07 Sop Kebakaran

download 07 Sop Kebakaran

of 9

description

SOP Kebakaran

Transcript of 07 Sop Kebakaran

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN

PROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN1/9

PROSEDURTETAPTANGGAL TERBIT

26 Juli 2010

PROSEDUR1. Kebakaran adalah suatu bencana api yang tidak dikehendaki terjadi dan dapat menimbulkan kerugian material maupun nyawa2. Pencegahan kebakaran ialah usaha yang dapat dilakukan semaksimal mungkin untuk memadamkan atan menghindarkan tirnbulnya bahaya kebakaran yang lebih luas.3. Pemadam kebakaran ialah memisahkan hubungan langsung dari unsur penyebab kebakaran : bahan bakar, panas, oksigen.4. Alat perlengkapan pemadam ialah alat yang dapat dipergunakan untuk rnelengkapi alat pemadam kebakaran seperti ember, karung goni, tangga, kaleng, karung pasir.

TUJUAN1. Mencegah kebakaran 2. Menangulangi penyebaran kebakaran

3. Mencegah terjadinya korban jiwa dan materi

KEBIJAKAN

PROSEDURFAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN.

Api : suatu reaksi kimia yang dikenal sehagai pembakaran.Nyala api yang tampak pada hakekatnya adalah massa zat yang sedang berpijar yang dihasilkan dalam proses kimia oksida yang berlangsung sangat cepat serta disertai pelepasan sinar dan energi (panas).

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN

PROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN2/9

PROSEDURSUMBER POTENSIAL PENYEBAB KEBAKARAN DI RUMAH SAKITPeralatan medik adalah peralatan yang dipergunakan untuk keperluan diagnostik dan therapy.Pada penggunaan/pengoperasian alat-alat ini tidak terlepas dan arus listrik, bahan kimia (reaggensia), gas/uap.1. Ruang Perawatan dan ruang Perawatan Intensif Penggunaan regulator compressed oxygen pada pemakaian ventilator unit/respirator. Penggunaan arus listrik guna pengoperasian alat monitor. def ibrilator, EKG.2. Ruang Operasi: Pemakaian zaf- zat yang mudah terbakar untuk anestesi. Oksigen dengan tekanan tinggi. Arus listrik untuk penggerak alat bedah, monitor.3. Ruang Radiologi: Terjadinya gerakan/gesekan mekanis pada alat rantgen menimbulkan panas yang rnungkin dapat mengakibatkan kebakaran. Arus listrik tegangan tinggi.4. Ruang laboratoriurn Zat kimia berupa asam-basa yang kemungkinan satu waktu dapat menimbulkan kebakaran. Program bahan kimia yang rawan pembakaran seperti alkohol. Penggunaan gas LPG pada pemanasan alat flamefotometer.5. Ruang Sterilisasi Penggunaan mesin sterilizer, sterilizer basah yang perlu diperhatikan uap tekanan tinggi. Kegagalan isolasi arus listrik.6. Ruang Fharmasi-Apotik: Penyimpanan obat-obatan yang kemungkinan juga terdapat zat kirnia yang mudah terbakar.

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN

PROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN3/9

PROSEDURPERALATAN PEMADAM KEBAKARANAda beberapa alat pemadam api yang dibuat menurut standard yang berlaku untuk memudahkan cara penggunaannya yang praktis.Pada umumnya alat pemadam api dapat dipergunakan dengan mekanisme yang sederhana, seperti dengan : Menekan pelatuk,. Membuka kran. Menjalankan pompa tangan.Dalam hal ini diperlukan lafihan agar peniakai mengetahui cara penggunaannya : Alat Pemadam Kebakaran Portable. Alat Pemadam Api sederhana Antara lain Pasir, Karung goni dan lain-lain.1. Alat Pemadam Api Air.Alat pemadam api ini pada dasarnya adalah tabung yang berisi air dan diberikan tekanan dengan pompa udara, gas CO2 atau gas N2 di dalam cartridge atau langsung di dalam tabung itu sendiri. Tergantung dari model alat pemadam api, air, maka gas Pendorong keluar dari cartridge dengan cara menekan pelatuk yang akan memecahkan plat penutup cartridge, dengan memijat kran, maka air yang bertekanan akan mengalir dan terpancar keluar dari corong pemadam.2. Alat Pemada.m Apt Serhuk Kimia Kering.Alat pemadam api ringan serbuk kimia kering dibuat dalarn bermacam-macam ukuran mulai dari 2 kg sampai dengan 9 kg, dan dalam bentuk beroda dari ukuran 20 kg sampai dengan 90 kg.3. Alat Pemadam Api BCF Alat pemadam api ini berisi BCF atau GALON 1211, dan bahan kimia terdiri dart Bromochloroksi Fluoro Methane. Bahan ini tidak rnenghantar listnik sehingga baik sekali untuk pemadam api kebakaran listrik.

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN

PROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN4/9

PROSEDUR Karena dengan tambahan tekanan gas pendorong CO2 atau N2 yang disimpan dalani tahung alat pemadam api ini. Bilapancaran BCF mengenai panas api, maka BCF akan secepatnya menguap dan menyelimuti api dan memadamkannya.4. Alat Pemadam Api BusaAlat pernadam api busa pada umumnya berukuran 10 liter, dun meiigeluarkan busa dengan isi gas CO2 yang dapat menutupi permukaan yang terhakar terutama untuk permukann minvak yang terbakar. Dalam hal ini dengan menyelimuti permukaan cairan, sehingga zat asam tersingkir dari api, dan teijadilah proses pemadaman. Bahkan busa untuk pemadam kebakaran dibuat darl gelembung yang berisi antara carbon dioxide (busa kimia) alan udara (busa udara).I. PENATALAKSANAAN DETEKSI KEBAKARAN.

Sistem Deteksi Awal Kebakaran (Fire alarm system).

Peralatan ini merupakan satu rangkaian peralatan yang membentuk sistem pendeteksi awal kebakaran.

1. Alat pemberitahu kebakaran :

Shone

Alarm bell

Telephone Lampu tanda bahaya

Grafic panel Panel indicator

Panel pembantu.2. Alat-alat lain yang dikemudikan oleh panel kontrol secara Otomatis :

Mematikan AC, foam, exhaust foam.

Menutup pintu asap

Me jalankan pompahydran

Menjalankan sistem pemadam (kalau ada) : halon 1301. CO2. serbuk kimia kering, springkler terbuka, busa dan lain-lain.

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN

PROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN5/9

PROSEDURPENCEGAHAN KEBAKARAN Untuk mencegah terjadinya kebakaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditaati antara lain:1. Meningkatkan disiplin dan tanggungjawab personil.2. Peningkatan kewaspadaan dan kesiagaan personil3. Pengawasan dan penggantian alat-alat yang mengandung bahaya potensial rawan bakar tinggi secara teralur.4. Adanya petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis pada setiap peralatan secara jelas.5. Peningkatan kesadaran bahaya akan kebakaraan merupakan tanggung jawab setiap personil.6. Dilarang meletakkan/membuang puntung rokok berapi di sembaran tempat.7. Dilarang berbaring di tempat tidur sambil merokok.8. Dilarang main api.9. Dilarang menyalakan lainpu, pelita, lilin disembarang tempat.10. Dilarang mengisi minvak kompor yang sedang menyala11. Dilarang membiarkan kompor sumbunyalonggar/kosong.12. Dilarang memasak baik dengan kompor listrik, maupun dengan kompor gas atau minyak tanah di tempat-tempat yang tidak diperuntukkan untuk memasak.13. Dilarang menyambung atau menarnbah instalasi listrik tanpa diperiksa terlebih dahulu oieh instalasi pemeliharaan sarana14. Dilarang untuk membakar sampah atau sisa-sisa kayu di lingkungan rumah sakit.15. Dilarang membakar sampah yang berisikan bahan yang mudah meledak atau menyebarkan percikan api.16. Dilarang lengah bila menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti elpiji, bensin, alkohol dan lain-lain.17. Dilarang membiarkan orang-orang yang tidak berkepentingan berada di tempat peka terhadap bahava kebakaran.18. Dilarang merokok di dalam ruangan diesel/generator.19. Dilarang memperbaiki kondaraan di tempat parkir.20. Dilarang meningalkan tugas pada waktu mesin-mesin dinyalakan bagi petugas jaga diesel/generator/boiler.

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN

PROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN6/9

PROSEDURPENANGULANGAN KEBAKARAN Oraganisasi Penanggulangan Kebakaran.

1. Diagram Penanggulangan Kebakaran

1. Direktur

2. Dokter Jaga/

Perawat jaga

3. IPS

4. Satpam

Keterangan :

1. Direktur bertugas :a. Memimpin dan mengendalikan penanggulangan kebakaran, serta memerintahkan untuk membunyikan tanda bahaya :b. Segera melaporkan kejadian kebakaran kepada: Dinas Pemadarn Kebakaran. Kepolisian Pemdac. Memberitahukan kejadian kebakaraii kepada unit keij a yang lain (IPS dan SATPAM). Menentukan tempat untuk evakuasi pasien, dokumen dan peralatan.

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN

PROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN7/9

PROSEDUR2. Dokter jaga/Perawat Jagaa. Memerintahkan untu membunyikan tanda bahaya kebakaranb. Memimpin dan mngendalikan penanggulangan kebakaran yang terjadi diluar jam kerja setelah direktur dating tugas ini diserahkan kepada direktur.c. Segera melaporkan kejadian kebakaran tersebut kepada dinas pemadam kebakaran, kepolisian dan pemdad. Memberitahukan kejadian kebakaran kepada unit kerja yang lain ( IPS dan SATPAM).3. Petugas unit Kerja di luar lokasi kebakaran.(Perawat, Petugas Administrasi dam petu gas lain).a. Meniuggalkan beherapa petugas untuk mengawasi ketertiban dan inenja.ga pa.ien di unit kerjamasing-masing agar tidak panik.b. Menyiapkan tempat tidur bai pasien di unit kerja masing-masing agar sewaktu-waktu diperlukan dapat menampung pasien yang dievakuasikan dan tempat kebakaran.c. Perawat dan petugas Administrasi lainnya dikirirn ke lokasi kebakaran untuk membantu evakuasi pasien, dokumen dan peralatan rumah sakit.Tindakan yang perlu diperhatikan pada waktu terjadinya kebakaran.Unsur-unsur atau hal-hal yang harus dipenuhi adalah :1. Membunyikan tanda bahaya2. Memanggil Dinas Kebakaran.3. Memadainkan api dengan segera4. Pengungsian (evakuasi).

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN

PROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN8/9

PROSEDUR1. Membunyikan Tanda Bahava.Untuk setiap kebakaran di rumah sakit baik kecil maupun besar bunyikan tanda alarrnitanda bahava umum dengan segeraAlarm mi harus dapat didengar di seluruh bagian ruxnah sakit, bahkan di daerah yang kedap suara (IPI, OK dan lain-lain).2. Memanggil Dinas Pemadam Kebakaran.Sangatlah penting untuk tidak menunda pemanggilan Dinas Pemadarn Kebakaran, segera setelah menerima laporan adanya kebakaran.3. Membasmi api dengan segeraKebakaran harus segera dipadamkan disaat pertama kali dilihat, dengan rnenggunakan alat pemathrn kebakaran darurat yang tersedia, sambil berupaya untuk memberikan laporan tentang adanya kebakaran agar dapat ditanggulangi dengan cepat.4. Pengungsian (Evakuasi)Untuk mencegah keterlambatan dalam pengungsian haruslah terdapat rencana/aturan yang niemungkinkan pengungsian berjalan aman dan cepat. Faktor yang penting adalah route mana yang harus digunaka.n serta route pengganti jika jalan utama tidak dapat diialui dan dimana berkumpul untuk diabsen ketika sampai di udara terbuka.5. Tindakan pada waktu terjadinya kebakaran.1. Setiap anggota yang mengetahui adanva kebakaran, segera mengatnbil ya.j2. tindakan untuk nietnadamkan kebakaran;bunym ala in/teidapaf disekitarna,3. sambil rneneriakkan "KEBAKARAN" berulang kali.4. Anggota yang mendengar adanya kebakaran segera menuiu ke temp at kejadian untuk meneliti kebenarannya.5. Segera meminta bantuan kepada petugas lain untuk membantu pemadaman dan sekaligus melapor kepada. Kepalah

RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDANPROSEDUR KEBAKARAN

No. Dokumen

05.1/TU/07/2010NO. REVISIAHALAMAN9/9

PROSEDURMethode Evaluai dan Pengamatan.A. Pasien1. Pasien yang dapat berjalan dibimbing/dituntun keluar duarli lokasikebakaran melalui pintu darural menu u ke tempal penampungani.2. Pasien yang tidak dapat berjalan dievakuasi dengan cara: Dipapah Digendong Kursi roda Tempat tidur beroda Dihungkus dengan selimut, kemudian ditarik.3. Pasien yang berada di ruangan gedung bertingkat dievakuasi dengan: Melalui tangga darurat Melalui jalan landai (ramp) Mempergunakan tali peluncur Melompat ke dalam jaring4. Menyiapkan tenipat penampungan dengan cara: Menggunakan tempat tidur yang kosong beserta kasur, bantal sepri, sarung bantal yang tersedia/cadangan. Peralatan fempat tidur pasien di lokasi kehakaran yang masih dapar diselamatkan dikirim ke tempat penampungan.5. Bilamana berada dalam kabut asap alan di nialam han penderita yang dapat herja.lan dan tamu saling herpegangan secara heruntun.6. jangan men ggunakan tempat tidur untuk tujuan evakuasi..

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Kamar Bedah / IPI2. Laboratorium / Radiologi3. Operator Telepon / Satpam4. Ambulans / Bagian Logistik5. Bagian Dapur

TIM

PENGENDALI

Unit Kerja

Di Lokasi Kejadian

Unit Kerja

Di Lokasi Kejadian

Unit Kerja

Di Lokasi Kejadian