nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor...

22
MAKALAH PERKEMBANGAN MORAL ISLAM DI ERA MODERN NAMA KELOMPOK: 1. LULUK FITRI SANJAYA (34301700026) 2. RIFQOTUL BADRIYAH (34301700042) 3. RIKA ERLINAWATI (34301700043) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

Transcript of nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor...

Page 1: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

MAKALAH PERKEMBANGAN MORAL ISLAM DI ERA

MODERN

NAMA KELOMPOK:

1. LULUK FITRI SANJAYA (34301700026)

2. RIFQOTUL BADRIYAH (34301700042)

3. RIKA ERLINAWATI (34301700043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

Page 2: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat , hidayah dan inayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul “ Perkembangan Moral Islam Di Era Modern” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan di dukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunaya . untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yng membantu dalam merampungkan makalah ini .

Namun tidak lepas dari semua itu , kami menyadai sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainya . akhirnya penyusunan makalah ini dapat terselesaikan .

Page 3: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

BAB I

PENDAHULUAN

A.       Pendahuluan

Suatu kenyataan yang tampak jelas dalam dinia modern yang telah maju ini,

ialah adanya kontradiksi-kontradiksi yang mengganggu kebahagiaan orang dalam hidup.

Apa yang dahulu belum dikenal manusia, kini sudah tidak asing lagi baginya. Bahaya

kelaparan dan penyakit menular yang dahulu sangat ditakuti, sekarang telah dapat

dihindari. Kesulitan-kesulitan dan bahaya-bahaya alamiah yang dahulu menyulitkan dan

mengahambat perhubungan, sekarang tidak menjadi soal lagi. Kemajuan industri telah

dapat menghasilkan alat-alat yang memudahkan hidup, memberikan kesenangan dalam

hidup, sehingga kabutuhan-kebutuhan jasmani tidak sukar lagi untuk dipenuhi.

Seharusnya kondisi dan hasil kemajuan itu membawa kebahagiaan yang lebih

banyak kepada manusia dalam hidupnya. Akan tetapi, suatu kenyataan yang

menyedihkan  adalah bahwa kebahagiaan itu ternyata semakin jauh, hidup semakin sulit

dan kesukaran-kesukaran material berganti dengan kesukaran mental. Beban jiwa

semakin berat , kegelisahan dan ketegangan serta tekanan perasaan lebih sering terasa

dan lebih menekan sehingga mengurangi kebahagiaan.

Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupanya, namun pada sisi lain

ilmu pengetahuan dan tekhnologi canggih tersebut tidak mampu menumbukan moralitas

(akhlak) yang mulia. Dunia modern saat ini , termasuk di Indonesia ditandai dengan

dengan gejala kemerosotan akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang

mengkhawatirkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong-menolong, dan kasih sayang

sudah tertutup oleh penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling

meruugikan. Di sana sini banyak terjadi adu domba dan fitnah, menjilat, mengambil hak

orang lain sesuka hati dan perbuatan-perbuatan biadab lainya.

Gejala kemerosotan akhlak tersebut dewasa ini bukan saja menimpa kalangan

dewasa, malinkan juga telah menimpa kalangan pelajar tunas-tunas muda. Orang tua,

ahli didik, dan mereka yang berkecimpung dalam bidang agama dan sosial banyak

mengeluhkan perilaku sebagian pelajar yang berperilaku nakal, keras kepala, mabuk-

mabukan, tawuran, pesta obat-obatan terlarang, bergaya hidup seperti hippies di Eropa,

Amerika, dan sebagainya.

Page 4: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

Tragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara

berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut Zakiah Daradjat antara lain:

kebutuhan hidup yang semakin meningkat, rasa individualitas dan egoistis, persaingan

dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan terlepasnya pengetahuan dari agama.

Sejalan dengan permasalahan di atas, tuliasan ini akan mencoba mencarikan

solusi untuk mengatasi tragedi masyarakat modern yang dimaksud dengan

memfokoskan kajian pada upaya mengitegrasikan ilmu mengetahuan dengan agama,

melalui konsep yang dikenal dengan istilah Islamisasi ilmu pengetahuan

B.        Rumusan masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Islamisasi ilmu pengetahuan?

2.      Apa yang melatar belakangi munculnya Islamisasi ilmu pengetahuan?

3.      Bagaimana perkembangan Islamisasi ilmu pengetahuan?

C.        Tujuan penulisan

1.   Untuk mengetahui pengertian dan maksud Islamisasi ilmu pengetahuan.

2.   Untuk mngetahui apa saja yang melatar belakangi Islamisasi ilmu pengetahuan.

3.   Untuk mengetahui geliat perkembangan Islamisasi ilmu pengetahuan.

4.   Untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan dalam proses Islamisasi ilmu

pengetahuan.

Page 5: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Islamisasi ilmu pengetahuan pada dasarnya, adalah suatu respons terhadap krisis

masyarakat modern yang disebabkan karena pendidikan Barat yang bertumpu pada

suatu pandangan dunia yang bersifat materialistis dan relavistis; manganggap bahwa

pendidikan bukan untuk mambiat manusia bijak, yakni mengenali dan mengakui posisi

masing-masing dalam tertib realitas, tapi mamandang realitas sebagai sesuatu yang

bermakna secara material bagi manusia. Oleh karena itu, hubungan manusia dengan

tertib realitas bersifat eksploitatif bukan harmonis. Ini adalah salah satu penyebab

penting munculnya krisis masyarakat modern

Versi pertama beranggapan bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan merupakan

sekedar memberikan ayat-ayat yang sesuai dengan ilmu pengetahuan umum yang ada

(ayatisasi). Kedua,mengatakan bahwa Islamisasi dilakukan dengan cara mengislamkan

orangnya. Ketiga, Islamisasi yang berdasarkan filsafat Islam yang juga diterapkan di

UIN Malang dengan mempelajari dasar metodologinya. Dan keempat, memahami

Islamisasi sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang beretika atau beradab

Tokoh-tokoh Islamisasi ilmu memberikan pengertian sendiri tentang istilah ini,

sesuai latar belakang keahlian masing-masing. Menurut Sayed Husein Nasr dalam M.

Amin Abdullah (2004:239) Islamisasi ilmu-- termasuk juga Islamisasi budaya—adalah

upaya menterjemahkan pengetahuan modern kedalam bahasa yang biasa dipahami

masyarakat muslim dimana mereka tinggal. Artinya , Islamisasi ilmu lebih merupakan

usaha untuk memepertemukan cara pikir dan bertindak (epistemologis dan aksiologis)

masyarakat Barat dengan muslim.

Sejalan dengan itu, Hanna Djumhana Bastaman, seorang pakar psikologi dari

Universitas Indonesia, Jakarta, menyatakan bahwa Islamisasi ilmu adalah upaya

menghubungkan kembali ilmu pengetahuan dengan agama, yang berarti

menghubungkan kembali sunnatullah (hukum alam) dengan al-Qur`an, yang keduanya

sama-sama ayat Tuhan. Pengertian ini didasarkan atas pernyataan bahwa ayat-ayat

(sign) Tuhan terdiri atas ada dua hal; (1) ayat-ayat yang bersifat lingustik, verbal dan

menggunakan bahasa insani, yakni ayat al-Qur`an, (2) ayat-ayat yang bersifat non-

verbal berupa gejala alam.

Page 6: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

Sementara itu, menurut Naquib al-Attas, Islamisasi ilmu adalah upaya

membebaskan ilmu pengetahuan dari makna, ideologi dan prinsip-prinsip sekuler,

sehingga terbentuk ilmu pengetahuan yang sesuai fitrah Islam. Dalam pandangan

Naquib, berbeda dengan  Nasr, Islamisasi ilmu berkenaan dengan perubahan ontologis

dan epistemologis, terkait dengan perubahan cara pendang-dunia yang marupakan dasar

lahirnya ilmu dan metodologi yang digunakan, agar sesuai dengan konsep Islam.

Sedang menurut al-Faruqi, Islamisasi ilmu adalah mengislamkan buku-buku pegangan

(buku dasar) di perguruan tinggi dengan menuangkan kembali disiplin-displin ilmu

modern dalam wawasan Islam, setelah dilakukan kajian kritis terhadap kedua sistem

pengetahuan, Islam dan Barat. Pengertian ini lebih jelas dan `operasional` dibanding

pengertian sebelumnya, disamping Faruqi memang memberikan langkah-langkah

operasional bagi terlaksananya program Islamisasi ilmu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas. Islamisasi ilmu berarti upaya

membangun paradigma keilmuan yang berlandaskan nilai-nilai Islam, baik pada aspek

ontologis, epistemologis atau aksiologisnya

B.        Sejarah Islamisasi Ilmu Pengetahuan

                        Upaya untuk melakukan Islamisasi ilmu, menurut beberapa sumber,

pertama kali diangkat Sayid Husein Nasr dalam beberapa karyanya sekitar tahun 1960-

an. Saat itu, Nasr berbicara membandingkan antara metodologi ilmu-ilmu keislaman

dengan ilmu-ilmu umum, terutama ilmu alam, matematika dan metefisika. Menurutnya,

apa yang dimaksud `ilmu`dalam Islam tidak berbeda dengan `scientia` dalam istilah

Latin. Yang membedakan antara keduanya adalah metodologi yang dipakai. Ilmu-ilmu

keislaman tidak hanya memakai metodologi rasional dan cenderung positivistik,

melainkan menerapkan berbagai metodologi, rasional, tekstual dan bahkan intuiti,

sesuai dengan objek yang dikaji

            Menurut Wan Mohd Nor Wan Daud, proses Islamisasi ilmu pengetahuan pada

dasarnya telah berlangsung sejak permulaan Islam hingga zaman kita sekarang ini.

Ayat-ayat terawal yang diwahyukan kepada nabi secara jelas menegaskan semangat

Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer, yaitu ketika Allah menekankan bahwa Dia

adalah sumber dan asal ilmu manusia. Ide yang disampaikan al-Qur'an tersebut

membawa suatu perubahan radikal dari pemahaman umum bangsa Arab pra-Islam, yang

menganggap suku dan tradisi kesukuan serta pengalaman empiris, sebagai sumber ilmu

pengetahuan dan kebijaksanaan.

Pada sekitar abad ke-8 masehi, pada masa pemerintahan Daulah Bani

Abbasiyah, proses Islamisasi ilmu ini berlanjut secara besar-besaran, yaitu dengan

dilakukannya penterjemahan terhadap karya-karya dari Persia dan Yunani yang

Page 7: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

kemudian diberikan pemaknaan ulang disesuaikan dengan konsep Agama Islam. Salah

satu karya besar tentang usaha Islamisasi ilmu adalah hadirnya karya Imam al-

Ghazali, Tahafut al-Falasifah, yang menonjolkan 20 ide yang asing dalam pandangan

Islam yang diambil oleh pemikir Islam dari falsafah Yunani, beberapa di antara ide

tersebut bertentangan dengan ajaran Islam yang kemudian dibahas oleh al-Ghazali

disesuaikan dengan konsep aqidah Islam. Hal yang sedemikian tersebut, walaupun tidak

menggunakan pelabelan Islamisasi, tapi aktivitas yang sudah mereka lakukan semisal

dengan makna Islamisasi.

Selain itu, pada tahun 30-an, Muhammad Iqbal menegaskan akan perlunya

melakukan proses Islamisasi terhadap ilmu pengetahuan. Beliau menyadari bahwa ilmu

yang dikembangkankan oleh Barat telah bersifat ateistik, sehingga bisa menggoyahkan

aqidah umat, sehingga beliau menyarankan umat Islam agar "mengonversikan ilmu

pengetahuan modern". Akan tetapi, Iqbal tidak melakukan tindak lanjut atas ide yang

dilontarkannya tersebut. Tidak ada identifikasi secara jelas problem epistimologis

mendasar dari ilmu pengetahuan modern Barat yang sekuler itu, dan juga tidak

mengemukakan saran-saran atau program konseptual atau metodologis untuk

megonversikan ilmu pengetahuan tersebut menjadi ilmu pengetahuan yang sejalan

dengan Islam. Sehingga, sampai saat itu, belum ada penjelasan yang sistematik secara

konseptual mengenai Islamisasi ilmu pengetahuan.

Ide Islamisasi ilmu pengetahuan ini dimunculkan kembali oleh Syed Hossein

Nasr, pemikir muslim Amerika kelahiran Iran, tahun 60-an. Beliau menyadari akan

adanya bahaya sekularisme dan modernisme yang mengancam dunia Islam, karena

itulah beliau meletakkan asas untuk konsep sains Islam dalam aspek teori dan praktikal

melalui karyanya Science and Civilization in Islam (1968) dan Islamic Science (1976).

Nasr bahkan mengklaim bahwa ide-ide Islamisasi yang muncul kemudian merupakan

kelanjutan dari ide yang pernah dilontarkannya.

Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Syed M. Naquib al-Attas

sebagai proyek "Islamisasi" yang mulai diperkenalkannya pada Konferensi dunia men

genai Pendidikan Islam yang Pertama di Makkah pada tahun 1977. Al-Attas

dianggap sebagai orang yang pertama kali mengupas dan menegaskan tentang perlunya

Islamisasi pendidikan, Islamisasi sains, dan Islamisasi ilmu. Dalam pertemuan itu beliau

menyampaikan makalah yang berjudul "Preliminary Thoughts on the Nature of

Knowledge and the Definition and Aims of Education". Ide ini kemudian disempurnakan

dalam bukunya, Islam and Secularism(1978) dan The concepts of Education in Islam A

Framework for an Islamic Philosophy of Education (1980). Persidangan inilah yang

kemudian dianggap sebagai pembangkit proses Islamisasi selanjutnya.

Page 8: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

Selain itu, secara konsisten dari setiap yang dibicarakannya, al-Attas

menekankan akan tantangan besar yang dihadapi zaman pada saat ini, yaitu ilmu

pengetahuan yang telah kehilangan tujuannya. Menurut al-Attas, "Ilmu Pengetahuan"

yang ada saat ini adalah produk dari kebingungan skeptisme yang meletakkan keraguan

dan spekulasi sederajat dengan metodologi "ilmiah" dan menjadikannya sebagai alat

epistemologi yang valid dalam mencari kebenaran.Selain itu, ilmu pengetahuan masa

kini dan modern, secara keseluruhan dibangun, ditafsirkan, dan diproyeksikan melalui

pandangan dunia, visi intelektual, dan persepsi psikologis dari kebudayaan dan

peradaban Barat. Jika pemahaman ini merasuk ke dalam pikiran elite terdidik umat

Islam, maka akan sangat berperan timbulnya sebuah fenomena berbahaya yang

diidentifikasikan oleh al-Attas sebagai "deislamisasi pikiran pikiran umat Islam". Oleh

karena itulah, sebagai bentuk keprihatinannya terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan ia mengajukan gagasan tentang “Islamisasi Ilmu Pengetahuan Masa Kini”

serta memberikan formulasi awal yang sistematis yang merupakan prestasi inovatif

dalam pemikiran Islam modern.

Gagasan awal dan saran-saran konkrit yang diajukan al-Attas ini, tak pelak lagi,

mengundang pelbagai reaksi dan salah satunya adalah Ismail Raji al-Faruqi dengan

agenda Islamisasi Ilmu Pengetahuannya. Dan hingga saat ini gagasan Islamisasi ilmu

menjadi misi dan tujuan terpenting (raison d’etre) bagi beberapa institusi Islam

seperti International Institute of Islamic Thought (IIIT), Washington DC., International

Islamic University Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur, Akademi Islam di Cambridge

dan International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) di Kuala

Lumpur

C.        Dimensi dan Aliran Pemikiran Islam

Pada awalnya khawarij merupakan aliran atau faksi politik karena pada dasarnya

kelompok itu terbentuk karena persoalan kepemimpinan umat Islam. Menurut khawarij

orang-orang yang terlibat dan menyetujui hasil tahkim telah melakukan dosa besar.

Orang Islam yang melakukan dosa besar dalam pandangan mereka berarti telah kafir,

kafir setelah memeluk Islam berarti murtad, dan orang murtad (keluar Islam) halal

dibunuh.Atas dasar premis-premis yang dibangunnya khawarij berkesimpulan bahwa

orang yang terlibat dan menyetujui tahkim harus dibunuh. Oleh karena itu mereka

memutuskan untuk membunuh Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufian, Abu

Musa Al-Asy’ari, Amr bin Ash, dan sahabat-sahabat lain yang menyetujui tahkim.

Namun yang berhasil mereka bunuh hanya Ali bin Abi Thalib, Mua’wiyah tidak

berhasil mereka bunuh.Aliran jabbariyah berpendapat sebaliknya bahwa dalam

hubungannya dengan manusia, Tuhan itu Maha kuasa karena itu Tuhanlah yang

Page 9: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

menentukan perjalanan hidup dan yang mewujudkan perbuatannya, menurut aliran ini

manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan perjalanan hidup dan

mewujudkan perbuatannya, mereka hidup dalam keterpaksaan (jabbar ). Oleh kaena itu

aliran ini kemudian dikenal dengan nama Jabbariyah ( al-syahrastani, t.th: 85 ). Adapun

ajaran Jabbariyah tampaknya diajarkan pertama oleh al-Ja’d bin Dirham, meskipun yang

lebih banyak menyebarkan adalah Jahm bin Shafwan dari khurasan, selain penyebar

ailran Jabbariyah ia juga dikenal sebagai pemuka Mu’jiah. Jahm bin Shafwan juga

menentang kekuasaan Bani Ummayah akibatnya ia ditangkap kemudian dihukum bunuh

(131 H ). (Ali Mushthafa al-Ghurabi, 1985 : 21 ).Mu’tazilah merupakan aliran teologi

yang dekat, kalau tidak dikatakan berafiliasi dengan kekuasaan Bani Abbas fase

pertama karena dekatnya pada zaman pemerintahan al-Makmun (Dinasti Bani Abbas),

Mu’tazilah dijadikan madzhab resmi yang dianut oleh negara.

Ajarn pokok aliran mu’tazilah adalah panca-ajaran atau pancasila

Mu’tazilah, lima ajaran tersebut adalah sebagai berikut.

 Keesaan Tuhan (al-tauhid )Ø

 KeadilanØ Tuhan ( al-‘adl )

 Janji dan ancaman (al-wa’d wa al-waid )Ø

Posisi diantara dua tempat (al-manzilah bain al-manzilatain )

 AmarØ ma’ruf nahi munkar ( al-amr bi al-ma’ruf wa al-nahy ‘an al-munkar )mam al-

Asy’ari ( 260 – 324 H ).

menurut Abu Bakar isma’il al-Qairawani adalah seorang penganut Mu’tazilah selama

40 tahun kemudian ia menyatakan keluar dari Mu’tazilah setelah itu ia mengembangkan

ajaran yang merupakan counter terhadap gagasan-gagasan Mu’tazilah, ajarannya

kemudian dikenal sebagai aliran ahl al-sunnah wa al-jama’ah. (Harun nasution, 1986 :

61 ). Ajaran pokok aliran ahl al-sunnah wa al-jama’ah yang dikemukakan oleh Imam

Al-Asya’ri adalah kemahakuasaan Tuhan yang keadilan-Nya telah tercakup dalam

kekuasaan-Nya suatu gagasan yang mirip dengan gagasan jabbariyah.Imam Maturidi

pun memiliki pengikut yaitu al-bazdawi yang pemikirnnya tidak selamanya sejalan

dengan gagasan gurunya. Oleh Karena itu para ahli menjelaskan bahwa Maturidiah

terbagi menjadi dua yaitu golongan Samarkand, pengikut Imam al-Maturidi dan

golongan Bukhara, para pengikut Imam al-Bazdawi yang tampaknya lebih dekat kepada

ajaran al-Asya’ri (Harun Nasution, 1986 : 78 ).Aliran kalam terakhir yang dikemukakan

oleh Ibnu Taimiah adalah aliran salafi, aliran ini tidak selamanya sejalan dengan

gagasan-gagasan Imam al-Asy’ari terutama karena aliran Ahl al-sunnah wa al-jama’ah

menggunakan logika ( manthiq) dalam menjelaskan teologi sedangkan aliran salafi

menghendaki teologi apa adanya tanpa dimasuki oleh unsur ra’y.B. Aliran FiqihSecara

histories hukum Islam telah menjadi dua aliran pada zaman sahabat Nabi Muhammad

Page 10: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

saw, dua aliran tersebut adalah Madrasat al-Madinah dan Madrasat al-Bagdhdad atau

madrasat al-hadits dan madrasat al-Ra’y. Sedangkan Ibnu al-Qayim al-Jauziyyah

menyebutnya sebagai Ahl al-Zhahir dan Ahl al-Ma’na.Aliran madinah terbentuk karena

sebagian sahabat tinggal di Madinah, dan aliran Baghdad atau kufah juga terbentuk

karena sebagian sahabat tinggal di kota tersebut. Atas jasa sahabat Nabi Muhammad

Saw yang tinggal di Madinah, terbentuklah fuqaha sab’ah yang juga mengajarkan dan

mengembangkan gagasan guru-gurunya dari kalangan sahabat, diantara fuqaha sab’ah

adalah Sa’id bin al-Musayyab. Salah satu murid Sa’id bin al-Musayyabadalah Ibnu

Syihab al-Zuhri sedangkan diantara murid Ibnu Syihab al-Zuhri adalah Imam Malik

pendiri aliran Maliki. Diantara ajaran Imam Malik yang paling terkenal adalah ia

menjadikan ijma’ dan amal ulama madinah sebagai hujah.Salah satu murid Imam al-

Syafi’i adalah Ahmad bin Hanbal, pendiri aliran Hanabilah. Thaha Jabir Fayadl al-

ulwani (1987 : 87-8 ) menjelaskan bahwa madzhab fiqih Islam yang muncul setelah

sahabat dan kibar al-tabi’in berjumlah 13 aliran. Tiga belas aliran itu berafiliasi dengan

aliran ahl al-sunnah wa al-jama’ah akan tetapi tidak semua aliran itu dapat diketahui

dasar-dasar dan metode istinbath hukum yang digunakannya, diantara pendiri aliran

yang ketiga belas itu ialah :

1. Abu Sa’id al-Hasan bin Yasar al-bashri ( wafat 110 H ).

2. Abu Hanifah al-Nu’man bin Tsabit bin Zuhti ( wafat 150 H ).

3. Al-Auza’i Abu ‘Amr ‘Abd al-rahman bin ‘Amr bin Muhammad ( wafat 157 H ).

4. Sufyan bin Sa’id bin Masruq al-Tsauri ( wafat 160 H ).

5. Al-Laits bin Sa’d (wafat 175 H ).

6. Malik bin Anas al-Bahi (wafat 179 H )

7. Sufyan bin ‘Uyainah (wafat 198 H ).

8. Muhammad bin Idris al-Syafi’i (wafat 204 H ).

9. Ahmad bin Muhammad bin Hanbal (wafat 241 H ).

10. Daud bin ‘Ali al-Ashabahani al-baghdadi (wafat 270 H ).

11. Ishaq bin Rahawaih ( wafat 238 H ).

12. Abu Tsur Ibrahim bin Khalid al-kalabi (wafat 240 H ).Aliran hukum Islam yang

terkenal dan masih ada pengikutnya hingga sekarang hanya beberapa aliran diantaranya

Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah.C. Aliran TasawufPada penulis ajaran

tasawuf termasuk Harun Nasution, memperkirakan adanya unsur-unsur ajaran non-

Islam yang mempengaruhi ajaran tasawuf. Unsur-unsur yang dianggap berpengaruh

pada ajaran tasawuf adalah kebiasaan rahib Kristen yang menjahui dunia dan

kesenangan materi, ajaran-ajaran Hindu, ajaran Pythagoras tentang kontemplasi dan

filsafat emanasi Plotinus. Terlepas dari ada-tidaknya pengaruh Kristen, Hindu, filsafat

Page 11: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

Pythagoras dan filsafat emanasi plotinus yang jelas antara ajaran tasawuf dan ajaran-

ajaran tersebut terdapat kesamaan-kesamaan.Pada dasarnya tasawuf merupakan ajaran

yang membicarakan kedekatan antara sufi (manusia ) dengan Allah. Rabi’ah

merumuskan kedekatannya dengan Tuhan dalam mahabbah, Yazid al-Bustami

merumuskannya dalam al-ittihad, Al-Hallaj merumuskannya dalam hulul dan al-Ghazali

merumuskannya dalam ma’rifah dengan demikian ada timbal balik antara sufi dengan

Tuhan.

D.        Perkembangan Ide Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Sejak digagasnya ide Islamisasi ilmu pengetahuan oleh para cendikiawan

muslim dan telah berjalan lebih dari 30 tahun, jika dihitung dari Seminar Internasional

pertama tentang Pendidikan Islam di Makkah pada tahun 1977, berbagai respon

terhadapnya pun mulai bermunculan, baik yang mendukung ataupun menolak, usaha

untuk merealisasikan pun secara perlahan semakin marak dan beberapa karya yang

berkaitan dengan ide Islamisasi mulai bermunculan di dunia Islam. Al-Attas sendiri

sebagai penggagas ide ini telah menunjukkan suatu model usaha Islamisasi ilmu melalui

karyanya, The Concept of Education in Islam. Dalam teks ini beliau berusaha

menunjukkan hubungan antara bahasa dan pemikiran. Beliau menganalisis istilah-istilah

yang sering dimaksudkan untuk mendidik  seperti ta'lim, tarbiyah dan ta'dib. Dan

akhirnya mengambil kesimpulan bahwa istilah ta'dib merupakan konsep yang paling

sesuai dan komprehensif untuk pendidikan. Usaha beliau ini pun kemudian dilanjutkan

oleh cendikiawan muslim lainnya, sebut saja seperti Malik Badri (Dilema of a Muslim

Psychologist, 1990); Wan Mohd Nor Wan Daud (The Concept of Knowledge in

Islam,1989); dan Rosnani Hashim(Educational Dualism in Malaysia: Implications for

Theory and Practice, 1996). Usaha dalam bidang psikologi seperti yang dilakukan

Hanna Djumhana B. dan Hasan Langgulung, di bidang ekonomi Islam seperti Syafi'i

Antonio, Adiwarman, Mohammad Anwar dan lain-lain. Bahkan hingga sekarang

tercatat sudah lebih ratusan karya yang dihasilkan yang berbicara tentang Islamisasi

ilmu pengetahuan, baik dalam bentuk buku, jurnal, majalah, artikel dan sebagainya

Mulyanto dalam Abuddin (1998:419) Beberapa pendekatan yang dapat

digunakan dalam menggambarkan praktik Islamisasi ilmu pengetahuan;

Pertama, Islamisasi dapat dilakukan dengan cara menjadikan Islam sebagai

landasan penggunaan ilmu pengetahuan (aksiolaogi), tanpa mempersilahkan aspek

ontologi dan epistemologi ilmu pengetahuan tersebut. Dengan kata lain ilmu

pengetahuan den teknologinya tidak dipermasalahkan. Yang dipermasalahkan adalah

orang yang mempergunakannya. Cara ini melihat bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan

hanya sebagai penerapan etika Islam dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan kreteria

Page 12: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

pemilihan suatu jenis ilmu pengetahuan yang akan dikembangkannya. Dengan kata lain

Islam hanya berlaku sebagai kreteria etis diluar struktur ilmu pengetahuan. Islamisasi

ilmu pengetahuan yang demikian itu didasarkan pada asumsi bahwa ilmu pengetahuan

adalah bebas nilai. Konsekuensi logisnya mereka manganggap mustahil munculnya

ilmu pengetahuan Islami, sebagaimana mustahilnya pemuculan ilmu pengetahuan

Marxistis.[8]

Kedua, Islamisasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan dengan cara

memasukkan nilai-nilai Islami ke dalam konsep ilmu pengetahuan dan teknologi

tersebut. Asumsi dasarnya adalah ilmu pengetahuan tersebut tidak netral, melainkan

penuh muatan nilai-nilai yang dimasukkan oleh orang yang merancanganya. Dengan

demikian Islamisasi ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Gagasan Islamisasi

ilmu pengetahuan yang demikian itu antara lain dianut oleh Naquib Al-Attas, Zainuddin

Sardar, Deliar Noer, A.M Saefuddin, Dawam Rahardjo, Haidar Bagir dan Mulyanto

Ketiga, Islamisasi ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui penerapan

konsep tauhid dalam arti seluas-luas. Tauhid bukan dipahami secara teo-centris, yaitu

mempercayai dan meyakini adanya Tuhan dengan segala sifat kesempurnaan yang

dimiliki-Nya serta jauh dari sifat yang tida sempurna, meliankan tauhid yang melihat

bahwa antara manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam, dan manusia dengan

segenap ciptaan Tuhan lainya adalah merupakan satu kesatuan yang saling

membutuhkan dan saling mempengaruhi, dan semuanya itu merupakan wujud tanda

kekuasaan dan kebesaran Tuhan

Keempat,Islamisasi ilmu pengetahuan dapat pula dilakukan dengan melalui

inisiatif pribadi melalui proses pendidikan yang diberikan secara berjenjang dan

berkesinamnungan,dan Kelima,Islamisasi ilmu pengetahuan juga dapat dilakukan

dengan cara melakukan integrasi antara dua paradigma agama dan ilmu yang seolah-

olah memperhatikan perbedaan. Pandangan ini antara lain terlihat pada pemikiran Usep

Fathuddin, Ia misalnya mengatakan bahwa sejauh yang saya baca bahwa semangat

Islamisasi itu didasari anggapan tentang keilmuan dan Islam. Stereotip yang paling

sering kita dengar adalah adanya dua kebenaran di dunia ini. Kebenaran ilmu dan

kebenaran agama. Ilmu dikatakan sebagai relatif, sekulatif, dan tak pasti. Sementara

agama dianggap absolut, transidental dan pasti.

E.        Islam Moral dan Kemanusiaan

1. Sumber Ajaran Islam.

Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar yang sama dengan kata salām yang

berarti “damai”. Kata ‘Muslim’ (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan

dengan kata Islām, kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada Allah” dalam

Page 13: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

bahasa Indonesia. Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT.

Islam memiliki arti “penyerahan”, atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan

(Allah SWT). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti

“seorang yang tunduk kepada Tuhan”, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-

laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan

firman-Nya kepada manusia melalui para Nabi dan Rasul utusan-Nya, dan meyakini

dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul

terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah SWT.

Sumber ajaran Islam yang utama adalah Al-Qur’an dan Hadits. Umat Islam percaya

bahwa Al-Qur’an disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.

Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya

beliau 632 M. Walau Al-Qur’an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai

tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-

batu dan dedaunan. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini persis sama

dengan yang disampaikan kepada Muhammad SAW, kemudian disampaikan lagi

kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al-Qur’an tersebut.

Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur’an yang ada saat ini,

pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-

3) yang berkisar antara 650 hingga 656 Masehi. Utsman bin Affan kemudian

mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada

masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk

keseragaman.Versi ini dikenal dengan nama Mazhhab Utsmani.

            2. Islam sebagai Agama Moral.

Islam adalah agama moral yang memiki fungsi sebagai “jalan kebenaran” untuk

memperbaiki kehidupan sosial umat manusia. Memahami Islam secara substantif akan

menjadi panduan universal dalam tindakan moral. Memahami Islam tidak hanya sebatas

ritual ibadah saja, tapi perlu juga dimaknai secara lebih luas, yaitu bagaimana usaha kita

menjadikan Islam sebagai panduan moral yang murni.

Islam hadir ke dalam sebuah masyarakat diatur melalui prinsip-prinsip moral yang tidak

hanya didasarkan oleh iman terhadap kekuasaan Tuhan saja, melainkan didasarkan pada

adat yang dihormati sehingga mampu membentuk nilai-nilai masyarakat dan struktur

moralnya. Islam sangat mempertegas nilai-nilai kebaikan moral, seperti kesabaran,

keramahtamahan, dan kejujuran, yang itu tidak saja ditujukan kepada keluarga terdekat,

tapi juga bagi seluruh umat manusia, baik bagi anak yatim, fakir, miskin, dan

sebagainya.

Page 14: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut

BAB III

PENUTUP

A.        Kesimpulan

Berawal dari sebuah pandangan bahwa ilmu pengetahuan yang berkembang

pada saat ini telah terkontaminasi pemikiran barat sekuler dan cenderung ateistik yang

berakibat hilangnya nilai-nilai religiusitas dan aspek kesakralannya. Di sisi lain,

keilmuan Islam yang dipandang bersentuhan dengan nilai-nilai teologis, terlalu

berorientasi pada religiusitas dan spiritualitas tanpa memperdulikan betapa pentingnya

ilmu-ilmu umum yang dianggap sekuler. Menyebabkan munculnya sebuah gagasan

untuk mempertemukan kelebihan-kelebihan diantara keduanya sehingga ilmu yang

dihasilkan bersifat religius dan bernafaskan tauhid, gagasan ini kemudian dikenal

dengan istilah "Islamisasi Ilmu Pengetahuan".

                        Sedangkan manfaat yang kita dapat rasakan dari Islamisasi Ilmu Pengetahuan

antara lain:

1. Setidaknya kita selaku Umat Islam tidak menjadi kafir dan kehilangan arah dalam

hal keimanan dalam melihat berbagai fenomena ilmu pengetahuan.

2. Kita sebagai umat yang percaya kepada Wahyu Allah yang memberikan landasan

berbagai ilmu sehingga tidak terjadi dikotomi dalam ilmu pengetahuan.

3. Kita sebagai hamba Allah akan semakin dekat kepada-Nya.

B.        Saran-saran

                        Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak

kekurangan dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah ini dapat

disusun setidaknya mendekati kata sempurna dan dapat mencakup substansi materi yang

ingin disampaikan sehingga tujuan pembelajaranpun dapat terpenuhi.Dalam kesempatan

ini kami selaku penyusun tentunya sangat mengharapkan segala saran,kritik dan

pengayaan yang bersifat membangun dan dapat diberikan landasan pijakan dari teori

yang akan kami tambahkan demi kesempurnaan penyusunan yang akan datang.

Page 15: nuridinblog.files.wordpress.com …  · Web viewTragedi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang kini mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut menurut