03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

42
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (TANGGUHAN) Ramzil Huda

Transcript of 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Page 1: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN (TANGGUHAN)

Ramzil Huda

Page 2: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Kedudukan Akt. Perpajakan dalam Ilmu Kedudukan Akt. Perpajakan dalam Ilmu AkuntansiAkuntansi

Akuntansi Pajak (Tax Accounting)

– akuntansi yang diterapkan sesuai dengan prinsip perpajakan;

– merupakan bagian dari Statutory Accounting (akuntansi yang dibatasi dengan peraturan tertentu)

Page 3: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

SumberDokumen Jurnal

Neraca Saldo

Buku Besar Laporan Keuangan

Laporan Laba/Rugi

Neraca

UU Perpajakan

PSAK Praktek akuntansi yang lazim

Laba (Rugi) Fiskal

Rekonsiliasi Fiskal

Laba xxxKompensasi ( xxx )Penghasilan Kena Pajak xxxPPh Terutang: xxx(25%)

Penyesuaian Positif Penyesuaian Negatif

Page 4: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Content PSAK 46Perbedaan pengakuan:

– Income Tax Expense versi SAK dan– Income Tax Payable versi Ketentuan Perpajakan

Page 5: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Prinsip Dasar1. Laba Akuntansi dan Penghasilan Kena

Pajak,2. Rekonsiliasi Fiskal,3. Konsep Beda Tetap dan Beda Waktu

Page 6: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Rekonsiliasi Fiskal

Perlu dilakukan karena:1. Perbedaan Penghasilan Akuntansi Vs Pajak 2. Perbedaan Biaya Akuntansi Vs Pajak

Page 7: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Penyesuaian Fiskal

Positif:– Penghasilan mnrt Pajak > mnrt Akuntansi – Biaya mnrt Pajak < mnrt Akuntansi

Negatif:– Penghasilan mnrt Pajak < mnrt Akuntansi – Biaya mnrt Pajak > mnrt Akuntansi

Page 8: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Koreksi Fiskal (1)

PENGHASILAN :a. Penghasilan Non Objek Pajakb. Penghasilan Final

BIAYA :c. Biaya memperoleh Penghasilan Non Objek Pajakd. Biaya memperoleh Penghasilan Finale. Biaya Tidak sesuai Pasal 6 – Tdk berhub. dgn 3Mf. Biaya sesuai Pasal 9 – Biaya yg tdk

diperbolehkan

Page 9: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Koreksi Fiskal (2)

Penghasilan

Biaya

AKUNTANSI : KOREKSI FISKAL FISKAL

Laba Akuntansi

a. Penghasilan Non Objek Pajakb. Penghasilan Final

c. Biaya memperoleh Penghasilan Non Objek Pajak

d. Biaya memperoleh Penghasilan Finale. Biaya Tidak sesuai Pasal 6 – Tdk berhub.

dgn 3Mf. Biaya sesuai Pasal 9 – Biaya yg tdk

diperbolehkan

Penghasilan

Biaya

Laba Fiskal

Page 10: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Ramz 10

BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA PENGHASILAN YANG MERUPAKANOBJEK PAJAK TERMASUK : - Biaya bahan baku/pembantu, - Biaya tenaga kerja- Bunga, sewa, dan royalti- Biaya Perjalanan- Biaya Pengolahan Limbah- Premi Asuransi- Biaya Promosi dan Penjualan (diatur dgn PMK)- Biaya Administrasi- Pajak Kecuali Pajak Penghasilan

BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO

Pasal 6 ayat (1)

Page 11: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Ramz 11

- Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi - Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta - Kerugian dari selisih kurs - Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia -Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan-Sumbangan dalam rangka penelitian yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur dengan PP- Biaya Pembangunan Infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan PP- Sumbangan Fasilitas Pendidikan yang ketentuannya diatur PP- Sumbangan dalam rangka pembinaan olah raga yang ketentuannya diatur PP

BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO

Pasal 6 ayat (1)

Page 12: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Ramz 12

BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA PENGHASILAN YANG MERUPAKAN

OBJEK PAJAK, TERMASUK

1. TELAH DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA DALAM LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL;2. TELAH DISERAHKAN PERKARA PENAGIHANNYA KEPADA PN ATAU BUPLN ATAU

ADANYA PERJANJIAN TERTULIS MENGENAI PENGHAPUSAN PIUTANG/PEMBEBASAN UTANG ANTARA KREDITUR DAN DEBITUR YBS;

3. TELAH DIPUBLIKASIKAN DALAM PENERBITAN UMUM DAN KHUSUS; DAN4. WP HARUS MENYERAHKAN DAFTAR PIUTANG YANG TIDAK DAPAT DITAGIH KEPADA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PIUTANG YANG NYATA-NYATA TIDAK DAPAT DITAGIH

SYARAT

PENGELUARAN YANG BOLEH DIBEBANKAN SBG BIAYA

Pasal 6 ayat (1) huruf h

PELAKSANAANNYA DIATUR KEPDIRJEN

Page 13: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Ramz 13

PEMBAGIAN LABA DGN NAMA & DALAM BENTUK APAPUN, TRMSK DIVIDEN DR PRSH ASURANSI KPD PEMEGANG POLIS DAN SHU KOPERASI

BIAYA YG DIBEBANKAN UTK KEPENTINGAN PRIBADI PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ANGGOTA ATAU WAJIB PAJAK PEMBENTUKAN DANA CADANGAN KECUALI A. CADANGAN PIUTANG TAK TERTAGIH U/ USAHA BANK DAN BADAN

USAHA LAIN YANG MENYALURKAN KREDIT, SGU DENGAN HAK OPSI, PERUSAHAAN PEMBIAYAAN KONSUMEN, DAN ANJAK PIUTANG

B. CADANGAN USAHA ASURANSI C. CADANGAN PENJAMINAN UNTUK LPS D. CADANGAN BIAYA REKLAMASI UNTUK USAHA PERTAMBANGAN E. CADANGAN BIAYA PENANAMAN KEMBALI UNTUK USAHA KEHUTANAN F. CADANGAN BIAYA PENUTUPAN DAN PEMELIHARAAN TEMPAT

PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI UNTUK USAHA PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

PENGELUARAN YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO

Pasal 9 ayat (1)

Page 14: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Ramz 14

PREMI ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWI GUNA, DAN ASURANSI BEA SISWA YG DIBAYAR OLEH WP ORANG PRIBADI

PENGGANTIAN/ IMBALAN PEKERJAAN/JASA YG DIBERIKAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN KECUALI -PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN BAGI SELURUH PEGAWAI -DI DAERAH TERTENTU DAN YANG BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DITETAPKAN KEPMENKEU

PENGELUARAN YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO

Pasal 9 ayat (1)

Page 15: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Ramz 15

JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YG DIBAYARKAN KEPADA PEMEGANG SAHAM ATAU PIHAK YG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

HARTA YG DIHIBAHKAN, BANTUAN / SUMBANGAN, DAN WARISAN SESUAI PSL 4 AYAT (3) HURUF a DAN b KECUALI :ZAKAT ATAS PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN OLEG WP ORANG PRIBADI PEMELUK AGAMA ISLAM DAN ATAU WP BADAN D.N YANG DIMIILIKI OLEH PEMELUK AGAMA ISLAM, KEPADA BADAN AMIL ZAKAT ATAU LEMBAGA AMIL ZAKAT YANG DIBENTUK/DISAHKAN PEMERINTAH DAN SUBANGAN KEAGAMAAN WAJIB LAINNYA

PAJAK PENGHASILAN

GAJI ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA, ATAU PERSEROAN KOMANDITER YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM

SANKSI ADMINISTRASI DAN PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

BIAYA YANG DIBEBANKAN/ DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI WP ATAU ORANG YANG MENJADI TANGGUNGAN

PENGELUARAN YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO

Pasal 9 ayat (1)

Page 16: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Ramz 16

PENGELUARAN UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA PENGHASILAN YANG MEMPUNYAI MASA

MANFAAT LEBIH DARI SATU TAHUN

DIBEBANKAN MELALUI PENYUSUTAN ATAU AMORTISASI

PENGELUARAN YANG TIDAK BOLEHDIBEBANKAN SEKALIGUS

Pasal 9 ayat (2)

Page 17: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

UU Pajak ≠UU Pajak ≠ PSAKPSAK

Beda Tetap

Beda Waktu

Penyesuaian (Koreksi Fiskal) :

Positif & Negatif

Page 18: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

• Beda Tetap– Adalah perbedaan antara laba akuntansi

dan penghasilan kena pajak yg disebabkan oleh ketentuan perpajakan dan tidak akan menimbulkan permasalahan akuntansi serta tidak memberikan pengaruh terhadap kewajiban perpajakan di masa mendatang

Page 19: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

BEDA TETAPBEDA TETAPTERJADI:

– Perbedaan pengakuan pendapatan – Perbedaan pengakuan biaya

UNSUR LAPORANRUGI LABA

KOMERSIAL FISKAL

Penghasilan Penghasilan Bukan Penghasilan

Bukan Obyek Pajak Objek Pajak

Biaya Biaya/Beban Bukan Biaya/Beban

Bukan Pengurang (ND) Pengurang (D)

Page 20: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Jenis Beda TetapJenis Beda Tetap

• Beda tetap murni• Beda tetap yang disebabkan tidak

dipenuhinya syarat-syarat khusus

Page 21: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

• Beda tetap murni– Bukan Objek Pajak Bab III, Pasal 4 UU PPh– Bukan Pengurang Bab III, Pasal 9 UU PPh– Biaya untuk memperoleh Bukan Objek

Pajak

Page 22: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

• Beda tetap yang disebabkan tidak dipenuhinya syarat-syarat khusus antara lain:– Tidak berhubungan langsung dengan usaha

perusahaan (misal: biaya untuk kepentingan pribadi direksi/pemegang saham akan dikoreksi)

– Tidak adanya bukti pendukung yang kuat– Karena lokasi (koreksi: biaya litbang di LN)– Penggunaan praktek-praktek akuntansi yang

tidak sehat (koreksi: biaya-biaya siluman)– dll

Page 23: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Beda Tetap

Beda Tetap terdiri dari:• Penghasilan yg telah dipotong PPh Final,• Penghasilan yg bukan merupakan obyek

pajak,• Pengeluaran yg termasuk dl non

deductible expense,• Pengeluaran tidak termasuk dl deductible

expense

Page 24: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Beda Tetap Beda Tetap PPh Final PPh Final

Penghasilan yang dikenakan PPh Final :• Penghasilannya tidak digabung dengan

penghasilan lainnya• Biayanya tidak dapat dikurangkan• PPh-nya tidak dapat dikreditkan

UNSUR LAPORANRUGI LABA KOMERSIAL FISKAL

Penghasilan Penghasilan Dipisahkan

Biaya Biaya/Beban Dipisahkan

Page 25: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

• Beda Waktu– Adalah perbedaan antara laba akuntansi

dan penghasilan kena pajak yg disebabkan oleh ketentuan perpajakan dan memberikan pengaruh di masa mendatang dalam jangka waktu tertentu sehingga pengaruh terhadap laba akuntansi dan penghasilan kena pajak akhirnya sama.

Page 26: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

BEDA WAKTU, terdiri dari:BEDA WAKTU, terdiri dari:

1.1. Penyisihan/Akrual dan RealisasiPenyisihan/Akrual dan Realisasi– Penyisihan Piutang Tak TertagihPenyisihan Piutang Tak Tertagih– Penyisihan Imbalan Kerja Penyisihan Imbalan Kerja – Penyisihan Persediaan RusakPenyisihan Persediaan Rusak– Kewajiban KontinjenKewajiban Kontinjen– Leasing dengan hak opsiLeasing dengan hak opsi

2.2. PenyusutanPenyusutan3.3. Amortisasi, dan Amortisasi, dan 4.4. Kompensasi RugiKompensasi Rugi

Page 27: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

BEDA WAKTUBEDA WAKTUTERJADI:Perbedaan metode penghitungan pendapatan dan/atau biaya

total biaya atau pendapatan menurut komersial dan fiskal adalah sama besar, yang berbeda adalah lamanya waktu pengalokasian biaya dan pendapatan tersebut.

Contoh:Biaya penyusutan aktiva kelompok I, umur ekonomis 5 tahun, harga aktiva Rp100 juta.

Penyusutan 2001 2002 2003 2004 2005 Total

Komersial 20 20 20 20 20 100

Fiskal 25 25 25 25 0 100

Page 28: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Keterangan 2005 2006 2007 2008 TotalPendapatan 950.000 800.000 1.100.000 1.200.000 4.050.000 Biaya Usaha 400.000 400.000 400.000 - 1.200.000 Laba Akuntansi 550.000 400.000 700.000 1.200.000 2.850.000 Beban PPh 30% 165.000 120.000 210.000 360.000 855.000

PT. MAJU JAYALaba Rugi Komparatif Tahun 2005-2008

Page 29: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Keterangan 2005 2006 2007 2008 TotalPendapatan 950.000 800.000 1.100.000 1.200.000 4.050.000 Biaya Usaha 300.000 300.000 300.000 300.000 1.200.000 Penghasilan Kena Pajak 650.000 500.000 800.000 900.000 2.850.000 Hutang PPh 30% 195.000 150.000 240.000 270.000 855.000 Beban PPh 30% 165.000 120.000 210.000 360.000 855.000 Selisih 30.000 30.000 30.000 (90.000) -

PT. MAJU JAYALaba Rugi Fiskal, Perbandingan Hutang dan Beban PPh Tahun 2005-2008

Page 30: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Keterangan 2005Pendapatan 950,000 Biaya Usaha 300,000 Penghasilan Kena Pajak 650,000 Hutang PPh 30% 195,000 Beban PPh 30% 165,000 Selisih 30,000

PT OTELaba Rugi Fiskal, Perbandingan Hutang dan Beban PPh Tahun 2005-2008

Laba Akuntansi 550.000

Beban PPh sebesar 165.000 namun harus dilunasi ditahun 2005 sebesar 195.000. Selisih 30.000 akan mengurangi Beban Pajak di masa yang akan datang

sehingga merupakan Aktiva.

Page 31: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

DijurnalTahun Perkiraan Debit Kredit

2005 Beban Pajak Kini 195.000

Hutang Pajak – PPh 29 195.000

Aktiva Pajak Tangguhan 30.000

Penghasilan Pajak Tangguhan 30.000

2006 Beban Pajak Kini 150.000

Hutang Pajak – PPh 29 150.000

Aktiva Pajak Tangguhan 30.000

Penghasilan Pajak Tangguhan 30.000

2007 Beban Pajak Kini 240.000

Hutang Pajak – PPh 29 240.000

Aktiva Pajak Tangguhan 30.000

Penghasilan Pajak Tangguhan 30.000

2008 Beban Pajak Kini 270.000

Hutang Pajak – PPh 29 270.000

Beban Pajak Tangguhan 90.000

Aktiva Pajak Tangguhan 90.000

Page 32: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Metode Penghitungan Pajak Tangguhan

Pendekatan NeracaPendekatan Laba - Rugi

Page 33: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Pendekatan Neraca

Page 34: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Pendekatan Neraca

Page 35: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Pendekatan Laba Rugi

1. Identifikasi Koreksi Fiskal : Beda Waktu                   2. Tentukan Beda Waktu tersebut Koreksi Positif atau Koreksi Negatif               

Koreksi Akun Perbandingan L/R    

+ penghasilan akt < pajak Penghasilan Pajak Tangguhan

  biaya akt > pajak Penghasilan Pajak Tangguhan

- penghasilan akt > pajak Beban Pajak Tangguhan  

  biaya akt < pajak Beban Pajak Tangguhan               

3. Hitung pajak tangguhan = tarif ps. 17 x koreksi fiskal    

 

4. APT / KPT merujuk pada saldo APT / KPT tahun sebelumnya               

Page 36: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Berikut adalah data PT. ABC Tahun 2007

Keterangan Komersial Koreksi Fiskal   Positif Negatif  

         

Penjualan 1.000.000.000     1.000.000.000

HPP 750.000.000     750.000.000 Laba kotor 250.000.000     250.000.000

Biaya Adm/Umum :        Penyusutan 20.000.000   5.000.000 25.000.000 Sumbangan 10.000.000 10.000.000   - Jumlah biaya 30.000.000     25.000.000

Laba Usaha 220.000.000     225.000.000

Pengh (Biaya) Luar Usaha        Bunga Deposito 20.000.000   20.000.000 -

Laba bersih sebelum Pajak 240.000.000     225.000.000

1. Rekonsiliasi Fiskal

Page 37: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

• Angsuran PPh 25 selama tahun 2007 sebesar Rp. 24.000.000,-

• PPh yang dipot/dipungut Pihak lain– PPh Pasal 22 Rp. 7.000.000– PPh Pasal 23 Rp. 3.000.000

2. Data Lain

Page 38: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Pembahasan

1. Hitung Beban Pajak Kini Penghasilan Kena Pajak Rp. 225.000.000 PPh Terutang 10% x 50 jt = 5.000.000

15% x 50 jt = 7.500.000 30% x 125 jt = 37.500.000

Jumlah = 50.000.000Jurnal :Beban Pajak Kini Rp. 50.000.000

Piutang Pajak – PPh 25 Rp. 24.000.000Piutang Pajak – PPh 22 Rp. 7.000.000Piutang Pajak – PPh 23 Rp. 3.000.000Hutang Pajak – PPh 29 Rp. 16.000.000

Page 39: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Pembahasan

2. Hitung Pajak Tangguhana. Identifikasi Beda Waktu Penyusutanb. Hitung Efek Pajak Tangguhan

Metode Laba/Rugi :Rp. 5.000.000,- x 30% = Rp. 1.500.000,-

c. Identifikasi Akun Pajak Tangguhan yg muncul: Koreksi Negatif Beban Pajak tangguhan

Page 40: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Pembahasan

2. Hitung Pajak Tangguhand. Jurnal :

Beban Pajak Tangguhan 1.500.000Kewajiban Pajak Tangguhan 1.500.000,-

Page 41: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Pembahasan

3. Penyajian di Laporan Keuangan : a. Laporan Rugi/Laba

Laba Sebelum Pajak 240.000.000Penghasilan(Beban Pajak)Pajak Kini (50.000.000)Pajak Tangguhan ( 1.500.000)Total Peng(Beban) Pajak (51.500.000)Laba Setelah Pajak 188.500.000

Page 42: 03.2 Akuntansi Pajak Penghasilan (Tangguhan)

Pembahasan

b. Penyajian di Neraca :

Penyajian di Neraca        

Aset Lancar   Kewajiban Lancar

Piutang Pajak 0 Hutang Pajak (PPh 29) 16.000.000

Aset Tdk Lancar   Kewajiban Jk. Panjang

Aset Pajak Tangguhan 0 Kewajiban Pajak tangguhan 1.500.000