07 Formula Dau Depkeu042

download 07 Formula Dau Depkeu042

of 23

description

Formula..

Transcript of 07 Formula Dau Depkeu042

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    1/23

    didiksusetyo 1

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    2/23

    didiksusetyo 2

    Penjelasan Umum tentang Dana Alokasi Umum

    Landasan Kebijakan :

    A. DAU Tahun Anggaran 2001 s.d. TA 2005

    B. DAU Tahun Anggaran 2006

    Variabel Perhitungan DAU :

    A. DAU Tahun Anggaran 2001 s.d. TA 2005

    B. DAU Tahun Anggaran 2006

    Sumber Data Variabel DAU :

    A. DAU Tahun Anggaran 2001 s.d. TA 2005

    B. DAU Tahun Anggaran 2006

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    3/23

    didiksusetyo 3

    Formula Perhitungan DAU :

    A. DAU Tahun Anggaran 2001 s.d. TA 2005

    B. DAU Tahun Anggaran 2006

    Realisasi Penyaluran DAU dari TA 2001 s.d. TA 2005

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    4/23

    didiksusetyo 4

    Penjelasan Umumtentang

    Dana Alokasi Umum (D A U)

    Merupakan salah satu komponen dari Dana Perimbangan APBN, yangpengalokasiannya didasarkan atas FORMULAdengan konsep

    Kesenjangan Fiskalatau Celah Fiskal (F iscal Gap),yaitu selisih

    antara Kebutuhan Fiskal dengan Kapasitas Fiskal.

    Sebagai instrumen untuk mengatasi horizontal imbalance, yang dialokasikan

    dengan tujuan pemerataaan kemampuan keuangan antar-Daerah dimanapengunaannya ditetapkan sepenuhnya oleh Daerah.

    Sebagai equalization grant, yaitu berfungsi untuk menetralisasi ketimpangan

    kemampuan keuangan dengan adanya PAD, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil

    SDA yang diperoleh Daerah.

    Penyaluran DAU dilakukan oleh Menteri Keuangan secara berkala setiap

    bulan sebesar 1/12 dari plafon DAU

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    5/23

    didiksusetyo 5

    Landasan Kebijakan( D A U)

    A. DAU TA 2001TA 2005

    1. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ;

    2. UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintah Pusat dan Daerah ;

    Plafon DAU sekurang-kurangnya 25% dari PDN Netto dalamAPBN

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana

    Perimbangan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    6/23

    didiksusetyo 6

    B. DAU TA 2006

    1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

    2. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintah Pusat dan Daerah;

    Jumlah keseluruhan DAU sampai dengan tahun 2007ditetapkan sekurang-kurangnya 25,5% dari PDN Netto

    dalam APBN

    mulai tahun 2003 ditetapkan sekurang-kurangnya 26%

    dari PDN Netto yang ditetapkan dalam APBN

    3. RPP Dana Perimbangan yang sampai ini masih dalam prosespenyelesaian.

    LanjutanLandasan Kebijakan DAU

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    7/23

    didiksusetyo 7

    Variabel perhitungan DAU

    A. DAU TA 2001 S.DTA 2005(UU No.25/1999)

    Kebutuhan Fiskal dicerminkan dengan variabel :

    Jumlah penduduk ;

    Luas wilayah ;

    Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) yang mencerminkan keadaan geografis suatuwilayah, dan

    Indeks Kemiskinan Relatif (IKR) yang mencerminkan tingkat pendapatan

    masyarakat.

    Kapasitas Fiskal dicerminkan dengan variabel penerimaan Daerah :

    potensi industri; PAD, PDRB;

    potensi SDA; Dana Bagi Hasil SDA;

    potensi SDM; Dana Bagi Hasil Pajak

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    8/23

    didiksusetyo 8

    B. DAU TA 2006 - (UU No.33/2004)

    LanjutanVariabel Perhitungan DAU

    Kebutuhan Fiskal dicerminkan dengan variabel :

    Jumlah penduduk ;

    Luas wilayah ;

    Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Invers, dan

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) I nvers.

    Kapasitas Fiskal dicerminkan dengan variabel penerimaan Daerah :

    PAD (Pendapatan Asli Daerah);

    Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor Pajak dan Sumber Daya Alam (SDA)

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    9/23

    didiksusetyo 9

    A. DAU TA 2001 S.DTA 2005(UU No.25/1999)

    Data Kebutuhan Fiskal :

    Jumlah penduduk ; - BPS

    luas wilayah ; - Depdagri

    Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) - BPS

    Indeks Kemiskinan Relatif (IKR) - BPS

    terdiri dari 2 (dua) data yaitu : Jumlah Penduduk Miskin dan Poverty Gap Index

    Data Kapasitas Fiskal :

    PAD - APBD daerah yang bersangkutan

    PDRB - BPS

    Dana Bagi Hasil SDA - Departemen Teknis

    Dana Bagi Hasil Pajak - Ditjen Pajak, Departemen Keuangan

    Sumber Data Variabel DAU

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    10/23

    didiksusetyo 10

    B. DAU TA 2006 - (UU No.33/2004)

    LanjutanSumber Data Variabel DAU

    Data Kebutuhan Fiskal :

    Jumlah penduduk - BPS

    luas wilayah - DEPDAGRI

    Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) - BPS

    PDRB perkapita - BPS

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) - BPS

    Data Kapasitas Fiskal :

    PAD : APBD masing-masing daerah

    Dana Bagi Hasil SDA : Departemen Teknis

    Dana Bagi Hasil Pajak : Ditjen Pajak, Departemen Keuangan

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    11/23

    didiksusetyo 11

    Formula Perhitungan DAU

    A. Formula DAU TA 2001TA 2005

    (UU No.25/1999)

    DAU = AM + Kesenjangan Fiskal (KF)

    AM = Lumpsum + Gaji

    KF = Kebutuhan Fiskal (KbF)Kapasitas Fiskal (KpF)

    Dimana :

    DAU : Dana Alokasi Umum ;

    AM : Alokasi Minimum ;

    KF : Kesenjangan Fiskal ;

    Gaji : Proporsional berdasarkan kebutuhan Belanja Pegawai.

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    12/23

    didiksusetyo 12

    KEBUTUHAN FISKAL (KbF)

    KbF = TPR (1IP + 2IW + 3IKR + 4IKK)

    Keterangan :

    TPR : Total Pengeluaran Rata-rata dalam APBD;

    IP : Indeks Jumlah Penduduk;

    IW : Indeks Wilayah Relatif;

    IKR : Indeks Kemiskinan Relatif;

    IKK : Indeks Kemahalan Konstruksi;

    : Bobot Indeks.

    Catatan :

    Bobot 1, 2, 3, dan 4, ditentukan dengan mempergunakan

    pertimbanganproporsional dan uji statistik sederhana

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    13/23

    didiksusetyo 13

    KAPASITAS FISKAL (KpF)

    KpF = PAD^ (PBB + BPHTB + PPh + SDA)

    Keterangan :

    PAD ^ : Pendapatan Asli Daerah Estimasi

    PBB : Pajak Bumi dan Bangunan

    BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

    PPh : Pajak Penghasilan Orang Pribadi dan Pasal 21

    SDA : Sumber Daya Alam

    Catatan :Nilai estimasi PADmenggunakan model ekonometrik

    sederhana dengan formula :

    PADt = 0 + 1 PDRB(t-1) jasa

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    14/23

    didiksusetyo 14

    B. Formula DAU TA 2006 - dst (UU No.33/2004)

    DAU = AD + Celah Fiskal (CF)

    AD = Alokasi Dasar

    CF = Kebutuhan Fiskal (KbF) Kapasitas Fiskal (KpF)

    Dimana :

    DAU : Dana Alokasi Umum ;

    AD : Alokasi Dasar dihitung berdasarkan gaji PNS Daerah ;

    CF : Celah Fiskal ;

    LanjutanFormula Perhitungan DAU

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    15/23

    didiksusetyo 15

    KEBUTUHAN FISKAL (KbF)

    Kb

    F = TBD (1

    IP + 2

    IW + 3

    IKK + 4

    IPM.....+ 5PDRB/cap )Keterangan :

    TBD : Total Belanja Daerah Rata-rata dalam APBD;

    IP : Indeks Jumlah Penduduk;

    IW : Indeks Luas Wilayah;

    IPM : Invers Indeks Pembangunan Manusia;

    PDRB/cap : Invers Produk Domestik Regional Bruto perkapita;

    : Bobot Indeks.

    Catatan :

    Bobot 1, 2, 3, dan 4, ditentukan dengan mempergunakan

    pertimbanganproporsional dan uji statistik sederhana

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    16/23

    didiksusetyo 16

    KAPASITAS FISKAL (KpF)

    KpF = PAD + (PBB + BPHTB + PPh + SDA)

    Keterangan :

    PAD : Pendapatan Asli Daerah

    PBB : Pajak Bumi dan Bangunan

    BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

    PPh : Pajak Penghasilan Orang Pribadi dan Pasal 21

    SDA : Sumber Daya Alam

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    17/23

    didiksusetyo 17

    DAU PROVINSI

    DAU atas dasar celah fiskal untuk suatu daerah provinsi dihitung

    berdasarkan perkalian bobot daerah provinsi yang bersangkutan

    dengan jumlah DAU seluruh daerah provinsi

    DAU DPropi= Bobot DPropi x DAU Prop

    Bobot daerah provinsi merupakan perbandingan antara celah fiskal

    daerah provinsi yang bersangkutan dan total celah fiskal seluruh daerah

    provinsi

    Bobot DPropi= Celah Fiskal DPropiTotal Celah Fiskal Seluruh Daerah Prop

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    18/23

    didiksusetyo 18

    DAU KABUPATEN/KOTA

    DAU atas dasar celah fiskal untuk suatu daerah kab/kota dihitung

    berdasarkan perkalian bobot daerah kab/kota yang bersangkutan

    dengan jumlah DAU seluruh daerah kab/kota

    DAU DKab/Kotai= Bobot DKab/Kotai x DAU Kab/Kota

    Bobot daerah kab/kota merupakan perbandingan antara celah fiskal

    daerah kab/kota yang bersangkutan dan total celah fiskal seluruh

    daerah kab/kota

    Bobot DKab/Kotai= Celah Fiskal DKab/KotaiTotal Celah Fiskal Seluruh Daerah Kab/Kota

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    19/23

    didiksusetyo 19

    ALOKASI DAU Contoh : 1

    Daerah yang memiliki nilai celah fiskal = 0 (kapasitas fiskal sama dengan

    kebutuhan fiskal) menerima DAU sebesar Alokasi Dasar

    Contoh :

    Kebutuhan Fiskal = Rp 100 miliar

    Kapasitas Fiskal = Rp 100 miliar

    Alokasi Dasar = Rp 50 miliar

    Celah Fiskal = Kebutuhan FiskalKapasitas Fiskal

    = Rp 100 miliarRp 100 miliar

    = Rp 0

    DAU = Alokasi Dasar

    Total DAU = Rp 50 miliar

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    20/23

    didiksusetyo 20

    ALOKASI DAU Contoh : 2

    Daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan lebih kecil dari Alokasi

    Dasar, akan menerima DAU sebesar Alokasi Dasar setelah diperhitungkan

    dengan nilai celah fiskal

    Contoh :

    Kebutuhan Fiskal = Rp 100 miliarKapasitas Fiskal = Rp 125 miliar

    Alokasi Dasar = Rp 50 miliar

    Celah Fiskal = Kebutuhan FiskalKapasitas Fiskal

    = Rp 100 miliarRp 125 miliar

    = Rp -25 miliar (negatif)

    DAU = Alokasi Dasar + Celah Fiskal

    Total DAU = 50 miliar + (- 25 miliar)

    = Rp 25 miliar

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    21/23

    didiksusetyo 21

    ALOKASI DAU Contoh : 3

    Daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan nilainya sama atau

    lebih besar dari Alokasi Dasar, tidak menerima DAU

    Contoh :

    Kebutuhan Fiskal = Rp 100 miliar

    Kapasitas Fiskal = Rp 175 miliar

    Alokasi Dasar = Rp 50 miliar

    Celah Fiskal = Kebutuhan FiskalKapasitas Fiskal

    = Rp 100 miliarRp 175 miliar

    = Rp -75 miliar (negatif)

    DAU = Alokasi Dasar + Celah Fiskal

    Total DAU = 50 miliar + (-75 miliar)

    = Rp -25 miliar, disesuaikan menjadi Rp 0

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    22/23

    didiksusetyo 22

    PERBANDINGAN

    Perhitungan DAU TA 2001-2005

    Uraian DAU TA 2001 DAU TA 2002 DAU TA 2003 DAU TA 2004 DAU TA 2005

    Komponen DAU FP + KF AM + KF AM + KF AM + KF AM + KF

    FP/AMDRD + DPD TA

    2000Lumpsum + Gaji Lumpsum + Gaji Lumpsum + Gaji Lumpsum + Gaji

    Cvariasi ;

    Indeks Will0,49 ; 0,63 0,45 ; 0,62 0,44 ; 0,61 0,48 ; 0,63 0,47 ; 0,63

    Komposisi FP/AMdan KF

    20 % KF

    80% FP

    Propinsi20 %Lumpsum

    30 % Gaji

    50 % KF

    75 % BHSDA

    100 % PAD Est

    Kab/Kota10 %Lumpsum

    50 % Gaji

    40 % KF

    75 % BHSDA

    100 % PAD Est

    Propinsi10 %Lumpsum

    30 % Gaji

    60 % KF

    75 % BHSDA

    50 % PAD Est

    Kab/Kota5 %Lumpsum

    45 % Gaji

    50 % KF

    75 % BHSDA

    50 % PAD Est

    Propinsi5 %Lumpsum

    30 % Gaji

    65 % KF

    100 % BHSDA

    50 % PAD Est

    Kab/Kota5 %Lumpsum

    40 % Gaji

    55 % KF

    100 % BHSDA

    50 % PAD Est

    Propinsi5 %Lumpsum

    30 % Gaji

    65 % KF

    100 % BHSDA

    50 % PAD Est

    Kab/Kota5 %Lumpsum

    40 % Gaji

    55 % KF

    100 % BHSDA

    50 % PAD Est

  • 5/24/2018 07 Formula Dau Depkeu042

    23/23

    didiksusetyo 23

    Pengaruh Penambahan Daerah Terhadap Rata-Rata Penerimaan DAU

    Kabupaten / Kota

    TahunDAU

    Nasional

    DAU Kab/Kota

    (90% DAU

    nasional)

    %

    Kenaikan

    DAU

    Jml Kab/Kota

    Penerimaan

    %

    Kenaikan

    Jml

    Daerah

    Rata-Rata

    Penerimaan

    DAU

    Kenaikan

    (Penurunan)

    Rata-Rata

    2001 60.516,70 54.465,03 - 336 - 162,10 -

    2002 69.114,10 62.202,69 14,21 348 3,57 178,74 16,65

    2003 76.978,00 69.280,20 11,38 370 6,32 187,24 8,50

    2004 82.130,94 73.917,85 6,69 410 10,81 180,29 (6,96)

    2005 88.765,60 79.889,04 8,08 434 5,85 184,08 3,79