[-SEPUTAR INDONESIApustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/12/se...an,tersangka penggelapan...

1
[-SEPUTAR INDONESIA o Senin 0 Selasa 0 Rabu Kamis o Jumat o Sabtu (i) 3 4 5 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 10 11 24 25 26 12 13 27 28 29 30 31 9 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSItP OOkt ONo'.' Des ,I • SUARA MAHASISWA Korupsi, Malapetaka Reformasi Penegak Hukum D~sebuahsenrinar politik yang diadakan sebuah institut pengkaji kebijakan publik di Ban- dung beberapa waktu lalu, saya berpikir bahwa negara ini semakin jauh dari apa yang disebut sebagai negara hukum. Indonesia semakin con- dong menjadi negara po- litik karena hampir se- mua aspek aktivitas ke- hidupan penyelenggaraan negara dipenuhi trik-trik, kompromi, dan konspirasi politik. Mulai dari pe· layanan publik,penegakanhukum, sampai pembuatan peraturan per- ,undang·undangan. Negeri ini se- akan tak lepas dariskandalhukum. KasuskeluarnyaGayusTambun· an, tersangka penggelapan pajak I dariRumahTahanan(Rutan)Mako Brimob, Kelapa Dua, adalah bukti bahwa kepolisian masih belum bersih dari mafia hukum. Setelah kasus penyuapan jaksa Urip oleh Artalyta,kinimasihadakasus jaksa Cyrus terkait penggelapan pajak. Ini bukti bahwa kejaksaan pun belum bersih dari mafia hukum. Kasus Gayus menyeret lembaga kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan profesionalitas pengacara. Kita pun masih menunggu hasil kinerja Satgas bentukan MK yang dipimpin Refly Harun terkait ada dugaan penyuapandiMK.Jikanan. ti dugaan penyuapan itu terbukti, lengkaplah penderitaan bangsa ini. Rakyat Indonesia yang jumlah- nya sekitar 235jutaini benar-benar tidak tahu lagi harus ke mana men- dapatkan kepastian hukum. Dari kasus-kasus mafia hukum yang sudah terkuak, hampir semua memiliki modus yang sama yaitu penyuapan. Kasus keluarnya Ga- yus pun diduga karena penyuapan yang nilainya ratusan juta rupiah kepada para petugas Rutan Mako Brimob. Ini membuktikan bahwa mental koruptif masih menjadi faktor utama kegagalan reformasi penegak hukum di Indonesia. jejaring mafia hukum yang suo dah mendarah daging eukup lama dalam darah birokrasi Indonesia memang tidak mudah untuk dibe- rantas. Hal ini dikarenakan masih kuatnya korps-korps/lembaga un- tuk saling melindungi. Sehingga, ketika sebuah kasus mafia hukum terkuak, yang terjerat hanya apa- rat-aparat kelas bawah. Jika jejaring mafia hu- kum tidak diberantas sampai ke akar-akarnya, mafia hukum akan men- jadi bom waktu bagi pe- negakanhukum Salah satu upaya un- tuk memberantas mafia hukum ialah dengan memberikan hukuman maksimal bagi tersangka korupsiataumafiahukum. Selama ini hukuman bagi mafia hukum belum memberi efek jera. Hal itu terbukti dengan tetap meningkatnyakasus penyeleweng- an hukum oleh aparat penegak hu- kum, pengaeara dan pelaku ke- ()•. jahatan. Adapun politic will yang ',"~ f kuat dari lembaga-lembaga pene- ~/ gak hukum untuk mereformasi diri \ masih belum terlihat. Hal itu tam- ~ pak, misalnya dari penyidikan atau penindakan korups terhadap ang- gota-anggotanya yang diduga ter- libat penyimpangan hukum. Korupsi adalah gejala atau praktik di mana para pejabat ne- gara menyalahgunakan jabatan mereka melalui suap, manipulasi, pemalsuan,serta berbagaiketidak- beresanlainnya,demikeuntungan pribadi (BNMarbun, 2005). Untuk itu, reformasi seharusnya dilaku- kan tidak hanya menyangkut ma- salah gaji atau renumerasi, tetapi juga mental aparat dan struktur birokrasi. Birokrasi yang terlalu berbelit· belit seringkali menjadi peluang terjadi transaksi-transaksi korup- tif di dalam lingkungan lembaga penegak hukum. Untuk itu, lem- baga peradilan atau penegak hu- kum perlu mereformasi sistem pe- layanan publik dan standar opera- sinya terlebih dahulu.Misalnya, ke- terbukaan sistem informasi layan- an publik yang di dalamnya ter- masuk eara pengaduan, penangan- an, biaya, dan waktu. Lembaga Peradilan yang bersih .dan independen niscaya akan sulit dieapai jika kontrolmasyarakat lemah. Karena itu, upaya birokrasi penegak hukum dalam melakukan reformasi juga harus melibatkan masyarakat. Masyarakat harus terus mendapatkan pengetahuan ten tang UUTindak Pidana Korupsi agarmasyarakatmemahamiisidan dapat mengontrol pelaksanaan- nya.(*)

Transcript of [-SEPUTAR INDONESIApustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/12/se...an,tersangka penggelapan...

Page 1: [-SEPUTAR INDONESIApustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/12/se...an,tersangka penggelapan pajak I dariRumahTahanan(Rutan)Mako Brimob, Kelapa Dua,adalah bukti bahwa kepolisian

[-SEPUTAR INDONESIAo Senin 0 Selasa 0 Rabu • Kamis o Jumat o Sabtu(i) 3 4 5 6 7 8

17 18 19 20 21 22 2310 11

24 25 2612 1327 28 29 30 31

9

OJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul OAgs OSItP OOkt ONo'.' • Des

,I • SUARA MAHASISWA

Korupsi, MalapetakaReformasi Penegak HukumD~sebuahsenrinarpolitik yang diadakansebuah institut pengkajikebijakan publik di Ban-dung beberapa waktulalu, saya berpikir bahwanegara ini semakin jauhdari apa yang disebutsebagai negara hukum.Indonesia semakin con-dong menjadi negara po-litik karena hampir se-mua aspek aktivitas ke-hidupan penyelenggaraan negaradipenuhi trik-trik, kompromi, dankonspirasi politik. Mulai dari pe·layanan publik,penegakanhukum,sampai pembuatan peraturan per-,undang·undangan. Negeri ini se-akan tak lepas dariskandalhukum.

KasuskeluarnyaGayusTambun·an, tersangka penggelapan pajak

I dariRumahTahanan(Rutan)MakoBrimob, Kelapa Dua, adalah buktibahwa kepolisian masih belumbersih dari mafia hukum. Setelahkasus penyuapan jaksa Urip olehArtalyta,kinimasihadakasus jaksaCyrus terkait penggelapan pajak.Ini bukti bahwa kejaksaan punbelum bersih dari mafia hukum.Kasus Gayus menyeret lembagakepolisian, kejaksaan, pengadilan,dan profesionalitas pengacara.

Kita pun masih menunggu hasilkinerja Satgas bentukan MK yangdipimpin Refly Harun terkait adadugaan penyuapandiMK.Jikanan.ti dugaan penyuapan itu terbukti,lengkaplah penderitaan bangsaini. Rakyat Indonesia yang jumlah-nya sekitar 235 jutaini benar-benartidak tahu lagi harus ke mana men-dapatkan kepastian hukum.

Dari kasus-kasus mafia hukumyang sudah terkuak, hampir semuamemiliki modus yang sama yaitupenyuapan. Kasus keluarnya Ga-yus pun diduga karena penyuapanyang nilainya ratusan juta rupiahkepada para petugas Rutan MakoBrimob. Ini membuktikan bahwamental koruptif masih menjadifaktor utama kegagalan reformasipenegak hukum di Indonesia.

jejaring mafia hukum yang suodah mendarah daging eukup lamadalam darah birokrasi Indonesiamemang tidak mudah untuk dibe-rantas. Hal ini dikarenakan masihkuatnya korps-korps/lembaga un-tuk saling melindungi. Sehingga,ketika sebuah kasus mafia hukumterkuak, yang terjerat hanya apa-

rat-aparat kelas bawah.Jika jejaring mafia hu-kum tidak diberantassampai ke akar-akarnya,mafia hukum akan men-jadi bom waktu bagi pe-negakanhukum

Salah sa tu upaya un-tuk memberantas mafiahukum ialah denganmemberikan hukumanmaksimal bagi tersangkakorupsiataumafiahukum.

Selama ini hukuman bagi mafiahukum belum memberi efek jera.Hal itu terbukti dengan tetapmeningkatnyakasus penyeleweng-an hukum oleh aparat penegak hu-kum, pengaeara dan pelaku ke- ()•.jahatan. Adapun politic will yang ',"~ fkuat dari lembaga-lembaga pene- ~/gak hukum untuk mereformasi diri \masih belum terlihat. Hal itu tam- ~pak, misalnya dari penyidikan ataupenindakan korups terhadap ang-gota-anggotanya yang diduga ter-libat penyimpangan hukum.

Korupsi adalah gejala ataupraktik di mana para pejabat ne-gara menyalahgunakan jabatanmereka melalui suap, manipulasi,pemalsuan,serta berbagaiketidak-beresanlainnya,demikeuntunganpribadi (BNMarbun, 2005). Untukitu, reformasi seharusnya dilaku-kan tidak hanya menyangkut ma-salah gaji atau renumerasi, tetapijuga mental aparat dan strukturbirokrasi.

Birokrasi yang terlalu berbelit·belit seringkali menjadi peluangterjadi transaksi-transaksi korup-tif di dalam lingkungan lembagapenegak hukum. Untuk itu, lem-baga peradilan atau penegak hu-kum perlu mereformasi sistem pe-layanan publik dan standar opera-sinya terlebih dahulu.Misalnya, ke-terbukaan sistem informasi layan-an publik yang di dalamnya ter-masuk eara pengaduan, penangan-an, biaya, dan waktu.

Lembaga Peradilan yang bersih.dan independen niscaya akan sulitdieapai jika kontrolmasyarakatlemah. Karena itu, upaya birokrasipenegak hukum dalam melakukanreformasi juga harus melibatkanmasyarakat. Masyarakat harusterus mendapatkan pengetahuanten tang UUTindak Pidana Korupsiagarmasyarakatmemahamiisidandapat mengontrol pelaksanaan-nya.(*)