repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan...

116

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan
Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

iii

ABSTRAK

Niken Wahyu Dwinta (109015000132): pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar tehadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS Kelas X-l SMA2MEI.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh infonnasi tentang peranan pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas X-l SMA 2 MEI Tangsel. Peranan merupakan hal-hal yang semestinya harus dilakukan dalam menunjang keberhasilan terhadap hasil belajar peserta didik. Dalam kaitannya dengan penelitian ini ada dua variable pokok yang akan diteliti yakni agen sosialisasi keluarga dan hasil belajar IPS. Penelitian ini sendiri telah dilaksanakan pada bulan November-Maret 2014 di SMA 2 MEI.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas x SMA 2 MEI Tangerang selatan dan adapun sampel yang diambil sebanyak 35 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi, pretes dan posttes serta wawancara mendalam sehingga melahirkan berbagai pandangan berbeda mengenai fenomena yang diteliti serta diolah menggunakan metode quasi eksperimen sehingga .melahirkan keleluasaan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal mengenai pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.

t Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa pengaruh lingkungan sekitar seWah sebagai sumber belajar tehadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajarn IPS kelas X-l SMA 2 MEI Tangerang Selatan sangat berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Dengan demikian implikasi penelitian ini menyimpulkan bahwa peranan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang seharusnya dapat diterapkan pada sekolah SMA 2 MEI untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Keyword: Quasi Eksperimen, Lingkungan Sekolah, Hasil Belajar

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

iv

ABSTRACT Niken Wahyu Dwinta (109015000132): the influence of the school environment as a learning resource tehadap learning outcomes of students in social studies classes X-l High School 2 MAY. This study was conducted to obtain information about the role of environmental influences around the school as a learning resource students in social studies classes X-l High School 2 MAY Tangsel. Roles are things that should be done in supporting the success of the learning outcomes of students. In relation to this study, there are two main variables that will be examined which family socialization agents and learning outcomes IPS. The study itself was conducted in November-March 2014 in High School 2 MAY. The research method used was a quasi-experimental method with a quantitative approach. The population in this study was the students of class X High School 2 MAY Tangerang south and as for the samples taken as many as 35 students. Data collection techniques in this study performed using observations, pretest and posttes well as in-depth interviews that gave birth to a variety of different perspectives on the phenomenon under study, and processed using quasi-experimental methods that gave birth to the freedom of knowledge to obtain a reliable truth about the influence of the environment around the school as a learning resource learners in social studies. The results of this study suggest that the influence of the environment around the school as a learning resource tehadap learning outcomes of students in class X eyes pelajarn IPS-1 High School 2 MAY South Tangerang is very influential in the learning outcomes of students. Thus the implications of this study concluded that the role of the school environment as a learning resource that should be applied to school high school 2 MAY to obtain better learning results. Keyword: Quasi-Experimental, School Environment, Learning Outcomes

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

serta karunia-Nya yang tiada batas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul "PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEOLAH SEBAGAI

SUMBER BELAJAR PESETA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS X-l SMA 2 MEI TANGERANG SELATAN", ini dengan baik.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan atas baginda Nabi Muhammad

SAW, yang telah memberikan cahaya dalam hidup penulis berupa cahaya Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan pikiran

telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki,

demi terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Ucapan terimakasih yang tak terhingga atas bimbingan, penghargaan,

dukungan serta bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada:

1. Ibu Nurlena Rifai, M.A.Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah tulus dan ikhlas

memberikan bantuan serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

vi

3. Bapak Drs. Syaripulloh.,M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Jakiatin Nisa , M.Pd., selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah

tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan serta motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu

pengetahuan yang tidak terhingga banyaknya dan sangat berguna bagi

penulis.

6. Kedua orang tua tercinta Bapak Toepan Adi Soesanto dan ibu Retno Wahyu

Purwani yang senantiasa memberikan do'a, motivasi dan dukungan baik

moril dan materil kepada penulis selama ini dalam hal apapun, you are my

inspiration

7. Untuk kakak tercinta Hindri Yati Restu Ningtyas dan my little angel

Amanda Fanny Ghasiyah , serta seluruh keluarga besar. Terima kasih

karena kalian merupakan mutiara terindah yang diberikan Allah SWT

dalam hidup penulis.

8. Teman-teman seperjuangan penulis Nur Faidah ,S.Pd., Ratna Anggraini,

S.Pd., dan Mila Zufiah S. Pd, kalian merupakan kekuatan bagi penulis serta

kepada angkatan 2009. Terima kasih atas segala dukungannya, semoga

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

vii

Allah membalas semua kebaikannya.

9. Untuk coffee shop - cffee shop yang telah memberikan tempat dan ruang

free bagi penulis untuk memperoleh informasi terkait dengan judul skripsi

yang sedang saya kerjakan dan makanan serta minuman yang selalu kalian

berikan kepada saya agar saya lebih giat dalam menulis skripsi saya ini.

10. Untuk kakak angkat yang membantu saya menyelesaian skripsi ini dan

selalu memberikan dukungan kepada penulis secara terus menerus.

11. Terima kasih bagi dua sayap pelindung saya kalian adalah berdua adalah

kekuatan bagi saya dan berkat kalian juga saya bisa menyelesaikan skripsi

ini dengan hasil yang baik apapun yang saya lakukan semua hanya untuk

kalian sayap pelindungku.

12. Terima kasih kepada someone yang telah memberikan bantuannya serta

waktu untuk mengerjakan skripsi bersama dan memberikan masukan

-masukan yang tajam kepada penulis.

13. Keluarga Besar SMA 2 Mei dan murid - murid tercnta yang telah membantu

penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

14. Serta kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas doa dan bantuannya.

Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah S.W.T.

memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan

kepada-Nya, Amin

Jakarta, 29 Mei 2014

Niken Wahyu Dwinta

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBINBING .................................................... i LAT PERYATAAN KARYA SENDIRI ......................................................... ii ABSTRAK ..................................................................................................... iii ABSTRACT ................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii DAFTAR GAMB AR ..................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 10

D. Perumusan Masalah .................................................................... 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Lingkungan ................................................................................ 12

B. Lingkungan Sekitar Sekolah ....................................................... 13

1. Pengertian Lingkungan S ekolah ............................................ 13

2. Lingkungan Sekolah Fisik dan Non Fisik ............................... 14

3. Peranan Sekolah .................................................................... 16

4. Unsur-unsur Lingkungan S ekolah ......................................... 16

C. Sumber Belajar ........................................................................... 25

1. Pengertian Sumber Belajar ..................................................... 25

2. Fungsi dan Manfaat Sumber Belajar ...................................... 26

3. Macam-macam Sumber Belajar ............................................. 27

D. Hasil Pembelajaran ..................................................................... 28

1. Pengertian Belajar .................................................................. 28

2. Ciri-ciri Belajar ...................................................................... 29

3. Tipe-tipe Belajar .................................................................... 30

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................. 31

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

ix

5. Pengertian IPS ....................................................................... 31

6. Karakteristik Mata Pelajaran IPS............................................ 32

7. Tujuan pembelajaran IPS ....................................................... 33

8. Hakikat Hasil Belajar IPS ...................................................... 34

9. Faktor ekternal lainnya adalah faktor motivasi. "Motivasi adalah

segala sesuatu yang Macam-macam Hasil Belajar .................. 39

10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 40

E. Kerangka Berpikir ........................................................................... 41

F. Pengajuan Hipotesis (uji t)............................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 43

B. Metode Penelitian ......................................................................... 43

C. Variabel Penelitian ....................................................................... 44

D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 44

E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 45

F. Analisis Butir Soal Penelitian ....................................................... 46

1. UjiValiditas ............................................................................. 46

2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 47

3. Tingkat Kesukaran ................................................................... 48

4. DayaPembeda .......................................................................... 48

G. Teknis Analisis Data ..................................................................... 49

1. Penskoran (Uj i Normal Gain) .................................................. 49

2. Uji Normalitas ......................................................................... 49

3. Uj i Homogenitas ..................................................................... 50

4. Uji t (Hipotesis) ....................................................................... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian............................................................................... 52

1. Data Hasil Belajar .................................................................... 52

2. Deskripsi DataN-Gain .............................................................. 53

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

x

B. Analisis Data .................................................................................. 54

1. Uj i Normalitas ......................................................................... 54

2. Uji Homogenitas ...................................................................... 54

C. Pengajuan Hipotesis dan Pembahasan ............................................. 55

1. Penguj ian Hipotesis ................................................................. 55

2. Pembahasan ............................................................................. 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 59

B. Saran .............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Rekapitulasi Nilai Siswa kelas X SMA 2 MEI ................................ 7

Tabel 3. 1 Rancangan Desain the one group pretest-posttest design ................. 43

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................................... 45

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ..................................................................... 46

Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas ......................................................... 47

Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran .......................................................................... 48

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda ................................................................... 49

Tabel 4.1 Data hasil pretes kelas X-l ............................................................... 52

Tabel 4.2 Data hasil postest kelas X-l ............................................................. 53

Tabel 4.3 Kategori Nilai N-gain Kelas X-l ...................................................... 53

Tabel 4.4 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas X-l .................................. 54

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Pretest Kelas X-l .................................................. 55

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Posttest Kelas X-l ................................................ 55

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest.................................. 56

Tabel 4.8 Hasil Penguj ian Hipotesis Uji-Nilai N-gain .................................... 56

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 40

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

1

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat terdapat saling keterkaitan.

Di satu sisi, pendidikan adalah bagian dari kehidupan yang dituntut mampu

mengikuti perkemangan didalamnya. Di pihak lain, karena misi yang diemban

pendidikan tidak larut dalam pengaruh lingkungan sekitar. Pendidikan, dalam

hal ini tidak diharapkan hanya menjadi buih karena gelombnag perkembangan

zaman. Berdasarkan nilai-nilai yang diidealkan, pendidikan akan selalu berupya

menjalani kehidupan.

Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa sangat ditentukan

pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sumber Daya Manusia

bangsa Indonesaia ke depan tidak terlepas dari fungsi pendidikan nasional.

Dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan:

"pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Program pendidikan didasarkan kepada tujuan umum pengajaran yang

diturunkan dari tiga sumber: masyarakat, siswa, dan bidang studi. Yang

diturunkan dari masyarakat mencakup konsep luas seperti membentuk manusia,

menjadikan manusia pembangunan, manusia berkepribadian, manusia

bertanggung jawab, dan sebagainya. Tujuan umum ini menyangkut

pertimbangan filsafat dan etika yang diturunkan dari harapan masyarakat, seperti

apa yang tercantum dalam falsafah bangsa, tujuan pendidikan nasional, seperti

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Bab II, pasal 3.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

2

apa yang tercantum dalam falsafah bangsa, tujuan pendidikan nasional, sifat lembaga

pendidikan, nilai-nilai keagamaan, ideologi dan lain sebagainya. Tujuan

pendidikan adalah mancakup kesiapan jabatan, keterampilan memecahkan

masalah, penggunaan waktu senggang secara membangun, dan sebagainya

karena tiap siswa/anak mempvmyai harapan yang berbeda. Sementara itu tujuan

pendidikan berkaitan dengan bidang studi dapat dinyatakan lebih spesifik.

Misalnya dalam pelajaran bahasa untuk mengembangkan kemampuan

berkomunikasi secara mahir secara lisan dan tulisan. "Tujuan pendidikan secara

umum seperti itu menyangkut kemampuan luas yang akan membantu siswa

untuk berpartisipasi dalam masyarakat."2

Pada dasarnya setiap sekolah mendidik anak agar menjadi anggota

masyarakat yang berguna. Namun, pendidikan di sekolah sering kurang relevan

dengan kehidupan masyarakat. Kurikulum kebanyakan berpusat pada bidang

studi yang tersusun secara logis dan sistematis yang tidak nyata hubungannya

dengan kehidupan sehari-hari anak didik. Apa yang dipelajari anak didik

tampaknya hanya memenuhi kepentingan sekolah untuk ujian, bukan untuk

membantu totalitas anak didik agar lebih efektif dalam masyarakat.

Hal demikian disebabkan oleh beberapa dimensi orientasi pendidikan

yang tidak berjalan baik, yakni:

1. Dimensi status anak didik terentang dari anak didik berstatus sebagai objek

atau klien dan anak didik berstatus sebagai subjek atau warga dalam

pendidikan.

2. Dimensi orientasi pe'ndidikan kedua adalah fungsi guru sebagai pemegang

otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator sampai pada kutub lain guru

sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pendidikan.

3. Dimensi ketiga adalah materi pendidikan, yang memiliki rentang dari mated

bersifat materi oriented atau subject oriented sampai problem oriented. yang

bersifat sentralistis samapai manajemen yang bersifat desentralisasi atau

school based management.

2 A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran. (Jakarta:Rineka Cipta, 1991), him. 26.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

3

Orientasi pendidikan kita cenderung memperlakukan peserta didik berstatus

sebagai objek atau klien, guru berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi

keilmuan dan indoktrinator, materi bersifat subject oriented, manajemen

bersifat sentralistis. Orientasi pendidikan yang kita pergunakan tersebut

menyebabkan praktek pendidikan kita mengisolir diri dari kehidupan yang riil

yang ada diluar sekolah, kurang relevan antara apa yang diajarkan dengan

kebutuhan dalam pekerjaan, terlalu terkonsentrasi pada pengembangan

intelektual yang tidak berjalan dengan.pengembangan individu.

Praktek pendidikan semacam itu yang memunculkan kesenjangan berupa kesenjangan. Kesenjangan akademik menunjukan bahwa ilmu yang dipelajari di sekolah tidak ada kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari- hari. Hal ini disebabkan Karena guru tidak menyadari bahwa kita dewasa ini berada pada masa transisi yang berlangsung dengan cepat, dan tetap memandang sekolah sebagai suatu institusi yang berdiri sendiri yang bukan merupakan bagian dari masyarakatnya yang tengah berubah. Ditambah lagi dengan banyaknya guru yang tidak mampu mengaitkan mata pelajaran yangdiajarkan dengan fenomena sosial yang dihadapi masyarakat. Akibatnya guru terus terpaku pada pemikiran yang sempit.3 Adapun di dalam dictionary of education, pendidikan merupakan proses

pengembangan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya

dalam masyarakat dan lingkungan hidup. "Pendidikan juga sebagai proses sosial

ketika seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan

terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga memperoleh dan

mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual yang

optimal."4

Hal demikian telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan Indonesia. Namun disisi lain, terdapat beberapa faktor yang

mengakibatkan mutu pendidikan sulit untuk ditingkatkan. Pertama. kebijakan

Hal demikian telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan Indonesia. Namun disisi lain, terdapat beberapa faktor yang

mengakibatkan mutu pendidikan sulit untuk ditingkatkan. Pertama. kebijakan

3 Harun Rasyid dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. (Bandung: CV Wacana Prima), hal. 27

4 Udin Syaefudin dan Abin Syamsyudin Makmun, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2011), hal 17

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

4

dalam penyelenggaraan pendidikan menggunakan pendekatan hasil akhir.

Kebijakan ini hanya mengandalkan input yang baik untuk menghasilkan output

yang baik. Masalah proses hampir diabaikan. Kedua penyelenggaraan

pendidikan secara sentralistik. Keputusan birokrasi dalam hal ini hampir

menyentuh semua aspek sekolah yang kadang-kadang tidak sesuai dengan

kondisi sekolah tersebut. Akibatnya. sekolah kehilangan kemandirian, motivasi,

dan inisiatif untuk mengembangkan lembaganya. Ketiga peran serta masyarakat

dalam pengelolaan pendidikan masih kurang. Partisipasi masyarakat dalam

pendidikan hanya bersifat dukungan dana. Padahal yang lebih penting adalah

partisipasi dalam hal proses pendidikan yang meliputi: Pengambil keputusan,

monitoring, evaluasi dan akuntabilitas. Dengan demikian, Sekolah dan

masyarakat secara bersama-sama bertanggung jawab dan berkepentingan

terhadap hasil pelaksanaan pendidikan. Bukan sekolah yang bertanggung] awab

kepada masyarakat terhadap hasil pelaksanaan pendidikan itu sendiri.

Pada undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 yang sudah

dibahas diawal paragraph, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan

haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan

perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas

pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai

perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai

perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan

dan hasil belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang

dimilikinya. Kenyataan menunjukkan bahwa disamping adanya siswa yang

berhasil secara gemilang, masih juga terdapat siswa yang memperoleh hasil

belajar yang kurang menggembirakan, bahkan ada diantara mereka yang tidak

naik kelas atau tidak lulus evaluasi belajar tahap akhir. Hal ini pula yang masih

menjadi permasalahan dengan hasil nilai KKM yang diberikan dapihak sekolah

terhadap peserta didik yang notabenenya menjadi acuan utama hasil belajar pada

sekolah tersebut. Padahal, kriteria hasil belajar peserta didik itu dilihat dari

sejauh mana kemampuan peserta didik menguasai permasalahan dirinya dengan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajarnya untuk dapat menghasilkan serta

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

5

mengembangkan berbagai sumber' belajar disekitar sekolah yang kelak akan

membantu pada hasil belajar yang baik sesuai nilai KKM yang diberikan. Sebab,

pemberian tes ujian harian, tes soal-soal latihan bahkan ujian akhir sekolah

hanya melihat dari kemampuan akademik hasil akhir selama masa belajar bukan

pada proses belajar mengajarnya. Justru yang diinginkan kreatifitas peserta didik

adalah dapat memanfaatkan proses sumber belajar lingkungan sekolah dengan

baik.

Proses belajar mengajarlah yang akan menunjang terbentuknya kualitas

sumber daya manusia yang baik pula. Dalam proses belajar mengajar

diharapkan adanya perubahan tingkah laku yang terjadi padapeserta didik.

Perubahan tingkah laku perserta didik berbeda satu samalainnya. Hal ini

disebabkan karakteristik setiap peserta didik berbeda-beda. Perbedaan tersebut

meliputi perbedaan fisiologis seperti kesehatan pancaindra, perbedaan

psikologis seperti tingkat kecerdasan, motivasi, kemandirian, dan masih banyak

lagi. Dengan demikian walaupun mereka mengikuti proses belajar secara

bersamaan, hasil yang mereka capai akan berbeda-beda. Hasil belajar setiap

individu perlu diperhatikan oleh pihak sekolah maupun siswa itu sendiri, karena

kebanyakan siswa mengalami problem belajar yang berakibat kepada rendahnya

rata-rata nilai serta kurangnya sumber belajar peserta didik.

Sekolah memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap peserta

didik dalam proses belajar mengajar. Sekolah yang baik adalah dapat

memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang serta

memanfaatkannya untuk proses belajar mengajar bagi kebutuhan peserta didik.

Namun jika hal tersebut terdapat kekurangan, maka akan mempengaruhi proses

belajar mengajar serta hasil belajar siswa. Sumber belajar lingkungan sekolah

adalah terpenuhinya fasilitas sarana dan prasarana di lingkungan sekolah

tersebut. Adapun terlaksananya sumber belajar lingkungan sekolah menunjukan

keseriusan pihak sekolah menjalankan kewajibannya sebagai pihak yang

diamanatkan oleh Negara. Sumber belajar ini seperti keberadaan kantin, taman,

laboratorium sekolah, olahraga, OSIS, perpustakaan, masjid, ruang belajar

(kelas). Fasilitas demikian yang dimiliki oleh SMA 2 MEI Tangerang Selatan.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

6

Terlihat pada saat observasi berlangsung pada tanggal 12 Februari 2013,

penulis menilai serta melihat kondisi lingkungan sekitar sekolah bahwa proses

belajar mengajar di sekolah tersebut hanya terpacu pada pemanfaatan sumber

belajar ruang kelas semata. Kegiatan sehari-hari lebih banyak dilakukan di

ruangan kelas. Dari mata pelajaran yang sifatnya adalah praktek di luar ruang,

mereka melakukannya di dalam kelas sebagai pembahsan teori mata

pelajarannya tersebut. Menurut saya, pembahasan teori dalam mata pelajaran

yang sifatnya adalah praktek langsung kelapangan, justru harus dilibatkan keluar

ruangan, agarpara peserta didik dapat lebih memahami lebih detail dan spesifik

terhadap teori pembahasan serta praktek.

Terfokusnya peserta didik di dalam kelas menimbulkkan kejenuhan

tersendiri yang akibatnya mengganggu kejiwaan si anak serta juga dapat

menjadikan peserta didik bermalasan. Wajar bila peserta didik tidak

menurutiapa yang disampaikan oleh guru dikelasnya ketika sedang proses

belajar mengajar. Ada yang mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar

yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti: tidak menaati peraturan

sekolah, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tidak mengikuti

upacara, tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah berbunyi,

ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru,

melanggar tata tertib sekolah, membolos, yang kesemuanya itu mencerminkan

kurangnya pemanfaatan sumber belajar lain selain ruang kelas sebagai salah satu

sumber belajar mereka.

Salah satu hal yang mendasari keinginan belajar siswa adalah timbulnya

kesadaran siswa untuk mau melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas

belajarnya dengan baik, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pelajar.

Selain keinginan dalam belajar, faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar adalah lingkungan belajar sekitar di sekolah. Lingkungan sekitar sekolah

memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

Lingkungan belajar di sekolah mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik

dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang ada di sekitar

siswa baik itu di kelas, sekolah, atau di luar sekolah yang perlu di optimalkan

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

7

pengelolaannya agar interaksi belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Artinya

lingkungan fisik dapat difungsikan sebagai sumber atau tempat belajar yang

direncanakan atau dimanfaatkan.

Di ruang kelas proses belajar mengajar siswa pasif dan masih banyak siswa

yang memperoleh nilai dibawah standar dengan rata-rata nilai siswa sebesar

62,8. Khususnya siswa kelas X terlihat nilai IPS masih dibawah standar.

Sementara batas minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah tersebut

adalah sebesar 70.

Tabel 1. 1

Rekapitulasi Nilai Siswa kelas X SMA 2 MEI

Kelas Laki-laki Perempuan Nilai < KKM Nilai > KKM XI 13 23 15 Siswa 21 Siswa X2 18 20 25 Siswa 3 Siswa X2 15 17 10 Siswa 22 Siswa

Jumlah 46 60 50 Siswa 46 Siswa

Data tersebut menjelaskan masih adanya jumlah siswa yang mendapatkan

nilai dibawah standar lebih banyak. Ini artinya peran guru selama proses

pembelajaran belum memberdayakan seluruh potensi dirinya secara optimal.

Pembelajaran dilakukan dengan ceramah dan siswa mengerjakan soal-soal LKS

(lembar kerja siswa) tanpa memahami konsep secara mendalam. Hal ini

menyebabkan siswa kurang terlatih untuk menemukan, mengembangkan sendiri

fakta dan konsep dari materi pelajaran dan mengaplikasikan konsep-konsep

yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata sehingga kemampuan berfikir kritis

siswa kurang dapat berkembang dengan baik. Beberapa siswa dalam mengikuti

pelajaran belum sepenuhnya mampu mencerna pembelajaran dengan baik

karena dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS guru masih cenderung

pembelajaran teacher centered. Proses pembelajaran kurang diminati siswa

dengan penyajian yang monoton, materi pelajaran tidak dikemas secara apik,

baik dari segi metode maupun media pengajaran, tidak banyak siswa yang mau

bertanya dalam proses pengajaran, siswa kurang berani mengemukakan gagasan

dalam kegiatan belajar, dan tidak adanya reward dari guru yang mengajar.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

8

Dampak pembelajaran mendorong siswa belajar dengan hafalan dan tidak

secara aktif mencari untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap

konsep-konsep sehingga siswa menjadi pasif proses belajar dan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS tidak dapat mencapai batas ketuntasan. Oleh

karena itu guru harus dapat merangsang siswa untuk membangun pemahaman

mereka sendiri dengan suatu metode pembelajaran yang menggunakan

kenyataan di dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara

berfikir kritis dan keterampilan menemukan dan mengembangkan sendiri fakta

dan konsep dari pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar.

Salah satu cara untuk mendekatkan siswa kepada realitas obyektif

kehidupannya adalah dengan menyediakan sumber belajar yang dapat

membawa siswa belajar mengenai banyak hal yang berkaitan secara langsung

dengan fenomena sehari-hari dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber

belajar. Sumber belajar lingkungan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa, membuat siswa peka tehadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi di masyarakat dan

dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai untuk berperan

serta dalam kehidupannya.

Hal demikian di atas dapat dikatakan sebagai lingkungan sekolah yang

kurang kondusif. ini terlihat dengan kondisi kelas yang kurang memadai serta

kelengkapan fasilitas sekolah seperti laboraturium, lahan parkir, lapangan, dan

kantin sekolah yang terbilang sederhana. Menurut keterangan siswa, lingkungan

masyarakat mereka juga cenderung mengabaikan jam belajar masyarakat.

Sedikit sekali kepedulian terhadap hal tersebut. Bahkan lingkungan sekitar di

rasa kurang memberikan ruang yang cukup, seperti kesediaan perpustakaan

keliling, warnet, dan sebagainya.

Lokasi SMA 2 MEI Tangerang Selatan terletak di daerah Ciputat, suatu

lokasi yang strategis dan kondusif mudah dijangkau siswa yang berkediaman di

wilayah Ciputat, Pamulang, Bintaro dan sekitarnya. Sekolah tersebut berada

ditengah tengah permukiman penduduk yang terintegrasi pula dengan

sekolah-sekolah swasta lainnya bahkan tak jauh dari keberadaan Universitas

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

9

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal demikian tentunya dapat

menjadikan sekolah tersebut dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain dalam

pengembangan sistem pendidikan yang keberadaamiya dalam lingkungan yang

masih memegang wawasan pendidikan.

Dalam pemaparan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa sekolah sangat

berperan penting dalam meningkatan hasil belajar siswa melalui sumber-sumber

belajar yang terdapat disekitar sekolah. Namun pemanfaatan sumber-sumber

tersebut tak sepenuhnya dijalankan oleh pihak sekolah, sehingga menghasilkan

kualitas belajar tidak maksimal. Dengan adanya masalah itu menjadikan peneliti

untuk berupaya mengidentifikasi lebih dalam lagi dalam penelitian yang

berjudul "Pengaruh Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas X-l

SMA 2 Mei Tangerang Selatan."

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan diatas, maka penulis

dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Terfokusnya peserta didik dalam belajar hanya dilakukan di dalam kelas.

2. Rendahnya hasil belajar di bawah KKM pada mata pelajaran IPS kelas X.

3. Terbatasnya Sumber Belajar peserta didik yang menyebabkan hasil belajar

IPS kurang baik.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan paparan identifikasi masalah di atas maka dapat diketahui

banyaknya masalah yang muncul dalam proses pembelajaran serta hasil belajar

IPS terhadap sumber belajar, maka penelitian ini membatasi hanya

pada:

1. Terfokusnya peserta didik dalam belajar hanya dilakukan di dalam kelas.

2. Rendahnya hasil belajar di bawah KKM pada mata pelajaran IPS kelas X.

3. Terbatasnya Sumber Belajar Peserta Didik

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

10

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah di atas, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut: Apakah

terdapat pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar terhadap

hasil belajar IPS peserta Didik pada mata pelajaran IPS kelas X-l SMA 2 MEI

Tangerang Selatan ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai

sumber belajar terhadap hasil belajar IPS peserta didik SMA 2 Mei

Tangerang Selatan.

b. Untuk mengetahui cara menempatkan lingkungan sekitar sekolah

sebagai sumber belajar peserta didik SMA 2 Mei Pada mata pelajaran

IPS.

c. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik melalui pemanfaatan

lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar.

2. Manfaat Penelitian

a. Dapat memberikan masukan serta gambaran kepada sekolah mengenai

pengaruh lingkungan belajar dan belajar terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA 2 Mei Tangerang Selatan

yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

menetapkan kebijakan sekolah.

b. Bagi peneliti untuk mengetahui kondisi sebenarnya tentang lingkungan

sekolah yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, sekaligus

sebagai bekal pengetahuan saat nanti peneliti terjun kedunia

pendidikan.

c. Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkatkan tercapainya

tujuan pendidikan.

d. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap hasil belajar siswa.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

11

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Lingkungan

1. Pengertian dari Lingkungan

Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk

hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan

{environment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana

berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan

masyarakat tumbuh-tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan

menyebutkan bahwa Lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non

genetik yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini

mencakup hal yang sangat luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh

hama dan penyakit, dan kadang-kadang intervensi manusia.

Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat

tumbuhan berbeda-beda pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa

faktor dikatakan penting apabila pada suatu waktu tertentu faktor atau

faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya

tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal,

menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat

masing-masing.

Lingkungan terbagi 2 yaitu Biotik dan Abiotik dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang,

tumbuh-tumbuhan, dan mikroba.

b. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah,

dan energi.

Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalamekosistem terdiri atas duajenis sebagai berikut: 1. Komponen autotrofik {autotrophic). Kata autotrofik berasal dari

kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

12

organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh- tumbuhan. Pada komponen nutrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.

2. Komponen heterotrofik (heterotrophic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.5

B. Lingkungan Sekitar Sekolah

1. Pengertian Lingkungan Sekolah

Secara harfiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "lingkungan

diartikan sebagai suatu tempat yang mempengaruhi pertumbuhan manusia,

sedangkan menurut kamus Bahasa Inggris diartikan sebagai sesuatu yang

berhubungan dengan lingkungan dan sarana.6 "Menurut Sartain (seorang

Amerika ahli psikologi), sebagaimana dikutip oleh Hasbulllah yang

dimaksud dengan lingkungan meliputi Kondisi dan alam dunia ini, yang

dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan

perkembangan."7

Meskipun lingkungan sekitar sekolah tidak bertanggung jawab

terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat

menentukan, yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik.

Sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang didasari atau

5 Rita Maryana, dkk. Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1,

h. 16. 6 Rita Maryana, dkk. Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1,

h. 16. 7 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 33.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

13

tidak pasti akan mempengaruhi anak.

Pada dasarnya lingkungan mencakup:

a. Tempat (lingkungan fisik), yaitu: keadaan iklim, keadaan tanah dan keadaan alam

b. Kebudayaan (lingkungan budaya), dengan warisan budaya tertentu, seperti bahasa, seni ekonomi, ilmu pengetahuan,pandangan hidup, dan keagamaan.

c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) seperti keluarga, kelompok beriman, desa dan perkumpulan.8 Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan alat dalam proses

pendidikan (pakaian, keadaan, rumah, alat permainan buku-buku, dan alat

peraga) dinamakan lingkungan pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara,

"lingkungan tersebut terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan

lingkungan organisasi pemuda, yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan."

2. Lingkungan Sekolah Fisik dan Non Fisik

Lingkungan menurut "Bambang Kartono mencakup dua aspek yaitu, lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik mengacu pada fasilitas fisik sekolah. Ini termasuk taman bermain, area pendidikan jasmani, ruang seni dan kerajinan, ruang Computer, laboratorium bahasa, lab kimia dan biologi, ruang perpustakaan dan lain-lain. Sedangkan lingkungan belajar non fisik mengacu pada kegiatan yang mendukung siswa untuk mengembangkan emosional, fisik, sosial, spiritual dan intelektual." 9

Lingkungan sekolah non fisik akan dibagi menjadi empat kelompok

yaitu:

a. Lingkungan belajar emosional

Lingkungan belajar emosional mengacu pada pengaturan disekolah yang membantu siswa agar kebutuhan belajar mereka terpenuhi. Kebutuhan tersebut yaitu, kebutuhan fisik atau dasar, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Sekolah harus memberikan mereka kesempatan untuk sukses dan memungkinkan mereka untuk belajar, mencari, mencoba, memeriksa atau menyelediki sendiri sehingga kebutuhan aktualisasi diri mereka terpenuhi. Orang yang tidak sehat secara fisik hampir tidak dapat

8 Hasbullah, Dasar-dasar ...., h. 33 9 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), Cet II,

h. 28.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

14

berpartisipasi secara efektif di sekolah atau dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu sekolah perlu untuk mengatur kegiatan yang mendukung kesehatan yang baik dan kebugaran fisik siswa. Para siswa tidak dapat bersosialisasi dan mengembangkan spriritual dan intelektual mereka jika mereka tidak diberi cinta dan pengakuan oleh teman mereka, guru dan anggota lain darisekolah. Setelah dua kebutuhan terpenuhi, maka kebutuhan aktualisasi diri dapat diwujudkan. 10

b. Lingkungan belajar sosial

Lingkungan belajar sosial mengacu pada sekolah atau kegiatan sekolah yang mempromosikan sosialisasi siswa. Sekolah atau kegiatan belajar siswa yang memiliki kesempatan yang cukup untuk berinteraksi dengan teman-teman dikelas selama belajar dan dengan adik kelas mereka yang lebih rendah, senior mereka dikelas atas, guru, kepala sekolah, dan petugas kebersihan. Interaksi bisa berlangsung di dalam kelas, selama pertemuan sekolah, di auditorium sekolah, atau pendidikan jasmani, perpustakaan dan lain-lain. Interaksi akan menambah pemahaman diantara siswa dan orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. Lingkungan pembelajaran sosial akan efektif jika yang memberikan interaksi maksimal antara siswa dan guru selama pembelajaran.11

c. Lingkungan belajar spiritual

Lingkungan belajar spiritual mengacu pada pengaturan di sekolah yang mempromosikan perasaan kebersamaan di kalangan siswa. ini termasuk kegiatan yang membuat siswa menyadari bahwa manusia adalah organisme tergantung. Siswa membutuhkan makanan, kain, buku teks yang duhasilkan orang lain. Kama setiap orang saling bergantung antara yang satu dengan yang lainnya. Sekolah harus mempromosikan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa untuk membantu, berbagi, dan bekerja sama antara mereka. Setiap siswa harus merasa bahwa dia penting dan berharga untuk kelompok dan sekolah serta juga anggota lainnya. Para siswa perlu dibuat bangga oleh sekolah mereka, komunitas mereka, bangsa dan dunia mereka.12

d. Lingkungan belajar intelektual

Lingkungan belajar intelektual mengacu pada kegiatan yang mendukung perkembangan intelektual siswa. Mereka mencakup semua kegiatan yang membantu siswa untuk mendapatkan skor tinggi. Lingkungan belajar

10 Basennang Saliwangi, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafmdo Persada,

2006), h, 28-29. 11 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), Cet II, 12 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),

h. 32

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

15

intelektual akan efektif jika memungkinkan semua atau sebagian besar siswa di sekolah untuk mencapai skor tinggi di semua mata pelajaran akademik.

3. Peranan Sekolah

Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga maka

sekolah bertugas mendidik, mengajar, serta memperbaiki dan memperluas

tingkah laku anak didik yang dibawa keluarganya.

Sementara itu dalam mengembangkan kepribadian anak didik, peranan sekolah melalui kurikulum, antara lain sebagai berikut: a. Anak didik belajar bergaul sesame anak didik, antara guru

dengan anak- anak didik dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru, (karyawan).

b. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah. c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota

masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.13

Dapat dikatakan bahwa sebagian besar pembentukan kecerdasan,

sikap dan minat sebagai bagian dari pembentukan kepribadian,

dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukan betapa penting dan

besar pengaruh dari sekolah.

4. Unsur-unsur Lingkungan Sekolah

Slamet menyatakan "faktor sekolah yang mempengaruhi belajar

mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar

pelajaran, keadaan gudang, metode belajar dan tugas rumah."14 Untuk lebih

anjut akan diuraikan sebagai berikut:

a. Metode Mengajar .

Salah satu komponen pendidikan ialah metode pendidikan. Setiap

pendidik yang akan meakukan kegiatan mendidik perlu mengetahui

bagaimana cara mendidik. Istilah lain cara mendidik yaitu

13 Hasbullah, Dasar-dasar. .,. ,h. 50 14 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya,Qakarta:Rimka Cipta,

2010), h. 64

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

16

a. Metode Mengajar

Salah satu komponen pendidikan ialah metode pendidikan. Setiap

pendidik yang akan meakukan kegiatan mendidik perlu mengetahui

bagaimana cara mendidik. Istilah lain cara mendidik yaitu metode

mengajar.

Metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru

yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.

Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru

kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru

tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau

terhadap mata peajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang

terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.

Diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjaan

di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang

lain.

b. Kurikulum

Kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh

lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswanya. Berdasarkan program

pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga

mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan sesuai

dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Menurut, "Ary H Gunawan secara operasional kegiatan administasi

atau manajemen kurikulum itu dapat meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu

kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta didik, dan seluruh

sivitas akademika atau warga sekolah atau lembaga-pendidikan."15

Kegiatan yang berhubungan dengan guru seperti pembagian jam

mengajar, tugas dalam mengikuti jadwal pelajaran, dan tugas guru dalam

kegiatan PBM dalam hal ini seperti: membuat persiapan atau perencanaan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, serta mengevaluasi hasil

15 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Makro, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1996), cet-1, hal. 80

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

17

pengajaran. Lalu kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik seperti

kegiatan-kegiatan peserta didik demi suksesnya PBM tertera dalam jadwal

kegiatan belajar yang telah disusun oleh sekolah secara terstruktur beserta

jadwal tes atau ulangan atau ujian, dan jadwal kegiatan beajar yang diatur

sendiri oleh siswa dalam strategi menyukseskan hasil studinya. Seorang

pelajar yang studinya aktif dan kreatif biasa menyusun jadwal untuk

waktu-waktu belajar, rekreasi atau rileks, tugas sosial dan sebagainya.

c. Relasi Guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses

tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses situ sendiri.

Dalam proses pendidikan disamping knowledge, skill, dan attitude guru

juga harus memiliki kewibawaan, sebab dengan kewibawaan akan

terciptanya suasana belajar yang sejuk antara murid dengan guru.

Menurut Madya Ekosusilo, "Kewibawaan adalah kelebhan rohani yang

dimiliki oleh seseorang sehingga melalui kata-kata, sikap dan perbuatannya

serta tingkah lakunya dapat menarik orang lain dengan penuh kesadaran

tanpa adanya suatu paksaan."16

Guru-guru sebagai pendidik, dengan kewibawaannya dalam

pergaulan membawa murid sebagai anak didik kearah kedewasaan.

Memanfaatkan pergaulan sehari-hari dalam pendidikan merupakan cara

yang paling baik dan efektif dalam pembentukan pribadi dan dengan cara

ini pula maka hilanglah jurang pemisah antara guru dan anak didik.

d. Relasi Siswa dengan siswa

Menurut Oemar Hamalik, "hubungan-hubungan pribadi saling aksi dan

mereaksi, penerimaan oleh anggota kelompok, kerjasama dengan

teman-teman sekelompok akan menentukan perasaan puas dan rasa aman di

sekolah."17

Hubungan siswa dengan siswa harus menunjukan suasana yang

16 Madyo Ekosusilo, Dasar-dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar, 1990), h. 54 17 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Bumi Aksara, 2016) , h. 104

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

18

eduktif. Sesama siswa saling berkawan berolahraga bersama dengan

ketentuan-ketentuan yang berlaku, saling mengajak dan diajak, saling

bercerita, saling mendisiplinkan diri agar tidak menyinggung perasaan

teman sepergaulannya. Hubungan siswa dengan siswa adakalanya

sederajat dan adakalanya lebih rendah atau lenih tinggi kedewasaannya.

Dalam hal ini bisa terjadi adanya pergaulan sehari- hari yang berpengaruh

negatif maupun positif.

e. Disiplin Sekolah •

Menurut Alisuf Sabri dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan,

"Disiplin adalah adanya ketersedian untuk mematuhi ketentuan untuk

mematuhi atau peraturan-peraturan yang berlaku."18

Kepatuhan disini bukanlah karena paksaan, melainkan kepatuhan

atas dasar kesadaran tentang nilai dan pentingnya mematuhi

peraturan-peraturan itu. Disiplin harus ditanamkan dan ditumbuhkan dari

hati sabubari anak itu sendiri. Dengan demikian pada khirnya disiplin itu

menjadi disiplin diri sendiri.

Penanaman disiplin sekolah yang kurang terhadap siswa akan

menimbulkan pelanggaran-pelanggaran, seperti terhadap berbagai aturan

dan tata tertib sekolah yang merentang dari pelanggaran tingkat ringan

sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi, seperti: kasus bolos, perkelahian,

nyontek, pemalakan, pencurian, dan bentuk-bentuk penyimpangan prilaku

lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah merupakan salah satu faktor

dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa. Di sekolah

seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik dan

mengajarnya. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilih

dan didengar sertadianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu

dalam ke dalam hati sanubarinya dan dampaknya terkadang melebihi

pengaruh dari orang tuanya dirumah. Sikap dan prilaku yang ditampilkan

guru tersebut pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pendisiplinan

18 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Pers, 2005),

Cet. 1, h. 54

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

19

siswa di sekolah.

f. Fasilitas sekolah

Menurut Ahmad D. Marinda, "alat pendidikan adalah suatu tindakan

atau situasi yang sengaja diadakan utnuk tercapainya suatu pendidikan yang

tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat

dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan."19 •

Alat pendidikan dapat diartikan juga berbagai situasi dan kondisi,

tindakan dan perlakuan, tingkah laku dan perbuatan yang secara langsung

maupun tidak langsung ditujukan kepada tercapainya tujuan pendidikan.

Menurut Madyo Ekosusilo, "alat pendidikan dapat dibedakan menjadi

duamacam, yaitu alat pendidikan yang material dan alat pendidikan non

material."20 Alat pendidikan yang material dapat diartikan alat-alat yang

berwujud kebendaan atau benda-benda nyata yang diperlukan dalam proses

pendidikan. Seperti gedung, meja, kursi, papan tulis, buku, dan lain-lain.

Sedangkan alat pendidikan non material dapat berupa keadaan atau kondisi,

tindakan dan perbuatan yang sengaja diciptakan sebagai sarana dalam

melaksanakan pendidikan guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena

alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula

oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang

lengkap dan tepat akan memperlancar peneriman bahan pelajaran yang

diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan

menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.

Kebudayaan sekolah itu mempunyai beberapa unsur penting,

yaitu:

1) Letak lingkungan dan prasaranan fisik sekolah (gedung sekolah,

meubelier, perlengkapan lainnya).

2) Kurikulum sekolah yang menguat gagasan-gagasan maupun

fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan.

19 Hasbulah, Dasar-dasar ...., hal. 26 20 Madyo Ekosusilo, Dasar-dasar Pendidikan ...., h. 51

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

20

3) Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa,

guru, non teaching specialist dan tenaga administrasi.

4) Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah.

Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga,

sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam

pembentukan sikap dan prilaku seorang anak, serta mempersiapkannya

untuk penguasaan peranan-peranan baru dikemudian hari dikala anak atau

orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau

keluarganya.

Berbeda dengan sosialisasi dalam keluarga dimana anak masih dapat

mengharap bantuan dari orang tua dan memperoleh perlakuan khusus

disekolah anak dituntut untuk bias bersikap mandiri dan senantiasa

memperoleh perlakuan yang tidak berbeda dari temen-temennya. Disekolah

reward akan diberikan kepada anak yang terbukti mampu bersaing dan

menunjukkan prestasi akademik yang baik. Di sekolah juga anak akan

banyak bahwa untuk mencapai prestasi yang baik, maka yang diperlukan

adalah kerja keras. Kurikulum pelajaran disekolah yang relative beragam

semuanya menuntut kegigihan sendiri-sendiri bagi seorang siswa yang

berhasil memperoleh nilai baik dalam mata pelajaran IPS misalnya ia belum

tentu memperoleh pujian yang sama dalam mata pelajaran lainnya.

Sekolah juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya.

Anak yang tidak pernah sekolah akan tertingga;l dalam berbagai hal. Sebab sekolah sangat berpefan dalam meningkatkan pola piker anak karena di 100 sekolah mereka dapat belajar, bermacam-macam ilmu pengetahuan tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola piker serta kepribadian anaknya dengan anak yang masuk STM. Demikian pula yang tamat dari sekolah tinggi akan berbeda pola pikirnya dengan orang yang tidak sekolah.21

Kehadiran di lingkungan sekolah merupakan perluasan lingkungan

sosialnya dalam proses sosialisasinya dan merupakan faktor lingkungan

21 Drs. H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum IAIN, STAIN, PTAIS Fakultas MKDK, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), hal. 105

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

21

baru yang sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Para guru

dan teman-teman sekelas membentuk suatu sistem yang kemudian menjadi

semacam lingkungan norma bagi dirinya. Selama tidak ada pertentangan,

selama itu pula anak tidak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan

dirinya. Namun, jioka salah satu kelompok dimana dirinya dapat diterima

dengan baik.

Ada empat tahap proses penyesuain diri yang harus dilalui oleh anak

selama membangun hubungan sosialnya, yaitu sebagai berikut:

1. Anak dituntut agar tidak merugikan orang lain serta menghargai dan

menghormati hak orang lain.

2. Anak dididik untuk menaati peraturan-peraturan dan menyesuaikan diri

dengan norma-norma kelompok.

3. Anak dituntut untuk lebih dewasa di dalam melakukan interaksi sosial

berdasarkan asas saling memberi dan menerima.

4. Anak di tuntut untuk memahami orang lain.

Keempat tahap proses penyesuaian diri berlangsung dari proses yang

sederhana ke proses yang semakin kompleks dan semakin menuntut

penguasaan sistem respon yang kompleks pula. Selama proses penyesuaian

diri, sangat mungkin terjadi anak menghadapi konflik yang dapat berakibat

pada terhambatnya perkembangan sosial mereka. Sebagaimana dalam

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga dituntut menciptakan iklim

kehidupan sekolah yang kondusif bagi perkembangan sosial remaja.

Sekolah merupakan salah satu lingkungan tempat remaja hidup

dalam kesehariannya. Sebagaimana keluarga, sekolah juga memiliki

potensi memudahkan atau menghambat perkembangan hubungan

sosial remaja. Sebaliknya, sekolah yang iklim kehidupannya bagus dapat

memperlancar atau bahkan memacu perkembangan hubungan sosial

remaja.

Kondusif tidaknya iklim kehidupan sekolah bagi perkembangan hubungan sosial remaja tersimpul dalam interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, keteladanan prilaku guru, etos keahlian atau kualiatas guru yang ditampilkan dalam

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

22

melaksanakan tugas profesionalnya sehingga dapat menjadi model bagi siswa yang tumbuh remaja. Hadir atau tidaknya faktor-faktor tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan hubungan sosial remaja, meskipun disadari pula bahwa sekolah bukanlah satu-satunya faktor penentu.22

g. Lingkungan dan Kesempatan

Seorang anak dan keluarga yang baik, memiliki intelijensi yang baik, bersekolah di suatu sekolah yang keadaan guru-gurunya dan alat-alatnya baik, belum tentu dapat belajar dengan baik. Masih ada faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Misalnya karena jarak antara rumah dan sekolah itu terlalu jauh, memerlukan kendaraan yang cukup lama sehingga melelahkan. Banyak pula anak-anak yang tidak dapat bel;ajar dengan hasil baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya, akibat tidak ada kesempatan yang disebabkan oleh sibuknya pekerjaan setiap hari, pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta faktor-faktor lain yang terjadi di luar kemampuannya. Faktor lingkungan dan kesempatan ini lebih-lebih lagi berlaku bagi cara belajar pada orang-orang dewasa.23

Selain itu juga sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Gedung sekolah, metode mengajar, hubungan guru dengan siswa, dan sebagainya. Apabila terjalin dengan baik akan membantu pencapaian prestasi belajar siswa24.

Sekolah seharusnya mempunyai kemampuan untuk membentuk pola

perilaku anak didiknya. Yang tadinya belum tahu cara berbicara yang sopan

dan santun, maka dengan arahan dan kewibawaan gurunya, berubahlah ia

menjadi sosok anak baik yang membanggakan orang tuanya.

Akan tetapi kita semua tahu, setidaknya ada tiga faktor yang

mempengaruhi pembentukan pola perilaku seorang anak. Pertama,

lingkungan di dalam rumahnya sendiri yang terdiri dari kedua orang tuanya,

saudara kandungnya dan atau kerabat atau orang lain yang mungkin ikut

22 Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Bumi

Aksara), hal. 96-97 23 M. Ngalim Purwanto, M. Pd, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Remana Rosdakarya,

1990), cet-5, hal. 105-106 24 Kartini Kartono, Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: CV.

Rajawali, 1985), hal. 1

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

23

tinggal dan menjadi bagian dari keluarga besarnya. Kedua, lingkungan

sekolahnya yang terdiri dari para pendidik, peserta didik yang lain baik

setara, senior maupun juniornya. Ketiga, lingkungan diluar pagar rumahnya.

Missal, tetangga RT, RW, kelurahan hingga kota bahkwan seluruh dunia.

Mulai keluar dari pagaf rumahnya sang anak akan menghadapi sebuah

komunitas atau norma-norma yang jauh berbeda dengan norma yang ada di

rumah.

Biasanya secara normatif pola pembentukan di lingkungan keluarga

dan sekolah akan saling melengkapi dan atau saling menguatkan. Seorang

yang tadinya pemalu, takut bicara atau menyampaikan pendapat, maka berkat

gemblengan para guru disekolahnya ia jadi pandai berorasi di depan

teman-temannya.

Saat ini adalah era komunikasi Global. Tanpa harus terganggu oleh

panjangnya jarak maupun sulitnya medan dan letak geografisnya, semua

orang dimudah untuk saling berhubungan, bahkan dengan biaya yang relatif

lebih murah serta banyak pilihan jenisnya, seperti SMS, Phone, Chatting,

e-mail, Blogging konvensional maupun FB dan Twitter. yang dianggapnya

ideal. Misalnya nilai-nilai moral atau agama maupun nilai-nilai ideal berdasar

pemikiran filsafat maupun sains yang dikaguminya.

Rendahnya kontrol orang tua dan guru serta derasnya arus informasi

global merupakan kombinasi yang buruk bagi pembentukan kepribadian anak

dan remaja harapan bangsa ini. Kita akan semakin sulit membendung arus

informasi yang masuk ke kepala dan jivva anak itu. Termasuk informasi

tentang indahnya pergaulan bebas itu.

C. Sumber Belajar

1. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar dapat diartikan segala sesuatu yang dapat digunakan siswa

untuk belajar, baik yang secara khusus dirancang untuk belajar maupun tidak.

Bertitik tolak dari pengerian tersebut, sebenarnya sumber belajar itu ada

dimana-mana, baik itu sumber belajar yang sengaja dirancang untuk

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

24

keperluan belajar maupun yang secara alamiah tersedia di lingkungannya,

baik itu yang berupa manusia maupun bukan manusia yang dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan proses pebelajaran.

Sumber belajar menurut Yusufhadi Miarso dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a) sumber belajar yang direncanakan (by design) dan b) sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization). Sumber belajar yang direncanakan (by design) yaitu sumber belajar yang secara khusus atau sengaja dirancang dan dibuat untuk keperluan belajar, misalnya buku,video, kaset audio, modul, dan slide suara. Sedangkan sumber belajar karena dimanfaatkan (by utization) yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus atau sengaja direncanakan untuk keperluan belajar namun dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar, seperti museum, pasar, toko, kantor pos, tokoh masyarakat.25

2. Fungsi dan Manfaat Sumber Belajar

Penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran memiliki

beberapa fungsi yaitu:

a. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih

keperluan belajar, seperti museum, pasar, toko, kantor pos, tokoh

masyarakat.26

2. Fungsi dan Manfaat Sumber Belajar

Penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran memiliki

beberapa fungsi yaitu:

a. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual dengan jalan: 1. Mengurangi kontrol dosen atau guru yang kaku dan tradisional. 2. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa/siswa untuk berkembang

sesuai dengan kemampuannya. b. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:

1. Mengurangi beban dosen/guru dalam penyajian informasi sehingga lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar.

2. Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik.

c. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan: 1. Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media

25 Yusuf Hadi Miarso, Defmisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 9 26 Yusuf Hadi Miarso, Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 9 Zainuddin, Pusat

Sumber Belajar, (Jakarta: Depdikbud, 1984), hal. 87

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

25

komunikasi. 2. Penyajian informasi dan data secara lebih konkrit.

d. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan: 1. Perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis. 2. Pengembangan bahan pembelajaran yang dilandasi oleh penelitian

tentang perilaku. e. Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas terutama

dengan adnya media massa, dengan jalan: 1. Pemanfaatan bersama secara lebih luas tenaga ataupun kejadian yang

langka. 2. Penyajian informasi yang mampu menembus batas geografis.

f. Memungkinkan belajar seketika, karena dapat: 1. Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan

abstrak dengan realitas yang bersifat konkrit. 2. Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.27

Melihat fungsi dan kemanfaatan yang ditimbulkan oleh sumber belajar

tersebut di atas, tentunya akan lebih baik apabila dalam proses pembelajaran

dapat digunakan macam sumber belajar yang tersedia, baik itu yang didisain

maupun yang dimanfaatkan untuk memaksimalkan kualitas pembelajaran

yang dilakukan, karena diasumsikan semakin banyak variasinya tentu akan

semakin baik pemahaman siswa/mahasiswa.

Namun demikian tampaknya belum semua guru/dosen telah

memanfaatkan sumber belajar secara optimal.

3. Macam-macam Sumber Belajar

a. Menurut Sifat Dasamya

1) Manusia (Human)

Manusia sebagai sumber belajar dibedakan menjadi: yang

secara khusus dipersiapkan menjadi sumber belajar di Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan yaitu para guru atau guru bantu dan

ada juga mereka yang tidak dipersiapkan menjadi sumber belajar tapi

dapat diberdayakan seperti ahli bank, pengusaha, artis, ulama' para

pekerja dan sebagainya.

27 Zainuddin, Pusat Sumber Belajar, (Jakarta: Depdikbud, 1984), hal 87

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

26

2) Non Manusia (Non-Human)

Yang termasuk sumber belajar non manusia yaitu pesan, teknik,

lingkungan, benda-benda material, ruang dan tempat, alat dan perabot,

serta kegiatan.

b. Menurut Segi Pengembangannya

1) Direncanakan

Adalah sumber belajar yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan

pengajaran contoh: peta, globe, peta timbul dan sebagainya.

2) Tidak direncanakan

Adalah sumber belajar yang tidak dirancang secara khusus untuk

mencapai tujuan pengajaran dan telah tersedia didalam maupun diluar

lingkungan sekolah seperti: museum, masjid, pasar, taman, dan

lain-lain.

c. Berdasarkan Pendekatan Teknologi Instruksional

1) Pesan

Adalah informasi atau ajaran yang disampaikan oleh komponen

sumber belajar lainnya, meliputi: ide-ide, fakta dan lain-lain.

2) Orang

Adalah yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyaji

pesan. Contoh: guru, dosen, tutor, siswa dan lain-lain

3) Bahan

Adalah perangkat lunak yang dapat dijadikan penyampai pesan yang

dapat disajikan kepada siswa melalui penggunaan alat ataupun oleh

diri sendiri, contoh: film stripe, radio cassette, buku, dan lain-lain

4) Alat

Adalah perangkat keras yang dipergunakan untuk menyampaikan

yang tersimpan didalam bahan. Contoh: OHP, pesawat radio, pesawat

televisi, LCD, dan lain-lain.

5) Teknik

Adalah prosedur atau panduan serta acuan yang dipersiapkan untuk

penggunaan bahan, peralatan, orang serta lingkungan untuk

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

27

penyampaian pesan. Contoh: cara belajar siswa aktif, keterampilan

proses, dan lain-lain.

6) Lingkungan

Adalah segala sesuatu yang berada disekitar siswa atau sekolah baik

yang berbentuk fisik maupun non fisik. Contoh: gedung sekolah

perpustakaan, penerangan, suasana belajar, dan lain-lain.28

D. Hasil Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap manusia, karena sebagai

makhluk sosial dan berbudaya memerlukan perkembangan yang baik antara

dirinya dan lingkungannya. Sehingga dengan belajar manusia dapat

mengembangkan dirinya.

Belajar didefmisikan "suatu proses usaha yang dilakukan untuk

memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya."29

Menurut Gagne belajar adalah "suatu proses dimana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman," sedangkan menurut .

Henry E. Garret "belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka

waktu yang lama melailui latihan maupun pengalaman yang membawa

perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang

tertentu."30

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotorik.

28 Darwyan Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Putra Grafika, 2007), hal. 118-123.

29 Drs. Sumardi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Tarslto, 1996), cet-1, hal. 2

30 Budi Ningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta, 2008). H.32

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

28

2. Ciri-ciri Belajar

Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa

perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar, yaitu:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu

atau sekurang-kurangnya individu telah merasakan telah terjadi adanya

perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu

berlangsung terus-menerus dan tidak statis.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuataii belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan

tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya"

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi dalam belajar bersifat menetap atau permanen.

ini berarti perubahan yang terjadi setelah belajar bersifat menetap.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai

hasilnya akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh

dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

3. Tipe-tipe Belajar

Dalam buku The Condition of Learning Gagne mengemukakan delapan tipe

belajar, yang membentuk suatu hierarki dari yang paling sederhana sampai

dengan yang paling kompleks, yaitu:

a. Belajar tanda-tanda atau signal learning. Individu belajar mengenai

dan memberi respon kepada tanda-tanda.

b. Belajar perangsang-jawaban atau stimulus-respons learning. Belajar

ini merupakan upaya untuk membentuk hubungan antara perangsang

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

29

dengan jawaban.

c. Rantai perbuatan atau chaining. Individu belajar melakukan rentetan

kegiatan yang membentuk satu kesatuan.

d. Hubungan verbal atau verbal association. Hubungan verbal berbentuk

hubungan bahasa.

e. Belajar membedakan atau discrimination learning. Individu belajar

melihat perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda dengan yang

lainnya.

f. Belajar konsep atau concept learning. Tipe belajar ini menyangkut

pemahaman dan penguasaan konsep. Dengan menguasai konsep siswa

dapat membedakan hal-hal baru yang diperoleh dalam belajar.

g. Belajar aturan-aturan atau rule learning. Individu belajar aturan-aturan

yang ada di masyarakat, di sekolah, di rumah ataupun aturan

perdagangan, pemerintahan bahkan ilmu pengetahuan.

h. Belajar pemecahan masalah atau problem solving learning. Dalam

kegiatan belajar ini individu dihadapkan kepada masalah-masalahyang

harus dipecahkan.31

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada tiga

macam, yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni aspek fisiologis

(kondisi jasmani) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ dan

sendi-sendi yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran, dan aspek psikologis (kondisi rohani) yang

dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran

siswa, dalam kondisi rohani siswa terdiri dari lima faktor, yakni: a)

tingkat kecerdasan siswa, b) sikap siswa, c) bakat siswa, d) minat

siswa, e) motifasi siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

31 Pupuh Faturrahman, Strategi Belajar Dan Mengajar. (Bandung: CV Alfabeta, 2005),

h. 20-22

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

30

sekitar siswa baik lingkungan sosial maupun non sosial.

c. Faktor pendekatan belajar, Yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan

kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Jadi karena pengaruh

faktor-faktor tersebut di atas, muncul siswa yang berkemampuan

tinggi, rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini seorang guru

mampu mengantisipasi munculnya gejala kegagalan dengan berusaha

dan mengatasi faktor yang menghambat pelajaran. Jika guru dapat

mengatasi hal tersebut maka tidak "mungkin dalam pembelajaran

menghasilkan perubahan yang khas yaitu hasil belajar yang diperoleh -

siswa.

5. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah geografi, politik, hukum,

dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari

aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah geografi,

ekonomi, politik, hukum dan budaya). "IPS atau studi sosial itu merupakan

bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi

cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial."32

Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang

memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan

kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan

sejarah memberikan wawasan berkenaan' dengan nilai-nilai, kepercayaan,

struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik,

ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari

budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam

ilmu-ilmu tentang kebijakan pada keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial

32 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), cet-1, hal. 124

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

31

merupakan ilmu-ilmu tentang prilaku seperti konsep peran, kelompok,

institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep

seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.

Melihat konteks Pendidikan IPS adalah penyederhanaan adaptasi,

seleksi, dan modifikasi dan sajian secara ilmiah dan pedagogis psikologis

untuk tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah dalam rangka

mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila.

"Pendidikan IPS adalah seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu

sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis

untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam kerangka pencapaiaan Tujuan

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila."33

6. Karakteristik Mata Pelajaran IPS

Mata pelajaran sekolah mempunyai beberapa karakteristik, diantara

lain:

a. Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur- unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama

b. Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolahan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.

e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomenasosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.34

33 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan.... ,h. 38 34 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi

istaka, 2007), cet-l,hal. 126

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

32

7. Tujuan pembelajaran IPS

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi

dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang

terjadi menimpa masyarakat. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci

sebagai berikut:

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.35

8. Hakikat Hasil Belajar IPS

Hasil belajar yang merupakan produk dari suatu proses belajar dapat

dilihat dari perubahan kondisi pribadi pelaku pelajar dari yang semula ia

tidak tahu (berpengetahuan) menjadi tahu (berpengetahuan).

Gagne menyebutkan bahwa belajar sebagai suatu perubahan dalam

disposisi atau kapabilitas manusia. Perubahan dalam menunjukkan kinerja

(prilaku) berarti belajar itu menentukan semua keterampilan, pengetahuan,

sikap dan nilai yang diperoleh individu (siswa). Dalam belajar dihasilkan

berbagai macam tingkah laku yang berlainan, seperti pengetahuan, sikap,

keterampilan, kemampuan, informasi dan nilai.

Berbagai macam tingkah laku yang berlainan inilah yang disebut

35

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

33

kapabilitas sebagai hasil belajar.

Bloom dengan kawan-kawannya mengklasifikasikan hasil belajar

menjadi 3 domain atau kawasan, yaitu kawasan kognitif, efektif dan

psikomotor. "Kawasan kognitif menaruh perhatian pada pengembangan

kapabilitas dan keterampilan intelektual, kawasan efektif berkaitan dengan

pengembangan perasaan sikap, nilai dan emosi yang dipelajari (baru), dan

kawasan psikomotor berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau

keterampilan motorik."36

Dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan

pelajaran, Tri Yogo Prabowo menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

suatu "proses perubahan tingkah laku yang diharapkan dikuasai oleh

individu melalui proses belajar."37

Secara umum Reigeluth mengatakan bahwa hasil pembelajaran secara

umum dapat dikategorisasi menjadi tiga indikator, yaitu:

a. Efektivitas pembelajaran, yang biasanya diukur dari tingkat

keberhasilan siswa dari berbagai sudut.

b. Efisiensi pembelajaran, yang biasanya diukur dari waktu belajar dan

atau biaya pembelajaran.

c. Daya tarik pembelajaran yang selalu diukur dari tendensi siswa ingin

belajar secara terus menerus.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam buku landasan psikologi

proses pendidikan hasil belajar (achievement) "Merupakan realisasi

pemekaran dari kecakapan-kecakapan pontensial kapasitas yang dimiliki

seseorang." 38 Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dan

pelakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.

Hampir sebagian terbesar dari kegiatan perilaku yang diperlihatkan

36 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi taka, 2007), cet-l,hal. 128

37 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkualitas Belajar, (Jakarta: sating Persada Press, 2004), cet-4, hal. 27-30 "ibid

38 Minuchin dalam Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan z;nanganan Konflik dalam Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal. 26-27

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

34

seseorang meruapakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat

dari penguasaan siswa mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat

penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran dalam mata pelajaran tersebut

disekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka 0-10

pada pendidikan dasar dan menengah dan huruf a, b, c, d pada pendidikan

tinggi.

Dalam kegitan belajar yang terperogram dan terkontrol yang disebut

dengan kegiatan pembelajaran, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih

dahulu oleh guru. Jadi, anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

Keberhasilan seseorang guru dari proses belajar mengajar adalah

ketika siswanya mengerti dan memahami atas apa yang disampaikannya,

hal itu menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dalam hasil

belajar.

Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, dituntut kemampuan para

pendidik untuk membimbing siswanya dalam proses belajar. Seorang guru

harus selalu siap dengan berbagai kondisi dalam mengahadapi siswa dan

lingkungannya, juga harus memiliki kompetensi yang tinggi untuk dapat

menjalankan kewajibannya sebagai guru teladan, agar tercipta sumber daya

manusia yang berkualitas.

Oleh karena itu, kegiatan belajar akan lebih terarah dan sistematis jika

disertai dengan proses pembelajaran. Belajar dengan proses pembelajaran

akan lebih efektif, karena ada guru, bahan ajar, metode, serta ada lingkungan

yang kondusif yang sengaja diciptakan.

Di dalam sistem pendidikan nasional mengenai rumusan tujuan

pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom

secara garis besar mengacu kepada tiga arah, yaitu "kognitif, afektif, dan

psikomotorik."39

Menurut A. J. Romiszowski, "hasil belajar merupakan keluaran

39 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan ...., hal. 38

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

35

(outputs) dari suatu system pemprosesan masukan (inputs), Masukan dari

sistem tersebut berupa macam-macam informasi sedangkan keluarannya

adalah perbuatan atau kinerja (performance)."40

Romiszowski menyatakan perbuatan merupakan petunjuk dari proses

belajar yang telah terjadi. Hasil belajarnya dapat dikelompokkan menjadi

dua macam, yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Romiszowski menyatakan pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu: a. Pengetahuan tentang fakta. b. Pengetahuan tentang prosedur c. Pengetahuan tentang konsep dan d. Pengetahuan tentang prinsip

Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, di antaranya:

a. Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif b. Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik c. Keterampilan beraksi atau bersikap dan d. Keterampilan berinteraksi.41

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang

optimal cenderung mewujudkan hasil yang berarti sebagai berikut: a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

instrinsik pada diri siswa. b. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya. d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif) e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan

dirinya, terutama dalam menilai hasil yang dicapaikannya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya42

Dengan demikian, hasil belajar merupakan kualitas kemampuan yang

dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman

informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Hasil belajar dalam diri seseorang terlihat melalui

kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, belajar membawa perubahan pada

individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah

40 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan ...., hal. 38 41 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan ...., hal. 38 4 42 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda

Xarya, 2008), cet-xi, hal. 56-57

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

36

pengetahuan melainkan dalam bentuk kecepatan, kebebasan, sikap, pengertian

dan minat.

Suatu proses belajar akan menghasilkan hasil belajar, terlihat dari apa

yang akan dilakukan oleh siswa sebelumnya. Hasil belajar dapat terjadi pada

individu yang belajar. Perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama, bahkan

sampai taraf tertentu tidak menghilangkan lagi. Kemampuan yang telah

diperoleh menjadi miliki pribadi yang tidak akan terhapus begitu saja lain

keadaan bila orang melupakan sesuatu, orang itu mendapat kesan bahwa hal

yang dipelajarinya telah menghilang. Jadi seolah-olah hasil belajar tidak

berbekas. Namun kesan itu tidak seluruhnya benar, karena ada dalam

ingatannya sisa-sisa dari apa yang dipelajarinya dahulu.

Jadi hasil belajar yaitu hasil yang telah dicapai secara optimal selama

berlangsungnya belajar.

Pengambilan keputusan tentang hasil belajar merupkan suatu

keharusan bagi seseorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya anak

didik dalam proses belajar mengajar. Ketidak berhasilan proses belajar

mengajar disebabkan antara lain oleh:

a. Kemampuan anak didik yang rendah

b. Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak

c. Jumlah bahan pelajaran teelalu banyak sehingga tidak sesuai deng

waktu yang diberikan

d. Komponen proses belajar mengajar yang kurang sesuai deng tujuan.

Disamping itu, pengambilan keputusan juga: diperlukan unt

mengalami anak didik dan mengatahui sejauhmana diberikan bantu terhadap

kekurangan-kekurangan anak didik.

Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi yang diadakan evaluasi

adalah penilaian hasil belajar merupakan usaha guru untuk mendapatkan

informasi tentang siswa, baik penguasaan konsep, sikap kemampuan maupun

keterampilan. Hal ini dapat digunakan dalam menentukan starategi belajar

siswa.

Evaluasi hasil belajar juga bermaksud memperbaiki dan

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

37

mengembangkan program pengajaraan. Seseorang dikatakan berhak apabila ia

melakukan sesuatu, dan ia mendapatkan secara puas. Siswa dikatakan berhasil

apabila ia memperoleh prestasi yang bag di sekolahnya, tentu prestasi tersebut

diproleh dengan belajar.

Sebagian orang beranggapan bahwa, belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

informasi atau materi pelajaran. Ada juga sebagian yang memandang belajar

sebagai latihan belaka seperti tampak pada latihan membaca dan menulis.

Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Education Psycology The

Teaching Leaning Proses, berpendapat bahwa "Bela adalah suatu proses

adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif."43

Hintzman dalam buku The Psycology of Learning and Memory

berpendapat bahwa, "Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dari diri

organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat

mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut."44

Tetapi penulis berpandangan faktor-faktor yang berbeda dari beberapa

ahli adalah faktor-faktor yang saling melengkapi karena tiap ahli berpendapat

sesuai dengan keadaan pendidikan pada masa yang diamati para ahli

pendidikan tersebut.

9. Faktor ekternal lainnya adalah faktor motivasi. "Motivasi adalah segala sesuatu

yang macam-macam hasil belajar."

Kingsley membagi hasil belajar menjadi tiga macam yaitu:

"Keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan

cita-cita." 45 Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori yaitu:

"Informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap,

keterampilan motoris." 46 Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar

disekolah dan juga dari kata-kata yang diucapkan orang dari membaca dan

43Muhibbi Syah, Psokologi...., h. 88 44 Muhibbi Syah, Psokologi …h. 88 45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2008), cet-xi, hal. 22 46 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008),

cet-xi, hal. 22

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

38

lain-lain. Keterampilan intelektual didapat dari berinteraksi dengan

lingkungannya melalui penggunaan simbol-simbol atau gagasan. Strategi

kognitif digunakan siswa apabila ia ingin memilih dan mengubah perhatian,

pola belajar, ingatan dan proses berpikir dalam memecahkan masalah. Sikap

terutama sikap sosial yang muncul dapat mempengaruhi perilaku seseorang

terhadap benda-benda. Menggunakan alat distilasi dalam pembelajaran kimia

merupakan contoh dari keterampilan motoris yang digabung dengan

keterampilan intelektual karena keterampilan motoris tidak hanya mencakup

kegiatan fisik saja.

10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dari beberapa ahli pendidikan atau pengamatan pendidikan banyak

sekali yang mempunyai pendapat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar. Ini terlihat dari beberapa ahli pendidikan yang mempunyai beberapa

pendapat yang hampir sama ada juga yang sedikit berbeda mendorong tingkah

laku yang menuntut mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan."47

Menurut Ngalim Purwanto, "faktor lain yang dapat mempengaruhi

proses dan hasil belajar pada setiap orang, dapat diktisarkan sebagai berikut:

Gambar 2. 1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

47

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

39

Faktor yang mempengaruhi belajar.48

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil beLajar siswa itu terdapat dua macam, yaitu faktor dari

dalam dan faktor dari luar. Dan di dalam faktor-faktor tersebut terdapat poin-

poin yang sangat penting guna menunjang keberhasilan belajar siswa tersebut

dan poin-poin tersebut saling berketerkaitan satu sama lain.

E. Kerangka Berpikir

Lingkungan sekolah adalah suatu tempat, kebudayaan serta suatu

kelompok yang terdiri dari sejumlah peserta didik, guru, karyawan yang terikat

dalam suatu ikatan bersama dalam aturan pendidikan proses belajar mengajar.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman. Merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar dapat dikatakan sebagai

gambaran tingkat penugasan pelajar terhadap sasaran belajar pada topik

bahasan yang dieksperimenkan, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor

jawaban benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar.

Bahwa lingkungan sekolah yang baik, akan menghasilkan kenyamanan

bagi proses belajar mengajar dan kedekatan seorang guru bagi anak didiknya

menunjukan pola sikap yang bijaksana, sehingga menghasilkan kedekatan

emosional peserta didik yang nantinya dapat di bimbing secara terus menerus.

Pada akhirnya menghasilkan nilai yang lebih baik pada prestasi hasil belajar

para peserta didik. Hal ini dapat meningkatkan mutu belajar mengajar

dilingkungan sekolah menjadi terpandang oleh masyarakat sekitar.

Dengan demikian lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa pada tahap proses prestasi belajar. Dengan kata lain, jika lingkungan

sekitar sekolah dipersepsikan oleh siswa dengan positif, maka diasumsikan

bahwa hasil belajar siswa akan meningkat.

48 Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), Cet.2,

Hal. 22

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

40

F. Pengajuan Hipotesis ( uji t)

Untuk menjawab pertanyaan penelitian pada rumusan masalah maka

digunakan hipotesis statis sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah

menjadikan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar IPS pada peserta

didik di SMA 2 Mei.

Ha : terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah

menjadikan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar IPS pada peserta

didik SMA 2 Mei.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap yaitu pada bulan

Februari sampai Maret 2014. Dan tempat penelitian ini dilaksanakan di SMK 2

Mei Tangerang Selatan. Pengambilan ini berdasarkan pertimbangan karena

tempat tersebut marupakan tempat peneliti melakukan praktek profesi keguruan

terpadu (PPKT).

B. Metode Penelitian ,

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

eksperimen (eksperimen semu) yaitu penelitian yang berusaha mencari variabel

tertentuterhadap variabel yang lain dalam kondisi terkontrol secara ketat.

Adapun desain quasi eksperimen yang digunakan adalah the one group dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Rancangan Desain the one group pretest-posttest design

Keterangan:

O1 : pre test yang dilakukan sebelum dilakukan lingkungan sebagai sumber

belajar.

X : perlakuan penggunaan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar.

O2 : post test yang telah dilakukan.48

48 Compbell, T. Boald, Exsperimental and quasi-Eksperimen Desains Resend USA,

Handbook Of Reasend Of Teaching. 1966

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

42

C. Variabel Penelitian

1. Variabel X

a. Definisi Konsep

Lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar adalah variabel

bebas yang menunjukkan adanya' gejala atau peristiwa sehingga

diketahui pengaruh terhadap variabel terikat uang menjadi variabel bebas

dalam penelitian ini yaitu lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber

belajar yaitu waning, pegadaian, dan koperasi.

b. Definisi Operasional

Penggunaan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat

digambarkan sebagai berikut; siswa dapat rkut terlibat langsung dalam

kegiatan yang ada pada lingkungan sekitar sekolah, di SMA Mei terdapat

beberapa fasilitas yang dapat dijadikan pembelajaran salah satunya

adalah adanya koperasi sekolah, disini siswa dapat menjadi anggota

koperasi atau bahkan dapat menjadi pengurusnya, selain siswa dapat

mempelajari manfaat adanya koperasi siswa juga mendapatkan

pengetahuan secara cepat karena ikut bekecimpung didalamnya secara

langsung.

2. Variabel Y

Hasil belajar peserta didik adalah hasil yang telah dicapai siswa

dalam mata pelajaran IPS pada konsep pengetahuan Ekonomi. Hasil belajar

peserta didik dapat kita ketahui dari skor pretes dan posttes setelah seluruh

siswa mengerjakan tes yang diberikan kepada mereka.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, selain itu populasi juga

iapat juga di dartikan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek yang

Mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian populasi ikan

apabila peneliti ingin melihat semua lika liku yang ada dalam populasi. Populasi

target dalam penelitian ini adalah seluruh SMA 2 Mei Tangerang selatan.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

43

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seruluh siswa kelas X SMA 2

Mei Tangerang Selatan.

Sampel yang diambil adalah siswa kelas X-l SMA 2 Mei Tangerang

Selatan untuk dijadikan sampel. Teknik sampel yang diguriakan dalam

penelitian ini adalah Cluster Random Sampling (sampel acak kelompok),

dengan unit samplingnya adalah kelas. Berdasarkan teknik sampling tersebut

terpilih kelas X-l sebagai kefets-eksperimen.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar

IPS untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi ekonomi.

Tes yang diberikan adalah tes objektif berupa soal pilihan ga nda sebanyak 40

butir soal dengan 4 pilihan jawaban. Sebelum tes ini diberikan, terlebih dahulu

diuji cobakan untuk diketahui validitas dan realibilitasnya. Adapun kisi-kisi

instrument tes adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator No Soal Jumlah

Memahami uang dan perbankan

Menjelaskan mengenai teori uang dan perbankan

Siswa dapat menjelaskan pengertian uang dan jenis-jenis uang

7,8,12, 13,15,17, 18,19,20

9

Siswa dapat mengetahui fungsi uang

12,33,35, 36,37,38,39

9

Siswa dapat menjelaskan tentang perbankan

21,23,24, 27,28,29 30,31,34,40

10

Siswa dapat mengetahui fungsi perbankan

1,2,3,4,5,6, 9,10,11,14, 16,22,25,26

14

Jumlah 40 F. Analisis Butir Soal Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat

kevalidan atau keshaihan suatu instrumen . Suatu instrumen yang tidak valid

berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur keabsahan tes dapat juga

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

44

dengan menggunakan ANATES.

Sebagai mana dikutip oleh Arikunto, Anderson dkk, menyatakan "A

test is valid if it measures what it purpose to measures atau diartikan yaitu

sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang

seharusnya diukur. Untuk mengukur validitas tes objek dengan pilihan ganda

yaitu dengan menggunakan rumus kofelasi poin biserial.

Keterangan: y pbi : Koefisien korelasi biserial Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item

yang dicari validatasnya Mt : Rerata skor total St : Standar deviasi dari skor total P : Proporsi siswa yang menjawab benar Q : Proporsi siswa yang menjawab salah

Kriteria indeks validitas soal yang digunakan adalah:

Tabel 3. 3

Kriteria Validitas Soal

Rentang Keterangan

0. 80-1.00 Sangat Tinggi

0. 60-0. 80 Tinggi

0. 40-0. 60 Cukup

0. 20-0. 40 Rendah

0. 00-0. 20 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan softwere

ANATES, dari 40 soal yang diberikan terdapat 25 soal yang valid yakni

nomor 7, 8,12,13,15, 17,18,19,20,21,23,24,27, 28,29,30,31, 32, 33, 34, 35,

40, untuk soal yang tidak valid terdapat 15 soal yakni 1, 2, 3, 4, 5,6, 9,

10,11,14,16, 22,25,26,36,37,38,39

Y pbi =

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

45

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya dan konsisten. Suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data jika telah diuji reliabilitasnya. Reliabilitas alat

ukur terkait dengan masalah kesalahan pengambilan sampling {sampling

error).

Perhitungan reliabilitas menggunakan program ANATES. Sedangkan

untuk perhitungan berdasarkan rumus menggunakan rumus KR-20 sebagai

berikut.

Rr = ∫ 1

Keterangan: r : Koefisien reliabilitas tes k : Jumlah butir pq : Varians skor butir p : Proporsi jawaban benar untuk butir nomor i q : Proporsi jawaban salah untuk butir nomor i st2: Varian skor total

Dengan kreteria sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rentang Keterangan

0. 80-1. 00 Sangat Tinggi

0. 60-0. 80 Tinggi

0. 40-0. 60 Cukup

0. 20 - 0. 40 Rendah

0. 00-0. 20 Sangat Rendah

Berdasarkan penghitungan ANATES, diperoleh bahwa nilai reliabilitas

instrumen tes adalah 0,56. Nilai ini termasuk kategori sedang atau dengan

kata lain instrumen ini layak untuk di gunakan dalam penelitian.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

46

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah kemampuan soal dalam menjaring

banyaknya peserta tes dalam mengerjakan dengan benar. "Hasil

perhitungannya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang

menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes."49 Semakin

besar indeks menunjukan semakin mudah butir soal. Tingkat kesukaran yang

baik adalah sebagai berikut:

푃 =퐵푁

Keterangan: P = proporsi (indeks kesukaran) B = jumlah siswa yang menjawab benar N = j umlah peserta tes

Kriteria yang dugunakan:

Tabel 3. 5

Tingkat Kesukaran

Rentang Keterangan

0,10-0,30 Sukar

0,30 - 0,70 Sedang

0,70-100 Mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi (upper group) dengan siswa yang

berkemampuan rendah (lower group). Dalam penelitian ini, menentukan daya

pembeda dilakukan dengan menggunakan program ANATES, sedangkan

untuk menghitung daya pembeda dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

49 Ibid, hal. 79

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

47

D = − = 푃퐴 − 푃퐵

Keterangan: BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta

kelompok atas PA : proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB : proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan: ,

Tabel 3. 6 Kriteria Daya Pembeda

Rentang Keterangan

0. 70-1.00 Baik sekali

0. 40-0. 70 Baik

0. 20-0. 40 Cukup

0. 00-0.20 Jelek

Bertanda negatif Jelek sekali

G. Teknis Analisis Data

1. Penskoran (Uji Normal Gain)

Gain adalah selisih antara pretest dan posttest. Uji Normal Gain

adalah untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa. Di

samping itu, gain juga menunjukan tingkat pemahaman atau penguasaan

konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Uji Normal

gain dilakukan dengan rumus :

N gain

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh dari

sampelberdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

48

Liliefors (taraf signifikansi a 0,05) dengan rumus :

Lo = F(Zi) - S(Zi)

Keterangan:

Lo: harga mutlak terbesar F(Zi) : peluang angka baku S(Zi) : proporsi angka baku Dengan kriteria pengujian : Jika L hitung < L tabel maka sampel berdistribusi normal Jika L hitung > L tabel maka sampel berdistribusi tidak normal

Langkah - langkah perhitungan uji Liliefors sebagai berikut:

a. Data di urutkan dari data terkecil sampai terbesar

b. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data berikut dengan rumus:

Zi =

Keterangan:

Z I : skor baku

Xi : skor data

X : mean

S : simpangan baku

c. Nilai Zi di konsultasikan dengan daftar F (kolom Ztabel).

d. Untuk kolom F (Zi) : jika Zi negatif, maka F (Zi) = 0. 5 - Zt positif,

maka F (Zi) = 0,5 + Zt.

e. Untuk kolom S (Zi) =

f. Kolom F (Zi) - S (Zi) merupakan harga mutlak dari selisih antara

F (Zi) - S (Zi).

g. Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut untuk

menentukan Lo.

h. Apabila Lo hitung < Lo tabel maka sam pel berasal dari distribusi

normal

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

49

3. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas adalah pengujian untuk mengetahui sama tidaknya

variansi-variansi dua distribusi atau lebih. Pengujian homogenitas

dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data dalam

serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda

keragamannya. Uji homogenitas yang di gunakan adalah uji Fisher, dengan

rumus :

F = S

Keterangan: F : Homogenitas S 1 : varians terbesar S 2 : varians terkecil Jika F hitung < F tabel maka sampel Homogen Jika F hitung > F tabel maka sampel tidak Homogen

4. Uji t (Hipotesis)

Berdasarkan uji normalitas,data terdistribusi dan berdasarkan uji

homogenitas data tersebut homogen. Maka untuk melihat perbedaan hasil

tes siswa untuk kelompok eksperimen dapat menggunakan uji parametik

dengan uji t yakni sebagai berikut:

T =

SEM = √푆퐸푀

SEM √

Keterangan: T : t hasil perhitungan M : mean kelompok eksperimen SD : simpangan baku kelompok eksperimen N : jumlah sampel kelompok eksperimen SEM : standar error mean sampel kelompok eksperimen

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Data dari hasil penelitian yang dia analisis adalah skor hasil belajar

pada asfek kognitif yang terdiri dari skor pretest dan posttest dari kelas X-l

Dari hasil belajar peserta didik di peroleh dari 35 siswa, skor belajar ditentukan

berdasarkan jumlah jawaban benar dari 40 soal tes berupa pilihan ganda

dengan empat alternatif jawaban dengan skor maksimal 100 dan skor minimal

0. Masing-masing soal mempunyai skor 1 atas jawaban yang benar dan 0

untuk jawaban yang salah.

Berikut disajikan dari data kelompok subjek penelitian yaitu kelas X-l

yang di ambil dari pretest dan posttes.

1. Data Hasil Belajar

Nilai pretest dan posttes kelas X-l yang diperoleh melalui tes

berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 40 soal adalah sebagai berikut:

a. Data pretest kelas X-l

Hasil pretest pada kelas X-l diperoleh nilai tertinggi 77 dan nilai

terendah 40, nilai rata-rata sebesar 53,94 dan standar deviasi sebesar

8.077.

Tabel 4. 1

Data hasil pretes kelas X-l

Data Eksperimen Max 77 Min 40

Mean 53,94 Me 54,5 Mo 50 SD 8,07

Keterangan : Mean : rerata Max : nilai tertinggi Min : nilai terendah Me : median Mo : modus (nilai yang sering muncul) SD : standar deviasi

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

51

b. Data posttes kelas Eksperimen

Hasil posttest pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi

100 dan nilai terendah 60, nilai rata-rata sebesar 81,14 dan standar

deviasi sebesar 11,42

Tabel 4. 1

Data hasil postest kelas X-l

Max 100

Min 60

Mean 81,14

Me 88,5

Mo 70

SD 11,42

2. Deskripsi DataN-Gain

Gain adalah selisih antara nilai pretes dan posttes. Gainmenunujukan

peningkatan pemahaman dan penguasaan konsep siswa setelah lingkungan

sekitar sekolah dijadikan sumber belajar. Rata - rata nilai posttes pada kelas

X-l menuhjukan peningkatan dari nilai pretes yaitu 53,94 menjadi 81,14.

Hal ini menunjukan besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik

sebesar 27,2. Pada kelas X-l diperoleh rata-rata nilai N-gain sebesar 0,59

yang termasuk kategori sedang. Adapun penyajian rerata N-gain untuk

kelas X-l dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4. 3

Kategori Nilai N-gain Kelas X-l

Normal Ga in Eksperimen Terendah 0,33 Tertinggi 1 Rata-rata 0,59 SD 0,47 Kategori Sedang

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

52

B. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dilakukan dengan

menggunakan Lilieefors (dengan taraf signifikansi a = 0,05). Adapun kriteria

penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak adalah dengan

rumus sebagai berikut:

Jika L hitung < L tabel, Ho diterima maka sampel berdistribusi normal

Jika L hitung > L tabel, Ho ditolak maka sampel tidak berdistribusi normal

Uji Normalitas kelas eksperimen, hasil perhitungan uji normalitas hasil pretes

dan posttes dapat dili hat pada tabel 4. 4 berikut:

Tabel 44

Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas X-l

N Hasil L hitung L tabel Kesimpulan

35

Pre test -0,1932 0,1891

Sampel Berdistribusi Normal

Post test -0,1487

Tabel 4. 4 menunujukan L hitung pretest = -0, 1932 dan L tabel

posttest = -0, 1487 dengan N = 35 siswa dan taraf signifikansi a = 0,05 maka L

tabel = 0,1891 sehingga Ho diterima dan sampel berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Homogenitas dilakukan setelah data hasil yang diperoleh berdistribusi

normal. Uji homogenitas dilakukan yakni menggunakan uji Fisher pada taraf

signifikansi 5% (a = 0. 05). Adapun kriteria uji homogenitas adalah sebagai

berikut:

Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan kedua sampel homogen Jika F

hitung > F tabel, maka Ho di tolak dan kedua sampel tidak homogen

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

53

a. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen

Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest pada ekperimen di

dapat F hitung sebesar 2,53 dan F tabel sebesar artinya F hitung > F tabel.

Hal ini menunjukan bahwa taraf signifikan a = 0,05 Ho diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa sampel yang berasal dari populasi

berdistribusi homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4,5

berikut:

Tabel 4. 5

Uji Homogenitas Pretest Kelas X-l

a F N Kesimpulan

0,05 Hitung Tabel 35

3,54 2,85 Ho diterima

b. Uji Homogenitas Posttest Kelas X-l

Hasil perhitungan uji homogen data posttest pada kelas eksperimen

di dapat F hitung sebesar 3,64 dan F tabel sebesar 2,33 dan F tabel sebesar

2,85 artinya F Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sampel yang berasal dari populasi berdistribusi homogen. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 4,6 berikut:

Tabel 4. 6

Uji Homogenitas Posttest Kelas X-l

a F N Kesimpulan 0,05 Hitung Tabel 35

3,64 2,85 Ho diterima

C. Pengajuan Hipotesis dan Pembahasan

1. Penguj ian Hipotesis

Berdasarkan pengujian persyaratan analisis diperoleh kesimpulan

sampel pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen. Pengujian

berikutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. kriteria

pengujian ini adalah sebagai berikut: Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

54

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

a. Hasil pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest

Dapat diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi

normal dan homogen. Selanjutnya data hasil posttest dapat di analisa

melalui uji t. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t , maka didapat

hasil berikut: t hitung = 4,35 t tabel = 3,208 (a = 0,05/5%) 3,871 (a =

0,01/1%)

Karena t hitung > t tabel, maka Hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh lingkungan sekitar sekolah

sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar peserta didik df SMA 2 Mei

Tangerang Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 8

Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest

Kelas

N Rata-rata T hitung T tabel Kesimpulan a = 0,05 a= 0,01

X-l 35 81,14 4,35 3,208 3,871 Ho diterima b. Hasil pengujian Hipotesis Uji-t Nilai N-Gain

. Dapat diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi

normal dan homogen. Selanjutnya data hasil N-gain dapat di analisa

melalui uji t. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t, maka didapat

hasil berikut: t hitung = 4,47 t tabel = 3,208 (a = 0,05/5%) 3,871(a =

0,01/1%)

Karena t hitung > t tabel, maka Hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh lingkungan sekitar sekolah

sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar peserta didik di-SMA 2 Mei

Tangerang Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Kelas

N Rata-rata T hitung T tabel Kesimpulan

a = 0,05 a= 0,01

X-l 35 0,59 4,57 3,208 3,871 Ho ditolak

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

55

2. Pembahasan

Berdasarkan penelitian di atas, data yang ditemukan1 ddiolah

berdasarkan metode analisis data yang telah dijelaskan pada Bab III yang

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh hasil belajar peserta didik

siswa IPS yang menggunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber

belajar. Hasil pretest siswa pada kelas eksperimen menunjukan tidak adanya

perbedaan sebelum menggunakan metode lingkungan sekitar sekolah sebagai

sumber belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest kelas

ekspmmen sebesar 53,94 selanjutnya dihitung dengan menggunakan uji-t.

Untuk nilai pretest kelas X-l menunjukan bahwa t hitung < t tabel yaitu 3,01 <

3,208 (taraf signifikansi 5%).

Sedangkan nilai posttest siswa kelas X-l menunujukan terdapat

perbedaan. Nilai rata-rata posttest yang menggunakan metode pembelajaran

lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas konvensional (ceramah dan diskusi).

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas X-1 sebesar 81,14

selanjutnya dihitung dengan tabel-t. Untuk nilai posttest kelas eksperimen.

menunjukan bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,35 > 3,208 (taraf signifikansi

5%). Berdasarkan nilai rata-rata pretest dan posttest menunjukan bahwa

pembelajaran metode lingkungan sekitar sekolah sumber belajar

dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional.

Selain itu, pembelajaran lingkungan sekitar sekolah sumber belajar

juga dapat meningkatkan pemahaman belajar IPS siswa (N-Gain). Hasil

perhitungan mununjukan rata-rata peningkatan pemahaman belajar IPS pada

kelas X-l lebih tinggi di bandingkan dengan konvensional. Hal tersebut dapat

dilihat dari nilai rata-rata N-Gain kelas X-l sebesar 0,59 yang selanjutnya

dihitung dengan menggunakan uji-t. Untuk nilai N-Gain kelas X-l

menunjukan bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,47 > 3,208 (taraf signifikansi

5%).

Adanya penerapan metode pembelajaran lingkungan sekitar sebagai

sumber belajar telah memberikan pemahaman tentang materi pembelajaran

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

56

fungsi uang dan perbankan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik karena pembelajaran lingkungan sekitar sebagai sumber belajar ini

melibatkan seluruh siswa untuk aktiv dalam proses pembelajaran serta

bekerja sama dalam kelompok dan bertanggung jawab yang di lakukan.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris

yang menunjukan adanya pengaruh lingkungan sekolah sebagai sumber belajar

terhadap hasil belejar peserta didik. Berdasarkan data perhitungan posttest I

kelompok eksperimen di peroleh rata-rata 81,14. Untuk hasil perhitungan uji

"t" nilai posttest terhitung diperoleh t hitung 4,35 dan t tabel 3,208 (4,35 >

3,208) maka Ho di tolak dan Ha diterima

Karena t hitung > t tabel, maka hipotesis nbl (Ho) ditolak, dengan

demikian dapat disimpulkan Pengaruh Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai

Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar Peserta Didik di SMA 2 Mei Tangerang

Selatan.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan penelitian ini, maka dapat diberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Sekolah diharapkan lebih memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai

sumber belajar sehingga dapat memacu siswa untuk lebih giat belajar

2. Maksimalkan fasilitas yang ada di sekolah agar dapat membantu siswa

untuk mencapai proses prestasi disekolah.

3. Guru hendaknya dapat menciptakan kedekatan dengan anak didiknya,

karena dapat membantu dalam menuju proses belajar yang lebih baik.

4. Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini disarankan untuk

mengambil sampel yang cukup besar dengan materi yang cukup beragam.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

58

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta D/J/A,(Bandung: Bumi Aksara) Budiningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008)

Ekosusilo, Madyo, Dasar-dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar,1990)

Fauzi, Ahmad. Psikologi Umum Untuk IAIN,STAIN, PTAIS Fak Tarbiyah Komponen MKDK (Bandung, CV Pustaka Setia, 1997) Gunawan, Ary H., Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Makro, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) Hamalik, Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)

Hamalik, Oemar, Proses Belajar mengajar, (Bnadung: Bumi Aksara, 2006)

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006)

Kartono, Kartini, Bimbingan Belajar di SMA dan Pergutruan Tinggi, (Jakarta: CV. Rajawali, 1985) Miarso, Yusufhadi, Deflnisi Teknologi Pendidikan.(Jakarta: Rajawali, 1986)

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), Cet II,

Rasyid, Harun dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. (Bandung: CV Wacana Prima),

Rita M & Ryan,dkk,Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1 Sabri, M. Alisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Pers, 2005), Cet. 1 Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,2010) Saliwangi, Basennang, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) Sastrawijaya, A. Tresna, Pengembangan Program Pengajaran.(Jakarta:Rineke Cipta, 1991) Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2010)

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

59

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1984) Syaefudin, Udin, dan Makmun, Abin, Syamsyudin, (Bandung CV Pustaka Setia, 2011) Syah, Darwyan, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Putra Grafika, 2007) Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, pasal 3. ,

Zainuddin. Pusat Sumber Belajar. (Jakarta: Depdikbud,1984)

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

60

LAMPIRAN - LAMPIRAN DATA NILAI SISWA KELOMPOK EKSPERIMEN

KELAS X-l

No Nama Siswa Nilai pretest

Nilai posttest

1 Anggi Putri Dewi 75 80 2 Almah Suci Eva 77 86 3 Astrid Nera Lusiana 60 60 4 Bambang Putra 50 71 5 Boy Putra 59 65 6 Caerih Sintia 50 70 7 Cici Mawarlinda 59 69 8 Chika Pratiwi '60 80 9 Chokki Wibowo 61 85 10 Dede Bianca 55 70 11 Debi Anastasia 50 73 12 Desi Purwanti 60 80 13 Deviana Rusmianto 54 88 14 Deva Agriana 51 89 15 Estiana Dewi 50 68 16 EvaDevianai 45 78' 17 Elma Triana 53 98 18 Erin Chantika Dewi 56 100 19 Enggar Sabil 50 91 20 Esa Tunggal 50 87 21 Fahri Tomo 50 100 22 Fika Cita 60 78 23 Firman Siregar 45 100 24 Vista Santika 50 78 25 Rosa Romli 61 88 26 Rifad Santoso 40 70 27 Santian Devi 41 65 28 Seli Kirana 55 85 29 Sammuel Tobing 50 78 30 Sila Estiana 60 98 31 Kiki Wahyuni 50 100 32 Yeyet Astria 56 75 33 Tina Asmiati 50 78 34 Tika Pratiwi 55 89 35 Widia 40 70

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

61

Descriptive Statistics N Minimu

m Maximu m

Mean Std. Deviation

pretest Valid N (listwise)

35 35 40 77 53,94 8,077

Descriptive Statistics N Minimu

m Maximu m

Mean Std. Deviation

pretest Valid N (listwise)

35 35 60 100 81,14 11,425

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

62

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

63

LAMPIRAN - LAMPIRAN DATA NILAI SISWA KELOMPOK EKSPERIMEN KELAS X-l No Nama Siswa Nilai

pretest Nilai posttest

1 Anggi Putri Dewi 75 80 2 Almah Suci Eva 77 86 3 Astrid Nera Lusiana 60 60 4 Bambang Putra 50 71 5 Boy Putra 59 65 6 Caerih Sintia 50 70 7 Cici Mawarlinda 59 69 8 Chika Pratiwi 60 80 9 Chokki Wibowo 61 85 10 Dede Bianca 55 70 11 Debi Anastasia 50 73 12 Desi Purwanti 60 80 13 Deviana Rusmianto 54 88 14 Deva Agriana 51 89 15 Estiana Dewi 50 68 16 Eva Devianai 45 78 17 Elma Triana 53 98 18 Erin Chantika Dewi 56 100 19 Enggar Sabil 50 91 20 Esa Tuhggal '50 87 21 Fahri Tomo 50 100 22 Fika Cita 60 78 23 Firman Siregar 45 100 24 Vista Santika 50 78 25 Rosa Romli 61 88 26 Rifad Santoso 40 70 27 Santian Devi 41 65 28 Seli Kirana 55 85

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

64

29 Sammuel Tobing 50 78

30 Sila Estiana 60 98

31 Kiki Wahyuni 50 100

32 Yeyet Astria 56 75

33 Tina Asmiati 50 78

34 Tika Pratiwi 55 89

35 Widia 40 70

PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS

UNTUK SKOR HASIL PRETES KELAS EKSPERIMEN

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

pretest Valid N (listwise)

35 35 40 77 53,94 8,077

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

posttes Valid N (listwise)

35 35

60 100 81,14 11,425

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA 2 Mei

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : X / 2

Pertemuan ke - : 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami uang dan perbankan

A. Kompetensi Dasar : Menjelaskan mengenai teori uang

B. Indikator dan Pencapaian Kompetensi

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian uang dan fungsinya

2. Siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis uang

3. Siswa dapat menganalisa teori tentang uang

C. Tujuan Pembelajaran :

Setelah selesai pembelajaran diharapkan :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian uang dan fungsinya

2. Siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis uang

3. Siswa dapat menganalisa teori tentang uang

D. Karakter yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran adalah Jujur,

Kerja Keras, Disiplin, Kreatif, Mandiri, Rasa ingin tahu, Gemar membaca.

E. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

F. Sumber pembelajaran

1. Lingkungan sekitar sekolah yaitu warung/minimarket

2. Buku teks - penerbit

3. Buku LKS - penerbit

G. Materi Pembelajaran (terlampir)

H. Langkah-langkah Kegiatan

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

66

No Kegiatan siswa Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

1 PENDAHUTUAN Guru memberikan salam dan

memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa

Menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan

Menjelaskan materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasar yang akan dicapai

Siswa menjawab salam dan bersama guru memulai pelajaran dengan basmalah dan berdoa. Siswa mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasar yang akan di capai.

10 Menit

2 KEGIATAN INTI A. Ekplorasi a) Untuk sejauh mana pengetahun

siswa tentang materi pengertian uang dan fungsinya. Guru mengawali dengan

beberapa pertanyaan: Pernahkah kalian mendengar

tentang uang? Siapakah diantara kalian yang

mengerti tentang arti uang dan fungsinya?

Guru menunjuk seorang siswa untuk memberikan opini mengcnai uang dan fungsinya.

b) Guru mengelompokkan siswa untuk kernudian menugaskan kelompok ke lingkungan sekitar sekolah (warung/minimarket) untuk mengisi LKS/Lembar kerja yang sudah diberikan guru.

c) Siswa diberi waktu untuk keluar kelas (lingkungan sekitar sekolah) untuk mempelajari mengisi LKS dari materi

B. Elaborasi Guru mempersilahkan seluruh

siswa untuk masuk kembali ke kelas.

Guru memberikan siswa untuk menjawab LKS yang jawabannya di dapatkan dari luar kelas

Jujur, Disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, cinta rupiah. Jujur, Disiplin, kerja keras. kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, demokratis, menghargai prestasi, toleransi Jujur, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi komunikatif , percaya diri, toleransi

25 Menit 15 Menit

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

67

Guru menunjuk siswa untuk menjelaskan tentang materi LKS/ tugas / pertanyaan

C. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru bersama siswa berdiskusi tentang uang dan fungsi serta memberika penguatan dan penyimpulan

15 Menit

3 Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a) Guru menunjukan salah satu

siswa untuk mereview materi hari ini

b) melakukan penilaian dan/atau refleksi seperti menanyakan dan memberikan jawaban terhadap kegiatan yang sudah dilalui.

c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

d) Guru dan siswa menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau do’a

Jujur, Bekerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu

5 Menit

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

68

Sumber dan Media Pembelajaran :

1. Buku paket kelas X SMA Ekonomi

2. Internet

3. Powerpoint

4. Mini marketAvarung lingkungan sekitar sekolah

Penilaian : Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen

1.Mendeskripsikan teori uang dan fungsinya

2.Menganalisis manfaat uang dan kegiatanuang

3.Mengidentifikasi keberadaan uang di Indonesia

Tes Tulis Uraian tertutup

1. Jelaskan pengertian teori uang dan fungsinya!

2. Jelaskan macam-macam uang!

3. Sebutkan manfaat uang bagi kehidupan?

4. Jelaskan asal mulauang di indonesia!

5. Sebutkan syarat-syarat dari uang?

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

69

Kunci Jawaban

No Butir Soal Kunci Jawaban

1 2 3

Jelaskan pengertian teori uang dan fungsinya! Jelaskan macam – macam uang Sebutkan manfaat uang bagi kehidupan!

Uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sekarang maupun di kemudian hari.. Uang logam dan emas juga disebut sebagai uan penuh (full bodied money) Artinya, nilai intrinsiknya (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya. Sedangkan fungsinya adalah

a. Satuan hitung (unit of accounting): uang dapat memberikan harga suatu kornoditas maka nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan.

b. Alat transaksi (medium of exchange): sebagai alat tukar yang harus diterima karena jaminan kepercayaan.

c. Penyimpan nilai (store of value):dikaitkan dengan kemampuan uang menyimpan hasil transaksi untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang-mendatang.

Uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.

Uang girai, adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanari (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.

Untuk transaksi jual beli Sebagai investasi jangka pendek

maupun jangka panjang Sebagai alat tukar kebutuhan manusia

sehari-hari.

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

70

4

5

Jelaskan asal mula

uang di indonesia!

Sebutkan syarat-syarat

dari uang?

Sejarah perkembangan uang dimulai pada saat uang zaman kerajaan sampai saat ini, dimulai dengan: Uang kerajaan majapahit, uang koin yang disebut dengan uang kobok majapahit Uang emas/ MA pada zaman kerajaan sriwijaya dikena dengan uang Dinar Abad 18 dikenal Uang Logam dan Kertas sampai saat ini Abad 20 baru dikenal dengan Bilyat Giro, wesel, Nota kredit, Nota Debit, Surat Bukti Penerimaan. Harus diterima secara umum (acceptability). Memiliki nilai tinggi atau dijarnin

keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa.

Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability),

Kualitasnya cenderung sama (uniformity), Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat tidak mudah dipalsukan (scarcity). Harus mudah dibawa (portable) dan mudah

dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), memiliki nilai yang cenderung stabil dari

waktu ke waktu (stability of value).

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

71

Penskoran :

No Butir Soal Skor 1 2 3 4 5

Jelaskan pengertian teori uang dan fungsinya! Jelaskan macam-macam uang! Sebutkan manfaat uang bagi kehidupan? Jelaskan asal mula uang di indonesia! Sebutkan syarat-syarat dari uang?

20 20 20 20 20

Total Skor 100

Guru Bidang Studi ciputat, 9 Januari 2013

Mahasiswa PPKT

Drs. HM.Suparjo,MM

Niken Wahyu Dwinta

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

72

Lamplran Materi pembelajaran 1. Pengertian uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat

umum sebagai alat tukar menukar dalam lain lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sefcarang maupun di kemudian hari. Uang logam dan emas juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money) Artinya, nilai intrinsiknya (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut: Fungsi Uang : Satuan hitung (unit of accounting): uang dapat memberikan harga

suatu komoditas maka nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan.

Alat transaksi (medium of exchange): sebagai alat tukar yang harus diterima karena jaminan kepercayaan.

Penyimpan nilai (store of value): dikaitkan dengan kemampuan uang menyimpan hasil transaksi untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang-mendatang.

2. Jenis Jenis Uang :

o Uang fiat (token money); yaitu komoditas yang diterima sebagai uang, namun nilai nominalnya jauh lebih dari nilai komoditas itu sendiri.. Contoh: Uang 100.000 nilainya jauh lebih tinggi dari pada bahan atau kertasnya.

o Uang komoditas ; yaitu uang yang nilainya sebesar dengan nilai komoditas itu sendiri. Contoh: uang dinar atau dirham.

o Uang hampir liquid/szmpurna ; yaitu uang yang untuk menggunakamiya harus , ditukarkan atau dicairkan terlebih dahulu. Contoh: cek, giro, emas dll -

3. Teori tentang uang Teori uang statis

Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan:

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

73

_ apakah sebenarnya uang?

_ mengapa uang itu ada harganya?

_ mengapa uang itu sampai beredar?

Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang

diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.

Teori uang statis 1. Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, rnelainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak. 2. Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakaian masyarakat

untuk mempermudah pertukaran. 3. Teori Nominalisme Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya. 4. Teori Negara Asal mula uang karena negara, apabila Negara menetapkan apa yang menjadi alat

tukar Jan alat bayar maka timbuliah uang. Jadi uang bernilai karena adanya

kepastian dari I egara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

Teori uang dinamis 1. Teori Kuantitas dari DaA'id Ricardo Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada

jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat,

maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

74

2. Teori Kuantitas dari Irving Fisher Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving

Fisher dengan memosukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa

sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.

3. Teori Persediaan Kas Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang. 4. Teori Ongkos Produksi

Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang

itu dapat dipandang sebagai barang.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

75

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA 2 Mei

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : X/2

Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar kompetensi : memahami uang dan perbankan

A. Kompetensi Dasar : Membedakan peran bank umum dan bank sentral

B. Indikator Dan Pencapaian Kompetensi

1. Siswa dapat menjelasan pengertian bank

2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dan tugas bank

3. Siswa dapat menjelaskan pengertian bank sentral, bank konvensional dan

bank syariah

C. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai pembelajaran, siswa diharapkan mampu:

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian bank

2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dan tugas bank

3. Siswa dapat. menjelaskan pengertian bank sentral, bank konvensional dan

bank syariah

D. Karakter yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran adalah Jujur,

Kerja Keras, Disiplin, Kreatif, Mandiri, Rasa ingin tahu, Gemar membaca.

E. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

4. Outdoor study

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

76

F. Sumber pembelajaran 1. Lingkungan sekitar sekolah yaitu pegadaian, BMT, dan Koperasi 2. Buku teks - penerbit 3. Buku LKS – penerbit

G. Materi Pembelajaran (terlampir) H. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan siswa Alokasi

Waktu 1 Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan basmalah dan berdoa

• Menjelaskan indikator dan kompetensi yang diharapkan

• Menyampaikan sebuah materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasar yang akan dicapainya.

Siswa menjawab salam kepada guru untuk memulai pelajaran.

Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru terhadap materi yang dipelajari sesuai kompetensi dasar.

10 Menit

2 KEGIATAN INTI

A. Ekplorasi a) Menilai sejauh mana pengetahun siswa

tentang materi pengertian bank, fungsi serta pemahaman mengenai bank sentrak bank konvensional dan bank syariah.

Untuk mengawalinya, guru memberikan dengan beberapa pertanyaan:

❖ Pernahkah kalian mendengar bank konvensional dan bank syariah?

'❖. Siapakah diantara kalian yang mengerti tentang arti bank?

❖ Guru menunjuk beberapa siswa

Jujur, Disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, cinta rupiah.

25 Menit

Untuk memberikan opini mengenai materi pertanyaan yang diutarakan oleh guru.

b) Pembagian tugas kelompok oleh guru kepada siswa untuk lingkungan

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

77

sekitar sekolah (pegadaian, BMT, Koperasi) guna mengisi LKS/Lembar kerja yang sudah diberikan oleh guru.

c) Guru memberikan luang waktu kepada siswa untuk keluar kelas (lingkungan sekitar sekolah) untuk mempelajari / mengisi LKS dari materi

B. Elaborasi • Guru mempersilahkan para siswa

untuk memasuki ruangan kelas • Guru memberikan beberapa

pertanyaan tentang materi yang dipelajari kepada siswanya

• Guru menunjuk beberapa siswa

untuk membahas tentang materi

LKS/tugas/pertanyaan yang sudah

didapatkan oleh siswa diluar

lingkungan sekitar sekolah. C. Konfirmasi .

Dalam kegiatan konfirmasi, guru

menjelaskan secara detail lalu berdiskusi

bersama siswa tentang perbankan serta memberikan penguatan serta penyimpulan dari guru dan

siswa.

Jujur, Disiplin, kerja keras, kreatif. mandiri, rasa ingin tahu, demokratis. Menghargai prestasi, toleransi

Jujur, kerja keras, kreatif,

mandiri, rasa ingin tahu,

menghargai prestasi, komunikatif,

percaya diri,

toleransi

30

Menit

10

Menit

3 Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, gum:

a) Guru menunjukan salah satu siswa untuk mereview materi hari ini

b) Guru melakukan penilaian seperti menanyakan dan memberikan jawaban terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c) Guna dan siswa menutup/ mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah / doa

Jujur, kerja keras, kreatif, mandiri,

rasa ingin tahu

5 Menit

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

78

Sumber dan Media Pembelajaran :

1. Buku paket kelas X SMA Ekonomi

2. Lingkungan sekitar sekolah (ban dan koperasi )

3. Internet

4. Power point

5. Lembar tugas

Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

penilaian

Bentuk

instrumen

Instrumen

1. Mendiskripsikan

teori konsumsi dan

tabungan

2. Menganalisis

manfaat konsumsi

dan tabungan

3. Mengidentifikasi

tingkat konsumsi

dan tabungan

Tes tulis Uraian

tertutup

1. Jelaskan apa yang

dimaksud dengan

konsumsi!

2. Jelaskan apa yang di

maksud dengan tabungan!

3. Apa fungsi dari konsumsi!

4. Apa fungsi dari tabungan!

5. Sebutkan faktor yang

mempengaruhi konsumsi

dan tabungan!

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

79

Kunci Jawaban :

No Butir soal Kunci jawaban

1. 2. 3. 4. 5.

Jelaskan apa yang dimaksud

dengan konsumsi!

Jelaskan apa yang dimaksud

dengan tabungan!

Apa fungsi dari konsumsi?

Apa fungsi dari tabungan?

Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan?

Konsumsi adalah bagian pendapatan

yang dibelanjakan untuk

kebutuhan konsumsi.

Tabungan adalah bagian pendapatan

yang tidak dikomsumsi.

Fungsi konsumsi adalah suatu kurva

yang menggambarkan sifat hubungan di

antara sifat konsumsi rumah tangga

dalam perekonomian dan pendapatan

nasional (atau pendapatan disposable)

perekonomian tersebut.

Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang

menggambarkan sifat hubungan di antara

tingkat tabungan rumah tangga dalam

perekonomian dan pendapatan nasional

(atau pendapatan disposable)

perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam

hukum psikologi konsumsi dari Keynes

dikernukakan, Setiap pertambahan

pendapatan akan menyebabkan

pertambahan konsumsi dan pertambahan

tabungan (saving).

o Tingkat pendapatan o Sikap hidup o Suku bunga o Adanya jaminan pensiun dan

masadepan o Keadaan ekonomi

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

80

Penskoran :

No Butir Soal Skor

1

2

3

4

5

Jelaskan apa yang dimaksud dengan

konsumsi!

Jelaskan apa yang dimaksud dengan

tabungan!

Apa fungsi dari konsumsi?

Apa fungsi dari tabungan?

Jelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumsi dan tabungan!

20

20

20

20

20

Total Skor 100

Ciputat, 2 Maret 2013

Guru Bidang Studi Mahasiswa PPKT

Drs. HM. Suparjo,MM Niken Wahyu Dwinta

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

81

1. Pengertian konsumsi dan tabungan adalah Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi. Jadi, besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y ~ C + S ).

2. Faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan seperti berikut: 1. Tingkat Pendapatan

Pendapatan berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat. Jumlah pendapatan yang sangat rendah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja tidak memungkinkan untuk ditabung karena seluruh pendafpatan digunakan untuk konsumsi. Y=C, S=0 dapat menyebabkan rendahnya tabungan. Antara pendapatan dan konumsi dan tabungan cenderung berhubungan positif.

2. Sikap Hidup

Sikap hidup yang suka berhemat mendorong seseorang untuk tidak menggunakan seluruh pendapatannya dan menabungnya sebagian. Sikap hidup hemat didaari oleh lingkungan, pendidikan, dan kesadaran akan kebutuhan dan keadaan masa depan.

3. Suku Bunga

Suku bunga yang tinggi mendorong orang untuk menabung karena hasil'dari tabungan cukup besar. Suku bunga yang renadah akan mendorong untuk tidak menabung karena hasil yang diperoleh tidaklah seberapa sehingga orang merasa uang yang ditabung sama saja dengan dikonsumsi. Tingginya bunga dapat meningkatkan tabungan dan mengurangi tingkat konsumsi.

4. Adanya jaminan Pensiun dan Masa Depan

Pemerintah memberikan dana pensiunan kepada para mantan pegawai negeri. Ada sebagian perusahaan yang juga melakukannya. Hal tersebut dapat mengurangi mina

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

82

menabung pegawai yang menerimanya karena telah ada kepastian masa

depan dan hari tua. Sikap seperti itu uga bias dikarenakan kekayaan yang

dimiliki sangat besar sehingga kekayaannya dapat didepositokan dan

hasilnya tidak habis digunakan sampai hari tua.

5. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi yang stabil akan mendorong orang untuk berkonsumsi

sedanglcan keadan yang tidak stabil mendorong orang menabung karena

untuk berjaga-jaga atas kondisi ekonomi ynag tidak menentu tersebut.

Kondijs ekonomi yang tidak stabil dapat meningkatkan minat menabung

masyarakat.Kestabilan ekonomi dan tingkat tabungan hubungannya lebih

bersifat bertolak belakang.

3. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di

antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan

nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.

Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di

antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan

nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam

hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, Setiap pertambahan

pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan

tabungan (saving).

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

83

UJIAN SOAL

Mata Pelajaran : Ekonomi Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Hari, Tanggal : Kelas / Semester : X/II (Dua) Sekolah : SMA Dua Mei Tangerang Selatan Jumlah Soal : 40 Soal

Petunjuk Pengerjaan Soal: • Soal semuanya berjenis Pilihan Ganda (PG), namun dengan perbedaan tertentu.

Bacalah petunjuk terlebih dahulu disetiap Soal. • Soal jenis A merupakan Soal Pilihan Ganda biasa, soal jenis B merupakan soal

Pilihan Ganda Variasi, dan soal jenis C merupakan soal Pilihan-Ganda pemyataan Semua jawaban dikerjakan dilembar jawaban yang telah disediakan. Kerjakan terlebih dahulu yang menurut anda paling mudah

• Tidak dianjurkan untuk bekerja sama/ mencontek kepada temannya serta tidak dianjurkan melihat jawaban pada buku.Berdoalah sebelum mengerjakan, dan SELAMAT MENIKMAT

A. Soal Pilihan Ganda

Petunjuk Soal A - Pilihlah jawaban yang menurut anda paling tepat

1. Suatu keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan kerja yang siap diisi

oleh pencari kerja. Pemyataan diatas ialah pengertian dari... A. Angkatan Kerja B. Kesempatan Kerja C. Kemampuan Kerja ... . D. Waktu Kerja E. Program Kerja

2. Tempat yang mempertemukan pihak pencari kerja dengan pihak yang

membutuhkan tenaga kerja ialah... A. Pasar Karyawan • B. Pasar Barang dan Jasa C. Pasar Modal D. Pasar Tenaga Kerja E. Pasar Tradisional

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

84

3. Dari empat pemyataan dibawah, pemyataan manakah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

1. Tenaga Kerja 2. Jumlah Penduduk 3. Jumlah Usia Lanjut 4. Pengangguran A. 1,2, dan 3 B. 2, dan 3 C. 1,2, dan 4 D. 3 dan 4 E. Semua benar

4. Seseorang yang bemsia 15-64 tahun termasuk kedalam usia...

A. Angkatan Kerja * B. Pengangguran C. Pekerja D. Pengusaha E. Pegawai

5. Pekerja yang bekerja tetapi tidak memenuhi kriteria pekerja penuh disebut... A. Pengangguran B. Pegawai tidak tetap C. Pekerja Serabutan D. Pekerja Kontraktor E. Setengah Menganggur

6. Tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, disebut..

A. Pengangguran B. Pengangguran Terbuka C. Setengah Menganggur D. Pengangguran Terselubung E. Pengangguran Terpaksa

7. dibawah ini yang termasuk syarat-syarat uang kecuali.... A. nilainya mudah bembah B. tidak mudah dibagi-bagi C. tidak mudah rusak D. jumlahnya terbatas E. portability

8. Berikut ini yang merupakan jenis uang berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya... A. uang logam dan uang kertas B. uang kartal dan uang giral C. full bodied money dan token money D. internal value dan eksternal value

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

85

E. uang palsu dan uang asli

9. Perhatikan dibawah ini 1. Penurunkan Aktifitas Perekonomian 2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita 3. Meningkatkan Suku Bunga Ekonomi 4. Menurunkan Penerimaan Negara 5. Menurunkan Penduduk Miskin

Dari pemyataan diatas, yang manakah yang termasuk kedalam dampak Pengangguran. A. I, 3,4 dan 5 . B. 2,4 dart 5 C. 1,2, dan 4 D. I , 3 da n4 E. 1,4, dan 5

10. Pengangguran di Indonesia sangat banyak. Bila didata, sampai 20 juta-an jiwa

pengangguran di indonesia. Namun tentunya ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Dibawah ini yang termasuk cara mengatasi pengangguran ialah... A. Berwirausaha dengan meminjam modal pada lembaga keuangan yang telah disarankan oleh pemerintah B. Tetap menunggu pekerjaan yang tepat C. Melanjutkan sekolah ke jehjang yang lebih tinggi D. Bekerja di Instansi Pemerintah E. Melamar pekerjaan

11. Usaha untuk memajukan kehidupakan masyarakat dan warganya, ialah pengertian dari...

A. Pertumbuhan B. Pembangunan C. Pembangunan Ekonomi D. Perumbuhan Ekonomi E. Pembangunan & Pertumbuhan ekonomi

12. Berikut ini yang merupakan fungsi turunan uang adalah

A. sebagai alat pembayaran utang dan alat tukar B. sebagai alat tukar dan satuan hitung C. sebagai alat pembayaran utang, penimbun kekayaan dan pemindah kekayaan D. sebagai alat pembayaran saja E. sebagaik alat tukar, alat pembayaran utang, penimbun kekayaan dan pemindah kekayaan.

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

86

13. Pada selembar uang Rp. 100.000,00, angka Rp. 100.000,00 tersebut merupakan nilai. A. eksternal B. internal C. intrinsik D. ekstrinsik E. nominal

14. Tujuan utama dari Pembangunan Ekonomi ialah...

A. Pemenuhan kebutuhan dasar B. Peningkatan standar hidup C. Pemenuhan keinginan D. Mewujudkan keadilan dan kemakmuran E. Menciptakan kesejahteraan bagi setiap manusia

15. Apa fungsi dari uang itu.... *

A. Alat tukar B. Untuk dikonsumsi C. Untuk ditimbun D. alat rumah tangga E. untuk jual beli

B. Pilihan Ganda Variasi Petunjuk Soal B Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar. Pilihlah :

A. Jika Pemyataan 1, 2, dan 3 Benar B. Jika Pemyataan 1 dan 3 Benar C. Jika Pemyataan 2 dan 4Benar D. Jika-Pernyataan 1 dan 4 Benar E. Jika Semua Pemyataan Benar

16. Yang termasuk kedalam dampak pengangguran ialah..

(1). Menurunkan Aktifitas Perekonomian (2). Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi (3). Menurunkan Tingkat Keterampilan (4). Meningkatkan Biaya Sosial

17. Uang memiliki fungsi sebagai berikut….. (1). Alat satuan hitung (2). Alat pembayaran utang (3). Alat penukaran umum (4). Alat pembentuk kekayaan

Yang merupakan fungsi asli uang diatas adalah

18. Manakah yang termasuk jenis-jenis uang berdasarkan bahan pembuatannya..,.. (1). Uang logam (2). Uang negara

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

87

(3). Uang bank (4). Uang kertas

19. Dibawah ini jenis uang berdasarkan nilainya

(1). Uang rakyat (2). Uang penuh (3). Uang bank (4). Uang tanda

20. Teori uang uang dikelompokkan menjadi dua, yaitu

(1). Teori nilai uang (2). Teori bahan uang (3). Teori perubahan nilai uang (4). Teori bank indonesia

21. Tugas bank Indonesia adalah

(1). Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter (2). Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (3). Mengatur dan mengawasi bank (4). Mengatur jalannya politik ekonomi indonesia

22. Berikut ini manakah pengertian dari bank yang paling benar

(1). Lembaga politik masyarakat (2). Menerima simpanan masyarakat (3). Institusi penegak hukum (4). Menyalurkan dana

23. Apa pengertian lain dari Bank Sentral

(1). Bank Pusat (2). Bank BCA (3). Bank indonesia * (4). Bank Mandiri

24. Visi bank Indonesia

(1). Menjadi lembaga bank sentral yang dipercaya secara nasional (2). Menjaga keamanan pembangunan mikro ^ (3). Memajukan keuangan masyarakat berpenghasilan menengah atas (4). Menjadi lembaga dipercaya secara internasional

25. Yang termasuk kedalam pembangunan ekonomi ialah

(1). Tidak hanya menekan pada kenaikan PDB (2). Memperhatikan apakah kenaikan PDB lebih besar atau kecil dari jumlah penduduk (3). Memerhatikan apakah kenaikan PDB berpengaruh terhadap kesejahteraan

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

88

(4). Hanya menekankan pada kenaikan PDB

26. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. (1). SDA (2). SDM (3). Modal (4). Teknologi

27. Apa status dari Bank Indonesia dalam melakukan pembangunan ekonomi negara (1). Berkelompok (2).Independen (3). Bekerjasama dengan lembaga penegak hukum (4). Mandiri tanpa campur tangan pemerintah

28. Ada beberapa sasaran strategis Bank Indonesia, yaitu... - (1). Mencapai stabilitas harga (2). Menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efektif (3). Menjamin keamanan dan efisiensi sistem pembayaran 4). Tidak ada kecocokan dalam menjaga stabilitas uang

29. Bank Konvensional adalah Sank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. Manakah yang termasuk bank konvensional (1). Bank Mandiri Syariah (2). Bank BCA (3). Bank Rakyat Indonesia Syariah (4). Bank Mandiri

30. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Manakah yang termasuk Bank Umum Syariah (1). Bank Negara Indonesia Syariah (2). Bank Muamalat (3). Bank Rakyat Indonesia Syariah (4). Bank Bukopin

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

89

C. Pilihan Ganda dalam bentuk pemyataan Petunjuk Soal C. Pilihlah : - Jika Pemyataan Benar dan Pemyataan Benar, - Jika Pemyataan Benar dan Pemyataan Salah, - Jika Pemyataan Salah dan Pemyataan Benar - Jika Pemyataan Salah dan Pemyataan Salah - Jika Keduanya tidak ada jawaban 31. Konsumsi adalah hasi! konsumsi yang dibelanjakan untuk kebutuhan kerja.

Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seseorang.

32. Tabungan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Tabungan merupakan hasil pendapatan seseorang yang di kumpulkan/investasikan untuk memenuhi kebutuhan dikemudian hari

33. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi individu seseorang dalam rumah tangga dan pendapatan daerah.

34. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional perekonomian tersebut. Jadi, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional perekonomian tersebut. Jadi, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan

35. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan adalah tidak punya uang

Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan yakni keinginan untuk mengeluarkan banyak uang

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

90

36. konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun

kelompok

Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan

konsumsi

37. rumus dari fungsi konsumsi adalah C=a+bY

MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi

marginal)

38. Investasi merupakan salah satu faktor utama membangun perekonomian

negara. Rumus dari fungsi tabungan S = -a + (1 - b) Y

39. Y = Pendapatan pribadi

C= Konsumsi

40. Suku bunga yang tinggi mendorong orang untuk menabung karena hasil dari

tabungan cukup besar. Suku bunga yang renadah akan mendorong untuk tidak menabung karena hasil yang diperoleh tidaklah seberapa sehingga orang merasa uang yang ditabung sama saja dengan dikonsumsi. Tingginya, bunga dapat meningkatkan tabungan dan mengurangi tingkat konsumsi.

Keadaan ekonomi yang stabil akan mendorong orang untuk berkonsumsi sedangkan keadan yang tidak stabil mendorong orang menabung karena untuk berjaga-jaga atas kondisi ekonomi ynag tidak menentu tersebut. Kondiis ekonomi yang tidak stabil dapat meningkatkan minat menabung masyarakat.Kestabilan ekonomi dan tingkat tabungan hubungannya lebih bersifat bertolak belakang.

Terima kasih Goog luck

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

91

Kunci jawaban 1. B 2. D 3. C 4. A 5. E 6. B 7. B 8. B 9. C 10. A 11. B 12. C 13. E 14. D 15. A 16. E 17. B 18. D 19. C 20. B 21. A 22. C 23. B 24. D 25. A 26. E 27. C 28. A 29. C 30. A 31. C 32. A 33. B 34. A 35. D 36. A 37. A 38. A 39. C 40. A

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

92

UJI SOAL

Mata Pelajaran : Ekonomi Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Hari, Tanggal : Kelas / Semester : X/ II (Dua) Sekolah : SMA Dua Mei Tangerang Selatan Jumlah Soal : 40 Soal Petunjuk Pengerjaan Soal:

- Soal semuanya berjenis Pilihan Ganda (PG), namun dengan perbedaan tertentu.

- Bacalah petunjuk terlebih dahulu disetiap Soal. - Soal jenis A merupakan Soal Pilihan Ganda biasa, soal jenis B merupakan

soal Pilihan Ganda Variasi, dan soal jenis C merupakan soal Pilihan Ganda pemyataan

- Semua jawaban dikerjakan dilembar jawaban yang telah disediakan. - Kerjakan terlebih dahulu yang menurut anda paling mudah - Tidak dianjurkan untuk bekerja sama/ mencontek kepada temannya serta

tidak dianjurkan meiihat jawaban pada buku. - Berdoalah sebelum mengerjakan, dan SELAMATMENIKMATI.

A. Soal Pilihan Ganda Petunjuk Soal A - Pilihlah jawaban yang menurut anda paling tepat 1. Suatu keadaan yang menunjukkan tcrsedianya lapangan kerja yang siap diisi

oleh pencari kerja. Pemyataan diatas ialah pengertian dari... A. Angkatan Kerja B. Kesempatan Kerja C. Kemampuan Kerja D. Waktu Kerja E. Program Kerja

2. Tempat yang mempertemukan pihak pencari kerja dengan pihak yang membutuhkan tenaga kerja ialah... A. Pasar Karyawan B. Pasar Barang dan Jasa C. Pasar Modal D. Pasar Tenaga Kerja E. Pasar.Tradisional

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

93

3. Dari empat pemyataan dibawah, pemyataan manakah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. 1. Tenaga Kerja 2. Jumlah Penduduk 3. Jumlah Usia Lanjut 4. Pengangguran

A. 1,2, dan 3 B. 2,dan 3 C. 1,2, dan 4 D. 3 dan 4 E. Semua benar

4. Seseorang yang berusia 15-64 tahun termasuk kedalam usia...

A. Angkatan Kerja B. Pengangguran C. Pekerja D. Pengusaha E. Pegawai

5. Pekerja yang bekerja tetapi tidak memenuhi kriteria pekerja penuh disebut...

A. Pengangguran B. Pegawai tidak tetap C. Pekerja Serabutan D. Pekerja Kontraktor E. Setengah Menganggur

6. Tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, disebut..

A. Pengangguran B. Pengangguran Terbuka C. Setengah Menganggur D. Pengangguran Terselubung E. Pengangguran Terpaksa

7. dibawah ini yang termasuk syarat-syarat uang kecuali.... A. nilainya mudah berubah B. tidak mudah dibagi-bagi C. tidak mudah rusak D. jumlahnya terbatas E. portability

8. Berikut ini yang merupakan jenis uang berdasarkan lembaga yang

mengeluarkannya... A. uang logam dan uang kertas , B. uang kartal dan uang giral C. full bodied money dan token money

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

94

D. internal value dan eksternal value E. uang palsu dan uang asli

9. Perhatikan dibawah ini

1. Penurunkan Aktifitas Perekonomian 2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita 3. Meningkatkan Suku Bunga Ekonomi 4. Menurunkan Penerimaan Negara 5. Menurunkan Penduduk Miskin Dari pemyataan diatas, yang manakah yang termasuk kedalam dampak Pengangguran. A. 1,3,4 dan 5 B. 2,4 dan 5 C. 1,2, dan 4 D. I,3dan4 E. 1,4, dan 5 *

10. Pengangguran di Indonesia sangat banyak. Bila didata, sampai 20 juta-an jiwa

pengangguran di indonesia. Namun tentunya ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Dibawah ini yang termasuk.cara mengatasi pengangguran ialah... A. Berwirausaha dengan meminjam modal pada lembaga keuangan yang telah

disarankan oleh pemerintah B. Tetap menunggu pekerjaan yang tepat C. Melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi D. Bekerja di Instansi Pemerintah E. Melamar pekerjaan

11. Usaha untuk memajukan kehidupakan masyarakat dan warganya, ialah

pengertian dari... A. Pertumbuhan B. Pembangunan C. Pembangunan Ekonomi D. Perumbuhan Ekonomi E. Pembangunan & Pertumbuhan ekonomi -

12. Berikut ini yang merupakan fungsi turunan uang adalah A. sebagai alat pembayaran utang dan alat tukar B. sebagai alat tukar dan satuan hitung t C. sebagai alat pembayaran utang, penimbun kekayaan dan pemindah

kekayaan D. sebagai alat pembayaran saja E. sebagaik alat tukar, alat pembayaran utang, penimbun kekayaan dan

pemindah kekayaan.

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

95

13. Pada selembar uang Rp. 100.000,00, angka Rp. 100.000,00 tersebut merupakan nilai.. A. ekstemal B. internal C. intrinsik D. ekstrinsik E. nominal

14. Tujuan utama dari Pembangunan Ekonomi ialah... A. Pemenuhan kebutuhan dasar B. Peningkatan standar hidup C. Pemenuhan keinginan D. Mewujudkan keadilan dan kemakmuran E. Menciptakan kesejahteraan bagi setiap manusia

15. Apa fungsi dari uang itu....

A. Alat tukar B. Untuk dikonsumsi C. Untuk ditimbun D. alat rumah tangga E. untuk jual beli

B. Pilihan Ganda Variasi Petunjuk Soal B Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar. Pilihlah : A. Jika Pemyataan 1, 2, dan 3 Benar B. Jika Pemyataan 1 dan 3 Benar C. Jika Pemyataan 2 dan 4 Benar D. Jika Pemyataan 1 dan 4 Benar E. Jika Semua Pemyataan Benar

16 Yang termasuk kedalam dampak pengangguran ialah.. (1). Menurunkan Aktifitas Perekonomian (2). Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi (3). Menurunkan Tingkat Keterampilan (4). Meningkatkan Biaya Sosial

17. Uang memiliki fungsi sebagai berikut (1). Alat satuan hitung (2). Alat pembayaran utang (3). Alat penukaran umum (4). Alat pembentuk kekayaan

Yang merupakan fungsi asli uang diatas adalah

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

96

18. Manakah yang termasuk jenis-jenis uang berdasarkan bahan pembuatannya. (1). Uang iogam (2). Uang negara (3). Uang bank (4). Uang kertas

19. Dibawah ini jenis uang berdasarkan nilainya

(1). Uang rakyat (2). Uang penuh

(3). Uang bank (4). Uang tanda

20. Teori uang uang dikelompokkan menjadi dua, yaitu

(1). Teori nilai uang (2). Teori bahan uang (3). Teori perubahan nilai uang (4). Teori bank indonesia

21. Tugas bank Indonesia adalah

(1). Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter (2). Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (3). Mengatur dan mengawasi bank (4). Mengatur jalannya politik ekonomi indonesia

22. Berikut ini manakah pengertian dari bank yang paling benar

(1). Lembaga politik masyarakat (2). Menerima simpanan masyarakat (3). Institusi penegak hukum (4). Menyalurkan dana

23. Apa pengertian lain dari Bank Sentral

(1). Bank Pusat (2). Bank BCA (3): Bank indonesia " (4). Bank Mandiri

24. Visi bank Indonesia

(1). Menjadi lembaga bank sentral yang dipercaya secara nasional (2). Menjaga keamanan pembangunan mikro (3). Memajukan keuangan masyarakat berpenghasilan menengah atas (4). Menjadi lembaga dipercaya secara internasional

25. Yang termasuk kedalam pembangunan ekonomi ialah (1). Tidak hanya menekan pada kenaikan PDB (2). Memperhatiao apakah kenaikan PDB lebih besar atau kec'il dari jumlah penduduk (3). Memerhaukaa apakah kenaikan PDB berpengaruh terhadap kesejahteraan

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

97

(4). Hanya menekankan pada kenaikan PDB 26. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

ekonomi. (1). SDA (2). SDM (3). Modal (4). Teknologi

27. Apa status dari Bank Indonesia dalam melakukan pembangunan ekonomi

negara (1). Berkelompok (2).Independen . (3). Bekerjasama dengan lembaga penegak hukum (4). Mandiri tanpa campur tangan pemerintah

28. Ada beberapa sasaran strategis Bank Indonesia, yaitu...

(1). Mencapai stabilitas harga (2). Menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efektif (3). Menjamin keamanan dan efisiensi sistem pembayaran - „. (4). Tidak ada kecocokan dalam menjaga stabilitas uang

29. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara

konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat Manakah yang termasuk bank konvensional (1). Bank Mandiri Syariah (2). Bank BGA (3). Bank Rakyat Indonesia-Syariah (4). Bank Mandiri

30. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

Prinsip Syariahdan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan RakyatSyariah. Manakah yang termasuk Bank Umum Syariah

(1). Bank Negara Indonesia Syariah (2). Bank Muamalat (3). Bank Rakyat Indonesia Syariah (4). Bank Bukopin

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

98

C. Pilihan Ganda dalam bentuk pemyataan Petunjuk Soal C. Pilihlah :

A. Jika Pemyataan Benar dan Pemyataan Benar, B. Jika Pemyataan Benar dan Pemyataan Salah, C. Jika Pemyataan Salah dan Pemyataan Benar D. Jika Pemyataan Salah dan Pemyataan Salah E. Jika Keduanya tidak ada jawaban

31. Konsumsi adalah hasil konsumsi yang dibelanjakan untuk kebutuhan kerja.

Konsumsi adaiah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seseorang.

32. Tabungan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi.Tabungan merupakan

hasil pendapatan seseorang yang di kumpulkan/investasikan untukmemenuhi kebutuhan dikemudian hari ,

33. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di

antara sifatkonsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi individu seseorang dalam rumah tangga dan pendapatan daerah.

34. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di

antara tingkattabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional perekonomiantersebut. Jadi, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan

Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional perekonomian tersebut, Jadi, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan

35. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan adalah tidak

punya uang

Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan yakni keinginan untuk mengeluarkan banyak uang

36. Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

99

37. rumus dari fungsi konsumsi adalah C=a+bY MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)

38. Investasi merupakan salah satu faktor utama membangun perekonomian negara. Rumus dari fungsi tabungan S = -a + (1 - b) Y

39. Y = Pendapatan pribadi O Konsumsi 40. Suku bunga yang tinggi mendorong orang untuk menabung karena hasil dari

tabungan cukupbesar. Suku bunga yang renadah akan mendorong untuk tidak menabung karena hasil yangdiperoleh tidaklah seberapa sehingga orang merasa uang yang ditabung sama saja dengandikonsumsi. Tingginya bunga dapat meningkatkan tabungan dan', mengurangi tingkat konsumsi.

Keadaan ekonomi yang stabil akan mendorong orang untuk berkonsumsi sedangkan keadan yang tidak stabil mendorong orang menabung karena untuk berjaga-jaga atas kondisi ekonomi ynag tidak menentu tersebut. Kondiis ekonomi yang tidak stabil dapat meningkatkan minat menabung masyarakat.Kestabilan ekonomi dan tingkat tabungan hubungannya lebih bersifat bertolak belakang.

Terima kasih Goog luck

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

100

Kunci Jawaban 1. B 2. D 3. C 4. A 5. E 6. B 7. B 8. B 9. C 10. A 11. B 12. C 13. E 14. D 15. A . 16. E 17. B 18. D 19. C 20. B 21. A 22. C ' 23. B 24. D 25. A 26. E 27. C 28. A 29. C 30. A 31. C 32. A 33. B 34. A 35. D 36. A 37. A 38. A 39. C 40. A

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

101

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Program pendidikan

102