08410103ghkjff6u

11
DAMPAK KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH (Studi Pada Anak Taman Kanak-kanak PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya) Gita Hermawati 1) Lilik Hidayani SKM, M.Si, dan Kiki Korneliani SKM, M.Kes 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Gizi Universitas Siliwangi ([email protected]) 1) Dosen Pembimbing Bagian Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi 2) ABSTRAK Karies gigi akan menyebabkan rasa sakit sehingga mempengaruhi asupan makanan yang pada akhirnya akan mempengaruhi status gizi anak. Disebabkan oleh tiga faktor yang berhubungan yaitu makanan, host dan bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak konsumsi makanan kariogenik terhadap keparahan karies gigi pada murid Taman Kanak-kanak PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan survei dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi dan sampel sebanyak 74 anak, instrumen penelitian kuesioner dan lembar observasi, teknik analisis yang digunakan analisis univariat tabel distribusi frekuensi dan uji bivariat yaitu dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan anak di Taman Kanak-kanak PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi, sebagian besar (73%) sering mengkonsumsi makanan kariorgenik, sebanyak 86,5% memiliki indeks plak kategori buruk dan sebanyak 77% memiliki keparahan karies gigi pada kategori tinggi. Ada hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan kariogenik (p value 0,000 indeks plak 0,000) terhadap keparahan karies gigi. Penelitian ini menyarankan kepada sekolah untuk mengurangi atau membatasi frekuensi makanan kariogenik anak dan memberikan batasan kepada penjual makanan di sekitar sekolah adalah sebagai salah satu upaya mencegah karies gigi. Kata Kunci : Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah Kepustakaan : 2007-2012

description

jgfjgfj

Transcript of 08410103ghkjff6u

Page 1: 08410103ghkjff6u

DAMPAK KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

(Studi Pada Anak Taman Kanak-kanak PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

Gita Hermawati 1)

Lilik Hidayani SKM, M.Si, dan Kiki Korneliani SKM, M.Kes 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Gizi Universitas Siliwangi ([email protected]) 1)

Dosen Pembimbing Bagian Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi 2)

ABSTRAK

Karies gigi akan menyebabkan rasa sakit sehingga mempengaruhi asupan makanan yang pada akhirnya akan mempengaruhi status gizi anak. Disebabkan oleh tiga faktor yang berhubungan yaitu makanan, host dan bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak konsumsi makanan kariogenik terhadap keparahan karies gigi pada murid Taman Kanak-kanak PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan survei dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi dan sampel sebanyak 74 anak, instrumen penelitian kuesioner dan lembar observasi, teknik analisis yang digunakan analisis univariat tabel distribusi frekuensi dan uji bivariat yaitu dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan anak di Taman Kanak-kanak PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi, sebagian besar (73%) sering mengkonsumsi makanan kariorgenik, sebanyak 86,5% memiliki indeks plak kategori buruk dan sebanyak 77% memiliki keparahan karies gigi pada kategori tinggi. Ada hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan kariogenik (p value 0,000 indeks plak 0,000) terhadap keparahan karies gigi. Penelitian ini menyarankan kepada sekolah untuk mengurangi atau membatasi frekuensi makanan kariogenik anak dan memberikan batasan kepada penjual makanan di sekitar sekolah adalah sebagai salah satu upaya mencegah karies gigi.

Kata Kunci : Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

Kepustakaan : 2007-2012

Page 2: 08410103ghkjff6u

ABSTRACT

THE IMPACT OF CARIOGENIC FOOD CONSUMPTION TO THE PRE-SCHOOL (STUDENTS SERIOUS TEETH CARIES A CASE STUDY OF

STUDENTS IN TAMAN KANAK-KANAK PGRI HANDAYANI KECAMATAN MANGKUBUMI TASIKMALAYA CITY).

Caries teeth will cause pain when chewing and thus affect food intake that will ultimately affect to nutritional children status. It is caused by three factors that still connection between food, host and bacteria. The aim of this research is to know the impact of cariogenic food consumption to the preschool students’ serious teeth caries a case study of Taman Kanak-kanak PGRI Handayani this research uses survey method with cross sectional design with population and sample 74 people/student. The instrument of this research uses questioner and two paper observation. Technique of analysis the data that the writer uses in this research is analysis univariat by percentage and bivariat by chi-square test. The result of this research show that most of the students in Taman Kanak-kanak about 74% always consumption cariogenic food 86,5% have medium plaque indeks category and 77% have serious theeth caries in the high category. From this research we can know that there is the correlation between the habitual consumption cariogenic food to the teeth caries with the (p value 0,000 p value 0,000). Decrease or limits cariogenic food and give the limitation to the food seller in school is on of the effort to prevent teeth caries to the student in pre-school. Key words : cariogenic food consumption, dental caries, pre-school. Reference : 2007 – 2012

Page 3: 08410103ghkjff6u

I. PENDAHULUAN

Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai oleh

rusaknya email dan dentin yang progresif yang disebabkan oleh keaktifan

metabolisme plak bakteri. Disebabkan oleh tiga faktor yang berhubungan

yaitu makanan, host dan bakteri (Behrman, 2002). Proses karies gigi ditandai

dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, terjadinya invasi

bakteri dan kerusakan pada jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri

(Riyanti, 2005). Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut akan mempengaruhi

asupan makanan dan intake gizi yang mengakibatkan gangguan-gangguan

pertumbuhan yang akan mempengaruhi status gizi sehingga dapat

menyebabkan menurunnya fungsi biologis tubuh atau malnutrisi (Hamrui,

2009).

prevalensi karies gigi semakin tinggi, Survey Kesehatan Rumah

Tangga (SKRT) 2009 menunjukkan bahwa 73% penduduk Indonesia

menderita karies gigi. 85,17% anak usia pra sekolah menderita karies gigi

dengan rata-rata def-t(decayed adalah jumlah dari gigi karies yang masih bisa

ditambal(d), extracted adalah untuk gigi karies yang tidak dapat ditambal lagi

atau gigi dicabut (e), filled adalah untuk gigi karies yang sudah ditambal (f).

adalah 6,03.penelitian ini menyatakan hampir Sembilan dari sepuluh anak

yang diteliti menderita karies gigi dengan rincian bahwa rata-rata harus

dicabut satu gigi tiap anak dan yang harus ditambal rata-rata lima gigi tiap

anak (Ruslawati,2009). Di Jawa barat terdapat 80% anak prasekolah yang

menderita karies gigi dikarenakan tidak menyikat gigi dan mengkonsumsi

makanan kariogenik (Susilawati, 2009). Sedangkan standar mutu pelayanan

kesehatan gigi di kota Tasikmalaya baru mencakup pada anak usia Sekolah

Dasar dengan diadakannya Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Hal ini

menyebabkan tidak adanya angka yang menunjukkan berapa besar karies gigi

pada anak usia prasekolah di Tasikmalaya. Berdasarkan hal tersebut di atas,

dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dampak konsumsi

Page 4: 08410103ghkjff6u

makanan kariogenik terhadap keparahan karies gigi di Taman Kanak-kanak

PGRI Handayani Kecamatan Sambongsari Kota Tasikmalaya

II. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan desain cross

sectional yaitu suatu penelitian dimana pengumpulan variabel bebas, variabel

terikat dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus (Notoatmodjo, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid TK PGRI Handayani

sebanyak 74 orang.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan konsumsi

makanan kariogenik. Di ukur dengan menggunakan FFQ (Food Frequency

Questioner) kualitatif (Melly G tan, 1970).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keparahan karies gigi yaitu

derajat keparahan yang di ukur dari indeks def-t (decayed adalah jumlah dari

gigi karies yang masih bisa ditambal(d), extracted adalah untuk gigi karies

yang tidak dapat ditambal lagi atau gigi dicabut (e), filled adalah untuk gigi

karies yang sudah ditambal (f).

III. PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden

Dari 74 sampel anak TK didapatkan jumlah anak yang berkisar

antara 4 tahun sampai dengan 6 tahun 2 bulan dengan rata-rata usia 5

tahun 2 bulan.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Data Statistik Responden Berdasarkan Umur

Umur Nilai Statistik

Max 6,2 Min 4,0 Mean 5,214 Standar Deviasi 0,5193

Page 5: 08410103ghkjff6u

Dari sampel anak TK didapatkan jumlah anak yang berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan. Dengan jumlah anak perempuan lebih

banyak.

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak di TK PGRI Handayani Tasikmalaya

No Kebiasaan Konsumsi

Makanan F %

1 Laki-laki 31 41.9

2 Perempuan 43 58.1

Total 74 100

Rata-rata skor kebiasaan konsumsi tiap jenis makanan kariogenik

diperoleh dengan cara menjumlahkan skor frekuensi konsumsi tiap jenis

makanan seluruh responden kemudian dibagi dengan jumlah responden

(74 murid TK) (Melly G Tan, 1970).

Gambar 1 Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik pada Anak TK PGRI

Handayani Tasikmalaya

51.4

35.1

52.7

28.4

45.948.6

14.9

28.4

62.2

17.6

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Rata

-rata

Skor

Kebia

saan M

akanan

Permen Coklat Gulali Wafer Chiki kue kering Roti Isi Es krim Susu Biskuit

Page 6: 08410103ghkjff6u

Gambar 1 menunjukkan bahwa makanan kariorgenik yang sering

dikonsumsi oleh anak di TK PGRI adalah susu yaitu sebanyak 38 atau

62,16% susu dikonsumsi oleh anak-anak paling sedikit 4 kali dalam satu

minggu, hal itu selain disukai oleh anak-anak, juga dikarenakan para orang tua

menyediakan dan menganjurkan anak-anaknya untuk meminum susu. Susu

memiliki kandungan gula dan karbohidrat yang cukup tinggi dan jika tidak

didukung dengan perawatan gigi dapat membentuk plak yang pada akhirnya

dapat merusak struktur gigi.

Untuk menilai kebiasaan mengkonsumsi makanan kariogenik di bagi

dalam 2 kategori yaitu jarang jika skor < 25 dan sering jika skor > 25. Secara

lengkap hasil penaliannya dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik pada Anak TK PGRI Handayani Tasikmalaya

No Kebiasaan Konsumsi

Makanan F %

1 Sering (jika total skor ≥ 25) 54 73.0

2 Jarang (jika total skor < 25) 20 27.0

Total 74 100

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa sebagian besar anak di

TK PGRI Handayani Tasikmalaya sering mengkonsumsi makanan

kariogenik yaitu sebanyak 44 atau 73%, sedangkan sebanyak 20 atau 27%

anak jarang mengonsumsi makanan kariogenik.

Hasil pemeriksaan aries gigi pada anak prasekolah PGRI

Handayani Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya mennjukan bahwa

sejumlah anak mengalami

Untuk mengetahui keparahan karies gigi pada anak di TK PGRI

Handayani Tasikmalaya dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan

sonde, penusuk alat, dan hasil pemeriksaan diperoleh indeks rata-rata def-t

Page 7: 08410103ghkjff6u

sebesar 6,89 dengan indeks def-t terkecil 0 dan indeks def-t terbesar 16.

Dalam penelitian ini keparahan karies gigi di kelompokkan menjadi 2

kriteria yaitu rendah jika def-t kurang dari 2,6 dan tinggi jika lebih dari

2,7. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.3

Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keparahan Karies Gigi Pada Anak TK PGRI Handayani Tasikmalaya

No Keparahan Karies Gigi F %

1 Sangat Rendah (Indeks def-t < 1,1) 13 17,6

2 Rendah (Indeks def-t 1,2 - 2,6) 4 5,4

3 Sedang (Indeks def-t 2,7 - 4,4) 4 5,4

4 Tinggi (Indeks def-t 4,5 - 6,6) 10 13,5

5 Sangat Tinggi (Indeks def-t > 6,6) 43 58,1

Total 74 100

Untuk kepentingan analisis data dikategorikan menjadi 2 kategori

yaitu tinggi jika indek def-t lebih dari 2,7 dan rendah jika indek def-t kurang

dari 2,6 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4

Keparahan Karies Gigi Pada Anak TK PGRI Handayani Tasikmalaya

No Keparahan Karies Gigi F %

1 Tinggi (Indeks def-t > 2,7) 57 77.0

2 Rendah (Indeks def-t < 2,6) 17 23.0

Total 74 100

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa keparahan karies gigi pada anak di TK

PGRI Handayani Tasikmalaya, sebagian besar (77%) memiliki keparahan

karies gigi dengan kriteria tinggi dan sisanya sebanyak 23% memiliki

keparahan karies gigi dengan kriteria rendah.

Untuk mengetahui keparahan karies gigi pada anak di TK PGRI

Handayani Tasikmalaya dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sonde,

penusuk alat, dan hasil pemeriksaan diperoleh indeks rata-rata def-t sebesar

Page 8: 08410103ghkjff6u

6,89 dengan indeks def-t terkecil 0 dan indeks def-t terbesar 16. Dalam

penelitian ini keparahan karies gigi di kelompokkan menjadi 2 kriteria yaitu

rendah jika def-t kurang dari 2,6 dan tinggi jika lebih dari 2,7. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5 Distribsi Frekuensi Keparahan Karies Gigi Pada Anak TK PGRI Handayani Tasikmalaya

No Keparahan Karies Gigi F %

1 Sangat Rendah (Indeks def-t < 1,1) 13 17,6

2 Rendah (Indeks def-t 1,2 - 2,6) 4 5,4

3 Sedang (Indeks def-t 2,7 - 4,4) 4 5,4

4 Tinggi (Indeks def-t 4,5 - 6,6) 10 13,5

5 Sangat Tinggi (Indeks def-t > 6,6) 43 58,1

Total 74 100

Untuk kepentingan analisis data dikategorikan menjadi 2 kategori

yaitu tinggi jika indek def-t lebih dari 2,7 dan rendah jika indek def-t kurang

dari 2,6 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.6.

Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keparahan Karies Gigi Pada Anak TK PGRI Handayani Tasikmalaya

No Keparahan Karies Gigi F %

1 Tinggi (Indeks def-t > 2,7) 57 77.0

2 Rendah (Indeks def-t < 2,6) 17 23.0

Total 74 100

Tabel 1.6 menunjukkan bahwa keparahan karies gigi pada anak di

TK PGRI Handayani Tasikmalaya, sebagian besar (77%) memiliki

keparahan karies gigi dengan kriteria tinggi dan sisanya sebanyak 23%

memiliki keparahan karies gigi dengan kriteria rendah.

Page 9: 08410103ghkjff6u

Tabel 1.7 Table Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap Keparahan Karies Gigi Pada

Anak TK PGRI Handayani Tasikmalaya

Konsumsi Makanan

Kariogenik

Keparahan Karies Gigi

P Value

OR 95% Cl

Tinggi Rendah Jumlah

n % N % N %

Sering 51 92,7 4 7,3 55 100 0,000

27,625 (6,785-

112,482) Jarang 6 31,6 13 68,4 19 100 Jumlah 57 77 17 23 74 100

Tabel 1.7 menunjukkan bahwa pada anak yang memiliki

keparahan karies gigi kategori tinggi sebagian besar (92,7%) sering

mengonsumsi makanan kariogenik, sedangkan pada anak yang memiliki

keparahan karies gigi kategori rendah sebagian besar (68,4%) jarang

mengonsumsi makanan kariogenik.

Berdasarkan hasil uji chi square di peroleh nilai p value 0,000

yang lebih kecil dari 0,05, artinya ada hubungan antara kebiasaan

konsumsi makanan kariogenik terhadap keparahan karies gigi pada Anak

di TK PGRI Handayani Tasikmalaya. Dari hasil analisis diperoleh nilai

Odd Ratio (OR) 27,625 dengan 95% Cl (6,785 - 112,482) yang berarti

bahwa anak yang sering mengkonsumsi makanan kariogenik mempunyai

peluang 27,625 kali mengalami keparahan karies gigi pada kategori tinggi

Berdasarkan hasil uji chi square di peroleh nilai p value 0,000

yang lebih kecil dari 0,05, artinya ada hubungan antara plak terhadap

keparahan karies gigi pada Anak di TK PGRI Handayani Tasikmalaya.

Page 10: 08410103ghkjff6u

Dari hasil analisis diperoleh nilai Odd Ratio (OR) 63,00 dengan 95% Cl

(7,017 - 565,617) yang berarti bahwa anak yang memiliki keberadaan plak

pada kategori tidak baik mempunyai peluang 63,00 kali mengalami

keparahan karies gigi pada kategori tinggi.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagian besar anak

menderita karies gigi dengan rata-rata indeks karies gigi 6,89, dimana

sebagian besarnya (77%) memiliki karies gigi dengan kategori tinggi.

Penelitian ini menyarankan kepada kepala sekolah TK PGRI

Handayani untuk mengurangi atau membatasi frekuensi makanan kariogenik

anak dan memberikan batasan kepada penjual makanan di sekitar sekolah

adalah sebagai salah satu upaya mencegah karies gigi.

V. DAFTAR PUSTAKA

Behrman, 2002. Ilmu Kesehatan Anak NELSON. Vol. II. Ed. 15. Jakarta:

EGC

Notoatmodjo, Soekidjo (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka

Cipta. Jakarta

Hamrui, 2009. Faktor-Faktor Yang Mendukung Kebiasaan Makan-Makanan

Kariogenik Dengan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak Prasekolah.

Riyanti, 2005. Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas

hidup

Ruslawati,2009. Diet yang dapat Merusak Gigi pada anak-anak, Badan

penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Jakarta

Page 11: 08410103ghkjff6u

Susilawati, 2009. Pengaruh Makanan Kariogenik Terhadap Pembentukan

Plak.Politeknik Kesehatan.Tasikmalaya

Melly G Tan, 1970. Survei Konsumsi makanan.