01 JNPK Dan Rencana Kerja

42
1 JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK-KESEHATAN REPRODUKSI AD Bab VII Ayat 16 Pasal 8/ART Bab VII Ayat 31 Pasal 4 1994 - 2013

description

RENCANA KERJA

Transcript of 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Page 1: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

1

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK-KESEHATAN REPRODUKSI

AD Bab VII Ayat 16 Pasal 8/ART Bab VII Ayat 31 Pasal 41994 - 2013

Page 2: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

2

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik

• Didirikan oleh Depkes, BKKBN, POGI, IBI dan didukung oleh JHPIEGO-USAID pada tahun 1994

• Mengelola program pelatihan klinik yang diamanatkan dalam SK Menkes RI No. 786/SK/MENKES/VII/1999

• Dipimpin oleh Kordinator JNPK, berkedudukan di Jakarta

• Wilayah kerja terbagi atas Regional Indonesia Barat dan Timur (Provinsi dan Kabupaten)

• 2009: 2 P2KT (Regional), 31 P2KS (Provinsi) dan 145 P2KP (Kabupaten /Kota)

Page 3: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

3

P O G I

P 2 K T

P 2 K S

P 2 K P

D IR E K T U R /S E K R E T A R IA T

D IR E K T U R /S E K R E T A R IA T

D IR E K T U R /S E K R E T A R IA T

K O O R D IN A T O R

STRUKTUR JARINGAN

A S P E KP E L A T IH A N

A S P E KM A N A J E M E N

DEPKES, BKKBN, IBI,

IDI, IDAI, LAIN-LAIN

Teknis dan Pelatihan

Struktur dan Komponen JNPK

Manajemen

Page 4: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

JNPK-KRAsosiasi Unit-Unit Pelatihan Organisasi Profesi & Mitra Utama

IDAI PPNI DEPKES-BKKBN IBI POGI DEWAN MITRA

UKK DIKLAT LATBANG DIKLAT DIKLAT JNPK Pusat

BARAT BARAT BARAT TIMUR TIMUR P2KT Region

UKK DIKLAT BAPELKES DIKLAT DIKLAT P2KS Prov

UPF UPF UPT UPF UPF P2KP Kab/Kt

DEWAN MITRA

DEWAN MITRA

DEWAN MITRA

DEWAN MITRA

alur komando

alur kordinasi

alur institusi

Page 5: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

ORTALAPasal 1. Pengertian dan Lingkup

1. JNPK-KR adalah wahana pengabdian profesi dalam bidang pelatihan klinik kesehatan reproduksi di Indonesia dan beroperasi dalam tatanan dan sistem terkait yang telah ada dan berlaku.

2. JNPK-KR merupakan asosiasi pusat-pusat pelatihan klinik berbagai organisasi profesi yang terkait dengan kesehatan reproduksi di Indonesia yang berkomitmen untuk membentuk wadah dan jaringan kerjasama yang akan dikoordinasikan oleh suatu Pusat Manajemen yang berkedudukan di Jakarta

5

Page 6: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

3. JNPK-KR – Badan Khusus POGI (AD/ART PB POGI),– Pengurus Harian JNPK-KR terdiri dari asosiasi unit

pelatihan Organisasi Profesi dan Dewan Mitra Utama, – Kegiatan pelatihan terkait dengan kompetensi yang

dibutuhkan bagi pelaksanaan program kesehatan pemerintah SK Menkes RI No. 786/SK/MENKES/VII/1999

– petugas pelaksana program tersebut terdiri dari satu atau sekelompok individu dari berbagai latar belakang profesi terkait

6

Page 7: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

4. Dalam melaksanakan pelatihan, JNPK-KR menetapkan standar pengetahuan, keterampilan dan etika klinik yang merupakan kewenangan organisasi profesi (IDI, POGI, IDAI, IBI, IDI, PPNI, dsb) mitra utama JNPK-KR

5. Kegiatan pelatihan klinik JNPK-KR dilaksanakan oleh bidan, perawat, dokter umum, dokter spesialis dan bermitra dengan instansi pemerintah (Depkes, BKKBN, Menneg-PP, Depdiknas, Depdagri), Organisasi Seminat (PKMI, PERINASIA) dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait.

7

Page 8: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pasal 2Dasar Pemikiran dan Landasan

Dalam menyelenggarakan kegiatannya, JNPK-KR berpedoman pada berbagai kesepakatan dan dokumen formal. Kesepakatan PB POGI, Depkes, BKKBN, Depdikbud dan IBI, tentang Pembentukan JNPK-KR diperoleh dari : • Seminar Jaringan Pelatihan Klinik di Hotel Meridien, Jakarta, tahun 1994. • Rapat Dekan FK Negeri Seluruh Indonesia dan CHS di Jakarta , 1994.• Kesepakatan Koordinator JNPK-KR dengan Dit. RS Umdik Depkes, Oktober 1997,

tentang optimalisasi pemanfaatan rumah sakit dan peran JNPK-KR. Dokumen-dokumen pembentukan JNPK-KR adalah:• “Memorandum of Understanding" PB POGI dengan BKKBN tentang Pengembangan

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.• SK PB POGI No.22/SK/PB POGI/94 ttg Pembentukan NRC Jakarta dan Surabaya. • SK PB POGI No.02/SK/PB POGI/95 ttg Pembentukan Unit Kordinator NRC PB POGI.• SK Menkes No.786/MENKES/VII/1999, tanggal 7 Juli 1999 berikut petunjuk

pelaksanaannya yang dikeluarkan oleh Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI

8

Page 9: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pasal 6Pusat Manajemen Jaringan

1. Kepemimpinan pada tingkat nasional dilaksanakan oleh

Pusat Manajemen JNPK-KR, berkedudukan di Jakarta dengan masa bakti 3 tahun (mengacu pada ketentuan masa bakti PB POGI) dan terdiri dari Dewan Mitra, Ketua JNPK-KR dan Forum Koordinator.

• Pengurus JNPK-KR disyahkan oleh Ketua PB POGI. Pusat Manajemen membentuk Pengurus Harian dan berperan untuk mengorganisasikan, menggerakkan dan mendorong pengembangan jaringan.

9

Page 10: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pasal 7

Pusat Pelatihan Klinik Tersier

1. Pusat Pelatihan Klinik Tersier (P2KT) adalah komponen JNPK-KR tingkat regional. P2KT adalah Pusat Manajemen tertinggi untuk satu regional terkait, yang bertanggung jawab terhadap kegiatan dan kualitas pelatihan di wilayah kerjanya, disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya (pasal 7 ayat 3).

2. P2KT dipimpin oleh seorang Ketua dengan masa bakti 3 tahun yang dipilih dari dan oleh pelatih P2KT dan Dewan Mitra setempat, direkomendasikan oleh Ketua POGI Cabang dan Direktur RS Mitra, yang kemudian ditetapkan dengan SK JNPK-KR. Pada akhir masa tugas, dilakukan pemilihan ketua baru sesuai dengan mekanisme tersebut diatas.

10

Page 11: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pasal 8Pusat Pelatihan Klinik Sekunder

1. Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) adalah komponen JNPK-KR tingkat provinsi, Pusat Manajemen tertinggi untuk satu provinsi terkait, yang bertanggung jawab terhadap kegiatan dan kualitas pelatihan di wilayah kerjanya, disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya (pasal 8 ayat 3).

2. P2KS dipimpin oleh seorang Ketua dengan masa bakti 3 tahun yang dipilih dari dan oleh pelatih P2KS dan Dewan Mitra setempat, direkomendasikan oleh Ketua POGI Cabang dan Direktur RS Mitra, yang kemudian ditetapkan dengan SK JNPK-KR. Pada akhir masa tugas, dilakukan pemilihan ketua baru sesuai dengan mekanisme tersebut diatas.

11

Page 12: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pasal 9Pusat Pelatihan Klinik Primer

1. Pusat Pelatihan Klinik Primer (P2KP) adalah komponen JNPK-KR tingkat kabupaten/kota. P2KP adalah Pusat Manajemen tertinggi untuk satu kabupaten/kota terkait, yang bertanggung jawab terhadap kegiatan dan kualitas pelatihan di wilayah kerjanya, disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya (pasal 9 ayat 3).

2. P2KS dipimpin oleh seorang Ketua dengan masa bakti 3 tahun yang dipilih dari dan oleh pelatih P2KS dan Dewan Mitra setempat, direkomendasikan oleh Ketua POGI Cabang dan Direktur RS Mitra, yang kemudian ditetapkan dengan SK JNPK-KR. Pada akhir masa tugas, dilakukan pemilihan ketua baru sesuai dengan mekanisme tersebut diatas

12

Page 13: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pasal 15Jenis Pelatihan

1. Pelatihan Keterampilan Klinik untuk memberikan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan perilaku bagi petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan standar/bermutu

2. Pelatihan Keterampilan Melatih untuk memberikan kompetensi alih pengetahuan dan keterampilan klinik bagi profesional kesehatan untuk melatih provider atau melatih calon pelatih

3. Semua jenis pelatihan klinik JNPK-KR, dapat diikuti oleh semua petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter umum dan dokter spesialis) yang membutuhkan kompetensi untuk melaksanakan tugas/program pelayanan kesehatan

4. Pelatihan Keterampilan Klinik diperuntukkan bagi petugas pelaksana. Pelatihan Keterampilan Melatih diperuntukkan bagi calon pelatih klinik yang telah mengikuti pelatihan standardisasi keterampilan klinik (Qualified Service Provider)

13

Page 14: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pasal 16Tenaga Pelatih

3. Pengembangan Pelatih mengikuti alur pengembangan pelatih (trainer development pathway) menjadi Pelatih Pratama, Pelatih Madya dan Pelatih Utama.

4. Pelatih Pratama Berkualifikasi (Qualified Clinical Trainer) adalah pelatih yang telah mengikuti proses pelatihan CTS, praktikum keterampilan melatih dan terkualifikasi untuk menyelenggarakan pelatihan standardisasi keterampilan klinik (CST) bagi provider

6. Pelatih Madya Berkualifikasi (Qualified Advanced Trainer) adalah pelatih yang telah mengikuti pelatihan keterampilan melatih tingkat madya (ATS), praktikum CTS dan terkualifikasi untuk menyelenggarakan pelatihan CTS

8. Pelatih Utama Berkualifikasi (Qualified Master Trainer) adalah pelatih yang telah mengikuti proses pelatihan instruksional design, need assessment, praktikum menyusun paket pelatihan, dan terkualifikasi untuk menyelenggarakan pelatihan ATS/ID

14

Page 15: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Trainer Development PathwayPenyiapan Pelatih dan Proses Kualifikasi

Service Provider

Qualified Service Provider

Qualified ClinicalInstructor

Qualified Clinical TrainerQualified Classroom

Instructor

Qualified AdvancedClinical Instructor

Qualified AdvancedTrainer

Qualified AdvancedClassroom Instructor

Qualified M aster Trainer

C lin ica l S k ill S tanda rd iza tion

C T S C ourse o rC oach ing C ourse

C T S C ourseC T S C ourse o r

C ourse on C lassroom

A T S C ourse C T S C ourse C T S C ourse

Ins truc tiona lD es ign C ourse

ATS Course ATS Course

Page 16: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Status & Perkembangan P2KS

PTC ACEH

PTC SUMUT

PTC RIAU

PTC SUMBARPTC JAMBI

PTC SUMSEL

PTC LAMPUNG

PTC BA-BEL

PTC KALBAR

PTC KALSEL

PTC SULSEL

PTC SULUT

PTC BANTEN

NRC JAKARTAPTC JAKARTA

PTC JABAR

PTC YOGYAKARTA

PTC JATIM

PTC JATENG

PTC BALI

NRC SURABAYA

PTC NTBPTC NTT

PTC SULTRA

PTC SULTENG

PTC KALTIM PTC GORONTALO

PTC MALUKU UTARA

PTC BENGKULU

PTC KALTENG

PTC MALUKU

PTC JAYAPURA

PTC KEPRI

Page 17: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

STATUS PUSAT PELATIHAN JNPK-KR2012

2 P2KT (JAKARTA & SURABAYA) 33 P2KS

1. P2KS ACEH2. P2KS SUMUT3. P2KS SUMBAR4. P2KS RIAU5. P2KS JAMBI6. P2KS SUMSEL7. P2KS BABEL8. P2KS LAMPUNG9. P2KS JAKARTA 10. P2KS BANTEN11. P2KS JABAR

12. P2KS SULBAR 13. P2KS JATENG 14. P2KS JATIM15. P2KS YOGYA 16. P2KS KALBAR 17. P2KS KALSEL18. P2KS KALTIM 19. P2KS BALI20. P2KS NTB 21. P2KS NTT22. P2KS PAPUA BRT

23. P2KS SULUT24. P2KS SULSEL25. P2KS SULTENG26. P2KS SULTRA27. P2KS GORONTALO28. P2KS MAL-UT29. P2KS BENGKULU30. P2KS KALTENG31. P2KS PAPUA32. P2KS MALUKU33. P2KS KEPRI

Page 18: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

DATA JUMLAH P2KP

Provinsi P2KPP2KS NANGROE ACEH DARUSSALAM 3P2KS SUMATERA UTARA 5P2KS SUMATERA SELATAN 6P2KS SUMATERA BARAT 1P2KS BANGKA-BELITUNG 2P2KS LAMPUNG 6P2KS RIAU 2P2KS DKI JAKARTA 4P2KS BANTEN 3P2KS JAWA BARAT 18P2KS JAWA TENGAH 33

18

Page 19: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

DATA JUMLAH P2KP

Provinsi P2KPP2KS JAWA TIMUR 15P2KS KALIMANTAN SELATAN 3P2KS KALIMANTAN TIMUR 2P2KS NUSA TENGGARA BARAT 3P2KS NUSA TENGGARA TIMUR 2P2KS BALI 5P2KS SULAWESI UTARA 3P2KS SULAWESI SELATAN 4P2KS SULAWESI TENGAH 5P2KS SULAWESI TENGGARA 3P2KS PAPUA 1

19

Page 20: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Paket Pelatihan Terkini

• PAKET CONTRACEPTIVE TECHNOLOGY UPDATE 2011

• BUKU ACUAN TEKNOLOGI KONTRASEPSI 2012• ASUHAN PERSALINAN NORMAL 2012• PONED 2012• PONEK 2012• CLINICAL TRAINING SKILLS 2011• VOLUNTARY COUNSELING & TESTING (VCT) 2012• IMPROVEMENT COLLABORATIVE 2011

20

Page 21: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

21

Kerjasama dengan Donor Agencies

• Venture Strategies: Misoprostol• Pathfinder International: Scaling-Up Comprehensive

Essential Obstetric and Neonatal Emergency Care Training for Obstetricians, Pediatricians, Nurses and Midwives in Indonesia

• MCCI/ IP: Rapid Assessment hasil pelatihan bagi Petugas Pelaksana Imunisasi (Bidan/Vaksinator)

• Pertemuan WHO SEARO di New Delhi: Improving Postpartum Care and Prevention & Treatment of Postpartum Hemorrhage.

Page 22: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Kegiatan Tahun 2012

TEKNIS• Update paket pelatihan

– PAKET CONTRACEPTIVE TECHNOLOGY UPDATE 2011– BUKU ACUAN TEKNOLOGI KONTRASEPSI 2012– ASUHAN PERSALINAN NORMAL 2012– PONED 2012– PONEK 2012– CLINICAL TRAINING SKILLS 2011– VOLUNTARY COUNSELING & TESTING (VCT) 2012– IMPROVEMENT COLLABORATIVE 2011

22

Page 23: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Kegiatan Kerja 2012

PROGRAM PENGEMBANGAN JARINGAN • P2KS

– Semua P2KS aktif dan berfungsi dalam kegiatan pelatihan– P2KS Papua Barat, Sulawesi Barat, Kepri masih mendapat bantuan

teknis masing-masing dari Papua, Sulsel, dan Riau– Setiap pelatihan dimintakan SKP dari IDI Wilayah setempat dan

kerjasama degan PPSDM mendapat 4 nilai kredit dari MenPAN • P2KP

– Pelatihan KB untuk 35.000 bidan dan 10.000 dokter meningkatkan jumlah atau mengaktifkan P2KP hingga 50%

• P2KT– P2KT Surabaya memiliki jadwal pertemuan kordinasi setahun sekali

dimana biaya pertemuan dibiayai oleh Pemda/RSUD – P2KT Jakarta tidak aktif sejak ketuanya menjadi pejabat struktural 23

Page 24: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Kegiatan PROGRAM PENGEMBANGAN PELATIH • P2KS

– Semua P2KS diminta menambah jumlah QAT dan QCT– Praktik CAT dilakukan pada Pra PIT HOGSI April 2012– Pelatihan ATS dan CTS di Yogyakarta Pra PIT April 2012 – P2KS diharapkan dapat mengembangkan P2KP di wilayahnya

• P2KP– P2KP baru yang pembentukannya dan pengurus dengan sekretariat

yang sudah di SK kan dari JNPK-KR memiliki prioritas untuk mengikuti pelatihan CTS dan CST/CSS

• P2KT– P2KT Surabaya secara aktif membina P2KS di regional Timur – P2KT Jakarta tidak mempunyai kegiatan nyata dan melakukan

pembinaan ke P2KS di regional Barat 24

Page 25: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN

PUSAT PELATIHAN KLINIK

Page 26: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pendahuluan

• Tenaga siap pakai dan kompeten adalah produk ideal dari institusi pendidikan

• Dengan liberalisasi pendidikan saat ini, terutama pada tingkat akademi, kompetensi lulusan institusi pendidikan dapat dikatakan sub-standar

• Kondisi tersebut menyebabkan pelatihan inservice (bagi petugas yang telah bekerja) menjadi jalan keluar dari kesenjangan kompetensi hasil institusi pendidikan (pre-service)

Page 27: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Inservice Training

• Membutuhkan institusi pelatihan yang memiliki sumberdaya dan program pelatihan yang dapat menjamin petugas kesehatan siap pakai dan kompeten

• JNPK-KR adalah institusi pelatihan yang merupakan badan khusus POGI, terdiri dari asosiasi dari unit-unit pelatihan organisasi profesi dan diberi mandat oleh pemerintah melalui SK 786/SK/VII/99 Menkes RI

Page 28: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Pusat Pelatihan Klinik

• Pada tingkat provinsi, pusat pelatihan klinik JNPK-KR adalah P2KS (Pusat Pelatihan Klinik Sekunder)

• Di tingkat kabupaten adalah P2KP (Pusat Pelatihan Klinik Primer)

• Pusat pelatihan menyelenggarakan pelatihan klinik yang difasilitasi oleh pelatih berkualifikasi, sarana, dan prasarana yang dapat menjamin terselengaranya pelatihan berkualitas, sesuai dengan standar profesi

Page 29: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

STRUKTUR ORGANISASI P2KS/P• Dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih 3 tahun sekali oleh pelatih

dan Dewan Mitra dan disetujui oleh Ketua POGI Cabang

• Susunan Pengurus P2KS/P terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Bendahara, Sekretaris, Forum Pelatih, dan Dewan Mitra setempat sesuai dengan Organisasi & Tatalaksana Jaringan

• Kepengurusan di P2KS/P dapat disesuaikan dengan kondisi setempat, sepanjang hal tersebut tidak merombak struktur dasar kepengurusan dan program organisasi

• Posisi dan Nama Pelindung, Pengarah, dan Dewan Mitra dapat disesuaikan dengan kondisi setempat sepanjang hal tersebut menguntungkan P2KS/P

• Untuk Struktur Pengurus dan Personal serta Pendirian P2KS/P baru, dapat dikoordinasikan dengan JNPK dan dibuatkan SK Pengurus oleh JNPK-KR setelah semua persyaratan terpenuhi

Page 30: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

PENYIAPAN PELATIHAN DI KELAS DAN DI LAHAN PRAKTEK

• Menyiapkan tempat pelatihan & praktik klinik

• Melengkapi sarana/prasarana pelatihan

• Mengkaji dan memilih paket/modul pelatihan

• Penyiapan pelatih yang sesuai

• Manajemen pelatihan: – organisasi dan struktur, – ruang belajar, kasus untuk praktik klinik, – media dan alat bantu alih pengetahuan dan keterampilan, – standardisasi alat, – pencegahan infeksi (standard precautions)

Page 31: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

KESINAMBUNGAN P2KS/P

• Manajemen yang akuntabel dan transparan terkait dengan biaya pelatihan, pengelolaan keuangan, pengaturan sumber daya, dan penentuan status hukum.

• Prinsip update, demand & supply menjadi acuan penyelenggaraan pelatihan.

• Pertemuan berkala manajemen dengan tim teknis maupun dengan pengampu kepentingan/dewan mitra.

• Adanya institusional fee untuk fixed cost (gaji, listrik, telefon, sewa ruang, dsb) untuk P2KS/P

Page 32: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

JAMINAN MUTU PELATIHAN

• Program Jaminan Mutu JNPK: pemantauan mutu pelatihan mulai perencanaan/ persiapan, pelaksanaan, evaluasi, supervisi pascapelatihan.

• Kajian Mandiri dan On the Job Training (OJT)

• Kegiatan Kualifikasi Provider/Pelatih dan Akreditasi Teknis Fasilitas Pelayanan

• Menjaga mutu pelatihan merupakan tanggung jawab unsur manajemen dan teknis P2KS/P, peserta pelatihan dan dukungan Dewan Mitra.

Page 33: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Integrasi Pelatihan In-service dan Pre-service

• Tujuan integrasi pelatihan ‘in-service’ dan ‘preservice’ agar semua provider, baik yang baru lulus ataupun sudah bertugas, memiliki kompetensi sesuai dgn standar yg ditetapkan.

• Lahan praktikum preservice & inservice adalah sama

Page 34: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Langkah-langkah untuk membentuk Pusat Pelatihan Klinik Kabupaten (P2KP)

• Mengadakan rapat kordinasi dan penggalangan komitmen untuk membentuk pusat pelatihan klinik

• Melakukan need assessment dan menilai kesiapan sumberdaya dan perlengkapan pusat pelatihan

• Advokasi ke Direktur RS dan Dinas Kesehatan untuk ruang sekretariat dan ruang pelatihan serta fasilitas kesehatan jejaring pelatihan dan pelayanan

• Menyiapkan sekretariat dan ruang belajar di RS • Mengadakan Rapat Penyusunan Pengurus dan Langkah pembentukan pusat

pelatihan dengan pelatih/calon pelatih, komponen manajemen, dan Dewan Mitra

• Membentuk Pengurus P2KP dan menyusulkannya ke JNPK (untuk SK Kepengurusan dan Bimbingan Teknis dari P2KS atau P2KP yang aktif)

• Seleksi atau memilih calon pelatih• Menyiapkan pelatih (CSS, CTS) dan pusat pelatihan (Site Preparation, Akreditasi

Teknis) • Melengkapi SK JNPK dengan SK (dukungan dana) dari Gubernur/Bupati/ Walikota• Memulai Program Pelatihan dan Rencana Kerja P2KP

Page 35: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Unit Usaha & Praktik Klinik

• Sebaiknya P2KP memiliki fasilitas kesehatan dan jejaring pelayanan untuk praktik klinik (gedung, klinik KB, poliklinik, kamar bersalin, kamar operasi, ruang tunggu pasien, kamar kecil dan ruang administrasi) peralatan dan obat-obatan dan bahan habis pakai yang esensial.

• Inventarisasi sarana dan prasarana pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan gambaran obyektif tentang ketersediaan alat, obat, dan bahan esensial.

• Pastikan unit usaha P2KP memenuhi persyaratan formal-non-formal sehingga operasionalisasinya akan di dukung oleh pihak Dinas Kesehatan dan Pemda setempat sehingga selain sebagai tempat praktik klinik, juga menjadi sumber penghasilan institusi dan karyawan (pelatih klinik).

Page 36: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Dukungan Politik dan Finansial

• Persetujuan dan dukungan dari Direktur RS dan Kepala Dinas Kesehatan adalah modal yang tidak ternilai harganya bagi pendirian dan kelangsungan P2KP

• Rumah sakit adalah institusi medik dengan regulasi dan sistem tersendiri (BLUD/UPT Pemda) dan Dinas kesehatan adalah pemegang otoritas kesehatan (komponen Pemda) sehingga dukungan dari kedua organisasi kesehatan tersebut akan menjamin ketersediaan ruang kantor, penggunaan bersama sarana-prasarana, lahan praktik, dan fasilitas rujukan medik serta perlindungan hukum bagi program pelatihan P2KP

• Jika RS memiliki unit pelatihan, maka P2KP masuk di dalam sistem yang ada tetapi bekerja dengan ketentuan yang ada di Organisasi dan Tatakelola JNPK-KR (dapat memisahkan petugas sebagai karyawan RS dan pelatih JNPK-KR).

Page 37: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

MOU/Perjanjian Kerjasama

• Segera setelah advokasi dan persetujuan dari Direktur Rumah Sakit dan Kepala Dinas Kesehatan, sebaiknya dibuat mOU atau Perjanjian Kerjasama yang dapat dijadikan rujukan pelaksanaan kegiatan berdasarkan tupoksi yang telah disepakati.

• Bentuk dan penandatanganan MOU/Perjanjian Kerjasama disetujui oleh semua pihak terkait dan disesuaikan dengan regulasi dan kondisi setempat agar efektif dan mampu laksana

• Mekanisme & tatalaksana MOU/Perjanjian Kerjasama sebaiknya mengikuti atau mengacu pada sistem yang sudah ada sebelumnya untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan dan program.

• Instansi/lembaga/mitra terkait dilibatkan sesuai dengan kepentingan program,

kebutuhan, kesesuaian tupoksi, situasi dan kondisi di masing-masing daerah.

Page 38: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

SK Gubernur/Bupati/Walikota

• Karena P2KP adalah institusi pelatihan nir-laba yang membantu programkesehatan daerah maka dukungan politik dan finansial dari Kepala Daerah akan sangat membantu fixed cost P2KP

• Dukungan tersebut harus diformalkan dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Daerah sebagai dasar hukum dari berbagai bentuk bantuan yang diberikan oleh Pemda

• Jika untuk menggalang kerjasama dan komitmen instansi daerah, perlu surat keputusan Bupati, maka surat tersebut dapat diusulkan dan Pengurus P2KP dan Dewan Mitra akan menjelaskan kepada Bupati mengapa hal tersebut diperlukan.

Page 39: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Rangkuman

• Pusat Pelatihan yang berkualitas akan menghasilkan provider yang berkualitas pula

• Membentuk pusat pelatihan, bukan hanya menyiapkan sarana dan SDM tetapi perlu komitmen, dukungan politik dan finansial, dan kemampuan manajemen yang handal

• Setelah mendapatkan SK Pembentukan P2KP dan Pengurusnya, maka bekerja dan menghasilkan provider kompeten adalah prestasi nyata P2KP

Page 40: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Kegiatan

PROGRAM KEMITRAAN• PPSDM-Diklat Aparatur

– Dokter dengan Kewenangan Tambahan– Akreditasi Paket PONED– Akreditasi Paket APN

• PPSDM-Pusdiknakes– Model integrasi CBT APN & CTU dalam preservice AKBID

• HOGSI– Monitoring & Evaluasi Kinerja PONEK RSUD di NTT yang mendapat

Program Sister Hospital• UNICEF

– Pelaksanaan fase I (classroom dan orientasi klinik) dan II (magang klinik) PONED

40

Page 41: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

Kegiatan

PROGRAM DENGAN DEWAN MITRA

• BKKBN– PELATIHAN CTU– PELATIHAN CTS– KUALIFIKASI CCT

• DIREKTORAT BINA KESEHATAN IBU– PELATIHAN AKDR PASCAPLASENTA– CENTER OF EXCELENCE POSTPLACENTAL IUD (RS FATMAWATI)

• PB POGI– MENGALIHKAN PERMINTAAN MITRA UNTUK PELATIHAN AKDR KE

BADAN KHUSUS (JNPK-KR)41

Page 42: 01 JNPK Dan Rencana Kerja

RANGKUMAN

• JNPK-KR adalah Badan Khusus POGI yang menyelenggarakan pelatihan keterampilan klinik yang terkait dengan pelayanan obstetri-neonatal

• JNPK-KR adalah asosiasi dari unit pelatihan Organisasi Profesi terkait dengan kesehatan maternal-neonatal

• Rencana kerja JNPK-KR meliputi komponen teknis, program, dan mitra

42