02.12.0029_Juniar_Reviananda_%2B_02.12.0034_Dianing_Prasodjo.pdf

176
TUGAS AKHIR KAJIAN KAPASITAS KALI (SUNGAI) WULAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU HEC-RAS 4.0 Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Disusun Oleh : Juniar Reviananda Dianing Prasodjo NIM : 02.12.0029 NIM : 02.12.0034 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2008

Transcript of 02.12.0029_Juniar_Reviananda_%2B_02.12.0034_Dianing_Prasodjo.pdf

  • TUGAS AKHIR

    KAJIAN KAPASITAS KALI (SUNGAI) WULAN

    DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU

    HEC-RAS 4.0

    Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

    Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

    Disusun Oleh :

    Juniar Reviananda Dianing Prasodjo

    NIM : 02.12.0029 NIM : 02.12.0034

    FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

    SEMARANG

    2008

  • PENGESAHAN

    Tugas Akhir / Skripsi Sarjana Strata Satu ( S 1 )

    KAJIAN KAPASITAS KALI (SUNGAI) WULAN

    DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU

    HEC-RAS 4.0

    Disusun Oleh :

    Juniar Reviananda Dianing Prasodjo

    NIM : 02.12.0029 NIM : 02.12.0034

    Telah di periksa dan di setujui

    Semarang, Februari 2008

    Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

    Ir. Budi Santosa, MT Cuk Sunaryono,ST,MT

    Disahkan oleh :

    Dekan Fakultas Teknik

    Program Studi Teknik Sipil

    Dr. Rr. M.I. Retno Susilorini, S.T., M.T

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR TABEL viii BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1 Latar Belakang 1 1.2 Permasalahan 2 1.3 Tujuan evaluasi 2 1.4 Manfaat evaluasi 3 1.5 Lingkup dan Pembatasan masalah 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

    2.1 Tinjauan Pustaka 6 2.1.1 Aliran Permanen Beraturan 6 2.1.2 Klasifikasi Aliran 7 2.1.3 Perencanaan Tanggul 7 2.1.4 Perencanaan Normalisasi Sungai 8

    2.2 Landasan Teori 8 2.2.1 Pengenalan HEC RAS 8 2.2.2 Perhitungan Penampang Dasar 9 2.2.3 Bagian bagian Cross Section untuk Perhitungan

    Conveyance 10 2.2.4 Nilai Manning Komposit untuk Saluran Utama 11 2.2.5 Tinggi Energi Kinetik Rata rata 12 2.2.6 Prosedur Perhitungan 14 2.2.7 Kedalaman Kritis 15 2.2.8 Debit Banjir Tahunan 15

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    v

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 3.1 Pengumpulan Data-data sekunder 21 3.2 Perhitungan Q Rencana 21 3.3 Input Data Kali (sungai) Wulan ke HEC-RAS 21 3.4 Run Program Kali (sungai) Wulan 24 3.5 Memeriksa Kapasitas Tampungan 25 3.6 Penanggulangan Banjir dengan HEC-RAS 25 3.7 Mengambil Kesimpulan 25 3.8 Bagan Alir 26

    BAB IV PEMBAHASAN 27

    4.1 Evaluasi Kapasitas Penampang Sungai Kaliwulan 27 4.1.1 Input Data 28 4.1.2 Karakteristik Sebaran 29 4.1.3 Analisa Frekuensi 31 4.1.3.1 Metode Gembel 32 4.1.3.2 Metode Log Person III 35 4.1.4 Hasil Output 40

    4.2 Upaya Penanggulangan Banjir 66 4.2.1 Pemberian Tanggul 66

    4.2.1.1 Dasar Perencanaan Pemberian Tanggul 66 4.2.2 Pekerjaan Normalisasi 91

    4.2.2.1 Dasar Perencanaan Normalisasi 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 116

    5.1 Kesimpulan 116 5.2 Saran 126

    DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Foto Udara Kali Wulan (Sumber: Google) 4 Gambar 1.2 Skema Kali (sungai) Wulan 5 Gambar 2.1 Persamaan rumus Energi 9 Gambar 2.2 jarak cross section untuk overbank kiri, tengah dan kanan 10 Gambar 2.3 Metode Pembagian Hantaran HEC-RAS 11 Gambar 2.4 Penentuan Kemiringan Bantaran untuk nilai manning

    komposit 12 Gambar 2.5 Contoh cara mendapatkan Energi Utama 13 Gambar 3.1 Tampilan HEC-RAS 22 Gambar 3.2 Tampilan Input New Project 22 Gambar 3.3 Tampilan Unit System 22 Gambar 3.4 Tampilan Geometric Data 23 Gambar 3.5 Tampilan cross section data 23 Gambar 3.6 Tampilan steady flow data 24 Gambar 3.7 Tampilan Boundary Conditions 24 Gambar 3.8 Tampilan Analysis Steady Flow Data 24 Gambar 4.1 Penampang Kaliwulan 27 Gambar 4.2 Penampang Kaliwulan di hulu 28 Gambar 4.3 Sample penampang hulu sungai Q 20 48 Gambar 4.4 Sample penampang tengah sungai Q 20 48 Gambar 4.5 Sample penampang hilir sungai Q 20 49 Gambar 4.6 Gambar profil memanjang sungai Q 20 49 Gambar 4.7 Sample penampang hulu sungai Q 50 56 Gambar 4.8 Sample penampang tengah sungai Q 50 56 Gambar 4.9 Sample penampang hilir sungai Q 50 57 Gambar 4.10 Gambar profil memanjang sungai Q 50 57 Gambar 4.11 Sample penampang hulu Q 100 64 Gambar 4.12 Sample penampang tengah sungai Q 100 64 Gambar 4.13 Sample penampang hilir sungai Q 100 65 Gambar 4.14 Gambar profil memanjang sungai Q 100 65

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    vii

    Gambar 4.15 Sample penampang hulu Q 20 73 Gambar 4.16 Sample penampang tengah Q 20 73 Gambar 4.17 Sample penampang hilir Q 20 74 Gambar 4.18 Gambar profil memanjang sungai Q 20 74 Gambar 4.19 Sample penampang hulu Q 50 81 Gambar 4.20 Sample penampang tengah Q 50 81 Gambar 4.21 Sample penampang hilir Q 50 82 Gambar 4.22 Gambar profil memanjang sungai Q 50 82 Gambar 4.23 Sample penampang hulu Q 100 89 Gambar 4.24 Sample penampang tengah Q 100 89 Gambar 4.25 Sample penampang hilir Q 100 90 Gambar 4.26 Gambar profil memanjang sungai Q 100 90 Gambar 4.27 Sample penampang hulu Q20 98 Gambar 4.28 Sample penampang tengah Q20 98 Gambar 4.29 Sample penampang hilir Q20 99 Gambar 4.30 Gambar profil memanjang sungai Q 20 99 Gambar 4.31 Sample penampang hulu Q50 106 Gambar 4.32 Sample penampang tengah Q50 106 Gambar 4.33 Sample penampang hilir Q50 107 Gambar 4.34 Gambar profil memanjang sungai Q 50 107 Gambar 4.35 Sample penampang hulu Q100 114 Gambar 4.36 Sample penampang tengah Q100 114 Gambar 4.37 Sample penampang hilir Q100 115 Gambar 4.38 Gambar profil memanjang sungai Q 100 115

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    viii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Tabel Angka Manning yang Digunakan 16 Tabel 4.1 Tabel Debit Bendung Klambu dan Godong 29 Tabel 4.2 Tabel Analisis Distribusi Frekiensi Metode Gumbel 31 Tabel 4.3 Tabel Debit rencana tahunan 33 Tabel 4.4 Tabel Analisis Distribusi Frekiensi Metode Log Person III 35 Tabel 4.5 Tabel Debit rencana tahunan 37 Tabel 4.6 Tabel Chi-Kuadrat 38 Tabel 4.7 Tabel Hasil analisis KaliWulan Q 20 42 Tabel 4.8 Tabel Hasil analisis KaliWulan Q 50 50 Tabel 4.9 Tabel Hasil analisis KaliWulan Q 100 58 Tabel 4.10 Tabel Hasil analisis KaliWulan setelah di tanggul Q 20 67 Tabel 4.11 Tabel Hasil analisis KaliWulan setelah di tanggul Q 50 75 Tabel 4.12 Tabel Hasil analisis KaliWulan setelah di tanggul Q 100 83 Tabel 4.13 Tabel Hasil analisis KaliWulan setelah normalisasi Q 20 92 Tabel 4.14 Tabel Hasil analisis KaliWulan setelah normalisasi Q 50 100 Tabel 4.15 Tabel Hasil analisis KaliWulan setelah normalisasi Q 100 108

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 1 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa

    wilayah Jawa Tengah dalam kurun waktu 2002 - 2006 dirasakan semakin

    meningkat, baik frekuensi kejadiannya maupun korban serta akibat yang

    ditimbulkannya. Akibat bencana alam banjir tersebut menyebabkan

    kerusakan yang terjadi pada prasarana dan sarana sumber daya air meliputi

    bobolnya tanggul, longsornya tebing dan banjir yang menggenangi

    permukiman, lahan pertanian dan fasilitas umum serta kerusakan -

    kerusakan yang menyebabkan gagal panen. Kerusakan-kerusakan tersebut

    menyebabkan kerugian yang meluas, karena dapat mengancam kondisi

    pangan masyarakat dan wilayah serta kondisi sosial ekonomi masyarakat

    terhadap pertumbuhan ekonomi.

    Kali Wulan merupakan salah satu muara dari sistem Sungai

    Serang-Lusi. Setelah pertemuan Sungai Serang dengan Sungai Lusi, ada

    bangunan pengatur banjir yaitu Pintu Wilalung yang membagi debit banjir

    ke arah Kali Wulan dan ke arah Sungai Juana. Oleh karenanya,

    permasalahan di Kali Wulan juga sangat terkait dengan pengoperasian

    bangunan-bangunan sungai yang ada di sekitarnya, khususnya dengan

    pengoperasian pintu pembagi banjir Wilalung.

    Pada arah Kali Wulan, terdapat jembatan jalan raya Karanganyar,

    jembatan Mijen, dan Jembatan di Bungo. Pada jembatan-jembatan ini terjadi

    penyempitan alur sungai. Pada wilayah Kali Wulan, sebenarnya merupakan

    alur sungai yang sudah terdapat tanggul-tanggul sungai. Akan tetapi, pada

    beberapa tahun terakhir, permasalahan yang sering terjadi adalah

    sedimentasi pada alur sungai yang menyebabkan pengurangan kapasitas

    sungai, banjir yang melimpas ke daerah kanan-kiri tanggul, erosi tebing.

  • 2 Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    Mengingat karena daerah sekitar Kali Wulan lebih di dominasi oleh areal

    persawahan dan permukiman penduduk, maka banjir yang terjadi akan

    merugikan daerah persawahan dan permukiman.

    Dalam laporan ini, penulis akan menjelaskan langkah langkah

    yang diperlukan untuk mengantisipasi banjir dengan menggunakan program

    HEC RAS.

    1.2 Permasalahan Penyebab utama bencana banjir adalah ulah manusia seperti

    berkurangnya lahan sebagai daerah resapan air dan menurunnya daya

    dukung lingkungan terhadap kelestarian dan sumber daya air akibat

    perusakan hutan yang tidak terkendali, kurang terpeliharanya bangunan

    pengendali banjir, pengendapan sedimen, sistem drainase yang tidak

    berjalan serta curah hujan yang tinggi.

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan peran serta

    semua pihak terkait dari berbagai sektor secara berkesinambungan

    meliputi sosialisasi ancaman dan sistem peringatan dini, perbaikan debit

    banjir melalui pelebaran alur, pembuatan/perbaikan/peninggian tanggul,

    pengalihan/pembagian debit, penataan tata ruang dan prasarana melalui

    pembangunan waduk, sumur resapan dan reboisasi di daerah hulu dan

    lain-lain.

    1.3 Tujuan evaluasi Maksud dan tujuan evaluasi ini adalah memberikan salah satu

    solusi untuk menangulangi banjir yang sering kali terjadi di sekitar Kali

    Wulan dengan menggunakan alat bantu , yaitu HEC-RAS 4.0

  • 3 Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    1.4 Manfaat evaluasi Manfaat evaluasi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

    atau masukan ide, untuk pemerintah dan masyarakat sekitar khususnya di

    daerah Kali Wulan dan sekitarnya serta analisa rinci terhadap kondisi dan

    permasalahan Kali Wulan.

    1.5 Lingkup dan Pembatasan masalah Kali Wulan merupakan bagian dari sistem Kali Serang-Lusi-

    Juwana. Melalui bendung gerak pengendali banjir Wilalung, aliran dari Kali

    Serang-Lusi-Juwana dikendalikan di Pintu Banjir Wilalung dan sebagian

    dialirkan ke Kali Wulan. Sebagai konsekuensinya, maka aliran di Kali

    Wulan menerima beban debit banjir yang lebih besar dari kapasitas alamnya.

    Selain itu, kondisi angkutan sedimentasi yang cukup besar, menyebabkan

    terjadinya pengendapan di muara Kali Wulan yang semakin lama semakin

    mengurangi kapasitas aluran Kali Wulan. Hal demikian lebih berperan

    meningkatkan terjadinya luapan banjir ke areal sekitarnya.

    Lokasi pelaksanaan pekerjaan ini adalah daerah aliran Kali

    Wulan di Kabupaten Kudus, Demak dan Jepara mulai dari Pintu

    Wilalung sampai ke muara (48,692 km).

  • 4 Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    Gambar 1.1. Citra Satelit Kali Wulan (Sumber: Google)

  • 5 Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    Gambar 1.2 Skema Kali Wulan

    Kali (sungai) Wulan

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Aliran Permanen Beraturan (Steady Uniform Flow)

    (Budi Santosa, 1988 ; www.hec.usace.army.mil/software/hec-

    ras/hecras-features.html)

    Aliran beraturan sebenarnya jarang ditemukan di alam dan hanya

    ditemukan di laboratorium. Penampang saluran alami biasanya berbentuk

    tidak teratur sehingga untuk debit aliran yang tetap tidak didapat garis

    muka air yang sejajar dengan garis dasar saluran.

    Meskipun aliran beraturan jarang didapati di alam, tetapi pada

    analisis aliran secara teoritis dipakai konsep aliran beraturan.

    HEC-RAS dirancang untuk melaksanakan kalkulasi hidrolis satu

    dimensi dalam suatu jaringan alami dan saluran buatan.

    Pemakai akan berhubungan dengan HEC-RAS melalui alat

    penghubung grafis (GUI). Fokus utama dalam desain alat penghubung

    akan dipermudah dengan menggunakan perangkat lunak.

    Alat ini menyediakan fungsi:

    - masukan data dan diedit.

    - analisa hidrolis.

    - Tabel dan gambar dari data input dan output.

    - Laporan hasil.

    HEC-RAS berisi tiga, satu dimensi analisis komponen sungai, yaitu

    1. aliran stationer.

    2. Simulasi aliran.

    3. Analisa kualitas air.

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    7

    Aliran beraturan (steady flow) Komponen dalam sistem

    permodelan dimaksudkan untuk menghitung profil muka air. Sehingga

    dapat diketahui apakah sungai tersebut akan mengalami banjir atau tidak.

    2.1.2 Klasifikasi Aliran

    (Budi Santosa, 1988)

    Berdasar fungsi waktu, aliran dapat dibedakan menjadi:

    a. Aliran permanen (steady flow) apabila kedalaman aliran tidak

    berubah atau konstan sepanjang waktu tertentu.

    b. Aliran tidak permanen (unsteady flow) apabila kedalaman aliran

    berubah sepanjang waktu tertentu.

    Berdasar fungsi ruang, aliran dapat dibedakan menjadi:

    a. Aliran seragam (uniform flow) apabila kedalaman aliran pada

    setiap tampang saluran adalah sama.

    b. Aliran tidak seragam (varied flow) apabila kedalaman aliran

    berubah sepanjang saluran. Aliran ini dapat berupa gradually

    varied flow atau rapidly varied flow. Aliran dapat dikatakan

    sebagai rapidly varied flow apabila kedalaman air berubah secara

    cepat pada jarak yang relatif pendek.

    2.1.3 Perencanaan Tanggul Tanggul adalah talud memanjang yang didirikan kira-kira sejajar

    sungai. Tanggul di sepanjang sungai adalah salah satu bangunan yang

    paling utama dan paling penting dalam usaha melindungi harta benda dan

    kehidupan masyarakat terhadap genangan-genangan yang disebabkan oleh

    banjir dan badai. Tanggul dibangun terutama dengan konstruksi urugan

    tanah, karena tanggul merupakan bangunan menerus yang sangat panjang

    serta membutuhkan bahan urugan yang volumenya sangat besar. Kecuali

    tanah, amatlah sukar untuk memperoleh bahan urugan untuk

    pembangunan tanggul dan bahan tanah dapat diperoleh dari hasil galian di

    kanan kiri trase rencana tanggul atau bahkan dapat diperoleh dari hasil

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    8

    pekerjaan normalisasi sungai. Selain itu tanah merupakan bahan yang

    sangat mudah penggarapannya dan setelah menjadi tanggul sangat mudah

    menyesuaikan diri dengan lapisan tanah pondasi yang mendukungnya,

    serta mudah menyesuaikan dengan kemungkinan penurunan yang tidak

    merata, sehingga perbaikan yang disebabkan oleh penurunan tersebut

    mudah dikerjakan. Selanjutnya tanah merupakan bahan bangunan yang

    stabil dan tidak mudah rusak. Apabila di beberapa tempat terjadi

    kerusakan tanggul, perbaikanya mudah dan cepat menggunakan tanah

    yang tersedia di sekitar lokasi kerusakan.

    2.1.4 Perencanaan Normalisasi Sungai (Suyono Sosrodarsono, 1984)

    Untuk memenuhi kapasitas sungai sesuai debit banjir rencana,

    maka biasanya dilakukan pekerjaan normalisasi. Dalam tahap perncanaan

    kiranya perlu diperhatikan, agar hasil dari pekerjaan normalisasi sungai

    dapat dimanfaatkan sebagai bahan tanggul.

    2.1 Landasan Teori 2.2.1 Pengenalan HEC RAS

    HEC-RAS adalah sebuah sistem software yang didesain untuk

    melakukan berbagai analisis hidrolika. HEC-RAS mampu menampilkan

    perhitungan penampang muka air 1 dimensi untuk aliran dalam saluran

    alami atau buatan. HEC-RAS juga mampu memperhitungkan penampang

    muka air aliran subkritis, superkritis, dan campuran (mixed flow). Sistem

    ini mengandung 3 komponen analisis hidrolik satu dimensi, yaitu

    perhitungan penampang muka air aliran tetap (steady flow), aliran tidak

    tetap (unsteady flow), perhitungan transportasi sedimen. Ketiga komponen

    akan menggunakan tampilan data geometri dan perhitungan geometri dan

    hidrolika. HEC-RAS yang digunakan adalah HEC-RAS versi 4.0

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    9

    2.2.2 Perhitungan Penampang Dasar

    Penampang dasar muka air diperkirakan dari satu cross section ke

    cross section selanjutnya dengan menggunakan persamaan energi dengan

    prosedur iterasi yang disebut metode standard step. Saluran alam misalnya

    sungai, biasanya mempunyai luas tampang yang berubah dan berbentuk

    non prismatis. Kehilangan energi pada saluran tersebut adalah kehilangan

    energi karena gesekan dasar atau karena perubahan bentuk tampang.

    Kehilangan energi tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut :

    ehgVZY

    gVZY ++=++

    22

    211

    11

    222

    22 (2-1)

    Dengan : Y1, Y2 : tinggi tekanan (m)

    Z1, Z2 : tinggi tempat (m)

    g

    Vg

    V2

    ,2

    22

    21 : tinggi kecepatan (m)

    1, 2 : koefisien kecepatan

    he : kehilangan energi (m)

    Gambar 2.1 Persamaan rumus Energi

    Kehilangan tinggi energi terdiri dari 2 bagian yaitu nilai kritis dan

    kehilangan kuat tekan. Berikut ini adalah persamaan rumus kehilangan

    tinggi energi ;

    gV

    gVCSLh fe 22

    211

    222 += (2-2)

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    10

    Dengan:L = panjang reach

    fS = kemiringan gesekan

    C = koefisien kehilangan ekspansi atau kontraksi

    Jarak L dihitung dengan:

    robchlob

    robrobchchloblob

    QQQQLQLQL

    L ++++= (2-3)

    Dengan:

    Llob, Lch, Lrob = jarak cross section untuk overbank kiri, tengah

    dan kanan.

    robchlob QQQ ,, = debit rata rata untuk overbank kiri, tengah dan

    kanan.

    Gambar 2.2 (A)jarak cross section untuk overbank kiri, tengah dan kanan

    (B) gambar potongan penampang sungai

    2.2.3 Bagian bagian Cross Section untuk Perhitungan Conveyance

    Penentuan conveyance total dan koefisien kecepatan untuk cross

    section membutuhkan aliran yang dibagi-bagi menjadi unit-unit yang

    mana kecepatan didistribusikan secara seragam. Pendekatan yang

    digunakan dalam HEC-RAS adalah membagi aliran dalam daerah bantaran

    menggunakan input pembatas kekasaran manning cross section (lokasi

    dimana nilai n berubah) sebagai dasar subdivisi. Conveyance dihitung

    dalam masing masing subdivisi menurut persamaan manning;

    Llob, Lch Lrob

    cross

    cross

    Main channel

    Bantaran kanan

    Bantaran kiri

    ( A ) ( B )

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    11

    (2-4)

    (2-5)

    Dengan: K = hantaran

    n = koefisien kekasaran manning

    A = daerah aliran

    R = jari - jari hidrolis

    Program ini menjumlahkan semua penambahan hantaran dalam

    bantaran untuk mencapai pengaliran sisi kiri dan kanan bantaran. Saluran

    utama hantaran ditaksir sebagai elemen pengaliran tunggal. Conveyance

    total untuk cross section dicapai dengan menjumlahkan 3 subdivisi

    pengaliran (kiri, tengah,kanan).

    Gambar 2.3 Metode Pembagian Hantaran HEC-RAS

    2.2.4 Nilai Manning Komposit untuk Saluran Utama

    Aliran dalam saluran utama tidak dibagi-bagi, kecuali ketika

    koefisien kekasaran berubah dalam daerah saluran HEC-RAS menguji

    subdivisi untuk dapat diaplikasikan terhadap kekasaran dalam bagian

    saluran utama dari sebuah cross section, dan jika tidak mampu, program

    akan menghitung nilai komposit n tunggal untuk semua saluran utama.

    Program menentukan bila saluran utama cross section dapat

    dibagi-bagi, atau bila sebuah nilai komposit saluran utama akan digunakan

    berdasarkan ukuran berikut: jika sebuah sisi miring saluran utama lebih

    curam dari 5H:1V dan saluran utama mempunyai lebih dari 1 nilai n,

    3/2

    2/1

    486,1 ARn

    K

    KSQ f

    ==

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    12

    kekasaran komposit nc akan diperhitungkan. Sisi miring saluran digunakan

    oleh HEC-RAS dibatasi sebagai jarak horizontal antar stasiun nilai n

    berbatasan dengan saluran utama melewati perbedaan elevasi kedua

    stasiun ini (lihat Sl dan Sr Gb 2.3).

    Gambar 2.4 Penentuan Kemiringan Bantaran untuk nilai manning komposit

    Untuk penentuan nc, saluran utama dibagi menjadi N bagian,

    masing masing dengan keliling basah yang diketahui (Pi) dan koefisien

    kekasaran ni.

    ( ) 3/21

    5.1

    =

    =

    P

    nPn

    N

    iii

    c (2-6)

    Dengan: nc = koefisien komposit atau ekuivalen kekasaran.

    P = keliling basah saluran utama

    Pi = keliling basah subdivisi i

    ni = koefisien kekasaran subdivisi i

    2.2.5 Tinggi Energi Kinetik Rata rata

    Karena software HEC-RAS adalah program penampang muka air 1

    dimensi, hanya muka air tunggal, oleh karena itu, energi utama tunggal

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    13

    diperhitungkan pada masing-masing cross section. Untuk sebuah elevasi

    muka air yang diberikan, energi utama dicapai dengan menghitung energi

    pemberat aliran dari 3 subbagian sebuah cross section (overbank kiri,

    utama dan kanan). Gambar di bawah ini menunjukkan bagaimana energi

    utama akan dicapai untuk sebuah cross section dengan sebuah saluran

    utama dan overbank kanan (tanpa daerah overbank kiri).

    V1 = kecepatan utama sub area 1

    V2 = kecepatan utama sub area 2

    Gambar 2.5 Contoh cara mendapatkan Energi Utama

    21

    22

    21

    2

    12 222 QQ

    gvQ

    gvQ

    gv

    ++

    = (2-7)

    [ ]( ) 221

    22

    21

    2

    1 222

    vQQg

    vQg

    vQg

    ++

    = (2-8)

    ( ) 221222

    211

    vQQvQvQ

    ++= (2-9)

    Pada umumnya :

    ( )2888

    222

    211 ...

    vQvQvQvQ +++= (2-10)

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    14

    ( )3

    2

    3

    2

    3

    2

    32

    t

    rob

    rob

    ch

    ch

    lob

    lobt

    KAK

    AK

    AKA

    ++

    = (2-11)

    Dengan:At = daerah aliran total cross section

    Alob, Ach, Arob = daerah aliran overbank kiri, tengah, kanan

    Kt = hantaran total cross section

    Klob, Kch, Krob = hantaran overbank kiri, tengah dan kanan

    Kehilangan Gesekan (Friction Loss) 2

    =kQS f (2-12)

    Kehilangan Kontraksi dan Ekspansi

    gV

    gVChce 22

    222

    211 = (2-13)

    Dengan: C = koefisien kontraksi atau ekspansi

    2.2.6 Prosedur Perhitungan

    Elevasi muka air yang tidak diketahui pada sebuah cross section

    ditentukan oleh sebuah iterasi dari persamaan 2-1 dan 2-2. Prosedur

    perhitungannya adalah sebagai berikut:

    1. Asumsikan sebuah elevasi muka air pada aliran atas cross section (atau

    aliran bawah cross section jika sebuah penampang superkritis

    diperhitungkan).

    2. Berdasarkan elevasi muka air yang diasumsikan tentukan hantaran

    total yang bersesuaian dan tinggi kecepatan.

    3. Dengan hasil dari langkah 2, hitung Sf dan selesaikan persamaan 2-2

    untuk he.

    4. Dengan hasil langkah 2 dan 3, selesaikan persamaan 2-1 untuk WS2

    (Z2 + Y2)

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    15

    5. Bandingkan hasil perhitungan WS2 dengan hasil asumsi langkah 1;

    ulangi langkah 1-5 hingga hasil = 0,01ft (0,003m), atau batas toleransi.

    2.2.7 Kedalaman Kritis

    Berbagai kondisi yang harus dipenuhi untuk menentukan

    kedalaman kritis cross section adalah:

    a. Aliran superkritis sudah disebutkan.

    b. Perhitungan kedalaman kritis sudah diminta oleh pengguna.

    c. Program tidak dapat menyeimbangkan persamaan energi dalam batas

    toleransi yang ditentukan sebelum mencapai angka maksimal iterasi.

    Persamaan tinggi energi total cross section

    gVWSH2

    2+= (2-14)

    dengan : H = total tinggi energi

    WS = elevasi muka air

    g

    V2

    2 = tinggi kecepatan

    Elevasi kritis muka air adalah elevasi dimana tinggi energi total

    minimum. Elevasi kritis ditentukan dengan prosedur iterasi dimana nilai

    WS diasumsikan diselesaikan dengan persamaan di atas sampai nilai H

    tercapai.

    2.2.8 Debit Banjir Rencana ( Qt) ( Pedoman dan kriteria perencanaan teknis irigasi, 1992 )

    Digunakan banjir rencana Q20 ,Q50 ,Q100 yakni banjir dengan

    return period 20 th, 50 th, 100 th. Namun demikian untuk tanggul-tanggul

    yang kecil penggunaaan return period yang lebih kecil perlu di

    pertimbangkan dengan melihat pada keadaan khusus tiap lokasi,

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    16

    sebaliknya banjir yang melebihi Q 100 yang terjadi mendekati saat

    perencaaan perlu juga di pertimbangkan dalam menentukan besarnya debit

    perencanaan.

    Tabel 2.1 Tabel Angka Manning yang Digunakan

    Tipe Saluran dan Deskripsinya Minimum Normal MaksimumA. Gorong - gorong Tertutup Terisi Sebagian A-1 Logam a. Kuningan halus 0,009 0,01 0,013 b. Baja 1. Ambang penerus dan dilas 0,01 0,012 0,014 2. Dikeling dan pilin 0,013 0,016 0,017 c. Besi tuang 1. Dilapis 0,01 0,013 0,014 2. Tidak dilapis 0,011 0,014 0,016 d. Besi tempa 1. Tidak dilapis 0,012 0,014 0,015 2. Dilapis seng 0,013 0,016 0,07 e. Logam beralur

    1. Cabang pembuang

    0,017 0,019

    0,021 2. Pembuang banjir 0,021 0,024 0,03 A-2 Bukan Logam a. Lusit 0,008 0,009 0,01 b. Kaca 0,009 0,01 0,013 c. Semen 1. Acian 0,01 0,011 0,013 2. Adukan 0,011 0,013 0,015 d. Beton 1. Gorong - gorong, lurus dan bebas kikisan 0,01 0,011 0,013 2. Gorong - gorong dengan lengkungan, 0,011 0,013 0,014 sambungan dan sedikit kikisan 3. Dipoles 0,011 0,012 0,014 4. Saluran pembuang dengan bak kontrol, 0,013 0,015 0,017 mulut pemasukan dan lain - lain, lurus 5. Tidak dipoles, seperti baja 0,012 0,013 0,014 6. Tidak dipoles, seperti kayu halus 0,012 0,014 0,014 7. Tidak dipoles, seperti kayu kasar 0,015 0,017 0,017 e. Kayu 1. Dilengkungkan 0,01 0,012 0,014 2. Dilapisi, diawetkan 0,015 0,017 0,02 f. Lempung 1. Saluran pembuang, dengan ubin biasa 0,011 0,013 0,017

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    17

    Tipe Saluran dan Deskripsinya Minimum Normal Maksimum 2. Saluran pembuang, dipoles 0,011 0,014 0,017 3. Saluran pembuang, dipoles, dengan bak 0,013 0,015 0,017 kontrol, mulut pembuangan dan lain - lain 4. Cabang saluran pembuan dengan 0,014 0,016 0,018 sambungan terbuka g. Bata 1. Diglasir 0,011 0,013 0,015 2. Dilapis adukan semen 0,012 0,015 0,017 h. Pembuangan air kotor dengan saluran lumpur 0,012 0,013 0,016 i. Bagian dasar dilapis,saluran pembuang licin 0,016 0,019 0,02 j. Pecahan batu sedimen 0,018 0,025 0,03 Tipe Saluran dan Deskripsinya Minimum Normal MaksimumB. Saluran, dilapis atau dipoles B-1 Logam a. Baja dengan permukaan licin 1 Tidak dicat 0,011 0,012 0,014 2 Dicat 0,012 0,013 0,017 b. Baja dengan permukaan bergelombang 0,021 0,025 0,03 B-2 Bukan logam a. Semen 1 Acian 0,01 0,011 0,013 2 Adukan 0,011 0,013 0,015 b. Kayu 1 Diserut, tidak diawetkan 0,01 0,012 0,014

    2 Diserut, diawetkan dengan creosote 0,011 0,012 0,015

    3 Tidak diserut 0,011 0,013 0,015 4 Papan 0,012 0,015 0,018 5 Dilapis dengan kertas kedap air 0,01 0,014 0,017 c. Beton

    1 Dipoles dengan sendok kayu 0,011 0,013 0,015

    2 Dipoles sedikit 0,013 0,015 0,016 3 Dipoles 0,015 0,017 0,02 4 Tidak dipoles 0,014 0,017 0,02 5 Adukan semprot, penampang rata 0,016 0,019 0,023

    6 Adukan semprot, penampang bergelombang 0,018 0,022 0,025

    7 Pada galian batu yang teratur 0,017 0,02 8 Pada galian batu yang tak teratur 0,022 0,027 d. Dasar beton dipoles sedikit dengan tebing dari 1 Batu teratur dalam adukan 0,015 0,017 0,02 2 Batu tak teratur dalam adukan 0,014 0,02 0,024 3 Adukan batu, semen, diplester 0,016 0,02 0,024 4 Adukan batu dan semen 0,02 0,025 0,03 5 Batu kosong atau rip-rap 0,02 0,03 0,035 e. Dasar kerikil dengan tebing dari 1 Batu acuan 0,017 0,02 0,025 2 Batu tak teratur dalam adukan 0,02 0,023 0,026

    Tabel 2.1 Tabel Angka Manning yang Digunakan (lanjutan)

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    18

    Tipe Saluran dan Deskripsinya Minimum Normal Maksimum 3 Batu kosong atau rip-rap 0,023 0,033 0,036 f. Bata 1 Diglasir 0,011 0,013 0,015 2 Dalam adukan semen 0,012 0,015 0,018 g. Pasangan batu

    1 Batu pecah

    disemen 0,017 0,025 0,03 2 Batu kosong 0,023 0,032 0,035 h. Batu potong, diatur 0,013 0,015 0,017 i. Aspal 1 Halus 0,013 0,013 2 Kasar 0,016 0,016 j. Lapisan dari tanaman 0,03 0,05 Tipe Saluran dan Deskripsinya Minimum Normal MaksimumC. Digali atau Dikeruk a Tanah lurus dan seragam 1 Bersih, baru dibuat 0,016 0,018 0,02 2 Bersih, telah melapuk 0,018 0,022 0,025 3 Kerikil, penampang seragam, bersih 0,022 0,025 0,03

    4 Berumput pendek, sedikit tanaman

    pengganggu 0,022 0,027 0,033 b. Tanah, berkelok - kelok dan tenang 1 Tanpa tetumbuhan 0,023 0,025 0,03

    2 Rumput dengan beberapa tanaman

    pengganggu 0,025 0,03 0,033

    3 Banyak tanaman pengganggu atau tanaman air pada saluran yang dalam 0,03 0,035 0,04

    4 Dasar tanah dengan tebing dari batu

    pecah 0,028 0,03 0,035

    5 Dasar berbatu dengan tanaman

    pengganggu pada tebing 0,025 0,035 0,04

    6 Dasar berkerakal dengan tebing yang

    bersih 0,03 0,04 0,05 c. Hasil galian atau kerukan 1 Tanpa tetumbuhan 0,025 0,028 0,033 2 Semak - semak kecil di tebing 0,035 0,05 0,06 d. Pecahan batu 1 Halus, seragam 0,025 0,035 0,04 2 Tajam, tidak beraturan 0,035 0,04 0,05

    e. Saluran tidak dirawat, dengan tanaman

    pengganggu dan belukar tidak dipotong 1 Banyak tanaman pengganggu setinggi air 0,05 0,08 0,12 2 Dasar bersih, belukar di tebing 0,04 0,05 0,08 3 Idem, setinggi muka air tertinggi 0,045 0,07 0,11 4 Banyak belukar setinggi air banjir 0,08 0,1 0,14 D. Saluran Alam

    D-1 Saluran kecil (lebar atas pada taraf banjir

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    19

    Tipe Saluran dan Deskripsinya Minimum Normal Maksimumatau ceruk dalam

    2 Seperti di atas, banyak batu-batu,

    tanaman pengganggu 0,03 0,035 0,04

    3 Bersih, berkelok-kelok, berceruk,

    bertebing 0,033 0,04 0,045

    4 Seperti di atas,dengan batu-batu,

    tanaman pengganggu 0,035 0,045 0,05 5 Seperti di atas, tidak terisi penuh, banyak 0,04 0,048 0,055

    kemiringan dan penampang yang kurang

    efektif 6 Seperti no 4, berbatu lebih banyak 0,045 0,05 0,06

    7 Tenang pada bagian lurus, tanaman

    pengganggu, ceruk dalam 0,05 0,07 0,08

    8 Banyak tanaman pengganggu, ceruk dalam atau jalam air penuh kayu dan ranting 0,075 0,1 0,15

    Tipe Saluran dan Deskripsinya Minimum Normal Maksimum

    b. Saluran di pegunungan, tanpa tetumbuhan di saluran tebing umumnya terjal, pohon dan semak-semak sepanjang tebing

    1 Dasar:kerikil, kerakal dan sedikit batu

    besar 0,03 0,04 0,05 2 Dasar:kerakal dengan batu besar 0,04 0,05 0,07 D-2 Dataran banjir a. Padang rumput tanpa belukar 1 Rumput pendek 0,025 0,03 0,035 2 Rumput tinggi 0,03 0,035 0,05 b. Daerah pertanian

    1 Tanpa tanaman 0,02 0,03 0,04

    2 Tanaman dibariskan 0,025 0,035 0,045 3 Tanaman tidak dibariskan 0,03 0,04 0,05 c Belukar

    1 Belukar terpencar, banyak tanaman

    pengganggu 0,035 0,05 0,07 2 Belukar jarang dan pohon, musim dingin 0,035 0,05 0,06 3 Belukar jarang dan pohon, musim dingin 0,04 0,06 0,08

    4 Belukar sedang sampai rapat, musim

    dingin 0,045 0,07 0,11

    5 belukar sedang sampai rapat, musim

    semi 0,07 0,1 0,16 d Pohon-pohonan 1 Willow rapat, musim semi, lurus 0,11 0,15 0,2

    2 Tanah telah dibersihkan,tunggul kayu tanpa tunas 0,03 0,04 0,05

    3 Seperti di atas, dengan tunas-tunas lebat 0,05 0,06 0,08

    4 banyak batang kayu, beberapa tumbang, ranting-ranting, taraf banjir di bawah cabang pohon 0,08 0,1 0,12

    5 Seperti di atas, taraf banjir mencapai cabang pohon 0,1 0,12 0,16

    D-3 Saluran besar (lebar atas pada taraf banjir >100

    Tabel 2.1 Tabel Angka Manning yang Digunakan (lanjutan)

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    20

    Tipe Saluran dan Deskripsinya Minimum Normal Maksimumkaki )

    Nilai n lebih kecil dari saluran kecil dengan perincian yang sama, sebab tebing memberikan hambatan efektif yang lebih kecil

    a. Penampang beraturan tanpa batu besar atau

    belukar 0,025 . 0,06 b. Penampang tidak beraturan dan kasar 0,035 . 0,1

    Sumber : manual Hec-Ras

    Tabel 2.1 Tabel Angka Manning yang Digunakan (lanjutan)

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.002 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    21

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Pengumpulan Data-data sekunder

    Proses pengumpulan data-data, yaitu dengan mencari data-data

    yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian. Data-data yang digunakan

    berupa data-data sekunder yang didapat dari PT. Adiccon Mulya, Balai

    Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Balai PSDA Seluna (Kudus), data-data

    tersebut yaitu: cross section, peta situasi, data hujan, dan angka manning

    yang disesuaikan dengan kondisi Kali Wulan.

    3.2 Konsep Perhitungan Q Rencana

    Setelah di dapat data debit di Klambu dan Godong selama 39

    tahun, penulis menentukan karakteristik sebaranya. Konsep perhitungan Q

    rencana dilakukan dengan menggunakan analisis frekuensi yang meliputi;

    1. Metode Gumbel

    2. Metode Log Person III.

    Perhitungan Q rencana (debit rencana) secara manual dengan

    mencari karakteristik data yang kemudian diaplikasikan ke dalam

    perhitungan secara manual menggunakan sebaran Gumbel dan Log Person

    III, yang kemudian diuji menggunakan pengujian Chi-Kuadrat.

    3.3 Input Data Kali (sungai) Wulan ke HEC-RAS

    Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

    melakukan perhitungan dengan HEC-RAS:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.002 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    22

    1. Pilih File, New Project. Masukan nama project.

    Gambar 3.1 Tampilan HEC-RAS

    Gambar 3.2 Tampilan Input New Project

    2. Pilih Options, Unit System pilih sistem internasional untuk membuat

    data dalam satuan S1.

    Gambar 3.3 Tampilan Unit System

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.002 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    23

    3. Pilih edit/enter geometric data. Gambar sket saluran yang ditinjau..

    Gambar 3.4 Tampilan Geometric Data

    4. Pilih cross section, options, add new cross section. Masukkan data

    untuk masing-masing cross section yang meliputi:

    a. Jarak antar stasiun sungai

    b. Angka Manning bantaran kiri, kanan dan saluran utama.

    c. Jarak bantaran kiri, kanan dan saluran utama terhadap cross

    section selanjutnya, dan juga data pasang surut pada bagian

    hilir sungai.

    d. Koefisien kontraksi dan ekspansi menggunakan input yang

    sudah diberikan yaitu 0,1 dan 0,3.

    Gambar 3.5 Tampilan cross section data

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.002 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    24

    Setelah semua data cross section selesai dimasukkan, pada geometric data

    akan tampak titik-titik stasiun sungai.

    5. Pilih edit/enter steady flow data. Masukkan data debit yang akan

    dihitung.

    Gambar 3.6 Tampilan steady flow data

    Kemudian pilih reach boundary condition untuk memasukkan kondisi batas

    saluran yang dianalisis.

    Gambar 3.7 Tampilan Boundary Conditions

    6. Pilih analysis steady flow data, pilih keadaan aliran yang sesuai dengan

    saluran yang dianalisis.

    Gambar 3.8 Tampilan Analysis Steady Flow Data

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.002 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    25

    3.4 Run Program Kali Wulan

    Setelah semua data dimasukkan, maka pilih compute, dan program

    akan menghitung data-data yang sudah kita input.

    Output yang dihasilkan yaitu profil muka air dan kapasitas

    tampungan sungai, sehingga kita dapat mengetahui daerah-daerah Kali

    Wulan yang mengalami banjir.

    3.5 Memeriksa Kapasitas Tampungan

    Kapasitas tampungan akan ditampilkan oleh HEC-RAS, bila muka

    air mengenai daerah bantaran, berarti kapasitas tampungan tidak mencukupi

    atau dapat dikatakan terjadi limpasan air. Apabila kapasitas tampungan

    mencukupi, maka penelitian selesai. Bila tidak mencukupi, maka dilakukan

    penanggulangan banjir dengan software HEC-RAS.

    3.6 Penanggulangan Banjir dengan HEC-RAS

    Ada beberapa alternatif cara penanggulangan banjir dengan

    software HEC-RAS, yaitu:

    a. Memberi tanggul pada daerah banjir.

    b. Memperlebar penampang dasar sungai (normalisasi).

    3.7 Mengambil Kesimpulan

    Dari hasil analisis tersebut kami menarik kesimpulan bagaimana

    cara mengantisipasi banjir pada Kali Wulan.

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.002 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    26

    3.8 Bagan Alir

    mencukupi tidak

    Mulai

    Pengumpulan data-data Sekunder Kali Wulan: - cross section - situasi, angka manning - pasang surut, data hujan - data debit bendung

    Klambu

    Q Rencana

    Mencukupi

    Kesimpulan

    Run Program

    Kapasitas tampungan (mencukupi/tidak)

    Beberapa alternative cara Penanggulangan dengan

    HEC-RAS

    Memberi Tanggul pada Daerah banjir

    Memperbesar penampang

    sungai

    Selesai

    Input data S.Kaliwulan ke HEC-RAS (project data, geometri data, flow data): - river-reach, cross section - angka manning, jarak antar cross - boundary condition - koefisien kontraksi-ekspansi

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    27

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Evaluasi Kapasitas Penampang Kali Wulan

    Kali Wulan yang melintasi Kabupaten Kudus seringkali

    mengalami banjir. Banyak masyarakat sekitar yang terganggu aktivitasnya,

    k arena Kali Wulan ini melintasi daerah yang padat penduduk. Oleh karena

    itu diperlukan evaluasi kapasitas penampang dan upaya penanggulangan

    untuk mengatasi banjir di Kali Wulan ini.

    Gambar 4.1 Penampang Kali Wulan ( dokumen pribadi 2007)

    Langkah awal yang perlu dilakukan untuk melakukan penanggulangan

    banjir di Kali Wulan adalah evaluasi kapasitas penampang Kali Wulan.

    Dalam hal ini, penulis dalam menentukan besarnya banjir rencana

    tahunan, dengan mencari karakteristik data yang kemudian diaplikasikan

    ke dalam perhitungan secara manual menggunakan sebaran Gumbel dan

    Log Person III, sehingga nanti didapatkan dua hasil yang berbeda dan

    dipilih salah satu sebarannya yang hasil perhitungan debitnya paling sesuai

    dengan syarat-syarat yang telah ditentukan, debit yang digunakan adalah

    banjir recana 20th, 50th dan 100 tahunan. Untuk melakukan evaluasi

    kapasitas penampang Kali Wulan, penulis menggunakan program HEC-

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    28

    RAS 4.0. HEC-RAS 4.0 digunakan untuk melakukan analisis hidrolik 1

    dimensi. Dalam studi kasus Kali Wulan ,digunakan perhitungan

    penampang muka air aliran tetap (steady flow).

    Gambar 4.2 Penampang Kali Wulan di hulu ( dokumen pribadi 2007)

    4.1.1 Input Data

    Panjang Kali Wulan yang diamati adalah 48,692 km. Jarak tersebut

    dibagi-bagi menjadi 198 data cross.

    Data-data yang diinput untuk analisis kapasitas penampang

    Kali Wulan meliputi:

    a. Angka Manning bantaran kiri dan kanan = 0,035 (saluran alam dengan

    dataran banjir, daerah pertanian, tanaman dibariskan).

    Angka Manning saluran utama = 0,04 (saluran alam, lebar

    atas pada taraf banjir < 100 kaki, saluran di dataran, bersih, berkelok-

    kelok, berceruk, bertebing).

    b. Kondisi pasang surut menggunakan tinggi pasang +1 m, dibagian hilir

    sungai.

    c. Jarak bantaran kiri, kanan dan saluran utama terhadap cross section

    selanjutnya. ( Gambar 2. 2 . B )

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    29

    d. Data debit rencana yang didapat dari perhitungan secara manual

    dengan menghitung 2 sebaran/metode, yaitu sebaran Gumbel dan

    sebaran Log Person III.

    e. Keadaan aliran Subkritis.

    4.1.2 Karakteristik Sebaran

    Dengan mengambil data debit dari Bendung Klambu dan Godong

    selama 39 tahun,sebagai berikut;

    Tabel 4.1 Tabel Debit Bendung Klambu dan Godong

    No Tahun Data Debit ( m3/dtk) (X-Xrt)^2 (X-Xrt)^3 (X-Xrt)^4

    1 1951 800 87494.606 -25880455.818 7654801786.0

    2 1952 589 34519.734 -6413589.625 1191487084.2

    3 1953 628 25534.401 -4080266.342 651926127.8

    4 1954 672 20965.555 -3035704.834 439495337.8

    5 1955 646 12054.914 -1323567.723 145295157.6

    6 1956 567 11836.324 -1287731.366 140073476.3

    7 1957 703 11192.555 -1184114.911 125250211.7

    8 1958 636 10773.375 -1118221.120 116043828.3

    9 1959 531 10159.606 -1024036.202 103197643.6

    10 1960 679 9176.657 -879076.725 84193912.8

    11 1961 698 7533.350 -653856.127 56738618.0

    12 1962 648 5011.914 -354817.800 25112367.0

    13 1963 516 3575.427 -213792.181 12779510.3

    14 1964 722 2284.350 -109180.204 5216126.6

    15 1965 764 1746.811 -73007.755 3049927.3

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    30

    No Tahun Data Debit ( m3/dtk) (X-Xrt)^2 (X-Xrt)^3 (X-Xrt)^4

    16 1966 572 1583.632 -63020.425 2506661.9

    17 1967 678 (X-Xrt)^2 (X-Xrt)^3 (X-Xrt)^4

    18 1968 706 1210.683 -42125.563 1464932.8

    19 1969 643 1075.504 -35271.003 1156020.8

    20 1970 641 887.734 -26449.932 787557.0

    21 1971 876 772.555 -21473.064 596422.7

    22 1972 575 14.401 -54.650 206.3

    23 1973 695 4.863 10.723 23.9

    24 1974 634 10.273 32.926 106.2

    25 1981 1200 368.837 7083.561 136178.8

    26 1983 570 493.068 10948.632 243329.2

    27 1984 605 585.888 14181.500 343541.5

    28 1985 810 740.119 20135.032 548168.6

    29 1986 490 912.350 27557.642 832919.3

    30 1987 800 1954.093 86380.947 3820164.5

    31 1988 1000 2134.914 98643.969 4559779.8

    32 1999 616 2421.145 119132.732 5864263.3

    33 2000 775 7780.145 686248.656 60544024.8

    34 2001 566 15426.914 1916101.815 238027013.2

    35 2002 380 15426.914 1916101.815 238027013.2

    36 2003 700 18011.016 2417170.770 324443819.5

    37 2004 720 40082.093 8024640.640 1606730591.4

    38 2005 580 105108.965 34076865.523 11048558632.8

    39 2006 725 274791.016 144046860.001 75512909820.4

    Total 26356 755498 146624626 99903639556

    Tabel 4.1 Tabel Debit Bendung Klambu dan Godong ( lanjutan )

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    31

    nx

    rtxmeanratarata = )(/ _ Standart Deviasi ( Sx ) = 1

    2

    n

    xx

    = 39

    26356 =

    38755498

    = 675.79 = 141

    Koefisien Variasi (Cv)\= SxXrt

    = 79.675

    141

    = 0.2086

    Koefisien Skweness ( Cs ) = ( )( ) ( ) 33.2.1 XrtXSnn n = ( )( ) 146624626.141.239.139

    393

    = 1.45

    Koefisien Kurtosis ( Ck ) = ( )( )( ) ( ) 442

    .3.2.1XrtX

    Snnnn

    = ( )( )( ) 4.69990363955.141.339.239.13939

    4

    2

    = 7.595

    4.1.3 Analisa Frekuensi

    Perhitungan analisa frekuensi ini digunakan untuk menentukan

    banjir rencana 20 th,50 th dan 100 th. Berdasarkan perhitungan

    karakteristik yang di tulis di atas didapat Cs=1.45 yang berarti Cs>0,

    sehingga penulis mengunakan Sebaran Gumbel dan Sebaran Log Person

    III karena memenuhi syarat pada Sebaran Gumbel ( Cs =1.41) sedangkan

    pada Log person III ( Cs (ln x)) > 0.

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    32

    4.1.3.1 Metode GUMBEL

    Tabel 4.2 Tabel Analisis Distribusi Frekiensi Metode Gumbel

    TABEL ANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI METODE GUMBEL

    DATA DEBIT ALIRAN DI GONDONG DAN DI BENDUNG KLAMBU SELAMA 39 TAHUN

    No

    GUMBEL

    X ( m3/dt ) (X-Xrt)^2 (X-Xrt)^3 (X-Xrt)^4

    1 380 87494.606 -25880455.818 7654801786.0

    2 490 34519.734 -6413589.625 1191487084.2

    3 516 25534.401 -4080266.342 651926127.8

    4 531 20965.555 -3035704.834 439495337.8

    5 566 12054.914 -1323567.723 145295157.6

    6 567 11836.324 -1287731.366 140073476.3

    7 570 11192.555 -1184114.911 125250211.7

    8 572 10773.375 -1118221.120 116043828.3

    9 575 10159.606 -1024036.202 103197643.6

    10 580 9176.657 -879076.725 84193912.8

    11 589 7533.350 -653856.127 56738618.0

    12 605 5011.914 -354817.800 25112367.0

    13 616 3575.427 -213792.181 12779510.3

    14 628 2284.350 -109180.204 5216126.6

    15 634 1746.811 -73007.755 3049927.3

    16 636 1583.632 -63020.425 2506661.9

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    33

    No X ( m3/dt ) (X-Xrt)^2 (X-Xrt)^3 (X-Xrt)^4

    17 641 1210.683 -42125.563 1464932.8

    18 643 1075.504 -35271.003 1156020.8

    19 646 887.734 -26449.932 787557.0

    20 648 772.555 -21473.064 596422.7

    21 672 14.401 -54.650 206.3

    22 678 4.863 10.723 23.9

    23 679 10.273 32.926 106.2

    24 695 368.837 7083.561 136178.8

    25 698 493.068 10948.632 243329.2

    26 700 585.888 14181.500 343541.5

    27 703 740.119 20135.032 548168.6

    28 706 912.350 27557.642 832919.3

    29 720 1954.093 86380.947 3820164.5

    30 722 2134.914 98643.969 4559779.8

    31 725 2421.145 119132.732 5864263.3

    32 764 7780.145 686248.656 60544024.8

    34 800 15426.914 1916101.815 238027013.2

    35 800 15426.914 1916101.815 238027013.2

    36 810 18011.016 2417170.770 324443819.5

    37 876 40082.093 8024640.640 1606730591.4

    38 1000 105108.965 34076865.523 11048558632.8

    39 1200 274791.016 144046860.001 75512909820.4

    26356 755498 146624626 99903639556.4

    Tabel 4.2 Tabel Analisis Distribusi Frekiensi Metode Gumbel ( Lanjutan )

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    34

    n = 39

    Jumlah = 26356

    Jumlah (X-Xrt)^2 = 755498

    Jumlah (X-Xrt)^3 = 146624626

    Jumlah (X-Xrt)^4 = 99903639556.4

    Yn = 0.5430 ( Tabel 9.5 pada Lampiran )

    Sn = 1.1388 ( Tabel 9.5 pada Lampiran )

    nx

    rtxmeanratarata = )(/ _ Standart Deviasi ( Sx ) = 1

    2

    n

    xx

    = 39

    26356 =38

    755498

    = 675.79 = 141

    Persamaan GUMBEL :

    ( )YnYSnSxXrtX += / Tabel 4.3 Tabel debit rencana tahunan

    T (tahun) Y XT (m3/dt)

    2 0.367 653.943

    5 1.500 794.280

    10 2.250 887.195

    20 2.996 979.483

    50 3.912 1092.935

    100 4.605 1178.757

    125 4.828 1206.386

    1000 6.908 1463.855

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    35

    4.1.3.2 Metode Log Person III

    Tabel 4.4 Tabel Analisis Distribusi Frekiensi Metode Log Person III

    TABEL ANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI METODE LOG PERSON III

    DATA DEBIT ALIRAN DI GONDONG DAN DI BENDUNG KLAMBU SELAMA 39 TAHUN

    No

    LOG PEARSON - III

    X ( m3/dtk) log X (Log X-Log

    Xrt)^2 (Log X-Log

    Xrt)^3 (Log X-Log Xrt)^4

    1 380 2.5798 0.0584 -0.0141 0.0034

    2 490 2.6902 0.0172 -0.0023 0.0003

    3 516 2.7126 0.0118 -0.0013 0.0001

    4 531 2.7251 0.0093 -0.0009 0.0001

    5 566 2.7528 0.0047 -0.0003 0.0000

    6 567 2.7536 0.0046 -0.0003 0.0000

    7 570 2.7559 0.0043 -0.0003 0.0000

    8 572 2.7574 0.0041 -0.0003 0.0000

    9 575 2.7597 0.0038 -0.0002 0.0000

    10 580 2.7634 0.0034 -0.0002 0.0000

    11 589 2.7701 0.0026 -0.0001 0.0000

    12 605 2.7818 0.0016 -0.0001 0.0000

    13 616 2.7896 0.0010 0.0000 0.0000

    14 628 2.7980 0.0005 0.0000 0.0000

    15 634 2.8021 0.0004 0.0000 0.0000

    16 636 2.8035 0.0003 0.0000 0.0000

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    36

    No X ( m3/dtk) log X

    (Log X-Log Xrt)^2

    (Log X-Log Xrt)^3 (Log X-Log Xrt)^4

    17 641 2.8069 0.0002 0.0000 0.0000

    18 643 2.8082 0.0002 0.0000 0.0000

    19 646 2.8102 0.0001 0.0000 0.0000

    20 648 2.8116 0.0001 0.0000 0.0000

    21 672 2.8274 0.0000 0.0000 0.0000

    22 678 2.8312 0.0001 0.0000 0.0000

    23 679 2.8319 0.0001 0.0000 0.0000

    24 695 2.8420 0.0004 0.0000 0.0000

    25 698 2.8439 0.0005 0.0000 0.0000

    26 700 2.8451 0.0006 0.0000 0.0000

    27 703 2.8470 0.0007 0.0000 0.0000

    28 706 2.8488 0.0008 0.0000 0.0000

    29 720 2.8573 0.0013 0.0000 0.0000

    30 722 2.8585 0.0014 0.0001 0.0000

    31 725 2.8603 0.0015 0.0001 0.0000

    32 764 2.8831 0.0038 0.0002 0.0000

    33 775 2.8893 0.0046 0.0003 0.0000

    34 800 2.9031 0.0067 0.0005 0.0000

    35 800 2.9031 0.0067 0.0005 0.0000

    36 810 2.9085 0.0076 0.0007 0.0001

    37 876 2.9425 0.0147 0.0018 0.0002

    38 1000 3.0000 0.0319 0.0057 0.0010

    39 1200 3.0792 0.0665 0.0171 0.0044

    26356 110 0.2783 0.0067 0.0099

    Tabel 4.4 Tabel Analisis Distribusi Frekiensi Metode Log Person III ( Lanjutan )

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    37

    n = 39

    Jumlah Log X = 110

    Jumlah (Log X-Log Xrt)^2 = 0.2783

    Jumlah (Log X-Log Xrt)^3 = 0.0067

    Jumlah (Log X-Log Xrt)^4 = 0.0099

    nx

    rtxmeanratarata = )(/ _ =

    39110

    = 2.82

    Standart Deviasi ( S log X ) = ( )

    1

    2

    nLogXrtLogX

    =382783.0

    = 0.0856

    Koefisien Skweness ( Cs ) = ( )( ) ( ) 33.2.1 LogXrtLogXSnn n = ( )( ) 0067.0.0856.0.239.139

    393

    = 0.2974

    Koefisien Kurtosis ( Ck ) = ( )( )( ) ( ) 442

    .3.2.1LogXrtLogX

    Snnnn

    = ( )( )( ) 0099.0.0856.0.339.239.13939

    4

    2

    = 0.8340

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    38

    Persamaan LOG PERSON III :

    SLogXkLogXrtLogX .+= Tabel 4.5 Tabel debit rencana tahunan

    T (tahun) k Log XT (m3/dt) XT (m3/dt)

    2 -0.049 2.817 656.394

    5 0.823 2.892 779.580

    10 1.309 2.933 857.858

    20 1.725 2.969 931.185

    50 2.210 3.011 1024.619

    100 2.544 3.039 1094.222

    125 2.647 3.048 1116.576

    1000 3.522 3.123 1326.902

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    39

    Tabel 4.6 Tabel Chi-Kuadrat

    TABEL

    PENGUJIAN CHI-KUADRAD

    Persamaan metode sebaran :

    Gumbel

    Log-Pearson III

    LOG-PEARSON III

    Interval Debit Jumlah

    Oi Ei Oi - Ei (Oi - Ei)^2 Chi^2

    P 782.14 6 7.8 -1.800 3.240 0.415

    P

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    40

    P

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    41

    penampang dan tinggi muka air di Kali Wulan. Dari gambar tersebut dapat

    dilihat kapasitas tampungan Kali Wulan sudah mencukupi atau belum.

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q20 hasil output penampang

    saluran pada dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    48

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 10/02/2008 10:42:58Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    TA kali wulan Plan: Plan 01 10/02/2008 10:42:58Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1104

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Pada Debit Rencana Q20

    Gambar 4.3 Sample penampang hulu sungai Q 20

    Pada sample gambar penampang hulu sungai dengan Q20 (931.185

    m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat

    dilihat bahwa air sungai melimpas, dan menandakan bahwa pada cross

    tersebut sungai tidak dapat menampung air.

    Gambar 4.4 Sample penampang tengah sungai Q 20

    Pada sample gambar penampang di bagian tengah sungai dengan

    Q20 (931.185 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0

    diatas dapat dilihat bahwa air melimpas, dan menandakan bahwa pada

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    49

    0 10 20 30 40 50-10

    -5

    0

    5

    10

    15

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:39:04Geom: cross section Flow: steady flow

    Main Channel Distance (km)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    LOB

    ROB

    Sungai Wulan Kudus

    0 50 100 150 200 250-0.5

    0.0

    0.5

    1.0

    1.5

    2.0

    2.5

    3.0

    3.5

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:39:04Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1001

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    penampang tersebut dapat menyebabkan banjir yang lebih parah bila

    dibandingkan pada bagian hulu sungai.

    Gambar 4.5 Sample penampang hilir sungai Q 20

    Pada sample gambar penampang sungai dengan Q20 (931.185

    m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat

    dilihat bahwa air melimpas dan berpotensi menyebabkan banjir.

    Gambar 4.6 Gambar profil memanjang sungai Q 20

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q50 hasil output penampang

    saluran dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    56

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:23:02Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q50

    WS Q50

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:23:02Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1104

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q50

    WS Q50

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Pada Debit Rencana Q50

    Gambar 4.7 Sample penampang hulu sungai Q 50

    Pada sample gambar penampang hulu sungai dengan Q50

    (1024.619 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0

    diatas dapat dilihat bahwa air sungai melimpas, yang menandakan bahwa

    pada cross tersebut sungai tidak dapat menampung air.

    Gambar 4.8 Sample penampang tengah sungai Q 50

    Pada sample gambar penampang di bagian tengah sungai dengan

    Q50 (1024.619 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    57

    0 10 20 30 40 50-10

    -5

    0

    5

    10

    15

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:45:00Geom: cross section Flow: steady flow

    Main Channel Distance (km)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q50

    WS Q50

    Crit Q50

    Ground

    LOB

    ROB

    Sungai Wulan Kudus

    0 50 100 150 200 250-0.5

    0.0

    0.5

    1.0

    1.5

    2.0

    2.5

    3.0

    3.5

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:45:00Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1001

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q50

    WS Q50

    Crit Q50

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    diatas dapat dilihat bahwa air melimpas, yang menandakan bahwa pada

    penampang tersebut dapat menyebabkan banjir.

    Gambar 4.9 Sample penampang hilir sungai Q 50

    Pada sample gambar penampang sungai dengan Q50 (1024.619

    m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat

    dilihat bahwa air melimpas dan sangat berpotensi menyebabkan banjir.

    Gambar 4.10 Gambar profil memanjang sungai Q 50

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q100 hasil output penampang

    saluran dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    64

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:22:08Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:22:08Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1104

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Pada Debit Rencana Q100

    Gambar 4.11 Sample penampang hulu Q 100

    Pada sample gambar penampang hulu sungai dengan Q100

    (1094.222 m3/dtk)yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0 diatas

    dapat dilihat bahwa air sungai melimpas, menandakan bahwa pada cross

    tersebut sungai tidak dapat menampung air.

    Gambar 4.12 Sample penampang tengah sungai Q 100

    Pada sample gambar penampang di bagian tengah sungai dengan

    Q100 (1094.222 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0

    diatas dapat dilihat bahwa air melimpas, yang menandakan bahwa pada

    penampang tersebut dapat menyebabkan banjir.

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    65

    0 10 20 30 40 50-10

    -5

    0

    5

    10

    15

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:47:26Geom: cross section Flow: steady flow

    Main Channel Distance (km)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Crit Q100

    Ground

    LOB

    ROB

    Sungai Wulan Kudus

    0 50 100 150 200 250-0.5

    0.0

    0.5

    1.0

    1.5

    2.0

    2.5

    3.0

    3.5

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:47:26Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1001

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Crit Q100

    Ground

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Gambar 4.13 Sample penampang hilir sungai Q 100

    Pada sample gambar penampang sungai dengan Q100 (1094.222

    m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat

    dilihat bahwa air melimpas dan pada cross tersebut sangat berpotensi

    menyebabkan banjir.

    Gambar 4.14 Gambar profil memanjang sungai Q 100

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    66

    4.2 Upaya Penanggulangan Banjir

    Setelah kapasitas penampang Kali Wulan diketahui, maka rencana

    penanggulangan banjir dapat dilaksanakan. Dalam laporan ini, penulis

    memberikan dua alternatif penanggulangan banjir di Kali Wulan.

    4.2.1 Pemberian Tanggul 4.2.1.1 Dasar Perencanaan Pemberian Tanggul

    Data-data yang digunakan untuk perencanaan tanggul

    adalah data-data dari hasil evaluasi kapasitas penampang Kali Wulan.

    Dari hasil evaluasi kapasitas penampang dapat dilihat bagian-bagian

    sungai yang mengalami banjir. Bila banjir terjadi pada bagian yang

    sudah ditanggul, maka langkah yang dilakukan adalah meninggikan

    tanggul yang sudah ada.

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q20 hasil output penampang

    saluran yang di tanggul dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    73

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:27:36Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:27:36Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1104

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Pada Debit Rencana Q20

    Gambar 4.15 Sample penampang hulu Q 20

    Pada sample gambar penampang hulu sungai yang sudah ditanggul

    dengan Q20 (931.185 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-

    RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sungai sudah tidak melimpas, dan

    saluran pada cross tersebut dinyatakan sudah tidak menyebabkan banjir lagi

    pada Q20 (931.185 m3/dtk)

    Gambar 4.16 Sample penampang tengah Q 20

    Pada sample gambar penampang di bagian tengah sungai yang

    sudah ditanggul dengan Q20 (931.185 m3/dtk) yang dihasilkan dari input

    data pada HEC-RAS 4.0, dapat dilihat bahwa air sudah tidak melimpas,

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    74

    0 50 100 150 200 250-1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:49:26Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1001

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 10 20 30 40 50-10

    -5

    0

    5

    10

    15

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:49:26Geom: cross section Flow: steady flow

    Main Channel Distance (km)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    LOB

    ROB

    Left Levee

    Right Levee

    Sungai Wulan Kudus

    yang menandakan bahwa pada penampang tersebut sudah tidak

    menyebabkan banjir lagi.

    Gambar 4.17 Sample penampang hilir Q 20

    Pada sample gambar penampang sungai dengan Q20 (931.185

    m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat

    dilihat bahwa air tidak melimpas dan setelah ditanggul terlihat pada cross

    tersebut tidak berpotensi menyebabkan banjir.

    Gambar 4.18 Gambar profil memanjang Q 20

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q50 hasil output penampang saluran yang ditanggul dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    75

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    76

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    77

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    78

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    79

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    80

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    81

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 11:12:58Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q05

    WS Q05

    Crit Q05

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 11:12:58Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1104

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q05

    WS Q05

    Crit Q05

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Pada Debit Rencana Q50

    Gambar 4.19 Sample penampang hulu Q 50

    Pada sample gambar penampang hulu sungai yang telah ditanggul

    dengan Q50 (1024.619 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-

    RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sungai sudah tidak melimpas, yang

    menandakan bahwa pada cross tersebut sungai dapat menampung air dengan

    debit 1024.619 m3/dtk, sehingga tidak menyebabkan terjadinya banjir.

    Gambar 4.20 Sample penampang tengah Q 50

    Pada sample gambar penampang di bagian tengah sungai yang

    telah ditanggul dengan Q50 (1024.619 m3/dtk) yang dihasilkan dari input

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    82

    0 50 100 150 200 250-1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:53:46Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1001

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q05

    WS Q05

    Crit Q05

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 10 20 30 40 50-10

    -5

    0

    5

    10

    15

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:53:46Geom: cross section Flow: steady flow

    Main Channel Distance (km)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q05

    WS Q05

    Crit Q05

    Ground

    LOB

    ROB

    Left Levee

    Right Levee

    Sungai Wulan Kudus

    data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sudah tidak

    melimpas, yang menandakan bahwa pada penampang tersebut dengan debit

    1024.619 m3/dtk sudah tidak menyebabkan terjadinya banjir.

    Gambar 4.21 Sample penampang hilir Q 50

    Pada sample gambar penampang sungai yang telah ditanggul

    dengan Q50 (1024.619 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-

    RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air tidak melimpas dan pada cross

    tersebut sudah tidak melimpas dan sudah tidak berpotensi menyebabkan

    banjir.

    Gambar 4.22 Gambar profil memanjang Q 50

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q100 hasil output penampang saluran yang ditanggul dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    89

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:28:24Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Crit Q100

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:28:24Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1104

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Crit Q100

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Pada Debit Rencana Q100

    Gambar 4.23 Sample penampang hulu Q 100

    Pada sample gambar penampang hulu sungai yang sudah ditanggul

    dengan Q100 (1094.222 m3/dtk)yang dihasilkan dari input data pada HEC-

    RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sungai sudah tidak melimpas, yang

    menandakan bahwa pada cross tersebut sungai sudah dapat menampung air

    dengan debit 1094.222 m3/dtk, sehingga sudah tidak menyebabkan

    terjadinya banjir.

    Gambar 4.24 Sample penampang tengah Q 100

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    90

    0 50 100 150 200 250-1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:57:44Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1001

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Crit Q100

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 10 20 30 40 50-10

    -5

    0

    5

    10

    15

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:57:44Geom: cross section Flow: steady flow

    Main Channel Distance (km)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Crit Q100

    Ground

    LOB

    ROB

    Left Levee

    Right Levee

    Sungai Wulan Kudus

    Pada sample gambar penampang di bagian tengah sungai yang

    telah ditanggul dengan Q100 (1094.222 m3/dtk) yang dihasilkan dari input

    data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sudah tidak

    melimpas, yang menandakan bahwa pada penampang tersebut dengan debit

    1094.222 m3/dtk sudah tidak menyebabkan terjadinya banjir

    Gambar 4.25 Sample penampang hilir Q 100

    Pada sample gambar penampang sungai yang telah ditanggul

    dengan Q100 (1094.222 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-

    RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air pada cross tersebut sudah tidak

    melimpas dan sudah tidak berpotensi menyebabkan terjadinya banjir

    Gambar 4.26 Gambar profil memanjang Q 100

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    91

    4.2.2 Pekerjaan Normalisasi

    4.2.2.1 Dasar Perencanaan Normalisasi

    Dalam perencanaan normalisasi Kali Wulan dilakukan dengan

    memperlebar dasar sungai menjadi 30 - 100 m. Sebelumnya ditentukan

    dulu kemiringan dasar saluran. Agar aliran menjadi lebih lancar, maka

    kemiringan dasar saluran dibuat mendekati linear.

    Bila penampang sudah memiliki lebar sungai lebih dari 100 m,

    maka yang harus dilakukan adalah mengubah kedalaman sungai. Bila

    penampang sungai memiliki lebar kurang dari 100 m, maka lebar sungai

    diubah menjadi 30 - 100 m. Dasar penentuan lebar sungai adalah dengan

    mengambil rata-rata lebar Kali Wulan. Semakin landai kemiringan

    penampang sungai maka semakin besar kapasitas tampungan sungai

    tersebut.

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q20 hasil output penampang

    saluran yang dinormalisasi dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    98

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:02:18Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 10:02:18Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1104

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Pada Debit Rencana Q20

    Gambar 4.27 Sample penampang hulu Q20

    Pada sample gambar penampang hulu sungai yang sudah

    dinormalisasi dengan Q20 (931.185 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data

    pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sungai sudah tidak

    melimpas, perubahan banyak terjadi pada penampang sungai, penampang

    sungai tampak lebih teratur. saluran pada cross tersebut dinyatakan tidak

    menyebabkan terjadinya banjir lagi.

    Gambar 4.28 Sample penampang tengah Q20

    Pada sample gambar penampang di bagian tengah sungai yang

    sudah dinormalisasi dengan Q20 (931.185 m3/dtk) yang dihasilkan dari

    input data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sudah tidak

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    99

    0 50 100 150 200 250-1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:59:54Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1001

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 10 20 30 40 50-15

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 10:59:54Geom: cross section Flow: steady flow

    Main Channel Distance (km)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q20

    WS Q20

    Crit Q20

    Ground

    LOB

    ROB

    Left Levee

    Right Levee

    Sungai Wulan Kudus

    melimpas, perubahan banyak terjadi pada penampang saluran menjadi lebih

    teratur bentuk penampangnya, yang menandakan bahwa pada penampang

    tersebut sudah tidak menyebabkan terjadinya banjir.

    Gambar 4.29 Sample penampang hilir Q20

    Pada sample gambar penampang sungai yang telah dinormalisasi

    dengan Q20 (931.185 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-

    RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air tidak melimpas, setelah dinormalisasi

    terlihat pada cross tersebut perubahan pada penampang saluran dan tidak

    menyebabkan terjadi banjir.

    Gambar 4.30 Gambar profil memanjang Q20

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q50 hasil output penampang saluran yang dinormalisasi dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    106

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 13:04:52Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )Legend

    EG Q50

    WS Q50

    Crit Q50

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 13:04:52Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1104

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q50

    WS Q50

    Crit Q50

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    Pada Debit Rencana Q50

    Gambar 4.31 Sample penampang hulu Q50

    Pada sample gambar penampang hulu sungai yang telah

    dinormalisasi dengan Q50 (1024.619 m3/dtk) yang dihasilkan dari input

    data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sungai sudah tidak

    melimpas, terjadi perubahan pada bentuk penampang saluran menjadi lebih

    teratur, dan menandakan bahwa pada cross tersebut sungai dapat

    menampung air dengan debit 1024.619 m3/dtk, sehingga tidak

    menyebabkan terjadinya banjir .

    Gambar 4.32 Sample penampang tengah Q50

    Pada sample gambar penampang di bagian tengah sungai yang

    telah dinormalisasi dengan Q50 (1024.619 m3/dtk) yang dihasilkan dari

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    107

    0 50 100 150 200 250-1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 11:03:42Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1001

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q50

    WS Q50

    Crit Q50

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 10 20 30 40 50-15

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15

    TA kali wulan Plan: Plan 01 20/02/2008 11:03:42Geom: cross section Flow: steady flow

    Main Channel Distance (km)

    Eleva

    tion (m

    )

    Legend

    EG Q50

    WS Q50

    Crit Q50

    Ground

    LOB

    ROB

    Left Levee

    Right Levee

    Sungai Wulan Kudus

    input data pada HEC-RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air sudah tidak

    melimpas, ada perubahan pada bentuk penampang saluran menjadi lebih

    teratur, dan menandakan bahwa pada penampang tersebut dengan debit

    1024.619 m3/dtk sudah tidak menyebabkan terjadinya banjir

    Gambar 4.33 Sample penampang hilir Q50

    Pada sample gambar penampang sungai yang telah dinormalisasi

    dengan Q50 (1024.619 m3/dtk) yang dihasilkan dari input data pada HEC-

    RAS 4.0 diatas dapat dilihat bahwa air tidak melimpas, terjadi perubahan

    pada bentuk penampang salurannya, dan sudah tidak berpotensi

    menyebabkan terjadinya banjir.

    Gambar 4.34 Gambar profil memanjang Q50

    Tampilan-tampilan tabel dan gambar pada Q100 hasil output penampang saluran yang di normalisasi dari HEC-RAS 4.0:

  • Kajian Kapasitas Kali (sungai) Wulan dengan Menggunakan Alat Bantu HEC-RAS 4.0

    Juniar Reviananda 02.12.0029 Dianing Prasodjo 02.12.0034

    114

    0 50 100 150 200 250 300 350-2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    TA kali wulan Plan: Plan 01 09/02/2008 12:20:12Geom: cross section Flow: steady flow

    River = Sungai Wulan Reach = Kudus RS = 1198

    Station (m)

    Ele

    vatio

    n (m

    )

    Legend

    EG Q100

    WS Q100

    Crit Q100

    Ground

    Levee

    Bank Sta

    .035 .04 .035

    0 100 200 300 400 500-2

    0

    2

    4