repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan...
Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32799/1/Noval... · dan...
iii
ABSTRAK
Niken Wahyu Dwinta (109015000132): pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar tehadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS Kelas X-l SMA2MEI.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh infonnasi tentang peranan pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas X-l SMA 2 MEI Tangsel. Peranan merupakan hal-hal yang semestinya harus dilakukan dalam menunjang keberhasilan terhadap hasil belajar peserta didik. Dalam kaitannya dengan penelitian ini ada dua variable pokok yang akan diteliti yakni agen sosialisasi keluarga dan hasil belajar IPS. Penelitian ini sendiri telah dilaksanakan pada bulan November-Maret 2014 di SMA 2 MEI.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas x SMA 2 MEI Tangerang selatan dan adapun sampel yang diambil sebanyak 35 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi, pretes dan posttes serta wawancara mendalam sehingga melahirkan berbagai pandangan berbeda mengenai fenomena yang diteliti serta diolah menggunakan metode quasi eksperimen sehingga .melahirkan keleluasaan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal mengenai pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.
t Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa pengaruh lingkungan sekitar seWah sebagai sumber belajar tehadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajarn IPS kelas X-l SMA 2 MEI Tangerang Selatan sangat berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Dengan demikian implikasi penelitian ini menyimpulkan bahwa peranan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang seharusnya dapat diterapkan pada sekolah SMA 2 MEI untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
Keyword: Quasi Eksperimen, Lingkungan Sekolah, Hasil Belajar
iv
ABSTRACT Niken Wahyu Dwinta (109015000132): the influence of the school environment as a learning resource tehadap learning outcomes of students in social studies classes X-l High School 2 MAY. This study was conducted to obtain information about the role of environmental influences around the school as a learning resource students in social studies classes X-l High School 2 MAY Tangsel. Roles are things that should be done in supporting the success of the learning outcomes of students. In relation to this study, there are two main variables that will be examined which family socialization agents and learning outcomes IPS. The study itself was conducted in November-March 2014 in High School 2 MAY. The research method used was a quasi-experimental method with a quantitative approach. The population in this study was the students of class X High School 2 MAY Tangerang south and as for the samples taken as many as 35 students. Data collection techniques in this study performed using observations, pretest and posttes well as in-depth interviews that gave birth to a variety of different perspectives on the phenomenon under study, and processed using quasi-experimental methods that gave birth to the freedom of knowledge to obtain a reliable truth about the influence of the environment around the school as a learning resource learners in social studies. The results of this study suggest that the influence of the environment around the school as a learning resource tehadap learning outcomes of students in class X eyes pelajarn IPS-1 High School 2 MAY South Tangerang is very influential in the learning outcomes of students. Thus the implications of this study concluded that the role of the school environment as a learning resource that should be applied to school high school 2 MAY to obtain better learning results. Keyword: Quasi-Experimental, School Environment, Learning Outcomes
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya yang tiada batas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul "PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEOLAH SEBAGAI
SUMBER BELAJAR PESETA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS
KELAS X-l SMA 2 MEI TANGERANG SELATAN", ini dengan baik.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan atas baginda Nabi Muhammad
SAW, yang telah memberikan cahaya dalam hidup penulis berupa cahaya Islam.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan pikiran
telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki,
demi terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Ucapan terimakasih yang tak terhingga atas bimbingan, penghargaan,
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifai, M.A.Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah tulus dan ikhlas
memberikan bantuan serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
vi
3. Bapak Drs. Syaripulloh.,M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Jakiatin Nisa , M.Pd., selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan serta motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang tidak terhingga banyaknya dan sangat berguna bagi
penulis.
6. Kedua orang tua tercinta Bapak Toepan Adi Soesanto dan ibu Retno Wahyu
Purwani yang senantiasa memberikan do'a, motivasi dan dukungan baik
moril dan materil kepada penulis selama ini dalam hal apapun, you are my
inspiration
7. Untuk kakak tercinta Hindri Yati Restu Ningtyas dan my little angel
Amanda Fanny Ghasiyah , serta seluruh keluarga besar. Terima kasih
karena kalian merupakan mutiara terindah yang diberikan Allah SWT
dalam hidup penulis.
8. Teman-teman seperjuangan penulis Nur Faidah ,S.Pd., Ratna Anggraini,
S.Pd., dan Mila Zufiah S. Pd, kalian merupakan kekuatan bagi penulis serta
kepada angkatan 2009. Terima kasih atas segala dukungannya, semoga
vii
Allah membalas semua kebaikannya.
9. Untuk coffee shop - cffee shop yang telah memberikan tempat dan ruang
free bagi penulis untuk memperoleh informasi terkait dengan judul skripsi
yang sedang saya kerjakan dan makanan serta minuman yang selalu kalian
berikan kepada saya agar saya lebih giat dalam menulis skripsi saya ini.
10. Untuk kakak angkat yang membantu saya menyelesaian skripsi ini dan
selalu memberikan dukungan kepada penulis secara terus menerus.
11. Terima kasih bagi dua sayap pelindung saya kalian adalah berdua adalah
kekuatan bagi saya dan berkat kalian juga saya bisa menyelesaikan skripsi
ini dengan hasil yang baik apapun yang saya lakukan semua hanya untuk
kalian sayap pelindungku.
12. Terima kasih kepada someone yang telah memberikan bantuannya serta
waktu untuk mengerjakan skripsi bersama dan memberikan masukan
-masukan yang tajam kepada penulis.
13. Keluarga Besar SMA 2 Mei dan murid - murid tercnta yang telah membantu
penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
14. Serta kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terima kasih atas doa dan bantuannya.
Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah S.W.T.
memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan
kepada-Nya, Amin
Jakarta, 29 Mei 2014
Niken Wahyu Dwinta
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBINBING .................................................... i LAT PERYATAAN KARYA SENDIRI ......................................................... ii ABSTRAK ..................................................................................................... iii ABSTRACT ................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii DAFTAR GAMB AR ..................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 9
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 10
D. Perumusan Masalah .................................................................... 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Lingkungan ................................................................................ 12
B. Lingkungan Sekitar Sekolah ....................................................... 13
1. Pengertian Lingkungan S ekolah ............................................ 13
2. Lingkungan Sekolah Fisik dan Non Fisik ............................... 14
3. Peranan Sekolah .................................................................... 16
4. Unsur-unsur Lingkungan S ekolah ......................................... 16
C. Sumber Belajar ........................................................................... 25
1. Pengertian Sumber Belajar ..................................................... 25
2. Fungsi dan Manfaat Sumber Belajar ...................................... 26
3. Macam-macam Sumber Belajar ............................................. 27
D. Hasil Pembelajaran ..................................................................... 28
1. Pengertian Belajar .................................................................. 28
2. Ciri-ciri Belajar ...................................................................... 29
3. Tipe-tipe Belajar .................................................................... 30
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................. 31
ix
5. Pengertian IPS ....................................................................... 31
6. Karakteristik Mata Pelajaran IPS............................................ 32
7. Tujuan pembelajaran IPS ....................................................... 33
8. Hakikat Hasil Belajar IPS ...................................................... 34
9. Faktor ekternal lainnya adalah faktor motivasi. "Motivasi adalah
segala sesuatu yang Macam-macam Hasil Belajar .................. 39
10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 40
E. Kerangka Berpikir ........................................................................... 41
F. Pengajuan Hipotesis (uji t)............................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 43
B. Metode Penelitian ......................................................................... 43
C. Variabel Penelitian ....................................................................... 44
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 44
E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 45
F. Analisis Butir Soal Penelitian ....................................................... 46
1. UjiValiditas ............................................................................. 46
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 47
3. Tingkat Kesukaran ................................................................... 48
4. DayaPembeda .......................................................................... 48
G. Teknis Analisis Data ..................................................................... 49
1. Penskoran (Uj i Normal Gain) .................................................. 49
2. Uji Normalitas ......................................................................... 49
3. Uj i Homogenitas ..................................................................... 50
4. Uji t (Hipotesis) ....................................................................... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian............................................................................... 52
1. Data Hasil Belajar .................................................................... 52
2. Deskripsi DataN-Gain .............................................................. 53
x
B. Analisis Data .................................................................................. 54
1. Uj i Normalitas ......................................................................... 54
2. Uji Homogenitas ...................................................................... 54
C. Pengajuan Hipotesis dan Pembahasan ............................................. 55
1. Penguj ian Hipotesis ................................................................. 55
2. Pembahasan ............................................................................. 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 59
B. Saran .............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Rekapitulasi Nilai Siswa kelas X SMA 2 MEI ................................ 7
Tabel 3. 1 Rancangan Desain the one group pretest-posttest design ................. 43
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................................... 45
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ..................................................................... 46
Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas ......................................................... 47
Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran .......................................................................... 48
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda ................................................................... 49
Tabel 4.1 Data hasil pretes kelas X-l ............................................................... 52
Tabel 4.2 Data hasil postest kelas X-l ............................................................. 53
Tabel 4.3 Kategori Nilai N-gain Kelas X-l ...................................................... 53
Tabel 4.4 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas X-l .................................. 54
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Pretest Kelas X-l .................................................. 55
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Posttest Kelas X-l ................................................ 55
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest.................................. 56
Tabel 4.8 Hasil Penguj ian Hipotesis Uji-Nilai N-gain .................................... 56
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 40
1
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat terdapat saling keterkaitan.
Di satu sisi, pendidikan adalah bagian dari kehidupan yang dituntut mampu
mengikuti perkemangan didalamnya. Di pihak lain, karena misi yang diemban
pendidikan tidak larut dalam pengaruh lingkungan sekitar. Pendidikan, dalam
hal ini tidak diharapkan hanya menjadi buih karena gelombnag perkembangan
zaman. Berdasarkan nilai-nilai yang diidealkan, pendidikan akan selalu berupya
menjalani kehidupan.
Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa sangat ditentukan
pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sumber Daya Manusia
bangsa Indonesaia ke depan tidak terlepas dari fungsi pendidikan nasional.
Dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan:
"pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Program pendidikan didasarkan kepada tujuan umum pengajaran yang
diturunkan dari tiga sumber: masyarakat, siswa, dan bidang studi. Yang
diturunkan dari masyarakat mencakup konsep luas seperti membentuk manusia,
menjadikan manusia pembangunan, manusia berkepribadian, manusia
bertanggung jawab, dan sebagainya. Tujuan umum ini menyangkut
pertimbangan filsafat dan etika yang diturunkan dari harapan masyarakat, seperti
apa yang tercantum dalam falsafah bangsa, tujuan pendidikan nasional, seperti
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bab II, pasal 3.
2
apa yang tercantum dalam falsafah bangsa, tujuan pendidikan nasional, sifat lembaga
pendidikan, nilai-nilai keagamaan, ideologi dan lain sebagainya. Tujuan
pendidikan adalah mancakup kesiapan jabatan, keterampilan memecahkan
masalah, penggunaan waktu senggang secara membangun, dan sebagainya
karena tiap siswa/anak mempvmyai harapan yang berbeda. Sementara itu tujuan
pendidikan berkaitan dengan bidang studi dapat dinyatakan lebih spesifik.
Misalnya dalam pelajaran bahasa untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara mahir secara lisan dan tulisan. "Tujuan pendidikan secara
umum seperti itu menyangkut kemampuan luas yang akan membantu siswa
untuk berpartisipasi dalam masyarakat."2
Pada dasarnya setiap sekolah mendidik anak agar menjadi anggota
masyarakat yang berguna. Namun, pendidikan di sekolah sering kurang relevan
dengan kehidupan masyarakat. Kurikulum kebanyakan berpusat pada bidang
studi yang tersusun secara logis dan sistematis yang tidak nyata hubungannya
dengan kehidupan sehari-hari anak didik. Apa yang dipelajari anak didik
tampaknya hanya memenuhi kepentingan sekolah untuk ujian, bukan untuk
membantu totalitas anak didik agar lebih efektif dalam masyarakat.
Hal demikian disebabkan oleh beberapa dimensi orientasi pendidikan
yang tidak berjalan baik, yakni:
1. Dimensi status anak didik terentang dari anak didik berstatus sebagai objek
atau klien dan anak didik berstatus sebagai subjek atau warga dalam
pendidikan.
2. Dimensi orientasi pe'ndidikan kedua adalah fungsi guru sebagai pemegang
otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator sampai pada kutub lain guru
sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pendidikan.
3. Dimensi ketiga adalah materi pendidikan, yang memiliki rentang dari mated
bersifat materi oriented atau subject oriented sampai problem oriented. yang
bersifat sentralistis samapai manajemen yang bersifat desentralisasi atau
school based management.
2 A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran. (Jakarta:Rineka Cipta, 1991), him. 26.
3
Orientasi pendidikan kita cenderung memperlakukan peserta didik berstatus
sebagai objek atau klien, guru berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi
keilmuan dan indoktrinator, materi bersifat subject oriented, manajemen
bersifat sentralistis. Orientasi pendidikan yang kita pergunakan tersebut
menyebabkan praktek pendidikan kita mengisolir diri dari kehidupan yang riil
yang ada diluar sekolah, kurang relevan antara apa yang diajarkan dengan
kebutuhan dalam pekerjaan, terlalu terkonsentrasi pada pengembangan
intelektual yang tidak berjalan dengan.pengembangan individu.
Praktek pendidikan semacam itu yang memunculkan kesenjangan berupa kesenjangan. Kesenjangan akademik menunjukan bahwa ilmu yang dipelajari di sekolah tidak ada kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari- hari. Hal ini disebabkan Karena guru tidak menyadari bahwa kita dewasa ini berada pada masa transisi yang berlangsung dengan cepat, dan tetap memandang sekolah sebagai suatu institusi yang berdiri sendiri yang bukan merupakan bagian dari masyarakatnya yang tengah berubah. Ditambah lagi dengan banyaknya guru yang tidak mampu mengaitkan mata pelajaran yangdiajarkan dengan fenomena sosial yang dihadapi masyarakat. Akibatnya guru terus terpaku pada pemikiran yang sempit.3 Adapun di dalam dictionary of education, pendidikan merupakan proses
pengembangan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya
dalam masyarakat dan lingkungan hidup. "Pendidikan juga sebagai proses sosial
ketika seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan
terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga memperoleh dan
mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual yang
optimal."4
Hal demikian telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan Indonesia. Namun disisi lain, terdapat beberapa faktor yang
mengakibatkan mutu pendidikan sulit untuk ditingkatkan. Pertama. kebijakan
Hal demikian telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan Indonesia. Namun disisi lain, terdapat beberapa faktor yang
mengakibatkan mutu pendidikan sulit untuk ditingkatkan. Pertama. kebijakan
3 Harun Rasyid dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. (Bandung: CV Wacana Prima), hal. 27
4 Udin Syaefudin dan Abin Syamsyudin Makmun, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2011), hal 17
4
dalam penyelenggaraan pendidikan menggunakan pendekatan hasil akhir.
Kebijakan ini hanya mengandalkan input yang baik untuk menghasilkan output
yang baik. Masalah proses hampir diabaikan. Kedua penyelenggaraan
pendidikan secara sentralistik. Keputusan birokrasi dalam hal ini hampir
menyentuh semua aspek sekolah yang kadang-kadang tidak sesuai dengan
kondisi sekolah tersebut. Akibatnya. sekolah kehilangan kemandirian, motivasi,
dan inisiatif untuk mengembangkan lembaganya. Ketiga peran serta masyarakat
dalam pengelolaan pendidikan masih kurang. Partisipasi masyarakat dalam
pendidikan hanya bersifat dukungan dana. Padahal yang lebih penting adalah
partisipasi dalam hal proses pendidikan yang meliputi: Pengambil keputusan,
monitoring, evaluasi dan akuntabilitas. Dengan demikian, Sekolah dan
masyarakat secara bersama-sama bertanggung jawab dan berkepentingan
terhadap hasil pelaksanaan pendidikan. Bukan sekolah yang bertanggung] awab
kepada masyarakat terhadap hasil pelaksanaan pendidikan itu sendiri.
Pada undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 yang sudah
dibahas diawal paragraph, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan
haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan
perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas
pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai
perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai
perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan
dan hasil belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang
dimilikinya. Kenyataan menunjukkan bahwa disamping adanya siswa yang
berhasil secara gemilang, masih juga terdapat siswa yang memperoleh hasil
belajar yang kurang menggembirakan, bahkan ada diantara mereka yang tidak
naik kelas atau tidak lulus evaluasi belajar tahap akhir. Hal ini pula yang masih
menjadi permasalahan dengan hasil nilai KKM yang diberikan dapihak sekolah
terhadap peserta didik yang notabenenya menjadi acuan utama hasil belajar pada
sekolah tersebut. Padahal, kriteria hasil belajar peserta didik itu dilihat dari
sejauh mana kemampuan peserta didik menguasai permasalahan dirinya dengan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajarnya untuk dapat menghasilkan serta
5
mengembangkan berbagai sumber' belajar disekitar sekolah yang kelak akan
membantu pada hasil belajar yang baik sesuai nilai KKM yang diberikan. Sebab,
pemberian tes ujian harian, tes soal-soal latihan bahkan ujian akhir sekolah
hanya melihat dari kemampuan akademik hasil akhir selama masa belajar bukan
pada proses belajar mengajarnya. Justru yang diinginkan kreatifitas peserta didik
adalah dapat memanfaatkan proses sumber belajar lingkungan sekolah dengan
baik.
Proses belajar mengajarlah yang akan menunjang terbentuknya kualitas
sumber daya manusia yang baik pula. Dalam proses belajar mengajar
diharapkan adanya perubahan tingkah laku yang terjadi padapeserta didik.
Perubahan tingkah laku perserta didik berbeda satu samalainnya. Hal ini
disebabkan karakteristik setiap peserta didik berbeda-beda. Perbedaan tersebut
meliputi perbedaan fisiologis seperti kesehatan pancaindra, perbedaan
psikologis seperti tingkat kecerdasan, motivasi, kemandirian, dan masih banyak
lagi. Dengan demikian walaupun mereka mengikuti proses belajar secara
bersamaan, hasil yang mereka capai akan berbeda-beda. Hasil belajar setiap
individu perlu diperhatikan oleh pihak sekolah maupun siswa itu sendiri, karena
kebanyakan siswa mengalami problem belajar yang berakibat kepada rendahnya
rata-rata nilai serta kurangnya sumber belajar peserta didik.
Sekolah memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap peserta
didik dalam proses belajar mengajar. Sekolah yang baik adalah dapat
memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang serta
memanfaatkannya untuk proses belajar mengajar bagi kebutuhan peserta didik.
Namun jika hal tersebut terdapat kekurangan, maka akan mempengaruhi proses
belajar mengajar serta hasil belajar siswa. Sumber belajar lingkungan sekolah
adalah terpenuhinya fasilitas sarana dan prasarana di lingkungan sekolah
tersebut. Adapun terlaksananya sumber belajar lingkungan sekolah menunjukan
keseriusan pihak sekolah menjalankan kewajibannya sebagai pihak yang
diamanatkan oleh Negara. Sumber belajar ini seperti keberadaan kantin, taman,
laboratorium sekolah, olahraga, OSIS, perpustakaan, masjid, ruang belajar
(kelas). Fasilitas demikian yang dimiliki oleh SMA 2 MEI Tangerang Selatan.
6
Terlihat pada saat observasi berlangsung pada tanggal 12 Februari 2013,
penulis menilai serta melihat kondisi lingkungan sekitar sekolah bahwa proses
belajar mengajar di sekolah tersebut hanya terpacu pada pemanfaatan sumber
belajar ruang kelas semata. Kegiatan sehari-hari lebih banyak dilakukan di
ruangan kelas. Dari mata pelajaran yang sifatnya adalah praktek di luar ruang,
mereka melakukannya di dalam kelas sebagai pembahsan teori mata
pelajarannya tersebut. Menurut saya, pembahasan teori dalam mata pelajaran
yang sifatnya adalah praktek langsung kelapangan, justru harus dilibatkan keluar
ruangan, agarpara peserta didik dapat lebih memahami lebih detail dan spesifik
terhadap teori pembahasan serta praktek.
Terfokusnya peserta didik di dalam kelas menimbulkkan kejenuhan
tersendiri yang akibatnya mengganggu kejiwaan si anak serta juga dapat
menjadikan peserta didik bermalasan. Wajar bila peserta didik tidak
menurutiapa yang disampaikan oleh guru dikelasnya ketika sedang proses
belajar mengajar. Ada yang mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar
yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti: tidak menaati peraturan
sekolah, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tidak mengikuti
upacara, tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah berbunyi,
ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru,
melanggar tata tertib sekolah, membolos, yang kesemuanya itu mencerminkan
kurangnya pemanfaatan sumber belajar lain selain ruang kelas sebagai salah satu
sumber belajar mereka.
Salah satu hal yang mendasari keinginan belajar siswa adalah timbulnya
kesadaran siswa untuk mau melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas
belajarnya dengan baik, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pelajar.
Selain keinginan dalam belajar, faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar adalah lingkungan belajar sekitar di sekolah. Lingkungan sekitar sekolah
memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Lingkungan belajar di sekolah mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik
dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang ada di sekitar
siswa baik itu di kelas, sekolah, atau di luar sekolah yang perlu di optimalkan
7
pengelolaannya agar interaksi belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Artinya
lingkungan fisik dapat difungsikan sebagai sumber atau tempat belajar yang
direncanakan atau dimanfaatkan.
Di ruang kelas proses belajar mengajar siswa pasif dan masih banyak siswa
yang memperoleh nilai dibawah standar dengan rata-rata nilai siswa sebesar
62,8. Khususnya siswa kelas X terlihat nilai IPS masih dibawah standar.
Sementara batas minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah tersebut
adalah sebesar 70.
Tabel 1. 1
Rekapitulasi Nilai Siswa kelas X SMA 2 MEI
Kelas Laki-laki Perempuan Nilai < KKM Nilai > KKM XI 13 23 15 Siswa 21 Siswa X2 18 20 25 Siswa 3 Siswa X2 15 17 10 Siswa 22 Siswa
Jumlah 46 60 50 Siswa 46 Siswa
Data tersebut menjelaskan masih adanya jumlah siswa yang mendapatkan
nilai dibawah standar lebih banyak. Ini artinya peran guru selama proses
pembelajaran belum memberdayakan seluruh potensi dirinya secara optimal.
Pembelajaran dilakukan dengan ceramah dan siswa mengerjakan soal-soal LKS
(lembar kerja siswa) tanpa memahami konsep secara mendalam. Hal ini
menyebabkan siswa kurang terlatih untuk menemukan, mengembangkan sendiri
fakta dan konsep dari materi pelajaran dan mengaplikasikan konsep-konsep
yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata sehingga kemampuan berfikir kritis
siswa kurang dapat berkembang dengan baik. Beberapa siswa dalam mengikuti
pelajaran belum sepenuhnya mampu mencerna pembelajaran dengan baik
karena dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS guru masih cenderung
pembelajaran teacher centered. Proses pembelajaran kurang diminati siswa
dengan penyajian yang monoton, materi pelajaran tidak dikemas secara apik,
baik dari segi metode maupun media pengajaran, tidak banyak siswa yang mau
bertanya dalam proses pengajaran, siswa kurang berani mengemukakan gagasan
dalam kegiatan belajar, dan tidak adanya reward dari guru yang mengajar.
8
Dampak pembelajaran mendorong siswa belajar dengan hafalan dan tidak
secara aktif mencari untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap
konsep-konsep sehingga siswa menjadi pasif proses belajar dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS tidak dapat mencapai batas ketuntasan. Oleh
karena itu guru harus dapat merangsang siswa untuk membangun pemahaman
mereka sendiri dengan suatu metode pembelajaran yang menggunakan
kenyataan di dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berfikir kritis dan keterampilan menemukan dan mengembangkan sendiri fakta
dan konsep dari pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar.
Salah satu cara untuk mendekatkan siswa kepada realitas obyektif
kehidupannya adalah dengan menyediakan sumber belajar yang dapat
membawa siswa belajar mengenai banyak hal yang berkaitan secara langsung
dengan fenomena sehari-hari dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar. Sumber belajar lingkungan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa, membuat siswa peka tehadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi di masyarakat dan
dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai untuk berperan
serta dalam kehidupannya.
Hal demikian di atas dapat dikatakan sebagai lingkungan sekolah yang
kurang kondusif. ini terlihat dengan kondisi kelas yang kurang memadai serta
kelengkapan fasilitas sekolah seperti laboraturium, lahan parkir, lapangan, dan
kantin sekolah yang terbilang sederhana. Menurut keterangan siswa, lingkungan
masyarakat mereka juga cenderung mengabaikan jam belajar masyarakat.
Sedikit sekali kepedulian terhadap hal tersebut. Bahkan lingkungan sekitar di
rasa kurang memberikan ruang yang cukup, seperti kesediaan perpustakaan
keliling, warnet, dan sebagainya.
Lokasi SMA 2 MEI Tangerang Selatan terletak di daerah Ciputat, suatu
lokasi yang strategis dan kondusif mudah dijangkau siswa yang berkediaman di
wilayah Ciputat, Pamulang, Bintaro dan sekitarnya. Sekolah tersebut berada
ditengah tengah permukiman penduduk yang terintegrasi pula dengan
sekolah-sekolah swasta lainnya bahkan tak jauh dari keberadaan Universitas
9
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal demikian tentunya dapat
menjadikan sekolah tersebut dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain dalam
pengembangan sistem pendidikan yang keberadaamiya dalam lingkungan yang
masih memegang wawasan pendidikan.
Dalam pemaparan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa sekolah sangat
berperan penting dalam meningkatan hasil belajar siswa melalui sumber-sumber
belajar yang terdapat disekitar sekolah. Namun pemanfaatan sumber-sumber
tersebut tak sepenuhnya dijalankan oleh pihak sekolah, sehingga menghasilkan
kualitas belajar tidak maksimal. Dengan adanya masalah itu menjadikan peneliti
untuk berupaya mengidentifikasi lebih dalam lagi dalam penelitian yang
berjudul "Pengaruh Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas X-l
SMA 2 Mei Tangerang Selatan."
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan diatas, maka penulis
dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Terfokusnya peserta didik dalam belajar hanya dilakukan di dalam kelas.
2. Rendahnya hasil belajar di bawah KKM pada mata pelajaran IPS kelas X.
3. Terbatasnya Sumber Belajar peserta didik yang menyebabkan hasil belajar
IPS kurang baik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan paparan identifikasi masalah di atas maka dapat diketahui
banyaknya masalah yang muncul dalam proses pembelajaran serta hasil belajar
IPS terhadap sumber belajar, maka penelitian ini membatasi hanya
pada:
1. Terfokusnya peserta didik dalam belajar hanya dilakukan di dalam kelas.
2. Rendahnya hasil belajar di bawah KKM pada mata pelajaran IPS kelas X.
3. Terbatasnya Sumber Belajar Peserta Didik
10
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah di atas, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut: Apakah
terdapat pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar terhadap
hasil belajar IPS peserta Didik pada mata pelajaran IPS kelas X-l SMA 2 MEI
Tangerang Selatan ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekitar sekolah sebagai
sumber belajar terhadap hasil belajar IPS peserta didik SMA 2 Mei
Tangerang Selatan.
b. Untuk mengetahui cara menempatkan lingkungan sekitar sekolah
sebagai sumber belajar peserta didik SMA 2 Mei Pada mata pelajaran
IPS.
c. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik melalui pemanfaatan
lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar.
2. Manfaat Penelitian
a. Dapat memberikan masukan serta gambaran kepada sekolah mengenai
pengaruh lingkungan belajar dan belajar terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA 2 Mei Tangerang Selatan
yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menetapkan kebijakan sekolah.
b. Bagi peneliti untuk mengetahui kondisi sebenarnya tentang lingkungan
sekolah yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, sekaligus
sebagai bekal pengetahuan saat nanti peneliti terjun kedunia
pendidikan.
c. Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkatkan tercapainya
tujuan pendidikan.
d. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap hasil belajar siswa.
11
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Lingkungan
1. Pengertian dari Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk
hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan
{environment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana
berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan
masyarakat tumbuh-tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan
menyebutkan bahwa Lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non
genetik yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini
mencakup hal yang sangat luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh
hama dan penyakit, dan kadang-kadang intervensi manusia.
Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat
tumbuhan berbeda-beda pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa
faktor dikatakan penting apabila pada suatu waktu tertentu faktor atau
faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya
tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal,
menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat
masing-masing.
Lingkungan terbagi 2 yaitu Biotik dan Abiotik dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang,
tumbuh-tumbuhan, dan mikroba.
b. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah,
dan energi.
Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalamekosistem terdiri atas duajenis sebagai berikut: 1. Komponen autotrofik {autotrophic). Kata autotrofik berasal dari
kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan
12
organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh- tumbuhan. Pada komponen nutrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.
2. Komponen heterotrofik (heterotrophic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.5
B. Lingkungan Sekitar Sekolah
1. Pengertian Lingkungan Sekolah
Secara harfiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "lingkungan
diartikan sebagai suatu tempat yang mempengaruhi pertumbuhan manusia,
sedangkan menurut kamus Bahasa Inggris diartikan sebagai sesuatu yang
berhubungan dengan lingkungan dan sarana.6 "Menurut Sartain (seorang
Amerika ahli psikologi), sebagaimana dikutip oleh Hasbulllah yang
dimaksud dengan lingkungan meliputi Kondisi dan alam dunia ini, yang
dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan
perkembangan."7
Meskipun lingkungan sekitar sekolah tidak bertanggung jawab
terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat
menentukan, yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik.
Sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang didasari atau
5 Rita Maryana, dkk. Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1,
h. 16. 6 Rita Maryana, dkk. Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1,
h. 16. 7 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 33.
13
tidak pasti akan mempengaruhi anak.
Pada dasarnya lingkungan mencakup:
a. Tempat (lingkungan fisik), yaitu: keadaan iklim, keadaan tanah dan keadaan alam
b. Kebudayaan (lingkungan budaya), dengan warisan budaya tertentu, seperti bahasa, seni ekonomi, ilmu pengetahuan,pandangan hidup, dan keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) seperti keluarga, kelompok beriman, desa dan perkumpulan.8 Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan alat dalam proses
pendidikan (pakaian, keadaan, rumah, alat permainan buku-buku, dan alat
peraga) dinamakan lingkungan pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara,
"lingkungan tersebut terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan organisasi pemuda, yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan."
2. Lingkungan Sekolah Fisik dan Non Fisik
Lingkungan menurut "Bambang Kartono mencakup dua aspek yaitu, lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik mengacu pada fasilitas fisik sekolah. Ini termasuk taman bermain, area pendidikan jasmani, ruang seni dan kerajinan, ruang Computer, laboratorium bahasa, lab kimia dan biologi, ruang perpustakaan dan lain-lain. Sedangkan lingkungan belajar non fisik mengacu pada kegiatan yang mendukung siswa untuk mengembangkan emosional, fisik, sosial, spiritual dan intelektual." 9
Lingkungan sekolah non fisik akan dibagi menjadi empat kelompok
yaitu:
a. Lingkungan belajar emosional
Lingkungan belajar emosional mengacu pada pengaturan disekolah yang membantu siswa agar kebutuhan belajar mereka terpenuhi. Kebutuhan tersebut yaitu, kebutuhan fisik atau dasar, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Sekolah harus memberikan mereka kesempatan untuk sukses dan memungkinkan mereka untuk belajar, mencari, mencoba, memeriksa atau menyelediki sendiri sehingga kebutuhan aktualisasi diri mereka terpenuhi. Orang yang tidak sehat secara fisik hampir tidak dapat
8 Hasbullah, Dasar-dasar ...., h. 33 9 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), Cet II,
h. 28.
14
berpartisipasi secara efektif di sekolah atau dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu sekolah perlu untuk mengatur kegiatan yang mendukung kesehatan yang baik dan kebugaran fisik siswa. Para siswa tidak dapat bersosialisasi dan mengembangkan spriritual dan intelektual mereka jika mereka tidak diberi cinta dan pengakuan oleh teman mereka, guru dan anggota lain darisekolah. Setelah dua kebutuhan terpenuhi, maka kebutuhan aktualisasi diri dapat diwujudkan. 10
b. Lingkungan belajar sosial
Lingkungan belajar sosial mengacu pada sekolah atau kegiatan sekolah yang mempromosikan sosialisasi siswa. Sekolah atau kegiatan belajar siswa yang memiliki kesempatan yang cukup untuk berinteraksi dengan teman-teman dikelas selama belajar dan dengan adik kelas mereka yang lebih rendah, senior mereka dikelas atas, guru, kepala sekolah, dan petugas kebersihan. Interaksi bisa berlangsung di dalam kelas, selama pertemuan sekolah, di auditorium sekolah, atau pendidikan jasmani, perpustakaan dan lain-lain. Interaksi akan menambah pemahaman diantara siswa dan orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. Lingkungan pembelajaran sosial akan efektif jika yang memberikan interaksi maksimal antara siswa dan guru selama pembelajaran.11
c. Lingkungan belajar spiritual
Lingkungan belajar spiritual mengacu pada pengaturan di sekolah yang mempromosikan perasaan kebersamaan di kalangan siswa. ini termasuk kegiatan yang membuat siswa menyadari bahwa manusia adalah organisme tergantung. Siswa membutuhkan makanan, kain, buku teks yang duhasilkan orang lain. Kama setiap orang saling bergantung antara yang satu dengan yang lainnya. Sekolah harus mempromosikan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa untuk membantu, berbagi, dan bekerja sama antara mereka. Setiap siswa harus merasa bahwa dia penting dan berharga untuk kelompok dan sekolah serta juga anggota lainnya. Para siswa perlu dibuat bangga oleh sekolah mereka, komunitas mereka, bangsa dan dunia mereka.12
d. Lingkungan belajar intelektual
Lingkungan belajar intelektual mengacu pada kegiatan yang mendukung perkembangan intelektual siswa. Mereka mencakup semua kegiatan yang membantu siswa untuk mendapatkan skor tinggi. Lingkungan belajar
10 Basennang Saliwangi, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafmdo Persada,
2006), h, 28-29. 11 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), Cet II, 12 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
h. 32
15
intelektual akan efektif jika memungkinkan semua atau sebagian besar siswa di sekolah untuk mencapai skor tinggi di semua mata pelajaran akademik.
3. Peranan Sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga maka
sekolah bertugas mendidik, mengajar, serta memperbaiki dan memperluas
tingkah laku anak didik yang dibawa keluarganya.
Sementara itu dalam mengembangkan kepribadian anak didik, peranan sekolah melalui kurikulum, antara lain sebagai berikut: a. Anak didik belajar bergaul sesame anak didik, antara guru
dengan anak- anak didik dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru, (karyawan).
b. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah. c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.13
Dapat dikatakan bahwa sebagian besar pembentukan kecerdasan,
sikap dan minat sebagai bagian dari pembentukan kepribadian,
dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukan betapa penting dan
besar pengaruh dari sekolah.
4. Unsur-unsur Lingkungan Sekolah
Slamet menyatakan "faktor sekolah yang mempengaruhi belajar
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar
pelajaran, keadaan gudang, metode belajar dan tugas rumah."14 Untuk lebih
anjut akan diuraikan sebagai berikut:
a. Metode Mengajar .
Salah satu komponen pendidikan ialah metode pendidikan. Setiap
pendidik yang akan meakukan kegiatan mendidik perlu mengetahui
bagaimana cara mendidik. Istilah lain cara mendidik yaitu
13 Hasbullah, Dasar-dasar. .,. ,h. 50 14 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya,Qakarta:Rimka Cipta,
2010), h. 64
16
a. Metode Mengajar
Salah satu komponen pendidikan ialah metode pendidikan. Setiap
pendidik yang akan meakukan kegiatan mendidik perlu mengetahui
bagaimana cara mendidik. Istilah lain cara mendidik yaitu metode
mengajar.
Metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru
yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru
kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru
tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau
terhadap mata peajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang
terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.
Diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjaan
di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang
lain.
b. Kurikulum
Kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh
lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswanya. Berdasarkan program
pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga
mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Menurut, "Ary H Gunawan secara operasional kegiatan administasi
atau manajemen kurikulum itu dapat meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu
kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta didik, dan seluruh
sivitas akademika atau warga sekolah atau lembaga-pendidikan."15
Kegiatan yang berhubungan dengan guru seperti pembagian jam
mengajar, tugas dalam mengikuti jadwal pelajaran, dan tugas guru dalam
kegiatan PBM dalam hal ini seperti: membuat persiapan atau perencanaan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, serta mengevaluasi hasil
15 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Makro, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1996), cet-1, hal. 80
17
pengajaran. Lalu kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik seperti
kegiatan-kegiatan peserta didik demi suksesnya PBM tertera dalam jadwal
kegiatan belajar yang telah disusun oleh sekolah secara terstruktur beserta
jadwal tes atau ulangan atau ujian, dan jadwal kegiatan beajar yang diatur
sendiri oleh siswa dalam strategi menyukseskan hasil studinya. Seorang
pelajar yang studinya aktif dan kreatif biasa menyusun jadwal untuk
waktu-waktu belajar, rekreasi atau rileks, tugas sosial dan sebagainya.
c. Relasi Guru dengan siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses
tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses situ sendiri.
Dalam proses pendidikan disamping knowledge, skill, dan attitude guru
juga harus memiliki kewibawaan, sebab dengan kewibawaan akan
terciptanya suasana belajar yang sejuk antara murid dengan guru.
Menurut Madya Ekosusilo, "Kewibawaan adalah kelebhan rohani yang
dimiliki oleh seseorang sehingga melalui kata-kata, sikap dan perbuatannya
serta tingkah lakunya dapat menarik orang lain dengan penuh kesadaran
tanpa adanya suatu paksaan."16
Guru-guru sebagai pendidik, dengan kewibawaannya dalam
pergaulan membawa murid sebagai anak didik kearah kedewasaan.
Memanfaatkan pergaulan sehari-hari dalam pendidikan merupakan cara
yang paling baik dan efektif dalam pembentukan pribadi dan dengan cara
ini pula maka hilanglah jurang pemisah antara guru dan anak didik.
d. Relasi Siswa dengan siswa
Menurut Oemar Hamalik, "hubungan-hubungan pribadi saling aksi dan
mereaksi, penerimaan oleh anggota kelompok, kerjasama dengan
teman-teman sekelompok akan menentukan perasaan puas dan rasa aman di
sekolah."17
Hubungan siswa dengan siswa harus menunjukan suasana yang
16 Madyo Ekosusilo, Dasar-dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar, 1990), h. 54 17 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Bumi Aksara, 2016) , h. 104
18
eduktif. Sesama siswa saling berkawan berolahraga bersama dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku, saling mengajak dan diajak, saling
bercerita, saling mendisiplinkan diri agar tidak menyinggung perasaan
teman sepergaulannya. Hubungan siswa dengan siswa adakalanya
sederajat dan adakalanya lebih rendah atau lenih tinggi kedewasaannya.
Dalam hal ini bisa terjadi adanya pergaulan sehari- hari yang berpengaruh
negatif maupun positif.
e. Disiplin Sekolah •
Menurut Alisuf Sabri dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan,
"Disiplin adalah adanya ketersedian untuk mematuhi ketentuan untuk
mematuhi atau peraturan-peraturan yang berlaku."18
Kepatuhan disini bukanlah karena paksaan, melainkan kepatuhan
atas dasar kesadaran tentang nilai dan pentingnya mematuhi
peraturan-peraturan itu. Disiplin harus ditanamkan dan ditumbuhkan dari
hati sabubari anak itu sendiri. Dengan demikian pada khirnya disiplin itu
menjadi disiplin diri sendiri.
Penanaman disiplin sekolah yang kurang terhadap siswa akan
menimbulkan pelanggaran-pelanggaran, seperti terhadap berbagai aturan
dan tata tertib sekolah yang merentang dari pelanggaran tingkat ringan
sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi, seperti: kasus bolos, perkelahian,
nyontek, pemalakan, pencurian, dan bentuk-bentuk penyimpangan prilaku
lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah merupakan salah satu faktor
dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa. Di sekolah
seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik dan
mengajarnya. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilih
dan didengar sertadianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu
dalam ke dalam hati sanubarinya dan dampaknya terkadang melebihi
pengaruh dari orang tuanya dirumah. Sikap dan prilaku yang ditampilkan
guru tersebut pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pendisiplinan
18 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Pers, 2005),
Cet. 1, h. 54
19
siswa di sekolah.
f. Fasilitas sekolah
Menurut Ahmad D. Marinda, "alat pendidikan adalah suatu tindakan
atau situasi yang sengaja diadakan utnuk tercapainya suatu pendidikan yang
tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat
dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan."19 •
Alat pendidikan dapat diartikan juga berbagai situasi dan kondisi,
tindakan dan perlakuan, tingkah laku dan perbuatan yang secara langsung
maupun tidak langsung ditujukan kepada tercapainya tujuan pendidikan.
Menurut Madyo Ekosusilo, "alat pendidikan dapat dibedakan menjadi
duamacam, yaitu alat pendidikan yang material dan alat pendidikan non
material."20 Alat pendidikan yang material dapat diartikan alat-alat yang
berwujud kebendaan atau benda-benda nyata yang diperlukan dalam proses
pendidikan. Seperti gedung, meja, kursi, papan tulis, buku, dan lain-lain.
Sedangkan alat pendidikan non material dapat berupa keadaan atau kondisi,
tindakan dan perbuatan yang sengaja diciptakan sebagai sarana dalam
melaksanakan pendidikan guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena
alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula
oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang
lengkap dan tepat akan memperlancar peneriman bahan pelajaran yang
diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan
menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
Kebudayaan sekolah itu mempunyai beberapa unsur penting,
yaitu:
1) Letak lingkungan dan prasaranan fisik sekolah (gedung sekolah,
meubelier, perlengkapan lainnya).
2) Kurikulum sekolah yang menguat gagasan-gagasan maupun
fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan.
19 Hasbulah, Dasar-dasar ...., hal. 26 20 Madyo Ekosusilo, Dasar-dasar Pendidikan ...., h. 51
20
3) Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa,
guru, non teaching specialist dan tenaga administrasi.
4) Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah.
Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga,
sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam
pembentukan sikap dan prilaku seorang anak, serta mempersiapkannya
untuk penguasaan peranan-peranan baru dikemudian hari dikala anak atau
orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau
keluarganya.
Berbeda dengan sosialisasi dalam keluarga dimana anak masih dapat
mengharap bantuan dari orang tua dan memperoleh perlakuan khusus
disekolah anak dituntut untuk bias bersikap mandiri dan senantiasa
memperoleh perlakuan yang tidak berbeda dari temen-temennya. Disekolah
reward akan diberikan kepada anak yang terbukti mampu bersaing dan
menunjukkan prestasi akademik yang baik. Di sekolah juga anak akan
banyak bahwa untuk mencapai prestasi yang baik, maka yang diperlukan
adalah kerja keras. Kurikulum pelajaran disekolah yang relative beragam
semuanya menuntut kegigihan sendiri-sendiri bagi seorang siswa yang
berhasil memperoleh nilai baik dalam mata pelajaran IPS misalnya ia belum
tentu memperoleh pujian yang sama dalam mata pelajaran lainnya.
Sekolah juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya.
Anak yang tidak pernah sekolah akan tertingga;l dalam berbagai hal. Sebab sekolah sangat berpefan dalam meningkatkan pola piker anak karena di 100 sekolah mereka dapat belajar, bermacam-macam ilmu pengetahuan tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola piker serta kepribadian anaknya dengan anak yang masuk STM. Demikian pula yang tamat dari sekolah tinggi akan berbeda pola pikirnya dengan orang yang tidak sekolah.21
Kehadiran di lingkungan sekolah merupakan perluasan lingkungan
sosialnya dalam proses sosialisasinya dan merupakan faktor lingkungan
21 Drs. H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum IAIN, STAIN, PTAIS Fakultas MKDK, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), hal. 105
21
baru yang sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Para guru
dan teman-teman sekelas membentuk suatu sistem yang kemudian menjadi
semacam lingkungan norma bagi dirinya. Selama tidak ada pertentangan,
selama itu pula anak tidak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan
dirinya. Namun, jioka salah satu kelompok dimana dirinya dapat diterima
dengan baik.
Ada empat tahap proses penyesuain diri yang harus dilalui oleh anak
selama membangun hubungan sosialnya, yaitu sebagai berikut:
1. Anak dituntut agar tidak merugikan orang lain serta menghargai dan
menghormati hak orang lain.
2. Anak dididik untuk menaati peraturan-peraturan dan menyesuaikan diri
dengan norma-norma kelompok.
3. Anak dituntut untuk lebih dewasa di dalam melakukan interaksi sosial
berdasarkan asas saling memberi dan menerima.
4. Anak di tuntut untuk memahami orang lain.
Keempat tahap proses penyesuaian diri berlangsung dari proses yang
sederhana ke proses yang semakin kompleks dan semakin menuntut
penguasaan sistem respon yang kompleks pula. Selama proses penyesuaian
diri, sangat mungkin terjadi anak menghadapi konflik yang dapat berakibat
pada terhambatnya perkembangan sosial mereka. Sebagaimana dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga dituntut menciptakan iklim
kehidupan sekolah yang kondusif bagi perkembangan sosial remaja.
Sekolah merupakan salah satu lingkungan tempat remaja hidup
dalam kesehariannya. Sebagaimana keluarga, sekolah juga memiliki
potensi memudahkan atau menghambat perkembangan hubungan
sosial remaja. Sebaliknya, sekolah yang iklim kehidupannya bagus dapat
memperlancar atau bahkan memacu perkembangan hubungan sosial
remaja.
Kondusif tidaknya iklim kehidupan sekolah bagi perkembangan hubungan sosial remaja tersimpul dalam interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, keteladanan prilaku guru, etos keahlian atau kualiatas guru yang ditampilkan dalam
22
melaksanakan tugas profesionalnya sehingga dapat menjadi model bagi siswa yang tumbuh remaja. Hadir atau tidaknya faktor-faktor tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan hubungan sosial remaja, meskipun disadari pula bahwa sekolah bukanlah satu-satunya faktor penentu.22
g. Lingkungan dan Kesempatan
Seorang anak dan keluarga yang baik, memiliki intelijensi yang baik, bersekolah di suatu sekolah yang keadaan guru-gurunya dan alat-alatnya baik, belum tentu dapat belajar dengan baik. Masih ada faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Misalnya karena jarak antara rumah dan sekolah itu terlalu jauh, memerlukan kendaraan yang cukup lama sehingga melelahkan. Banyak pula anak-anak yang tidak dapat bel;ajar dengan hasil baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya, akibat tidak ada kesempatan yang disebabkan oleh sibuknya pekerjaan setiap hari, pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta faktor-faktor lain yang terjadi di luar kemampuannya. Faktor lingkungan dan kesempatan ini lebih-lebih lagi berlaku bagi cara belajar pada orang-orang dewasa.23
Selain itu juga sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Gedung sekolah, metode mengajar, hubungan guru dengan siswa, dan sebagainya. Apabila terjalin dengan baik akan membantu pencapaian prestasi belajar siswa24.
Sekolah seharusnya mempunyai kemampuan untuk membentuk pola
perilaku anak didiknya. Yang tadinya belum tahu cara berbicara yang sopan
dan santun, maka dengan arahan dan kewibawaan gurunya, berubahlah ia
menjadi sosok anak baik yang membanggakan orang tuanya.
Akan tetapi kita semua tahu, setidaknya ada tiga faktor yang
mempengaruhi pembentukan pola perilaku seorang anak. Pertama,
lingkungan di dalam rumahnya sendiri yang terdiri dari kedua orang tuanya,
saudara kandungnya dan atau kerabat atau orang lain yang mungkin ikut
22 Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Bumi
Aksara), hal. 96-97 23 M. Ngalim Purwanto, M. Pd, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Remana Rosdakarya,
1990), cet-5, hal. 105-106 24 Kartini Kartono, Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: CV.
Rajawali, 1985), hal. 1
23
tinggal dan menjadi bagian dari keluarga besarnya. Kedua, lingkungan
sekolahnya yang terdiri dari para pendidik, peserta didik yang lain baik
setara, senior maupun juniornya. Ketiga, lingkungan diluar pagar rumahnya.
Missal, tetangga RT, RW, kelurahan hingga kota bahkwan seluruh dunia.
Mulai keluar dari pagaf rumahnya sang anak akan menghadapi sebuah
komunitas atau norma-norma yang jauh berbeda dengan norma yang ada di
rumah.
Biasanya secara normatif pola pembentukan di lingkungan keluarga
dan sekolah akan saling melengkapi dan atau saling menguatkan. Seorang
yang tadinya pemalu, takut bicara atau menyampaikan pendapat, maka berkat
gemblengan para guru disekolahnya ia jadi pandai berorasi di depan
teman-temannya.
Saat ini adalah era komunikasi Global. Tanpa harus terganggu oleh
panjangnya jarak maupun sulitnya medan dan letak geografisnya, semua
orang dimudah untuk saling berhubungan, bahkan dengan biaya yang relatif
lebih murah serta banyak pilihan jenisnya, seperti SMS, Phone, Chatting,
e-mail, Blogging konvensional maupun FB dan Twitter. yang dianggapnya
ideal. Misalnya nilai-nilai moral atau agama maupun nilai-nilai ideal berdasar
pemikiran filsafat maupun sains yang dikaguminya.
Rendahnya kontrol orang tua dan guru serta derasnya arus informasi
global merupakan kombinasi yang buruk bagi pembentukan kepribadian anak
dan remaja harapan bangsa ini. Kita akan semakin sulit membendung arus
informasi yang masuk ke kepala dan jivva anak itu. Termasuk informasi
tentang indahnya pergaulan bebas itu.
C. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar dapat diartikan segala sesuatu yang dapat digunakan siswa
untuk belajar, baik yang secara khusus dirancang untuk belajar maupun tidak.
Bertitik tolak dari pengerian tersebut, sebenarnya sumber belajar itu ada
dimana-mana, baik itu sumber belajar yang sengaja dirancang untuk
24
keperluan belajar maupun yang secara alamiah tersedia di lingkungannya,
baik itu yang berupa manusia maupun bukan manusia yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan proses pebelajaran.
Sumber belajar menurut Yusufhadi Miarso dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a) sumber belajar yang direncanakan (by design) dan b) sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization). Sumber belajar yang direncanakan (by design) yaitu sumber belajar yang secara khusus atau sengaja dirancang dan dibuat untuk keperluan belajar, misalnya buku,video, kaset audio, modul, dan slide suara. Sedangkan sumber belajar karena dimanfaatkan (by utization) yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus atau sengaja direncanakan untuk keperluan belajar namun dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar, seperti museum, pasar, toko, kantor pos, tokoh masyarakat.25
2. Fungsi dan Manfaat Sumber Belajar
Penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran memiliki
beberapa fungsi yaitu:
a. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
keperluan belajar, seperti museum, pasar, toko, kantor pos, tokoh
masyarakat.26
2. Fungsi dan Manfaat Sumber Belajar
Penggunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran memiliki
beberapa fungsi yaitu:
a. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual dengan jalan: 1. Mengurangi kontrol dosen atau guru yang kaku dan tradisional. 2. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa/siswa untuk berkembang
sesuai dengan kemampuannya. b. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
1. Mengurangi beban dosen/guru dalam penyajian informasi sehingga lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar.
2. Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik.
c. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan: 1. Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media
25 Yusuf Hadi Miarso, Defmisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 9 26 Yusuf Hadi Miarso, Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 9 Zainuddin, Pusat
Sumber Belajar, (Jakarta: Depdikbud, 1984), hal. 87
25
komunikasi. 2. Penyajian informasi dan data secara lebih konkrit.
d. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan: 1. Perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis. 2. Pengembangan bahan pembelajaran yang dilandasi oleh penelitian
tentang perilaku. e. Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas terutama
dengan adnya media massa, dengan jalan: 1. Pemanfaatan bersama secara lebih luas tenaga ataupun kejadian yang
langka. 2. Penyajian informasi yang mampu menembus batas geografis.
f. Memungkinkan belajar seketika, karena dapat: 1. Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan
abstrak dengan realitas yang bersifat konkrit. 2. Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.27
Melihat fungsi dan kemanfaatan yang ditimbulkan oleh sumber belajar
tersebut di atas, tentunya akan lebih baik apabila dalam proses pembelajaran
dapat digunakan macam sumber belajar yang tersedia, baik itu yang didisain
maupun yang dimanfaatkan untuk memaksimalkan kualitas pembelajaran
yang dilakukan, karena diasumsikan semakin banyak variasinya tentu akan
semakin baik pemahaman siswa/mahasiswa.
Namun demikian tampaknya belum semua guru/dosen telah
memanfaatkan sumber belajar secara optimal.
3. Macam-macam Sumber Belajar
a. Menurut Sifat Dasamya
1) Manusia (Human)
Manusia sebagai sumber belajar dibedakan menjadi: yang
secara khusus dipersiapkan menjadi sumber belajar di Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan yaitu para guru atau guru bantu dan
ada juga mereka yang tidak dipersiapkan menjadi sumber belajar tapi
dapat diberdayakan seperti ahli bank, pengusaha, artis, ulama' para
pekerja dan sebagainya.
27 Zainuddin, Pusat Sumber Belajar, (Jakarta: Depdikbud, 1984), hal 87
26
2) Non Manusia (Non-Human)
Yang termasuk sumber belajar non manusia yaitu pesan, teknik,
lingkungan, benda-benda material, ruang dan tempat, alat dan perabot,
serta kegiatan.
b. Menurut Segi Pengembangannya
1) Direncanakan
Adalah sumber belajar yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan
pengajaran contoh: peta, globe, peta timbul dan sebagainya.
2) Tidak direncanakan
Adalah sumber belajar yang tidak dirancang secara khusus untuk
mencapai tujuan pengajaran dan telah tersedia didalam maupun diluar
lingkungan sekolah seperti: museum, masjid, pasar, taman, dan
lain-lain.
c. Berdasarkan Pendekatan Teknologi Instruksional
1) Pesan
Adalah informasi atau ajaran yang disampaikan oleh komponen
sumber belajar lainnya, meliputi: ide-ide, fakta dan lain-lain.
2) Orang
Adalah yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyaji
pesan. Contoh: guru, dosen, tutor, siswa dan lain-lain
3) Bahan
Adalah perangkat lunak yang dapat dijadikan penyampai pesan yang
dapat disajikan kepada siswa melalui penggunaan alat ataupun oleh
diri sendiri, contoh: film stripe, radio cassette, buku, dan lain-lain
4) Alat
Adalah perangkat keras yang dipergunakan untuk menyampaikan
yang tersimpan didalam bahan. Contoh: OHP, pesawat radio, pesawat
televisi, LCD, dan lain-lain.
5) Teknik
Adalah prosedur atau panduan serta acuan yang dipersiapkan untuk
penggunaan bahan, peralatan, orang serta lingkungan untuk
27
penyampaian pesan. Contoh: cara belajar siswa aktif, keterampilan
proses, dan lain-lain.
6) Lingkungan
Adalah segala sesuatu yang berada disekitar siswa atau sekolah baik
yang berbentuk fisik maupun non fisik. Contoh: gedung sekolah
perpustakaan, penerangan, suasana belajar, dan lain-lain.28
D. Hasil Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap manusia, karena sebagai
makhluk sosial dan berbudaya memerlukan perkembangan yang baik antara
dirinya dan lingkungannya. Sehingga dengan belajar manusia dapat
mengembangkan dirinya.
Belajar didefmisikan "suatu proses usaha yang dilakukan untuk
memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya."29
Menurut Gagne belajar adalah "suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman," sedangkan menurut .
Henry E. Garret "belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka
waktu yang lama melailui latihan maupun pengalaman yang membawa
perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang
tertentu."30
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotorik.
28 Darwyan Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Putra Grafika, 2007), hal. 118-123.
29 Drs. Sumardi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Tarslto, 1996), cet-1, hal. 2
30 Budi Ningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta, 2008). H.32
28
2. Ciri-ciri Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa
perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar, yaitu:
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau sekurang-kurangnya individu telah merasakan telah terjadi adanya
perubahan dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus-menerus dan tidak statis.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuataii belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan
tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya"
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi dalam belajar bersifat menetap atau permanen.
ini berarti perubahan yang terjadi setelah belajar bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh
dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
3. Tipe-tipe Belajar
Dalam buku The Condition of Learning Gagne mengemukakan delapan tipe
belajar, yang membentuk suatu hierarki dari yang paling sederhana sampai
dengan yang paling kompleks, yaitu:
a. Belajar tanda-tanda atau signal learning. Individu belajar mengenai
dan memberi respon kepada tanda-tanda.
b. Belajar perangsang-jawaban atau stimulus-respons learning. Belajar
ini merupakan upaya untuk membentuk hubungan antara perangsang
29
dengan jawaban.
c. Rantai perbuatan atau chaining. Individu belajar melakukan rentetan
kegiatan yang membentuk satu kesatuan.
d. Hubungan verbal atau verbal association. Hubungan verbal berbentuk
hubungan bahasa.
e. Belajar membedakan atau discrimination learning. Individu belajar
melihat perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda dengan yang
lainnya.
f. Belajar konsep atau concept learning. Tipe belajar ini menyangkut
pemahaman dan penguasaan konsep. Dengan menguasai konsep siswa
dapat membedakan hal-hal baru yang diperoleh dalam belajar.
g. Belajar aturan-aturan atau rule learning. Individu belajar aturan-aturan
yang ada di masyarakat, di sekolah, di rumah ataupun aturan
perdagangan, pemerintahan bahkan ilmu pengetahuan.
h. Belajar pemecahan masalah atau problem solving learning. Dalam
kegiatan belajar ini individu dihadapkan kepada masalah-masalahyang
harus dipecahkan.31
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada tiga
macam, yaitu:
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni aspek fisiologis
(kondisi jasmani) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ dan
sendi-sendi yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran, dan aspek psikologis (kondisi rohani) yang
dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
siswa, dalam kondisi rohani siswa terdiri dari lima faktor, yakni: a)
tingkat kecerdasan siswa, b) sikap siswa, c) bakat siswa, d) minat
siswa, e) motifasi siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
31 Pupuh Faturrahman, Strategi Belajar Dan Mengajar. (Bandung: CV Alfabeta, 2005),
h. 20-22
30
sekitar siswa baik lingkungan sosial maupun non sosial.
c. Faktor pendekatan belajar, Yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Jadi karena pengaruh
faktor-faktor tersebut di atas, muncul siswa yang berkemampuan
tinggi, rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini seorang guru
mampu mengantisipasi munculnya gejala kegagalan dengan berusaha
dan mengatasi faktor yang menghambat pelajaran. Jika guru dapat
mengatasi hal tersebut maka tidak "mungkin dalam pembelajaran
menghasilkan perubahan yang khas yaitu hasil belajar yang diperoleh -
siswa.
5. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah geografi, politik, hukum,
dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari
aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah geografi,
ekonomi, politik, hukum dan budaya). "IPS atau studi sosial itu merupakan
bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial."32
Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang
memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan
kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan
sejarah memberikan wawasan berkenaan' dengan nilai-nilai, kepercayaan,
struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik,
ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari
budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam
ilmu-ilmu tentang kebijakan pada keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial
32 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), cet-1, hal. 124
31
merupakan ilmu-ilmu tentang prilaku seperti konsep peran, kelompok,
institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep
seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.
Melihat konteks Pendidikan IPS adalah penyederhanaan adaptasi,
seleksi, dan modifikasi dan sajian secara ilmiah dan pedagogis psikologis
untuk tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah dalam rangka
mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila.
"Pendidikan IPS adalah seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu
sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam kerangka pencapaiaan Tujuan
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila."33
6. Karakteristik Mata Pelajaran IPS
Mata pelajaran sekolah mempunyai beberapa karakteristik, diantara
lain:
a. Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur- unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama
b. Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.
c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolahan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.
e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomenasosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.34
33 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan.... ,h. 38 34 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
istaka, 2007), cet-l,hal. 126
32
7. Tujuan pembelajaran IPS
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi
dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi menimpa masyarakat. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci
sebagai berikut:
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
c. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.35
8. Hakikat Hasil Belajar IPS
Hasil belajar yang merupakan produk dari suatu proses belajar dapat
dilihat dari perubahan kondisi pribadi pelaku pelajar dari yang semula ia
tidak tahu (berpengetahuan) menjadi tahu (berpengetahuan).
Gagne menyebutkan bahwa belajar sebagai suatu perubahan dalam
disposisi atau kapabilitas manusia. Perubahan dalam menunjukkan kinerja
(prilaku) berarti belajar itu menentukan semua keterampilan, pengetahuan,
sikap dan nilai yang diperoleh individu (siswa). Dalam belajar dihasilkan
berbagai macam tingkah laku yang berlainan, seperti pengetahuan, sikap,
keterampilan, kemampuan, informasi dan nilai.
Berbagai macam tingkah laku yang berlainan inilah yang disebut
35
33
kapabilitas sebagai hasil belajar.
Bloom dengan kawan-kawannya mengklasifikasikan hasil belajar
menjadi 3 domain atau kawasan, yaitu kawasan kognitif, efektif dan
psikomotor. "Kawasan kognitif menaruh perhatian pada pengembangan
kapabilitas dan keterampilan intelektual, kawasan efektif berkaitan dengan
pengembangan perasaan sikap, nilai dan emosi yang dipelajari (baru), dan
kawasan psikomotor berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau
keterampilan motorik."36
Dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan
pelajaran, Tri Yogo Prabowo menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
suatu "proses perubahan tingkah laku yang diharapkan dikuasai oleh
individu melalui proses belajar."37
Secara umum Reigeluth mengatakan bahwa hasil pembelajaran secara
umum dapat dikategorisasi menjadi tiga indikator, yaitu:
a. Efektivitas pembelajaran, yang biasanya diukur dari tingkat
keberhasilan siswa dari berbagai sudut.
b. Efisiensi pembelajaran, yang biasanya diukur dari waktu belajar dan
atau biaya pembelajaran.
c. Daya tarik pembelajaran yang selalu diukur dari tendensi siswa ingin
belajar secara terus menerus.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam buku landasan psikologi
proses pendidikan hasil belajar (achievement) "Merupakan realisasi
pemekaran dari kecakapan-kecakapan pontensial kapasitas yang dimiliki
seseorang." 38 Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dan
pelakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.
Hampir sebagian terbesar dari kegiatan perilaku yang diperlihatkan
36 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi taka, 2007), cet-l,hal. 128
37 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkualitas Belajar, (Jakarta: sating Persada Press, 2004), cet-4, hal. 27-30 "ibid
38 Minuchin dalam Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan z;nanganan Konflik dalam Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal. 26-27
34
seseorang meruapakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat
dari penguasaan siswa mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat
penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran dalam mata pelajaran tersebut
disekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka 0-10
pada pendidikan dasar dan menengah dan huruf a, b, c, d pada pendidikan
tinggi.
Dalam kegitan belajar yang terperogram dan terkontrol yang disebut
dengan kegiatan pembelajaran, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih
dahulu oleh guru. Jadi, anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Keberhasilan seseorang guru dari proses belajar mengajar adalah
ketika siswanya mengerti dan memahami atas apa yang disampaikannya,
hal itu menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dalam hasil
belajar.
Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, dituntut kemampuan para
pendidik untuk membimbing siswanya dalam proses belajar. Seorang guru
harus selalu siap dengan berbagai kondisi dalam mengahadapi siswa dan
lingkungannya, juga harus memiliki kompetensi yang tinggi untuk dapat
menjalankan kewajibannya sebagai guru teladan, agar tercipta sumber daya
manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu, kegiatan belajar akan lebih terarah dan sistematis jika
disertai dengan proses pembelajaran. Belajar dengan proses pembelajaran
akan lebih efektif, karena ada guru, bahan ajar, metode, serta ada lingkungan
yang kondusif yang sengaja diciptakan.
Di dalam sistem pendidikan nasional mengenai rumusan tujuan
pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom
secara garis besar mengacu kepada tiga arah, yaitu "kognitif, afektif, dan
psikomotorik."39
Menurut A. J. Romiszowski, "hasil belajar merupakan keluaran
39 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan ...., hal. 38
35
(outputs) dari suatu system pemprosesan masukan (inputs), Masukan dari
sistem tersebut berupa macam-macam informasi sedangkan keluarannya
adalah perbuatan atau kinerja (performance)."40
Romiszowski menyatakan perbuatan merupakan petunjuk dari proses
belajar yang telah terjadi. Hasil belajarnya dapat dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
Romiszowski menyatakan pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu: a. Pengetahuan tentang fakta. b. Pengetahuan tentang prosedur c. Pengetahuan tentang konsep dan d. Pengetahuan tentang prinsip
Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, di antaranya:
a. Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif b. Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik c. Keterampilan beraksi atau bersikap dan d. Keterampilan berinteraksi.41
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang
optimal cenderung mewujudkan hasil yang berarti sebagai berikut: a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
instrinsik pada diri siswa. b. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya. d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif) e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
dirinya, terutama dalam menilai hasil yang dicapaikannya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya42
Dengan demikian, hasil belajar merupakan kualitas kemampuan yang
dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman
informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar dalam diri seseorang terlihat melalui
kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, belajar membawa perubahan pada
individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah
40 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan ...., hal. 38 41 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan ...., hal. 38 4 42 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda
Xarya, 2008), cet-xi, hal. 56-57
36
pengetahuan melainkan dalam bentuk kecepatan, kebebasan, sikap, pengertian
dan minat.
Suatu proses belajar akan menghasilkan hasil belajar, terlihat dari apa
yang akan dilakukan oleh siswa sebelumnya. Hasil belajar dapat terjadi pada
individu yang belajar. Perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama, bahkan
sampai taraf tertentu tidak menghilangkan lagi. Kemampuan yang telah
diperoleh menjadi miliki pribadi yang tidak akan terhapus begitu saja lain
keadaan bila orang melupakan sesuatu, orang itu mendapat kesan bahwa hal
yang dipelajarinya telah menghilang. Jadi seolah-olah hasil belajar tidak
berbekas. Namun kesan itu tidak seluruhnya benar, karena ada dalam
ingatannya sisa-sisa dari apa yang dipelajarinya dahulu.
Jadi hasil belajar yaitu hasil yang telah dicapai secara optimal selama
berlangsungnya belajar.
Pengambilan keputusan tentang hasil belajar merupkan suatu
keharusan bagi seseorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya anak
didik dalam proses belajar mengajar. Ketidak berhasilan proses belajar
mengajar disebabkan antara lain oleh:
a. Kemampuan anak didik yang rendah
b. Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak
c. Jumlah bahan pelajaran teelalu banyak sehingga tidak sesuai deng
waktu yang diberikan
d. Komponen proses belajar mengajar yang kurang sesuai deng tujuan.
Disamping itu, pengambilan keputusan juga: diperlukan unt
mengalami anak didik dan mengatahui sejauhmana diberikan bantu terhadap
kekurangan-kekurangan anak didik.
Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi yang diadakan evaluasi
adalah penilaian hasil belajar merupakan usaha guru untuk mendapatkan
informasi tentang siswa, baik penguasaan konsep, sikap kemampuan maupun
keterampilan. Hal ini dapat digunakan dalam menentukan starategi belajar
siswa.
Evaluasi hasil belajar juga bermaksud memperbaiki dan
37
mengembangkan program pengajaraan. Seseorang dikatakan berhak apabila ia
melakukan sesuatu, dan ia mendapatkan secara puas. Siswa dikatakan berhasil
apabila ia memperoleh prestasi yang bag di sekolahnya, tentu prestasi tersebut
diproleh dengan belajar.
Sebagian orang beranggapan bahwa, belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi atau materi pelajaran. Ada juga sebagian yang memandang belajar
sebagai latihan belaka seperti tampak pada latihan membaca dan menulis.
Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Education Psycology The
Teaching Leaning Proses, berpendapat bahwa "Bela adalah suatu proses
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif."43
Hintzman dalam buku The Psycology of Learning and Memory
berpendapat bahwa, "Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dari diri
organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut."44
Tetapi penulis berpandangan faktor-faktor yang berbeda dari beberapa
ahli adalah faktor-faktor yang saling melengkapi karena tiap ahli berpendapat
sesuai dengan keadaan pendidikan pada masa yang diamati para ahli
pendidikan tersebut.
9. Faktor ekternal lainnya adalah faktor motivasi. "Motivasi adalah segala sesuatu
yang macam-macam hasil belajar."
Kingsley membagi hasil belajar menjadi tiga macam yaitu:
"Keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan
cita-cita." 45 Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori yaitu:
"Informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap,
keterampilan motoris." 46 Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar
disekolah dan juga dari kata-kata yang diucapkan orang dari membaca dan
43Muhibbi Syah, Psokologi...., h. 88 44 Muhibbi Syah, Psokologi …h. 88 45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2008), cet-xi, hal. 22 46 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008),
cet-xi, hal. 22
38
lain-lain. Keterampilan intelektual didapat dari berinteraksi dengan
lingkungannya melalui penggunaan simbol-simbol atau gagasan. Strategi
kognitif digunakan siswa apabila ia ingin memilih dan mengubah perhatian,
pola belajar, ingatan dan proses berpikir dalam memecahkan masalah. Sikap
terutama sikap sosial yang muncul dapat mempengaruhi perilaku seseorang
terhadap benda-benda. Menggunakan alat distilasi dalam pembelajaran kimia
merupakan contoh dari keterampilan motoris yang digabung dengan
keterampilan intelektual karena keterampilan motoris tidak hanya mencakup
kegiatan fisik saja.
10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dari beberapa ahli pendidikan atau pengamatan pendidikan banyak
sekali yang mempunyai pendapat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar. Ini terlihat dari beberapa ahli pendidikan yang mempunyai beberapa
pendapat yang hampir sama ada juga yang sedikit berbeda mendorong tingkah
laku yang menuntut mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan."47
Menurut Ngalim Purwanto, "faktor lain yang dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar pada setiap orang, dapat diktisarkan sebagai berikut:
Gambar 2. 1
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
47
39
Faktor yang mempengaruhi belajar.48
Jadi dapat disimpulkan bahwasannya faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil beLajar siswa itu terdapat dua macam, yaitu faktor dari
dalam dan faktor dari luar. Dan di dalam faktor-faktor tersebut terdapat poin-
poin yang sangat penting guna menunjang keberhasilan belajar siswa tersebut
dan poin-poin tersebut saling berketerkaitan satu sama lain.
E. Kerangka Berpikir
Lingkungan sekolah adalah suatu tempat, kebudayaan serta suatu
kelompok yang terdiri dari sejumlah peserta didik, guru, karyawan yang terikat
dalam suatu ikatan bersama dalam aturan pendidikan proses belajar mengajar.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman. Merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar dapat dikatakan sebagai
gambaran tingkat penugasan pelajar terhadap sasaran belajar pada topik
bahasan yang dieksperimenkan, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor
jawaban benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar.
Bahwa lingkungan sekolah yang baik, akan menghasilkan kenyamanan
bagi proses belajar mengajar dan kedekatan seorang guru bagi anak didiknya
menunjukan pola sikap yang bijaksana, sehingga menghasilkan kedekatan
emosional peserta didik yang nantinya dapat di bimbing secara terus menerus.
Pada akhirnya menghasilkan nilai yang lebih baik pada prestasi hasil belajar
para peserta didik. Hal ini dapat meningkatkan mutu belajar mengajar
dilingkungan sekolah menjadi terpandang oleh masyarakat sekitar.
Dengan demikian lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa pada tahap proses prestasi belajar. Dengan kata lain, jika lingkungan
sekitar sekolah dipersepsikan oleh siswa dengan positif, maka diasumsikan
bahwa hasil belajar siswa akan meningkat.
48 Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), Cet.2,
Hal. 22
40
F. Pengajuan Hipotesis ( uji t)
Untuk menjawab pertanyaan penelitian pada rumusan masalah maka
digunakan hipotesis statis sebagai berikut:
Ho : tidak terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah
menjadikan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar IPS pada peserta
didik di SMA 2 Mei.
Ha : terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah
menjadikan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar IPS pada peserta
didik SMA 2 Mei.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap yaitu pada bulan
Februari sampai Maret 2014. Dan tempat penelitian ini dilaksanakan di SMK 2
Mei Tangerang Selatan. Pengambilan ini berdasarkan pertimbangan karena
tempat tersebut marupakan tempat peneliti melakukan praktek profesi keguruan
terpadu (PPKT).
B. Metode Penelitian ,
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
eksperimen (eksperimen semu) yaitu penelitian yang berusaha mencari variabel
tertentuterhadap variabel yang lain dalam kondisi terkontrol secara ketat.
Adapun desain quasi eksperimen yang digunakan adalah the one group dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rancangan Desain the one group pretest-posttest design
Keterangan:
O1 : pre test yang dilakukan sebelum dilakukan lingkungan sebagai sumber
belajar.
X : perlakuan penggunaan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar.
O2 : post test yang telah dilakukan.48
48 Compbell, T. Boald, Exsperimental and quasi-Eksperimen Desains Resend USA,
Handbook Of Reasend Of Teaching. 1966
42
C. Variabel Penelitian
1. Variabel X
a. Definisi Konsep
Lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar adalah variabel
bebas yang menunjukkan adanya' gejala atau peristiwa sehingga
diketahui pengaruh terhadap variabel terikat uang menjadi variabel bebas
dalam penelitian ini yaitu lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber
belajar yaitu waning, pegadaian, dan koperasi.
b. Definisi Operasional
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat
digambarkan sebagai berikut; siswa dapat rkut terlibat langsung dalam
kegiatan yang ada pada lingkungan sekitar sekolah, di SMA Mei terdapat
beberapa fasilitas yang dapat dijadikan pembelajaran salah satunya
adalah adanya koperasi sekolah, disini siswa dapat menjadi anggota
koperasi atau bahkan dapat menjadi pengurusnya, selain siswa dapat
mempelajari manfaat adanya koperasi siswa juga mendapatkan
pengetahuan secara cepat karena ikut bekecimpung didalamnya secara
langsung.
2. Variabel Y
Hasil belajar peserta didik adalah hasil yang telah dicapai siswa
dalam mata pelajaran IPS pada konsep pengetahuan Ekonomi. Hasil belajar
peserta didik dapat kita ketahui dari skor pretes dan posttes setelah seluruh
siswa mengerjakan tes yang diberikan kepada mereka.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, selain itu populasi juga
iapat juga di dartikan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek yang
Mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian populasi ikan
apabila peneliti ingin melihat semua lika liku yang ada dalam populasi. Populasi
target dalam penelitian ini adalah seluruh SMA 2 Mei Tangerang selatan.
43
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seruluh siswa kelas X SMA 2
Mei Tangerang Selatan.
Sampel yang diambil adalah siswa kelas X-l SMA 2 Mei Tangerang
Selatan untuk dijadikan sampel. Teknik sampel yang diguriakan dalam
penelitian ini adalah Cluster Random Sampling (sampel acak kelompok),
dengan unit samplingnya adalah kelas. Berdasarkan teknik sampling tersebut
terpilih kelas X-l sebagai kefets-eksperimen.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar
IPS untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi ekonomi.
Tes yang diberikan adalah tes objektif berupa soal pilihan ga nda sebanyak 40
butir soal dengan 4 pilihan jawaban. Sebelum tes ini diberikan, terlebih dahulu
diuji cobakan untuk diketahui validitas dan realibilitasnya. Adapun kisi-kisi
instrument tes adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator No Soal Jumlah
Memahami uang dan perbankan
Menjelaskan mengenai teori uang dan perbankan
Siswa dapat menjelaskan pengertian uang dan jenis-jenis uang
7,8,12, 13,15,17, 18,19,20
9
Siswa dapat mengetahui fungsi uang
12,33,35, 36,37,38,39
9
Siswa dapat menjelaskan tentang perbankan
21,23,24, 27,28,29 30,31,34,40
10
Siswa dapat mengetahui fungsi perbankan
1,2,3,4,5,6, 9,10,11,14, 16,22,25,26
14
Jumlah 40 F. Analisis Butir Soal Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat
kevalidan atau keshaihan suatu instrumen . Suatu instrumen yang tidak valid
berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur keabsahan tes dapat juga
44
dengan menggunakan ANATES.
Sebagai mana dikutip oleh Arikunto, Anderson dkk, menyatakan "A
test is valid if it measures what it purpose to measures atau diartikan yaitu
sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur. Untuk mengukur validitas tes objek dengan pilihan ganda
yaitu dengan menggunakan rumus kofelasi poin biserial.
Keterangan: y pbi : Koefisien korelasi biserial Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validatasnya Mt : Rerata skor total St : Standar deviasi dari skor total P : Proporsi siswa yang menjawab benar Q : Proporsi siswa yang menjawab salah
Kriteria indeks validitas soal yang digunakan adalah:
Tabel 3. 3
Kriteria Validitas Soal
Rentang Keterangan
0. 80-1.00 Sangat Tinggi
0. 60-0. 80 Tinggi
0. 40-0. 60 Cukup
0. 20-0. 40 Rendah
0. 00-0. 20 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan softwere
ANATES, dari 40 soal yang diberikan terdapat 25 soal yang valid yakni
nomor 7, 8,12,13,15, 17,18,19,20,21,23,24,27, 28,29,30,31, 32, 33, 34, 35,
40, untuk soal yang tidak valid terdapat 15 soal yakni 1, 2, 3, 4, 5,6, 9,
10,11,14,16, 22,25,26,36,37,38,39
Y pbi =
45
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya dan konsisten. Suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data jika telah diuji reliabilitasnya. Reliabilitas alat
ukur terkait dengan masalah kesalahan pengambilan sampling {sampling
error).
Perhitungan reliabilitas menggunakan program ANATES. Sedangkan
untuk perhitungan berdasarkan rumus menggunakan rumus KR-20 sebagai
berikut.
Rr = ∫ 1
Keterangan: r : Koefisien reliabilitas tes k : Jumlah butir pq : Varians skor butir p : Proporsi jawaban benar untuk butir nomor i q : Proporsi jawaban salah untuk butir nomor i st2: Varian skor total
Dengan kreteria sebagai berikut:
Tabel 3.4
Rentang Keterangan
0. 80-1. 00 Sangat Tinggi
0. 60-0. 80 Tinggi
0. 40-0. 60 Cukup
0. 20 - 0. 40 Rendah
0. 00-0. 20 Sangat Rendah
Berdasarkan penghitungan ANATES, diperoleh bahwa nilai reliabilitas
instrumen tes adalah 0,56. Nilai ini termasuk kategori sedang atau dengan
kata lain instrumen ini layak untuk di gunakan dalam penelitian.
46
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah kemampuan soal dalam menjaring
banyaknya peserta tes dalam mengerjakan dengan benar. "Hasil
perhitungannya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang
menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes."49 Semakin
besar indeks menunjukan semakin mudah butir soal. Tingkat kesukaran yang
baik adalah sebagai berikut:
푃 =퐵푁
Keterangan: P = proporsi (indeks kesukaran) B = jumlah siswa yang menjawab benar N = j umlah peserta tes
Kriteria yang dugunakan:
Tabel 3. 5
Tingkat Kesukaran
Rentang Keterangan
0,10-0,30 Sukar
0,30 - 0,70 Sedang
0,70-100 Mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi (upper group) dengan siswa yang
berkemampuan rendah (lower group). Dalam penelitian ini, menentukan daya
pembeda dilakukan dengan menggunakan program ANATES, sedangkan
untuk menghitung daya pembeda dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
49 Ibid, hal. 79
47
D = − = 푃퐴 − 푃퐵
Keterangan: BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta
kelompok atas PA : proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan: ,
Tabel 3. 6 Kriteria Daya Pembeda
Rentang Keterangan
0. 70-1.00 Baik sekali
0. 40-0. 70 Baik
0. 20-0. 40 Cukup
0. 00-0.20 Jelek
Bertanda negatif Jelek sekali
G. Teknis Analisis Data
1. Penskoran (Uji Normal Gain)
Gain adalah selisih antara pretest dan posttest. Uji Normal Gain
adalah untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa. Di
samping itu, gain juga menunjukan tingkat pemahaman atau penguasaan
konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Uji Normal
gain dilakukan dengan rumus :
N gain
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh dari
sampelberdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji
48
Liliefors (taraf signifikansi a 0,05) dengan rumus :
Lo = F(Zi) - S(Zi)
Keterangan:
Lo: harga mutlak terbesar F(Zi) : peluang angka baku S(Zi) : proporsi angka baku Dengan kriteria pengujian : Jika L hitung < L tabel maka sampel berdistribusi normal Jika L hitung > L tabel maka sampel berdistribusi tidak normal
Langkah - langkah perhitungan uji Liliefors sebagai berikut:
a. Data di urutkan dari data terkecil sampai terbesar
b. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data berikut dengan rumus:
Zi =
Keterangan:
Z I : skor baku
Xi : skor data
X : mean
S : simpangan baku
c. Nilai Zi di konsultasikan dengan daftar F (kolom Ztabel).
d. Untuk kolom F (Zi) : jika Zi negatif, maka F (Zi) = 0. 5 - Zt positif,
maka F (Zi) = 0,5 + Zt.
e. Untuk kolom S (Zi) =
f. Kolom F (Zi) - S (Zi) merupakan harga mutlak dari selisih antara
F (Zi) - S (Zi).
g. Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut untuk
menentukan Lo.
h. Apabila Lo hitung < Lo tabel maka sam pel berasal dari distribusi
normal
49
3. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas adalah pengujian untuk mengetahui sama tidaknya
variansi-variansi dua distribusi atau lebih. Pengujian homogenitas
dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data dalam
serangkaian analisis memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda
keragamannya. Uji homogenitas yang di gunakan adalah uji Fisher, dengan
rumus :
F = S
Keterangan: F : Homogenitas S 1 : varians terbesar S 2 : varians terkecil Jika F hitung < F tabel maka sampel Homogen Jika F hitung > F tabel maka sampel tidak Homogen
4. Uji t (Hipotesis)
Berdasarkan uji normalitas,data terdistribusi dan berdasarkan uji
homogenitas data tersebut homogen. Maka untuk melihat perbedaan hasil
tes siswa untuk kelompok eksperimen dapat menggunakan uji parametik
dengan uji t yakni sebagai berikut:
T =
SEM = √푆퐸푀
SEM √
Keterangan: T : t hasil perhitungan M : mean kelompok eksperimen SD : simpangan baku kelompok eksperimen N : jumlah sampel kelompok eksperimen SEM : standar error mean sampel kelompok eksperimen
50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Data dari hasil penelitian yang dia analisis adalah skor hasil belajar
pada asfek kognitif yang terdiri dari skor pretest dan posttest dari kelas X-l
Dari hasil belajar peserta didik di peroleh dari 35 siswa, skor belajar ditentukan
berdasarkan jumlah jawaban benar dari 40 soal tes berupa pilihan ganda
dengan empat alternatif jawaban dengan skor maksimal 100 dan skor minimal
0. Masing-masing soal mempunyai skor 1 atas jawaban yang benar dan 0
untuk jawaban yang salah.
Berikut disajikan dari data kelompok subjek penelitian yaitu kelas X-l
yang di ambil dari pretest dan posttes.
1. Data Hasil Belajar
Nilai pretest dan posttes kelas X-l yang diperoleh melalui tes
berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 40 soal adalah sebagai berikut:
a. Data pretest kelas X-l
Hasil pretest pada kelas X-l diperoleh nilai tertinggi 77 dan nilai
terendah 40, nilai rata-rata sebesar 53,94 dan standar deviasi sebesar
8.077.
Tabel 4. 1
Data hasil pretes kelas X-l
Data Eksperimen Max 77 Min 40
Mean 53,94 Me 54,5 Mo 50 SD 8,07
Keterangan : Mean : rerata Max : nilai tertinggi Min : nilai terendah Me : median Mo : modus (nilai yang sering muncul) SD : standar deviasi
51
b. Data posttes kelas Eksperimen
Hasil posttest pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi
100 dan nilai terendah 60, nilai rata-rata sebesar 81,14 dan standar
deviasi sebesar 11,42
Tabel 4. 1
Data hasil postest kelas X-l
Max 100
Min 60
Mean 81,14
Me 88,5
Mo 70
SD 11,42
2. Deskripsi DataN-Gain
Gain adalah selisih antara nilai pretes dan posttes. Gainmenunujukan
peningkatan pemahaman dan penguasaan konsep siswa setelah lingkungan
sekitar sekolah dijadikan sumber belajar. Rata - rata nilai posttes pada kelas
X-l menuhjukan peningkatan dari nilai pretes yaitu 53,94 menjadi 81,14.
Hal ini menunjukan besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik
sebesar 27,2. Pada kelas X-l diperoleh rata-rata nilai N-gain sebesar 0,59
yang termasuk kategori sedang. Adapun penyajian rerata N-gain untuk
kelas X-l dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4. 3
Kategori Nilai N-gain Kelas X-l
Normal Ga in Eksperimen Terendah 0,33 Tertinggi 1 Rata-rata 0,59 SD 0,47 Kategori Sedang
52
B. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dilakukan dengan
menggunakan Lilieefors (dengan taraf signifikansi a = 0,05). Adapun kriteria
penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak adalah dengan
rumus sebagai berikut:
Jika L hitung < L tabel, Ho diterima maka sampel berdistribusi normal
Jika L hitung > L tabel, Ho ditolak maka sampel tidak berdistribusi normal
Uji Normalitas kelas eksperimen, hasil perhitungan uji normalitas hasil pretes
dan posttes dapat dili hat pada tabel 4. 4 berikut:
Tabel 44
Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas X-l
N Hasil L hitung L tabel Kesimpulan
35
Pre test -0,1932 0,1891
Sampel Berdistribusi Normal
Post test -0,1487
Tabel 4. 4 menunujukan L hitung pretest = -0, 1932 dan L tabel
posttest = -0, 1487 dengan N = 35 siswa dan taraf signifikansi a = 0,05 maka L
tabel = 0,1891 sehingga Ho diterima dan sampel berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Homogenitas dilakukan setelah data hasil yang diperoleh berdistribusi
normal. Uji homogenitas dilakukan yakni menggunakan uji Fisher pada taraf
signifikansi 5% (a = 0. 05). Adapun kriteria uji homogenitas adalah sebagai
berikut:
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan kedua sampel homogen Jika F
hitung > F tabel, maka Ho di tolak dan kedua sampel tidak homogen
53
a. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen
Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest pada ekperimen di
dapat F hitung sebesar 2,53 dan F tabel sebesar artinya F hitung > F tabel.
Hal ini menunjukan bahwa taraf signifikan a = 0,05 Ho diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sampel yang berasal dari populasi
berdistribusi homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4,5
berikut:
Tabel 4. 5
Uji Homogenitas Pretest Kelas X-l
a F N Kesimpulan
0,05 Hitung Tabel 35
3,54 2,85 Ho diterima
b. Uji Homogenitas Posttest Kelas X-l
Hasil perhitungan uji homogen data posttest pada kelas eksperimen
di dapat F hitung sebesar 3,64 dan F tabel sebesar 2,33 dan F tabel sebesar
2,85 artinya F Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sampel yang berasal dari populasi berdistribusi homogen. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4,6 berikut:
Tabel 4. 6
Uji Homogenitas Posttest Kelas X-l
a F N Kesimpulan 0,05 Hitung Tabel 35
3,64 2,85 Ho diterima
C. Pengajuan Hipotesis dan Pembahasan
1. Penguj ian Hipotesis
Berdasarkan pengujian persyaratan analisis diperoleh kesimpulan
sampel pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen. Pengujian
berikutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. kriteria
pengujian ini adalah sebagai berikut: Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
54
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak
a. Hasil pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest
Dapat diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi
normal dan homogen. Selanjutnya data hasil posttest dapat di analisa
melalui uji t. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t , maka didapat
hasil berikut: t hitung = 4,35 t tabel = 3,208 (a = 0,05/5%) 3,871 (a =
0,01/1%)
Karena t hitung > t tabel, maka Hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh lingkungan sekitar sekolah
sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar peserta didik df SMA 2 Mei
Tangerang Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 8
Hasil Pengujian Hipotesis Uji-t Nilai Posttest
Kelas
N Rata-rata T hitung T tabel Kesimpulan a = 0,05 a= 0,01
X-l 35 81,14 4,35 3,208 3,871 Ho diterima b. Hasil pengujian Hipotesis Uji-t Nilai N-Gain
. Dapat diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi
normal dan homogen. Selanjutnya data hasil N-gain dapat di analisa
melalui uji t. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t, maka didapat
hasil berikut: t hitung = 4,47 t tabel = 3,208 (a = 0,05/5%) 3,871(a =
0,01/1%)
Karena t hitung > t tabel, maka Hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh lingkungan sekitar sekolah
sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar peserta didik di-SMA 2 Mei
Tangerang Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Kelas
N Rata-rata T hitung T tabel Kesimpulan
a = 0,05 a= 0,01
X-l 35 0,59 4,57 3,208 3,871 Ho ditolak
55
2. Pembahasan
Berdasarkan penelitian di atas, data yang ditemukan1 ddiolah
berdasarkan metode analisis data yang telah dijelaskan pada Bab III yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh hasil belajar peserta didik
siswa IPS yang menggunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber
belajar. Hasil pretest siswa pada kelas eksperimen menunjukan tidak adanya
perbedaan sebelum menggunakan metode lingkungan sekitar sekolah sebagai
sumber belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest kelas
ekspmmen sebesar 53,94 selanjutnya dihitung dengan menggunakan uji-t.
Untuk nilai pretest kelas X-l menunjukan bahwa t hitung < t tabel yaitu 3,01 <
3,208 (taraf signifikansi 5%).
Sedangkan nilai posttest siswa kelas X-l menunujukan terdapat
perbedaan. Nilai rata-rata posttest yang menggunakan metode pembelajaran
lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas konvensional (ceramah dan diskusi).
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas X-1 sebesar 81,14
selanjutnya dihitung dengan tabel-t. Untuk nilai posttest kelas eksperimen.
menunjukan bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,35 > 3,208 (taraf signifikansi
5%). Berdasarkan nilai rata-rata pretest dan posttest menunjukan bahwa
pembelajaran metode lingkungan sekitar sekolah sumber belajar
dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional.
Selain itu, pembelajaran lingkungan sekitar sekolah sumber belajar
juga dapat meningkatkan pemahaman belajar IPS siswa (N-Gain). Hasil
perhitungan mununjukan rata-rata peningkatan pemahaman belajar IPS pada
kelas X-l lebih tinggi di bandingkan dengan konvensional. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai rata-rata N-Gain kelas X-l sebesar 0,59 yang selanjutnya
dihitung dengan menggunakan uji-t. Untuk nilai N-Gain kelas X-l
menunjukan bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,47 > 3,208 (taraf signifikansi
5%).
Adanya penerapan metode pembelajaran lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar telah memberikan pemahaman tentang materi pembelajaran
56
fungsi uang dan perbankan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik karena pembelajaran lingkungan sekitar sebagai sumber belajar ini
melibatkan seluruh siswa untuk aktiv dalam proses pembelajaran serta
bekerja sama dalam kelompok dan bertanggung jawab yang di lakukan.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris
yang menunjukan adanya pengaruh lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
terhadap hasil belejar peserta didik. Berdasarkan data perhitungan posttest I
kelompok eksperimen di peroleh rata-rata 81,14. Untuk hasil perhitungan uji
"t" nilai posttest terhitung diperoleh t hitung 4,35 dan t tabel 3,208 (4,35 >
3,208) maka Ho di tolak dan Ha diterima
Karena t hitung > t tabel, maka hipotesis nbl (Ho) ditolak, dengan
demikian dapat disimpulkan Pengaruh Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai
Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar Peserta Didik di SMA 2 Mei Tangerang
Selatan.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan penelitian ini, maka dapat diberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Sekolah diharapkan lebih memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar sehingga dapat memacu siswa untuk lebih giat belajar
2. Maksimalkan fasilitas yang ada di sekolah agar dapat membantu siswa
untuk mencapai proses prestasi disekolah.
3. Guru hendaknya dapat menciptakan kedekatan dengan anak didiknya,
karena dapat membantu dalam menuju proses belajar yang lebih baik.
4. Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini disarankan untuk
mengambil sampel yang cukup besar dengan materi yang cukup beragam.
58
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta D/J/A,(Bandung: Bumi Aksara) Budiningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008)
Ekosusilo, Madyo, Dasar-dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar,1990)
Fauzi, Ahmad. Psikologi Umum Untuk IAIN,STAIN, PTAIS Fak Tarbiyah Komponen MKDK (Bandung, CV Pustaka Setia, 1997) Gunawan, Ary H., Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Makro, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) Hamalik, Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
Hamalik, Oemar, Proses Belajar mengajar, (Bnadung: Bumi Aksara, 2006)
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006)
Kartono, Kartini, Bimbingan Belajar di SMA dan Pergutruan Tinggi, (Jakarta: CV. Rajawali, 1985) Miarso, Yusufhadi, Deflnisi Teknologi Pendidikan.(Jakarta: Rajawali, 1986)
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1985), Cet II,
Rasyid, Harun dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. (Bandung: CV Wacana Prima),
Rita M & Ryan,dkk,Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1 Sabri, M. Alisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Pers, 2005), Cet. 1 Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,2010) Saliwangi, Basennang, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) Sastrawijaya, A. Tresna, Pengembangan Program Pengajaran.(Jakarta:Rineke Cipta, 1991) Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2010)
59
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1984) Syaefudin, Udin, dan Makmun, Abin, Syamsyudin, (Bandung CV Pustaka Setia, 2011) Syah, Darwyan, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Putra Grafika, 2007) Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, pasal 3. ,
Zainuddin. Pusat Sumber Belajar. (Jakarta: Depdikbud,1984)
60
LAMPIRAN - LAMPIRAN DATA NILAI SISWA KELOMPOK EKSPERIMEN
KELAS X-l
No Nama Siswa Nilai pretest
Nilai posttest
1 Anggi Putri Dewi 75 80 2 Almah Suci Eva 77 86 3 Astrid Nera Lusiana 60 60 4 Bambang Putra 50 71 5 Boy Putra 59 65 6 Caerih Sintia 50 70 7 Cici Mawarlinda 59 69 8 Chika Pratiwi '60 80 9 Chokki Wibowo 61 85 10 Dede Bianca 55 70 11 Debi Anastasia 50 73 12 Desi Purwanti 60 80 13 Deviana Rusmianto 54 88 14 Deva Agriana 51 89 15 Estiana Dewi 50 68 16 EvaDevianai 45 78' 17 Elma Triana 53 98 18 Erin Chantika Dewi 56 100 19 Enggar Sabil 50 91 20 Esa Tunggal 50 87 21 Fahri Tomo 50 100 22 Fika Cita 60 78 23 Firman Siregar 45 100 24 Vista Santika 50 78 25 Rosa Romli 61 88 26 Rifad Santoso 40 70 27 Santian Devi 41 65 28 Seli Kirana 55 85 29 Sammuel Tobing 50 78 30 Sila Estiana 60 98 31 Kiki Wahyuni 50 100 32 Yeyet Astria 56 75 33 Tina Asmiati 50 78 34 Tika Pratiwi 55 89 35 Widia 40 70
61
Descriptive Statistics N Minimu
m Maximu m
Mean Std. Deviation
pretest Valid N (listwise)
35 35 40 77 53,94 8,077
Descriptive Statistics N Minimu
m Maximu m
Mean Std. Deviation
pretest Valid N (listwise)
35 35 60 100 81,14 11,425
62
LAMPIRAN - LAMPIRAN
63
LAMPIRAN - LAMPIRAN DATA NILAI SISWA KELOMPOK EKSPERIMEN KELAS X-l No Nama Siswa Nilai
pretest Nilai posttest
1 Anggi Putri Dewi 75 80 2 Almah Suci Eva 77 86 3 Astrid Nera Lusiana 60 60 4 Bambang Putra 50 71 5 Boy Putra 59 65 6 Caerih Sintia 50 70 7 Cici Mawarlinda 59 69 8 Chika Pratiwi 60 80 9 Chokki Wibowo 61 85 10 Dede Bianca 55 70 11 Debi Anastasia 50 73 12 Desi Purwanti 60 80 13 Deviana Rusmianto 54 88 14 Deva Agriana 51 89 15 Estiana Dewi 50 68 16 Eva Devianai 45 78 17 Elma Triana 53 98 18 Erin Chantika Dewi 56 100 19 Enggar Sabil 50 91 20 Esa Tuhggal '50 87 21 Fahri Tomo 50 100 22 Fika Cita 60 78 23 Firman Siregar 45 100 24 Vista Santika 50 78 25 Rosa Romli 61 88 26 Rifad Santoso 40 70 27 Santian Devi 41 65 28 Seli Kirana 55 85
64
29 Sammuel Tobing 50 78
30 Sila Estiana 60 98
31 Kiki Wahyuni 50 100
32 Yeyet Astria 56 75
33 Tina Asmiati 50 78
34 Tika Pratiwi 55 89
35 Widia 40 70
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL PRETES KELAS EKSPERIMEN
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pretest Valid N (listwise)
35 35 40 77 53,94 8,077
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
posttes Valid N (listwise)
35 35
60 100 81,14 11,425
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA 2 Mei
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X / 2
Pertemuan ke - : 1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami uang dan perbankan
A. Kompetensi Dasar : Menjelaskan mengenai teori uang
B. Indikator dan Pencapaian Kompetensi
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian uang dan fungsinya
2. Siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis uang
3. Siswa dapat menganalisa teori tentang uang
C. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai pembelajaran diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian uang dan fungsinya
2. Siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis uang
3. Siswa dapat menganalisa teori tentang uang
D. Karakter yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran adalah Jujur,
Kerja Keras, Disiplin, Kreatif, Mandiri, Rasa ingin tahu, Gemar membaca.
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. Sumber pembelajaran
1. Lingkungan sekitar sekolah yaitu warung/minimarket
2. Buku teks - penerbit
3. Buku LKS - penerbit
G. Materi Pembelajaran (terlampir)
H. Langkah-langkah Kegiatan
66
No Kegiatan siswa Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
1 PENDAHUTUAN Guru memberikan salam dan
memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
Menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan
Menjelaskan materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
Siswa menjawab salam dan bersama guru memulai pelajaran dengan basmalah dan berdoa. Siswa mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasar yang akan di capai.
10 Menit
2 KEGIATAN INTI A. Ekplorasi a) Untuk sejauh mana pengetahun
siswa tentang materi pengertian uang dan fungsinya. Guru mengawali dengan
beberapa pertanyaan: Pernahkah kalian mendengar
tentang uang? Siapakah diantara kalian yang
mengerti tentang arti uang dan fungsinya?
Guru menunjuk seorang siswa untuk memberikan opini mengcnai uang dan fungsinya.
b) Guru mengelompokkan siswa untuk kernudian menugaskan kelompok ke lingkungan sekitar sekolah (warung/minimarket) untuk mengisi LKS/Lembar kerja yang sudah diberikan guru.
c) Siswa diberi waktu untuk keluar kelas (lingkungan sekitar sekolah) untuk mempelajari mengisi LKS dari materi
B. Elaborasi Guru mempersilahkan seluruh
siswa untuk masuk kembali ke kelas.
Guru memberikan siswa untuk menjawab LKS yang jawabannya di dapatkan dari luar kelas
Jujur, Disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, cinta rupiah. Jujur, Disiplin, kerja keras. kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, demokratis, menghargai prestasi, toleransi Jujur, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi komunikatif , percaya diri, toleransi
25 Menit 15 Menit
67
Guru menunjuk siswa untuk menjelaskan tentang materi LKS/ tugas / pertanyaan
C. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru bersama siswa berdiskusi tentang uang dan fungsi serta memberika penguatan dan penyimpulan
15 Menit
3 Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a) Guru menunjukan salah satu
siswa untuk mereview materi hari ini
b) melakukan penilaian dan/atau refleksi seperti menanyakan dan memberikan jawaban terhadap kegiatan yang sudah dilalui.
c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
d) Guru dan siswa menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau do’a
Jujur, Bekerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu
5 Menit
68
Sumber dan Media Pembelajaran :
1. Buku paket kelas X SMA Ekonomi
2. Internet
3. Powerpoint
4. Mini marketAvarung lingkungan sekitar sekolah
Penilaian : Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen
1.Mendeskripsikan teori uang dan fungsinya
2.Menganalisis manfaat uang dan kegiatanuang
3.Mengidentifikasi keberadaan uang di Indonesia
Tes Tulis Uraian tertutup
1. Jelaskan pengertian teori uang dan fungsinya!
2. Jelaskan macam-macam uang!
3. Sebutkan manfaat uang bagi kehidupan?
4. Jelaskan asal mulauang di indonesia!
5. Sebutkan syarat-syarat dari uang?
69
Kunci Jawaban
No Butir Soal Kunci Jawaban
1 2 3
Jelaskan pengertian teori uang dan fungsinya! Jelaskan macam – macam uang Sebutkan manfaat uang bagi kehidupan!
Uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sekarang maupun di kemudian hari.. Uang logam dan emas juga disebut sebagai uan penuh (full bodied money) Artinya, nilai intrinsiknya (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya. Sedangkan fungsinya adalah
a. Satuan hitung (unit of accounting): uang dapat memberikan harga suatu kornoditas maka nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan.
b. Alat transaksi (medium of exchange): sebagai alat tukar yang harus diterima karena jaminan kepercayaan.
c. Penyimpan nilai (store of value):dikaitkan dengan kemampuan uang menyimpan hasil transaksi untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang-mendatang.
Uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.
Uang girai, adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanari (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.
Untuk transaksi jual beli Sebagai investasi jangka pendek
maupun jangka panjang Sebagai alat tukar kebutuhan manusia
sehari-hari.
70
4
5
Jelaskan asal mula
uang di indonesia!
Sebutkan syarat-syarat
dari uang?
Sejarah perkembangan uang dimulai pada saat uang zaman kerajaan sampai saat ini, dimulai dengan: Uang kerajaan majapahit, uang koin yang disebut dengan uang kobok majapahit Uang emas/ MA pada zaman kerajaan sriwijaya dikena dengan uang Dinar Abad 18 dikenal Uang Logam dan Kertas sampai saat ini Abad 20 baru dikenal dengan Bilyat Giro, wesel, Nota kredit, Nota Debit, Surat Bukti Penerimaan. Harus diterima secara umum (acceptability). Memiliki nilai tinggi atau dijarnin
keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa.
Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability),
Kualitasnya cenderung sama (uniformity), Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat tidak mudah dipalsukan (scarcity). Harus mudah dibawa (portable) dan mudah
dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), memiliki nilai yang cenderung stabil dari
waktu ke waktu (stability of value).
71
Penskoran :
No Butir Soal Skor 1 2 3 4 5
Jelaskan pengertian teori uang dan fungsinya! Jelaskan macam-macam uang! Sebutkan manfaat uang bagi kehidupan? Jelaskan asal mula uang di indonesia! Sebutkan syarat-syarat dari uang?
20 20 20 20 20
Total Skor 100
Guru Bidang Studi ciputat, 9 Januari 2013
Mahasiswa PPKT
Drs. HM.Suparjo,MM
Niken Wahyu Dwinta
72
Lamplran Materi pembelajaran 1. Pengertian uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat
umum sebagai alat tukar menukar dalam lain lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sefcarang maupun di kemudian hari. Uang logam dan emas juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money) Artinya, nilai intrinsiknya (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut: Fungsi Uang : Satuan hitung (unit of accounting): uang dapat memberikan harga
suatu komoditas maka nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan.
Alat transaksi (medium of exchange): sebagai alat tukar yang harus diterima karena jaminan kepercayaan.
Penyimpan nilai (store of value): dikaitkan dengan kemampuan uang menyimpan hasil transaksi untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang-mendatang.
2. Jenis Jenis Uang :
o Uang fiat (token money); yaitu komoditas yang diterima sebagai uang, namun nilai nominalnya jauh lebih dari nilai komoditas itu sendiri.. Contoh: Uang 100.000 nilainya jauh lebih tinggi dari pada bahan atau kertasnya.
o Uang komoditas ; yaitu uang yang nilainya sebesar dengan nilai komoditas itu sendiri. Contoh: uang dinar atau dirham.
o Uang hampir liquid/szmpurna ; yaitu uang yang untuk menggunakamiya harus , ditukarkan atau dicairkan terlebih dahulu. Contoh: cek, giro, emas dll -
3. Teori tentang uang Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan:
73
_ apakah sebenarnya uang?
_ mengapa uang itu ada harganya?
_ mengapa uang itu sampai beredar?
Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang
diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Teori uang statis 1. Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, rnelainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak. 2. Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakaian masyarakat
untuk mempermudah pertukaran. 3. Teori Nominalisme Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya. 4. Teori Negara Asal mula uang karena negara, apabila Negara menetapkan apa yang menjadi alat
tukar Jan alat bayar maka timbuliah uang. Jadi uang bernilai karena adanya
kepastian dari I egara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
Teori uang dinamis 1. Teori Kuantitas dari DaA'id Ricardo Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada
jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat,
maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
74
2. Teori Kuantitas dari Irving Fisher Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving
Fisher dengan memosukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa
sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
3. Teori Persediaan Kas Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang. 4. Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang
itu dapat dipandang sebagai barang.
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA 2 Mei
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X/2
Pertemuan ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar kompetensi : memahami uang dan perbankan
A. Kompetensi Dasar : Membedakan peran bank umum dan bank sentral
B. Indikator Dan Pencapaian Kompetensi
1. Siswa dapat menjelasan pengertian bank
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dan tugas bank
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian bank sentral, bank konvensional dan
bank syariah
C. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian bank
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dan tugas bank
3. Siswa dapat. menjelaskan pengertian bank sentral, bank konvensional dan
bank syariah
D. Karakter yang harus dicapai dalam tujuan pembelajaran adalah Jujur,
Kerja Keras, Disiplin, Kreatif, Mandiri, Rasa ingin tahu, Gemar membaca.
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Outdoor study
76
F. Sumber pembelajaran 1. Lingkungan sekitar sekolah yaitu pegadaian, BMT, dan Koperasi 2. Buku teks - penerbit 3. Buku LKS – penerbit
G. Materi Pembelajaran (terlampir) H. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan siswa Alokasi
Waktu 1 Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan basmalah dan berdoa
• Menjelaskan indikator dan kompetensi yang diharapkan
• Menyampaikan sebuah materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasar yang akan dicapainya.
Siswa menjawab salam kepada guru untuk memulai pelajaran.
Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru terhadap materi yang dipelajari sesuai kompetensi dasar.
10 Menit
2 KEGIATAN INTI
A. Ekplorasi a) Menilai sejauh mana pengetahun siswa
tentang materi pengertian bank, fungsi serta pemahaman mengenai bank sentrak bank konvensional dan bank syariah.
Untuk mengawalinya, guru memberikan dengan beberapa pertanyaan:
❖ Pernahkah kalian mendengar bank konvensional dan bank syariah?
'❖. Siapakah diantara kalian yang mengerti tentang arti bank?
❖ Guru menunjuk beberapa siswa
Jujur, Disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, cinta rupiah.
25 Menit
Untuk memberikan opini mengenai materi pertanyaan yang diutarakan oleh guru.
b) Pembagian tugas kelompok oleh guru kepada siswa untuk lingkungan
77
sekitar sekolah (pegadaian, BMT, Koperasi) guna mengisi LKS/Lembar kerja yang sudah diberikan oleh guru.
c) Guru memberikan luang waktu kepada siswa untuk keluar kelas (lingkungan sekitar sekolah) untuk mempelajari / mengisi LKS dari materi
B. Elaborasi • Guru mempersilahkan para siswa
untuk memasuki ruangan kelas • Guru memberikan beberapa
pertanyaan tentang materi yang dipelajari kepada siswanya
• Guru menunjuk beberapa siswa
untuk membahas tentang materi
LKS/tugas/pertanyaan yang sudah
didapatkan oleh siswa diluar
lingkungan sekitar sekolah. C. Konfirmasi .
Dalam kegiatan konfirmasi, guru
menjelaskan secara detail lalu berdiskusi
bersama siswa tentang perbankan serta memberikan penguatan serta penyimpulan dari guru dan
siswa.
Jujur, Disiplin, kerja keras, kreatif. mandiri, rasa ingin tahu, demokratis. Menghargai prestasi, toleransi
Jujur, kerja keras, kreatif,
mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, komunikatif,
percaya diri,
toleransi
30
Menit
10
Menit
3 Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, gum:
a) Guru menunjukan salah satu siswa untuk mereview materi hari ini
b) Guru melakukan penilaian seperti menanyakan dan memberikan jawaban terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c) Guna dan siswa menutup/ mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah / doa
Jujur, kerja keras, kreatif, mandiri,
rasa ingin tahu
5 Menit
78
Sumber dan Media Pembelajaran :
1. Buku paket kelas X SMA Ekonomi
2. Lingkungan sekitar sekolah (ban dan koperasi )
3. Internet
4. Power point
5. Lembar tugas
Penilaian :
Indikator Pencapaian Teknik
penilaian
Bentuk
instrumen
Instrumen
1. Mendiskripsikan
teori konsumsi dan
tabungan
2. Menganalisis
manfaat konsumsi
dan tabungan
3. Mengidentifikasi
tingkat konsumsi
dan tabungan
Tes tulis Uraian
tertutup
1. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan
konsumsi!
2. Jelaskan apa yang di
maksud dengan tabungan!
3. Apa fungsi dari konsumsi!
4. Apa fungsi dari tabungan!
5. Sebutkan faktor yang
mempengaruhi konsumsi
dan tabungan!
79
Kunci Jawaban :
No Butir soal Kunci jawaban
1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan konsumsi!
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan tabungan!
Apa fungsi dari konsumsi?
Apa fungsi dari tabungan?
Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan?
Konsumsi adalah bagian pendapatan
yang dibelanjakan untuk
kebutuhan konsumsi.
Tabungan adalah bagian pendapatan
yang tidak dikomsumsi.
Fungsi konsumsi adalah suatu kurva
yang menggambarkan sifat hubungan di
antara sifat konsumsi rumah tangga
dalam perekonomian dan pendapatan
nasional (atau pendapatan disposable)
perekonomian tersebut.
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat tabungan rumah tangga dalam
perekonomian dan pendapatan nasional
(atau pendapatan disposable)
perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam
hukum psikologi konsumsi dari Keynes
dikernukakan, Setiap pertambahan
pendapatan akan menyebabkan
pertambahan konsumsi dan pertambahan
tabungan (saving).
o Tingkat pendapatan o Sikap hidup o Suku bunga o Adanya jaminan pensiun dan
masadepan o Keadaan ekonomi
80
Penskoran :
No Butir Soal Skor
1
2
3
4
5
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
konsumsi!
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
tabungan!
Apa fungsi dari konsumsi?
Apa fungsi dari tabungan?
Jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumsi dan tabungan!
20
20
20
20
20
Total Skor 100
Ciputat, 2 Maret 2013
Guru Bidang Studi Mahasiswa PPKT
Drs. HM. Suparjo,MM Niken Wahyu Dwinta
81
1. Pengertian konsumsi dan tabungan adalah Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi. Jadi, besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y ~ C + S ).
2. Faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan seperti berikut: 1. Tingkat Pendapatan
Pendapatan berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat. Jumlah pendapatan yang sangat rendah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja tidak memungkinkan untuk ditabung karena seluruh pendafpatan digunakan untuk konsumsi. Y=C, S=0 dapat menyebabkan rendahnya tabungan. Antara pendapatan dan konumsi dan tabungan cenderung berhubungan positif.
2. Sikap Hidup
Sikap hidup yang suka berhemat mendorong seseorang untuk tidak menggunakan seluruh pendapatannya dan menabungnya sebagian. Sikap hidup hemat didaari oleh lingkungan, pendidikan, dan kesadaran akan kebutuhan dan keadaan masa depan.
3. Suku Bunga
Suku bunga yang tinggi mendorong orang untuk menabung karena hasil'dari tabungan cukup besar. Suku bunga yang renadah akan mendorong untuk tidak menabung karena hasil yang diperoleh tidaklah seberapa sehingga orang merasa uang yang ditabung sama saja dengan dikonsumsi. Tingginya bunga dapat meningkatkan tabungan dan mengurangi tingkat konsumsi.
4. Adanya jaminan Pensiun dan Masa Depan
Pemerintah memberikan dana pensiunan kepada para mantan pegawai negeri. Ada sebagian perusahaan yang juga melakukannya. Hal tersebut dapat mengurangi mina
82
menabung pegawai yang menerimanya karena telah ada kepastian masa
depan dan hari tua. Sikap seperti itu uga bias dikarenakan kekayaan yang
dimiliki sangat besar sehingga kekayaannya dapat didepositokan dan
hasilnya tidak habis digunakan sampai hari tua.
5. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi yang stabil akan mendorong orang untuk berkonsumsi
sedanglcan keadan yang tidak stabil mendorong orang menabung karena
untuk berjaga-jaga atas kondisi ekonomi ynag tidak menentu tersebut.
Kondijs ekonomi yang tidak stabil dapat meningkatkan minat menabung
masyarakat.Kestabilan ekonomi dan tingkat tabungan hubungannya lebih
bersifat bertolak belakang.
3. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di
antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan
nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di
antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan
nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam
hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, Setiap pertambahan
pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan
tabungan (saving).
83
UJIAN SOAL
Mata Pelajaran : Ekonomi Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Hari, Tanggal : Kelas / Semester : X/II (Dua) Sekolah : SMA Dua Mei Tangerang Selatan Jumlah Soal : 40 Soal
Petunjuk Pengerjaan Soal: • Soal semuanya berjenis Pilihan Ganda (PG), namun dengan perbedaan tertentu.
Bacalah petunjuk terlebih dahulu disetiap Soal. • Soal jenis A merupakan Soal Pilihan Ganda biasa, soal jenis B merupakan soal
Pilihan Ganda Variasi, dan soal jenis C merupakan soal Pilihan-Ganda pemyataan Semua jawaban dikerjakan dilembar jawaban yang telah disediakan. Kerjakan terlebih dahulu yang menurut anda paling mudah
• Tidak dianjurkan untuk bekerja sama/ mencontek kepada temannya serta tidak dianjurkan melihat jawaban pada buku.Berdoalah sebelum mengerjakan, dan SELAMAT MENIKMAT
A. Soal Pilihan Ganda
Petunjuk Soal A - Pilihlah jawaban yang menurut anda paling tepat
1. Suatu keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan kerja yang siap diisi
oleh pencari kerja. Pemyataan diatas ialah pengertian dari... A. Angkatan Kerja B. Kesempatan Kerja C. Kemampuan Kerja ... . D. Waktu Kerja E. Program Kerja
2. Tempat yang mempertemukan pihak pencari kerja dengan pihak yang
membutuhkan tenaga kerja ialah... A. Pasar Karyawan • B. Pasar Barang dan Jasa C. Pasar Modal D. Pasar Tenaga Kerja E. Pasar Tradisional
84
3. Dari empat pemyataan dibawah, pemyataan manakah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
1. Tenaga Kerja 2. Jumlah Penduduk 3. Jumlah Usia Lanjut 4. Pengangguran A. 1,2, dan 3 B. 2, dan 3 C. 1,2, dan 4 D. 3 dan 4 E. Semua benar
4. Seseorang yang bemsia 15-64 tahun termasuk kedalam usia...
A. Angkatan Kerja * B. Pengangguran C. Pekerja D. Pengusaha E. Pegawai
5. Pekerja yang bekerja tetapi tidak memenuhi kriteria pekerja penuh disebut... A. Pengangguran B. Pegawai tidak tetap C. Pekerja Serabutan D. Pekerja Kontraktor E. Setengah Menganggur
6. Tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, disebut..
A. Pengangguran B. Pengangguran Terbuka C. Setengah Menganggur D. Pengangguran Terselubung E. Pengangguran Terpaksa
7. dibawah ini yang termasuk syarat-syarat uang kecuali.... A. nilainya mudah bembah B. tidak mudah dibagi-bagi C. tidak mudah rusak D. jumlahnya terbatas E. portability
8. Berikut ini yang merupakan jenis uang berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya... A. uang logam dan uang kertas B. uang kartal dan uang giral C. full bodied money dan token money D. internal value dan eksternal value
85
E. uang palsu dan uang asli
9. Perhatikan dibawah ini 1. Penurunkan Aktifitas Perekonomian 2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita 3. Meningkatkan Suku Bunga Ekonomi 4. Menurunkan Penerimaan Negara 5. Menurunkan Penduduk Miskin
Dari pemyataan diatas, yang manakah yang termasuk kedalam dampak Pengangguran. A. I, 3,4 dan 5 . B. 2,4 dart 5 C. 1,2, dan 4 D. I , 3 da n4 E. 1,4, dan 5
10. Pengangguran di Indonesia sangat banyak. Bila didata, sampai 20 juta-an jiwa
pengangguran di indonesia. Namun tentunya ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Dibawah ini yang termasuk cara mengatasi pengangguran ialah... A. Berwirausaha dengan meminjam modal pada lembaga keuangan yang telah disarankan oleh pemerintah B. Tetap menunggu pekerjaan yang tepat C. Melanjutkan sekolah ke jehjang yang lebih tinggi D. Bekerja di Instansi Pemerintah E. Melamar pekerjaan
11. Usaha untuk memajukan kehidupakan masyarakat dan warganya, ialah pengertian dari...
A. Pertumbuhan B. Pembangunan C. Pembangunan Ekonomi D. Perumbuhan Ekonomi E. Pembangunan & Pertumbuhan ekonomi
12. Berikut ini yang merupakan fungsi turunan uang adalah
A. sebagai alat pembayaran utang dan alat tukar B. sebagai alat tukar dan satuan hitung C. sebagai alat pembayaran utang, penimbun kekayaan dan pemindah kekayaan D. sebagai alat pembayaran saja E. sebagaik alat tukar, alat pembayaran utang, penimbun kekayaan dan pemindah kekayaan.
86
13. Pada selembar uang Rp. 100.000,00, angka Rp. 100.000,00 tersebut merupakan nilai. A. eksternal B. internal C. intrinsik D. ekstrinsik E. nominal
14. Tujuan utama dari Pembangunan Ekonomi ialah...
A. Pemenuhan kebutuhan dasar B. Peningkatan standar hidup C. Pemenuhan keinginan D. Mewujudkan keadilan dan kemakmuran E. Menciptakan kesejahteraan bagi setiap manusia
15. Apa fungsi dari uang itu.... *
A. Alat tukar B. Untuk dikonsumsi C. Untuk ditimbun D. alat rumah tangga E. untuk jual beli
B. Pilihan Ganda Variasi Petunjuk Soal B Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar. Pilihlah :
A. Jika Pemyataan 1, 2, dan 3 Benar B. Jika Pemyataan 1 dan 3 Benar C. Jika Pemyataan 2 dan 4Benar D. Jika-Pernyataan 1 dan 4 Benar E. Jika Semua Pemyataan Benar
16. Yang termasuk kedalam dampak pengangguran ialah..
(1). Menurunkan Aktifitas Perekonomian (2). Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi (3). Menurunkan Tingkat Keterampilan (4). Meningkatkan Biaya Sosial
17. Uang memiliki fungsi sebagai berikut….. (1). Alat satuan hitung (2). Alat pembayaran utang (3). Alat penukaran umum (4). Alat pembentuk kekayaan
Yang merupakan fungsi asli uang diatas adalah
18. Manakah yang termasuk jenis-jenis uang berdasarkan bahan pembuatannya..,.. (1). Uang logam (2). Uang negara
87
(3). Uang bank (4). Uang kertas
19. Dibawah ini jenis uang berdasarkan nilainya
(1). Uang rakyat (2). Uang penuh (3). Uang bank (4). Uang tanda
20. Teori uang uang dikelompokkan menjadi dua, yaitu
(1). Teori nilai uang (2). Teori bahan uang (3). Teori perubahan nilai uang (4). Teori bank indonesia
21. Tugas bank Indonesia adalah
(1). Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter (2). Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (3). Mengatur dan mengawasi bank (4). Mengatur jalannya politik ekonomi indonesia
22. Berikut ini manakah pengertian dari bank yang paling benar
(1). Lembaga politik masyarakat (2). Menerima simpanan masyarakat (3). Institusi penegak hukum (4). Menyalurkan dana
23. Apa pengertian lain dari Bank Sentral
(1). Bank Pusat (2). Bank BCA (3). Bank indonesia * (4). Bank Mandiri
24. Visi bank Indonesia
(1). Menjadi lembaga bank sentral yang dipercaya secara nasional (2). Menjaga keamanan pembangunan mikro ^ (3). Memajukan keuangan masyarakat berpenghasilan menengah atas (4). Menjadi lembaga dipercaya secara internasional
25. Yang termasuk kedalam pembangunan ekonomi ialah
(1). Tidak hanya menekan pada kenaikan PDB (2). Memperhatikan apakah kenaikan PDB lebih besar atau kecil dari jumlah penduduk (3). Memerhatikan apakah kenaikan PDB berpengaruh terhadap kesejahteraan
88
(4). Hanya menekankan pada kenaikan PDB
26. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. (1). SDA (2). SDM (3). Modal (4). Teknologi
27. Apa status dari Bank Indonesia dalam melakukan pembangunan ekonomi negara (1). Berkelompok (2).Independen (3). Bekerjasama dengan lembaga penegak hukum (4). Mandiri tanpa campur tangan pemerintah
28. Ada beberapa sasaran strategis Bank Indonesia, yaitu... - (1). Mencapai stabilitas harga (2). Menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efektif (3). Menjamin keamanan dan efisiensi sistem pembayaran 4). Tidak ada kecocokan dalam menjaga stabilitas uang
29. Bank Konvensional adalah Sank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. Manakah yang termasuk bank konvensional (1). Bank Mandiri Syariah (2). Bank BCA (3). Bank Rakyat Indonesia Syariah (4). Bank Mandiri
30. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Manakah yang termasuk Bank Umum Syariah (1). Bank Negara Indonesia Syariah (2). Bank Muamalat (3). Bank Rakyat Indonesia Syariah (4). Bank Bukopin
89
C. Pilihan Ganda dalam bentuk pemyataan Petunjuk Soal C. Pilihlah : - Jika Pemyataan Benar dan Pemyataan Benar, - Jika Pemyataan Benar dan Pemyataan Salah, - Jika Pemyataan Salah dan Pemyataan Benar - Jika Pemyataan Salah dan Pemyataan Salah - Jika Keduanya tidak ada jawaban 31. Konsumsi adalah hasi! konsumsi yang dibelanjakan untuk kebutuhan kerja.
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seseorang.
32. Tabungan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Tabungan merupakan hasil pendapatan seseorang yang di kumpulkan/investasikan untuk memenuhi kebutuhan dikemudian hari
33. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi individu seseorang dalam rumah tangga dan pendapatan daerah.
34. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional perekonomian tersebut. Jadi, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional perekonomian tersebut. Jadi, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan
35. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan adalah tidak punya uang
Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan yakni keinginan untuk mengeluarkan banyak uang
90
36. konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun
kelompok
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan
konsumsi
37. rumus dari fungsi konsumsi adalah C=a+bY
MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi
marginal)
38. Investasi merupakan salah satu faktor utama membangun perekonomian
negara. Rumus dari fungsi tabungan S = -a + (1 - b) Y
39. Y = Pendapatan pribadi
C= Konsumsi
40. Suku bunga yang tinggi mendorong orang untuk menabung karena hasil dari
tabungan cukup besar. Suku bunga yang renadah akan mendorong untuk tidak menabung karena hasil yang diperoleh tidaklah seberapa sehingga orang merasa uang yang ditabung sama saja dengan dikonsumsi. Tingginya, bunga dapat meningkatkan tabungan dan mengurangi tingkat konsumsi.
Keadaan ekonomi yang stabil akan mendorong orang untuk berkonsumsi sedangkan keadan yang tidak stabil mendorong orang menabung karena untuk berjaga-jaga atas kondisi ekonomi ynag tidak menentu tersebut. Kondiis ekonomi yang tidak stabil dapat meningkatkan minat menabung masyarakat.Kestabilan ekonomi dan tingkat tabungan hubungannya lebih bersifat bertolak belakang.
Terima kasih Goog luck
91
Kunci jawaban 1. B 2. D 3. C 4. A 5. E 6. B 7. B 8. B 9. C 10. A 11. B 12. C 13. E 14. D 15. A 16. E 17. B 18. D 19. C 20. B 21. A 22. C 23. B 24. D 25. A 26. E 27. C 28. A 29. C 30. A 31. C 32. A 33. B 34. A 35. D 36. A 37. A 38. A 39. C 40. A
92
UJI SOAL
Mata Pelajaran : Ekonomi Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Hari, Tanggal : Kelas / Semester : X/ II (Dua) Sekolah : SMA Dua Mei Tangerang Selatan Jumlah Soal : 40 Soal Petunjuk Pengerjaan Soal:
- Soal semuanya berjenis Pilihan Ganda (PG), namun dengan perbedaan tertentu.
- Bacalah petunjuk terlebih dahulu disetiap Soal. - Soal jenis A merupakan Soal Pilihan Ganda biasa, soal jenis B merupakan
soal Pilihan Ganda Variasi, dan soal jenis C merupakan soal Pilihan Ganda pemyataan
- Semua jawaban dikerjakan dilembar jawaban yang telah disediakan. - Kerjakan terlebih dahulu yang menurut anda paling mudah - Tidak dianjurkan untuk bekerja sama/ mencontek kepada temannya serta
tidak dianjurkan meiihat jawaban pada buku. - Berdoalah sebelum mengerjakan, dan SELAMATMENIKMATI.
A. Soal Pilihan Ganda Petunjuk Soal A - Pilihlah jawaban yang menurut anda paling tepat 1. Suatu keadaan yang menunjukkan tcrsedianya lapangan kerja yang siap diisi
oleh pencari kerja. Pemyataan diatas ialah pengertian dari... A. Angkatan Kerja B. Kesempatan Kerja C. Kemampuan Kerja D. Waktu Kerja E. Program Kerja
2. Tempat yang mempertemukan pihak pencari kerja dengan pihak yang membutuhkan tenaga kerja ialah... A. Pasar Karyawan B. Pasar Barang dan Jasa C. Pasar Modal D. Pasar Tenaga Kerja E. Pasar.Tradisional
93
3. Dari empat pemyataan dibawah, pemyataan manakah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. 1. Tenaga Kerja 2. Jumlah Penduduk 3. Jumlah Usia Lanjut 4. Pengangguran
A. 1,2, dan 3 B. 2,dan 3 C. 1,2, dan 4 D. 3 dan 4 E. Semua benar
4. Seseorang yang berusia 15-64 tahun termasuk kedalam usia...
A. Angkatan Kerja B. Pengangguran C. Pekerja D. Pengusaha E. Pegawai
5. Pekerja yang bekerja tetapi tidak memenuhi kriteria pekerja penuh disebut...
A. Pengangguran B. Pegawai tidak tetap C. Pekerja Serabutan D. Pekerja Kontraktor E. Setengah Menganggur
6. Tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, disebut..
A. Pengangguran B. Pengangguran Terbuka C. Setengah Menganggur D. Pengangguran Terselubung E. Pengangguran Terpaksa
7. dibawah ini yang termasuk syarat-syarat uang kecuali.... A. nilainya mudah berubah B. tidak mudah dibagi-bagi C. tidak mudah rusak D. jumlahnya terbatas E. portability
8. Berikut ini yang merupakan jenis uang berdasarkan lembaga yang
mengeluarkannya... A. uang logam dan uang kertas , B. uang kartal dan uang giral C. full bodied money dan token money
94
D. internal value dan eksternal value E. uang palsu dan uang asli
9. Perhatikan dibawah ini
1. Penurunkan Aktifitas Perekonomian 2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita 3. Meningkatkan Suku Bunga Ekonomi 4. Menurunkan Penerimaan Negara 5. Menurunkan Penduduk Miskin Dari pemyataan diatas, yang manakah yang termasuk kedalam dampak Pengangguran. A. 1,3,4 dan 5 B. 2,4 dan 5 C. 1,2, dan 4 D. I,3dan4 E. 1,4, dan 5 *
10. Pengangguran di Indonesia sangat banyak. Bila didata, sampai 20 juta-an jiwa
pengangguran di indonesia. Namun tentunya ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Dibawah ini yang termasuk.cara mengatasi pengangguran ialah... A. Berwirausaha dengan meminjam modal pada lembaga keuangan yang telah
disarankan oleh pemerintah B. Tetap menunggu pekerjaan yang tepat C. Melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi D. Bekerja di Instansi Pemerintah E. Melamar pekerjaan
11. Usaha untuk memajukan kehidupakan masyarakat dan warganya, ialah
pengertian dari... A. Pertumbuhan B. Pembangunan C. Pembangunan Ekonomi D. Perumbuhan Ekonomi E. Pembangunan & Pertumbuhan ekonomi -
12. Berikut ini yang merupakan fungsi turunan uang adalah A. sebagai alat pembayaran utang dan alat tukar B. sebagai alat tukar dan satuan hitung t C. sebagai alat pembayaran utang, penimbun kekayaan dan pemindah
kekayaan D. sebagai alat pembayaran saja E. sebagaik alat tukar, alat pembayaran utang, penimbun kekayaan dan
pemindah kekayaan.
95
13. Pada selembar uang Rp. 100.000,00, angka Rp. 100.000,00 tersebut merupakan nilai.. A. ekstemal B. internal C. intrinsik D. ekstrinsik E. nominal
14. Tujuan utama dari Pembangunan Ekonomi ialah... A. Pemenuhan kebutuhan dasar B. Peningkatan standar hidup C. Pemenuhan keinginan D. Mewujudkan keadilan dan kemakmuran E. Menciptakan kesejahteraan bagi setiap manusia
15. Apa fungsi dari uang itu....
A. Alat tukar B. Untuk dikonsumsi C. Untuk ditimbun D. alat rumah tangga E. untuk jual beli
B. Pilihan Ganda Variasi Petunjuk Soal B Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar. Pilihlah : A. Jika Pemyataan 1, 2, dan 3 Benar B. Jika Pemyataan 1 dan 3 Benar C. Jika Pemyataan 2 dan 4 Benar D. Jika Pemyataan 1 dan 4 Benar E. Jika Semua Pemyataan Benar
16 Yang termasuk kedalam dampak pengangguran ialah.. (1). Menurunkan Aktifitas Perekonomian (2). Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi (3). Menurunkan Tingkat Keterampilan (4). Meningkatkan Biaya Sosial
17. Uang memiliki fungsi sebagai berikut (1). Alat satuan hitung (2). Alat pembayaran utang (3). Alat penukaran umum (4). Alat pembentuk kekayaan
Yang merupakan fungsi asli uang diatas adalah
96
18. Manakah yang termasuk jenis-jenis uang berdasarkan bahan pembuatannya. (1). Uang iogam (2). Uang negara (3). Uang bank (4). Uang kertas
19. Dibawah ini jenis uang berdasarkan nilainya
(1). Uang rakyat (2). Uang penuh
(3). Uang bank (4). Uang tanda
20. Teori uang uang dikelompokkan menjadi dua, yaitu
(1). Teori nilai uang (2). Teori bahan uang (3). Teori perubahan nilai uang (4). Teori bank indonesia
21. Tugas bank Indonesia adalah
(1). Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter (2). Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (3). Mengatur dan mengawasi bank (4). Mengatur jalannya politik ekonomi indonesia
22. Berikut ini manakah pengertian dari bank yang paling benar
(1). Lembaga politik masyarakat (2). Menerima simpanan masyarakat (3). Institusi penegak hukum (4). Menyalurkan dana
23. Apa pengertian lain dari Bank Sentral
(1). Bank Pusat (2). Bank BCA (3): Bank indonesia " (4). Bank Mandiri
24. Visi bank Indonesia
(1). Menjadi lembaga bank sentral yang dipercaya secara nasional (2). Menjaga keamanan pembangunan mikro (3). Memajukan keuangan masyarakat berpenghasilan menengah atas (4). Menjadi lembaga dipercaya secara internasional
25. Yang termasuk kedalam pembangunan ekonomi ialah (1). Tidak hanya menekan pada kenaikan PDB (2). Memperhatiao apakah kenaikan PDB lebih besar atau kec'il dari jumlah penduduk (3). Memerhaukaa apakah kenaikan PDB berpengaruh terhadap kesejahteraan
97
(4). Hanya menekankan pada kenaikan PDB 26. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi. (1). SDA (2). SDM (3). Modal (4). Teknologi
27. Apa status dari Bank Indonesia dalam melakukan pembangunan ekonomi
negara (1). Berkelompok (2).Independen . (3). Bekerjasama dengan lembaga penegak hukum (4). Mandiri tanpa campur tangan pemerintah
28. Ada beberapa sasaran strategis Bank Indonesia, yaitu...
(1). Mencapai stabilitas harga (2). Menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efektif (3). Menjamin keamanan dan efisiensi sistem pembayaran - „. (4). Tidak ada kecocokan dalam menjaga stabilitas uang
29. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat Manakah yang termasuk bank konvensional (1). Bank Mandiri Syariah (2). Bank BGA (3). Bank Rakyat Indonesia-Syariah (4). Bank Mandiri
30. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariahdan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan RakyatSyariah. Manakah yang termasuk Bank Umum Syariah
(1). Bank Negara Indonesia Syariah (2). Bank Muamalat (3). Bank Rakyat Indonesia Syariah (4). Bank Bukopin
98
C. Pilihan Ganda dalam bentuk pemyataan Petunjuk Soal C. Pilihlah :
A. Jika Pemyataan Benar dan Pemyataan Benar, B. Jika Pemyataan Benar dan Pemyataan Salah, C. Jika Pemyataan Salah dan Pemyataan Benar D. Jika Pemyataan Salah dan Pemyataan Salah E. Jika Keduanya tidak ada jawaban
31. Konsumsi adalah hasil konsumsi yang dibelanjakan untuk kebutuhan kerja.
Konsumsi adaiah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seseorang.
32. Tabungan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi.Tabungan merupakan
hasil pendapatan seseorang yang di kumpulkan/investasikan untukmemenuhi kebutuhan dikemudian hari ,
33. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di
antara sifatkonsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi individu seseorang dalam rumah tangga dan pendapatan daerah.
34. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di
antara tingkattabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional perekonomiantersebut. Jadi, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional perekonomian tersebut, Jadi, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan
35. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan adalah tidak
punya uang
Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan yakni keinginan untuk mengeluarkan banyak uang
36. Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi
99
37. rumus dari fungsi konsumsi adalah C=a+bY MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)
38. Investasi merupakan salah satu faktor utama membangun perekonomian negara. Rumus dari fungsi tabungan S = -a + (1 - b) Y
39. Y = Pendapatan pribadi O Konsumsi 40. Suku bunga yang tinggi mendorong orang untuk menabung karena hasil dari
tabungan cukupbesar. Suku bunga yang renadah akan mendorong untuk tidak menabung karena hasil yangdiperoleh tidaklah seberapa sehingga orang merasa uang yang ditabung sama saja dengandikonsumsi. Tingginya bunga dapat meningkatkan tabungan dan', mengurangi tingkat konsumsi.
Keadaan ekonomi yang stabil akan mendorong orang untuk berkonsumsi sedangkan keadan yang tidak stabil mendorong orang menabung karena untuk berjaga-jaga atas kondisi ekonomi ynag tidak menentu tersebut. Kondiis ekonomi yang tidak stabil dapat meningkatkan minat menabung masyarakat.Kestabilan ekonomi dan tingkat tabungan hubungannya lebih bersifat bertolak belakang.
Terima kasih Goog luck
100
Kunci Jawaban 1. B 2. D 3. C 4. A 5. E 6. B 7. B 8. B 9. C 10. A 11. B 12. C 13. E 14. D 15. A . 16. E 17. B 18. D 19. C 20. B 21. A 22. C ' 23. B 24. D 25. A 26. E 27. C 28. A 29. C 30. A 31. C 32. A 33. B 34. A 35. D 36. A 37. A 38. A 39. C 40. A
101
102