KP2KP Ubud Bercerita Pajak dan Fasilitas Negara

Generasi muda adalah investasi bangsa di masa depan yang harus dijaga sejak dini. Untuk mewujudkannya Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan ( KP2KP ) Ubud menyelenggarakan edukasi perpajakan terhadap anak didik di aula terbuka SMP N 2 Kintamani, Senin (10/12). Mereka adalah investasi bangsa di masa depan sehingga harus ditanamkan sejak dini terkait kesadaran pajak dan diharapkan nantinya mereka sudah paham terhadap kewajiban

perpajakannya.

Hampir 85% Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bersumber dari pajak. Dimana pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan kembali lagi ke meraka secara tidak langsung. Pemerintah telah berupaya dalam menyejahterakan masyarakat dan secara merata di daerah pegunungan, perkotaan, pesisir, dan pedesaan.

Kegiatan edukasi perpajakan ini disambut dengan antusias oleh siswa-siswi SMP N 2 Kintamani begitu pula dengan bapak/ibu guru yang telah menyambut pegawai KP2KP Ubud dengan hangat. Ditengah kesibukan pihak sekolah mempersiapkan rapor semester I dan Ujian Nasional, mereka memberikan ruang kepada petugas edukasi KP2KP Ubud untuk bertegur sapa dengan siswa-siswinya.

Rangkain acara in terdiri dari sambutan dari Kepala SMPN 2 Kintamani dan Kepala KP2KP Ubud, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi, dan permainan games yang bertujuan untuk mengajak para siswa mengenal pajak.

“ Pajak telah membantu saya mewujudkan cita-cita saya sehingga saya mendapatkan fasilitas yang layak dalam bersekolah”, ujar Rama siswa SMP N 2 Kintamani. Saya tidak perlu melewati perjalanan jauh atau melewati sungai dengan jembatan seadanya saat berangkat sekolah. Saya juga tidak merasakan panas atau kehujanan saat di dalam kelas.

Sebagian besar fasilitas di negara ini dibangun dari pajak, gedung sekolah dan fasilitasnya, jalan dan angkutan umum, honor dan tunjangan guru, dsb. Banyak sekali manfaat pajak yang dapat kita rasakan bahkan di era sekarang kita tidak merasakan jalanan rusak, kegelapan karena sumber listrik belum tersalurkan, panas atau hujan karena gedung sekolah yang belum memadai.