01 Abstrak

2
  iii PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMEL IHARAAN PENCEGAHAN DENGAN MEMINIMALKAN LAJU BIAYA TOTAL BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya)  Nama Mahasiswa : Edi Suhandoko  NRP : 9109.201.314 Pembimbi ng : Ir. Bobby Oedy P. Soepangkat, M.Sc., Ph.D. ABSTRAK Bogasari Flour Mills merupakan perusahaan yang bergerak di bidang  penggilingan tepung terigu dan divisi dari PT. Indofood Sukses Makmur. Departemen Penggilingan sebagai bisnis inti dari Bogasari dengan proses kontinyu memiliki jumlah downtime peralatan yang cukup tinggi. Dari data yang didapat, kegagalan peralatan terbesar di Seksi Penggilingan E, sehingga perlu upaya untuk menentukan pemeliharaan pencegahan yang efektif dan mampu meningkatkan kehandalan peralatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interval waktu pemeliharaan pencegahan dengan meminimalkan laju biaya total  berdasarkan alokasi dan otimasi kehandalan pada peralatan di Seksi Penggilingan E Bogasari Surabaya. Langkah pertama adalah mengkonversikan data waktu kegagalan komponen menjadi data waktu antar kegagalan. Kemudian dengan menggunakan  perangkat lunak Weibull++6 dilakukan pemilihan distribusi terbaik dari data waktu antar kegagalan. Selanjutnya, dengan menggunakan perangkat lunak yang sama dapat diperoleh parameter-parameter seperti Q, W, , , dan P untuk menentukan fungsi kehandalan (R( t)). Penentuan indeks kelayakan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan optimasi dilakukan dengan menggunakan metode   Analytical Hierarchy Process (AHP). Langkah terakhir adalah melakukan optimasi untuk memperoleh target k ehandalan sistem yang in gin dicapai dengan menggunakan metode program non-linier.  Berdasarkan hasil alokasi dan optimasi kehandalan, penurunan biaya total  pemeliharaan pencegahan tertinggi adalah Rp. 406.962.723,00 dan didapat pada saat target kehandalan adalah 90%. Dengan target kehandalan yang sama, interval waktu pemeliharaan pencegahan peralatan yang terpanjang dimiliki oleh sub -sub sistem Bran Finisher selama 300,5 jam dan yang terpendek dimiliki oleh sub-sub sistem Sifter selama 69,2 jam. Kata kunci: kehandalan, indeks kelayakan, AHP, interval waktu pemeliharaan  pencegahan

Transcript of 01 Abstrak

5/8/2018 01 Abstrak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/01-abstrak 1/3

 

  iii

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN

PENCEGAHAN DENGAN MEMINIMALKAN LAJU BIAYA

TOTAL BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI

KEHANDALAN PADA PERALATANSEKSI PENGGILINGAN E

(Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya)

  Nama Mahasiswa : Edi Suhandoko

  NRP : 9109.201.314

Pembimbing : Ir. Bobby Oedy P. Soepangkat, M.Sc., Ph.D.

ABSTRAK 

Bogasari Flour Mills merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

  penggilingan tepung terigu dan divisi dari PT. Indofood Sukses Makmur.Departemen Penggilingan sebagai bisnis inti dari Bogasari dengan proseskontinyu memiliki jumlah downtime peralatan yang cukup tinggi. Dari data yang

didapat, kegagalan peralatan terbesar di Seksi Penggilingan E, sehingga perluupaya untuk menentukan pemeliharaan pencegahan yang efektif dan mampu

meningkatkan kehandalan peralatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukaninterval waktu pemeliharaan pencegahan dengan meminimalkan laju biaya total

 berdasarkan alokasi dan otimasi kehandalan pada peralatan di Seksi PenggilinganE Bogasari Surabaya.

Langkah pertama adalah mengkonversikan data waktu kegagalan

komponen menjadi data waktu antar kegagalan. Kemudian dengan menggunakan

  perangkat lunak Weibull++6  dilakukan pemilihan distribusi terbaik dari data

waktu antar kegagalan. Selanjutnya, dengan menggunakan perangkat lunak yangsama dapat diperoleh parameter-parameter seperti Q, W, , , dan P untuk 

menentukan fungsi kehandalan (R( t)). Penentuan indeks kelayakan peralatan yangdibutuhkan untuk melakukan optimasi dilakukan dengan menggunakan metode 

  Analytical Hierarchy Process (AHP). Langkah terakhir adalah melakukanoptimasi untuk memperoleh target kehandalan sistem yang ingin dicapai dengan

menggunakan metode program non-linier. Berdasarkan hasil alokasi dan optimasi kehandalan, penurunan biaya total

 pemeliharaan pencegahan tertinggi adalah Rp. 406.962.723,00 dan didapat padasaat target kehandalan adalah 90%. Dengan target kehandalan yang sama, interval

waktu pemeliharaan pencegahan peralatan yang terpanjang dimiliki oleh sub-sub

sistem Bran Finisher selama 300,5 jam dan yang terpendek dimiliki oleh sub-sub

sistem Sifter selama 69,2 jam.

Kata kunci: kehandalan, indeks kelayakan, AHP, interval waktu pemeliharaan

 pencegahan

5/8/2018 01 Abstrak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/01-abstrak 2/3

 

  iv

DETERMINATION OF PREVENTIVE MAINTENANCE

INTERVALS WHICH MINIMIZING TOTAL COST RATE

BASED ON ALLOCATION AND OPTIMIZATION

EQUIPMENT RELIABILITY IN SECTION MILLING E(Case study at PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya)

By : Edi Suhandoko

Student Identity Number : 9109.201.314

Supervisor : Ir. Bobby Oedy P. Soepangkat, M.Sc., Ph.D.

ABSTRACT

Bogasari Flour Mills is one of many divisions of PT Indofood SuksesMakmur, it¶s a company with flour milling as its main business. Milling

Department as a core process of Bogasari is a continuous process with a largenumber of equipment¶s downtime. From the collected data, the largest number of 

equipment failures occurred in Milling Section E, so it needs an effort todetermine the effective maintenance which capable to improve equipment

reliability. The goal of this study is to determine the preventive maintenanceintervals which minimizing total cost rate based on allocation and optimization

equipment reliability in Section Milling E Bogasari Surabaya.

The first step is converting downtime data into time between failure data.

Then by using the Weibull + +6 software, the best distribution of time between

failure data is selected. Furthermore by using the same software can obtain some

 parameters such as Q, W, , , and P to determine the reliability function (R (t)).Determination of equipment feasibility index required to do optimization is

carried out by using Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The final stepis performing optimization to obtain the targeted system reliability by using non-linear program.

The results showed that the highest preventive maintenance cost saving isIDR 406,962,723.00 obtained when the target is 90% reliability. With the same

target reliability, the longest preventive maintenance interval is owned by the sub-sub system Bran Finisher for 300.5 hours and the shortest is owned by a sub-sub

system Sifter for 69.2 hours.

Key words: reliability, feasibility index, AHP, optimization of maintenance

intervals

5/8/2018 01 Abstrak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/01-abstrak 3/3