repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... ·...

8
rssN 0216.2393 JURNAL MIPA Vol.7No.2Jul Bg FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BENGKULU Gradien Vol.7 No.2 Ha1.669-7'15 tsengkulu, Juli 2011 rssN 0216-2393

Transcript of repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... ·...

Page 1: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... · Created Date: 4/2/2014 7:56:29 PM

rssN 0216.2393

JURNAL MIPAVol.7No.2Jul

Bg

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

Gradien Vol.7 No.2 Ha1.669-7'15tsengkulu,Jul i 2011 rssN 0216-2393

Page 2: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... · Created Date: 4/2/2014 7:56:29 PM

_T-----

lssN 0216.2393

GRAX}reKr$Vol. 7 No.2 Juli2011 JURNAL [rllPA

Cakupan Jumal Ilmiah Gradien meliputi artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Matematik4Fisika, Kimia dan Biologi. Jurnal ini terbit pertarnakali pada tahun 2005 dengan frekuensi

penerbitan dua kali setahun yaitu pada bulan januari dan juli.

PembinaDekan FMIPA Unib

Ketua RedaksiSuhendr4 S.Si, M.T

Sekretaris RedaksiEka Angasa, S.Si, M.Si

Bendahara RedaksiSupiyati, S.Si, M.Si

AnggotaSipriadi, S.Si

Yulian Fauzi. S.Si. M.Si

Dewan PenyuntingProf. Siti Salmah (Unand)

Prof. Dahyar fubain (Unand)Prof. Sigit Nugroho (Unib)

Dr. Hilda Zulkifl|DEA (Jnsri)Dr. Gede Bayu Suparta (UGM)

Imam Rusmana Ph.D (IPB)Dr. Mudin Simanuhuruk (LINIB)

Dr. rer.nat. Totok Eka Suharto, MS (Unib)Dr. Agis Martono MHP, DEA iunib)

Choirul Muslim, Ph. D (Unib)Dra- Rida Samdar4 M.S (Unib)

Alamat Redaksi :Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Bgngkulu

-Gedung T, Jl. W.R. Supratman 38371 Bengkulu TelplFax.973q2A919www. gradienftnipaunib.wordpress. com

Page 3: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... · Created Date: 4/2/2014 7:56:29 PM

rssN 0216.2393

Vol.7 No.2 Jul i2011

G NTKH$JURNAL MIPA

DAFTAR ISI

Fisika1 Simulasi Kontrol Temperatur Tabung Sampel Minyak Bumi (lrkhos)2. Pembuatan Peta Elektronik (E-Map) Berbasis Algoritma Dijkstra Di Kawasan

Kota Bengkulu Menggunakan Bahasa Pemrogaman Delphi 7.0 (Rida Samdara)3. Penentuan Struktur Bawah Permukaan DiZonaPatahan (Fault)

Berdasarkan Metode Geolistrik Tahanan lenis (Suhendra)

Kimia4. Pemanfaatan Cangkang Kepiting Bakau (Scylla serrata)vntuk

Pemurnian Kitinase dari Str eptomyc es aur e ofac iens (Lus i ana)5. Inhibisi Korosi Baja dengan Campuran Ekstrak Daun Gambir dan

Kalsium Glukonat dalam Medium Asam Klorida (HCl) (Ghufira)6. Preliminary Test of Determination of Alkaloid and Steroid Compounds

and Bioassay on Some Vegetable Plant Extract (Devi R)7. Pemanfatan Ekstrak Bunga Mawar Merah ( Rosa ltibrida bifera ) Sebagai

Indikator Pada TitrasiAsam Basa (Evi M)

Matematika8. Morfologi Matematik Dalam Pengolahan Citra Grayscale (Yulian F)9. Perbandingan Moriei Logistik Ordinal Dengan Model Regresi

Klasik NurulAYB)

669-674

675-677

678-682

683-686

687-69r

692-696

697-701

702-70s

746-712

Biologi10. Toksisitas Ekstrak Clathria basilana terhadap Sel Lestari A-549 (Amor T K) 713-715

Page 4: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... · Created Date: 4/2/2014 7:56:29 PM

tssfl 0216-23S3

YIurnal Gradien Vo1.7 No.2 Juli 201 1 : 692-696

Preliminary Test of Determination of Alkaloid and

Steroid Compounds and BioassaYon Some Vegetable Plant Extract

Devi Ratnawati

.lurusan Kinia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, {Jniversitas Bengkulu, Indonesia

Ditenma22 April 2011; Disetujui 27 Meil0ll

roid compounds and biological activity on some vegetable

plants had been carried out. rhe aim of this research Yas to te:t t}: f'-t::l:::f:.T*i1::1"1T::1::::::::?:iJi::r1ti:

Kata Kunci: alkaloids, steroids, vegetable leaf extract'

ffi#ffirrtiCIi"*ir"r activity. This research comprise two steps, the first step was to test presence of alkaloid and

steroid compound and ttre,"second stej was to investigats itt. uiotogira activity of alkaloid and steroid contained extracts

plant using Brine Shrimp r-.tr,uirity test mettroo. Theiesult show that there were 9 species of 25 vegetable leafs containing

alkaloids, one ofthem contain high alkaloids is papaya {ca*ica papaya). Six species containing steroids, two ofthem contain

high steroids are bayam leaf (aiaranthus sp.) animelinjo leaf-(gpetum gneyon).In screen for biological activity (cytotoxic

agents) of alkaloids or ,t r"iir plants, an extiact of the leuu., oibuyur and melinjo as well as an extract of the pep'aya leaf

had LC50 < 1000 pprn, the valu! respectively arc 153,1927 ppm,48,2445 ppm, and 27,8090 ppm' Its means that three extract

contain compounds'which have biological activity especially as cytotoxic.

1. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas,

mempunyai kurang lebih 35.000 pulau yang besar dan

kecil dengan keanekaragaman jenis flora yang sangat

tinggi. Keanekaragaman ini dapat dipandang sebagai

gudang senyawa kimia yung berpotensi untuk

dikembangkan menjadi bahan baku industri dan bahan

dasar obat-obatan. Seiring dengan pertambahan penduduk

serta pesatnya ilmu pengetahuan alam dan teknologi,

menyebabkan kajian tentang analisis kimia tumbuhan

mengalami perkembangan [5].

Dalam tumbuhan selain terkandung senyawa metabolit

primer seperti protein, karbohidrat dan lemak, juga

terkandung senyawa-senyawa metabolit sekunder yang

memiliki aktivitas biologis [5]. Umumnya senyawa

metabolit sekunder tersebut mempunyai aktivitas biologis

dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan tersebuf dari

gangguan hama penyakit maupun lingkungan I4l

Senyawa alkaloid dan steroid di dalam kehidupan manusia

sehari-hari banyak digunakan sebagai obat-obatan'

Beberapa senyawa alkaloid dan steroid yang berkhasiat

sebagai obat antara lain morhn sebagai obat bius, kokain

sebasai anestesi lokal, dan sttikhnin digunakan sebagai

obat perangsang otak [3]. Senyawa kimia metabolit

sekunder juga dapat ditemukan pada berbagai jenis sayur-

sayuran yang dikonsurnsi dalam kehidupan sehari-hari'

Banyaknya penggunaan sayur-sayuran ini dilakukan

karena sayur-sayuran tersebut diyakini memiliki

kandungan zat-zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh

terutama jantung dan darah, serta tidak mengandung

pestisida yang dapat membahayakan kesehatan [9]'

Salah satu prosedur uji yang paling sederhana untuk

melakukan uji bioak:tivitas adalah dengan menggunakan

metode Brine Shrimp Lethallity Test,bark ekstrak maupun

senya*? mumi dari tanaman yang bnayak mengandung

senyawa alkaloid atau steroid. Prosedurnya sederhanao

menggunakan larva udang Artemia salina Leach yang

telah berumur 36-48 jam. Parameter yang digunakan

dalam metode ini adalah nilai konsenhasi lethal dari

senyawa (LC56). Jika harga LC5a sampel yang diuji S 1000

ppm, maka sampel dikatakan memiliki al*ivitas biologis'

Metode Brine Shrinp Lethallity Test ini biasanya

digunakan untuk menelusuri adanya senyawa aktif yang

diduga bersifat sitotoksik dan telah sering digunakan

dalam pengerjaan pendahuluan penapisan senyawa aktif

anti kanker [21.

Page 5: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... · Created Date: 4/2/2014 7:56:29 PM

Deti Ratnan-ati i Jurnal Gradien Vol. 7 No. 2 Juli20ll : 692_696

Dari latar belakan-s di atas- sampai saat ini belum adainformasi t€ntang penelitian uji pendahuluan kandunganalkaloid atau steroid sekaligus uji sitotoksiknya padatanaman sayuran terufama di Bengkulu. Oleh karena ituperlu dilakukan penelitian rcntang uji pendahuluanpenentuan kandungan senla*.a alkaloid atau steroid sertabioassay pada beberapa ranaman sa).urirn vang dikonsumsidalam kehidupan sehari-hari sebingga dapat diketahuiapakah sayuran tersebut dapar dimanfaatkan sebagai obat_obatan.

2. Metode Pcnelitian

Survei fitokimia

Survei fitokimia beirujuan mencari tanaman yang akandigunakan sebagai ob-ieli penelirian .v.ang meliputi surveilapangan dan pengambilan sampel. Survei tapangandilakukan untuk menentukan

-ienis sampel yang akanditeliti yaitu spesies tanaman sa).uran yang dikonsumsi.Setelah diperoleh data spesies tanaman sayuran kemudiandilakukan pengumpulan sampel dan selanjutnya dibawa keIaboratorium untuk diuji adanya kandungan senyawaalkaloid dan stemid-

Determinasi taIematr

Determinasi tanaman adalah pemberian nama latin dansuku atau familie s.:gru organisme dengan menggunakanliteratur [0]. Dalam oenelitian ini .ienis tanaman sayuranyang diambil men_jadi sampel dicocokkan persamaan jenisdan ciri-+iri ranaman tersebut berdasarkan literatur.

Deteksi senva$ a alkaloid

Uji kandungan sen_rarva alkaloid dilakukan menururmetode Cni.enor Fiegerald. Sebanyak 5 gram sampelsegar diporong kecil-tecil dan ditumbuk dalam morfarkemudia-n dibasahi dengan 5 ml kloroform. Sambildiaduk-aduk ditambahkan lagi kloroform beramoniak l0ml, selanjuml'a disaring dan filtratnya ditampung dalarnErlenmever 100 ml. Ekskak kloroform yang diperolehdimasuklian ke dalam corong pemisah 100 ml, kemudianditambahkan 5 ml asam sulfat 2 M selanjutnya dikocokberulang-ulan-e. Campuran dibiarkan beberapa saat sampaiferbentuk pemisahan dua lapisan. Lapisan atas berupa

lapisan asam ditampung dalam 3 tabung reaksi. Kemudianke dalam masing-masing tabung reaksi ditambahkanpereaksi alkaloid yang telah tersedia. Jika dalam sampelmengandung alkaloid maka akan terjadi kekeruhan dimanaakan timbul endapan berwarna orange atau merah jinggauntuk pereaksi Dragendroff; pereaksi Wagner akanmemberikan endapan berwarna coklat merah sedangkanpereaksi Mayer akan memberikan endapan berwmna putih[8]. Banyaknya kandungan alkaloid ditunjukkan dengantanda positif satu (+) untuk sampel yang mengandungsedikit sekali alkaloid, positifdua (++) untuk sampel yangmengandung alkaloid sedang, positif tiga (+t+) untuksampel yang mengandung alkaloid cukup banyak danpositif empat (++++) untuk sampel yang mengandpngbanyak alkaloid. Sebagai pembanding digunakan larutanbrusin 0,1% untuk (++++;, larutan brusin g05% untuk(+++), larutan brusin A,025yo untuk (++), dan larutanbrusin 0,01% untuk (+).

Deteksi senyarva steroid

Untuk mengetahui kandungan senyawa steroid di dalamtumbuhan digunakan pereaksi warna yang telah lazimdikenal dalam pengujian senyawa steroid yaituLieberman-Burchard dengan cara4aru yang telahditentukan sebagai berikut; 4 gram sampel yang telahdihaluskan dimasukkan kedalam erlenmeyer 100 mL, laludimaserasi dengan 25 mL metanol dan dipanaskan selamal5 menit. Campuran disaring ke dalam erlenmeler 50 mLdan dibiarkan seluruh metanol menguap hingga kering.Kemudian ditambahkan 5 mL kloroform dan 5 mL airsuling sambil dikocok, selanjufnya dipindahkan ke dalamtabung reaksi dan dibiarkan hingga terbentuk 2 lapisan.Lapisan bawah merupakan lapisan kloroform dan lapisanatas merupakan lapisan air, diambil 2 tetes lapisankloroform diteteskan pada plat tetes dan dibiarkan hinggakering. Kemudian ditambahkan dengan pereaksiLieberman-Burchard yaitu 3 tetes asam asetat anhidrat danI tetes asam sulfat pekat, adanya steroid ditandai deugantimbulnya warna hijau, hijau kebiru-biruan sampai biruseperti rvarna biru laut [7J.

Dalam penentuan kadar banyaknya kandungan s€nyawasteroid yang terdapat dalam sampel tanaman yang diteliti,sebagai pembanding digunakan kolesterol 0,1 mg yangmendapat perlakuan sama seperfi,sampel ditandai &ngan

693

Page 6: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... · Created Date: 4/2/2014 7:56:29 PM

Devi Ratnawati / Jurnal Gradien Vol. 7 No' 2 Juli 2011 : 692-696

1+++). Jika sampel yang diuji menunjukkan intensitas

warna yang lebih pekat dari pembanding diberi tanda

(++#). Jika sampel yang diuji menunjukkan intensitas

warna yang sama dengan pembanding diberi tanda (+++;

dan jika sampel uji memperlihatkan intensitas warna lebih

kecil dari pembanding, diberi tanda (++) atau (+)'

Sebaliknya diberi tanda (-) jika sampel yang diuji tidak

memperlihatkan s€nyawa steroid.

Elistraksi

Bagian tanaman yang mengandung banyak senyawa

alkaloid atau steroid dikeringkan didalam ruang yang tidak

mendapat sinar matahari langsung untuk menjaga

kemungkinan terjadinya perubahan kimia pada s€nyawa

yang ada didalam bagian tanaman' Setelah dikeringkan'

sampel dipotong-potong kecil dan ditimbang sebanyak 20

gram. Sampel kering ini diekstraksi dengan menggunakan

pelarut metanol sebanyak 200 ml di dalam alat soklet'

Hasil ekstraksi ini kemudian dipekatkan dengan rotary

evqporator untuk menguapkan semua pelarut metanol'

sehingga diperoleh ekstrak kental yang akan diuji aktivitas

biologisnya [10].

Uji Aktivitas Biologis

Persiapan hewan uji

Hewan uji yang digunakan adalah larva udang laut

Ariemia salina'L'each yang berasal dari Gteat Salt Lake

Lrtah, diproduksi oleh Ssnders Brine shrimp Companst

Utah Amerika Serikat' Telur Artemia salina Leach

ditetaskan dalam wadah yang terdiri dari bagian

berhubungan (bagian terang dan bagian gelap) yang berisi

air laut. Wadah dilengkapi dengan aerasi, dimana bagian

yang terang disinari dengan lampu dan bagian yang gelap

ditutupi. Telut Artemia salina Leach ditaburkan ke dalam

bagian yang gelap dan dibiarkan menetas, setelah menetas

larva akan pindah sendirinya ke bagian yang terang'

setelah 48 jam baru bisa digunakan sebagai hewan uji [6]'

Uji brine shirmP

Disiapkan 9 Vial untuk tiga konsentrasi masing-masing

larutan uji 1000 ppm, 100 ppm, l0 ppm dan satu vial

untuk kontrol. Larutan induk dibuat dengan melarutkan

0,05 g ekstrak sampel uji kedalam 50 mL air laut untuk

membuat larutan induk dengan konsentrasi 1000 ppm,

kemudian ditambahkan 50 pL DMSO termasuk vial

kontrol untuk melarutkan sampel kembali, agar ekshak

larut dengan baik. Larutan induk kemudian diencerkan

menjadi 100 ppm dan 10 ppm, untuk kontrol digunakan

pelarut (air lauQ yang juga ditambah dengan 50 pL'

DMSO. Larva Artemia salin{l Leach sebanyak l0 ekor

dimasukkan ke dalam setiap larutan uji dan kontrol'

diletakkan di bawah sinar lampu selama 24 jam' Setelah

24 jam diamati dan dihitung jumlah larva udang yang

mati. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan

analisis probit dan persamaan regresi linier untuk

menentukan LC5e, dari harga LC5s ini dapat ditentukan

aktivitas biolo gis dari ekstrak sampel tanaman [l ]'

3. Hasil dan Pembahasan

Determinasi tanaman sayuran

Survei fitokimia yang bertujuan untuk mencari tanaman

yang akan digunakan sebagai sampel penelitian yang

meliputi survei lapangan dan pengambilan sampel' Survei

lapangan dilakukan untuk menentukanjenis sampel yang

akan diteliti, yaitu jenis tanaman sayuran yang

dikonsumsi. Setelah diperoleh datajenis tanaman sayuran

kemudian dilakukan pengumpulan sampel dan selanjutnya

dibawa ke laboratorium untuk diuji adanya kandungan

senyawa alkaloid dan steroid- Setelah itu dilanjutkan

dengan determinasi tanaman yaitu pemberian nama suatu

organisme dengan menggunakan literatur' Hasil

determinasi dari tanaman sayuran dapat dilihat pada Tabel

1.

Tabel l. Hasil determinasi 25 jenis tanaman sayuran yang diuji

kandunsan alkaloid dan steroidnya

694

Page 7: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... · Created Date: 4/2/2014 7:56:29 PM

l l Kubis brassica oleraceaI

Brassicacea

12. Katuk saufowo&o*rau

Euphorbiaceae

13. Genier linnx:hark flava Limnocharitnceae14. Bayam amgruNhus sD Amaranthaceae15. Seledri apiun grateolens

IApieceae

t6. Selada hcruca sativa AsteraceaeI I - Sawi bunga brassica

chfulensisBrossicacea

18. Daunbawang

alliwn _fisnlosumI

Alliaceae

t9. Keladi coltrasio

escakntaAraceae

20. Kacangpaniane

l"tgtut

resuioedolkFabaceae

21, Timput lufia q'lindrical Lfum

Cucarbitacea

22. Lumai solontm ningrumI

Solanaceae

z3- Cerin'is brassica oleraceavar caDe&fia

Brassicaceae

24_ Ubi ialar iponea baUns CovolvulaceaePakis Iinsea orbiculata Polypodiaceae

Devi Ratnarvati / Jurnal Gradien Vol. 7 No. 2 |uli 2011 : 692_696

tilkn

Uji Pendahuluan penentuan Kandungan Flavonoidpada Tanamrn Salrran

Uji pendahuluaa dilal:ukan unfuk meng€tahui kandungansenyar+? alkaloid pada bagian daun tanaman sayurandengan meng,eunakan merode Culveno r-Fitzgerald denganmenggunakan riga macam p€reaksi alkatoid yaitu pereaksiDragendroff- \{a_r,er. dan Wagner. Sedangkan untuksenyatla steroid digunakan pereaksi Lieberman_Burcharci. Daiiar nama tanaman sayuran yang bagiandaunni'a mengandung seniawa alkaloid dan steroid dapatdilihat pada Tabel l. Dari Tabel 2 diketahui bahr,va tidaksemua basian tanaman mengandung senyawa alkaloid atausteroid. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakanbahrva sen-r'a*'a metabolit sekunder, diantaranya alkaloiddan sercid tidak disebarkan secara universal ke seluruhbagian tanaman p].

Tabel 2. Daftar nama tanaman sayumn ya{g bagian daunnyamengandung senyawa alkaloid dan steroid

Bjoassay terhadap Ekstrak Bagian Tanaman yangMengandung Senyawa Alkaloid atau Steroid

Pada penelitian ini, bioassay dilakukan pada bagiantanaman yang berdasarkan uji pendahuluan menunjukkankadar alkaloid afau steroid yang banyak yaitu (+#)untuk alkaloid dan (+++) untuk steroid. Alasan pemilihanbagian tanaman yang mengandung alkaloid atau sturoidbanyak untuk bioassay adalahagar setelah bagiantanamanfersebut diekstrak, maka diharapkan kandungan terbesardari ekstrak kasar tersebut adalah alkaloid atau steroid,sehingga pada saat bioassay diharapkan senyawa yangrnemiliki aktivitas biologis adalah senyawa alkaloid atausteroid.

Tabel 3. Hasil bioassay dengan Brime Shrimp terhadapbagian daun tanaman sayuran yang banyaimengandung senyawa alkaloid atau steroid

695

xffia*:**u.p,*{$,

5. Katuk (saurapusandrogynus)

+ +

A Geryer (limnochafis flava)

+

7. Keladi (calacasiaesculenta)

+

8. Ceriwis (brassicaolergcea var capetnta I

+

9. Ubi jalar (ipomea batatas)

+

10. Kemangi (ocimumbasilicum l)

l l Bayarn (amaranthus sp ) #t2 Pucuk lumai (sotanii

ninsrun l)+

lJ . Kangkung (ipomeiaqaatica I

+

14. Melinjo (gnetum gnemon)

#

No. \ama daerah/nama latin

Kadar tanaman ygmengandung alkaloid dan

steroidAlkaloid Steroid

Pepaya lcarica oataval .l,#

l_ Singkong (manihotescalenu \

+

J Labu siam (sechiumedulel

+

4. Sarli hiiau (brassica rona +

NoNama

Tumbuhan

Persentasekemafian arfemiasalina Leach (%)

LCso

(ppm)

I pepaya

(Carica

pqpayG)

27 80 96 27,&AN)

2. bayam(Amaranthus

sp-)

l0 60 67 153,1927

3. melinjo

(Gnefim

gnemon)

l7 67 97 482445

Page 8: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7248/1/Gradien, Jurnal MIPA, ISSN 0216-2393, Vol... · Created Date: 4/2/2014 7:56:29 PM

Devi Ratnawati / Jurnal Gradien Vol' 7 No' 2 Juli 201I : 692'696

Dari hasil bioassay menggunakan Brine Shrimp di atas

menunjukkan bahwa ekstrak bagian daun pepaya (carica

papaya), daun melinjo (gnetun gnemon) dan daun bayam

(amar anthus sp.) mempuny ai harga LC56 masing-masing

sebesar 2'1,8090 ppm, 48,2445 ppm, dan 153,1927 ppm'

Hal ini berarti bahwa pada konsentrasi tersebut terdapat 50

% individu artemia salinqLeach yang mati, dari data di

atas juga menunjukkan bahwa harga LC56 dari ketiga

ekstrak bagian tanaman tersebut < 1000 ppm berarti

ekstrak tersebut mengandung senyawa yang bersifat

sitotoksik. Namun untuk memastikan apakah dalam

ekstrak tersebut mengandung senyawa yang bersifat

sitotoksik perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu

dengan jalan mengisolasi senyawa alkaloid atau steroid

yang terdapat pada ekstrak bagian tanaman tersebut'

sehingga diperoleh alkaloid atau steroid murni kemudian

dilakukan bioassay terhadap alkaloid atau steroid mumi

yang telah diisolasi..

4. KesimPulan

Hasil bioassay dengan menggunakan Brine Shtinp

menunjukkan ekstrak daun papaya {Carrica papaya)' daun

melinjo (Gnelum gnemon) dan daun bayam (Amaranthus

sp.) mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas

biologis yaitu bersifat sitotoksik dimana nilai LC5s nya

berturut-turut yaitu 27,8090 ppm, 48,2445 ppm' dan

153,1927 PPm.

t51 Lenny, S. 2006. Senyawa Flavonoida' Fenil

Propanoida, Alkaloida. USU Repository

[6] Maryanti 8., Ginting S. M', dan- Lusiana'^2005'' '

Isolisi Atkatoid Frsk'si Etil Asetat dan Brine Shrimp

Lethallsity Test Dqri Daun Ervatqmia Coronaria

(Jacq.) itapf' Laporan Penelitian HEDS Fakultas

il{atematika ian Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Bengkulu.

[7] Rusman, A' 2007. Aktivitas Sitotoksik Buah Masak'

Buah Muda, Dan daun Tumbuhan Mahkota Dewa

(Phateria Macrocarpa Schef, Boerl) Serta aii'Kandungan

Kiniaiya' Skripsi Jurusan Kimia

Fakultal Matematika Dan llmu Pengetahuan Alam

Universitas Bengkulu.

[8] Suryani, S. 2001. Studi Senyawa Alkoloid Pada' '

Beierapa Spesies Tsnqmcn Obat Tradisional Di

Taman Hutin Raio Lelo Bengkulu' Skripsi Program

Studi Kimia Fakultas Keguruan Dan llmu Pendidikan

Universitas Bengkulu.

[9] Suwahyono, U. 2002. Konsumsi Sayuran Tingkatkan

Kekebalsn Tubuh. www.sinarharaoan'co'

idiptekkesehatan2002033 kes02'html-20k-'html [24

Oktober 20081

[10] Zulkhaidir. 2005. t]ii Kandungan Senyawa Steroid

Dan Bioassay Pada Beberapa Spesies Tanaman Obat

Tradisional Di Desa Kelilik kabupaten Kepahiang'

Skripsi Program Studi Kimia Fakultas Keguruan dan

Ilmu pendidikan Universitas Bengkulu'

tt l

t ) lt - l

Daftar Pustaka

Adfa, M. 2005. Survey Etnobotani, Studi Senyawa

Flavonoid dan Uii Brine Shirmp Beberapa

Tumbuhan Obst 'iradisional Suku Serawai di

Propinsi Bengkulu.Jurnal Gradien Vol' 1' 43-50'

Efrianty, I. 2008. Aktivitas Sitotoksik Daun Dan Kulit

ni"*ni Kemuning (Murrava Panigyla\ t ^!":Ol

Orngin Metode Brine Shrimp Lethallity ?"esl' Skr.ipsi

Juruian Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pensetahuan Alam Universitas Bengkulu'

[3] Harbone, J. B. 1996. Metode Filokimia Penentuan

Cara Modern Menganalisis Tumbuhan' Bandung :

ITB.

[4] Herbert, R. B. 1995. Biosintesis metabolit Sekunder'

Edisi Kedus. Semarang : IKIP Semarang Press'

696