03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

10
Membangun Koperasi Dan Koperasi Membangun* Mohammad Hatta esok tanggal 12 Juli adalah Hari Koperasi ! Pada malam menjelang ini inginlah aku menyampaikan sepatah dua-patah kata pada saudara-saudaraku pecinta koperasi yang akan berkumpul besok di berbagai tempat diseluruh Indonesia untuk memperingati Hari Koperasi itu. Apa gunanya hari peringatan? Bukanlah untuk beramai-ramai serta memperbanyak hari libur yang sudah terlalu banyak jumlahnya, melainkan untuk jadi pendorong bekerja lebih giat menuju cita-cita. Hari peringatan bukanlah semata-mata suatu hari yang diadakan sekali setahun untuk menOleh ke belakang, guna memperingati apa yang telah dikerjakan. Hari peringatan hendaklah terutama dipahamkan sebagai suatu saat memandang kehadapan, ke masa dating. Suatu saat untuk menginsyafkan diring tentang apa yang belum terlaksana daripada cita-cita. Saat untuk membarui tenaga dan memperkuat semangat, guna mencapai cita-cita itu. Sebagai suatu bangsa yang berpuluh-puluh tahun berjuang menentang imperialisme dan kolonialisme, kita mempunyai ideal, cita-cita tinggi, tentang dasar hidup kita. Kita ingin melihat bangsa kita hidup makmur dan sejahtera, bebas dari kesengsaraan hidup,. Ideal kita itu terpancang dalam Undang-Undang Dasar : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Asas kekeluargaan itu ialah koperasi ! Perkataan Undang- Undang Dasar ini bukanlah hanya suatu pernyataan daripada ideal bangsa kita, tetapi juga suruhan untuk bekerja ke jurusan itu. *) Pidato Radio sebagai Wakil Presiden RI, pada Hari Koperasi I tanggal 12 Juli 1951. Suatu perekonomian nasional yang berdasar atas koperasi, inilah ideal kita. Tetapi bagaimana realita ? Realita ialah bahwa kita masih jauh daripada cita-cita kita itu, bahwa kemakmuran rakyat tidak lahir sekaligus dengan kemerdekaan dan kedaulatan, bahwa koperasi tidak timbul sendirinya dengan ciptaan. Semuanya itu harus diusahakan, diselenggarakan dengan kerja yang sungguh-sungguh. Dunia yang lahir berlainan daripada alam cita-cita. Tetapi B

description

hatta

Transcript of 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

Page 1: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

Membangun Koperasi

Dan Koperasi Membangun* Mohammad Hatta

esok tanggal 12 Juli adalah Hari Koperasi !

Pada malam menjelang ini inginlah aku menyampaikan sepatah dua-patah kata pada

saudara-saudaraku pecinta koperasi yang akan berkumpul besok di berbagai tempat

diseluruh Indonesia untuk memperingati Hari Koperasi itu.

Apa gunanya hari peringatan? Bukanlah untuk beramai-ramai serta memperbanyak hari

libur yang sudah terlalu banyak jumlahnya, melainkan untuk jadi pendorong bekerja lebih giat

menuju cita-cita. Hari peringatan bukanlah semata-mata suatu hari yang diadakan sekali

setahun untuk menOleh ke belakang, guna memperingati apa yang telah dikerjakan. Hari

peringatan hendaklah terutama dipahamkan sebagai suatu saat memandang kehadapan, ke

masa dating. Suatu saat untuk menginsyafkan diring tentang apa yang belum terlaksana

daripada cita-cita. Saat untuk membarui tenaga dan memperkuat semangat, guna mencapai

cita-cita itu.

Sebagai suatu bangsa yang berpuluh-puluh tahun berjuang menentang imperialisme

dan kolonialisme, kita mempunyai ideal, cita-cita tinggi, tentang dasar hidup kita. Kita ingin

melihat bangsa kita hidup makmur dan sejahtera, bebas dari kesengsaraan hidup,. Ideal kita itu

terpancang dalam Undang-Undang Dasar : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan”. Asas kekeluargaan itu ialah koperasi ! Perkataan Undang-

Undang Dasar ini bukanlah hanya suatu pernyataan daripada ideal bangsa kita, tetapi juga

suruhan untuk bekerja ke jurusan itu.

*) Pidato Radio sebagai Wakil Presiden RI, pada Hari Koperasi I tanggal 12 Juli 1951.

Suatu perekonomian nasional yang berdasar atas koperasi, inilah ideal kita. Tetapi

bagaimana realita ? Realita ialah bahwa kita masih jauh daripada cita-cita kita itu, bahwa

kemakmuran rakyat tidak lahir sekaligus dengan kemerdekaan dan kedaulatan, bahwa koperasi

tidak timbul sendirinya dengan ciptaan. Semuanya itu harus diusahakan, diselenggarakan

dengan kerja yang sungguh-sungguh. Dunia yang lahir berlainan daripada alam cita-cita. Tetapi

B

Page 2: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

kita harus mempunyai cita-cita, karena cita-cita itulah yang menjadi pegangan bagi kita untuk

merintis jalan ke gerbang kemakmuran rakyat uang kita ciptakan itu.

Lebih penting daripada cita-cita kita tentang kesejahteraan hidup rakyat di masa datang

dengan dasar kekeluargaan, ialah desakan rakyat untuk mendapat perbaikan hidup sekarang

juga. Rakyat jelata tidak bisa hidup dengan cita-cita saja, tak sabar menunggu terlaksananya

masyarakat koperasi Indonesia, yang hanya dapat diselenggarakan berangsur-angsur dalam

waktu yang agak panjang. Ia menghendaki tindakan apa pun juga, yang bisa meringankan

hidupnya sekarang ini. Sebab itu, dalam keadaan kekurangan kemakmuran pada rakyat

sekarang ini, yang terpenting ialah bagaimana mengatasi kekurangan itu sedapat-dapatnya

dalam waktu yang singkat. Sekalipun sebagian saja daripada kekurangan kemakmuran itu yang

dapat diatasi dalam jangka pendek, tiap-tiap perbaikan penghidupan – betapa juga kecilnya –

tampak lumayan juga dimata rakyat yang mederita.

Oleh karena itu, politik kemakmuran yang realis harus dapat memisahkan politik

perekonomian dalam jangka panjang dan politik perekonomian dalam jangka pendek. Antara

kedua cabang politik kemakmuran itu harus ada koordinasinya, perhubungannya. Politik

perekonomian berjangka panjang meliputi segala usaha dan rencana untuk menyelenggarakan

berangsur-angsur ekonomi Indonesia yang berdasarkan koperasi. Oleh karena koperasi hanya

bisa subur diatas pangkuan masyarakat yang bersemangat koperasi, maka usaha menghidupkan

dan menumbuhkan semangat koperasi itu adalah tugas yang pertama. Usaha ini menghendaki

waktu, kesabaran dan keyakinan yang tak kunjung goncang.

Di sebelah menunggu tercapainya hasil politik perekonomian berjangka panjang ini,

perlu ada politik kemakmuran berjangka pendek, yang realisasinya bersandar kepada bukti-

bukti yang nyata. Sekalipun sifatnya berlainan daripada ideal kita bagi masa datang, apabila

buahnya nyata memperbaiki keadaan rakyat dan mengecilkan kekurangan kemakmuran kini

juga, tindakan itu sementara waktu harus dilakukan. Dilakukan Oleh mereka yang sanggup

menjalankannya.

Rakyat kita umumnya menderita kekurangan makanan, kekurangan pakaian,

kekurangan rumah yang layak didiami Oleh manusia, kekurangan barang-barang keperluan

sehari-hari, kekurangan alat usaha, ya kekurangan dalam berbagai-bagai hal lagi. Tiap-tiap

tindakan sewaktu dan sementara, dari pihak mana pun juga, yang dapat mengurangkan

kekurangan itu, terasa lumayan Oleh rakyat. Karena itu harus dihidupkan! Memang, antara

ideal dan penyelnggaraannya terdapat alam yang lahir, realita yang nyata, yang tak dapat kita

elakkan perjoangan di dunia bukanlah sikap yang mengelakkan kesukaran dan mencari jalan lari

ke alam cita-cita, melainkan tenang dan tegas menghadapi kesukaran itu dengan maksud

merobah realita itu berangsur-angsur ke jurusan cita-cita kita.

Page 3: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

Jalan yang kita rintis memang sukar dan sulit. Sungguhpun begitu, kita jangan gusar

apabila di sebelah koperasi yang menjadi ideal kita, terdapat banguna-bangunan perusahaan

yang berpedoman pada keuntungan dan berdasarkan inisiatif-partikulir, diawasi atau tidak Oleh

negara. Adanya usaha-usaha partikulir itu adalah sesuai dengan keadaan masa, berkenaan

dengan tujuan kemakmuran dalam jangka pendek. Selama negara dan koperasi belum lagi

mempunyai alat untuk memimpin ekonomi nasional, inisiatif partikulir itu memenuhi tugasnya

dalam mayarakat untuk menghidupkan ekonomi dan membuka mata pencaharian bagi beribu-

ribu rakyat yang masuk golongan tak punya.

Tidak dapat disangkal bahwa pada masa ini banyak sekali di antara perusahaan-

perusahaan partikulir itu yang memenuhi tuntutan ekonomi, yaitu mengurangkan kekurangan

kemakmuran. Tugas Pemerintah dalam keadaan seperti itu ialah melindungi ekonomi rakyat

yang lemah daripada tindasan ekonomi asing dan memperbaiki dasar pembagian hasil, produk

sosial, dengan memperbanyak bagian yang jatuh kepada tani dan buruh. Pemerintah daripada

suatu negara yang merdeka berkuasa, mempunyai kekuasaan, untuk merobah dasar pembagian

pendapatan, tetapi luasnya kekuasaan itu ditentukan Oleh hukum ekonomi. Selama kekuasaan

sosial itu dilakukan dengan melalui hukum ekonomi yang menentukan pembagian hasil,

tindakan itu dapat dilakukan dengan menguntungkan kaum buruh. Akan tetapi, apabila

kekuasaan sosial itu dilakukan keluar dari jalan yang ditentukan Oleh hukum ekonomi, maka

akibatnya merugikan kepada negara dan kaum buruh kedua-duanya.

Dengan perkataan biasa yang barangkali lebih mudah memahamkannya: selama masih

ada hasil yang tinggal bagi kaum usahawan setelah Pemerintah menaikan upah dengan dasar

minimum, selama itu kaum usahawan bersedia meneruskan produksi. Usahawan partikulir

berusaha untuk memperOleh keuntungan. Selama ada keuntungan, sekalipun telah diperkecil

dengan berbagai peraturan upah dan sosial dari Pemerintah, selama itu ia sanggup bekerja.

Usahanya untuk memeprbaiki keuntungannya akan dicapainya dengan jalan rasionalisasi

perusahaan, akan tetapi, apabila tindakan Pemerintah dan tuntutan buruh melewati batas

kemungkinan sehingga pelaksananya itu menimbulkan kerugian bagi perusahaan partikulir tadi,

maka berusaha baginya tidak menurut ekonomi lagi dan ia akan menutup perusahaannya.

Akibatnya ialah hidup buruh akan terlantar, Pemerintah sendiri akan kerugian pajak, Negara

akan kekurangan produksi yang pada gilirannya merugikan balans pembayaran terhadap luar

negeri.

Mau tak mau, kita harus akui realita bahwa perusahaan partikulir itu yang dikemudikan

Oleh bangsa asing maupun Oleh bangsa kita sendiri, masih mempunyai jawatan ekonomi dalam

penghasilan nasional di Indonesia sekarang. Selama mereka masih menyumbangkan usaha yang

positif dalam produksi dengan tambahan hasil yang positif pula, selama itu kedudukan mereka

sukar diusik dengan tiada merugikan pendapat nasional sendiri. Kedudukan mereka hanya

Page 4: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

mungkin diganti dengan menguntungkan negara dengan rakyat, apabila dapat diadakan

organisasi ekonomi yang lebih baik dan lebih sempurna dari itu.

Di sebelah perusahaan-perusahaan partikulir yang nyata itu, koperasi harus memenuhi

kewajibannya dengan member contoh yang patut menjadi teladan. Hanya dengan contoh yang

baik dan yang patut ditiru dapat dilaksanakan lambat-laun cita-cita yang tercantum dalam

Undang-Undang Dasar Negara kita. Dengan contoh yang patut ditiru itu sajalah koperasi dapat

mengalahkan kedudukan firma, perseroan anonym (N,V.) dan lain-lainnya itu. Koperasi

hendaknya menunjukkan dan membuktikan kelebihannya daripada perusahaan-perusahaan

yang berpedoman dengan keuntungan, dan dengan sendirinya pengaruhnya lambat-laun akan

bertambah besar dan dasarnya akan berkembang seluruh Indonesia.

Kelebihan koperasi daripada bangun perusahaan yang lain itu tidak dapat dibuktikan

dengan semboyan, melainkan dengan buktinya sendiri dalam praktek Dalam teori kelebihan

koperasi cukup dikemukakan. Pada koperasi tak ada majikan dan buruh yang kepentingannya

bertentangan. Yang bekerja semuanya anggota yang sama-sama bertanggungjawab atas

keselamatan koperasinya. Pada koperasi yang terutama ialah menyelenggarakan keperluan-

hidup bersama dengan sebaik-baiknya, bukan mengejar keuntungan seperti pada firma,

perseroan anonim dan lain-lainnya itu. Sungguhpun perusahaan memperOleh keuntungan juga,

keuntungan itu bukanlah tujuan. Yang menjadi pokok ialah memlihara kepentingan bersama,

menyelenggarakan keperluan hidup bersama. Berbeda dengan perseroan anonim di mana ahli

pesertanya yang terbanyak tidak ikut berusaha melainkan menunggu pembagian keuntungan

saja habis tahun, anggota koperasi rata-rata ikut berusaha dan bertanggung jawab. Tanggung

jawabnya tak serentak putus dengan berhentinya sebagai anggota koperasi, melainkan terus

berlangsung, misalnya sampai setahun sesudah itu. Pada perseroan anonim, perhubungan ahli

peserta biasa dengan perusahaan sangat longgar dan dapat diputus setiap waktu dengan

menjual andilnya kepada orang lain. Pada koperasi anggota itu adalah jiwa daripada

koperasinya. Koperasi berdasarkan cita-cita !

Ini semuanya diketahui. Yang penting sekarang ialah membuktikannya dalam praktek.

Karena prakteklah yang akan membuktikan apa benarkah koperasi lebih ulung daripada

bangunan yang berdasarkan inisiatif sendiri-sendiri. Sebab itu besar tugas dan tanggungjawab

penganjur-penganjur koperasi untuk memelihara pelaksanaan koperasi yang baik dalam

masyarakat, memperbaiki organisasinya senantiasa dan membetulkan tindakan dan praktek

yang salah.

Semboyan yang muluk-muluk sudah banyak dihamburkan, demonstrasi sudah banyak

dilakukan, tinggal lagi sekarang menyelenggarakan semuanya itu dengan organisasi. Kalau kita

akan bersemboyan juga, ambillah sekarang sebagai semboyan: “dari demonstrasi ke

Page 5: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

organisasi”. Organisasi adalah pangkal kekuatan. Organisasi yang dibangunkan Oleh kapitaisme

colonial hanya dapat kita lawan dengan organisasi pula, yaitu organisasi koperasi.

Duapuluh satu tahun yang lalu, untuk pertama kalinya kami anjurkan kepada rakyat

semboyan tadi, dari demonstrasi ke organisasi, dan sekarang kami ulangi lagi. Dahulu semboyan

ini kami majukan untuk memperkuat organisasi politik. Sekarang kumajukan lahi untuk

memperkuat ekonomi rakyat. Semboyan ini bukanlah semboyan yang mengemukakan cita-cita

atau tuntutan, melainkan semata-mata semboyan bekerja.

Setelah kita sekarang menjadi suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat, vukan lagi

semboyan yang utama melainkan bukti yang diperbuat. Bukti yang menunjukkan bahwa kita

sebagai bangsa sanggup menentukan nasib kita sendiri, sanggup berbuat dalam arti menolong

diri sendiri. Halangan dari kapitalisme hanya bisa diatasi dengan organisasi, dan organisasi itu

ialah koperasi.

Memang, kita berada dalam segala kekurangan. Kita perlu akan bantuan kapital dan

bantuan tenaga ahli dari luar negeri. Semuanya itu dapat kita datangkan dengan

menguntungkan kepda negara dan rakyat, asal rencana datang dari kita dan inisiatif ada pada kita.

Kolonialisme secara pemerintah jajahan sudah lenyap, sudah kita runtuhkan. Tetapi kapitalisme

kolonial sebagai suatu kekuasaan organisasi ekonomi masih kuat dudukannya. Kekuasaannya itu hanya

dapat dipatahkan dengan membangun perekonomian rakyat di atas dasar koperasi. Koperasi menyusun

tenaga yang lemah yang terbesar itu menjadi suatu organisasi yang kuat. Kekuatan koperasi terletak

pada sifat persekutuannya yang berdasarkan tolong-menolong serta tanggungjawab bersama. Bukan

mengadakan permusuhan keluar yang menjadi sifatnya yang utama, melainkan memperkuat solidarited

ke dalam, mendidik orang insyaf akan harga dirinya serta menanam rasa percaya pada diri sendiri.

Salah satu sisa kolonialisme yang menghambat kemajuan,yang mesti disapu selekas-lekasnya ,

ialah inferioriteitscomplex, yaitu rasa-diri-rendah. Rasa-diri-rendah inilah yang sering-sering menjadi

sebab bahwa orang mengelakkan perjoangan ekonomi yang nyata dan mencari jalan lari ke pada

semboyan.

Berapa banyakkah ucapan yang kita dengar menentang pinjaman dari luar negeri, seolah-olah

pembangunan Indonesia ini dapat dijalankan dengan dua kerat lengan dan sebuah pacul saja, dengan

tiada bantuan kapital dan alat-alat bekerja modern. Orang takut kalau kita meminjam kapital luar negeri

itu , kita akan terjajah lagi. Semua ucapan ini tak lain daripada suara dari hati kecil yang mengeluarkan

rasa-diri-rendah terhadap bangsa dan kapital asing, suatu pernyataan dari inferioriteitscompelex tadi.

Tanda tak percaya kepada diri sendiri . Tanda tak percaya bahwa kita sanggup mempertahankan dan

menjaga kemerdekaan kita.

Rasa-diri –rendah itu, yang ditanam bahwa dalam jiwa rakyat kita Oleh penjajah yang berabad-

abad lamanya, harus kita berantas sehabis-habisnya dengan jalan organisasi koperasi. Koperasi sanggup

Page 6: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

mengikis peninggalan kolonialisme itu dari jiwa bangsa kita, karena dalam koperasi terpadu menjadi

satu : percaya kepada diri sendiri, idealism dan organisasi yang di dukung Oleh seluruh anggotanya.

Masyarakat senantiasa dalam kekurangan kemakmuran. Inilah yang menjadi sebab timbulnya

ilmu ekonomi. Kekurangan hanya dapat dikecilkan dengan jalan produksi, penghasilan. Dan Oleh karena

alat pemuaskan keperluan hidup tidak mencukupi untuk memuaskan segala keperluan hidup yang

dikehendaki Oleh manusia, maka timbullah sebagai pusat masalah daripada ekonomi cara bagaimana

menyusun dan mempergunakan faktor penghasilan, supaya dengan persediaan faktor produksi yang ada

itu tercapai pemuasan keperluan rakyat yang sebesar-besarnya. Artinya cara bagaimana berekonomi

dengan tenaga produktif yang ada supaya kekurangan kem akmuran dapat diperkecil sampai sekecil-

kecilnya.

Kita di Indonesia menghadapi soal kekurangan kemakmuran yang hebat sekali, yang sebagian

besar berakar dalam sejarah. Tatkala kedaulatan atas Indonesia diserahkan kepada bangsa kita, kita

perOleh Indonesia ini kembali dalam keadaan chaos, kacau, dan hamper pula bankrut.

Tiga hal yang negatif perlu disebutkan di sini.

Pertama, Indonesia kita dapati dalam segala rusak sebagai akibat dari pada peperangan,

pertempuran dan politik bumi hangus. Sudahlah harta dan kapital banyak hancur, keamanan diganggu

pula Oleh gerombolan penjahat dan pengacau yang timbul di masa yang lampau beserta kaum gerilnya

lama dan baru yang menggap tiap-tiap perobahan dan keinginan harus dicapai dengan jalan

pemberontakan.

Kedua,kas kosong. Bukan saja kosong, malahan rencana pembelanjaan Negara menyatakan

deficit terus-menerus sejak lima tahun yang akhir. Kekurangan untuk tahun 1950 ditaksir Rp 1.500 juta.

Ketiga, rakyat miskin, sehingga sukar mendapat kapital dari rakyat untuk membelanjai

pembangunan. Ini adalah hasil daripada penjajahan yang menekan rakyat kita menjadi “ een volk van

koeliei onder de valken “ Menurut penyelidikan “ Statistical Office of the United Nations Departement of

Economic Affairs “ tahun 1949, yang memeriksa pendapatan nasional daripada 70 bangsa di dunia ini,

pendapatan rakyat kita hanya kira-kira 2000 juta dollar setahun, atau dipukul rata 25 dollar seorang

setahun. Bangsa Indonesia termasuk golongan bangsa yang termiskin di dunia ini. Jika dibandingkan

dengan pendapatan nasional Amerika serikat, yang berjumlah hamper 217.000 juta atau 1.453 dollar

seorang setahun, maka pebedaannya itu sangat menyolok mata. Sekali pun diambil sebagai

perbandingan negeri yang kurang kaya, misalnya Nederland, masih saja pendapatan nasionalnya 5000

juta dollar atau 500 dollar seorang setahun. Pendapatan rakyat Belanda seorang setahun adalah dua

puluh kali sebanyak pendapatan rakyat Indonesia. Alangkah sengsaranya kelihatan bangsa kita, apalagi

jika dipikirkan bahwa Tanah air kita termasuk golongan tanah yang terkaya di dunia ini. Rakyat kita

hidup miskin di tengah-tengah kekayaanya yang melimpah.

Demikianlah timpangnya keadaan ini ! Akan tetapi keadaan yang sekarang timpang itu pulalah

yang menjadi harapan bagi bangsa kita untuk menjadi bangsa yang makmur di masa datang. Asal bangsa

kita mau bekerja, percaya pada diri sendiri, pandai mempergunakan kemerdekaan yang telah diperOleh

Page 7: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

untuk membina kekayaan alam kita menjadi sumber kemakmuran, bangsa kita pasti akan makmur,

jasmani maupun rohani. Kemakmuran tidak dating dengan sendirinya, betapa juga kayanya Tanah Air

kita, maunya diusahakan. Alam hanya memberikan kesempatan kepada manusia untuk berekonomi,

ekonomi itu sendiri haruslah ditimbulkan Oleh manusia.

Demikianlah keadaan yang nyata yang kita hadapi tatkala menerima kembali kedaulatan atas

Tanah Air kita Indonesia. Kita jumpai segala negatif, segala rusak dan kacau, kas kosong, malahan

kekurangan, rakyat miskin tak punya kapital simpanan untuk membangun.

Negeri-negeri lain seperti di Eropa Barat juga menderita kerusakan hebat dalam perang dunia

kedua, akan tetapi rakyatnya mempunyai kapital nasional yang dapat dipergunakan sebagai permulaan

untuk membangun. Tetapi kita ? Kita tak dapat menunjukan persediaan yang positif untuk membangun

ekonomi rakyat. Memang ada juga tenaga produktif bangsa kita, tetapi semuanya itu masih terpendam

dalam kemungknan, baru berada dalam potensi. Masih berupakan tenaga pekerja daripada rakyat kita

yang 75 juts jumlahnya dan kekayaan alam kita yang tidak terhingga.

Semuanya ini adalah kemungkinan untuk masa yang akan datang, yang memungkinkan kita pula

mempunyai cita-cita tentang kemakmuran rakyat. Tetapi realita yang kita hadapi adalah pahit,

kekurangan kemakmuran sangat hebat, ditambah pula dengan kekurangan alat dan tenaga-ahl untuk

bekerja. Sering-sering juga kelihatan kurang kemauan untuk bekerja. Orang lebih suka malas daripada

capek. Lebih suka bersemboyan dari berjuang.

Oleh karena itu, di sebelah cita-cita sebagai pendorong, kita harus kenal realitet, mengetahui,

data tempat bertolak ke lapang pembangunan. Pendek kata, kita harus merealisir kesulitan yang kita

hadapi, yang menjadi rintangan dalam pembangunan Negara dan masyarakat.

Untuk membangun kemakmuran perlu ada faktor-faktor produksi dalam persediaan dan

kombinasi yang tertentu, yaitu tenaga pekerja, alam, kapital yang dan pandai organisasi yang menjadi

pembawaan Pertindak, ondernemer. Seperti diketahui, tentang semuanya itu kita berada dalam

kekurangan. Ada alam yang kaya, tetapi terbengkalai, kecuali sebagian yang telah diusahakan bangsa

asing. Ada tenaga, tetapi masih dalam potensi, belum teratur. Tak ada kapital, karena rakyat miskin.

Ada usahawan tetapi organisator kurang sekali. Pertindak kurang, sebab kita baru merdeka dan

bangsa kita belum banyak mempunyai pengalaman dalam perusahaan modern.

Kalau kita pikirkan segala kekurngan itu, maka terbatas pulalah langkah kita dalam

menyelenggarakan usaha yang efektif. Sering-sering terasa “ kehendak hati memeluk gunung, apa daya

tangan tak sampai “. Oleh karena kekurangan kapital, berbagai rencana Pemerintah tentang pembangun

tinggal rencana saja, belum dapat diselenggarakan. Juga koperasi dapat dikemudikan dengan segala

besar. Dalam plan Panitia Pemikir Siasat Ekonomi tahun 1947 ada kemungkinan mendirikan koperasi

campuran yang disertai kapital asing, buruh Indonesia dan Pemerintah. Koperasi semacam itu misalnya

dapat menyelenggarakan perusahaan industri. Akan tetapi nyatalah bahwa yang semacam itu belim

mungkin di waktu sekarang. Kaum pekerja yang akan menjadi terasnya belum lagi ada, dasar kapitalnya

pun sukar diperOleh dari mereka yang menjadi inti koperasi itu. Belum lagi tenaga pimpinan yang sukar

Page 8: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

didapat, karena pimpinan koperasi semaca itu mestilah Pertindak yang mempunyai cita-cita

kemasyarakatan, berlainan dari ondernemer biasa. Tetapi apa yang belum ada sekarang mungkin dating,

asal rakyat kita menunggu dan giat bekerja.

Pada saat sekarang ini usaha gerakan koperasi Indonesia yang terutama ialah memperkuat

fondamen, dasar, tempat perumahan koperasi didirikan. Oleh Karena pokok koperasi ialah auto-aktivita

di sebelah tanggungjawab bersama, maka koperasi rakyat haruslah berdasarkan pada kombinasi yang

baik antara faktor-faktor produksi yang ada dalam masyarakat kita. Betapa mungkin besarnya, hal ini

ditentukan Oleh persediaan faktor produksi yang terpenting dalam satu-satu kombinasi. Sekalipun

misalnya ada banyak pekerja yang bersemangat koperasi, apabila kapitalnya tak ada, maka terpaksalah

koperasi itu bermula dengan serba kecil. Selangkah demi selangkah diadakan pembinaan kapital dari

cadangan yang diadakan tiap-tiap tahun, dan dengan itu diperbesar perusahaan. Apabila koperasi sudah

mulai besar dengan tenaga sendiri, barulah mungkin menarik modal dari lluar. Bantuan Pemerintah pun

dapat diharapkan untuk memperbesar usaha, apabila sendi koperasi sudah kuat.

Demikian juga apabila tenaga pemimpin belum ada, maka koperasi tak dapat

dipertanggungjawabkan. Apabila koperasi itu bermula dengan sederhana, maka tenaga pemimpin

lambat-laun akan muncul dari kalangan ahli koperasi sendiri. Karakter dan kecakapan yang berguna

untuk memimpin akan terpadu dalam usaha berkoperasi sehari-hari.“ Man’s character has been

moulded by his everyday work “, demikianlah kata A l f r e d M a r s h a l l pada permulaan buku

pelajaran.

Jikalau kita tinjau sedalam-dalamnya ke dalam masyarakat kita, maka ternyatalah bahwa

kurang sekali faktor-faktor koperasi, yaitu modal, tenaga pemimpin dan pekerja yang bersemangat

koperasi. Koperasi sosial banyak terdapat sebagai pembawaan daripada desa Indonesia. Yang penting

ialah memasukkan sifat keekonomian ke dalam bangunan sosial tadi. Maka itu, propaganda dan latihan

harus berjalan seiring untuk menanam dasar yang kokoh bagi bangunan koperasi. Dengan propaganda

dan latihan diperluas dasar untuk berkembangnya koperasi tani, koperasi nalayan, koperasi kerajinan,

koperasi perkebunan, koperasi kredit, koperasi pertukangan, koperasi konsumsi di kota-kota, istimewa

di antara kaum buruh, dan lain sebagainya. Koperasi tani bisa kembang jadi koperasi desa, koperasi

nelayan jadi koperasi perikanan, koperasi kerajinan jadi koperasi industri, koperasi kredit jadi bank

koperasi.

Jika daftar kemungkinan ini kta bandingkan dengan koperasi-koperasi yang telah ada dalam

masyarakat kita, maka nyatakanlah bahwa padang koperasi yang harus diusahakan di masa datang

masih luas sekali. Batasnya lebih jauh dari pandangan mata kita sekarang.

Tadi kuperingatkan bahwa kekurangan kemakmuran sangat hebat di Indonesia. Berhubung

dengan ini saja dapatlah disebutkan di sini beberapa tugas daripada koperasi menurut tempat, waktu

dan keadaan.

Pertama, memperbanyak produksi, terutama produksi barang makanan dan barang kerajinan

dan pertukangan yang diperlukan sehari-hari oleh rakyat kita dalam rumahtangganya. Bukan saja

peluasan tanah dan pekerjaan yang harus diusahakan, tapi juga intensitet daripada pekerjaan. Kita harus

Page 9: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

mengusahkan supaya sesudah beberapa tahun tak perlu lagi kita mendatangkan beras dari luar negeri.

Bukti mendatangkan beras dari luar negeri itu saja adalah suatu penghinaan bagi bangsa kita yang

menduduki Tanah Air yang begitu luas dan subur. Sementara waktu hal ini dapat dimaafkan berhubung

dengan berbagai kerusakan yang terjadi di Indonesia beserta kekurangan alat pengangkutan.

Kedua, tugas koperasi ialah memperbaiki kwalita barang, yang dihasilkan rakyat. Ambillah

misalnya getah yang dihasilkan di Jambi dan lain-lain daerah yang disebut dalam peniagaan dengan

nama “ slabs “. Demikian rendah kwalitetnya sehingga getah ini perlu digiling kembali di Singapura

supaya laku di pasar dunia. Dengan perbaikan kwalita sedikit saja di Singapura harganaya menjadi tiga

kali lipat. Berapakah rakyat kita kehilangan pendapatan karena itu ? Sebetulnya, perbaikan kwalita itu

dapat diusahakan sendiri. Apabila di anatara pengusaha karet dapat didirikan koperasi, maka dapatlah

dibangunkan rumah-rumah pengasap karet kepunyaannya bersama. Apabila karet mentah tadi diasap,

maka dengan mudah diperoleh sekurang-kurangnya sheet kelas lima dan karet itu sudah laku di pasar

dunia. Harganya meningkat sampai tiga kali harga karet mentah tadi. Tiap-tiap pengusaha masing-

masing tentu tak sanggup mengadakan rumah pengasap sendiri. Dan tak perlu pula ada rumah

pengasap begitu banyak. Tetapi dengan koperasi dapat mereka mengadakan rumah pengasap

kepunyaan bersama, yang jumlahnya dpat diatur menurut keperluan. Karena itu kwalita barang

bertambah baik, pendapatan nasional bertambah besar dan produksi lebih rasional.

Banyak lagi macam barang pengasilan rakyat kita yang perlu diperbaiki kwalitanya, malahan

kwallita daripada tiap-tiap produksi nasional harus diperbaiki senantiasa, supaya pendapatan nasional

bertambah besar sama dapat mendorong ke jurusan perbaikan kwalita itu.

Tugas koperasi yang ketiga ialah memperbaiki distribusi, pembagian barang kepada rakyat.

Koperasi yang tujuannya ialah memenuhi atau melengkapi keperluan bersama lebih mudah mencapai

perbaikan distribusi itu daripada warung dagang, asal saja cukup alat-alatnya. Istimewa pada masa

barang kurang, orang dagang suka mempermainkan barang, dengan numpuknya dan menjualnya

berdikit-dikit, untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

Tugas koperasi yang ke-empat ialah memperbaiki harga, yang menguntungkan bagi masyarakat.

Masyarkat yang kekurangan kemakmuran merasa beruntung, apabila harga barang karena kurang

persediaan tidak memuncak setinggi-tingginya. Apabila perjualan barang semata-mata di tangan orang

dagang, maka usaha mereka-bersalahan dengan tujuan dagang yang sebenarnya-ialah menjual

semahal-mahalnya. Maka perlulah ada tindakan koperasi yang mengadakan perbaikan harga koperasi

yang tujuannya memenuhi keperluan hidup dapat memperimbangkan kepentingan masyarakat dan

perbaikan hidup orang-seorang sebagai anggota masyarakat.

Tugas koperasi yang kelima ialah menyingkirkan penghisapan dari lintah darat. Kalau desa mau

makmur , maka sistem ijon dan berbagai macam penghisapan rakyat oleh si lintah darat harus

dilenyapkan selekas-lekasnya. Pengalaman pada beberapa desa pada waktu yang akhir ini membuktikan

bahwa koperasi memang sanggup memberantas ijon. Karena itu pemberantasan ijon dan riba itu di

desa-desa dengan jalan koperasi harus diperhebat.

Page 10: 03 12 Membangun Kop & Kop Membangun

Tugas koperasi yang ke-enam ialah memperkuat pemaduan kapital. Oleh karena masyarakat

kekurangan sangat akan kapital yang diperlukan untuk produksi, maka pemaduan kapital itu Oleh

koperai haru diperhebat. Jalan untuk mencapainya ialah mempergiat kemauan menyimpan. Koperasi

lebih mudah mengerjakannya, karena anggotanya yang bercita-cita itu dapat merasaka keharusan

menyimpan itu sebagai suatu kewajiban moril. Dan apabila kegiatan menyimpan itu diperlihatkan Oleh

anggota-anggota koperasi, maka orang banyak akan mengikuti teladan itu.

Tugas yang ketujuh daripada koperasi ialah memelihara lumbung simpanan padi atau

mendorong supaya tiap-tiap desa menghidupkan kembali lumbung desa. sistem lumbung itu dibarui,

disesuaikan dengan tuntutan masa. Lumbung itu harus menjadi alat untuk menyesuaikan produksi dan

konsumsi sepanjang masa dan juga menjadi alat penjaga penetapan harga padi. Dengan adanya

lumbung itu diusahakan, supaya pada waktu panen kelebihan produksi dari keperluan konsumsi

sementara tidak habis dijual dan harga padi tidak turun daripada biasa. Dengan persediaan padi di

lumbung, cukup untuk makanan rakyat dari panen ke panen dan untuk bibit, maka masa penceklik dapat

diatasi. Kelebihan produksi padi di desa dari keperluan konsumsi dari panen ke panen diusahakan Oleh

koperasi menjualnya di kota atau dibawakan ke daerah lain yang berkekurangan. Dan koperasi itu

pulalah seboleh-bolehnya mengusahakan supaya rakyat desa memperboleh berbagai barang keperluan

hidup lainnya sebagai tukaran padinya yang dijual.

Demikianlah beberapa tugas yang dapat diselenggarakan Oleh koperasi untuk mengurangkan

kekurangan kemakmuran. Usaha ini tidah mudah, akan tetapi harus dimasukkan ke dalam daftar usaha

untuk masa datang. Kita membangun koperasi, supaya koperasi membangun kemakmuran masyarakat.

Sebagai penutup pidato ini kuharapkan supaya pegawai-pegawai negeri di daerah-daerah,

istimewa Pamong Praja, menumpahkan minatnya kepada pembangunan koperasi, lebih besar dari

sediakala. Supaya di antara penganjur-penganjur koperasi dan anggota Pamong Praja terdapat kerjasam

yang erat untuk membangun ekonomi rakyat. Pedoman untuk bekerja dan kerjasama ialah suruhan

Undang-Undang Dasar Negara kita “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan”. Kekuatan untuk bbekerja terletak pada derasnya darah kebangsaan yang mengalir dalam

urat dan tubuh saudara, yang setiap detik memperingatkan saudara kepada pertanyaan : sanggupkah

kita memperkokoh perumahan nasional kita ?