Web view[Neraca ohauss] Standar satuan SI. ... 1 kilogram=massa 1 liter air murni pada suhu 4˚C....

47
Rangkuman IPA [fisika] A.Penyelidikan dalam IPA 1.Mengamati =Proses ini dapat menggunakan panca indera 2.Menanyakan =Proses ini akan mendorong untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut 3.Mengeksplorasi/mengeksperimen =Proses ini digunakan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Langkah-langkah: a.menentukan tujuan b.Menyusun langkah kerja c.Mengambil data d.mengolah data e.melakukan diskusi 4.Mengasosiasi =proses ini merupakan proses penyatuan antara hasil pengamatan dengan teori/pengolahan data 5.Mengkomunikasikan Proses ini dapat dilakukan dengan cara presentasi B.Besaran dan pengukuran Besaran: Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta diikuti satuan Satuan: Segala sesuatu yang digunakan menyatakan hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu Pengukuran:Kegiatan/proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besran sejenis yang dipakai sebagai satuan Besaran pokok

Transcript of Web view[Neraca ohauss] Standar satuan SI. ... 1 kilogram=massa 1 liter air murni pada suhu 4˚C....

Rangkuman IPA [fisika]A.Penyelidikan dalam IPA

1.Mengamati

=Proses ini dapat menggunakan panca indera

2.Menanyakan

=Proses ini akan mendorong untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut

3.Mengeksplorasi/mengeksperimen

=Proses ini digunakan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Langkah-langkah:

a.menentukan tujuan

b.Menyusun langkah kerja

c.Mengambil data

d.mengolah data

e.melakukan diskusi

4.Mengasosiasi

=proses ini merupakan proses penyatuan antara hasil pengamatan dengan teori/pengolahan data

5.Mengkomunikasikan

Proses ini dapat dilakukan dengan cara presentasi

B.Besaran dan pengukuran

Besaran: Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta diikuti satuan

Satuan: Segala sesuatu yang digunakan menyatakan hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu

Pengukuran:Kegiatan/proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besran sejenis yang dipakai sebagai satuan

Besaran pokok

= Besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.

Besaran pokok ada 7 yaitu;

No.

Besaran Pokok Satuan SI Alat ukur

1. Panjang Meter [m] Mistar,jangka sorong, mikrometer sekrup dll

2. Massa Kilogram [kg] neraca3. Waktu Sekon [s] stopwatch4. Suhu Kelvin [k] termometer5. Kuat Arus Listrik Ampere [A] Amperemeter6. Jumlah Molekul Mole [mol] Tidak diukur secara langsung7. Intensitas Cahaya Candela [cd] lightmeter

Alat ukur:

1.Jangka sorong

Cara menggunakan:

2.Mikrometer sekrup

Cara menggunakan:

3.Neraca

[Neraca ohauss]

Standar satuan SI

a.standar satuan panjang

1 meter=sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1 sekon

299.792.458

b.standar satuan massa

1 kilogram=massa 1 liter air murni pada suhu 4˚C

c.standar satuan waktu

1 sekon=waktu yang diperlukan atom sesium-133 (Cs-133) untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali

Besaran vektor dan besaran skalar

Besaran vektor= Besaran yang memiliki besar/nilai, satuan dan arah

Contoh: Kecepatan pesawat 760km/jam ke arah utara Besaran vektor nilai arah

Besaran skalar= Besaran yang hanya memiliki besar/nilaiContoh: Luas, volume dll

Menghitung resultan gaya (∑F)

∑F= F1 + F2= 3n + (-4n)= -1n

Menghitung Massa jenis

Plastisin: m= 22 gram ρ plastisin=¿ m/v= 22gr/20ml= 11gr/c m3

V= 20 ml

V=100 C m3

V= 120 C m3

ρ=50 gr20 ml = 2,5gr/C m3

50 gr

M=100gr

V= 50ml

ρ¿ 100 gr50 ml

=2gr/C m3

Konversi

1kg/m3=............gr/c m3 1gr/c m3=............kg/m3

=1000gr/c m3 =1

1000: 11oooooo

= 11000

x 10000001

=¿1000 gr/m3

Besaran turunan

=besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok

NO. Besaran turunan satuan Satuan dasar1 Massa jenis [ρ ¿ Kg/m3 Kg m−3

2 Kecepatan [v] m/s ms−1

3 Gaya [F] Newton [N] Kg m s−2

4 Tekanan [P] Pascal [Pa] Kg m−1 s−2

5 Energi [E] dan usaha [W] Joule [J] Kg m2 s−2

6 Daya [P] Watt [W] Kg m2 S−3

7 Muatan listrik [Q] Coulomb [C] A s8 Potensial listrik [V] Volt [V] Kg m2 A−1 s−3

9 Hambatan listrik [R] Ohm [Ω] Kg m2 A−2 s−3

10 Frekuensi [f] Hertz [Hz] s−1

Alat ukur besaran turunan

Kelajuan: spidometer

Gaya/berat: dinamometer/neraca pegas

Kelembapan udara: Higrometer

Hambatan listrik: ohmeter

Tegangan listrik: voltmeter

(ohmeter,voltmeter dan amperemeter tergabung dalam 1 alat: multimeter)

Tekanan udara luar: Barometer

Tekanan udara tertutup: Manometer

Massa jenis larutan: Hidrometer

Konversi satuan:

1 inci: 2,54 cm 1 barel: 158 liter

1 feet (kaki): 30,5 cm 1 ons: 0,1 kg

1 yard:0.9 m 1 pon: 0,5 kg

1 mil: 1,609 km 1ton: 10 kw=1.000 kg

1 km/jam: 0,278 m/s

1 knot :1,825 m/jam

1 liter:1 ⅆm3

1 galon: 4,546 liter

B. Perubahan fisika dan kimia

1.Sifat dan perubahan kimia

a. sifat kimia

=sifat yang berkaitan dengan penampilan atau keadaan suatu benda

1)Perubahan wujud

2) larutan

Didalam suatu larutan pasti ada zat terlarut [solut] dan zat pelarut [sulven]

Larutan jenuh: Larutan yang tidak dapat melarutkan lagi, larutan ini masih mampu melarutkan bila dipanaskan

3) kelarutan

= kemampuan suatu zat untuk melarutkan

Air yang digunakan sehari-hari buknalah air murni karena air mudah melarutkan zat oleh karena itu air disebut pelarut yang paling baik

Faktor kelarutan ada 3: a) Suhu: semakin panas semakin cepat larut

b)Volume pelarut: semakin banyak zat pelarut semakin cepat larut

c)Ukuran zat terlarut: serbuk lebih cepat larut dibanding kristal

2. Sifat dan perubahan kimia

a) Sifat kimia

= Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar, tekanan atmosfer, dan atmosfer beroksigen). Sifat ini terutama timbul pada reaksi kimia dan hanya dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat. Sifat kimia dapat digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia.

Sifat kimia biasanya digunakan untuk menyatakan, antara lain:

elektronegativitas

potensial ionisasi

jenis ikatan kimia yang dibentuk, antara lain logam, ion, dan kovalen.

b)Perubahan kimia/reaksi kimia

=Perubahan suatu zat menjadi suatu zat yang berbeda

Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu. Suhu bisa naik (akan lebih panas) atau suhu bisa turun (semakin dingin). Catatan: reaksi yang menghasilkan panas yang dikenal sebagai reaksi eksotermik sedangkan reaksi yang menyerap panas yang dikenal sebagai reaksi endotermik.

Pembentukan gelembung gas.

Pembentukan padatan (endapan).

Perubahan warna. Anda dapat mulai dengan dua larutan tidak berwarna tetapi ketika mereka dicampur Anda mungkin akan melihat warna ungu cerah.

Pembentukan bau yang berbeda. Bahan awal mungkin tidak bau sama sekali tetapi karena Anda mencampur bahan-bahan ini mungkin berakhir dengan bau yang tidak sedap atau bau yang menyenangkan (wangi).

Dalam perubahan kimia, zat kimia yang diubah dan menampilkan sifat fisik dan kimia yang berbeda setelah perubahan. Ketika perubahan kimia terjadi zat baru (s) yang dibentuk melalui reorganisasi dari atom. Perubahan kimia tidak dapat diubah.

Contoh:

Ketika membakar kawat Magnesium menghasilkan abu putih MgO

Ketika Zinc dikombinasikan dengan Asam klorida

Ketika makanan dimetabolisme dalam tubuh

Pereaksi (reaktan): zat yang bereaksi

Hasil reaksi (produk): zat baru yang dihasilkan

Sifat Larutan

a. Identifikasi larutan asam,basa dan garam

1) Kertas lakmus

Indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netralLakmus merah merah biru merahLakmus biru merah biru biru

2) Larutan indikator

indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netralfenolfatin Tidak berwarna Merah Tidak berwarnaMetil merah Kuning Merah Kuning Metil jingga Merah Kuning Kuning

3) Indikator alamiMisalnya; daun, mahkota bunga (bunga sepatu, mawar, bougenvil), kulit manggis, kubis ungu

Warna indikator Sifat larutan Merah tua Asam kuat Merah Asam pertengahanMerah keunguan Asam lemahUngu Netral Biru kehijauan Basa lemah Hijau Basa pertengahanKuning Basa kuat

b. Sifat asam, basa, garam1) Sifat asam

~Berasa masam~Berekasi dengan logam menghasilkan gas hidrogen~Bereaksi dengan logam karbonat menghasilkan gas karbon dioksida

Jenis larutan asam

2) Sifat basa ~berasa pahit~licin~dapat merusak kulitJenis larutan basa

3) Sifat garam~hasil reaksi dari asam dengan basa: reaksi netralisasi/reaksi penggaramanAsam klorida [HCI] + natrium hidroksida [NaOH] = garam dapur [NaCI] + air [ H 2 o ]

Jenis larutan garam

PEMISAHAN CAMPURAN

. Filtrasi (penyaringan)

Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring air yang bercampur pasir disaring dengan kertas saring sehingga pasir akan tertinggal di kertas saring.

2. Dekantasi

Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi untuk memisahkan cairan dan padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan secara perlahan-lahan, dengan demikian padatan akan tertinggal di dalam wadah tersebut. Metode jenis memang terbilang lebih cepat daripada filtrasi, namun hasilnya masih kurang efektif. Hasil akan menjadi lebih efektif bila ukuran zat padat jauh lebih besar, misalnya campuran air dengan kerikil.

3. Sentrifugasi

Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit.  Metide sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.

4. Evaporasi (evaporasi)

Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk larutan, larutan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya disebut evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap perlahan-perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu.

. Distilasi (penyulingan)

Distilasi adalah metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dalam kehidupan sehari-hari proses penyulingan digunakan sebagai pemisahan air tawar dan air laut, pembuatan etanol atau alkhol, dan proses pemisahan minyak bumi.

6. Corong pisah

Campuran dua jenis zat cair yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah lalu didiamkan selama beberapa saat sampai membentuk dua lapisan terpisah. Contohnya adalah seperti pemisahan air dengan minyak

7. Kromatografi

Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang terjadi karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut serta perbedaan penyerapan (adsorbsi) kertas terhadap zat-zat yang ingin dipisahkan. Suatu zat yang lebih dahulu larut dalam pelarut dan kurang terabsorbsi pada kertas akan bergerak lebih cepat.

Dalam kehidupan sehari-hari kromatografi berguna untuk :

Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk dikonsumsi

 Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan giro

Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau penyalahgunaan narkoba

Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan masih dalam batas aman

 Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya) dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat padat yang tidak dapat menyublim menggunakan metode sublimasi. Contohnya seperti campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara pemanasan. Campuran dipanaskan di dalam wadah cawan yang ditutp dengan corong terbalik. Iodin akan menyublim dan menjadi uap, tapi pada saat menyentuh permukaan corong, uap iodin menyublim kembali menjadi padatan yang menempel pada permukaan corong sehingga dapat dipisahkan dengan padatan garam.

9 Ekstraksi (penyarian)

Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam pelarut yang berbeda. Ekstraksi sering dilakukan untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan.

10 Rekristalisasi

Kristalisasi ialah pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan atau mengendapkan zat terlarut dalam larutan yang tadinya berupa cairan juga. Biasanya kristalisasi ini menggunakan suhu rendah untuk membuat cairannya mengendap. Sedangkan rekristalisasi ialah suatu proses kristalisasi ulang. misalnya kita mendapatkan kristal, namun kristal tersebut belum murni. untuk mendapatkan kristal yang lebih murni dilakukan rekristalisasi. rekristalisasi dilakukan dengan cara melarutkan kristal dalam pelarut kemudian mengkristalkannya kembali

Unsur dan Lambang Unsur

Apabila dikaji, semua zat terbentuk dari bagian-bagian yang paling sederhana yang disebut unsur. Air dapat diuraikan lagi menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. Gula dapat diuraikan lagi menjadi karbon, oksigen, dan hidrogen. Dengan reaksi kimia biasa karbon, oksigen, dan hidrogen tidak dapat diuraikan lagi. Karbon, hidrogen, dan oksigen tergolong unsur. Unsur didefinisikan sebagai zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.

Pada kondisi normal, banyak di antara unsur ini berupa benda padat, seperti tembaga, emas, besi, dan timbal. Merkuri atau yang lebih dikenal dengan nama air raksa dan brom merupakan contoh unsur yang berwujud cair. Oksigen dan nitrogen adalah contoh unsur yang berupa gas.

Sebenarnya bumi yang kita pijak ini terdiri dari berbagai macam unsur. Berikut ini delapan jenis unsur yang membentuk hampir 99% bagian kerak bumi.

Lautan terdiri atas air dan berbagai garam. Air tersusun atas unsur hidrogen dan oksigen. Udara hampir sepenuhnya merupakan campuran oksigen dan nitrogen ditambah dengan sejumlah kecil beberapa unsur lain. Tubuh manusia juga tersusun oleh berbagai unsur. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air (hidrogen dan oksigen).

Unsur-unsur yang sudah dikenal ada yang berupa logam, bukan logam (nonlogam), dan semilogam. Logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya unsur logam dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi bendabenda lainnya. Beberapa unsur logam di antaranya besi,emas, perak, platina, dan tembaga. Contoh unsur-unsur logam ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel unsur-unsur logam.

Nama Indonesia

Nama Latin

Lambang Unsur Bentuk Fisik

aluminiumbariumbesiemaskaliumkalsiumkromiummagnesiummangannatriumnikel

aluminiumbariumferrumaurumkaliumcalsiumchromiummagnesiummanganiumnatriumnickelium

AlBaFeAuKCaCrMgMnNaNi

padat, putih keperakanpadat, putih keperakanpadat, putih keperakanpadat, berwarna kuningpadat, putih keperakanpadat, putih keperakanpadat, putih keperakanpadat, putih

keperakanpadat, putih abu-abupadat, putih keperakanpadat, putih keperakan

Adapun unsur nonlogam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam. Pada umumnya, unsur-unsur nonlogam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen, dan helium. Contoh unsur nonlogam yang berwujud padat adalah belerang, karbon, fosfor, dan iodin. Zat padat nonlogam biasanya keras dan getas. Unsur nonlogam yang berwujud cair adalah bromin. Perhatikan contoh unsur nonlogam pada tabel berikut.

Tabel unsur-unsur nonlogam.

Nama Indonesia Nama Latin Lambang

Unsur Bentuk Fisik

belerangbrominfluorinfosforusheliumhidrogenkarbonklorinneonnitrogenoksigensilikoniodin

sulfurbromiumfluorinephosphorusheliumhydrogeniumcarboniumchlorineneonnitrogeniumoxygeniumsiliciumiodium

SBrFPHeHCClNeNOSiI

padat, kuningcair, cokelat kemerahangas, kuning mudapadat, putih dan merahgas, tidak berwarnagas, tidak berwarnapadat, hitamgas, kuning kehijauangas, tidak berwarnagas, tidak berwarnagas, tidak berwarnapadat, abu-abu mengkilappadat, hitam (uapnya berwarna ungu)

Selain unsur logam dan nonlogam ada juga unsur semilogam atau yang dikenal dengan nama metaloid. Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam. Contoh unsur-unsur jenis ini dapat kamu lihat padatabel berikut.

Tabel unsur-unsur semilogam.

Nama Indonesia

Nama Latin

Lambang Unsur Bentuk Fisik

boronsilikongermaniumarsenantimontelluriumpolonium

boroniumsiliciumgermaniumarseniumstibiumtelluriumpolonium

BSiGeAsSbTePo

padat, kecokelatanpadat, abu-abu mengkilappadat, abu-abu mengkilappadat, abu-abu mengkilappadat, abu-abu mengkilappadat, keperakanpadat, keperakan

Unsur semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor. Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi.

Unsur memiliki nama dan lambang unsur agar lebih mempermudah cara penulisan dan mengenalnya. Adapun lambang unsur yang pernah dibuat adalah sebagai berikut.

1. Pendapat Para Ahli Kimia pada Abad Pertengahan

Lambang unsur berupa lambang dari macam-macam alat atau benda seperti pada gambar di bawah, ternyata lambang tersebut sulit dimengerti orang. Perhatikan gambar.

2. Pendapat John Dalton (1766—1844)

Lambang unsur yaitu berupa lingkaran seperti pada gambar di bawah ini. Lambang-lambang unsur menurut Dalton ini kurang praktis apabila digunakan untuk menuliskan zat yang majemuk.

3. Pendapat Jons Jacob Berzelius

Lambang unsur yang sekarang digunakan adalah seperti yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzelius pada tahun 1813. Cara penulisan unsur tersebut dengan ketentuan diambil huruf pertama dari nama unsur dan ditulis dengan huruf kapital. Apabila ada dua unsur yang huruf depannya sama, maka unsur yang lain tadi selain memakai huruf pertama yang ditulis dengan huruf kapital diikuti salah satu huruf kecil yang terdapat dalam nama unsurnya.Contoh:Unsur Carbon dilambangkan      CUnsur Calsium dilambangkan     CaUnsur Clorin dilambangkan        ClUnsur Cobalt dilambangkan       CoUnsur Nitrogen dilambangkan    NUnsur Natrium dilambangkan     NaUnsur Neon dilambangkan         Ne

Beberapa jenis unsur beserta lambangnya menurut Berzelius disajikan pada tabel berikut

Tabel Lambang Beberapa Unsur Logam, Nonlogam, dan Unsur Buatan Menurut Berzelius

Di alam semesta ini terdapat 114 unsur baik alami maupun buatan. Unsur alami terdiri atas 91 jenis unsur dan 23 unsur sisanya merupakan unsur buatan.

Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifatnya. Pengelompokan unsur ini dinamakan Tabel Periodik Unsur. Perhatikan Tabel Periodik Unsur pada gambar brikut.

B. Senyawa

Senyawa adalah zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu.

Air dan garam dapur merupakan salah satu contoh senyawa. Air dan garam dapur dikatakan senyawa karena tersusun atas dua unsur atau lebih. Air tersusun atas dua jenis unsur, yaitu hidrogen dan oksigen dengan perbandingan massa tertentu dan tetap. Garam dapur juga tersusun atas dua jenis unsur, yaitu natrium dan klorin dengan perbandingan massa tertentu dan tetap. Contoh lainnya, nitrogen dan hidrogen bergabung membentuk amoniak.

Sama halnya dengan unsur kimia, senyawa kimia diberi nama dan lambang agar memudahkan untuk dipelajari.

C. Rumus Kimia

Rumus kimia menunjukkan satu molekul dari suatu unsur atau suatu senyawa. Rumus kimia juga disebut rumus molekul. Rumus kimia digolongkan sebagai berikut.

1. Rumus Kimia Suatu Unsur

Dalam rumus kimia suatu unsur tercantum lambang atom unsur itu, yang diikuti satu angka. Lambang unsur menyatakan nama atom unsurnya dan angka yang ditulis agak ke bawah menyatakan jumlah atom yang terdapat dalam satu molekul unsur tersebut.Contoh:

a. O2 berarti 1 molekul, gas oksigen.Dalam 1 molekul gas oksigen terdapat 2 atom oksigen

b. P4 berarti 1 molekul fosfor.Dalam 1 molekul fosfor terdapat 4 atom fosfor.

Berbeda halnya dengan 2 O dan 4 P.a. 2 O berarti 2 atom oksigen yang terpisah dan tidak terikat secara kimia.b. 4 P berarti 4 atom fosfor yang terpisah dan tidak terikat secara kimia

2. Rumus Kimia Suatu Senyawa

Pada rumus kimia suatu senyawa tercantum lambang atom unsurunsur yang membentuk senyawa itu, dan tiap lambang unsur diikuti oleh suatu angka yang menunjukkan jumlah atom unsur tersebut di dalam satu molekul senyawa.Contoh:

a. H2O berarti 1 molekul air Dalam 1 molekul air terdapat 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.

b. CO2 berarti 1 molekul gas karbon dioksidaDalam 1 molekul gas karbondioksida terdapat 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.

c. C12H22O11 berarti 1 molekul gulaDalam 1 molekul gula terdapat 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen.

Jumlah senyawa yang ada di dunia ini sangatlah banyak. Oleh karena itu diperlukan sistem penamaan agar memudahkan kita untuk mempelajarinya. Pada pembahasan ini, kita hanya akan mempelajari tata nama senyawa biner yaitu senyawa yang tersusun dari dua jenis unsur.

Senyawa biner dapat merupakan gabungan dari atom nonlogam dengan nonlogam atau atom logam dengan atom nonlogam. Perhatikan kembali tabel periodik di atas untuk mengetahui unsur -unsur yang termasuk logam atau nonlogam.

1. Senyawa Biner dari Sesama Nonlogam

Aturan penulisan senyawa biner dari sesama nonlogam adalah sebagai berikut.a. Unsur nonlogam yang terdapat di sebelah kiri pada urutan berikut, dituliskan terlebih dahulu.B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F

Sebagai contoh, rumus kimia karbon dioksida dituliskan CO2 bukan O2C atau rumus kimia air dituliskan sebagai H2O bukan OH2.

b. Nama senyawa biner dari dua jenis unsur nonlogam diambil dari rangkaian nama kedua jenis unsur tersebut dan diberi akhiran -ida pada nama unsur yang kedua.ContohCO : karbon monoksidaCaO : kalsium oksida

c. Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, nama unsur tersebut dibedakan dengan menyebut angka dalam bahasa latin, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Angka

Bahasa latin

12345678910

monoditritetrapentaheksaheptaoktanonadeka

ContohCO : karbon monoksidaCO2 : karbon dioksidaNO2 : nitrogen dioksidaN2O3 : dinitrogen trioksida

2.  Senyawa Biner dari Logam dan Nonlogam

Aturan penulisan senyawa biner dari logam dan nonlogam adalah unsur logam ditulis terlebih dahulu.Contoh:Garam dapur terdiri atas unsur logam (natrium) dan unsur nonlogam (klorin). Oleh karena itu rumus kimia garam dapur dituliskan NaCl (natrium klorida).

Rumus kimia dibedakan menjadi dua, yaitu rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris adalah perbandingan paling sederhana dari atomatom yang membentuk senyawa. Contoh rumus empiris amoniak adalah NH3. Rumus kimia sesungguhnya dapat sama dengan rumus empiris atau kelipatan dari rumus empirisnya. Rumus sesungguhnya amoniak sama dengan rumus empirisnya, yaitu NH3. Rumus sesungguhnya dari asetilena adalah C2H2, yang merupakan kelipatan dua dari rumus empirisnya, yaitu CH.

Untuk senyawa molekuler, penting untuk diketahui berapa jumlah atom yang terdapat dalam setiap molekulnya. Jadi, rumus molekul dapat didefinisikan sebagai rumus kimia yang menyatakan perbandingan jumlah atom sesungguhnya dari atom-atom yang menyusun suatu molekul.

Dengan demikian, rumus empiris dan rumus molekul memiliki kesamaan dalam hal jenis unsurnya. Perbedaannya terletak pada perbandingan relatif jumlah unsur yang menyusun senyawa itu.

Rumus Senyawa

Rumus Molekul

Rumus Empiris

AirButanaEtanaEtenaEtunaGlukosa

H2OC4H10C2H6C2H4C2H2C6H12O6

H2O(C2H5)n   n = 2(CH3)n      n = 2(CH2)n      n = 2(CH)n        n = 2(CH2O)n   n = 6

C. Sifat-Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran

1. Sifat Unsur

Sampai saat ini telah dikenal tidak kurang dari 114 macam unsur yang terdiri dari 92 unsur alam dan 22 unsur buatan. Berdasarkan sifatnya, unsur dapat digolongkan menjadi unsur logam, unsur nonlogam, serta unsur metaloid. Contoh unsur logam di antaranya besi, seng, dan tembaga. Contoh unsur nonlogam di antaranya karbon, nitrogen, dan oksigen. Silikon dan germanium tergolong metaloid..

Unsur Logam Unsur Nonlogam

1. Berwujud 1. Dapat

padat, kecuali raksa.2. Bersifat kuat dan dapat ditempa.3. Dapat menghantarkan listrik dan panas (bersifat konduktor).

berwujud padat, cair, dan gas.2. Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa.3. Tidak dapat menghantarkan listrik dan panas (isolator), kecuali grafit.

2. Sifat Senyawa

Air merupakan contoh senyawa. Unsur-unsur pembentuk air adalah oksigen dan hidrogen. Jadi, air terdiri dari gas oksigen dan gas hidrogen yang bergabung melalui reaksi kimia. Air dengan rumus kimia H2O, memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya, yaitu H2 dan O2 yang berupa gas. Air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya, sehingga disebut senyawa. Adapun hidrogen serta oksigen disebut unsur. Jadi, senyawa adalah zat yang terbentuk dari unsur-unsur dengan perbandingan tertentu dan tetap melalui reaksi kimia. Jadi, sifat senyawa tidak sama dengan sifat unsur pembentuknya. Senyawa dapat dipisahkan menjadi unsur-unsur atau menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.Di dalam tiap senyawa unsur-unsur penyusunnya mempunyai perbandingan massa yang tetap dan tertentu. Misalnya,a. Air (H2O), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Hidrogen : Oksigen adalah 1 : 8b. Gula (C12 H22 O11), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Karbon : Oksigen : Hidrogen adalah 72 : 88 : 11c. Etanol (C2 H5OH), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Karbon : Oksigen : Hidrogen adalah 12 : 8 : 3

N

Senyawa

Rumus

Kegunaan

1

Natrium Klorida

NaCl

Garam dapur

2 Sukr

C12H22

Pema

osa O11

nis Gula

3

Asam Kloroda

HCl

Pembersih lantai

4

Asam asetat

CH3COOH

Cuka makan

5

Asam sulfat

H2SO4

Pengisi aki (accu)

6Air

H2O

Pelarut, pembersih

7

Urea

CO(NH2)2

Pupuk

8

Asam askorbat

C6H8O6

Vitamin C

9

Aspirin

C9H8O4

Obat sakit kepala

1

Soda kue

NaHCO3

Membuat kue

3. Sifat Campuran

Suatu campuran dapat merupakan gabungan unsur dengan unsur, unsur dengan senyawa, atau senyawa dengan senyawa. Misalnya, stainless steel (baja tahan karat) terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel. Komposisi unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu, sehingga rumus kimia suatu campuran tidak dapat ditentukan. Pemisahan campuran dapat dilakukan secara fisika.

Tanah diklasifikasikan dalam campuran, yaitu campuran berbagai macam unsur dan senyawa. Sifat asli zat-zat pembentuk campuran masih tampak, sehingga komponen penyusun campuran tersebut dapat dikenali dan dapat dipisahkan lagi. Perbandingan zat-zat penyusunnya tidak tentu seperti pada senyawa.Ada dua macam campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.

a. Campuran Homogen

Amati dengan saksama segelas air sirup. Bila air sirup tersebut jernih dan bercampur merata, dapat digolongkan sebagai campuran homogen. Campuran homogen ini biasa disebut larutan. Pada larutan, tiap-tiap bagian mempunyai susunan yang sama. Jadi di dalam larutan sirup tersebut terdapat dua penyusun larutan, yakni air dan gula. Air disebut pelarut, sedangkan gula disebut zat terlarut. Contoh campuran homogen lainnya adalah minuman ringan (soft drink) dan larutan pembersih lantai.

b. Campuran Heterogen

Amati segelas air yang dicampur dengan pasir. Apabila zat-zat penyusunnya bercampur secara tidak merata dan campuran ini tiap-tiap bagian tidak sama susunannya maka disebut campuran heterogen (perhatikan Gambar 3.8). Contoh campuran heterogen yang lain adalah air kopi (bentuk cair) dan campuran tepung denganair (bentuk padat). Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat dinyatakan dalam dalam massa (g, kg) atau volume (ml, l).

Adapun perbandingan tersebut dinyatakan dalam persen (%).Kadar Zat = (Jumlah Zat/Jumlah Campuran) x 100%

Keadaan Unsur Senyawa Campuran

Penyusunnya

Tersusun dari satu jenis atom saja.

a. disusun oleh unsur-unsurb. hanya dapat dipisahkan secara kimia

a. disusun oleh zatb. mudah dipisahkan secara fisik

Sifatnya

sifat senyawa berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya

sifat zat penyusunnya masih tampak

Proses Pembentukan

 Tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.

Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan reaksi kimiabiasa.

Dapat dipisahkan menjadi zat-zat penyusunnya secara fisika.

Perbandingan

perbandingan unsur-unsur penyusunnya tetap dan

perbandingan massa zat penyusunnya tidak tentu

tertentu

Suhu dan Perubahannya

Suhu adalah Derajat/ tingkatan panas yang dimiliki oleh suatu benda. Dengan kata lain, suhu dapat diartikan sebagai kuantitas panas suatu benda.

Benda panas= bersuhu tinggi, benda dingin= bersuhu rendah.

Cara menyelidiki suhu suatu benda:

Siapkan 3 wadah yang berisi air dingin, air leding dan air hangat

Berilah tanda pada wadah dengan huruf A untuk air hangat, huruf B untuk air leding dan huruf C untuk air hangat

Masukkan tangan kanan ke wadah A dan masukkan tangan kiri ke wadah C. Lalu diamkan beberapa saat

Setelah itu, masukkan kedua tangan ke wadah B

Kesimpulan:

Tangan kanan akan terasa hangat dan tangan kiri akan terasa dingin ketika kedua tangan dimasukkan ke wadah B. Hal tersebut mengartikan bahwa indra peraba tidak dapat digunakan untuk alat pengukur suhu.

Maka dari itu, untuk mendapatkan nilai suhu yang tepat maka harus dibuat alat ukur suhu, yaitu termometer. Thermometer tersebut berupa pipa berskala yang diisi dengan zat cair ( misalnya: alkohol ). Namun saat ini berkembang termometer terbuat dari logam.

1. Jenis-jenis termometer:

A. Termometer zat cair

Adalah termometer yang berisi zat cair ( Misalnya raksa dan alkohol ). Prinsip kerjanya memanfaatkan pemuaian.

Cara mengukur suhu pada termometer:

Perhatikan termometer raksa/ alkohol. Pada termometer terdapat tandon raksa, yang merupakan tempat terkumpulnya raksa yang dihubungkan dengan pipa kapiler. Tandon tersebut dibungkus oleh kaca tipis sehingga memudahkan kalor masuk pada raksa dan tandon.

Pengukuran suhunya, dengan cara menyentuhkan tandon raksa pada benda yang akan diukur suhunya. Akibatnya terjadi hantaran kalor baik dari benda ke termometer maupun dari termometer ke benda. Kalor tersebut digunakan untuk memuai/ penyusutan.

Pemuaian raksa dalam tendon menyebabkan permukaan raksa dalam pipa kapiler naik sepanjang pipa kapiler hingga berhenti pada posisi tertentu sesuai dengan suhu benda. Sedangkan untuk penyusutan, menyebabkan permukaan raksa dalam pipa kapiler turun sepanjang pipa kapiler.

Pembacaan skala termometer harus dilakukan dengan posisi yang benar, yaitu mata sejajar dengan skala pembacaan. Kesalahan posisi menyebabkan pembacaan skala pada termometer salah.

Jenis-jenis termometer zat cair:

1) Termometer Maksimum-Minimum

Dibuat pertama kali oleh Six dan Bellani. Oleh karena itu, termometer jenis ini juga disebut termometer Six Bellani. Termometer jenis ini digunakan untuk mengetahui suhu tertinggi dan terendah dalam satu hari. Dan sering digunakan oleh para pengamat cuaca. Zat cair pengisi termometer ini adalah raksa dan alkohol.

2) Termometer Demam

Adalah termometer raksa yang khusus untuk mengukur suhu tubuh manusia. Skala pada termometer ini berkisar antara 35 derajat celcius sampai 42 derajat celcius. Digunakannya angka tersebut karena suhu tubuh manusia tidak mungkin kurang/ lebih dari angka tersebut. Tingkat ketelitiannya adalah 0,1 derajat celcius.

3) Termometer Laboratorium

Banyak digunakan dalam penelitian di laboratorium. Termometer ini, menggunakan cairan raksa/ alkohol. Agar cepat bereaksi terhadap perubahan suhu, cairan di tempatkan pada wadah yang tipis. Dengan wadah yang tipis, diharapkan kalor dapat masuk ke cairan secara menyeluruh. Agar cairan mudah bergerak sepanjang pipa berskala, pada ruang diatas cairan dibuat hampa udara. Pipa tersebut dibuat sekecil mungkin ( pipa kapiler ) agar termometer sensitif terhadap perubahan suhu.

4) Termometer Logam

Biasanya digunakan untuk industri. Sehigga sering disebut termometer industri. Termometer industry dibuat dari bahan logam, seperti platina, tembaga dan alumunium. Perubahan daya hantar listrik yang digunakan sebagai dasar pembuatan termometer logam. Contoh termometer adalah termometer hambatan platina. Digunakan untuk mengukur suhu diatas 1.000 derajat celcius.

2. Skala Pada Termometer

Untuk dapat memberikan nilai terukur pada suhu dalam termometer maka dibuatlah skala. Skala pada termometer didasarkan pada 2 titik tetap, yaitu titik tetap atas( skala tertinggi ) dan titik tetap bawah ( skala terendah ).

Setiap termometer memiliki dasar titik tetap atas dan bawah yang berbeda-beda. Sampai saat ini, skala termometer yang sering digunakan ada 4 yaitu celcius, reamur, Fahrenheit dan kelvin. Kelvin merupakan skala suhu dalam SI. Skala kelvin menggunakan nol mutlat dan tidak menggunakan derajat. Pada suhu nol kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki benda.

Gambar titik tetap atas dan bawah pada skala termometer

celcius, fahrenhait, reamur dan kelvin.

Perbandingan ke 4 skala termometer adalah

Celcius : Fahrenhait : Reamur : Kelvin = 100 : 180 : 80 : 100

= 5 : 9 : 4 : 5

Cara mengubah skala ke skala lainnya

Contoh:

1) C R, 20 C = ….. R

= 4/5 X 20

= 16 R

2) C F, 20 C = …... F

= ( 9/5 x 20 ) + 32

= 36 + 32

= 68 F

3) C K, 20 C = ……. K

= 20 + 273

= 293 K

4) F C, 104 F = …….C

= 5/9 X ( 104 -32 )

= 5/9 X 72

= 40 C

5) K C, 300 K = ……..C

= 300 – 273

= 27 C

3. Besaran Suhu Dapat Mengubah Zat

Pemuaian adalah Peristiwa bertambahnya ukuran benda akibat suhunya meningkat. Pemuaian dapat terjadi pada benda padat, cair dan gas.

Perubahan suhu dapat mempengaruhi perubahan benda tersebut. Salah satu perubahan yang ditimbukan oleh perubahan suhu pada benda adalah ukurannya.

a. Pemuaian zat padat

Zat padat ( misalnya logam ) akan bertambah ukurannya jika dipanaskan/ suhunya meningkat.

Zat memuai saat dipanaskan karena partikel-partikel tersebut selalu dalam keadaan bergerak. Gerakkan tersebut akan makin cepat jika suhu zat dinaikkan ( dipanaskan ). Akibatnya ruangan geraknya makin luas.

Semua zat padat memuai saat dipanaskan. Akan tetapi, pemuain tersebut tidak dapat diamati oleh mata karena sangat kecil. Adanya pemuain zat padat dapat ditunjukkan dengan alat Musschenbrock. Pemuaian batang logam yang diukur dengan alat Musschenbrock arahnya memanjang sehingga pemuaian seperti itu disebut muai panjang.

Dan untuk pertambahan panjang batang setiap satu satuan panjang pada setiap kenaikan suhu 1 derajat disebut koefesien muai panjang. Setiap zat padat memiliki nilai koefesien muai panjang tertentu berbeda satu dengan lainnya.

Cara mencari pertambahan pemuaian yang terjadi pada zat padat:

Panjang awal ( Lo ) =

L

Panjang setelah = dipanaskan ( Lt )

Besi, tembaga dan alumunium memiliki perbedaan dalam memuai ɑ ( Alpa/ koefesien muai panjang )

Rumus mencari pertambahan pemuaian panjang:

L = Lo x ɑ x T

Rumus mencari pertambahan pemuaian luas ( Area ):

A = Ao x β x T

Note:

A = Pertamban luas setelah dipanaskan

T = Perubahan suhu

Β = Keefesien muai luas

Kalor/ panas

Rumus

L = P. akhir ( Lt ) – P. awal ( Lo )

Mencari T adalah perubahan suhu, rumus:

Suhu akhir ( T1 ) – Suhu awal ( T2 )

Ao = Luas awal

Rumus mencari pertambahan pemuaian volume:

V = Vo x ɣ x T

Note:

V = Perubahan volume setelah dipanaskan

Vo = volume awal

ɣ = Keefesien muai volume

T = Perubahan suhu

Ciri-Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup

A. Benda Tak Hidup dan Makhluk Hidup

Makhluk Hidup: sesuatu yang bergerak, bernapas, makan, tumbuh dan berkembang, peka terhadap rangsang, berkembang biak, dan mengeluarkan zat sisa.

Benda Tak Hidup: sesuatu yang tidak memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup.

B. Ciri-Ciri Makhluk Hidup

1. Bergerak: perubahan kedudukan dari posisi semula.

2. Bernapas (respirasi): proses mengambil udara yang banyak mengandung oksigen dan mengeluarkan zat sisa berupa karbondioksida.

3. Makan: berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel atau bagian tubuh yang rusak.

4. Tumbuh dan Berkembang: proses bertambahnya ukuran yang meliputi tinggi, berat, dan besar (volume).

5. Peka Terhadap Rangsang (irritabilitas): menyadari keadaan di lingkungan.

6. Berkembang Biak (reproduksi): kemampuan makhluk hidup untuk memperbanyak keturunan.

7. Mengeluarkan Zat Sisa (ekskresi): proses pengeluaran zat sisa dsari dalam tubuh.

C. Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup, mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, mengetahui hubungan kekerabatan antara berbagai jenis makhluk hidup.

1. Kingdom:

a. Monera: organisme prokariotik, terdiri atas bakteri dan Cyanophyta (ganggang hijau biru)

b. Protista: organisme eukariotik bersel tunggal, terdiri atas Protozoa dan Ganggang (alga)

c. Fungi: organisme eukariotik bersel banyak dan hidup sebagai saprofit (di sisa-sia makhluk hidup, misalnya sampah) atau parasit (menumpang pada makhluk hidup lain).

d. Plantae: organisme eukariotik bersel banyak dan dapat melakukan fotosintesis. Terdiri dari Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Spermatophyta (tumbuhan biji).

e. Animalia: organisme eukariotik bersel banyak yang bersifat heterotrof (tidak bisa membuat makanannya sendiri), antara lain:

- Avertebrata (tidak memiliki tulang belakang):

- Porifera (hewan berpori)

- Coelenterata (hewan berongga)

- Vermes (cacing)

- Mollusca ( hewan bertubuh lunak)

- Arthtropoda (hewan berbuku-buku)

- Echinodermata (hewan berkulit duri)

- Vertebrata (memiliki tulang belakang):

- Pisces (ikan)

- Amphibi

- Reptilia

- Aves

- Mamalia

2. Divisi/Filum: Contoh Divisi untuk Kingdom Plantae adalah Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. Contoh Filum untuk Kingdom Animalia adalah Vermes.

3. Klassis (kelas): Contoh Klassis untuk Divisi Spermatophyta adalah kelas monokotil dan dikotil.

4. Ordo (bangsa): Contoh Ordo di kelas Monokotil adalah rumput-rumputan (Poales)

5. Famili (suku): Contoh Famili di Ordo Poales adalah Famili Poaceae

6. Genus (marga): Contoh Genus di Famili Poaceae adalah Oryza.

7. Species (jenis): Contoh Species rumput-rumputan adalah Oryza sativa (padi).

Bab 6: Organisasi Kehidupan

Organisasi Kehidupan Dari Tingkat Terkecil Hingga Terbesar

A. Sel : Unit terkecil dari makhluk hidup.

Bagian-bagian sel:

1. Nukleus (inti sel): mengatur aktivitas sel

2. Sitoplasma, yang terdiri dari:

a. Retikulus Endoplasma (RE): transportasi zat

b. Kompleks/Badan Golgi: ekskresi

c. Ribosom: sintesis protein

d. Lisosom: untuk mencerna (hanya pada hewan)

e. Kloroplas: tempat zat warna (hanya pada tumbuhan)

f. Plastida: pembawa zat warna (hanya pada tumbuhan)

g. Sentriol: untuk pembelahan sel (hanya pada hewan)

h. Mitokondria: penghasil energi, respirasi sel

i. Vakuola:

- Tumbuhan: cadangan makanan

- Hewan:

berdenyut: pengeluaran

Sel Jaringan OrganSistem Organ Organisme

makanan: tempat pencernaan

3. Membran Sel: pertukaran zat

Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan:

Tumbuhan Hewan

mempunyai dinding sel, kloroplas, vakuola yang besar dan terlihat jelas.

tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, vakuola (kecuali Flagellata dan Cilliata), bentuknya tidak tetap, mempunyai lisosom dan sentriol.

Macam-Macam Sel:

1. Prokariotik: sel yang inti selnya tidak mempunyai inti sehingga bahan inti selnya menyebar di seluruh sitoplasma

2. Eukariotik: ditemukan pada anggota kingdom protista, jamur, tumbuhan, dan hewan.

Bentuk-Bentuk Sel:

Tumbuhan Hewan

ada yang berbentuk persegi panjang, batang, dan tidak beraturan

ada yang berbentuk bulat, pipih, bikonkaf (cekung dua sisi), tidak beraturan, kubus, silinder, dll.

B. Jaringan : kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.

Jaringan Pada Hewan dan Manusia:

1. Epithel: melapisi permukaan organ/tubuh, baik dari permukaan dalam maupun luar.

2. Pengikat: menghubungkan bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lain.

3. Otot: tersusun atas sel-sel otot yang lentur sebagai alat gerak aktif, dibagi menjadi:

a. Otot lurik

b. Otot polos

c. Otot jantung

4. Syaraf: tersusun atas sel-sel syaraf sebagai penerus rangsang.

5. Penyokong: memberi bentuk tubuh, melindungi, dan menguatkan tubuh. Terdiri atas tulang rawan dan tulang.

Jaringan Pada Tumbuhan:

1. Epidermis: melapisi permukaan akar, batang, dan daun.

2. Meristem: sel-selnya selalu membelah sehingga disebut juga dengan jaringan muda

3. Pengangkut:

a. Xilem: mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.

b. Floem: mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.

4. Penyokong: sel-sel yang dindingnya menebal dan keras (kolenkim dan sklerenkim)

5. Parenkim: jaringan dasar yang terdapat diantara jaringan lainnya untuk

6. Kambium: membuat jaringan pembuluh, yaitu xilem dan floem.

C. Organ : kumpulan dari beberapa jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu.

Organ Pada Tumbuhan: akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

Organ Pada Hewan dan Manusia: jantung, paru-paru, usus, lambung, ginjal, dll.

D. Sistem Organ : kerja sama berbagai organ untuk mendukung satu fungsi di dalam tubuh.

Contoh:

1. Sistem Pernapasan (respirasi): memperoleh/menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dan uap air.

2. Sistem Pencernaan (digesti): mencernakan makanan agar dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh.

3. Sistem Peredaran Darah (transportasi): mengedarkan/mengangkut zat makanan dan oksigen, melindungi tubuh dari bibit penyakit, mengeluarkan zat sisa.

4. Sistem Koordinasi: menerima dan merespon rangsang dari lingkungan, mengatur aktivitas tubuh.

5. Sistem Reproduksi: untuk proses perkembangbiakan

6. Sistem Gerak: memberi bentuk tubuh, pelindung tubuh, dan alat gerak.

.