· Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan...

115
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK XVII/1

Transcript of  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan...

Page 1:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIANDAN STATISTIK

XVII/1

Page 2:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum
Page 3:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

B A B XVII

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK

A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN

Garis-Garis Besar Haluan Negara menetapkan antara lain bahwa pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diarahkan pada pengembangan kemampuan nasional dalam ilmu Pengetahuan dan Teknologi, agar sesuai dengan kebutuhan kemajuan pemba-ngunan. Sesuai dengan Garis-Garis Besar Haluan Negara priori-tas pembangunan jangka panjang ialah pembangunan bidang eko-nomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Pembangunan bidang ekonomi harus dapat mening-katkan produksi dan pendapatan nasional, mempercepat pertum-buhan lapangan kerja serta sekaligus menjamin pembagian pen-dapatan yang merata bagi seluruh rakyat.

Arah kebijaksanaan pengembangan Penelitian, Ilmu Pengeta-huan dan Teknologi selanjutnya ditentukan sebagai berikut : a. Cabang-cabang ilmu pengetahuan tertentu yang penting teta-pi kurang peminatnya perlu mendapat perhatian khusus; b. Pe-manfaatan ilmu pengetahuan dan hasil-hasil penelitian bagi pembangunan; c. Sesuai dengan prioritas pembangunan, diting-katkan daya guna lembaga-lembaga penelitian serta sistem in-formasi kegiatan dan hasil penelitian; d. Pembinaan ilmu pe-ngetahuan perlu menjamin iklim pertumbuhan dan obyektivitas ilmu pengetahuan demi kepentingan nasional. Dalam hubungan ini ditingkatkan pula kemampuan perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian, berbagai organisasi dan kegiatan cendeki-awan serta diciptakan sistem penghargaan bagi karya ilmiah yang mempertinggi martabat bangsa.

Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan un-tuk menunjang pembangunan ekonomi, dengan memperhatikan ke-sempatan kerja, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, menggunakan sebanyak mungkin alat-alat hasil produksi dalam negeri yang mampu dipelihara sendiri, mendukung tercapainya sarana pembangunan dan mempertinggi keterampilan dan keahlian untuk menggunakan teknologi yang lebih maju demi kebutuhan di kemudian hari. Dalam hubungan ini, di samping memperluas dan memperdalam penelitian-penelitian di bidang ilmu pengetahuan eksakta telah diberikan perhatian lebih banyak pada kegiatan

XVII/3

Page 4:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

penelitian di bidang sosial kemasyarakatan sebab, dalam era pembangunan ini sedang terjadi perobahan cara berpikir dalam masyarakat secara besar-besaran. Perobahan-perobahan ini perlu benar-benar dipahami watak dan perilakunya, untuk kemudian secara sadar diarahkan pada tujuan-tujuan yang dapat mendukung pembangunan masyarakat modern yang tetap berkepribadian Indonesia. Dalam rangka pengembangan teknologi tepat guna, amat penting diciptakan iklim pembangunan yang mendorong dan menghargai inovasi teknologi tepat guna.

Kegiatan-kegiatan riset dan pengembangan teknologi dalam Repelita III setiap tahun ditingkatkan. Secara bertahap di-sempurnakan perincian penelitian berdasarkan kelima Program-program Utama Nasional Riset dan Teknologi. Melalui kelima program-program Utama Nasional Riset dan Teknologi disempur-nakan tatanan kelembagaan Riset dan Teknologi, kordinasi Na-sional Riset dan Teknologi, dan peningkatan mutu penelitian maupun pendekatan multidisipliner terintegrasi, yang merupakan tuntutan pembangunan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pendukungnya. Kerja sama dengan luar negeri dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi perlu menjamin pengalihan pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan kemampuan nasional.

II. SARANA DAN PRASARANA ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENELITIAN

Dalam melaksanakan upaya-upaya dalam sektor ilmu pengeta-huan dan teknologi serta penelitian, diperlukan penyempurnaan sarana dan prasarananya. Peningkatan jumlah dan mutu peneli-ti/ilmuwan dilanjutkan dengan memanfaatkan lembaga pendidikan dan penelitian di dalam maupun di luar negeri dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, atom, penginderaan jauh dan angkasa luar. Pembinaan karier tenaga peneliti telah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1977 yaitu tentang Jabatan Peneliti.

Sampai dengan tahun 1982 telah diangkat sebanyak 1.086 orang sebagai peneliti berbagai instansi dengan perincian : Asisten Peneliti 632 orang, Ajun Peneliti 281 orang, Peneliti 111 orang dan Ahli Peneliti 62 orang (Tabel XVII - 1). Jumlah tenaga peneliti yang pada waktu ini sedang mengikuti pendi-dikan di berbagai lembaga pendidikan di dalam negeri berupa Program Doktor, Magister, Pasca Sarjana, kursus berbagai di-siplin, pendidikan pemetaan dan pendidikan sarjana dapat di-lihat dalam Tabel XVII - 2.

XVII/4

Page 5:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

TABEL XVII - 1PERKEMBANGAN JUMLAH PEGAWAI PENELITI

BERBAGAI INSTANSI,1977/78 - 1982/83

(orang)

Jenjang Peneliti 1977/78 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83

Ahli Peneliti 33 45 51 61 62 62Peneliti 76 84 87 90 103 111Ajun Peneliti 162 181 211 236 272 281Asisten Peneliti 313 430 557 656 630*) 632

Jumlah : 384 740 946 1.043 1.067 1.086

*) Angka menurun sebab yang bersangkutan pindah pekerjaan

XVII/5

Page 6:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

TABEL XVII – 2PENDIDIKAN TENAGA PENELITI LIPI, LAPAN

BATAN, BAKOSURTANAL DAN BPPTDI DALAM NEGERI,1977/78 - 1982/83

(orang)

Jenis Pendidikan 1977/78 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83

1. Program doktor 13 19 30 36 36 342. Magister 1 43 9 19 17 203. Pasca Sarjana 22 45 - 1 1 824. Pendidikan Sarjana 54 114 220 214 227 2415. Kursus berbagai

disiplin 1.226 619 1.510 1.510 794 1.0836. Pendidikan Pemetaan 56 85 61 63 68 62

Jumlah : 1.372 925 1.830 1.843 1.143 1.522

XVII/6

Page 7:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Pengiriman tenaga peneliti ke luar negeri dilakukan ter-utama untuk bidang-bidang spesialisasi yang langka, seperti pemanfaatan limbah biogas, nuklir, peroketan dan bidang pe-motretan dan interpretasi penginderaan jauh, fisika, kimia, biologi dan kelautan dapat dilihat dalam Tabel XVII-3. Demi-kian pula telah dibangun berbagai sarana berupa laboratoria elektronika dan instrumentasi seluas 1.700 m2, gedung Pusat Dokumentasi Informasi Nasional dan gedung sumber genetika/-LIPI.

Fasilitas BATAN yang meliputi pembangunan suatu biologi-cal shielding reactor, laboratoria instrumentasi, radio ki-mia, pengolahan sampah nuklir di Yogyakarta, gedung-gedung laboratoria standardisasi dan pengolahan bahan nuklir di Ja-karta.

Dalam hubungan ini BATAN telah berhasil menyelesaikan pembangunan reaktor atom Kartini di Yogyakarta yang dipergu-nakan untuk program pendidikan dan latihan untuk para ahli dan teknisi nuklir Indonesia, sedangkan reaktor atom di Ban-dung kini lebih diarahkan untuk produksi radio-isotop.

Pembangunan fisik Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) di Serpong hingga akhir 1982 sudah sam-pai pada tahap penyelesaian laboratorium uji konstruksi (LUK), laboratorium kalibrasi, instrumentasi dan metrologi (KIM), perumahan untuk para peneliti, penjernihan air, penga-daan listrik, telepon dan jalan-jalan lingkungan.

Selain pengembangan reaktor di Bandung dan Yogyakarta kini sedang dipersiapkan pula pembangunan Reaktor Atom Serba Guna di Serpong serta fasilitas BATAN lainnya yang meliputi pembangunan laboratorium Produksi Radioisotop, Elemen Bakar Reaktor dan Pengolahan Limbah Radioaktif.

Penambahan fasilitas LAPAN mencakup laboratorium pengola-han data teledeteksi, laboratorium bahan bakar dan gudang ba-han bakar roket padat, laboratorium pengontrol uji statik roket, balai makmal riset dirgantara dan ruang tracking matahari, bengkel induk teknologi dirgantara, stasiun bumi satelit cuaca geostasioner resolusi tinggi, stasiun ionosonda di Pameungpeuk dan Biak.

Terowongan angin ukuran kecepatan rendah beserta berbagai sarana penunjangnya di Rumpin sudah dapat diselesaikan, sta-siun bumi untuk satelit sumber alam di Pekayon, DKI Jakarta sudah beroperasi menerima data secara langsung dari satelit

XVII/7

Page 8:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

TABEL XVII - 3

PENDIDIKAN TENAGA PENELITI LIPI, LAPAN,BATAN, BAKOSURTANAL DAN BPPT

DI LUAR NEGERI,1977/78 - 1982/83

(orang)

Jenis Pendidikan 1977/78 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83

1.Program Dokter 6 9 9 9 15 122.Magister 1 6 11 15 14 123.Pasca Sarjana - 7 9 5 34. Kursus-kursus

50 72 60 48 110 113berbagai disiplin

Jumlah : 57 94 89 72 144 140

XVII/8

Page 9:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

sumber alam Landsat, sedang pembangunan stasiun peluncuran balon stratosfer di Jawa Timur sudah memasuki tahap penyele-saian.

Fasilitas-fasilitas laboratorium pemotretan BAKOSURTANAL di Cibinong Jawa Barat diharapkan selesai pada akhir tahun 1983. Untuk melaksanakan kegiatan pemotretan udara telah di-sediakan 2 (dua) pesawat Jenis Taurus King Air.

Di samping itu telah selesai dibangun Gedung Ilmu-ilmu sosial LIPI di Jakarta dengan berbagai fasilitasnya dan mu-seum Etnobotani di Bogor .

Kerja sama dalam bidang riset dan teknologi diadakan da-lam rangka usaha meningkatkan kemampuan nasional dalam bidang tersebut, sehingga dapat mendukung dan mempercepat pembangun-an industri. Dalam hubungan ini, kerja sama dalam bidang ri-set dan teknologi dengan pihak luar negeri, harus berkaitan langsung mendukung program riset dan teknologi sesuai dengan prioritasnya. Kerja sama dengan pihak asing diarahkan dalam usaha menguasai teknologi tinggi, dan terutama dilaksanakan dengan negara-negara industri maju di kawasan Eropa, Amerika maupun Asia. Di samping mengadakan kerja sama bilateral dalam usaha pengalihan teknologi tinggi, berbagai kegiatan multila-teral telah dilaksanakan pula, seperti juga kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional. Di samping itu kerja sama de-ngan sesama negara berkembang terutama dengan negara-negara ASEAN juga ditingkatkan. Dalam hubungan ini Indonesia berpe-ran serta dalam kegiatan internasional antara lain meliputi partisipasi dalam UN-Conference on an International Code of Conduct on the Transfer of Technology, UN-Conference on Science and Technology for Development dan lain-lain.

Untuk memantapkan program pembangunan dalam bidang riset dan teknologi, dalam tahun 1978 telah dibentuk kelompok ke-lompok perumus program-program utama nasional (PEPUNAS) di bawah pengawasan langsung dari Menteri Riset dan Teknologi. Adapun tugas PEPUNAS ialah: (1) mempersiapkan perumusan pro-gram-program utama nasional diberbagai bidang riset dan tek-nologi, dan (2) mengadakan monitoring dan evaluasi secara te-rus menerus terhadap perencanaan dan pelaksanaan program-pro-gram yang telah digariskan sebagai program prioritas peneli-tian.

Melalui PEPUNAS dilakukan pengkordinasian teknis terha-dap penelitian-penelitian yang dewasa ini dilaksanakan oleh berbagai instansi, departemen, non-departemen, perguruan

XVII/9

Page 10:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

tinggi maupun Lembaga usaha negara. Pengkordinasian ini akan meningkatkan efisiensi berhubung terbatasnya jumlah tenaga ahli dalam berbagai bidang, pemanfaatan berbagai fasilitas ilmiah, serta sekaligus merupakan mekanisme pengawasan terha-dap berbagai fungsi dari berbagai jenis unit penelitian. De-ngan demikian langkah-langkah pengkordinasian tersebut bertu-juan untuk : (1) mengembangkan kerja sama yang lebih mantap antar instansi dan jenis penelitian; (2) meningkatkan kebia-saan kerja sama dan sikap saling membimbing dari para ilmu-wan; (3) mendorong sikap apresiasi terhadap hasil-hasil ilmiah maupun dalam teknologi dan riset, dan (4) mengadakan kordinasi dalam rangka kerja sama luar negeri.

Selain itu, dalam bidang riset dan teknologi, penyebaran informasi tentang kegiatan-kegiatannya sangat penting. Guna memenuhi kebutuhan informasi tersebut, berbagai instansi te-lah mulai dilengkapi dengan perpustakaan. Kepustakaan ini pa-da umumnya berupa bahan pustaka sejenis dalam bidang ilmu pe-ngetahuan dan riset. Berkaitan erat dengan usaha pengembangan kepustakaan dalam bidang ilmu pengetahuan, riset dan teknolo-gi, telah diusahakan penerbitan hasil-hasil penelitian dan penemuan dalam bentuk majalah, buku maupun brosur. Demi pe-ningkatan pemahaman dan pengertian tentang peran ilmu penge-tahuan, riset dan teknologi, media massa seperti televisi ju-ga telah dipergunakan untuk menyebarluaskan informasi tentang kegiatan bidang ini serta kemampuannya di Indonesia, terutama apabila menyangkut teknologi tepat guna seperti pompa hidran dan lain-lain, untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Se-mentara itu sedang dipersiapkan suatu Sistem Nasional Infor-masi dalam bidang riset dan teknologi yang mantap sebagai sa-lah satu sarana pokok dalam pengembangan riset dan teknologi. Hingga kini Pusat Dokumentasi dan Informasi Nasional di bawah naungan LIPI mengambil alih tugas ini. Dalam hubungan ini akan diusahakan antara lain agar setiap hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia ataupun penelitian yang dilakukan oleh warga negara Indonesia di luar negeri, menyerahkan satu ek-semplar hasil karyanya kepada PDIN-LIPI.

III. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PENELITIAN

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dipakai suatu pendekatan menyeluruh terhadap masalah-masalah yang di-hadapi dalam proses pembangunan, terutama dalam hal (a) Pene-litian kebutuhan dasar manusia, (b) Penelitian sumber alam dan energi, (c) Penelitian industri-industri dan jasa, (d) pertahanan dan keamanan, dan (e) sosial, ekonomi, budaya dan falsafah, dan perundang-undangan. Kelima kelompok penelitian

XVII/10

Page 11:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

utama nasional tersebut telah memberikan hasil sebagai beri-kut.

a. Program Utama Riset dan Teknologi di bidang Kebutuhan Da-sar Manusia

1. Penelitian dalam bidang kesehatan

Riset dan teknologi di bidang kesehatan antara lain men-cakup kesehatan berbagai lingkungan, usaha peningkatan pela-yanan kesehatan, pelayanan dan produksi di bidang farmasi dan pengembangan kegiatan keluarga berencana.

Dengan memanfaatkan penelitian teknologi nuklir telah di-lakukan sterilisasi dengan radiasi gamma pada beberapa jenis alat kedokteran, seperti alat suntik kateter, alat kontrasep-si, dan berbagai macam produk farmasi seperti salep mata, an-tibiotika, bedak bayi dan bahan jamu tradisional. Mengingat perkembangan penggunaan radioisotop dalam bidang kedokteran nuklir, maka pengembangan dalam membuat sediaan radifarmasi mendapat perhatian utama. Sehubungan dengan penggunaan radio-isotop dalam bidang kedokteran ini, telah berhasil dibuat sumber radioaktif terbungkus, seperti Co-60 dan In-192.

2. Penelitian di bidang sandang

Penelitian dan pengembangan teknologi produksi sandang terutama telah dilaksanakan dalam usaha meningkatkan mutu, jenis dan disain sandang, proses produksi serta penyediaan bahan baku dan bahan penolongnya. Di samping itu terus diusa-hakan peningkatan volume dan mutu produksi kapas Indonesia dalam usaha memenuhi bahan baku produksi sandang. Demikian pula halnya dengan pembuatan benang dan kain campuran rayon-polyester.

3. Penelitian di bidang pemukiman

Dalam usaha mengembangkan bahan murah untuk pemukiman ma-syarakat maupun pengembangan pola pemukiman yang sehat dan tepat, telah diadakan pengembangan pola pemukiman, sistem pe-milikan dan pengolahan lahan untuk pemukiman, serta peneliti-an dan pengembangan teknologi pengadaan bahan bangunan serta pengembangan lingkungan hidup yang sehat. Termasuk dalam usa-ha ini pengembangan teknologi memperoleh air bersih, pence-gahan pencemaran lingkungan, usaha listrik masuk desa, studi sosio-falsafah tentang pengembangan perumahan murah susun dan

XVII/11

Page 12:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

pengembangan rumah untuk pedesaan. Dalam bidang ini hingga tahun 1982 telah dilakukan 32 penelitian tentang pemukiman.

4. Penelitian dalam bidang pertanian

Pembangunan pertanian yang terus meningkat memerlukan du-kungan penelitian guna menemukan berbagai alternatif dalam mencapai tujuan. Sehubungan dengan itu, maka sampai dengan tahun 1982 telah diadakan 32 penelitian komoditi.

Penelitian pertanian mencakup empat kelompok utama, yaitu kelompok penelitian pangan, kelompok penelitian nonpangan, kelompok agro-sosio-ekonomi dan kelompok penelitian sumber daya alam pertanian.

Demi perwujudan peningkatan hasil padi, telah berhasil dilepas VUTW baru yaitu Cisadane untuk daerah dataran rendah dan jenis Semeru untuk dataran tinggi. Dalam bidang hortikul-tura, penelitian telah menghasilkan varitas-varitas tomat unggul baru bernama Intan (tomat AVRDC L 33) dan Ratna (VC 11-1). Varitas Intan dan Ratna selain unggul, mencapai jumlah produksi 31-45 buah per pohon, mempunyai sifat tahan layu bakteri (Pseudolomonas Solanacerum) dan cocok untuk ditanam di dataran tinggi dan rendah.

Penelitian padi mengutamakan varitas baru yang memiliki potensi produksi yang tinggi, serta sifat-sifat yang menun-jang untuk pemecahan masalah yang disebabkan oleh perubahan cara bercocok tanam dan serangan hama. Untuk dapat diterima oleh petani dan dapat bertahan cukup lama, varitas baru ini harus memiliki bentuk gabah dan rasa nasi yang disenangi oleh penduduk, tahan terhadap hama dan penyakit utama serta meme-nuhi persyaratan yang diperlukan pada kondisi berbagai jenis lahan dan tinggi tempat dari permukaan laut. Usaha untuk me-menuhi sifat-sifat varitas yang diinginkan dilakukan dalam perbaikan varitas terpadu yang dikenal dengan GEU (Germplasm Evaluation and Utilization). Varitas padi unggul yang tidak memiliki ketahanan terhadap wereng seperti Pelita 1/1 dan PB 5 telah digeser oleh varitas padi unggul tahan wereng (VUTW) seperti IR 26 dan IR 30. Dengan tersebarnya wereng coklat ke-dua varitas ini telah digeser oleh varitas biotip baru seper-ti IR 32, IR 36, IR 42 yang tahan wereng coklat.

Varitas IR 36 yang memiliki potensi produksi tinggi, ber-genjah, tahan terhadap penyakit tungro dan tahan wereng co-klat. Kedua biotip ini telah tersebar dengan cepat di Indone-sia, terutama di daerah Sumatera, Jawa dan Bali. Sampai akhir

XVII/12

Page 13:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

tahun 1980, varitas ini telah menempati sekitar 60 persen da-ri seluruh areal yang ditanami dengan varitas unggul. Di sam-ping itu telah pula berhasil dikembangkan beberapa varitas unggul tahan wereng lainnya seperti jenis-jenis Asahan, Bran-tas, Citarum, Serayu, Cisadane, Semeru, Cimandiri, Barito, dan Cipunagara. Di samping itu dalam bulan September 1981 te-lah pula dilepas tiga varitas yang dikenal sebagai PB 50 un-tuk IR 50, PB 52 untuk IR 52 dan PB 54 untuk IR 54. Ketiga varitas tersebut cukup tahan terhadap penyakit virus Tungro di dataran rendah. Selain itu telah dilepas pula varitas Gata dan Gati untuk lahan kering, varitas Adil dan Makmur, Gemar, Semeru dan Batang Agam untuk dataran tinggi, sedang varitas IP 42 dan Barito untuk daerah pasang surut.

Penelitian tanaman hortikultura diarahkan untuk memper-oleh paket teknologi tepat guna yang dapat diterapkan oleh petani dataran tinggi dan dataran rendah termasuk areal lahan baru.

Varitas unggul kentang jenis Rapan 106, Thung 151 C dan Cipanas merupakan silangan yang dikembangkan dan dibuktikan di Indonesia. Varitas introduksi yang unggul adalah Cosima, Sequoia, Donata, Draga dan Desiree yang untuk pembaharuannya memerlukan bibit dasar dari luar negeri tiap 3 tahun sekali. Untuk menanggulangi masalah bibit ini telah dimulai program pembibitan kentang varitas-varitas unggul secara lebih inten-sif untuk memenuhi kebutuhan pertanaman seluas 20.000 ha di Indonesia. Pembudidayaan bibit yang bebas penyakit dengan stek batang telah berhasil dan sedang diteliti penerapan tek-nik kultur jaringan dan penanaman biji kentang.

Jenis palawija yang telah dilepas pada tahun 1981 ialah varitas unggul jagung, ubi jalar, kacang hijau, dan kedelai. Jenis jagung unggul baru yang dilepas dan diberi nama Parike-sit mempunyai potensi hasil 4,5 - 5,0 ton/ha pipilan kering.

Penelitian perkebunan terutama ditujukan pada peningkatan produksi beberapa komoditi ekspor seperti karet, kelapa sa-wit, coklat, tebu, kelapa, tembakau dan cengkeh. Dari peneli-tian pada komoditi karet telah dihasilkan klon unggul RR 300 dan PR 303, teknik sadapan tusuk, teknik mengolah karet untuk sol sepatu dengan mutu lebih kuat untuk produksi rol mesin giling gabah dan untuk kebutuhan aspal jalan raya. Pada komi-diti kelapa sawit telah dihasilkan hibrida Dura Dumpy X Pisi-fera dengan kemampuan produksi 30% di atas varitas yang dike-nal terdahulu. Pada kopi dikembangkan klon unggul BP 409. Pa-da coklat dikembangkan hibrida ICS 60 x SCA 6, SCA 12 x ISC

XVII/13

Page 14:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

60 dan DR 2 x SCA 12. Pada teh dikembangkan klon TR 2024, TRI 2025. Kura 8, Cin 143 dam SA 40. Pada tebu ditemukan 19 klon seri Ps yang tahan penyakit mozaik, sedang dalam bidang kelapa dikembangkan hibrida genjah X Nias. Pada komoditi tembakau telah dihasilkan varitas unggul yang resisten terhadap penya-kit lanas. Pada kapas dikembangkan BTK 12 dan IA Compines yang cocok untuk Sulawesi Selatan. Pada tanaman obat-obatan diketemukan suatu varitas yang cocok bagi sumber bahan baku kontrasepsi oral yaitu Costus speciocus dan Solanum khasianum.

Penelitian kehutanan meliputi beberapa kegiatan seperti : inventarisasi jenis-jenis flora dan potensi hutan tropika; penelitian mengenai perlindungan hutan, penelitian cara pe-ngelolaan hutan alam dalam usaha mempertahankan kelestarian produksi; penelitian manajemen daerah aliran sungai dan ling-kungan hidup. Penelitian ini telah menghasilkan pedoman pe-ngenalan jenis pohon ekspor, metode penerapan sistem silvi-kultur di dalam kegiatan pengusahaan berbagai tipe hutan, me-tode inventarisasi pohon hutan alam/tanaman yang cocok untuk reboisasi/penghijauan belukar dan padang alang-alang, pe-ngenalan sifat-sifat dasar 267 jenis kayu perdagangan, kayu yang cocok untuk patung dan bantalan poros baling-baling ka-pal, klasifikasi keawetan 91 jenis kayu terhadap rayap kayu kering, bahan pengeringan 50 jenis kayu, pengenalan sifat ve-nir dan kayu lapis dari 141 jenis kayu, 136 jenis kayu untuk papan wol kayu, teknologi baru untuk pembuatan briket arang dan cara transportasi kayu di daerah pegunungan.

Penelitian peternakan menghasilkan pemantapan sistem persilangan antara sapi lokal dengan sapi potong unggul, model pengembangan peternakan domba dan kambing, cara pemanfaatan produk peternakan secara efisien dan mudah. Di bidang makanan ternak, dilaksanakan penelitian untuk meningkatkan efisiensinya.

Penelitian penyakit hewan menghasilkan penyempurnaan ca-ra-cara penanggulangan hama dan penyakit hewan, metode pro-duksi bahan hayati obat-obatan hewan, cara-cara mendiagnosa beberapa penyakit hewan, produksi vaksin dan antiserum, pe-ngujian macam-macam obat hewan di pasaran.

Penelitian peternakan telah menghasilkan vaksin pencegah dan pemberantas penyakit ngorok pada sapi dengan suatu keke-balan yang lebih lama pada sapi, walaupun dengan dosis yang lebih rendah. Juga teknik pemakaiannya lebih mudah. Melalui kawin suntik pada sapi potong dan sapi perah telah pula di-peroleh genetik lebih baik. Demikian pula telah dapat dikem-

XVII/14

Page 15:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

bangkan efisiensi pemanfaatan bahan makanan ternak dari limbah hasil pertanian dan telah ditemukan bibit unggul petelur pada unggas.

Penelitian perikanan ditujukan pada penyakit ikan yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophyla, yang dimulai di Jawa Barat dan kemudian menjalar ke seluruh propinsi di Jawa. Untuk pemberantasan penyakit dilakukan kegiatan : (a) identi-fikasi penyebab penyakit, yang dilakukan terhadap contoh-con-toh ikan dari daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan; (b) epidemiologi penyakit ikan antara lain dengan monitoring daerah-daerah yang terkena wabah di Jawa Barat, dan (c) percobaan pengobatan yang dilakukan di laboratorium dan di lapangan, untuk mendapatkan obatobatan yang efektif, murah serta efisien pemakaiannya. Penelitian penyakit ikan telah dapat diberantas dengan tepat. Dalam penelitian dan usaha pemberantasan penyakit ini telah diperhatikan pula kemungkinan cara penanggulangan wabah penyakit ikan secara lebih mendasar dan tuntas, yakni antara lain cara-cara imunisasi, penyediaan galur-galur ikan yang tahan penyakit, serta usaha-usaha jangka panjang lainnya.

Penyakit cacar daun cengkeh pada akhir tahun 1981 melanda areal pertanaman cengkeh di Lampung seluas ± 45.000 ha, yang merupakan kurang lebih 74% dari seluruh pertanaman. Telah dapat ditemukan penyebab utama dan sifat dari cendawan Phyllasticta sp, yang sering pula disebut Phoma ap. Meskipun cendawan ini tergolong parasit lemah, namun dalam keadaan tertentu dapat menyebar secara meluas, sehingga mempunyai potensi epidemik. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan fungisida Dithane M45 (3 gram/liter).

Dalam bidang penelitian perikanan telah ditemukan sumber-sumber potensi baru seperti ikan cakalang, ikan tuna, dan udang. Di samping itu telah ditingkatkan pemberantasan penya-kit ikan dan perbaikan teknologi penanganan ikan di kapal-ka-pal.

Di bidang agro-ekonomi, khususnya di bidang sumber daya tanah telah dinilai potensi ± 167 juta ha sumber daya tanah, dari 56 lokasi calon lahan transmigrasi seluas 846,.000 ha.

Penelitian pendayaan sumber daya hewani meliputi inven-tarisasi sifat morfologi pada beberapa jenis unggas dan ke-anekaragaman domba dan ayam. Di samping ini diteliti pula pertumbuhan remis (corbicula Javanica), perilaku kehidupan

XVII/15

Page 16:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

udang, dan diadakan pula penelitian terhadap jumlah jenis se-rangga.

Dalam bidang penelitian pendayagunaan sumber daya nabati telah dilakukan penelitian terhadap sumber karbonhidrat, sum-ber protein, sumber vitamin dan mineral, dan sumber bahan in-dustri.

Penelitian pendayagunaan sumber daya jasad renik meliputi penelitian-penelitian pengaruh inokulasi, penyebaran azolla, penyebaran ganggang biru, kualitas dan daya simpan ragi on-com, tapai, protein sel tunggal dan mikro-biodegradasi limbah pertanian.

Beberapa penelitian dengan teknik nuklir dilakukan ter-utama untuk peningkatan produksi pangan, antara lain :

a) Pemuliaan tanaman

Kegiatan pemuliaan tanaman padi dimulai secara intensif pada tahun 1972 dengan menggunakan radiasi gamma dan mutagen kimia Ethylmethane Sulfonat.

Pemuliaan padi bertujuan meningkatkan kandungan protein varitas Pelita I/1 dan PB5 yang telah menghasilkan sekitar 12 galur mutan dengan kadar protein yang lebih tinggi. Dari va-ritas yang sama telah diperoleh pula 5 galur mutan yang tahan penyakit bakteri busuk daun dan 5 galur mutan yang toleran terhadap penyakit busuk pelepah.

Suatu kegiatan pemuliaan tanaman kacang-kacangan kedelai dimulai pada tahun 1976 dengan tujuan utama meningkatkan po-tensi daya hasil setelah diradiasi oleh sinar gamma, neutron cepat dan beberapa mutagen kimia lainnya. Kira-kira 15 galur mutan yang diperoleh kini sedang diuji kemantapan daya hasil dan adaptasinya. Demikian pula 10 galur mutan yang genjah dan pendek sedang diuji daya hasil dan kesesuaiannya untuk pola tanaman tumpang sari. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk memperoleh varitas kedelai yang tahan terhadap penyakit karat dan varitas yang dapat beradaptasi di dataran tinggi.

b) Pemberantasan hama

Penelitian dengan pendekatan pemandulan serangga demi pe-ngendalian hama kubis Plutella dan Crocidolomia dilanjutkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik serangga mandul

XVII/16

Page 17:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

dapat digunakan untuk menekan populasi kedua jenis hama ter-sebut. Pada hama Plutella pelepasan serangga yang telah dira-diasi dengan dosis 30 krad sebanyak 9 kali jumlah serangga normal telah dapat menekan populasi FL-nya dengan sekitar 61% untuk skala laboratorium, 55% untuk skala semi lapangan dan 45% untuk skala lapangan. Pada penelitian hama Crocidolomia, pelepasan serangga radiasi dengan dosis 40 krad sebanyak 9 kali jumlah serangga normal telah dapat menekan populasi FL-nya dengan sekitar 65% untuk skala laboratorium, 60% untuk skala semi lapangan dan 50% untuk skala lapangan.

Pengembangan metode pemandulan kedua jenis hama tersebut dengan isotop P-32 melalui makanan buatan telah berhasil de-ngan baik. Penggunaan serangga bertanda untuk mempelajari fluktuasi populasi telah dilaksanakan secara longitudinal terhadap hama Crocidolomia di Cipanas.

Selanjutnya telah dirintis pula penelitian dengan tekno-logi "insect sex pheromone" dalam rangka pemberantasan hama secara terpadu. Penelitian pendahuluan telah dilaksanakan terhadap hama jenis penggerak batang padi tipe Chilo suppres-salis, Tryporiza incertulas dan hama kubis Crocidolomia bino-talis.

c) Nutrisi ternak

Kegiatan nutrisi ternak pada umumnya dilakukan melalui pengamatan keseimbangan mineral (defisiensi dan pengaruh pe-nambahan mineral) pada unggas dan sapi potong, dan penentuan sintesa protein mikroba dalam kandang kerbau sebagai salah satu parameter nilai biologi dari pemanfaatan limbah pertani-an/industri, hijauan berkadar protein tinggi dan nitrogen non-protein dalam ransum ruminansia.

Penelitian kegiatan radiommunoassay dimulai dalam rangka pemeriksaan kadar insulin dalam kasus hepatitus pada manusia. Pemeriksaan kadar hormon reproduksi pada kambing, kerbau, dan manusia merupakan tahap berikutnya dalam rangkaian kegiatan ini.

Di samping itu telah diteliti pula kadar mineral dalam rumput yang ditanam, yang dikonsumsi serta yang terdapat da-lam tubuh ternak potong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan fosfor, tembaga dan seng dalam rumput yang menjadi makanan ternak potong lebih rendah daripada jumlah yang di-perlukan oleh ternak tersebut. Kemudian diadakan pula peneli-

XVII/17

Page 18:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

tian tentang kandungan mineral pada sapi potong yang dihu-bungkan dengan produksi ternak potong. Di samping itu juga diteliti penggunaan sisa-sisa pertanian/industri dan rumput berkadar protein rendah sebagai bahan makanan ternak ruminan-sia.

Demi peningkatan produksi ternak, komposisi makanan ter-nak merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan. Sehubu-ngan dengan itu telah dilakukan pengamatan pengaruh unsur mi-neral kalsium, fosfor dan selenium pada ternak ayam dan pro-duksinya. Ternyata bahwa kekurangan mineral ini sangat mem-pengaruhi pertumbuhan maupun hasil produksinya. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pengamatan pengaruh penambahan selenium pada proses pertumbuhan ayam dan produksi telur.

d) Pemupukan tanah dan nutrisi tanaman

Sejak tahun 1980 kegiatan penelitian tanah dan nutrisi tanaman ditingkatkan melalui percobaan pemupukan nitrogen dan fosfat pada sistem/pola tanaman tumpang sari di daerah Lam-pung dengan menggunakan pupuk urea N-15 dan pupuk TEP P-32.

Hasil penelitian dengan isotop N-15 pada pemupukan nitro-gen di persawahan pasang surut di Delta Upang (Palembang) me-nunjukkan bahwa efisiensi serapan teknologi ini mencapai se-kitar 25% dari pupuk yang diberikan. Efisiensi ini sangat rendah bila dibandingkan dengan efisiensi serapan di tanah mineral sebesar 50%. Penelitian untuk meningkatkan efisiensi tersebut dilanjutkan baik dengan penambahan unsur-unsur mikro Zn, Cu dan Mo, maupun dengan berbagai cara pemupukan.

Penelitian status kesuburan Zn pada lahan sawah mengha-silkan suatu sistem pengelompokan lahan sawah intensif di Ja-wa Barat bagian utara dan selatan menjadi empat kategori yai-tu kelompok : (1) sangat kekurangan Zn, (2) kekurangan Zn, (3) memiliki potensi kekurangan Zn, dan (4) tidak kekurangan Zn.

e) Pemberantasan penyakit hewan

Dalam usaha pencegahan penyakit hewan telah dilakukan vaksinasi dan imunisasi penelitian pemanfaatan radiasi untuk melemahkan virus Coccidia, penyebab penyakit pada anak ayam. Melalui vaksinasi minyak ajuvan dan imunisasi melalui radio-vaksinasi pada anak ayam diharapkan penyakit ini dapat berku-rang. Kecuali itu juga diusahakan untuk mengurangi penyakit

XVII/18

Page 19:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

sura yang disebabkan oleh virus/baksil Trypanosoma dengan penggunaan isotop Cr-51 dan I-131.

f) Ransum makanan ternak

Penelitian dilakukan untuk mencari susunan yang baik un-tuk hara renik dalam limbah pertanian bagi makanan ternak kerbau ransum makanan ayam serta ransum yang mengandung ni-trogen non-protein.

g) Penelitian jasad renik melalui radiasi

Penelitian mikrobiologi meliputi aspek pengawetan pangan, sterilisasi melalui radiasi, dan peningkatan kesehatan dan lingkungan. Di samping itu dalam fase penelitian dasar, anta-ra lain dikembangkan metode pemeriksaan toksin Clostridium botulinum, efek radiasi pada struktur makromolekul dari sel bakteri, dan penelitian bakteri pencuci hara mineral sulfida yang mengandung uranium. Kegiatan penelitian dasar ini meli-puti penyusunan peta sebaran Clostridium botulinum dan Vibrio parahaemoditicus di perairan Indonesia, isolasi dan identifi-kasi jenis bakteri dan bahan makanan yang bersifat tahan ra-diasi, alat kedokteran dan hasil farmasi, ekologi jenis bak-teri yang berhubungan dengan pengawetan ikan, termasuk bakte-ri yang bersifat halofilik, termofilik, psikrofilik dan tanah radiasi, uji pembentukan toksin Cl. botulinum pada ikan yang telah mendapat dosis radiasi, radiasi Salmonella pada makanan ternak, fermentasi mikrobiologi dan penelitian pengolahan bi-ji uranium secara bakteriologik.

5. Penelitian dalam bidang pengolahan dan pengawetan ba-han pangan

Selanjutnya penelitian dimanfaatkan untuk memperbaiki dan mengembangkan cara-cara pengolahan dan pengawetan bahan pa-ngan bergizi tinggi, aman, dan murah, yaitu dengan mengguna-kan sumber-sumber bahan nabati berprotein tinggi secara efi-sien.

Hal ini dilakukan melalui penelitian proses fermentasi maupun non-fermentasi, evaluasi bahan mentah dan produk seca-ra organoleptik, kimia, dan biologik pengawetan. Hasil-hasil yang dicapai oleh penelitian ini adalah sebagai berikut :

XVII/19

Page 20:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

a) Pengaruh substrat terhadap daya tahan simpan inokulum tempe

Tempe sebagai salah satu makanan khas Indonesia dibuat secara fermentasi. Dalam proses fermentasi ini inokulum meme-gang peranan yang sangat penting. Berbagai macam inokulum se-perti usar, inokulum daun pisang dan inokulum bubuk dapat di-gunakan dalam proses fermentasi tempe. Tiap daerah mempunyai kebiasaannya sendiri dalam hal penggunaan inokulum ini. Peng-usaha tempe di daerah Jawa Barat menggunakan inokulum bubuk sedang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur menggunakan usar sebagai inokulum.

Dalam penelitian ini perhatian dicurahkan pada pembuatan inokulum bubuk. Tiga macam substrat yaitu beras, gabeng, dan campuran gabeng dan kedelai (9 : 1) telah digunakan untuk pembuatan inokulum bubuk. Sebagai mikroorganisme telah digu-nakan biakan murni Rhizopus oligosporus L 36 dan biakan cam-puran yang berupa inokulum pasar. Inokulum tersebut disimpan pada suhu kamar dalam kantong plastik tertutup. Hasil peng-amatan menunjukkan bahwa selama penyimpanan, daya germinasi dari inokulum tersebut menurun. Kecepatan penurunan daya ger-minasi itu berbeda untuk masing-masing substrat dan mikroor-ganisme.

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa daya sporulasi Rhizopus oligosporus L 36 maupun biakan campuran (inokulum pasar) selama proses pembuatan inokulum ialah paling tinggi pada substrat beras, disusul oleh substrat campuran gabeng dan kedele dan yang paling rendah pada substrat gabeng. Ter-nyata bahwa inokulum substrat beras dapat disimpan lebih lama daripada substrat gabeng; inokulum bubuk dapat dipergunakan sebagai awal proses pembuatan inokulum bubuk.

Hasil fermentasi menunjukkan bahwa tempe dapat dibuat da-ri berbagai kacang-kacangan seperti kecipir, kacang gaji, lamtoro sabrang, koro wedus, orok-orok dan koro benguk, dalam campuran 5 - 10% tepung kedelai. Evaluasi secara organilep-tik, kimia dan biologik dari jenis-jenis tempe ini maupun terhadap bahan bakunya sedang dilakukan.

b) Pembakuan inokulum untuk oncom

Penelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum bentuk

XVII/20

Page 21:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

bubuk yang dibuat dari substrat beras dan bekatul, dan diino-kulasi dengan Neurospora sp. sebagai hasil isolasi dari jamur oncom pasar. Ternyata bahwa warna, aroma dan rasa oncom buat-an ini mirip oncom pasar.

Penelitian terhadap daya tahan simpan inokulum oncom dari bungkil kacang tanah, maupun penelitian terhadap spora hidup-nya, membuktikan adanya variasi daya tahan simpan dari 1 - 23 bulan. Selain itu jumlah spora hidup berkurang selama penyim-panan, yaitu dari jumlah semula per gram inokulum adalah 1.010.000 - 76.000.000 unit menurun menjadi 1.900 - 11.200.000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulum de-ngan jumlah spora hidup tinggi pada awal proses penyimpanan tidak selalu mempunyai daya tahan simpan yang lama. Hal ini ternyata ditentukan oleh kecepatan menurunnya jumlah spora hidup selama penyimpanan. Rata-rata dari jumlah spora yang hidup, jumlah unit spora per gram inokulum pada akhir penyim-panan menentukan substrat yang masih dapat menghasilkan oncom yang diperoleh. Hal ini bergantung pada substrat yang diguna-kan pada waktu pembuatan inokulum (yaitu 2,9 x 105 untuk inokulum dari beras dan 3,8 x 106 untuk inokulum dari be-katul). Pada penelitian ditemukan pula bahwa penambahan ampas tahu pada pembuatan oncom dari bungkil kacang tanah dalam ba-tas tertentu dapat meningkatkan keaktifan inokulum. Terbukti pula bahwa penggunaan substrat campuran onggok ampas tahu dan bulgur dengan berbagai komposisi akan menghasilkan oncom de-ngan nilai gizi yang berbeda-beda. Dalam penelitian perban-dingan telah dicoba produksi dari 21 Jenis oncom dari bungkil kacang tanah, bulgur, ampas tahu dan campuran bungkil, kacang tanah, bulgur dan ampas tahu dengan berbagai komposisi. Tuju-an penelitian ialah mengetahui pengaruh substrat campuran terhadap penguraian oleh jamur selama fermentasi, dibanding-kan dengan produksi oncom dengan substrat tunggal komposisi kimia.

c) Pengaruh peningkatan skala percobaan pada penguraian pro-tein selama fermentasi kecap.

Dalam tahun anggaran 1981/82 telah diteliti perbaikan teknik produksi kecap pada skala laboratorium (50 gram kede-lai) dan skala yang lebih besar (25 Kg kedelai). Kecuali itu telah diteliti proses penguraian aseptik dan protein kecap dalam skala 50 gram dengan kondisi sterilisasi 1 jam pada tekanan 0,8 kg per cm (116° C). Juga telah diuji proses fermentasi kacang selama 3 hari pada 309C dan kelembaban nisbi (RH) setinggi 52% dengan menggunakan biakan murni

XVII/21

Page 22:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Aspergillus Cryzae. Di samping itu juga diadakan percobaan fermentasi air garam dengan larutan 20% NaCl dalam perban-dingan 1:3 (b/v atau berat kedelai/volume larutan NaCl).

d) Pengawetan tahu dengan kemasan kaleng

Tahu merupakan bahan makanan yang mempunyai daya tahan rendah yaitu tidak lebih dari dua hari. Suatu keberhasilan pengawetan akan memungkinkan perluasan pemasarannya. Suatu penelitian tahu bertujuan untuk mengawetkan tahu melalui pengalengan dengan proses penguapan ("Steaming") sekitar 15 menit, dan penambahan cairan bahan pengawet Na-benzoat atau air garam. Percobaan ini juga dilakukan terhadap tahu yang telah dimasak dengan bumbu. Melalui pengalengan, penguapan tekanan (vakum) dan proses sterilisasi autoklaf pada kondisi suhu 115°C, tekanan 1 kg/cm2 selama 15 menit, dicapai daya tahan tahu kaleng sampai 8 bulan. Selanjutnya penelitian yang sama dilakukan terhadap tahu dalam kaleng datar, cembung, berkarat, dan lain-lain. Di samping itu juga dilakukan uji organoleptik, penelitian terhadap rupa, konsistensi, tekstur, rasa, dan bahan dasar yang bau; uji kimia penelitian terhadap pH, jumlah sama dan kadar protein, dan uji mikrobiologik.

e) Pengawetan tempo dengan kemasan kaleng

Seperti halnya pada pengalengan tahu, maka pengawetan tempe/olahan tempe kaleng telah selesai diteliti. Pada pene-litian tempe yang diteliti ialah penetrasi panas sebelum, se-lama, dan sesudah sterilisasi pada proses dalam retort.

6. Inventarisasi sumberdaya laut

Inventarisasi sumberdaya hayati laut bertujuan mendapat-kan data dan informasi mengenai kekayaan jenis, sebaran, dan potensi pemanfaatannya. Kelompok sumberdaya yang diteliti ia-lah Echenodermata (binatang berkulit duri), Crustacea (udang dan kepiting), mollusca (kerang dan keong), Pisces (ikan), koral (binatang karang), alga (rumput laut) dan bakau (mangrove). Observasi dipusatkan di perairan Selat Sunda dan pantai Selatan Jawa Barat.

Binatang yang termasuk dalam kelompok Echenodermata ada-lah teripang, binatang laut dan bulu babi. Dari perairan Se-lat Sunda tercatat 46 jenis Echenodermata, dan jenis yang me-rajai adalah Ophiocome scalopendrina, sejenis bulu seribu. Kepadatannya mencapai 5 - 96 ekor/m2. Beberapa jenis teripang

XVII/22

Page 23:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

dan bulu babi yang dapat dimakan hidup di perairan ini, namun populasinya rendah.

Di Selat Sunda tercatat tidak kurang dari 100 jenis udang dan kepiting (Crustacea). Keanekaragaman jenis di perairan ini terbatas. Populasi terbesar terdapat pada marga Uca yang menghuni hutan bakau. Jenis yang komersial antara lain ialah kepiting (Seyla serrata), rajungan (Portunus pelagicus, P. sanguenolentus), udang karang (panulirus, Versicolor, P. Or-natus). Dari pantai Selatan Jawa Barat ditemukan tiga jenis udang karang komersial, yaitu Panulirus penicullatus, P. ho-matus, dan P. arnatus.

Kurang lebih 120 jenis mollusca tercatat di perairan Se-lat Sunda dan pantai Selatan Jawa Barat. Tiga di antaranya merupakan komoditi ekspor yaitu loklok (Tectus neloticus), dan dua jenis kerang mutiara (Pentada margarifera dan P. Ma-xina) yang sayangnya berpopulasi rendah.

Dari perairan Selat Sunda terkumpul 132 jenis ikan (Pis-ces). Sebagian besar ikan tersebut termasuk yang diperdagang-kan. Beberapa suku yang menonjol ialah antara lain Leiogna-thidae, Lutjanidae dan Clupeidae. Komposisi jenis Leiogna-thidae di Selat Sunda cukup besar dan separuh dari jenis-je-nis ikan Leiognathidae yang tercatat di Indonesia, ditemukan di sini.

Selain itu di perairan Selat Sunda ditemukan 182 jenis koral (karang batu) yang termasuk dalam 43 marga dan 15 suku. Di pantai Selatan Jawa Barat tercatat 46 jenis dari 21 marga dan 5 suku.

Jumlah jenis algae yang ditemukan di Selat Sunda mencapai 186 jenis dan di pantai selatan Jawa Barat mencapai 46 jenis. Encheuma spenosum merupakan komoditi ekspor dan 6 marga lain- nya merupakan bahan pembuat agar-agar. Pulau Panaitan mempu-nyai keanekaragaman jenis algae yang paling besar dibanding-kan dengan tempat-tempat lain.

7. Penelitian Biologi Biota Laut yang berpotensi eko-nomi.

Dalam bidang Biologi Biota Laut telah dilakukan berbagai penelitian sebagai berikut :

XVII/23

Page 24:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

a) Ikan Kuro diperoleh di perairan muara Sungai Musi, Pa-lembang. Berdasarkan pertimbangan tehnis ekonomis hanya satu jenis ikan kuro yang diteliti, ialah Eleutheronema tetradae-tylum. Data yang dikumpulkan meliputi ukuran panjang, rasio kelamin, makanan, sifat parasit dan lain-lain.

b) Ikan Lencam disampel di Pulau Pari setiap bulan dari bulan Juni 1981 sampai Maret 1982. Dari lima jenis ikan lencam di perairan sekitar Pulau Pari, yang biasa tertangkap adalah Letherinus obsoletus dan L. harak.

c) Kepiting (Scyllas Serrate) yang diteliti ialah jenis Scylla Serrate di perairan Cilacap. Contoh kepiting diperoleh untuk musim barat, musim timur dan dua musim peralihan. Pa-rameter yang diamati ialah ukuran kerapas, berat binatang, kelamin dan tingkat-tingkat kematangan seluruhnya.

d) Udang Karang diteliti di perairan Pelabuhan Ratu dan Pangandaran. Parameter yang diamati meliputi panjang kerapas, panjang abdomen, kelamin reproduksi. Dari lima jenis udang karang, yang penting dan banyak ditemukan ialah jenis Panuli-rua penicilatue.

e) Kerang Enak (Fragum unedo L.) banyak digunakan pendu-duk sebagai sumber protein. Oleh karena itu diteliti kadar proteinnya sepanjang tahun. Untuk itu diteliti kandungan pro-tein berkala setiap bulan, yang ternyata memperlihatkan kadar kandungan protein antara 18,65 - 19,50%. Ini berarti bahwa kadar proteinnya sama atau lebih tinggi dari daging sapi (18,00%). Kadar lemak Kerang Enak berkisar antara 1,02 - 1,65% yang berarti lebih rendah dari kadar lemak pada daging sapi.

f) Kerang Hati diteliti aspek biologiknya (Aerostereigma-rugosa) khususnya mengenai siklus reproduksinya. Dengan mene-liti perkembangan gonadnya secara berkala tiap bulan, diketa-hui bahwa kerang ini memijah sepanjang tahun.

g) Acanthastes planci, yang tergolong jenis binatang laut pemangsa koral (coral polyt), terdapat dalam jumlah besar dan dapat merusak terumbu karang yang ada. Oleh sebab itu populasi binatang ini perlu terus diamati demi tindakan pengamanan.

h) Budidaya Rumput Laut terhadap alga Encheuma spenoides, E.Serra dan Gracilaria lichenoides dilakukan di Pulau Pari dan di pantai Terosa, Bali, terutama waktu musim timur. Per-tumbuhan alga Pulau Pari umumnya mencapai 3 - 4% berat per

XVII/24

Page 25:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

hari sampai umur 60 hari. Di perairan pantai Terosa hasilnya kurang lebih sama. Berat maksimum yang dicapai pada umur dua bulan untuk E. Spenosum 500 - 600 gram dari bibit 25 - 50 gram.

i) Budidaya Ikan Beronang diadakan sebagai tahap persiap-an. Tahap ini dipusatkan pada pengungkapan musim pemijahan induk beronang. Pengetahuan ini diperlukan dalam kaitannya dengan pengumpulan bibit ikan. Cara yang digunakan ialah menginventarisasi dan mengikuti pengembangan gonad jenis ikan beronang. Hasil sementara mencatat tiga jenis dominan ikan beronang yaitu Siganus guttatus, S. verniculatus dan S. ver-gatus

b. Program Utama Riset dan Teknologi di bidang Sumber Daya Alam dan Energi.

Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di bidang Sum-ber Daya Alam dan Energi diarahkan untuk meneliti usaha pe-manfaatan, pemeliharaan dan pengamatan sumber daya alam dan energi untuk pembangunan nasional. Kegiatan ini meliputi pe-nelitian dan pengembangan teknologi sumber alam hayati, non-hayati, energi konvensional dan non-konvensional, serta masa-lah bencana alam. Dalam hubungan ini diadakan pula kegiatan eksplorasi, konservasi, diversifikasi dan indeksasi masalah energi.

Program Pemetaan, Inventarisasi dan Evaluasi, Sumberdaya dan Lingkungan Matra Darat dengan menggunakan teknik pengin-deraan jauh mempunyai dua tujuan, yaitu pengadaan peta topo-grafi (dasar) dan pengadaan peta-peta tematik, yang kedua-duanya digunakan dalam rangka inventarisasi dan evaluasi sum-berdaya dan lingkungan. Dalam kegiatan pemotretan udara wila-yah nasional mencakup wilayah dan jenis pemotretan sebagai berikut :

(1) Untuk Sumatera, Irian Jaya dan Maluku pemotretan udara dibuat pada skala 1 : 100.000 pankromatik hitam putih. Foto udara skala kecil ini terutama untuk pemotretan pe-ta dasar skala 1 : 50.000. Pemotretan udara skala 1 : 50.000 secara selektif dengan film false colour infra red (infra merah warna semu) dimaksudkan untuk inventarisasi dan evaluasi sumberdaya dan lingkungan.

XVII/25

Page 26:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

(2) Untuk Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali dan NTT dan NTB dipotret dari udara dengan sistem kamera ganda untuk se-kaligus memperoleh dua jenis foto udara, yakni pankroma-tik hitam-putih dan infra merah warna semu, untuk Kali-mantan dan Sulawesi. Foto udara yang diperoleh ialah pan-kromatik hitam-putih skala 1 : 100.000 dan infra-merah warna semu skala 1 : 60.000. Sedangkan untuk Jawa, Bali, NTB dan NTT dipotret dengan pankromatik hitam putih ska-la 1 : 50.000 dan infra merah semu sekala 1 : 30.000.

Peta-peta tersebut diatas, baik peta topografi (dasar) dan peta-peta tematik merupakan salah satu masukan bagi pe-nyusunan rencana pembangunan. Oleh karena itu sinkronisasi antara tersedianya peta dan penyusunan rencana pembangunan merupakan suatu prasyarat.

Dewasa ini sedang dikembangkan peta orto-foto yang lebih cepat pembuatannya dan dapat merupakan pengganti sementara peta topografi, sambil menunggu selesainya pembuatan peta to-pografi. Keuntungan lain dari peta foto-foto ini ialah lebih banyak dan jelas memberikan gambaran bentuk/keadaan sesung-guhnya dari obyek dipermukaan bumi.

Kegiatan pemetaan dasar nasional matra darat telah menye-lesaikan survei geodesi 202 stasiun, sipat datar teliti 240 Km., pengamatan pasang-surut bumi 3 lokasi, survai penegasan perbatasan 11,7 Km., pencetakan peta topografi skala 1 : 50.000 sebanyak 39 lembar, pekerjaan fotogramtetri dan karto-grafi 23 lembar, pengukuran stasiun Laplace sebanyak 2 (due) stasiun dan topoinymy sebanyak 39 copy gaxettear.

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan inventari-sasi dan evaluasi sumberdaya serta lingkungan darat nasional adalah : pemotretan udara 212 Km., penafsiran foto udara dan citra landsat 2.954.800 Ha, pengecekan lapangan 216.800 Ha; penelitian sagu di Irian Jaya dengan teknik penginderaan jauh 260.000 Ha; pemetaan areal karat, sagu dan lingkungan pantai 520.000 Ha, sistem informasi sumberdaya Sulawesi 8 sheet; membuat peta dasar Indonesia skala 1 : 2.500.000 dan 1 : 1.000.000 sebanyak 9 sheet; kompilasi batas administratif se-luruh Indonesia skala 1 : 250.000 sebanyak 10 sheet; membuat laporan geografi yang mencakup 6 propinsi selesai 60%, membu-at atlas sumber daya Jawa dan Madura selesai 60%; pengem-bangan sistem informasi citra penginderaan jauh untuk survai regional selesai 50%.

XVII/26

Page 27:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Hasil-hasil yang telah dicapai oleh kegiatan survai hi-drografi adalah: membuat peta hidrografi Selat Makasar 1.800 lembar, survai lapangan rekonesan 14.448 mil2, pengukuran hidrografi 6.729 m , pengukuran magnetik 17.398 mil2.

Penelitian meteorologi dengan citra satelit cuaca, telah menghasilkan peta medan angin untuk wilayah Indonesia untuk menunjang keperluan pemotretan udara dalam menentukan daerah dan waktu, pemotretan yang tepat dan mengetahui daerah-daerah yang mempunyai intensitas jala optimal. Pembuatan peta liput-an awan wilayah Indonesia memberi informasi tentang daerah hujan di kepulauan Nusantara dan memungkinkan adanya informa-si tentang kemungkinan suatu daerah mengalami gangguan cua-ca. Dalam menunjang peningkatan peramalan cuaca, disamping dari citra satelit cuaca juga digunakan roket cuaca balon stratosfir dan balon sonda. Dengan wahana tersebut berhasil diperoleh data atmosfir yang mempengaruhi meteorologi sampai ketinggian 75 km.

Dalam kegiatan pemetaan pangkalan udara telah selesai di-potret 10 pangkalan udara dan pembuatan mozaik foto udara se-banyak 5 pangkalan udara.

Beberapa penelitian di bidang energi telah dilaksanakan dan ditujukan untuk memperkirakan cadangan minyak dan gas bu-mi Indonesia melalui berbagai metoda. Untuk menghasilkan ang-ka yang bervariasi, cara yang diterapkan dalam penelitian ini dikenal dengan metoda VOLUME GENETIC. Konsep ini mengatakan bahwa besarnya cadangan minyak bumi tergantung pada jumlah hidro karbon yang terdapat dalam satu kilometer kubik batuan induk. Dari perhitungan dengan menggunakan metoda volume ge-netik nilai besarnya cadangan minyak bumi Indonesia dapat dikemukakan sebagai berikut : Volume minyak terbukti dan potensial adalah 5,92 - 14,04 milyar barrel sedangkan volume minyak terbukti memiliki perspektif 8,91 - 24,04 milyar bar-rel. Apabila dianggap bahwa nilai kotor cadangan minyak bumi, sama dengan nilai kotor gas bumi dalam perhitungan "gas asso-ciated" dan "non-associated" diperoleh data antara 29,58 - 70,21 TSCF, dan cadangan gas "associated" berkisar antara 1,449 - 4,988 TSCF. Dengan demikian volume cadangan gas bumi berkisar antara 31,08 - 75,212 TSCF.

Studi yang menyangkut modal pengembangan wilayah dalam kaitannya dengan kebutuhan energi dimaksudkan untuk pengem-bangan pola pemikiran dalam usaha memperkirakan kebutuhan

XVII/27

Page 28:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

energi di masa depan. Sebagai studi kasus diambil daerah Ci-lacap mengingat daerah tersebut mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai wilayah industri.

Penelitian gasifikasi batubara yang dimulai tahun 1979/80 dilanjutkan di daerah Rembang.

Di samping itu pembuatan disain turbin uap batu bara un-tuk pembangkit tenaga listrik berkekuatan 50 KVA telah dapat diselesaikan. Diharapkan turbin semacam ini dapat diperguna-kan dengan bahan bakar batubara berkualitas rendah untuk dae-rah yang memiliki endapan batubara kecil (sedikit).

Penelitian kegiatan matahari meliputi ledakan matahari, noda-noda matahari dan badai magnetik dilakukan bersama de-ngan tahun kegiatan matahari (solar maximum year). Kegiatan ini ditujukan guna memperoleh data tentang korelasi antara kegiatan matahari dengan kegiatan bumi yang meliputi curah hujan, cuaca, intensitas matahari dan lamanya penyinaran ma-tahari. Data intensitas matahari dan lamanya penyinaran mata-hari telah dipetakan untuk beberapa tempat di pulau Jawa yang akan menunjang pemanfaatan energi surya. Dalam rangka diver-sifikasi sumber energi, pengkajian pemanfaatan tenaga mata-hari telah dimulai, beberapa proyek percontohan pemanfaatan energi matahari secara langsung dengan menggunakan photovol-taic solar cell untuk pembangkit listrik guna menggerakkan pompa irigasi, pengolahan air laut menjadi air tawar dan pem-buatan es.

Di samping itu telah pula dimulai percobaan pemanfaatan kayu/limbah pertanian melalui sistem gasifikasi dimana gas yang dihasilkan sebagai pengganti energi konvensional diguna-kan untuk menggerakkan diesel generator yang telah dimodifi-kasi.

Penelitian dan pengembangan energi angin telah menghasil-kan prototip turbin angin Darrieus dan baling-baling pembang-kit listrik skala kecil, dan kincir angin sudu majemuk guna pemompaan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa turbin angin Darius dan baling-baling dapat dikembangkan menjadi pembangkit tenaga listrik dalam skala besar di atas 100 KW. Sebagai hasil awal kegiatan penelitian dan pengembangan ener-gi angin selama PELITA III, LAPAN telah menyusun peta awal energi angin (Gambar 1) dan peta awal kecepatan angin rata-rata tahunan (Gambar 2) di Indonesia berdasarkan pengumpulan dan analisa data angin yang ada selama lima tahun terakhir

XVII/28

Page 29:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

GAMBAR 1

PETA SKALA BESAR/GLOBAL ENERGI ANGIN DI INDONESIA

Peta skala besar/global energi angin di Ind on es i a

X VI I / 29

Page 30:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

GAMBAR 2

PETA KECEPATAN ANGIN DI INDONESIA

Energi angin: peta isovent ( = kecepatan angin rata-rata) di Indonesia

XVII/30

Page 31:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

pada lokasi stasiun metrologi yang sudah ada dan beberapa stasiun baru yang dibangun oleh LAPAN.

Selanjutnya suatu instalasi pengujian di Cilauteureun Pameungpeuk dengan menggunakan turbin angin baling-baling pembangkit listrik) berkapasitas 11 KW telah dimanfaatkan untuk memproduksi es, pemompaan air dan pengisian baterai sedangkan turbin angin Darrius pembangkit listrik berkapa-sitas 5 KW baru hanya untuk penerangan perumahan. Beberapa kincir angin sudu majemuk teknologi madya untuk pemompaan air telah dipasang secara eksperimental di Subang dan Tangerang, Jawa Barat dan ternyata mempunyai harapan untuk dikembangkan guna menggerakkan pompa air bagi keperluan pertanian.

Penelitian pemanfaatan satelit komunikasi teledifusi te-lah dilakukan dalam rangka pendayagunaan secara maksimal dan efisien sistem komunikasi dan teledifusi antariksa di kawasan Indonesia. Dalam hal ini telah dapat diidentifikasi pengaruh hujan terhadap perambatan gelombang mikro pada sistem komuni-kasi.

Penelitian pemanfaatan citra satelit sumber alam dengan didukung oleh kamera multiband telah memberi data untuk tu-juan studi wilayah berbagai tipe persawahan seperti persawah-an tadah hujan, persawahan irigasi dan persawahan jauh dari irigasi. Hasil penelitian ini memberi data yang lebih tepat.

Percontohan dengan menggunakan thermal scanner telah dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang penyebaran panas dari suatu gunung aktif, polusi air yang disebabkan oleh minyak, air panas dan sedimentasi, maupun sisa pola bekas konstruksi bangunan purbakala seperti di Trowulan Jawa Timur.

Indonesia pada saat ini menerima data cuaca dari 2 jenis satelit yaitu satelit Geostasioner GMS dan satelit orbit po-lar TIROS-N dan NOAA. Dari data kedua satelit ini dilakukan penelitian-penelitian atas cloud cover di atas wilayah Indo-nesia, pembuatan peta angin di wilayah Indonesia dan pembuat-an peta temperatur di pulau Jawa dan Sumatera. Penelitian ini sudah menghasilkan peta-peta angin dan temperatur.

Dalam penelitian dirgantara untuk peramalan cuaca dan ko-munikasi antara lain telah dilakukan peluncuran balon stra-tosfir dan percobaan tracking matahari dengan peralatan elek-tronik dan optik. Penelitian dengan menggunakan balon stra-tosfir ialah untuk menentukan struktur temperatur atmosfir

XVII/31

Page 32:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

sampai ketinggian 35 km dan variasi temperatur. Telah dilaku-kan pula penelitian lapisan ionosfir dalam rangka menentukan frekuensi maksimal yang masih dibenarkan antara Jakarta dan Bandung.

Kegiatan inventarisasi sumberdaya mineral telah mulai menginventarisasi : (a) mineral logam dasar; (b) cebakan khromit; (c) mineral bahan pupuk; (d) endapan betumen, dan melakukan studi konsep dasar geologi.

a) Mineral Logam Dasar

Termasuk dalam logam dasar di sini ialah Cu, Pb, Zn yang umumnya terdapat dalam cebakan sulfida di Jampang Kulon (Jawa Barat) dan Muara Soma (Sumatera Utara). Di Jampang Kulon (Cigarut) cebakan terdapat dalam urat-urat kuarsa dengan pe-nampang beberapa puluh sentimeter sampai dua meter. Rakyat telah memanfaatkan cebakan tersebut dengan hasil 6-10 gram emas per ton bijih. Hasil studi memperlihatkan bahwa di bebe-rapa tempat prospek eksploitasi emas cukup menguntungkan. Mi-neral sulfida Cu, Pb, dan Zn di Muara Soma terdapat pada ba-tuan tersier. Kandungan Cu sulfida cukup tinggi yaitu 1.060 ppm. Cebakan emas terdapat pada dua bentuk yaitu cebakan pri-mer dan "placer". Sebagian cebakan emas placer yang terdapat di sepanjang sungai Batang Gadis telah dikerjakan oleh rakyat dengan cara pengayakan.

b) Cebakan Khromit

Mineral khromit erat hubungannya dengan batuan ultrabasa yang cukup tersebar di Indonesia, bahkan terluas di dunia. Antara lain penelitian telah dilakukan di daerah Riam Kanan di Kalimantan Selatan dan di sekitar Malili, Sulawesi Sela-tan. Di Sulawesi Selatan cebakan khromit ditemukan pada lin-tasan Malili/Soroako, sedang penelitian sementara di Riam Ka-nan belum menemukan cebakan khromit.

c) Mineral Bahan Pupuk

Fosfat dan kalium merupakan bahan pupuk utama. Dalam ta-hun 1981/82 kegiatan penelitian telah dilakukan di Tonasa-Maros di Sulawesi Selatan, Gunung Muria di Jawa Tengah dan Kepala Burung di Irian Jaya.

XVII/32

Page 33:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

d) Endapan Serpih Bitumen

Serpih Bitumen dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Dalam tahun 1981/82 kegiatan penelitian dipusat-kan di daerah Ombilin. Hasilnya memperlihatkan bahwa potensi penyebaran serpih betumen terdapat pada formasi Sangkarewang yang berumur Eo-0hgasin. Kadar minyak berkisar antara 0,20 - 3,91% berat.

e) Konsep Dasar Geologi

Pengembangan konsep geologi mencakup sandi stratigrafi Indonesia, model sedimentologi karbonat, konsep pembentukan kerak bumi Indonesia serta pengembangan penggunaan data LANDSAT.

Penelitian sedimentasi karbonat pada formasi Rajamandala (Jawa Barat) ditujukan untuk memperoleh model dari proses pembentukan batu gamping. Hasil sementara menyimpulkan adanya dua macam fosil pengendapan yaitu "coral reef" dan batu gam-ping. Berdasarkan fosil foraminifera yang terkandung di da-lamnya, batu gamping tersebut berumur antara Oligasin Atas dan Miosin Bawah.

Penerapan sandi stratigrafi pra-tersier Pulau Sumba di-laksanakan untuk mengetahui posisi Pulau Sumba secara geolo-gik. Hasil sementara analisa memperlihatkan bahwa berdasarkan fosil-fosil amonit, polecypod, belemit dan crinoid, kemung-kinan besar batuan Pulau Sumba berumur semen kapur.

Penelitian di daerah Toba dan sekitarnya dimaksudkan un-tuk mengetahui sejarah geologi Kuarter dari "Tuja Toba". Pe-ngamatan lapangan menunjukkan urutan batuan terdiri dari ba-tuan pratersier, formasi Pangururan, formasi Haranggaol, for-masi Samosir, dan formasi Sigura-gura. Empat formasi yang disebut terakhir berturut-turut berumur 1,9; 1,3; 0,35; dan 0,2 - 0,1 juta tahun.

Daerah Pulogadung (Jakarta) mempunyai air tanah dangkal dengan kualitas baik pada beberapa pematang pantai purba yang melalui daerah tersebut. Dua pematang pantai menghasilkan air tanah lebih baik daripada lainnya, yaitu yang berasal dari Cakung ke arah Kampung Baru, dan dari Rawagelam ke Pedurenan. Di luar daerah ini air tanah dangkal, pada umumnya mengandung ion khlor lebih tinggi dari 1.000.

XVII/33

Page 34:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Ujung Pandang merupakan contoh sub-model pertama di luar Pulau Jawa. Litologi daerah sebelah barat daerah ini lebih berpasir, dasarnya adalah tufa, breksi tufa, konglomerat dan batu lempung yang berumur Miosin. Air artesis tidak diketemu-kan, tetapi air tanah dangkal terdapat di bagian barat kota.

Tegal/Pekalongan merupakan wakil sub-model wilayah pesi-sir kedua, yaitu yang lebarnya kurang dari 10 km. Pengamatan dan pengukuran geolistrik menyimpulkan bahwa daerah ini ter-bentuk dari tiga satuan batuan, yaitu : (a) batuan berbutir sedang di lapisan permukaan; (b) pasir yang mengandung air, dan (c) batuan tarsier yang mengalasinya.

Jepara, Rembang, dan Pati mewakili sub-model wilayah pe-sisir ketiga, yaitu yang diapit oleh dataran tinggi. Di dae-rah Jepara dijumpai dua macam litologi menonjol yaitu sedimen vulkanik dan aluvium. Solum (lapisan) endapan vulkanik cukup tebal namun tanah belum cukup berkembang.

Untuk pengembangan model wilayah pesisir ion-vulkanik di-pilih daerah Kalimantan Selatan. Daerah ini diapit oleh dua sungai besar yaitu Sungai Barito dan Sungai Kapuas Kecil dan sejak beberapa tahun mulai dimanfaatkan oleh para transmigran dengan sistem pengairan pasang surut.

Penelitian di kepulauan Krakatau lebih ditujukan untuk mempelajari genesis tanah. Di pulau Sertung ternyata terdapat batuan tuf yang peka terhadap erosi dan cenderung berkembang ke arah andosal. Pelapukan mekanik tampak lebih berperan dari pada pelapukan biologik atau kimiawi.

Penelitian Laut di Sulawesi dan Laut Maluku dilaksanakan dalam rangka ekspedisi Snellius II. Tujuannya ialah mengeta-hui perubahan sifat-sifat oseanologik yang mungkin terjadi sejak ekspedisi Snellius I (1929-1930). Namun demikian kesem-patan ini juga dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tam-bahan tentang produktivitas primer plankton dan mikrobiologi, dan bakau (mangrove). Pengamatan komunitas bakau dilakukan di Teluk Lampung (di Kalianda, pantai selatan Lampung, dan Pulau Legundi) dan di Ujung Kulon (Pulau Panaitan, P. Pencang dan pantai Ujung Kulon). Jenis bakau yang dominan di Kalianda adalah Avecennia alba dan A. Marina, di pantai selatan Lam-pung jenis Rhyzophora apiculata dan R. Stylosa, di Pulau Le-gundi jenis Sonnerasi dan Aviceumia alba, di Pulau Panaitan jenis Rhyzophora mucronata dan R. apiculata, di Pulau Pencang jenis Lumitzera racemosa.

XVII/34

Page 35:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Penelitian sifat-sifat oseanologik perairan Indonesia di-pusatkan di enam lokasi, yaitu di perairan Teluk Jakarta, Ci-lacap, Selat Sunda, Sanur, Sulawesi dan Laut Maluku.

Penelitian dan eksperimen serta pengamatan terhadap sir-kulasi air Teluk Jakarta dekat Pulau Onrus, dengan teknik "Parachute drogue", membuktikan bahwa pasang surut mempunyai pengaruh besar terhadap sirkulasi air. Di musim barat kece-patan arus lebih besar daripada di musim timur.

Penelitian di perairan Cilacap dilakukan sebanyak 4 kali dan mewakili 4 musim. Tujuan, mempelajari sifat-sifat oseano-logik perairan tersebut sehubungan dengan makin meningkatnya pembangunan di perairan Cilacap. Disamping itu di Selat Sunda diteliti pula geomorfologi. Penelitian geomorfologi dilakukan di tiga tempat, yaitu di pesisir Lampung, gugus Pulau Krakatau dan pesisir Jawa Barat bagian barat. Aspek yang dipelajari ialah morfologi, tata guna pantai, sedimentasi dan dinamika pantai.

Dalam bidang nuklir eksplorasi bahan galian nuklir, BATAN telah melakukan eksplorasi mineral radioaktif yang meliputi daerah eksplorasi di Sumatera Utara, di Daerah Istimewa Aceh, di Sumatra Selatan, di Kalimantan Barat dan di Sulawesi Sela-tan. Di kawasan Daerah Istimewa Aceh, prospeksi pendahuluan dan prospeksi umum telah menemukan anomali geokimia mineral berat.

Dengan metode "track etch" di bukit daerah penelitian di Sibolga, telah ditemukan anomali pada granit dan batuan se-dimen dan juga pada singkapan batu lanau. Pemboran eksplorasi diarahkan untuk menentukan lapisan pengandung uranium dan de-ngan kajian radioaktif telah ditemukan beberapa anomali kecil pada lapisan batu pasir pada kedalaman 64 - 66 meter. Di sam-ping itu terus dilakukan prospeksi sistematik untuk melokali-sasi tempat anomali di mana telah ditemukan anomali 10 kali harga dasar radiometri.

Di daerah eksplorasi Sumatera Selatan penyelidikan dite-ruskan pada tahap lanjutan (prospeksi terperinci) dengan di-temukannya beberapa anomali geokimia sebesar 3 - 7 kali harga dasar.

Prospeksi umum di daerah Muara Aman tidak memperoleh ha-sil yang cukup untuk melaksanakan penyelidikan tahap lanjutan. Sebaliknya di daerah Lampung, beberapa cara penyelidikan

XVII/35

Page 36:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

sistematik yang ditunjang dengan metode "track etch" telah menemukan juga beberapa anomali.

Di Kalimantan Barat, di daerah aliran sungai Kalan, studi struktur/mikrostruktur geologi dan studi mineralisasi dilan-jutkan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai bentuk, teknik pengeboran yang tepat, zona mineralisasi yang diperlu-kan untuk menentukan tahapan kerja lebih lanjut.

Sehubungan dengan ditemukannya bongkah mineral yang besar dengan kadar uranium sangat tinggi di sungai Rirang, maka te-lah dipergunakan teknik "track etch". Studi teknik penambang-an dan eksplorasi juga telah mengganti terowongan eksplorasi yang mencapai 20 meter dari rencana 100 meter. Untuk memenuhi kebutuhan "pilot plant" sudah mulai diangkut puluhan ton bijih uranium dari sektor Efka dan Remaja ke pusat pengolahan uranium di Jakarta.

Di Luwu Utara/Sulawesi Selatan, telah dilakukan prospeksi pendahuluan dan di Sektor Masambo berhasil ditemukan anomali geokimia.

Penyelidikan cadangan dan mineralisasi monasit terus dilakukan dan diarahkan pada penyelidikan di luar daerah timah. Selain itu penelitian pengolahan dilakukan terhadap bijih monasit skala laboratorium dengan harapan menghasilkan konsentrat berupa nitrat thorium.

Pilot plant bijih uranium yang baru didirikan, dewasa ini sudah menghasilkan yellow cake. Suatu unit laboratorium kon-trol kualitas, memeriksa kualitas konsentrat hasil pilot plant, dan hasil laboratorium lainnya. Proses pemurnian ura-nium dari yellow cake menjadi larutan uranium murni dilakukan melalui ekstraksi dengan cairan pelarut TBP. Untuk proses pembuatan bahan induk untuk UO2 dipilih proses ADU dengan la-rutan amonia atau proses AUC dengan amonium karbonat sebagai alternatifnya.

Selanjutnya dalam studi teknologi pembuatan elemen bakar nuklir dalam skala laboratorium yang memenuhi persyaratan dan spesifikasi nuklir, telah dilakukan studi metalografi terha-dap hasil pengelasan pipa stainles-steel dalam rangka studi pendahuluan teknik pengelasan dan pengujian elemen bakar nu-klir yang dihasilkan. Di samping itu dewasa ini sedang dipe-lajari berbagai parameter dalam proses pembuatan pelet UO2 dari serbuk UO2.

XVII/36

Page 37:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Teknologi pembuatan prototip instrumen elektronika nuklir maupun instrumen mekanik nuklir yang telah dikuasai antara lain ialah alat ukur digital dengan pengatur otomatik dan alat kontrol fluks otomatik untuk reaktor atom Kartini.

Selain itu diadakan pula peralatan analisa dan proteksi yang antara lain terdiri dari penganalisa saluran tunggal dan pengatur jendela otomatik, serta alat ukur elektronik yang antara lain terdiri dari generator fungsi dan pengukur waktu berprogram serta alat ukur tegangan listrik.

Penelitian dan pengembangan pembuatan prototip detektor nuklir dengan isian gas terus dilanjutkan guna perbaikan dan penyempurnaan hasil yang telah dicapai dalam tahun sebelum-nya. Antara lain telah berhasil dibuat ialah detektor Geiger Muller dan detektor sinar-X.

Dalam rangka menyelesaikan program Studi Kelayakan Pem-bangunan PLTN telah selesai studi lokasi di daerah Muria dan Lasem, yang terdiri dari pemetaan geologi, pengumpulan cu-plikan batuan serta analisa fotografi, geokimia, paleomagne-tik dan pengeluaran umum absolutnya.

Selanjutnya dalam usaha memperoleh bahan bakar alterna-tif, telah dibangun pilot plant Ethanol dan Perkebunan Energi di Tulang Bawang Lampung. Pilot plant tersebut diharapkan mampu mengolah ubi jalar yang merupakan hasil utama desa-desa transmigrasi untuk dijadikan ethanol, dengan kapasitas pro-duksi 15.000 liter sehari.

Mengenai penelitian hujan buatan kegiatannya antara lain diarahkan untuk mengatasi masalah kekeringan serta usaha pe-ningkatan produksi pertanian secara langsung maupun tidak langsung melalui pengairan sistem irigasi. Hal ini terutama mengingat bahwa iklim tropik di Indonesia saat ini sedang me-ngalami perubahan. Hal ini banyak pengaruhnya terhadap ling-kungan, khususnya terhadap sektor pertanian sehingga beberapa daerah mengalami masa kering yang lebih panjang dan produksi menurun karenanya. Dalam usaha mengatasi masa kekeringan di Indonesia sejak beberapa tahun telah diadakan pengkajian/ pembuatan hujan buatan di daerah DI-Yogyakarta bagian Selatan (Gunung Kidul) dan di Jawa Barat (pengisian waduk Jatiluhur). Selain itu telah diadakan pula pembuatan hujan buatan di Lom-bok. Hal ini dilakukan melalui penyemprotan bahan-bahan kimia.

Dalam usaha menanggulangi masalah-masalah gempa, peneli-tian gempa tektonik ditingkatkan. Hal ini terutama mengingat

XVII/37

Page 38:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

bahwa Indonesia dilalui oleh salah satu jalur gempa dengan tingkat kegempaan yang tinggi. Penelitian gempa tektonik ini makin diperlukan mengingat bahwa walaupun terbanyak gempa terjadi di dasar laut, namun beberapa daerah seperti Irian Jaya, Bali dan Jawa Barat (Sukabumi) telah mengalami gempa di daerah daratan. Di samping itu gempa vulkanik juga diikuti dan diteliti lebih lanjut, mengingat bahwa Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang aktif. Pengetahuan tentang jenis dan jalur gempa sangat membantu dalam merencanakan wilayah pembangunan dan kegiatan pembangunan di daerah-daerah yang bersangkutan. Selain usaha mendeteksi gempa dan jenis gempa, juga telah diadakan penelitian penanggulangan gempa bumi yang meliputi kegiatan : memonitor gempa, mengadakan penelitian teknik kegempaan, meneliti geodinamika dan kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. Selanjutnya penelitian mengenai gejala pemunculan gempa bumi, ditingkatkan dalam rangka kerja sama Departemen Pertambangan dan Energi, Lembaga Geologi Nasional/ LIPI dan berbagai laboratoria dari beberapa perguruan tinggi.

c) Program Utama Riset dan Teknologi di bidang industriali-sasi dan Jasa

Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di bidang in-dustrialisasi dan jasa diarahkan untuk meneliti usaha pengem-bangan nilai tambah produk, peningkatan kemampuan tenaga ma-nusia, alih teknologi, kerjasama yang sehat antar industri bahan baku dan bahan jadi, mesin-mesin produksi, industri ja-sa dan iklim industri di Indonesia. Orientasi lebih mengarah kepada industri padat karya, menggunakan bahan-bahan dalam negeri dan mengembangkan neraca pembayaran.

Hingga kini riset dan teknologi di bidang industrialisasi telah menghasilkan antara lain peningkatan kemampuan dalam penerapan teknologi elektronika, khususnya yang berkaitan de-ngan pengembangan telekomunikasi, seperti pembangunan stasiun bumi, alat penerima audio visual, pengembangan dioda silikon, instrumentasi telemetering. Demikian pula telah dicapai kema-juan dalam bidang teknologi pengolahan dan pengawetan pangan, bahan-bahan kimia, mineral korosi, penelitian dan pengembang-an teknologi yang mendukung industri penerbangan, industri maritim dan industri otomotif.

Penelitian industri penerbangan telah melakukan pengem-bangan pesawat tipe CN 235 yaitu pesawat yang menggunakan 2 mesin dan dapat mengangkut 35 orang penumpang. Pengembangan pesawat ini merupakan usaha patungan antara Indonesia (PT.

XVII/38

Page 39:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Industri Pesawat Terbang Nurtanio) dengan pihak asing. Di samping itu penelitian industri maritim dipusatkan kepada pe-nyusunan program dan rencana 10 tahun rehabilitasi serta per-luasan Pabrik Kapal Indonesia (PT. P.A.L) di Surabaya .

Dalam bidang ilmu struktur/konstruksi sedang dikembang-kan suatu Metode Elemen Hingga (MEH). Usaha-usaha yang telah dilakukan adalah menyebarluaskan pemakaian metode mutakhir ini sebagai cara perhitungan numerik dalam bidang konstruksi pesawat terbang, konstruksi gedung bertingkat dan konstruksi jembatan dengan menggunakan komputer.

Dalam penelitian bidang komputer antara lain telah dica-pai pembuatan komputer mikro dengan menggunakan prosessor mi-kro sebagai CPU.

Penelitian komponen menghasilkan beberapa teknik pembuat-an diodasilikon (solar cell) untuk mendukung kegiatan peneli-tian di bidang Power Engineering dalam memanfaatkan energi sinar matahari untuk diubah menjadi energi listrik.

Penelitian bidang instrumentasi antara lain menghasilkan pembuatan water level telemeter di Rangkasbitung dan Pamara-yan. Alat ini dibuat untuk mengamati tinggi permukaan air su-ngai Ciujung di Rangkasbitung dan Pamarayan.

Di samping itu telah berhasil ditingkatkan sejumlah ino-vasi skala laboratorium yang sudah mencapai tahap penyebaran di pedesaan sebagai teknologi tepat. Beberapa contoh hasil teknologi tepat ialah:

(1) Cadangan/endapan bijih seng yang jumlah cadangannya kecil dan tersebar sehingga kurang menarik untuk diolah dalam skala produksi besar, kini mencapai tahap disain dan pe-ngadaan prototip alat pengolahannya sehingga dengan cara hidrometalurgi dicapai dengan kapasitas 10 kg seng/hari.

(2) Mineral jarosit di Ciater/Jawa Barat berhasil diolah de-ngan teknologi sederhana menjadi pigmen besi dan kalium sulfat yang diperlukan dalam industri cat dan pupuk.

(3) Pengembangan teknologi yang tepat guna untuk pedesaan te-lah membantu dalam masalah pengadaan air bersih yaitu de-ngan pengembangan filter dari kulit gabah yang diarangkan.

XVII/39

Page 40:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

(4) Pendayagunaan dan penyebaran pompa hidran telah disempur-nakan dan telah disebarluaskan ke berbagai pedesaan. Se-lain itu telah dikembangkan dua sistem kamar pengering energi surya untuk bawang dan gaplek.

(5) Perangkat peralatan destilasi daun cengkeh telah diran-cang, dibuat dan diuji coba di daerah Purwokerto. Alat ini menunjukkan beberapa hasil yang baik untuk mencapai rendeman minyak cengkeh dari 1,33% sampai 2,3%.

Beberapa usaha penelitian mencakup penelitian untuk me-ningkatkan kemampuan kapal/perahu kayu layar dalam segi tek-nologi pembuatan dan konstruksinya, serta meningkatkan kese-lamatan pelayaran, mengadakan penelitian pengembangan galang-an kapal rakyat dengan menggunakan ferrosemen. Penggantian bahan kayu dengan ferrosemen diharapkan akan lebih mening-katkan daya tahan kapal/perahu layar rakyat, karena ferrose-men antara lain mempunyai kelebihan mudah dikerjakan, mudah dibentuk, tahan api, kedap air, dan tahan korosi.

Pengembangan dan peningkatan instrumen berdasarkan kebu-tuhan nyata dalam masyarakat dituangkan dalam bentuk pembuat-an berbagai instrumen prototip. Telah berhasil dibuat anta-ra lain: periskop malam untuk Banpur (AMK 13), teropong me-dan malam (Binocular), unit buangan sampah radio aktif II, alat reduksi foto peralatan. laboratorium reaktor hydrofluo-rinasi, modifikasi automatic regulator dan alat uji peluncur roket.

Penelitian logam seng (Zn) yang banyak digunakan oleh berbagai industri di dalam negeri, disempurnakan antara lain untuk galvanisasi dan pembuatan baterai kering. Logam ini hingga kini masih diimpor. Tujuan dari penelitian ini ialah mengumpulkan data tentang teknologi pengolahan, cadangan bi-jih, pola pemasaran, pola kebutuhan, pola penyediaan dan lain-lain. Selanjutnya data tersebut diolah dan dievaluasi menjadi suatu konsep untuk pembangunan pabrik ekstraksi seng di Indonesia.

Penelitian laboratorium logam tembaga (Cu) bertujuan un-tuk mencoba beberapa tahap proses dan pengolahan konsentrat tembaga menjadi logam, antara lain melalui percobaan pemang-gangan konsentrat tembaga, pelarutan kalsium percobaan elek-trolisa larutan tembaga sulfat.

Sebagian bijih nikel (Ni) diekspor berupa bahan mentah, sebagian lagi diolah menjadi ferronikel (bahan baku untuk

XVII/40

Page 41:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

pembuatan nikel). Sampai saat ini baik bijih untuk ekspor maupun untuk diolah terbatas pada bijih kadar tinggi, dengan kandungan terbatas. Di samping bijih nikel kadar tinggi, In-donesia juga memiliki bijih nikel kadar rendah yang disebut nikel laterit, dengan cadangan sangat besar, bahkan menduduki tempat kedua di dunia. Sehubungan dengan potensi tersebut, perlu dipikirkan cara-cara pemanfaatan nikel laterit ini.

Penelitian dan pemanfaatan pasir besi Yogyakarta antara lain telah menghasilkan :

(1) Penelitian konsentrasi pengolahan untuk mempertinggi kadar besi tambang pasir besi Yogyakarta pada skala laboratorium dan pilot plant, telah menghasilkan konsentrasi berkadar ± 59% Fe. Usaha untuk mempertinggi kadar Fe diatas 59% mengalami kesulitan, hal ini disebabkan oleh adanya mineral lain yang melekat ("locked") dengan mineral besinya, sehingga untuk pemisahannya perlu dilakukan penggerusan lebih lanjut.

(2) Penelitian pembuatan pellet dimulai dari skala, laborato-rium memberi data bahwa dari kosentrat pasir besi Yog-yakarta dapat dibuat pellet yang sebagian besar memenuhi persyaratan teknologis yang minimum untuk umpan reaktor Hyl di PT Krakatau Steel.

(3) Dengan melakukan test Single Particle Reduction dan test Hyl Reduction telah memberikan data bahwa pellet Yogya-karta mempunyai reduksibilitas yang lebih kecil dari pellet impor dan nilai ketahanan dan pemuaiannya masih dalam batas yang dipersyaratan untuk proses Hyl Cilegon. Selanjutnya dalam test Basket diperoleh gambaran bahwa paket Yogyakarta selama reduksi di reaktor hyl menunjukkan sifat-sifat reduce pellet yang tidak stabil.

(4) Percobaan peleburan telah dilakukan dalam dapur listrik 1,5 ton, yang menghasilkan ingot kecil yang kemudian di-roll menjadi besi beton. Dari percobaan peleburan terse-but, dengan bahan baku 10% sponge Yogya dengan 90% sponge impor dapat dihasilkan produk (besi beton) yang memenuhi syarat; sedangkan produksi dari 20% dan 80% pada percobaan tersebut, kurang memenuhi syarat.

Penelitian cat anti korosi antara lain bertujuan untuk menentukan teknologi perlindungan terhadap serangan korosi di dalam berbagai lingkungan dan kondisi dengan cat yang tepat pada logam, khususnya baja. Sebagai tahap pertama penelitian

XVII/41

Page 42:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

ini diarahkan untuk menginventarisasi sifat beberapa cat anti korosi yang beredar di pasaran Indonesia dan membuat pedoman mengenai cara pengecatan baja di berbagai lingkungan dan kon-disi atmosfir.

Penelitian pengembangan proteksi katodik, yaitu salah satu metode untuk melindungi logam terhadap, serangan korosi; logam yang akan dilindungi diberi sifat katodik secara elektrokimia. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan teknikteknik proteksi katodik. Dalam lingkup kegiatannya antara la-in tercakup pembuatan disain peralatan (rectifier, current interrupter dan lain-lain), pembuatan bahan anoda, serta per-cobaan di lapangan.

Dalam proses peleburan bijih besi menjadi pig iron diper-lukan bahan bakar berupa kokas atau arang kayu. Kokas merupa-kan bahan yang mahal dan diimpor, sehingga bagi Indonesia penggunaan arang kayu akan lebih ekonomik. Dalam rangka per-siapan pendirian tanur tiup di Lampung, dilakukan penelitian mengenai cara-cara pembuatan arang kayu tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari teknologi pembuatan arang kayu untuk tanur tiup peleburan bijih besi. Dalam percobaan-perco-baannya digunakan bermacam-macam kayu seperti lamtoro gung yang ternyata sangat cocok untuk keperluan tersebut.

Kegiatan penelitian teknik ekonomi untuk teknik nuklir seperti di bidang industri, telah mencapai hasil :

a) Sterilisasi radiasi.

Daya tembus yang kuat sinar gamma menyebabkan sinar ini dapat digunakan untuk mensucihamakan peralatan kedokteran da-lam kemasan terakhir. Dosis terserap sekitar 2,5 Mrad diguna-kan sebagai dosis sterilisasi. Dosis ini dapat melumpuhkan kemampuan mikroba yang mengkontaminasi alat kedokteran dengan faktor keselamatan yang tinggi. Penelitian ini telah dilaku-kan pada beberapa jenis alat kedokteran misalnya alat suntik, kateter, alat kontrasepsi dan berbagai macam sediaan farmasi misalnya salep mata, antibiotika dan bedak bayi. Pada jamu tradisional juga sedang dilakukan penelitian sterilisasi ra-diasi.

b) Pengawetan pangan.

Sinar gamma pada dosis tertentu dapat mematikan organisme perusak bahan makanan. Hal ini dimanfaatkan untuk pengawetan

XVII/42

Page 43:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

bahan makanan. Penelitian dalam bidang ini ialah dalam pem-berantasan kutu beras, bubuk tepung terigu, ikan kering, dan rempah-rempah, dan dalam memperpanjang daya simpan ikan. Si-nar gamma dapat juga menunda pertunasan ubi-ubian seperti kentang, sehingga dapat memperpanjang daya simpannya.

c) Polimerisasi radiasi

Penelitian teknik radiasi dalam bidang perkaretan untuk vulkanisasi dengan menggunakan teknik radiasi dilanjutkan. Lateks yang diperlakukan demikian adalah penting sebagai ba-han bagi industri rumah, karena penggunaannya yang relatif mudah, sehingga dapat digunakan oleh siapapun tanpa memerlu-kan teknologi yang tinggi. Di samping itu lateks yang diradi-asikan lebih awet. Juga penelitian serat tekstil sintetik di-usahakan peningkatan mutunya dengan menggunakan teknik radia-si. Hal ini membuka kemungkinan baru untuk serat polyester sebagai bahan dasar batik. Selain itu proses polimerisasi ra-diasi digunakan juga untuk meningkatkan mutu kayu sehingga kekuatan mekaniknya meningkat dan tidak mudah dimakan serang-ga.

d) Pemeriksaan tak merusak

Dalam kegiatan ini telah dikembangkan metoda terapan me-ngenai penggunaan teknik nuklir dalam industri. Di antaranya telah banyak yang dapat dimanfaatkan dan sudah merupakan pe-layanan kepada instansi yang memerlukan, terutama pemeriksaan dengan radiografi, ultrasonik, uji dengan penetrasi zat warna atau partikel magnetik.

e) Hidrologi

Teknik nuklir telah terbukti banyak membantu memecahkan problema hidrologi dengan menggunakan suatu metode yang se-derhana, yaitu metode perunut. Keunggulan radioisotop untuk perunut ialah kepekaannya yang sangat tinggi dan sangat mudah dideteksi. Beberapa aplikasi yang sudah sering diterapkan di lapangan ialah pengukuran debit sungai, kebocoran waduk, rem-besan air dalam tanah, pembersihan pipa, penelitian arah ge-rakan lumpur di pelabuhan, pengukuran kepadatan tanah dan ka-dar air tanah.

XVII/43

Page 44:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

f) Pencemaran lingkungan

Teknik radioisotop dalam pencemaran lingkungan mulai di-kembangkan guna menunjang studi masalah pencemaran lingkung-an. Perunut radioaktif dapat membantu deteksi penyebaran, pe-numpukan dan kelakuan berbagai bahan pencemar dalam lingkung-an. Di samping itu juga dilakukan penelitian dan monitor kan-dungan radionuklida, logam berat dan residu pestisida dalam bahan makanan/wilayah pemukiman dan wilayah sumber daya alam dengan menggunakan teknik nuklir dalam analisa kimia untuk mengikuti kelakuan bahan pencemar dalam lingkungan.Wilayah yang diteliti ialah Teluk Jakarta, Selat Bangka, da-erah aliran sungai-sungai Citarum, Bengawan Solo dan Brantas.

g) Standardisasi, Kalibrasi dan Dosimetri

Penggunaan radiasi untuk teknologi dalam industri secara aman dan ekonomik memerlukan suatu sistem dosimeter yang praktis dan tepat. Sistem dosimeter yang digunakan ialah do- simeter Fricke untuk mengkalibrasi iradiator Gamma Cell-220 dan PANBIT serta dosimeter plastik untuk mengukur distribusi dalam bermacam-macam bahan yang disinari dan untuk mengontrol besarnya dosis pada masing-masing proses.

d. Program Utama Riset dan Teknologi di bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankamnas).

Keberhasilan tugas pertahanan keamanan nasional banyak tergantung pada dukungan yang diberikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, supaya pertahanan-keamanan nasional dapat memanfaatkan hasil perkembangan ilmu pengeta-huan dan teknologi, pembangunan pertahanan-keamanan nasional secara keseluruhan harus dikaitkan dengan pembangunan dalam bidang kesejahteraan, sedemikian rupa sehingga merupakan ba-gian yang integral daripada pembangunan nasional.

Selain itu prinsip ekonomi perlu diterapkan sebaik mung-kin dalam usaha pertahanan-keamanan nasional. Dalam rangka modernisasi penyelenggaraan pertahanan-keamanan nasional se-yogyanya digunakan perlengkapan yang disesuaikan dengan ting-kat kemajuan teknologi bangsa Indonesia. Hasil produksi dalam negeri harus diutamakan, keharusan untuk mengurangi ketergan-tungan kepada luar negeri menuntut dibangunnya industri per-tahanan-keamanan nasional, atau industri umum yang dapat di-gunakan untuk itu, setidak-tidaknya untuk memproduksi per-lengkapan dan bekal yang paling vital.

XVII/44

Page 45:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Penelitian nasional perlu dilaksanakan untuk membuat in-ventarisasi kemampuan industri dalam negeri, guna mendukung penyelenggaraan pertahanan-keamanan nasional dan perencanaan cara-cara pemanfaatannya dalam keadaan darurat.

Dalam hubungan ini program utama nasional riset dan Tek-nologi di bidang pertahanan dan keamanan nasional telah me-ngadakan peningkatan penelitian dan pengembangan teknologi dalam bidang produksi materi kebutuhan HANKAM, seperti sen-jata ringan dan sedang, roket, alat-alat pengangkutan, alat-alat komunikasi, alat-alat pemeliharaan dan sebagainya.

Dalam pengembangan teknologi roket sonda telah dilaksana-kan penelitian bahan bakar roket padat untuk jenis polisul-fida dan polibutadien, yang menghasilkan propelan dengan ga-ris tengah 15 cm, kecepatan pembakaran 0,6/cm/detik, pada te-kanan 70 kg/cm2. Dalam menyempurnakan prototip roket sonda telah dilakukan pula penelitian roket padat dengan akselera-si, lamanya pembakaran dan daya dorong yang optimum. Di sam-ping itu guna memperoleh rancangan roket untuk keperluan cua-ca telah dilakukan penelitian struktur bahan roket yang ri-ngan dan tahan terhadap perubahan suhu tinggi, penelitian sistem separasi muatan roket yang ditujukan untuk memperoleh muatan pakai ulang-alik. Dalam kegiatan ini beberapa prototip telah dirancang dan mengalami uji terbang antara lain roket padat bertingkat satu dan atau roket bertingkat dua. Dengan keberhasilan rancangan roket tersebut diharapkan pada waktu-nya akan dapat digunakan roket buatan dalam negeri.

Di dalam kegiatan pengkajian aspek kemajuan dirgantara sebagai hasil kerjasama dengan berbagai instansi nasional yang terhimpun dalam Panitia Sementara Nasional Keantariksaan telah dirumuskan suatu pandangan Indonesia terhadap usaha in-ternasional.

Di dalam kegiatan pengkajian aspek kemajuan antariksa me-lalui usaha kerjasama diantara berbagai instansi nasional yang terhimpun dalam Panitia Sementara Nasional Keantariksaan (PANTARNAS ANTARIKSA) telah berhasil dirumuskan pandangan In-donesia untuk penetapan kebijaksanaan dan pengaturan secara internasional usaha keantariksaan untuk tujuan damai.

Di samping perumusan pandangan tersebut diatas, PANTARNAS ANTARIKSA juga telah melakukan usaha-usaha yang menuju kepada terciptanya Rumusan Konsepsi Program Nasional Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Antariksa serta Aplikasinya di Indonesia. Rumusan konsepsi program nasional ini sedang dalam

XVII/45

Page 46:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

tahap penyempurnaan dan akan merupakan landasan pelaksanaan kegiatan antariksa dan yang berkaitan oleh semua instansi na-sional di Indonesia di masa mendatang.

Dalam rangka pengembangan Wawasan Nusantara telah disusun suatu konsep integrasi nasional yang menyangkut perumusan problematik dalam hubungan masyarakat dan kebudayaan Indone-sia.

e. Program Utama Riset dan Teknologi di bidang Sosial, Eko-nomi, Budaya dan Falsafah

Program Utama Nasional Ristek di bidang sosial, ekonomi, budaya dan falsafah, hukum dan perundang-undangan diarahkan untuk meneliti pertumbuhan sosial, ekonomi, budaya dalam pem-bangunan nasional demi tercapainya landasan kuat untuk ber-kembang berdasarkan kekuatan sendiri.

Riset dan teknologi di bidang sosial, ekonomi, falsafah dan budaya makin ditingkatkan dan hasil-hasil penelitiannya dipergunakan di kalangan Pemerintah, Perguruan Tinggi, maupun di kalangan swasta. Antara lain dapat disebut penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang, penelitian wila-yah, penelitian masalah penduduk, penelitian tentang pene-rangan, pers dan komunikasi, penelitian perubahan sosial-bu-daya sebagai akibat penggunaan TV, penelitian tentang trans-migrasi dan pemukiman kembali suku Amungme di Timika/Irian Jaya serta penduduk terasing di Halmahera/Maluku.

Penelitian di bidang hukum juga telah menghasilkan data tentang usaha perlindungan konsumen, aspek hukum mengenai te-lekomunikasi, perlindungan terhadap pengusaha kecil, dan se-bagainya.

Penelitian dinamika masyarakat Indonesia ditujukan pada empat sasaran utama yang mempunyai kaitan satu dengan yang lain, dan berlangsung menurut dua tingkat yang berbeda, yaitu tingkat nasional dan tingkat daerah. Pada tingkat nasional sasaran-sasaran tersebut berupa masalah integrasi nasional, masalah agama dan perubahan sosial, dan masalah sosial budaya komunikasi modern. Di samping ini telah diadakan penelitian di dalam bidang ekonomi dengan maksud untuk memperoleh perki-raan tentang perkembangan ekonomi Indonesia dan bidang kepen-dudukan hingga tahun 2.000, dengan fokus pada masalah mobili-tas penduduk dan pembangunan daerah pedesaan.

XVII/46

Page 47:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Penelitian pengaruh sosial-budaya komunikasi modern dia-rahkan pada pengaruh sosial-budaya dari komunikasi satelit. Hasil-hasil penelitian yang sudah diterbitkan menyangkut dae-rah Aceh, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Sula-wesi Utara, Jawa Barat dan Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Lampung. Sebagai Contoh dilampirkan di sini peta penelitian selama Re-pelita III, oleh LIPI, BPPT dan Departemen P dan K.

Penelitian tentang perkembangan ekonomi jangka panjang mencakup bidang-bidang permasalah ekspor dan impor, jumlah penduduk dan angkatan kerja, perkembangan produk domestik bruto menurut lapangan usaha, kesempatan kerja hingga tahun 2000, perkembangan kebutuhan investasi dan sumber pembiayaan dan beberapa alternatif skenario perekonomian Indonesia. Pe-nelitian yang telah dilakukan adalah : (1) Penelitian kompo-sisi dan distribusi pemilikan perusahaan dalam PMA dan PMDN di Jakarta; (2) Penelitian aspek hukum perburuhan yang meli-puti studi literatur dan penelitian lapangan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia; (3) Penelitian ten-tang usaha patungan di Indonesia terutama di Jakarta dan se-kitarnya serta beberapa usaha patungan lainnya di daerah; (4) Penelitian profil ekonomi daerah di Sulawesi; dan (5) Peneli-tian "national integrated development model" di Jakarta dan Bandung.

Penelitian tentang masalah-masalah hukum laut dan peman-faatan sumber daya laut di kawasan Pasifik semakin penting, baik sebagai sumber kekayaan, maupun kekuatan.

Dalam hubungan ini penelitian yang dilakukan menyoroti juga masalah laut teritorial, landas kontinen, dan zone eko-nomi eksklusif. Pada segi lain pemanfaatan sumber-sumber daya hayati dan non-hayati laut Pasifik juga diteliti.

Dalam usaha penyediaan air minum, penelitian situasi air minum di DKI Jakarta mencakup keadaan air minum di berbagai daerah pemukiman DKI Jakarta, pengelolaan pertumbuhan kota DKI Jakarta, dan studi singkat komposisi dan karakteristik sampah di Jakarta Pusat.

Dalam bidang transportasi telah diadakan suatu peneliti-an, ialah studi Sistem Transportasi di DKI Jakarta dan suatu survai lapangan tentang karakteristik angkutan umum bis kota pada koridor timur (Cililitan-Lapangan Banteng). Salah satu alternatif rekomendasinya adalah perbaikan sistem pelayanan angkutan umum bis kota pada koridor tersebut. Dua penelitian

XVII/47

Page 48:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

XVII/48

Page 49:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

lain ialah Studi Perspektif Sistem Angkutan Kota Jakarta sampai dengan tahun 2000, dan Studi Perbandingan tiga kota: Surabaya, Medan dan Ujung Pandang.

Di luar pulau Jawa juga telah diadakan Studi Air Minum ialah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Penelitian itu meliputi analisa air payau di kedua daerah tersebut. Ha-sil analisa laboratorium ini akan membantu menemukan jalan keluar untuk masalah air bersih dan sehat di kedua daerah yang bersangkutan.

Studi Potensi Manusiawi telah meneliti beberapa masalah perburuhan di sektor industri yang merupakan faktor pengham-bat bagi usaha peningkatan produksi di Indonesia. Penelitian ini meliputi beberapa propinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakar-ta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Ka-limantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Untuk mencapai suatu sistem pendidikan nasional yang man-tap telah diadakan suatu konsep pendidikan semesta, menyelu-ruh dan terpadu. Di samping itu, demi penyempurnaan lebih lanjut sistem pendidikan nasional, secara terus menerus dila-kukan kegiatan penelitian dan pengembangan pendidikan. Ke-giatan ini antara lain berupa pengembangan sistem pendidikan yang antara lain meliputi, pengembangan kebudayaan dan olah raga, pengembangan perencanaan pendidikan, pengembangan pola ketenagaan dan metode kerja, pengembangan pelaksanaan sistem karier dan prestasi kerja, pamong, pengembangan pendidikan kedinasan, pengembangan sekolah-sekolah kecil, dan pengemba-ngan sistem diklat.

Kegiatan penelitian di bidang kehidupan keagamaan bertu-juan untuk menunjang pematangan perencanaan dan kebijaksanaan di bidang keagamaan, di samping peningkatan keahlian para pe-neliti di bidang tersebut. Dalam pada itu telah pula dilaksa-nakan 20 penelitian masalah kemasyarakatan dan keagamaan, de-ngan dibantu sejumlah tenaga peneliti dari 14 IAIN Induk ser-ta sejumlah tenaga dari perguruan tinggi umum.

Penelitian di bidang hukum dalam tahun antara lain telah mencakup meliputi : (1) Aspek-aspek hukum yang mempengaruhi perkembangan koperasi, (2) Maritime Kringen Ordonantie, (3) Hukum Adat dan Lembaga-lembaga Hukum Adat di Jawa Barat, (4) Perkembangan Hukum Militer, (5) Adopsi dan pengangkatan anak, (6) Masalah anak yang bekerja di bawah usia kerja, suatu studi tentang status fisik, mental dan social, (7)

XVII/49

Page 50:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Penerapan bantuan hukum dan Organisasi, dan (8) Badan Pela-yanan Hukum.

Dengan demikian dalam tahun-tahun 1978 hingga tahun 1982/ 83, dalam Sektor Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Penelitian selain kegiatan-kegiatan yang dicantumkan dalam Repelita III, telah pula dilakukan hal-hal yang melampaui sasaran yang ti-dak direncanakan pada waktu penyusunannya, seperti pembuatan hujan buatan, penelitian gempa, pengembangan sarana laborato-rium penelitian oseanologi di Ambon.

B. STATISTIK

1. Pendahuluan

Penyempurnaan statistik ditujukan untuk menyediakan data yang sesuai dengan keperluan penyusunan berbagai macam kebi-jaksanaan dan program-program pembangunan serta keperluan berbagai penelitian ilmiah di bidang ekonomi dan sosial buda-ya. Dalam garis besarnya usaha ini dapat dibagi dalam lang-kah-langkah sebagai berikut : (a) Sejalan dengan perbaikan administrasi diusahakan agar tiap lembaga atau instansi meng-hasilkan data statistik yang berhubungan dengan tugasnya; (b) Semua instansi bersama-sama dengan Biro Pusat Statistik me-nyusun dan melaksanakan program sistem perstatistikan nasio-nal yang terpadu untuk menyediakan data dasar yang diperlukan dalam perumusan kebijaksanaan pembangunan jangka panjang; (c) Data yang sudah ada dilengkapi dan disempurnakan, dan di sam-ping itu diadakan data baru yang secara khusus diperlukan un-tuk penyusunan rencana jangka pendek dan evaluasi pelaksana-annya; (d) Organisasi statistik makin disempurnakan dan koor-dinasi kegiatan statistik antar-instansi makin ditingkatkan; (e) Untuk menunjang semua usaha tersebut di atas, diadakan perbaikan dan penyempurnaan tenaga-tenaga statistik yang te-rampil, cekatan dan mampu melaksanakan tugas-tugas pengumpul-an, pengolahan, dan penyajian statistik, dan penyediaan ber-bagai fasilitas serta sarana yang memadai.

2. Kebijaksanaan Pembangunan di Bidang Perstatistikan dalam Repelita III.

Dengan memperhatikan keanekaragaman permintaan akan data statistik dan terus meningkatnya jenis-jenis statistik yang diperlukan Pemerintah maupun masyarakat konsumen data, maka

XVII/50

Page 51:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

kebijaksanaan pembangunan di bidang perstatistikan pada Repe-lita III meliputi antara lain : (a) Melanjutkan kegiatan-ke-giatan yang telah dituangkan dalam Undang-Undang No. 6 tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang No. 7 tahun 1960 ten-tang Statistik; (b) Memperbaiki tingkat ketelitian dan kete-patan waktu penyajian statistik-statistik yang telah ada; (c) Memperluas dan memperbaiki data ekonomi pokok yang meliputi berbagai sektor lapangan usaha, data harga, keuangan, dan se-bagainya yang diperlukan dalam penyusunan perkiraan produksi, pendapatan nasional, pendapatan regional, Tabel Input-Output, dan sebagainya; (d) Memperbaiki dan lebih tepat mengarahkan statistik sosial dan kependudukan untuk mengukur kondisi so-sial penduduk serta menyingkapkan permasalahannya; (e) Me-ngembangkan perstatistikan di daerah-daerah sampai mencakup unit administrasi terkecil; (f) Secara simultan menggarap pe-ningkatan efektivitas organisasi pelaksanaan statistik, ter-masuk usaha koordinasi terhadap kegiatan statistik berbagai instansi dalam hal pembakuan metodologi dan prosedur; (g) Me-ningkatkan baik jumlah maupun kualitas tenaga-tenaga yang te-rampil di bidang perstatistikan, serta mengusahakan sarana dan prasarana pokok menurut kebutuhan minimal.

3. Pelaksanaan Kegiatan di Bidang Perstatistikan Tahun 1978 sampai dengan tahun 1982.

a. Pengembangan Sistem Perstatistikan Nasional

Pengembangan sistem perstatistikan nasional ditujukan un-tuk mengadakan penyempurnaan sistem dan metodologi pengumpul-an, pengolahan, penyajian dan analisa, termasuk penyempurnaan di bidang perencanaan, organisasi lapangan, penyusunan kebi-jaksanaan, dan koordinasi antar-instansi. Perbaikan di bidang pengolahan berupa pengolahan secara berangsur-angsur sistem pengolahan dari proses manual ke proses komputer, sedang pe-nyempurnaan sistem pengumpulan data diadakan dalam cara dan metodologinya, khususnya dalam disain sampling dan daftar isian yang digunakan. Dengan usaha ini diharapkan dapat dia-dakan perbaikan dalam penyajian data statistik secara cepat, tepat, dan terpercaya.

Dalam tahap pertama kegiatan dipusatkan pada pengembangan sistem pengumpulan data untuk menunjang statistik-statistik pertanian, industri, perhubungan, penduduk, dan pendapatan nasional. Dalam tahap kedua, yang berlangsung sampai tahun 1980, kegiatan berupa pembinaan aspek pengelolaan, pembakuan

XVII/51

Page 52:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

sistem perstatistikan nasional, peningkatan kemampuan Kan-tor-kantor Statistik di daerah utama, dan peningkatan latihan dan pendidikan tenaga di pusat.

Pada tahun 1979/80 dilakukan penyusunan data struktur perusahaan untuk mendapatkan keterangan tentang struktur dan kegiatan dasar semua perusahaan. Kegiatan tahap pertama dila-kukan di Jakarta, yang pelaksanaan lapangannya diintegrasikan dengan inventarisasi perusahaan yang merupakan program Peme-rintah DKI Jakarta tahun 1980. Di samping itu dilanjutkan Survai Percobaan Peternakan, Survai Percobaan Perikanan, dan survai-survai percobaan di bidang perbaikan statistik perta-nian.

b. Peningkatan Data Statistik dan Perbaikan Statistik Pertanian

1) Statistik Penduduk dan Tenaga Kerja

(i) Registrasi Penduduk

Pengumpulan data statistik vital secara teratur dan ber-kesinambungan setiap tahun dipakai untuk mengisi kekosongan data dalam kurun waktu antara dua sensus, dan untuk mengeva-luasi hasil sensus dan survai penduduk. Pengumpulan data se-cara terus-menerus ini lebih murah dibandingkan dengan sensus atau survai yang memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang ba-nyak. Hasil pendaftaran penduduk, di samping memenuhi fungsi administrasi kependudukan, identifikasi, dan legalisasi, juga mempunyai kegunaan lain yang tidak kalah pentingnya, ialah memberi gambaran tentang tingkat, perbedaan antar-daerah, dan perkembangan komponen perubahan penduduk, ialah kelahiran, kematian, dan perpindahan, dari waktu ke waktu.

Registrasi ini dilakukan oleh beberapa departemen. Depar-temen Dalam Negeri melalui aparat daerahnya mengadakan regis-trasi penduduk berdasarkan peraturan kepolisian, terutama un-tuk keperluan keamanan. Departemen Kesehatan mengadakan re-gistrasi kelahiran dan kematian. Pencatatan perkawinan, per-ceraian, dan rujuk dilakukan oleh Departemen Agama, dan pen-catatan kejadian vital untuk golongan penduduk tertentu, ter-utama untuk orang-orang asing, dilakukan oleh Departemen Ke-hakiman.

Dalam pengumpulan data kependudukan lewat registrasi yang diselenggarakan oleh Kepala Desa, dicatat keadaan penduduk di

XVII/ 52

Page 53:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

setiap kecamatan dua kali setahun, masing-masing untuk keada-an penduduk pada pertengahan tahun dan pada akhir tahun. Dari bahan tersebut dibuat ringkasan pada tingkat kabupaten, yang kemudian diolah di pusat. Kegiatan ini masih belum mencakup seluruh daerah dan kejadian yang seharusnya dicatat. Ada daerah yang telah mengeluarkan peraturan daerah untuk menga-tur pendaftaran tersebut dan telah melaksanakannya, namun ada pula daerah yang sama sekali belum memulainya.

Untuk meningkatkan pelaksanaan registrasi penduduk di se-luruh Indonesia telah diadakan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para petugas lapangan registrasi, terutama para Kepala Desa dan Carik, melalui suatu program latihan. Pada tahap pertama latihan diadakan di enam propinsi di Jawa dan Bali, sedang pada tahap berikutnya, ialah pada tahun 1982, latihan ini diperluas hingga mencakup seluruh Indonesia. Da-lam tahun itu juga diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan ad-ministrasi kependudukan di semua propinsi di Jawa dan Bali dengan maksud untuk memperoleh keterangan tentang masalah-ma-salah yang ditemui di daerah dalam melaksanakan kegiatan ter-sebut, tentang pandangan dan tanggapan masyarakat terhadap administrasi kependudukan, dan kemungkinan penyempurnaan sis-tem yang berlaku sekarang.

(ii) Survai Fertilitas 1979.

Dalam tahun 1979 diadakan survai fertilitas di seluruh Indonesia untuk mengumpulkan keterangan-keterangan tentang fertilitas dan Keluarga Berencana. Di samping itu dikumpulkan pula data dasar untuk penghitungan tingkat kematian. Dengan terkumpulnya angka kelahiran dan kematian, maka tingkat per-tumbuhan penduduk dapat diperkirakan dengan lebih saksama.

Dalam survai ini dicakup kurang lebih 38.299 buah rumah tangga yang tersebar di seluruh tanah air yang memungkinkan pembuatan perkiraan per propinsi. Pelaksanaannya dikaitkan dengan Survai Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), sedang peng-olahannya dilakukan terpisah. Pengolahan hasil survai ini su-dah selesai.

(iii) Survai Penduduk di Jawa Timur

Survai penduduk di Jawa Timur diadakan dengan tujuan un-tuk mengumpulkan data tentang tingkat kelahiran dan kematian dengan cara yang lain dari survai-survai sebelumnya. Jumlah rumah tangga yang dicakup sebanyak 19.775 bush, yang disurvai berturut-turut dalam tahun 1980, 1981 dan 1982 untuk mencatat

XVII/53

Page 54:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

mutasi penduduk dengan lebih saksama. Pertanyaan untuk setiap kejadian vital dibuat cukup terperinci untuk memungkinkan pembuatan analisa yang mendalam. Kalau survai ini berhasil, cara tersebut akan dicoba di daerah-daerah lain.

Tahap pertama survai diadakan dalam tahun 1980 secara serempak pada rumah tangga yang terpilih, dan survai kedua diadakan dalam tahun 1981 untuk mencatat kejadian vital antara tahun 1980 dan 1981.

(iv) Survai Sosial Penduduk

Survai sosial penduduk mencakup dua kegiatan pokok, ialah :

(a) Survai Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), dengan tu-juan pokok mengumpulkan keterangan tentang keadaan tenaga kerja. Survai pertama diadakan dalam tahun 1976 dan meliputi seluruh wilayah Indonesia. Setelah itu diadakan lagi survai dalam tahun 1977 dan tahun 1978 untuk memperoleh data yang menggambarkan arah perkembangan dan tingkat angkatan kerja. Pada tahun 1980 data ketenagakerjaan dikumpulkan bersama de-ngan Sensus Penduduk 1980.

(b) Survai Fasilitas Sosial Desa (FASDES) yang dilaksana-kan di semua desa di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Suma-tra, dan Sulawesi, dengan tujuan mengumpulkan data tentang keadaan fasilitas pendidikan, olah raga, agama dan lain seba-gainya. Dalam tahun 1980 diadakan survai tentang potensi desa (PODES) yang dikaitkan dengan kegiatan Sensus Penduduk 1980.

Sebagai hasil survai-survai tersebut dalam tahun 1980/81 telah diterbitkan laporan tentang keadaan angkatan kerja di Indonesia, tahun 1979, yang berupa angka sementara.

Sesudah tahun 1980 banyak keterangan diperoleh dari hasil pengolahan Sensus Penduduk 1980, Survai Sosial Ekonomi Nasi-onal tahun 1980, dan Survai Pertanian 1980. Dari pengolahan pendahuluan Sensus Penduduk 1980 diperoleh berbagai gambaran tentang perubahan sosial secara umum sebagai hasil peningkat-an kegiatan pembangunan, antara lain tentang (1) kecepatan peningkatan pendidikan penduduk di semua daerah antara tahun 1971 dan 1980, baik bagi anak laki-laki maupun anak perempu-an; (2) penurunan persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang buta huruf; (3) penurunan persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian dari 64,2 persen pada tahun 1971 menjadi 54,8 persen pada tahun 1980.

XVII/54

Page 55:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Dari Sensus Penduduk 1971 dan 1980 dapat dilihat hubungan yang erat antara peningkatan usia kawin wanita Indonesia de-ngan peningkatan pendidikan dan perluasan kesempatan bekerja di luar rumah tangga, di sektor non pertanian. Peningkatan usia kawin wanita dan kemajuan yang dicapai dalam program ke-luarga berencana sangat besar pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kelahiran dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dari pengolahan Survai Sosial Ekonomi Nasional tahun 1978 dan 1980 dapat dilihat adanya perkembangan dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat, sedang dari pengolahan Survai Per-tanian tahun 1980 dapat diperoleh gambaran tentang pengaruh intensifikasi terhadap pendapatan petani padi sawah, pengaruh program intensifikasi khusus terhadap penerimaan petani, pe-ngaruh pemberian kredit masal kepada petani melalui program Bimas, dan pengaruh usaha intensifikasi padi sawah terhadap kegiatan ekonomi lainnya, terutama di daerah pedesaan.

(v) Survai Upah

Survai Upah diadakan dalam rangka peningkatan penyusunan statistik upah, khususnya statistik upah karyawan perusaha-an-perusahaan di berbagai sektor kegiatan. Survai pertama yang diadakan dalam tahun 1980, hanya mencakup sektor indus-tri konstruksi/bangunan, sektor angkutan, dan sektor kehutan-an/perkayuan. Survai tersebut diadakan dalam dua tahap, ialah dalam bulan Pebruari dan bulan April, di sepuluh propinsi, ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. Tujuannya ialah untuk memperoleh data upah maksimum dan minimum dalam jabatan atau pekerjaan tertentu dan komposisi tenaga kerja dalam perusaha-an-perusahaan tersebut.

Tahun berikutnya survai ini diperluas sampai mencakup se-luruh tanah air, sedang sektor yang disurvai adalah industri, jasa/hotel, angkutan dan pertambangan. Survai Upah tahun 1981 ini diadakan dalam empat tahap, berturut-turut untuk mencatat keadaan upah bulan Pebruari, Mei, Agustus, dan Nopember 1981, dengan tujuan untuk memperoleh tingkat serta arah perkembang-an (trend) upah. Survai bulan Pebruari merupakan survai tolok ukur (benchmark), sedang survai-survai triwulanan yang diada-kan sesudahnya dimaksudkan untuk mengumpulkan tingkat upah karyawan produksi guna penyusunan indeks upah. Hasil survai ini telah diterbitkan dalam tahun 1981.

XVII/55

Page 56:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

2) Statistik Sosial

Statistik Sosial disusun untuk memberi gambaran tentang kondisi sosial yang menyangkut pendidikan, tingkat hidup, ke-sehatan, peradilan, rekreasi, kebudayaan, dan sebagainya. Da-ta yang dikumpulkan ada yang berupa data primer yang diper-oleh melalui survai, ada pula yang berupa data sekunder dari sumber lain.

Untuk melengkapi dan menyempurnakan data yang dikumpul-kan, dan untuk memperoleh data yang lebih sempurna, diadakan perbaikan dalam sistem dan metodologi pengumpulannya, dan di-usahakan pengembangan ruang lingkup kelengkapan datanya. De-ngan demikian diharapkan hasilnya dapat memenuhi keperluan penyusunan berbagai indikator kesejahteraan rakyat, yang sa-ngat diperlukan untuk penyusunan program-program pembangunan di bidang sosial budaya. Dalam tiga tahun pertama pelaksanaan Repelita III telah dikumpulkan data tentang keadaan kesehatan anak dan ibu, sosial budaya penduduk, fasilitas desa, penyan-dang cacat di Indonesia, yang pelaksanaannya diintegrasikan dengan pelaksanaan Survai Ganda Sasaran, Sensus Penduduk, dan Survai Sosial Ekonomi Nasional.

Beberapa statistik sosial seperti Statistik Kriminil; Statistik Sekolah di Luar Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Statistik Bioskop; Penyandang Cacat di Indo-nesia; Profil Statistik Anak dan Ibu; Statistik Keadaan So-sial Budaya Penduduk; Keadaan Kesehatan Anak dan Ibu; dan In-dikator Kesejahteraan Rakyat, yang sebelumnya dicakup dalam satu publikasi, ialah Indikator Sosial, mulai tahun 1979 di-terbitkan secara terpisah menurut bidangnya seperti tersebut di atas, dengan maksud untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang distribusi fasilitas pelayanan sosial dan pe-nyebarannya secara geografis, serta tingkat penggunaan dan manfaat yang diperoleh berbagai golongan masyarakat dari ber-bagai fasilitas yang sudah ada.

3) Statistik Pertanian

Perbaikan statistik pertanian dilaksanakan dengan meng-adakan penyempurnaan daftar isian dan buku pedoman yang digu-nakan dalam pengumpulan data; dengan mengadakan pertemuan evaluasi dan konsultasi secara teratur antara para petugas lapangan dan para penanggung jawab pelaksanaan di Daerah Tingkat I dan Tingkat II.

XVII/56

Page 57:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Survai Pertanian Tanaman Pangan diadakan untuk mengumpul-kan data produksi, produktivitas per hektar/pohon, struktur biaya tanaman padi, palawija, dan hortikultura. Kegiatannya meliputi pengumpulan dan pengolahan data luas panen, ubinan dan struktur biaya. Pelaksanaan lapangan dilakukan di seluruh Indonesia. Dengan memperhatikan potensi luas tanaman, luas panen, maupun besarnya produksi, maka daerah penelitian diba-gi menjadi (a) daerah potensi, yaitu propinsi-propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Teng-gara Barat, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Sela-tan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawe-si Selatan; dan (b) daerah evaluasi, yaitu propinsi-propinsi lainnya.

Hasil Survai Pertanian Tanaman Pangan tahun 1980/81 dipa-kai sebagai bahan bagi penyusunan statistik produksi tahunan tanaman pangan yang digunakan untuk menyusun ramalan produksi tahunan maupun lima tahunan. Dalam tahun 1980 juga dilaksana-kan pilot survai metode ubinan yang disederhanakan. Apabila usaha ini berhasil, maka pelaksanaan ubinan dalam masa yang akan datang dapat dilakukan sendiri oleh para petani atau petugas desa.

4) Statistik Perkebunan

Untuk memperoleh data statistik perkebunan yang baik, di-perlukan bukan hanya metode pengumpulan, pengolahan, dan pe-nyajian yang baik, melainkan juga tingkat pengertian dan ke-jujuran yang tinggi serta partisipasi aktif daripada para responden, ialah usaha-usaha perkebunan. Responden dapat di-golongkan dalam dua kelompok yang besar yang sangat berbeda dalam karakteristiknya, ialah perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perbedaan ini tidak terletak pada jenis budidaya yang diusahakan, melainkan pada pola pengusahaannya. Perkebunan besar diusahakan oleh badan usaha berbentuk badan hukum yang telah memenuhi penilaian persyaratan formal, sedang perkebun-an rakyat diusahakan oleh perorangan, tidak berbentuk badan hukum, dan tidak ada persyaratan formal. Untuk mengumpulkan bahan dari dua sumber yang sangat berbeda ini diperlukan cara pendekatan yang berbeda pula. Data statistik perkebunan rak-yat secara rutin dikumpulkan oleh Direktorat Jendral Perke-bunan atas dasar laporan vertikal dari Dinas Perkebunan Dae-rah, sedang data statistik perkebunan besar dikumpulkan oleh Biro Pusat Statistik atas dasar daftar pertanyaan yang diki-rim ke unit perkebunan melalui direksi perusahaan.

Data statistik perkebunan besar dikumpulkan secara rutin

XVII/57

Page 58:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

secara bulanan, semesteran, dan tahunan. Dengan cara ini di-peroleh tanggapan yang makin baik dari tahun ke tahun, ter-utama dalam laporan bulanan dan semesteran. Mengingat adanya mobilitas usaha dan perubahan-perubahan, maka dari waktu ke waktu diadakan penyusunan kembali data tentang perusaha-an-perusahaan besar. Sehubungan dengan itu maka dalam Sensus Pertanian 1983 yang akan datang akan diadakan pula Sensus Perkebunan Besar, yang pelaksanaannya direncanakan pada tahun 1984.

Untuk peningkatan data statistik perkebunan rakyat, dalam tahun 1978/79 dilaksanakan Survai Perkebunan Rakyat yang me-liputi terutama lima jenis komoditi penting, ialah kopi, te-bu, teh, cengkeh, dan karet, yang pengolahannya dilakukan pa-da tahun 1979/80. Mengingat kesulitan-kesulitan dalam usaha pengumpulan data statistik perkebunan rakyat, maka telah di-coba untuk menggunakan metode survai sampel yang dijalankan melalui wawancara langsung dengan petani/pekebun. Bahan kete-rangan yang dikumpulkan berupa data pokok maupun keadaan so-sial ekonomi petani sendiri. Metode survai sampel tersebut baru diterapkan sebagai uji coba pada beberapa jenis budidaya terpenting, antara lain kelapa, karet, kopi, cengkeh, teh, dan tebu, yang dilaksanakan di beberapa propinsi potensial.

Kegiatan pada tahun anggaran 1980/81 berupa lanjutan pe-ngolahan hasil survai tahun sebelumnya yang meliputi 5 komo-diti utama, ialah karet, cengkeh, teh, kopi, dan tebu. Dalam tahun 1980 juga diadakan pilot survai kelapa di Sulawesi Uta-ra. Dalam Sensus Pertanian 1983 direncanakan pula pengumpulan data perkebunan rakyat melalui metode sensus sampel yang pe-laksanaannya akan diadakan pada tahun 1984. Sensus sampel ini akan meliputi tujuh budidaya tanaman, ialah kelapa, karet, kopi, teh, cengkeh, tebu, dan tembakau. Dengan adanya kegiat-an ini diharapkan data statistik perkebunan rakyat akan dapat tersedia secara terus-menerus dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.

5) Statistik Peternakan

Survai peternakan dilakukan secara terus-menerus dan pe-laksanaannya diintegrasikan dengan sensus atau survai-survai lainnya. Dalam tahun 1979/80 survai peternakan diintegrasikan dengan Survai Ganda Sasaran 1979 dan dilaksanakan di semua propinsi. Pelaksanaan lapangan dilakukan pada awal tahun 1980 dan mencakup ternak sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi. Ternak unggas untuk sementara tidak dicakup. Yang di-kumpulkan dalam survai ini adalah data tentang populasi dan

XVII/58

Page 59:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

perkembangan populasi yang mencakup antara lain kelahiran, kematian dan pemotongan.

Untuk memperoleh seri data populasi ternak per jenis ter-nak, pada tahun 1980 dilakukan pengumpulan data, yang pelak-sanaannya diintegrasikan dengan Sensus Penduduk 1980. Dalam Sensus Pertanian 1983 akan dikumpulkan pula data tentang po-pulasi ternak dan unggas, usaha-usaha peternakan dan berbagai karakteristik lain.

6) Statistik Perikanan

Dalam tahun 1979/80 telah dibentuk Team Peningkatan Data Statistik Perikanan yang terdiri dari unsur-unsur Direktorat Jenderal Perikanan dan Biro Pusat Statistik untuk menangani kegiatan Survai Registrasi Tempat-tempat Pendaratan Ikan. Se-bagai persiapan Survai Perikanan Laut, dalam tahun 1979/80 dilakukan registrasi tempat-tempat pendaratan perikanan laut, khususnya di kecamatan-kecamatan pantai. Hasil registrasi ini digunakan sebagai kerangka sampel dalam Survai Perikanan Laut tahun 1980/81. Pada tahun itu telah dilaksanakan dua tahap survai, yang masing-masing dibagi dalam tujuh hari pencacahan. Dua tahap berikutnya dilaksanakan dalam tahun 1981/82. Data yang dikumpulkan mencakup kegiatan di tempat pendaratan ikan, antara lain tentang banyaknya perahu yang mendarat, alat penangkap yang digunakan, produksi menurut jenis ikan, dan distribusi hasil penangkapan. Survai diadakan di perairan di semua propinsi, kecuali propinsi Irian Jaya dan Timor Timur. Pengolahan hasil survai ini seluruhnya sudah selesai dan dapat memberikan gambaran tentang keadaan perikanan laut tahun 1981.

7) Statistik Industri

Data statistik industri dikumpulkan secara lengkap mela-lui survai industri besar dan sedang, dan meliputi karakte-ristik tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, pemakaian bahan baku, baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun dari impor, penggunaan bahan bakar, dan pembentukan modal. Da-lam survai pada tahun kalender 1981 ditanyakan juga keterangan tentang sumber dana investasi dan fasilitas penanaman modal yang diperoleh perusahaan-perusahaan PMA, PMDN, atau BRO. Survai industri triwulanan yang didasarkan pada beberapa per-usahaan terpilih, diadakan untuk mengetahui gerak musim dan laju kegiatan sektor industri guna penyusunan indikator per-kembangan sektor industri. Karena sampel perusahaan untuk survai industri triwulanan ini umumnya berasal dari industri

XVII/59

Page 60:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

besar dan sedang, maka gambaran yang diperoleh diperkirakan lebih cenderung mewakili laju pertumbuhan industri besar dan sedang. Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan per-usahaan industri kecil, pada tahun 1978/79 diadakan survai perusahaan industri kecil tahap I di seluruh Indonesia, yang mencakup 425 buah desa dan 7.000 buah perusahaan. Tahap II daripada survai ini diadakan pada tahun 1979/80 di 1.238 buah desa, dan mencakup 15.000 buah perusahaan. Pengolahan kedua tahap survai tersebut seluruhnya telah dapat diselesaikan pa-da tahun 1980/81. Mulai tahun anggaran 1982/83 secara terus-menerus tiap enam bulan sekali akan dilakukan survai industri kecil untuk memperoleh gambaran tentang laju pertumbuhan in-dustri kecil.

Pada akhir tahun anggaran 1981/82 telah diterbitkan hasil survai industri besar dan sedang tahun 1980. Data yang dikum-pulkan dalam survai tahun 1981 telah diolah, dan diharapkan pada akhir tahun 1982/83 hasilnya sudah dapat dipublikasikan.

Survai industri besar dan sedang tahun 1982 merupakan kegiatan lanjutan pelaksanaan survai-survai tahun sebelumnya. Pada saat ini survai tersebut sedang dalam tahap persiapan, dan diharapkan pada akhir tahun anggaran 1982/83 pelaksanaan pencacahan dapat dimulai. Survai industri triwulanan sudah dapat menghasilkan indeks produksi industri sampai triwulan ke II tahun 1981. Hasil survai industri kecil semesteran un-tuk semester I tahun 1982 sedang dalam pengolahan.

8) Statistik Konstruksi

Pengumpulan data yang terperinci untuk sektor konstruksi pertama kali dilaksanakan di Indonesia melalui penyelenggara-an Sensus Konstruksi 1977. Hasil pengolahan sensus tersebut digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki dan menyusun sta-tistik konstruksi yang lebih lengkap dan teliti. Statistik konstruksi yang sedang dikembangkan meliputi statistik ba-ngunan, jembatan/jalan, sarana pengairan, waduk/dam, lapangan terbang, instalasi listrik, dan beberapa konstruksi lainnya.

Dalam tahap pertama pada tahun 1982 dikumpulkan statistik bangunan melalui survai konstruksi terhadap perusahaan kons-truksi yang ada di seluruh Indonesia. Pilot survai dilakukan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang mencakup 100 perusahaan konstruksi yang cukup besar potensinya. Dari survai tersebut sedang disusun angka indeks pemakaian bahan untuk mengetahui perkembangan perusahaan konstruksi atau kegiatan konstruksi.

XVII/60

Page 61:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Sebagai tindak lanjut dari survai konstruksi tersebut, pada tahun yang sama dilakukan survai di enam propinsi yang potensial, ialah Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Survai ini mencakup kurang lebih 65 persen dari seluruh potensi perusahaan kons-truksi yang ada di seluruh Indonesia. Kelak survai ini akan dilanjutkan di propinsi-propinsi potensial lainnya.,

Di samping survai tersebut di atas dikumpulkan pula data sekunder di sektor konstruksi sebagai hasil sampingan kegiat-an administrasi. Data yang dapat dikumpulkan dari kegiatan rutin/berkala adalah antara lain laporan proyek B.1. (Keppres 14 - A), Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari PU, Perumnas/ Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.

9) Statistik Pertambangan

Data statistik pertambangan diperoleh dengan beberapa ca-ra. Cara pertama ialah sebagai data sekunder dari Departemen Pertambangan dan Energi. Data ini setiap bulan secara teratur dikumpulkan dan diterbitkan dalam Indikator Ekonomi. Cara ke-dua ialah melalui Survai Bahan Galian Untuk Industri. Dari survai ini diperoleh data tentang jumlah perusahaan tambang, tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, penggunaan bahan ba-kar, struktur biaya, dan pembentukan modal. Pencacahan survai galian secara sampel dalam propinsi-propinsi dilakukan secara bertahap. Survai ini telah dilakukan di lima belas propinsi di Indonesia, dan hasilnya telah diterbitkan dalam bentuk pu-blikasi. Juga telah diadakan survai di Daerah Tingkat I Riau, Jambi, dan Bengkulu, dan akan dilakukan survai yang sama di beberapa propinsi lainnya. Survai-survai ini merupakan kerja-sama antara Pusat Pengembangan Tehnologi Mineral (PPTM), De-partemen Pertambangan dan Energi dan Biro Pusat Statistik yang telah dimulai pada tahun 1978.

Cara yang ketiga ialah dengan mengadakan Survai Pertam-bangan Besar yang diadakan pada tahun 1982 untuk keperluan penyusunan pendapatan nasional dan tabel input-output, dan yang meliputi 100 buah perusahaan pertambangan besar. Data yang dikumpulkan dalam survai ini ialah tentang jumlah per-usahaan, tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, struktur bia-ya, peralatan yang dipakai, pembentukan modal, dan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan lingkungan.

10) Statistik Listrik, Gas dan Air Minum

Data statistik listrik, gas, dan air minum yang dikumpul-

XVII/61

Page 62:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

kan meliputi jumlah perusahaan listrik negara, perusahaan gas negara, perusahaan air minum, tenaga kerja, upah dan gaji, produksi dan pemakaian bahan baku, dan pembentukan modal. Di samping melanjutkan apa yang telah dikerjakan selama Repelita II, dalam Repelita III juga ditempuh beberapa cara lain untuk mendapatkan data yang lengkap dan cepat dalam bidang listrik, gas, dan air minum, di antaranya dengan mengadakan kerjasama antara kantor pusat perusahaan listrik, gas, dan air minum, khususnya Perusahaan Listrik Negara, Perusahaan Gas, Perusa-haan Air Minum Daerah, dan Biro Pusat Statistik, dengan meli-batkan Kantor-kantor Statistik di propinsi-propinsi.

Pada bulan Oktober 1981 telah diadakan survai di dua kabu-paten di Sumatra Selatan dan dua kabupaten di Jawa Timur un-tuk mengetahui pengaruh daripada listrik masuk desa terhadap keadaan sosial-ekonomi penduduk di pedesaan. Survai ini baru merupakan tahap penjajagan. Survai yang sama dilakukan pula di Jawa Tengah pada tahun 1982.

Suatu sistem informasi kelistrikan nasional yang terdiri dari berbagai instansi telah dikembangkan untuk membuat ra-malan tentang konsumsi dan produksi tenaga listrik pada masa mendatang. Pada tahun 1982 dilakukan survai untuk mendapatkan gambaran tentang pemakaian bahan bakar sebagai energi pemanas di sembilan kota terpenting. Survai ini merupakan kerjasama antara Biro Pusat Statistik dan PN Gas Pusat.

11) Statistik Keuangan dan Harga-harga

Statistik keuangan dan harga-harga merupakan bahan indika-tor penting untuk menyusun dan menilai berbagai kebijaksanaan pemerintah, terutama yang menyangkut pemerataan pemenuhan ke-butuhan pokok rakyat, perkembangan daya beli masyarakat, dan perkembangan pendapatan dan pengeluaran pemerintah di berba-gai tingkat administrasi pemerintah di daerah kota dan daerah pedesaan. Kegiatan statistik keuangan dan harga-harga dibagi dalam : (i) statistik harga konsumen; (ii) statistik harga perdagangan besar; (iii) statistik harga produsen; dan (iv) statistik keuangan.

(i) Statistik Harga Konsumen

Statistik harga konsumen dipakai sebagai indikator perkem-bangan harga-harga konsumen di tingkat kota, terutama harga dan indeks harga 9 bahan pokok. Dalam tahun 1978/79 kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian statistik harga konsu-men ditingkatkan dan disempurnakan. Demikian pula dengan sis-

XVII/62

Page 63:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

tem pelaporan atas pengumpulan data dari 96 buah kota di Da-erah Tingkat II dan ibukota propinsi di seluruh Indonesia. Melalui kerjasama antara Departemen Perdagangan dan Koperasi beserta, Kantor Wilayah Perdagangan, Bulog beserta Dolog-Dolog di semua daerah, dan Biro Pusat Statistik, maka sistem pela-poran harga konsumen mingguan, yang biasanya menggunakan sa-rana pos dan SSB Kantor Gubernur, telah ditingkatkan dengan menggunakan telex Kanwildag dan telex Dolog. Berkat kerjasama ini pengolahan dan penyajian data statistik harga konsumen telah dapat dikerjakan dengan lebih cepat dan terperinci.

Dalam rangka pengembangan statistik harga konsumen, pada tahun 1979/80 mulai dilakukan survai tarip sewa/kontrak ru-mah, tarip pembantu rumah tangga dan uang sekolah. Di samping itu telah dilakukan survai beras di beberapa daerah.

Dengan adanya pembangunan di bidang ekonomi dan sosial, serta kemajuan-kemajuan di bidang tehnologi yang pesat, maka pola konsumsi masyarakat mengalami perubahan. Sebagai dasar bagi penentuan kebijaksanaan pemerintah yang berhubungan de-ngan tingkat hidup masyarakat, diperlukan data tentang ting-kat dan arah pergeseran serta perubahan dalam pola konsumsi tersebut. Untuk memenuhi keperluan itu, dalam tahun 1977/78 diadakan Survai Biaya Hidup di 17 ibukota propinsi, ialah Me-dan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakar-ta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, Banjarma-sin, Manado, Ujung Pandang, Ambon dan Jayapura. Harga-harga yang dikumpulkan dan indeks yang disusun mencakup 150 jenis barang. Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan tahun dasar 1977/ 78 ini telah dipakai secara resmi sejak tanggal 1 April 1979, dan meliputi IHK masing-masing kota serta indeks gabungan da-ri 17 kota (IHK Indonesia). Dalam rangka pengembangan IHK, sejak tahun 1980, atas kerjasama antara Biro Pusat Statistik dan Bank Indonesia diadakan pengumpulan data dan penghitungan IHK di 22 kota lainnya dengan tahun dasar 1978/79. Dengan de-mikian maka telah ada IHK dari 39 kota, ialah 26 ibukota pro-pinsi dan 13 kota lain.

Penyempurnaan-penyempurnaan masih terus dilakukan, baik yang menyangkut kemampuan petugas di lapangan, maupun dalam hal tata-cara penghitungan indeksnya. Untuk itu, pada tahun 1979/80 telah diadakan latihan petugas lapangan. Data statis-tik yang dihasilkan diterbitkan dalam bentuk publikasi berupa: (1) Indeks Harga Konsumen dan Analisa Indeks Harga Konsumen, yang disajikan secara bulanan; (2) Harga dan Indeks Harga 9 bahan pokok, yang disajikan secara mingguan; (3) Hasil Leng-

XVII/63

Page 64:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

kap Survai Biaya Hidup; (4) Data bulanan yang disajikan lewat Indikator Ekonomi dan Buletin Ringkas BPS.

(ii) Statistik Harga Perdagangan Besar

Harga perdagangan besar sangat mempengaruhi perkembangan harga eceran barang yang dibayar para konsumen. Oleh karena-nya maka indeks harga perdagangan besar merupakan dasar bagi penyusunan dan penilaian kebijaksanaan pemerintah di bidang harga-harga, dapat digunakan sebagai indikator dalam analisa pasar dan analisa moneter, dan sebagai deflator dalam penghi-tungan pendapatan nasional. Sistem penyajian data dibedakan menurut sektor kelompok kegiatan, yaitu : pertanian, pertam-bangan dan penggalian, industri, impor dan ekspor. Di samping itu diadakan kompilasi harga perdagangan besar di pasaran in-ternasional sebagai bahan pembanding bagi harga perdagangan besar dalam negeri.

Pengumpulan data harga perdagangan besar diadakan di se-tiap ibukota propinsi, di beberapa kotamadya dan kota kabupa-ten penting di seluruh Indonesia. Pencatatannya dilakukan se-tiap bulan antara tanggal 15 dan 20. Yang menjadi responden adalah para pedagang besar yang pada umumnya mempunyai bentuk badan hukum, seperti PT, CV, NV, Firma, PNP/PTP, asosiasi pe-dagang, instansi-instansi pemerintah, perusahaan negara, dan koperasi.

Sejak tahun terakhir Repelita II telah dilakukan pening-katan dalam sistem pengumpulan data harga perdagangan besar dengan jalan mengadakan penyempurnaan daftar isian yang digu-nakan serta mengadakan penelitian kembali terhadap kemantapan sumber data/responden di masing-masing kota yang bersangkut-an. Pada tahun 1980/81 telah diadakan penghitungan diagram timbangan untuk indeks harga perdagangan besar dalam rangka penggantian tahun dasar dari tahun 1971 menjadi tahun 1975. Untuk penggantian tahun dasar ini, jumlah barang yang terca-kup dalam indeks bertambah dari 220 menjadi 241 macam. Dengan diagram timbangan baru ini, indeks harganyapun telah selesai dihitung dan pada tahun 1981/82 angkanya sudah dapat disaji-kan kepada masyarakat umum.

Hasil pengolahan data yang dikumpulkan setiap bulan disa-jikan dalam bentuk data harga maupun angka indeks harga per-dagangan besar, dalam berbagai publikasi-publikasi : (1) Har-ga Perdagangan Besar beberapa propinsi di Indonesia, 1971 - 1980; (2) Harga Perdagangan Besar beberapa propinsi di Indo-nesia, 1976 - 1981; (3) Angka Indeks Harga Perdagangan Besar

XVII/64

Page 65:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Bahan Bangunan, 1971 - 1978; (4) Angka Indeks Harga Perdaga-ngan Besar Bahan Konstruksi di Indonesia, 1975 - 1981; (5) Angka Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia, 1971 - 1978; (6) Angka Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia (1950 = 100); (7) Data harga dan indeks harga yang disajikan secara bulanan lewat Indikator Ekonomi dan Buletin Ringkas BPS.

(iii) Statistik Harga Produsen

Statistik harga produsen berisikan statistik harga yang diterima petani dan harga yang dibayar petani. Harga yang di-terima petani ialah harga barang-barang produksi pertanian, sedang harga yang dibayar petani meliputi harga barang dan jasa untuk keperluan produksi pertanian dan untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Pencacahannya dilakukan pada tanggal 15 setiap bulan di daerah pedesaan di semua propinsi kecuali DKI Jakarta, Irian Jaya, dan Timor Timur. Statistik ini digunakan antara lain (1) untuk menilai perkembangan har-ga yang terjadi di daerah pedesaan, (2) untuk menghitung pen-dapatan nasional dan pendapatan regional, khususnya yang ber-asal dari sektor pertanian, (3) untuk menghitung nilai tukar petani yang dipakai sebagai indikator bagi perkembangan daya beli petani. Nilai tukar petani diperoleh dengan membanding-kan indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani.

Pada tahun 1979/80 diadakan penyempurnaan-penyempurnaan dalam daftar isian yang dipakai untuk mencatat data harga di daerah pedesaan. Bersamaan dengan itu telah pula diadakan perbaikan dalam pengambilan sampel terhadap desa terpilih yang tersebar di seluruh Indonesia. Daftar isian dan sampel yang baru ini mulai diterapkan pada bulan Januari 1980. Pada waktu itu juga diadakan penelitian dan penyusunan diagram timbangan yang akan dipakai untuk menyusun indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani, maupun indeks nilai tukar petani.

Pada tahun 1980/81 telah disusun sistem pengolahan dengan komputer yang memungkinkan penyajian data lebih cepat dengan ruang lingkup yang lebih luas. Data yang dihasilkan dari ke-giatan ini berupa data harga di daerah pedesaan beserta ke-tiga indeks tersebut di atas, dan indeks harga 9 bahan pokok di daerah pedesaan. Semua hasil ini disajikan secara berkala dalam berbagai bentuk publikasi, yaitu : (1) Statistik Harga yang diterima dan yang dibayar petani untuk biaya produksi pertanian dan kebutuhan rumah tangga tani, diterbitkan secara

XVII/65

Page 66:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

semesteran; (2) Rata-rata Harga Produsen Padi di setiap pro-pinsi di seluruh Indonesia, diterbitkan secara bulanan dalam Indikator Ekonomi; (3) Rata-rata Harga Eceran di Pasar Pede-saan Jawa dan Madura, diterbitkan secara bulanan dalam Indi-kator Ekonomi; (4) Harga 9 Bahan Pokok di Pasar Pedesaan Jawa dan Madura, diterbitkan secara bulanan dalam Indikator Ekono-mi; (5) Indeks Harga Produsen di Jawa dan Madura, diterbitkan secara bulanan dalam Indikator Ekonomi dan Buletin Ringkas BPS; (6) Indeks Harga Konsumen Pedesaan di Jawa dan Madura, diterbitkan secara bulanan dalam Indikator Ekonomi dan Bule-tin Ringkas BPS; (7) Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Ba-rang Modal di Jawa dan Madura, diterbitkan secara bulanan da-lam Indikator Ekonomi dan Buletin Ringkas BPS; (8) Indeks Ni-lai Tukar Petani di Jawa dan Madura, diterbitkan secara bula-nan dalam Indikator Ekonomi dan Buletin Ringkas BPS; (9) In-deks Harga 9 Bahan Pokok di Pedesaan Jawa dan Madura, diter-bitkan secara bulanan dalam Indikator Ekonomi dan Buletin Ringkas BPS; (10) 1ndeks Harga 9 Bahan Pokok di Pedesaan Luar Jawa, diterbitkan secara bulanan dalam Indikator Ekonomi dan Buletin Ringkas BPS.

(iv) Statistik Keuangan

Statistik Keuangan meliputi statistik keuangan negara, perbankan, dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Data keuang-an negara mencakup keuangan Pemerintah Daerah Tingkat I, Pe-merintah Daerah Tingkat II, dan Pemerintah Tingkat Desa. Data yang dikumpulkan adalah realisasi penerimaan rutin dan pemba-ngunan serta realisasi pengeluaran rutin dan pembangunan se-tiap tahun anggaran. Data statistik keuangan pemerintah ini antara lain digunakan dalam penghitungan pendapatan regional, dan merupakan komponen besar dalam penghitungan pendapatan nasional dan penyusunan Tabel Input-Output setelah digabung dengan data keuangan Pemerintah Pusat.

Kegiatan kompilasi data statistik keuangan ini secara te-rus-menerus mengalami perbaikan dan penyempurnaan, baik dalam hal daftar pertanyaan yang digunakan, metodologi, serta jum-lah sampel yang dipakai. Untuk keuangan Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II, pengumpulan datanya dilakukan secara leng-kap, sedang untuk Pemerintah Tingkat Desa dengan cara sampel.

Sejak tahun 1978/79, metode samplingnya telah disempurna-kan, yaitu dari pengambilan sampel secara tetap, dua desa se-tiap kecamatan, menjadi secara proporsional sebanding dengan jumlah desa yang ada di tiap kecamatan. Dalam tahun 1979/80 jumlah sampel untuk desa telah ditingkatkan dari sekitar

XVII/66

Page 67:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

4.000 menjadi 6.000 desa, dan sejak tahun 1980/81 diambil sampel 10 persen dari desa yang ada secara acak beraturan, sebanyak 6.700 desa. Dengan demikian hasilnya diharapkan akan dapat lebih mewakili keadaan yang sebenarnya. Dari hasil pe-ngumpulan dan pengolahan data statistik keuangan negara, se-lama 4 tahun terakhir telah disajikan dalam bentuk publikasi : (1) Statistik Keuangan 1977/78, 1978/79, 1979/80 dan 1980/ 81; (2) Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Tingkat I 1976/ 77, 1977/78, 1978/79, dan 1979/80; (3) Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Tingkat II 1976/77, 1977/78, 1978/79, dan 1979/80; (4) Statistik Keuangan Daerah Tingkat Desa 1976/77, 1977/78, 1978/79, dan 1979/80; (5) Data bulanan yang disajikan lewat Indikator Ekonomi.

12) Statistik Perdagangan Luar Negeri

Statistik perdagangan luar negeri meliputi statistik im-por, statistik ekspor, dan statistik perkapalan. Ketiga sta-tistik tersebut disusun berdasarkan keterangan-keterangan yang terdapat pada dokumen-dokumen yang diterima dari Direk-torat Jendral Bea dan Cukai (dokumen PPUD), Bank Devisa (do-kumen PEB), Badan Penguasa Pelabuhan (dokumen L - 2 Scheme), yang dikirim dari 250 buah pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan diadakannya perbaikan prosedur pengiriman dokumen, maka masalah kelambatan penerimaan secara berang-sur-angsur telah dapat diatasi.

Sejak tahun 1975 telah dirintis penghitungan angka indeks ekspor dan impor dengan tahun dasar 1971, serta penyusunan nilai tukar (terms of trade) berdasarkan klasifikasi SITC (Standard International Trade Classification) dengan menggu-nakan rumus Laspeyres, Paasche dan Fisher. Mulai tahun 1981 tahun dasar bagi indeks dan nilai tukar dirubah menjadi tahun 1975 dan bersamaan dengan itu dihasilkan seri data 1975 - 1980.

Dengan dikeluarkannya buku Tarip Bea Masuk yang disusun berdasarkan "Customs Cooperation Council Nomenclature" (CCCN), maka sejak Januari 1981 dalam pengolahan data statis-tik perdagangan luar negeri telah diadakan penyesuaian jenis klasifikasi dari "Brussel Tariff Nomenclature" (BTN) menjadi CCCN. CCCN menggunakan peristilahan yang berlaku secara in-ternasional yang dapat dipakai oleh pihak-pihak yang berke-pentingan dalam perdagangan internasional. Dengan demikian dapat ditetapkan tarip pos yang paling sesuai bagi masing-ma-sing barang, dan dapat dijamin keseragaman klasifikasi secara internasional dalam tarip negara-negara yang menggunakannya.

XVII/67

Page 68:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Dengan berlakunya CCCN, di Indonesia juga telah diadakan pe-nyesuaian "one to one correspondence" antara CCCN dan SITC Reviced - 2 yang merupakan klasifikasi yang lebih terperinci dari SITC Reviced.

Mulai tahun 1980/81 kompilasi data statistik perdagangan luar negeri telah diperluas dengan kompilasi data perkapalan (shipping statistics) di samping statistik ekspor dan impor. Hasil kompilasi statistik perkapalan diharapkan dapat diguna-kan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan dalam kebijaksa-naan di bidang perkapalan secara nasional, pengembangan ang-kutan laut secara nasional, dan dalam mengatasi masalah yang timbul di bidang pengadaan dan pemakaian jasa angkutan laut.

Penerbitan hasil kompilasi data statistik ekspor dan impor sampai tahun ketiga Repelita III terus ditingkatkan kecepat-annya dan ketepatannya. Sampai dengan tahun itu telah diter-bitkan berbagai publikasi baik secara bulanan, tengah tahun-an, maupun secara tahunan : (1) Statistik Ekspor 1974. 1975, 1976, 1977, 1978, 1979, 1980, dan 1981 menurut jenis barang, negeri tujuan, dan pelabuhan ekspor; (2) Statistik Ekspor Bu-lanan sampai dengan tahun 1981; (3) Statistik Impor 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1979, 1980, dan 1981, menurut jenis barang, negeri asal, dan pelabuhan tujuan; (4) Statistik Per-kapalan 1980 dan 1981 dalam bentuk "print out" komputer.

13) Statistik Perdagangan Penyaluran Dalam Negeri

Statistik perdagangan penyaluran dalam negeri diperlukan sebagai dasar perencanaan di bidang perdagangan dalam negeri dan jasa-jasa perdagangan pada khususnya, serta perkembangan perekonomian Indonesia pada umumnya. Keterangan-keterangan yang perlu dikumpulkan dari sektor ini adalah keterangan struktural dan kegiatan operasional perusahaan perdagangan dan jasa-jasa perdagangan.

Dalam tahun 1979/80 dimulai penyusunan data struktural perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah DKI Jakarta. Ke-giatan tersebut dilanjutkan pada tahun berikutnya untuk mem-peroleh data tentang jenis kegiatan utama, jumlah tenaga ker-ja, upah dan gaji, dan keterangan-keterangan dasar lainnya. Pada tahun yang sama telah dilakukan suatu studi percobaan tentang margin perdagangan penyaluran untuk mengetahui penya-luran 76 jenis barang di Jakarta sampai barang tersebut jatuh di tangan konsumen di Jakarta, dan juga untuk mengetahui ra-dio margin yang timbul pada setiap tingkat lembaga atau peda-gang penyalur.

XVII/68

Page 69:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Dalam tahun 1981/82 dilakukan survai perdagangan penyalur-an di 9 propinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Suma-tera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Ti-mur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan dengan jumlah sampel kurang lebih 2.000 unit. Tujuan daripada survai ini adalah untuk mendapatkan keterangan tentang struktur input-output dan rasio nilai tambah di sektor perdagangan secara nasional yang akan dapat dipakai dalam penyusunan penghi-tungan pendapatan nasional dan Tabel Input-Output Indonesia. Penyajian hasil pengolahan bahan survai ini telah dapat di-laksanakan pada akhir triwulan I tahun 1982/83.

Pada tahun 1982/83 dilaksanakan Survai Khusus Restoran, Perhotelan dan Jasa-jasa, yang merupakan lanjutan dari survai sebelumnya. Survai ini dilakukan di 12 propinsi dengan sampel sebanyak 3.500 unit yang dipilih secara "purposive". Daerah-daerah yang menjadi obyek penelitian adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, seluruh Jawa termasuk DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sula-wesi Utara. Yang dikumpulkan melalui survai tersebut ialah keterangan struktural, biaya-biaya operasi dan penerimaan perusahaan restoran, perhotelan, dan jasa-jasa. Pengolahan hasil survai ini diharapkan akan selesai pada triwulan per-tama tahun 1983/84.

14) Statistik Perhubungan

Yang termasuk dalam statistik perhubungan adalah statis-tik-statistik angkutan darat, angkutan laut, angkutan udara, dan komunikasi. Kebutuhan akan statistik-statistik tersebut makin meningkat, karena adanya usaha ke arah pemerataan pem-bangunan dan hasil-hasilnya. Sehubungan dengan itu, maka di-adakan pengembangan dan penyempurnaan, baik dalam metodolo-gi/sistem, pengumpulan, pengolahan maupun penyajian datanya. Untuk keperluan tersebut diadakan kerjasama antara Biro Pusat Statistik dan berbagai instansi di lingkungan Departemen Per-hubungan, ialah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direkto-rat Jenderal Perhubungan Darat/Direktorat Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan juga instansi-instansi di lingkungan Departemen Keuangan, antara lain Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Di bidang statistik angkutan darat untuk pertama kali di-laksanakan survai struktur biaya bus dan truk umum pada tahun 1977 di 11 propinsi. Karena mulai tahun tersebut telah banyak terjadi peningkatan jumlah sarana angkutan, perbaikan dan pembangunan prasarana angkutan yang makin meluas, dan peru-

XVII/69

Page 70:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

bahan-perubahan lainnya, maka pada tahun 1982 diadakan lagi survai yang sama dengan perluasan daerah survai sampai menja-di 15 propinsi.

Kegiatan lapangan survai tersebut telah selesai. Yang ter-cakup dalam pencacahan adalah perusahaan angkutan bus antar kota, perusahaan angkutan bus antar propinsi, dan perusahaan angkutan truk yang terdaftar pada instansi LLAJR di propinsi. Propinsi yang dicakup adalah : Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Beret, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Uta-ra, dan Sulawesi Selatan. Data yang dikumpulkan adalah jumlah armada yang dioperasikan, jumlah tenaga kerja, pengeluaran perusahaan, pendapatan bruto perusahaan, pembentukan modal, harga kendaraan, biaya operasional, upah dan gaji tenaga ope-rasional, pembayaran sewa, asuransi, bunga dan pajak, jasa-jasa yang dibeli, dan sebagainya. Semua data ini sedang dalam tahap pengolahan.

Sebagai hasil kompilasi sampai dengan tahun ke empat Repe-lita III telah diterbitkan : (1) Statistik Kendaraan Bermotor dan Panjang Jalan, 1980; (2) Lalu-Lintas Angkutan Kereta Api,1981; (3) Lalu-lintas Angkutan Barang Melalui Jembatan Tim-bang, sampai dengan Agustus 1982; (4) Publikasi lainnya.

Dalam rangka implementasi sistem "L-2 Scheme" yang disa-rankan oleh Rapat Statistik Negara-negara ESCAP dan dimufaka-ti dalam forum ASEAN pada tahun 1974, telah dikembangkan sua-tu pembinaan di bidang statistik angkutan laut. Dalam sistem ini barang digolongkan menurut ciri-ciri kapal, dan dengan demikian bukan hanya tersedia data bagi keperluan analisa agregatif, melainkan juga data untuk pengaturan kapal, khu-susnya perkapalan nasional. Data tersebut diperlukan sebagai dasar bagi penyusunan kebijaksanaan perhubungan.

Di samping itu terus diusahakan penyusunan statistik antar pulau atas dasar kerjasama antara Direktorat Jenderal Perhubu-ngan Laut dan Biro Pusat Statistik. Kerjasama ini terutama diperlukan untuk mengurangi keterlambatan datangnya dokumen-dokumen dari Inspektorat-inspektorat Bea dan Cukai yang ter-sebar di seluruh Indonesia. Walaupun hingga kini masih diala-mi keterlambatan-keterlambatan tersebut, namun telah berhasil diterbitkan publikasi Statistik Antar Pulau keadaan tahun 1979 dan tahun 1980. Di samping itu telah diterbitkan pula publikasi tentang data angkutan laut lainnya sampai dengan keadaan tahun 1980, dan secara teratur disajikan data bulanan

XVII/70

Page 71:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

keadaan tahun 1981 dalam lembaran-lembaran Berita Ringkas dan dalam publikasi Indikator Ekonomi.

Statistik angkutan udara diterbitkan dalam berbagai publi-kasi tahunan maupun bulanan. Publikasi tahunan memuat data tentang jumlah pesawat terbang sipil menurut jenis dan ukur-an, lalu-lintas pesawat, barang, bagasi dan pos di seluruh pelabuhan udara di Indonesia. Sejak tahun 1981 dilakukan sur-vai terhadap perusahaan-perusahaan penerbangan nasional de-ngan tujuan untuk mengumpulkan keterangan umum perusahaan, indikator produksi, berbagai penerimaan dan pengeluaran serta pembentukan modal perusahaan, dan untuk memperoleh data pe-nunjang bagi penghitungan pendapatan nasional. Atas dasar pe-ngalaman survai tersebut diadakan penyempurnaan dalam daftar isian, perbaikan sistem pengumpulan dan pengolahan, sehingga survai-survai yang dilakukan dalam tahun 1982 dan tahun-tahun berikutnya dapat menghasilkan data angkutan udara yang lebih mantap.

Survai tahun 1982/83 diadakan di DKI Jakarta yang merupa-kan pusat kegiatan penerbangan di dalam negeri dan ke luar negeri. Metode yang dipakai ialah pencacahan langsung terha-dap perusahaan-perusahaan penerbangan nasional, baik milik pemerintah maupun milik swasta.

Dalam bidang angkutan udara telah berhasil disusun publi-kasi tahunan sampai keadaan tahun 1980, yang memuat data ten-tang jumlah pesawat terbang sipil menurut jenis dan ukuran, lalu-lintas angkutan penumpang, bagasi dan pos, di semua pe-labuhan udara di Indonesia. Di samping itu secara teratur di-sajikan pula publikasi data bulanan keadaan tahun 1981 dalam lembaran berita ringkas dan Indikator Ekonomi. Publikasi yang telah diterbitkan antara lain adalah : Lalu-lintas Angkutan Udara (sampai dengan keadaan bulan Mei 1982).

Sama halnya dengan semua jenis statistik pengangkutan, ma-ka statistik komunikasi diperoleh sebagai hasil sampingan ad-ministrasi instansi-instansi yang bersangkutan. Sistem pe-ngumpulan, pengolahan, serta penyajian data statistik ini ma-sih terus ditingkatkan. Setiap tahun diterbitkan publikasi tentang statistik komunikasi yang memuat data pokok tentang lalu-lintas pos, jumlah pesawat radio, televisi, telepon, te-legram, telex dan berbagai jenis data komunikasi lainnya di setiap propinsi. Di samping itu disajikan pula data bulanan dalam publikasi Indikator Ekonomi, antara lain data tentang lalu-lintas pos di beberapa kota besar menurut tujuan pengi-riman.

XVII/71

Page 72:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

15) Statistik Pariwisata

Kegiatan pengumpulan data pokok di bidang statistik pari-wisata dilakukan oleh Biro Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Pariwisata. Sejak tahun 1978 telah dilakukan berba-gai survai, antara lain : Survai Biro Perjalanan 1977/78; Survai Restoran dan Katering 1978/79; Survai Penanaman Modal di Bidang Pariwisata 1979/80. Dalam tahun 1980 dilaksanakan kegiatan inventarisasi akomodasi di 26 propinsi di Indonesia. Kegiatan yang sama dilakukan lagi pada tahun 1981 yang dilan-jutkan pada tahun 1982/83. Hasilnya digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan survai tingkat penghunian kamar hotel. Kom-pilasi data tentang kedatangan wisatawan asing dilakukan me-lalui pelabuhan-pelabuhan utama yang didasarkan pada hasil pengolahan kartu E/D (Embarkasi/Disembarkasi) dari Direktorat Jenderal Imigrasi selama tahun 1980 dan 1981. Pengumpulan data untuk menunjang promosi dan produksi pariwisata terus ditingkatkan dan dikembangkan. Pada tahun 1981/82 dilakukan survai perjalanan melalui pendekatan rumah tangga untuk me-ngetahui jumlah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan, baik ke tempat wisata maupun bukan tempat wisata, pada 6 bu-lan terakhir tahun 1981. Hasil survai-survai di bidang pari-wisata telah diolah dan diterbitkan dalam bentuk publikasi-publikasi : (1) Tingkat Penghunian Kamar Hotel tahun 1976, 1977, 1578, 1979, dan 1980; (2) Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia 1978, 1979, dan 1980; (3) Publikasi-publikasi pen-ting lainnya yang disajikan dalam lembaran Berita Ringkas dan publikasi Indikator Ekonomi yang memuat data bulanan keadaan tahun 1980 dan 1981.

c. Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Pendapatan Nasional, Pendapatan Regional, dan Tabel Input-Output

Penyempurnaan angka-angka pendapatan nasional meliputi usaha memperbaiki angka-angka dasar yang masih bersifat se-mentara, melengkapi data yang diperlukan, serta memperbaiki dan menyempurnakan ruang lingkup, definisi dan metode estima-si. Dalam hal statistik pendapatan regional yang dihitung dan disusun oleh masing-masing Daerah Tingkat I, masih diteliti, diperbandingkan, dan dianalisa keseragaman penggunaan konsep dan metodologinya.

Sebagai tindak lanjut dari pengembangan statistik pendapa-tan nasional, dan dalam rangka menuju kepada sistem neraca nasional yang lengkap dan terpadu, pada tahun anggaran 1981/ 82 telah dilakukan tahap penyusunan Tabel Input-Output Indo-nesia 1980, Sistem Neraca Sosial Ekonomi (Social Accounting

XVII/72

Page 73:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Matrix), Neraca Produksi, dan Studi Penyusunan Indikator Eko-nomi Sektoral Triwulanan. Hasil penyusunan ini kemudian akan berguna sebagai bahan analisa lebih lanjut, khususnya analisa antar-sektor kegiatan ekonomi, antar-kelompok sosial ekonomi masyarakat, dan sebagainya. Tabel Input-Output Indonesia sudah diterbitkan dua kali, ialah untuk tahun 1971 dan tahun 1975. Neraca Produksi diusahakan untuk disusun setiap tahun, sedang Sistem Neraca Sosial Ekonomi baru disusun untuk pertama kali.

Kegiatan-kegiatan ini telah menghasilkan penyempurnaan dan pengembangan beberapa jenis statistik yang dipakai sebagai dasar perencanaan ekonomi nasional, regional, dan sektoral, dan sebagai bahan untuk evaluasi hasil-hasil pembangunan, ialah :

1) Statistik Pendapatan Nasional Indonesia, yang disajikan secara seri (series) tahun 1975 - 1981. Dalam penyajian ini telah diusahakan penyempurnaan dan pengembangan, baik terhadap data yang digunakan maupun terhadap konsep, ruang lingkup, dan cara-cara estimasinya. Publikasi angka-angka pendapatan nasional yang telah disempurnakan disajikan setiap tahun dalam bentuk tabel-tabel pokok.

2) Statistik Pendapatan Regional Propinsi-propinsi di In-donesia, yang disajikan secara seri tahun 1975 - 1979. Dalam penyajian ini telah diusahakan sejauh mungkin pe-nyeragaman terhadap konsep, ruang lingkup, sumber data, dan cara-cara estimasi yang dipakai oleh masing-masing propinsi. Publikasi angka-angka pendapatan regional se-tiap propinsi, kecuali Timor Timur, disajikan setiap tahun oleh masing-masing daerah, sedang kompilasi seluruh propinsi disajikan oleh Biro Pusat Statistik.

3) Tabel Input-Output Indonesia 1980. Dalam tahun 1982/83 kegiatannya meliputi penyusunan sebagian besar kontrol total (output) dan struktur input sektoral, serta re-konsiliasi terhadap angka-angka yang dihasilkan. Publi-kasi yang telah dikeluarkan adalah Tabel Input-Output Indonesia tahun 1971 dan tahun 1975, serta angka-angka pendahuluan untuk Tabel Input-Output Indonesia 1980.

4) Sistem Neraca Sosial Ekonomi. Kegiatan dalam tahun 1982/83 meliputi penyusunan sub-sub matriks yang mendu-kungnya, yang terdiri dari sub matriks : tenaga kerja,

XVII/73

Page 74:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

tanah, distribusi, pendapatan rumah tangga, sektor pro-duksi, ekspor-impor, serta beberapa sub-matriks menurut kelompok sosial ekonomi masyarakat lainnya. Hasil pe-nyusunan sub-sub matriks tersebut sebagian telah dipu-blikasikan.

d. Survai Sosial Ekonomi Nasional

Usaha meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyara-kat yang merata perlu ditunjang dengan data, baik untuk pe-rencanaannya maupun untuk pengkajian hasilnya dan penyempur-naannya. Salah satu cara pengumpulan data statistik yang ber-kaitan dengan taraf hidup masyarakat adalah dengan melakukan survai sosial ekonomi nasional (SUSENAS). Survai ini diadakan setiap tahun dengan pokok penelitian (topic) yang berbeda se-suai dengan keperluan. Setiap pelaksanaan survai hanya menca-kup beberapa modul yang diatur sedemikian rupa, sehingga se-tiap modul dapat diamati secara terus-menerus, yaitu secara tahunan atau dua tahunan, tergantung pada jenis datanya. Data yang dikumpulkan diharapkan dapat dipakai sebagai dasar mau-pun indikator yang dapat selalu dikembangkan dan disempurna-kan.

Kegiatan tahun 1982 khusus dipusatkan pada pengumpulan da-ta yang terperinci tentang angkatan kerja sebagai kelanjutan atau bahan pembanding bagi hasil Sensus Penduduk 1980, dan pengumpulan data di bidang kriminalitas, industri kecil/kera-jinan rumah tangga, konsumsi makanan jadi, serta keterangan kualitatif tentang kesejahteraan rumah tangga. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan-bulan September sampai dengan Desember 1982. Perencanaan dan persiapan survai, seperti pengambilan sampel, penyusunan daftar isian, buku pedoman untuk pelaksa-naan lapangan, latihan master instruktur, telah dilakukan di pusat, sedang pada tingkat daerah telah dilaksanakan latihan petugas lapangan. Pelaksanaan pencacahan dalam survai ini mencakup sebanyak 60.000 rumah tangga. Pengolahannya akan di-laksanakan tahun berikutnya, sedang dalam tahun 1982 telah dilakukan pengolahan data SUSENAS tahun sebelumnya, termasuk penerbitan beberapa publikasi.

Dari pengumpulan data melalui Survai Sosial Ekonomi Na-sional yang telah dilaksanakan, selama Repelita III telah di-lakukan pengolahan secara terperinci. Hasil-hasil pengolahan tersebut telah disajikan dalam berbagai publikasi, baik yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik maupun oleh instansi lain, serta universitas. Data yang disajikan antara lain me-ngenai konsumsi/pengeluaran rumah tangga, keadaan sosial bu-

XVII/74

Page 75:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

daya, dan kesehatan. Dari survai ini telah, pula dianalisa konsumsi pangan, distribusi pendapatan, dan sebagainya. Ber-bagai data telah dipakai sebagai indikator, baik sosial mau-pun ekonomi. Hasil pengolahan bahan survai telah diterbitkan dalam berbagai bentuk publikasi seperti (1) Keadaan Sosial Budaya Penduduk 1978; (2) Keadaan Kesehatan Anak dan Ibu 1978; (3) Konsumsi Penduduk di Jawa, Luar Jawa, Indonesia 1979; (4) Konsumsi Penduduk di Jawa, Luar Jawa, Indonesia 1980.

e. Sensus Penduduk 1980

Sensus Penduduk 1980 merupakan sensus sepuluh tahunan yang ketiga sesudah kemerdekaan. Sensus penduduk yang pertama di-adakan pada tahun 1961 dan yang kedua pada tahun 1971, sedang sensus yang ketiga diadakan pada tahun 1980. Penentuan waktu pelaksanaan yang terakhir ini didasarkan pada beberapa per-timbangan, ialah (1) Pada Undang-Undang No. 6 tahun 1960 ten-tang Sensus pasal 3 ayat 1 dinyatakan bahwa Sensus Penduduk diadakan pada tahun yang dapat dibagi dengan angka sepuluh; (2) Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum pada tahun 1982, maka jika Sensus Penduduk dilaksanakan pada tahun 1980, diharapkan pada tahun 1981 sudah dapat diperoleh gambaran tentang perkiraan jumlah pemilih; (3) Data yang diperoleh da-ri Sensus diharapkan akan memantapkan pelaksanaan Repelita III dan persiapan Repelita IV; (4) Hasil daripada Sensus akan dapat dibandingkan dengan negara-negara lain yang juga mela-kukan Sensus Penduduk pada tahun 1980.

Data yang diperoleh dari Sensus ini berisikan keterangan tentang kependudukan yang diperinci menurut jumlah, jenis ke-lamin, golongan umur, status perkawinan, kewarganegaraan, pendidikan, agama, tenaga kerja, lapangan usaha/kerja, kesu-buran ibu, penderita cacat, perpindahan penduduk, dan keadaan lingkungan hidup serta bangunan tempat tinggal.

Sensus ini dilaksanakan di seluruh wilayah geografis Repu-blik Indonesia, dan mencakup seluruh penduduk, baik yang ber-tempat tinggal tetap maupun yang tidak mempunyai tempat ting-gal tetap, dan mencakup baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, kecuali anggota Korps Diplomatik beserta keluarganya.

Pencacahan dapat dilakukan dengan dua cara, ialah (1) de-ngan jalan mencacah responden menurut tempat tinggalnya, dan (2) dengan jalan mencacah responden menurut tempat mereka di-temui oleh petugas pada waktu pencacahan. Dalam Sensus Pendu-

XVII/75

Page 76:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

duk 1980 ini pada umumnya dipakai cara pertama. Penduduk yang pada waktu pencacahan berada di tempat tinggalnya atau sedang bepergian untuk waktu kurang dari enam bulan, dicacah di tem-pat tinggalnya. Penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap, seperti tuna wisma, awak kapal yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, suku terasing, dan mereka yang sedang bepergi-an lebih dari enam bulan dicacah di tempat mereka ditemui oleh petugas pada waktu pencacahan.

Tahap perencanaan dimulai pada tahun 1978/79. Pada tahun berikutnya dilakukan kegiatan-kegiatan persiapan. Pencacahan dilakukan mulai tanggal 20 September 1980 sampai dengan tang-gal 1 November 1980, sedang Hari Sensus ditetapkan tanggal 31 Oktober 1980. Pencacahan Sensus Penduduk 1980 meliputi : (a) Pencacahan lengkap terhadap semua penduduk yang berdomisili di wilayah Indonesia; (b) Pencacahan sampel, ialah pencacahan terhadap penduduk dalam blok sensus yang terpilih saja, dan yang mencakup hanya 5 person dari seluruh blok sensus; (c) Pencacahan potensi desa yang mencakup semua desa untuk mem-peroleh keterangan desa; (d) Survai evaluasi hasil sensus (Post Enumeration Survey) yang merupakan pencacahan ulang dan dilakukan secara terpisah setelah pencacahan lengkap dan pen-cacahan sampel, untuk menilai tingkat ketelitian hasil penca-cahan.

Dalam tahun anggaran 1981/82 kegiatan telah sampai pada tahap pengolahan. Untuk mempercepat pengajuan hasilnya, dipi-lih 10 persen dari 5 persen sampel untuk diolah lebih dahulu. Data yang dihasilkan dari pengolahan yang didasarkan pada 0,5 persen sampel tersebut tidak selalu sama dengan hasil penca-cahan lengkap, karena mungkin mengandung kesalahan sampling dan non-sampling. Namun demikian perbedaannya masih dalam ba-tas-batas toleransi yang dapat diterima. Pengolahan data Sen-sus Penduduk baik secara lengkap untuk data dasar maupun se-cara sampel telah membuahkan dua seri publikasi, ialah Seri L dan Seri S antara lain : (1) Seri L No. 2, Penduduk Indonesia 1980 menurut Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya; (2) Seri L No. 3, Penduduk Indonesia 1980 menurut Propinsi; (3) Seri L No. 4, Penduduk Sumatera menurut Propinsi dan Kabupaten/Kotama-dya; (4) Seri L No. 5, Penduduk Jawa menurut Propinsi dan Ka-bupaten/Kotamadya; (5) Seri L No. 6, Penduduk Kalimantan dan Sulawesi menurut Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya; (6) Seri L No. 7, Penduduk Nusa Tenggara dan Irian Jaya menurut Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya; (7) Seri S No. 1, Penduduk Indonesia 1980 Hasil Sub-Sampel Sensus Penduduk 1980, Tabel Pendahuluan.

XVII/76

Page 77:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum

Untuk memudahkan para konsumen data, khususnya Pemerintah, dalam membaca dan mengulas serta membuat kebijaksanaan dan program lebih lanjut di bidang kependudukan, telah diterbit-kan : Ulasan Singkat Hasil Sensus Penduduk; susunan dan jenis kelamin, tingkat pendidikan, kesehatan, perpindahan, fertili-tas, keluarga berencana, dan sebagainya.

f. Persiapan Sensus Pertanian 1983

Sensus Pertanian ketiga setelah kemerdekaan akan diseleng-garakan pada tahun 1983. Tujuan daripada diadakannya sensus ini adalah untuk mendapatkan data dasar struktur usaha perta-nian, pengusahaan tanah/untuk jenis usaha di bidang pertani-an, perkebunan, peternakan, dan perikanan, serta keadaan so-sial ekonomi termasuk keterangan-keterangan tentang ketenaga-kerjaan dan buruh pertanian.

Tahap perencanaan meliputi penentuan tujuan daripada di-adakannya sensus, biaya semua kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan analisa dan penerbitan, jadwal waktu, organisa-si lapangan, konsep dan definisi, daftar pertanyaan dan buku pedoman, rencana tabulasi, dan lain sebagainya. Kegiatan-ke-giatan tersebut dimulai pada tahun 1981/82 dan diteruskan pa-da tahun berikutnya. Dalam tahun 1982/83 tahapan kegiatan ini antara lain meliputi juga : (a) Percobaan lapangan Sensus Pertanian Besar (SPB) dan Sensus Sampel Tanaman Pangan dan Ternak (SSTPT); (b) Gladi Resik Sensus Pertanian Besar dan Sensus Sampel Tanaman Pangan dan Ternak; (c) Percobaan lapa-ngan Sensus Sampel Tanaman Perkebunan Rakyat (SSTKR) tujuh komoditi; (d) Percobaan lapangan Sensus Sampel Perikanan Laut (SSPL); (e) Pengumpulan data kegiatan KUD dalam rangka Sensus Pertanian 1983 dan pengumpulan Direktori Perusahaan Pertani-an; (f) Pilot percobaan lapangan KUD. Percobaan-percobaan ter-sebut meliputi pencacahan lapangan, pengawasan lapangan, pe-meriksaan lapangan, penyelenggaraan latihan, dan lain seba-gainya.

XVII/77

Page 78:  · Web viewPenelitian inokulum oncom bertujuan memperoleh inokulum bentuk bubuk untuk pembuatan oncom agar dapat disimpan lama. Dalam penelitian ini telah dapat dihasilkan inokulum