemberhentian

keanggotaan Panitia Pengawas Kota dan Panitia Pengawas Kecamatan Pemilihan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Metro.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas Panwas telah dianggarkan dalam Dokumen

Anggaran Satuan Kerja sebesar Rp376.286.010,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp369.145.230,00. Bendaharawan Panwas Pilkada Kota Metro mencatat setiap

penerimaan dan pengeluaran uang dari DASK tersebut.

Hasil pemeriksaan terhadap Kas Bendaharawan pada tanggal 18 Oktober 2005

diketahui bahwa terdapat saldo kas sebesar Rp12.291.380,00 dengan rician sebagai

berikut:

a. Sisa dana Pilkada sebesar Rp7.140.780,00, yaitu jumlah penerimaan sebesar

Rp376.286.010,00 sedangkan jumlah pengeluaran sebesar Rp369.145.230,00.

b. Pajak PPN/PPh yang telah dipungut tetapi belum disetorkan oleh bendahawan ke Kas

Negara sebesar Rp5.150.600,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.21 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah yaitu :

a. Pasal 29 menyatakan bahwa apabila sampai dengan berakhirnya kegiatan pelaksanaan

Pilkada masih terdapat sisa dana APBD pada Bendahara KPUD atau Bendahara

Pengawas wajib disetor sepenuhnya ke Kas Daerah.

b. Pasal 32A ayat (1) menyatakan bahwa Ketua Panwas menyampaikan laporan

Page 44: 087

39

pertanggungjawaban belanja Pilkada yang disertai dengan berita acara serah terima

sisa barang persediaan yang pengadaannya bersumber dari APBD dan atau sarana dan

prasarana Pemerintah Daerah yang digunakan untuk Pilkada kepada Kepala Daerah

paling lambat 1 minggu setelah pengucapan sumpah/janji Kepala Daeah/Wakil Kepala

Daerah yang terpilih dilantik.

Hal tersebut mengakibatkan terbuka peluang untuk penyalahgunaan keuangan

daerah.

Hal ini disebabkan karena pengendalian dan pengawasan oleh Atasan Langsung

Bendaharawan yang lemah.

Bendaharawan Panwas Kota Metro menyatakan bahwa memang terdapat sisa dana

Pilkada sebesar Rp7.140.780,00 dan pajak PPN/PPh yang belum dibayar sebesar

Rp5.150.600,00

BPK-RI merekomendasikan agar Bendaharawan Panwas Kota Metro segera

menyetorkan sisa dana Pilkada sebesar Rp7.140.780,00 ke Kas Daerah serta membayar

pajak PPN/PPh sebesar Rp5.150.600,00. Jika tidak dilaksanakan akan diproses sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.