08_177Penggunaandheaantipenuaan

4
259 | MEI - JUNI 2010 PENDAHULUAN Dehydroandrosterone (DHEA) dan metabolit aktifnya, DHEA Sulfat (DHEAS) adalah hormon endogen yang sebagian besar disintesis dan diekskresikan oleh zona retikularis ko- rteks adrenal sebagai respon terhadap hormon adrenokortikotropik. Mekan- isme kerja dan peran klinis DHEA dan DHEAS sesungguhnya masih belum jelas. Data epidemiologis menunjuk- kan adanya hubungan antara kadar DHEA dan DHEAS dengan berkurang- nya frekuensi kanker, penyakit kardio- vaskular, peningkatan densitas tulang, terapi lupus, perbaikan fungsi kognitif, penurunan berat badan dan keuntung- an-keuntungan lainnya. 1, 2 Tidak dapat dipungkiri bahwa DHEA adalah salah satu faktor yang paling penting dalam diagnosis penyakit- penyakit yang berhubungan dengan usia (Ronald Klatz, presiden American Academy of Anti-Aging Medicine). Penggunaan DHEA sebagai terapi anti penuaan menyebabkan DHEA sebagai suplemen tersebar luas di masyarakat. Banyak kegunaan terse- but dapat dilihat pada percobaan he- wan, namun masih harus dibuktikan pada manusia. 2, 3 SINTESIS DHEA DHEA adalah hormon yang tertinggi kadarnya di dalam tubuh. Sintesis DHEA dan DHEAS pada wanita dapat dikatakan hampir terjadi seluruhnya di korteks adrenal, sedangkan pada laki-laki, testis mensekresi sekitar 5 % DHEAS dan 10-20 % DHEA. Jumlah sangat kecil disintesis di otak. Kadar DHEA dan DHEAS meningkat pesat saat pubertas dan pada dewasa muda, korteks adrenal mensekresikan sekitar 4 mg DHEA setiap hari hingga menca- pai puncak pada usia 20-30 tahun, yaitu sebesar 200-300 mikrogram/dl darah untuk wanita dan 300-400 mikrogram/ dl darah untuk pria. Kadar tersebut ke- mudian turun kurang lebih 2 % setiap tahun, dan pada dekade ke delapan atau ke sembilan, akan hanya tersisa 5-20% dari jumlah puncaknya. Peme- riksaan standar untuk mengevaluasi status DHEA adalah dengan meng- ukur DHEAS. 2, 3, 4 Penggunaan DHEA pada Tatalaksana Anti Penuaan Monik Setijoso Klinik Nirmala, Pasar Jumat, Jakarta Selatan, Indonesia ABSTRAK Dehydroepiandrosterone (DHEA) adalah hormon yang sebagian besar disintesis oleh zona retikularis korteks adrenal. Kadar DHEA di dalam tubuh mencapai puncaknya pada usia dewasa muda. Selain fungsinya sebagai prekursor hormon seks, penelitian-penelitian menunjukkan bahwa DHEA dapat memberikan berbagai keuntungan lainnya seperti perbai- kan fungsi kognitif, peningkatan densitas tulang, penurunan risiko kardiovaskular, penurunan berat badan, dsb. Dengan beragam keuntungannya, DHEA dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari tatalaksana anti penuaan. DHEA kini tersedia sebagai suplemen yang telah tersebar luas di masyarakat dan dapat dibeli bebas. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui efeknya, terutama pada penggunaan jangka panjang. Pengawasan oleh dokter sangat dianjurkan saat mengkonsumsi suplemen DHEA. Kata kunci: DHEA, anti penuaan, suplemen Gambar 1. Grafik produksi DHEA. Produksi DHEA di dalam tubuh mencapai kadar puncak pada usia 20-30 tahun, kemudian menurun. Pada dekade ke-8 dan ke-9 hanya tersisa 5-20% dari kadar puncaknya. 5 10 400 350 300 250 200 150 100 50 0 20 30 40 50 60 70 80 90 Pria Wanita Usia (tahun) mcg/100ml TINJAUAN PUSTAKA CDK ed_177 mei ok.indd 259 4/26/2010 10:55:03 AM

Transcript of 08_177Penggunaandheaantipenuaan

Page 1: 08_177Penggunaandheaantipenuaan

259| MEI - JUNI 2010

PENDAHUlUANDehydroandrosterone (DHEA) dan metabolit aktifnya, DHEA Sulfat (DHEAS) adalah hormon endogen yang sebagian besar disintesis dan diekskresikan oleh zona retikularis ko-rteks adrenal sebagai respon terhadap hormon adrenokortikotropik. Mekan-isme kerja dan peran klinis DHEA dan DHEAS sesungguhnya masih belum jelas. Data epidemiologis menunjuk-kan adanya hubungan antara kadar DHEA dan DHEAS dengan berkurang-nya frekuensi kanker, penyakit kardio-vaskular, peningkatan densitas tulang, terapi lupus, perbaikan fungsi kognitif, penurunan berat badan dan keuntung- an-keuntungan lainnya.1, 2

Tidak dapat dipungkiri bahwa DHEA adalah salah satu faktor yang paling penting dalam diagnosis penyakit-penyakit yang berhubungan dengan usia (Ronald Klatz, presiden American Academy of Anti-Aging Medicine). Penggunaan DHEA sebagai terapi anti penuaan menyebabkan DHEA sebagai suplemen tersebar luas di masyarakat. Banyak kegunaan terse-

but dapat dilihat pada percobaan he-wan, namun masih harus dibuktikan pada manusia.2, 3

SINTESIS DHEADHEA adalah hormon yang tertinggi kadarnya di dalam tubuh. Sintesis DHEA dan DHEAS pada wanita dapat dikatakan hampir terjadi seluruhnya di korteks adrenal, sedangkan pada laki-laki, testis mensekresi sekitar 5 % DHEAS dan 10-20 % DHEA. Jumlah sangat kecil disintesis di otak. Kadar DHEA dan DHEAS meningkat pesat

saat pubertas dan pada dewasa muda, korteks adrenal mensekresikan sekitar 4 mg DHEA setiap hari hingga menca-pai puncak pada usia 20-30 tahun, yaitu sebesar 200-300 mikrogram/dl darah untuk wanita dan 300-400 mikrogram/dl darah untuk pria. Kadar tersebut ke-mudian turun kurang lebih 2 % setiap tahun, dan pada dekade ke delapan atau ke sembilan, akan hanya tersisa 5-20% dari jumlah puncaknya. Peme-riksaan standar untuk mengevaluasi status DHEA adalah dengan meng- ukur DHEAS. 2, 3, 4

Penggunaan DHEA pada Tatalaksana Anti Penuaan

Monik SetijosoKlinik Nirmala, Pasar Jumat, Jakarta Selatan, Indonesia

ABSTRAKDehydroepiandrosterone (DHEA) adalah hormon yang sebagian besar disintesis oleh zona retikularis korteks adrenal. Kadar DHEA di dalam tubuh mencapai puncaknya pada usia dewasa muda. Selain fungsinya sebagai prekursor hormon seks, penelitian-penelitian menunjukkan bahwa DHEA dapat memberikan berbagai keuntungan lainnya seperti perbai-kan fungsi kognitif, peningkatan densitas tulang, penurunan risiko kardiovaskular, penurunan berat badan, dsb. Dengan beragam keuntungannya, DHEA dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari tatalaksana anti penuaan. DHEA kini tersedia sebagai suplemen yang telah tersebar luas di masyarakat dan dapat dibeli bebas. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui efeknya, terutama pada penggunaan jangka panjang. Pengawasan oleh dokter sangat dianjurkan saat mengkonsumsi suplemen DHEA.

Kata kunci: DHEA, anti penuaan, suplemen

Gambar 1. Grafik produksi DHEA. Produksi DHEA di dalam tubuh mencapai kadar puncak pada usia 20-30

tahun, kemudian menurun. Pada dekade ke-8 dan ke-9 hanya tersisa 5-20% dari kadar puncaknya. 5

10

400

350

300

250

200

150

100

50

0

20 30 40 50 60 70 80 90

PriaWanita

Usia (tahun)

mcg/100ml

TINJAUAN PUSTAKA

CDK ed_177 mei ok.indd 259 4/26/2010 10:55:03 AM

Page 2: 08_177Penggunaandheaantipenuaan

260 | MEI - JUNI 2010

DHEA dapat dikonversi menjadi DHEAS dan sebaliknya oleh sulfohydrolase di jaringan perifer dan adrenal. 2

Sebenarnya pembentukan hormon adrenal dimulai dengan kolesterol yang membentuk pregnenolone. Pregnenolone kemudian diubah men-jadi DHEA. DHEA menjadi bahan mentah untuk membentuk hormon-hormon adrenal, termasuk hormon seks estrogen, progesteron, dan tes-tosteron. Sintesis DHEA dapat dilihat pada Gambar 2.

pembuluh-pembuluh darah mikro dan mengurangi faktor risiko penyakit kar-diovaskular, seperti agregasi trombosit dan iskemia. 2, 4

DHEA diduga berperan positif pada modulasi sistem imun. Studi klinis pada orang-orang lanjut usia menun-jukkan dosis oral 50 mg/hari mening-katkan kadar IGF-1 dan menyebabkan aktivasi sel T. Kadar serum interleu-kin-6 (suatu sitokin proinflamasi yang terlibat dalam proses patogenesis osteoporosis, atherosklerosis, penya-

aktif, termasuk androstenedione, tes-tosteron, estron, estradiol dan estriol. Waktu paruh eliminasi DHEA adalah 15-38 menit, sedangkan waktu paruh DHEAS adalah 7-22 jam. Ekskresi oleh ginjal mencakup 51-73% dari eliminasi DHEAS dan metabolit-metabolitnya.2

Untuk memaksimalkan terapi, suple-men dikonsumsi 20-30 menit sebelum makan. Umumnya DHEA dikonsumsi di pagi hari sesuai dengan produksi ala-miahnya oleh korteks adrenal. DHEA akan meningkatkan metabolisme, se-

Gambar 2. Sintesis DHEA 2

Keterangan. aro = aromatase, DOC = deoxycorticosterone, HSD = hydrosteroid dehydrogenase, HSO = hydrosteroid axidoreductase, HSS = hydrosteroid sul-

fatase, KSR = ketosteroid reductase, R = reductase, SH = sulfohydrolase, P-S = pregnenolone sulfate, THDOC = tetrahydrodeoxycorticosterone, THP = tetrahydro-

progesterone

DHEA dan DHEAS berperan sebagai prekursor hormon androgen (50 %) pada pria dan estrogen pada wanita. Selain itu, beberapa mekanisme kerja DHEA dan DHEAS telah diajukan, antara lain sebagai inhibitor sinte-sis thromboxane A2, sebagai zat neu-rotropik dan inhibitor interleukin-6. 2-6

DHEA dengan dosis oral 100-300 mg/hari pada manusia menghasil-kan inhibisi sintesis thromboxane A2 dan meningkatkan kadar serum insulin-like growth factor (IGF-1). Efek tersebut mengarahkan kemungkinan bahwa DHEA dapat digunakan un-tuk memperbaiki sirkulasi darah di

kit Alzheimer, dan sebagainya) men-ingkat bermakna seiring dengan per-tambahan umur. Namun DHEA dan DHEAS dapat menghambat produksi interleukin-6. 2-6

DHEA mempunyai pengaruh yang sangat luas, akibatnya penurunan produksi DHEA akan sangat berpen-garuh terhadap semua sistem, semua organ dan semua jaringan di dalam tubuh. 2-6

FARMAKOKINETIKAbsorpsi DHEA secara oral sangat baik. DHEA dan DHEAS akan dikon-versi menjadi beberapa metabolit

hingga dapat meningkatkan zat-zat radikal bebas dalam tubuh. Penggu-naan anti-oksidan seperti alpha lipoic acid, vitamin E dan teh hijau dapat mensupresi radikal bebas tersebut. 4

Penggunaan DHEA dapat dibarengi dengan pregnenolone, yaitu prekursor DHEA. Dengan pemberian preg-nenolone, tubuh akan memproduksi lebih banyak DHEA. Diperlukan pe-mantauan ketat (setiap beberapa bulan) agar kadar DHEA dan preg-nenolone berada dalam jumlah yang diinginkan. Banyak hormon yang mempunyai negative feedback, seper-ti hormon kortisol dan hormon tiroid;

Cholesterol

P-450aro

SHDHEA

DHEAS

Pregnenolone Progesteron

MineralocorticoidGlucocorticoidTestosteroneAndrostenedione

Androsterone Estradiol

Cortisol DOCTHP

PSHSS

3β-HSD17β-HSD

THDOC

TINJAUAN PUSTAKA

CDK ed_177 mei ok.indd 260 4/26/2010 10:55:09 AM

Page 3: 08_177Penggunaandheaantipenuaan

262 | MEI - JUNI 2010

tubuh akan mengurangi produksinya jika kadar di dalam tubuh sudah terlalu tinggi. Tidak demikian dengan DHEA. Pemberian DHEA dan pregnenolone tidak akan menyebabkan berkurang-nya produksi hormon-hormon terse-but oleh tubuh ataupun atrofi korteks adrenal. 3

Produk DHEA dibuat dari diosgenin, suatu ekstrak Mexican wild yam, dari famili Dioscorea, semacam tumbuhan talas. Di Jepang dikenal dengan sebu-tan taro. Ahli biokimia dapat meng-konversi diosgenin menjadi DHEA melalui serangkain teknik kimiawi. Banyak produk DHEA terbuat dari produk yam yang telah diolah menjadi kapsul, mengaku sebagai DHEA alam- i. Namun, belum dapat dibuktikan bah-wa tubuh manusia bisa mengubah dios-genin menjadi DHEA. Perubahan terse-but hanya terjadi di laboratorium. 3

Perlu diketahui bahwa suplemen DHEA di pasaran belum mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Asso-ciation (FDA) Amerika Serikat karena produk tersebut dikategorikan seba-gai suplemen, bukan obat. 3

STUDI KlINISPenelitian menegaskan bahwa kadar DHEA rendah adalah tanda berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit Alzheimer, penyakit autoimun, kanker, chronic fatigue syndrome, diabetes, penyakit kardiovaskular, osteoporosis, obesitas, gangguan stres. Banyak pe-nelitian mendukung peran DHEA da-lam anti penuaan. 2, 4

Meskipun kadar DHEA menurun seiring dengan umur, tidak diketa-hui apakah suplemen hormon dapat membalikkan proses penuaan. Perco-baan-percobaan hewan mendapatkan bahwa binatang dengan suplemen DHEA mempunyai rentang usia yang lebih panjang. Namun sistem metabo-lisme manusia yang berbeda belum ten-tu akan menghasilkan hasil serupa. 2

PENINGKATAN KUAlITAS HIDUP DAN FUNGSI KOGNITIFPenelitian pertama pada manusia den-gan kontrol plasebo dipublikasikan

pada tahun 1994 di Journal of Clini-cal Endocrinology and Metabolism. Penelitian itu mengevaluasi efek tera-peutik DHEA replacement therapy. Partisipan yang mengkonsumsi DHEA menjadi lebih berenergi, tidur lebih nyenyak dan mempunyai toleransi ter-hadap stres yang lebih besar daripada partisipan yang mengkonsumsi plase-bo. Para peneliti menyimpulkan bah-wa DHEA akan memperbaiki kualitas hidup dan akan menunda efek-efek tidak menyenangkan akibat penuaan, seperti lelah dan kelemahan otot. 3

Evans, Malouf, Huppert dan Van Niekerk mengumpulkan data dan menganalisis lima penelitian menfaat DHEA untuk gangguan fungsi kog-nitif pada lansia. Hasilnya menunjuk-kan tidak ada bukti cukup kuat untuk menyatakan bahwa DHEA sungguh bermanfaat untuk perbaikan fungsi kognitif. 7

DHEA memberikan proteksi terhadap efek peningkatan kadar hormon korti-sol saat stres. Saat tubuh mengalami stres, kelenjar adrenal akan menge-luarkan kortisol dalam jumlah besar yang justru dapat merusak jaringan tubuh dan mempercepat proses pen-uaan. Umumnya, mereka yang berusia di atas 40 tahun mempunyai pening-katan kortisol. Suplementasi DHEA dapat mengurangi efek kortisol dan meningkatkan toleransi terhadap stres. 4

PENINGKATAN SISTEM IMUNDHEA dapat meningkatkan produksi antibodi dan memaksimalkan fungsi limfosit sel T. Kemampuan DHEA meningkatkan sistem imun sangat berhubungan dengan potensinya un-tuk melawan proses penuaan. Imuni-tas yang meningkat akan juga men-ingkatkan proteksi terhadap oksidasi sehingga dapat memberikan proteksi terhadap penyakit degeneratif. Se-gala sesuatu yang dapat menguatkan sistem imun juga dapat memperpan-jang kehidupan. 4, 6

Salah satu peran DHEA yang signifikan adalah meningkatkan produksi insulin-like growth factor-1 (IGF-1), molekul

menyerupai hormon yang sering digu-nakan untuk mengukur kadar human growth hormone. 3, 4, 6

PENYAKIT KARDIOVASKUlARDosis DHEA oral 100-300mg/hari pada manusia menyebabkan inhibisi sintesis thromboxane A2, mengurangi plasma plasminogen activator inhibitor type 1. Efek-efek tersebut menunjukkan bah-wa DHEA dapat memperbaiki pere-daran darah dan mengurangi faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti agregasi platelet dan iskemia. 2, 3, 4, 6

Proses inflamasi kronik dikatakan berkaitan dengan penyakit-penyakit kardiovaskular, aterosklerosis dan Al-zheimer. Efek DHEA dan DHEAS da-pat menginhibisi produksi interleukin-6 yang terlibat dalam proses inflamasi. 2-6

PENINGKATAN DENSITAS TUlANGPada percobaan Baulieu et al., 280 pria dan wanita sehat berusia 60 – 79 tahun diberi DHEA 50 mg/hari per oral selama 12 bulan. Sedikit peningkatan densitas tulang didapatkan pada kel-ompok wanita di atas 70 tahun, tapi tidak pada kelompok lainnya. 3

DHEA replacement therapy pada lan-sia selama dua tahun ingin menilai apakah suplementasi DHEA yang dikombinasi dengan vitamin D dan kalsium akan memperbaiki densitas tulang pada lansia. Hasilnya menun-jukkan suplementasi DHEA pada wan-ita (tidak pada pria) memperbaiki den-sitas tulang belakang jika dikombinasi dengan vitamin D dan kalsium. 8

EFEK FISIKPercobaan Morales et al. mengevalua-si efek DHEA 100mg/hari per oral pada 16 subyek berusia 50-65 tahun. Kadar DHEA, DHEAS, androstenedione, tes-tosterone dan dihydrotestosterone subyek tersebut pada batas minimum (atau bahkan di bawahnya) kadar dew-asa muda. Hasilnya, wanita mengalami peningkatan kadar androstenedione, testosterone dan dihydrotestosterone tiga sampai lima kali lipat. Sedangkan pada pria, hanya androstenedione yang mengalami peningkatan. Pada pria (tidak pada wanita), terjadi pen-

TINJAUAN PUSTAKA

CDK ed_177 mei ok.indd 262 4/26/2010 10:55:12 AM

Page 4: 08_177Penggunaandheaantipenuaan

263| MEI - JUNI 2010

gurangan lemak tubuh sebanyak 6,1% dan terdapat peningkatan kekuatan sendi lutut dan tulang punggung. Tidak ditemukan perubahan basal metabolic rate, densitas tulang, kadar glukosa, kortisol ataupun lipid, baik pada pria maupun wanita. 3

Penelitian di Mayo Clinic menunjuk-kan bahwa suplementasi DHEA tidak memperbaiki komposisi tubuh, per-forma fisik, ataupun kualitas hidup. Percobaan ini melibatkan 87 pria dan 57 wanita berusia 60 tahun yang mem-punyai kadar DHEA rendah selama dua tahun. Konsumsi suplemen DHEA menaikkan kadar DHEA ke kadar nor-mal, namun tidak mengubah massa otot maupun pengukuran lainnya. 9, 10

Masalah utama pada penelitian atau studi DHEA adalah bahwa hampir se-mua penelitian tersebut melibatkan partisipan dalam jumlah kecil. Peneli-tian dengan partisipan dalam jumlah yang lebih banyak dan dalam kurun waktu yang lebih panjang diperlukan untuk dapat mengevaluasi keamanan DHEA, terutama dalam jangka lama. 2,

9, 10

DOSISDosis individu sehat berusia lebih dari 40 tahun umumnya adalah 20-50 mg/hari untuk pria dan 10-30 mg/hari un-tuk wanita, per oral. Dosis tersebut biasanya cukup untuk meningkatkan kadar DHEAS serum mencapai kadar pada dewasa muda 20-30 tahun, mem-berikan efek peningkatan densitas tu-lang pada wanita post menopasuse dan peningkatan rasa well-being, ser-ta meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi. Replacement therapy biasanya diberikan di pagi hari. 2-4

Sebelum DHEA replacement therapy dimulai, kadar DHEA serum harus di-periksa terlebih dahulu, kemudian seb-ulan sekali setelah terapi dimulai. Jika kadar DHEA telah stabil dalam batas yang diinginkan, tes dapat dilakukan sekali setahun untuk menjaga agar ka-darnya masih dalam batas normal. 3

Sebagian besar percobaan meng-

gunakan dosis maksimal 300mg/hari. Tummala dan Svec menunjukkan bahwa peningkatan kadar DHEA dan DHEAS mencapai plateau pada dosis oral 300mg/hari. Dosis yang lebih be-sar tidak memberikan tambahan efek terapeutik. 11

EFEK SAMPINGEfek samping yang telah dilaporkan berupa peningkatan sebum di wajah, dermatitis acneiform dan hirsutisme pada wanita yang mengkonsumsi DHEA 25-200mg/hari. Kondisi terse-but akan hilang jika penggunaan DHEA dihentikan atau dikurangi do-sisnya. Efek jangka panjang belum diketahui. 2, 3

KONTRAINDIKASISuplementasi DHEA dikontraindikasi-kan pada pasien dengan riwayat kanker yang responsif terhadap hor-mon seks, seperti kanker payudara, kanker ovarium, kanker endometrium dan kanker prostat. Wanita dengan riwayat kanker yang sensitif terhadap estrogen atau pria dengan hipertrofi prostat jinak atau riwayat keluarga har-us hati-hati menggunakan suplemen DHEA dan mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang didapat. Jika re-placement therapy sangat diperlukan, pemantauan ketat DHEAS dan metab-olitnya harus dilakukan. Suplementasi DHEA harus dihindari selama kehami-lan dan menyusui. 2

Individu di bawah usia 35 tahun dan individu dengan kadar DHEA nor-mal tidak memerlukan suplementasi DHEA. Kadar normal yang dimaksud adalah kadar pada dewasa muda. 4

SIMPUlANData klinis menunjukkan bahwa DHEA mempunyai peran dalam hormone replacement therapy pasien den-gan kadar DHEA dan DHEAS endo-gen rendah; tetapi tidak sedikit yang menunjukkan sebaliknya. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan belum cukup memadai untuk membuktikan apakah suplementasi DHEA dapat di-gunakan dalam tatalaksana anti penu-aan. Sebagai prekursor hormon seks

yang poten, DHEA diduga dapat se-cara bermakna mempertinggi risiko dan progresivitas kanker yang sensitif terhadap estrogen dan testosteron. Suplemen DHEA sebaiknya dikon-sumsi secara hati-hati di bawah pen-gawasan dokter.

DAFTAR PUSTAKA

1. Eustice R. Eustice C. What is DHEA? New York:

The New York Times 2006 [cited 2009 Jul 8].

Available from: http://www.arthritis.about.

com/.

2. Pepping J. DHEA: Dehydroepiandrosterone.

Am J of Health-System Pharmacy. 2000 Nov

[cited 2009 Jul 8]. Available from: http://www.

medscape.com/.

3. Smith JT. Renewal: The Anti Aging Revolution.

2nd ed. New York: St Martin’s Press. 1998: 426-

43

4. DHEA: Dehydroandrosterone, A Dietary Sup-

plement. New Spirit Naturals [updated 2009

Feb 27; cited 2009 Jul2]. Available from: http://

www.naturalways.com/.

5. Stewart PM. Aging and Fountain-of-Youth

Hormones. N Engl J Med. 2006 Oct; 355(16):

1724.

6. Klatz R, Goldman R. The Official Anti Aging

Revolution. 4th ed. California: Basic Health

Publications; 2007: 87-102.

7. Grimley EJ, Huppert FA, Van Niekerk JK, Her-

bert J. Dehydroepiandrosterone (DHEA) sup-

plementation for cognitive function in healthy

elderly people. Freiburg: The Cochrane Col-

laboration; from 2008 [cited 2009 June 20].

Available from: http://www.cochrane.org/.

8. Weiss E. Et al. Dehydroepiandrosterone re-

placement therapy in older adults: 1- and 2- y

effects on bone. Am J of Clin Nutrition. 2009;

89: 1459-67

9. Stibich M. Does DHEA Slow Aging? New York:

The New York Times Comp; from 2008 [cited

2009 Jul 10]. Available from: http://www.about.

com/.

10. Sreekumaran K. et al. DHEA in Elderly Women

and DHEA or Testosterone in Elderly Men. N

Engl J Med. 2006; 355(16): 1647-59

11. Tummala S, Svec F. Correlation between the

Administered Dose of DHEA and Serum Lev-

els of DHEA and DHEAS in Human Volunteers:

analysis of published data. Clin Biochem. 1999;

32(5): 355-61

TINJAUAN PUSTAKA

CDK ed_177 mei ok.indd 263 4/26/2010 10:55:13 AM