BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan...

8
Buletin VISI edisi I/2015 • Pelindung : Dewan Direksi PTSI | • Penanggung Jawab : Sekretaris Perusahaan • Redaktur & Fotografer : Linda C. Adela, Setia Nuryani | • Desain Grafis : Lany Septianti • Alamat Redaksi : Corporate Communication, Sekretariat Perusahaan, Graha Surveyor Indonesia Lt. 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta - 12950 | Telp : 021-526 5526 (ext. 236, 239) | Fax : 021-526 5531 E-mail : [email protected] | Website : www.ptsi.co.id Redaksi menerima kiriman naskah, foto, masukan dan ide bagi kemajuan Buletin VISI. Silahkan kirim via email ke [email protected] D alam rangka pengembangan usaha perusahaan dan upaya mencapai sasaran usaha yang telah ditetapkan dalam rencana kerja perusahaan, baik yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) maupun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Manajemen PT Surveyor Indonesia (PTSI) memandang perlu mengevaluasi dan melakukan penyesuaian terhadap struktur organisasi yang ada agar perusahaan lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan usaha serta lebih fokus dalam berusaha sehingga mampu untuk meningkatkan kinerja usaha. Untuk itu, di awal tahun ini Manajemen PTSI merubah dan menggabungkan struktur organisasi unit kerja yaitu: unit bisnis energi dan sistem pembangkit dengan unit bisnis migas dan petrokimia menjadi unit bisnis migas dan energi, penggabungan unit bisnis sertifikasi sistem dan keselamatan serta jasa umum dengan unit bisnis pemerintahan dan institusi menjadi unit bisnis pemerintahan, pertanian dan perikanan. Selain itu, dilakukan juga perubahan struktur organisasi unit kerja Divisi Pengembangan Bisnis dan tentu saja dua unit kerja hasil penggabungan yaitu Unit Bisnis Pemerintahan, Pertanian, dan Perikanan dan Unit Bisnis Migas dan Energi. Dengan demikian, kini PTSI memiliki empat unit bisnis yaitu: Unit Bisnis Migas dan Energi, Unit Bisnis Pemerintahan, Pertanian, dan Perikanan, Unit Bisnis Mineral dan Batu Bara, dan Unit Bisnis Industri dan Fasilitas. Langkah ini merupakan bagian dari perbaikan internal yang dilakukan manajemen untuk menjawab berbagai tantangan di 2015. Tahun 2014 lalu, di mana kinerja PTSI kurang baik karena tidak bisa mencapai target yang ditetapkan, hendaknya menjadi pelajaran untuk bisa optimal di 2015 ini. Dalam Buletin VISI kali ini, akan dikupas mengenai pengembangan bisnis PTSI di 2015, wawancara ekslusif dengan Direktur Utama PTSI, Arif Zainuddin,arahan Direksi PTSI, serta ulasan mengenai Kriteria Penilaian Kinerja Unggul, serta artikel menarik lainnya seperti pojok CSR yang menggambarkan peran aktif PTSI dalam mendukung program pemerintah One Billion Indonesia Trees. Di bulan ini juga diperingati Bulan K3 Nasional di mana PTSI aktif berperan dalam kegiatan tersebut. Jangan lewatkan juga kuis berhadiah dan artikel menarik lainnya. Semoga kita mampu mempersembahkan kinerja terbaik untuk perusahaan yang kita cintai bersama. Redaksi menerima berbagai kritik dan saran, serta tulisan yang membangun untuk dapat memperkaya isi Buletin VISI ini. Selamat membaca. (lin) Optimisme 2015

Transcript of BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan...

Page 1: BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi

BuletinVISIedisi I/2015

• Pelindung : Dewan Direksi PTSI | • Penanggung Jawab : Sekretaris Perusahaan

• Redaktur & Fotografer : Linda C. Adela, Setia Nuryani | • Desain Grafis : Lany Septianti

• Alamat Redaksi : Corporate Communication, Sekretariat Perusahaan, Graha Surveyor Indonesia Lt. 9

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta - 12950 | Telp : 021-526 5526 (ext. 236, 239) | Fax : 021-526 5531

E-mail : [email protected] | Website : www.ptsi.co.id

Redaksi menerima kiriman naskah, foto, masukan dan ide bagi kemajuan Buletin VISI. Silahkan kirim via email ke [email protected]

Dalam rangka pengembangan usaha perusahaan dan upaya mencapai sasaran usaha yang telah ditetapkan dalam rencana kerja perusahaan, baik yang tertuang dalam Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) maupun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Manajemen PT Surveyor Indonesia (PTSI) memandang perlu mengevaluasi dan melakukan penyesuaian terhadap struktur organisasi yang ada agar perusahaan lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan usaha serta lebih fokus dalam berusaha sehingga mampu untuk meningkatkan kinerja usaha.

Untuk itu, di awal tahun ini Manajemen PTSI merubah dan menggabungkan struktur organisasi unit kerja yaitu: unit bisnis energi dan sistem pembangkit dengan unit bisnis migas dan petrokimia menjadi unit bisnis migas dan energi, penggabungan unit bisnis sertifikasi sistem dan keselamatan serta jasa umum dengan unit bisnis pemerintahan dan institusi menjadi unit bisnis pemerintahan, pertanian dan perikanan. Selain itu, dilakukan juga perubahan struktur organisasi unit kerja Divisi Pengembangan Bisnis dan tentu saja dua unit kerja hasil penggabungan yaitu Unit Bisnis Pemerintahan, Pertanian, dan Perikanan dan Unit Bisnis Migas dan Energi.

Dengan demikian, kini PTSI memiliki empat unit bisnis

y a i t u : Unit Bisnis Migas dan Energi, Unit Bisnis Pemerintahan, Pertanian, dan Perikanan, Unit Bisnis Mineral dan Batu Bara, dan Unit Bisnis Industri dan Fasilitas. Langkah ini merupakan bagian dari perbaikan internal yang dilakukan manajemen untuk menjawab berbagai tantangan di 2015. Tahun 2014 lalu, di mana kinerja PTSI kurang baik karena tidak bisa mencapai target yang ditetapkan, hendaknya menjadi pelajaran untuk bisa optimal di 2015 ini.

Dalam Buletin VISI kali ini, akan dikupas mengenai pengembangan bisnis PTSI di 2015, wawancara ekslusif dengan Direktur Utama PTSI, Arif Zainuddin,arahan Direksi PTSI, serta ulasan mengenai Kriteria Penilaian Kinerja Unggul, serta artikel menarik lainnya seperti pojok CSR yang menggambarkan peran aktif PTSI dalam mendukung program pemerintah One Billion Indonesia Trees. Di bulan ini juga diperingati Bulan K3 Nasional di mana PTSI aktif berperan dalam kegiatan tersebut. Jangan lewatkan juga kuis berhadiah dan artikel menarik lainnya.

Semoga kita mampu mempersembahkan kinerja terbaik untuk perusahaan yang kita cintai bersama. Redaksi menerima berbagai kritik dan saran, serta tulisan yang membangun untuk dapat memperkaya isi Buletin VISI ini.

Selamat membaca. (lin)

Optimisme 2015

Page 2: BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi

Buletin VISI edisi I / 2015

fokus

Sesuai kebijakan strategis Direksi PT Surveyor Indonesia, arah bisnis ke depan akan lebih fokus pada 4 sektor yaitu: Sektor Pemerintahan dan Jasa Umum, Migas dan Energi, Infrastruktur, serta Mineral dan Batubara. Dengan fokus pada 4 sektor ini diharapkan pemetaan dan eksplorasi terhadap potensi-potensi bisnis pada keempat sektor tersebut dapat dilakukan secara optimal.

Untuk penjabaran atas strategi tersebut, dibentuk 4 Unit Bisnis baru (sebagai Central Of Excelence/COE) yang merupakan hasil pembaharuan atas 6 Unit Bisnis sebelumnya. Keempat Unit Bisnis tersebut adalah:

1. Unit Bisnis Pemerintahan, Pertanian dan Perikanan; 2. Unit Bisnis Migas dan Energi;3. Unit Bisnis Industri dan Fasilitas;4. Unit Bisnis Mineral dan Batubara.Sebagai sebuah entitas yang harus tetap eksis dan

tumbuh berkembang, struktur Divisi Pengembangan Bisnis pun disesuaikan dengan membentuk dua sektor Pemasaran Korporasi yaitu Sektor Pemerintah dan Sektor Komersil, serta satu Koordinator Pengembangan Bisnis.

Marketing sektor pemerintah akan fokus memetakan dan mengeksplorasi potensi bisnis terhadap keempat sektor di atas di lingkungan pemerintahan, sedangkan Marketing sektor komersil akan fokus memetakan dan mengeksplorasi potensi terhadap keempat sektor tersebut di lingkungan komersil/swasta. Guna menerjemahkan berbagai informasi strategis hasil pemetaan dan eksplorasi baik dari pemerintah maupun komersial tersebut, bagian Pengembangan Bisnis akan menjabarkan menjadi sebuah kemasan bisnis/ jasa baru.

Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah yang akan mulai melaksanakan proyek prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 di mana pembangunan infrastruktur, energi serta ketahanan pangan

merupakan proyek-proyek prioritas yang mendapat perhatianUntuk sektor infrastruktur, rencananya pemerintah

akan memulai pembangunan proyek jalan tol dan kereta api penumpang di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi serta menyiapkan studi kelayakan untuk proyek kereta api di Papua.

Infrastruktur bidang maritim juga menjadi prioritas berikutnya dengan akan dilakukannya pembangunan dan pengembangan 24 pelabuhan untuk menopang program tol laut. Pemerintah juga akan memulai pembangunan waduk untuk mencapai target swasembada pangan dalam tiga tahun. Dari 49 waduk yang akan dibangun dalam lima tahun, pemerintah akan memulai pembangunan 13 waduk pada tahun ini.

Selain itu, Pemerintah juga mematangkan konsep tiga ruas tol, yaitu Bakauheni - Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Kayu Agung, dan Kayu Agung-Palembang-Betung untuk mendukung percepatan pengembangan kawasan Merak, Bakauheni, Bandar Lampung, Palembang, dan Tanjung Api Api. Anggaran infrastruktur tahun 2015 mencapai sekitar Rp 189,7 triliun tersebar di Kemen PU Rp 68,1 triliun, Perhubungan Rp 35,0 triliun ESDM Rp 5,9 triliun, Dikdub Rp 14,0 triliun, Lainnya Rp 32,4 triliun dan Non-Kementrian/ Lembaga Rp 34,3 triliun.

Pada sektor energi, pemerintah akan mulai merealisasikan proyek-proyek pembangkit listrik, kilang minyak, dan jaringan pipa gas di berbagai kota di Indonesia. Di sektor private beberapa potensi bisnis terlihat dari rencana investasi di masing-masing BUMN seperti PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pelayaran Indonesia (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Lima tahun ke depan PLN menarget realisasi pembangkit 35.000 MW dengan total kebutuhan investasi sekitar Rp 1.000 Triliun. Untuk tahun ini capex PLN sekitar Rp 50 Triliun untuk realisasi pembangkit maupun transmisi. PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan anggaran belanja modal untuk tahun 2015

Pengembangan Bisnis 2015

2

Page 3: BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi

Buletin VISI edisi I / 2015

fokus

3

sebesar US$ 5 miliar yang akan dipergunakan untuk merealisasikn aktivitas bisnisnya baik di hulu dan hilir minyak dan gas bumi, serta agenda akuisisi. Salah satunya adalah PT Pertamina Geothermal Energy akan mengucurkan investasi sebesar US$ 432 juta untuk menggarap delapan wilayahkerja panas bumi yang dimilikinya.

Pada tahun 2015 ini, Capex PT Angkasa Pura I sekitar Rp. 2 Triliun untuk melakukan pengembangan 3 bandara yaitu Bandar Udara Adisucipto (Yogyakarta), Bandar Udara Juanda (Surabaya), dan Bandar Udara Sultan Hasanuddin (Makassar). PT Pelayaran Indonesia (PELNI) akan melakukan sejumlah perubahan dan pelayanan kapal. Terdapat 4 kapal yang akan diperbaiki dalam waktu dekat ini diantaranya adalah Kapal KM Tidar, Kapal Pangrango, Kapal Caraka, Kapal Wilis. Untuk melakukan perubahan dan pelayanan Kapal ini, Capex PT PELNI sebesar 16 Triliun.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini sebesar US$ 800 juta. Perseroan akan fokus mengembangkan jaringan infrastruktur gas untuk rumah tangga, industri, dan kendaraan. Mulai awal tahun ini, PGN telah memompa gas bumi ke sejumlah industri di Lampung. Aliran gas tersebut berasal dari floating storage receiving terminal (FSRU).

Sepenggal informasi berbagai potensi tersebut menyiratkan peluang bisnis PT Surveyor Indonesia ke depan sangat cerah. Tentunya dibutuhkan upaya-upaya serius dan menerus dalam memetakan serta meperoleh setiap peluang bisnis. Dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, PT Surveyor Indonesia telah mencanangkan menempuh berbagai langkah strategis diantaranya dengan fokus bisnis pada empat sektor di atas, penguatan internal dengan mengembangkan dan membangun kompetensi serta penyediaan infrastruktur operasi dengan standar yang memadai.

Guna penyempurnaan pelayanan serta kemampuan memenangkan dan meraih peluang bisnis, PT Surveyor Indonesia juga melakukan aliansi dengan mitra-mitra strategis yang memiliki kompetensi bersifat komplimenter baik dengan perusahaan swasta dalam dan laur negeri, BUMN, lembaga maupun perguruan tinggi.

Bagaimanapun pasar bebas ASEAN telah menggelinding ke arah kita. Siap atau tidak keniscayaan itu sudah di pelupuk mata. Tidak perlu kita gagap, karena meski belum sempurna kita telah menata rencana. Tinggal kita memulainya dari sekarang. (id)

A wal tahun 2015 ini Jajaran Direksi PT Surveyor Indonesia (PTSI) memberikan pengarahan kepada pegawai mengenai kinerja 2014 dan arahan stategis untuk 2015.

Pengarahan diawali oleh Direktur PTSI, Bambang Isworo, yang memaparkan kinerja PTSI 2014. “Meskipun kinerja 2014 kurang memuaskan, kita harus tetap semangat karena PTSI masih memiliki harapan yang besar,”ujarnya.

Bambang menambahkan, kinerja 2014 harus dijadikan pemacu agar manajemen dan semua pegawai dapat memompa semangat untuk berkarya bagi masa depan PTSI yang lebih baik. “Kualitas perusahaan ditentukan oleh manusia yang di dalamnya,”tegas Bambang. Saat ini, manajemen telah melakukan focusing dalam bisnis PTSI. Arah bisnis ke depan akan lebih fokus pada 4 sektor yaitu: Sektor Pemerintahan dan Jasa Umum, Migas dan Energi, Infrastruktur, serta Mineral dan Batubara. “Diharapkan pemetaan dan eksplorasi terhadap potensi-potensi bisnis keempat sektor tersebut dapat dilakukan secara optimal,” ujar Bambang.

Untuk penjabaran strategi tersebut, dibentuk 4 unit bisnis baru yaitu: Unit Bisnis Pemerintahan, Pertanian dan Perikanan, Unit Bisnis Migas dan Energi, Unit Bisnis Industri dan Fasilitas,Unit Bisnis Mineral dan Batubara.“Selain itu struktur Divisi Pengembangan Bisnis, tim marketing dan tender harus diperkuat,” paparnya. Bambang menambahkan perlunya revolusi mental seluruh personel PTSI, ”Kita harus menguatkan kompetensi, bertawakal, sehat jasmani dan rohani, dan semangat yang tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan,” tegas Bambang.

Selain itu, Bambang mengingatkan kembali pentingnya menerapkan nilai-nilai perusahaan,” Inovasi, Integritas, Kompetensi, dan Kepeduliaan harus terus kita jalankan dalam

bekerja,” tambahnya. Bambang menegaskan, untuk mengikuti perdagangan bebas yang sudah dimulai, PTSI harus mulai berperan untuk ikut bersaing memberikan penguatan bagi pelanggan.

Sementara itu, Direktur Utama PTSI, M. Arif Zainuddin, menyampaikan bahwa kemungkinan target 2014 tidak tercapai. “Dampaknya adalah kesejahteraan pegawai seperti bonus yang akan diberikan proposional dan kenaikan gaji menjadi berat,” ujar Arif. Arif menegaskan kendala-kendala di Tahun 2014 harus dapat diselesaikan di tahun 2015 dengan sama-sama bekerja sebaik mungkin.

Arif memaparkan dengan diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia akan menghadapi persaingan global yang makin meningkat. Perusahaan asing memungkinkan menjalankan usahanya di Indonesia di semua bidang termasuk inspeksi, survey dan konsultasi. Kondisi ini akan menciptakan persaingan yang sangat ketat yang menuntut penguasaan teknologi, kompetensi SDM dan harga yang kompetitif dalam menyediakan layanan berkualitas yang memberikan nilai tambah dan merupakan penyelesaian menyeluruh bagi pelanggan,”Untuk itu, kita harus memperkuat SDM PTSI dengan penguatan kompetensi dan perbaikan internal lainnya,” tegas Arif.

Arif mengajak seluruh pegawai untuk bersama-sama bekerja dengan optimisme tinggi di 2015 disertai langkah-langkah perbaikan internal dan doa.”Target pendapatan PTSI tahun 2015 adalah 1,1 Triliun dengan target laba 107 M dan tingkat kesehatan AAA dan nilai 95,5,”papar Arif. Target tersebut akan tercapai jika seluruh elemen PTSI bekerjasama meraihnya dengan kerja keras dan doa.

Semangat! (lin)

meja bod

Page 4: BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi

Buletin VISI edisi I / 2015

wawancara

4

Pertengahan bulan Januari ini, Buletin VISI berkesempatan mewawancarai Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M Arif Zainuddin. Dalam kesempatan tersebut, Arif memaparkan pencapaian kinerja PTSI tahun 2014 dan target yang telah ditetapkan oleh pemegang saham untuk 2015. Berikut hasil wawancara VISI :

1. Bagaimana dengan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2014?

Dalam RUPS 2014 telah disahkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) PT Surveyor Indonesia tahun buku 2015 dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Tahun 2015 serta antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Tahun 2015 dan penetapan Aspek Operasional Tahun 2015 sebagai salah satu ukuran tingkat kinerja dan kesehatan perusahaan. Telah ditetapkan target Pendapatan tahun 2015 sebesar 1,1 Triliun, target Laba 107 M, dan tingkat kesehatan AAA dan nilai 95,5, serta collection period 76 Hari .

2. Untuk mencapai Target yang telah ditetapkan oleh Pemegang Saham tersebut, bagaimana strategi bisnis dan pengembangan bisnis PTSI ke depan?

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan strategi yang akan menjadi arah dari semua program agar mencapai sasaran yang sudah ditetapkan. Setelah melalui analisa internal dan eksternal perusahaan maka di tetapkan strategi utama perusahaan adalah : penguatan kompetensi inti, pengembangan produk, dan penguatan pasar. Sedangkan untuk pengembangan bisnis perusahaan difokuskan pada empat sektor : Migas dan Energi, Pemerintahan, Pertanian dan Perikanan, Mineral dan Batubara, dan Infrastruktur.

3. Tantangan yang dihadapi menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN? Bagaimana Persiapan PTSI?

Tahun 2015 merupakan awal pembukaan pasar bersama ASEAN atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Indonesia akan menghadapi persaingan global yang makin

meningkat. Perusahaan asing memungkinkan menjalankan usahanya di Indonesia di semua bidang termasuk inspeksi, survey dan konsultasi. Kondisi ini akan menciptakan persaingan yang sangat ketat yang menuntut penguasaan teknologi, kompetensi SDM dan harga yang kompetitif dalam menyediakan layanan berkualitas yang memberikan nilai tambah dan merupakan penyelesaian menyeluruh bagi pelanggan.

Tingkat kompetisi dengan perusahaan sejenis dari luar negeri akan semakin meningkat sehingga dibutuhkan kompetensi inti yang memiliki keunggulan kompetisi yang excellence.

Manajemen telah melakukan focusing dalam bisnis PTSI. Sebuah gerakan refocusing bisnis PTSI menjadi perusahaan yang memberikan nilai “total solution” untuk mengikuti perdagangan bebas yang sudah dimulai, nilai ini menggantikan nilai lama PTSI yang tercantum dalam RJPP 2010 – 2014 yaitu “independent assurance” sehingga PTSI sudah harus mulai berperan untuk ikut bersaing memberikan penguatan bagi pelanggan, dan tidak lagi berperan sebagai sebagai pagar bagi pelanggan dalam negeri.

PTSI akan memperbesar market share bisnis secara nasional pada empat sektor yang telah ditetapkan, memperkuat kompetensi inti perusahaan dari sisi kualitas layanan, kapabilitas, teknologi, penguasaan pasar dan kinerja keuangan.

4. Harapan kepada pegawai PTSI?Tantangan ke depan semakin berat, mari bersama kita

berbenah melakukan perbaikan internal. MAsalah dan kendala di tahun lalu yang menyebabkan kinerja tidak tercapai agar dijadikan pelajaran dan dapat segera diatasi di 2015 ini. Mari kita saling berkomunikasi dan berkoordinasi, tidak merasa lebih penting dari unit atau divisi lain. Kita harus memilih pekerjaan yang lebih aman dan memberikan profit yang tinggi. Lebih responsif menjawab setiap tantangan yang ada. RJPP telah disusun bersama untuk kita jalankan.

Selain itu, saya mengajak seluruh pegawai untuk kembali menerapkan nilai-nilai perusahaan (Inovasi, integritas, kompetensi, dan kepedulian) yang akhir-akhir ini dirasa kurang implementasinya. Yang terpenting, setelah langkah-langkah perbaikan dan kerja keras mari kita berdoa agar apa yang telah kita lakukan dapat bermanfaat dan memberikan hasil yang terbaik. Mari kita sambut tahun 2015 yang penuh tantangan ini dengan optimisme tinggi dan doa. (lin)

M. Arif Zainuddin (Dirut PTSI)

Perbaikan Internal & Doa

Page 5: BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi

Buletin VISI edisi I / 2015

wawasan

5

Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) adalah suatu sistem penilaian yang dibangun oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai panduan untuk membangun, menata, dan memberdayakan kesisteman dan sumber daya perusahaan untuk mencapai kinerja unggul. Kriteria dalam KPKU diadaptasi dari kriteria keunggulan kinerja Malcom Baldridge Criteria for Performance Excellent (MBCfPE).

Melalui Surat Kementrian BUMN No S-08/S.MBU/2013 tanggal 16 Januari 2013 perihal Penyampaian Pedoman Penentuan KPI dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul pada BUMN, Kementrian BUMN telah menetapkan bahwa Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) wajib dilaksanakan oleh seluruh BUMN. Tujuan utama penerapan KPKU antara lain untuk meningkatkan daya saing BUMN sekaligus meningkatkan profitabilitas perusahaan, serta menyehatkan kondisi keuangan perusahaan.

Berbeda dengan alat pengendalian kinerja lainnya seperti TQM, Six Sgma, ISO, Balance Scorecard (BSC), dan lain-lain KPKU dapat digunakan dalam segala situasi karena KPKU fokus pada pengendalian proses bisnis dalam rangka menghasilkan result/hasil yang ekselen. Selain itu, KPKU tidak bersifat preskriptif yang mengharuskan perusahaan menggunakan metode tertentu. “Perusahaan diberikan kebebasan untuk menggunakan alat, teknik, teknologi, sistem dan ukuran tertentu sesuai kondisi perusahaan tersebut. KPKU juga membangun sistem pengendalian kinerja dalam rangka mencapai tujuan perusahaan,” ujar Adji Sunu Saderi (Evaluator KPKU PTSI).

Adji Sunu menjelaskan terdapat 7 kriteria yang menjadi acuan, yaitu: kepemimpinan,perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, pengukuran, analisa, dan manajemen pengetahuan, fokus tenaga kerja, fokus pada operasi, dan hasil-hasil usaha. Secara diagram dan bobot penilaian KPKU :

Hasil penilian KPKU yang pada akhirnya m e n g h a s i l k a n k l a s i f i k a s i p e r u s a h a a n dalam 8 kategori, yaitu : World Class Leader (876-1000), Benchmark Leader (776-875), Industry Leader (676-775), Emerging Industry Leader (576-675), Good Performance (476-575), Early Improvement (376-475), Early Result (276-375), dan Early Development (0-275).

Pada tahun 2013, PT Surveyor Indonesia melakukan pengukuran KPKU dengan posisi nilai KPKU Early Result (276 – 375), lebih tepatnya di skor 288. “Yang jadi pertanyaan adalah kapan dan apa sasaran pencapaian KPKU di PTSI ?” ujar Adji Sunu Saderi. Jawabannya ada dalam visi yang tertuang dalam RJPP 2010-2014 dan draft RJPP 2015-2019 yaitu “Menjadi perusahaan Independent Assurance kelas dunia” dengan target Good Performance (476 – 575) di tahun 2019.

PTSI harus melompat 2 band dalam waktu 5 tahun atau maksimal 2 tahun untuk lompat setiap band, “PTSI harus bisa memperoleh kenaikan skor setiap tahun sebesar 38 point agar bisa mencapai skor minimal 476. Memang bukan pekerjaan mudah akan tetapi harus tetap optimis,” papar Adji Sunu Saderi. Ia menjelaskan perlunya dijabarkan kembali langkah strategis dari RJPP ke RKAP setiap tahun nya serta dievaluasi dan dibuat kembali prosedur yang mengacu kepada RJPP.

”Selain itu, kita harus memonitor dan mengevaluasi pencapaian di setiap tahunnya. Lakukan upaya perbaikan di setiap tahun agar dapat lompat setiap band dengan waktu maksimal 2 tahun atau harus memperoleh kenaikan skor minimal 38 setiap tahun nya,” ujar Adji. Tantangan PTSI ke depan, kita harus bisa meningkatkan profit margin, refocus kompetensi SDM, meningkatkan pasar Independent Assurance.

Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, PTSI harus dapat membangun friendly system dan memberikan solusi yang optimal. “Selain itu, kita harus memperhatikan tingkat kesehatan perusahaan, KPI, Deviden, serta kepatuhan pada peraturan perundangan,” tegas Adji. Semoga kita dapat menjawab tantangan yang ada di depan kita. Semangat! (lin)

Kriteria Penilaian Kinerja Unggul

Panduan Pencapaian KINERJA UNGGUL

Perusahaan

Page 6: BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi

Buletin VISI edisi I / 2015

Tanggung Jawab SosialSURVEYOR INDONESIA

Dukung Program

One Billion Indonesia Trees (OBIT)

kolom csr

Di kawasan ini, PTSI menanam tanaman multifungsi. Di antaranya pohon yang mampu beradaptasi di lahan kritis, topografi rawan longsor,

dan mampu memberikan nilai

ekonomi bagi masyarakat. Tanaman tersebut di antaranya berupa petai, pala dan manggis. Kegiatan menanam pohon ini melibatkan masyarakat setempat. Mereka pulalah yang berpartisipasi melakukan

pemeliharaan, termasuk mendapat hasil panennya. “Langkah ini adalah wujud partisipasi PTSI menyelamatkan alam dan mata air,” ujar M Arif Zainuddin.

Sebelumnya, PTSI telah melakukan aksi serupa di berbagai daerah.

PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Yayasan Garuda Nusantara menyelenggarakan Gerakan Nyata Sahabat Alam sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap konservasi lingkungan. Acara ini juga dilaksanakan untuk menyukseskan Program Penanaman Pohon oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait dengan program One Billion Indonesia Trees (OBIT) yang dicanangkan oleh Presiden RI, PP No.89 tahun 2007 tentang Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan, komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% sampai tahun 2020, komitmen Kementerian BUMN untuk membangun dan mengembangkan hutan rakyat, serta kontribusi kementerian terhadap penanaman satu miliar pohon.

6

Page 7: BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi

Buletin VISI edisi I / 2015

kolom csr

Sejak tahun 2010 hingga saat ini, PTSI sudah menanam lebih dari 50 ribu pohon. ”PT Surveyor Indonesia (Persero) telah berkomitmen untuk mendukung program pemerintah Penanaman Satu Miliar Pohon. Kami telah melakukan beberapa program penanaman pohon diantaranya: penanaman bakau dan mahoni di kawasan Bukit Hambalang dan Taman Margasatwa Muara Angke, Eko Edu Park, termasuk kegiatan kali ini yaitu penanaman bakau di Ekowisata Pantai Indah Kapuk serta Pulau Pari, Kepulauan Seribu,Penanaman Minyak Kayu Putih di Bangka dan Penanaman pohon di Ecopark Ancol serta penanaman pohon di Gunung Pancar, ujar M. Arif Zainuddin (Direktur Utama PT Surveyor Indonesia).

Di Bangka, PT Surveyor Indonesia (Persero) berusaha menghijaukan

kembali lahan bekas tambang seluas 2 hektare dengan menanam 2.444 batang pohon kayu putih. Penanaman pohon kayu putih di lokasi bekas tambang timah ini merupakan bagian dari aksi PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk ikut mendukung gerakan penghijauan kembali. Penghijauan di Bangka ini, menurut Arif Zainuddin merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan juga balas

budi PT Surveyor Indonesia (Persero) terhadap masyarakat dan lingkungan di Bangka. “Kami cukup lama beroperasi di Bangka. Sudah selayaknya membalas budi, dengan ikut melestarikan lingkungan di Bangka,” ujar Arif.

Pemilihan pohon kayu putih sebagai tanaman untuk kegiatan penghijauan ini karena pohon kayu putih memiliki manfaat ekonomis tinggi. “Harapan kami, bisa memberi

manfaat ganda buat masyarakat,” tambah Arif. PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Bangka Tengah untuk pemeliharaan dan perawatannya. “Kami tidak ingin hanya menanam, tanpa ketahuan apa tumbuh atau tidak. Untuk itu, kami menggandeng pihak dinas kehutanan setempat untuk perawatannya ,” tegas Arif.

PT Surveyor Indonesia (Persero)

selalu berusaha memberikan hasil kerja yang tidak merugikan baik bagi lingkungan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kerja. Arif menambahkan bahwa PT Surveyor Indonesia (Persero) selalu berusaha mewujudkan apa yang telah menjadi visi dan misi perusahaan, selain memastikan bahwa setiap pekerjaan yang PT Surveyor Indonesia (Persero)

lakukan akan aman bagi masyarakat maupun bagi lingkungan. ”Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Surveyor Indonesia (Persero) berusaha m e m b e r d a y a k a n masyarakat di wilayah kerjanya melalui program kemitraan dan bina lingkungan dengan kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan masyarakat

sekitarnya,” ujar Arif.

PT Surveyor Indonesia (Persero) juga telah menyalurkan dana PKBL untuk berbagai kegiatan sosial dan pendidikan dalam bentuk program bina lingkungan, seperti: peningkatan sarana kesehatan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pembangunan sarana ibadah, sumbangan bencana alam, pembangunan prasarana umum, serta pelestarian alam. (lin)

7

Page 8: BuletinVISI...dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015. Selain itu ditetapkan pula Key Performance Indicator (KPI) antara Direksi

Buletin VISI edisi I / 2015

pojok k3

8

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Muhammad Hanif Dhakiri, secara resmi mencanangkan pelaksanaan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2015. Pencanangan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pengawasan ketenagakerjaan di Indonesia.“Saya instruksikan kepada semua pengawas ketenagakerjaan agar turun langsung ke perusahaan. Lakukan pengawasan dengan benar dan berikan tindakan tegas kepada perusahaan yang melanggar aturan ketenagakerjaan,” ujar Hanif dalam sambutannya saat upacara peringatan Bulan K3 Nasional 2015. Upacara ini menandai dimulainya pelaksanaan Bulan K3 Nasional Tahun 2015 yang diselenggarakan secara serentak di perusahaan-perusahaan seluruh tanah air.

Peringatan bulan K3 tahun 2015 ini merupakan langkah untuk berjuang, berperan aktif dan bekerja secara kolektif dan terus menerus dalam mewujudkan Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2015 menuju tercapainya Visi K3 “Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2020”. Peringatan Hari K3 Nasional yang mengambil tema ”Melalui Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) kita wujudkan Indonesia Berbudaya K3 dalam menghadapi Perdagangan Bebas” sangat tepat dan

strategis untuk m e n d o r o n g

semua pihak berpartis ipasi aktif membudayakan K3.Diharapkan masyarakat industri di Indonesia memiliki kemandirian dalam berbudaya K3.

Upaya yang paling tepat dalam menerapkan K3 adalah melalui penerapan sistem yaitu sistem manajemen K3 sebagaimana amanat Pasal 87 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang mana pedoman penerapan SMK3 diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012.PT Surveyor Indonesia sendiri telah melakukan audit SMK3 pada tahun 2010 dan dinyatakan lulus dengan hasil yang memuaskan, mendapatkan bendera emas.

Persyaratan K3 ini juga dilakukan untuk memenuhi tuntutan negara-negara maju, terhadap persyaratan suatu produk barang atau jasa. Antara lain, harus memiliki mutu yang baik, aman dipergunakan, ramah lingkungan dan memenuhi standar internasional tertentu di antaranya sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen K3 serta standar-standar lainnya. Peringatan Bulan K3 tahun ini diisi dengan seminar, pameran dan pemeriksaan kesehatan gratis yang dapat diikuti oleh seluruh tamu undangan yang hadir.(lin)

BULAN K3 NASIONAL 2015Upaya Mewujudkan

Masyarakat Indonesia Berbudaya K3

rehat

Manusia adalah pembawa kotoran yang berjalan. Tidak percaya? Cobalah perhatikan, yang keluar dari hidung namanya ingus alias umbel. Yang keluar dari telinga “kopok”. Yang keluar dari mata, “belek”. Yang keluar dari badan, keringat beserta aromanya. Silakan Anda amati yang keluar dari tempat lain, kebanyakan adalah kotoran.

Bandingkan dengan yang keluar dari tanaman. Daun gugur menjadi humus yang menyuburkan. Dari proses fotosintesis keluarlah oksigen yang menyegarkan bumi dan dibutuhkan manusia. Bunga yang mekar indah dipandang. Buah yang dihasilkan nikmat untuk untuk disantap.

Maka jangan tambah lagi kotoran yang keluar dari diri kita. Sudah cukup banyak kotoran yang kita hasilkan. Tumbuhkan rasa malu bila kita harus mengeluarkan kotoran tambahan. Mari kita berlomba memperbanyak kebaikan yang bisa kita keluarkan.

Pastikan hal-hal yang bisa kita kendalikan keluarnya adalah sesuatu yang berguna. Mulut menghasilkan kata, maka berlatihlah untuk selalu mengeluarkan kata yang positif

dan bermafaat. Pilihlah kata-kata yang menginspirasi, memotivasi, menyemangati, meredam amarah, menasihati dan kata-kata positif yang lainnya.

Bila tak bisa berkata baik, diamlah. Ingatlah sudah banyak kotoran yang kita keluarkan. Selain itu perlu Anda tahu, semakin banyak kata kotor yang Anda keluarkan ternyata Anda semakin sulit untuk mendengar ilmu dan nasihat. Padahal, Anda tahu, keengganan menerima ilmu dan nasihat itu adalah pangkal kesombongan.

Berusahalah pula agar yang kita hasilkan dari tangan dan kaki adalah sesuatu yang bernilai. Tangan bisa menghasilkan banyak karya dan tulisan. Coba rencanakan, karya-karya apa yang akan dihasilkan dari tangan Anda. Ingat, tangan kelak bisa “bicara” menjadi saksi atas semua hal yang kita lakukan.

Sudah banyak kotoran yang kita keluarkan dari tubuh kita. So, jangan tambah lagi kotoran-kotoran baru. Kita ini adalah manusia yang beradab dan punya martabat. Kita bukanlah makhluk hidup yang hanya bisa mengeluarkan kotoran yang menjijikan. Salam Sukses Mulia!

Jangan Tambah Kotoran itu

Sesuai kebijakan strategis Direksi PT Surveyor Indonesia, arah bisnis ke depan akan lebih fokus pada 4 sektor yaitu: Sektor Pemerintahan

dan Jasa Umum, Migas dan Energi, Infrastruktur, serta

Mineral dan Batubara. Untuk penjabaran atas strategi

tersebut, dibentuk 4 Unit Bisnis baru (sebagai Central Of

Excelence/COE).

Sebutkan Empat Unit Bisnis tersebut

dengan Ruang Lingkup dan Layanan Jasanya

(Masing-masing Minimal 1).

Kami tunggu jawaban Anda via email : [email protected].

Akan dipilih satu pemenang beruntung untuk mendapatkan

hadiah uang tunai sebesarRp. 500.000,-

Jamil AzzainiKUIS

Berhadiah Rp 500.000,-

8