03 05 09 - taf.co.id report/11_annual... · I. Tanggung Jawab Perseroan ... ‘Perseroan’ dan...
Transcript of 03 05 09 - taf.co.id report/11_annual... · I. Tanggung Jawab Perseroan ... ‘Perseroan’ dan...
1 1
Daftar Isi Table of Contents
Visi, Misi & Nilai Perseroan
Vision, Mission & Value of the Company
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
03 05 09
Sekilas Toyota Astra Finance
Toyota Astra Finance at a Glance
13
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders’ Composition
14
Peristiwa Penting &
Penghargaan
Event Highlights & Awards
15
IDR243.4 bio
9.0% IDR265.3 bio
IDR1,404 bio 10.45% IDR1,551 bio
Laba Bersih
Net Income
Jumlah Pendapatan
Total Income
2012 2013
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 2
62
72
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights Jaringan Usaha
Business Networks Sumber Daya Manusia
Human Resources
17
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
I. Tanggung Jawab Perseroan
Corporate Social Responsibility
II. Laporan Komite Audit
Audit Committee’ s Report
24
19
Pembahasan & Analisis
Manajemen
Management’ s Discussion & Analysis
43
20
Data Perseroan
Company Data
Laporan Keuangan
Financial Statements
Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca Laporan Tahunan ini,
‘Perseroan’ dan ‘Toyota Astra Finance’ mengacu pada PT Toyota Astra Financial Services.
General Use of Terms: For guidance when reading this Annual Report, please note the term of ‘ the
Company’ and ‘ Toyota Astra Finance’ refer to PT Toyota Astra Financial Services.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 2
3 Visi, Misi dan Nilai Perseroan Vision, Mission and Value of the Company
3
VISI Vision
Menjadi pilihan utama dalam solusi pembiayaan
kendaraan Toyota dengan pelayanan yang prima
To be the preferred financing solution for Toyota ownership through service excellence
MISI Mission
• Memberi yang terbaik bagi pelanggan
To provide the best value to customers
• Menjadi mitra Toyota dalam mencapai keberhasilan
jangka panjang
To be a partner of Toyota to achieve long term success • Memberi manfaat yang berkelanjutan bagi
Pemegang Saham
To provide a sustainable value creation to Shareholders
• Menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya
To be an employer of choice
• Membawa kemakmuran bagi masyarakat
To share prosperity to community
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 4
NILAI Value
Professionalism
Peduli terhadap pengembangan kompetensi diri
Be responsible to develop personal competency
Good Relations
Menghargai dan peduli terhadap orang lain
Respect and care for others
Excellence
Peduli untuk terus melakukan perbaikan
Care for continuous improvement Customer Focus
Peduli dan bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan prima kepada pelanggan
Care and responsible to deliver service excellence
to our customer
STANDAR
PELAYANAN
Service Standard
• Care
Perilaku siap membantu untuk memenangkan hati pelanggan
Service behaviour to win customer’ s heart • Simple
Peduli untuk memberikan proses yang sederhana dan akurat
Care to provide hassle free and accurate process
• Speed
Peduli untuk memberikan kecepatan pelayanan melalui
proses yang sinergi.
Care to deliver service excellence through synergized process
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 4
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report 5
Yoshimasa Ishii Presiden Komisaris
President Commissioner
Para Pemangku Kepentingan yang
Terhormat,
Di 2013, telah terjadi banyak gejolak
ekonomi di beberapa negara, termasuk
Indonesia. Beberapa indikasi dan
pengaruhnya terlihat dari melemahnya
nilai tukar mata uang Rupiah,
turunnya indeks pasar saham dan
meningkatnya tingkat suku bunga
Bank Indonesia serta cost of fund
(biaya dari pendanaan) Perseroan.
Kondisi ini merupakan tantangan
serius bagi dunia usaha Indonesia
dalam upaya untuk mempercepat
pertumbuhannya dalam mendukung
perkembangan perekonomian nasional.
Namun demikian perekonomian
Indonesia masih menunjukkan tingkat
pertumbuhan diatas 5,7%. Dan kami
bersyukur, ditengah berbagai tantangan
tersebut, Toyota Astra Finance telah
berhasil mencatat pencapaian yang
baik di tahun 2013 dengan keberhasilan
membukukan laba bersih sebesar
Rp265,3 miliar meningkat 9.0%
dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp243,4 miliar.
Saya percaya bahwa pencapaian kinerja
yang positif sepanjang tahun 2013
tidak lepas dari fundamental Perseroan
yang kokoh serta arahan strategis
yang dilaksanakan secara konsisten
oleh Direksi, manajemen dan seluruh
karyawan berdasarkan prinsip-prinsip
yang telah ditetapkan oleh Perseroan.
Dengan memperhatikan pencapaian
kinerja operasional Perseroan di
2013, Dewan Komisaris memberikan
penghargaan yang tinggi atas segala
upaya yang telah dilaksanakan
secara konsisten oleh Direksi untuk
mengimplementasikan rencana kerja
yang telah diajukan dan disetujui oleh
Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris
telah secara konsisten melakukan hal-hal
proaktif dalam menjalankan fungsi-
fungsi dan peran dalam pengawasan,
khususnya kebijakan Perseroan dengan
memperhatikan hasil evaluasi dan
rekomendasi Audit Komite sehingga
kegiatan operasional Peseroan berjalan
sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (GCG).
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris
memberikan penghargaan yang tinggi
kepada Komite Audit atas segala upaya
dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
terutama dalam menelaah hasil audit
auditor independen atas Laporan
Keuangan Perseroan tahun 2013.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati,
S.H., Notaris di Jakarta tanggal 10 Juli
2013, Nomor 18, diputuskan bahwa
Yoshimasa Ishii diangkat sebagai
Presiden Komisaris menggantikan Takuo
Sasaki.
Dewan Komisaris dan Direksi
berharap dapat melanjutkan upaya
meraih kinerja yang lebih baik secara
berkesinambungan, dengan tetap
berkomitmen pada aspirasi bersama
demi kepentingan Perseroan.
Pada tahun 2014, Dewan Komisaris
optimis akan prospek pertumbuhan
ekonomi nasional di tengah gejolak dan
tantangan global. Namun, Perseroan
perlu mewaspadai kompetisi di jasa
pembiayaan yang masih akan tinggi
dan perubahan serta aturan baru yang
diterapkan oleh pemerintah (Otoritas
Jasa Keuangan). Untuk itu kami
mengharapkan Direksi dapat mengelola
usaha dengan strategi yang matang,
dengan didukung intelijen bisnis,
memastikan harga yang kompetitif,
menyediakan sumber daya manusia
yang mumpuni, pelayanan yang
prima dan terus mempromosikan cost
reduction program sebagai salah satu
aktivitas Kaizen.
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report
Atas nama Dewan Komisaris, saya
menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pelanggan, para
stakeholder, para pemegang saham,
Direksi, seluruh karyawan atas
dukungannya yang luar biasa di 2013.
Dewan Komisaris pada kesempatan ini
juga mengajak seluruh karyawan
Perseroan di bawah pimpinan
Manajemen untuk tetap berkomitmen
dalam menghadapi tantangan yang
semakin berat pada tahun-tahun
mendatang, khususnya 2014.
Dewan Komisaris pada kesempatan ini
juga mengajak seluruh karyawan
Perseroan di bawah pimpinan
Manajemen untuk tetap berkomitmen
dalam menghadapi tantangan yang
semakin berat pada tahun-tahun
mendatang, khususnya 2014.
Dear Stakeholders,
In 2013, there was a lot of economic turmoil in several countries, including Indonesia. The indicators and impacts were clearly visible from the weakened of the Indonesian Rupiah currency exchange, stock market declined and the increased of Bank Indonesia interest rate as well as the Company’ s cost of fund. Such conditions pose significant challenges to Indonesian businesses to accelerate growth under the national economic development framework. However, the Indonesian economy still produced growth above 5.7%. Therefore, we were grateful that in the middle of such challenges, Toyota Astra Finance had recorded a good achievement in 2013 by successfully booking IDR265.3 billion in net profit, an increase of 9.0% from IDR243.4 billion from the previous year. I strongly believe that the Company’ s strong performance in 2013 was due to good Company fundamental strengths and strategic directions implemented consistently by the Board of Directors, management, and all employees based on the Company’ s principle. Taking into account the Company’ s operational performance in 2013, the Board of Commissioners recognize and support all the efforts enacted by the Board of Directors to consistently implement work plan that had been received and approved by the Board of Commissioners. During 2013, the Board of Commissioners consistently carried out proactive measures to supervise Company’ s policies by taking in to account evaluations and recommendations from Audit Committee, and thus ensuring operational activity aligned with the principles of Good Corporate Governance (GCG). In this regard, the Board of Commissioners is very pleased with the results of the Audit Committee in conducting their audit oversight tasks, especially in reviewing the audit results of the independent auditor on the Company’ s 2013 audited financial statements.
Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H., Notary in Jakarta dated 10 Juli 2013, Number 18, there was a change in the composition of the Board of Commissioners, by welcoming Mr. Yoshimasa Ishii replacing Mr.Takuo Sasaki as President Commissioner. The Board of Commissioners and the Board of Directors hope to continuously achieve better performance, while at the same time remain committed to the shared goals and aspirations for the best interests of the Company. In 2014, the Board of Commissioners remains optimistic for the national economic growth despite the global turmoil and challenges. However, the Company should remain vigilant regarding the severe competition in financing industry as well as amendment and new regulations which will be implemented by government (Indonesian Financial Services Authority). Therefore, we hope that the Board of Directors to manage the business with a clear strategy, incorporating business intelligence, ensuring competitive pricing, providing adequate human resources, excellent service, and continue the cost reduction programs as one of Kaizen’ s activities. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to convey our sincere appreciation and thank all of our customers, stakeholders, shareholders, Board of Directors and our employees for their tremendous support in 2013. The Board of Commissioner would also like to take this opportunity to encourage all employees of this Company to stay committed to seek new and innovative solutions to best overcome the challenges in the future which will certainly be tougher in the coming years, especially in 2014.
Maret / March 2014
Yoshimasa Ishii
Presiden Komisaris
President Commissioner
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 6
7
7
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 8
Dewan Komisaris Board of Commissioners
1. Harry Wiguna Komisaris
Independen Independent Commissioner
1. 2. 3. 4. 5.
2. Yasuhiro Yomoda
Komisaris
Commissioner 3. Yoshimasa Ishii
Presiden Komisaris
President Commissioner 4. Gunawan Geniusahardja
Wakil Presiden Komisaris
Vice President Commissioner 5. Johnny Darmawan Danusasmita
Komisaris
Commissioner
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 8
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
9
T
Buntoro Muljono
Presiden Direktur
President Director
ahun 2013 merupakan tahun yang
cukup berat bagi Toyota Astra
Finance dan perusahaan
Sebuah tahun yang penuh dengan
gejolak, tetapi puji syukur kepada
Tuhan YME, karena berkat rahmat
Berkat kerjasama yang baik,
kekompakan tim, strategi yang tepat
dan eksekusi yang baik, sepanjang
multifinance
di Indonesia. Hal ini ditandai dengan
adanya persaingan yang semakin
ketat, kenaikan biaya operasional serta
penurunan harga komoditas batubara,
karet, dan sawit yang menyebabkan
penurunan daya beli pelanggan dan
terganggunya cash flow yang pada
akhirnya berdampak pada peningkatan
loss, khususnya di daerah Sumatra dan
Kalimantan.
Disamping itu terjadi kenaikan Upah
Minimum Regional (“UMR”) yang
signifikan menimbulkan guncangan
pada iklim investasi di Indonesia. Pada
pertengahan tahun 2013, pemerintah
mengeluarkan kebijakan mengurangi
subsidi Bahan Bakar Minyak yang
berdampak pada kenaikan harga jual
yang sebelumnya sebesar Rp4.500
menjadi Rp6.500 per liter dan
mendorong kenaikan tingkat inflasi dan
suku bunga.
Ditambah perekonomian dunia yang
masih tidak stabil yang mau tidak mau
membawa dampak melambatnya
pertumbuhan perekonomian Indonesia.
dan karuniaNya Toyota Astra Finance
berhasil melewati tahun 2013 dengan
baik.
Menghadapi 2013, manajemen
Perseroan kembali menetapkan
berbagai upaya yang strategis.
Memperkuat area operasional dengan
membuka Cabang Karawang, Kediri,
Bengkalis (Duri), dan Banjarmasin.
Memasuki bisnis baru dan
mengeluarkan produk baru, antara
lain pembiayaan berdasarkan prinsip
Syariah, pembiayaan mobil bekas
merek Toyota dan pembiayaan forklift.
Untuk menopang likuiditas pendanaan
yang kompetitif sebagai antisipasi
perkembangan penjualan Toyota
di 2013, Perseroan mengandalkan
fasilitas pinjaman dari berbagai bank
internasional disamping terus aktif
melakukan aksi korporasi untuk
menggalang dana masyarakat melalui
penerbitan Obligasi III di Semester I
2013 senilai Rp1.200.000 juta dengan
peringkat yang diperoleh Perseroan
dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”)
adalah (id)AAA Stable Outlook
diikuti dengan penerbitan Obligasi
Berkelanjutan I Tahap I di Semester I
2014 senilai Rp600 miliar.
tahun 2013, Toyota Astra Finance telah
membiayai 61.640 unit dengan total
pembiayaan sebesar Rp9,37 triliun,
meningkat dari 54.777 unit dengan
total pembiayaan sebesar Rp8,3 triliun
di 2012. Total laba bersih di 2013
adalah Rp265,3 miliar, meningkat dari
Rp243,4 miliar di 2012.
Kita telah menyelesaikan 3 (tiga)
tahun fase pertama implementasi
Triple Roadmap Strategy yang
dicanangkan Astra International,
yaitu “Strengthening the Foundation”
menuju Long Term Vision Astra 2020
sebagai “Pride of the Nation”. Di 2014,
kita memasuki fase kedua “Going to the
Next Level”.
Toyota Astra Finance adalah organisasi
yang dinamis, sehingga perubahan
adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari. Perubahan dibutuhkan agar
kita tetap inovatif dan terus melakukan
improvement. Tanpa inovasi dan
improvement yang dilakukan secara
berkesinambungan, kita akan sulit
bersaing dalam memberikan pelayanan
terbaik bagi pelanggan.
Laporan Direksi | Board of Directors’ Report
Beranjak ke 2014, pada skala nasional,
rupiah terdepresiasi akibat larinya
modal asing sebagai dampak dari
adanya rencana kebijakan pengurangan
stimulus moneter Amerika Serikat.
Selain itu defisit transaksi berjalan dan
neraca perdagangan juga otomatis
memberikan tekanan terhadap nilai
tukar rupiah. Di 2014 negara kita akan
menyelenggarakan pesta demokrasi
untuk masa depan Bangsa yang lebih
baik. Pemilu di satu sisi berdampak
terhadap naiknya konsumsi, tetapi
juga akan meningkatkan suhu politik.
Namun, sebagai pelaku bisnis, kita
harus tetap fokus pada pengembangan
potensi dan seluruh sumber daya
yang ada untuk memperbesar
lingkaran pengaruh kita menghadapi
ketidakpastian di 2014.
Terlepas dari berbagai tantangan yang
ada, saya ingin kita semua tetap optimis
menghadapi 2014. Pasar mobil baru
masih besar sekali sekitar 1,2 juta dan
penjualan Toyota diprediksi mencapai
433.000 unit.
Pada bulan April 2013 telah diluncurkan
Etios dan Agya pada September 2013
yang diharapkan sebagai salah satu
penggerak penjualan Toyota, dan akan
diikuti dengan peluncuran model-
model baru lainnya seperti Altis dan
Yaris di 2014. Model-model baru ini
bersama dengan model lainnya akan
memberikan peluang pembiayaan yang
besar bagi kita.
Berbagai indikator masih menunjukkan
kondisi yang kondusif. Tingkat
pertumbuhan Indonesia berada di
5,7% dan inflasi di level 8,4% juga
merupakan sinyal positif. Akan tetapi
kita tetap harus mewaspadai pengaruh
buruk dari perekonomian dunia dan
juga meningkatnya persaingan industri
multifinance serta makin tingginya
harapan dari customer akan pelayanan
yang lebih baik.
Peluang-peluang ini membuat Direksi
meyakini bahwa di 2014 penjualan
Toyota dan laba bersih Perseroan
akan meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya. Lebih lanjut tentunya akan
memberi kesempatan bagi Toyota Astra
Finance untuk berkembang dan juga
membuka kesempatan bagi karyawan-
karyawan yang berprestasi untuk
mengembangkan diri dan menempati
posisi yang lebih tinggi.
Untuk mencapai target tersebut dan
terus membuat perusahaan maju dan
berkembang (sustainable growth),
Perseroan menekankan pada beberapa
hal berikut: (i) pengembangan bisnis,
baik existing maupun bisnis baru,
sejalan dengan fase “Going to the Next
Level”; (ii) meminimalisasi net losses
(write off dan loss on repossession)
dengan memperkuat proses akuisisi dan
collection handling; (iii) cost efficiency
dengan meningkatkan produktivitas
dan efisiensi biaya disegala bidang dan
diseluruh level; (iv) peningkatan service
yang tercermin dalam implementasi
motto kita: Care, Simple & Speed secara
terus menerus; dan (v) sangat penting
untuk memperkuat relationship dengan
seluruh jajaran dealer dan distributor.
Perseroan akan melanjutkan kepedulian
terhadap pengembangan program
Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social
Responsibilities “CSR”).
Perseroan percaya bahwa untuk dapat
tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan diperlukan komitmen
terhadap pelaksanaan CSR.
Di 2014 kegiatan CSR Perseroan akan
fokus pada pendidikan, lingkungan
dan kesehatan serta implementasi Astra
Green Company dapat secara konsisten
dilaksanakan sebagai wujud kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar.
Mewakili Direksi, saya mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada Pemegang
Saham, Dewan Komisaris, pihak supervisi
dan seluruh stakeholder yang telah
mendukung kemajuan Perseroan, juga
para pelanggan yang telah memberikan
kepercayaan untuk terus bermitra demi
kemajuan bersama, kami berharap
layanan kami dapat memenuhi harapan.
Sebagai penutup, saya mengucapkan
terima kasih kepada segenap karyawan
atas kerja dan komitmen dalam
mengatasi berbagai tantangan di 2013.
Bersama-sama, kita telah mencapai
hasil yang baik, dan saya berharap
dapat mencapai hasil yang lebih baik
di 2014 dan tahun-tahun mendatang.
Marilah kita menyatukan hati dan
seluruh potensi yang kita miliki untuk
terus tumbuh dan menjadi yang terbaik
dengan terus mengimplementasikan
value Perseroan (Professionalism, Good
Relations, Excellence, Customer Focus)
sebagai pemersatu seluruh karyawan
dalam mewujudkan visi Toyota Astra
Finance ”Menjadi Pilihan Utama dalam
Solusi Pembiayaan Kendaraan Toyota
dengan Pelayanan yang Prima”.
Semoga Tuhan selalu bersama kita.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 10
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
11
2013 was a tough year for Toyota Astra Finance and all multi finance in Indonesia. This condition was due to tighter competition, the increase of operational cost and also the decrease of commodity price of coal, rubber and CPO that had caused the decline in purchasing power of customer and disruption of cash flow which lead to higher losses for us, especially in Sumatra and Kalimantan areas.
Besides that, significant increase of Regional Minimum Wage give negative impact to investment climate in Indonesia. In the mid of 2013, the government decided to decrease gassoline subsidy which gave impact to gasoline price increased from Rp4,500 to Rp6,500 per litre and drive up inflation rate as well as interest rate. In addition unstable global economic condition lead to a slow national economic growth. A very tough year, but praise to the Almighty God, for it is with His goodness that Toyota Astra Finance had closed year 2013 with good performance.
In 2013, the Company’ s management again implemented various strategies. The utmost was expanded and strengthened coverage area by opening Karawang, Kediri, Bengkalis (Duri) and Banjarmasin. Entered in to new business, Syariah Financing, Toyota used car financing and new product launching, Forklift Financing. In order to be able to have a competitive funding and to anticipate the increase of Toyota sales in 2013, the Company obtained loan facilities from various international bank; besides that the Company continuously active in corporate action through Bond III issuance in first semester 2013 amounted IDR1,200,000 million with rating (id)AAA Stable Outlook obtained from PT Fitch Ratings Indonesia (“ Fitch” ) followed by the issuance of Continuance Bond Issuance I Phase I in first Semester 2014 amounted IDR600 Mio.
With the combination of cooperative spirit, good team work, right stategies and skillfull execution during 2013, Toyota Astra Finance have financed 61,640 units or equal to Rp9.37 trillion, increased from 54,777 units or equal to Rp8.3 trillion in 2012. Total net income in 2013 amounted Rp265.3 billion, increase from and Rp243.4 billion in 2012. We already finished the first 3 years of first phase implementation of Triple Roadmap Strategy initiated by Astra Inernational,
We already finished the first 3 years of first phase implementation of Triple Roadmap
Strategy initiated by Astra Inernational, “ Strengthening the Foundation” to achieve Long Term Vision Astra 2020 as “ Pride of the Nation” . In 2014, we enter the second phase, “ Going to the Next Level” . Toyota Astra Finance is a dynamic organization, therefore change is something that we can not avoid. Change is needed to keep us innovative and continue to improve. Without innovation and continuous improvement it will be difficult for us to compete and deliver the best services for our customers. Moving forward to 2014, in national scale, rupiah has been depreciated due to the outflow of foreign capital as a result of plan policy to decrease US monetary stimulus. In addition, current account deficit and current trade deficit automatically gave pressure to rupiah exchange rate. The year 2014 is a political year; general election will impact to consumption increase, but on the other hand it will increase political tension. As a business player, we should keep focusing on potential development and resources to enlarge our circle of influence to face the uncertainty in 2014. Despite all the challenges that we might face, I want all of us to keep optimist for 2014. Automotive market is still promising, predicted to reach 1.2 million units and Toyota sales projected to achieve 433,000 units. On April 2013, Etios was launched and Agya on September 2013 to boost Toyota sales, followed by other new models such as Altis and Yaris in 2014. These new models along with the rest will give huge financing opportunity for us. Some indicators still show favourable economy conditions; economy growth of 5.7% and inflation at 8.4%. Nevertheless, it is best that we remain vigilant in the midst of possible negative effects of the world economy and also increasing competition in multi finance as well as high customer expectation towards our services. These opportunities make the Board of Directors believes that in 2014, Toyota’ s sales and profit will increase over the previous year. These conditions will open great opportunies for Toyota Astra Finance to grow and will give opportunities for high performing employee to be promoted to higher level. To achieve the target and maintain sustainable growth, the Company emphasize
to focus on: (i) to expand our business, current and existing, in line with Astra International’ s “ Going to the Next Level” phase; (ii) to minimize net losses (write off and loss on repossession) by strengthening acquisition process and collection handling; (iii) increase productivity to achieve cost efficiency in all aspects in all levels; (iv) service improvement by continuously implementing our motto: “ Care, Simple, Speed” ; (v) to strengthen our relationship with dealers and distributors at all level. The Company will continue its effort to develop Corporate Social Responsibilities (“ CSR” ) program. The Company believes that in order to continue grow and prosper it needs to commit CSR activities. In 2014, the Company’ s CSR will focus on education, health and environment, as well as the implementation of Astra Green Company as our commitment to people and society. On behalf of the Board of Directors, I would like to express our highest appreciation to the Shareholders, the Board of Commissioner, supervisory board and all stakeholders for their continued support throughout the year, also for our customer that entrust us by partnering with us, we hope that our services met your expectations. On a last note, I would like to extend my sincere gratitute to all employees for their hard work and commitment to overcome challenges in 2013. Together, we already achieved a good result, and I hope we can achieve more in 2014 and the years to come. Let us put our heart and potential together to grow and be the best by implementing Company values (Professionalism, Good Relations, Excellence, Customer Focus) to synergize us in achieving our vision “ to be the Preferred Financing Solution for Toyota Ownership through Service Excellence” . May God grant assistance in our future endeavours.
Jakarta, Maret / March 2013
Buntoro Muljono
Presiden Direktur
President Director
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 12
Direksi Board of Directors
1. Tetsuo Higuchi
Direktur Keuangan dan Administrasi
Finance and Administration Director
2. Buntoro Muljono
Presiden Direktur
President Director
3. Kazuo Noda
Wakil Presiden Direktur
Vice President Director 4. Kurnadi Tandudjaja
Direktur Pemasaran dan Operasional
Marketing and Operational Director
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 12
Sekilas Toyota Astra Finance Toyota Astra Finance at a Glance 13
T
ahun 2006, PT Astra International
Tbk (AI) dan Toyota Financial Services
Corporation (TFSC) membeli saham PT
KDLC Bancbali Finance, perseroan
terbatas yang didirikan tahun 1994.
Sejak tahun 2006 berganti nama
menjadi PT Toyota Astra Financial
Services. Perseroan mendapat ijin dari
Departemen Keuangan di bidang usaha
pembiayaan, meliputi pembiayaan
konsumen, sewa guna usaha, anjak
piutang dan kartu kredit. Perseroan
mengutamakan pembiayaan kendaraan
baru merek Toyota atau merek lainnya
yang diproduksi oleh Toyota Motor
Corporation dan/atau afiliasinya.
Toyota Astra Finance adalah sales
finance company ke-31 dari TFSC yang
beroperasi secara global di 35 negara.
Sebagai bagian dari Toyota Value Chain,
Toyota Astra Finance didirikan untuk
mendukung penjualan produk Toyota
melalui pembiayaan konsumen dan
penyewaan untuk kepemilikan Toyota.
In 2006, PT Astra International Tbk (AI) and Toyota Financial Services Corporation (TFSC) purchased shares of PT KDLC Bancbali Finance, a limited liability company established in 1994. And since 2006, changed name into PT Toyota Astra Financial Services. The Company has licensed issued by the Ministry of Finance in financing business, comprising consumer financing, leasing, factoring and credit card. The Company focuses in financing Toyota new car or other vehicle brand which is produced by Toyota Motor Corporation and/or affiliations.
Toyota Astra Finance is the 31st sales finance company of TFSC that operates globally in 35 countries and locations. As a part of Toyota Value Chain, Toyota Astra Finance was established to support Toyota sales through financing and leasing services.
Toyota Astra Finance beroperasi sejak
Mei 2006 mulai dari daerah DKI Jakarta,
Jawa dan Bali. Tahun 2007, Toyota Astra
Finance membuka Kantor Perwakilan
di Semarang. Toyota Astra Finance
terus mengembangkan usahanya
dengan memperluas area coverage ke
daerah Sumatera di 2008 dan daerah
Kalimantan di 2009. Pada akhir tahun
2013 Toyota Astra Finance memiliki
27 Kantor Cabang dan 1 Kantor
Perwakilan.
Untuk terus memperluas bisnis,
Pemegang Saham Perseroan
meningkatkan jumlah modal
ditempatkan dan disetor penuh menjadi
Rp800 miliar di 2012. Sejak tahun 2011,
Perseroan melakukan penerbitan
Obligasi I dan disusul Obligasi II di tahun
2012 dan Obligasi III di tahun 2013,
dimana Perseroan selalu melakukan
pembayaran pokok dan bunga secara
tepat waktu.
Toyota Astra Finance started operation since May 2006, starting from DKI Jakarta, Java and Bali area. In 2007, Toyota Astra Finance opened Representative Office in Semarang. Toyota Astra Finance continuously expanded its business by entering Sumatera area in 2008 and Kalimantan area in 2009. By the end of 2012 Toyota Astra Finance has 27 Branch
Offices and 1 Representative Office. To support business expansion, the Company’ s
Shareholders increased shares issued and
fully paid reached Rp800 billion in 2012. Also in 2011, the Company issued Local Bond - Toyota Astra Financial Services I and followed by Bond II in 2012 and Bond III in 2013, while the Company continue paying bond principle and interest on time.
Sektor Usaha
Toyota Astra Finance telah melakukan
pembiayaan ritel kendaraan baru Toyota
melalui pelayanan yang cepat, mudah,
serta berdaya saing tinggi.
1. Konsumen Vehicle Financing
Produk ini dirancang untuk individu
yang ingin membeli kendaraan
untuk tujuan non-komersial.
Perseroan menyediakan beragam
produk pembiayaan konsumen
untuk memenuhi berbagai
kebutuhan dan gaya hidup
customer.
2. Business Vehicle Financing
Produk ini dirancang untuk bisnis
yang membutuhkan pembiayaan
untuk sejumlah besar kendaraan.
3. Vehicle Financial Leasing
Produk ini dirancang untuk bisnis
yang lebih mengutamakan
pembiayaan sewa guna usaha untuk
keperluan usaha.
Business Sector
Toyota Astra Finance has been engaging retail financing for new Toyota sales by providing fast, easy, and competitive services. 1. Consumer Vehicle Financing This
product is customized for individuals who wish to purchase vehicles for non-commercial purposes. The Company provides various Consumer Financing products to suit different needs and lifestyles.
2. Business Vehicle Financing
The product is suitable for businesses that need to finance large number of vehicle.
3. Vehicle Financial Leasing
This product is intended for businesses, which prefer lease financing and is most suited for the financing of commercial vehicle for business purposes.
Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition
Sejak tahun 2006 hingga saat ini tidak terdapat perubahan dalam komposisi
Pemegang Saham Perseroan. Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut:
Since 2006 up to present, Shareholders’ composition of the Company remain the same. As of
31 December 2013, the Shareholders’ composition is as follows:
Keterangan
Nilai Nominal Rp1.000 per Saham
Nominal Value Rp1,000 per Share
%
Description
Jumlah Saham
Total Shares Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Total Nominal Value (Rp) Modal Dasar
2,000,000,000
2,000,000,000,000
Authorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
a. PT Astra International Tbk
b. Toyota Financial Services Corporation
400,000,000
400,000,000
400,000,000,000
400,000,000,000
50
50
Shares Issued and Fully Paid:
a. PT Astra International Tbk
b. Toyota Financial Services Corporation Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
800,000,000
800,000,000,000 100 Total of Shares Issued and Fully Paid
Jumlah Saham dalam Portepel
1,200,000,000
1,200,000,000,000 100 Total Un-Issued Shares
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 14
15
15 Peristiwa Penting & Penghargaan Event Highlights & Awards
Serangkaian peristiwa penting mewarnai perjalanan Toyota Astra Finance sejak 2006 hingga 2013
A series of significant events that have been undertaken by Toyota Astra Finance since 2006 up to 2013.
Januari - Membuka Kantor Cabang
Denpasar, Malang, Bogor
Mulai beroperasi dengan bendera
PT Toyota Astra Financial Services
Oktober - Membuka Kantor
Cabang DKI Jakarta - Pondok Indah,
Surabaya dan DKI Jakarta - Mangga
Dua
November - Membuka kantor
cabang Jakarta - Mega Plaza (kantor
pusat) dan Bandung
Juli - Menerbitkan Samurai Bonds
PT Toyota Astra Financial Services
Japanese Yen Bonds Series A (2007)
dan Series B (2007) masing-masing
sebesar 4 miliar Yen Jepang, yang
dijamin sepenuhnya oleh The Bank
of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
Menutup tahun dengan penjualan
mencapai 17.731 unit
September - Membuka Kantor
Cabang Pekanbaru
Menutup tahun dengan penjualan
mencapai 29.064 unit
Juni - Membuka Kantor Cabang
Bekasi
Oktober - Membuka Kantor Cabang
Balikpapan
Menutup tahun dengan penjualan
mencapai 31.542 unit
Peringkat Pertama perusahaan
pembiayaan terbaik kategori
aset Rp2 - 5 Triliun dari Investor
Magazine
2006 2007 2008 2009
Started the operation under the
name of PT Toyota Astra Financial
Services
October - Opened DKI Jakarta - Pondok Indah, Surabaya and DKI Jakarta - Mangga Dua Branch Offices
November - Opened DKI Jakarta - Mega Plaza, and Bandung Branch Offices
July - Issued Samurai Bonds of PT
Toyota Astra Financial Services Japanese Yen Bonds Series A (2007) and Series B (2007) each amounting to JPY 4 billion, which were guaranteed by The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Closed the year with sales achievement
of 17,731 units
September - Opened Pekanbaru
Branch Offices
Closed the year with sales achievement
of 29,064 units
January - Opened Denpasar, Malang and Bogor Branch Offices June - Opened Bekasi Branch Offices
October - Opened Balikpapan Branch
Offices
Closed the year with sales achievement
of 31,542 units
The Best Multifinance Company for
Asset Category Rp2-5 Trillion from
Investor Magazine
Peristiwa Penting & Penghargaan | Event Highlights & Awards
Juni - Membuka Kantor Cabang
Palembang dan Medan
Agustus
Meningkatkan modal ditempatkan
dan disetor penuh menjadi Rp650
miliar
Menutup tahun dengan penjualan
mencapai 46.593 unit
Peringkat Kedua perusahaan
pembiayaan terbaik kategori aset
diatas Rp5 triliun dari Investor
Magazine
Implementasi Way of Payment
melalui PT Pos Indonesia (Persero)
secara nasional
Maret - Membuka Kantor Cabang
Lampung
Juni - Menerbitkan Obligasi Toyota
Astra Financial Services I Tahun 2011,
dengan jumlah pokok sebesar Rp1,2
triliun
Agustus - Membuka Kantor Cabang
Tangerang
Menutup tahun dengan pencapaian
penjualan sebesar 48.343 unit
Peringkat Pertama Perusahaan
Pembiayaan Terbaik untuk Kategori
Aset diatas Rp5 triliun dari Majalah
Investor
Januari - Membuka Kantor Cabang
Padang
April - Peningkatan modal
ditempatkan dan disetor penuh
menjadi Rp800 miliar
Juni - Membuka Kantor Cabang
Cirebon, Jember, Batam, Jambi,
Bengkulu dan Samarinda
Menerbitkan Obligasi Toyota Astra
Financial Services II Tahun 2012,
dengan jumlah pokok sebesar Rp1,3
triliun
Juli - Membuka Kantor Cabang
Kelapa Gading
Menutup tahun dengan penjualan
mencapai 54.777 unit
April - Membuka Kantor Kediri,
Bengkalis (Duri) dan Karawang
Mei - Menerbitkan Obligasi Toyota
Astra Financial Services III Tahun
2013, dengan jumlah pokok sebesar
Rp1.200.000 juta
Memasarkan pembiayaan mobil
bekas merk Toyota
Juli - Memasarkan pembiayaan
forklift
September - Membuka Kantor
Cabang Banjarmasin
November - Memasarkan
pembiayaan dengan prinsip Syariah.
Desember - Menutup tahun dengan
penjualan mencapai 61.640 unit
2010 2011 2012 2013
June - Opened Palembang and Medan
Branch Offices]
Increased shares issued and fully paid
into Rp650 billion
Closed the year with sales achievement
of 46,593 units
Second Best Multifinance Company for
Asset Category above Rp5 trillion from
Investor Magazine
National Implementation Way of
Payment through PT Pos Indonesia
(Persero)
March - Opened Lampung Branch
Office
June - Issued Obligasi Toyota Astra Financial Services I Tahun 2011, with principle amount Rp1.2 trillion August - Opened Tangerang Branch
Office
Closed the year with sales achievement
48,343 units
Achieved the Best Multifinance
Company Award for Asset Category
above Rp5 trillion from Investor
Magazine
January - Opened Padang Branch
Office
April - Increased shares issued and fully paid into Rp800 billion
June - Opened Cirebon, Jember, Batam, Jambi, Bengkulu and Samarinda Branch Offices Issued Obligasi Toyota Astra Financial
Services II Year 2012, with principle
amount Rp1.3 trillion
July - Opened Kelapa Gading Branch
Office
Closed the year with sales achievement
54,777 units
April - Opened Kediri, Bengkalis (Duri)
and Karawang Branch Office
Mei - Issuance of Bonds Toyota Astra Financial Services III Year 2013, with principle amount Rp1,200,000 million
Launching Toyota used car financing
July - Launching forklift financing
September - Opened Banjarmasin
Branch Office
November - Launching financing based on Sharia principle
Desember - Closed the year with sales achievement 61,640 units
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 16
17 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris. Numerical notation in all tables and graphics is in English format.
dalam jutaan Rupiah 2013 2012 2011 2010 2009
in million of Rp
Laporan Laba Rugi Komprehensif Statement of Comprehensive Income Pendapatan 1,550,956 1,404,163 1,276,118 984,448 689,313 Income Beban 1,192,859 1,075,940 1,042,383 771,195 569,320 Total Expenses Laba Sebelum Pajak Penghasilan 358,097 328,223 233,735 213,253 119,993 Income Before Tax Laba Bersih 265,301 243,378 172,127 152,087 81,236 Net Income
Laporan Posisi Keuangan
Statement of Financial Position Kas dan setara kas 307,216 214,973 67,761 182,352 126,069 Cash and Cash Equivalent Piutang pembiayaan konsumen - bersih 12,165,022 10,887,097 9,250,051 7,730,266 5,151,428 Consumer Financing Receivables - net Investasi Bersih dalam sewa pembiayaan 418,946 97,068 - 301 1,004 Net Investment in Finance Lease - net Beban dibayar dimuka 4,742 6,659 5,848 5,646 6,451 Prepaid Expenses Pajak dibayar dimuka - - 460 460 460 Prepaid Tax Piutang lain-lain 24,630 21,936 16,565 20,773 15,859 Other Receivables Aset Derivatif 1,206,493 112,544 43,405 - 105,475 Derivatives Assets Aset Pajak Tangguhan – bersih 2,181 44,924 32,771 23,290 30,748 Deferred Tax Assets - net Asset Tetap – bersih 81,753 77,094 58,598 34,048 31,396 Fixed Assets - net Aset lain lain 1,962 1,983 2,633 2,621 2,435 Other Assets Jumlah Aset 14,212,945 11,464,278 9,478,092 7,999,757 5,471,325 Total Assets
Liablitas Liabilities Utang Penyalur kendaraan 99,667 183,317 68,354 114,649 56,165 Payable to Dealers Utang lain-lain 209,545 176,452 142,931 100,458 87,925 Other Payables Akrual 86,543 78,637 85,884 43,231 90,057 Accrued Expenses Utang Pajak Taxes Payable
Pajak Penghasilan 12,559 12,915 9,289 12,372 7,843 Corporate Income Tax Pajak Lain-lain 7,587 6,819 5,659 4,711 3,664 Other Taxes
Liabilitas derivatif 14,092 45,959 153,398 193,687 159,629 Derivatives Liabilities Pinjaman 9,435,926 7,176,367 5,813,218 5,686,864 4,119,892 Borrowings Surat Berharga yang diterbitkan Securities Issued
Medium Term Notes (MTN) - 497,412 990,908 983,544 - Medium Term Notes (MTN) Obligasi 2,587,221 1,898,805 1,196,430 - 406,150 Bonds
Imbalan kerja 35,334 29,438 16,542 15,289 16,148 Employee Benefits Jumlah Kewajiban 12,488,474 10,106,121 8,482,613 7,154,805 4,947,473 Total Liabilities
Ekuitas Equity Modal saham ditempatkan dan disetor penuh 800,000 800,000 650,000 650,000 500,000 Share Capital Issued and Fully Paid Saldo laba Retained Earnings
Cadangan Wajib 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 Statutory Reserves Belum ditentukan penggunaannya 888,640 656,186 417,627 245,500 93,413 Unappropriated
Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya 33,831 (100,029) (74,148) (52,548) (71,561) Accumulated other comprehensive income Jumlah ekuitas 1,724,471 1,358,157 995,479 844,952 523,852 Total Equity
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 14,212,945 11,464,278 9,478,092 7,999,757 5,471,325 Total Liabilities and Equity
Analisa Rasio & Informasi Lain Ratio Analysis & Other Information Profitabilitas Profitability Laba Sebelum Pajak Penghasilan/ Pendapatan (X) 0.23 0.23 0.18 0.22 0.17 Income Before Tax/ Total Income (X) Pendapatan/ Jumlah Aset (X) 0.11 0.12 0.13 0.12 0.13 Total Income/ Total Assets (X) Laba Bersih terhadap Pendapatan 0.17 0.17 0.13 0.15 0.12 Net Income to Total Income ROAA (%) 2.07 2.32 1.97 2.26 1.62 ROAA (%) ROAE (%) 17.21 20.68 18.71 22.22 15.19 ROAE (%)
Rasio Keuangan Financial Ratios Rasio Liabilitas terhadap Aset 0.88 0.88 0.89 0.89 0.91 Liabilities to Total Assets Ratio Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 7.24 7.44 8.52 8.47 9.44 Liabilities to Total Equity Ratio
Bagan Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights Diagram
Jumlah Pendapatan (Rp Miliar) Laba Bersih (Rp Miliar)
Total Income (Rp Billion) Net Income (Rp Billion)
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
689
984
1,276
1,404
1,551
250
200
150
100
50
152
81
172
243
265
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Aset (Rp Miliar) Jumlah Ekuitas (Rp Miliar)
Total Assets (Rp Billion) Total Equity (Rp Billion)
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
5,471
8,000
9,478
11,464
14,213 1,800
1,600 1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
524
845
995
1,358
1,724
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 18
19
19 Jaringan Usaha Business Networks
Medan
Padang
Pekanbaru
Bengkalis
(Duri) Batam
Samarinda
Jambi Balikpapan
Palembang
Bengkulu Banjarmasin
Lampung
Tangerang
DKI Jakarta - Mega Plaza
DKI Jakarta - Mangga Dua
DKI Jakarta - Kelapa Gading
DKI Jakarta - Pondok Indah
Karawang Bekasi
Bogor Cirebon
Semarang Bandung
Surabaya
Malang
Kediri
Jember
Denpasar
Kantor Cabang:
Branch Offices
1. Balikpapan 12. DKI Jakarta Mangga Dua 23. Palembang 2. Bandung 13. DKI Jakarta Pondok Indah 24. Pekanbaru 3. Banjarmasin 14. Bengkalis (Duri) 25. Samarinda 4. Batam 15. Jambi 26. Surabaya 5. Bekasi 16. Jember 27. Tangerang 6. Bengkulu 17. Karawang 7. Bogor
8. Cirebon
9. Denpasar
10. DKI Jakarta Kelapa Gading
11. DKI Jakarta Mega Plaza
18. Kediri
19. Lampung
20. Malang
21. Medan
22. Padang
Kantor Perwakilan:
Representative Office
1. Semarang
D
Sumber Daya Manusia Human Resources
alam menjawab tantangan bisnis
dan mendukung pertumbuhan
bisnis Perseroan agar dapat memberikan
pelayanan terbaik untuk pelanggan
yang merupakan misi Perseroan:
Perseroan melakukan perencanaan,
pembuatan kebijakan stratejik,
serta melaksanakan program untuk
pengembangan SDM dan organisasi
sesuai dengan target dan tujuan
Perseroan.
Pada akhir 2013, jumlah karyawan
Toyota Astra Finance mencapai 754
orang, meningkat 4,29% dibandingkan
723 orang di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan karyawan tersebut disertai
dengan peningkatan kompetensi
karyawan dan organisasi melalui
beberapa program (adapun investasi
yang dikeluarkan untuk seluruh
program pengembangan karyawan
selama 2013 kurang lebih adalah sebesar
Rp1,1 miliar) yang akan dijelaskan dalam
beberapa poin di bawah ini:
1. Peningkatan Produktivitas
Karyawan Perseroan senantiasa
berusaha meningkatkan
produktivitas karyawan melalui
perbaikan proses bisnis dan
pengembangan kompetensi.
Diantaranya adalah standarisasi
cabang, sentralisasi proses,
optimalisasi tele-survey.
2. Pengembangan Karyawan Dalam
menunjang perbaikan kompetensi
karyawan, terdapat beberapa
program pengembangan karyawan
yang telah dilakukan sebagai
berikut:
- Pelatihan front-liner agar
mampu memberikan
layanan lebih baik terhadap
pelanggan sesuai dengan nilai-
nilai Perseroan.
- Pengembangan Kepemimpinan
untuk menunjang pertumbuhan
organisasi yang
berkesinambungan. Perseroan
juga senantiasa mendorong
kaderisasi yang mampu menjadi
agen-agen perubahan; serta
pelatihan kepemimpinan
yang mengacu pada program
Astra International (AI) dan
Toyota Financial Services
Corporation (TFSC)
- Memperkuat penanaman nilai
dan budaya Perseroan yang
menjadi dasar keunggulan
stratejik Perseroan
3. Fokus pada Efektivitas Organisasi
Mengembangkan kapasitas
organisasi dengan senantiasa
melakukan evaluasi terhadap
proses bisnis dan struktur organisasi
agar mampu lebih efektif dalam
menjawab tantangan bisnis.
4. Menjaga keharmonisan
hubungan industrial
Hubungan industrial yang harmonis
dicapai melalui hubungan bipartit
yang kondusif, komunikasi
yang efektif antara karyawan dan
manajemen serta kepatuhan
kepada peraturan perundang-
undangan.
Kesejahteraan Karyawan
Sistem remunerasi selalu mengacu
pada perubahan peraturan
perundang-undangan dengan tetap
memperhatikan kompetisi di pasar,
kemampuan Perseroan serta untuk
memotivasi karyawan agar dapat
berkontribusi sebaik mungkin.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 20
21 Sumber Daya Manusia Human Resources
In order to adapt to business challenges
and to support business growth so that
Company’ s mission to give the best
service to customer can be delivered: the
Company plans and executes strategic
policies as well as invests in programs
related to employees and organization
development in line with Company’ s
targets and objectives.
By the end of 2013, Toyota Astra Finance
had 754 employees, an increased of
4.29% compared to previous year with
723 employees. The manpower growth
in number was ensured to be in line
with the development of employees
competencies and organization that were
continuously enhanced through several
programs (the total amount of investment
for employee development in 2013 was
around IDR1.1 billion) that will explained
in subsequent paragraphs:
1. Increase Man Power Productivity
The Company always puts efforts
to increase employee productivity
through business process
improvements and competency
development. Among those
improvements are branch
standardization, centralized
process and tele-survey optimization.
2. Employee Development
To enhance employee competency,
there are several development
programs that have been carried out
as follows:
- Front-liner development by training
to enable employees delivering
better service to customer
according to Company values
- Leadership development to
build strong platform in creating
more sustainable growth
for Company.
The development involves
promoting internal cadres as
leaders who will embody the role
of change agents and leadership
training aligned to leadership
program from Astra International
(AI) and Toyota Financial Services
Corporation (TFSC).
- Strengthening the internalization
of Company’ s values and
culture that acts as the basis of
the Company strategic
advantage.
3. Focus on Organization Effectiveness
Enlarge organization capacity by
continuously evaluating business
process and organization structure in
order to be more effective in adapting
to business challenges.
4. Maintain Synergy Industrial Relations
Harmonious industrial relations
are attained by a conducive
bi-partite relationship, effective
communication between employees
and management, as well as
compliance to prevailing government
regulations.
Employee Welfare
The remuneration system always refers
to the latest government regulations and
considers other important aspects such as
market competitiveness, Company’ s
ability and employee’ s motivation to
ensure that employees will contribute to
their best.
Sumber Daya Manusia | Human Resources
31 Desember / December Pendidikan Education
2009 2010 2011 2012 2013
SLTA
Diploma (D3)
Sarjana (S1) &
Pasca Sarjana (S2)
Jumlah
14
86
364
464
14
216
370
600
18
119
544
686
20
117
586
723
20
117
617
754
Senior High School
Diploma
Under Graduate &
Post Graduate
Total
31 Desember / December Manajemen Management
2009 2010 2011 2012 2013
Direksi
Manajerial
Supervisor
Staf
Jumlah
6
23
85
350
464
4
26
102
468
600
4
26
102
554
686
4
27
126
566
723
4
29
138
583
754
Director
Manager
Supervisor
Staff
Total
31 Desember / December Usia Age
2009 2010 2011 2012 2013
18 – 25 tahun
26 – 35 tahun
36 – 45 tahun
46 – 55 tahun
> 55 tahun
Jumlah
61
360
36
5
2
413
85
471
36
8
0
600
96
538
45
6
1
686
97
558
61
6
1
723
95
563
87
8
1
754
18-25 years old 26-35 years old 36-45 years old 46-55 years old > 55 years old
Total
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 22
23
Tata Kelola
Perusahaan Good Corporate Governance
I. Tanggung Jawab Sosial Perseroan 39
Corporate Social Responsibility
II. Laporan Komite Audit 43
Audit Committee’ s Report
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 24
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 25
M
enghadapi perkembangan
industri pembiayaan yang semakin
kompleks, Perseroan merasa perlu
adanya suatu proses tata kelola yang
terstruktur untuk mengelola aktivitas
bisnis sehingga dapat terus berkembang
secara berkelanjutan.
Perseroan berkomitmen melaksanakan
Tata Kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance atau
“GCG”). Sebagai emiten, Perseroan
mematuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh otoritas bursa dan pasar modal,
antara lain menerapkan keterbukaan
dan akuntabilitas yang tercermin pada
penunjukan Komisaris Independen dan
Komite Audit.
Perseroan juga senantiasa berpegang
teguh pada prinsip kehati-hatian dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya.
Berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku,
To face the more challenging multifinance industry, the Company feels it is very important to have a structural good governance process to manage its business to maintain sustainable growth.
The Company has commitment to conduct Good Corporate Governance (“ GCG” ) principle. As a Bond issuer, the Company is obliged to comply with the provisions regulated by the stock exchange and capital market authorities by implementing openness and accountability through the appointment of Independent Commissioner and Audit Committee.
The Company also continues to highly comply with the prudential principle in running the operational activities. Based on the prevailing regulation, the Company has stipulated the Guidance on Implementation of Know Your Customer and conducted socialization to all related Company’ s employees.
Perseroan memiliki Pedoman
Pelaksanaan Penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah (P4MN), melakukan
sosialisasi pedoman tersebut kepada
karyawan Perseroan yang terkait
dan melakukan pelaporan kepada
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) sebagaimana
mestinya
Tata Kelola Perusahaan
I. Rapat Umum Pemegang Saham
II. Dewan Komisaris dan Komite yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris
III. Direksi
IV. Komite Audit
V. Unit Usaha Syariah
VI. Manajemen Risiko
VII. Audit Internal
VIII. Auditor Independen
IX. Kalender Keuangan
X. Kepatuhan Hukum
XI. Sekretaris Perusahaan
The Company reporting to the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK), as appropriate. Corporate Governance I. General Meeting of Shareholders
II. Board of Commissioners and Committee established by the Board of Commissioners
III. Board of Directors IV. Audit Committee
V. Sharia Business Unit VI. Risk Management VII. Internal Audit VIII. Independent Auditor IX. Financial Calendar X. Legal Compliance
XI. Corporate Secretary
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
I. Rapat Umum Pemegang Saham Pada tanggal 12 April 2013, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan untuk Tahun
Buku 2012 yang memutuskan:
1 a. Memberikan persetujuan terhadap Laporan Tahunan, termasuk di dalamnya
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.
b. Memberikan pengesahan terhadap Laporan Keuangan.
2. Membukukan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2012 sebesar
Rp243.378 juta sebagai laba ditahan Perseroan.
3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan
Komisaris untuk menunjuk salah satu kantor akuntan publik di
Indonesia yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar Kantor
Akuntan Publik Internasional untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan
untuk Tahun Buku 2013 dan menetapkan jumlah honorariumnya.
4. Menyetujui gaji dan tunjangan dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris
untuk Tahun Buku 2013.
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dikelola melalui struktur Dewan Komisaris
dan Direksi.
I. General Meeting of Shareholders
On 12 April 2013, the Company held the Annual General Meeting of Shareholders for 2012
Financial Year with resolutions as follows:
1 a. To approve the Annual Report, which includes the Board of Commissioners
Supervisory Duties Report. b. To ratify the Financial Report / Statements.
2. To book the appropriation of profit after tax of the 2012 Financial Year amounting
Rp243,378 million as retained earnings of the Company.
3. To authorize the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners to appoint and determined the terms of the appointment, including but not limited to the honorarium, of one local independent auditor firm, which has an affiliation with one of the big four international independent auditor firms, to audit the Company’ s book and record for the 2013 Financial Year.
4. To determine the compensation for the member of the Board of Directors
and the Board of Commissioners of the Company for the 2013 Financial Year.
To run its business, the Company is governed through the Board of Commissioners and the
Board of Directors.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 26
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 27
II. Dewan Komisaris dan Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan atas
jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham melalui Rapat Umum
Pemegang Saham. Semua tindakan Dewan Komisaris adalah berdasarkan keputusan
yang disepakati bersama-sama sebagai suatu majelis. Sepanjang tahun 2013, Dewan
Komisaris mengadakan rapat satu kali dengan tingkat kehadiran 100%.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati,
S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 19 Juni 2012, Nomor 49, susunan Dewan Komisaris
adalah sebagai berikut:
II. Board of Commissioners and Committee established by the
Board of Commissioners
The Board of Commissioners provides oversight and supervision of the Board of Directors in running the business.
All members of the Board of Commissioners are elected by the Shareholders through General Meeting of Shareholders (GMS). All decisions made by the Board of Commissioners are base on consensus as a board. In 2013, the Board of Commissioners held one meeting with 100% meeting attendance.
Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 19 June 2012, Number 49, composition of the Board of Commissioners are as follow:
Jabatan Nama/Name Position
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Mr. Takuo Sasaki
Mr. Gunawan Geniusahardja
Mr. Yasuhiro Yomoda
Mr. Johnny Darmawan Danusasmita
Mr. Harry Wiguna
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014.
Incumbent up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati,
S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 10 Juli 2013, Nomor 18, susunan Dewan Komisaris
adalah sebagai berikut:
Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 10 July 2013, Number 18, composition of the Board of Commissioners are as follows:
Jabatan Nama/Name Position
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Mr. Yoshimasa Ishii*
Mr. Gunawan Geniusahardja
Mr. Yasuhiro Yomoda
Mr. Johnny Darmawan Danusasmita
Mr. Harry Wiguna
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014,
*efektif menjabat sejak tangggal 1 Juli 2013
Up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014,
*effective since 1 July 2013
Profil Dewan Komisaris dapat dilihat di halaman 65.
The Board of Commissioners’ profile can be seen on page 65.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris guna mendukung efektivitas fungsi
pengawasan Dewan Komisaris.
Komite Audit Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
1. Menelaah tingkat kecukupan dan efektivitas pengendalian internal Perseroan.
2. Menelaah tingkat kecukupan upaya manajemen dalam menindaklanjuti
rekomendasi auditor internal dan eksternal.
3. Menelaah pelaksanaan fungsi audit internal, yaitu dengan melakukan penelaahan
terhadap perencanaan, pelaksanaan, hasil dan efektivitas tindak lanjut hasil audit
internal yang dilakukan.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 009/CommApp/Leg/IV/2012 tanggal
2 April 2012, susunan Audit Komite adalah sebagai berikut:
Committee established by the Board of Commissioners Committee to support the
effectiveness of supervisory function of the Board of Commissioners.
Audit Committee
Role and Responsibility of Audit Committee
1. Review the level of adequacy and effectiveness of the Company’ s internal control mechanism.
2. Review the adequacy of measures taken by management to follow-up recommendation made by the internal and external auditor
3. Review the quality of internal audit function by evaluating the plan, performance, findings and effectiveness of progress of follow-up actions of internal audit findings
Based on the Board of Commissioners Resolutions Number: 009/CommApp/Leg/IV/2012 dated 2 April 2012, composition of Committee Audit are as follows:
Jabatan Nama / Name Position
Ketua
Anggota
Anggota
Harry Wiguna
Candelario Tambis
Lindawati Gani
Chairman Member Member
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014.
Up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014.
III. Direksi Direksi bertanggung jawab terhadap rancangan strategi bisnis maupun sistem
penerapan yang membawa keberhasilan bagi Perseroan dalam mencapai visi, misi,
dan tujuannya. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan melalui keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham.
Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan efisien dan efektif, dalam pengelolaan
sehari-hari anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab khusus seperti dapat
dilihat dalam bagian struktur organisasi yang tercantum pada halaman 63 Laporan
Tahunan ini.
Dalam rangka memperkaya kompetensi profesional mereka secara berkelanjutan,
jajaran Direksi Perseroan secara aktif turut berpartisipasi dalam serangkaian
konferensi dari seminar yang terkait dengan bidangnya, baik di dalam maupun di
luar negeri.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati,
S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 30 April 2012, Nomor 86, susunan Direksi adalah
sebagai berikut:
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 28
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 29
III. Board of Directors
The Board of Directors are responsible for business strategy plan and execution of the Company to achieve its vision, mission and aims. All members of the Board of Directors are elected and dismissed by the Shareholders through General Meeting of Shareholders (GMS).
In order to improve the efficiency and effectiveness, in managing day-to-day operation each member of the Board of Directors has specific role and responsibility as can be seen in organisation structure on page 63 of this Annual Report.
For continuous enrichment in their professional competency, the Board of Directors of the Company has actively participated in a series of conference from seminar related to his field of duty in the country as well as overseas.
Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 30 April 2012, Number 86, composition of the Board of Directors are as follows:
Jabatan Nama/Name Position
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Mr. Buntoro Muljono
Mr. Kazuo Noda
Mr. Kurnadi Tandudjaja
Mr. Tetsuo Higuchi
President Director
Vice President Director
Director
Director
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014
Incumbent up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014
Tidak terdapat perubahan anggota dalam komposisi Direksi selama tahun 2013.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati,
S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 7 Februari 2014, Nomor 2, susunan Direksi adalah
sebagai berikut:
No change in the composition of members of the Board of Directors during 2013.
Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 7 February 2014, Number 2, composition of the Board of Directors are as follows:
Jabatan Nama/Name Position
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Mr. Buntoro Muljono
Mr. Naoki Tokuhisa*
Mr. Kurnadi Tandudjaja
Mr. Tetsuo Higuchi
President Director
Vice President Director
Director
Director
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014
*efektif menjabat sejak tanggal 6 Februari 2014
Incumbent up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014
*effective since 6 February 2014
Sepanjang tahun 2013, Direksi telah mengadakan rapat direksi secara rutin dalam
waktu tertentu.
Profil Direksi per 31 Desember 2013 dapat dilihat di halaman 67.
In 2013, the Board of Directors has conducted several regular meetings in a certain period of time.
The Board of Directors’ profile can be seen on page 67.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remunerasi Dewan Komisarisdan Direksi diputuskan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tahun 2013 adalah
sekitar Rp15,5 miliar.
Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors
The General Meeting of Shareholders of the Company determines the total remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors;
In 2013, remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors amounted approximately IDR15.5 billion.
IV. Komite Audit Komite Audit merupakan suatu komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris
yang secara khusus ditugaskan untuk memberikan masukan kepada Dewan
Komisaris dalam fungsi pengawasannya mengenai efektivitas atas Tata
Kelola Perusahaan yang baik, pelaksanaan manajemen risiko, mekanisme
pengendalian internal, keandalan laporan keuangan, serta kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku.
Komite Audit memiliki Piagam Komite Audit. Berdasarkan Piagam Komite
Audit tersebut, anggota Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu
orang Komisaris Independen dan dua orang anggota yang berasal dari luar
Perseroan.
Salah satu kriteria menjadi anggota Komite Audit adalah independen dan
bebas dari benturan kepentingan. Disamping itu anggota Komite Audit
diharapkan bersikap profesional dalam menjalankan tugas dan memberikan
pendapat kepada Dewan Komisaris.
Di tahun 2013, Komite Audit menyelenggarakan 6 (enam) rapat, 2 (dua)
diantaranya dihadiri oleh Ketua dan satu anggota; sementara 4 (empat)
lainnya dengan tingkat kehadiran 100%.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Sirkuler tanggal 2 April 2012,
Nomor 009/CommApp/Leg/IV/2012, keanggotaan Komite Audit terdiri atas:
Ketua : Harry Wiguna
Anggota : Candelario Tambis
Anggota : Lindawati Gani
dengan masa jabatan terhitung efektif sejak tanggal 2 April 2012 sampai
dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2014
Profil Komite Audit dapat dilihat di halaman 43 dan halaman 44.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 30
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 31
IV. Audit Committee
Established under the direction of the Board of Commissioners, the Audit Committee is in particular delegated to provide inputs to the Board of Commissioners with its supervisory duty concerning the effectiveness of Good Corporate Governance, the implementation of risk management, internal control mechanism, reliability of financial statements and compliance with the applicable law.
The Audit Committee shall have an Audit Committee Charter. Based on this charter, the member of Audit Committee shall comprise minimum one Independent Commissioner and two members from outside the Company.
One criteria of becoming a member of Audit Committee are independent and free from conflict of interest. In addition, member of Audit Committee shall be professional in performing their duty in providing advises to the Board of Commissioners.
In 2013, the Board of Commissioners held 6 (six) meetings, two of them attended by
Chairman and one member; while 4 (four) others with 100% meeting attendance.
Based on the Board of Commissioners Resolutions dated 2 April 2012 Number: 009/ CommApp/Leg/IV/2012, the Audit Committee consists of: Chairman : Harry Wiguna
Member : Candelario Tambis Lindawati Gani
having term of office effective since 2 April 2012 up to the closing of Annual General
Meeting of the Shareholders year 2014.
The Audit Committee profile can be seen on page 43 and 44.
V. Unit Usaha Syariah Dengan makin berkembangnya industri pembiayaan Syariah, maka di November
2013 Perseroan memasarkan produk pembiayaan dengan prinsip Syariah.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati,
S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 10 Desember 2012, Nomor 26, efektif per tanggal
28 November 2012 susunan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut:
Ketua : Hasanudin
Anggota : Basri Bermanda
Siti Ma’rifah
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tahun 2014
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab antara
lain sebagai berikut:
a. Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip Syariah atas pedoman
operasional dan produk pembiayaan Syariah yang dikeluarkan Perseroan.
b. Mengawasi proses pengembangan produk pembiayaan Syariah baru yang
akan dikeluarkan Perseroan agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional
(DSN).
c. Melakukan kajian berkala atas pemenuhan prinsip pembiayaan Syariah
terhadap mekanisme pendanaan dan penyaluran dana serta jasa pelayanan
pembiayaan dengan prinsip Syariah.
d. Meminta data dan informasi terkait dengan kegiatan pembiayaan Syariah.
e. Menyampaikan laporan hasil pengawasan Syariah.
Laporan Kerja
Dewan Pengawas Syariah Toyota Astra Finance (DPS) secara rutin melakukan
pertemuan untuk melaksanakan tugas, khususnya memberikan konsultasi Syariah
kepada Perseroan. Selain itu DPS juga mengadakan pertemuan rutin yang
bertujuan sebagai sarana komunikasi sekaligus untuk membahas perkembangan
dan permasalahan berkaitan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip Syariah.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Sepanjang tahun 2013, pengawasan DPS dilakukan terkait dengan:
1. Pembuatan produk pembiayaan dengan prinsip Syariah;
2. Pengembangan dan/atau pengembangan lanjutan atas produk
pembiayaan dengan prinsip Syariah yang sudah ada.
Pendapatan non halal dan penggunaannya
Sepanjang tahun 2013, terkait dengan pelaksanaan pembiayaan dengan
prinsip Syariah, tidak ada pendapatan non halal yang diperoleh Perseroan.
Jumlah tuntutan hukum yang dihadapi dan upaya penyelesaiannya
Sepanjang tahun 2013, terkait dengan pelaksanaan pembiayaan dengan
prinsip Syariah, tidak terdapat tuntutan hukum yang signifikan yang dihadapi
Perseroan.
V. Sharia Business Unit
Due to the increasing of Sharia financing industry, in November 2013 the Company launched financing product based on Sharia principle.
Based on the Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 10 December 2012, Number 26, effective as of 28 November 2012, Sharia Supervisory Board consists of: Chairman : Hasanudin
Member : Basri Bermanda
Siti Ma’ rifah
Up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014.
Duties, Authorities and Responsibilities of Sharia Supervisory Board
Sharia Supervisory Board has the following duties, authorities and responsibilities: a. Assess and ensure compliance with Sharia principle of operational guideline and
Sharia financing product issued by the Company. b. Oversee the new Sharia financing product development process in accordance with
the rule of Dewan Syariah Nasional (DSN). c. Conduct review periodically for compliance with Sharia financing principle toward
funding, fund distribution as well as Sharia financing services. d. Request data and information related to Sharia financing activity. e. Deliver report on Sharia supervision.
Performance Report
Sharia Supervisory Board of Toyota Astra Finance (DPS) periodically meet to carry out task, in particular to provide Sharia consultacy to the Company. In addition, DPS regularly held meeting as means of communication to discuss progress and problems associated with the implementation of Sharia principles.
During 2013, supervision of DPS covers:
1. Development of new financing product based on Sharia principle; 2. Enhancement and/or continuing enhancement of existing financing product based
on Sharia principle.
Non halal income and its utilization
During 2013, there was no non halal income recieved by the Company related to the implementation of financing based on Sharia principle.
Number of Legal Lawsuits and its resolution
During 2013, there were no significant legal lawsuits toward the Company, related to the implementation of financing based on Sharia principle, VI.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 32
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 31
VI. Manajemen Risiko Dalam
menghadapi tantangan industri
pembiayaan yang kompetitif,
Perseroan membangun kebijakan,
sistem manajemen dan infrastruktur
manajemen risiko yang baik untuk
mendukung target bisnis yang
bekesinambungan.
Perseroan menerapkan manajemen
risiko yang terintegrasi (ERM - Enterprise
Risk Management) yang disesuaikan
dengan kondisi Perseroan dan kondisi
bisnis jasa keuangan saat ini – dengan
tetap mempertimbangkan kemampuan
Perseroan dalam mengelola risiko.
Dalam implementasinya Perseroan
melakukan identifikasi risiko yang dapat
terjadi, melakukan tindakan antisipasi
dan juga melakukan mitigasi yang
diperlukan untuk meminimalkan risiko
yang berdampak kepada bisnis.
Perseroan melakukan pengendalian dan
pengelolaan terhadap risiko-risiko yang
berpotensi negatif terhadap kegiatan
usaha Perseroan :
a. Risiko Pasar
Perseroan menerapkan kebijakan risiko
pasar, membangun sistem manajemen,
mengawasi dan memitigasi risiko
akibat perubahan (fluktuasi) terhadap
suku bunga pinjaman dan nilai tukar
(currency). Perseroan juga menerapkan
kebijakan Asset Liabilities Management
(ALM), serta melakukan evaluasi secara
periodik agar optimal dan risiko dapat
dikelola dengan baik. ALM ini menjadi
panduan penting bagi Perseroan dalam
menghadapi gejolak pasar keuangan.
Perseroan menjaga likuiditas dengan
cara mengelola aset dan hutang dengan
sebaik-baiknya. Perseroan menjalin
hubungan dengan berbagai bank
dan pihak penyedia pinjaman, serta
membangun alternatif pendanaan yang
efektif, dengan cara memanfaatkan
sumber-sumber dana dan instrumen
keuangan yang sesuai dengan tujuan
Perseroan.
Perseroan menerbitkan Obligasi III di
2013 sebagai alternatif sumber
pendanaan, untuk memanfaatkan pasar
keuangan serta untuk memperkuat
struktur keuangan Perseroan
Disamping itu Perseroan juga menjajaki
kemungkinan joint financing dengan
salah satu bank, untuk memperkuat
pembiayaan dan menyebar risiko
pembiayaan.
b. Risiko Kredit
Perseroan menghadapi berbagai potensi
penurunan kualitas aset, akibat risiko
kredit yang muncul. Risiko ini dapat
muncul akibat perubahan kondisi makro
ekonomi serta menurunnya kemampuan
bayar pelanggan. Perubahan ekonomi
makro seperti penurunan harga
komoditi, kenaikan harga BBM, dan
kenaikan tingkat suku bunga.
Kebijakan Pemerintah, Bank Indonesia,
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
juga merupakan hal penting dalam
penyusunan kebijakan dan sistem
manajemen kredit, antara lain kebijakan
minimum uang muka dan pendaftaran
fidusia.
Perseroan melakukan perbaikan
pengelolaan kualitas portfolio.
Perbaikan kebijakan dan proses akuisisi,
membangun credit scoring, customer
grading, survey system, dan capacity
test.
Penetrasi segment pelanggan yang
lebih rendah, pertumbuhan penjualan
segment komersial dan menurunnya
harga komoditi mempengaruhi kualitas
Account Receivable (AR). Perseroan
membangun proses penagihan
yang lebih efektif dan efisien untuk
meminimalisasi risiko kredit.
Perseroan membangun sistem AR
Management yang terintergrasi.
Penanganan yang lebih dini, terfokus
dan konsisten untuk meminimalisasi
kerugian. Melengkapi Sumber Daya
Manusia (SDM), khususnya pada
bagian penagihan secara menyeluruh
dan mengembangkan kualitas SDM di
dalamnya.
c. Risiko Operasional
Dalam mengantisipasi risiko akibat
bencana alam dan yang diakibatkan
manusia, serta risiko lainnya, Perseroan
membangun sistem manajemen untuk
memitigasi risiko operasional, berupa
Business Continuity Plan (BCP) dan Data
Recovery Center (DRC) serta melakukan
testing secara berkala.
Perseroan juga membangun kepedulian
(awareness) kepada seluruh karyawan
mengenai pengelolaan risiko dalam
Perseroan. Melakukan pemeriksaan
mandiri (self assessment) secara berkala
untuk mengevaluasi perubahan risiko
yang terjadi dan melakukan mitigasi
risiko di areanya masing-masing.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Risk Management
To face the challenges in competitive financing industry; the Company develops strong policies, management system and risk management infrastructure that will support Company to achieve its business target in sustainable manner.
Company implements integrated Enterprise
Risk Management (ERM) that is aligned with the Company condition and current financial services business condition – by still considering Company’ s ability in managing risks. In the implementation, the Company identifies potential risks, acts to anticipate, and develops necessary mitigation to minimize the business impact of such risks.
Company controls and manages all risks that will potentially bring negative impacts to business activities:
a. Market Risk
Company implements market risk policies, builds management systems, monitors and mitigates risks related to the fluctuation of loan interest rate and currency exchange rate. Company implements Asset Liabilities Management (ALM) and maintains periodic review to optimize risk management. The ALM is a very important guidance for the Company in dealing with the instability of financial market.
Company maintains liquidity by managing its assets and liabilities optimally. Company builds relationship with many banks and loan providers as well as develops effective funding alternative by utilizing other fund providers and financial instruments in line with Company’ s goal. Company issued its Bond III in 2013 as an alternative funding to gain advantage from financial market as well as to strengthen the Company financial structure. In addition, Company is exploring the possibility in joint financing with bank to enhance financing ability and to diversify funding risk. b. Credit Risk
Company has to face various possibilities of declining asset quality due to credit risks. The associated risks may arise from the changes in macroeconomic condition and also decreasing payment capacity of customer. Macroeconomic changes such as declining price of commodity, increasing fuel price and interest rate. Government policies, Bank Indonesia, and Indonesian Financial Services Authority (OJK) act as important guidelines on how the Company develops policies and credit management systems, such as minimum down payment policy and the mandatory process of fiduciary registration.
Company conducts improvement in managing portfolio quality. There are several enhancements including improvement of policies and process and acquisition process function; and develop credit scoring, customer grading, survey system and capacity test. Penetration in low income segment customer, the growth of commercial vehicle sales and the declining price of commodity have significant influence towards the deteriorating quality of Company account receivables. As such, Company builds more integrated AR Management system. It involves earlier, more focused and consistent collection handling to minimize loss. Fulfilling manpower needs in collection function and upgrading their competencies have also been conducted. c. Operational Risk
In anticipating the risks of natural disaster and human-caused problem as well as other risks, Company builds management system in response to mitigate the operational risks. Building BCP (Business Continuity Plan) and DRC (Data Recovery Center) as well conducting periodic testing. The Company raises employee awareness about risk management related Company’ s activities and business process. Doing regular self-assessment to evaluate changes in risks and mitigate the risks.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 34
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 35
VII. Audit Internal Sesuai Peraturan Nomor IX.1.7 lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:
Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November
2008 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal, Corporate Internal Audit
(CIA) menjalankan fungsi audit internal
di Perseroan. Head of CIA bertanggung
jawab langsung kepada Presiden
Direktur dan Wakil Presiden Direktur.
Audit Internal bertanggung jawab
atas pengawasan internal dalam
rangka mencari cara terbaik untuk
melaksanakan sistem pengendalian agar
aktivitas operasional efektif, efisien,
dan sejalan dengan tujuan Perseroan.
Rencana kerja audit dibuat oleh Head of
CIA dan disampaikan kepada Presiden
Direktur dan Wakil Presiden Direktur
untuk dimintakan persetujuan.
Hasil audit, khususnya ringkasan dari
temuan dan rekomendasi serta tindak
lanjutnya secara triwulanan dilaporkan
kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan
Komite Audit.
CIA telah melakukan pengujian
terhadap kepatuhan dan kecukupan
penerapan sistem pengendalian internal
atas aktivitas operasional Perseroan di
32 business unit (cabang-cabang dan
aktivitas operasional lainnya). Fokus
pengujian di tahun 2013 dititikberatkan
pada pencegahan fraud baik internal
maupun eksternal, serta memastikan
kepatuhan aktivitas operasional
terhadap peraturan dan kebijakan
Perseroan.
Hasil pengujian berupa rekomendasi,
diberikan kepada business unit untuk
diterapkan agar bisa meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam
menjalankan aktivitas operasional
Perseroan.
Disamping itu, di tahun 2013 CIA juga
melakukan pengujian atas data-data
pada saat implementasi sistem utama
yang baru. Pengujian dilakukan untuk
memastikan tidak ada kesalahan yang
signifikan atas data yang dipindahkan
dari sistem yang lama ke sistem yang
baru.
Sepanjang tahun 2013, CIA telah
melaksanakan program yang terdiri dari:
Assurance dan Awareness Program
27 Kantor Cabang/Departemen
Consultative Program
3 Departemen/proyek/aktivitas
Investigative Program
2 Kantor Cabang
Syafitri
Diangkat sebagai CIA Head berdasarkan
Surat Keputusan Direktur Nomor
011A/SK-DIR/IV/2011, tanggal 8 April
2011.
Menjabat sebagai CIA Head sejak tahun
2011. Memulai karirnya di Astra Group
pada tahun 1992 sampai dengan 1998
di PT Astra International, Tbk sebagai
Akuntan, kemudian bekerja di beberapa
perusahaan lain dan bergabung dengan
Toyota Astra Finance sejak 2008.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntasi dari Universitas
Padjadjaran pada tahun 1991.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
VII. Internal Audit
Based on Bapepam-LK Regulation Number IX.1.7 appendix Number: Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008 regarding Internal Audit Establishment and Guidelines of Internal Audit Charter, Corporate Internal Audit (CIA) conducting internal audit function in the Company. Head of CIA directly responsible to the President Director and Vice President Director.
Internal Audit is responsible for internal oversight in order to conduct control system to make sure operational activities run efficiently, effectively and aligned with the Company’ s goals. Audit work plan was made by Internal Audit, prior subject to approval from President Director and Vice President Director.
Summary of findings and recommendations and follow-ups are reported quarterly to the Board of Directors, the Board of Commissioners and Audit Committee.
Throughout 2013, CIA has conducted audit toward compliance and adequacy in the implementation of internal control system of operational activities for 32 business unit (including branch and other operational activities). In 2013, the audit focussed on fraud prevention, internal and external, as well as to assure compliance of operational activities with Company’ s regulation and policy.
Audit result in the form of recommendation provided business unit to be implemented in order to increase effectiveness and efficiency in conducting the Company’ s operational acitiviity. In addition, in 2013 CIA also conducting the test on the Company’ s database when implementing new core system. The testing was conducted in order to make sure that there was no significant error on data migration from previous system to new system. Throughout 2013, CIA has carried out the following programs: Assurance and Awareness Program
27 Branches/Departments Consultative Program
3 Departments/projects/activities Investigative Program
2 Branches Syafitri
Appointed as Corporate Internal Audit Head based on Director Decree Number 011A/SK- DIR/IV/2011, dated 8 April 2011. Served as CIA Head since 2011. She started her career in Astra Group since 1992 up to 1998 in PT Astra International, Tbk as Accountant, further she worked for several companies outside Astra and joined with Toyota Astra Finance since 2008. She graduated as Bachelor of Economic majoring Accounting from Padjajaran University in 1991.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 36
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 35
VIII. Auditor Independen Penunjukan auditor independen diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada 12 April 2013. Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers) ditunjuk sebagai auditor
independen Perseroan.
VIII. Independent Auditor
The Annual General Meeting of Shareholders held on 12 April 2013 appointed Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network) as the Company’ s independent auditor.
IX. Kalender Keuangan Kalender keuangan Perseroan terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 dan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
IX. Financial Calendar
The Company’ s financial year effective from 1 January 2013 and end on 31 December 2013.
X. Kepatuhan Hukum Perseroan menjalankan bisnis sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
Untuk itu Perseroan memiliki fungsi legal yang berfungsi menjaga kepentingan
Perseroan dari sisi hukum serta menjaga bahwa kegiatan Perseroan berada pada
koridor hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Per 31 Desember 2013, Perseroan tidak menghadapi kasus legal yang dapat
membawa pengaruh material terhadap Perseroan.
X. Legal Compliance
The Company conducts its business and operational based on prevailing law and regulation in
Indonesia.
The Company has legal function which serves to protect the legal interest of the Company and safeguard the Company’ s activities are within the law and regulation in Indonesia.
The Company reported as of 31 December 2013, no legal cases that would materially affect the Company.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
XI. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berperan
penting dalam penerapan Tata Kelola
Perusahaan dan meningkatkan
pelayanan Perseroan kepada para
stakeholder serta memastikan
kepatuhan Perseroan terhadap hukum
serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung
jawab memberikan informasi terkini
bagi pemegang saham mengenai
kinerja, prospek usaha dan aksi
korporasi Perseroan. Tugas Sekretaris
Perusahaan meliputi pendokumentasian
catatan rapat-rapat Direksi, Dewan
Komisaris, mengatur pelaksanaan Rapat
Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung
jawab terhadap penerbitan Laporan
Tahunan ini.
Cokro Vera
Sekretaris Perusahaan
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan
sejak tahun 2009.
Memulai karirnya di Astra Group pada
tahun 2001 di PT Astra Sedaya Finance,
grup dari Astra Credit Companies,
kemudian bergabung dengan Toyota
Astra Finance sejak Juli 2006.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum
dari Universitas Katolik Parahyangan
Bandung pada tahun 2001.
XI. Corporate Secretary
The Corporate Secretary plays an important role in the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and to increase the Company’ s services to its stakeholders as well as ensuring the Company’ s compliance with the law and regulation.
The Corporate Secretary is responsible
for providing updated information to the Company’ s shareholders in connection with the performance, business prospects and corporate action. The Corporate Secretary’ s role covering documentation of the Board of Directors meeting, the Board of Commissioners meeting, arrangement of Annual General Meeting of the Shareholders and Extraordinary General Meeting of the Shareholders.
The Corporate Secretary is also responsible for the issuance of this Annual Report.
Cokro Vera
Corporate Secretary Served as Corporate Secretary since 2009. She started her career in Astra Group since 2001, in PT Astra Sedaya Finance – Group of Astra Credit Companies, and joined with Toyota Astra Finance since July 2006. She holds a law degree from the Faculty of Law, Parahyangan Catholic University - Bandung in 2001.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 35
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 38
I. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility 39
S
ebagai strategi pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perseroan ‘Public
Contribution Road Map’ yang menitik beratkan pada pendidikan, kesehatan,
dan lingkungan, tahun 2013 Toyota Astra Finance beserta karyawannya kembali
melaksanakan “TA CARE” yang dilaksanakan setiap cabang Perseroan terhadap
sekolah asuh masing-masing cabang. TA CARE – Sekolah Asuh menitikberatkan
pada proses daur ulang kertas bekas, dimana anak-anak sekolah asuh diajarkan
bagaimana cara mendaur ulang kertas bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat
dengan cara yang mengasyikkan untuk tingkat sekolah dasar.
Setiap kantor cabang menyiapkan materi ajar tentang proses daur ulang kertas
yang disajikan dengan metode dan permainan yang interaktif yang bertujuan
menarik perhatian penuh dari anak-anak.
Lebih lanjut, Perseroan juga melakukan renovasi terhadap gedung sekolah yang
rusak dan menyumbangkan berbagai sarana dan prasarana bagi sekolah untuk
mendukung kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
TA CARE - Healthy Lifestyle, Perseroan secara rutin menyelenggarakan program
donor darah sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 23 April 2013, 20 Agustus 2013 dan
19 November 2013 yang seluruhnya diselenggarakan di Kantor Pusat Perseroan.
As a strategy for the implementation of Corporate Social Responsibility program ‘ Public
Contribution Road Map’ which mainly focus on education, health and environment.
In 2013 Toyota Astra Finance along with its employees run “ TA CARE” at each branch at their foster school. TA CARE - Foster School focusses on the process of recylcing used paper to become something useful in creative way at elementary school level. Every branch provided the teaching material of recycling used paper process which were presented with interactive methods and games to get full attention from foster’ s school children. Further, the Company also renovate damaged school buildings and donated various facilities and infrastructure for schools to support teaching and learning in schools.
TA CARE – Healthy Lifestyle, the Company routinely conducted blood donation 3 times, on
23 April 2013, 20 August 2013 and 19 November 2013. All convened at Head Office of the
Company.
40
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 40
I. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility 41
No.
Kantor Cabang
Branch Office Kegiatan
Activities Nama Sekolah Asuh
Foster School’ s Name Alamat
Address Tanggal Acara
Date of Event
1 BALIKPAPAN
1. Mengajarkan anak-anak untuk
peduli terhadap lingkungan;
2. Mengajarkan cara mendaur
ulang kertas bekas sehingga
dapat digunakan kembali;
3. Menyediakan sarana dan
prasarana pendukung agar
menjadi stimulan anak untuk
mendaur ulang kertas bekas.
1. Teaches the children to care
about the environment;
2. Teaches how to recycle
used paper so it can be
reused;
3. Provides supporting facility
to stimulate the Foster Schools
children to recycle waste paper.
SDN 008 Samboja, Balikpapan Sei. Saluang, Kec. Semboja,
Kab. Kutakartanegara 05-10-2013
2 BANDUNG SDN Ciburuy, Bandung Jl. Moh. Toha, Gang Ciburuy
Kav. 59, Bandung 17-10-2013
3 BATAM SDN 007 Nongsa, Batam Jl. Simp. PTK, Kp. Panau, Kabil,
Kota Batam 19-10-2013
4 BEKASI SDN Jati Kramat V, Bekasi Jatikramat, Bekasi 23-10-2013
5 BENGKULU Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah, Bengkulu Jl. W. R. Supratman RT. 01,
Kel. Kandang Limun, Kec. Muara
Bangka Hulu, Bengkulu
02-11-2013
6 BOGOR SDN Cikeas IV, Bogor Kampung Cadas Ngampar,
Sukaraja, Bogor 19-10-2013
7 DKI JAKARTA
MEGA PLAZA Madrasah Darul Ulum, Jakarta Jl. Raya Pancoran Barat III
No. 60 RT/RW. 002/006,
Mampang-Pancoran, Jakarta
03-10-2013
8 CIREBON SDN 4 Dawuan, Cirebon Tengah Tani, Cirebon 26-10-2013
9 DENPASAR SDN 4, Sukawana Desa Balingkang, Kab.Bangli 05-10-2013
10 DURI SDN 033 Jl. Mandiri Ujung Mandau,
Kel. Air Jamban, Kec. Mandau,
Kab. Bengkalis
19-10-2013
11 JAMBI SDN 176, Jambi Kec. Kota Baru, Jambi 26-10-2013
12 JEMBER SDN Kebonagung 02, Jember Jl. Ikan Kakap No. 16, Jember 26-10-2013
13 KARAWANG Madrasah Diniyah Miftahul Khoer,
Karawang Teluk Mungkal Tanjung Mekar
Karawang 05-10-2013
14 KEDIRI Madrasah Ibtidaiyah Miftahus
Shibyan Desa Putih Kec. Gampengrejo,
Kab. Kediri 19-10-2013
15 KELAPA GADING SD Yayasan Bintang Pancasila,
Jakarta Jl. Pedongkelan RT/RW. 006/015,
Kel. Kayuputih, Kec. Pulogadung,
Jakarta Timur
12-10-2013
16 LAMPUNG Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul
Anwar, Lampung Jl. Laks. R. E. Martadinata Teluk
Bone II SInar Laut, Kota Karang
Teluk Berung Barat, Bandar
Lampung
26-10-2013
17 MALANG Madrasah Ibtidaiyah Al Istiqomah
Tajinan Desa Sumbersuko, Kec.Tajinan,
Malang 05-10-2013
18 MANGGA DUA SD Usaha Kemajuan Jl. Industri VIII 8 RT 008/01, Jakarta 26-10-2013
19 MEDAN SD Swasta Al-Washliyah 5, Medan Jl. B. J. Hamid Km. 6,5 Medan 26-10-2013
20 PADANG SDN 11 Piai Tangah Pauh, Padang Piai Tengah Kec. Pauh Padang,
Padang 12-10-2013
21
PALEMBANG
SDN 133, Palembang
Jl. Pendidikan, Kel. Sukarame,
Palembang
05-10-2013
22
PEKANBARU
SDN 120, Rumbai Pesisir
Jl. Pesisir Ujung Rumbai,
Pekanbaru
05-10-2013
23
PONDOK INDAH
SDN Pondok Cabe Udik 2, Jakarta
Jl. Gotong Royong RT/RW. 07/05,
No. 34, Pd. Cabe Udik Pamulang,
Tangerang Selatan
26-10-2013
24 SAMARINDA SDN 009 Padat Karya, Samarinda Jl. Padat Karya Pinang Seribu,
Kel. Sempaja Utara, Samarinda 05-10-2013
25 SURABAYA SDN Banyu Urip X/584, Surabaya Jl. Simo Kwagean
Gg Buntu Kidul 19, Surabaya 05-10-2013
26 TANGERANG Madrasah Ibtidaiyah As-Syafiyah Desa Kadusirung, Pagedangan,
Tangerang 19-10-2013
42
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Tanggal 22-23 Juni 2013, Perseroan menyelenggarakan TA CARE - Go Green
bersama-sama siswa SMA Suluh Jakarta dalam program penghijauan bumi dengan
penanaman 1.000 pohon mangrove yang dibagi 500 pohon di Pulau Untung Jawa
dan 500 pohon lagi di Pulau Rambut.
Beberapa contoh kegiatan CSR Perseroan lainnya di tahun 2013 adalah pembagian
daging hewan kurban bagi masyarakat yang kurang mampu dalam rangka
perayaan hari raya Idul Adha dan pada tanggal 24 Desember 2013 mengajak anak
asuh binaan Perseroan mengunjungi pabrik Astra Honda Motor dengan tujuan
menambah wawasan dan pengetahuan dari anak-anak asuh tersebut.
Dana yang dialokasikan Perseroan untuk pelaksanaan CSR sepanjang tahun 2013
adalah sebesar Rp495.674.097.
On 22-23 June 2013, the Company conducted TA CARE - Go Green together with student of SMA Suluh Jakarta, by planting 1,000 mangrove trees in 2 separate area divided to 500 trees in Untung Jawa Island and 500 trees in Rambut Island.
Other CSR activities of the Company in 2013 was distribution of hewan kurban to the need to celebrate eid al-Adha on 24 December 2013 took the foster children of the Company to visit Astra Honda Motor factory to broaden the horizon and knowledge of the foster children.
The Company allocates budget with total amount IDR495,674,097 in implementing CSR
during 2013.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 42
43 II. Laporan Komite Audit
K
Audit Committee’ s Report
omite Audit PT Toyota Astra
Financial Services dibentuk oleh dan
bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris.
Komite Audit menyajikan pembahasan
yang independen atas laporan
keuangan dan memastikan efektivitas
pengendalian internal Perseroan serta
kecukupan audit independen dan audit
internal.
Manajemen Perseroan bertanggung
jawab atas pengendalian internal
Perseroan dan pelaporan keuangan.
Auditor independen bertanggung
jawab atas pemeriksaan laporan
keuangan Perseroan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia guna menerbitkan laporan
yang berisi opini atas laporan keuangan
tersebut. Komite Audit memonitor dan
melakukan pengawasan proses tersebut.
Sebagai bagian dari proses pengawasan,
Komite Audit bertemu secara
teratur dengan manajemen, auditor
independen dan audit internal.
Audit Committee of PT Toyota Astra Financial Services was established by and report to the Board of Commissioners.
Audit Committee provide independent review of financial report and ensuring the effectiveness of the Company internal control and the adequacy of independent and internal audit.
Management responsible for the Company’ s internal control and financial reporting. the Company’ s independent auditor responsible for auditing Company’ s annual financial statements in accordance with generally accepted auditing standards in Indonesia in order to issue opinion on those financial statements. Audit Committee monitors and oversees these processes.
Selama tahun 2013, Komite Audit telah
mengadakan 6 (enam) kali pertemuan
untuk menjalankan tanggung jawabnya.
Berikut kegiatan Komite Audit di 2013:
1. Menelaah dan berdiskusi dengan
manajemen mengenai laporan
keuangan Perseroan setiap triwulan.
2. Menelaah dan berdiskusi dengan
auditor internal Perseroan mengenai
aktivitas audit selama tahun 2013
dan rencana audit tahun 2014.
3. Menelaah temuan-temuan penting
dari audit internal dan membahas
implementasi rekomendasinya.
4. Menelaah dan berdiskusi dengan
auditor independen Tanudiredja,
Wibisana & Rekan (anggota dari
Pricewaterhouse Coopers) mengenai
rencana audit dan implementasinya.
5. Menelaah dan berdiskusi dengan
manajemen mengenai manajemen
resiko Perseroan.
6. Menelaah dan berdiskusi dengan
manajemen mengenai kepatuhan
Perseroan pada hukum dan
peraturan.
During 2013, Audit Committee had conducted 6 (six) meetings to fulfill their responsibility. The following are Audit Committee activity in 2013: 1. Reviewed and discussed with
management the Company’ s financial reports on a quarterly basis.
2. Reviewed and discussed with internal auditor about audit acitvities during 2013 and audit plan for 2014.
3. Reviewed significant findings from internal auditor and discussed the implementation of their recommendations.
4. Reviewed and discussed with independent auditor Tanudiredja, Wibisana & Rekan (member of Pricewaterhouse Coopers) on its audit service plan and implementation of the plan.
5. Reviewed and discussed with management regarding the Company’ s risk management.
6. Reviewed and discussed with management regarding the Company’ s legal and regulatory compliance.
7. Held 6 (six) meetings with management, independent auditor and internal auditor.
7. Melakukan 6 (enam) kali pertemuan
dengan pihak manajemen, auditor
internal dan auditor independen
Berdasarkan laporan-laporan yang telah
kami telaah, hasil pertemuan dengan
Direksi, Internal Audit, dan Auditor
Independen, Komite Audit berpendapat
bahwa pelaksanaan pengawasan
operasi dan pelaporan oleh Perseroan
telah memadai dan dijalankan sesuai
dengan kaidah perusahaan pembiayaan.
Komite Audit Perseroan beranggotakan
tiga orang yang seluruh anggotanya
diangkat sejak Desember 2011.
Keanggotaan Komite Audit terdiri atas:
Ketua : Harry Wiguna
Anggota : Candelario Tambis
Anggota : Lindawati Gani
Based on reports, meeting with the Board
of Directors and Internal Audit, Independent Auditor, Audit Committee conclude that the implementation of operational monitoring and reporting done by the Company are adequate and carried out in accordance with the rules of finance companies. The Company’ s Audit Committee currently comprises three members, all of which were appointed in December 2011. The Audit Committee consists of: Chairman : Harry Wiguna Member : Candelario Tambis Member : Lindawati Gani
Jakarta, Maret / March 2014
Hary Wiguna
Ketua Komite Audit
Audit Committee Chairman
Laporan Komite Audit | Audit Committee’ s Report
Candelario Tambis
Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship
Anggota Komite Audit | Member of Audit Committee
Saat ini menjabat antara lain sebagai Presiden Komisaris
PT Ferrarimas Italindo (2004 - sekarang). Pernah menjabat
berbagai posisi antara lain sebagai Anggota Komite Audit
PT Delta Dunia Makmur Tbk (2010 - 2012), PT United
Tractors Tbk (2009 - April 2013), PT Serasi Autoraya (2008 -
2012), PT Astra Agro Lestari Tbk (2007-2011), PT Astra Auto
Parts Tbk (2008-2009), PT United Tractors Tbk (2001-2007),
PT Astra Graphia Tbk (2001-2007); Executive Director PT
Deutsche Morgan Grenfell Astra (1995-1998); Managing
Director PT Astra Securities (1990-1996); Vice President Bank
Universal (1993-1994); Executive Director PT Schroders I.M.I
(1991-1993); Direktur PT Dhanatunggal Utama (1989-1990);
dan Direktur Keuangan PT Gonpu Indonesia (1971-1982).
Has been Member of Audit Committee of the Company since
December 2011.
Currently holds the position as President Commissioner of PT Ferrarimas Italindo (2004 - now). Has assumed various positions, Member of Audit Committee of PT Delta Dunia Makmur Tbk (2010 - 2012), PT United Tractors Tbk (2009 - April 2013), PT Serasi Autoraya (2009 - 2012), PT Astra Agro Lestari Tbk (2007- 2011), PT Astra Auto Parts Tbk (2008-2009), PT United Tractors Tbk (2001-2007), PT Astra Graphia Tbk (2001-2007); Executive Director of PT Deutsche Morgan Grenfell Astra (1995-1998); Managing Director of PT Astra Securities (1990-1996); Vice President of Bank Universal (1993-1994); Executive Director of PT Schroders I.M.I (1991-1993); Director of PT Dhanatunggal Utama (1989-1990); and Finance Director of PT Gonpu Indonesia (1971- 1982).
Lindawati Gani
Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship
Anggota Komite Audit | Member of Audit Committee
Saat ini menjabat antara lain sebagai Guru Besar Tetap
(2011 - sekarang), dan dosen (1995 - sekarang) di Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia.
Di samping itu, beliau merupakan anggota Dewan Sertifikasi
Akuntansi Profesional (DSAP) IAI (2013 – sekarang), anggota
penguji Certified Professional Management Accountant
(CPMA) (2006- sekarang), Bendahara Indonesian Institute for
Corporate Directorship (IICD) (2012-sekarang), anggota Panel
Riset Centre of Excellence Southeast Asia, Chartered Institute
of Management Accountants (CIMA) (2012-sekarang).
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Program
Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia (2003-2008) dan Ketua Program Studi Magister
Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia (2008 - 2013).
Has been Member of Audit Committee of the Company since
December 2011. Currently holds the position as a Full Professor (2011 - now) and Lecturer (1995 – now) at Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. She also a member of Certification Board for Professional Accountants, Indonesian Institute of Accountants (DSAP IAI) since 2013; a member of the Examiners Board of the Certified Professional Management of Accountants (CPMA) since 2006, Treasurer of Management Board of the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) since 2012, a member of Research Panel Centre of Excellence Southeast Asia, Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) since 2012. She was the Vice Director of Master of Accounting Program FEUI (2003-2008) and the Director of Master of Accounting Program and Accounting Profession Education at FEUI (2008-2013) .
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 44
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 45
Analisis Keuangan Analisis dan pembahasan manajemen
di bawah ini, khususnya untuk bagian-
bagian yang menyangkut kinerja
keuangan Perseroan, disusun
berdasarkan Laporan Keuangan
Perseroan pada tanggal dan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011
dan 2010. Laporan ini diekstrak dari
Laporan Keuangan Perseroan yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Tanudiredja, Wibisana &
Rekan (firma anggota jaringan global
PricewaterhouseCoopers) tertanggal 20
Februari 2014 dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian.
Ikhtisar data keuangan penting
Perseroan pada tangal dan untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2009 diekstrak dari Laporan
Keuangan Perseroan yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto
Sahari & Rekan (firma anggota jaringan
global PricewaterhouseCoopers) yang
dalam laporannya tertanggal 19
Februari 2010 berisi pendapat wajar
tanpa pengecualian.
Financial Analysis
The following analysis and review, especially those section concerning the Company’ s financial performance were prepared based on the Financial Statements of the
Company for the dates and years ended
31 December 2013,2012, 2011 and 2010. The information were extracted from Financial Statements of the Company which was audited by Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network) dated 20 February 2014 with unqualified opinion.
The Company key financial factors for the dates and years ended 31 December 2009 were extracted from the Company’ s Financial Statements audited by Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network) dated 19 February 2010 with unqualified opinion.
Beberapa akun dalam Laporan
Posisi Keuangan dan Laporan Laba
Rugi Komprehensif Perseroan pada
tanggal dan untuk tahun yang
berakhir tanggal
31 Desember 2009 telah
direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian Laporan Posisi
Keuangan dan Laporan Laba Rugi
Komprehensif Perseroan pada
tanggal dan untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2013.
Setelah tanggal 8 Maret
2010, Kantor Akuntan Publik
Haryanto Sahari & Rekan
(firma anggota jaringan global
PricewaterhouseCoopers)
bernama Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(firma anggota jaringan global
PricewaterhouseCoopers).
Some accounts in the Statements of Financial Position and Statements of Comprehensive Income of the Company as at 31 December 2009 have been reclassified to conform to the disclosure of the Statements of Financial Position and Statements of Comprehensive Income dated and for the year ended on statements for the year ended 31
December 2013. After 8 March 2010, Kantor
Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network) has changed to Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network).
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion & Analysis
(dalam jutaan Rupiah)
2012
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
Pendapatan
1,550,956
1,404,163
1,276,118
984,448
689,313
Income
Beban 1,192,859 1,075,940 1,042,383 771,195 569,320 Expenses
Laba Sebelum Pajak Pengha silan 358,097
328,223
233,735
213,253
119,993 Income Before Tax
Laba Bersih
265,301
243,378
172,127
152,087
81,236 Net Income
Pendapatan Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen,
pendapatan sewa pembiayaan, bunga dari bank dan lain-lain untuk Tahun
Buku 2009 - 2013 dengan rincian sebagai berikut:
Income
Company’ s income are generated from consumer financing income, administration income, and interest and penalty income. Detail for the year 2009 - 2013 with the detail as follows:
(dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
Pembiayaan Konsumen
1,417,235
1,333,809
1,210,714
945,868
659,323
Consumer Financing
Sewa Pembiayaan 27,162 977 23 89 170 Finance Leases
Bunga Bank 13,431 7,780 16,376 3,895 5,129 Interest Income
Lain-Lain
93,128
61,597
49,005
34,596
24,691 Miscellaneous
Jumlah Pendapatan
1,550,956
1,404,163
1,276,118
984,448
689,313 Total Income
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Pendapatan Pembiayaan Konsumen merupakan pendapatan bunga yang
diterima dari konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan
konsumen. Perseroan mengakui pendapatan pembiayaan konsumen dari
amortisasi bunga tiap bulan berdasarkan tingkat bunga efektif.
Pendapatan pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 mencapai Rp1.417.235 juta meningkat 6,25% sebesar
Rp83.426 juta dibanding tahun 2012 yang berjumlah Rp1.333.809 juta.
Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya peningkatan pembiayaan
baru kendaraan Toyota dari 54.777 unit pada tahun 2012 menjadi 61.640 unit
pada tahun 2013 seiring dengan peningkatan penjualan kendaraan Toyota di
Indonesia.
Consumer Financing Income
Consumer Financing Income is generated from interest received from customers in connection with consumer financing agreements. The Company recognizes consumer financing income from amortized interest per month based on effective interest rate.
Consumer financing income for the year ended 31 December 2013 reached Rp1,417,235 million, an increase of 6.25% amounted Rp83,426 million compared to 2012 amounted Rp1,333,809 million. The increase was due to the increasing of new financing of Toyota vehicle in 2013 from 54,777 units in 2012 to 61,640 units in
2012 in line with Toyota vehicle sales increase in Indonesia.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 46
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 47
(dalam jutaan Rupiah)
2012
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
Umum dan Administrasi
260,769
249,906
202,696
173,180
136,442
General and Administrative
Bunga dan Keuangan 796,553 726,530 714,157 546,992 408,515 Int erest and Financing Charges
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
87,109
76,668
99,789
41,642 23,577 Allo ance for Impairment Losses
Laba / (Rugi) Selisih Kurs - Bersih (11) (28) (266) 457 207 Gain / (Los s) on Foreign Exchange - Net
Lain-Lain 48,439 22,864 26,007 8,924 579 Miscellaneous
Jumlah Beban 1,192,859 1,075,940 1,042,383 771,195 569,320 Total Expenses
Beban Beban Perseroan berasal dari beban umum dan administrasi, beban bunga dan
keuangan, beban penyisihan kerugian penurunan nilai, laba/(rugi) selisih kurs
bersih dan lain-lain untuk tahun 2009 - 2013 dengan rincian sebagai berikut:
Expenses
The Company’ s expenses consist of general and administrative, interest and financing charges, allowance for impairment losses, gain/(loss) on foreign exchange and miscellaneous. The details for 2009 - 2013 are as follows:
w
Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi Perseroan terutama terdiri dari beban gaji dan
imbalan karyawan, iklan dan promosi, serta biaya-biaya operasional lainnnya.
Beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 mencapai Rp260.769 juta meningkat sebesar Rp10.863 juta
atau 4,35% dibanding tahun 2012 yang berjumlah Rp249.906 juta. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan peningkatan biaya gaji dan imbalan karyawan
disebabkan karena penambahan cabang baru.
General and Administrative Expenses
The Company’ s general and administrative expenses mostly consist of salary and employees benefits, advertising and promotion and other operating cost.
General and administrative expenses for year ended 31 December 2013 reached Rp260,769 million increase of Rp10,863 million or 4.35% compared to year 2012 amounted Rp249,906 million. This increase was mainly contributed by an increase in salary and employee benefit as an effect of additional new branches.
Beban Bunga dan Keuangan Beban bunga dan keuangan Perseroan terutama terdiri dari bunga pinjaman
bank, bunga surat berharga yang diterbitkan dan biaya-biaya bank lainnya.
Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 mencapai Rp796.553 juta, meningkat sebesar Rp70.023 juta atau
9,64% dibanding tahun 2012 yang berjumlah Rp726.530 juta. Peningkatan ini
terutama disebabkan karena meningkatnya bunga pinjaman bank dan obligasi
akibat dari penambahan pinjaman bank dan penerbitan obligasi Perseroan
yang dibutuhkan seiring dengan peningkatan jumlah unit pembiayaan baru
kendaraan Toyota dari 54.777 unit pada tahun 2012 menjadi 61.640 unit pada
tahun 2013.
Interest and Financing Charges
The Company’ s interest and financing charges mostly consist of bank loan interest, interest on securities issued and other bank charges. Interest and financing charges for the year ended 31 December 2013 reached Rp796,553 million, with an increase Rp70,023 million or 9.64% compared to Rp726,530 million in 2012. This increase was mainly due to additional bank loans and the Company’ s bonds issuance which are necessary due to the increase in new financing of Toyota vehicle from 54,777 units in 2012 to 61,640 units in 2013.
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion & Analysis
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan
nilai. Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah
terjadi, jika dan hanya jika terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan
nilai tersebut. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak
lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat
ditagih.
Pada tahun 2013 terdapat peningkatan terhadap beban penyisihan kerugian
penurunan nilai yaitu menjadi Rp87.109 juta dari Rp76.668 juta pada tahun
2012 atau terjadi peningkatan sebesar 13,62%. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan besarnya persentase penyisihan kerugian
penurunan nilai dari 1,28% di 2012 menjadi 1,29% di 2013. Penambahan
saldo akhir tahun penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp10.441 juta
seiring dengan bertumbuhnya saldo pokok piutang pembiayaan konsumen
dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan sebesar Rp1.617.073 juta.
Allowance for Impairment Losses Expenses
The Company assesses at each reporting date an objective evidence that if any financial asset are impaired. Impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset. Doubtful accounts are written off when they are overdue more than 150 days or when the debt is determined to be not collectible.
In year 2013, the increase of allowance for impairment losses amounted Rp87,109 million from Rp76,668 million in 2012 or 13.62%. The increase was mainly due to increase in percentage of allowance for impairment losses from 1.28% in 2012 to 1.29% in 2013. The additional year end balance of allowance for impairment losses amounted Rp10,441 million in line with the increasing of principal balance of consumer financing receivables and net investment in finance lease of Rp1,617,073 million
Beban Lain-Lain Beban lain-lain merupakan kerugian atas penjualan jaminan kendaraan yang
diambil alih.
Beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
mencapai Rp48.439 juta, meningkat sebesar 89,40% atau Rp25.575 juta
dibanding dengan tahun 2012 yang berjumlah Rp22.864 juta.
Kondisi tersebut disebabkan karena meningkatnya jumlah kerugian atas
penjualan unit jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.
Miscellaneous Expense
Miscellaneous expense consists of losses from disposal of repossessed collateral vehicles.
As of 31 December 2013, miscellaneous expenses reached Rp48,439 million, increase of 89.40% or Rp25,575 million compared to year 2012 amounted Rp22,864 million.
The condition was due to the increase of number of losses from disposal of repossessed collateral vehicles.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 48
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 49
Laba Bersih Laba bersih Perseroan merupakan laba sebelum pajak dikurangi dengan pajak
penghasilan Perseroan. Rincian laba bersih Perseroan adalah sebagai berikut:
Net Income
The Company’ s net income consists of income before tax less income tax expense. Details of the Company’ s net income are as follows:
(dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
358,097
328,223
233,735
213,253
119,993
Income Before Tax
Pajak Penghasilan
92,796
84,845
61,608
61,166
38,757 Income Tax Expenses
Laba Bersih
265,301
243,378
172,127
152,087
81,236 Net Income
Aset Aset Perseroan menunjukan pertumbuhan sumber daya Perseroan yang cukup
baik bersamaan dengan meningkatnya aktivitas pembiayaan konsumen. Rincian
aset Perseroan dari 2009-2013 disajikan di tabel berikut ini:
Assets
The Company’ s assets showed a good increase in resources together with an increase in consumer financing activities. Details of the Company’ s assets from 2009-2013 are shown in the following table:
(dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
Laporan Posisi Keuangan
Kas dan Setara Kas
307,216
214,973
67,761
182,352
126,069
Statements of Financial Position
Cash and Cash Equivalent
Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih 12,165,022 10,887,097 9,250,051 7,730,266 5,151,428 Consumer Financing Receivables - Net
Investasi Bersih dalam Sewa Pembiayaan 418,946 97,068 - 301 1,004 Net Investment in Finance Lease - Net
Beban Dibayar Dimuka 4,742 6,659 5,848 5,646 6,451 Prepaid Expenses
Pajak Dibayar Dimuka - - 460 460 460 Prepaid Tax
Piutang Lain-Lain 24,630 21,936 16,565 20,773 15,859 Other Receivables
Aset Derivatif
1,206,493
112,544
43,405
-
105,475 Derivatives Assets
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
2,181
44,924
32,771
23,290
30,748 Deferred Tax Assets - Net
Aset Tetap - Bersih
81,753
77,094
58,598
34,048
31,396 Fixed Assets - Net
Aset Lain-Lain
1,962
1,983
2,633
2,621
2,435 Other Assets
Jumlah Aset
14,212,945
11,464,278
9,478,092
7,999,757
5,471,325 Total Assets
Posisi aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp2.748.667 juta
atau 23,98% dari Rp11.464.278 juta per 31 Desember 2012 menjadi
Rp14.212.945 juta per 31 Desember 2013. Hal ini terutama disebabkan
karena meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen seiring dengan
meningkatnya jumlah pembiayaan baru kendaraan Toyota di tahun 2013.
Company’ s total asset position increased by Rp2,748,667 million or 23.98% from
Rp11,464,278 million in 31 December 2012 and reached Rp14,212,945 million in
31 December 2013. This achievement is mainly due to the increase of consumer financing receivables in line with the increase of new financing of Toyota vehicle in 2013.
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion & Analysis
Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Dibandingkan tahun 2012, posisi piutang pembiayaan konsumen - bersih
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar
11,74% atau Rp1.277.925 juta menjadi Rp12.165.022 juta. Hal ini terutama
disebabkan meningkatnya jumlah unit pembiayaan baru kendaraan Toyota
yang didanai oleh Perseroan di tahun 2013.
Consumer Financing Receivables – Net
Compared to year 2012, the Company’ s consumer financing receivables - net as of 31 December 2013 showed an increase of 11.74% or Rp1,277,925 million to become Rp12,165,022 million. This achievement was mainly due to the increase new financing of Toyota vehicle funded by the Company during 2013.
Aset dan Liabilitas Derivatif Semua saldo aset dan liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember
2013, 2012, 2011, 2010, dan 2009 telah dicatat dan diungkapkan dalam
Laporan Keuangan.
Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap
dalam rangka mengantisipasi fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas
pinjaman bank dalam mata uang asing.
Instrumen derivatif ini memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai berdasarkan
PSAK 55 (Revisi 2011).
Derivative Assets Liabilities
Total balance of derivatives assets and liabilities of the Company at 31 December 2013, 2012, 2011, 2010, and 2009 is already stated and declared in Financial Statements.
The Company entered into cross currency swap and interest rate swap contract in order to mitigate the risk of fluctuation in interest rate and exchange rate from bank loans in foreign currency.
These derivatives instruments qualified the criteria of hedge accounting based on
SFAS 55 (Revised 2011).
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 50
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 51
Liabilitas Liabilitas merupakan liabilitas yang harus dipenuhi oleh Perseroan kepada pihak
bank, investor dan pihak ketiga lainnya sesuai dengan kesepakatan masing-masing.
Tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi oleh
Perseroan.
Rincian liabilitas Perseroan pada tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Liabilities
Liabilities are the Company’ s obligations to banks, investors and other third party in accordance with agreements made. There are no matured liabilities not yet paid by the Company.
Details of the Company’ s liabilities from 2009-2013 can be seen in the following table:
(dalam jutaan Rupiah) 2013 2012 2011 2010 2009 (in million of Rp)
Utang Penyalur Kendaraan 99,667
183,317
68,354
114,649
56,165
Payable to Dealers
Utang Lain-Lain 209,545 176,452 142,931 100,458 87,925 Other Payables
Akrual 86,543 78,637 85,884 43,231 90,057 Accrued Expenses
Utang Pajak Taxes Payable Pajak Penghasilan 12,559 12,915 9,289 12,372 7,843 Corporate Income Tax Pajak Lain-Lain 7,587 6,819 5,659 4,711 3,664 Other Taxes
Liabilitas Derivatif 14,092 45,959 153,398 193,687 159,629 Derivatives Laibilities
Pinjaman
9,435,926
7,176,367
5,813,218
5,686,864
4,119,892 Borrowings
Surat Berharga yang Diterbitkan Deferred Tax Assets - Net Medium Term Notes (MTN) - 497,412 990,908 983,544 - Medium Term Notes (MTN) Obligasi 2,587,221 1,898,805 1,196,430 - 406,150 Bonds
Imbalan Kerja 35,334 29,438 16,542 15,289 16,148 Employee Benefits
Jumlah Kewajiban 12,488,474 10,106,121 8,482,613 7,154,805 4,947,473 Total Liabilities
Posisi kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp12.488.474 juta mengalami peningkatan sebesar 23,57% atau Rp2.382.353 juta
dibandingkan dengan 31 Desember 2012 yang berjumlah Rp10.106.121 juta. Hal ini
terutama disebabkan oleh bertambahnya pinjaman bank dan surat berharga yang
diterbitkan seiring dengan kebutuhan dana Perseroan untuk dapat melakukan
pembiayaan baru kendaraan Toyota yang juga meningkat di tahun 2013.
The Company’ s liabilities as of 31 December 2013 reached Rp12,488,474 million, increased
23.57% or Rp2,382,353 million compared to 2012 amounted Rp10,106,121 million. This increase was mainly due to additional banks loans and securities issued in line with the Company’ s funding requirements to fund new financing of Toyota vehicle which also increased in 2013.
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion & Analysis
Ekuitas Ekuitas Perseroan merupakan jumlah dari modal awal pada saat Perseroan didirikan
dan modal tambahan (bila ada) serta saldo laba yang telah dihasilkan oleh Perseroan.
Ekuitas Perseroan terdiri dari modal ditempatkan, disetor penuh serta saldo laba.
Rincian jumlah ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2009, 2010, 2011, 2012
dan 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Equity
The Company’ s equity are the cumulative of shared capital at the time the Company is established, additional paid in capital (if any) and the Company’ s retained earnings. The Company’ s equity consists of shares issued, fully paid and retained earnings as of 31 December 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013 are shown in the following table:
(dalam jutaan Rupiah) 2013 2012 2011 2010 2009 (in million of Rp)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
800,000
800,000
650,000
650,000
500,000
Share Capital Issued and Fully Paid
Saldo Laba Retained Earnings Cadangan Wajib 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 Statutory Reserves Belum Dicadangkan 888,640 656,186 417,627 245,500 93,413 Unappropriated
Akumulasi Pendapatan Komprehensif Lainnya 33,831 (100,029) (74,148) (52,548) (71,561) Accumulated Other Comprehensive Income
Jumlah Ekuitas 1,724,471 1,358,157 995,479 844,952 523,852 Total Equity
Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp1.724.471 juta
meningkat 26,97% atau Rp366.314 juta dibandingkan posisi per 31 Desember 2012
sejumlah Rp1.358.157 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan laba
Perseroan selama tahun 2013.
The Company’ s equity as of 31 December 2013 total Rp1,724,471 million, an increase of
26.97% or Rp366,314 million compared to 31 December 2012 amounted Rp1,358,157 million. This increase was mainly due to an increase in the Company’ s earnings during 2013.
Arus Kas Cash Flow
31 December
(dalam jutaan Rupiah) 2013 2012 2011 2010 2009 (in million of Rp)
Arus Kas Bersih digunakan untuk
aktivitas Operasi
(1,445,177)
(1,334,883)
(1,254,326) (2,438,237)
(1,028,807)
Net Cash Flows used in
Operating Activities
Arus Kas Bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
(16,879)
(29,504)
(35,483)
(12,659)
(13,438) Net Cash Flows used in
Investing Activities
Arus Kas Bersih diperoleh dari
aktivitas Pendanaan
1,554,288
1,511,571
1,174,952
2,507,636
1,036,359 Net Cash Flows Provided from Financing Activities
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 53
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 52
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion & Analysis
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.445.177 juta,
meningkat sebesar Rp110.294 juta atau 8,26% dibanding tahun 2012 yang berjumlah
Rp1.334.883 juta. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan terhadap
pembiayaan konsumen.
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp16.879 juta, menurun
sebesar 42,79% atau Rp12.625 juta dibanding tahun 2012 berjumlah Rp29.504 juta.
Hal ini terutama disebabkan karena usaha Perseroan untuk memperkuat penyaluran
kredit di area cakupan yang sudah ada dan seleksi yang lebih ketat dalam
memperluas jaringan usaha.
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.554.288 juta atau
meningkat sebesar Rp42.717 juta atau 2,83% dibanding dengan tahun 2012 yang
berjumlah Rp1.511.571 juta. Hal ini terutama disebabkan terdapat penerimaan kas
dari surat berharga yang diterbitkan yaitu Obligasi PT Toyota Astra Financial Services
III Tahun 2013 sebesar Rp1.200.000 juta dan terdapat pelunasan pokok Obligasi PT
Toyota Astra Financial Services I - Seri B, Obligasi PT Toyota Astra Financial Services II
seri A dan MTN sebesar Rp1.010.000 juta.
Net cash flows used in the Company’ s operating activities for the year ended 31 December
2013 reached Rp1,445,177 million, an increase amounted Rp110,294 million or 8.26% compared to year 2012 amounted Rp1,334,883 million. This was mainly due to the increase of consumer financing.
Net cash flows used in the Company’ s investing activities for the year ended 31 December
2013 reached Rp16,879 million, decreased 42.79% or Rp12,625 million compared to year 2012 amounted Rp29,504 million. This was mainly due to the effort of the Company to strengthen the credit disbursement in existing coverage area and tight selection in business network expansion
Net Cash flows provided by the Company’ s financing activities for the year ended 31
December 2013 reached Rp1,554,288 million or increase Rp42,717 million or 2.83%
compared to year 2012 amounted Rp1,511,571 million. This was mainly due to the cash
receivables obtained from securities issued as Obligasi PT Toyota Astra Financial Services
III Tahun 2013 amounted Rp1,200,000 million and the Company fully paid the bonds
principle of PT Toyota Astra Financial Services I - Serie B Bond, PT Toyota Astra Financial
Services II - Serie A Bond, and MTN amounted Rp1,010,000 million.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 55
Kemampuan Bayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perseroan Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan telah dan selalu membuat perhitungan
proyeksi arus kas secara efektif dan efisien, sehingga dana yang didapat Perseroan
baik dari kegiatan operasional maupun dari pihak ketiga dapat selalu digunakan
secara efektif dan efisien. Sampai dengan 31 Desember 2013, tidak ada hutang,
baik pokok maupun bunga yang jatuh tempo yang Perseroan belum dan atau tidak
mampu untuk dilunasi.
Perseroan telah menyediakan dana pelunasan obligasi tersebut dalam bentuk
collection dari kegiatan operasional dan fasilitas kredit yang siap untuk digunakan
sewaktu-waktu.
Jumlah ini cukup untuk memenuhi keperluan operasional, pelunasan hutang-hutang
jatuh tempo dan keperluan ekspansi Perseroan.
Di luar yang telah disebutkan di atas, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan
untuk terus dan selalu mengawasi ketersediaan dana dengan selalu mengawasi
pergerakan arus kas, perkembangan bisnis dan usaha serta kegiatan operasional
secara menyeluruh. Salah satu kebijakan yang diterapkan Perseroan diantaranya
yaitu dengan menjaga porsi penggunaan fasilitas kredit, dari satu penyedia dana,
maksimal sebesar 75%.
The Company’s Debt Payable Ability and Account Receivable Collectability Level As a financing company, the Company has and always makes the cash flow projection effectively and efficiently, so the funds obtained from the operational activities and third parties always can be used effectively and efficiently. As of 31 December 2013, there was no overdue payment obligation, principle or interest that Companies have not and/or not able to pay.
The Company had provided enough funds to pay its bond obligation from collection funds from operational activities and credit facilities which were ready to be used at any time.
This amount was sufficient to fulfill operational needs, debt repayment which already due and the necessity of expansion of the Company.
Moreover, the management has policy to continuously monitor funds availability by monitoring cash flow movement, business development, and the whole operational activities. One of the Company policy implemented by the Company is to maintain the utilization portion of credit facility at the maximum of 75%.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 54
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion & Analysis
• All operational process run effectively and efficiently; • Ensuring the Company comply to prevailing regulation, external and internal ater the implementation of regulation regarding minimum down payment and fiduciary registration; • Achieving the target of the Company growth to meet target as the Shareholders expectation.
Prospek Bisnis Prospek pertumbuhan industri otomotif diperkirakan akan terus berkembang
hingga 16.13% di tahun 2016. Proyeksi tersebut dapat terlaksana dengan dukungan
perusahaan pembiayaan yang kuat.
Perseroan menerapkan pengendalian internal disemua fungsi yang dijalankan
oleh manajemen dan seluruh karyawan dengan tujuan:
• Agar semua proses operasional menjadi efektif dan efisien;
• Memastikan Perseroan mematuhi ketentuan yang berlaku baik yang
ditetapkan oleh pemerintah maupun internal Perseroan setelah
diterapkan kebijaksanaan tentang uang muka minimum dan
pendaftaran fidusia;
• Untuk mencapai pertumbuhan Perseroan seperti yang diharapkan
Pemegang Saham.
Evaluasi risiko dilakukan setiap tahun untuk semua fungsi operasional dan fungsi
support. Melalui proses ini dapat diketahui potensi risiko di masing-masing fungsi
dan berdasarkan data tersebut ditetapkan mitigasi risiko untuk meminimalkan
dampaknya.
Untuk memastikan konsistensi dan standar kualitas yang sesuai dengan target
Perseroan maka dipastikan bahwa semua fungsi telah memiliki Standar Prosedur
Kerja (SOP) dan selanjutnya menetapkan tugas dan tanggung jawab untuk masing-
masing fungsi. Memastikan bahwa semua peraturan baik dari pemerintah maupun
internal Perseroan sudah terdistribusi dan tersosialisasi ke semua fungsi terkait.
Menetapkan proses monitoring dan reporting yang efektif dan efisien di semua
fungsi untuk memastikan pengendalian internal berjalan sebagaimana mestinya.
Business Prospects
Prospect of automotive industry growth is predicted to increase up to 16.13% in 2016. This projection could be achieved with strong support from finance companies.
The Company implement internal controls in all functions that are managed by management and all employees with following purposes:
Risk assessment is conducted annually for all operational functions and support functions.
This process can identified the potential risks at each function, and based on the findings, risk mitigation can be applied to minimize the impact.
In order to make sure the consistency and quality standards are align with the Company’ s target, it is necessary to ensure all functions already have Standard Operational Procedure (SOP) and to determine the role and responsibilities for each function.
To ensure that all government regulation as well as internal policy were well distributed and socialized to all related functions.
Determined the effective monitoring and reporting process are effectively and efficiently applied to all functions to make sure the internal control system is running properly.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 57
Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar Perkembangan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia tumbuh dengan
pesat dalam beberapa tahun terakhir ini dan di akhir 2013 pasar otomotif nasional
mencetak rekor baru dengan pertumbuhan mencapai 10.98%. Hal ini disebabkan
antara lain karena:
• Kondisi politik yang relatif stabil dan kondusif
• Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara umum membaik
• Meningkatnya kesejahteraan dan daya beli masyarakat
• Kondisi transportasi umum yang belum memadai
• Adanya dukungan dari lembaga pembiayaan
Di tahun 2013, total penjualan mobil nasional mencapai 1.218.900 unit. Adapun
pangsa pasar Toyota mencapai 35.72% dari total penjualan mobil nasional
atau 435.430 unit, sehingga selama lebih dari 5 tahun terakhir Toyota konsisten
memegang market share terbesar otomotif di Indonesia. Pertumbuhan dan prospek
market share Toyota dan industri otomotif di Indonesia dapat dilihat pada grafik
berikut ini:
Marketing Strategy and Market Share
The sales of motor vehicle in Indonesia has grown rapidly in recent years and by the end of 2013 the national automotive market has achieved new record growth of 10.98% due to the following conditions:
• The favorable and stable politic condition • The growth of Indonesia economic condition • The increased of welfare and purchasing power of consumer • The poor condition of oublic transportation • Strong support from the financing institutions
In 2013, total national car sales reached 1,218,900 units. Toyota’ s market share reached
35.72% of total nationally sales or equal to 435,430 units, therefore over the last 5 years Toyota has been consistently become market leader in Indonesia automotive industry. Below is Indonesia’ s growth and prospect of Toyota market share & automotive industry:
2,000,000
1,800,000
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
39.0%
37.7% 35.4%
890,569
36.4% 35.7%
1,218,900
1,098,331
45.00%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
Industri Otomotif
Automotive Market
800,000
600,000
400,000
200,000
488,750
190,706
745,465
281,040
314,879
400,122 435,430
15.00%
10.00%
5.00%
Pasar Toyota
Toyota Market
Pangsa Pasar Toyota di Pasar Otomotif
0 0.00% Market Share Toyota in Automotive Market
2009 2010 2011 2012 2013
Sumber : Toyota Astra Finance (14 Februari 2014)
Source : Toyota Astra Finance (14 February 2014)
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 56
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion & Analysis
Pasar otomotif nasional diperkirakan masih akan terus mencetak rekor yang baru di
tahun yang akan datang. Hal tersebut membuat Toyota membuka pabrik keduanya
di Karawang di tahun 2013. Lebih lanjut Grup Toyota berencana meningkatkan
investasi di Indonesia sampai dengan Rp13 triliun untuk jangka waktu 5 tahun
mendatang dengan membuka 1 pabrik baru di Karawang. Di mana dengan adanya
pembangunan pabrik baru ini, kapasitas produksi Toyota diperkirakan akan semakin
bertambah setelah dibukanya pabrik kedua di Karawang. Selain itu juga adanya
dukungan dari main dealer Toyota untuk mendukung penjualan dengan outlet
sebanyak 250 outlet hingga tahun 2013.
Untuk tahun 2014, kondisi akan semakin menantang namun pasar otomotif
diperkirakan masih akan tumbuh berkisar 5% dari tahun sebelumnya. Peningkatan
ini juga diharapkan akan berlaku untuk pangsa pasar Toyota di tahun 2014. Dengan
adanya peluang yang sangat besar, maka Perseroan juga optimis meningkatkan total
penjualan.
Dengan peningkatan target penjualan yang cukup besar tersebut, Perseroan telah
mempersiapkan strategi-strategi untuk mendukung pencapaian target penjualan
2014. Strategi yang telah dipersiapkan antara lain sebagai berikut:
• Pembukaan cabang baru di area Kalimantan dan Sulawesi.
• Persiapan untuk pembiayaan model-model baru kendaraan Toyota dengan
paket-paket yang kompetitif.
• Pembiayaan kendaraan bekas merek Toyota
• Pembiayaan Toyota Forklift.
• Pembiayaan Syariah.
Dalam rangka mempertahankan pangsa pasar yang sudah tercipta dan menghadapi
persaingan usaha di masa mendatang serta meraih peluang yang ada, Perseroan
memiliki beberapa strategi pemasaran yaitu:
• Membangun komunikasi dua arah yang baik dengan pelanggan melalui
berbagai media teknologi komunikasi seperti contact service, website,
mobile service dan e-touch point sehingga pelanggan lebih mudah dalam
menjangkau Perseroan.
• Menciptakan produk dan paket pembiayaan yang kompetitif, bekerjasama
dengan Distributor dan Dealer Toyota untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
• Menciptakan produk pendukung yang inovatif dan memberikan nilai
tambah lebih guna menghadirkan konsep “one-stop shopping” kepada
pelanggan.
• Memiliki sistem yang handal sehingga proses persetujuan kredit untuk
pembiayaan dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 59
National automotive market is projected to make new record in the coming years. Toyota already opened its second factory in Karawang in 2013. Moreover, Toyota Group set plan to increase the investment in Indonesia up to Rp13 trillion for the next 5 years and open 1 new factory in Karawang. With this increase, Toyota projected production capacity will increase. In addition, Toyota main dealer also support Toyota sales with 250 outlets by 2013.
Automotive market in 2014 will be more challenging, but it is estimated to grow by 5% from previous year. The increasing also expected to apply in Toyota’ s market share in 2014. This enormous opportunity makes the Company optimist to increase total sales target.
With the significant increase of sales target, the Company has several strategies to reach the sales target in 2014. Strategy that has been prepared are as follows:
• New branch opening in Kalimantan and Sulawesi Area. • Preparation to finance new models of Toyota vehicles with competitive new packages. • Toyota used car financing. • Toyota Forklift financing. • Sharia financing
In order to maintain market share and to deal with future business competition, as well as taking any opportunity, the Company has several marketing strategies, as follows:
• Building two-way communication with customer through variety technologies
communication media such as the Company contact service, website, mobile service and e-touch point, so customer can easily communicate with the Company.
• Creating competitive products and financing packages, in collaboration with the distributors and Toyota dealers to meet customer needs.
• Creating innovative supporting products and increase value added in order to introduce the concept of “ one-stop shopping” to the customer.
• Having a realibale system which directly connected to Toyota dealers for faster credit approval process.
Pengaruh Perubahan Peraturan Terhadap Perseroan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011, maka sejak tahun 2013,
pengawasan perusahaan pembiayaan telah beralih dari Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan. Sepanjang tahun
2013 terdapat 2 (dua) peraturan baru yang mengatur hal terkait kegiatan usaha
perusahaan pembiayaan, yaitu diantaranya: Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No.1/POJK.07/2013, tanggal 15 Maret 2013 tentang Perlindungan Konsumen
dan POJK No.4/POJK.05/2013, tanggal 23 Desember 2013 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana
Pensiun, Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan Penjaminan. Kedua POJK tersebut
tidak memberikan pengaruh secara material terhadap kegiatan usaha Perseroan.
Amendments on Regulations:
Impacts to the Company
Based on Law Number 21 year 2011, since 2013, supervisory on finance company shifted
form Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan to Otoritas Jasa Keuangan. During 2013, there were 2 (two) new regulations governed the activity of financing company, among others: Indonesia Financial Services Authority (“ OJK” ) Regulation (POJK) No.1/ POJK.07/2013, dated 15 March 2013 concerning Customer Protection and POJK No.4/ POJK.05/2013 dated 23 December 2013 concerning Fit and Proper Test for Main Party of Insurance Company, Pension Fund, Finance Company and Security Company . These new regulations had no material effect on the Company’ s business activity.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 58
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion & Analysis
Kejadian Sesudah Tanggal Neraca Penerbitan Obligasi PT Toyota Astra Financial Services Dollar AS -
Seri Pertama (“Shogun Bonds”)
Pada tanggal 4 Februari 2014, Perseroan menerbitkan Shogun Bonds PT Toyota Astra
Financial Services Dollar AS Seri Pertama dengan jumlah pokok sebesar Dollar AS
50.000.000 yang dijamin sepenuhnya oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation,
Singapore Branch. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan dengan tingkat suku
bunga sebesar 9,89% per tahun. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh
pada saat jatuh tempo pada tanggal 3 Februari 2017. Perseroan sudah melakukan
lindung nilai atas obligasi yang diterbitkan dalam mata uang asing.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial
Services (“Obligasi Berkelanjutan I”)
Pada tanggal 29 Januari 2014, Perseroan telah menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dalam rangka Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services dengan
Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2014 dengan jumlah pokok obligasi sebesar
Rp600 miliar.
Penawaran umum obligasi diatas telah mendapatkan persetujuan dari Dewan
Komisaris Perseroan berdasarkan Surat No. 027/CommApp/Leg/X/2013 tanggal 1
November 2013.
Obligasi Berkelanjutan I telah dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) berdasarkan Surat Keputusan No. S-65/D.04/2014 pada tanggal 6 Februari
2014.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati,
S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 7 Februari 2014, Nomor 2 yang telah diterima dan
dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat tanggal 6 Maret 2014
No. AHU-AH.01.10-09100, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah
sebagai berikut:
Subsequent Events
Issuance of PT Toyota Astra Financial Services US Dollar Bonds -
First Serie (“Shogun Bonds”)
On 4 February 2014, the Company issued PT Toyota Astra Financial Services US Dollar Bonds - First Serie with total principal of US Dollar 50,000,000 which is fully guaranteed by Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch. Interest is paid on quarterly basis with interest rate 9.89% per annum. Bond principal will be paid in full on due date on 3 February 2017. The Company has hedged the bonds issued in foreign currency.
Public Offering of Continuance Bond I Toyota Astra Financial Services
(”Obligasi Berkelanjutan I”)
On 29 January 2014, the Company submitted a Registration Letter to the Indonesia Financial Services Authority (“ OJK” ) in relation to the Public Offering of Continuance Bond I Toyota Astra Financial Services with Fixed Interest Rate Phase I Year 2014 with total principal of Rp600 billion.
The bond’ s public offering above has been approved by the Board of Commissioners of the
Company based on Letter No.027/CommApp/Leg/X/2013 dated 1 November 2013.
Continuance Bond I has became effective based on the Indonesia Financial Services Authority
(“ OJK” ) Decision Letter No. S-65/D.04/2014 dated 6 February 2014.
Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 7 February 2014, Number 2, which had been accepted and registered in database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia based on Letter dated 6 March 2014 No. AHU-AH.01.10-09100, composition of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company are as follows:
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis 61
Jabatan Nama/Name Position
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Mr. Buntoro Muljono
Mr. Naoki Tokuhisa*
Mr. Kurnadi Tandudjaja
Mr. Tetsuo Higuchi
Mr. Yoshimasa Ishii
Mr. Gunawan Geniusahardja
Mr. Yasuhiro Yomoda
Mr. Johnny Darmawan Danusasmita
Mr. Harry Wiguna
President Director
Vice President Director
Director
Director
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014/
Up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders year 2014.
Naoki Tokuhisa
Memulai karirnya sebagai Treasury Administration Division di Daiwa Bank (1990
- 2000); lalu bergabung dengan BMW Japan Finance Corporation sebagai Senior
Treasurer (2000 - 2004); Senior Manager Sanyo Electric Credit Co. Ltd (2004 - 2007);
dan Vice President Toyota Financial Services Corporation (2007 - 2010).
Memperoleh gelar ‘Bachelor in Economics’ dari Seikei University pada tahun 1990.
Naoki Tokuhisa
He started his career as Treasury Administration Division in Daiwa Bank (1990 - 2000); and joined as Senior Treasurer of BMW Japan Finance Corporation (2000 - 2004); Senior Manager of Sanyo Electric Credit Co. Ltd (2004 - 2007); and Vice President of Toyota Financial Services Corporation (2007 - 2010).
He graduated as a Bachelor of Economics from Seikei University in 1990.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 60
61
Data Perseroan Company Data
I. Struktur Organisasi 63
Organisation Structure II. Informasi Perseroan 64
Company Information
III. Profil Dewan Komisaris 65
Board of Commissioners’ Profile
IV. Profil Direksi 67
Board of Directors’ Profile
V. Jaringan Operasional 69
Operational Networks
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 62
63
63 I. Struktur Organisasi
Organisation Structure
Board of Commissioners
President Commissioner
Yoshimasa Ishii
Audit Committee Sharia Supervisory Board
Chairman
Harry Wiguna
Members
Vice President Commissioner
Gunawan Geniusahardja
Chairman
Hasanudin
Members
1. Candelario Tambis
2. Lindawati Gani
Commissioner
Yasuhiro Yomoda Commissioner
Johnny Darmawan Danusasmita 1. Basri Bermanda
2. Siti Ma’rifah
Independent Commissioner
Harry Wiguna
Board of Directors
President Director
Buntoro Muljono
Vice President Director
Naoki Tokuhisa
Corporate Legal
& Secretary
Corporate
Internal Audit
Corporate Planning
& Improvement
Human Resources
Director
Buntoro Muljono
Finance & Administration Director
Tetsuo Higuchi
Marketing & Operation Director
Kurnadi Tandudjaja
Human
Resources
Risk
Management Finance IT & GA Marketing
Operation
Area 1
Operation
Area 2
Operation
Area 3
Operation
Bussiness
Development
Sharia Business
Unit (UUS)
Board of Commissioners Audit Commitee Corporate Function Board of Directors Division Sharia
II. Informasi Perseroan Company Information
Dewan Komisaris . The Board of Commissioners
Presiden Komisaris : Yoshimasa Ishii
President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris : Gunawan Geniusahardja
Vice President Commissioner
Komisaris : Yasuhiro Yomoda
Commissioner
Komisaris : Johnny Darmawan Danusasmita
Commissioner
Komisaris Independen : Harry Wiguna
Independent Commissioner
Direksi . The Board of Directors
Presiden Direktur : Buntoro Muljono
President Director
Wakil Presiden Direktur : Kazuo Noda*
Vice President Director
Direktur : Kurnadi Tandudjaja
Director
Direktur : Tetsuo Higuchi
Director
* Digantikan oleh Naoki Tokuhisa efektif per 6 Februari 2014 / Replaced by Naoki Tokuhisa effective as of 6 February 2014
Komite Audit . Audit Committee
Ketua/ Chairman : Harry Wiguna
Anggota/ Member : 1. Candelario Tambis
2. Lindawati Gani
Sekretaris Perusahaan : Cokro Vera
Corporate Secretary [email protected]
Alamat Perusahaan : Gedung Mega Plaza, Lantai 8 / Mega Plaza Building, 8th Floor
Registered Office Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C-3, Jakarta 12920
Tel. (62-21) 5789 8999 | Fax. (62-21) 521 2920
Homepage: www.tafinance.com
Email: [email protected]
Auditor Independen/ Independent Auditor :
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global
PricewaterhouseCoopers / a member firm of PricewaterhouseCoopers global network )
Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940
Tel. (62-21) 521 2901 | Fax. (62-21) 5290 5555
Homepage: www.pwc.com/id
Perusahaan Pemeringkat/ Rating Company :
PT Fitch Ratings Indonesia
Prudential Tower Indonesia 20 Fl, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Panin Tower - Senayan City, 17th Fl, Jl. Asia Afrika Lot. 19 - Jakarta 10270
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 64
65 III. Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
Yoshimasa Ishii Warga Negara Jepang | Japan Citizenship Presiden Komisaris | President Commissioner
Gunawan Geniusahardja Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Wakil Presiden Komisaris | Vice President Commissioner
Menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak
tahun 2013.
Bergabung dengan Grup Toyota sejak 1976
dan pernah menjabat berbagai jabatan di
Toyota Motor Corporation (1976 - 2001);
Managing Officer Toyota Motor Europe (2001-
2005); Senior Managing Officer Toyota Motor
Corporation (2005 - 2010); Senior Managing
Officer Toyota Motor Corporation (2010 -
2013).
Saat ini menjabat sebagai President & CEO
Toyota Financial Services Corporation (2013–
sekarang).
Memperoleh gelar ‘Bachelor in Commerce
and Management’ dari Hitotsubashi University
pada tahun 1976.
Has been President Commissioner of the Company since 2013.
Joined with Toyota Group since 1976 and has assumed various positions in Toyota Motor Corporation (1976 - 2001); Managing Officer of Toyota Motor Europe (2001 - 2005); Senior Managing Officer of Toyota Motor Corporation (2005 - 2010), Senior Managing Officer of Toyota Motor Corporation (2010 - 2013).
Currently holds the position as President & CEO of Toyota Financial Services Corporation (2013 – now).
He graduated as Bachelor of Commerce and
Management from Hitotsubashi University in 1976.
Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris
Perseroan sejak tahun 2010.
Bergabung dengan Grup Astra sejak 1981 dan
pernah menjabat berbagai jabatan di Astra
Group, antara lain: Kepala Departemen Parts di
Astra Motor Sales, Chief Executive Isuzu Sales
Operation dan Daihatsu Sales Operation, dan
Direktur PT Astra Daihatsu Motor.
Saat ini menjabat antara lain sebagai: Direktur
PT Astra International Tbk dan Presiden
Direktur PT Sedaya Multi Investama. Presiden
Komisaris PT Federal International Finance,
PT Astra Sedaya Finance dan PT Asuransi Astra
Buana. Wakil Komisaris Utama PT Bank
Permata Tbk, Komisaris PT Astra Agro Lestari
Tbk, PT Toyota Astra Motor dan PT Astra
Graphia Tbk. Memperoleh gelar Sarjana Teknik
(Insinyur) jurusan Teknik Mesin dari Universitas
Kristen Indonesia pada tahun 1981.
Has been Vice President Commissioner of the
Company since 2010. Joined with Astra Group Companies since 1981 and has assumed various positions, among others: Parts Department Head of Astra Motor Sales, Chief Executive of Isuzu Sales Operation and Daihatsu Sales Operation, and Director of PT Astra Daihatsu Motor; Currently holds the position as Director of PT Astra International Tbk and President Director of PT Sedaya Multi Investama. President Commissioner of PT Federal International Finance, PT Astra Sedaya Finance, and PT Asuransi Astra Buana. Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk. Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk , PT Toyota Astra Motor and PT Astra Graphia Tbk .
He graduated as a Bachelor of Engineering from
Universitas Kristen Indonesia in 1981.
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Harry Wiguna Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship
Yasuhiro Yomoda Warga Negara Jepang | Japan Citizenship
Johnny Darmawan Danusasmita Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship
Komisaris Indipenden | Independent Commissioner Komisaris | Commissioner Komisaris | Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Independen
Perseroan sejak Desember 2011. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak
tahun 2012. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak
tahun 2008.
Memulai karirnya sebagai Treasury Manager di
PT BT Lippo Leasing (1981 - 1989); Direktur PT
Bina Tatalaksana Pacific (1989 - 1991), PT Prima
Sekuritas Indonesia (1991 - 1995); Direktur
Utama PT Sinarmas Sekuritas (1995 - 1999),
Direktur Trading and Listing PT Bursa Efek
Jakarta (1999 - 2002); Direktur Pencatatan PT
Bursa Efek Jakarta (2002 - 2005); Komisaris PT
Danareksa Finance (2005 - 2009), PT Danareksa
Investment Management (2005 - 2008) dan
PT Danareksa Sekuritas (2008 - 2009); Direktur
Eksekutif PT Danareksa (Persero) (2005 - 2009);
Komisaris Independen PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (2007 - 2010).
Saat ini menjabat antara lain sebagai: Direktur
Utama PT Eagle Capital (2009 - sekarang);
Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (2010 – 2013); Komisaris Independen
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (2010 –
sekarang); Komisaris Independen PT Golden
Eagle Energy Tbk (2011 – sekarang); Anggota
Komite Audit PT Astra International Tbk (2012 - sekarang).
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi dari Universitas Indonesia pada
tahun 1981.
Become Independent Commissioner of the
Company since December 2011. Started his carrier as Treasury Manager of PT BT Lippo Leasing (1981 - 1989); Director of PT Bina Tatalaksana Pacific (1989 - 1991), PT Prima Sekuritas Indonesia (1991 - 1995); President Director of PT Sinarmas Sekuritas (1995 - 1999); Director of Trading and Listing of PT Bursa Efek Jakarta (1999 - 2002); Director of Listing of PT Bursa Efek Jakarta (2002 - 2005); Commissioner of PT Danareksa Finance (2005 - 2009), PT Danareksa Investment Management (2005 - 2008), and PT Danareksa Sekuritas (2008 - 2009); Executive Director of PT Danareksa (Persero) (2005 - 2009); and Independent Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007 - 2010).
Currently holds the position as: President Director of PT Eagle Capital (2009 - now); President Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2010 – 2013); Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (2010 – now); Independent Commissioner of PT Golden Eagle Energy Tbk (2011 – now); member of Audit Committee PT Astra International Tbk (2012 - now).
Bergabung dengan Toyota Group sejak 1978
dan pernah menjabat berbagai jabatan di
Toyota Group sebagai berikut: Domestic Sales
Division Head Toyota Motor Corporation (1978
- 1983); Manager Toyota Motor Corporation
(1983 - 1999); Executive Managing Director
Toyota Motor Thailand (2000 - 2002); General
Manager Toyota Motor Corporation (2003 - 2011).
Saat ini menjabat sebagai Senior Vice President
di Toyota Financial Services Corporation (2012
- sekarang).
Memperoleh gelar ‘Bachelor in Sociology’ dari
Hitotsubashi University pada tahun 1978.
Has been Commissioner of the Company since
2012.
Joined with Toyota Group since 1978 and has assumed various positions in Toyota Group, as follows: Domestic Sales Division Head of Toyota Motor Corporation (1978 - 1983); Manager of Toyota Motor Corporation Manager (1983 - 1999); Executive Managing Director of Toyota Motor Thailand (2000 - 2002); General Manager of Toyota Motor Corporation (2003 - 2011).
Currently holds the position as Senior Vice President of Toyota Financial Services Corporation (2012 - now).
He graduated as Bachelor of Sociology from
Hitotsubashi University in 1978.
Memulai karirnya di PricewaterhouseCooper
sebagai Senior Auditor (1975 - 1982) dan
bergabung dengan Astra Group dengan
jabatan sebagai Chief Executive di Toyota Sales
Operation (2000 - 2002).
Saat ini menjabat antara lain sebagai: Presiden
Komisaris PT Astra Otoparts (2010 - sekarang);
Komisaris PT Intertel (2006 - sekarang), PT
Astratel (2006 – sekarang), PT Suryaraya
Prawira (2006 - sekarang), PT Brahmayasa
Bahtera (2006 - sekarang), PT Serasi Auto Raya
(2008 – sekarang) dan Bursa Efek Indonesia
(2008 - sekarang); Presiden Direktur PT Toyota
Astra Motor (2002 – sekarang); Wakil Presiden
Direktur PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia (2003 – sekarang); Direktur PT Astra
International Tbk (2005 - sekarang); Wakil
Ketua GAIKINDO (2007 - sekarang); Anggota
Dewan Konsultatif Standard Akuntansi
Keuangan IAI (2007 - sekarang); Ketua Komite
Tetap di Kamar Dagang Indonesia (KADIN)
(2010 - sekarang); Ketua Bidang Industri di
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) (2011
- sekarang).
Has been Commissioner of the Company since
2008
Started his carrier as Senior Auditor of PricewaterhouseCooper (1975 - 1982) and joined with Astra Group as Chief Executive of Toyota Sales Operation (2000 - 2002).
Currently holds various positions as follows: as President Commissioner of PT Astra Otoparts (2010 - now); Commissioner of PT Intertel (2006 - now), PT Astratel (2006 – now), PT Suryaraya Prawira (2006 - now), PT Brahmayasa Bahtera (2006 - now), PT Serasi Auto Raya (2008 – now) dan Bursa Efek Indonesia (2008 - now); President Director of PT Toyota Astra Motor (2002 – now); Vice President Director of PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (2003 – now); Director of PT Astra International Tbk (2005 - sekarang); Vice Chairman of GAIKINDO (2007 - now); Member of Financial Accountant Standard Consultative Board of IAI (2007 - now); Chairman of Permanent Committee in Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN) (2010 – now); Chairman of Industrial in APINDO (2011 – now).
He graduated as Bachelor of Economic majoring
Accounting from University of Indonesia in 1981.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 66
67 IV. Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Buntoro Muljono Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Presiden Direktur | President Director
Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun
2006.
Bergabung dengan Grup Astra di PT United Tractors
sebagai Management Trainee (1981 - 1983) dan Marketing
Inventory Control (1983 - 1985); serta pernah menjabat
berbagai jabatan di Astra Group, antara lain: General
Manager PT Pandu Dayatama Patria (1985 - 1993); Direktur
PT United Tractors Pandu Engineering (1993 - 1997);
Corporate Finance General Manager PT United Tractors
Tbk (1993 - 1999); Komisaris PT United Tractors Pandu
Dayatama Patria (1999 - 2006); Direktur UT Heavy Industry
(s) Pte Ltd (1997 - 2006), PT Berau Coal (1999 - 2002), PT
United Tractors Tbk (1999 - 2006); Wakil Presiden Direktur
PT Berau Coal (2003 - 2004).
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro (1980) dan
Sarjana Ekonomi (1986) dari Universitas Indonesia.
Has been President Director of the Company since 2006.
He joined Astra Group in PT United Tractors as Management Trainee (1981 - 1983) and Marketing Inventory Control (1983 - 1985); and has assumed various positions in General Manager of PT Pandu Dayatama Patria (1985 - 1993); Director PT United Tractors Pandu Engineering (1993 - 1997); Corporate Finance General Manager of PT United Tractors Tbk (1993 - 1999); Commissioner of PT United Tractors Pandu Dayatama Patria (1999 - 2006); Director UT Heavy Industry (s) Pte Ltd (1997 - 2006), PT Berau Coal (1999 - 2002), PT United Tractors Tbk (1999 - 2006); Vice President Director of PT Berau Coal (2003 - 2004).
He graduated from Faculty of Electro Engineering (1980) and
Faculty of Economy (1986) of University of Indonesia.
Kazuo Noda Warga Negara Jepang | Japan Citizenship Wakil Presiden Direktur | Vice President Director
Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak
tahun 2011.
Memulai karirnya sebagai Treasury Administration Division
di Daiwa Bank (1990 - 2000); lalu bergabung dengan BMW
Japan Finance Corporation Japan sebagai Senior Treasurer
(2000 - 2004); Senior Manager Sanyo Electric Credit Co. Ltd
Japan (2004 - 2007); dan Vice President Toyota Financial
Services Corporation Japan (2007 - 2010).
Memperoleh gelar Bachelor in Economics dari University
of Seikei pada tahun 1990
Has been Vice President Director of the Company since 2011. He started his career as Treasury Administration Division in Daiwa
Bank (1990 - 2000); and joined as Senior Treasurer of BMW Japan Finance Corporation Japan (2000 - 2004); Senior Manager of Sanyo Electric Credit Co. Ltd Japan (2004 - 2007); and Vice President of Toyota Financial Services Corporation Japan (2007 - 2010). He graduated as a Bachelor of Economics from University of Seikei in 1990.
Profil Direksi | Board of Directors’ Profile
Kurnadi Tandudjaja Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Direktur Pemasaran & Operasional | Marketing & Operational Director
Tetsuo Higuchi Warga Negara Jepang | Japan Citizenship Direktur Keuangan & Administrasi | Finance & Administration Director
Menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Operasional
Perseroan sejak tahun 2006.
Bergabung dengan Grup Astra di PT Astra International
Tbk sebagai Salesman (1988 - 1989); Supervisor (1989
- 1991); Branch Manager (1991 - 2000); dan Deputy
Operation Manager (2000 - 2002); Operation Manager
(2002 - 2006).
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen
Pemasaran dari Universitas Indonusa Esa Unggul pada
tahun 2003.
Has been Marketing and Operational Director of the Company since 2006.
Joined in Astra Group as Salesman of PT Astra International (1988 - 1989); Supervisor (1989 - 1991); Branch Manager (1991 - 2000); Deputy Operation Manager (2000 - 2002); and Operation Manager (2002 - 2006).
He graduated as Bachelor of Economic majoring Management from Indonusa Esa Unggul University in 2003.
Menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi
Perseroan sejak tahun 2010.
Memulai karirnya sebagai karyawan di The Fuji Bank Ltd
(1995 - 2002); lalu bergabung dengan The Mizuho Bank
Ltd dengan jabatan terakhir sebagai Manager Derivatives
and Foreign Exchange Division (2002 - 2006); dan Manager
Corporate Planning Group Toyota Financial Services
Corporation (2006 - 2009).
Memperoleh gelar ‘Master of Business Administration’ dari
Hitotsubashi University pada tahun 2006.
Has been Finance and Administration Director of the Company since 2010.
Started his carrier as employee of The Fuji Bank Ltd (1995 - 2002); then joined with The Mizuho Bank, Ltd. with last position as Manager of Derivatives and Foreign Exchange Division (2002 - 2006); and Manager of Corporate Planning Group of Toyota Financial Services Corporation (2006 - 2009). He graduated as Master of Business Administration from
Hitotsubashi University in 2006.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 68
V. Jaringan Operasional Operational Networks 69
1. Balikpapan
Balikpapan Super Block, Blok E No.17
Jl. Jend. Sudirman
Staal Kuda - Balikpapan 76114
8. Cirebon
Ruko Tuparev Superblok Sutan Raja,
Blok C No.1
Jl. Tuparev No. 83
Desa Sutawinangun, Kec. Kedawung
Cirebon 45131
2.
Bandung
Jl. BKR No. 118
Bandung 40254
9. Denpasar
Komplek Pertokoan Kav. 2
Jl. Gatot Soebroto Barat
Denpasar 80116
3.
Banjarmasin
Gedung Asuransi Astra Buana
Jl. A. Yani, KM.3,5, No. 66
Banjarmasin - Kalimantan Selatan 70369
14.
DKI Jakarta - Kelapa Gading
Komplek Kirana Boutique Office
Blok E-1 No. 5
Jl. Boulevard Raya No.1, Kelapa Gading
Jakarta 14240
4.
Batam
KepriMall No.47
Jl. Jend. Sudirman, Simpang Kabil
13.
DKI Jakarta Mangga Dua
Komplek Mangga Dua Square Blok F3-F5
Jakarta 14420
Sukajadi, Batam 29463
5.
Bekasi
Bekasi Square No. 69
Jl. Ahmad Yani
Pekayon - Bekasi Selatan 17148
12.
DKI Jakarta Mega Plaza
Gedung Mega Plaza, Lantai Dasar
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-3
Jakarta 12920
6.
Bengkulu
Jl. S. Parman No. 18 B
Kelurahan Tanah Patah
Bengkulu 38224
11.
DKI Jakarta Pondok Indah
Plaza Pondok Indah 5 Blok D No.7
Jl. Margaguna Raya
Jakarta 12310
7.
Bogor
Jl. Pajajaran No. 84, Ruko IX
Bogor 16143
10.
Duri
Jl. Jenderal Sudirman No.72E
Duri - Sumatera 28884
Jaringan Operasional | Operational Network
15. Jambi
Gd. Asuransi Astra Buana, Blok C No.11
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro
Sipin – Jambi 36135
16. Jember
Ruko Gajah Mada Square Blok A-12
Jl. Gajah Mada 301
Jember 68133
17. Karawang
Ruko Grand Plaza unit No.7
Jl. Galuh Mas Raya
Karawang Barat 41311
18. Kediri
Ruko Hayam Wuruk Trade Centre Blok D-2
Jl. Hayam Wuruk
Kediri 64121
19. Lampung
Komplek Ruko
Jl. Jenderal Sudirman 66A
Enggal - Bandar Lampung 35118
20. Malang
Jl. Letjen Sutoyo No.3A
Malang 65141
21. Medan
Jl. Sultan Iskandar Muda No.15B
Medan Baru
Medan 20154
22. Padang
Gd. Asuransi Astra Buana
Jl. Rasuna Said No. 83, Padang Baru
Padang 25114
23. Palembang
Gd. Asuransi Astra Buana
Jl. Veteran No. 2
Palembang 30113
24. Pekanbaru
Sudirman City Square Blok A6
Jl. Jend. Sudirman Tangkerang Selatan
Pekanbaru 28282
25. Samarinda
Ruko Mall Lembuswana Blok D No.20
Jl. S. Parman
Samarinda 75123
26. Surabaya
Jl. Diponegoro No. 182
Surabaya 60264
27. Tangerang
Tang City Business Park Blok E No.7
Jl. Jend. Sudirman No.1
Babakan - Tangerang 15117
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 70
71 Pernyataan Dewan Komisaris & Direksi Board of Commissioners & Directors’ Statement
Dewan Komisaris dan Direksi PT Toyota Astra Financial Services bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang ditandatangani pada
tanggal 7 Maret 2014.
The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Toyota Astra Financial
Services are fully responsible for the content of this Annual Report that was signed on
7 March 2014.
Komisaris Board of Commissioners
Yoshimasa Ishii Presiden Komisaris
President Commissioner
Gunawan Geniusahardja Wakil Presiden Komisaris
Vice President Commissioner
Yasuhiro Yomoda Komisaris
Commissioner
Johnny Darmawan Danusasmita Komisaris
Commissioner
Harry Wiguna Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direktur Board of Directors
Buntoro Muljono Presiden Direktur
President Director
Naoki Tokuhisa Wakil Presiden Direktur
Vice President Director
Kurnadi Tandudjaja
Direktur
Director
Tetsuo Higuchi Direktur Director
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 72