01-Artikel Aktivis Muda Agen Gerakan Perubahan

3

Click here to load reader

Transcript of 01-Artikel Aktivis Muda Agen Gerakan Perubahan

Page 1: 01-Artikel Aktivis Muda Agen Gerakan Perubahan

“ Joko Riskiyono “  Page 1  

AKTIVIS MUDA AGEN GERAKAN PERUBAHAN

Oleh : Joko Riskiyono1

Sejarah perjuangan kebangsaan Indonesia tidak terlepas dari peran penting pemuda

dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia sejak perintisan pergerakan

kebangsaan Indonesia, pemuda telah aktif sebagai ujung tombak mengantarkan bangsa dan

negara Indonesia merdeka, bersatu, dan berdaulat. dalam mengisi dan memaknai tujuan

kemerdekaan sebagaiamana maksud dari alenia kedua pembukaan (preambule) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yaitu telah sampai kedepan pintu gerabang

kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.2

Pemuda sebagai calon generasi pewaris dan penerus cita-cita proklamasi yang akan

menggantikan generasi sebelumnya harus mempunyai dasar idealisme dan nalar yang cerdas

ditunjang dengan basis moralitas yang memadahi, mensikapi berbagai permasalahan yang

mendera generasi muda saat ini. Secara Internasional, WHO menyebutkan sebagai “young

people”dengan batasan usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut “adolescenea”

atau remaja. Internasional Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendifinisikan

penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda. Untuk Indonesia merujuk kepada

Undang-Undang Nomor. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, Pemuda adalah warga negara

Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16

(enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun3.

Persoalan kikinian pemuda di Indonesia saat ini adalah bagaimana terlepas dari

belenggu pengangguran baik terbuka maupun terselubung yang setiap tahunnya meningkat

yang berakibat bertambahnya angka kemiskinan seiring berjalannya waktu semakin

bertambah. Pengangguran terjadi di kelompok muda dilatarbelakangi persoalan pendidikan

yang belum merata dan masih terpusat dikota-kota besar, sedangkan di daerah belum

terjangkau fasilitas yang memadahi sebagaimana di kota, ketimpangan pendidikan, sosial dan

budaya pada generasi muda mengancam kelangsungangenerasi muda itu sendiri.

Sisi ketimpangan yang cukup mencolok di pusat pertumbuhan terjadi pengangguran

terdidik sementara, didaerah terjadi pengangguran karena tidak tersedianya fasilitas

pendidikan dan anggaran yang memadahi pada akhirnya lebih memilih untuk bekerja atau

sebagai buruh. Posisi peran gerakan pemuda mensikapi keadaan yang telah demikian

menggurita atau malah menjadi bagian daripada masalah yang saat ini sedang dihadapi                                                             1 Pegiat Organisasi Gerakan Pemuda 2 Baca di dalam Konstitusi yaitu Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 3 Baca didalam ketentuan umum Undang-Undang Nomor. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan

Page 2: 01-Artikel Aktivis Muda Agen Gerakan Perubahan

“ Joko Riskiyono “  Page 2  

rakyat, mayoritas kehidupan pemuda saat ini didominasi oleh gaya hidup hedonis berfikir

skeptis dan berperilaku pragmatis akhirnya berujung pada sikap dan tindakan menghalalkan

segala cara mencapai tujuan akan membahayakan keberadapan daripada kelompok muda.

Klaim organisasi gerakan pemuda sebagai agen perubahan (agen of change) seperti

gaung yang sudah tidak begema, terkalahkan oleh derasnya arus globalisasi yang membawa

pada pola kehidupan pragmatis boleh jadi sebagian dari kelompok pemuda sudah tidak

mengenal atau menganggap organisisi pemuda itu masih bertahan kalaupun ada organisasi

pemuda tinggal papan nama yang program kegiatannya hanya musyawarah untuk memilih

kepengurusan dan memperingati hari jadi atau ulang tahun

Bagaimanapun kekurangan yang ada pada kelompok pemuda dianggap masih dalam

batas yang dapat ditolerir, karena dianggap mempunyai idealisme kuat dan mampu untuk

memperdayakan aset yang dimiliki untuk bangkit dari keterpurukan yaitu kepercayaan diri

karena di dalam pemuda masih tersimpan energi positif melakukan perubahan. Apalagi

pemuda yang aktif dan kreatif tergabung dalam organisasi pemuda sebagai aktivis gerakan

pemuda sakaligus sebagai agen perubahan akan selalu diasah, dipertajam, ditempa oleh

kehidupan organisasi yang keras dituntut untuk saling menghargai, mampu bekerjasama

dalam tim yang solid dalam menjalankan program kerja dan roda organisasi. Sebagai aktivis

organisasi pemuda yang idealis dituntut untuk banyak membaca tidak hanya terbatas pada

referensi tertentu, dari hasil belajar kemudian didiskusikan, selanjutnya dipratekan dalam

bentuk turun ke basis untuk dilakukan konsilidasi sebagai sarana mengukur tingkat

keberhasilan dalam setiap program selalu dilakukan evaluasi.

Kegiatan organisasi pemuda baik pelajar atau santri dan mahasiswa serta mereka yang

tergabung dalam organusasi pemuda jarang terpublikasikan dengan baik, kita tidak

memungkiri dari banyak tokoh pergerakan di Indonesia mulai dari Soekarni, M. Hatta,

Syahrir, Natsir, Tan Malaka dan masih banyak tokoh-tokoh bangsa lainnya hingga hari ini

mereka semua dikatakan mempunyai idealisme dan nilai-nilai keberanian, kejujuran

hidupnya sudah diwakafkan untuk kepentingan bangsa dan negera melalui organisasi

kepemudaan meski pada akhirnya berujung pada partai politik itu merupakan sebuah pilihan.

Keberadaan organisasi pemuda sebagai aset bangsa dari mulai perkembangannya sebelum

kemerdekaan sampai dengan pasca revormasi, mengutip dari direktori lembaga kepemudaan

sejarah ringkas dunia lembaga kepemudaan di Indonesia yang diterbitkan oleh Kementrian

Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Tahun 2009 jumlah rekapitulasi organisasi

kemasyarakatan pemuda tingkat nasional sejumlah 158 (seratus lima puluh delapan) OKP,

Page 3: 01-Artikel Aktivis Muda Agen Gerakan Perubahan

“ Joko Riskiyono “  Page 3  

sedangkan menurut asas, sifat dan fungsi tujuan organisasi OKP tingkat nasional sejumlah 91

(Sembilan puluh satu) OKP4.

Besar dan banyak pertumbuhan organisasi-organisasi pemuda tidak sejalan dengan

anggaran yang disediakan oleh pemerintah, jumlah 158 OKP itu baru dihitung berdasarkan

kepengurusan tingkat nasional belum keberadaannya disetiap provinsi, kabupaten dan kota

serta kecamatan, desa atau kampung bahkan di sekolah maupun perguruan tinggi baik negeri

maupun swasta apakah telah terjangkau oleh anggaran pendapatan belanja nasional dan atau

daerah. Timbul sebuah pertanyaan bagaimana mereka menghidupi organisasi tetap berjalan

dan eksis melakukan kaderisasi serta program kerja lainnya bagi awam yang kurang familier

terhadap organisasi tentu tidak mengetahui dari mana dana berasal kalaupun tahu dari iuran

anggota yang setiap kegiatan diwajibkan untuk membayar iuran kegiatan

Kembali pada ketimpangan pendidikan bagi kelompok pemuda, sebagaimana

mengutip Paulo Freire seorang filosof pendagogi dalam gerakan pendidikan partisipatoris

dari Brazil menyatakan “Pendidikan kaum tertindas, sebagai pendidikan para humanis dan

pembebas, terdidiri dari dua tahap. Pada tahap pertama, kaum tertindas membuka tabir dunia

penindasan dan melalui praksis melibatkan diri untuk mengadakan perubahan. Pada tahap

kedua, dimana realitas penindasan itu sudah berubah, pendidikan ini tidak lagi menjadi milik

kaum tertindas tetapi menjadi milik seluruh manusia dalam mencapai proses kebebasan yang

langgeng”.5 Mamahami maksud daripada ketimpangan pendidikan disamping diperlukan

pemerataan lebih penting lagi adalah memberikan pendidikan yang bersifat partisipatoris

dengan menghilangkan sekat-sekat perbedaan yang ada karena faktor kemiskinan menjadikan

peran organisasi-organisasi pemuda sebagai wadah efektif meminimalisir ketidakmerataan

pendidikan dengan solusi alternatif berupa pelatihan, training dan kursus-kursus.

Pemerintah sudah saatnya mengalokasikan anggaran yang berimbang dan memadahi

bagi pemuda melalui organisasi pemuda dalam kerangka meningkatkan kapasitas dan sumber

daya manusia perlu diketahui anggaran yang ada dipusat khususnya Kemenegpora antara

olahraga dan pemuda berbanding 70 % olahraga sisanya 30% pemuda meski saat ini

kemenegpora sedang dirundung skandal mega korupsi untuk tidak mengurangi atau

menghapus hak dari anggaran untuk kegiatan kepemudaan diharapkan kedepan organisasi

pemuda bukan menjadi bagian dari masalah tetapi menjadi solusi alternatif dari masalah.

                                                            4 Direktori Lembaga Kepemudaan, Kementrian Pemuda Dan Olahraga RI Tahun 2009   5 Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas, (Jakarta : Penerbit LP3ES 2000), , hlm. 9