bapppeda.surakarta.go.idbapppeda.surakarta.go.id/.../70/_6._RAKOR_BULAN_AGUSTUS.docx · Web...
Transcript of bapppeda.surakarta.go.idbapppeda.surakarta.go.id/.../70/_6._RAKOR_BULAN_AGUSTUS.docx · Web...
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Hari/tanggal : Senin/3 Agustus 2015Pukul : 19.00 WIB – selesaiTempat : Aula Kelurahan Danukusuman Kota SurakartaNotulis : Galuh Prila Dewi, S.P., M.Si.Peserta : 1. Bappeda
2. Lurah Danukusuman3. Warga RW IX dan X Kajen Kelurahan Danukusuman.
Pokok Bahasan : Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan di Kelurahan Danukusuman
Kegiatan sidang/rapat
: 1. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendengar langsung manfaat dari pelaksanaan program nangkis dari pihak yang menerima (apa yang sudah diterima, dirasakan, dan diinginkan).
2. RTLH, PNPM, perbaikan fasilitas umum, permodalan, dan DPK apakah sudah dikelola dengan baik dan bagaimana dampaknya? Jika pengelolaan baik akan menjadi percontohan.
3. Klaster I (sosbud)a. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Kota untuk 2
posyandu balita, program ini berjalan dan anggaran tidak cukup.
b. Selama ini ditutup donator/kas (swadaya) sebesar 25%. Jumlah anak lebih banyak daripada jumlah uang untuk PMT.
c. Pemberian PMT dilaksanakan satu bulan sekali.d. Masih terdapat kasus gizi kurang pada 2 anak (RT 01
RW X) sedangkan kasus gizi buruk sudah tidak ada.e. Anak usia sekolah tapi tidak bersekolah (anak putus
sekolah), usia SMP ada di RT 03 RW IX (1 orang); RT 03 RW X (ada); dan RT 04 RW X (1 orang). Tidak sekolah dikarenakan faktor perilaku anak.
f. Asuransi kematian tidak jalan (maksimal 50 tahun)g. PNPM
- Asuransi kematian tidak jalan (maksimal 50 tahun)
48
- PMT- bantuan sosial (pemberian paket yang berisi
minyak, beras, sembako) dengan sasaran sesuai data gakin.
4. Klaster II (infrastruktur)a. Bantuan PDAM sambungan langsung gratis
(sambungan langsung rumah) untuk 2 RW sebanyak 54 rumah.- Keuntungan: kualitas air baik.- Masalah yang terjadi: timbul lubang-lubang galian
baru dan terjadinya penurunan debit air karena adanya pengaturan debit air tiap rumah.
- Untuk bantuan PDAM selanjutnya dilakukan dengan perbaikan jalan sehingga bekas galian tidak merusak jalan.
b. Upaya penanganan genangan oleh masyarakat (sepanjang Jl. Dewi Sartika)
c. Bantuan perkim 200 unit- Keuntungan: rumah lebih tertata, penataan
infrastruktur kawasan lebih memadai, dan harga tanah meningkat.
- Swadaya masyarakat berupa tenaga dan pikiran.- Bantuan senilai 5 juta dan dengan swadaya bisa
menjadi 3 kali lipatnya.d. Kajen (RW IX dan RW X) diuji coba dan dievaluasi
dan jika menguntungkan akan diterapkan di RW yang lain.
e. PNPM: - Jalan paving/beton RT 2-3 RW IX- MCK RT 3 dan 4 RW X- Saluran RT 1 RW IX
f. Banyak bangunan yang sudah rusakg. Infrastruktur yang butuh perbaikan:
- Jl. Pinggir Utama- Jl. Utama Tengah
5. Klaster IIIa. Koperasi RT
- Dana berasal dari DBHCHT dan DPK- Ada yang masih berkembang namun ada pula
yang tidak berkembang.- Yang masih berkembang: RT03 RW IX; RT 01 RW
X; RT 02 RW X; RT 03 RW X (tersendat); dan RT 04 RW X.
- Tidak berkembang: RT 01 RW IX (dana tidak diputar) dan RT 02 RW IX (tidak sesuai peruntukan (dibelikan seragam).
49
- Pemanfaat: melalui PKK, pelunasan 10 bulan, dan jumlah kecil.
- Harapan: penambahan modal (ditingkatkan).b. Bantuan bergulir PNPM
- Ekolir berkembang, bunga semakin tinggi, standar berdasar rembug warga 1,5% (potongan tidak dikembalikan)
- Pelatihan memasak abon lele dan roti tidak berkembang karena alatnya tidak ada
- Rekomendasi: pelatihan lebih lanjut.c. Keberadaan pasar tradisional:
- Bermanfaat: lahan parker tetapi tidak teratur- Kekurangan: memunculkan genangan saat hujan,
tumpukan sampah, dan saluran macet.6. Metode pelaksanaan: melibatkan masyarakat melalui
pembentukan kelompok7. RT 01 RW IX 23 yang mendapat, cari tukan sendiri,
diborongkan. Gotong royong di perkotaan tidak berjalan, dikejar waktu (pelaksanaan mundur dari jadwal). Dengan adanya pemborong berarti terjadi penyimpangan, ada negoisasi, dan sisa-sisa bongkaran bagaimana? Supaya tidak terjadi penyimpangan lebih baik dikerjakan sendiri (konsep gotong royong dan tanpa melibatkan pemborong). Ada rentang waktu mulai dana turun sampai dengan selesainya bangunan. Dalam 1 kelompok tidak semua mempunyai keahlian bertukang.
50
RAKOR TRIWULAN II KELOMPOK BERBASIS PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI MIKRO DAN KECIL
TKPK KOTA SURAKARTA
Hari / Tanggal : Selasa / 4 Agustus 2015Pukul : 09.00 WIB s.d. selesaiTempat : Ruang Rapat Asisten Ekbangkesra
Sekda Kota SurakartaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Asisten Ekbangkesra Sekda
Kota Surakarta2. Dinas Koperasi dan UMKM
Kota Surakarta3. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Surakarta4. Dinas Pengelolaan Pasar Kota
Surakarta5. Dinas Pertanian Kota
Surakarta6. SPEKHAM7. Solo Technopark8. Bagian Perekonomian Setda
Kota Surakarta9. SAPA10. Kabid Ekonomi Bappeda Kota
Surakarta11. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Paparan dari semua SKPD 2. Klarifikasi masing-masing program SKPD3. Rekomendasi untuk kegiatan yang selanjutnya
HASIL : 1. Fokus dan Lokus penyaluran bantuan untuk SKPD Dispertan dan Disperindag harus jelas
2. Fokus dan lokus SKPD Dinkop sudah jelas tetapi perlu mengetahui minat dan respon masyarakat mengenai kegiatan pamaran yang telah dilaksanakan
3. Pemberian bantuan oleh setiap SKPD boleh di luar lima kelirahan pilot tetapi penerima bantuan harus jelas (nama dan alamatnya)
4. Supaya tidak mengulang seperti bantuan oleh Menpora yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, setiap SKPD perlu mengawasi secara intens bantuan yang diberikan kepada masyarakat (kelurahan).
5. Setiap kelurahan akan membentuk tim penanggulangan kemiskinan setelah terbitnya Perda dan perwali Penanggulangan Kemiskinan
51
6. Pertemuan untuk klaster 3 dilakukan sekali lagi sebelum rapat pleno TW II pada hari Jum’at tanggal 14 Agustus 2015 pukul 08.00 WIB
7. Sekretariat TKPKD Permasalahan : (1) Masing-masing klaster belum
terintegrasi; (2) Alokasi di lima kelurahan pilot masih sangat kecil
Rekomendasi : (1) Mengukur dampak penanggulangan kemiskinan; (2) persiapan anggaran di tahun 2016 lebih diperhatikan agar maksimal
8. Dispertan Kegiatan : (1) Bantuan Bibit Ikan Lele; (2) Bantuan
Ternak; (3) Bantuan Tanaman Pertanian Permasalahan : (1) Warga Miskin tidak punya kolam
ikan; (2) Masih dipending; (3) Tidak ada lahan untuk pertanian
Rekomendasi : (1) Pemberian pelatihan budidaya lele dengan bis beton; (2) Menunggu aturan lebih lanjut; (3) Pemberian pelatihan pertanian menggunakan pot
9. Disperindag Kegiatan : Handicraft Permasalahan : (1) Bantuan Alat hilang (kelurahan
Tipes); (2) Kegiatan bantuan hanya berakhir di pelatihan tanpa adanya tindak lanjut
Rekomendasi : (1) Pemberian bantuan harus sesuai dengan kemampuan warga agar dapat berkembang dengan baik; (2) Pembentukan kelompok setelah pelatihan dan pantauan atau monitoring dari dinas agar kegiatan dapat berlanjut terus. Dan kelompok itu dihubungan dengan penjual sehingga ekonomi masyarakat dapat berkembang
10.Dinkop Kegiatan : Pameran Permasalahan : (1) Kesulitan mendapatkan data omset
perbulan (KUB Sumber Rejeki) pasca pameran; (2) Penopang kebutuhan keluarga adalah ibu-ibu karena sebagian besar kepala keluarga bekerja menarik becak
Rekomendasi : (2) Perlunya pemberian sosialisasi, pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga
11.Dinas Pengelolaan Pasar Permasalahan : Tidak maksimalnya bantuan oleh setiap
SKPD Rekomendasi : Sebelum pelatihan, masyarakat diberikan
sosialisasi tentang kegiatan atau pelatihan yang diperlukan masyarakat agar setiap SKPD tepat dalam memberikan bantuan/pelatihan
52
12.Solo Technopak Kegiatan : (1) Pelatihan Kompos. Permasalahan : (1) Pelatihan yang terputus (karena ada
kendala bahan baku, peralatan dan pemasaran); (2) Objek pekatihan tidak sesuai.
Rekomendasi : (1) Pelatihan dilakukan lengkap dengan fasilitas secara terpusat (bahan baku, alat dan pemasaran) yang melibatkan semua SKPD; (2) Pada saat pelatihan yang diundang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat (berdasarkan data yang ada).
13.Spekham Kegiatan Pelatihan Perempuan. Permasalahan : Kegiatan bantuan hanya berakhir di
pelatihan tanpa adanya tindak lanjut. Rekomendasi : Pemahaman tugas dari masing-masing
individu untuk kegiatan pendampingan pelatihan dan pasca pelatihan agar kegiatan dapat berlanjut.
53
ASISTENSI FASILITATOR DAN SEKSI MONEV BAPPEDA
Hari / Tanggal : Selasa / 4 Agustus 2015Pukul : 13.00 WIB s.d. selesaiTempat : Bale Tawangpraja (Gedung Tawangpraja Lantai 6) Kompleks
BalaikotaNotulis : Galuh Prila Dewi, S.P., M.Si.Peserta : 1. Fasilitator Kelurahan se-Kota Surakarta
2. Seksi Monev DPK se-Kota Surakarta3. Bagian Pemerintahan Umum Setda Kota Surakarta4. SAPA Menko-PMK5. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Kajian pelaksanaan musrenbang2. Peningkatan peran seksi monev
Hasil : 1. Paparan Kajian Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2015 oleh Sekeretaris Bappeda Kota Surakarta.
2. Kesesuaian jumlah usulan dengan hasil musrenbang.a. Bidang ekonomi paling banyak Disperindangb. Bagian Pemerintahan Umum persentase paling besar di
Bagian Hukum dan HAMc. Bidang Sosial Budaya persentase paling besar Dinas
Kesehatan (100%) dan Dispendukcapil (100%).d. Infrastrukturpersentase terbesar di DPU (91,96%).
3. Usulan yang tidak diakomodir ada yang sesuai prioritas dan ada yang tidak sesuai, yang sesuai namun ditolak akan dikonfirmasi ke SKPD terkait.
4. Paparan peningkatan peran seksi monev oleh Bagian Pemerintahan Umum.
5. Selama ini seksi monev masih belum berfungsi dengan baik, bagaimana caranya agar seksi monev bisa efektif.
6. Seksi monev DPK memonitor pelaksanaan DPK di kelurahan masing-masing.
7. Pelaksana Monev : seksi monev PPK, Seksi monev Bappeda untuk DPK, dan Tim monev kota.
8. Seksi monev PPK : beranggotakan personil dari SKPD terkait dan ditetapkan dengan SK Kabag Pemerintahan Umum.
9. Hasil monev DPK 2014 : Penyusunan proposal tidak sesuai dengan hasil musrenbangkel sehingga perlu direvisi yang mengakibatkan keterlambatan pencairan anggaran.
10. Perubahan DPK Tahun 2015, rancangan APBD-P TA.2015;
54
DPK mendapat tambahan kegiatan : Operasional keagamaan, pembangunan gedung posyandu, dan karyabakti masyarakat (karena adanya ketentuan dalam UU no 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang mensyaratkan penerima hibah harus berbadan hukum).
11. Hanya 7 kelurahan yang mendapat pembangunan posyandu.
12. Pertanyaan:a. Nusukan: untuk penerima hibah harus berbadan
hukum, bagaimana dengan kelompok-kelompok di kelurahan seperti posyandu, KTI, dll.
b. Jebres : SK kepada fasling minimal per RW 1 (dari Bappeda) untuk membantu faskel di masing-masing kelurahan.
c. Jebres : dari evaluasi terlihat perencanaan pembangunan belum sinkron. Hak masyarakat 10 persen dari belanja langsung pemeritah kota. Saya tidak pernah dilibatkan dalam pelaporan musrenbangkel.
d. Dari evaluasi yang dilakukan, angka untuk DPK menurun padahal nilai belanja naik. Untuk meningkatkan semangat, block grant harus ditingkatkan.
e. Musyawarah yang dilaksanakan tanpa renja SKPD, bagaimana bisa sesuai dan terakomodir? Renja SKPD disampaikan lebih awal.
13. Tanggapana. Dari wilayah mohon monev juga mengawasi
perencanaan yang sesuai hasil musren.b. Untuk penerima hibah sementara sesuai dengan UU No
23 dan akan menyesuaikan jika PP sudah keluar.14. Kalau dana block grant besar, swadaya masyarakat akan
berkurang.
RAKOR TRIWULAN II KELOMPOK BANTUAN SOSIAL TERPADU
55
BERBASIS KELUARGA TKPK KOTA SURAKARTA TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Selasa / 4 Agustus 2015Pukul : 13.00 WIB s.d. selesaiTempat : Ruang Rapat Asisten Administrasi
Sekda Kota SurakartaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Asisten Administrasi Sekda
Kota Surakarta2. Dinas Kesehatan Kota
Surakarta3. Kantor Ketahanan Pangan
Kota Surakarta4. Kabid Sosbud Bappeda Kota
Surakarta5. Dinas Dikpora Kota Surakarta6. Dewan Pendidikan Kota
Surakarta7. Representasi Masyarakar
Kecamatan Serengan8. UNS9. Bagian Perekonomian Sekda
Kota Surakarta10. Bappeda Kota Surakarta11. Yayasan Sahabat Kapas
Pokok Bahasan
: 1. Paparan dari Pokgram Pemberdayaan Berbasis Keluarga SKPD
2. Klarifikasi masing-masing program SKPD 3. Rekomendasi untuk kegiatan yang selanjutnya
Hasil : 1. Dikpora BPMKS sudah cair di triwulan II Siswa yang mendapatkan bantuan BPMKS merupakan
siswa miskin (masuk dalam data gakin Kota Surakarta). Untuk BPMKS Premium untuk sekolah Negeri dan BPMKS Gold untuk sekolah Swasta
Bantuan Kejar Paket melalui lembaga(hibah). Sebanyak 368 orang sudah mendaftar dan sedah mengajukan proposal tetapi belum bisa cair karena menunggu UU 23 tahun 2014
Lembaga Kejar Paket A Seroja di Jebres dengan jumlah 20 orang. Lembaga Kejar Paket A Purwa Aksara di Laweyan dengan jumlah 15 orang, Lembaga Kejar Paket A Laskar Pelangi di Pasar Kliwon dengan jumlah 15 orang,dan Lembaga Kejar Paket A Harapan di Banjarsari
56
dengan jumlah 15 orang. Dasar data anggota kejar paket dari data warga miskin kota Surakarta
2. Ketahanan Pangan Dari data awal sebanyak 17.210 dapat realisasi 16.069
untuk droping tahap pertama (Triwulan I). Dan realisasi tahap ke-2 (triwulan II) sebanyak 14.520.
3. Pokja Data dan Jerami sudah memetakan langsung data warga miskin. Data yang ditemukan Bappeda (bagian data dan jerami) menemukan Dari 29 Kelurahan ditemukan anak usia sekolah yang tidak sekolah sekitar 1100an
4. Kepala keluarga yang pendapatannya dibawah 1.200.000 termasuk warga miskin (indikator penentuan data gakin di Bapeda dan Jerami)
5. Dinas Kesehatan Dari data awal sebanyak 925 orang penerima bantuan
kesehatan (Jamkesda Prov) ada 587 masuk ke Gold. Sebanyak 226 orang di kadipiro, tipes 8 orang, semanggi 192 orang, mojosongo 89 orangdan pajang 72 orang
Perbaikan gizi difokuskan untuk balita yang berat badannya dibawah normal. Dari 645 balita terdapat 442 di Kadipiro, Pajang 165, Tipes 25, Semanggi 13 dan Mojosongo 300. Untuk dana di kelurahan semanggi ditambah karena data miskin (perbaikan gizi) tinggi.
6. Ketahanan Pangan Peningkatan mutu dan Ketahanan Pangan (pembagian
sembako gratis) sudah tersebar di lima kelurahan pilot. Kadipiro 400 Orang, Tipes 300 Orang, Semanggi 400 orang, Pajang 400 orang dan Mojosongo 400 orang.
7. Pokja Pendataan dan Informasi Permasalahan : (1) Data raskinda sebanyak 1.141 (TW I)
tidak diterima di wilayah. (2) Data raskinda TW II 1.500-an yang dobel raskin. Rekomendasi permasalahan tersebut adalah perlu segera validasi data kemiskinan untuk pemberian raskinda.
Permasalahan : Pendaftaran PKMS Gold yang masih dibuka sampai sekarang, sehingga terus menambah jumlah. Rekomendasi permasalahan tersebut adalah pengajuan PKMS Gold harus sesuai dengan basis data hasil pendataan berbasis keluarga; hasil pendataan 31 Kelurahan untuk bisa segera digunakan sebagai basis data penanganan kemiskinan; dan supaya hanya ada 1 data dan bisa digunakan untuk pelaksanaan semua program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta
8. Pokgram Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga Permasalahan : Perbaikan gizi masyarakat miskin banyak
yang belum tercover. Rekomendasi permasalahan
57
tersebut adalah perbaikan gizi agar bisa mengcover semua balita dari keluarga miskin
Permasalahan : Kesehatan penghuni panti. Rekomendasi permasalahan tersebut adalah Jaminan kesehatan penghuni panti bisa dicover BPJS; Dinsosnakertrans agar memfasilitasi proses rekomendasi jaminan kesehatan ke kemensos
Permasalahan : Adanya kendala terkait pencairan dana hibah untuk lembaga kejar paket. Rekomendasi permasalahan tersebut adalah menunggu hasil konsultasi ke provinsi dan Kemendagri terkait pemberian hibah kepada masyarakat berbadan hukum
58
PENYUSUNAN ISIAN KUISONER DOKUMENTASI BEST PRACTICE PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KOTA SURAKARTA
Hari / Tanggal : Rabu / 5 Agustus 2015Pukul : 09.00 WIB s.d. selesaiTempat : Ruang Kepala Bappeda Kota
SurakartaNotulis : Ziyad Fathur Rohman Peserta : 1. Sekretaris Bappeda Kota
Surakarta2. Kasubbag PEP Bappeda Kota
Surakarta3. SAPA4. JERAMI5. PNPM6. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Penentuan nama dan lokasi program unggulan Best Prctice
2. Pengisian Kuisioner Dokumentasi Best Practice
Hasil : 1. Nama Program Unggulan Berpotensi best Practice : Program Percepatan penanggulangan Kemiskinan Perkotaan berbasis Kawasan Kumuh.
2. Program unggulan dalam Best Practice di Kelurahan Danukusuman adalah Penataan Permukiman Kumuh.
3. Program unggulan dalam Best Practice di Kelurahan Semanggi adalah Perbaikan Kualitas Hidup Sehat yang ditandai dengan pengelolaan MCK Komunal supaya merubah cara pandang masyarakat tentang cara hidup sehat.
4. Program unggulan dalam Best Practice di Kelurahan Tipes Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro Bagi Perempuan.
5. Penanggung jawab program Best Practice adalah Walikota Kota Surakarta.
6. Narasumber dalam Best Practice adalah Bappeda Kota Surakarta.
7. TKPKD direkomendasikan agar membuat katalog Best Practice Kota Surakarta supaya mempermudah menyebarkan informasi tentang Best Practice Kota Surakarta.
8. Pak Zakaria dan Pak Bagus segera mengisi dan mengirimkan hasil kuisioner TKPKD karena sudah deadline (hari Rabu 05 Agustus 2015).
59
IDENTIFIKASI LEMBAGA TINGKAT KELURAHANDALAM RANGKA PEMBENTUKAN
TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELURAHAN
Hari / Tanggal : Kamis / 6 Agustus 2015Pukul : 09.00 WIB s.d. selesaiTempat : Ruang Sidang Bappeda Kota
SurakartaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Kabid Sosbud Bappeda Kota
Surakarta2. Kabid Pemberdayaan
Masyarakat Bapermas PP PA dan KB
3. Representasi Fasilitator Kelurahan
4. LAMPU5. Bappeda Kota Surakarta6. Kelurahan, LPMK Faskel,
PKK, Karangtaruna Pajang7. Kelurahan, LPMK Faskel,
PKK, Karangtaruna, PSM Tipes
8. Kelurahan, LPMK Faskel, PKK, Karangtaruna Semanggi
9. Kelurahan, LPMK Faskel, PKK, Karangtaruna Mojosongo
10. Kelurahan, LPMK Faskel, PKK, Karangtaruna PSM Kadipiro
Pokok Bahasan
: 1. Pemaparan mengenai TPKK oleh Sekretariat TKPK2. Penentun Unsur-Unsur TPKK
Hasil : 1. Identifikasi unsur-unsur TPKK berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Masa bakti keanggotaan TPKK sama seperti Renstra Masyarakat (lima tahun).
3. Posisi penanggung jawab TPKK adalah kepala kelurahan.4. Posisi ketua TPKK diambil dari unsur Toga, Tomas Faskel,
Fasmonev dan unsur kelembagaan kalurahan yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan musyawarah.
5. Posisi Wakil Ketua diambil dari unsur Toga, Tomas Faskel, Fasmonev dan unsur kelembagaan kalurahan yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan musyawarah.
6. Posisi sekretaris adalah sekretaris kelurahan.7. Posisi Pokja Pendataan diambil dari unsur PKK Pokja IV,
60
PSM, Karang Taruna, Tomas dan Toga, Faskel, Akademisi, LKM Bidang Ekonomi, dan LPMK bidang Pemberdayaan/ Komunikasi dan Informasi. Tugas Pokja Pendataan sebagai identifikasi, validasi, inputing (updating data) dan pelaporan. Pemilihan koordinator Pokja Pendataan dipilih secara musyawarah bersama.
8. Posisi Pokja Kemitraan diambil dari unsur Pelaku Usaha, LPMK Bidang Ekonomi/Kesra, PKK Pokja II, LKM Bidang Sosial, Toga dan Tomas, dan Akademisi. Tugas Pokja Kemitraan sebagai identifikasi & pemetaan pelaku usaha & UMKM; menjalin kerjasama dengan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan wirausaha; mengadakan pelatihan-pelatihan; dan melakukan inovasi program penanggulangan kemiskinan. Pemilihan koordinator Pokja Kemitraan dipilih secara musyawarah bersama.
9. Posisi Pokja Pengaduan diambil dari unsur FKPM, PKK Pokja I, PSM, Karang Taruna, Tomas & Toga, Tim Monev, KLA, Linmas, Akademisi, LPMK Bidang Agama / Keamanan, dan Desa/Kelurahan Siaga. Tugas Pokja Kemitraan sebagai menerima dan mencatat pengaduan; monitoring program-program penanggulangan kemiskinan yang masuk ke kelurahan; dan menyelesaikan pengaduan sesuai dengan kewenangan.
61
RAKOR TRIWULAN II KELOMPOK BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TKPK KOTA SURAKARTA TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Senin / 10 Agustus 2015Pukul : 13.00 WIB s.d. selesaiTempat : Ruang Rapat Asisten
Pemerintahan Sekda Kota Surakarta
Notulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Asisten Pemerintahan Sekda
Kota Surakarta2. Badan Lingkungan Hidup Kota
Surakarta3. Kabid Pemberdayaan
Perempuan Bappermas PP PA dan KB Kota Surakarta
4. Kecamatan Banjarsari5. Kecamatan Jebres6. Kecamatan Pasar Kliwon7. Kecamatan Laweyan8. Kecamatan Serengan9. Kelurahan Tipes10. Kelurahan Semanggi11. Kelurahan Mojosongo12. Dinas Pertanian Kota
Surakarta13. Kabid Ekonomi Bappeda Kota
Surakarta14. PNPM15. SAPA16. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Pembahasan paparan oleh Pokja Pemberdayaan Masyarakat2. Klarifikasi data pelaksanaan program di SKPD Pokja
Pemberdayaan Masyarakat3. Pembuatan rekomendasi untuk masing-masing SKPD dan
kelurahan di Pokja Pemberdayaan MasyarakatHasil : 1. BLH kegiatan studi banding belum terlaksana. Program
pengembangan kinerja persampahan sudah terlaksana di lima kelurahan pilot.
2. Penyuluhan Bagi Ibu rumah taangga dalam membangun keluarga sejahtera survey menunggu data masuk, menyesuaikan data gakin terbaru (untuk perempuan usia produktif). Dana berdasarkan bagi hasil cukai tembakau.
3. Infeksi menular seks yang dihasilkan dari suami di kelurahan pajang dan tipes.
4. Program P2MBG dinilai program bagus penanggulangan
62
kemiskinan di masyarakat.5. Bantuan di Bappermas bukan berupa hibah tetapi Bantuan
Sosial berbasis program.6. DPK Kel Tipes Bantuan modal pertama sudah terlaksana.
BLH sudah melakukan pelatihan dan pengolahan sampah. P2MBG di kelurahan Tipes terhambat karena pembagian formulir dari Bapermas telat dan direkomendasikan supaya tidak telat lagi. BLH harus sering melakukan pemantauan agar program berjalan terus.
7. Kel Semanggi kegiatan WPA sudah berjalan karena adanya swadaya masyarakat.
8. Kel Pajang DPK belum cair (terhambat pencairan DPK).9. Kelurahan Kadipiro DPK kelurahan Kadipiro sudah cair. Di
Kelurahan Kadipiro sudah dilakukan pengolahan persampahan oleh BLH.
10.Kecamatan agar diberi surat atau tembusan untuk kegiatan pengolahan persampahan dari BLH.
11.Kelurahan Mojosongo Terhambat pencairan DPK.12.Rekomendasi untuk BLH jika melakukan suatu pelatihan
suratnya tertuju kepada kepala SKPD agar menugaskan kasi yang berwenang.
13.Semua SKPD harus membuat daftar hambatan dan rekomendasi serta tindak lanjut untuk tahun 2016 tentang program yang dilaksanakan.
LANJUTAN RAKOR TRIWULAN II
63
POKGRAM BERBASIS PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI MIKRO DAN KECIL TKPK KOTA SURAKARTA TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Jumat / 14 Agustus 2015Pukul : 08.00 WIB s.d. selesaiTempat : Ruang Rapat Asisten Ekbangkesra
Sekda Kota SurakartaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Asisten Ekbangkesra Sekda
Kota Surakarta2. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Surakarta3. Dinas Pengelolaan Pasar Kota
Surakarta4. Dinas Pertanian Kota
Surakarta5. Kabid Ekonomi Bappeda Kota
Surakarta6. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Diskusi permasalahan dan rekomendasi rakor klaster III pada tanggal 4 Agustus 2015
2. Fokus, Lokus dan SKPD yang terlibat dalam penuntasan kemiskinan untuk program selanjutnya
Hasil : 1. Lokasi di Kadipiro (bantuan lele) dengan sasaran ibu-ibu rumah tangga dan kelompok pemuda. Dasar Penentuan : Kampung padat penduduk; kantong
kemiskinan; dan kumuh. Sudah punya pengalaman best practise di Nusukan.
SKPD yang terlibat : Dinas Pertanian, Dinkop, Disperindag, Pattiro dan Jerami.
2. Lokasi di Tipes (Kain Perca) dengan sasaran Pasori (kelompok istri sopir becak). Dasar Penentuan : Replikasi pengalaman dari Sumber
Rejeki. SKPD yang terlibat : Dinkop, Disperindag Pattiro, SWM
(Sekolah Warga Mandiri), SPEKHAM, FEDEP, dan Jerami.
3. Lokasi di Mojosongo (kuliner bersama dengan sasaran masyarakat pasca relokasi bantaran bengawan Dasar Penentuan : SKPD yang terlibat : Dinas Pengelolaan Pasar
4. Lokasi di Mojosongo (Desa Tawangsari RT 04 RW 34) dengan sasaran Solo Sangkar Craft Dasar Penentuan : Mendapat bantuan mesin dari
provinsi, Padat dan kumuh, pra sejahtera perlu dilacak
64
datanya. SKPD yang terlibat : Dinas Koperasi
65
MATERI RAKOR PLENO TENGAH TAHUN 2015 TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA
Hari / Tanggal : Kamis / 20 Agustus 2015Pukul : 13.00 WIB s.d. selesaiTempat : Ruang Sidang Bappeda Kota
SurakartaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : 1. Sekretaris Bappeda Kota
Surakarta2. Kabid Pemberdayaan
Masyarakat Bapermas PP PA dan KB Kota Surakarta
3. Kasubag PEP Bappeda Kota Surakarta
4. Kabid Dapor Bappeda Kota Surakarta
5. Kabid Ekonomi Bappeda Kota Surakarta
6. Kabid Litbang Bappeda Kota Surakarta
7. Kabid Sosbud Bappeda Kota Surakarta
8. Kabid PRPK Bappeda Kota Surakarta
9. Representasi Fasilitator Kelurahan Jebres
10. JERAMI11. SAPA12. Bappeda Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: Materi Paparan untuk Rakor Pleno Tengah Tahun 2015
Hasil : 1. Sekretariat Hariana. Kelurahan Pasar Kliwon belum berjalan untuk
penyelesaian fasilitasi penyusunan Renstra Masyarakat.b. Kelurahan Kauman sudah berjalan dalam penyusunan
masyarakat.c. FGD dan aktivis NGO, Draf Raperda Penanggulangan
Kemiskinan, Sosialisasi Perda tentang Penanggulangan Kemiskinan, Workshop Penyusunan Perwali dengan stakeholder sudah berjalan.
d. Perlu penguatan untuk lembaga-lembaga masyarakat (masukan dari Kabid Litbang Bappeda)
e. Perlunya penghargaan untuk lembaga-lembaga yang diakui.
66
f. Perlunya koordinasi antaranggota sekretariat harian.2. Pokja Pengaduan
a. Pokja pengaduan akan melaksanakan bintek pengaduan (TPKK)
b. Harus ada koordinasi dan simulasi pembentukan anggota pokja-pokja pengaduan
c. Penggunaan DPA posdumas kelurahan dan Bapermas digunakan untuk pembentukan TPKK.
d. Dana di bidang Sosbud Bappeda bisa digunakan untuk sosialisasi TPKK.
e. Setelah pembentukan keanggotaan posdumas, dilanjutkan TOT oleh Bapermas.
3. Pokja Kemitraana. CSR pasar sementara Pasar Klewer tidak pas untuk
TKPKD karena dampaknya tidak langsung ke warga miskin karena pedagang Pasar Klewer sudah kaya-kaya.
b. Penerima manfaat Pasar Klewer tidak hanya untuk pedagang tetapi pekerja dan lain-lain.
c. Tidak hanya pokja kemitraan tetapi semua pokja harus mempunyai display CSR (tidak hanya perusahaan tetapi bisa perorangan).
d. Perda CSR sudah keluar (Perda Nomor 2 Tahun 2015).4. Pokja Data
a. Perlu dukungan dari Dinsosnakertrans dan Dispenduk Capil tentang Panti.
b. Perlu dukungan dari Kantor Ketahanan Pangan tentang pembagian Raskinda.
c. Workshop pendataan pada minggu kedua bulan September 2015.
67
RAKOR PLENO TENGAH TAHUN TKPK KOTA SURAKARTA TAHUN 2015
Hari / Tanggal : Selasa / 25 Agustus 2015Pukul : 09.00 WIB s.d. selesaiTempat : Bale Tawangarum Kompleks BalaikotaNotulis : Ziyad Fathur RohmanPeserta : Tim Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta
Pokok Bahasan
: 1. Pemaparan dari masing-masing Pokja dan Pokgram TKPK Kota Surakarta.
2. Tanya jawab mengenai hasil kegiatan pokja dan pokgram TKPK.
3. Rekomendasi pokja dan pokgram untuk kegiatan selanjutnya.Hasil : 1. Tanggapan Plt Sekda
a. Pendataan di 20 kelurahan harus dilakukan secepatnya dalam empat bulan kedepan.
b. Pembentukan TPKK dilaksanakan pada tahun 2015.c. Semua SKPD harus bisa mempercepat penyerapan
sehingga bisa mengintervensi kegiatan – kegiatan dalam rangka penanggulangan kemiskinan.
d. Penanggulangan kemiskinan tidak boleh berhenti karena pertumbuhan ekonomi indonesia yang sedang menurun.
e. Kelompok kerja bekerja sama mengurangi tingkat kemiskinan di kota Surakarta.
2. PNPM dari Bapak Bagus Aa. Dana PNPM 8 Milyar rupiah masuk ke dalam kawasan
kumuh di 13 kelurahan.b. PNPM berubah nama penjadi P2KP pada tahun 2015.
3. Data basis keluarga di 31 kelurahan harus selesai tahun ini (2015) dan harus sesuai dengan SIAK di Dispenduk Capil.
4. Sebelum pemberian bantuan kepada warga miskin, SKPD harus berkoordinasi dengan kelurahan terlebih dahulu agar sasarannya tepat.
5. Terjadinya perubahan nomenklatur dan anggaran yang menyebabkan kegiatan Disperindag terlambat (vakum 3 bulan).
6. Pengeluaran dana yang belum sesuai target (sempurna)
68
dikarenakan ketidaksesuaian penjadwalan di Disperindag.7. Realisasi pembagian ternak di Dispertan masih nol
dikarenakan permasalahan dalam perundang-undangan (Hibah).
8. Pelaporan semester II Dinsosnakertrans dipertanyakan karena masih kosong.
9. UMKM di Klaster III harus berbadan hukum.10. Menindaklanjuti kerja sekretariat (posdumas), yaitu
pembentukan tim TPKK pada bulan September – Oktober.11. Melakukan sosialisasi Perda dan mengamankan
pembentukan TPKK.12. Penggunaan anggaran TPKK menggunakan anggaran
posdumas di setiap kelurahan.
69