03. Dasar-Dasar K3
-
Upload
rosiawan-sasambo -
Category
Documents
-
view
313 -
download
13
description
Transcript of 03. Dasar-Dasar K3
DASAR – DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR – DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Oleh : Hermanto R.SE.MM
PELATIHAN AHLI K3 UMUM
Oleh : Hermanto R.SE.MM
PELATIHAN AHLI K3 UMUM
Berita Kecelakaan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak dapat dipisahkan
dengan faktor produksi dan jasa.
Perkembangan IPTEK di perusahaan.
Meningkatnya resiko bahaya di tempat kerja.
Meningkatnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 rendah.
K3 belum mendapatkan perhatian yang memadai oleh
semua pihak.
Isu HAM, K3 dan lingkungan terkait dengan perlindungan
tenaga kerja.
Perlu perlindungan terhadap tenaga kerja dan masyarakat.
Latar Belakang
1. Undang-Undang Uap Tahun 1930
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
3. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
5. Peraturan Pelaksanaan (Permen/Kepmen) Bidang
K3
Dasar Hukum
1. Filosofi : “ Upaya dan pemikiran untuk menjaminkeutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah diri manusia pada
umumnya dan tenaga kerja pada khususnya berserta hasil
karyanya dalam rangka menuju masyarakat yang adil, makmur
dan sejahtera ”
2. Keilmuan : “ Ilmu dan penerapannya secara teknis dan
teknologis untuk melakukan pencegahan terhadap munculnya
Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja dari setiap
pekerjaan “
3. Ilmu Hukum : “ Suatu upaya perlindungan agar setiap tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja dalam keadaan
sehat dan selamat serta sumber produksi dapat dijalankan secara
aman, efisien dan produktif “.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan (Safety)
• Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)
• Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)
Agar Tenaga Kerja memperoleh Derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha – usaha preventif dan kuratif. Sasarannya : Manusia (Tenaga Kerja)
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
““HAZARD”HAZARD”Adalah sumber bahaya
potensial yang dapat menyebabkan kerusakan
(harm).
Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia,
bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.
Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi
dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan
dari aman atau selamat.
DANGERDANGER
““RISK”RISK”Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan
antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul dan
probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat
resiko (level of risk).
AMAN (SELAMAT)
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau
kapan munculnya sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini
adalah lawan dari bahaya (danger).
TINDAKAN TAK AMANTINDAKAN TAK AMAN
• Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan
KEADAAN TAK AMANKEADAAN TAK AMAN
• Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan
LEMAHNYAKONTROL
SEBABDASAR
PENYEBABLANGSUNG INSIDEN
(Kontak)
PROGRAMTAK SESUAI
STANDARTAK SESUAI
KEPATUHANPELAKSANAAN
FAKTORPERORANGAN
FAKTORKERJA
PERBUATANTAK AMAN
&KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>KONTAKDENGANENERGIATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKANYANG TAK
DIHARAPKAN
KERUGIAN
LEMAHNYAKONTROL KERUGIAN
PENYEBABDASAR
PENYEBAB LANGSUNG
INSIDEN
LA
CK
OF C
ON
TR
OL
PROGRAM TIDAK SESUAI STANDARD TIDAK SESUAI KEPATUHAN TERHADAP
PELAKSANAAN K3
LEMAHNYA PENGENDALIAN/KELEMAHAN PENGAWASAN OLEH MANAJEMEN
Penjelasan Lanjutan :
LEMAHNYAKONTROL
KERUGIANPENYEBAB
DASARPENYEBAB TAK
LANGSUNGINSIDEN
SEB
AB
DA
SA
R
PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
KURANG /TDK ADANYA STANDAR
PENGADAAN (PURCHASING) KURANG PERALATAN MAINTENANCE PENGELOLAAN & SUPERVISI
KURANG MEMADAI
KEMAMPUAN FISIK KEMAMPUAN MENTAL
TIDAK LAYAKEMOSISTRESS MENTALKURANG PENGETAHUAN &
KEAHLIANMOTIVASISIKAP
FAKTOR PRIBADI FAKTOR LINGKUNGAN
LEMAHNYAKONTROL
KERUGIANPENYEBAB
DASAR PENYEBAB
LANGSUNGINSIDEN
SEB
AB
LA
NG
SU
NG
PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK APD KURANG, TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS SISTEM PERINGATAN KURANG BAHAYA KEBAKARAN KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TEMPERATUR EXTRIM PENERANGAN TIDAK LAYAK VENTILASI TIDAK LAYAK LINGKUNGAN TIDAK AMAN
OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, CEROBOH MABOK ALKOHOL, OBAT GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN
LEMAHNYAKONTROL
KERUGIANPENYEBAB
DASARPENYEBAB TAK
LANGSUNG INSIDEN
INS
IDEN
STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi FALL ON jatuh di tempat yang datar CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
KONTAK
LEMAHNYAKONTROL KERUGIAN
PENYEBABDASAR
PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN
KER
UG
IAN • MANUSIA
• PERALATAN• MATERIAL• LINGKUNGAN
KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA
1. Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa kecelakaan, memberikan suasana lingkungan kerja yang aman dan dicapainya hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
2. Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat,peralatan/perlengkapan kerja,bahan2, lingkungan kerja dan tata cara melakukan pekerjaan.
n
JENIS KESELAMATAN KERJAJENIS KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Kerja Mekanik : meliputi keselamatan kerja Pesawat Angkat Angkut dan Pesawat Tenaga Produksi.
2. Keselamatan Kerja Uap dan Bejana Tekan3. Keselamatan Kerja Konstruksi Bangunan4. Keselamatan Kerja Listrik5. Keselamatan Kerja Kebakaran6. Keselamatan Kerja Kimia
n
TUJUAN KESELAMATAN KERJATUJUAN KESELAMATAN KERJA
• Mencegah/ mengadakan usaha pencegahan agar karyawan tidak mendapat luka/cidera/mati
• Tidak terjadinya kerugian / kerusakan pada alat /material/produksi
• Upaya pengawasan thd 4 M yaitu : manusia, material, mesin, metode kerja yang dapat memberikan lingkungan kerja aman dan nyaman sehingga tidak terjadi kecelakaan
PENERAPAN KESELAMATAN KERJAPENERAPAN KESELAMATAN KERJA
1. Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, menciptakan kondisi lingkungan
kerja yang aman dan sehat serta menciptakan efisiensi
dan produktivitas kerja.
2. Mencapai Nihil Kecelakaan
3. Mencapai standar OHSAS 180001 dan Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3) sesuai Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012.
KESEHATAN KERJAKESEHATAN KERJA
1. Kesehatan Kerja adalah sebagai suatu aspek atau unsur
kesehatan yang berkaitan erat dengan lingkungan kerja dan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas
kerja.
2. Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan/kedokteran
yang mempelajari bagaimana melakukan usaha preventif
dankuratif serta rehabilatatif terhadap penyakit/gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja maupun penyakit umum dengan tujuan agar pekerja
memperoleh derajat kesehatan setingginya baik fisik,mental
maupun sosial.
TUJUAN KESEHATAN KERJATUJUAN KESEHATAN KERJA
1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerja
2. Melindungi danmencegah pekerja dari semua gangguan kesehatan
akibat lingkungan kerja atau pekerjaannya.
3. Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental
dan pendidikan serta keterampilannya.
4. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
5. Memberikan perhatian utama terhadap kemungkinan timbulnya
penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin yang
bersifat komprehensif berupa upaya : preventif, kuratif , promotif
dan rehabilitatif.
PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJAPEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA
1. Pemeriksaan Kesehatan Awal :
Pemeriksaan kesehatan yg dilakukan sebelum tenaga
kerja diterima bekerja atau pada saat rekruitmen.
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala :
Pemeriksaan terhadap tenaga kerja dalam jangka waktu
tertentu secara periodik selama bekerja ( 6 bulan/
1tahun).
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus :
Pemeriksaan kesehatan untuk menilai adanya pengaruh
dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja.
Kategori Kecelakaan Kategori Kecelakaan Kerja :Kerja :
Kategori Kecelakaan Kategori Kecelakaan Kerja :Kerja :
1.Kecelakaan Industri ( Industrial Accident) : terjadi ditempat kerja krn adanya potensi bahaya tdk terkendali.
2.Kecelakaan dalam Perjalanan
(Community Accident) : terjadi diluar tempat kerja ,adanya Hubungan Kerja.
UNSUR KECELAKAANUNSUR KECELAKAAN
1. Tidak diduga semula; peristiwa kecelakaan tdk terdapat unsur Kesenagajaan dan Perencanaan.
2. Tidak diinginkan/diharapkan ; peristiwa kecelakaan akan mengalami Kerugian Fisik maunpun Mental.
3. Selalu menimbulkan Kerugian dan Kerusakan, yang dapat mengganggu proses produksi.
SESEBAB KECELAKAANBAB KECELAKAAN
• Sebab dasar / Asal mula – Komitmen/Partisipasi pihak manajemen
perusahaan– Faktor manusia/pekerjany sendiri– Faktor lingkungan / kondisi tempat kerja/sarana
kerja• Sebab Utama
– Kondisi Tidak aman (Unsafe Condition) – Faktor Lingkungan
– Tindakan tidak aman (Unsafe Actions) – Faktor Manusia
• Interaksi Manusia dan Sarana Pendukung Kerja ; kegagalan dalam sistem kerja menyebabkan kecelakaan kerja, krn ketidak harmonisan interaksi antara Pekerja dg Tugas/jabatan, Peralatan dan Lingkungan Kerja di Persh.
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJAPENGERTIAN KECELAKAAN KERJA
1. Permenaker No.Per.03/M/1998 “Suatu kejadian yang
tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yg dapat
menimbulkan Korban Manusia dan atau Harta Benda.
2. UU No.3 Tahun 1992 “Kecelakaan yg terjadi berhubu-
ngan dg hubungan kerja,termasuk penyakit yg timbul
karena hubungan kerja,demikian pula kecelakaan yg
terjadi dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja dan pulang kerumah melalui jalan yang
biasa atau wajar dilalui.
PENYAKIT AKIBAT KERJA & PENYAKIT PENYAKIT AKIBAT KERJA & PENYAKIT KARENA HUBUNGAN KERJAKARENA HUBUNGAN KERJA
1. Penyakit Akibat Kerja (Occupational Disease) :
a. faktor pekerjaan merupakan faktor etiologi yg predominan
b. berkaitan antara penyebab dan efek / antara potensi bahaya
dengan penyakit
c. faktor penyebab murni dari pekerjaan dan lingkungan kerja
2. Penyakit Karena Hubungan Kerja ( Work Related Disease) :
a. faktor pekerjaan berinteraksi dg faktor lain sehingga timbul
penyakit.
b. faktor penyebab merupakan penyebab ganda/kompleks.
PENYAKIT AKIBAT KERJAPENYAKIT AKIBAT KERJA
• Faktor biologis (infeksi hewan ,virus,bakteri,jamur,cacing)
• Faktor kimia(debu,gas,uap,cairan )• Faktor fisika(kebisingan,getaran,suhu)• Faktor fisiologi kerja(Sikap/cara
kerja,konstruksi mesin)• Faktor psikologis(rutinitas/suasana
kerja/hubungan kerja tdk nyaman)• Faktor mekanis (mesin/alat2berat)
BIAYA KECELAKAAN KERJABIAYA KECELAKAAN KERJA
A. Biaya Langsung
- biaya kompensasi
- biaya perawatan/pengobatan
- biaya perbaikan peralatan
- biaya Upah STMB
B. Biaya Tidak Langsung
- Hilangan waktu kerja dari teman2 sekerja krn pekerjaan terhenti
- Hilangan waktu kerja karena karyawan lain menolong korban
- Kerugian akibat kerusakan mesin,perkakas dan peralatan lainnya
- Biaya penyelidikan dan sosial lainnya.
PENCEGAHAN KECELAKAANPENCEGAHAN KECELAKAAN
1. Identifikasi masalah dan Kondisi Tidak Aman2. Model Kecelakaan ; - Model kecelakaan biasa - Model Analisa Pohon Kesalahan - Model Analisa Pohon Kejadian 3. Penyelidikan Kecelakaan (Analisa Kecelakaan)4. Azas-azas Pencegahan Kecelakaan (Rumit,Penting dan
Urutan kejadian)5. Perencanaan dan Pelaksanaan 6. Aspek Desain pabrik, Desain komponen dan peralatan
pabrik.Pengoperasian, Pemeliharaan, Pengawasan, Pelatihan dan Sistem pelaporan
Hirearki Pengendalian Potensi Hirearki Pengendalian Potensi Bahaya Kecelakaan KerejaBahaya Kecelakaan Kereja
A. Pengendalian Teknis ( Engineering Control)1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Perubahan Proses
5. Ventilasi
B. Pengendalian Administratif1. Pengurangan waktu kerja
2. Rotasi, Mutasi
3. Pemeriksaan Kesehatan
4. Pelatihan
C. Alat Pelindung Diri
PRINSIP-PRINSIP K3PRINSIP-PRINSIP K3
1. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sama
berharganya dengan produksi,kualitas,profit dan moral
perusahaan.
2. Incident dan Accident dapat di hindari melalui
manajemen K3
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tanggung
jawab Manajemen Lini dan peran setiap Tenaga Kerja
sebagau suatu kebutuhan.
4. Perubahan Sikap dari Reaktif menjadi Proaktif terhadap
masalah K3
Lanjutan Prinsip K3
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi salah satu
agenda pertemuan manajemen
6. Kondisi dan Perilaku Tidak Aman tidak dapat di
Toleransi dalam aktivitas perusahaan.
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan skala
prioritas dan berharga bagi kelangsungan hidup
pekerja.
8. Semua potensi bahaya harus dapat diidentifikasi dan
dikendalikan
9. Kecelakaan Nihil harus dapat diraih.
Standar Kinerja K3Manajemen Perusahaan
• Rekruitmen Tenaga Kerja dilakukan sesuai prosedur mendapatkan pelatihan, penyuluhan ditempatkan sesuai kemampuan
• Semua perbuatan dan kondisi berbahaya dilaporkan, dicatat dan ditindak lanjuti
• Setiap karyawan mendapatkan instruksi kerja yang tepat• Setiap karyawan mendapatkan indoktrinasi K3 dan dilakukan
komunikasi, konsultasi secara berkala• Setiap karyawan memahami dan mempraktekkan K3• Setiap karyawan memahami manfaat, cara pemakaian, perawatan dan
penyimpanan APD• Setiap kecelakaan dilakukan investigasi dan dianalisa serta dilaporkan• Tindak dan tanduk setiap manager adalah pencerminan tentang
kepedulian terhadap K3• Disiplin dalam implementasi menuju pembangunan karakter budaya K3
Standar Kinerja K3Peralatan, Mesin, Bahan, Instalasi
• Semua peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang berbahaya telah mempunyai perijinan dan dilakukan pengujian berkala
• Semua peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang berbahaya telah dilakukan identifikasi/penilaian resiko, pengendalian baik administratif maupun tehnis
• Semua peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang berbahaya dilayani oleh operator petugas yang berkwalifikasi dan kompetensi
• Semua jenis pekerjaan beresiko dilakukan penilaian dan dibuatkan standar operasi kerja selamat
• Kondisi lingkungan kerja dilakukan pengukuran dan pengujian untuk mengetahui parameternya
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
1. Undang-undang No.1 tahun 1970.
a. Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat - syarat untuk memberikan APD
b. Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD.
c. Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD .
d. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cuma-cuma
2. Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981 (Wajib Lapor PAK).
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan
alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk
menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Permenakertrans No.Per.03 / Men / 1982(Pelayanan Kes.TK).
Pasal 2 butir 1 menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan / perancangan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
4. Permenakertrans Nomor Per.08 / Men / VII / 2010 tentang Alat Pelindung Diri Pasal 1 butir 1
Menyatakan Bahwa Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Kewajiban Pengusaha & Pekerja sesuai Permen No. 08/M/2010.
• Pengusaha/Pengurus wajib mengumumkan dan memasang rambu2 kewajiban penggunaan APD di tempat kerja.
• Pekerja/orang lain yg memasuki tempat kerja wajib memakai APD sesuai potensi bahaya / risiko.
• Pekerja berhak menyatakan keberatan unt melakukan pekerjaan apabila APD tdk memenuhi ketetuan/persyaratan.
• Pengusaha/pengurus wajib melaksanakan manajemen APD di tempat kerja.
Manajemen APD :Manajemen APD :
• Identifikasi kebutuhan/ potensi bahaya & syarat APD
• Pemilihan yang tepat/sesuai jenis bahaya & kebutuhan/kenyamanan tk.
• Pelatihan,• Penggunaan,Pemeliharaan,pe
nyimpanan• Penatalaksanaan
pembuangan/pemusnahan• Pembinaan Manajemen &
pekerja• Inspeksi dan Evlap.
Pemakaian APD harus disesuaikan kebutuhan dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja dan potensi bahaya yang ada juga harus disesuaikan dengan syarat2 APD dan hasil evaluasi dalam pemantauan lingkungan kerja seperti kita ketahui APD adalah cara pengendalian yang terakhir setelah pengendalian secara teknis dan administrasi.
Identifikasi kebutuhan/ evaluasi potensi bahaya di tempat kerja & syarat APD
Lokasi Alur proses Identifikasi bahaya Bagian Tubuh yang terkena Jenis APD
Pembuatan Meubel Persiapan bahan baku kejatuhan benda kaki, kepala sepatu ( toe cap) dan helmetdari kayu terjepit jari tangan sarung tangan kulit
terbentur kaki sepatu (toe cap)Debu saluran napas masker debu
Pengawetan kayu Bahan kimia cair tangan, tubuh sarung tangan karet, baju kerjaBahan kimia uap saluran napas, mata respirator catridge, full faceterbentur kaki sepatu (toe cap)kejatuhan benda keras kaki sepatu (toe cap)tergelincir kaki sepatu (anti slip)
Pemotongan terpotong jari tangan sarung tangan kulitterjepit jari tangan sarung tangan kulittergores jari tangan sarung tangan kulitterbentur kaki sepatu (toe cap)kejatuhan benda keras kaki sepatu (toe cap)Debu saluran napas masker debuPercikan kayu muka, mata face shieldSengatan listrik kaki, tangan sepatu (anti static)
Identifikasi Bahaya Ditempat Kerja
Lokasi Alur proses Identifikasi bahaya Bagian Tubuh yang terkena Jenis APD
Pembuatan Meubel Pengelasan percikan api mata kacamatafume saluran napas respirator catridgeSinar UV mata kacamataKontak dengan benda panas Tangan, kaki sarung tangan, sepatu (anti static)
Penghalusan Debu kayu saluran napas masker debutergores tangan sarung tangan kulit tipisterjepit jari tangan sarung tangan kulit tipiskejatuhan benda kaki sepatu (toe cap)tersandung kaki sepatu (toe cap)Klilipan mata kacamata
Pengecatan/plitur gas sauran napas respirator catridgetersandung kaki sepatu (toe cap)kontak dengan kimia cair tangan, badan, mata sarung tangan karet, baju kerja, kacamataterpeleset kaki sepatu anti slip
Pemilihan APD harus disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran tenaga kerja serta disesuaikan dengan SNI atau standar yang berlaku untuk memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi tenaga kerja, akan lebih baik bila mempertimbangkan dari segi type dan fashion agar tenaga kerja lebih suka untuk menggunakan APD.
Pemilihan Yang Tepat Dan Sesuai
Alat Pelindung Diri
EN 397:1995
CE mark(European Standard
PSB mark(Singapore Standard)
BSBRITIS STANDARD
OSHA3151-12R.2003
Ocupational Safety and Health
Adminstration
ISOInternational
standard Organisaion
Sirim – Batch tested
(Malaysia Standard)
Pemeliharaan Alat pelindung diri
Alat pelindung diri yang diberikan pada tenaga kerja memiliki masa pemakaian sesuai spesifikasinya, untuk itu perlu adanya tata cara pemeliharaan yang benar agar APD dapat digunakan sesuai batas masa penggunaan.
Pendidikan Dan Latihan
Sebelum memerintahkan tenaga kerja untuk memakai APD tenaga kerja harus diberi penjelasan tentang :a.Potensi bahaya yang dihadapi di tempat kerja dan resiko bahayanya b. Cara pengendalian bahayanya seperti cara pemakaian APD secara benar agar lebih efektifc. Kesadaran / kedisiplinan dalam memakai APD di tempat kerjad.Cara pemeliharaan dan penyimpanan APD.
Kesadaran Manajemen Dan Tenaga Kerja
Pemakaian APD harus diikuti dengan kedisiplinan dan kesadaran dalam pelaksanaannya di lapangan, untuk itu perlu adanya kesadaran dari manajemen dari segi pembinaan dan pengawasan serta tenaga kerja dari segi penggunaan APD di tempat kerja.
JENIS-JENIS APD DAN KARAKTERISTIKNYA
Sesuai dengan Permenakertrans No. 08/Men/VII/2010 Pasal 3 (1) APD meliputi:a. pelindung kepala;b. pelindung mata dan muka;c. pelindung telinga;d. pelindung pernapasan beserta perlengkapannya;e. pelindung tangan; dan/atauf. pelindung kaki.(2) Selain APD tersebut di atas Alat yang termasuk APD meliputi :a. pakaian pelindung;b. alat pelindung jatuh perorangan; dan/atauc. pelampung.
Alat Pelindung Diri
Fungsi Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim.
Alat Pelindung Kepala
• Helm
1. ABS (AcrylButylStyrene)
Bahan yang Keras dan Padat
Keunggulan : Tahan terhadap Benturan
Kelemahan : Kurang tahan terhadap panas
(80-90 Derajat Celcius)
2. Polyethelene ( P E )
Keunggulan : Tahan panas (110 Derajat C)
Kelemahan : Kurang tahan terhadap benturan
3. Polypropelene ( P P )
Minimum Standard
• Hats / Cap
Melindungi kepala dari kotoran, debu dan benda-benda terbang
• Tutup KepalaTutup kepala ini melindungi dari bahaya kebakaran, korosi, panas dan dingin (kondisi iklim yang buruk). Biasanya digunakan untuk pemadam kebakaran.
• Tutup kepala
Tutup kepala ini untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau mencegah rambut terlilit pada mesin-mesin selain itu juga menjaga agar bahan yang ditangani tetap bersih.
Alat Pelindung Mata
Fungsi Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, Paparan partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam.
Kacamata safety
Kacamata ini dapat melindungi mata dari debu dan serpihan material, kacamata ini memiliki shield di kiri dan kanan.Kacamata keselamatan dapat terbuat dari kaca yang tahan panas, gelas dengan laminasi aluminium, selulosa asetat, akrilik, poly karbonat dan allyl diglicol carbonat.
Goggles
Goggles ini dapat melindungi mata dari uap, debu, percikan zat cair dan serpihan material, goggles ini dapat melindungi dengan kuat karena menempel erat sehingga tidak ada rongga yang terbuka.Goggles ini terbuat dari poly karbonat Biasanya digunakan untuk pekerjaan spesifik (Lab, Grinding, Welding)
Face Shield
Face shield ini dapat melindungi wajah dan mata dari debu, percikan api dan bahan berbahaya, face shield ini terbuat dari poly karbonat
Alat ini dapat melindungi wajah dan mata dan sekaligus pernapasan dari debu, percikan api dan paparan bahan berbahaya seperti uap dan gas
Full Face Mask
Alat Pelindung Pendengaran
Fungsi Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan.
1. Ear Plug (Sumbat Telinga)
• Ear Plug dibuat dengan menggunakan 2 jenis material
A. Bahan dari Karet :
Kurang dapat meredam kebisingan, hanya mampu meredam kebisingan dari 15 – 25 db
Tetapi bersifat Re - useable (dapat digunakan berulang kali)
B. Bahan dari Soft Foam :
Lebih dapat meredam kebisingan 24 – 32 db
Lebih nyaman saat digunakan
Tetapi bersifat sekali / beberapa kali digunakan
Macam –macam Ear Plug (Sumbat telinga)
2. Ear Muffler (Penutup Telinga)
• Mampu melindungi telinga dari kebisingan dan frekuensi yang tinggi dan juga melindungi daun telinga dari flying object
30 – 40 db• Dapat dipakai berulang kali / Durable
Dapat mengurangi intensitas suara 30 s/d 40 dB
Macam –macam Ear Muffler (Penutup telinga)
Alat Pelindung Pernapasan
Fungsi Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme,partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya.
Masker Debu
Masker ini memiliki pori-pori yang dapat menyaring debu-debu respirable. Sehingga udara yang masuk ke pernapasan adalah udara bersih.
Masker Gas/Respirator Single
Masker ini memiliki satu catridge/kanister yang dapat menyaring /menetralisir gas atau uap tertentu dari bahan kimia. Sehingga udara yang masuk ke pernapasan adalah udara murni.
Masker Gas/Respirator Kombinasi
Masker ini memiliki dua catridge yang dapat menyaring/menetralisir beberapa gas atau uap kimia yang timbul ditempat kerja.
Breathing Apparatus adalah alat bantu Breathing Apparatus adalah alat bantu pernapasan yang sumber udaranya pernapasan yang sumber udaranya dikompres ke dalam tabung – dibutuhkan dikompres ke dalam tabung – dibutuhkan pada saat atmosphere pada ambang yang pada saat atmosphere pada ambang yang berbahaya . berbahaya . Masker ini bergantung pada udara bersih yang disuply dari tabung oksigen,
SAR
Alat Pelindung Tangan
Fungsi Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
Sarung tangan ini untuk pekerjaan biasa,Jenis-jenisnya ada gloves yang melindungi seluruh tangan, Mitten yang memisahkan ibu jari sedangnya jari yang lain menjadi satu, Hand pad yang hanya melindungi telapak tangan dan sleeve yang melindungi pergelangan tangan sampai lengan.
Sarung tangan kain
SARUNG TANGAN UNTUK KIMIA
Sarung tangan ini terbuat dari plastik untuk bahan kimia ringan, nitrile, neoprene dan PVC untuk bahan kimia yang berbahaya.
• Sarung Tangan Kombinasi
Tebuat dari bahan kulit yang dipadu dengan kain kanvas / jeans
Aplikasinya untuk pekerjaan
ringan
(Handling, Packing, etc)
SARUNG TANGAN KULIT
• Sarung Tangan Kulit
Biasanya terbuat dari kulit lembu
Sarung tangan dapat melindungi tangan dari percikan api dan material, sarung tangan ini sangat cocok untuk pekerjaan pengelasan.
SARUNG TANGAN UNTUK PENGELASAN
SARUNG TANGAN UNTUK PANAS
• Sarung Tangan Panas
Terbuat dari bahan Asbestos ( +/- 400 derajat Celcius ), Aluminized ( +/- 700 derajat Celcius )
• Aplikasinya untuk bekerja dengan object yang bersuhu tinggi (benda panas)
• Sarung Tangan Dingin
Biasanya terbuat dari wool dan bahan tebal lainnya, fungsinya untuk menahan dingin, selain itu sarung tangan ini dapat untuk meredam getaran dan tahan air
Aplikasinya digunakan pada industri perikanan ,cold storage dan pengeboran lainnya
SARUNG TANGAN UNTUK DINGIN
• Sarung Tangan Electrical
Terbuat dari karet murni (pure latex)
Berfungsi untuk meredam
voltage / tension arus listrik
yg tinggi
( s/d 40 Kv = 40.000 Volt )
SARUNG TANGAN UNTUK ELECTRICAL
Alat Pelindung Kaki
Fungsi Alat pelindung kaki untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir.
Alat Pelindung Kaki
• Pada industri ringan/ tempat kerja biasa
Cukup dengan sepatu yang baik
• Sepatu pelindung ( safety shoes)
Dapat terbuat dari kulit, karet, sintetik atau plastik
• Untuk mencegah tergelincir Dipakai sol anti slip
• Untuk mencegah tusukanDipakai sol dari logam
• Terhadap bahaya listrikSepatu seluruhnya harus di jahit atau direkat tak boleh memakai paku.
Sepatu dengan toe cap
Sepatu safety ini tahan benturan dan melindungi kaki dari bahaya tertimpa, toe cap (besi) terdapat pada ujung sepatu.
Sepatu dengan anti Slip
Terbuat dari PVC Sepatu ini melindungi kaki dari bahaya tergelincir, anti slip terdapat pada out sol.
Sepatu dengan anti tusukan
Sepatu ini melindungi kaki dari bahaya tusukan paku, pada outsol sepatu terdapat lapisan logam.
Sepatu dengan anti static
Sepatu ini dapat melindungi kaki dari bahaya sengatan listrik, sepatu ini dilindungi dari bahan isolator dan tidak ada logam yang terbuka.
Pakaian Pelindung
Fungsi Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact) dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi, binatang, mikro-organisme patogen dari manusia, binatang,tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.
Ware Pack
Ware pack adalah pakaian untuk pekerjaan yang sifatnya complek seperti operator mesin, bengkel, meubel dan lain-lain. Terbuat dari katun yang mudah menyerap keringat.
Pakaian operasi
Untuk melaksanakan operasi perlu pakaian khusus yang dapat melindungi dokter maupun pasien dari kontak penyakit dan bersifat steril.
Pakaian Pemadam
Pakaian pemadam adalah pakaian yang tahan terhadap kondisi dan konveksi panas dari udara sekitar dan tahan air. Pakaian ini terbuat dari bahan yang bisa merefleksikan panas biasanya terbuat dari aluminium dan berkilat.
Pakaian Radiasi
Pakaian ini dapat melindungi dari radiasi mengion. Pakaian ini dilapisi timbal (timah hitam)
Pakaian kimia
Pakaian ini dapat melindungi dari kontak dengan bahan kimia. Pakaian ini terbuat dari bahan plastic atau karet sesuai dengan jenis bahan kimia yang ditangani.
Jas Hujan
Pakaian ini dapat melindungi dari air, pakaian ini terbuat dari plastik sehingga tahan air.
Vest/RompiPakaian ini berupa rompi, yang digunakan untuk penanda sebagai tindakan pengamanan. Warna pakaian ini biasanya menyala agar orang yang memakainya dapat terlihat.
Fungsi Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.
Alat pelindung jatuh perorangan
Safety belt
Harness ini dapat melindungi pekerja pada saat terjatuh. Alat ini terdiri dari beberapa bagian seperti fall arrester, snapshook, carabiner dan lanyard. Alat ini tidak aman untuk ketinggian di atas 5 meter. Karena pada saat jatuh terjadi hentakan yang cukup keras sehingga masih beresiko pada tulang belakang. Alat ini sebaiknya digunakan pada ketinggian kurang dari 5 meter.
Harness ini dapat menjaga posisi tubuh pekerja tetap tegak dengan kepala berada diatas pada saat terjatuh. Alat ini terdiri dari beberapa bagian seperti fall arrester, snapshook, carabiner dan lanyard. Alat ini sangat aman untuk ketinggian di atas 5 meter.
FULL BODY HARNESS
Pakaian pelampung
Fungsi Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam (negative buoyant ) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
Life vest / life jacket
SARAN KEPADA CALON AHLI K3 UMUM
• Tingkatkan kompetensi menuju profesionalisme dibidang K3
• Tunjukkan prestasi K3 di tempat kerja secara proaktif
• Yakinkan Manager dengan cara presentasi bahwa K3 bukan Cost tetap Benefit
• Lakukan Uji banding dengan perusahaan yang berhasil menerapkan SMK3
TERIMA KASIHTERIMA KASIH