07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

33
1 KEBIJAKAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF PEMULIHAN ASET DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA 2016 DISAMPAIKAN PADA RAPAT KOORDINASI KPK TENTANG TATA LAKSANA BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DALAM RANG PEMULIHAN ASET PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI HOTEL JS. LUWANSA 21 S.D 23 NOVEMBER 2016 .

Transcript of 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

Page 1: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

1

KEBIJAKAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DALAM

PERSPEKTIF PEMULIHAN ASET

DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATANKEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2016

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KOORDINASI KPK TENTANG TATA LAKSANA BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DALAM RANG PEMULIHAN ASET PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

HOTEL JS. LUWANSA 21 S.D 23 NOVEMBER 2016.

Page 2: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

DASAR HUKUM

1. Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (HAP), Pasal 44 Ayat (1) Benda sitaan disimpan dalam Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara.

2. Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 29 Negara berkewajiban memberikan perlindungan terhadap Individu, Keluarga dan Harta Benda.

3. Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 270 Ayat (2) Benda Sitaan Disimpan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Hukum Acara Pidana.a. Pasal 27 Ayat 1, 2, 3, dan 4.

(1) Didalam Rupbasan ditempatkan benda sitaan yang harus disimpan untuk keperluan barang bukti dalam pemeriksaan tingkat Penyidikan, Penuntutan dan Pengadilan termasuk barang yang dinyatakan dirampas berdasarkan Putusan Hakim.(2) Dalam hal benda sitaan sebagimana yang dimaksud dalam Ayat (1) tidak mungkin dapat disimpan dalam Rupbasan, maka cara penyimpanan benda sitaan tersebut diserahkan kepada Kepala Rupbasan.

Page 3: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

(3) Benda Sitaan disimpan ditempat Rupbasan untuk menjamin keselematan dan keamanannya.(4) Kepala Rupbasan tidak boleh menerima benda sitaan yang harus disimpan untuk keperluan barang bukti dalam pemeriksaan jika tidak disertai surat penyerahan yang sah yang dikeluarkan oleh Pejabat yang bertanggung jawab secara yuridis atas benda sitaan tersebut.

b. Pasal 30 Ayat 2 dan Ayat 3(2) Tanggung Jawab Yuridis atas benda sitaan ada pada Pejabat sesuai tingkat Pemeriksaan (Penyidikan, Penuntutan dan Pengadilan).

(3) Tanggung Jawab secara Fisik atas benda sitaan ada para Kepala Rupbasan.

c. Pasal 32 Ayat 1 (1) Disamping tanggung jawab secara Fisik atas Benda Sitaan, Kepala Rupbasan bertanggung jawab atas Administrasi Benda Sitaan.

3

Page 4: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

4

TUGAS POKOK RUPBASAN

1. Melakukan pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan negara.

2. Melakukan pengelolaan berarti melakukan perbuatan menyimpan dan atau menaruh ditempat yang aman supaya tidak rusak, hilang atau berkurang benda dan atau barang yang dimaksud.

3. Dikelola berarti dapat dijamin keselamatan, keutuhan, dan mutu benda atau barang dimaksud sehingga tetap terjamin, terpelihara, dan terawat dengan baik.

Page 5: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

FUNGSI RUPBASAN

5

1. Melakukan pengadministrasian benda sitaan dan barang rampasan negara.

2. Melakukan pemeliharaan benda sitaan dan barang rampasan negara.

3. Melakukan pengamanan benda sitaan dan barang rampasan negara.

4. Melakukan surat menyurat dan kearsipan.

Page 6: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

Dalam proses Peradilan Pidana adalah sebagai “Check and Balance’’ dalam Penegakan Hukum, Perlindungan HAM dan Penyelamatan Aset Negara dengan Fungsi melakukan Penyimpanan dan Pengelolaan terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara hasil Tindak Pidana.

6

TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUPBASAN

Page 7: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

1. Belum Memadainya Gedung Kantor, Gudang dan Pegawai di Rupbasan.

2. Rupbasan belum terbentuk di setiap Kabupaten / Kota,baru terdapat 63 operasional dari 211 Unit sehingga belum terbentuk 148 Unit ( selama hampir 30 tahun ), seharusnya mengikuti jumlah Kabupaten / Kota Se-Indonesia yaitu kurang lebih 530.

3. Provinsi yang belum terbentuk Rupbasan adalah Sulawesi Barat.4. Rupbasan menggunakan gedung bekas Lembaga Pemasyarakatan sebanyak 17

Rupbasan 5. Rupbasan menumpang kepihak lain ( milik pemda ) sebanyak 8 Rupbasan.

6. Rupbasan menyewa gedung sebanyak 1 Rupbasan.7. Eselonering Rupbasan masih pada Eselon IV belum sama dengan eselonering

Polres, Kejari atau Pengadilan di kabupaten/kota, yang sudah eselon III.

8. Minimnya Biaya pemeliharaan basan dan baran yang diterima Rupbasan setiap tahun

9. Sulitnya mengetahui jumlah nilai nominal setiap basan atau baran di Rupbasan karena tidak tersedia tenaga ahli penilai / penaksir.

PERMASALAHAN INTERNAL

Page 8: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

PERMASALAHAN EXTERNAL1. Masih banyak Benda Sitaan yang tidak diserahkan, ditempatkan atau disimpan di

Rupbasan.

2. Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang disimpan ditempat lain tidak di informasikan kepada Rupbasan.

3. Kepastian Hukum terhadap batas waktu Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara belum Konsisten mengikuti batas waktu proses pemeriksaan perkara oleh para pihak mengakibatkan terjadinya penumpukan Basan dan Baran di Rupbasan.

4. Putusan pengadilan terhadap Benda Sitaan hasil tindak pidana tidak diketahui pihak Rupbasan.

5. Pelaksanaan Eksekusi yang tidak tepat waktu yang berakibat menyusutnya secara drastis nilai ekonomis Basan dan Baran di Rupbasan.

6. Rupbasan sebagai Penyelenggara Negara yang melaksanakan Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara seyogyanya berperan dalam halpemusnahan dan pelelangan.

Page 9: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

KONDISI IDEAL JUMLAH RUPBASAN

1.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983Pasal 26 Ayat (1) Ditiap ibukota Kabupaten/Kota dibentuk Rupbasan oleh Menteri.

9

Page 10: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan
Page 11: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan
Page 12: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan
Page 13: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan
Page 14: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

PENGELUARAN BASAN SEBELUMPUTUSAN PENGADILAN (PRA-AJUDICATION)Petugas pengeluaran melakukan penelitian terhadap keabsahan surat-surat

1. Perkara dihentikan karena tidak cukup bukti, kelengkapannya : Surat permintaan dari instansi yang berwenang Surat Pengantar Surat Perintah Berita Acara Pelaksanaan Berita Acara Pengeluaran Basan

2. Perkara belum merupakan tindak pidana, kelengkapannya : Surat permintaan dari instansi penyidik dan atau instansi penuntut umum Surat Penetapan Pengadilan Membuat Berita Acara Penyerahan Basan

Page 15: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

3. Perkara dihentikan untuk kepentingan umum, kelengkapannya : Surat perintah/ permintaan dari Kejaksaan Agung Berita Acara Penyerahan

4. Tindakan jual lelang, kelengkapannya : Pelaksaan lelang atas persetujuan terdakwa dan kuasannya Berita Acara Pelaksanaan Lelang Hasil lelang berupa uang dan sebagian kecil dari Basan disimpan di Rupbasan Membuat berita acara penyerahan

5. Pinjam pakai oleh pemegang kekuasaan yuridis, kelengkapannya : Surat permintaan dari instansi yang berwenang Surat penetapan pengadilan Berita Acara pelaksanaan Surat Perintah Penyitaan Berita Acara Penyitaan Surat Izin Penyitaan Membuat Berita Acara Penyerahan Basan yang ditanda tangani oleh dua orang

petugas Rupbasan

Page 16: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

PENGELUARAN BASAN DAN BARANSETELAH ADANYA PUTUSAN PENGADILAN(POST-AJUDICATION)

Basan dan baran dikembalikan kepada yang berhak, kelengkapannya : Surat permintaan dari instansi yang berwenang Surat penetapan/ putusan pengadilan Berita Acara Pelaksanaan Berita Acara Pengeluaran Mencoret Buku Register dan ditandatangani oleh Kepala Rupbasan

Page 17: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

EMPAT LAYANAN PENGELOLAAN

BASAN DAN BARAN

Page 18: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

1. LAYANAN PENINJAUAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA

L A Y A N A N P E N I N J A U A N B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N N E G A R A A D A L A H L A Y A N A N Y A N G D I L A K U K A N B E R D A S A R K A N P E R M O H O N A N D A R I P E M I L I K / P I H A K Y A N G B E R P E R K A R A A T A U P U B L I K U N T U K M E L A K U K A N P E N I N J A U A N / M E L I H A T S E C A R A L A N G S U N G K O N D I S I B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N N E G A R A Y A N G B E R A D A D I R U P B A S A N .

Page 19: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

2. LAYANAN PENGAMBILAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA

L A Y A N A N P E N G A M B I L A N B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N N E G A R A A D A L A H K E G I A T A N L A Y A N A N Y A N G D I B E R I K A N K E P A D A P E M I L I K / P I H A K Y A N G B E R P E R K A R A / P I H A K Y A N G B E R K E P E N T I N G A N U N T U K M E N G A M B I L B E N D A S I T A A N D A N / A T A U B A R A N G R A M P A S A N N E G A R A M E L A L U I P E J A B A T Y A N G B E R T A N G G U N G J A W A B S E C A R A Y U R I D I S B E R D A S A R K A N P E N E T A P A N / P U T U S A N P E N G A D I L A N .

Page 20: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

3. LAYANAN PINJAM PAKAI BENDA SITAANNEGARAL A Y A N A N P I N J A M P A K A I B E N D A S I T A A N N E G A R A A D A L A H

L A Y A N A N Y A N G D I B E R I K A N K E P A D A :

a . P E M I L I K B E N D A S I T A A N N E G A R A U N T U K M E M I N J A M P A K A I B E N D A S I T A A N S E T E L A H M E N D A P A T I J I N / P E N E T A P A N D A R I K E T U A P E N G A D I L A N N E G E R I B E R D A S A R K A N P E R A T U R A N P E R U N D A N G - U N D A N G A N .

b . I N S T A N S I Y A N G B E R T A N G G U N G J A W A B S E C A R A Y U R I D I S U N T U K K E P E R L U A N P R O S E S P E M E R I K S A A N P E R K A R A B E R D A S A R K A N I J I N D A R I P E J A B A T Y A N G B E R T A N G G U N G J A W A B S E C A R A Y U R I D I S A T A U P E N E T A P A N K E T U A P E N G A D I L A N N E G E R I .

Page 21: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

4. LAYANAN INFORMASI BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA

L A Y A N A N I N F O R M A S I B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N N E G A R A A D A L A H L A Y A N A N Y A N G D I B E R I K A N K E P A D A P U B L I K Y A N G M E M B U T U H K A N I N F O R M A S I P E M A S Y A R A K A T A N T E R K A I T D E N G A N B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N N E G A R A Y A N G B E R A D A D I R U P B A S A N S E S U A I D E N G A N P E R A T U R A N P E R U N D A N G - U N D A N G A N .

Page 22: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

(HASIL TINDAK LAKALANTAS)

Pasal 270 ayat (2): Benda sitaan disimpan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara

Pasal 271 ayat (1) : Penyidik wajib mengindetifikasi dan mengumumkan Basan kendaraan bermotor yang belum diketahui pemilinya melalui media massa

Pasal 271 aya (3) : Pengumuman sebagaimana dimaksud ayat (1) harus dilakukan paling sedikit 1(satu) kali dalam 6(enam) bulan

Pasal 271 ayat (4) : Basan kendaraan bermotor yang tidak diketahui pemiliknya setelah lewat waktu 1(satu) tahun dapat dilelang untuk negara berdasarkan Penetapan Pengadilan

Page 23: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA

Pasal 27,

di dalam RUPBASAN ditempatkan benda yang harus disimpan untuk keperluanbarang bukti dalam pemeriksaan dalam tingkat penyidikan, penuntutan, danpemeriksaan di sidang pengadilan termasuk barang yang dinyatakan dirampasberdasarkan putusan Hakim.

Pasal 27,

di dalam RUPBASAN ditempatkan benda yang harus disimpan untuk keperluanbarang bukti dalam pemeriksaan dalam tingkat penyidikan, penuntutan, danpemeriksaan di sidang pengadilan termasuk barang yang dinyatakan dirampasberdasarkan putusan Hakim.

Page 24: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

Pasal 28,

(1) Penggunaan benda sitaan bagi keperluan penyelidikan,penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan, harus ada surat permintaan dari pejabat yang bertanggung jawab secara yuridis atas benda sitaan tersebut.

(2) Pengeluaran barang rampasan untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,dilakukan atas permintaan jaksa secara tertulis.

(3) Kepala RUPBASAN menyaksikan pemusnahan barang rampasan yang dilakukan oleh jaksa.

Pasal 28,

(1) Penggunaan benda sitaan bagi keperluan penyelidikan,penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan, harus ada surat permintaan dari pejabat yang bertanggung jawab secara yuridis atas benda sitaan tersebut.

(2) Pengeluaran barang rampasan untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,dilakukan atas permintaan jaksa secara tertulis.

(3) Kepala RUPBASAN menyaksikan pemusnahan barang rampasan yang dilakukan oleh jaksa.

Page 25: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

PERATURAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIANNEGARA RI, JAKSA AGUNG RI, KPK RI, KEMENKUMHAM RI, MA RI, KEMENKEU RI

Pasal 6

1. Untuk pengamanan basan, Penyidik atau Penuntut Umum menyimpan basan diRupbasan

2. Penyimpanan Basan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan BeritaAcara

Pasal 7

1. Rupbasan secara berkala dapat meminta perkembangan penanganan perkara atasbasan dan atau baran kepada instansi penitip

2. Instansi Penitip sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib menyampaikanperkembangan penanganan perkara terkait basan dan aatau baran kepada Rupbasan

3. Dalam hal perkara telah memperoleh kekuatan hukum tetap, jaksa wajibmenyampaikan petikan putusan pengadilan kepada Rupbasan

4. Terhadap Basan yang disimpan di Rupbasan yang dinyatakan dirampas untuk negaraberdasarkan Putusan Pengadilan yang berkuatan Hukum tetap maka setelahmenerima petikan Putusan Pengadilan sebagaiaman dimaksud pada ayat (3) Rupbsansecara Administratif mengubah status Basan yang disimpan menjadi baran

5. Basan selain yang dinyatakan dirampas untuk negara sebagaimana dimaksud padaayat (4) Rupbasan secara administrastif mengubah status basan sebagaimana amarputusan pengadilan yang berkuatan hukum tetap

Page 26: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

Pasal 9

Berdasarkan permintaan Instansi penitip untuk keperluan proses penangan perkaradisetiap tingkat pemeriksaan, Rupbasan wajib menyerahkan Basan yang disimpan

Pasal 12

Dalam hal basan dan atau baran dititipkan ditempat lain diluar Rupbasan

a. Pihak penitip harus menyampaikan kepada Kepala Rupbasan : Tembusan surat perintah penitipan; Berita acara penitipan dan atau; Surat Penyitaan.

b. Kepala Rupbasan dapat menitipkan surat pemberitahuan kepada instansi yang akan menitipkan basan dan baran serta merujuk ke tempat penyimpanan lain yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih memadai karena keterbatasan saranadan prasarana di Rupbasan

c. Kepala Rupbasan membuat buku register khusus untuk basan dan baran yang dititipkan di tempat penyimpanan lain diluar Rupbasan

Page 27: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

PERATURAN KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG IMPLEMENTASI PRINSIP DAN STANDARD HAM DALAM PENYELENGGARAAAN TUGAS

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Paragraf 8 : Tindakan Registrasi Barang Bukti

Pasal 34 ayat 1F : “ Dalam melakukan tindakan penyitaan barang bukti, petugas wajib menyimpan barang sitaan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara”

Page 28: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DI RUPBASAN

D I U N D A N G K A N D A L A M B E R I T A N E G A R A R I T G L 2 5 J U N I 2 0 1 4 N O M O R 8 7 6

Sebagai pengganti dari :

Permenkeh No. M.05-UM.01.06 Thn 1983 tentang Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara

Page 29: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

PEMANTAPAN KOORDINASI DAN SINKRONISASI

- NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK IINDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR :PAS-25.HM.05.02 TAHUN 2015 dan NOMOR : B/15/IV/2105 TENTANG KERJASAMA PENYELENGARAAN TUGAS DAN FUNGSI PEMASYARAKATAN

- PEDOMAN KERJA PELAKSANAAN KERJASAMA ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PAS-05.HM.05.02 TAHUN 2016 DAN NOMOR : B/11/II/2016

29

Page 30: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

REKAPITULASI JUMLAH BASAN BARAN, DAN PERKIRAAN NILAINYA PADA 46 UPT RUPBASAN PER BULAN JUNI 2016

NO UPT RUPBASAN JUMLAH BASAN/BARAN TEREGISTRASI

TOTALPERKIRAAN NILAI BASAN BARAN (Rp)

1 2 3 41RUPBASAN KELAS I MEDAN 1340 3.070.155.339 2RUPBASAN KELAS I PEKANBARU 558 5.626.554.001 3RUPBASAN KELAS I PALEMBANG 9 158.000.000 4RUPBASAN KELAS I BANDARLAMPUNG 80 1.025.268.787 5RUPBASAN KELAS I JAKARTA BARAT DAN TANGERANG 980 11.484.621.000 6RUPBASAN KELAS I JAKARTA PUSAT 89 18.467.260.000 7RUPBASAN KELAS I JAKARTA SELATAN 61 25.674.000.000 8RUPBASAN KELAS I JAKARTA TIMUR 43 1.297.906.012 9RUPBASAN KELAS I JAKARTA UTARA 123 7.006.322.500

10RUPBASAN KELAS I BANDUNG 644 6.720.988.420 11RUPBASAN KELAS I CIREBON 146 1.187.383.901 12RUPBASAN KELAS I SEMARANG 609 7.414.205.000 13RUPBASAN KELAS I PEKALONGAN 439 489.859.100 14RUPBASAN KELAS I SURAKARTA 14 794.405.000 15RUPBASAN KELAS I YOGYAKARTA 235 9.686.295.002 16RUPBASAN KELAS I BANJARMASIN 135 4.994.505.004 17RUPBASAN KELAS I PALANGKARAYA 6 272.331.500 18RUPBASAN KELAS I PONTIANAK 349 8.545.446.270 19RUPBASAN KELAS I SAMARINDA 425 2.796.196.634 20RUPBASAN KELAS I PALU 26 2.686.694.450 21RUPBASAN KELAS I KENDARI 126 1.051.236.000 22RUPBASAN KELAS I GORONTALO 46 1.133.820.298 23RUPBASAN KELAS I MANADO 42 3.167.579.601 24RUPBASAN KELAS I DENPASAR 126 14.712.324.200 25RUPBASAN KELAS I MATARAM 52 1.266.441.000 26RUPBASAN KELAS I JAYAPURA 51 4.759.163.242 27RUPBASAN KELAS II PADANG 160 1.785.469.397 28RUPBASAN KELAS II TANJUNGPINANG 78 358.305.000 29RUPBASAN KELAS II PANGKALPINANG 647 1.797.793.800 30RUPBASAN KELAS II BATURAJA 11 63.600.000 31RUPBASAN KELAS II SERANG 22 187.805.000 32RUPBASAN KELAS II INDRAMAYU 565 10.092.498.252 33RUPBASAN KELAS II WONOGIRI 3 71.700.001 34RUPBASAN KELAS II BANTUL 5 155.280.000 35RUPBASAN KELAS II BLITAR 23 515.500.000 36RUPBASAN KELAS II CILACAP 46 138.710.000 37RUPBASAN KELAS II PROBOLINGGO 35 2.275.000.000 38RUPBASAN KELAS II PURWOKERTO 20 243.070.006 39RUPBASAN KELAS II WATES 24 879.992.500 40RUPBASAN KELAS II PURBALINGGA 61 17.065.010 41RUPBASAN KELAS II SRAGEN 35 1.196.900.000 42RUPBASAN KELAS II PASURUAN 52 305.310.000 43RUPBASAN KELAS II JOMBANG 4 205.200.001 44RUPBASAN KELAS II SANGGAU 11 9.768.000 45RUPBASAN KELAS II SINGKAWANG 6 486.900.000 46RUPBASAN KELAS II SUMBAWA BESAR 3 13.000.000

JUMLAH 8.565 166.287.829.228

Page 31: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

ALOKASI ANGGARAN PEMELIHARAAN RUPBASAN TAHUN 2015

1.Rupbasan Kelas I Banda Aceh Rp. 95.000.0002.Rupbasan Kelas I Medan Rp. 169.500.0003.Rupbasan Kelas I Padang Rp. 24.700.0004.Rupbasan Kelas I Pekan Baru Rp. 27.000.0005.Rupbasan Kelas I Jambi Rp. 55.000.0006.Rupbasan Kelas I Palembang Rp. 18.500.0007.Rupbasan Kelas I Bandar Lampung Rp. 26.000.0008.Rupbasan Kelas I Bengkulu Rp. 25.000.0009.Rupbasan Kelas I Jakarta Barat dan Tangerang Rp. 22.140.00010.Rupbasan Kelas I Jakarta Timur Rp. 17.900.00011.Rupbasan Kelas I Jakarta Selatan Rp. 31.000.00012.Rupbasan Kelas I Jakarta Utara Rp. 21.600.00013.Rupbasan Kelas I Jakarta Pusat p. 30.000.00014.Rupbasan Kelas I Bandung Rp. 206.000.00015.Rupbasan Kelas I Cirebon Rp. 45.000.00016.Rupbasan Kelas I Yogyakarta Rp. 89.510.00017.Rupbasan Kelas I Semarang Rp. 120.000.00018.Rupbasan Kelas I Surakarta Rp. 7.000.00019.Rupbasan Kelas I Pekalongan Rp. 8.750.00020.Rupbasan Kelas I Surabaya Rp. 101.000.00021.Rupbasan Kelas I Pontianak Rp. 30.000.00022.Rupbasan Kelas I Singkawang Rp. 66.000.00023.Rupbasan Kelas I Palangkaraya Rp. 48.000.00024.Rupbasan Kelas I Banjarmasin Rp. 7.000.00025.Rupbasan Kelas I Samarinda Rp. 43.856.00026.Rupbasan Kelas I Manado Rp. 12.000.00027.Rupbasan Klas I Gorontalo Rp. 14.000.00028.Rupbasan Kelas I Palu Rp. 25.000.00029.Rupbasan Kelas I Makassar Rp. 125.000.00030.Rupbasan Kelas I Kendari Rp. 65.000.00031.Rupbasan Kelas I Denpasar Rp. 29.000.00032.Rupbasan Kelas I Mataram Rp. 72.000.00033.Rupbasan Kelas I Kupang Rp. 19.500.00034.Rupbasan Kelas I Ambon Rp. 48.000.00035.Rupbasan Kelas I Jayapura Rp. 35.400.00036.Rupbasan Kelas I Manokwari Rp. 99.675.000

37. Rupbasan Kelas II Bangkinang Rp. 16.000.00038. Rupbasan Kelas II Bengkalis Rp. 42.000.00039. Rupbasan Kelas II Rengat Rp. 85.000.00040. Rupbasan Kelas II Tg. Pinang Rp. 64.000.00041. Rupbasan Kelas II Baturaja Rp. 12.000.00042. Rupbasan Kelas II Pkl. Pinang43. Rupbasan Kelas II Metro Rp. 15.000.00044. Rupbasan Kelas II Kotabumi Rp. 20.000.00045. Rupbasan Kelas II Argamakmur Rp. 37.500.00046. Rupbasan Kelas II Serang Rp. 109.900.00047. Rupbasan Kelas II Indramayu Rp. 72.160.00048. Rupbasan Kelas II Wonosari Rp. 2.624.00049. Rupbasan Kelas II Wates Rp. 16.700.00050. Rupbasan Kelas II Bantul Rp. 3.500.00051. Rupbasan Kelas II Wonogiri Rp. 20.400.00052. Rupbasan Kelas II Cilacap Rp. 75.000.00053. Rupbasan Kelas II Purbalingga Rp. 10.000.00054. Rupbasan Kelas II Purwokerto Rp. 35.000.00055. Rupbasan Kelas II Sragen Rp. 22.500.00056. Rupbasan Kelas II Blitar Rp. 30.510.00057. Rupbasan Kelas II Jombang Rp. 11.200.00058. Rupbasan Kelas II Mojokerto Rp. 44.000.00059. Rupbasan Kelas II Probolinggo Rp. 19.500.00060. Rupbasan Kelas II Pasuruan Rp. 25.000.00061. Rupbasan Kelas II Sanggau Rp. 60.000.00062. Rupbasan Kelas II Sumbawa Besar Rp. 84.000.00063. Rupbasan Kelas II Ternate Rp. 60.000.000

JUMLAH TOTAL Rp. 2,873,525,000

Page 32: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan

A

32

PENUTUP

Menjadi harapan setiap orang, baiksebagai individu maupun anggotamasyarakat yang bermasalahdengan hukum, barang bukti yangdisita oleh negara dapat kembalidalam keadaan baik / sesuaidengan kondisi semula, minimaltidak menjadi lebih buruk darisebelum dilakukan penyitaan.

Page 33: 07 Kebijakan Sitaan dan Barang Rampasan