Web viewkisi kisi ukk kelas x ap. tekanan hidrostatis. hukum pascal. hukum archimedes. persamaan...
Transcript of Web viewkisi kisi ukk kelas x ap. tekanan hidrostatis. hukum pascal. hukum archimedes. persamaan...
KISI KISI UKK KELAS X AP1. TEKANAN HIDROSTATIS2. HUKUM PASCAL3. HUKUM ARCHIMEDES4. PERSAMAAN KONTUNUITAS5. KONVERSI SUHU6. KALOR7. PEMUAIAN PANJANG8. KALOR RADIASI9. AZAS BLACK10. ARTI DARI KONDUKSI, RADIASI DAN KONVESI
MATERI UNTUK NOMOR 1 DAN 4 DIBAWAH INISEDANGKAN 5 DAN 6 CARI
DIMATERI SUHU KALOR DAN PEMUAIAN
Hukum- hukum dasar fluida statis
a. Hukum PascalSaya yakin, di tempat pencucian mobil anda pernah melihat mobil yang diangkat oleh
alat tertentu. Dengan memperhitungkan titik berat, mobil bisa ternagkat dengan mudah dengan sedikit tenaga manusia. lho kok bisa ya..? Pada dasarnya teknologi semacam ini merpukan konsep yang sederhana dan mudah dipahami. baik kita simak ulasan berikut:
Tekanan fluida statis zat cair yang diberikan di dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Pernyataan ini dikenal dengan nama Hukum Pascal.Berdasarkan hukum ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang lebih besar. Penerapan hukum Pascal dalam suatu alat, misalnya dongkrak hidrolik, dapat dijelaskan melalui analisis seperti terlihat pada Gambar. PKeluar=PMasukFKeluar
A Keluar=
F Masuk
AMasukF Keluar
FMasuk=
AKeluar
AMasuk
Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya pA1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya pA2. Karena tekanannya sama ke segala arah, maka didapatkan persamaan sebagai berikut. Cara kerja pada pengangkat mobil dengan menggunakan fluida dirasa kurang efisien.Biasanya cuci mobil menerapkan sisitem hyropneumatic. yaitu tenaga angin yang dirubah menjadi tenaga dorongan pada piston hydrolic.
b. Hukum Archimedes
"Sebuah benda yang sebagian atau seluruhnya tercelup di dalam suatu zat cair / fluida ditekan ke atas dengan suatu gaya yang besarnya setara dengan berat zat cair / fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut".Gaya tersebut disebut Gaya tekan ke atas ( Fa )Gaya Tekan ke Atas
F A=ρZat Cair . g .V BendaAdanya gaya tekan ke atas menyebabkan adanya berat semu benda di dalam air, berat benda di dalam air ( Wa ) = berat benda di udara ( Wu ) - Fa.
W a=W u−FaW a=m . g
Adanya gaya tekan ke atas juga menyebabkan suatu benda dapat mengalami 3 kondisi yang berbeda : Mengapung, melayang dan tenggelam
bila diketahui massa jenis benda dan zat cairnya kondisi benda di dalam air juga dapat ditentukan : mengapung : massa jenis benda < massa jenis zat cair melayang : massa jenis benda = massa jenis zat cair tenggelam : massa jenis benda > massa jenis zat cair
Contoh :Suatu logam berbentuk balok diukur beratnya dengan neraca pegas menunjukkan berat = 200 N. Kemudian ketika dimasukkan ke dalam bejana yang berisi minyak dan diukur kembali beratnya menunjukkan berat = 180 N. Jika Massa jenis minyak = 800 kg.m -3 dan percepatan grafitasinya = 10 m.s-2. Hitunglah massa jenis logam tersebut..!
Diketahui :Berat di udara = Wu = 200 NBerat di cairan = Wa = 180 NMassa jenis minyak = 800 kg.m-3
A1 A2v1 v2
Gambar: Aliran fluida dalam pipa
percepatan grafitasi = g = 10 m.s-2. mula2 kita cari dahulu massa logam tersebut : W u=mLogam . g
mLogam=W u
g=200
10=20 Kg
kemudian dicari besar gaya tekan ( Fa ) ke atas saat balok logam dimasukkan ke dalam minyak :Fa=W u−W a=200−180=20 Ndengan diketahui nilai Fa kita cari volume logam tersebut dengan rumus :Fa=ρMinyak . g . V Logam
20=800 .10 . V Logam
V Logam=2,5 .10−3 m3 .dengan diketahui massa dan volume logam maka massa jenis logam tersebut dapat dicari :
ρLogam
mLogam
V Logam=20
2,5 .10 -3 =8000 Kg . m−3
Benda Terapung di atas air
ρBenda=V Tercelup x ρFluida
V Total
Persamaan KontinuitasPerhatikan fluida yang mengalir dalam sebuah pipa yang mempunyai ukuran penampang
berbeda.
Pipa terletak mendatar dengan ukuran simetris. Partikel fluida yang semula di A1 setelah t berada di A2. Karena t kecil dan alirannya stasioner maka banyaknya fluida yang mengalir di tiap tempat dalam waktu yang sama harus sama pula.
Banyaknya fluida yang mengalir di A1 sama dengan banyaknya fluida yang mengalir di A2 karena mengikuti kekekalam massa.
massa di A1 = massa di A2
.A1v1 ∆t = .A2v2 ∆t A1v1 = A2v2