repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN...

177
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 14 Pagi Jakarta Barat ) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas tarbiyah dan Keguruan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : MARRISA PUSPA TRININGRUM (109018300099) JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M/ 1435H

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM

(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 14 Pagi Jakarta Barat )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas tarbiyah dan Keguruan

Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

MARRISA PUSPA TRININGRUM

(109018300099)

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/ 1435H

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEI\{BELAJARAN KOOPERATIF' TEKNIK

TWO STAY TWO STRAYTERHADAP I{ASIL BELAJAR SISWA I'ADA MATERI' SUMBER DAYA ALAM

(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 14 Pagi Jakarta Barat )

SKRIPSI

Oleh:

MARRISA PUSPA TRI NINGRUM

(10901 8300099)

Di bau,ah Bimbingan

Pernbimbing

Pembirnbing I Pernbirnbing II

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASA}I IBTIDATYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDA.YATULLAH

JAKARTA

}AMM/1435H

s050420$9{fl t 013 106232fi$912 r 0{}3'

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: '6Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Sista Pada Materi Sumber Daya

Alam Di SDN 14 Pagi CengkarengBarat" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalan

Ujian Munaqasah, 12 desember 2014 dihadapan dewan penguji, karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang pendidikan PGMI

J akarta, 1 2 Desember 2014

Panitia Uj ian Munaqasah

Tanggal

tbf, $

L{tts

TandaTangan

KetuaPanitia (Ketua Jurusan PGMI)

Dr. X'auzan, M.A19761107 200701 1 003

Penguji I

Fathiah.Alatas. M.Si

19$A2ts 200912 2 008

Penguji II

MeirvFadilah Noor, M. Si

NrP. 19800516200710 2 001

,%:,

Mengetahui,

Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

nru.Nunl"#d,., Ph.D

NrP. 19s91020 198603 2 001

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

Nim

Jurusan

Alamat

: MARRISA PUSPA TRININGRUM

:109018300099

: PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

: Jl. Jaya 25 Rt. 001 Rw. 010 Gg. Kenanga 6 No. 246 Kel. cengkareng Barat

Kec. Cengkareng Jakarla Barat

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul " Pengaruh Penerapan

Model pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Trvo Stray Terhadap Hasil Belajar

Pada Materi Sumber Daya Alam di SDN 14 Pagi Cengkareng Barat " adalah hasil karya

saya sendiri di bawah bimbingan:

Pembimbing I : Iwan Permana Sur.varna, M.Pd

NIP : 19780504 200901 1003

Pembimbing II: Asep Ediana Latip, M.Pd

NIP : 19810623 200912 I 003

Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia menerima

segala konsekuensi apabila skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, Januari 2015

Yang menyatakan

(MARRISA PUSPA TRININGRUM)

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

i

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode two stay two

stray terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini dilakukan di SDN 14 Pagi Cengkareng

Barat Jakarta Barat pada bulan September 2014. Metode penelitian yang digunakan

adalah quasi experiment dengan teknik pengambilan sampel purpossive sampling.

Instrument yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda sebanyak

20 butir. Data hasil instrumen dianalisis dengan uji statistik berupa uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode TSTS berpengaruh terhadap hasil

belajar IPA. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji-t. Berdasarkan hipotesis tersebut, diperoleh nilai thitung 0,08, dan

nilai ttabel pada taraf signifikasi 5% adalah 1,99. Dengan demikian terlihat bahwa thitung

> ttabel, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak. Selain dengan uji-t pengaruh mEetode

TSTS juga dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest yaitu 53,92 yang meningkat pada

nilai rata-rata posttest yaitu 72,55.

Kata kunci : hasil belajar, pembelajaran kooperatif, two stay two stray.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

ii

ABSTRACT

MARRISA PUSPA TRININGRUM (109018300099). Effect of Application of

Cooperative Learning Mode Two Stay Two Stray Technique on Student Results in

Matter of Natural Resources. Thesis Teacher Science Syarif Hidayatullah State

Islamic University Jakarta, 2014.

This study aims to determine the effect of the application of the method two stay two

stray toward science learning outcomes. This research was conducted at SDN 14

Morning West Cengkareng, West Jakarta in April – May 2014 The method used was

a quasi experiment with sampling purposive sampling technique. Instrument is an

instrument that is used in the form of multiple choice test as much as 20 points. Data

results were analyzed by statistical test instruments such as t-test.

The results showed that the method TSTS effect on science learning outcomes. This

conclusion is based on the results of hypothesis testing using t-test. Based on this

hypothesis, obtained tcount 0,08 and the value ttable at 5% significance level is 1,99.

Thus it appers that tcount< ttable (0,08<1,99), so that the null hypothesis (H0) is

rejected. In addition to the t-test method TSTS influence can also be seen from the

value of the average pretest is 53,92 which increased the average value of the

posttest is 72,55.

Keyword : Learning outcomes, Cooperative learning, two stay two stray

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, iman, dan

nikmat Islam kepada hamba-Nya. Shalawat dan slam semoga tetap tercurahkan kehadirat

Nabi akhirul Zaman yang telah membawa umat dari zaman kegelapan hingga zaman terang

benderang, yakni Nabi besar Muhammad SAW.

Judul skripsi yang dipilih oleh peneliti didsarkan karena ingin mengetahui pengaruh

metode pembelajaran Two Stay Two Stray pada hasil belajar IPA. Dengan tekad dan usaha

yang semaksimal mungkin, terlaksanalah penelitian ini walaupun dengan segala keterbatasan

dan kekurangannya.

Apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya, penulis sampaikan kepada semua

pihak yang telah berpartisipasi atau ikut membantu dalam penelitian ini. Semoga menjadi

amal baik dan dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang lebih baik. Secara khusus

apresiasi dan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah serta nikmat yang tak

terhitung.

2. Kedua orang tua tersayang, yang selalu mencurahkan semangat, do’a, motivasi dan

dukungan baik secara moril maupun materil. Serta kakak-kakak dan adik atas

semangat yang diberikan.

3. Prof. Dr. H. Rifat Syauqi Namawi, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. DR. Fauzan, MA, Ketua Program Pendi dikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Iwan Permana Suwarna M.Pd selaku pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini,

yang telah mencurahkan pikiran dan meluangkan waktunya bagi penulis selama

penyusunan skripsi ini.

6. Asep M.pd selaku pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini, yang telah

mencurahkan pikiran dan meluangkan waktunya bagi penulis selama penyusunan

skripsi ini.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

7. Selaku Kepala Sekolah SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

8. Selaku wali kelas di kelas IV SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat atas kerja

sama dan ilmu yang diberikan kepada penulis.

9. Seluruh dosen Prodi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang telah

diberikan kepada penulis.

10. Rekan-rekan seperjuangan Prodi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

angkatan 2009 (PGMI-C)atas segala motivasi, inspirasi dan semangat yang diberikan

selama menuntut ilmu di kampus tercinta, khususnya sahabat-sahabat Fatimah TW,

Pandu, Sintara, dan Siti Ryana.

11. Seluruh dewan guru dan karyawan SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat atas

kerjasama dan bantuan yang diberikan dalam hal pelaksanaan penelitian serta seluruh

siswa/i kelas IV A dan B tahun ajaran 2013/2014 yang telah berpartisipasi dalam

penelitian.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif

bagi dunia pendidikan terutama bagi pembaca, sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman mengenai penggunaan metode pembelajaran kooperatif

teknik two stay two stray. Akhir kata penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang konstruktif untuk perbaikan skripsi ini.

Jakarta, 24 September 2014

Penulis

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah .............................................................. .. 1

b. Identifikasi Masalah .................................................................... .. 4

c. PembatasanMasalah ...................................................................... 4

d. Perumusan Masalah ..................................................................... ... 5

e. Tujuan Penelitian ......................................................................... ... 5

f. Manfaat Penelitian ....................................................................... ... 5

II. KAJIAN TEORITIS, ALUR KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskipsi Teoritik ........................................................................... .... 7

1. Hakekat Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar ....................................................................... .... 7

b. Hasil Belajar ................................................................................ ... 13

c. Faktor-faktor yang MempengaruhiMinatBelajar ......................... 14

d. Hakikat IPA .................................................................................... 15

2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif .... ...................................... ..... 17

b. Karakteristik PembelajaranKooperatif ........................................ ..... 20

c. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif ................................. 21

d. KelebihandanKekuranganPembelajaran Kooperatif ..................... 22

e. Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) ........ 23

f. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik TSTS ...............26

g. Alasan Menggunakan Teknik Two Stay Two Stray .......................... 27

h. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 27

i. Kajian Materi ..................................................................................... 29

j. Kerangka Berpikir ............................................................................. 36

III. METODOLOGI PENELITIAN

a. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... ..... 39

b. Metode danDesain Penelitian ...................................................... ..... 39

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

vi

c. Populasi dan Sampel ................................................................... ..... 40

d. Variabel Penelitian ........................................................................... 40

e. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... ...... 41

f. Instrument Penelitian ........................................................................ 41

g. Analisis Hasil Uji Validitas .............................................................. 44

1. Uji Validitas ................................................................................ 44

2. Uji Reliabilitas ............................................................................. 45

3. Daya pembeda ............................................................................. 45

4. Pengujian Taraf Sukar ................................................................. 46

h. Teknik Analisis Data ......................................................................... 47

1. Uji Normalitas ............................................................................. 47

2. Uji Homogenitas ......................................................................... 48

3. Uji Hipotesis ............................................................................... 49

IV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data ................................................................................... 50

1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen ........................ 51

b. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol ............................... 53

2. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen ........................ 54

b. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol ............................... 56

c. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data

1. Hasil Uji Normalitas ............................................................. 58

2. Hasil Uji Homogenitas .......................................................... 59

3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 61

C. Temuan Penelitian ............................................................................... 63

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 64

V. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 65

B. Saran..................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 67

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ..................................................................................... 69

Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol ............................................................................................ 83

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen ........................................................................................... 95

Lampiran 4 Soal Instrumen .................................................................................................. 103

Lampiran 5 LKS 1 ............................................................................................................... 107

Lampiran 6 LKS 2 ............................................................................................................... 109

Lampiran 7 LKS 3 ............................................................................................................... 111

Lampiran 8 Hasil Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ..................................................... 113

Lampiran 9 Hasil Normalitas Pretest Kelas Kontrol ............................................................ 117

Lampiran 10 Hasil Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................................................. 122

Lampiran 11 Hasil Normalitas Posttest Kelas Kontrol ........................................................ 126

Lampiran 12 Uji Homogenitas Pretest ............................................................................... 130

Lampiran 13 Uji Homogenitas Posttet ................................................................................ 133

Lampiran 14 Uji Hipotesis Pretest ....................................................................................... 136

Lampiran 15 Uji Hipotesis Posttest ..................................................................................... 138

Lampiran 16 Uji Validitas ................................................................................................... 140

Lampiran 17 Uji Reliabilitas ................................................................................................ 142

Lampiran 18 Daya Pembeda ................................................................................................ 144

Lampiran 19 Indek Kesukaran ............................................................................................. 145

Lampiran 20 Observasi 1 ..................................................................................................... 147

Lampiran 21 Observasi 2 ..................................................................................................... 150

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 22

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ......................................................................................... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instument ............................................................................................. 41

Tabel 3.3 Klasifikasi Lembar Observasi ............................................................................ 43

Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas ....................................................................................... 45

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................................. 45

Tabel 3.6 Klasifikasi Taraf Kesukaran .............................................................................. 47

Tabel 4.1 Deskriptif Hasil Belajar Pretest Kelas Ekperimen ............................................ 50

Tabel 4.2 Deskriptif Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol ................................................. 52

Tabel 4.3 Deskriptif Hasil Belajar Posttest Kelas Ekperimen ........................................... 53

Tabel 4.4 Deskriptif Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol ................................................ 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas........................................................................................... 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas....................................................................................... 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Pretest Uji-t......................................................................................... 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Posttest Uji-t ....................................................................................... 58

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai satu lembaga pendidikan formal, sekolah sebagai pusat

pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang diserahi kewajiban

pemberian pendidikan dan bertanggung jawab untuk mendidik dan

menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan

memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Sekolah tidak bisa

melepaskan diri dari kehidupan masyarakat dan mempunyai tanggung jawab

untuk membantu para siswa baik sebagai pribadi maupun sebagai calon

masyarakat. Pembelajaran yang dilakukan guru terhadap siswa dalam bentuk

apapun merupakan aktifitas yang akan membantu dalam menyelenggarakan

pendidikan sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.1

Berdasarkan pernyataan tersebut maka tujuan pendidikan adalah sebagai

penuntun, pembimbing, dan petunjuk arah bagi para siswa agar mereka dapat

tumbuh dewasa sesuai dengan potensi dan konsep diri yang sebenarnya,

sehingga mereka dapat tumbuh, bersaing, dan mempertahanan kehidupannya

di masa depan yang penuh dengan tantangan dan perubahan.2Agar tujuan

pendidikan dapat tercapai, seorang guru harus dapat menggunakan model

pengajaran yang sesuai dan dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif

dan menyenangkan, serta bermakna bagi siswa dan guru. Oleh karena itu,

perlu adanya variasi pengajaran yang dapat merangsang dan melibatkan siswa

aktif, baik secara fisik, intelektual, maupun emosionalnya.3 Pemilihan model

pengajaran IPA hendaknya dapat melibatkan siswa aktif dalam proses belajar

mengajar sehingga dapat meningkatkan daya kreatifitas berpikir kritis, serta

siswa dapat memperkuat motifasi untuk belajar.Kebanyakkan dalam proses

belajar mengajar siswa masih sering berpusat pada guru (teacher center).

1M. Alisuf sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: UIN Press), 2005 hal.262Prof. dr. Dedy Mulyasana: Pendidikan Bermutu dan BerdayaSaing (Bandung: Rosda Karya,2011), hal.23Prof. Dr.oemar Hamalik: Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 98

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

2

Pembelajaran seperti ini berarti guru hanya mengajar dan memberikan siswa

dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan yang menyebabkan

kecenderungan belajar siswa kurang bermakna karena siswa sudah

mengetahui pembelajaran yang diberikan akan sama dengan pembelajaran

pada pertemuan-pertemuan sebelumnya sehingga siswa menjadi merasa jenuh

dan bosan dengan kegiatan belajar mengajar tersebut.

Untuk itulah seorang guru harus mengenal, mempelajari, dan menguasai

banyak teknik pengajaran, agar dapat menggunakan dengan variasinya

sehingga guru mampu menimbulkan proses belajar mengajar yang bermakna

dan meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran.

Oemar Hamalik menyatakan guru profesional haruslah memiliki

persyaratan yakni: memiliki bakat sebagai guru, memiliki keahlian sebagai

guru, memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang

sehat, berbadan sehat, memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas,

berjiwa pancasila, dan warga negara yang baik.4 Berbagai model dapat

diterapkan dalam dunia pendidikan, misalnya metode yang digunakan untuk

memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk

memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu

pertanyaan akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar

siswa mampu berfikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam

menghadapi segala persoalan.

Pemilihan strategi, model, teknik, dan metode pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kurikulum serta potensi siswa

merupakan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ketepatan pemilihan

sebuah model akan berpengaruh terhadap hasil belajar dan keberhasilan siswa

tersebut dalam mengikuti pembelajaran.

Hal serupa berlaku pada mata pelajaran IPA yang tidak hanya berpusat

pada satu metode saja (ceramah) karena akan mengakibatkan siswa tidak

berani untuk mengemukakan pendapat atau ide yang diketahuinya sehingga

4Prof. Dr.Oemar Hamalik: Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal.117

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

3

siswa cenderung lebih banyak diam dalam proses belajar mengajar (pasif) dan

siswa menjadi kurang percaya diri. 5

Pembelajaran IPA semacam ini dapat diperbaiki dengan metode yang

lebih baik dan menarik yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa

serta minat dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat

diterapkan dan dapat memberikan peningkatkan terhadap hasil belajar siswa

adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif (cooperative learning).

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran secara kelompok

ataupun secara diskusi, dalam pembelajaran ini semua siswa dituntut untuk

terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing

sehingga siswa diajarkan untuk belajar bekerja sama dan menghargai

pendapat yang dikemukakan oleh temannya.

Teknik two stay two stray ini dikembangkan oleh sebuah kelompok di

kelas untuk membagikan hasil dan informasi dalam kelompok lain, sehingga

terciptalah pembelajaran yang hidup di dalam kelas. Dengan model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray belajar dapat saling

menguntungkan antara siswa yang kurang berprestasi dengan siswa yang

berprestasi tinggi, yang bekerja bersama-sama dalam satu tugas akademik,

siswa yang kemampuannya lebih tinggi akan menjadi tutor bagi siswa yang

berkemampuannya rendah.6

Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas maka penulis menyusun

skripsi yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

TwoStay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber

Daya Alam di SDN 14 PAGI Cengkareng Barat”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang

dapat diidentifikasi adalah :

5Dr. Ari Widodo, dkk: Pendidikan IPA di SD (Bandung: UPI PRESS, 2007), hal.1026Dra. Masitoh & Laksmi Dewi.: Strategi Pembelajaran (Jakarta: Ikhlas Beramal,2009), hal 244

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

4

1. Siswa merasa jenuh dan bosan dalam kegiatan pembelajaran karena proses

pembelajaran kecenderungan berpusat pada guru saja.

2. Siswa menjadi kurang aktif ketika proses pembelajaran hanya dengan

menggunakan satu metode saja (ceramah).

3. Siswa tidak berani untuk mengemukakan pendapat atau ide selama proses

belajar mengajar berlangsung (pasif).

4. Kurangnya rasa kerja sama dan percaya diri siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka diketahui permasalah yang

muncul secara luas, untuk itu permasalahan peneliti batasi pada:

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SD

2. Hasil belajar yang diukur adalah aspek kognitif (meliputi C1, C2, dan C3

3. Model pembelajaran kooperatif teknik TSTS merupakan salah satu teknik

dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerja sama dalam kelompok

dengan empat anggota untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

(dua siswa sebagai tamu dan dua siswa lagi penerima tamu)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini

adalah: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay

two stray berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi Sumber daya

alam di kelas IV SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui penerapan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik two

stay two stray terhadap hasil belajar siswa pada materi Sumber daya alam di

kelas IV SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakarta Barat.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

5

F. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan wawasan teoritis tentang penerapan model kooperatif teknik

two stay two stray dalam kegiatan pembelajaran IPA terutama pada materi

Sumber daya alam.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi Siswa, lebih mudah memahami materi pelajaran melalui pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray khususnya pada materi Sumber Daya

Alam.

b. Bagi Guru, penerapan teknik two stay two stray dijadikan sebagai alternatif

proses pembelajaran IPA khususnya pada materi Sumber Daya Alam.

c. Bagi Sekolah, sebagai referensi ilmiah dalam penerapan metode

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dalam rangka

meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Bagi peneliti lanjutan, hasil penelitian ini dapat dijadikan lanjutan bahan

pengembangan penelitian dengan teknik two stay two stray yang lebih variatif

pada mata pelajaran IPA untuk peningkatan hasil belajar siswa.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. HakikatHasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara etimologis belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini

memiliki pengertian bahwa belajar adalah usaha untuk mencapai kepandaian

atau ilmu.1

Belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia

sehari-hari. Karena telah sangat dikenal, seakan-akan orang yang telah

mengetahui dengan sendirinya apakah yang dimaksud dengan belajar.

Kemungkinan besar jawaban atas pertanyaan tersebut akan mendapatkan

jawaban yang bermacam-macam, demikian pula dikalangan para ahli.

Belajar bukan menghapaldan bukan pula mengingat, belajar adalah salah

satu proses yang ditandai adanya perubahan diri seseorang, perubahan hasil

proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah al

2.5kecakapannya, dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya,

dan lain-lain aspek yang ada pada individu.2

Dibawah ini dikemukakan pendapat tentang teori belajar diantaranya:

1) Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior

as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktifitas yang

ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman.

2) Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by

which behavior (in the broader sense) is originated or changed

through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah

1Drs. H. Baharuddin, M. Pd. I dan Esa Nur Wahyuni, M. Pd: Teori Belajar & Pembelajaran(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2010) , hal 132 Anita.W. Sri. Rositah, dkk.: Strategi Pembelajaran di SD. (Jakarta: UT, 2007), hal 2.5

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

7

laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau

latihan.3

3) Sedangkan menurut Hilgard dan Bower, belajar (to learn) memiliki

pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan

melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan

mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian belajar

memiliki arti dasar adanya aktifitas atau kegiatan dan penguasaan.

Pengertian belajar juga dijelaskan oleh James LM, Belajar adalah upaya

yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan

memperoleh sendiri. Sementara itu Garry dan Kingsley berpendapat bahwa

belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinil melalui pengalaman

dan latihan-latihan. Konsep perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai

suatu fungsi praktis atau pengalaman.4

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses atau kegiatan yang dilakukan sehingga membuat suatu perubahan

perilaku yang berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Dari pemahaman tentang pengertian belajar tadi, terdapat tiga atribut

pokok (ciri utama) belajar, yaitu proses, perubahan perilaku, dan pengalaman5.

a) Proses

Belajar adalah proses mental dan emosional atau bisa disebut juga sebagai

proses berfikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila fifikran dan

perasaan aktif.

b) Perubahan Perilaku

Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang

belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa

pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap).

c) Pengalaman

3Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag: Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), edisi 2,hal.134Dra. Masitoh, M.Pd dan Laksmi dewi, M.Pd: Strategi Pembelajaran (Jakarta: Ikhlas Beramal,2009), hal.35 Anita.W. Sri. Rositah, dkk, Op.Cit hal 2.5

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

8

Belajar adalah mengalami artinya belajar terjadi di dalam interaksi antara

individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Lingkungan fisik, contohnya: buku, media, perpustakaan, alam sekitar.

Lingkungan sosial contohnya: guru, siswa pustakawan, kepala sekolah.

Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang dapat

menstimulasi dan menantang siswa untuk belajar. Guru yang mengajar tanpa

menggunakan media biasanya akan kurang merangsang siswa untuk belajar

lebih giat dan hal ini biasanya terdapat ppada siswa MI.6

Jadi, belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh pengetahuan

yang ditandai dengan adanya perubahan kemampuan menjadi lebih baik.

Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

(UNESCO)terdapat 4 pilar hakikat universal dari belajar atau bisa disebut

empat pilar belajar, yaitu:7

1) Learning to know

Belajar untuk mengetahui (learning to know), berkaitan dengan

perolehan, penguasaan dan pemanfaatan pengetahuan. Belajar untuk

mengetahui menurut UNESCO dipahami sebagai cara dan tujuan dari

eksistensi manusia. Belajar untuk mengetahui berimplikasi terhadap

diakomodasinya konsep belajar tentang bagaimana belajar (learning how to

learn) dengan mengembangkan seluruh potensi konsentrasi pembelajar,

keterampilan meningkat dan kecapakan untuk berpikir.

2) Learning to do

Belajar untuk bekerja (learning to do), adalah belajar atau berlatih

menguasain ketrampilan dan kompetensi kerja. Jadi menurut konsep

UNESCO belajar jenis ini berkaitan dengan pendidikan vokasional.

3) Learning to live togetherBelajar hidup bersama (leraning to live together), mengisyaratkan

keniscayaan interaksi berbagai kelompok dan golongan dalam kehidupanglobal yang dirasakan semakin menyempit akibat kemajuan teknologikomunikasi dan informasi.

66 Nana sudjana: Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Rosda, 2004}, hal 907Anitah. W. Sri. Rositah, dkk.:Strategi Pembelajaran di SD. (Jakarta: UT, 2007), hal 2.7

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

9

4) Learning to be

Belajar utuk menjadi manusia yang utuh untuk mengahruskan tujuan

belajar dirancang dan diimplementasikan sedemikian rupa, sehingga

pembelajaran menjadi manusia yang utuh, paripurna. Manusia

berkembang secara optimal dan seimbang, baik aspek ketakwaan terhadap

Tuhan, intelektual, emosi, sosial, fisik, maupun moral.

Dari semua pernyataan di atas mengandung pengertian bahwa dengan

belajar seseorang akan melakukan perubahan-perubahan dalam tingkah

laku dan perbuatan sebagai hasil pengalaman yang diperoleh. Belajar

merupakan suatu proses perkembangan hidup manusia baik yang

menyangkut dirinya sendiri maupun kehidupan itu sendiri. Belajar

memerlukan latihan yang diharapkan ada kehidupan yang lebih baik bagi

orang yang mengalami proses belajar.

Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat

digolongkan ke dalam hasil belajar, namun karena ada yang diakibatkan

karena faktor kematangan, maupun faktor ketidak sadaran. Perubahan

perilaku sebagai hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari

pengalaman (interaksi dengan lingkungan), tempat proses mental dan

emosional terjadi.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dapat dikelompokkan ke

dalam tiga ranah (kawasan), yaitu: pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotorik), dan sikap (afektif). Ketiga ranah tersebut di dalam

kurikulum 2004 terkandung dalam rumusan kompetensi.

Esensi yang dianggap oleh masing-masing ahli mungkin dapat sama,

tetapi dalam memberikan formulasi batasannya sukar untuk mencapai

kesamaan yang mutlak. Cukup banyak definisi mengenai belajar yang

telah dikemukakan oleh para ahli. Seperti yang dikemukakan oleh Skinner

yang menyatakan bahwa “Countless definition of learning has been give.

Hal tersebut dikemukakan karena memang definisi mengenai belajar itu

cukup banyak.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

10

Untuk memberikan gambaran mengenai hal tersebut dapat

dikemukakan beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli

sebagai berikut:

a) Skinner, memberikan definisi belajar “Learning is a process of

progressive behavior adaptation”. Dari definisi tersebut dapat

dikemukakan bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi

perilaku yang bersifat progresif.

b) McGeoch, memberikan definisi belajar”Learning is a change in

performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar

membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai

akibat dari latihan (practice). Pengertian latihan atau practice

mengandung arti bahwa adanya usaha dari individu yang belajar.

c) Morgan, dkk, memberikan definisi mengenai belajar ”Learning can be

defined as any relatively permanent change in behavior which occurs

as a result of practice orexperience”. Hal yang muncul dalam definisi

ini ialah bahwa perubahan perilaku atau performance itu relatif

permanen. Di samping itu juga dikemukakan bahwa perubahan perilaku

itu sebagai akibat belajar karena latihan (practice) atau karena

pengalaman (experience).8

Disamping definisi-definisi tersebut di atas masih banyak definisi

mengenai belajar yang dapat diajukan, namun kiranya hal tersebut kurang

perlu. Untuk memberikan jawaban mengenai hal tersebut, kiranya perlu

diangkat apa yang dikemukakan oleh Hilgard sebagai berikut:

A precise definition of learning is not necessary, so long as we agree thatthe inference to learning is make from changes in performance that are theresult of training or experience, asa distinguished from changes such asagrowth or fatigue and from changes attributable to temporary state of thelearner.9

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

8Prof. Dr. Bimo Walgito: Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: ANDI, 2010), hal.1849Ibid, hal.185

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

11

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku pengertian belajar dapat

didefinisikan sebagai berikut: 10

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya11.

Belajar akan terjadi apabila terjadi proses interaksi dengan lingkungan.

Lingkungan yang dimaksud adalah nara sumber, teman, guru, situasi, dan

kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain yang dapat

dijadikan sebagai sumber belajar siswa. Dalam hal inilah peran guru sebagai

fasilitator dan pembimbing harus berfungsi secara optimal.

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni sejenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.12

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan

memengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conversing

terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik ( faktor eksternal)

umpamnya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang

sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang

beerintelegensi tinggi (faktor internal), mungkin akan memilih pendekatan

belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Jadi, karena

pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul siswa-siswa yang high-

10 Ibid, hal. 18611Drs. Slameto: Belajar&Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka cipta, 2010), hal212Muhibbin Syah: Psikologi Pembelajarandengan Pendekatan Baru (Bandung: Rosda karya,2009), hal. 129

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

12

achievers (berprestasi tinggi) dan underachievers (berprestasi rendah) atau

gagal sama sekali.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kegiatan memahami, menghayati dan

menganalisis bahan-bahan pelajaran. Dalam hasil belajar terdapat faktor-

faktor yang memepengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.

Hasil belajar merupakan tingkah laku siswa yang diperoleh setelah

melalui proses belajar. Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami

proses belajar dimana tingkah laku itu dalam bentuk perbuatan yang dapat di

amati dan diukur. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua

faktor dari luar dan lingkungan.13

Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dialami siswa setelah

proses belajar mengajar dapat dilakukan evaluasi pada setiap materi yang

diberikan. Adanya perubahan-perubahan inti tampak pada hasil belajar yang

diperoleh siswa.

Proses mengajar siswa tidak hanya merupakan penguasaan

pengetahuan semata atau berbagai hal yang pernah diajarkan atau dilatih,

tetapi juga meliputi perubahan tingkah laku, seperti yang dinyatakan Gagne,

bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan individu yang belajar, perubahan

itu tidak hanya mengenai perubahan pengetahuan, juga membentuk

kecakapan kebiasaan pribadi individu yang belajar.

Dalam sistem pengajaran rumusan tujuan pendidikan baik tujuan

kurikuler maupun institusional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar menjadi tiga ranah, yaitu:

1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sistematis, dan evaluasi.

2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap, dan nilai

13 Drs. Slameto, OP.Cit, hal.8

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

13

3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan

dan kemampuan tindakan.

Pendapat di atas sama dengan pendapat Benyamin Bloom, dkk yang

menyatakan bahwa ada tiga dimensi haisl belajar yaitu dimensi kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Dimensi kognitif dalah kemampuan yang

berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah seperti

pengethauan aplikatif, sintesis, analisis, dan evaluasi. Dimensi afektif adalah

kemampuan yang berhubunngan dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi.

Sedangkan dimensi psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan

dengan keterampilan psikomotorik.14

Untuk menilai hasil belajar dapat digunakan tes. Tes adalah alat yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan belajar yang telah

dicapai oleh siswa. Tes bertujuan untuk membangkitkan motivasi kepada

siswa agar mereka memperhatikan pelajaran serta mendorong mereka agar

dapat mengorganisasikan pelajaran dengan baik. Tes dapat juga digunakan

sebagai feedback bagi guru dalam memperbaiki program pengajaran.15

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Kegiatan belajar mengajar siswa terkadang mengalami kesulitan-

kesulitan sehingga mempengaruhi hasil belajar yang dicapainya.Keberhasilan

sebuah pengajaran dapat dilihat dari hasil belajar. Adapun beberapa faktor

yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam siswa sendiri. Ada

berbagai macam faktor internal yang mempengaruhi hsil belajr siswa,

antara lain:

a. Fisiologi, terdiri dari kondisi fisik dan panca indera.

14 Muhibbin syah, Op, Cit hal, 10215 Nana Sudjana: Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Rosda 2004}, hal.90

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

14

b. Psikologi, terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan

kemampuan kognisi

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa. Di

bawah ini ada beberapa faktor eksternal yang berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa:

a. Lingkungan, terdiri dari alam dan sosial.

b. Instrument, terdiri dari kurikulum, guru, sarana prasarana, administrasi,

dan manajemen.16

d.Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan

atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris “Science”. Kata “Science”

sendiri berasal dari kata Bahasa Latin “Scientia” yang berarti saya tahu.

“Science” terdiri dari social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural

sciences (ilmu pengetahuan alam). Namun, dalam perkembangannya science

sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) saja.17

Adapun wahyana mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan

pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara

umum terbatas pada gejala-gejala alam. perkembangannya tidak hanya

ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan

sikap ilmiah.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu

kumpulan teori sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-

gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi

dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka,

jujur, dan sebagainya.

16Drs. Syaiful Bahri Djamarah: Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hal .17617Trianto, M.Pd: Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 136

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

15

Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah,

dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai

produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan

ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk

menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses,

berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah

ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan.

Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai

untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode

ilmiah (scientific method).18

Selain sebagai proses dan produk, Daud Joesef, pernah menganjurkan

agar IPA dijadikan sebagai suatu “kebudayaan” atau suatu kelompok atau

institusi sosial dengan tradisi nilai, aspirasi, maupun inspirasi.19

Sementara itu, menurut Laksmi Prihantoro dkk., mengatakan bahwa IPA

hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk

IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan

konsep. Sebagai suatu proses IPA merupakan proses yang dipergunakan

untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkanproduk-

produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi

yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. Secara umum IPA meliputi

tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan kimia.

Secara khusus fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis

kompetensi (Depdiknas, 2003:2) adalah sebagai berikut:

1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah.

3) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan

teknologi.

4) Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan

pendidikan ke jenjang lebih tinggi.20

18 Usman Samatowa: Pembelajaran IPA di Sekolah dasar (Jakarta: Indeks, 2010), hal 619Ibid, hal. 137

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

16

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan IPA

merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam yang

dapat dianalisis untuk menjawab semua keingintahuan manusia tentang alam.

Kesimpulan dari teori belajar, hasil belajar, dan IPA diatas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dapat menambah pengetahuan siswa

mengenai alam yang ada di sekitar siswa sehingga siswa mengetahui hal-hal

yang berhubungan dengan pelajaran IPA serta meningkatkan hasil belajar

siswa terutama dalam mata pelajaran IPA.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran model kooperatif adalah strategi belajar mengajar yang

menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja, membantu di

antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok.21

Pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme

yang lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky. Berdasarkan penelitian Piaget

yang pertama, dikemukakan bahwa pengetahuan itu dibangu dalam pikiran

anak.22

Dalam pembelajaran kooperatif, guru berperan sebagai fasilitator yang

berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih

tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan

pengetahuan pada siswa, tetapi harus membangun dalam pikirannya juga.

Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan langsung

dalam menerapkan ide-ide mereka. Hal ini merupakan kesempatan bagi siswa

untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.

Slavin mengemukakan, “In cooperative learning method, student work

together in foyr member teams to master material initially presented by the

teacher.” Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative

learning adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar dan

20Ibid, hal.13821Dr. Ari Widodo, dkk: Pendidikan IPA di SD (Bandung: UPI PRESS, 20070, hal.9622Abdul Majid: Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013), hal. 173

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

17

bekerja adalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara

kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.23

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem

pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama

dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran

kooperatif dikenal dengan pembelajaran belajar kelompok atau kerja

kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas

yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara

terbuka dan interdepensi efektif di antara anggota kelompok.

Menurut Lie,A. Bahwa model pembelajaran kooperatif tidak sama

dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran

cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok

yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative

learning dengan benar-benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas

dengan lebih efektif.

Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai

suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara

sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok., yang terdiri

dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh

keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning

juga dapat diartikan sebagai suatu tugas bersama dalam suasana kebersamaan

di antara sesama anggota kelompok.

Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang

dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep

yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan

memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja

sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman

23Prof. Dr. H. Tukiran tanoredja dkk: Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif (Bandung:AlfaBeta, 2013), hal.55

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

18

sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari

sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber

bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model

pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1)

untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara

kooperatif, 2) kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki

kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) jika dalam kelas terdapat siswa-

siswa yang terdiri beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda

pula, 4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada

perorangan.24

Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar

kelompok yang terstruktur. Yang termasuk ke dalam struktur ini adalah lima

unsur pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab, individual,

interaksi personal, keahlihan bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam

strategi pembelajaran kooperatif, siswa diarahkan untuk bisa juga bekerja,

mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara individual.25

Anita Lie berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem

pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama

dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas-tugas yang terstruktur.26 Tugas-

tugas tersebut perlu dipersiapkan secara matang, terencana dan terstruktur

agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, dan guru juga harus selalu

membimbing dan mengawasi jalannya pembelajaran agar seluruh siswa dapat

terlibat dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang siswanya dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4-6 orang secara heterogen yang

24Prof. Dr. H. Tukiran Taniredja, Op.Cit, hal. 5725 Dra. Masitoh & Laksmi Dewi: Strategi Pembelajaran (Jakarta:Ikhlas Beramal, 2009), hal 23226 Anita Lie. 2008: Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-RuangKelas. Jakarta. PT Grasindo, Cet VI, hal 28

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

19

memiliki tingkat kemampuan berbeda untuk belajar dan bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas atau permasalahan. Pembelajaran kooperatif juga dapat

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kemampuan komunikasi, dan

kemampuan sosial.

b. KarakteristikPembelajaranKooperatif(Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar dengan

kelompok-kelompok kecil sehingga siswa dapat memaksimalkan proses

belajar pada dirinya sendiri dan bekerja sama dengan siswa lainnya.

Kelompok-kelompok belajar pada pembelajaran kooperatif terdiri dari siswa-

siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Setiap anggota

kelompok bertanggung jawab tidak hanya untuk mempelajari apa yang

menjadi tanggung jawabnya tetapi juga membantu teman sekelompoknya.

Tujuan kelompok akan tercapai apabila semua anggota kelompok mencapai

tujuannya secara bersama-sama.

Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri atau karakteristik sebagai

berikut:

1) siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar;

2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang,

dan rendah (heterogen);

3) apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

dan jenis kelamin yang berbeda;

4) penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.27

Pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa manusia

belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil

membantu siswa belajar keterampilan sosial, sementara itu secara bersamaan

mengembangkan sikap demokrasi dan keterampilan berpikir logis.

c. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:

27Abdul Majid: Op.Cit, hal. 176

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

20

1) meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model

kooperatif ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk

memahami konsep-konsep yang sulit;

2) Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai

perbedaan latar belakang;

3) Mengembangkan keterampilan sosial siswa; berbagai tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau

menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.

Menurut Linda Lungen, ada beberapa manfaat pembelajaran kooperatif

bagi siswa dengan prestasi belajar yang rendah, yaitu: 1) meningkatkan

pencurahan waktu pada tugas; 2) rasa harga diri menjadi lebih tinggi; 3)

memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah; 4) memperbaiki kehadiran; 5)

angka putus sekolah menjadi rendah; 6) penerimaan terhadap perbedaan

individu menjadi lebih besar; 7) perilaku mengganggu menjadi lebih kecil; 8)

konflik antar pribadi berkurang; 9) sikap apatis berkurang; 10) pemahaman

yang lebih mendalam; 11) meningkatkan motivasi lebih besar; 12) hasil

belajar lebih tinggi; 13) retensi lebih lama; dan 14) meningkatkan kebaikan

budi, kepekaan, dan toleransi.

Dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif,

terdapat enam langkah utama atau tahapan. Pembelajaran dimulai dengan

guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk

belajar. Fase ini digunakan untuk menyampaikan informasi dan bahan bacaan

daripada verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan dalam tim-tim belajar.

Tahapan ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerjasama untuk

menyelesaikan tugas bersama. Fase terakhir pembelajaran kooperatif adalah

meliputi presentasi hasil kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah

mereka pelajari, dan memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha

kelompok maupun individu. Untuk lebih jelas berkaitan dengan fase-fase

dalam pembelajaran kooperatif, sebagaimana dijelaskan dalam tabel 2.1.28

28Abdul Majid: Op.Cit, hal. 179

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

21

Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

No Indikator Kegiatan Guru

1 Menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut, dan memotivasi siswa

belajar.

2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan mendemonstrasikan, atau

melalui bahan bacaan.

3 Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

kecil

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

4 Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan

tugas.

5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari, atau masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

6 Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai

upaya atau hasil belajar individu maupun

kelompok.

d. KelebihandanKelemahanPembelajaran Kooperatif

Adapun keunggulan dan kelemahan dalam pembelajaran kooperatif adalah

sebagai berikut:29

29Prof. Dr. Hamruni, M.Si: Strategi Pembelajaran (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hal129

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

22

1) Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, tetapi dapat menambah

kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari

berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain.

2) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan

kata-kata (verbal) dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3) Menumbuhkan sikap respek pada orang lain, menyadari segala

keterbatasannya, dan bersedia menerima segala perbedaan.

4) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab

dalam belajar.

5) Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, termasuk

mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal, keterampilan

mengelola waktu, dan sikap positif terhadap positif.

6) Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman siswa

sendiri, serta menerima umpan balik. Siswa dapat menerapkan teknik

pemecahan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan

yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.

7) Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan mengubah

belajar abstrak menjadi riil (nyata).

8) Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir, dan

ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

Di samping memiliki keunggulan pembelajaran kooperatif juga memiliki

kelemahan di antaranya:

1) Membutuhkan waktu yang lama.

2) Hanya ada beberapa siswa yang aktif dalam kelompok.

3) Kendala teknis, misalkan masalah tempat duduk kadang sulit atau kurang

mendukung untuk diatur kegiatan kelompoknya.

e. Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS)

Teknik belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu (two stay two stray)

dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik digunakan dalam semua

mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa. Struktur dua tinggal

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

23

dua tamu dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan

informasi dengan kelompok lainnya.30

Kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak diwarnai dengan kegiatan-

kegiatan individu. Dalam kondisi ini siswa belajar sendiri dan tidak diizinkan

melihat pekerjaan orang lain. Padahal dalam kehidupan nyata, siswa

cenderung dituntut untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, hal

ini dapat diasah melalui struktur pembelajaran teknik two stay two stray.

Dalam pembelajaran ini sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa lain

tetap di dalam kelompok, dua orang dalam kerja kelompok, kembali ke

kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan kelompok.

Agus Suprijono mengemukakan langkah-langkah Pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray diawali dengan pembagian kelompok,

setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahn-

permasalan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi antar

kelompok, dua orang dari maisng-amsing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok lain utnuk saling

berkomunikasi, kemudian anggota kelompok yang tidak mendapat tugas

sebagai duta atau tamu memepunyai kewajiban menerima tamu dari suatu

kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada

tamu tersebut, lalu dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu

kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya,

mereka kembali kekelompoknya masing-masing. Setelah kembali ke

kelompok asal, baik siswa yang bertugas bertamu maupun yang bertugas

menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang mereka

tunaikan.31

Dalam pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray guru berperan

sebagai pembimbing dan pengarah jalannya proses pembelajaran. Guru

membimbing kelompok-kelompok yang mengalami kesulitan ketika bertukar

30 Anita Lie: Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas(Jakarta: PT Grasindo, 2009), Cet VI, hal 6131 Agus Suprijono: Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2009), hal 93

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

24

informasi dan berdiskusi dengan temannya. Setelah pelaksanaan teknik two

stay two stray siswa bersama guru membahas pekerjaan kelompok dan

membuat kesimpulan, sehingga prosese pembelajaran dapat terlaksana sesuai

tujuan yang indin dicapai.

Berikut ini pola pembelajaran kooperatif tanpa teknik two stay

two stray Gambar 2.2

G

Gambar 2.2 Model Pembelajaran Kooperatif tanpa teknik two stay two stray

pada Gambar 2.3

Kelompok I

Kelompok III

Kelompok II

A1

C1 D1

B1

D3C3

A3 B3

D2C2

B2A2

Kelompok I

Kelompok III

Kelompok IIA2

C3 D1

B1

D3C2

A1 B3

D2C1

B2A3

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

25

f. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray

Struktur Dua Tinggal Dua Tamu memberi kesempatan kepada kelompok

untuk membagikan hasil kesempatan kepada kelompok lain. Banyak kegiatan

belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa

bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain.

Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia

saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Langkah-langkah kegiatannya

adalah:32

1) Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.

2) Setelah selesai dua orang dari maisng-masing kelompok akan

meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua

kelompok lainnya.

3) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.

4) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

g. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Two Stay Two Stray

Suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan.

Adapun kelebihan dari model TSTS adalah sebagai berikut:

1) Dapat diterapkan pada semua kelas/ tingkatan.

2) Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.

3) Lebih berorientasi pada keaktifan.

4) Diharapkan siswa akan berani mengemukakan pendapat/ idenya.

5) Menambah kekompakkan dan rasa percaya diri siswa.

6) Kemampuan bicara siswa dapat ditingkatkan.

7) Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.

Sedangkan kekurangan dari teknik TSTS adalah:

32Dra. Masitoh & Laksmi Dewi.: Strategi Pembelajaran (Jakarta: Ikhlas Beramal,2009), hal 243

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

26

1) Membutuhkan waktu yang lama.

2) Siswa cenderung tidak mau belajar didalam kelompok.

3) Bagi guru membutuhkan banyak persiapan (materi, dana, dan tenaga)

4) Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

h. Alasan Menggunakan Teknik Two Stay Two Stray

Beberapa alasan peneliti menggunakan teknik ini karena beberapa

kelebihan yang terjadi dalam teknik ini yaitu:

1) Teknik ini memudahkan pemahaman siswa karena siswa dapat berbagi

pemahaman atau informasi dengan siswa yang lain.

2) Teknik ini melatih siswa untuk mampu berpartisipasi dan berkomunikasi

baik dengan orang lain.

3) Teknik ini melatih siswa untuk menghargai berbagai perbedaan yang

terjadi di sekitarnya.

4) Teknik ini membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga

siswa membuat proses pembelajaran yang menyenangkan.

i. Kajian Materi

Gambar 2.4 Peta Konsep

SUMBER DAYA ALAM

MacamSumber Daya

Alam

Bahan BakuMenurutasalnya

Hasil teknologipengolahan

baku

PengambilanBahan Alam

danKelestarianLingkungan

Daur UlangSebagaiUpaya

PelestarianLingkungan

Sumber dayaalam dapatdiperbaharui

Sumber dayaalam tidakdapatdiperbaharui

Bahan bakudaritumbuhan

Bahan bakudari hewan

Bahan bakudari tambang

Kertas

Bahanpakaian

Pengambilanbahan alam tanpapelestarian sertadampaknya

Pemanfaatansumber dayaalam secara bijak

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

27

Semua bahan berasal berasal dari alam. Manusia dengan akal pikiran dan

usahanya mampu memanfaatkan bahan yang disediakan alam. Bahan dari

alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut

sumber daya alam. Sumber daya alam meliputi tumbuhan, hewan, dan bahan

alam tidak hidup. Meja, kursi, dan lemari yang ada di kelasmu terbuat dari

kayu yang berasal dari tumbuhan. Adapula perabotan yang terbuat dari besi.

Kayu diperoleh dari hutan, sedangkan besi dari pertambangan, semuanya

termasuk sumber daya alam. Sumber daya alam dapat dikelompokkkan

menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau sumber daya alam

yang dapat diperoleh lagi dalam waktu tidak lama, dan sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaharui atau suatu saat akan habis.

1) Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui

Berbagai alat rumah tangga dari kayu dan bahan makanan seperti beras,

buah-buahan serta sayuran berasal dari tumbuhan. Daging, ikan, dan telur

berasal dari hewan, sedangkan minuman berasal dari air. Tumbuhan, hewan,

dan air termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Jadi, tidak akan

habis selama manusia mau melestarikannya. Tumbuhan dapat ditanam

kembali, hewan dapat diternakan lagi, dan air sumbernya dari alam, manusia

tinggal menggunakan secukupnya.

a) Hutan

Hasil hutan yang utama adalah kayu, hasil lainnya adalah rotan. Kayu

dan rotan dapat dibuat menjadi perabotan rumah tangga, kayu juga

merupakan bahan pokok untuk membangun rumah. Selain digunakan untuk

keperluan dalam negeri, produk-produk dari kayu dan rotan juga ada yang di

ekspor sehingga dapat meningkatkan penghasilan negara.

Hutan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi hutan alami dan hutan

buatan. Hutan alami ialah hutan yang tumbuh dan terjadi secara alam, terdiri

atas berbagai jenis pohon. Hutan alam disebut juga hutan heterogen. Hutan di

Indonesia termasuk hutan tropis karena tumbuhannya termasuk tumbuhan

yang hidup di daerah tropis. Pohon-pohon hutan tropis contohnya kayu jati

dan meranti.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

28

Hutan buatan ialah hutan yang sengaja ditanami satu jenis pohon atau

hutan homogen. Pohon di hutan homogen ditanam dalam waktu yang

bersamaan hasil hutan ini digunakan sebagai bahan baku suatu industri,

misalnya hutan pinus untuk bahan kertas, hutan jati untuk bahan bangunan

dan lain-lain.

b) Air

Air dapat diperoleh dari dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Untuk

keperluan sehari-hari, air dapat diambil dari dalam tanah dengan bantuan

pompa air listrik. Air dapat pula diambil dari sungai kemudian diolah dengan

teknologi PAM. Selanjutnya, dialirkan ke rumah-rumah. Selain untuk

keperluan sehari-hari, air sungai dan air laut merupakan sumber daya alam

yang sangat penting.

Di negara kita air sungai banyak digunakan untuk mengairi sawah. Di

pulau Sumatera dan Kalimantan beberapa sungai menjadi sarana lalu lintas

sehari-hari. Sungai-sungai di dekat hutan dapat pula digunakan untuk

menghanyutkan kayu dari hutan tempat penebangan kayu ke tempat

pengolahan, sehingga mengurangi biaya pengangkutan melalui jalan darat.

2) Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui

Bahan tambang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui. Semua hasil tambang dapat diperoleh dari dalam tanah dengan

kedalaman yang berbeda-beda. Minyak bumi termasuk sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaharui, sebab proses terjadinya memerlukan waktu

yang sangat lama. Misalnya bumi berasal dari mikroplankton yang terkubur

di dalam laut dan di dalam bumi.

Di beberapa daerah di Indonesia, seperti Palembang, Dumai, Balikpapan,

dan Bontang terdapat tambang minyak bumi. Sumber daya alam hasil dari

pertambangan yaitu bahan-bahan mineral, seperti berbagai logam yang

didapat dari bijih logam, misalnya bijih alumunium atau bauksit dan batu

bara. Batu bara saat ini sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

29

pengganti minyak tanah, karena minyak bumi dikhawatirkan akan cepat

habis.

Perlu diketahui bahwa sumber daya alam sangat berhubungan dan tidak

dapat dipisahkan dengan lingkungan. Jika lingkungan rusak, maka sumber

daya alam pun tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Kerusakan lingkungan

dapat menyebabkan mutu sumber daya alam menjadi tidka bagus. Selain itu,

kerusakan lingkungan dapat mengurangi mutu sumber daya alam adalah

pencemaran sungai.

3) Bahan Baku Menurut Asalnya

Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi

bahan jadi. Contohnya kayu diolah menjadi meja, kursi, dan lemari. Dalam

contoh tersebut, kayu adalah bahan baku, sedangkan meja, kursi, dan lemari

adalah bahan jadi.

a) Bahan Baku dari Tumbuhan

Kayu merupakan bahan baku yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan

yang dapat diambil kayunya untuk dimanfaatkan membuat berbagai

perlengkapan adalah pohon jati, pohon mahoni, pohon gaharu, dan pohon

meranti.

b) Bahan Baku dari Hewan

Bahan baku yang berasal dari hewan umumnya berupa makanan, seperti

daging, telur, atau susu.

(a)Daging

Daging berasal dari ayam, sapi, atau kambing. Daging dapat diolah

menjadi bermacam masakan, seperti sosis, sate ayam, ayam bakar, opor

ayam dll. Daging mengandung protein bermutu tinggi.

(b)Telur

Telur berasal dari hewan. Contohnya: telur ayam, telur bebek, dan telur

puyuh. Telur baik dikonsumsi karena banyak mengandung protein.

(c)Susu

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

30

Susu berasal dari hewan, misalnya sapi, dan kambing. Dari hasil perahan

sapi diperoleh susu segar dan susu cair. Susu cair dapat diolah di pabrik

menjadi susu bubuk yang dikemas dalam kaleng.

c) Bahan Baku dari Barang Tambang

Bahan baku yang beasal dari bahan tambang contohnya adalah logam.

Logam berasal dari bijih logam. Macam-macam logam yang banyak ditemui

diantaranya adalah besi, alumunium, emas, perak, dan timah. Logam-logam

tersebut diolah lagi untuk dijadikan barang jadi.

Emas dan perak dapat dibuat menjadi berbagai jenis perhiasan seperti

kalung, gelang, dan cincin. Alumunium dibuat menjadi berbagai peralatan

memasak seperti panci, teko dan wajan yang bersifat tidak mudah berkarat,

menghantarkan panas, dan cukup ringan. Tembaga digunakan untuk membuat

kabel dan alat-alat listrik. Besi yang digunakan untuk kerangka bangunan dan

paku.

Beberapa jenis logam ada yang dicampur dengan logam lain agar

sifatnya semakin bagus. Contoh logam campuran adalah baja. Baja

merupakan campuran besi dengan karbon sehingga baja bersifat lebih kuat

dari besi dan tahan karat. Baja antara lain digunakan unyuk membuat

jembatan dan gedung pencakar langit. Ada juga jenis baja yang lebih

mengkilap dinamakanstainless steel. Stainless steel merupakan baja yang

dilapisi kromium. Stainless steel memiliki sifat yang kuat seperti besi tetapi

tidak berkarat dan lebih mengilap. Stainless steel banyak digunakan untuk

berbagai peralatan rumah tangga seperti sendok, garpu, pisau, dan gunting.

4) Hasil Teknologi Pengolahan Bahan Baku

Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang diciptakan oleh

Tuhan untuk kesejahteraan manusia. Semua yang ada di alam ini merupakan

sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Kemajuan teknologi

sangat membantu manusia dalam mengolah sumber daya alam sehingga dapat

mendatangkan manfaat yang sebanyak-banyaknya. Sumber daya alam ada

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

31

yang dapat dimanfaatkan secara langsung, ada pula yang harus diolah terlebih

dahulu dengan menggunakan teknologi.

Bentuk benda yang dibuat dengan teknologi akan sangat berbeda dengan

bahan bakunya. Misalnya, bentuk kertas yang dibuat dari kayu sangat berbeda

dengan bentuk kayu. Demikian pula barang-barang dari karet.

a) Pembuatan kertas

Bahan kertas ada yang berasal dari merang padi, ada yang dari kayu yang

tidak keras seperti kayu albasia. Proses pembeuatan kertas adalah sebagai

berikut:

1) Kayu dipotong-potong dan dihaluskan.

2) Dibuat bubur kertas, kemudian dicampur dengan perekat dan pemutih.

3) Dengan menggunakan mesin diproses menjadi kertas.

4) Hasilnya berupa berbagai jenis kertas.

Keterangan:

1) Pembuatan kulit kayu.

2) Kayu dipotong kecil-kecil.

3) Penambahan air dan bahan kimia, dan serpihan kayu dimasak menjadi

bubur kertas.

4) Bubur kertas ditumbuk untuk memecah serat.

5) Bubur kertas dibersihkan dan diputihkan.

6) Bubur kertas ditiriskan dan berjalan di ban berjalan yang berlubang halus.

7) Rol panas mengeringkan kertas untuk membentuk lembar kertas.

8) Kertas sudah jadi dan digulung.

b) Pembuatan Bahan Pakaian

Bahan baku pakaian yang kita kenakan saat ini, berasal dari hewan atau

tumbuhan. Contohnya kain katun berasal dari bunga kapa, wol dari bulu

domba, dan kain sutera dari serat pada kepompong ulat sutera.

Berikut ini adalah pembuatan kain suter. Kain sutera berharga cukup

mahal karena kualitasnya bagus. Kain sutera sangat halus dan lembut. Kita

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

32

sudah tahu bahwa kain sutera berasal dari kepompong ulat sutera.

Kepompong ulat sutera dibuat dari air liur ulat. Air liur mengeras membentuk

serat benang, denagn menggunakan teknologi serat kepompong ulat sutera

dipintal menjadi benang, kemudian benang ditenun menjadi kain sutera.

5) Pengambilan Bahan Alam dan Kelestarian Lingkungan

Sumber daya alam hayati merupakan sumber daya alam yang dapat

diperbaharui. Namun kemudian, kelestariannya harus selalu kita jaga agar

ketersediaannya di alam terjamin, sehingga tidak terjadi penurunan kualitas.

Contoh penurunan kualitas lingkungan adalah sebagai berikut:

a) Tergenangnya lahan produktif oleh air banjir, pasir dari letusan gunung

berapi, pengerasan (jalan aspal), dan banyaknya bangunan di lahan produktif.

b) Pemanfaatan lahan terlalu sering, tanpa disertai pengolahan tanah secara baik

dapat menurunkan produksi pertanian.

c) Penebangan pohon di hutan tak terkendali tanpa adanya upaya penanaman

kembali dapat mengakibatkan binatang liar kehilangan habitatnya.

Beberapa jenis hewan dan tumbuhan sudah punah atau mendekati

kepunahannya. Apa yang menyebabkannya ? Kepunahan beberapa jenis

hewan dan tumbuhan dapat disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir,

gunung meletus, kebakaran hutan, dan tindakan manusia seperti

penggundulan hutan, perburuan, penangkapan satwa lain, dan sebagainya.

Oleh karena itu harus terus dilakukan upaya-upaya pelestarian

lingkungan, antara lain dengan cara:

a) Sistem tebang pilih, yaitu cara penebangan kayu di hutan agar produksi kayu

yang dapat dijual dapat terus berlanjut, misalnya pohon yang ditebang

diameter batangnya 50cm atau lebih.

b) Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang.

c) Penangkapan musiman untuk hewan tertentu guna menghindari kepunahan.

Waktu penangkapan diatur sedemikian rupa agar hewan mempunyai

kesempatan untuk berkembang biak dulu.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

33

d) Keanekaragaman bahan pangan untuk mengurangi ketergantungan terhadap

bahan makanan tertentu. Misalnya, bahan pokok tidak hanya padi, tapi juga

jagung, ketela, kentang, dan sebagainya.

Pelestarian sumber daya alam hayati dapat dilakukan dengan cara:

1) Pelestarian di habitat aslinya ( Pelestarian in situ). Contohnya bunga bangkai

di Bengkulu, dan badak Jawa di Ujung Kulon.

2) Pelestarian di luar habitat aslinya (Pelestarian ex situ). Contohnya

penangkaran kebun binatang dan kebun anggrek.

6) Daur Ulang Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan

Banyak peralatan rumah tangga yang terbuat dari bahan yang tidak dapat

diuraikan oleh bakteri pengurai. Akibatnya bahan-bahan itu menjadi sampah

yang dapat mengganggu lingkungan. Bahan yang terbuat dari plastik, kaca,

dan kaleng tidak dapat membusuk walaupun ditanam di dalam tanah. Oleh

karena itu, perlu didaur ulang agar tidak menumpuk di suatu tempat.

Daur ulang adalah suatu proses mengubah sisa-sisa baranag atau sampah

menjadi barang yang berguna.. daur ulang berati memanfaatkan kembali

suatu barang secara berulang-ulang. Misalnya, pecahan botol kaca dan toples

dapat didaur ulang menjadi botol dan toples baru atau kertas bekas diolah

ulang menjadi kertas koran, kertas pembungkus, dan tisu. Kaleng alumunium

pun dapat dilebur dan diolah secara berulang kali.

Benda yang terbuat dari bahan kertas, logam, dan kaca termasuk benda

yang mudah didaur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan. Sebaliknya

venda yang terbuat dari bahan plastik termasuk benda yang sulit untuk didaur

ulang dan sering menimbulkan masalah pencemaran. Daur ulang dapat

menghemat energi sumber daya alam.33

2.Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, sebuah

penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fitriah (2012) dalam skripsinya yang

33 http://marlianaoni.wordpress.com/materi-kita. di akses pada tgl 24 oktober 2014

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

34

berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Denganteknik two stay

two stray UntukMeningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa di MTs.

MATHLAUL ANWAR 2 BOGOR.34

Kesimpulan penelitian ini adalah dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two strayterdapat

peningkatkan hasil belajar siswa MTs. MATHLAUL ANWAR 2 BOGOR.

Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang meningkat, ditunjukkan

dengan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 32% dan meningkat pada siklus II

menjadi 71%.

Penelitian lainnya tentang Model Pembelajaran Kooperatif tekniktwo

stay two strayadalah penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati dengan judul

skripsi Upaya Meningkatkan Minat Belajar Kimia Siswa dengan Pendekatan

Kooperatif tekniktwo stay two stray (TSTS) pada Pokok Pembahasan Ikatan

Kimia. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa penerapan pendekatan

Kooperatif tekniktwo stay two straypada bahasan ikatan kimia dapat

meningkatkan minat belajar kimia siswa. Hal ini terlihat dari interaksi siswa

dari siklus I dan siklus II, telah tercapainya batasan indikator pada angket

minat belajar kimia siswa pada siklus II, dan waktu pembelajaran semakin

efektif dan optimal dari siklus I ke siklus II.35

Muhammad (2009) melakukan penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran

Matematika Dengan Metode Cooperative Learning tekniktwo stay two

strayTerhadap Hasil Belajar Siswa, hasilnya rata-rata hasil belajar siswa yang

menggunakan metode cooperative learning teknik two stay two stray lebih

tinggi dan lebih baik dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional.36

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan sebelumnya

yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay

two strayyang diteliti pada peningkatan hasil belajar siswa.

34 Nurul Fitriah: SKRIPSI UIN (Jakarta : UIN Jakarta, 2012), tidak di terbitkan35 Kurniawati : SKRIPSI UIN (Jakarta : UIN Jakarta, 2009), tidak di terbitkan36 Muhammad : SKRIPSI UIN (Jakarta : UIN Jakarta, 2009), tidak di terbitkan

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

35

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan

sebelumnya yaitu sejauh pengamatan saya penelitian sebelumnya meneliti

pada mata pelajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Matematika sedangkan

penelitian ini meneliti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan

penelitian sebelumnya meneliti pada tingkatan SMP/ MTs sedangkan

penelitian ini pada tingkatan SD/ MI.

B. Kerangka Berpikir

IPA merupakan ilmu pengetahuan yang memerlukan percobaan,

observasi atau pengamatan. Dalam Ilmu Pengetahuan Alam, diperoleh dan

dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas

pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana suatu gejala alam dan peristiwa

dapat terjadi.

Oleh karena itu, pembelajaran IPA hendaknya menggunakan suatu

metode yang sesuai dengan karakteristik IPA itu sendiri, seperti melakukan

percobaan, pengamatan, diskusi, dan lain sebagainya disamping itu pelajaran

IPA harus dibuat menarik dan mengundang rasa ingin tahu siswa terhadap

materi IPA dan dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa salah

satunya dengan penerapan modelCooperative Learning.

Salah satu metode pembelajarannya adalah model pembelajaran

kooperatif. Dalam model pembelajaran kooperatif mencakup kelompok-

kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk memecahkan

suatu masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk

mencapai tujuan bersama, sehingga siswa lebih mudah menemukan dan

memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling

mendiskusikan dengan cara berkomunikasi secara matematik dalam sebuah

kelompok.

Di antara model pembelajaran kooperatif yang bervariatif itu adalah

teknik two stay two stray adalah suatu teknik dalam pembelajaran kooperatif

yang dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru untuk mengajar siswa.

Modelpembelajaran teknik two stay two stray ini meliputi kegiatan membaca,

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

36

diskusi, sharing, mendengar, menjelaskan dan menulis. Pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray diyakini dapat membuat siswa lebihh

aktif dan memeberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berkomunikasi

dalam mengungkapkan ide atau gagasan IPA dengan cara membagikan

informasi serta argumentasi dalam diskusi intern kelompok maupun antar

kelompok. Pada pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator sementara

siswa berpikir, mengkomunikasikan alasan, dan melatih siswa menghargai

pendapat orang lain.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa

modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat meningkatkan

hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran IPA.

C. Hipotesis Penelitian

Dari kerangka teori dan kerang berpikir, maka hipotesis penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two

stray terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV pada

materi Sumber Daya Alam.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN CB 14 PAGI, Jakarta Barat. Adapun

waktu pelaksanaan penelitian adalah pada semester 2, dari bulan April - Mei

tahun pelajaran 2013/ 2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

experiment (eksperimen semu). Kelas dibagi dalam dua kelompok , yaitu

kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang diberi perlakuan

dengan model kooperatif teknik two stay two stray sedangkan kelompok

kedua adalah kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan diskusi

kelompok. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posstest

Eksperimen O1 XE O2

Kontrol O1 XK O2

Keterangan :

O1 : Sebelum diberikan perlakuan

O2 : Setelah diberikan perlakuan

XE : Perlakuan pada kelompok dengan menggunakan teknik two stay

two stray

XK : Perlakuan pada kelompok dengan menggunakan diskusi kelompok

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

38

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian1. Populasi terbagi dua,

yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SDN CB 14 PAGI, Jakarta Barat pada

tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh siswa

kelas IV SDN 14 PAGI Cengkareng Barat.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.2 Sampel yang

digunakan diambil dari populasi terjangkau dengan cara teknik sampel

bertujuan (purposive sampling) yaitu dilakukan dengan cara mengambil

subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan

atas adanya tujuan tertentu3. Tujuan tersebut adalah untuk memudahkan

pengambilan sampel dengan melihat nilai rata-rata hasil belajar siswa pada

saat pretest. Adapunsampel yang diambiladalahsiswakelas IV SDN 14Pagi

Jakarta Barat yang berjumlah 40 siswa.

Dalam penelitian ini sampel diambil sebanyak dua kelas, kelas pertama

adalah kelas eksperimen yaitu kelas IVa dan kelas kedua sebagai kelas

kontrol yaitu kelas IVb.

D. Variabel Penelitian

Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti, maka terdapat variabel-

variabel penelitian sebagai berikut :

Variabel bebas (X) : Pembelajarankooperatif teknik two stay two stray.

Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa pada konsep Sumber Daya

Alam

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hal. 108 2Ibid., hal. 109

3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cet. Ke-14, hal.183

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

39

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian, digunakan teknik tes. Tes

merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka

melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai

pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang yang harus dikerjakan

atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.

4Tes dilakukan untuk menjaring data hasil belajar siswa pada materi Sumber

Daya Alam.

F. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar IPA siswa. Tes ini merupakan tes objektif yang

berbentuk pilihan ganda, dengan 4 alternatif pilihan pada setiap butir, yaitu a,

b, c, dand. Materi tes yang diberikan adalah tentang Sumber Daya Alam. Tes

tersebut tersusun berdasarkan ranah kognitif taksonomi Bloom, pada jenjang

C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan).

Tes ini berjumlah 20 butir, yang dilakukan dua kali terhadap siswa. Tes

pertama diberikan pada siswa sebelum dilakukan pembelajaran (pretest) dan

tes kedua diberikan pada siswa setelah dilakukan pembelajaran (posttest).

Kisi-kisi instrument dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen

Kompetensi

Dasar

Indikator No Butir Soal Jumlah

Butir

Soal 11.1 Menjelaskan

hubungan antara

sumber daya alam

dengan lingkungan

Menyebutkan

macam-macam SDA

C1 C2 C3

1,

2,*3,*8,*9

*5,*6 *4,*7 9

4Drs. Zainal Arifin, M.Pd: Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT Rosda Karya, 2011), hal 118.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

40

Mengelompokkan

benda yang berasal

dari hewan

14, 16 *15 3

11.2 Menjelaskan

hubungan antara

sumber daya

alam dengan

teknologi yang

digunakan

Menjelaskan

manfaat hutan bagi

kehidupan makhluk

hidup

11 10,12,18 13, *17 6

Menyebutkan cara

melestarikan hutan

*20 *19 2

Menjelaskan

manfaat air bagi

kehidupan makhluk

hidup

Menyebutkan cara

melestarikan air

(sungai, laut, dll)

22 *21 2

*23 1

11.3 Menjelaskan

dampak

pengambilan bahan

alam terhadap

pelestarian

lingkungan

Menyebutkan contoh

perusakan hutan dan

air (sungai, laut, dll)

*24, *26 *25 3

Menjelaskan dampak

dari perusakan hutan

dan air (sungai, laut,

dll)

*28,*29 *27,

*30

4

Jumlah 7 13 10 30

Nomor soal yang bertanda bintang (*) adalah nomor soal yang

digunakan dalam penelitian berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan.

2. Lembar Observasi Guru dan Siswa

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

41

yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam

situasi buatan.5Suatu observasi untuk mengamati aktivitas atau kinerja

seseorang yang dijadikan objek penelitian, dapat menggunakan lembar

observasi.

Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengetahui

aktivitas guru sebagai peneliti dan aktivitas siswa yang tengah diteliti

selama proses pembelajaran berlangsung. Rumus yang digunakan adalah:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑋 100

Adapun lembar observasi yang digunakan peneliti dalam penenlitian ini

dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi

Kelas Eksperimen dan Kontrol

No Kegiatan Guru

(Ya/Tidak)

Siswa

(0 – 100%)

1 Awal

Persiapan belajar

Motivasi

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

apersepsi

2 Inti

Pembagian

kelompok

Diskusi TSTS

Presentasi

Kuis

Pemberian skor

Pemberian

penghargaan

3 penutup

5Dr. Nana Sudjana: Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Rosda Karya, 2009),

hal.84

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

42

G. Analisis Hasil Uji Validitas

Instrument tes ini harus memenuhi empat kriteria, yaitu validitas,

reabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan

tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus melalui

pengujian dan perhitungan. Berikut ini adalah pengujian dan perhitungan

yang perlu dilakukan berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh

instrumen penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah.6 Artinya, bahwa valid atau

tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu atau tidaknya alat

tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.

Skor butir soal untuk tes objektif adalah 0 atau 1, sehingga

penghitungannya dapat menggunakan koefisien biserial. Rumus koefisien

biserial adalah sebagai berikut :7

rpbi=

𝑀𝑝−𝑀𝑡

𝑆𝐷𝑡√

𝑝

𝑡

Keterangan :

rpbi : indeks pointbiserial

Mp : rata-rata skordarisubjek yang menjawab benar bagi item yang

dicari validitasnya

Mt : rata-rata skor total

SDt : standar deviasi skor total

p : proporsisiswa yang menjawab benar

q : proporsisiswa yang menjawab salah

6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2010), hal.211 7Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal.79

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

43

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas dapat diartikan sebagai kepercayaan bahwa suatu soal

dapat dengan tetap memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.

Adapun rumus yang digunakan utuk mengukur reliabilitas dengan

rumussebagaiberikut :

𝑟11 = (𝑛

𝑛 − 1(

𝑆𝐷2 − ∑ 𝑝𝑞

𝑠2))

Keterangan :

r11 : reliabilitasinstrument

n : banyaknyabutirsoal yang valid

SD2 : nilai standar deviasi

p : proporsi subjek yang menjawab soal dengan benar

q : proporsi subjek yang menjawab soal dengan salah

Adapun klasifikasi nilai reliabilitas dapr dibagi menjadi lima

kelompok, yaitu Sangat tinggi, Tinggi, Cukup, Rendah, Sangat Rendah.

Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Reliabilitas :

Klasifikasi Reliabilitas Kategori

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

<0,20 Sangat rendah

Dari hasil uji coba butir soal dengan menggunakan hitungan manusl

(Mixcrosoft Excel) diperoleh reliablitasnya adalah 0,91, termasuk dalam

kriteria sangat tinggi.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

44

3. Daya pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

berkemampuan rendah.

Adapuan rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda

adalah

𝐷 =𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵− 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵

𝐷 = daya pembeda

𝐵𝐴 = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

𝐵𝐵 = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar

𝐽𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas

𝐽𝐵 = Banyaknya peserta kelompok bawah

𝑃𝐴 = 𝐵𝐴

𝐽𝐴 = proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar

𝑃𝐵 = 𝐵𝐵

𝐽𝐵 = proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda

Klasifikasi Daya Pembeda Kategori

D = 0,00 – 0,20 Jelek

D = 0,20 – 0,40 Cukup

D = 0,40 – 0,70 Baik

D = 0,70 – 1,00 Sangat baik

Dalam penelitian, daya pembeda masing-masing butir soal di

hitung secara manual (Microsoft Excel). Dari hasil perhitungan tersebut

diperoleh hasil daya pembeda terendah sebesar 0,1 dalam kategori jelek

dan tertinggi 0,8 dalam kategori sangat baik.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

45

4. Pengujian Taraf Sukar

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam

menjaring banyak subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan

benar. Soal yang dibuat terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

meningkatkan tingkat berfikirnya, sebaliknya soal yang terlalu sulit

membuat siswamenjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat yang

tinggi untuk mencoba mengerjakannya. Karena terlalu jauh dari jangkauan

berfikirnya. Adapun rumus untuk menentukan tingkat kesukaran soal

adalah sebagai berikut:

𝑃 = 𝐵

𝑁

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab soal benar

N = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Tabel 3.6 Klasifikasi Taraf Kesukaran

Klasifikasi Taraf Keukaran Kategori

P = 0,00 – 0,30 Sukar

P = 0,30 – 0,70 Sedang

P = 0,70 – 1,00 Mudah

Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui soal-soal yang

sukar, sedang, dan mudah. Bilangan yang menunjukkan sedang dan

mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Adapun jumlah soal yang

bertaraf sedang berjumlah 8 soal, sedangkan jumlah soal yang bertaraf

mudah berjumlah 12 soal.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

46

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji-t yakni tes statistik. Sebelum dilakukan uji-t analisis data diawali

dengan pengujian persyaratan analisis data.

1. Pengujian Prasyarat Penelitian

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

distribusi sampel yang diteliti.Uji normalitas yang digunakan adalah uji

Liliofers, yaitu:

Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Data mentah diurutkan dari nilai terendah hingga tertinggi, dan

dimasukkan ke dalam kolom Xi

2) Kolom Zi didapat dari perhitungan 𝑋𝑖−𝑋

𝑠, dimana s = √

∑(𝑋−𝑋2²

𝑛−1

3) Kolom luas Zi didapat dari tabel Standar normal (Z) distribution.

4) Kolom F(Zi) didapat dari penghitungan sebagai berikut,

a. Jika Zi bernilai negatif, maka F(Zi) = 0,5 – Luas Zi

b. Jika Zi bernilai positif, maka F(Zi) = 0,5 + Luas Zi

5) Kolom S(Zi) didapat dari penghitungan No.responden

Banyak responden

6) Kolom Lo/ L-hitung didapat dari penghitungan F(Zi) – S(Zi)

7) L-tabel dilihat dari nilai kritis uji Liliofers.

Hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut:

Ho = Sampel berdistribusi normal

Ha = Sampel berdistribusi tidak normal

Kriteria hipotesis uji normalitas untuk menganalisi data dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

1) Jika Lo/L-hitung < L-tabel, maka Ho diterima dan sampel

berdistribusi normal

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

47

2) Jika Lo/L-hitung > L-tabel, maka Ho ditolak dan sampel tidak

berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antar dua

keadaan atau populasi. Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji

homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah

uji Fisher, yaitu :

F =𝑆12

𝑆22, dimana S2 =

𝑛 ∑(𝑋²)−(∑ 𝑋)²

𝑛 (𝑁−1)

Keterangan :

F = Homogenitas

S12 = Variansterbesaratau data pertama

S22 = Variansterkecilatau data kedua

Kriteria hipotesis pengujian uji homogenitas untuk menganalisis

data dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1) Jika F-hitung< F-tabel,maka Ho diterima yang berarti varians

antara kelas eksperimen dan kontrol homogen

2) Jika Fhitung>Ftabel,maka Ho ditolak yang berarti varians antara kelas

eksperimen dan kontrol tidak homogen.

c. Uji Data Peningkatan (N-Gain)

Hasil evaluasi pretest dan posttest menunjukkan sejauh mana

kemampuan pemahaman konsep siswa dan sesudah penerapan model

pembelajaran. Peningkatan penguasaan konsep dan aktifitas siswa dapat

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

48

dilihat dari gain antar pretest dan nilai posttest menggunakan rumus

data peningkatan (gain) sebagai berikut.

Gain =𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡

Tabel 3.7 Normalisasi gain

Skor Kategori

g> 0,7 Tinggi

0,3 g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Mudah

d. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian sampel data dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas, dan diketahui bahwa data berdistribusi normal

dan homogen, maka untuk menguji data yang diperoleh menggunakan

rumus uji-t dengan taraf signifikan a = 0,05.

Rumus uji-t dapat diperlihatkan sebagai berikut:

t = 𝑋1−𝑋2

𝑑𝑠𝑔 √1

𝑛1

+ 1

𝑛1, dimana dsg = √

(𝑛1−1)𝑉1+(𝑛2−1)𝑉2

𝑛1+𝑛2−2

keterangan:

X1 : Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang

diajarkan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik

TSTS

X2 : Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang

diajarkan tanpa menggunakan metode pembelajaran kooperatif

teknik TSTS

dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2

n1 : Banyaknya data kelompok 1

n2 : Banyaknya data kelompok 2

Setelah nilai t-hitung didapat, kemudian ditarik kesimpulan dengan

membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Untuk mencari t-tabel sebelumnya

tentukan dulu nilai derajat bebas (db), dengan rumus derajat bebas (db) = (n1

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

49

+n2)-2, barulah untuk mengalisis data itu lihat t-tabel di tabel t pada taraf

signifikan a = 0,05.

Kriteria hipotesis uji-t untuk menganalisi data dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

1) Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan tidak ada pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajarn IPA materi SDA.

2) Jika Lo/L-hitung > L-tabel, maka Ho ditolak dan ada pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajarn IPA materi SDA.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di SDN 14 Pagi Cengkareng Barat Jakbar

pada materi Sumber Daya Alam . Peneliti mengambil kelas 4 pada semester II

tahun ajaran 2013/2014 untuk dijadikan sebagai penelitian. Keduanya diberi

tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang sama berupa soal pilihan ganda

sebanyak 20 butir soal untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki hasil

belajar yang lebih baik.Proses penelitian ini dilakukan selama dua kali

pertemuan pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada

penelitian ini, kelas eksperimen diberi treatmen dengan pembelajaran

kooperatif teknik TSTS, sedangkan kelas control diberi treatmen dengan

pembelajaran konvensional.

Deskripsi data dalam penelitian ini adalah menggunakan data nilai

terbesar, nilai terkecil, rata-rata, distribusi frekuensi data, dan histogram dari

masing-masing kelas. Data dari masing-masing kelas akan diuraikan sebagai

berikut :

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

51

B. Hasil Analisis Data

1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen

Untuk penyajian data yang lebih jelas guna mengetahui hasil

perhitungan rata-rata dan penyebaran data di kelas eksperimen, maka penulis

memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 40 siswa pada kelas

eksperimen, pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA

Kelompok Eksperimen

Data Frekuensi ( f1) Pretest

Eksperimen

N 40

Nilai Maksimum 80

Rata-rata (Mean) 55,67

Median 53,1

Modus 50,9

Standar Deviasi 12,77

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas

eksperimen mempunyai nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 80 dengan mean

55,67. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 53,1, modus dari hasil

belajar tersebut adalah 50,9 dan simpangan baku 12,77.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas

eksperimen terdapat yang berjumlah 40 orang siswa dapat disimpulkan siswa

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

52

terbanyak mendapatkan nilai antara 49 – 55 sebanyak 9 siswa. Sedangkan

siswa yang memiliki nilai tertinggi antara 77 – 83 sebanyak 3 orang siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen sebelum diberikan

perlakuan hasil belajar siswa masih berada di bawah rata-rata nilai KKM yang

di tentukan yaitu 70. Secara visual hasil belajar IPA kelas eksperimen tersebut

dapat dilihat pada grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.1 Histogram nilai hasil belajar IPA kelas eksperimen

b. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol

Untuk penyajian data yang lebih jelas guna mengetahui hasil

perhitungan rata-rata dan penyebaran data di kelas kontrol, maka penulis

memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 40 siswa pada kelas

kontrol, pada tabel berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

35 – 41 42 – 48 49 – 55 56 – 62 63 – 69 70 – 76 77 - 83

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

53

Tabel 4.2 Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol

Data Frekuensi ( f1) Pretest

Kontrol

N 40

Nilai Maksimum 70

Nilai Minimum 25

Rata-rata (Mean) 47,6

Median 47,1

Modus 44,7

Standar Deviasi 11,22

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas

eksperimen mempunyai nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 70 dengan mean

47,6. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 47,1, modus dari hasil

belajar tersebut adalah 44,7 dan simpangan baku 11,22.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas

eksperimen terdapat yang berjumlah 40 orang siswa dapat disimpulkan siswa

terbanyak mendapatkan nilai antara 39 – 45 sebanyak 12 siswa. Sedangkan

siswa yang memiliki nilai tertinggi antara 67 – 73 sebanyak 2 orang siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kelas kontrol hasil belajar siswa

berada jauh dari rata-rata nilai KKM yang di tentukan.

Secara visual hasil belajar IPA kelas kontrol tersebut dapat dilihat pada

grafik histogram sebagai berikut:

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

54

Gambar 4.2 Histogram nilai hasil belajar IPA kelas kontrol

2. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

a. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen

Untuk penyajian data yang lebih jelas guna mengetahui hasil

perhitungan rata-rata dan penyebaran data di kelas eksperimen, maka penulis

memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 40 siswa pada kelas

eksperimen, pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA

Kelompok Eksperimen

Data Frekuensi ( f1) Pretest

Eksperimen

N 40

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 55

Rata-rata (Mean) 79

Median 79,3

Modus 77

Standar Deviasi 11,20

0

2

4

6

8

10

12

14

45 – 51 52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 - 86 87 - 93

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

55

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas

eksperimen mempunyai nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 100 dengan mean

79. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 79,3, modus dari hasil

belajar tersebut adalah 77 dan simpangan baku 11,20.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas

eksperimen terdapat yang berjumlah 40 orang siswa dapat disimpulkan siswa

terbanyak mendapatkan nilai antara 76 – 82 sebanyak 11 siswa. Sedangkan

siswa yang memiliki nilai tertinggi antara 97 – 103 sebanyak 2 orang siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen setelah diberikan

perlakuan hasil belajar siswa jauh lebih meningkat sehingga mencapai rata-

rata nilai KKM yang di tentukan

Secara visual hasil belajar IPA kelas eksperimen tersebut dapat dilihat

pada grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.3 Histogram nilai hasil belajar siswa kelas ekperimen

0

2

4

6

8

10

12

55 – 61 62 – 68 69 – 75 76 – 82 83 – 89 90 – 96 97 - 103

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

56

b. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol

Untuk penyajian data yang lebih jelas guna mengetahui hasil

perhitungan rata-rata dan penyebaran data di kelas kontrol, maka penulis

memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 40 siswa pada kelas

eksperimen, pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol

Data Frekuensi ( f1) Pretest

Eksperimen

N 40

Nilai Maksimum 90

Nilai Minimum 45

Rata-rata (Mean) 68,12

Median 72,5

Standar Deviasi 10,02

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil tes kelas

eksperimen mempunyai nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 90 dengan mean

68,12. Sedangkan median dari hasil tes tersebut adalah 72,5, modus dari hasil

belajar tersebut adalah 68 dan simpangan baku 10,02. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pada kelas kontrol hasil belajar siswa meningkatdan

mencapai rata-rata nilai KKM yang di tentukan meskipun masih ada beberapa

siswa yang mendapat nilai di bawah nilai KKM yang telah ditentukan.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas

eksperimen terdapat yang berjumlah 40 orang siswa dapat disimpulkan siswa

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

57

terbanyak mendapatkan nilai antara 66 – 72 sebanyak 12 siswa. Sedangkan

siswa yang memiliki nilai tertinggi antara 87 – 93 sebanyak 1 orang siswa

Gambar 4.4 Histogram nilai hasil belajar siswa kelas kontrol

c. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data

1. Hasil Uji Normalitas

Sebelum melakukan pengolahan data lebih lanjut dilakukan pengujian

prasyarat penelitian, yaitu uji normalitas, yaitu dengan menggunakan uji Liliofers

pada taraf signifikasi (a) 0,05. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data distribusi normal atau tidak. Data disebut berdistribusi normal apabila

memenuhi kriteria Lhitung<Ltabel diukur pada taraf signifikasi dan tingkat

kepercayaan tertentu.

Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua kelompok sampel penelitian

dapat dilihat pada tabel 4.5 :

0

2

4

6

8

10

12

14

45 – 51 52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 - 86 87 - 93

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

58

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelompok

eksperiment dan Kontrol

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretest Posstest Pretest Posttest

N 40 40 40 40

X 55,67 79 47,6 68,12

Lhitung 0,5923 0,7115 0,5422 0,6267

Ltabel 0,140 0,140 0,140 0,140

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Tabel 4.5 hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest

maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi kriteria

Lhitung<Ltabel. Sehingga data dapat diolah atau dilakukan analisis.

2. Hasil Uji Homogenitas

Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal,

selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini homogenitas didapat

dengan menggunakan uji F (Fisher) pada taraf signifikasi (a) 0,05. Kriteria pengujian

yang digunakan yaitu: kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung< Ftabel.

Maka kedua data kelompok mempunyai varian yang sama atau homogen.

Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran

Hasil uji homogenitas pretest dan posttest kedua kelompok sampel penelitian

dapat dilihat pada tebel 4.7.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

59

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas

Data Pretest dan Posttest

Statistik Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

S2 12,77 11,22 11,20 10,02

Fhitung 1,29 1,02

Ftabel 1,69

Kesimpulan Homogen Homogen

Tabel 4.6 di atas untuk data pretest di dapat Fhitung= 1,29 dan data posttest

didapat Fhitung = 1,02 sedangkan Ftabel = 1,69. Dari kedua data tersebut didapat Fhitung<

Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data hasil belajar dari kedua sampel

tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen.

3. Hasil Uji Hipotesis

uji thitung< ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika thitung< ttabel, maka H0

ditolak dan Ha diterima. Perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Lampiran.

Tabel 4.7 Hasil Pretest Uji-t

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Statistik Eksperiment Kontrol

N 40 40

Rata-rata 55,67 47,6

S2 12,77 11,22

thitung 3,056

ttabel 1,99

Kesimpulan Ha diterima Ho ditolak

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

60

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil perhitungan uji hipotesis untuk

membandingkan pretest kelompok eksperiment dan kontrol diperoleh thitung = 0,30

dengan db = 40, dk = 78 dan taraf signifikasi 0,05 maka ttabel = 1,99, karena thitung<

ttabelyaitu 3,056< 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima Hoditolak.

Tabel 4.8 Hasil Posttest Uji-t

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Statistik Eksperiment Kontrol

N 40 40

Rata-rata 79 68,12

S2 11,20 10,02

thitung 4,945

ttabel 1,99

Kesimpulan Ha diterima Ho ditolak

Berdasarkan tabel di atas , terlihat bahwa hasil perhitungan uji hipotesis untuk

membandingkan posttest kelompok eksperiment dan kontrol diperoleh thitung = 0,08

dengan db = 40, dk = 78 dan taraf signifikasi 0,05 maka ttabel = 1,99, karena thitung<

ttabel yaitu 4,945< 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima Ho ditolak.

Dengan demikian hasil posttest dalam penelitian ini dapat menguji kebenaran

hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA

siswa dengan menggunakan metode pembelajaran teknik Two stay Two Stray dengan

siswa yang diberi metode pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaaan tingkat pemahaman konsep siswa antara kelas eksperimen dan

kontrol yang diukur dari hasil belajar.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

61

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai rata-rata kelas eksperimen 79 dan

nilai rata-rata kelas kontrol 68,12. Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis yang

telah dilakukan diperoleh hasil bahwa berada pada daerah diluar daerah

penerimaan atau dengan kata lain ditolak. Dengan demikian hipotesis alternatif

( ) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan

pembelajaran kooperatif teknik TSTS terhadap hasil belajar siwa.

Terjadinya pengaruh pembelajaran kooperatif teknik TSTS terhadap hasil

belajar IPA siswa disebabkan oleh karakteristik pembelajaran kooperatif itu sendiri

dimana dalam pembelajarannya siswa belajar secara tim. Dengan belajar secara tim

dapat memudahkan siswa dalam pembagian tugas, memudahkan siswa belajar

melaksan akan tanggung jawab pribadinya. Pembelajaran kooperatif teknik TSTS

didasarkan pada manajemen kooperatif. Dengan manajemen kooperatif siswa dituntut

untuk memiliki tanggung jawab yang lebih bukan hanya pada diri sendiri namun juga

untuk kelompoknya. Dengan tanggung jawab ini setiap siswa saling bantu untuk

mencapai tujuan pelajaran, dengan cara belajar seperti ini siswa lebih termotivasi

untuk meningkatkan hasil belajarnya. Kemauan untuk bekerja sama, dan

keterampilan bekerjasama dengan kemauan dan keterampilan bekerjasama siswa

mempraktikkan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran kelompok sehingga siswa

mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain untuk mendapatkan hasil

belajar yang maksimal. Selain itu, siswa menjadi lebih siap dalam menerima

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

62

pembelajaran karena guru menunjuk siswa berdasarkan pembagian kelompok

sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen secara ringkas yaitu : 1) guru

menjelaskan materi pembelajaran. 2) Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok atau tim yang beranggotakan 4 orang. 3) Guru membagikan materi kepada

tiap kelompok, 4) Siswa berdiskusi bersama, 5) Guru meminta 2 orang siswa dari

masing-masing kelompok untuk bertamu ke kelompok lainnya dan menjelaskan

diskusi yang telah dilakukan pada kelompoknya. 6) Guru meminta kepada siswa yang

bertamu untuk kembali ke kelompok asalnya dan meminta perwakilan dari tiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. 7) guru memberikan penghargaan

pada kelompok yang anggotanya yang menjawab benar pertanyaan yang diberikan

oleh guru.

Hal tersebut diatas dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa karena

mendorong siswa untuk lebih aktif dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

Berbeda dengan kelompok kontrol yang pembelajarannya dilakukan secara

konvensional, yaitu tanpa pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dilakukan

cenderung satu arah yaitu hanya berpusat pada guru. Guru menjelaskan kemudian

siswa mencatat dan kemudian siswa menjawab soal di LKS. Sehingga dari data yang

diperoleh terlihat perbedaannya, walaupun ada beberapa siswa yang memahami

materi pembelajaran. Hal ini disebabkan karena mereka belajar hanya menerima apa

yang disampaikan oleh guru tanpa bereksplorasi lebih lanjut, sehingga pembelajaran

menjadi menjemukan, tidak menarik, dan tidak menyenangkan.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

63

Berdasarkan uraian tersebut diatas, menunjukkan bahwa perlakuan yang

berbeda menyebabkan hasil belajar yang berbeda antara kelas eksperimen yang diajar

dengan pembelajaran kooperatif teknik TSTS dan kelas kontrol yang diajar dengan

pembelajaran konvensional.

Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan pembelajaran kooperatif teknik TSTS terhadap hasil belajar IPA siswa.

D. Temuan Penelitian

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa :

1. Nilai rata-rata hasil post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 79

dan 68,12.

2. Hasil belajar siwa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik TSTS lebih

tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal

tersebut ditunjukkan dari hasil uji t pada nilai post test siswa yang memperoleh

= 3,056 lebih besar dari = 1,99.

Dengan demikian dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil

belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai kelompok

eksperimen lebih tinggi dari nilai kelompok kontrol. Hal ini disebabkan karena

pada pada kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif teknik TSTS, sedangkan pada kelompok kontrol

diberikan hanya dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

64

kooperatif teknik TSTS terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 14 Pagi

Cengkareng Barat tahun pelajaran 2014-2015.

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya

telah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kendati demikian, masih

ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga penelitian ini memiliki

keterbatasan diantaranya:

1. Pokok bahasan yang diteliti hanya pada bahasan pecahan sehingga belum bisa

digeneralisasi pada pokok bahasan lain.

2. Kondisi siswa yang merasa tegang pada awal proses pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS , karena siswa

belum terbiasa.

3. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengalokasian

waktu yang baik.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan pembelajaraan kooperatif teknik two stay two stray

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi Sumber Daya Alam.

Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih besar

dari pada rata-rata hasil posttest kelas kontrol, yaitu 79 untuk kelas

eksperimen dan 68,12 untuk kelas kontrol.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman dalam proses belajar

mengajar yang terjadi selama penelitian, maka penulis dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam proses belajar mengajar, untuk memperoleh hasil belajar IPA yang

maksimal khususnya pada siswa sekolah dasar guru hendaknya dapat

menggunakan metode mengajar yang bervariasi dan dapat menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan serta dapat membangun keaktifan

dan motivasi siswa.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

66

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS

saat mengajarkan materi Sumber Daya Alam sehingga mempermudah dan

membantu siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran.

3. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS nilai

rata-rata siswa lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional. Ini membuktikan bahwa model pembelajaran

kooperatif teknik TSTS dapat dijadikan alternatif dalam proses KBM.

4. Saat belajar dengan model pembelajaran kooperatif teknik TSTS

hendaknya guru telah mempersiapkan manajemen waktu yang matang.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

67

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Majid: Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2013)

2. Agus Suprijono: Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)

3. Anita Lie. 2008: Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative

Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta. PT Grasindo, Cet IV

4. Anitah. W. Sri. Rositah, dkk.: Strategi Pembelajaran di SD. (Jakarta: UT,

2007)

5. Dr. Ari Widodo, dkk: Pendidikan IPA di SD (Bandung: UPI PRESS, 2007)

6. Dr. Nana Sudjana: Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung:

Rosda Karya, 2009)

7. Dra. Masitoh, M.Pd dan Laksmidewi, M.Pd: Strategi Pembelajaran (Jakarta:

Ikhlas Beramal, 2009)

8. Drs. H. Baharuddin, M. Pd. I dan Esa Nur Wahyuni, M. Pd: Teori Belajar &

Pembelajaran (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2010)

9. Drs. Slameto: Belajar &Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta:

Rineka cipta, 2010)

10. Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag: Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka

Cipta, 2008), edisi 2

11. Drs. Zainal Arifin, M.Pd: Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT Rosda Karya, 2011)

12. Nurul Fitriah: Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Two Stay Two

Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa. SKRIPSI UIN (Jakarta

Tidak diterbitkan,2012)

13. Prof. Dr. Bimo Walgito: Pengantar PsikologiUmum (Yogyakarta: ANDI,

2010)

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

68

14. Prof. Dr. Dedy Mulyasana: Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing

(Bandung: Rosda Karya, 2011)

15. Prof. Dr. Hamruni, M.Si: Strategi Pembelajaran (Yogyakarta: Insan Madani,

2012)

16. Prof. Dr. H. Tukiran tanoredja dkk: Model-model Pembelajaran Inovatif dan

Efektif (Bandung: AlfaBeta, 2013)

17. Prof. Dr. Oemar Hamalik: Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara,

2005)

18. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2002)

19. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010)

20. Trianto, M.Pd: Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: BumiAksara, 2010)

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

69

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ Semester : IV/ 2

Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam di Lingkungan

Pertemuan Ke-

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Kompetensi Inti :

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan

masyarakat

B. Kompetensi Dasar :

11.1. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Mendeskripsikan pengertian SDA

2. Menyebutkan macam-macam SDA

3. Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan

4. Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan

5. Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian SDA

2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam SDA

3. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.

4. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari hewan

5. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup

E. Materi pembelajaran :Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan

(Uraian materi terlampir) :

1. Konsep : Hubungan sumber daya alam berkaitan dengan lingkungan

2. Fakta : Adanya beragam macam sumber daya alam di lingkungan

3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Jenis-jenis makhluk hidup menghasilkan sumber daya

alam

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

70

4. Prosedur : a. Banyaknya sumber daya alam hayati

b. Banyaknya sumber daya alam non hayati

5. Dampak/ manfaat/ hikmah :

a. Mampu menjaga sumber daya alam yang ada di lingkungan

b. Mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray

G. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Alokasi

waktu

Pendahuluan

Orientasi :

1. Guru memintasiswauntukberdo’asebelummemulaipelajaran.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran

dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking

Apersepsi :

Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan

pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan pertanyaan

apersepsi. Seperti :

1. Anak-anak sebutkan nama-nama hewan yang ada di sekitar

rumah kalian ?

2. Apa manfaat dari hewan tersebut ?

3. Siap yang harus menjaga hewan tersebut ?

4. Bagaimana cara menjaga hewan tersebut ?

Motivasi :

Hari ini kita akan mempelajari tentang sumber daya alam di

lingkungan

Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa menjaga

dan memelihara serta dapat memanfaatkan sumber daya alam yang

ada di sekitar lingkungan kita

Tujuan :

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :

1. Memahami hubungan sumberdaya alam di lingkungan

5 menit

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

71

2. Memahami manfaat sumber daya alam

Kegiatan Inti

Mengamati :

1. Guru menunjukkan gambar-gambar hewan yang berkaitan dengan

sumber daya alam slide power point.

2. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang dijelaskan

oleh guru

Menanya :

1. Melalui media power point siswa di minta untuk menjawab manfaat

dari hewan tersebut dalam kehidupan sehari-hari .

2. Guru menampung pertanyaan dari para siswa mengenai materi yang

sedang dipelajari.

3. Guru memberikan informasi mengenai sumber daya alam di

lingkungan

4. Guru meminta siswa untuk menyebutkan hewan-hewan yang dapat

dijadikan sumber daya alam selain yang telah dicontohkan oleh

guru

Mencoba :

Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok untuk

mendiskusikan materi yang sedang dipelajari dengan menggunakan

metode two stay two stray dimana dari tiap-tiap kelompok terdiri

dari 4 siswa

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan

memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar.

Mengkomunikasikan :

1. Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok secara

berbeda dan memintanya untuk mendiskusikan tugas tersebut

(TSTS)

2. Guru meminta 2 orang siswa dari masing-masing kelompok untuk

bertamu kepada kelompok lain untuk mencari informasi ke

kelompok lain sedangkan 2 orang yang tinggal di dalam kelompok

bertugas untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dengan

teman kelompoknya kepada siswa yang bertamu ke kelompoknya.

55 menit

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

72

3. Guru meminta kepada siswa yang bertugas sebagai tamu untuk

kembali ke kelompok asalnya dan menjelaskan informasi yang

telah didapatkan dari kelompok lain yang telah di tamuinya,

kemudian meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk

mempresentasikannya.

Menalar/ asosisasi

Melalui metode TSTS siswa dapat memahami sumber daya alam

bagi lingkungan

Penutup Refleksi :

1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan

dengan meriview point-point kegiatan pembelajaran.

2. Guru memberikan soal untk mengetahui penyampaian indikator

3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk pertemuan

berikutnya

Kesimpulan

Guru menyimpulkan:

1. Manfaat dari sumber daya alam bagi manusia

2. Cara menjaga dan memelihara sumber daya alam

10 menit

H. Media dan Alat Pembelajaran : Power point, gambar

I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV

J. Penilaian Pembelajaran :

1. Teknik : tes dan non tes

2. Bentuk : lisan dan tulis

3. Instrument : soal

4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir

Penskor : S= R- {W/(n-1)}

Keterangan :

S = skor

R = jumlah jawaban yang benar

W = jumlah jawaban yang salah

n = banyaknya option

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

73

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Baik

Cukup baik

Kurang baik

4

3

1

2. Kerja sama Kompak

Cukup kompak

Kurang kompak

4

3

1

3. Praktek Bagus

Cukup bagus

Kurang bagus

4

3

1

Mengetahui Jakarta, 21 April 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ Semester : IV/ 2

Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Dengan

Teknologi

Pertemuan Ke- :

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Kompetensi Inti :

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan

masyarakat

B. Kompetensi Dasar :

11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang

digunakan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup

2. Menyebutkan cara melestarikan hutan

3. Menjelaskan manfaat air dalam kehidupan makhluk hidup

4. Menyebutkan cara melestarikan air (sungai, laut, dll)

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup

2. Siswa dapat menyebutkan cara melestarikan hutan

3. Siswa dapat menjelaskan manfaat air dalam kehidupan makhluk hidup

4. Siswa dapat menyebutkan cara melestarikan air (sungai, laut, dll)

E. Materi pembelajaran : Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan

(Uraian materi terlampir) :

1. Konsep : Hubungan sumber daya alam berkaitan dengan teknologi

2. Fakta : Adanya beragam macam sumber daya alam dalam teknologi

3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Jenis-jenis sumber daya alam dalam teknologi

4. Prosedur : 1. Manfaat hutan bagi sumber daya alam

2. Manfaat air bagi sumber daya alam

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

75

5. Dampak/ manfaat/ hikmah :

a. Mampu menjaga kelestarian hutan dan air

b. Memanfaatkan hutan dan air dalam kehidupan makhluk hidup

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray

G. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Alokasi

waktu

Pendahuluan

Orientasi :

1. Guru memintasiswauntukberdo’asebelummemulaipelajaran.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran

dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking

Apersepsi :

Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari

dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan

pertanyaan apersepsi. Seperti :

1. Anak-anak siapa yang tahu apa itu hutan ?

2. Apa manfaat hutan bagi makhluk hidup ?

3. Lalu apa manfaat air bagi kita ?

4. Bagaimana cara menjaga kelestarian hutan dan air ?

Motivasi :

Hari ini kita akan mempelajari tentang sumber daya alam dalam

teknologi

Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa

menjaga dan memelihara serta dapat memanfaatkan sumber

daya alam yang ada di sekitar lingkungan kita baik hutan,

sungai, laut, dll

Tujuan :

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :

1. Mengetahui sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan

teknologi

2. Memahami manfaat hutan dan air bagi makhluk hidup

5 menit

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

76

Kegiatan Inti

Mengamati :

1. Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan

sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan teknologi

dalam bentuk slide power point.

2. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru

Mencoba :

Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok untuk

mendiskusikan materi yang sedang dipelajari dengan

menggunakan metode two stay two stray dimana dari tiap-tiap

kelompok terdiri dari 4 siswa

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan

memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan

sekitar.

Mengkomunikasikan :

1. Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok

secara berbeda dan memintanya untuk mendiskusikan tugas

tersebut (TSTS)

2. Guru meminta 2 orang siswa dari masing-masing kelompok

untuk bertamu kepada kelompok lain untuk mencari informasi

ke kelompok lain sedangkan 2 orang yang tinggal di dalam

kelompok bertugas untuk menjelaskan materi yang telah

didiskusikan dengan teman kelompoknya kepada siswa yang

bertamu ke kelompoknya.

3. Guru meminta kepada siswa yang bertugas sebagai tamu untuk

kembali ke kelompok asalnya dan menjelaskan informasi yang

telah didapatkan dari kelompok lain yang telah di tamuinya,

kemudian meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk

mempresentasikannya.

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan

memanfaatkan sumber daya alam yang dapat di kembangkan ke

55

menit

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

77

dalam teknologiterutama hutan dan air.

Penutup Refleksi :

1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan

dengan meriview point-point kegiatan pembelajaran.

2. Guru memberikan soal untk mengetahui penyampaian

indikator

3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk pertemuan

berikutnya

Kesimpulan

Guru menyimpulkan:

1. Manfaat hutan dan air bagi makhluk hidup

2. Cara menjaga dan memelihara hutan dan air bagi makhluk

hidup

10

menit

H. Media dan Alat Pembelajaran : Power point, gambar

I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV

J. Penilaian Pembelajaran :

1. Teknik : tes dan non tes

2. Bentuk : lisan dan tulis

3. Instrument : soal

4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir

Penskor : S= R- {W/(n-1)}

Keterangan :

S = skor

R = jumlah jawaban yang benar

W = jumlah jawaban yang salah

n = banyaknya option

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

78

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Baik

Cukup baik

Kurang baik

4

3

1

2. Kerja sama Kompak

Cukup kompak

Kurang kompak

4

3

1

3. Praktek Bagus

Cukup bagus

Kurang bagus

4

3

1

Mengetahui Jakarta, 28 April 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ Semester : IV/ 2

Materi Pokok/ Topik : Dampak dari Perusakan Hutan dan Air

Pertemuan Ke- :

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Kompetensi Inti :

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan

masyarakat

B. Kompetensi Dasar :

11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Menyebutkan contoh perusakan hutan dan air (sungai, laut, dll)

2. Menjelaskan dampak dari perusakanhutan dan air (sungai, laut, dll)

3. Menjelaskan cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah dan

air

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menyebutkan contoh perusakan hutan dan air (sungai, laut, dll)

2. Siswa dapat menjelaskan dampak dari perusakanhutan dan air (sungai, laut, dll)

3. Siswa dapat menjelaskan cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran

udara, tanah dan air

E. Materi pembelajaran : Dampak dari perusakan hutan dan air

(Uraian materi terlampir) :

1. Konsep : perusakan dan pelestarian hutan dan air

2. Fakta : Adanya dampak dari merusak dan melestarikan hutan dan air

3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Contoh perusakan dan pelestarian hutan dan air

4. Prosedur : 1. Dampak perusakan hutan dan air

2. Cara Melestarikan hutan dan air

5. Dampak/ manfaat/ hikmah :

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

80

a. Mampu menjaga kelestarian hutan dan air

b. Memanfaatkan hutan dan air dalam kehidupan makhluk hidup

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray

G. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Alokasi

waktu

Pendahuluan

Orientasi :

1. Guru memintasiswauntukberdo’asebelummemulaipelajaran.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran

dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking

Apersepsi :

Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari

dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan

pertanyaan apersepsi. Seperti :

1. Anak-anak siapa yang suka menonton berita di televisi ?

2. Apa yang sedang terjadi di provinsi Riau saat ini ?

3. Apa akibat/ dampak dari kebakaran hutan tersebut ?

Motivasi :

Hari ini kita akan mempelajari tentang dampak dari

perusakan hutan dan air serta cara melestarikan hutan dan

air

Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa

menjaga dan memelihara dan menjaga kelestarian hutan dan

air karena itu adalah SDA yang dibutuhkan oleh semua

makhluk hidup

Tujuan :

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :

1. Mengetahui dampak dari perusakan SDA (hutan dan air)

2. Mengetahui cara melestarikan SDA (hutan dan air)

5 menit

Kegiatan Inti

Mengamati :

1. Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan

dampak dari perusakan hutan dan air dalam bentuk slide

55

menit

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

81

power point.

2. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru

Mencoba :

Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok untuk

mendiskusikan materi yang sedang dipelajari dengan

menggunakan metode two stay two stray dimana dari tiap-

tiap kelompok terdiri dari 4 siswa

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga

kelestarian hutan dan air serta menjauhkan sifat dari

merusak sumber daya alam yang dampaknya akan berakibat

buruk bagi semua makhluk hidup yang ada.

Mengkomunikasikan :

1. Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok

secara berbeda dan memintanya untuk mendiskusikan tugas

tersebut (TSTS)

2. Guru meminta 2 orang siswa dari masing-masing kelompok

untuk bertamu kepada kelompok lain untuk mencari

informasi ke kelompok lain sedangkan 2 orang yang tinggal

di dalam kelompok bertugas untuk menjelaskan materi yang

telah didiskusikan dengan teman kelompoknya kepada siswa

yang bertamu ke kelompoknya.

3. Guru meminta kepada siswa yang bertugas sebagai tamu

untuk kembali ke kelompok asalnya dan menjelaskan

informasi yang telah didapatkan dari kelompok lain yang

telah di tamuinya, kemudian meminta perwakilan dari tiap

kelompok untuk mempresentasikannya.

Menanyakan

1. Guru menampung pertanyaan dari para siswa mengenai

materi yang sedang dipelajari.

2. Guru memberikan informasi mengenai cara melestarikan

hutan dan air dan dampak dari perusakan hutan dan air

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

82

Penutup Refleksi :

4. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

dilakukan dengan meriview point-point kegiatan

pembelajaran.

5. Guru memberikan soal untuk mengetahui penyampaian

indikator

6. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa membuat

gambar yang berkaitan dengan hutan dan air

Kesimpulan

Guru menyimpulkan:

1. Dampak perusakanhutan dan air bagi makhluk hidup

2. Cara menjaga dan melestarikanhutan dan air

10

menit

H. Media dan Alat Pembelajaran : Power point, gambar

I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV

J. Penilaian Pembelajaran :

1. Teknik : tes dan non tes

2. Bentuk : lisan dan tulis

3. Instrument : soal

4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir

Penskor : S= R- {W/(n-1)}

Keterangan :

S = skor

R = jumlah jawaban yang benar

W = jumlah jawaban yang salah

n = banyaknya option

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

83

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Baik

Cukup baik

Kurang baik

4

3

1

2. Kerja sama Kompak

Cukup kompak

Kurang kompak

4

3

1

3. Praktek Bagus

Cukup bagus

Kurang bagus

4

3

1

Mengetahui Jakarta, 06 Mei 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

83

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ Semester : IV/ 2

Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam Dengan Mata Pencaharian

Pertemuan Ke-

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Kompetensi Inti :

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan

masyarakat

B. Kompetensi Dasar :

11.1. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Memahami peta konsep tentang sumber daya alam

2. Memahami sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhah manusia

meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak hidup.

3. Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.

4. Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.

5. Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat Memahami peta konsep tentang sumber daya alam

2. Siswa dapat Memahami sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk

kebutuhah manusia meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak hidup.

3. Siswa dapat Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.

4. Siswa dapat Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.

5. Siswa dapat Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.

E. Materi pembelajaran : Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan

(Uraian materi terlampir) :

1. Konsep : Hubungan sumber daya alam berkaitan dengan lingkungan

2. Fakta : Adanya beragam macam sumber daya alam di lingkungan

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

84

3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Jenis-jenis makhluk hidup menghasilkan sumber daya

alam

4. Prosedur : a. Banyaknya sumber daya alam hayati

b. Banyaknya sumber daya alam non hayati

5. Dampak/ manfaat/ hikmah :

a. Mampu menjaga sumber daya alam yang ada di lingkungan

b. Mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Ceramah

G. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Alokasi

waktu

Pendahuluan

Orientasi :

1. Guru memintasiswauntukberdo’asebelummemulaipelajaran.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran

dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking

Apersepsi :

Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari

dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan

pertanyaan apersepsi. Seperti :

1. Anak-anak sebutkan nama-nama hewan yang ada di

sekitar rumah kalian ?

2. Apa manfaat dari hewan tersebut ?

3. Siap yang harus menjaga hewan tersebut ?

4. Bagaimana cara menjaga hewan tersebut ?

Motivasi :

Hari ini kita akan mempelajari tentang sumber daya alam di

lingkungan

Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa

menjaga dan memelihara serta dapat memanfaatkan sumber

daya alam yang ada di sekitar lingkungan kita

Tujuan :

5 menit

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

85

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :

1. Memahami hubungan sumberdaya alam di lingkungan

2. Memahami manfaat sumber daya alam

Kegiatan Inti

Mengamati :

1. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang

dijelaskan oleh guru

2. Guru meminta siswa untuk mencatat apa yang telah ditulis

guru di papan tulis

Menanya :

1. Melalui media mencatat siswa di minta untuk menjawab

manfaat dari hewan tersebut dalam kehidupan sehari-hari .

2. Guru menampung pertanyaan dari para siswa mengenai

materi yang sedang dipelajari.

3. Guru memberikan informasi mengenai sumber daya alam di

lingkungan

4. Guru meminta siswa untuk menyebutkan hewan-hewan

yang dapat dijadikan sumber daya alam selain yang telah

dicontohkan oleh guru

Mencoba :

Guru meminta siswa untuk menyebutkan manfaat dari

sumber daya alam bagi manusia

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan

memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan

sekitar.

Mengkomunikasikan :

Melalui metode ceramah siswa mengkomunikasikan materi

yang di pelajari yaitu sumber daya alam yang ada di

lingkungan.

55

menit

Penutup Refleksi :

1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

dilakukan dengan meriview point-point kegiatan

pembelajaran.

10

menit

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

86

2. Guru memberikan soal untk mengetahui penyampaian

indikator

3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk

pertemuan berikutnya

Kesimpulan

Guru menyimpulkan:

1. Manfaat dari sumber daya alam bagi manusia

2. Cara menjaga dan memelihara sumber daya alam

H. Media dan Alat Pembelajaran : Buku Sumber daya alam

I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV

J. Penilaian Pembelajaran :

1. Teknik : tes dan non tes

2. Bentuk : lisan dan tulis

3. Instrument : soal

4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir

Penskor : S= R- {W/(n-1)}

Keterangan :

S = skor

R = jumlah jawaban yang benar

W = jumlah jawaban yang salah

n = banyaknya option

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

87

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Baik

Cukup baik

Kurang baik

4

3

1

2. Kerja sama Kompak

Cukup kompak

Kurang kompak

4

3

1

3. Praktek Bagus

Cukup bagus

Kurang bagus

4

3

1

Mengetahui Jakarta, 22 April 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ Semester : IV/ 2

Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Dengan

Teknologi

Pertemuan Ke- :

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Kompetensi Inti :

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan

masyarakat

B. Kompetensi Dasar :

11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang

digunakan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup

2. Menyebutkan cara melestarikan hutan

3. Menjelaskan manfaat air dalam kehidupan makhluk hidup

4. Menyebutkan cara melestarikan air (sungai, laut, dll)

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan makhluk hidup

2. Siswa dapat menyebutkan cara melestarikan hutan

3. Siswa dapat menjelaskan manfaat air dalam kehidupan makhluk hidup

4. Siswa dapat menyebutkan cara melestarikan air (sungai, laut, dll)

E. Materi pembelajaran : Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan

(Uraian materi terlampir) :

1. Konsep : Hubungan sumber daya alam berkaitan dengan teknologi

2. Fakta : Adanya beragam macam sumber daya alam dalam teknologi

3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Jenis-jenis sumber daya alam dalam teknologi

4. Prosedur : 1. Manfaat hutan bagi sumber daya alam

2. Manfaat air bagi sumber daya alam

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

88

5. Dampak/ manfaat/ hikmah :

a. Mampu menjaga kelestarian hutan dan air

b. Memanfaatkan hutan dan air dalam kehidupan makhluk hidup

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Two Stay Two Stray

G. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Alokasi

waktu

Pendahuluan

Orientasi :

1. Guru meminta siswa untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran

dengan menertibkan siswa dan melakukan ice breaking

Apersepsi :

Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari

dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan

pertanyaan apersepsi. Seperti :

1. Anak-anak siapa yang tahu apa itu hutan ?

2. Apa manfaat hutan bagi makhluk hidup ?

3. Lalu apa manfaat air bagi kita ?

4. Bagaimana cara menjaga kelestarian hutan dan air ?

Motivasi :

Hari ini kita akan mempelajari tentang sumber daya alam dalam

teknologi

Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa

menjaga dan memelihara serta dapat memanfaatkan sumber

daya alam yang ada di sekitar lingkungan kita baik hutan,

sungai, laut, dll

Tujuan :

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini adalah :

1. Mengetahui sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan

teknologi

2. Memahami manfaat hutan dan air bagi makhluk hidup

5 menit

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

89

Kegiatan Inti

Mengamati :

1. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru

2. Guru meminta siswa untuk mencatat materi yang telah ditulis

di papan tukis

Mencoba :

Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah

disiapkan oleh guru

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode ceramah siswa dapat menjaga dan

memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan

sekitar.

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode two stay two stray siswa dapat menjaga dan

memanfaatkan sumber daya alam yang dapat di kembangkan ke

dalam teknologi terutama hutan dan air.

55

menit

Penutup Refleksi :

1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan

dengan meriview point-point kegiatan pembelajaran.

2. Guru memberikan soal untuk mengetahui penyampaian

indikator

3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk pertemuan

berikutnya

Kesimpulan

Guru menyimpulkan:

1. Manfaat hutan dan air bagi makhluk hidup

2. Cara menjaga dan memelihara hutan dan air bagi makhluk

hidup

10

menit

H. Media dan Alat Pembelajaran : Buku Sumber daya Alam

I. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV

J. Penilaian Pembelajaran :

1. Teknik : tes dan non tes

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

90

2. Bentuk : lisan dan tulis

3. Instrument : soal

4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir

Penskor : S= R- {W/(n-1)}

Keterangan :

S = skor

R = jumlah jawaban yang benar

W = jumlah jawaban yang salah

n = banyaknya option

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Baik

Cukup baik

Kurang baik

4

3

1

2. Kerja sama Kompak

Cukup kompak

Kurang kompak

4

3

1

3. Praktek Bagus

Cukup bagus

Kurang bagus

4

3

1

Mengetahui Jakarta, 29 April 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

91

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ Semester : IV/ 2

Materi Pokok/ Topik : Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Dengan

Teknologi

Pertemuan Ke- :

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Kompetensi Dasar :

11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Menyebutkan contoh perusakan hutan dan air (sungai, laut, dll)

2. Menjelaskan dampak dari perusakanhutan dan air (sungai, laut, dll)

3. Menjelaskan cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah dan

air

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menyebutkan contoh perusakan hutan dan air (sungai, laut, dll)

2. Siswa dapat menjelaskan dampak dari perusakanhutan dan air (sungai, laut, dll)

3. Siswa dapat menjelaskan cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran

udara, tanah dan air

E. Materi pembelajaran : Dampak dari perusakan hutan dan air

(Uraian materi terlampir) :

1. Konsep : perusakan dan pelestarian hutan dan air

2. Fakta : Adanya dampak dari merusak dan melestarikan hutan dan air

3. Prinsip/dalil/teori/hukum : Contoh perusakan dan pelestarian hutan dan air

4. Prosedur : 1. Dampak perusakan hutan dan air

2. Cara Melestarikan hutan dan air

5. Dampak/ manfaat/ hikmah :

a. Mampu menjaga kelestarian hutan dan air

b. Memanfaatkan hutan dan air dalam kehidupan makhluk hidup

D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Metode ceramah

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

92

E. Kegiatan Pembelajaran :

Tahapan

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Alokasi

waktu

Pendahuluan

Orientasi :

Guru meminta siswa untuk berdo’a sebelum memulai

pelajaran.

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai

pembelajaran dengan menertibkan siswa dan melakukan ice

breaking

Apersepsi :

Guru menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari

dengan pengalaman yang dimiliki siswa dengan mengajukan

pertanyaan apersepsi. Seperti :

Anak-anak siapa yang suka menonton berita di televisi ?

Apa yang sedang terjadi di provinsi Riau saat ini ?

Apa akibat/ dampak dari kebakaran hutan tersebut ?

Motivasi :

Hari ini kita akan mempelajari tentang dampak dari perusakan

hutan dan air serta cara melestarikan hutan dan air

Bu Guru berharap apabila kalian sudah besar nanti bisa

menjaga dan memelihara dan menjaga kelestarian hutan dan air

karena itu adalah SDA yang dibutuhkan oleh semua makhluk

hidup

Tujuan :

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini

adalah :

1. Mengetahui dampak dari perusakan SDA (hutan dan air)

2. Mengetahui cara melestarikan SDA (hutan dan air)

5 menit

Kegiatan Inti

Mengamati :

1. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru

2. Guru meminta siswa untuk mencatat materi yang telah ditulis

di papan tukis

55

menit

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

93

Mencoba :

Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah

disiapkan oleh guru

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode ceramah siswa dapat menjaga dan

memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan

sekitar.

Menalar/ asosiasi :

Melalui metode ceramah siswa dapat menjaga kelestarian hutan

dan air serta menjauhkan sifat dari merusak sumber daya alam

yang dampaknya akan berakibat buruk bagi semua makhluk

hidup yang ada.

Penutup Refleksi :

1. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

dilakukan dengan meriview point-point kegiatan

pembelajaran.

2. Guru memberikan soal untuk mengetahui penyampaian

indikator

Kesimpulan

Guru menyimpulkan:

1. Dampak perusakanhutan dan air bagi makhluk hidup

2. Cara menjaga dan melestarikanhutan dan air

10

menit

F. Media dan Alat Pembelajaran : Buku Sumber daya Alam

G. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IV

H. Penilaian Pembelajaran :

1. Teknik : tes dan non tes

2. Bentuk : lisan dan tulis

3. Instrument : soal

4. Kunci jawaban dan penskoran : terlampir

Penskor : S= R- {W/(n-1)}

Keterangan :

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

94

S = skor

R = jumlah jawaban yang benar

W = jumlah jawaban yang salah

n = banyaknya option

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Pengetahuan Baik

Cukup baik

Kurang baik

4

3

1

2. Kerja sama Kompak

Cukup kompak

Kurang kompak

4

3

1

3. Praktek Bagus

Cukup bagus

Kurang bagus

4

3

1

Mengetahui Jakarta, 07 Mei 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

95

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN

MATERI SUMBER DAYA ALAM

Satuan Pendidikan : SDN 14 PAGI JAKBAR Kelas/ Semester : IV/ 2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

Kompetensi Inti : 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Bentuk

Soal

Jenjang

Kognitif

Naskah Soal No

Soal

Kunci

Jawaban

Kesukaran

C1 C2 C3

11.1 Menjelaskan

hubungan antara

sumber daya alam

dengan lingkungan

Menyebutkan

macam-macam

SDA

Menyebutkan

contoh sumber daya

alam yang tidak

dapat diperbaharui

PG √ Sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui, contohnya ....

a.hutan dan gas

b.hewan dan sungai

c. gas dan sungai

d.minyak bumi dan gas

D 1 Mudah

PG √ Sumber daya alam yang tidak

dapat diperbarui bersifat ....

a. hidup

b. mengalami daur

c. dapat berkembang biak

D 2 Sedang

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

96

d. dapat habis dan tidak dapat

kembali lagi

Mengelompokkan

sumber daya alam

yang tidak dapat di

perbaharui

PG √ Contoh sumber daya alam yang tidak

dapat diperbaharui di bawah ini

adalah ....

a. gas, batu bara, rotan

b. minyak bumi, air, logam

c. batu bara, gas, minyak bumi

d. batu bara, minyak bumi, air

C 3 Sedang

Mengelompokkan

sumber daya alam

yang dapat

diperbaharui

PG √ Contoh sumber daya alam yang

dapat diperbaharui di bawah ini

adalah ....

a. air, telur, rotan

b. minyak bumi, air, logam

c. batu bara, gas, minyak bumi

d. batu bara, minyak bumi, air

A 4 Sedang

Menyebutkan

contoh sumber daya

alam yang dapat

diperbaharui

PG √ Perhatikan daftar bahan-bahan

berikut ini:

1. minyak bumi

2. kayu

3. batu bara

D 5 Sedang

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

97

4. hewan

5. besi

6. tumbuhan

Dari daftar bahan-bahan di atas,

sumber daya alam yang dapat

diperbarui adalah . . . .

a. 1, 2, 3 c. 2, 3, 4

b. 3, 4, 5 d. 2, 4, 6

PG √ Berikut ini adalah sumber daya alam

yang dapat diperbaharui, kecuali ....

a. ayam

b. kayu jati

c. minyak bumi

d. pohon pinus

C 6 Mudah

PG √ Sapi, telur, jati, dan kayu termasuk

kedalam sumber daya alam ...

a. habis

b. tetap

c. dapat di perbaharui

d. tidak dapat di perbaharui

C 7 Mudah

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

98

Mengelompokkan

benda yang

berasal dari

hewan

Menentukan benda

yang berasal dari

hewan

PG √ Kain sutera berasal dari ....

a. bulu domba

b. kulit ulat sutera

c. sutera kulit domba

d. serat kepompong dan ulat

D 8 Sedang

11.2 Menjelaskan

hubungan antara

sumber daya

alam dengan

teknologi yang

digunakan

Menjelaskan

manfaat hutan

bagi kehidupan

makhluk hidup

Menyebutkan

manfaat hutan

PG √ Barang yang dibuat dari hasil hutan

adalah ....

a. perhiasan dan bensin

b. perhiasan dan lemari

c. kursi rotan dan lemari

d. kursi rotan dan perhiasan

C 9 Sedang

Menyebutkan

cara melestarikan

hutan

Menyebutkan

contoh cara

melestarikan hutan

PG √ Di bawah ini merupakan contoh cara

melestarikan hutan, kecuali ....

a. membakar hutan

b. menanam pohon dalam hutan

c. tidak menebang pohon hutan

sembarangan

d. menjaga semua makhluk hidup

yang hidup di hutan

A 10 Sedang

PG

√ Bahan baku yang baik untuk

pembuatan kursi dan meja adalah A 11 Mudah

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

99

kayu dari pohon . . . .

a. jati

b. pinus

c. kelapa

d. randu

Menjelaskan

manfaat air bagi

kehidupan

makhluk hidup

Menyebutkan

manfaat air

PG

√ Memelihara ikan di danau atau

waduk dengan menggunakan

petakan-petakan segi empat yang

terbuat dari bambu disebut . . . .

a. keramba

b. kolam ikan

c. danau

d. sungai

B

12

Sedang

Menyebutkan

cara melestarikan

air (sungai, laut,

dll)

Menyebutkan

contoh cara

melestarikan air

(sungai, laut. dll)

PG √ Pada pernyataan di bawah ini

manakah yang dapat menjaga

kelestarian hutan ....

1. merusak terumbu karang

2. memeledakkan bom di laut

3. menjaga kebersihan laut dan

sungai

4. menebarkan racun ke sungai atu

C 13 Mudah

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

100

laut

a.1 c. 3

b. 2 d. 4

11.3 Menjelaskan

dampak

pengambilan bahan

alam terhadap

pelestarian

lingkungan

Menyebutkan

contoh perusakan

hutan dan air

(sungai, laut, dll)

Menyebutkan

contoh kerusakan

hutan

PG √ Perhatikan gambar di bawah ini !

Dampak apa yang terjadi dari

peristiwa tersebut ....

a. mengakibatkan polusi udara

b. hewan dan tumbuhan menjadi mati

c. hewan-hewan berlarian ke

pemukiman penduduk

d. semua jawaban benar

D 14 Sedang

PG √ Terjadinya banjir ataupun longsor di

suatu daerah di akibatkan karena ....

a. penebangan pohon sembarangan

b. membuang sampah pada

tempatnya

c. menjaga kelestarian hutan

A 15 Sedang

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

101

d. menjaga semua makhluk hidup

yang tinggal di hutan

Menyebutkan

contoh kerusakan

air (sungai, laut, dll)

PG √ Salah satu contoh kerusakan laut

adalah ....

a. melestarikan ikan

b. menjaga keindahan laut

c. menebarkan racun ke laut ataupun

sungai

d. tidak mencemari sungai

C 16 Mudah

Menjelaskan

dampak dari

perusakan hutan

dan air (sungai,

laut, dll)

Menentukan

dampak dari

penebangan hutan

secara sembarangan

PG √ Dampak dari penebangan hutan

sembarangan, yaitu ....

a. terjadinya erosi

b. hutan menjadi indah

c. penghijauan hutan

d. hewan-hewan hidup dengan tenang

A 17 Sedang

PG √

Banyak hewan-hewan hutan yang

lari ke pemukiman warga peristiwa

tersebut dampak dari perusakan

hutan, kecuali ....

a. kerusakan hutan

b. tidak adanya tempat tinggal bagi

D 18 Sedang

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

102

hewan

c. sulitnya mendapatkan makanan

d. penebangan pohon secara teratur

Menyebutkan

dampak dari

pengrusakan laut

PG √ Dampak dari pengrusakan laut

adalah ....

a. terumbu karang menjadi rusak

b. populasi ikan bertambah

c. laut terjaga pelestariannya

d. laut menjadi bersih

A 19 Sedang

Menentukan

dampak dari

pengrusakan sungai

PG √ Dampak dari pembuangan limbah ke

sungai adalah ....

a. sungai menjadi bersih

b. air sungai menjadi jernih

c. terjadinya pencemaran limbah

d. bermanfaat untuk kehidupan

makhluk hidup

C 20 Sedang

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

103

Lampiran 4

Nama :

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/ Semester : IV/ 2

Hari/ Tanggal:

Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang menurut jawaban

kamu benar !

1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, contohnya ....

a.hutan dan gas

b. air dan sungai

c. gas dan sungai

d. minyak bumi dan gas

2. Sifat dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah ....

a. hidup

b. mengalami daur

c. dapat berkembang biak

d. dapat habis dan tidak dapatkembali lagi

3. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui di bawah ini adalah ....

a. gas, batu bara, rotan

b. minyak bumi, air, logam

c. batu bara, gas, minyak bumi

d. batu bara, minyak bumi, air

4. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui di bawah ini adalah ....

a. air, telur, rotan

b. minyak bumi, air, logam

c. batu bara, gas, minyak bumi

d. batu bara, minyak bumi, air

5. Perhatikan daftar bahan-bahan berikut ini:

1. minyak bumi 4. hewan

2. kayu 5. besi

3. batu bara 6. Tumbuhan

NILAI

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

104

Dari daftar bahan-bahan di atas, sumber daya alam yang dapatdiperbarui adalah . . . .

a. 1, 2, 3

b. 3, 4, 5

c. 2, 3, 4

d. 2, 4, 6

6. Berikut ini adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui, kecuali ....

a. ayam

b. kayu jati

c. pohon pinus

d. minyak bumi

7. Sapi, telur, jati, dan kayu termasuk kedalam sumber daya alam ...

a. habis

b. tetap

c. dapat diperbaharui

d. tidak dapat di perbaharui

8. Kain sutera berasal dari ....

a. bulu domba

b. kulit ulat sutera

c. sutera kulit domba

d. serat kepompong dan ulat

9. Barang yang dibuat dari hasil hutan adalah ....

a. perhiasan dan bensin

b. perhiasan dan lemari

c. kursi rotan dan lemari

d. kursi rotan dan perhiasan

10. Di bawah ini merupakan contoh cara melestarikan hutan, kecuali ....

a. membakar hutan

b. menanam pohon dalam hutan

c. tidak menebang pohon hutan sembarangan

d. menjaga semua makhluk hidup yang hidup di hutan

11. Bahan baku yang baik untuk pembuatan kursi dan meja adalahkayu dari pohon . . . .

a. jati

b. pinus

c. randu

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

105

d. kelapa

12. Memelihara ikan di danau atau waduk dengan menggunakan petakan-petakan segi empat

yang terbuat dari bambu disebut . . . .

a. daun

b. sumgai

c. keramba

d. kolam ikan

13. Pada pernyataan di bawah ini manakah yang dapat menjaga kelestarian hutan ....

1. merusak terumbu karang

2. memeledakkan bom di laut

3. menjaga kebersihan laut dan sungai

4. menebarkan racun ke sungai atu laut

a.1

b. 2

c. 3

d. 4

14. Perhatikan gambar di bawah ini !

Dampak apa yang terjadi dari peristiwa tersebut ....

a. penghijauan hutan

b. hutan menjadi indah

c. berkembangnya hewan dan tumbuhan

d. hewan-hewan berlarian ke pemukiman penduduk

15. Terjadinya banjir ataupun longsor di suatu daerah di akibatkan karena ....

a. penebangan pohon sembarangan

b. membuang sampah pada tempatnya

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

106

c. menjaga kelestarian hutan

d. menjaga semua makhluk hidup yang tinggal di hutan

16. Salah satu contoh kerusakan laut adalah ....

a. melestarikan ikan

b. menjaga keindahan laut

c. menebarkan racun ke laut ataupun sungai

d. tidak mencemari sungai

17. Dampak dari penebangan hutan sembarangan, yaitu ....

a. terjadinya erosi

b. hutan menjadi indah

c. penghijauan hutan

d. hewan-hewan hidup dengan tenang

18. Banyak hewan-hewan hutan yang lari ke pemukiman warga peristiwa tersebut dampak

dari perusakan hutan, kecuali ....

a. kerusakan hutan

b. tidak adanya tempat tinggal bagi hewan

c. sulitnya mendapatkan makanan

d. penebangan pohon secara teratur

19. Dampak dari pengrusakan laut adalah ....

a. terumbu karang menjadi rusak

b. populasi ikan bertambah

c. laut terjaga pelestariannya

d. laut menjadi bersih

20. Dampak dari pembuangan limbah ke sungai adalah ....

a. sungai menjadi bersih

b. air sungai menjadi jernih

c. terjadinya pencemaran limbah

d. bermanfaat untuk kehidupan makhluk hidup

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

107

Lampiran 5

LEMBAR KERJA SISWA

Kerjakan tugas berikut bersama kelompokmu !

Tujuan : Mengetahui berbagai jenis sumber daya alam, hasilnya, dan digolongkan

berdasarkan asalnya.

1. Diskusikan dengan kelompok belajarmu tentang berbagai jenis sumber daya alam yang

ada di Indonesia

2. Tulislah nama bahan dasar dari gambar-gambar sumber daya alam

3. Golongkan hasil pengolahannya berdasarkan asalnya !

4. Isikan hasil diskusi ke dalam tabel seperti berikut

Jika kita perhatikan di sekitar ruangan kelas, kamar tidur, dapur, atau di lingkungan luar

rumah, kita akan melihat berbagai benda di sana. Benda-benda itu di buat dari berbagai

bahan yang berasal dari alam.

Manusia dengan akal pikirannya mampu memanfaatkan bahan yang berasal dari alam.

Bahan dari alam dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang disebut sumber

daya alam.

Sekarang coba kamu diskusikan dengan kelompok apa yang dimaksud dengan sumber

daya alam ? dan sebutkan jenisnya !

A. Isilah tabel ini dengan contoh sumber daya alam yang kamu ketahui berdasarkan

macamnya!

No Contoh sumber daya alam yang

dapat di perbaharui

Contoh sumber daya alam yang tidak

dapat di perbaharui

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

108

B. Isilah tabel ini dengan nama-nama benda yang ada pada gambar !

No Benda dari

kayu

Benda dari

batu

Benda dari

logam

Benda dari

hewan

Benda dari

plastik

Benda

dari karet

1.

2.

3.

4.

5.

C. Isilah tabel ini dengan hasil pengolahannya berdasarkan asalnya

No Asal sumber daya alam Hasil pengolahan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Kayu

Hewan

Tanah liat

Karet

Kaca

Gas

Air

Alumunium

Meja, kursi, lemari

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

109

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA

Kerjakan tugas berikut bersama kelompokmu !

1. Semua produk berasal dari bahan-bahan yang ada di alam. Tuliskan bahan asal dari

berbagai produk jadi berikut ini !

No Bahan jadi Bahan asalnya

1. Kain katun Kapas

2. Kertas

3. Ban mobil

4. Genteng

5. Kunci pintu

6. Kemoceng

2. Bagian-bagian tumbuhan dapat diolah menjadi bahan pangan, maupun non pangan.

Tuliskan produk-produk olahan dari bahan-bahan berikut !

No Bahan baku Bahan pangan Bahan non pangan

1. Kambing Daging, susu Kain wol

2. Sapi

3. Ayam

4. Tanaman kelapa

5. Tanaman lidah buaya

3. Isilah kotak-kotak di bawah ini yang sesuai dengan urutan proses pembuatan suatu

benda dengan pilihan nama-nama benda di bawah ini !

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

110

roti kertas getah karet

gandum bubur kertas ban

terigu kayu karet lembaran

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

111

Lampiran 7

LEMBAR KERJA SISWA

Kerjakan tugas berikut bersama kelompokmu !

Tujuan : menerapkan pelestarian sumber daya alam

Metode : Two Stay Two Stray

1. Tuliskan usaha-usaha untuk melestarikan sumber daya alam pada tabel di bawah ini

No Sumber daya alam Cara pelestariannya

1. Hewan ......................................................................................

......................................................................................

......................................................................................

......................................................................................

2. Tumbuhan ......................................................................................

......................................................................................

......................................................................................

......................................................................................

3. Air ......................................................................................

......................................................................................

......................................................................................

......................................................................................

4. Minyak bumi ......................................................................................

......................................................................................

......................................................................................

......................................................................................

2. Pencemaran telah terjadi di mana-mana dan dampaknya juga bermacam-macam.

Pencemaran lingkungan juga dapat merusak lapisan tanah.

a. Pencemaran apakah yang dapat merusak tanah

...........................................................................................................................................

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

112

...........................................................................................................................................

b. Bagaimana dampak kerusakan lapisan tanah terhadap manusia ?

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

3. Amatilah sampah-sampah di sekitarmu. Pisahkan sampah-sampah berikut ini dengan

memberi tanda silang (X)

No Jenis sampah Sampah organik Sampah non organik

1. Kaleng minuman

2. Kulit buah

3. Plastik bekas

4. Sayuran basi

5. Kertas koran

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

113

Lampiran 8

Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen

No Nama Siswa Nilai

1. K.M 35

2. D.G 35

3. I.J 35

4. N.A.K 40

5. M.I.K 40

6. S.F 40

7. S.M.N 45

8. A.R 45

9. R.F 45

10. M.D 45

11. K.A 45

12. P.S 45

13. N.S 45

14. M.P.T 50

15. A.S 50

16. S.D 50

17. I.S 50

18. L.N.K 50

19. L.C 55

20. S.M 55

21. S.W 55

22. H.B 55

23. R.P 60

24. F.A 60

25. F.N 60

26. T.K 60

27. I.A 60

28. E.S.M 60

29. A.S 65

30. U.C 65

31. K.K 65

32. E.N 65

33. R.I 65

34. M.F.K 70

35. B.M.K 70

36. A.T 75

37. A.S 75

38. E.S 80

39. B.S 80

40. A.M.M 80

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

114

A. Distribusi Frekuensi

1. Banyaknya data (n) = 40

2. Menentukan Rentang Kelas

Skor terbesar = 80

Skor terkecil = 35

Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil

= 80– 35

= 45

3. Menentukan Banyak Kelas

= 1+ 3.3 log n

= 1+ 3.3 log 40

= 1+ 3.3 (1,6020) = 6,2866 = 6 (dibulatkan)

4. Menentukan Panjang Kelas

=

= 6,4 = 6 (dibulatkan)

5. Tabel Distribusi Frekuensi

No. Kelas

Interval F fka fkb

Nilai

tengah

(xi)

f.xi

1 35 – 41 6 40 6 38 1444 228 8664

2 42 – 48 7 34 13 45 2025 315 14175

3 49 – 55 9 27 22 52 2704 468 24336

4 56 – 62 6 18 28 59 3481 354 20886

5 63 – 69 5 13 33 66 4356 330 21780

6 70 – 76 4 9 37 73 5329 292 21316

7 77 - 83 3 6 40 80 6400 240 19200

Jumlah 40 413 25739 2227 130357

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

115

B. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku

1. Menentukan nilai mean

∑ ∑

2. Menentukan nilai median

Median (Me) = b + p[(

)

]

= 48.5 + 6[(

)

]

= 48,5 + 4,6

= 53,1

3. Menentukan nilai modus

Modus (Mo) = b + p*

+

= 48.5 + 6*

( ) ( )+

= 48,5 + 2,4

= 50,9

4. Menentukan Simpangan baku (Standar Deviasi)

√ ∑

(∑ )

( )

√ ( )

( )

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

116

√ = 12,77

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

117

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

No Xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z) – s(Z) f(Z) – s(Z)

1. 35 3 3 -1,6186 0,4463 0,0537 0,075 -0,0213 0,0213

2. 40 3 6 -1,2270 0,3888 0,1112 0,15 -0,0388 0,0388

3. 45 7 13 -0,8355 0,2957 0,2043 0,325 -0,1207 0,1207

4. 50 5 18 -0,4440 0,1700 0,33 0,45 -0,12 0,12

.5 55 4 22 -0,0524 0,0199 0,4801 0,55 -0,0699 0,0699

6. 60 6 28 0,3390 0,1293 0,3707 0,7 -0,3293 0,3293

7. 65 5 33 0,7306 0,2673 0,2327 0,825 -0,5923 0,5923

8. 70 2 35 1,1221 0,3686 0,8686 0,875 -0,0064 0,0064

9. 75 2 37 1,5137 0,4345 0,9345 0,925 0,0095 0,0095

10. 80 3 40 1,9052 0,4713 0,9713 1 -0,0287 0,0287

Z=

=

= -1,6186

Zt = -1,6186 (lihat tabel)

F(Z) = Jika Zi< 0 maka: 0,5 – Z tabel

= Jika Zi> 0 maka: 0,5 + Z tabel

S(Z) =

=

= 0,075

Lo = jumlah paling besar antara f(Z) – s(Z) atau f(Z) – s(Z)

Lt =

√ = 0,140

Karena Lo< Lt (0,140 < 0,5923) maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima dan

Ha ditolak (data berdistribusi normal)

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

117

Lampiran 9

Uji Normalitas Data Skor Pretest Kelas Kontrol

No Nama Siswa Nilai

1. A.K 25

2. G.D 25

3. N.A.K 30

4. N.A 35

5. M.P 35

6. P.K 35

7. L.N.K 35

8. S.F 40

9. A.S.K 40

10. A.S 40

11. H.M 40

12. M.L.B 45

13. E.S 45

14. S.M.N 45

15. B.A 45

16. E.P 45

17. K.I 45

18. F.A 45

19. M.I.K 45

20. S.N.A 50

21. S.F 50

22. M.K.I 50

23. S.A 50

24. A.R 50

25. A.A.M 50

26. B.P 50

27. R.P 50

28. N.F 50

29. M.S 50

30. L.H 55

31. A.S 55

32. D.Z 55

33. S.D 60

34. N.I.D 60

35. I.H.H 60

36. H.I 60

37. F.F 65

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

118

38. A.Z 65

39. M.F 70

40. M.E.S 70

A. Distribusi Frekuensi

1. Banyaknya data (n) = 40

2. Menentukan Dentang Kelas

Skore terbesar = 70

Skore terkecil = 25

Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil

= 70– 25

= 55

3. Menentukan Banyak kelas

= 1+ 3.3 log n

= 1+ 3.3 log 40

= 1+ 3.3 (1,6020) = 6,2866 = 7

4. Menentukan Panjang Kelas

=

= 7,8= 8 (dibulatkan)

5. Tabel Distribusi Frekuensi

No. Kelas

Interval F fka fkb xi

f.xi

1 25 – 31 3 40 3 28 784 84 2352

2 32 – 38 4 36 7 35 1225 140 4990

3 39 – 45 12 24 19 42 1764 504 21168

4 46 – 52 10 14 29 49 2401 490 24010

5 53– 59 3 11 32 56 3136 168 9407

6 60 – 66 6 5 38 63 3969 378 23814

7. 67 - 73 2 3 40 70 4900 140 9800

Jumlah 40 364 18179 1904 95541

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

119

B. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku

1. Menentukan nilai mean

2. Menentukan nilai median

Median (Me) = b + p[(

)

]

= 38,5 + 8[(

)

]

= 38,5 + 8,6

= 47,1

3. Menentukan nilai modus

Modus (Mo) = b + p *

+

= 38,5 + 8*

+

= 38,5 + 6,2

= 44,7

4. Simpangan baku (Standar Deviasi)

√ ∑

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

120

√ = 11,22

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

121

Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

No Xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z) – s(Z) f(Z) – s(Z)

1. 25 2 2 -2,0142 0,4778 0,0222 0,05 -0,0278 0,0278

2. 30 1 3 -1,5686 0,4406 0,0594 0,075 -0,0156 0,0156

3. 35 4 7 -1,1229 0,3686 0,1314 0,175 -0,0436 0,0436

4. 40 4 11 -0,6773 0,2486 0,2514 0,275 -0,0236 0,0236

.5 45 8 19 -0,2317 0,0910 0,409 0,475 -0,066 0,066

6. 50 10 29 0,2139 0,0832 0,4168 0,725 -0,3083 0,3083

7. 55 3 32 0,6595 0,2422 0,2578 0,8 -0,5422 0,5422

8. 60 4 36 1,1051 0,3643 0,8643 0,9 -0,0357 0,0357

9. 65 2 38 1,5508 0,4394 0,9394 0,95 -0,0106 0,0106

10. 70 2 40 1,9964 0,4767 0,9767 1 -0,0233 0,0233

Z =

=

= -1,6186

Zt = -1,6186 (lihat tabel)

F(Z) = Jika Zi< 0 maka: 0,5 – Z tabel

= Jika Zi> 0 maka: 0,5 + Z tabel

S(Z) =

=

= 0,05

Lo = jumlah paling besar antara f(Z) – s(Z) atau f(Z) – s(Z)

Lt =

√ = 0,140

Karena Lo< Lt (0,140 < 0,5422) maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima dan Ha

ditolak (data berdistribusi normal)

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

122

Lampiran 10

Uji Normalitas Data Skor Posttest Kelas Eksperimen

No Nama Siswa Nilai

1. K.M 55

2. D.G 60

3. I.J 65

4. N.A.K 65

5. M.I.K 65

6. S.F 70

7. S.M.N 70

8. A.R 70

9. R.F 75

10. M.D 75

11. K.A 75

12. P.S 75

13. N.S 75

14. M.P.T 75

15. A.S 80

16. S.D 80

17. I.S 80

18. L.N.K 80

19. L.C 80

20. S.M 80

21. S.W 80

22. H.B 80

23. R.P 80

24. F.A 80

25. F.N 80

26. T.K 85

27. I.A 85

28. E.S.M 85

29. A.S 85

30. U.C 85

31. K.K 85

32. E.N 85

33. R.I 85

34. M.F.K 90

35. B.M.K 95

36. A.T 95

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

123

37. A.S 95

38. E.S 95

39. B.S 100

40. A.M.M 100

A. Distribusi Frekuensi

1. Banyaknya data (n) = 40

2. Menentukan Rentang Kelas

Skore terbesar = 100

Skore terkecil = 55

Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil

= 100– 55 = 45

3. Menentukan Banyak kelas

= 1+ 3.3 log n

= 1+ 3.3 log 40

= 1+ 3.3 (1,6020) = 6,2866 = 7

4. Menentukan Panjang Kelas

=

= 6,42 = 6 (dibulatkan)

5. Tabel Distribusi Frekuensi

No. Kelas

Interval F fka fkb (xi)

f.xi

1 55 – 61 2 40 2 58 3364 116 6728

2 62 – 68 3 37 5 65 4225 195 12675

3 69 – 75 10 27 15 72 5184 720 51840

4 76 – 82 11 16 26 79 6241 869 68651

5 83 – 89 8 8 34 86 7396 688 59168

6 90 – 96 4 4 38 93 8649 372 34596

7 97 - 103 2 2 40 100 10000 200 20000

Jumlah 40 553 45059 3160 253658

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

124

1. Menentukan nilai mean

∑ ∑

2. Menentukan nilai median

Median (Me) = b + p[(

)

]

= 75,5 + 6[(

)

]

= 75,5 + 3,8 = 79,3

3. Menentukan nilai modus

Modus (Mo) = b + p*

+

=75,5 + 6*

( ) ( )+

= 75,5 + 1,5 = 77

4. Menentukan Simpangan baku (Standar Deviasi)

√ ∑

(∑ )

( )

√ ( )

( )

√ = 11,20

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

125

Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

No Xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z) – s(Z) f(Z) – s(Z)

1. 55 1 1 -2,1428 0,4838 0,0162 0,025 -0,0088 0,0088

2. 60 1 2 -1,6964 0,4545 0,0455 0,05 -0,0045 0,0045

3. 65 3 5 -1,25 0,3944 0,1056 0,125 -0,0194 0,0194

4. 70 3 8 -0,8035 0,2881 0,2119 0,2 0,0119 0,0119

.5 75 7 15 -0,3571 0,1368 0,3632 0,375 -0,0118 0,0118

6. 80 11 26 0,0892 0,0319 0,4681 0,65 -0,1819 0,1819

7. 85 8 34 0,5357 0,2019 0,2981 0,85 -0,5519 0,5519

8. 90 1 35 0,9821 0,3365 0,1635 0,875 -0,7115 0,7115

9. 95 3 38 1,4285 0,4222 0,9222 0,95 -0,0278 0,0278

10. 100 2 40 1,875 0,4693 0,9693 1 -0,0307 0,0307

Z =

=

= -2,1428

Zt = -2,1428 (lihat tabel)

F(Z) = Jika Zi< 0 maka: 0,5 – Z tabel

= Jika Zi> 0 maka: 0,5 + Z tabel

S(Z) =

=

= 0,025

Lo = jumlah paling besar antara f(Z) – s(Z) atau f(Z) – s(Z)

Lt =

√ = 0,140

Karena Lo< Lt (0,140 < 0,7115) maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima dan Ha

ditolak (data berdistribusi normal)

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

126

Lampiran 11

Uji Normalitas Data Skor Postest Kelas Kontrol

No Nama Siswa Nilai

1. A.K 45

2. G.D 50

3. N.A.K 50

4. N.A 55

5. M.P 55

6. P.K 55

7. L.N.K 60

8. S.F 60

9. A.S.K 60

10. A.S 60

11. H.M 60

12. M.L.B 56

13. E.S 56

14. S.M.N 56

15. B.A 56

16. E.P 70

17. K.I 70

18. F.A 70

19. M.I.K 70

20. S.N.A 70

21. S.F 70

22. M.K.I 70

23. S.A 70

24. A.R 70

25. A.A.M 70

26. B.P 70

27. R.P 70

28. N.F 75

29. M.S 75

30. L.H 75

31. A.S 75

32. D.Z 75

33. S.D 75

34. N.I.D 75

35. I.H.H 75

36. H.I 80

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

127

37. F.F 80

38. A.Z 85

39. M.F 85

40. M.E.S 90

Distribusi Frekuensi

1. Banyaknya data (n) = 40

2. Menentukan Rentang Kelas

Skore terbesar = 90

Skore terkecil = 45

Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil

= 90 - 45= 45

3. Menentukan Banyak kelas

= 1+ 3.3 log n

= 1+ 3.3 log 40

= 1+ 3.3 (1,6020) = 6,2866 = 7

4. Menentukan Panjang Kelas

=

= 6,42 = 6 (dibulatkan)

5. Tabel Distribusi Frekuensi

No. Kelas

Interval F fk

a fk

b

Nilai

tengah f.xi

1 45 – 51 3 40 3 48 2304 144 6912

2 52 – 58 3 34 9 55 3025 165 9075

3 59 – 65 9 24 19 62 3844 558 34596

4 66 – 72 12 13 30 69 4761 828 57132

5 73 – 79 8 9 34 76 5776 608 46208

6 80 - 86 4 5 38 83 6889 332 27536

7 87 - 93 1 3 40 90 8100 90 8100

Jumlah 40 504 36988 2725 189559

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

128

A. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku

1. Menentukan nilai mean

∑ ∑

2. Menentukan nilai median

Median (Me) = b + p[(

)

]

= 65,5 + 6 [(

)

]

= 65,5 + 7 = 72,5

3. Menentukan nilai modus

Modus (Mo) = b + p*

+

= 65,5 + 6 *

( ) ( )+

= 65,5 + 2,5 = 68

4. Menentukan Simpangan baku (Standar Deviasi)

√ ∑

(∑ )

( )

√ ( )

( )

√ = 10,02

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

129

Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

No Xi Fi Fk Z Zt f(Z) s(Z) f(Z) – s(Z) f(Z) – s(Z)

1. 45 1 1 -2,3073 0,4893 0,0107 0,025 -0,0143 0,0143

2. 50 2 3 -1,8083 0,4641 0,0359 0,075 -0,0391 0,0391

3. 55 3 6 -1,3093 0,4032 0,0968 0,15 -0,0532 0,0532

4. 60 5 11 -0,8103 0,2910 0,209 0,275 -0,066 0,066

.5 65 4 14 -0,3113 0,1217 0,3783 0,35 0,0283 0,0283

6. 70 12 26 0,1876 0,0714 0,4286 0,65 -0,2214 0,2214

7. 75 9 35 0,6866 0,2517 0,2483 0,875 -0,6267 0,6267

8. 80 2 37 1,1856 0,3810 0,881 0,925 -0,044 0,044

9. 85 2 39 1,6846 0,4429 0,9429 0,975 -0,0501 0,0501

10. 90 1 40 2,1836 0,4858 0,9858 1 -0,0142 0,0142

Z =

=

= -2,3073

Zt = -2,3073 (lihat tabel)

F(Z) = Jika Zi< 0 maka: 0,5 – Z tabel

= Jika Zi> 0 maka: 0,5 + Z tabel

S(Z) =

=

= 0,025

Lo = jumlah paling besar antara f(Z) – s(Z) atau f(Z) – s(Z)

Lt =

√ = 0,140

Karena Lo < Lt (0,140 < 0,6267 ) maka dapat di simpulkan bahwa Ho diterima dan Ha

ditolak (data berdistribusi normal)

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

130

Lampiran 12

Uji Homogenitas Pretest

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil pretest digunakan uji Fisher

berdasarkan rumus berikut ini.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

A. Hipotesis

Ho = Data varians homogen

Ha = Data tidak memiliki varians homogen

B. Menentukan kriteria pengujian :

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti kedua populasi homogen

2. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti kedua populasi tidak homogen

C. Menentukan db (daya beda) pembilang (varians terbesar) dan db (daya beda)

penyebut (varians terkecil).

db1 = n – 1 = 40 – 1 = 39

db2 = n – 1 = 40 – 1 = 39

D. Menentukan nilai Fhitung

Dimana:

(∑ )

( )

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah:

1. Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

131

2. Membagi data menjadi dua kelompok.

3. Mencari varians dari masing-masing kelas

a) Kelas Eksperimen

(∑ )

( )

( )

( )

b) Kelas Kontrol

(∑ )

( )

( )

( )

= 125,912

4. Menentukan Fhitung dengan rumus:

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

132

5. Menentukan nilai Ftabel

Untuk db penyebut 39 dan db pembilang 39 (0,05:39:39) karena taraf

signifikansi tidak terdapat pada tabel F maka db pembilang dan penyebut

dibulatkan menjadi 30. Merujuk pada tabel distribusi F dengan db pembilang

dan penyebut sebesar 30, didapat Ftabel sebesar 1,69 sehingga Fhitung < Ftabel (

1,29 <1,69), ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak (kedua varians memiliki

varians yang homogen).

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

133

Lampiran 13

Uji Homogenitas Tes Posttest

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil pretest digunakan uji Fisher

berdasarkan rumus berikut ini.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

A. Hipotesis

Ho = Data varians homogen

Ha = Data tidak memiliki varians homogen

B. Menentukan kriteria pengujian :

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti kedua populasi homogen

2. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti kedua populasi tidak homogen

C. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil).

db1 = n – 1 = 40 – 1 = 39

db2 = n – 1 = 40 – 1 = 39

D. Menentukan nilai Fhitung

Dimana:

(∑ )

( )

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah:

1. Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

134

2. Membagi data menjadi dua kelompok.

3. Mencari varians dari masing-masing kelas

a) Kelas Eksperimen

(∑ )

( )

( )

( )

b) Kelas Kontrol

(∑ )

( )

( )

( )

4. Menentukan Fhitung dengan rumus:

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

135

5. Menentukan nilai Ftabel

Untuk db penyebut 39 dan db pembilang 39 (0,05:39:39) karena taraf

signifikansi tidak terdapat pada tabel F maka db pembilang dan penyebut

dibulatkan menjadi 30. Merujuk pada tabel distribusi F dengan db pembilang

dan penyebut sebesar 30, didapat Ftabel sebesar 1,69 sehingga Fhitung< Ftabel (

1,02 <1,69), ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak (kedua varians memiliki

varians populasi homogen)

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

136

Lampiran 14

UJI HIPOTESIS PRETES

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Perumusan hipotesis

Ho = π1 = π2

Ha = π1> π2

Keterangan:

π1 = Rerata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang diajarkan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS

π2 = Rerata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang tidak diajarkan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS

b. Menentukan nilai kriteria pengujian

Terima Ha, jika thitung> ttabel, dalam hal lainnya Ho ditolak

c. Menentukan uji statistik

= √( )

( )

= √( ) ( )

= √( ) ( )

= √

Dari data di atas diperoleh nilai thitung, yaitu :

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

137

Dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 40 + 40 – 2 = 78

Setelah thitung diperoleh, ditentukan ttabel. Karena dalam tabel distribusi t tidak

terdapat nilai untuk db = 78, maka dipergunakan nilai terdekat yaitu 80, diperoleh

ttabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,99

Kesimpulan :

Karena didapat thitung> ttabel (3,056>1,99) maka hipotesis alternatif (Ha)

diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

memiliki varians populasi homogen.

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

138

Lampiran 15

UJI HIPOTESIS POSTEST

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Perumusan hipotesis

Ho = π1 = π2

Ha = π1> π2

Keterangan:

π1 = Rerata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang diajarkan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS

π2 = Rerata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang tidak diajarkan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik TSTS

b. Menentukan nilai kriteria pengujian

Terima Ha, jika thitung> ttabel, dalam hal lainnya Ho ditolak

c. Menentukan uji statistik

= √( )

( )

= √( ) ( )

= √( ) ( )

= √

Dari data di atas diperoleh nilai thitung, yaitu :

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

139

Dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 40 + 40 – 2 = 78

Setelah thitung diperoleh, ditentukan ttabel. Karena dalam tabel distribusi t tidak

terdapat nilai untuk db = 78, maka dipergunakan nilai terdekat yaitu 80, diperoleh

ttabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,99

Kesimpulan :

Karena didapat thitung> ttabel (4,945> 1,99) maka hipotesis alternatif (Ha)

diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

memiliki varians populasi homogen.

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

140

Lampiran 16

UJI VALIDITAS

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Jum

lah

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 22

2 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 21

3 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18

4 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21

5 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 17

6 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

7 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17

8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27

9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

10 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29

13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25

14 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 25

15 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 10

16 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22

17 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20

18 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

19 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15

20 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

21 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8

22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23

23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26

24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18

25 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25

26 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

27 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 23

28 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

141

29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25

30 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24

31 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26

32 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

33 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

Jumla

h 21 7 18 26 21 20 18 18 21 16 26 8 16 29 24 24 31 31 27 28 25 18 32 28 30 30 28 19 31 31

702

r

hitung

0,2 0,2 0,6 0,4 0,5 0,6 0,5 0,6 0,4 0 0,3 0,2 0,5 0,2 0,6 0,3 0,5 0,5 0,6 0,4 0,5 -0,4 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,7 0,7

r tabel 0,344

validit

as

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

vali

d

val

id

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

142

Lampiran 17

UJI RELIABILITAS

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20

13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

15 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 18

17 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19

18 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19

19 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1` 0 1 1 13

20 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

22 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15

23 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

24 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

25 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

26 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14

27 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14

28 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13

29 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

30 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

143

31 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 6

32 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

33 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

Jumlah 21 27 24 19 22 21 20 17 25 28 27 26 25 30 31 29 29 27 28 23 30 30 559

441 729 576 361 484 441 400 289 625 784 729 676 625 900 961 841 841 729 784 529 900 900

0.24 0.153 0.205 0.3 0.23 0.24 0.25 0.26 0.2 0.1 0.2 0.2 0.19 0.1 0.1 0.1 0.11 0.15 0.11 0.2 0.1 0.1

3.68

27.6

0.91

sangat tinggi

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

144

Lampiran 18

DAYA PEMBEDA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

96,7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

96,7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

96,7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

96,7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

86,7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

86,7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

86,7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

83,3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

83,3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

83,3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

80 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

76,7 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

76,7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

76,7 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 15 14 14 15 13 14 15 9 14 15 15 14 14 15 15 15 14 14 15 15 15 15

70 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

70 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

70 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

66,7 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

63,3 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

63,3 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

60 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

60 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

60 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

56,7 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

53,3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

50 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

33,3 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

145

26,7 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

26,7 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 5 10 7 3 6 4 3 5 8 10 9 9 8 12 13 11 12 11 11 8 12 12

0,67 0,3 0,5 0,8 0,47 0,7 0,8 0,3 0,4 0,3 0,4 0,3 0,4 0,2 0,1 0,3 0,1 0,2 0,1 0,5 0,2 0,2

baik cukup baik Sangat

baik

baik baik Sangat

baik

cukup baik cukup baik cukup baik jelek jelek cukup jelek jelek jelek baik jelek jelek

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22

k.atas 1 0,9 0,9 1 0,87 0,9 1 0,6 0,9 1 1 0,9 0,9 1 1 1 0,9 0,9 1 1 1 1

k.bawah 0,33 0,7 0,5 0,2 0,4 0,3 0,2 0,3 0,5 0,7 0,6 0,6 0,5 0,8 0,9 0,7 0,8 0,7 0,7 0,5 0,8 0,8

DP 0,67 0,3 0,5 0,8 0,47 0,7 0,8 0,3 0,4 0,3 0,4 0,3 0,4 0,2 0,1 0,3 0,1 0,2 0,3 0,5 0,2 0,2

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

146

Lampiran 19

INDEKS KESUKARAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

2 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

3 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

5 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1

6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

7 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

10 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

15 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0

16 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

17 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

18 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

20 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

21 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

26 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

28 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1

29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

147

30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

33 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 26 21 20 18 18 21 16 24 31 31 27 28 25 32 28 30 30 28 19 31 31

0,5 0,8 0,6 0,6 0,5 0,5 0,6 0,5 0,7 0,9 0,9 0,8 0,8 0,8 1 0,8 0,9 0,9 0,8 0,6 0,9 0,9

sdng mdh sdng sdng sdng sdng sdng sdng mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh mdh sdng mdh mdh

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

147

Lampiran 20

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

Hari/ Tanggal : Pertemuan Ke- :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : IV/ 2

Petunjuk : Berikanlah tanda check list (√) pada kolom yang telah tersedia sesuai

dengan aktifitas guru!

No Aspek yang dinilai Dilakukan

Komentar

Ya Tidak

1. Guru membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan membaca

do’a

2. Guru memotivasi siswa dengan

mengkondisikan kelas sebelum

memulai pembelajaran

3. Guru memberikan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan

4. Guru menguasai materi yang sedang

diajarkan

5. Guru mengelola dan menguasai kelas

6. Guru memberikan arahan selama

pembelajaran berlangsung

7. a. Guru membagi siswa ke dalam

kelompok yang terdiri dari 4 orang.

b. Guru membagikan tugas kepada

masing-masing kelompok.

c. Guru meminta perwakilan 2 orang

dari tiap kelompok untuk

mengunjungi kelompok lainnya.

d. Setiap anggota kelompok kembali

ke kelompok asalnya dan

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

148

menjelaskan pada rekan

kelompoknya.

8. Guru memfasilitasi dan membantu

siswa dalam belajar

9. Guru memberikan waktu yang cukup

kepada siswa

10. Guru menutup pembelajaran dengan

memberikan kesimpulan materi dan

memberikan soaluntuk mengetahui

pencapaian indikator.

Jakarta, 15 Maret 2014

Observer

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

149

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

Hari/ Tanggal : Pertemuan Ke- :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : IV/ I

No Aspek yang dinilai Dilakukan

Komentar Ya Tidak

1. Siswa telah berada di dalam kelas dan

duduk di kursinya masing-masing

2. Siswa memperhatikan dan antusias saat

guru menjelaskan materi

3. Siswa dapat menerima dan memahami

materi yang di jelaskan oleh guru dengan

baik

4. Siswa mengerjakan tugas kelompok

dengan baik dan tertib

5. Siswa tampak antusias mengikuti

pembelajaran yang sedang berlangsung

6. Siswa merespon dan menjawab pertanyaan

guru tentang materi yang telah dipelajari.

Jakarta, 15 Maret 2014

Observer

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

150

Lampiran 21

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Nama Guru/ Praktikkan : Hari/ Tanggal :

Kelas/ Semester : Pengamat/ Observer :

Materi :

No Aktivitas Siswa Indikator Pengamatan

Skor Penilaian Catatan

1. Persiapan siswa sebelum

mengikuti pembelajaran

1 2 3 4 5

a. Siswa telah berada di dalam kelas

b. Siswa telah duduk di kursinya

c. Siswa telah menyiapkan alat tulis

d. Siswa sedang mempelajari materi pembelajaran yang

akan di pelajari

2.

Antusias siswa dalam

mendengarkan penjelasan

guru

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru

b. Siswa tidak mengganggu temannya yang lain

c. Siswa tidak bermain dengan benda-benda di sekitarnya

d. Siswa menanggapi penjelasan guru

3. Keaktifan siswa dalam a. Siswa bertanya pada saat pembelajaran

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

151

bertanya b. Pertanyaan siswa sesuai dengan materi pembelajaran

c. Pertanyaan siswa diajukan dengan jelas

d. Pertanyaan siswa diajukan dengan kalimat yang baik

4. Keaktifan siswa dalam

menjawab pertanyaan

a. Siswa menjawab pertanyaan guru

b. Siswa menjawab sesuai dengan pertanyaan guru

c. Jawaban siswa dikemukakan dengan jelas

5. Kemampuan siswa dalam

mengemukakan pendapat

a. Siswa mengemukakan pendapat

b. Pendapat siswa sesuai dengan materi pembelajaran

c. Siswa mengemukakan pendapat dengan jelas

d. Siswa mengemukakan pendapat dengan benar

6. Keaktifan siswa dalam

berdiskusi kelompok

a. Siswa kompak dalam diskusi kelompok

b. Siswa ikut mengerjakan tugas dalam kelompok

c. Siswa tidak mengganggu kelompok yang lain

d. Siswa mampu menyajikan hasil temuan kepada

kelompok lain

7.

Keterampilan membimbing

diskusi/ bermain kelompok

kecil

a. Memberikan pengarahan pada siswa dalam berdiskusi

b. Memberi petunjuk pada kelompok diskusi

c. Guru membimbing kelompok diskusi yang kesulitan

d. Guru membimbing semua kelompok diskusi

8. Sikap siswa dalam

mengerjakan evaluasi yang

a. Siswa mengerjakan soal pretest

b. Siswa mengerjakan soal post test

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

152

diberikan guru c. Siswa mengerjakan sendiri di tempat duduknya

d. Siswa tidak mengganggu teman lainnya

9.

Raut wajah siswa selama

proses pembelajaran

berlangsung

a. Siswa tidak murung

b. Siswa terlihat senang

c. Siswa terlihat bersemangat

d. Siswa terlihat tertarik dengan pembelajaran yang

diberikan oleh guru

Jumlah Skor

Total Skor

Skor maksimal : 215 Rentang Nilai : Jakarta , 15 Maret 2014

Skor minimal : 43 0 – 20 = sangat kurang Observer

Nilai =

21 – 40 = kurang

41 – 60 = sedang

61 – 80 = baik

81 – 100 = sangat baik

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

153

LEMBAR OBSERVASI GURU

Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Nama Guru/ Praktikkan : Hari/ Tanggal :

Kelas/ Semester : Pengamat/ Observer :

No Keterampilan Guru Indikator Pengamatan Skor Penilaian Catatan

1. Keterampilan membuka

pelajaran

Dilakukan pada awal pembelajaran 1 2 3 4 5

e. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik

f. Membangkitkan motivasi dalam pembelajaran

g. Mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi

yang akan dipelajari

2. Keterampilan menjelaskan

pada siswa

e. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik danbenar

serta mudah dimengerti

f. Menggunakan contoh/ ilustri sehingga menarik

perhatian siswa

g. Menggunakan variasi dalam menjelaskan

h. Penjelasan guru sesuai dengan materi pembelajaran

3. Keterampilan bertanya

selama proses pembelajaran

e. Memberikan pertanyaan secara jelas dan singkat

f. Pertanyaan berhubungan dengan materi pembelajaran

g. Guru memberikan waktu berpikir kepada siswa

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

154

h. Guru memberikan konfirmasi jawaban yang benar

4. Keterampilan memberi

penguatan

d. Penguatan diberikan dalam bentuk lisan dan tulis

e. Penguatan diberikan dalam bentuk non verbal (gerakan,

pendekatan, simbol/ benda)

5. Keterampilan menerapkan

variasi metode mengajar

e. Suara guru cukup jelas dan kelas dalam pembelajaran

f. Posisi guru bervariasi (tidak hanya pada satu tempat)

g. Ada variasi kegiatan dalam kelas (individu dan

kelompok)

h. Ada variasi kegiatan di dalam kelas

6. Keterampilan mengelola

kelas

e. Guru mampu menciptakan kondisi kelas yang baik

f. Guru mampu menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan bagi siswa

g. Melibatkan siswa secara optimal baik secara emosional,

fisik dan intelektual

h. Memberi kesempatan pada siswa untuk bekerjasama

dan berbagi tugas dengan timnya

7.

Keterampilan membimbing

diskusi/ bermain kelompok

kecil

e. Memberikan pengarahan pada siswa dalam berdiskusi

f. Memberi petunjuk pada kelompok diskusi

g. Guru membimbing kelompok diskusi yang kesulitan

h. Guru membimbing semua kelompok diskusi

8. Keterampilan dalam e. Evaluasi sudah sesuai dengan materi dan indikator

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

155

melaksanakan evaluasi pembelajaran

f. Guru menerapkan evaluasi hasil

g. Melakukan penilaian mencakup ranah kognitif, afektif,

dan psikomotorik siswa

9. Keterampilan menutup

pelajaran

e. Membuat rangkuman/ kesimpulan bersama siswa

f. Melakukan penilaian/ evaluasi terhadap kegiatan yang

telah dilaksanakan

g. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

h. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Jumlah Skor

Total Skor

Skor maksimal : 215 Rentang Nilai : Jakarta , 15 Maret 2014

Skor minimal : 43 0 – 20 = sangat kurang Observer

Nilai =

21 – 40 = kurang

41 – 60 = sedang

61 – 80 = baik

81 – 100 = sangat baik

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

FOTO KEGIATAN BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

FOTO KEGIATAN BELAJAR KELAS KONTROL

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA

SDN. CENGKARENG BARAT 14 PAGIJlJaya Vlll Rt 002/010, Cengkareng Barat

Kecamatan Cengkareng - Jakarta Barat 11730 Telp. 559-50987

.'!

Ii

SUMT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : H. SOLIHIN, S.PdNIP/ NRI(NUPTK : 196005111985031011PANGKAT/ GOL : lV/ AJABATAN : KEPALA SEKOLAH

.. TEMPAT TUGAS : SDN CENGKARENG BARAT 14 PAGI

NAMA

Benar nama tersebut diatasdengan Judul Skripsi.

Demikian surat keterangan inimestinya,

: MARISSA PUSPA TRI NINGRUM

sudah melakukan penelitian diSDN Cengkareng 14 Pagi sesuai

saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana

Jakarta, 23 September 2014Kepala SekolahSDN CENGKARENG BARAT 14 PAGI

H. SOLIHIN, S.PdNtP 1960051 1 198503101 1

a

tr-Et'

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

i\.\Nl,/r

NIM

: N,IARzuSA PUSPA TRI NINGRTIN,I

:109018300099

JURUSAN : PGMI

JLTDUL SKRIPSI : PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TEK]\IK TWO STAY TWO STRAY TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA MATEzu SUMBER DAYAALAM

I]JI ITEFERENSI

BUKU L- PARAFPenguji 1

Prof. Dr. Dedy Muiyasana: PendidikanlJerintrtu dort Berdaya Saing (Bandung:

l'}enguji II

A-1l

ltr,

t""-'l!)erm;uu dan Berdol'c ,\uing (tsandung:

I Rosda l1,arla.2011). hal 5

I i;roi O.o.ln"t ffrn*tit . Pt rt^ Brtrj;;l[engajar (Jakarla: Bumi Aksara, 2C05),hril. 1 17 *-gAB

ilill, s*Nur Wahyuni, M. Pd: Teori Belaiar &P e mb e I aj ar an (I o gtrakarta: Ar-RuzzMedia,2010) , hal 13

Drs. Slameto : B el aj ar &F aktor -fah ory an g Me mp e n gar uhiny a (l akarta: Rineka

+1

W

ur

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag:Psikologi Belajar (Jakarta: funeka Cipta,2008), edisi 2, hal.13f)ra. Masitoh, M.Pd dan Laksmi dewi,M.Pd: Str ate gi P embelaj ar an (Jakarta:Ikhlas Beramal, 2009), ha1.3

Anitah. w. Sri. Rositah, dl<k.:strategiPembelajaran di SD. (Jakarta: UT,2001. hal2.7Prof. Dr. Bimo Walgito: PengantarPsikologi Umum (Yogyakarta: ANDI,2010). hal.184Prof. Dr. Bimo Walgito: PengantarPsikologi Umum (Yogyakarta: ANDI,2010). hal.185

ciota.2010). hal2

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Drs. Syaiful Bahri Djarnarah: PsikoiogrBelajar (Jakarta: PT Rineka Cipta,2008), hal.180Trianto, M.Pd: Model PembelajaranTerpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 20 1 0),hal. 136

I'rianto, M.Pd: Model PembelajaranTerpadtt (Jakarta: Bumi Aksara, 2010';,hal. 137

Anita Lie. 2008: Cooperative Learning:Mempraktikkan Cooperative Learning DiRuang-Ruang Kelas. Jakarta. PTGrasindo, Cet VI, hal24Abdul Majid: Srrate gi Pembelaj aran(Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2013). hal.179Prof. Dr. Hammni, N{.Si: StrategiP emb e I aj ar an (Y o gy akarta: InsanMadani, 2012),hal129Anita Lie. 2008: Cooperative Learning:Mempraktikkan Cooperative Learning DiRuang-Ruang Kelas. Jakarta. PTGrasindo. Cet VI. hal6lAgus Suprij or,o: Cooperatiye LearningTeoii don Aplikasi PAIKEM

rta: Pustaka Pelaiar, 2009). hal

N4uhibbin Sy'ah: Psikologi Pentbelajarondengan Pendekatan Baru (Bandung:Rosda 2009),hal.129

Trianto, M.Pd: lv[odel PembelajarttitTerpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),hal. 13 8

Dr. Ari Widodo, dkk: Pendidikan IP.A di.lD (Bandung: LIPI PRESS, 20070.hal.96

] AUaut Majid: grategi Penbelaf aron

I

-----lr'roi. L)r. ll. i uklran tanoredja dkk: I

Model-rnode! Pembelajaren Inot,t)iiJ dan i

]ife kt if (Bandung : AlfaBeta, 20 1 3 ),

!4!i---_ProL O.. U. f"U.an t-ro.edia dkkMo del -mo del P emb e I ctj ar an Inoi, o t iJ" d anEfektif (Bandung: AlfaBeta. 20 1 3 ),hal.57Dra. Masitoh & Laksmi Dewi: StrategiPembelaj aran (Jakarta: Ikhlas Berarnal,2009), hal232

I

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB IIISuharsimi Arikunto, Prosedur P enelitian

Sttatu P endekotan P r aktek, (Jakarta:

Rineka Cipta,20i0), hal. 108

4+ #

Suharsinri Arikunto, Prosedur P enelitian

Sttatu P e ndekat an P r akt ek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2002), Cet ke-12, hal. 109

\\

\,I

Strharsimi Arikunto, Pros edur P enelil icut:

Strctttr P endekatan Praktik, (Jakarla:

Rineka Cipta, 2010), Cet' Ke-14, hal,i Q3

,ul'Y fDrs. Zainal Arifin, M.Pd: EvaluasiPentbelajararz (Bandung: PT Rosda Karya'201 1) hal 1 18

/^\-\.q/t I

Dr. Nana Sudjana: Penilaian Hosil Proses

Belaj ar Mengctj ctr (Bandung: Rosda

Karva. 2009\. hai.84 #Sulrarsirni Arikunto, Prosedur P eneliticrtt:

,suctttr Pendekcrlart Praktik, (Ja}<arta: PTjiqglq C ipt".20 I 0) lr{]11--

Suharsinri Arikunto, Prcrsedttr F enelitian:

I .9r/.rrrl Pendekcitnrt Praktik, (Jakarta: P1-

I Ilineka Ctpte-:l!?). le|.1q

L

nor.r, Pembirnbing I)osen Pernbirnbing II

013

l"

810623 200912 |