06 Implanon-Laktasi & Bone Density
-
Upload
john-estrada -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
description
Transcript of 06 Implanon-Laktasi & Bone Density
-
IMPLANON Selama Laktasi dan Perubahan Densitas Mineral Tulang
Kajian tentang Pengaruh Etonogestrel terhadap Kualitas ASI dan Penurunan Densitas Mineral Tulang
JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK - KESEHATAN REPRODUKSI BADAN KHUSUS POGI
2013
-
Pendahuluan
ASI adalah nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir (neonatus).
Di negara berkembang, tingkat kesehatan dan kelangsungan hidup bayi baru lahir, akan lebih baik jika mereka mendapatkan ASI yang memadai
Perlu dilakukan berbagai upaya untuk menjamin kecukupan ASI bagi bayi baru lahir, termasuk penundaan kehamilan (menggunakan kontrasepsi)
-
Walaupun Metoda Laktasi Amenore adalah kontrasepsi postpartum yang aman tetapi efektifitasnya tergantung dari tingkat eksklusifitas menyusukan bayi dan haidnya belum kembali.
Proteksi MLA berlangsung hingga 6 bulan postpartum karena PMT akan segera dimulai, yang diikuti dengan datangnya haid
Untuk mencegah terjadinya kehamilan, ibu menyusui dianjurkan untuk memakai kontrasepsi yang sesuai
-
WHO - Task Force for Epidemiological Research on Reproductive Health, progestin sebaiknya tidak digunakan < 6 minggu postpartum.
Implan ENG dapat dimulai 6 minggu postpartum.
ENG dalam ASI yang dikonsumsi bayi pada bulan pertama pascainsersi adalah 19,86 ng/kg/hari, kemudian turun menjadi 10,45 ng/kg/hari setelah 4 bulan penggunaan.
Volume dan kandungan nutrisi ASI tidak dipengaruhi oleh penggunaan implan ENG. Implanon cukup efektif untuk inhibisi ovulasi hingga 3 tahun masa penggunaan.
-
Tujuan Umum
Selesai menyelesaikan materi Bab 6. Implanon di masa laktasi dan pengaruhnya terhadap densitas tulang, peserta latih diharapkan mampu untuk menjelaskan tentang paparan etonorgestrel terhadap kesehatan dan tumbuh kembang bayi
-
Tujuan Khusus
menerapkan informasi tentang ENG dan laktasi dalam proses konseling
menjelaskan perbedaan konsentrasi ENG dalam serum ibu dan ASI
menjelaskan paparan ENG dalam ASI terhadap tumbuh kembang bayi
menjelaskan pengaruh ENG terhadap parameter menyusui menjelaskan pengaruh ENG terhadap densitas mineral
tulang pengguna implan menerapkan kelaikan medik WHO terkait dengan densitas
mineral tulang bagi para calon pengguna implan ENG
-
Etonogestrel dan Kualitas ASI
Implan ENG tidak mengganggu parameter menyusukan bayi secara sehat.
Walaupun pada awalnya ada kenaikan konsentrasi ENG dalam serum ibu (lonjakan pascainsersi) tapi konsentrasi ENG di dalam ASI, ternyata lebih rendah daripada serum.
Konsentrasi progestin di ASI pada pengguna pil progestin dapat diatur hingga tingkat yang sangat rendah yaitu dengan cara menyusukan bayi sebelum ibu minum pil
-
Pascainsersi implan, sekitar 67 mg ENG dilepaskan per hari (1200 ng/kg/hari pada ibu dengan berat badan rata-rata 55.9 kg).
Bayi mengkonsumsi ENG melalui ASI dengan jumlah 19.86 ng/kg/hari (bulan I pascainsersi) atau 1.7% dari konsentrasi etonogestrel per kilogram berat badan ibu.
Konsentrasi tertinggi ENG pada serum ibu menyusui terjadi pada 4 hari pertama pascainsersi tetapi konsentrasi tertinggi pada ASI, baru terjadi pada hari ketiga-puluh.
-
Rerata berat badan bayi pengguna Implanon dan AKDR
Bera
t bad
an (g
ram
)
waktu penggunaan (bulan)
Kelompok Perlakuan
implan, laki-laki AKDR, laki-laki
implan, perempuan AKDR, perempuan
-
Rerata Berat Badan Bayi (Implanon vs. AKDR)
Selama 12 bulan pertama, rerata berat badan dari bayi yang menyusui pada ibu-ibu yang menggunakan Implanon, lebih tinggi daripada bayi yang menyusui pada ibu-ibu pengguna AKDR.
Tapi setelah usia 18 bulan dan selanjutnya, rerata berat badan bayi dari ibu pengguna AKDR, akan lebih tinggi daripada kelompok Implanon.
-
Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi
Uji statistik tentang rerata berat badan bayi diantara 2 kelompok ini ternyata sebanding, baik perempuan maupun laki-laki (pengamatan selama 3 tahun penggunaan ENG dan AKDR).
Tidak ditemukan perbedaan kecepatan tumbuh-kembang bayi diantara 2 kelompok yang diteliti.
Tidak terlihat kelainan atau gangguan pertumbuhan psiko motor pada kelompok Implanon dan AKDR
-
ENG dan DMT
Walaupun banyak keunggulannya tetapi pengaruh ENG terhadap kepadatan atau densitas mineral tulang (DMT) atau bone mineral density (BMD) belum jelas diketahui.
Diduga BMD yang dimulai sejak masa akil-balik dan mencapai puncaknya pada masa dewasa, merupakan determinan penting terhadap terjadinya osteoporosis dan fraktur osteoporotik di masa usia lanjut.
-
Progestin dan DMT
Hipoestrogenisme merupakan faktor penting terhadap pembentukan dan penyerapan tulang yang terjadi disepanjang kehidupan seorang perempuan.
Penggunaan beberapa kontrasepsi progestin, dapat mempengaruhi level serum estradiol, terutama pada perempuan yang seringkali mengalami amenore.
Hubungan antara DMT dan estrogen, telah banyak diketahui dan suplementasi estrogen dapat mencegah pengurangan kepadatan tulang setelah menopause.
-
Rekomendasi WHO
Terkait dengan metoda kontrasepsi progestin, World Health Organization (2005) menyatakan:
tak ada pengaruh bermakna terhadap DMT pada
perempuan pengguna implan progestin sehingga tidak perlu dilakukan pembatasan penggunaan kontrasepsi jenis ini untuk perempuan yang layak untuk menggunakannya
-
DMT Pengguna Implanon = Populasi Normal
Implanon menekan ovulasi dan kadar estrogen direduksi hingga level fase folikuler dini pada awal penggunaan implan etonogestrel.
Walaupun terjadi peningkatan kadar estrogen di beberapa tahun berikutnya tapi tidak akan mencapai kadar puncak estrogen seperti siklus tertentu (cyclical peaks of estrogen).
Kadar estrogen pengguna implan ENG lebih tinggi daripada pengguna DMPA dan amenore terjadi pada 20% pengguna Implanon. Oleh sebab itu, DMT pada pengguna Implanon adalah sama dengan populasi normal.
-
Seperti pada pengguna implan levonorgestrel 2 kapsul, setelah 18 bulan menggunakan implan ENG, terjadi perubahan DMT pada area pertengahan ulna
Tidak ditemukan perubahan bermakna pada area distal radius.
Kenaikan BMI pada pengguna Implanon (setelah 18 bulan pemakaian), dapat melindungi pengguna terhadap pengurangan mineral tulang.
-
DMT pada Pengguna Kontrasepsi Progestin
Data menunjukkan tidak ada perbedaan DMT secara bermakna pada pengguna dan kontrol jika dikaitkan dengan usia saat memulai dan menghentikan penggunaan hingga tercapainya usia menopause.
Para pakar menyetujui bahwa pengaruh DMPA dan DMT hanya sementara dan segera pulih dengan membaiknya kondisi hipoestrogenisme (Orr-Walker et al., 1998).
Penelitian Petitti et al. (2000) menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna terhadap DMT pengguna dan bukan pengguna Norplant.
-
Perubahan DMT dan Risiko Fraktura
Walaupun penelitian Bahamondes menunjukkan adanya penurunan DMT pada bagian tengah ulna tetapi hal ini tidak bermakna secara statistik.
Perubahan secara statistik, tidak berarti bermakna secara klinik jika implan ENG digunakan dalam jangka lama atau perubahan tersebut merupakan proses adaptasi biologik (akan kembali normal jika implan ENG dihentikan).
Belum jelas, apakah perubahan DMT terjadi pada ibu-ibu menyusui pengguna implan ENG atau penurunan DMT pada pengguna ENG akan meningkatkan risiko fraktura saat memasuki usia menopause.
-
Area dan Waktu Penelitian
Banyak penelitian risiko fraktura, mengacu pada DMT di lengan bawah, sementara bagian yang paling berisiko adalah leher femur dan spina lumbalis, ternyata jarang sekali digunakan dalam penelitian.
Sebagian besar evaluasi dilakukan dalam 18 bulan penggunaan, padahal pengaruh kontrasepsi hormonal seharusnya dilakukan selama penggunaan atau hingga beberapa tahun setelah penghentian penggunaan.
-
Pemulihan DMT dan Risiko Fraktura
Pengaruh lanjutan kontrasepsi progestin terhadap DMT, akan semakin berkurang dengan semakin lamanya waktu penghentian penggunaan (Orr-Walker et al., 1998; Petitti et al., 2000).
Walaupun DMT merupakan indikator terbaik dari kesehatan tulang, tetapi risiko fraktura tidak dapat dinilai hanya sesaat dan banyak variabel lain yang dapat menjadi penentu risiko
-
Kesimpulan
Kontrasepsi implan ENG dan LNG, menyebabkan penurunan DMT pada pertengahan ulna tetapi tidak demikian halnya pada distal radius (komparasi data awal dan setelah 18 bulan penggunaan kontrasepsi).
Sementara ini, sedang dilakukan penelitian lanjut tentang kondisi DMT setelah 36 bulan penggunaan kontrasepsi progestin (implan ENG dan LNG) tetapi hasilnya belum dapat dipublikasikan.
IMPLANON Selama Laktasi dan Perubahan Densitas Mineral Tulang PendahuluanSlide Number 3Slide Number 4Tujuan UmumTujuan KhususEtonogestrel dan Kualitas ASISlide Number 8Rerata berat badan bayi pengguna Implanon dan AKDRRerata Berat Badan Bayi (Implanon vs. AKDR)Perbandingan Tumbuh Kembang BayiENG dan DMTProgestin dan DMT Rekomendasi WHO DMT Pengguna Implanon = Populasi NormalSlide Number 16DMT pada Pengguna Kontrasepsi ProgestinPerubahan DMT dan Risiko FrakturaArea dan Waktu PenelitianPemulihan DMT dan Risiko FrakturaKesimpulan