aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah...

43
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA KEPERAWATAN Disusun Oleh : TIM MATA KULIAH KIMIA KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

Transcript of aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah...

Page 1: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

PETUNJUK PRAKTIKUM

KIMIA KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

TIM MATA KULIAH KIMIA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2010

PERCOBAAN I

Page 2: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

MODEL ATOM

Tujuan Percobaan

Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui beberapa gugus fungsional yang ada.

Dasar Teori

Gugus atom tertentu memiliki sifat kimia yang sedikit sekali bergantung pada

kerangka molekul yang dilekatinya. Gugus atom ini dinamakan gugus fungsi (functional

group). Gugus hidroksil –OH ialah salah satu contoh gugus fungsi, dan senyawa dengan

gugus ini yang melekat pada kerangka karbon disebut alkohol. Dalam kebanyakan reaksi

organik, beberapa perubahan kimia terjadi pada beberapa gugus fungsi, tetapi sisa

molekulnya tetap seperti struktur aslinya. Dengan dipertahankannya sebagian besar rumus

struktur selama reaksi kimia sangat menyederhanakan kajian kimia organik. Ini

memungkinkan kita untuk memusatkan perhatian terhadap kimiawi berbagai gugus fungsi.

Prosedur Percobaan

Gambar contoh senyawa dalam beberapa gugus fungsi menggunakan model atom.

Identitas bola atom :

Elemen : H : O : C : N : S

Valensi : 1 : 2 : 4 : 3 : 2

Warna : Putih : Merah : Hitam : Biru : Kuning

Beberapa gugus fungsional yang dipraktekkan antara lain :

NO NAMA RUMUS MOLEKUL CONTOH

1 Alkana CnH2n+2 Propana : C3H8

2 Alkena CnH2n Etena : CH2 = CH2

3 Alkuna CnH2n-2 Propuna : CH C – CH3

4 Alkohol R – OH Etanol : C2H5OH

5 Fenol C6H6 – OH 2-metil fenol

6 Senyawa Aromatik C6H6 Benzena

7 Eter R – O – R Etil metil eter : CH3-O-C2H5

8 Sulfida R – S – R Dietil sulfida : C2H5-S-C2H5

Page 3: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

9 Aldehid RCOH Etanal : CH3COH

10 Keton RCOR Aseton :CH3COCH3

11 Asam Karboksilat RCOOH Asam semut : HCOOH

12 Ester RCOOR Methyl asetat : CH3COOCH3

13 Amina RCNH2 Etil amina : C2H5 – NH2

14 Monosakarida C6H12O6 Glukosa : C6H12O6

PERCOBAAN II

Page 4: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

ANALISA KUALITATIF

Kimia Analisis

Kimia analisis adalah bagian dari ilmu kimia yang mengadakan penyelidikan pada

suatu zat anorganik yang bbelum dikenal.

Kimia analitis dibagi menjadi dua bagian :

1. Analisa Kualitatif

Analisa kimia yang mengadakan penyelidikan tentang unsur-unsur atau gugusan atom

atau molekul-molekul yang terdapat di dalam zat itu.

2. Analisa Kuantitatif

Analisa kimia yang mengadakan penyelidikan tentang perbandingan unsur-unsur atau

gugusan/molekul yang terdapat di dalam zat itu.

Dalam kimia analitis pertama kali harus dilaksanakan analisa kualitatif dan apabila

telah selesai baru dilakukan analisa kuantitatif.

Analisa Kualitatif

Ada beberapa cara analisa kualitatif, tetapi pada prinsipnya mengandung persamaan

yaitu pertama kali mengadakan pemisahan kation-kation kemudian golongan-golongan

dengan menggunakan reagent tertentu hingga terbentuk endapan yang kemudian dipisahkan

oleh filtratnya. Penyelidikan diteruskan dengan pemberian reagent tertentu ke dalam filtrat

hingga terbentuk endapan lagi dan seterusnya.

Endapan yang berasal dari tiap golongan diperiksa lagi, pemeriksaan dilakukan

melalui pemisahan kation dengan reagent tertentu hingga sebagian dari endapan melarut dan

larutan yang diperoleh diperiksa dengan pemberian suatu reagent tertentu. Adanya katipn

tertentu dapat dikenal karena terbentuknya gas yang dikenal.

Pemeriksaan anion dilakukan dengan mengadakan reaksi khusus dengan reagent

tertentu, hingga terbentuk endapan dengan warna tertentu atau terbentuk gas tertentu yang

dikenal.

Dalam analisa kualitatif, kita tidak melakukan penyelidikan kation-kation atau anion-

anion dari suatu zat yang tidak dikenal, tetapi hanya melakukan cara-cara :

Reaksi pengenalan kation berdasarkan pengendapan dan warna persenyawaan yang

terbentuk.

Reaksi pengenalan anion berdasarkan pengendapan dan warna persenyawaan yang

terbentuk.

Page 5: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Cara Kerja :

Reaksi Pengenalan Kation

Dalam reaksi berikut ini hendaknya diperhatikan warna dan endapan yang terbentuk.

1. Reaksi Pengenalan kation Ag+

Larutan yang diperiksa : AgNO3.

Larutan reagent : NaCl; NaOH; KI; KBr.

2. Reaksi Pengenalan kation Hg+

Larutan yang diperiksa : HgCl2.

Larutan reagent : NaOH; NH4OH; KI.

3. Reaksi Pengenalan kation Pb2+

Larutan yang diperiksa : Pb asetat (PbCH3COO).

Larutan reagent : NaOH; NaCl; K2SO4; K2CrO4.

4. Reaksi Pengenalan kation Cu2+

Larutan yang diperiksa : CuSO4.

Larutan reagent : NaOH; KI; K4Fe(CN)6; NaCl

Reaksi Pengenalan Anion

1. Reaksi Pengenalan anion CO32-

Larutan yang diperiksa : Kristal Na2CO3.

Larutan reagent : H2SO4 pekat, alirkan gas yang timbul ke dalam larutan

Ca(OH)2.

2. Reaksi Pengenalan anion SO42-

Larutan yang diperiksa : K2SO4.

Larutan reagent : BaCl2 dan HCl encer.

3. Reaksi Pengenalan anion S2O32-

Larutan yang diperiksa : Na2S2O3.

Larutan reagent : HCl encer, gas yang timbul diperiksa dengan kertas

saring yang dibasahi larutan KIO3 dan amilum.

4. Reaksi Pengenalan anion Cl-, Br-, I-

Larutan yang diperiksa : AgNO3.

Larutan reagent : NaCl; NaBr; NaI.

5. Reaksi Pengenalan anion NO3-

Larutan yang diperiksa : KNO3

Page 6: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Larutan reagent : H2SO4 dan FeSO4

BAB III

VOLUMETRI

Page 7: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Pengertian Umum

Volumetri atau titrasi adalah salah satu bagian dari analisa kuantitatif di mana buret

dipergunakan sebagai alat pengukur. Buret diisi dengan larutan yang dikenal (larutan titrasi)

yang direaksikan dengan larutan yang tak dikenal yang disebut menitrasi.

Akhir reaksi dinyatakan oleh suatu indikator, yang berubah warna pada lingkungan

titik ekuivalen. Perubahan warna dari indikator menyatakan titik akhir dari penetrasi itu.

Kadang-kadang zat itu sendiri bertindak sebagai indikator, misalnya pada permanganometri,

karena larutan KMnO4 mempunyai warna yang jelas dan pada akhir titrasi perubahan warna

jelas terlihat, tak perlu menggunakan indikator.

Kadar larutan titrasi (normalitasnya) ditetapkan oleh zat murni yang mempunyai

rumus tertentu, disebut titer pokok (primary standard). Larutan normal adalah larutan yang

mengandung 1 gram ekuivalen/liter (1 grek/L). Banyaknya grek dari suatu gram molekul zat

tergantung pada reaksi khusus yang terjadi pada suatu reaksi.

Contoh :

Pada Alkalimetri

Na2CO3 + 2 HCl -------- 2 NaCl + H2CO3

1 grl Na2CO3 = 2 grek.

Pada Asidimetri

H2SO4 + 2 NaOH -------- Na2SO4 + 2 H2O

1 grl H2SO4 = 2 grek.

Guna normalitas adalah untuk mempermudah perhitungan titrasi. Apabila larutan

titrasi dan N normal digunakan v ml, maka telah dipakai vN grek larutan titrasi, yang berarti

bahwa zat yang diperiksa (dititrasi) juga mengandung van m grek.

Cara-cara volumetric yang terpenting adalah :

Asidimetri dan Alkalimetri,

Permanganometri,

Jodometri,

Titrasi endapan argentometri.

Kesalahan Titrasi

Page 8: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Kesalahan titrasi terjadi tidak hanya karena petunjuk indikator yang keliru, tetapi

dapat juga karena kesalahan-kesalahan menimbang, mengencerkan dan memipet, serta tetes

terakhir.

Kesalahan Menimbang

Bila kita memperhatikan peraturan saat menimbang, maka berat yang akan ditetapkan

dapat teliti hingga 0.1 mg, zat yang ditimbang paling sedikit 200 mg supaya kesalahan relatif

yang terjadi paling sedikit 0.1%.

Kesalahan Mengencerkan atau Memipet

Pada penetapan titrasi seringkali kita menimbang suatu zat yang banyaknya cukup

untuk beberapa kali peniteran zat itu kemudian kita larutkan dalam sebuah labu ukur menjadi

satu volume tertentu dan selanjutnya kita ambil dengan pipet ukur. Karena tidak ada labu

ukur dan pemipet yang sempurna, maka hasil yang dicapai kurang sempurna jika

dibandingkan dengan menimbang atau membuat larutan baru untuk tiap titrasi.

Kesalahan Tetes Terakhir

Karena buret tidak dapat dialirkan lebih dari satu tetes secara bersama, maka

ketelitian yang kita capai dibatasi oleh besarnya volume dari tetes itu. Volume satu tetes

untuk buret biasa adalah kurang lebih 0.05 ml, maka untuk pemakaian cairan sebanyak 40 ml

ketelitian relatif yang dicapai 0.125%.

Beberapa hal yang perlu diketahui pada penetapan volumetri :

1. Untuk pengukuran cairan di dalam volumetric digunakan jenis alat gelas erlenmeyer,

gelas ukur, pipet ukur, dan buret. Labu ukur dipakai untuk pekerjaan teliti, sedangkan

pipet ukur dan gelas ukur apabila kurang begitu penting ketelitiannya.

2. Menetapkan sikap volume. Pembacaan miniskus pada buret untuk caitan tak berwarna

pada bagian bawah, sedangkan untuk cairan berwarna pada bagian atasnya.

3. Jangan memegang bejana untuk pekerjaan volumetric yang teliti dengan telapak

tangan, karena akan memenuhi dan merubah isinya, tetapi peganglah pada lehernya.

4. Jangan mengeringkan bejana volumetric di dalam oven, akan tetapi keringkan alat ini

dengan alkohol dan jaga jangan sampai bagian dalam bejana berlemak.

ALKALIMETRI DAN ASIDIMETRI

Page 9: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Reaksi Pokok : H+ + OH-

Asam dengan konsentrasi tak dikenal dititrasi dengan basa yang dikenal disebut

alkalimetri, sebaliknya jika basa dengan konsentrast tak dikenal dengan asam yang dikenal

disebut asidimetri, digunakan netralitas di mana pH pada 1 grek asam telah bereaksi dengan 1

grek basa atau sebaliknya dan pH tidak selalu 7. Asam lemah yang dinetralisir dengan basa

kuat bernilai pH 7, karenanya pemilihan indikator sangat penting. Dalam hal seperti ini

hendaknya digunakan indikator yang berubah warna pada pH lebih dari 7.

Indikator yang umum digunakan adalah :

TABEL

Asam lemah harus dititrasi dengan basa kuat dan menggunakan indikator pHpH. Basa lemah

dengan asam kuat menggunakan indikator MM atau MJ, dan NH4OH sebaiknya dengan MJ.

Asam kuat dan basa kuat sebaiknya menggunakan MM atau pHpH.

Larutan Titrasi :

Basa : 0.1 N NaOH atau KOH disimpan dalam botol yang bebas gas CO2.

Asam : 0.1 N HCl atau H2SO4.

Cara Kerja untuk Alkalimetri :

Penentuan Kadar Asam Cuka dalam Larutan.

Pipet 15 ml larutan asam cuka (CH3COOH) dan titrasi dengan 0.1 N KOH atau NaOH

menggunakan indikator pHpH (3 tetes). Hitung kadar asam tersebut dalam gram/liter.

Penentuan Kadar Asan Sulfat dalam Larutan

Pipet 15 ml larutan asam sulfat yang diperiksa dan dititrasi dengan 0.1 N KOH

dengan indikator pHpH (3 tetes).

Cara Kerja untuk Asidimetri

Penentuan Kadar Amonia dalam Larutan.

Pipet 20 ml larutan NH4OH, titrasi dengan 0.1 N HCl dengan indikator pHpH (3

tetes). Tentukan kadar NH4OH dalam gram/liter.

Penentuan Kadar Air Kristal dalam Soda Berkristal.

Page 10: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Timbang 1.5 gram soda (Na2CO3xH2O), larutkan dalam labu ukur 100 ml, pipet 10 ml

dan titrasikan dengan menggunakan 0.1 N HCl dengan indikator pHpH (3 tetes).

Hitung jumlah molekul air kristal.

Page 11: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

PERCOBAAN IV

PENENTUAN pH LARUTAN

Untuk menentukan keasaman suatu larutan digunakan suatu skala yang disebut pH.

Makin masam suatu larutan, makin kecil harga pHnya. Secara kualitatif, pH larutan dapat

ditentukan dengan indikator kertas lakmus, penolpthalen, methyl merah, dan secara

kuantitatif dapat digunakan indikator universal dan pH meter.

Di dalam penghitungan pH digunakan rumus :

1. Asam Kuat : (H+) = n.C ----------------- pH = - log n.C.

2. Basa Kuat : (OH-) = n.C ---------------- pOH = - log n.C -------- pH = 14 – pOH.

3. Asam Lemah : (H+) = V Ka.C -------------- pH = ½ (pKa – log C).

Cara Kerja :

Buat latutan HCl 0.01 M; 0.001 M; dari larutan HCl 0.1 M, demikian juga dengan

larutan NaOH, CH3COOH. Uji masing-masing larutan menggunakan kertas lakmus,

pHpH, MM, indikator universal, dan pH meter. Catat warna dan harga pH larutan.

Bandingkan warna dan harga pH larutan CH3COOH dengan larutan HCl dan NaOH.

Bandingkan harga pH aquadest (netral) dengan harga pH larutan asam dan basa.

NO Larutan (M) Lakmus pHpH MM IU pH meter

1 HCl 0.1

2 HCl 0.01

3 HCl 0.001

4 NaOH 0.1

5 NaOH 0.01

6 NaOH 0.001

7 CH3COOH 0.1

8 CH3COOH 0.01

9 CH3COOH 0.001

10 Aquadest

Page 12: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

PERCOBAAN V

MEMBUAT DAN MENYELIDIKI BEBERAPA SIFAT GAS AMONIA

Ada berbagai cara membuat gas amonia di laboratorium, salah satu di antaranya dengan

memanaskan campuran Amonium klorida, Natrium hidroksida, dan kapur tohor (CaO).

Cara Kerja :

1. Timbang 1,5 gram NH4Cl, 1,5 gram NaOH, dan 1 sendok kapur, lalu masukkan ke

dalam labu destilasi dan pasang labu destilasi pada statif dan klem di atas alat

pemanas. Tutup semua lubang agar gas yang terbentuk tidak keluar.

2. Panaskan campuran tersebut. Uji gas yang terbentuk dengan mendekatkan ujung lidi

yang telah dicelupkan ke dalam HCl pekat.

3. Tampunglah gas dengan erlenmeyer yang terbalik sampai gas terhambur keluar.

Masukkan erlenmeyer dengan posisi terbalik ke dalam beaker glass yang berisi air

dan phenolpthalen 2 tetes, gerakkan naik turun. Perhatikan perubahan warna yang

terjadi dan catat warna larutan tersebut. Tuliskan reaksi yang terjadi!

HASIL PENGAMATAN

NO LARUTAN PERUBAHAN WARNA PERSAMAAN REAKSI

1 NH4Cl + NaOH + CaO

2 NH3 + H2O

3 NH3 + HCl

Page 13: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

PERCOBAAN VI

PENENTUAN KEMURNIAN ZAT

Penentuan Titik Cair Suatu Zat

Mencair adalah suatu proses perubahan susunan persenyawaan padat menjadi bentuk

cair. Dalam proses mencair dibutuhkan energi untuk memecahkan ikatan di antara molekul

atom yang membentuk persenyawaan tersebut. Persenyawaan dengan ikatan ion

membutuhkan energi pemecah lebih besar dibanding persenyawaan kovalen. Hal ini karena

struktur persenyawaan ion terdiri dari ion positif dan ion negatif yang berikatan sangat kuat

sehingga butuh energi yang sangat besar untuk memecahkan ikatan itu, misalnya NaCl.

Ikatan ion juga membutuhkan suhu tinggi untuk mencair. Senyawa kovalen mempunyai titik

cair yang lebih rendah dari pada senyawa ion, misalnya metana (CH4). Hal ini karena

strukturnya terdiri dari molekul yang terikat oleh dua gaya.

Penentuan Titik Didih Suatu Zat

Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih

memerlukan energi yang lebih besar untuk memecahkan ikatan-ikatannya. Persenyawaan

berikatan ion mempunyai titik didih lebih tinggi daripada kovalen nonpolar.

Daftar Titik Didih dan Titik Cair Suatu Zat

ZAT TITIK CAIR ( 0C ) TITIK DIDIH ( 0C )

Asam Asetat 16.7

Benzena 5.49 80.5

Fenol 42 60.5

Kapur Barus 160

Etil Eter 34.6

Etanol 78.3

Aseton 56.1

Khloroform 61.2

Toluen 110.8

Page 14: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Cara Kerja :

Penentuan Titik Cair Secara Langsung

Siapkan gelas piala 400 ml dan diisi dengan butir-butir es dan garam secukupnya.

Ambil tabung reaksi dan diisi dengan asam asetat 3 ml.

Masukkan tabung tersebut ke dalam gelas piala yang berisi butiran es dan aduk asam

tersebut dengan menggunakan termometer perlahan-lahan da tetap.

Setelah cairan dalam tabung membeku, panaskan dengan cara menggenggam tabung

dengan tangan sampai terjadi perbandingan banyaknya cairan dan zat beku 1 : 1 dan

catatlah suhunya.

Penentuan Titik Didih Toluena

Jepit tabung reaksi dan termometer 3600C sedemikian rupa.

Isi tabung dengan larutan toluene sebanyak 3 ml.

Panaskan secara hati-hati menggunakan api kecil dan usahakan agar uap tidak keluar

dari tabung, bila perlu cabutlah apinya.

Amati kenaikan dan bila konstan catatlah suhunya.

Penentuan Titik Didih Cairan X

Mintalah sebuah contoh zat kepada asisten.

Tentukan titik didihnya dengan cara 2 dan catat hasilnya, laporkan kepada asisten zat

apa yang saudara periksa sesuai dengan daftar titik didih pada tabel.

Page 15: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

PERCOBAAN VII

ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

Tujuan

Untuk mengetahui adanya karbohidrat dan jenis karbohidrat dalam suatu bahan.

Bahan :

Sukrosa (gula tebu) : KI

Laktosa (susu sachet) : CuSO4 5%

Selulosa (tisu) : CH3COOH 5 %

Fruktosa (pisang) : HCl 5%

Polisakarisa (kentang rebus)

Alat :

Tabung reaksi,

Mortar dan stamper,

Rak tabung reaksi,

Pipet tetes,

Pipet volume,

Porselin tetes,

Ball pipet,

Tissue,

Gelas ukur,

Penjepit kayu,

Kertas label,

Bunsen.

Cara Kerja :

Persiapan Bahan

Bahan (susu dan gula tebu) dilarutkan ke dalam aquadest 100 ml.

Bahan (pisang) dikerok, diambil 5 gram, kemudian dilarutkan dalam aquadest 100 ml.

Bahan (kentang) dihaluskan, diambil 5 gram, kemudian dilarutkan ke dalam aquadest

100 ml.

Bahan (tisu) dilarutkan ke dalam aquadest 100 ml.

Page 16: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Pengujian Bahan

Uji Yodium

Siapkan 5 tabung reaksi, masing-masing diisi bahan dan label sesuai dengan bahan

sebanyak 2 ml.

Masing-masing bahan dalam tabung reaksi ditetesi 1 ml larutan yodium.

Amati perubahan yang terjadi, reaksi positif endapan berwarna merah bata.

Uji Barfoet

Siapkan 5 tabung reaksi, masing-masing diisi bahan dan label sesuai dengan bahan

sebanyak 2 ml.

Masing-masing tabung ditambahi 1 ml reagent Barfoet (CH3COOH 5 %).

Panaskan menggunakan bunsen selama 5 – 10 menit.

Didinginkan, lihat perubahan yang terjadi, reaksi positif endapan berwarna merah

bata.

Uji Selliwanof

Siapkan 5 tabung reaksi, masing-masing diisi bahan dan label sesuai dengan bahan

sebanyak 2 ml.

Masing-masing tabung ditambahi 1 ml reagent Selliwanof (HCl 5%).

Panaskan menggunakan bunsen selama 5 – 10 menit.

Didinginkan, lihat perubahan yang terjadi, reaksi positif endapan berwarna merah

bata.

HASIL PENGAMATAN

BAHANUJI YODIUM UJI BARFOET UJI SELLIWANOF

Endapan/Tidak Warna Endapan/Tidak Warna Endapan/Tidak Warna

Susu

Gula tebu

Pisang

Tissue

Kentang

Page 17: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

BAB VIII

ANALISA KUANTITATIF KARBOHIDRAT

Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui jumlah gula reduksi pada suatu bahan.

Bahan :

Sukrosa (gula tebu ) : KI

Laktosa (susu sachet) : H2SO4 25%

Fruktosa (pisang) : HCl 3%

Polisakarida (kentang rebus) : Na2CO3 5%

Indikator kanji : Natrium Thiosulfat 0.1 N

Aquadest

Alat :

Mortar dan stamper,

Erlenmeyer 250 ml,

Corong kaca,

Kertas saring,

Pengaduk,

Sendok,

Pipet volume,

Gelas ukur,

Buret dan statif,

Lampu spiritus,

Penangas air,

Beaker glass 500 ml,

Labu ukur 250 ml,

Pipet tetes.

Cara Kerja :

Bahan dihancurkan, timbang 2,3 gram.

Bahan sukrosa (gula tebu), laktosa (susu sachet), polosakarida (kentang rebus) setelah

dihancurkan kemudian dipanaskan dengan HCl 3% sebanyak 10 ml.

Page 18: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Larutan tersebut dimasukkan dalam labu ukur 250 ml, tambah aquadest sampai tanda

batas.

Dibiarkan beberapa menit, saring, ambil 20 ml dimasukkan dalam erlenmeyer,

ditambah 20 ml larutan Na2CO3 5%.

Erlenmeyer dihubungkan dengan pemanas, dididihkan selama 10 menit dari saat

mendidih.

Didinginkan, tambah 12 ml KI, 20 ml H2SO4 25%.

Yodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan Natrium thiosulfat (Na2S2O4) 0.1 N

dengan indikator kanji 1,6 ml.

Jumlah gula reduksi = Titrasi blangko – Titrasi sampel (Lihat Tabel)

Reaksi yang terjadi :

1. R – COH + CuO Cu2O + R – COOH

2. H2SO4 + CuO CuSO4 + H2O

3. CuSO4 + 2 KI CuI2 + K2SO4

4. 2 CuI2 CuI2 + I2 + amilum (biru)

5. I2 + Na2S2O4 Na2S2O4 + NaI (putih)

HASIL PENGAMATAN

BAHAN Titrasi Natrium Thiosulfat Bangko – Sampel mg gula reduksi

Gula tebu

Susu bubuk

Pisang

Kentang

Page 19: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Tabel : Penentuan gula reduksi (glukosa, fruktosa) dalam bahan menurut Metode

Luff Schorlf.

MI 0.1 N

Na Thiosulfat

Glukosa,

Fruktosa gula reduksi (mg)

Selisih (mg)

1 2,4 2,4

2 4,8 2,4

3 7,2 2,5

4 9,7 2,5

5 12,2 2,5

6 14,7 2,5

7 17,2 2,6

8 19,8 2,6

9 22,4 2,6

10 25,0 2,7

11 27,6 2,7

12 30,4 2,7

13 33,0 2,7

14 35,7 2,8

15 38,5 2,8

16 41,3 2,9

17 44,2 2,9

Page 20: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

BAB IX

LEMAK DAN MINYAK

Lemak dan minyak merupakan eter dari asam lemak dan gliserol, disebut juga

trigliserida atau triester gliserol. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak,

sedang dalam tumbuhan berupa minyak. Lemak dan minyak dapat dihasilkan dari pemecahan

jaringan (daging) tumbuh dengan tekanan tinggi atau dengan ekstraksi. Di samping itu lemak

hewan didapat dari pemanasan dengan air pada suhu tinggi sehingga lemak akan mengapung

di atas dan kemudian dimurnikan dan filtrasi.

Asam lemak pilihan dan sumbernya :

NAMA ASAM STRUKTUR SUMBER

Jenuh

Butirat CH3(CH2)2CO2H Lemak susu

Palmitat CH3(CH2)14CO2H Lemak hewani dan nabati

Stearat CH3(CH2)16CO2H Lemak hewani dan nabati

Tak Jenuh

Palmioleat CH3(CH2)5CH = CH(CH2)7CO2H Lemak hewani dan nabati

Olaet CH3(CH2)7CH = CH(CH2)7CO2H Lemak hewani dan nabati

Sifat lemak dan minyak di antaranya :

Sifat Fisika :

Keduanya tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mempunyai rasa.

Berat jenisnya lebih kecil dari pada air.

Mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol.

Lemak merupakan pelarut organik yang baik, sehingga banyak digunakan untuk

ekstraksi minyak esteris untuk parfum.

Sifat Kimia :

Dapat dihidrolisa menggunakan oleh pemanasan yang tinggi, atau oleh asam atau basa

serta enzim lipase.

Dapat mengalami reaksi ransiditas atau ketengikan.

Page 21: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Hidrogenasi dari minyak, karena mengandung laktan rangkap, maka bila

dihidrogenasi menjadi padat.

Untuk menganalisa lemak dan minyak menggunakan :

Angka Penyabunan

Bilangan yang menyatakan berapa miligram KOH yang diperlukan untuk

menyabunkan 1 gram lemak.

Dapat digunakan untuk menentukan massa rumus rata-rata dari lemak.

Untuk mengetahui banyaknya massa yang diperlukan dalam pembuatan sabun.

Angka Asam

Bilangan yang menyatakan berapa miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan

asam lemak bebas yang terdapat pada 1 gram lemak.

Untuk menentukan tingkat keasaman dari lemak.

Untuk menentukan sifat tengik dari lemak.

Bilangan Reichert Meissl

Bilangan yang meyatakan beberapa mililiter 0.1 N basa kuat yang diperlukan untuk

menetralkan asam lemak yang mudah menguap yang larut dalam air pada hidrolisa 5 gram

lemak.

Angka Iodium

Bilangan yang menyatakan berapa gram iodium yang harus ditambahkan pada 100

gram lemak sampai wana iodiumnya tidak hilang.

Bilangan yang menyatakan berapa gram iodium yang dapat diadisi oleh 100 gram

lemak.

Page 22: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Analisa Kualitatif Minyak dan Lemak

Tujuan Percobaan :

Mengetahui reaksi penyabunan minyak kelapa dengan NaOH.

Mengetahui kelarutan sabun dalam larutan CaCl2 dan larutan Pb-asetat.

Mengetahui daya mengemulsidari sabun.

Memisahkan asam lemak padat dari larutan sabun dengan penambahan larutan H2SO4.

Bahan :

Minyak kelapa,

NaOH,

CaCl2,

Pb-asetat,

H2SO4,

MO, dan

Pp.

Alat :

Erlenmeyer,

Beaker glass,

Pipet volume,

Gelas ukur,

Pipet tetes.

Cara Kerja :

Penyabunan Minyak Kelapa

Panaskan 25 gram minyak kelapa sambil diaduk, lakukan pemanasan di atas bunsen

sampai minyak berwarna kuning jernih.

Tambahkan larutan NaOH yang terbuat dari 7 gram NaOH dalam 7 ml aquadest.

Dinginkan campuran tersebut menuangkan 50 ml air jika penyabunan telah selesai.

Menggunakan larutan sabun yang didapatkan untuk percobaan-percobaan selanjutnya.

Kelarutan Sabun

Mengambil 10 ml larutan sabun dan menetralkan dengan larutan asam cuka tetes demi

tetes. Melakukan pengujian dengan kertas indikator pH.

Membagi larutan menjadi 2 bagian :

Page 23: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Larutan I : Ditambah 10 tetes CaCl2.

Larutan II : Ditambah Pb-asetat.

Amati perubahan yang terjadi pada masing-masing larutan dan membedakan

keduanya.

Daya Mengemulsi Sabun

Melarutkan 2 gram sabun dalam 50 ml air sehingga larutan bereaksi alkalis terhadap

indikator pp 2-3 tetes.

Menambahkan 10 tetes minyak kelapa dan mengocok dengan kuat sehingga

membentuk emulsi.

Ulangi percobaan dengan menggunakan 50 ml sebagai pengganti sabun.

Asam Lemak Padat

Melarutkan sabun sebanyak 10 ml daslam 40 ml air.

Tambahkan 3 tetes indikator MO ke dalam larutan sabun dan menambahkan H2SO4

encer tetes demi tetes sambil diaduk sampai larutan berwarna merah jambu.

Mendinginkan campuran dalam wadah berisi es sehingga asam lemak terbentuk

sebagai zat padat.

HASIL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN PENGAMATAN KESIMPULAN

1 Penyabunan Minyak Kelapa

Minyak kelapa

dipanaskan. (Larutan I)

Larutan I + NaOH.

(Larutan II)

Larutan II + aquadest

2 Kelarutan Sabun

Larutan sabun + asam

cuka. (Larutan I)

Larutan dibagi 2 :

I : Larutan I + CaCl2

II : Larutan I + Pb-asetat

Page 24: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

3 Daya Mengemulsi Sabun

Sabun

Sabun + aquadest.

(Larutan I)

Larutan I + Indikator pp

(Larutan II)

Larutan II + minyak

kelapa.

Aquadest

Aquadest + indikator pp.

(Larutan I)

Larutan I + minyak

kelapa.

4 Pemisahan Asam Lemak Padat

Aquadest + sabun + MO.

(Larutan I)

Larutan I + H2SO4 encer.

Larutan didinginkan.

Analisa Kuantitatif Minyak dan Lemak

Tujuan Percobaan

Untuk menentukan bilangan asam dan bilangan penyabunan pada minyak atau lemak.

Bahan :

Minyak kelapa,

Alkohol 95%,

KOH 0.1 N,

Indikator pp,

HCl 0.5 N.

Alat :

Erlenmeyer 250 ml,

Page 25: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Gelas ukur,

Pendingin balik,

Statif dan buret,

Bunsen,

Gelas arloji,

Pipet volume,

Pipet tetes,

Ball pipet.

Cara Kerja :

Bilangan Asam

Timbang 2,5 gram minyak kelapa, masukkan dalam erlenmeyer.

Tambahkan alkohol 95% sebanyak 5 ml, tutup dengan pendingin balik, dipanaskan

sampai mendidih.

Larutan tersebut digojag untuk melarutkan asam lemak bebasnya, setelah dingin

ditambahkan 3 tetes indikator pp.

Titrasi dengan larutan standard 0.1 N KOH.

Bilangan Penyabunan

Timbang 2 gram minyak kelapa, masukkan dalam erlenmeyer.

Tambahkan larutan KOH sebanyak 0.02 M sebanyak 25 ml, tutup dengan pendingin

balik, dipanaskan sampai mendidih.

Larutan tersebut digojag untuk melarutkan asam lemak bebasnya, setelah dingin

ditambahkan 3 tetes indikator pp.

Titrasi dengan larutan standard 0.5 N HCl.

HASIL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN PENGAMATAN KESIMPULAN

1 Penentuan Bilangan Asam

Minyak + alkohol 95%.

(Larutan I)

Larutan I dipanaskan pada

pendingin balik. (Larutan II)

Page 26: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Larutan II diaduk, didinginkan

+ indikator pp. (Larutan III)

Larutan III dititrasi dengan

KOH

2 Penentuan Bilangan Penyabunan

Minyak + KOH 0.02 M.

(Larutan I)

Larutan I dipanaskan pada

pendingin balik. (Larutan II)

Larutan II diaduk, didinginkan

+ indikator pp. (Larutan III)

Larutan III dititrasi dengan

HCl

BAB X

Page 27: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

ENZIM

Salah satu fungsi yang paling menonjol dari protein adalah aktivitas enzim. Enzim

berfungsi sebagai pengantar, pengendali, dan katalisator reaksi kimia dalam sel. Tekhnologi

enzim sudah lama diketahui seperti pembuatan anggur, namun mekanisme kerja molekul

enzim masih belum banyak diketahui.

Enzim pertama kali diperkenalkan Kuhnepada tahun 1978 dari Bahasa Yunani yang

artinya di dalam ragi. Enzim dapat digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari,

seperti enzim untuk melunakkan daging, pembuatan keju dari susu dengan enzim renin (dari

perut anak sapi) dan berbagai macam fermentasi.

Fungsi utama enzim adalah mengkatalisis pemindahan elektron atau atom atau gugus

fungsional. Oleh sebab itu enzim diklasifikasikan berdasarkan berdasarkan jenis reaksi,

pemindahan gugus pemberi dan gugus penerima, seperti :

1. Reaksi oksidasi reduksi (enzim oksidoreduktase). Enzim bekerja pada pemindahan

elektron pada oksidasi reduksi, seperti pemindahan gugus keton, aldehid, sulfur, HC-

OH, CH-CH, C-NH, peroksida dan tiroksida. Enzim pada reaksi oksidasi seperti

katalase, peroksida, dan tiroksida. Enzim pada reaksi reduksi seperti dehidrogenasi,

suksinat, dehidrogenase, glutamat dehidrogenasi.

2. Reaksi transferasi (enzim transferase). Enzim yang bereaksi pada pemindahan gugus

fungsional atau transfer gugus radikal.

AB + C A + BC

Seperti enzim transglikosidase, transforforitase, transaminase, transmetilase.

3. Reaksi hidrolisa (enzim hidrolase). Enzim bekerja pada pemindahan gugus fungsional

ke air, misalnya ikatan ester, glikosida, peptide, dan C-N.

4. Reaksi liase (enzim liase). Enzim bekerja pada penambahan gugus ke ikatan ganda

atau sebaliknya, aktif dalam pemecahan ikatan C-C, C-O, misalnya dikarboksilase (C-

C), karbonat anhidrase (C-O).

5. Isomerase (enzim isomerase). Enzim yang bekerja pada pemindahan gugus ke dalam

molekul, menghasilkan bentuk isomer dan mengkatalisis reaksi perubahan konfigurasi

molekul dengan cara membentuk kembali atom dalam molekul substrat sehingga

terbentuk molekul baru isomer dari substrat.

Misalnya :

aldosa ketosa

glukosa 6 p fruktosa 6 p (E. Fosfoheksosa isomerase)

Page 28: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

glukosa 6 p manosa 6 p (E. Fosfomanosa isomerase)

6. Ligase (enzim ligase). Enzim yang bekerja pada pembentukan ikatan C-C, C-S, C-O,

dan C-N oleh reaksi kondensasi yang bekerja dengan penguraian ATP. Fungsi yang

lain dari enzim yaitu merendahkan energi aktivasi, mempercepat reaksi dan

mengendalikan reaksi. Enzim dapat mempercepat reaksi dengan cara menurunkan

energi aktivasi. Tanpa enzim reaksi akan berjalan sangat lambat. Akan tetapi enzim

tidak merubah titik keseimbangan reaksi yang dikatalisis dan juga enzim tidak akan

habis dipakai atau dirubah secara permanen. Dalam reaksi tersebut enzim juga dapat

mengendalikan reaksi dengan cara, jika hasil reaksi mencapai optimal reaksi akan

menurun.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah pH, suhu, kadar

substrat, dan kadar enzim.

Faktor pH. pH berhubungan dengan sifat asam dan basa dari protein enzim (amfolitik)

terutama pada gugus residu terminal karboksilat dan gugus terminal amonianya. Pada

pH optimal enzim akan bekerja dengan dengan optimal. Beberapa jenis enzim optimal

pada pH tinggi atau pH rendah tergantung lingkungan bekerja.

Contoh : enzim pepsin, enzim proteolitik pada cairan perut pH optimal 2.

Faktor suhu. Kecepatan reaksi akan naik selaras dengan naiknya suhu pada batas

tertentu (optimal). Setiap kenaikan suhu 100C kecepatan reaksi naik 2X. Suhu

mempunyai dua pengaruh yang saling berlawanan terhadap enzim. Pertama kenaikan

suhu akan menaikkan aktivitas enzim, kedua kenaikan suhu akan menyebabkan

dunaturasi yang menyebabkan enzim inaktif. Pada umumnya suhu kritis enzim

terletak pada 550C-600C dan suhu optimal antara 250C-370C.

Kadar substrat. Laju reaksi mula-mula meningkat pada penambahan substrat dan akan

mencapai laju maksimum. Penambahan substrat pada laju maksimum akan

mengalami penurunan (kinetik kejenuhan). Proses katalis dalam keadaan jenuh

substrat, hampir semua enzim dan kadar substrat mempunyai hubungan kurval

hiperbola.

Kadar enzim. Pada keadaan yang sesuai kecepatan reaksi yang berbanding lurus

dengan kadar enzim. Kecepatan tidak selalu seimbang dengan kadar enzim reaksi

seimbang. Kecepatan reaksi seakan-akan 0. Bila substrat yang dikatalis enzim

mengalami perubahan produk, maka tidak ada produk reaksi sebaliknya.

Analisis Enzimatik

Page 29: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas enzimatik.

Bahan :

Gelatin 1%, 2%, 3%,

Papain 0.1%, 0.05%, 0.01%,

HgCl2,

HCl 10%,

0.1 N NaOH,

Formalin,

pp,

Aquadest.

Alat :

Beaker glass 100 ml,

Erlenmeyer 250 ml,

Gelau ukur,

Pipet,

Alat titrasi,

Corong.

Cara Kerja :

Uji Pengaruh Suhu

Siapkan 4 erlenmeyer 250 ml, masing-masing diisi 5 ml gelatin 1%.

Erlenmeyer 1 diletakkan pada suhu 00C, erlenmeyer 2 diletakkan pada suhu kamar,

erlenmeyer 3 diletakkan pada suhu 400C, dan erlenmeyer 4 diletakkan 750C selama 10

menit.

Masing-masing erlenmeyer ditambah 1 ml enzim papain 0.1% dalam waktu 15 menit,

tambahkan HgCl2 10% beberapa tetes.

Tentukan kadar protein terlarut dengan metode formol.

Uji Pengaruh Keasaman

Siapkan 3 erlenmeyer 250 ml, masing-masing diisi 5 ml gelatin 1%.

Page 30: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

Masing-masing erlenmeyer ditambah 1 ml enzim papain 0.1%, erlenmeyer 1

ditambah air, erlenmeyer 2 ditambah HCl 10%, erlenmeyer 3 ditambah Na2CO3

sebanyak 1 ml.

Digojog dan dibiarkan selama 15 menit.

Tentukan kadar protein terlarut dengan metode formol.

Uji Pengaruh Konsentrasi Enzim

Siapkan 3 erlenmeyer 250 ml, masing-masing diisi 10 ml gelatin 2%.

Erlenmeyer 1 ditambah enzim papain 0.1%, erlenmeyer 2 ditambah 0.05%,

erlenmeyer 3 ditambah enzim papain 0.1% sebanyak 1 ml.

Dibiarkan selama 15 menit sambil digojog.

Tentukan kadar protein terlarut dengan metode formol.

Uji Pengaruh Konsentrasi Substrat

Siapkan 3 erlenmeyer 250 ml.

Erlenmeyer 1 diisi gelatin 1%, erlenmeyer 2 diisi gelatin 2%, erlenmeyer 3 diisi

gelatin 3%.

Masing-masing erlenmeyer ditambah enzim papain 0.1%.

Tentukan kadar protein terlarut dengan metode formol.

Penentuan kadar protein terlarut dengan metode formol :

1. Masing-masing bahan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml, diencerkan sampai

tanda batas, digojog sampai homogen.

2. Ambil 10 ml larutan, masukkan dalam erlenmeyer 250 ml, tambahkan 2 tetes pp,

titrasi dengan 0.1 N NaOH sampai berwarna merah jambu.

3. Tambahkan 5 ml formalin 10%, titrasi dengan 0.1 N NaOH sampai merah jambu.

4. Buat blangko dari 10 ml aquadest dan tambahkan 2 tetes pp titrasi dengan 0.1 N

NaOH.

Page 31: aimarusciencemania.files.wordpress.com · Web viewPenentuan Titik Didih Suatu Zat Mendidih adalah merupakan suatu perubahan fase dari cair menjadi gas. Mendidih memerlukan energi

HASIL PENGAMATAN

Hasil Titrasi Pengaruh Suhu

BAHAN 00C Suhu kamar

(250C)

400C 750C

Gelatin 1% + papain 0.1%

Hasil Titrasi Pengaruh Keasaman

BAHAN Air HCl Na2CO3

Gelatin 1% + papain 0.1%

Hasil Titrasi Pengaruh Konsentrasi Enzim

Enzim - Substrat Enzim Papain

0.01%

Enzim Papain

0.05%

Enzim Papain

0.1%

Gelatin 2%

Hasil Titrasi Pengaruh Konsentrasi Substrat

Enzim - Substrat Gelatin 1% Gelatin 2% Gelatin 3%

Enzim papin 0.1%