ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara...

29

Click here to load reader

Transcript of ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara...

Page 1: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA DI MI PSM DADAPAN NGRONGGOT NGANJUK

TAHUN AJARAN 2015/2016

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti mengadakan hubungan atau

interaksi dengan orang lain. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi yang berlangsung

dalam bidang sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan sebagainya. Salah satu dari

interaksi tersebut dapat berupa interaksi edukatif yang berarti interaksi yang berlangsung

dalam ikatan proses pendidikan.

Interaksi edukatif dapat berlangsung baik di lingkungan keluarga, sekolah

maupun masyarakat. Interaksi edukatif yang berlangsung secara khusus dengan

ketentuan-ketentuan tertentu di lingkungan sekolah lazim disebut interaksi belajar

mengajar. Interaksi belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan interaksi dari guru

yang melaksanakan tugas mengajar di satu pihak, dengan warga belajar (siswa, anak

didik/subyek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain.

Menurut Abu Ahmadi, bahwa “ interaksi belajar mengajar di arahkan agar

aktivitas berada pada pihak anak didik. Hal ini menjadi keharusan, karena memang anak

didik merupakan orientasi dari setiap proses atau langkah kegiatan belajar mengajar.

Peranan guru di sini sebagai pembimbing yang dapat mengarahkan siswa dan

memberikan motivasi untuk mencapai hasil yang optimal”.1

Ketika sebagai anak mulai masuk sekolah, anak sudah dianggap akan terlibat

dalam proses belajar. Dalam hal ini banyak hal yang harus diketahui oleh seorang guru

tentang proses belajar itu. Seperti yang di kemukakan oleh Amir Achsin, bahwa “banyak

hal yang harus diketahui oleh seorang guru, mulai dari bagaimana cara mempersiapkan

sesuatu yang akan diajarkan, bagaimana mengajarkannya sampai kepada bagaimana cara

mengevaluasi hasil belajar anak”.2

Menurut Muhammad Ali, bahwa “ bila ditelusuri secara mendalam proses

belajar mengajar merupakan inti dari aktivitas pendidikan. Di dalam terjadi interaksi

1 Abu Ahmadi dan Joko Triprasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia,1997), h. 118-119.

2 Amir Achsin, Pengelolaan kelas Dan Interaksi Belajar Mengajar (Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang Press, 1990), h. 98.

1

Page 2: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

antara berbagai komponen pengajaran yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori

terutama yaitu guru, isi, atau materi pelajaran dan siswa”.3

Untuk menyukseskan belajar mengajar sebenarnya interaksi antara guru dan

siswa sangat penting, tanpa interaksi keduanya proses belajar mengajar tidak berjalan

dengan maksimal.

Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar dibutuhkan situasi yang

mendukung seperti sarana prasarana maupun suasana yang akrab, demokratis yang

memungkinkan berkembangnya proses belajar mengajar.4

Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan

gairah, semangat, rasa senang dalam belajar, sehingga yang mempunyai motivasi yang

tinggi memiliki energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang

motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam hal belajarnya dan semangat yang

menggebu-gebu sehingga sedikit pula kesalahan yang dilakukan dalam belajar.5

Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak

berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya.

Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit,

lapar ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi

perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak

memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya

upaya yang dapat menemukan sebab-musababnya dan kemudian mendorong seseorang

siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar. Dengan

kata lain siswa itu perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Atau

singkatnya perlu diberikan motivasi.6

Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar

menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi diri perilaku dan orang lain. Menurut Dimyati dan Mujiono “motivasi

belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat. Kedua

motivasi tersebut perlu dimiliki oleh siswa”.7

3 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1992), h. 4.4 Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, h. 1975 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.84.6 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h.

74-75.7 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, h. 85.

2

Page 3: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

Ketika penulis mengadakan observasi awal, tampaknya guru dan siswa di MI

PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk telah melakukan interaksi belajar mengajar dengan

baik. Begitu juga siswa yang ada di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk tersebut telah

mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Hal ini diduga kemungkinan ada kaitan atau

pengaruh antara interaksi guru dan siswa dengan motivasi belajar siswa di MI PSM

Dadapan Ngronggot Nganjuk.

Berangkat dari masalah tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Pengaruh Interaksi Guru Dan Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di MI PSM

Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran 2015/2016”

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan

penulis angkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana interaksi guru dan siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun

Ajaran 2015/2016?

2. Bagaiman motivasi belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun

Ajaran 2015/2016?

3. Adakah pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan siswa dengan motivasi

belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui interaksi guru dan siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk

Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk

Tahun Ajaran 2015/2016.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan

siswa dengan motivasi belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk

Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan

antara lain:

1. Sekolah, sebagai sumbangan pikiran dan bahan masukan dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar dan kualitas pembelajaran.

2. Guru yang mengajar di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk untuk meningkatkan

kualitas interaksi dengan para siswanya.

3

Page 4: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

3. Penulis, mendapatkan wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian. Selain

itu, hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai bekal dalam mengembangkan dunia

pendidikan dan pembelajaran.

4. Bagi siswa MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk, antara lain:

a. Siswa merasa bersemangat dalam pembelajaran.

b. Konsep pembelajaran lebih tertanam kuat di ingatan siswa.

c. Meningkatkan prestasi belajar siswa.

E. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan siswa dengan motivasi

belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran

2015/2016.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan siswa dengan

motivasi belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran

2015/2016.

F. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan

pokok masalah ini. Hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Ririn Yustika (2009). Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan

Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar IPS Ekonomi

Siswa Kelas XI Penjualan Semester Ganjil Di SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2008/2009. Dalam penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif

dan signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru dengan hasil

belajar IPS ekonomi siswa, dengan hasil perhitungan r hitung > r tabel yaitu 0,565 >

0,226 sehingga hipotesis pertama diterima. Dalam penelitian ini juga menunjukkan

ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil

belajar IPS ekonomi siswa, dengan hasil perhitungan r hitung > r tabel yaitu 0,466 >

0,226 sehingga hipotesis kedua diterima.

2. Misfi Laili Rohmi (2010). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Cara Belajar Mahasiswa

Terhadap Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi Pada Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Ekonomi FKIP Unila Angkatan 2007 Non Reguler Tahun Akademik

2008/2009. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai

pengaruh positif terhadap prestasi belajar.

4

Page 5: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

Dari penelitian yang telah dilakukan di atas tersebut dapat diketahui bahwa motivasi

dijadikan sebagai variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikatnya. Sedangkan

dalam penelitian ini, motivasi belajar dijadikan sebagai variabel terikat yang diasumsikan

dipengaruhi oleh variabel bebas, yaitu interaksi belajar guru dan siswa.

G. Landasan Teori

1. Tinjauan Umum Interaksi Guru dan Siswa

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Interaksi Guru dan Siswa, maka

ada baiknya dikemukakan pendapat para ahli tentang pengertian interaksi edukatif

sebagai landasan berpijak di antaranya, yaitu:

Menurut Sardiman interaksi edukatif adalah “Interaksi yang dikatakan sebagai

interaksi edukatif apabila secara sadar mempunyai tujuan untuk mendidik, untuk

mengantarkan anak didik ke arah kedewasaannya”.8

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah bahwa interaksi edukatif adalah “

sebuah interaksi belajar mengajar yaitu sebuah proses interaksi yang menghimpun

sejumlah nilai (norma) yang merupakan substansi, sebagai medium antara guru

dengan anak didik dalam rangka mencapai tujuan”.9

Dari beberapa definisi di atas dapat diketahui bahwa interaksi edukatif adalah

hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan

pendidikan.

2. Bentuk Interaksi Guru dan Siswa

a. Guru sebagai Orang Tua Anak Didik

Guru adalah orang tua, anak didik adalah anak. Orang tua dan anak adalah

dua sosok insani yang diikat oleh tali jiwa, belaian kasih sayang adalah naluri

jiwa orang tua yang sangat diharapkan oleh anak, sama halnya dengan belaian

kasih dan sayang seorang guru dan anak didiknya. Ketika guru hadir bersama-

sama anak didik di sekolah, di dalam jiwanya seharusnya sudah tertanam niat

untuk mendidik anak didik agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan,

mempunyai sikap dan watak yang baik, cakap dan terampil, berasusila dan

berakhlak mulia.

Syaiful Bahri Djamarah mengatakan “semua norma yang diyakini

mengandung kebaikan perlu ditanamkan ke dalam jiwa anak didik melalui

peranan guru dalam pengajaran. Guru dan anak berada dalam suatu relasi 8 Sardiman, Interaksi dan Motivasi, h. 8.9 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),

h.62.

5

Page 6: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

kejiwaan. Interaksi antara guru dan anak didik terjadi karena saling

membutuhkan”.

Kegiatan proses belajar mengajar tidak lain adalah menanamkan sejumlah

norma ke dalam jiwa anak didik. Anak didik ingin menimba ilmu dari guru dan

guru ingin membina dan membimbing anak didik dengan memberikan sejumlah

ilmu kepada anak didik yang membutuhkan.

b. Guru sebagai Pendidik

Guru dan anak didik adalah yang menggerakkan proses interaksi edukatif,

di mana interaksi edukatif tersebut mempunyai suatu tujuan. Ketika interaksi

edukatif tersebut berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat

serta mau memahami anak didik dengan konsekuensinya. Semua kendala yang

menghambat jalannya proses interaksi edukatif harus dihilangkan dan

membiarkan, karena keberhasilan interaksi edukatif lebih banyak ditentukan oleh

guru dalam mengelola kelas.10

Seseorang dikatakan sebagai guru tidak cukup “tahu” sesuatu materi yang

akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memiliki

“kepribadian guru”, dengan segala ciri tingkat kedewasaannya. Dengan kata lain

bahwa untuk pendidik atau guru, seseorang harus berkepribadian.

Masalahnya yang penting adalah mengapa guru dikatakan “pendidik” Guru

memang seorang “pendidik” sebab dalam pekerjaannya ia tidak hanya “mengajar”

seseorang agar tahu beberapa hal, tetapi guru juga melatih beberapa keterampilan

dan terutama sikap mental anak didik. “mendidik” sikap mental seseorang tidak

cukup hanya “mengajarkan” sesuatu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan

itu harus dididik, dengan guru sebagai idolanya.11

3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar, karena dengan

adanya motivasi , siswa akan bergairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa

yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar.

Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik dan Syaiful Bahri Djamarah

“Motivation is aenergy chage within the person chracterixted by effective orausa and

anticipatory goll rections”.12 Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang

10 Ibid., h. 3-4. 11 Sardiman, Interaksi dan Motivasi., h. 137.12 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1992), h. 173.

6

Page 7: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

yang ditandai dengan munculnya feelling dan dilalui dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan. Definisi ini berisi tiga hal, yaitu motivasi dimulai dengan suatu

perubahan tenaga dalam diri seseorang, motivasi timbul dengan timbulnya perasaan,

motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan.

Riskel, dalam Ahmad Rohani HM mengemukakan “Motivasi is a pedagigical

sense, as the concius effort on the teacher to estoblisa in student motives leadiang to

sistained activity foward the learning goals”13. Motivasi adalah usaha yang disadari

oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri peserta didik atau pelajar

yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar.

Sedangkan pengertian belajar menurut Rakajoni yang dikutip oleh Mahfud

Sholahudin merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali

perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang”.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa belajar menurut Mahfudh Shalahudin:

Adalah suatu proses tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui prosedur latihan. Perubahan itu sendiri berangsur- angsur dimulai dari sesuatu yang tidak dikenalnya, untuk kemudian dikuasai atau dimilikinya dan dipergunakan sampai pada suatu saat untuk dievaluasi oleh yang mengalami proses belajar itu.14

4. Macam-macam Motivasi Belajar

Berbicara tentang macam-macam jenis motivasi in dapat dilihat dari berbagai

sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif itu sangat bervariasi.

a. Motivasi dilihat dari dasar bentuknya.

1) Motif- motif bawaan. Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi

motivasi ini ada tanpa dipelajari. Misalnya dorongan untuk makan, bekerja,

beristirahat, seksual dan sebagainya.

2) Motif- motif yang dipelajari. Motif-motif yang timbul karena dipelajari.

Misalnya dorongan untuk belajar, untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat

didalam kegiatan belajar mengajar inilah hal yang dapat membuat dalam usaha

mencapai prestasi.15

a) Menurut Fransden yang dikutip oleh Sardiman jenis- jenis motif ini

adalah:

Cognitive. Motif ini menunjukkan gejala instrinsik, yakni menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang

13 Ahmad Rohani HM dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 10.14 Mahfudh Shalahudin, Pengantar Psikologi Pendidikan (Surabaya :Bina Ilmu, 1990), h. 27-28.15 Sardiman, Interaksi dan Motivasi, h. 86-87.

7

Page 8: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

berada di dalam manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental.

Self- Expresion. Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri.

Self- enhancement. Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang untuk mencapai suatu prestasi.16

b) Jenis motivasi menurut pembagian dari Wood Worh dan Martius dalam

Sardiman adalah:

Motif atau kebutuhan organis, misalnya kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual dan sebagainya.

Motif- motif darurat. Yaitu dorongan untuk menyelamatkan diri untuk berusaha, untuk membalas dan sebagainya. Dorongan ini karena rangsangan dari luar.

Motif –motif Obyektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Hal ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif17.

b. Motivasi berdasarkan jalarannya, maka orang membedakan adanya dua macam

motif, antara lain:

1) Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri

tanpa ada paksaan dan dorongan lain tetapi atas kemauan sendiri., misalnya

kita mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan dan ingin

menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan negara. Oleh karena itu

kita pun rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain.

2) Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,

apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan akhirnya ia mau

melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seorang anak mau belajar karena

dia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya.18

5. Hubungan Antara Interaksi Guru dan Siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa.

Perilaku di kelas dan hasil belajar banyak dipengaruhi oleh kualitas pengajaran.

Guru menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku

siswa mereka. Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa

dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa

16 Ibid.17 Ibid, h. 88.18 Cholidjah Hasan, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan (Surabaya: Al-ikhlas, 1994), h. 145.

8

Page 9: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal. Ini berarti bahwa

hubungan guru-siswa dan iklim kelas yang positif merupakan faktor penting dalam

mempengaruhi bagaimana anak mendapat pengalaman bersekolah. Guru tidak hanya

mengajar pengetahuan dan keterampilan, mereka juga membantu siswa untuk

menjelaskan siapa mereka. Dari interaksi sehari-hari dengan guru, anak belajar

mengetahui apakah mereka penting atau tidak, pintar atau lambat, disukai atau tak

disukai.

Seorang guru mengirimkan pesan-pesan ini melalui perilakunya, gesture, dan

kata-kata. Dari pesan yang diterima anak ini mereka memutuskan untuk meresikokan

partisipasi di kegiatan kelas atau tidak. Guru harus mengetahui bahwa keterlibatan

tersebut tidak selalu datang dengan mudah dan bahwa ini memerlukan sebuah

lingkungan kelas yang nyaman secara psikologis dan dipercaya.

Motivasi untuk belajar dan untuk berperilaku berdasarkan pada minat. Jika guru

berhasil merangsang keingintahuan di antara siswa, mereka akan juga menemukan

kesediaan di antara siswa untuk belajar dan berperilaku baik. Pengajaran yang

memuaskan keingintahuan anak jauh lebih memotivasi dengan efektif daripada

memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang mereka anggap tidak relevan

dan membosankan. Oleh karena itu cara guru berinteraksi dengan anak dan cara

mengajarnya itu penting dalam mencegah perilaku tak pantas.

Dalam interaksi edukatif tidak semua anak didik termotivasi untuk bidang study

tertentu. Motivasi anak didik untuk menerima pelajaran tentu berbeda-beda, ada anak

didik yang memiliki motivasi yang tinggi, ada yang sedang dan ada juga yang sedikit

sekali memiliki motivasi. Hal ini perlu disadari oleh guru agar dapat memberi

motivasi yang bervariasi kepada anak didik.

Jika terdapat anak didik yang kurang termotivasi untuk belajar, peranan

motivasi ekstrinsik yang bersumber dari luar diri anak didik sangat diperlukan.

Motivasi ekstrinsik ini diberikan bisa dalam bentuk ganjaran, pujian, hadiah, dan

sebagainya. Tugas guru sekarang adalah bagaimana menciptakan interaksi edukatif

yang dapat mendorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, bersikap mandiri, dan ingin

maju dari anak didik tumbuh dan berkembang, yang pada akhirnya menopang

keberhasilan pengajaran yang gemilang.19

Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar, pendidik dan pembimbing”,

maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru ini akan 19 Djamarah, Guru dan Anak, h. 64.

9

Page 10: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai

interaksinya baik dengan siswa ( yang terutama) sesama guru, maupun dengan staf

yang lain. Dari berbagai peranan kegiatan interaksi belajar mengajar, dapat dipandang

sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari

waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar

mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.

Peranan guru dalam interaksi belajar mengajar, secara singkat dapat

disebutkan sebagai berikut :

1. Korektor

Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan

mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betul dipahami

dalam kehidupan masyarakat. Latar belakang kehidupan anak didik yang berbeda-

beda sesuai dengan sosio-kultural masyarakat di mana anak didik tinggal akan

mewarnai kehidupannya. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua

nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik. Koreksi yang

harus guru lakukan terhadap sifat dan sikap anak didik tidak hanya di sekolah tetapi di

luar sekolah pun harus dilakukan.

2. Inspirator

Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi

kemajuan belajar anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham)

bagaimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu tidak harus bertolak dari sejumlah

teori-teori belajar, dari pengalaman pun bisa dijadikan petunjuk bagaimana cara

belajar yang baik.

3. Informan

Sebagai informan, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata

pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

4. Organisator

Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru.

Dari bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun

tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya.

5. Motivator

Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar

bergairah dan aktif belajar. Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam

10

Page 11: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

interaksi edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan

kemahiran sosial, menyangkut performance dalam personal dan sosialisasi diri.

6. Inisiator

Dalam peranannya sebagai inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-

ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada

sekarang harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dibidang pendidikan. Guru harus menjadikan dunia pendidikan, khususnya interaksi

edukatif agar lebih baik dari dulu. Bukan mengikuti tanpa mencetuskan ide-ide

inovasi bagi kemajuan pendidikan dan pengajaran.

7. Pembimbing

Peranan guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah

disebutkan di atas, adalah sebagai pembimbing. Peranan harus lebih dipentingkan,

karena kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi

manusia dewasa susila yang cakap. tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami

kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.

8. Pengelola kelas

Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik,

karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka

menerima bahan pelajaran dari guru.20

Seperti diuraikan di atas, bahwa peranan seorang guru sangat menunjang akan

keberhasilan interaksi edukatif antara guru dan anak didik pada lembaga yang

bersangkutan. Selain itu juga meningkatkan motivasi anak didik dalam belajar.

Sebagai contoh dalam pengelolaan kelas, kelas yang dikelola dengan baik akan

menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola dengan

baik akan menghambat kegiatan pengajaran. Hal ini akan berakibat mengganggu

jalannya proses interaksi edukatif, yang menyebabkan rendahnya motivasi dalam

belajar pada anak didik.

Jadi, pada dasarnya motivasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik jika

interaksi edukatif antara guru dan anak didik juga baik. Dan hal ini perlu diperhatikan

adalah interaksi edukatif antara guru dan anak didik merupakan modal untuk meraih

agar anak didik memiliki motivasi belajar yang tinggi.

H. Kerangka Berpikir

20 48 ibid, h. 43- 47.

11

Page 12: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

Motivasi belajar dapat diartikan sebagai a pedagigical sense, as the concius effort on

the teacher to estoblisa in student motives leadiang to sistained activity foward the

learning goals. Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi belajar

seorang siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (internal) ataupun

dari luar diri siswa (eksternal). Sesuai teori yang telah dipaparkan sebelumnya, salah satu

hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar yaitu faktor lingkungan sekolah dalam

bentuk interaksi guru dan siswa.

Variabel yang akan diselidiki dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas

(independen) dan satu variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen) adalah

interaksi guru dan siswa (X) dan variabel terikat (dependen) yaitu motivasi belajar (Y).

Kemampuan mengajar guru sebagai pendidik di sekolah mempunyai peranan penting

dalam proses belajar mengajar. Siapapun yang berprofesi sebagai guru harus benar-benar

mengetahui kedudukannya di sekolah dan khususnya di kelas. Seorang guru harus

mengetahui apa tugas dan tanggung-jawab yang ada dipundaknya sebagai seorang

pendidik. Seorang guru juga dituntut untuk dapat memberikan motivasi belajar pada anak

didiknya dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal.

Dari uraian di atas, maka kerangka pikir pada penelitian ini digambarkan sebagai

berikut.

12

Interaksi Guru-Siswa(independen variable)

Motivasi Belajar(dependen variable)

Page 13: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

I. Metode Penelitian

1. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini direncanakan untuk dilakukan di MI PSM Dadapan Ngronggot

Nganjuk yang beralamat di Jl. Diponegoro No. 67 Ngronggot Nganjuk pada tahun

pelajaran 2015/2016. Waktu Penelitian direncanakan kurang lebih selama 4 bulan,

yang dimulai pada bulan Februari sampai Mei tahun 2016, dengan jadwal kegiatan

pelaksanaannya sebagai berikut:

1) bulan Februari tahun 2016 adalah tahap persiapan dengan kegiatannya adalah:

a) Mengurus surat-surat

b) Observasi tempat penelitian

c) Menyusun instrument yaitu test dan koisioner atau angket

2) bulan Maret dan April tahun 2016 adalah tahap uji coba instrument, tahap

pengumpulan dan analisa data dan kegiatannya adalah :

a) Uji coba instrument

b) Analisis instrument

c) pengumpulan data

d) Analisis data dengan kegiatanya adalah klasifikasi data, tabulasi dan editing

data, cheking keabsahan dan interprestasi data

3) Bulan Mei tahun 2016 adalah tahap penyusunan laporan adalah:

a) Laporan awal

b) Review laporan

c) Laporan akhir

d) Penggandaan

2. Bentuk dan strategi penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan

korealasional yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mencari bukti ada tidaknya

hubungan dan apabila ada berarti (signifikan) atau tidak hubungan itu.

Jenis hipotesa penelitian korelasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah

hipotesis asosiatif. Menurut Sugiono hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya

hubungan antara variabel dalam populasi melalui data yang ada hubungan antara

variabel dalam sampel.

Dalam proses penelitian koreasional ini meliputi :

a. Penelitian korelasi sederhana digunakan untuk membuktikan: Hubungan antara

variabel X dengan variabel Y.

13

Page 14: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

b. Penelitian korelasi sederhana dilanjutkan untuk melakukan prediksi atau

peramalan dengan menggunakan Regresi linier sederhana yang menunjukkan arah

dan untuk mengetahui kuatnya korelasi atau hubungan antara variabel X dalam

mempengaruhi variabel Y.

Menurut Sugiyono bahwa korelasi sederhana yang bersifat kausalitas (hubungan

sebab akibat), maka korelasi sederhana tersebut harus dilanjutkan dengan regresi

linier sederhana, di mana tujuannya adalah untuk melakukan prediksi atau peramalan

terhadap nilai dependent vaeiable (Y) berdasarkan atas nilai independent variable (X).

Sedangkan rancangan penelitian korelasional ini secara sederhana dapat digambar

dalam bentuk skema sebagai berikut:

X ------------- > Y

3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI PSM Dadapan Ngronggot

Nganjuk yang berjumlah 209 siswa.

b. Sampel dan Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified random

sampling yaitu dengan memilih beberapa kelas secara acak pada salah satu tingkat

yang merupakan bagian dari populasi. Berdasarkan teknik tersebut, sampel dalam

penelitian ini diperoleh sebanyak 120 siswa.

4. Variabel Penelitian

Penelitian ini meliputi 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat

yaitu:

a. Variabel bebas (variabel X) yaitu interaksi guru dan siswa yang dimaknai sebagai

hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan

pendidikan, dengan pengukuran menggunakan instrumen angket.

b. Variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa adalah usaha yang disadari oleh pihak

guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri peserta didik atau pelajar yang

menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar. Adapun yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah untuk mencari data tentang motivasi siswa melalui angket

tentang skala sikap yang dibuat dan dilakukan oleh peneliti berdasarkan konsep dari

skala Likert.

5. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kuantitatif ini, antara lain ialah :

14

Page 15: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

a. Responden adalah seseorang atau beberapa orang yang dapat menjawab pertanyaan

atau merespon terhadap pertanyaan maupun memberikan tanggapan terhadap apa

yang diminta peneliti baik secara lisan maupun tertulis terutama yang berbentuk

angket atau kuisioner. Dalam penelitian kuantitatif ini biasanya yang dimaksud

responden adalah para siswa MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk.

b. Arsip atau dokumen adalah catatan atau bahan tertulis yang bersifat formal seperti

buku induk para siswa dan buku leger nilai dari hasil prestasi belajar siswa diambil

sebagai data penelitian untuk pembanding dari hasil test yang dilakukan peneliti

untuk mengetahui valid tidaknya hasil test tersebut. Selain itu arsip atau dokumen

juga dapat berupa benda bersejarah atau benda yang berhubungan erat dengan

kegiatan atau peristiwa tertentu yang berupa rekaman baik berbentuk tulisan maupun

gambar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian.

c. Peristiwa atau aktivitas adalah setiap rangkaian kegiatan yang berkaitan erat dengan

sasaran penelitian, seperti proses kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan anak-anak

di lingkungan sekolah serta kegiatan belajar anak-anak di rumah. Peristiwa atau

aktivitas ini dapat dilakukan dengan melalui pengamatan atau observasi. Misalnya

sebelum melakukan test bidang studi tertentu, peneliti dapat melakukan pengamatan

atau observasi dengan cara minta waktu untuk mengajar bidang studi tertentu

tersebut sehingga selama melakukan kegiatan belajar mengajar sekaligus digunakan

untuk observasi atau melakukan pengamatan.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Angket

Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis, kemudian diisi oleh responden, setelah diisi, angket dikembalikan

kepada peneliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang interaksi

guru dan siswa serta tingkat motivasi belajar siswa.

b. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto, yaitu “metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan agenda, buku dan sebagainya.”.

Dalam metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang daftar guru dan

staf, daftar siswa, struktur organisasi sekolah, sarana dan prasarana dan lain

sebagainya.

15

Page 16: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

7. Pengujian instrumen penelitian Uji instrumen dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji validitas kuisioner atau Angket yaitu :

1. Uji validitas butir kuisioner atau angket adalah mengkorelasikan antara skor butir

dengan skor total, yang dimaksudkan adalah skor-skor butir test dan kuisioner

atau angket dikorelasikan dengan skor total, dengan menggunakan rumus

product moment oleh Karl Pearson sebagai berikut:

r xy=n∑ XY−¿¿

2. Uji validitas isi angket dari butir pernyataan yang sudah valid. Uji validitas isi

angket ini menurut Saifuddin Azwar, tidak melalui analaisis statistika, tetapi

dengan analisis rasional yaitu membandingkan antara kisi-kisi instrumen dengan

butir pernyataan yang valid dengan disesuaikan dengan blue-printnya.

b. Uji Reliabilitas, Uji reliabilitas kuisioner atau angket dengan menggunakan rumus

Alpha.

α=k

k−1 (1−∑ S i

2

∑ S t2 )

Keterangan:

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item

ΣSi2 = Mean kuadran kesalahan

St2 = varians total

8. Uji Persyarat analisis

Uji Persyarat analisis adalah proses uji yang dilakukan dengan penghitungan

statistik untuk membuktikan bahwa hasil penelitian ini telah memenuhi syarat-syarat

yang meliputi:

a. Uji Normalitas; dapat dilakukan salah satunya dengan metode Liliefors. Metode ini

digunakan apabila data penelitian tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong.21

Dengan rumus sebagai berikut:

L = Maks |F(zi) – S(zi)|

dengan

21 Budiono, Statistika untuk Penelitian (Surakarta: UNS Press, 2009), h. 170-171.

16

Page 17: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

L = Nilai Normalitas Liliefors

F(zi) = P(Z≤ zi ); Z ~ N(0,1);

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi

b. Uji Autokorelasi/Independensi; yaitu proses uji yang membuktikan bahwa data

variabel X adalah bebas atau independent. Uji Autokorelasi/Independensi dengan

menggunakan rumus uji Durbin-Watson, sebagai berikut:

d=Σ(e t−e t−1)

2

Σ et2

Keterangan:

d = nilai uji durbin-watson

et = residual tempo tertentu

et-1 = residual tempo tertentu dikurangi tempo sebelumnya

c. Uji Linieritas; yaitu proses uji yang membuktikan bahwa data Regresi Sederhana

variabel kreterium Y atas variabel prediktor X adalah linier. Budiono

mengemukakan bahwa uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu

variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Untuk

menentukan suatu hubungan linier atau tidak, maka harus ditentukan dahulu nilai

F observasi (Fobs) yaitu dengan rumus:

Fobs=RKGTCRKGM

Dimana:Fobs = nilai F observasi𝑅𝐾𝐺𝑇𝐶 = Rerata Kuadran Galat Tuna Cocok𝑅𝐾𝐺𝑀 = Rerata Kuadran Galat Murni

9. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Teknik Analisis Korelasi Sederhana

Teknik analisis sederhana adalah proses penghitungan statistik untuk mencari bukti

bahwa derajat koefisiensi korelasi itu signifikan terhadap arah dan kuatnya hubungan

antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Teknik analisis

korelasi sederhana di sini adalah proses perhitungan statistik untuk mencari bukti

17

Page 18: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

signifikasi atau keberartian arah dan kuatnya hubungan variabel independen (X) dengan

variabel dependen (Y).

Dalam proses penghitungan korelasi sederhana tersebut menggunakan rumus

korelasi Product Moment menurut Pearson sebagai berikut:

r xy=n∑ XY−¿¿

Selanjutnya dari hasil penghitungan koefisiensi korelasi sederhananya masih diuji

signifikansinya dengan uji-t. Sedangkan Rumus Uji-t sebagai berikut:

r11=r √( n−2 )

√(1−r 2)

b. Teknik Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variable dependen (y)

dapat diprediksi melalui variable independen (x).22 Jadi, hasil analisis regresi dapat

digunakan dalam rangka untuk melakukan peramalan (prediksi). Dengan rumus

berikut :

y = a + bx

a=(∑Y ) (∑ X2 )−(∑ X )(∑ XY )

n ∑ X2−¿¿

b=n (∑ XY )−(∑ X )(∑Y )

n ∑ X2−¿¿

Keterangan:

y : Variabel terikat

a : Konstanta

x : Variabel bebas

b : Kemiringan

22 Ali Anwar, Statistika untuk Penelitian Pendidikan (Kediri: IAIT Press, 2007), h. 141.

18

Page 19: ikhsanaira.files.wordpress.com …  · Web view... Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan ... Penelitian Terdahulu. ... yang positif dan signifikan antara motivasi

DAFTAR PUSTAKA

Achsin, Amir. Pengelolaan kelas Dan Interaksi Belajar Mengajar. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang Press. 1990.

Ahmadi, Abu dan Triprasetya, Joko. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.1997.

Ali, Muhammad. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 1992.

Anwar, Ali. Statistika untuk Penelitian Pendidikan. Kediri: IAIT Press. 2007.

Budiono. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. 2009.

Dimyati dan Mujiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta 2002.

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2000.

Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. 1992.

Hasan, Cholidjah. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-Ikhlas. 1994.

Rohani, Ahmad HM dan Ahmadi, Abu. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1993.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003.

Shalahudin, Mahfudh. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu. 1990.

19