rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk...

23
BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras. Beras merupakan makanan sumber karbohidrat yang utama di kebanyakan negara Asia. Negara- negara lain seperti di benua Eropa, Australia dan Amerika mengkonsumsi beras dalam jumlah yang jauh lebih kecil daripada negara Asia. Selain itu jerami padi dapat digunakan sebagai penutup tanah pada suatu usaha tani. Padi merupakan salah satu komoditas pokok yang merupakan sumber pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Budidaya yang baik akan mempengaruhi hasil dari padi

Transcript of rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk...

Page 1: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya

terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman

budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga

(genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal

dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang

migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Produksi padi dunia menempati urutan

ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi

merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari

pengolahan padi dinamakan beras. Beras merupakan makanan sumber karbohidrat

yang utama di kebanyakan negara Asia. Negara-negara lain seperti di benua Eropa,

Australia dan Amerika mengkonsumsi beras dalam jumlah yang jauh lebih kecil

daripada negara Asia. Selain itu jerami padi dapat digunakan sebagai penutup tanah

pada suatu usaha tani.

Padi merupakan salah satu komoditas pokok yang merupakan sumber pangan

utama bagi masyarakat Indonesia. Budidaya yang baik akan mempengaruhi hasil dari

padi tersebut. Oleh karena itu, penting adanya untuk mengetahui budidaya yang baik

dan tepat mengenai padi. Padi merupakan tanaman yang paling penting di negeri kita

Indonesia ini. Betapa tidak karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras

yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia padi juga menjadi

makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti China, India, Thailand,

Vietnam dan lain-lain. Padi merupakan tanaman berupa rumput berumpun. Tanaman

pertanian ini berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis.

Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah

dimulai pada 3.000 tahun SM.

Dari segi reproduksi, padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri,karena

95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah

Page 2: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

pembuahan terjadi, zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri.

Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endosperm. Pada akhir

perkembangan, sebagian besar bulir padi mengadung pati dibagian endosperm. Bagi

tanaman muda, pati dimanfaatkan sebagai sumber gizi.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya

tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat mengetahui siklus

hidup serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi sawah dan

komponen hasil tanaman padi sawah.

Page 3: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

I. TINJAUAN PUSTAKA

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman

pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan

subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina)

sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di

Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa

wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam

(Anonim, 2011).

Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah Oryza sativa dengan dua

subspesies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere).

Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran

tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan. Varitas

unggul nasional berasal dari Bogor: Pelita I/1, Pelita I/2, Adil dan Makmur (dataran

tinggi), Gemar, Gati, GH 19, GH 34 dan GH 120 (dataran rendah). Varitas unggul

introduksi dari International Rice Research Institute (IRRI) Filipina adalah jenis IR

atau PB yaitu IR 22, IR 14, IR 46 dan IR 54 (dataran rendah); PB32, PB 34, PB 36

dan PB 48 (dataran rendah) (Joshi et al., 2000).

Pusat penanaman padi di Indonesia adalah Pulau Jawa (Karawang, Cianjur),

Bali, Madura, Sulawesi, dan akhir-akhir ini Kalimantan. Pada tahun 1992 luas panen

padi mencapai 10.869.000 ha dengan rata-rata hasil 4,35 ton/ha/tahun. Produksi padi

nasional adalah 47.293.000 ton. Pada tahun itu hampir 22,5 % produksi padi nasional

dipasok dari Jawa Barat. Dengan adanya krisis ekonomi, sentra padi Jawa Barat

seperti Karawang dan Cianjur mengalami penurunan produksi yang berarti. Produksi

padi nasional sampai Desember 1997 adalah 46.591.874 ton yang meliputi areal

panen 9.881.764 ha. Karena pemeliharaan yang kurang intensif, hasil padi gogo

hanya 1-3 ton/ha, sedangkan dengan kultur teknis yang baik hasil padi sawah

mencapai 6-7 ton/ha (Anonim, 2012).

Page 4: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

A. Taksonomi Tanaman Padi

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monotyledonae

Keluarga : Gramineae (Poaceae)

Genus : Oryza

Spesies : Oryza sativa

B. Syarat Tumbuh Tanaman Padi

Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak

mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih,

dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar

1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi

tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl. Tanah yang

baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi

pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam

jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan

lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7 (Ihsan, 2012).

Temperatur sangat mempengaruhi pengisian biji padi. Temperatur yang

rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu pembungaan akan mengganggu

proses pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi hampa. Hal ini terjadi akibat

tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang juga rendah pada waktu penyerbukan

dapat menyebabkan rusaknya pollen dan menunda pembukaan tepung sari (Luh,

1991).

Keasaman tanah yang dikehendaki tanaman padi adalah antara pH 4,0–7,

0. Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah pH tanah menjadi netral (7,0).

Pada prinsipnya, tanah berkapur dengan pH 8,1–8, 2 tidak merusak tanaman padi.

Karena mengalami penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi yang tidak

mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral (Anonim,

2008).

Page 5: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

C. Jenis Tanaman Padi

Indonesia memiliki beberapa jenis tanaman padi seperti berikut (Suharno,

2005):

a. Padi Gogo

Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe

padi lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di

Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan

penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.

b. Padi rawa

Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah

rawa-rawa. Selain di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai

Gangga. Padi rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat

mengikuti perubahan kedalaman air yang ekstrem musiman.

c. Padi Pera

Padi pera adalah padi dengan kadar amilosa pada pati lebih dari 20% pada

berasnya. Butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi

pera adalah padi pulen. Sebagian besar orang Indonesia menyukai nasi jenis

ini dan berbagai jenis beras yang dijual di pasar Indonesia tergolong padi

pulen.

d. Padi Ketan

Ketan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak

dulu. Padi ketan memiliki kadar amilosa di bawah 1% pada pati berasnya.

e. Padi Wangi

Padi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang di beberapa

tempat di Asia, yang terkenal adalah ras Cianjur Pandanwangi (sekarang telah

menjadi kultivar unggul) dan rajalele. Kedua kultivar ini adalah varietas

javanica yang berumur panjang.

Page 6: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

D. Morfologi Tanaman Padi

Akar tanaman padi memiliki sistem perakaran serabut. Ada dua macam akar

yaitu akar seminal dan akar adventif. Akar seminal yang tumbuh dari akar primer

radikula sewaktu berkecambah dan bersifat sementara, sedangkan akar adventif

sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian bawah. Akar

adventif tersebut menggantikan akar seminal. Akar ini disebut adventif/buku, karena

tumbuh dari bagian tanaman yang bukan embrio atau karena munculnya bukan dari

akar yang telah tumbuh sebelumnya. Batang terdiri atas beberapa ruas yang

dibatasi oleh buku, dan tunas (anakan) tumbuh pada buku. Jumlah buku sama dengan

jumlah daun ditambah dua yakni satu buku untuk tumbuhnya koleoptil dan yang satu

lagi buku terakhir yang menjadi dasar malai. Ruas yang terpanjang adalah ruas yang

teratas dan panjangnya berangsur menurun sampai ke ruas yang terbawah dekat

permukaan tanah (Tobing dkk., 1995).

Anakan muncul pada batang utama dalam urutan yang bergantian. Anakan

primer tumbuh dari buku terbawah dan memunculkan anakan sekunder. Anakan

sekunder ini pada gilirannya akan menghasilkan anakan tersier. Daun tanaman padi

tumbuh pada batang dalam susunan yang berselang seling terdapat satu daun pada

tiap buku. Tiap daun terdiri atas helaian daun yang menempel pada buku melalui

pelepah daun, pelepah daun yang membungkus ruas di atasnya dan kadang-kadang

pelepah daun dan helaian daun ruas berikutnya, telinga daun (auricle) pada dua sisi

pangkal helaian daun, lidah daun (ligula) yaitu struktur segitiga tipis tepat di atas

telinga daun, daun bendera adalah daun teratas di bawah malai (Suharno, 2005).

Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Malai terdiri dari 8–10 buku

yang menghasilkan cabang–cabang primer selanjutnya menghasilkan cabang–cabang

sekunder. Dari buku pangkal malai pada umumnya akan muncul hanya satu cabang

primer, tetapi dalam keadaan tertentu buku tersebut dapat menghasilkan 2–3 cabang

primer. Lemma yaitu bagian bunga floret yang berurat lima dan keras yang sebagian

menutupi palea. Ia memiliki suatu ekor. Palea yaitu bagian floret yang berurat tiga

yang keras dan sangat pas dengan lemma. Bunga terdiri dari 6 benang sari dan sebuah

Page 7: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

putik. Enam benang sari tersusun dari dua kelompok kepala sari yang tumbuh pada

tangkai benang sari. Butir biji adalah bakal buah yang matang, dengan lemma, palea,

lemma steril, dan ekor gabah (kalau ada) yang menempel sangat kuat. Butir biji padi

tanpa sekam (kariopsis) disebut beras. Buah padi adalah sebuah kariopsis, yaitu biji

tunggal yang bersatu dengan kulit bakal buah yang matang (kulit ari), yang

membentuk sebuah butir seperti biji. Komponen utama butir biji adalah sekam, kulit

beras, endosperm, dan embrio (Sudarmo, 1991).

Page 8: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

II. PEMBAHASAN

Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil

yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan

persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman

hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar

tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan

produksi

PERSEMAIAN

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan

persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di

persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu

persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan

bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.

a. Penggunaan benih

Benih unggul

Bersertifikat

Kebutuhan benih 25-30 kg / ha

b. Persiapan lahan untuk persemaian

Tanah harus subur

Cahaya matahari

Pengairan

Pengawasan

c. Pengolahan tanah calon persemaian

Persemaian kering

Persemaian basah

Persemaian sistem dapog

Persemaian Kering

Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat

didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik

yaitu:

Page 9: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

Tanah dibersihkan dari rumput sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak

mengganggu pertumbuhan bibit. Kemudian tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam

dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat

memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak.

Selanjutnya tanah digaru. Areal persemaian yang tanahnya sempit dapat dikerjakan

dengan cangkul, yang pada dasarnya pengolahan tanah ini bertujuan untuk

memperbaiki struktur tanah, agar tanah menjadi gembur.

Ukuran bedengan persemaian :

a. Panjang bedengan      : 500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi

perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjang

b. Lebar bedengan : 100 -150 cm

c. Tinggi bedengan :  20 -30 cm

Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm.

Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah :

a. Penaburan benih dan pencabutan bibit

b. Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :

Penyiangan

Pengairan

Pemupukan

Pemberantasan hama dan penyakit

Persemaian diupayakan lebih dari 1/25 luas sawah yang akan ditanami, penggunaan

benih pada persemaian kering lebih banyak dari persemaian basah. Perbedaan antara

persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak

awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air. Fungsi genangan air:

a. Air akan melunakan tanah

b. Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput )

c. Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga perusak bibit

Tanah yang telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang

sudah lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali. Namun sebelum

pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian

Page 10: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari

areal pertanaman yang akan ditanami.

Sistem Dapog

Di Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem

tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon. Cara

penyemaian dengan sistem dapog :

a. Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah

b. Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang

c. Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan

benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga

d. Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah

e. Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4

f. Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian

yang baru atau tempat penanaman disawah

2. PENABURAN BENIH

Perlakuan sebagai upaya persiapan. Benih terlebih dahulu direndam dalam air

dengan maksud :

a. Seleksi terhadap benih yang kurang baik, terapung, melayang harus

dibuang agar terjadi proses tisiologis

b. Proses tisiologis berarti terjadinya perubahan didalam benih yang akhimya

benih cepat berkecambah. Terserap atau masuknya air kedalam benih akan

mempercepat proses tisiologis

Benih direndam dalam air selama 24 jam, kemudian diperam (sebelumnya

ditiriskan atau dietus). Benih diperam selama 48 jam, agar didalam pemeraman

tersebut benih berkecambah. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menebar benih

adalah :

a. Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm

b. Benih tersebar rata

c. Kerapatan benih harus sama

Page 11: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

3. PEMELIHARAAN PERSEMAIAN

a. Pengairan

Pengairan pada pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air

keselokan yang berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga

pertumbuhan tanaman dapat berlangsung, meskipun dalam hal ini sering kali

ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau rumput. Air berperan menghambat atau

bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman pengganggu / rumput. Perlu diketahui

bahwa banyaknya air dan kedalamanya merupakan faktor yang memperngaruhi

perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan secara basah.

Pengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Bedengan digenangi air selama 24 jam

b. Setelah genagan itu berlangsung selama 24 jam, kemudian air dikurang

hingga keadakan macak-macak ( nyemek-nyemek ), kemudian benih mulai

bisa disebar

c. Pengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macak-macak

ini, dimaksudkan agar:

d. Benih yang disebar dapat merata dan mudah melekat ditanah sehingga akar

mudah masuk kedalam tanah.

e. Benih tidak busuk akibat genagan air

f. Memudahkan benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara,

sehingga proses perkecambahan lebih cepat

b. Pemupukan dipersemaian

Biasanya unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur

hara makro. Sedangkan pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dan lain

sebagainya diberikan menjelang penyebaran benih dipesemaian, bila perlu diberi zat

pengatur tumbuh. Pemberian zat pengatur tumbuh pada benih dilakukan menjelang

benih disebar.

Page 12: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

4. PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN TANAH SAWAH

Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat

tertentu hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh

tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :

a. Pembersihan

1) Selokan-selokan perlu dibersihkan

2) Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos

3) Pencangkulan

4) Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak

b. Membajak

1) Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah

2) Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya

membusuk

3) Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah

c. Menggaru

1) Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah

2) Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah

3) Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur

tidak hanyut terbawa air keluar

4) Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan

5) Permukaan tanah menjadi rata

6) Air yang merembes kebawah menjadi berkurang -Sisa tanaman atau rumput

akan terbenam

7) Penanaman menjadi mudah

8) Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam

Page 13: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

5. PENANAMAN

Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :

a. Persiapan lahan

Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami

bibit padi.

b. Umur bibit

Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bibit tersebut segera

dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit.

c. Tahap penanaman

Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu

1) Memindahkan bibit

Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya,

genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan. Syarat -

syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :

Bibit telah berumur 17 -25 hari

Bibit berdaun 5 -7 helai

Batang bagian bawah besar, dan kuat

Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama)

Bibit tidak terserang hama dan penyakit

Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada

yang mempunyai anakan.

2) Menanam

Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :

a.       Sistem larikan ( cara tanam )

b.       Jarak tanam

c.       Hubungan tanaman

d.       Jumlah tanaman tiap lobang

e.       Kedalam menanam bibit

f.         Cara menanam

Page 14: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

Sistim larikan ( cara tanam )

o        Akan kelihatan rapi

o        Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan

o        Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat

o        Dan perlakuan-perlakuan lainnya

o        Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah

Jarak tanam

Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada :

o        Jenis tanaman

o        Kesuburan tanah

o        Ketinggian tempat / musim

Jenis tanaman

o        Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang

banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang

memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.

Kesuburan tanah

o        Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak

tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur

lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur.

Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih

lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur.

Ketinggian tempat.

o        Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan

memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal

ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul

memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada

musim hujan.

Hubungan tanaman

Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering

diterapkan ialah :

Page 15: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

o        Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat )

o        Hubungan tanaman empat persegi panjang.

o        Hubungan tanaman 2 baris.

Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang

o        Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap

lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2-3 batang

o        Kedalaman penanaman bibit

o        Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan

tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3-4 cm.

Cara menanam

o        Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali

pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai

dilakukan penanaman padi secara serentak.

PEMELIHARAAN

Meliputi :

a.       Penyulaman dan penyiangan

b.       Pengairan

c.       Pemupukan

Penyulaman dan penyiangan

Yang harns diperhatikan dalam penyulaman :

o        Bibit yang digunakan harus jenis yang sama

o        Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu

o        Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam

o        Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan

Pengairan

Pengairan disawah dapat dibedakan :

o        Pengairan secara terus-menerus

o        Pengairan secara piriodik

Pemupukan

Page 16: rivandipputra.files.wordpress.com file · Web viewTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman padi sawah yang merupakan tanaman semusim dan dapat

Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat

penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering

digunakan oleh petani berupa :

o        Pupuk alam ( organik )

o        Pupuk buatan ( an organik )

Dosis pupuk yang digunakan :

o        Pupuk Urea 250 -300 kg / ha

o        Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha

o        Pupuk KCI 50 -100 kg / ha

Atau disesuaikan dengan analisa tanah