pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama...

24
Judul : Nilai-Nilai Religius Dalam Novel Memoar Of Jeddah Karya Jihan Davincka: Tinjauan Semiotik A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil cipta kreatif manusia melalui perasaan dan pengalaman yang dialaminya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Al Ma’aruf (2006:2) yang menyatakan bahwa karya sastra merupakan dunia imajinatif yang merupakan hasil kreasi pengarang setelah merefleksi lingkungan sosial kehidupannya. Dunia dalam karya sastra dikreasikan dan sekaligus ditafsirkan lazimnya melalui bahasa. Apapun yang dipaparkan pengarang dalam karyanya kemudian ditafsirkan oleh pembaca, berkaitan dengan bahasa. Bicara masalah karya sastra, jenis karya sastra dapat dibagi menjadi dua yaitu fiksi dan nonfiksi. Karya sastra jenis fiksi adalah karya sastra yang tidak menyaran pada kebenaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010:2) bahwa fiksi berarti cerita rekaan (disingkat: cerkan) atau cerita khayalan. Karya fiksi dengan demikian menyaran pada suatu karya yang menceritakan sesuatau yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatau yang tidak ada dan terjadi sungguh-dungguh sehingga ia tidak perlu 1

Transcript of pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama...

Page 1: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

Judul : Nilai-Nilai Religius Dalam Novel Memoar Of Jeddah Karya Jihan

Davincka: Tinjauan Semiotik

A. Latar Belakang

Karya sastra adalah hasil cipta kreatif manusia melalui perasaan

dan pengalaman yang dialaminya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Al

Ma’aruf (2006:2) yang menyatakan bahwa karya sastra merupakan dunia

imajinatif yang merupakan hasil kreasi pengarang setelah merefleksi

lingkungan sosial kehidupannya. Dunia dalam karya sastra dikreasikan

dan sekaligus ditafsirkan lazimnya melalui bahasa. Apapun yang

dipaparkan pengarang dalam karyanya kemudian ditafsirkan oleh

pembaca, berkaitan dengan bahasa.

Bicara masalah karya sastra, jenis karya sastra dapat dibagi

menjadi dua yaitu fiksi dan nonfiksi. Karya sastra jenis fiksi adalah karya

sastra yang tidak menyaran pada kebenaran. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010:2) bahwa fiksi berarti cerita

rekaan (disingkat: cerkan) atau cerita khayalan. Karya fiksi dengan

demikian menyaran pada suatu karya yang menceritakan sesuatau yang

bersifat rekaan, khayalan, sesuatau yang tidak ada dan terjadi sungguh-

dungguh sehingga ia tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata

(Nurgiyantoro, 2010:2).

Karya fiksi secara umum dapat dibedakan menjadi dua yatu novel

dan cerpen. Pembedaan antara novel dan cerpen yang pertama (dan yang

paling terutama) dapat dilihat drai segi formalitas bentuk, segi panjang

cerita (Nurgiyantoro, 2010:10). Dengan demikian secara kasat mata kita

dapat membedakan antara novel dan cerpen dari banyaknya isi atau cerita.

Jadi secara mudahnya atau singkatnya kita dapat membedakan antara

cerpen dengan novel dilihat dari segi banyaknya bacaan.

Novel sebagai salah satu karya sastra diharapkan dapat

memberikan efek atau nilai-nilai positif bagi pembacanya, sehinggga

pembaca peka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan

kehidupan sosial dan mendorong untuk berprilaku yang baik. Novel dapat

1

Page 2: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

dijadikan bahan perenungan untuk mencari pengalaman karena novel

mengandung nilai-nilai kehidupan, pendidikan serta pesan moral. Selain

itu, novel juga berisi tentang kisah kehidupan tokoh, sehingga pembaca

dapat merasakan pengalaman batin yang tersendiri saat membaca novel.

Salah satu nilai yang dapat diambil dalam sebuah novel adalah

nilai religius atau nilai yang berhubungan dengan keagamaan. Nilai

religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama

atau mengangkat masalah keagamaan. Salah satu novel yang mengandung

unsur religius adalah novel Memoar Of Jeddah Karya Jihan Davincka.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah dibahas di atas ada beberapa rumusan

masalah yang dapat dibuat :

1. Bagaimana unsur-unsur dalam Novel Memoar Of Jeddah Karya Jihan

Davincka?

2. Apa saja nilai-nilai religius yang terkandung dalam Novel Memoar Of

Jeddah Karya Jihan Davincka?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang sudah dibuat di atas kita dapat

menentukan tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui nilai edukatif apa saja yang ada dalam Novel

Memoar Of Jeddah Karya Jihan Davincka.

2. Untuk mengetahui unsur apa saja yang ada dalam Novel Memoar Of

Jeddah Karya Jihan Davincka.

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan akan dapat berhasil dengan baik, yaitu dapat

mencapai tujuan secara optimal, menghasilkan laporan yang sistematis dan

hasilnya dapat bermanfaat bagi orang lain. Ada dua manfaat yang

2

Page 3: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat

praktis.

1. Mafaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu

tentang sastra atau teori sastra terutama dalam pengakjian novel

dengan pendekatan semiotika.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini secara umum diharapkan dapat menambah atau

memperluas wawasan apresiasi pembaca sastra Indonesia terhadap

aspek moral dalam sebuah novel. Selain itu hasil penelitian ini dapat

digunakan untul menambah referensi penelitian karya sastra di

Indonesia dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti sastra

selanjutnya.

E. Sistematika Laporan Penelitian

Penulisan laporan penelitian ini dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I berisi pendahuluan yang berisi Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Laporan

Penelitian. Bab II membahas Kajian Pustaka, dan Landasan Teori. Isi dalam

Bab II ini merupakan landasan yang akan dipakai sebagai dasar dalam

mengkaji permasalahan.

Bab III berisi metode penelitian. Metode penelitian ini meliputi

beberapa hal, yaitu Lokasi dan Waktu Penelitian, Pendekatan dan Strategi

Penelitian, Objek dan Subjek Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik

Pengumpulan Data, Teknik Validasi Data, dan Teknik Analisis Data. Bab IV

merupakan pembahasan dari permasalahan penelitian ini berisi deskripsi

unsur-unsur pembangun novel Memoar Of Jeddah Karya Jihan Davincka

dan analisis nilai-nilai religius dalam novel tersebut. Bab V berupa penutup

dengan simpulan dan saran.

3

Page 4: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

F. Penelitian yang Relevan

Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan

tentang penelitian yang relevan dan analisis sebelumnya yang telah

dilakukan. Tinjauan terhadap hasil penelitian dan analisis sebelumnya

akan dipaparkan sebagai berikut.

Aji Wicaksono (2007) berjudul “Aspek Religius Puisi dalam

Mantra Orang Jawa Karya Sapardi Djoko Damono: Tinjauan

Semiotik” yang menitikberatkan pada analisis struktur dalam puisi

yaitu metode puisi (diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif,

rima, ritma) dan hakikat puisi (tema, nada, perasaan, dan amanat).

Dalam analisis aspek religius puisi tersebut, peneliti menggunakan

teori yang dikemukakan oleh Riffatere (pembacaan heuristik dan

hermeneutik), semiotika Barthes dalam mitos yang telah dijelaskan

melalui diagram, dan semiotika Pierce (dengan ikon, indeks, dan

simbol). Namun yang membedakan dengan penelitian ini yaitu

acuannya. Aji menggunakan puisi sebagai acuannya sedangkan

penelitian ini menggunakan novel sebagai acuannya.

Sekar Nugraheni (2007) meneliti “Aspek Sufistik dalam

Kumpulan Cerpen Setangkai Melati di Sayap Jibril Karya Danarto:

Tinjauan Semiotik”. Penelitian tersebut membahas aspek sufistik

dalam karya sastra dengan tinjauan semiotik. Dalam analisisnya, untuk

sampai pada pemaknaan kumpulan cerpen, maka peneliti

menggunakan teori Preminger yang menyatakan semiotik adalah ilmu

tentang tanda-tanda, semiotik yang mempelajari sistem-sistem, aturan-

aturan, konvensikonvensi yang memungkinkan tanda tersebut

mempunyai arti. Namun yang membedakan dengan penelitian ini

adalah jenis kajian dan acuannya. Sekar menggunakan kajian aspek

sufistik dan menjadikan cerpen sebagai acuannya. Sedangkan

penelitian ini menggunakan kajian aspek religius dan novel sebagai

bahan acuannya.

4

Page 5: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

Skripsi Syahdara Anisa Makruf (2011) mahasiswa UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta tentang “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam

Film Sang Pencerah”. Skripsi ini menjelaskan penggunaan film Sang

Pencerah sebagai alat bantu dalam pendidikan Islam sangat relevan

dengan kondisi masyarakat muslim saat Indonesia saat ini. film Sang

Pencerh berbicara tentang Islam yang berprogresif, Islam yang

aktualitatuf, yang tidak hanya berbicara masalah syariat, melainkan

juga kemaslahatan umat dalam kerangka menegakan tauhid Islam

secara murni. Film Sang Pencerah juga mengajarkan kepada umat

Islam Indonesia untuk melembagakan amal saleh serta fungsional dan

solutif, untuk ikut serta bertanggungjawab atas problematika

kehidupan sosial, dengan memecahkan problem keumatan yang

berorientasi kekinian dan masa depan, termasuk dalamnya pendidikan,

kemiskinan, sosial budaya, pengangguran maupun politik. Namun

yang membedakan dengan penelitian ini adalah jenis kajian dan

acuannya. Syahdara mengkajian nilai pendidikan islam dan

menjadikan film Sang Pencerah sebagai acuannya. Sedangkan

penelitian ini menggunakan kajian aspek religius dan novel sebagai

bahan acuannya.

G. Landasan Teori

Pengkajian data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teori

dari para pakar atau ahli. Teori-teori tersebut dijadikan landasan dalam

analisis pembahasan.

a. Teori Semiotik

Tujuan analisis karya sastra adalah mengungkapkan makna.

Karya sastra hanyalah karya yang bersifat artefak jika tidak

diketahui makna yang terkandung di dalamnya. Suatu karya sastra

dalam hal ini novel, merupakan struktur tanda-tanda yang

bermakna. Sesuai dengan konvensi ketandaan maka analisis

struktur tidak dapat dilepaskan dari analisis semiotik. Hal ini sesuai

5

Page 6: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

dengan pendapat Pradopo (2008:108-109), sesungguhnya

strukturalisme berhubungan erat atau bahkan tak terpisahkan

dengan semiotik sebagai sarana untuk memahami karya sastra.

Untuk menangkap (merebut) makna unsur-unsur struktur karya

sastra harus memerhatikan sistem tanda yang dipergunakan dalam

karya sastra. Dapat dikatakan struktur karya sastra merupakan

struktur sistem tanda yang bermakna.

Semiotik atau yang sering disebut dengan semiotika atau

semiologi pada hakikatnya adalah sama. Semiotika digunakan oleh

Pierce dan sedangkan semiologi digunakan oleh Sausurre. Van

Zoest (1993:1) berkata bahwa semiotika berasala dari kata Yunani

semeion yang berarti tanda, maka semiotika berarti ilmu tentng

tanda. Semiotika adalah cabang ilmu yang berurusan dengan

pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan

tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi

penggunaan tanda.

Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini

menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan

kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik memelajari

sistemsistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang

meyakinkan tanda-tanda itu mempunyai arti. Dalam kritik sastra,

penelitian semiotik meliputi analisis sastra sebagai sebuah

penggunaan bahasa yang bergantung (ditentukan) pada konvensi-

konvensi tambahan dan meneliti ciri (sifatsifat) yang menyebabkan

bermacam-macam cara agar wacana memiliki makna (Pradopo,

2008:119). Hal ini berarti penekanan pendekatan semiotik adalah

pemahaman makna karya sastra melalui tanda-tanda dalam karya

sastra.

Pierce (dalam Nurgiyantoro, 2010:42) membedakan

hubungan antara tanda dengan acuannya ke dalam tiga jenis

hubungan, yaitu: (1) Ikon adalah tanda yang menggunakan

6

Page 7: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang

dimaksudkannya; (2) Indeks adalah suatu tanda yang memiliki

kaitan kausal dengan apa yang diwakilinya; (3) Simbol (tanda yang

sesuai) adalah hubungan antara penanda dengan petanda yang tidak

bersifat alamiah melainkan merupakan kesepakatan masyarakat

semata-mata.

Barthes (dalam Al-Ma’ruf, 2006:45) mengemukakan bahwa

di dalam karya sastra sebagai sistem semiotik tahap kedua terdapat

tiga aspek, yaitu penanda, petanda, dan tanda. Dalam sistem tanda

yaitu asosiasi total antara konsep dan imajinasi yang menduduki

posisi sebagai penanda dalam sistem yang kedua. Barthes

memaparkan skema sebagai berikut.

1. Penanda 2. Petanda

3. Tanda

I. PENANDA II. PETANDA

III. TANDA

Semiotik berhubungan erat dengan strukturalisme sebagai

sarana untuk menganalisis karya sastra. Hal ini sesuai dengan

pendapat Pradopo (2008:108-109) yang mengemukakan bahwa

strukturalisme berhubungan erat atau bahkan tak terpisahkan

dengan semiotik sebagai sarana untuk memahami karya sastra.

Karya sastra adalah sebuah struktur yang komplek. Oleh karena

itu, untuk dapat memahaminya haruslah karya sastra itu dianalisis.

Dalam analisis itu karya sastra diuraikan unsur-unsur

pembentuknya. Dengan demikian, makna keseluruhan karya sastra

akan dapat dipahami. Hal ini mengingat bahwa karya sastra itu

adalah sebuah karya sastra yang utuh. Di samping itu, sebuah

struktur sebagai satu kesatuan yang utuh dapat dipahami makna

keseluruhannya bila diketahui unsur-unsur pembentuknya dan

7

Page 8: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

saling hubungan di antaranya dengan keseluruhannya. (Pradopo,

2008:108)

Strukturalisme dapat dipandang sebagi salah satu

pendekatan kesastraan yang menekankan pada kajian hubungan

antarunsur pembangun karya sastra yang bersangkkutan. Analisis

struktural karya sastra dalam hal ini fiksi dapat dilakukan dengan

mengidentifikasikan, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan

hubungan antarunsur intrinsik fiksi yang bersangkutan.

(Nurgyiantoro, 2010:60)

Menurut Teeuw (dalam Ratna, 2008:103), khususnya dalam

ilmu sastra, strukturalisme berkembang melalui tradisi formalism.

Artinya, hasil-hasil yang dicapai melalui tradisi formalis sebagian

besar dilanjutkan dalam strukturalis. Secara definitif,

strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur

itu sendiri, dengan mekanisme antarhubungannya, di satu

pihak antarhubungan unsur yang satu dengan unsur yang lainnya.

Sebuah karya sastra, fiksi, atau puisi, menurut kaum

strukturalisme adalah sebuah totalitas yang dibangun secara

koherensif oleh berbagai unsur (pembangunnya). Strukturalisme

dapat dipandang sebagi salah satu pendekatan (baca: penelitian)

kesastraan yang menekankan pada kajian hubungan antarunsur

pembangun karya sastra yang bersangkkutan. Analisis struktural

karya sastra dalam hal ini fiksi dapat dilakukan dengan

mengidentifikasika, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan

hubungan antarunsur intrinsik fiksi yang bersangkutan

(Nurgiyantoro, 2010:61)

Stanton (2007:22) mendeskripsikan unsur-unsur pembagian

struktur fiksi terdiri atas tema, fakta cerita, dan sarana sastra. Tema

merupakan makna penting atau gagasan utama dalam sebuah

cerita. Fakta cerita merupakan aspek cerita yang berfungsi sebagai

elemen-elemen catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita. Fakta

8

Page 9: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

cerita terdiri atas alur, tokoh, dan latar. Sarana cerita adalah metode

pengarang dalam memilih dan menyusun detil agar tercapai

polapola yang bermakna. Fungsi sarana sastra adalah memadukan

fakta cerita dan tema sehingga makna sastra dapat dipahami

dengan jelas. Sarana cerita terdiri atas sudut pandang, gaya bahasa

dan suasana, simbol-simbol, imajinasi, dan juga cara-cara

pemilihan judul di dalam karya sastra.

b. Nilai Religius

Mangunwijaya (dalam Lathief, 2008:175) mengemukakan

bahwa segala sastra adalah religius. Religius diambil dari bahasa

Latin relego, dimaksudkan dengan menimbang kembali atau prihatin

tentang (sesuatu hal). Seorang yang religius dapat diartikan sebagai

manusia yang berarti, yang berhati nurani serius, saleh, teliti, dan

penuh dengan pertimbangan spiritual (Lathief, 2008:175)

Religiusitas lebih melihat aspek yang ‘di dalam lubuk hati’,

moving in the deep hart, riak getaran hati nurani pribadi, sikap

personal yang sedikit banyak merupakan misteri bagi orang lain.

Dengan demikian sikap religius ini lebih mengajuk pada pribadi

seseorang dengan Khaliqnya, bertata laku sesuai dengan karsa Tuhan.

(Lathief, 2008:175).

Islitah religius membawa konotasi pada makna agama.

Religius dan agama memang erat berkaitan, berdampingan, bahkan

dapat elebur dalam satu kesatuan. Namun sebenarnya keduanya

menyaran pada makna yang berbeda (Nurgiyantoro, 2010:326-

327). Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah

suatu keberadaan sastra itu sendiri. Bhkan sastra tumbuh dari

sesuatu yang bersifat religius. Pada awal mula segala sastra adalah

religius (Mangunwijaya dalam Nurgiyantoro, 2010:326).

Agama (Din atau religi) menurut Anshari (dalam Al-

Ma’aruf, 2006:120) adalah: (1) sistem credo (tata keimanan atau

keyakinan) atas adanya sesuatu Yang Mutlak di luar manusia; (2)

9

Page 10: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

ritus atau tata peribadatan, yakni tata aturan dari Pencipta (khaliq)

untguk dijalankan oleh ciptaan-Nya (makhluq); (3) norma (tata

kaidah atau aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan

manusia, manusia dengan alam lainnya sesuai dengan tata

keimanan dan tata peribadatan. Dengan istilah lain, agama itu

meliputi aqidah, ibadah, dan muamalah. Manurut Al-Ma’aruf

mengemukakan bahwa agama adalah segala sesuatu yang berkaitan

dengan tata keimanan/ keyakina, tata peribadatan terhap Tuhan,

dan kaidah mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia

dan alam (2006:120).

c. Hakikat Novel

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang

menyajikan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata, yang

memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasannya

menceritakan tentang kehidupan manusia dengan bermacam-

macam masalah dalam interaksi dengan lingkungan da sesamanya.

Seorang pengarang berusaha meaksimalkan mengarahkan pembaca

kepada gambaran-gambaran realiata kehidupan lewat cerita yang

ada dalam novel tersebut.

Menurut Nurgiyantoro (2007:4) bahwa novel sebagai suatu

karya fiksi menawarkan suatu dunia yaitu dunia yang berisi suatu

modek yang diidealkan, dunia imajiner, yang dibangun malalui

berbagai sistem intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh

(penokohan), latar, sudut pandang, dan nilai-nilai yang semuanya

tentu saja bersifat imajiner. Novel adalah suatu cerita fiksi yang

tidak selesai dibaca sekali duduk dan terdiri dari tema, alur, plot

dan penokohan. Novel merupakan bagian dari karya sastra yang

berbentuk fiksi atau cerita rekaan, namun ada pula yang merupakan

kisah nyata (Nurgiyantoro, 2000:18).

Menurut Stanton (2007:90) novel mampu menghadirkan

perkembangan satu karakter, situasi sosial yang rumit, hubungn

10

Page 11: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

yang melibatkan banyak atau sedikit karakter, dan berbagai

peristiwa rumit yang terjadi beberapa tahun silam secara mendetail.

Ciri khas novel ada pada kemampuannya untuk menciptakan suatu

semesta yang elngkap sekaligus rumit.

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode

kualitatif. Penerapan metode kualitatif ini bersifat deskriptif yang

berarti data yang dihasilkan berupa kata-kata dalam bentuk kutipan-

kutipan. Menurut Moleong (dalam Arikunto, 2002: 6), metode

kualitatif yang bersifat deskriptif dimaksudkan adalah bahwa data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif lebih mengutamakan proses

daripada hasil, analisis data cenderung induktif, dan makna merupakan

hal yang esensial (Semi, 1993: 59). Proses dalam penelitian kualitatif

lebih diutamakan karena hubungan antar bagian-bagian yang sedang

diteliti jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Dalam

pelaksanaannya, metode deskriptif kualitatif menuntut peneliti untuk

menangkap aspek penelitian secara akurat serta memperhatikan secara

cermat apa saja yang menjadi fokus penelitian sehingga pemberian

interpretasi dapat lebih mendalam.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian novel Memoar of

Jeddah karya Jihan Davincka ini adalah pendekatan semiotik.

Pendekatan semiotik bertolak dari anggapan bahwa fenomena sosial

atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Hal ini

berarti penekanan pendekatan semiotik dalam penelitian ini adalah

pemahaman makna novel novel Memoar of Jeddah karya Jihan

Davincka melalui tanda-tanda dalam karya sastra.

2. Objek Penelitian

Menurut Sangidu (dalam Wardani.2011:29) objek penelitian sastra

adalah pokok atau topik penelitian dapat berupa individu, benda,

11

Page 12: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

bahasa, karya sastra budaya, perilaku dan sebagainya. Disini objek

penelitiannya adalah nilai-nilai religius dalam novel Memoar of

Jeddah karya Jihan Davincka: tinjauan semiotik.

3. Data dan Sumber Data

Data merupakan bahan yang sesuai untuk memberi jawaban terhadap

masalah yang dikaji (Subroto dalam Al-Ma’ruf, 2009: 11). Data penelitian

sastra adalah unsur-unsur sastra yang terdapat dalam teks sastra yang

berkaitan langsung dengan masalah penelitian. Data penelitian demikian

substansinya dipandang berkualifikasi valid (shahih) dan reliable

(terandal) (Al-Ma’ruf, 2009: 11).

Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Wujud data dalam

penelitian ini berupa berupa paparan bahasa (teks tertulis) yaitu kata-

kata, frasa, kalimat atau wacana yang terdapat dalam novel Memoar of

Jeddah karya Jihan Davincka.

Data primer penelitian ini adalah kata-kata atau ungkapan yang

berkaitan dengan nilai religius dalam novel Memoar of Jeddah karya

Jihan Davincka. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel

Memoar of Jeddah karya Jihan Davincka. Sumber data sekunder,

berupa informasi tertulis yang berupa artikel dan tulisan-tulisan

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian ini sebagai

bahan referensi. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari

hasil penelitian atau telaah yang dilakukan oleh orang lain yang terdapat

dalam berbagai pustaka seperti majalah, buku kritik sastra, makalah

artikel pada jurnal sastra, hasil seminar sastra, dan sebagainya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Pengumpulan data

dilakukan dengan pembacaan novel Memoar of Jeddah karya Jihan

Davincka secara cermat, terarah, dan teliti. Pada saat melakukan

pembacaan tersebut, peneliti mencatat data-data tentang nilai-nilai religius

yang ditemukan dalam novel Memoar of Jeddah karya Jihan Davincka.

12

Page 13: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

Selain itu teknik pengumpulan data yang digunakan disini adalah

dengan mencari buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian

kemudian membaca buku-buku tersebut, lalu menulis atau mencatat

hal-hal yang kita butuhkan dan menyimulkannya. Kemudian menulis

daftar pustaka dari buku yang kita kutip.

5. Teknik Validasi Data

Validasi data dilakukan sebagai tahapan terakhir dalam proses

penelitian. Validasi data bertujuan untuk agar penafsiran dan analisis data

dapat dipertanggungjawabkan dan memeriksa apakah data yang diolah

sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan masalah. Adapun teknik yang

digunakan dalam proses validasi data dikenal dengan nama triangulasi.

Terdapat empat jenis triangulasi, yaitu: (1) triangulasi data, (2) triangulasi

metode, (3) triangulasi teori, (4) triangulasi peneliti. (Siswantoro, 2010:

79).

Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi metode

yaitu pendiskusian dengan ahli (dosen pembimbing) dengan tujuan untuk

membantu mengecek kevalidan data. Kemudian melakukan diskusi

dengan teman sejawat yang peneliti anggap tahu akan masalah yang

diangkat.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menurut Maelong (dalam Wardani, 2012:23)

adalah proses mengatur urutan data menggolongkannya kedalam suatu

pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Kegiatan analisis data itu

dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah

mulai sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara

intensif. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model

pembacaan semiotik, yaitu heuristik dan hermeneutik. Model

pembacaan heuristik merupakan cara kerja yang dilakukan oleh

pembaca dengan menginterpretasikan teks sastra lewat tanda-tanda

linguistik. Pembacaan hermeneutik merupakan kelanjutan dari

pembacaan heuristik yaitu untuk mencari makna.

13

Page 14: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

Daftar Pustaka

Al Ma’ruf, Ali Imron. 2006. Dimensi Sosial keagamaan dalam Fiksi Indonesia

Modern. Solo: Smart Media.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Lathief, Supaat I. 208. Sastra: Eksistensialisme – Mistisisme Religius. Lamongan:

Pustaka Ilalang

Makruf, Syahdara Anisa. 2011. “Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Film Sang

Pencerah”. Skipsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nugraheni, Sekar. 2007. “Aspek Sufistik dalam Kumpulan Cerpen Setangkai

Melati di Sayap Jibril Karya Danarto: Tinjauan Semiotik”. Surakarta.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Universitas

Gadjah Mada Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2008. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wardani, Elia Praditya Kusuma. 2011. ‘Niai-Nilai Edukatif dalam Novel Sang

Pemimpi”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

14

Page 15: pristikarachma.files.wordpress.com€¦ · Web viewPembedaan antara novel dan cerpen yang pertama ... Nilai religius biasanya terdapat dalam novel yang mengandung unsur agama atau

Wicaksono, Aji. 2007. “Aspek Religius Puisi dalam Mantra Orang Jawa Karya

Sapardi Djoko Damono: Tinjauan Semiotik”. Surakarta. Skripsi.

Universitas Sebelas Maret.

Zoest, Aart Van. 1993. Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang

Kita Lakukan Dengannya/ Aart Van Zoest; penerjemah, Ani Soekawati.

Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

15