06pmsos029

7
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 29 / HUK / 2006 TENTANG PELAKSANAAN PENGGUNAAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH UNTUK PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT (EMERGENCY RELIEF) DAN PENANGANAN PASCA BENCANA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor Kep-46/ M.EKON / 08 / 2005 dan Nomor 34/ KEP / MENKO/ KESRA/VIII/2005 tanggal 9 Agustus 2005 tentang Pedoman Umum Koordinasi Pengelolaan Cadangan Beras pemerintah, perlu diterbitkan Peraturan Menteri Sosial RI tentang Pelaksanaan Penggunaan Cadangan Beras Pemerintah Untuk Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Relief) dan Penanganan Pasca Bencana; 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3039); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara RI Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3656); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);

description

Peraturan Menteri Sosial tentang CBP

Transcript of 06pmsos029

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIAPERATURANMENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIANOMOR : 29 / HUK/ 2006TENTANGPELAKSANAAN PENGGUNAAN CADANGAN BERAS PEMERINTAHUNTUK PENANGGULANGANKEADAANDARURAT(EMERGENCY RELIEF)DAN PENANGANANPASCA BENCANAMENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,MenimbangMengingatbahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan KeputusanBersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian danMenteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat NomorKep-46/ M.EKON / 08 / 2005danNomor 34/KEP / MENKO/KESRA/VIII/2005tanggal 9 Agustus2005tentangPedomanUmumKoordinasi PengelolaanCadanganBeraspemerintah,perlu diterbitkan Peraturan Menteri Sosial RI tentangPelaksanaan Penggunaan Cadangan Beras PemerintahUntuk PenanggulanganKeadaanDarurat (Emergency Relief)dan PenangananPascaBencana;1. Undang-UndangNomor 6 Tahun1974 tentangKetentuan-ketentuan PokokKesejahteraanSosial (LembaranNegaraRI Tahun 1974Nomor 54, Tambahan LembaranNegaraRINomor 3039);2. Undang-Undang Nomor 7Tahun 1996 tentang Pangan(LembaranNegaraRI Tahun1996Nomor99, TambahanLembaranNegaraRINomor 3656);3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor4286);4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaanNegara(LembaranNegaraRI Tahun2004Nomor 5, TambahanLembaran NegaraRINomor 4355);5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004Nomor 125, TambahanLembaranNegaraRI Nomor 4431);6. Undang-UndangNomor36Tahun2004tentangAnggaranPendapatandanBelanjaNegaraTahun2005 (LembaranNegaraRITahun2004Nomor 130, TambahanLembaranNegaraRI Nomor 4442);7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentangKetahanan Pangan (Lembaran Negara RI Tahun 2002Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor4454);8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2003 tentangPendirian Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik(LembaranNegaraRI Tahun2003Nomor 8);9. PeraturanPresidenRepublik Indonesia Nomor 187/M tahun2005 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatusebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir denganKeputusanPresidenRI Nomor 171/M Tahun2005;10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentangKedudukanTugas, Fungsi, Susunan Organisasi danTataKerja Kementerian Negara RI, sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturan PresidenRINomor 62 Tahun 2005;11. Peraturan Presiden Nomor 10Tahun 2005 tentang UnitOrganisasi dan Tugas Eselon I Kementerian NegaraRepublik Indonesia sebagaimana telah beberapa kalidiubahterakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 80Tahun2005;12. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 82jHUKj2005tentangOrganisasi Dan TataKerjaDepartemen Sosial.2Memperhatikan : Instruksi Presiden RI Nomor 13 Tahun 2005 tentangKebijakanPerberasan.MEMUTUSKANMenetapkan PERATURAN MENTERI SOSIAL RI TENTANG PELAKSANAANPENGGUNAAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH UNTUKPENANGGULANGANKEADAANDARURAT(EMERGENCYRELIEF)DANPENANGANANPASCA BENCANABAB IKETENTUANUMUMPasal 1Dalamperaturaniniyangdimaksud dengan:1. CadanganBerasPemerintahadalahsejumlahtertentuberasmilik PemerintahPusat yang pengadaannya didanai oleh APBN sebagai Cadangan BerasPemerintahdandikelolaolehPerumBULOGdenganarahpenggunaanuntukpenanggulangankeadaandarurat (EmergencyRelief)danpenangananpascabencana.2. Keadaan darurat adalah keadaan kritis tidak menentu yang mengancamkehidupan sosial masyarakat yang memerlukan tindakan serba cepat dantepat diluar prosedur biasa. Keadaan darurat dapat disebabkan olehterjadinya bencana alamyang terjadi diluar kontrol manusia antara lain;gempa cumi, letusan gunung berapi, tsunami, angin topan, banjir, tanahlongsor, kekeringan, hamapenyakit tanaman, danbencanasosial antaralainkebakaran permukiman, kebakaran hutan dan kerusuhan sosial yangmenyebabkanmasyarakat mengalami kerawanan pangandantidakmampumengakses pangan yang cukup untuk mempertahankan hidup danmelaksanakankegiatansehari-hari;3. Kerawananpanganadalahkondisi tidak terpenuhi panganpenduduk sebagaiakibat dari bencana yang berdampak luas dan tidak dapat segera diatasiakibat hama tanaman maupun kekeringan yang berkepanjangan sehinggaterjadi puso/gagal panen yangdimungkinkan terjadinayabusunglapar.3BABIIRUANGLINGKUPPasal 2Penggunaan cadangan beras Pemerintah hanya diperuntukkan bagipenanggulangan keadaan darurat (Emergency Relief) dan penanganan pascabencana, yangpenyebarannyadisesuaikandengankebutuhanjdampakbencanayangditimbulkan.BABIIIKEWENANGANPENGGUNAANPasal 3(1) Gubernur mempunyai kewenangan menggunakan cadangan beraspemerintah untuk penanggulangan bencana yang terjadi di wilayahnyasecara langsung sesuai kebutuhan dan maksimum 200 tonjtahun.Penggunaancadanganberasnasional lebihdari yangditentukantersebut,dilakukar,melaluinpersetujuanMenteri Sosial.(2) Bupati/Walikota mempunyai kewenangan menggunakan cadangan beraspemerintah untuk penanggulangan bencana yang terjadi di wilayahnyasecara langsung sesuai kebutuhan dan maksimum 100 tonjtahun.Penggunaancadanganberasnasional lebihdari yangditentukantersebut,dilakukan melalui persetujuan Gubernur.BAB IVPROSEDUR DANMEKANISME PENYALURANCADANGANBERASBagianKesatuProsedurPasal 4(1). Penggunaan CadanganBeras Nasional sesuai kewenangansebagai berikut :a. Kepala Dinas Sosial/Kesejahteraan Sosial/Institusi Sosial Provinsi A.n.Gubernur mengajukanpermohonankeDologsesuai kebutuhandengantembusankepadaMenteri Sosial.4b. KepalaDinas SosialjKesejahteraanSosialjlnstitusi Sosial Kabupaten/KotaA.n Bupati/Walikota mengajukan permohonan ke Sub Dolog sesuaikebutuhandengan tembusankepada Gubernur dan Menteri Sosial.(2). Penggunaan Cadangan Beras Nasional lebih dari kewenangan yang telahditentukan diatur sebagai berikut :a. Permintaan cadangan beras Pemerintah dari Provinsi diajukan olehKepala Dinas SosialjKesejahteraan Sosialjlnstitusi Sosial Provinsi A.nGubernur kepadaMenteri Sosial dengantembusanMenteri KoordinatorBidang KesejahteraanRakyat dan Menteri Pertanian.b. Permintaan cadangan beras Pemerintah dari Kabupaten/Kota diajukanoleh Kepala Dinas SosialjKesejahteraan Sosialjlnstitusi SosialKabupaten/Kota atau Bupati/WaIi kota kepada Gubernur dengantembusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, MenteriSosialdan Menteri Pertanian.c. Berdasarkan permintaan cadangan beras Pemerintahtersebut di atas,Menteri Sosial RI mengajukan surat permintaan cadangan berasPemerintah kepada Perum BULOG dan selanjutnya Perum BULOGmengeluarkan Perintah Logistik (Prinlog) untuk dikirimkepada DevisiRegional PerumBULOG.BagianKeduaMekanismePasal 5Penggunaancadanganberaspemerintahuntukpenanggulanganbencana, diatursebagai berikut :a. PelaksanaanpenyaluranbantuancadanganberasPemerintahdilakukanolehpetugas dari Dinas SosialjDinas Kesejahteraan Sosialjlnstitusi SosialProvinsi/Kabupaten/Kota dengan melibatkan Petugas dari Kecamatan,Kelurahan/Desasetempat.b. Bantuan cadangan beras Pemerintah yang diberikan kepada para korbanbencanaagardibuat BeritaAcaraSerahTerimaBantuandandiketahui olehCamat danLurah/KepalaDesa setempat.c. Jumlah berasyang disalurkan kepada korban bencana disesuaikandengankebutuhandengan indeks 400 gram/orang/hari.5d. Biaya pengiriman bantuan cadangan beras Pemerintah dari gudang PerumBulog ke Posko maupun ke lokasi bencana menjadi tanggung jawabPemerintah Provinsi,Kabupaten/Kota.BAB VPELAPORANPasal 6(1) Setiap penggunaan cadangan beras pemerintah untuk penanggulangankeadaandarurat, kerawananpanganwajibdilaporkansecaraberjenjangdariDinas Sosial/Kesejahteraan Sosial/Institusi Sosial Kabupaten/Kota A.nBupati/Walikota kepada Gubernur c.q Kepada Dinas Sosial/KesejahteraanSosial/Instituti Sosial Provinsi dan dari Dinas Sosial/KesejahteraanSosial/Institusi Sosial Provinsi A.n Gubernur kepadaMenteri Sosial RI.(2) Pelaporan pertanggungjawaban penggunaan cadangan beras pemerintahdilaksanakan secara berjenjang paling lambat 30 hari setelah penyerahanbantuankepadakorbanbencana.BAB VIPEMANTAUANDANEVALUASIPasal 7(1) Pemantauan dan evaluasi bantuan cadangan beras pemerintah kepadakorbanbencana dilaksanakansecaraperiodik palinglambat sekali setahun.(2) Pemantauan dilaksanakan oleh instansi yang bersangkutan sesuai dengantugas pokok dan fungsi masing-masing.(3) Biayapelaksananpemantauandanevaluasi ditanggungolehmasing-masinginstansi yangbersangkutan.6BAB VIIPENUTUPPasal 8Peraturanini mulai berlaku terhitungsejak tanggal ditetapkan.Ditetapkan di Jakartapada tanggal, 22Maret 2006,fMENTERI SOSIALH. BACHTIAR CHAMSYAH, S ~ j Salinan Peraturanini disampaikankepadaYth:1. Menteri Negara Koordinator Bidang KesejahteraanRakyat.2. Menteri Dalam Negeri.3. Menteri Keuangan.4. Menteri Pertanian5. KepalaPerumBULOG6. SekretarisJenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal dan KepalaBadan Pelatihan Pengembangan Kesejahteraan Sosial di lingkunganDepartemen Sosial RI.7. Para Gubernur Provinsidi seluruh wilayahIndonesia.8. Para Kepala Biro, Inspektur, Direktur, Kepala Pusat, SekretarisItjen/Ditjen/Badan Pelatihan Pengembangan Kesejahteraan Sosial diIingkunganDepartemen Sosial RI.9. ParaKepalaDinasyangbertanggungjawabmelaksanakanFungsi di bidangkesejahteraansosialdi Propinsi seluruh wilayahIndonesia.10. ParaBupati/Walikota di seluruh wilayah Indonesia.11. Kepala Bidang Bantuan Hukumdan Dokumentasi pada Pusat PenyusunanPerundang-undangan danBantuanHukum.7