yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

124
1 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010 NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA NO. KEWENANGAN KAB/KOTA (SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007) N S P K ACUAN 1. Kebijakan : 1.a Penetapan Kebijakan operasional pendidikan (pendidikan anak usia dini formal /taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama) di kabupaten/ kota sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi. b. - c. Perencanaan operasional program pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak), pendidikan dasar (sekolah dasar dan sekolah menengah pertama) sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional. 2.a. – b. Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan di tingkat kabupaten/kota. 3. Pengelolaan dan penyelenggaraan satuan pendidikan anak usia dini dan satuan pendidikan dasar (pendidikan 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik. 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah. 3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia dan karakter bangsa. 4. Pengembangan metodologi pendidikan yang membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha. 5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan. 6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan. 7. Penyediaan buku teks murah. 8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan. 9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha. 10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal. 11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah perbatasan, tertinggal, dan bencana. 12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. - Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan anak usia dini formal dan pendidikan dasar kepada seluruh satuan pendidikan dan stakeholders. 1. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikan anak usia dini formal dan pendidikan dasar, meliputi : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010–2014. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi SALINAN

Transcript of yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

Page 1: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR

DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. Kebijakan :1.a Penetapan Kebijakan operasional

pendidikan (pendidikan anak usiadini formal /taman kanak-kanak,sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama) di kabupaten/kota sesuai dengan kebijakannasional dan provinsi.

b. -c. Perencanaan operasional program

pendidikan anak usia dini (tamankanak-kanak), pendidikan dasar(sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama) sesuai denganperencanaan strategis tingkatprovinsi dan nasional.

2.a. –b. Sosialisasi dan pelaksanaan

standar nasional pendidikan ditingkat kabupaten/kota.

3. Pengelolaan dan penyelenggaraansatuan pendidikan anak usia dini dansatuan pendidikan dasar (pendidikan

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik.2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas

sekolah.3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia

dan karakter bangsa.4. Pengembangan metodologi pendidikan yang

membangun manusia yang berjiwa kreatif,inovatif, sportif dan wirausaha.

5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi di bidangpendidikan.

7. Penyediaan buku teks murah.8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan.9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.10. Penguatan dan perluasan pendidikan

nonformal dan informal.11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah

perbatasan, tertinggal, dan bencana.12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan

dunia usaha dan dunia industri.

-Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasionalpendidikan anak usia dini formal dan pendidikandasar kepada seluruh satuan pendidikan danstakeholders.

1. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikananak usia dini formal dan pendidikan dasar,meliputi :

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17Tahun 2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 2 Tahun 2010tentang Rencana StrategisKementerian Pendidikan NasionalTahun 2010–2014.

7. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 50 Tahun 2007tentang Standar PengelolaanPendidikan oleh Pemerintah Daerah.

8. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 19 Tahun 2007tentang Standar PengelolaanPendidikan Oleh Satuan PendidikanDasar dan Menengah.

9. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 38 Tahun 2008tentang Pengelolaan TeknologiInformasi dan Komunikasi

SALINAN

Page 2: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

anak usia dini formal/taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama).

4. –5.a Pemberian izin pendirian serta

pencabutan izin satuan pendidikandasar (pendidikan anak usia diniformal/taman kanak-kanak, sekolahdasar dan sekolah menengahpertama).

a. perencanaan program;b. pelaksanaan rencana kerja;c. pengawasan dan evaluasi;d. kepemimpinan satuan pendidikan; dane. sistem informasi manajemen.

2. Standar pengelolaan meliputi :a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai

dengan banyaknya rombongan belajar;b. Luas bangunan memenuhi rasio minimum

luas lantai terhadap peserta didik sesuaidengan jumlah peserta didik per rombonganbelajar;

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1) ruang kelas;2) ruang perpustakaan;3) laboratorium;4) ruang pimpinan;5) ruang guru;6) ruang tata usaha;7) tempat beribadah;8) ruang konseling;9) ruang UKS;10) ruang organisasi kesiswaan;11) jamban;12) gudang;13) ruang sirkulasi;14) tempat olahraga.

-Izin pendirian harus memenuhi syarat-syarat :1. Isi pendidikan;2. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga

kependidikan;3. Sarana dan prasarana pendidikan;4. Pembiayaan pendidikan;5. Sistem evaluasi dan sertifikasi;6. Manajemen dan proses pendidikan.

dilingkungan Departemen PendidikanNasional.

10. Keputusan Menteri PendidikanNasional Nomor 060/U/2002 tentangPedoman Pendirian Sekolah.

11. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 39 Tahun 2008tentang Pembinaan Kesiswaan.

12. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 59 Tahun 2008tentang Pengesahan fotokopiIjazah/Surat Tanda Tamat Belajar,Surat Keterangan Pengganti yangBerpenghargaan Sama DenganIjazah/Surat Tanda Tamat Belajar danPenerbitan Surat KeteranganPengganti yang BerpenghargaanSama dengan Ijazah/Surat TandaTamat Belajar.

13. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 18 Tahun 2009tentang Penyelenggaraan PendidikanOleh Lembaga Pendidikan Asing diIndonesia.

14. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 78 Tahun 2009tentang Penyelenggaraan SekolahBertaraf Internasional pada JenjangPendidikan Dasar dan Menengah.

15. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 70 Tahun 2009tentang Pendidikan Inklusif bagiPeserta Didik yang Memiliki Kelainandan Memiliki Potensi Kecerdasandan/atau Bakat Istimewa.

16. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 15 Tahun 2010tentang Standar Pelayanan Minimal

Page 3: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

3

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

b. –c. Penyelenggaraan dan/atau

pengelolaan satuan pendidikansekolah dasar bertarafinternasional.

d. Pemberian izin pendirian sertapencabutan izin satuan satuanpendidikan dasar (sekolah dasardan sekolah menengah pertama)berbasis keunggulan lokal.

e. Penyelenggaraan dan/ataupengelolaan pendidikan berbasiskeunggulan lokal pada pendidikandasar (sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama).

6. -7. Pemantauan dan evaluasi satuan

pendidikan sekolah dasar bertarafinternasional.

8. –9. –10. a. –

b. Peremajaan data dalam sisteminformasi manajemen pendidikannasional untuk tingkatkabupaten/kota.

-Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satusekolah dasar untuk dikembangkan menjadisatuan pendidikan bertaraf internasional.

Pemberian izin pendirian dibuat oleh masing-masing kabupaten/kota sesuai keunggulan dengantetap mengacu pada standar nasional pendidikan.

Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan dibuatoleh masing-masing kabupaten/kota sesuaikeunggulan dengan tetap mengacu pada standarnasional pendidikan.

-1. Pemantauan dilakukan dalam rangka

pembinaan dan evaluasi satuan pendidikansekolah dasar bertaraf internasional.

2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,lembaga, program dan pengelola satuanpendidikan sekolah dasar.

3. Evaluasi dilakukan oleh penyelenggara programdan/atau dinas kabupaten/kota yangbertanggung jawab dibidang pendidikan dasar.

4. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu)kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan kepadaMenteri.

---

Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkatnasional.

Bidang Pendidikan Dasar diKabupaten/ Kota.

Page 4: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

4

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. Pembiayaan1.a. -

b. Penyediaan bantuan biayapenyelenggaraan pendidikan anakusia dini dan pendidikan dasar(pendidikan anak usia dini formal/taman kanak-kanak, sekolah dasardan sekolah menengah pertama)sesuai kewenangannya.

c. Pembiayaan penjaminan mutusatuan pendidikan (pendidikananak usia dini formal/taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama) sesuaikewenangannya.

-1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab

bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah,dan masyarakat.

2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggungjawab menyediakan anggaran pendidikan.

3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkanprinsip keadilan, efisiensi, transparansi, danakuntabilitas publik.

4. Biaya pendidikan meliputi biaya satuanpendidikan, biaya penyelenggaraan, dan/ataupengelolaan pendidikan, dan biaya pesertadidik.

5. Pembiayaan satuan pendidikan terdiri atas biayainvestasi, biaya operasi, bantuan biayapendidikan, dan beasiswa:a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi

biaya investasi lahan pendidikan dan biayainvestasi selain lahan pendidikan.

b. Biaya operasi meliputi biaya personalia danbiaya nonpersonalia.

c. Bantuan biaya pendidikan adalah danapendidikan yang diberikan kepada pesertadidik yang orang tua atau walinya tidakmampu membiayai pendidikannya.Pemberian bantuan biaya pendidikanberdasarkan prinsip kecukupan, kewajaran,keberlanjutan, keadilan, efisiensi,transparansi, dan akuntabilitas publik.

6. Biaya penyelenggara dan/atau pengelolaanpendidikan meliputi: biaya investasi dan biayaoperasi.a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi

biaya investasi lahan pendidikan dan biayainvestasi selain lahan pendidikan.

b. Biaya operasi meliputi biaya personalia danbiaya nonpersonalia. Biaya personaliameliputi gaji pendidik dan tenagakependidikan serta tunjangan yang melekat

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 69 Tahun 2009 tentang StandarBiaya Operasi Nonpersonalia Tahun2009 untuk Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah (SD/MI), Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah(SMP/MTs), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),Sekolah Menengah Pertama Luar(SMPLB), dan Sekolah Menengah AtasLuar Biasa (SMALB).

Page 5: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Kurikulum :1.a. Koordinasi dan supervisi

pengembangan kurikulum tingkatsatuan pendidikan pada pendidikandasar (sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama).

pada gaji. Biaya nonpersonalia meliputibahan atau peralatan pendidikan habispakai, dan biaya tak langsung berupa daya,air, jasa telekomunikasi, pemeliharaansarana dan prasarana, uang lembur,transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, danlain sebagainya.

7. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan danapendidikan yang bersumber dari APBD dansumber lainnya.

1. Struktur Kurikulum pendidikan dasar terdiri darikomponen:a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia;b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian;c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi;d. kelompok mata pelajaran estetika;e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga

dan kesehatan.2. Kurikulum pendidikan dasar wajib memuat:

a. pendidikan agama;b. pendidian kewarganegaraan;c. bahasa;d. matematika;e. ilmu pengetahuan alam;f. ilmu pengetahuan sosial;g. seni dan budaya;h. pendidikan jasmani dan olahraga;i. keterampilan/kejuruan; danj. muatan lokal.

3. Kurikulum pendidikan dasar dikembangkansesuai dengan relevansinya oleh setiapkelompok atau satuan pendidikan dan komite,sekolah/madrasah dibawah koordinasi dansupervisi dinas pendidikan atau kantor

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Menteri Nomor 22 tahun2006 tentang Standar isi untuk satuanPendidikan Dasar dan menengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan (SKL).

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2006 tentangPelaksanaan Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 22 Tahun2006 tentang Standar Isi Untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah danPeraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 23 Tahun 2006 TentangStandar Kompetensi Lulusan UntukSatuan Pendidikan Dasar danMenengah.

Page 6: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

6

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4.

b. Sosialisasi kerangka dasar danstruktur kurikulum pendidikan anakusia dini dan pendidikan dasar(pendidikan anak usia dini formal/taman kanak-kanak, sekolah dasardan sekolah menengah pertama).

c. Sosialisasi dan implementasistandar isi dan standar kompetensilulusan pendidikan dasar (sekolahdasar dan sekolah menengahpertama).

2.a. -b. Sosialisasi dan fasilitasi

implementasi kurikulum tingkatsatuan pendidikan pada pendidikananak usia dini dan pendidikandasar (pendidikan anak usia diniformal/taman kanak-kanak, sekolahdasar dan sekolah menengahpertama).

3. Pengawasan pelaksanaan kurikulumtingkat satuan pendidikan padapendidikan dasar (sekolah dasar dansekolah menengah pertama).

Sarana dan Prasarana:1.a Pengawasan terhadap pemenuhan

standar nasional sarana danprasarana pendidikan anak usiadini dan pendidikan dasar(pendidikan anak usia diniformal/taman kanak-kanak, sekolahdasar dan sekolah menengah

Kementerian Agama dan berpedoman padapanduan yang disusun oleh BSNP.

Sosialisasi kepada seluruh satuan pendidikan anakusia dini formal dan satuan pendidikan dasar danstakeholders sesuai dengan pedoman yangdisusun BSNP.

1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensilulusan pendidikan dasar kepada seluruh satuanpendidikan anak usia dini formal dan satuanpendidikan dasar dan stakeholders.

2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi danstandar kompetensi lulusan pendidikan dasar.

-1. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan

kepada seluruh satuan pendidikan anak usiadini formal dan satuan pendidikan dasar danstakeholders.

2. Pemberian fasilitasi implementasi kurikulumtingkat satuan pendidikan dasar.

Pemantauan dan pembinaan pelaksanaankurikulum tingkat satuan pendidikan padapendidikan dasar.

1. Pengawasan atas sarana dan prasaranapendidikan anak usia dini formal dan pendidikandasar dilakukan dengan mengacu kepadastandar yang berlaku.

2. Standar sarana dan prasarana meliputi :a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai

dengan banyaknya rombongan belajar;

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2007 tentang StandarSarana dan Prasarana untuk sekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Page 7: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

7

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

pertama).

b. Pengawasan pendayagunaanbantuan sarana dan prasaranapendidikan (pendidikan anak usiadini formal/taman kanak-kanak,sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama).

2. a -b. Pengawasan penggunaan buku

pelajaran pendidikan nak usia dinidan pendidikan dasar (pendidikananak usia dini formal/taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama).

b. Luas bangunan memenuhi rasio minimumluas lantai terhadap peserta didik sesuaidengan jumlah peserta didik per rombonganbelajar;

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1)ruang kelas;2)ruang perpustakaan;3)laboratorium;4)ruang pimpinan;5)ruang guru;6)ruang tata usaha;7)tempat beribadah;8)ruang konseling;9)ruang UKS;10) ruang organisasi kesiswaan;11) jamban;12) gudang;13) ruang sirkulasi;14) tempat olahraga.

-1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh

satuan pendidikan dilakukan oleh pengawasfungsional, komite sekolah/madrasah ataubentuk lain dari lembaga perwakilan pemangkukepentingan satuan pendidikan, dewan auditpada satuan pendidikan berbadan hukumpendidikan, dan/atau masyarakat.

2. Pengawas fungsional, komite/madrasah ataubentuk lain dari lembaga perwakilan pemangkukepentingan satuan pendidikan, dewan auditpada satuan pendidikan berbadan hukumpendidikan, dan/atau masyarakat melaporkankepada pejabat yang berwenang apabilamenemukan penyimpangan dalam pengawasan.

3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanyadapat dilakukan oleh lembaga yang memilikikompetensi dan kewenangan memeriksa.

Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs), dan SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA).

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam ProsesPembelajaran.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam ProsesPembelajaran Dalam RangkaPengalihan Hak Cipta.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam ProsesPembelajaran.

Page 8: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

8

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan:1.a. Perencanaan kebutuhan pendidik

dan tenaga kependidikanpendidikan anak usia dini danpendidikan dasar (pendidikan anakusia dini formal/taman kanak-kanak,sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama) sesuaikewenangannya.

b. Pengangkatan dan penempatanpendidik dan tenaga kependidikanPegawai Negeri Sipil untukpendidikan anak usia dini danpendidikan dasar (pendidikan anakusis dini formal/taman kanak-kanak,sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama) sesuaikewenangannya.

1. Pejabat pembina kepegawaian menyusunrencana pengadaan pendidik dan tenagakependidikan (pegawai negeri sipil) PAUDformal dan pendidikan dasar.

2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuanpendidikan dengan pendidik dan tenagakependidikan yang diperlukan untuk menjaminterselenggaranya pendidikan yang bermutu.

1. Pengangkatan dan penempatan pendidik PNSuntuk pendidikan anak usia dini formal danpendidikan dasar memenuhi :a. Kualifikasi akademik guru dengan

pendidikan minimum diploma empat (D-IV)atau sarjana (S1) program studi yang sesuaidengan mata pelajaran yangdiajarkan/diampu, dan diperoleh dari programstudi yang terakreditasi.

b. Kompetensi guru meliputi kompetensipedagogik, kepribadian, sosial, profesional.

c. Memiliki sertifikat pendidik yang di dapat dariperguruan tinggi yang terakreditasi.

2. Untuk diangkat sebagai kepalasekolah/madrasah, wajib memenuhi KualifikasiUmum, Kualifikasi Khusus, dan kompetensi.Kualifikasi Umum meliputi: kualifikasi akademik,usia, pengalaman dan kepangkatan.Kualifikasi Khusus meliputi: berstatus guru,memiliki sertifikat pendidik dan sertifikat Kepalayang ditetapkan oleh pemerintah.Kompetensi meliputi kepribadian, manajerial,kewira usahaan, supervisi, dan sosial.Kompetensi terdiri atas dimensi:a. Kepribadian;b. Manajerial;c. Kewirausahaan;d. Supervisi;e. Sosial.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74Tahun 2008 tentang Guru.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17Tahun 2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 16 Tahun 2007tentag Standar Kualifikasi Akademikdan Kompetensi Guru.

7. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 10 Tahun 2009tentang Sertifikasi Guru DalamJabatan.

8. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 40 Tahun 2007tentang Sertifikasi Bagi Guru dalamJabatan Melalui Jalur Pendidikan.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun2003 tentang Wewenang danPengangkatan, Pemindahan danPemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

10. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 13 Tahun 2007tentang Standar KepalaSekolah/Madrasah.

11. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 12 Tahun 2007tentang Standar PengawasSekolah/Madrasah.

12. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 36 Tahun 2007

Page 9: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

9

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan PNS di kabupaten/kota.

3. Peningkatan kesejahteraan,penghargaan, dan perlindunganpendidik dan tenaga kependidikanpendidikan anak usia dini danpendidikan dasar (pendidikan anakusia dini formal/taman kanak-kanak,sekolah dasar dan sekolah

3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawassekolah, seseorang wajib memenuhi standarpengawas sekolah yang berlaku secaranasional.

4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasidan kompetensi.

5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputipersyaratan pendidikan dan administratif.

6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi :kompetensi kepribadian, kompetensi supervisimanajerial, kompetensi supervisi akademik,kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensipenelitian pengembangan, dan kompetensisosial.

1. Pendidik dan tenaga kependidikan yangdiangkat oleh pemerintah atau pemerintahdaerah pada satuan pendidikan yangdiselenggarakan oleh pemerintah danpemerintah daerah dapat dipindahtugaskanantarkabupaten/kota, antarkecamatan maupunantarsatuan pendidikan karena alasankebutuhan satuan pendidikan.

2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikanpada satuan pendidikan yang diselenggarakanoleh masyarakat diatur oleh penyelenggarapendidikan atau satuan pendidikan yangbersangkutan berdasarkan perjanjian kerjaatau kesepakatan kerja bersama setelahmendapat persetujuan dari Dinas Pendidikansetempat.

1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,pendidik dan tenaga kependidikan berhakmemperoleh:a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan

sosial yang pantas dan memadai;b. penghargaan sesuai dengan tugas dan

tentang Penyaluran Tunjangan ProfesiBagi Guru.

13. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 24 Tahun 2008tentang Standar Tenaga AdministrasiSekolah/Madrasah.

14. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 25 Tahun 2008tentang Standar TenagaPerpustakaan Sekolah/Madrasah.

15. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 26 Tahun 2008tentang Standar Tenaga LaboratoriumSekolah/Madrasah.

16. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 32 Tahun 2008tentang Standar Kualifikasi Akademikdan Kompetensi Guru PendidikanKhusus.

17. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 58 Tahun 2008tentang Penyelenggaraan ProgramSarjana (S1) Kependidikan bagi GuruDalam Jabatan.

18. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 72 Tahun 2008tentang Tunjangan Profesi Bagi GuruTetap Bukan Pegawai Negeri SipilYang Belum Memiliki JabatanFungsional Guru.

19. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 66 Tahun 2009tentang Pemberian Izin Pendidik danTenaga Kependidikan Asing PadaSatuan Pendidikan Formal dan NonFormal.

20. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 39 Tahun 2009tentang Pemenuhan Beban KerjaGuru dan Pengawas Satuan

Page 10: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

10

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

menengah pertama).

4.a. Pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenaga kependidikanpendidikan anak usia dini danpendidikan dasar (pendidikan anakusia dini formal/taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama).

prestasi kerja;c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan

pengembangan kualitas;d. perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugas dan hak atas hasil kekayaanintelektual;

e. kesempatan untuk menggunakan sarana,prasarana, fasilitas pendidikan untukmenunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas didaerah khusus, dapat diberikan dalam bentuktanda jasa, kenaikan pangkat istimewa,finansial, piagam, dan/atau bentukpenghargaan lain.

3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaantugas meliputi perlindungan hukum,perlindungan profesi, serta perlindungankesehatan dan keselamatan kerja.

1. Pembinaan dan pengembangan pendidikmeliputi:a. pembinaan dan pengembangan profesi dan

karir.b. Pembinaan dan pengembangan profesi

pendidik dilakukan melalui jabatanfungsional.

c. Pembinaan dan pengembangan karirpendidik dan tenaga kependidikan dilakukanmelalui penugasan, kenaikan pangkat, danpromosi.

2. Pemerintah daerah wajib membina danmengembangkan pendidik dan tenagakependidikan sesuai dengan kewenngannyaserta membantu pembinaan danpengembangan pendidik dan tenagakependidikan pada satuan pendidikan PAUDformal dan pendidikan dasar yangdiselenggarakan oleh masyarkat.

Pendidikan.21. Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 7 Tahun 2010tentang Pemenuhan Kebutuhan,Peningkatan Profesionalisme, danPeningkatan Kesejahteraan Guru,Kepala Sekolah/Madrasah, danPengawas di Kawasan Perbatasandan Pulau Terluar.

22. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 9 Tahun 2010tentang Program Pendidikan ProfesiGuru Bagi Guru Dalam Jabatan.

Page 11: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

11

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

6.

b. Pemberhentian pendidik dan tenagakependidikan PNS pada pendidikananak usia dini dan pendidikandasar (pendidikan anak usia diniformal/ taman kanak-kanak,sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama) selain karenaalasan pelanggaran peraturanperundang-undangan.

5. -6. -

Pengendalian mutu pendidikan

1. Penilaian hasil belajar

1. –2. Membantu pelaksanaan ujian

nasional pendidikan dasar (ujiannasional sekolah menengahpertama).

Pendidik dan tenaga kependidikan dapatdiberhentikan dengan hormat dan tidak denganhormat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

--

Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antaralain melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihakyang berkepentingan.

1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasilbelajar oleh pendidik, satuan pendidikan, danPemerintah.

2. Penilaian hasil belajar peserta didikdilaksanakan berdasarkan standar penilaianpendidikan yang berlaku secara nasional.

3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulisdan ujian praktek.

-1. Mengkoordinasikan dan menjamin pelaksanaan

ujian nasional yang jujur.2. Membentuk penyelenggara ujian nasional

tingkat kabupaten/kota.3. Menetapkan sekolah/madrasah pelaksana ujian

nasional untuk SMP dan MTs.4. Mendata dan menetapkan pengawas

pelaksanaan ujian nasional bersama-samadengan perguruan tinggi yang ditetapkanBSNP.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 20 Tahun 2007 tentang StandarPenilaian Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan olehPemerintah Daerah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 47 Tahun 2008 tentang StandarIsi Mata Pelajaran Agama Khonghucu.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 48 Tahun 2008 tentang StandarKompetensi Lulusan Mata PelajaranAgama Khonghucu.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah Bertaraf

Page 12: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

12

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring,dan evaluasi pelaksanaan ujiansekolah (sekolah dasar dansekolah menengah pertama) skalakabupaten/kota.

5. Menetapkan jumlah dan sumber dana yangdiperlukan untuk penyelenggaraan ujiannasional.

6. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soalujian nasional.

7. Menjamin kejujuran pelaksanaan ujiannasional.

8. Menjamin keamanan dan kerahasiaan prosespengumpulan dan penyimpanan lembarjawaban ujian nasional yang sudah diisi besertadokumen pendukungnya.

9. Mengirimkan lembar jawaban ke penyelengaraujian nasional tingkat provinsi.

10. Menerima hasil pengolahan ujian nasional daripenyelenggara ujian nasional tingkat provinsidan mengirimkannya ke sekolah/madrasahpenyelenggara ujian nasional.

11. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraanujian nasional bersama-sama denganperguruan tinggi yang ditetapkan BSNP.

1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulisdan/atau ujian praktik untuk menilai hasil belajarpeserta didik pada mata pelajaran:a. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi yang tidak diujikan pada ujiannasional atau ujian akhir sekolah berstandarnasional (UASBN);

b. kelompok mata pelajaran agama dan akhlakmulia; kelompok mata pelajarankewarganegaraan dan kepribadian; kelompokmata pelajaran estetika; serta kelompok matapelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikanpelaksanaan ujian sekolah/madrasah.

3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ujiansekolah/madrasah.

Internasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 58 Tahun 2009 tentang StandarPendidikan Anak Usia Dini.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 63 Tahun 2009 tentang SistemPenjaminan Mutu Pendidikan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 74 Tahun 2009 tentang UjianAkhir Sekolah Berstandar Nasional(UASBN) Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah/ Sekolah Dasar Luar biasa(SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran2009/2010.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 75 Tahun 2009 tentang UjianNasional Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah(SMP/MTs), Sekolah MenengahPertama Luar Biasa (SMPLB), SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA), Sekolah Menengah AtasLuar Biasa (SMALB), dan SekolahMenengah Kejuruan (SMK).

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 3 Tahun 2010 tentangPerubahan Atas Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 84 Tahun2009 tentang Perubahan PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 75Tahun 2009 tentang Ujian NasionalSekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs), SekolahMenengah Pertama Luar Biasa(SMPLB), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),Sekolah Menengah Atas Luar Biasa(SMALB), dan Sekolah MenengahKejuruan (SMK).

Page 13: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

13

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4. -5. Penyediaan biaya

penyelenggaraan ujian sekolahskala kabupaten/kota.

2. Evaluasi1. a. –

b. Pelaksanaan evaluasipengelola, satuan, jalur, danjenis pendidikan padapendidikan anak usia dini danpendidikan dasar (pendidikananak usia dini formal/tamankanak-kanak, sekolah dasardan sekolah menengahpertama) skala kabupaten/kota.

2. a. -b. Pelaksanaan evaluasi

pencapaian standar nasionalpendidikan pada pendidikananak usia dini dan pendidikandasar (pendidikan anak usiadini formal/taman kanak-kanak,sekolah dasar dan sekolahmenengah pertama) skalakabupaten/kota.

4. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah di wilayahnya kepada Menteri danMenteri Agama melalui gubernur.

-1. Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjadi

tanggung jawab pemerintah daerah dan/atauAnggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.

2. Biaya penyelengaraan ujian madrasah menjaditanggung jawab Departemen Agama.

3. Pemerintah daerah membantu biayapenyelenggaraan ujian madrasah.

-1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,

lembaga, dan program pendidikan.2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi

terhadap pengelola dan satuan pendidikansesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnyasetahun sekali dan dilaporkan kepada Menteri.

-1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian

standar nasional pendidikan oleh peserta didik,program dan/atau satuan pendidikan dilakukanoleh lembaga evaluasi mandiri dan dibentukoleh masyarakat.

2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaanevaluasi oleh lembaga evaluasi mandiritersebut.

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiridilaporkan kepada Menteri.

4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 4 Tahun 2010 tentang UjianSekolah/Madrasah Tahun Pelajaran2009/2010.

Page 14: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

14

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Akreditasia -b -

4. Penjaminan mutu

1. –

2. a. Supervisi dan fasilitasi satuanpendidikan anak usia dini danpendidikan dasar (pendidikananak usia dini formal/tamankanak-kanak, sekolah dasar dansekolah menengah pertama)dalam penjaminan mutu untukmemenuhi standar nasionalpendidikan.

b. Supervisi dan fasilitasi satuanpendidikan dasar bertarafinternasional dalam penjaminanmutu untuk memenuhi standarinternasional.

evaluasi mandiri diumumkan kepada publik dandilaporkan kepada BSNP.

--

1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untukmemenuhi atau melampaui standar nasionalpendidikan.

2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukansecara bertahap, sistematis, dan terencana.

3. Pemerintah kabupaten/kota wajib memenuhistandar pelayanan minimum bidang pendidikansesuai peraturan perundang-undangan.

4. Penjaminan mutu satuan pendidikan olehpemerintah daerah kabupaten/kota menjunjungtinggi prinsip otonomi satuan pendidikan.

5. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajibmelakukan penjaminan mutu satuan atauprogram pendidikan sesuai peraturanperundang-undangan.

-

Melakukan supervisi dan membantu satuanpendidikan untuk menyelenggarakan ataumengatur penyelenggaraannya dalam melakukanpenjaminan mutu bekerja sama dengan LPMP daninstansi terkait lainnya.

1. Melakukan supervisi dan membantu satuanpendidikan untuk menyelenggarakan ataumengatur penyelenggaraannya dalammelakukan penjaminan mutu bekerja samadengan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, daninstansi terkait lainnya.

Page 15: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

15

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

c. Supervisi dan fasilitasi satuanpendidikan dasar berbasiskeunggulan lokal dalampenjaminan mutu.

d. Evaluasi pelaksanaan dandampak penjaminan mutusatuan pendidikan skalakabupaten/kota.

2. Melakukan pengawasan dalam rangkapenjaminan mutu Sekolah Internasional.

Melakukan supervisi dan membantu satuanpendidikan untuk menyelenggarakan ataumengatur penyelenggaraannya dalam melakukanpenjaminan mutu.

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaanprogram penjaminan mutu pada satuanpendidikan, meliputi kegiatan pengendalian,penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUHSalinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 16: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. Kebijakan :1.a. Penetapan Kebijakan operasional

pendidikan (sekolah menengahatas) di kabupaten/kota sesuaidengan kebijakan nasional danprovinsi.

b. -c. Perencanaan operasional program

pendidikan menengah (sekolahmenengah atas) sesuai denganperencanaan strategis tingkatprovinsi dan nasional.

2.a. –b. Sosialisasi dan pelaksanaan

standar nasional pendidikan(sekolah menengah atas) di tingkatkabupaten/kota.

3. Pengelolaan dan penyelenggaraanpendidikan menengah (sekolahmenengah atas).

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik.2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas

sekolah.3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia

dan karakter bangsa.4. Pengembangan metodologi pendidikan yang

membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif,sportif dan wirausaha.

5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.7. Penyediaan buku teks murah.8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan.9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal

dan informal.11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah

perbatasan, tertinggal, dan bencana.12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia

usaha dan dunia industri.

-Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasionalpendidikan menengah umum kepada seluruh satuanpendidikan dan stakeholders.

1. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikanmenengah umum, meliputi:a. perencanaan program;

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun2008 tentang Wajib Belajar.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2010 tentang RencanaStrategis Kementerian PendidikanNasional Tahun 2010–2014.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan oleh PemerintahDaerah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 19 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan Oleh SatuanPendidikan Dasar dan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 38 Tahun 2008 tentangPengelolaan Teknologi Informasi danKomunikasi dilingkungan DepartemenPendidikan Nasional.

10. Keputusan Menteri Pendidikan NasionalNomor 060/U/2002 tentang Pedoman

SALINAN

Page 17: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4. -5.a. Pemberian izin pendirian serta

pencabutan izin satuan pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

b. pelaksanaan rencana kerja;c. pengawasan dan evaluasi;d. kepemimpinan satuan pendidikan;e. sistem informasi manajemen.

2. Standar pengelolaan meliputi:a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai dengan

banyaknya rombongan belajar;b. Luas bangunan memenuhi rasiominimum luas

lantai terhadap peserta didik sesuai denganjumlah peserta didik per rombongan belajar;

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1) ruang kelas;2) ruang perpustakaan;3) laboratorium;4) ruang pimpinan;5) ruang guru;6) ruang tata usaha;7) tempat beribadah;8) ruang konseling;9) ruang UKS;10) ruang organisasi kesiswaan;11) jamban;12) gudang;13) ruang sirkulasi;14) tempat olahraga.

-Izin pendirian harus memenuhi syarat-syarat:1. Isi pendidikan;2. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan Tenaga

Kependidikan;3. Sarana dan prasarana pendidikan;4. Pembiayaan pendidikan;5. Sistem evaluasi dan sertifikasi;6. Manajemen dan proses pendidikan.

Pendirian Sekolah.11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 39 Tahun 2008 tentang PembinaanKesiswaan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 59 Tahun 2008 tentangPengesahan fotokopi Ijazah/Surat TandaTamat Belajar, Surat KeteranganPengganti yang Berpenghargaan SamaDengan Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajardan Penerbitan Surat KeteranganPengganti yang Berpenghargaan Samadengan Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 18 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Pendidikan OlehLembaga Pendidikan Asing di Indonesia.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2009 tentang PendidikanInklusif bagi Peserta Didik yang MemilikiKelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasandan/atau Bakat Istimewa.

Page 18: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

3

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

b. –

c. –

d. Pemberian izin pendirian sertapencabutan izin satuan pendidikanmenengah (sekolah menengahatas) berbasis keunggulan lokal.

e. Penyelenggaraan dan/ataupengelolaan pendidikan berbasiskeunggulan lokal pada pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

6. –

7. –

8. –

9. –

10. a. -

b. Peremajaan data dalam sistiminformasi manajemen pendidikannasional untuk tingkatkabupaten/kota.

-

-

Prosedur dan perizinan dibuat oleh masing-masingkabupaten/kota sesuai keunggulan dan tetapmengacu pada standar nasional pendidikan.

Penyelenggaraan dan atau pengelolaan dibuat olehmasing-masing kabupaten/kota sesuai keunggulandan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan.

-

-

-

-

-

Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkatnasional.

Page 19: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

4

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. Pembiayaan:1. a -

a. Penyediaan bantuan biayapenyelenggaraan pendidikanmenengah (sekolah menengahatas) sesuai kewenangannya.

b. Pembiayaan penjaminan mutusatuan pendidikan (sekolahmenengah atas) sesuaikewenangannya.

-1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab

bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah,dan masyarakat.

2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggungjawab menyediakan anggaran pendidikan.

3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsipkeadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitaspublik.

4. Biaya pendidikan meliputi biaya satuan pendidikan,biaya penyelenggaraan, dan/atau pengelolaanpendidikan, dan biaya peserta didik.

5. Pembiayaan satuan pendidikan terdiri atas biayainvestasi, biaya operasi, bantuan biaya pendidikan,dan beasiswa:a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya

investasi lahan pendidikan dan biaya investasiselain lahan pendidikan.

b. Biaya operasi meliputi biaya personalia danbiaya nonpersonalia.

c. Bantuan biaya pendidikan adalah danapendidikan yang diberikan kepada peserta didikyang orang tua atau walinya tidak mampumembiayai pendidikannya. Pemberian bantuanbiaya pendidikan berdasarkan prinsipkecukupan, kewajaran, keberlanjutan, keadilan,efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

6. Biaya penyelenggara dan/atau pengelolaanpendidikan meliputi: biaya investasi dan biayaoperasi.a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya

investasi lahan pendidikan dan biaya investasiselain lahan pendidikan.

b. Biaya operasi meliputi biaya personalia danbiaya nonpersonalia. Biaya personalia meliputigaji pendidik dan tenaga kependidikan serta

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasonal.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 69 Tahun 2009 tentang StandarBiaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah(SD/MI), sekolah menengahpertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs),sekolah menengah atas/madrrasah aliyah(SMA/MA), sekolah menengah kejuruan(SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB),sekolah menengah pertama luar (SMPLB),dan biasa sekolah menengah atas luarbiasa (SMALB).

1.

Page 20: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Kurikulum :1.a -

b. Sosialisasi kerangka dasar danstruktur kurikulum pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

c –

2.a. -

b. -

3. -

tunjangan yang melekat pada gaji. Biayanonpersonalia meliputi bahan atau peralatanpendidikan habis pakai, dan biaya tak langsungberupa daya, air, jasa telekomunikasi,pemeliharaan sarana dan prasarana, uanglembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,dan lain sebagainya.

7. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan danapendidikan yang bersumber dari APBD dan sumberlainnya.

-Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan padasemua satuan pendidikan menengah umum danstakeholders sesuai dengan pedoman yang disusunBSNP.

-

-

-

-

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasonal.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2006tentang Standar isi untuk satuan PendidikanDasar dan menengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan (SKL).

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2006 tentang PelaksanaanPeraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 Tahun 2006 tentang Standar IsiUntuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah dan Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006Tentang Standar Kompetensi Lulusan UntukSatuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 21: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

6

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4. Sarana dan Prasarana :1. a. Pengawasan terhadap pemenuhan

standar nasional sarana danprasarana pendidikan menengah(sekolah menengah atas).

b. Pengawasan pendayagunaanbantuan sarana dan prasaranapendidikan (sekolah menengahatas).

2. a. -b. Pengawasan penggunaan buku

pelajaran pedidikan menengah(sekolah menengah atas).

1. Pengawasan atas sarana dan prasarana pendidikanmenengah umum dilakukan dengan mengacukepada standar yang berlaku.

2. Standar sarana dan prasarana meliputi:a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai dengan

banyaknya rombongan belajar.b. Luas bangunan memenuhi rasiominimum luas

lantai terhadap peserta didik sesuai denganjumlah peserta didik per rombongan belajar.

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1) ruang kelas;2) ruang perpustakaan;3) laboratorium;4) ruang pimpinan;5) ruang guru;6) ruang tata usaha;7) tempat beribadah;8) ruang konseling;9) ruang UKS;10) ruang organisasi kesiswaan;11) jamban;12) gudang;13) ruang sirkulasi;14) tempat olahraga.

-1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh

satuan pendidikan dilakukan oleh pengawasfungsional, komite sekolah/madrasah atau bentuklain dari lembaga perwakilan pemangkukepentingan satuan pendidikan, dewan audit padasatuan pendidikan berbadan hukum pendidikan,dan/atau masyarakat.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2007 tentang StandarSarana dan Prasarana untuk sekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs), dan SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA)

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2009 tentang PenetapanBuku Teks Pelajaran yang MemenuhiSyarat Kelayakan Untuk Digunakan DalamProses Pembelajaran.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2009 tentang PenetapanBuku Teks Pelajaran yang MemenuhiSyarat Kelayakan Untuk Digunakan DalamProses Pembelajaran Dalam RangkaPengalihan Hak Cipta.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2009 tentang PenetapanBuku Teks Pelajaran yang MemenuhiSyarat Kelayakan Untuk Digunakan DalamProses Pembelajaran.

Page 22: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

7

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan:1.a. Perencanaan kebutuhan pendidik

dan tenaga kependidikanpendidikan menengah (sekolahmenengah atas) sesuaikewenangannya.

b. Pengangkatan dan penempatanpendidik dan tenaga kependidikanPNS untuk pendidikan menengah(sekolah menengah atas) sesuaikewenangannya.

2. Pengawas fungsional, komite/madrasah ataubentuk lain dari lembaga perwakilan pemangkukepentingan satuan pendidikan, dewan audit padasatuan pendidikan berbadan hukum pendidikan,dan/atau masyarakat melaporkan kepada pejabatyang berwenang apabila menemukanpenyimpangan dalam pengawasan.

3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanyadapat dilakukan oleh lembaga yang memilikikompetensi dan kewenangan memeriksa.

1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun rencanakebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan(pegawai negeri sipil) pendidikan menengah umum.

2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikandengan pendidik dan tenaga kependidikan yangdiperlukan untuk menjamin terselenggaranyapendidikan yang bermutu.

1. Pengangkatan dan penempatan pendidik dantenaga kependidikan pegawai negeri sipil untukpendidikan menengah umum harus memenuhi:a. Kualifikasi akademik guru dengan pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)program studi yang sesuai dengan matapelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperolehdari program studi yang terakreditasi.

b. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,kepribadian, sosial, profesional.

c. Memiliki sertifikat pendidik yang didapat dariperguruan tinggi yang terakreditasi.

2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah,wajib memenuhi: kualifikasi umum, kualifikasikhusus, dan komptensi.Kualifikasi Umum meliputi: kualifikasi akademik,usia, pengalaman, dan kepangkatanKualifasi Khusus meliputi: berstatus guru, memiliki

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun2008 tentang Guru.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 16 Tahun 2007 tentag StandarKualifikasi Akademik dan KompetensiGuru.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 10 Tahun 2009 tentang SertifikasiGuru Dalam Jabatan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2007 tentang SertifikasiBagi Guru dalam Jabatan Melalui JalurPendidikan.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun2003 tentang Wewenang danPengangkatan, Pemindahan danPemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 23: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

8

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan umum Pegawai NegeriSipil di kabupaten/kota.

3. Peningkatan kesejahteraan,penghargaan, dan perlindunganpendidik dan tenaga kependidikanpendidikan menengah (sekolahmenengah atas).

sertifikat pendidik dan sertifikat kepala sekolah yangditetapkan oleh pemerintahKompetensi meliputi: kepribadian, manajerial,kewirausahaan, supervisi dan sosial.

3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah,seseorang wajib memenuhi standar pengawassekolah yang berlaku secara nasional.

4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasi dankompetensi.

5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi persyaratanpendidikan dan administratif.

6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi :kompetensi kepribadian, kompetensi supervisimanajerial, kompetensi supervisi akademik,kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensipenelitian pengembangan, dan kompetensi sosial.

1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang diangkatoleh Pemerintah atau pemerintah daerah padasatuan pendidikan yang diselenggarakan olehpemerintah daerah dapat dipindahtugaskan antarkabupaten/kota, antar kecamatan maupun antarsatuan pendidikan karena alasan kebutuhan satuanpendidikan.

2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikanpada satuan pendidikan yang diselenggarakan olehmasyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikanatau satuan pendidikan yang bersangkutanberdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerjabersama setelah mendapat persetujuan dari DinasPendidikan setempat.

1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,pendidik dan tenaga kependidikan berhakmemperoleh:a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial

yang pantas dan memadai;b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi

Nomor 13 Tahun 2007 tentang StandarKepala Sekolah/Madrasah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 12 Tahun 2007 tentang StandarPengawas Sekolah/Madrasah.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 36 Tahun 2007 tentang PenyaluranTunjangan Profesi Bagi Guru.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 25 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 26 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.

16. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 32 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi GuruPendidikan Khusus.

17. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 58 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Program Sarjana (S1)Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.

18. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 72 Tahun 2008 tentang TunjanganProfesi Bagi Guru Tetap Bukan PegawaiNegeri Sipil Yang Belum Memiliki JabatanFungsional Guru.

19. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 66 Tahun 2009 tentang PemberianIzin Pendidik dan Tenaga KependidikanAsing Pada Satuan Pendidikan Formal danNon Formal.

20. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 39 Tahun 2009 tentang PemenuhanBeban Kerja Guru dan Pengawas SatuanPendidikan.

21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 24: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

9

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4.a. Pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenaga kependidikanpendidikan menengah (sekolahmenengah atas).

kerja;c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan

pengembangan kualitas;d. perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual;e. kesempatan untuk menggunakan sarana,

prasarana, fasilitas pendidikan untukmenunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerahkhusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam,dan/atau bentuk penghargaan lain.

3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaantugas meliputi perlindungan hukum, perlindunganprofesi, serta perlindungan kesehatan dankeselamatan kerja.

1. Pembinaan dan pengembangan pendidik meliputi:a. pembinaan dan pengembangan profesi dan

karir;b. Pembinaan dan pengembangan profesi pendidik

dilakukan melalui jabatan fungsional;c. Pembinaan dan pengembangan karir pendidik

dan tenaga kependidikan dilakukan melaluipenugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.

2. Pemerintah daerah wajib membina danmengembangkan pendidik dan tenaga kependidikansesuai dengan kewenangannya serta membantupembinaan dan pengembangan pendidik dantenaga kependidikan pada satuan pendidikanmenengah umum yang diseleggarakan olehmasyarkat.

Nomor 7 Tahun 2010 tentang PemenuhanKebutuhan, Peningkatan Profesionalisme,dan Peningkatan Kesejahteraan Guru,Kepala Sekolah/Madrasah, dan Pengawasdi Kawasan Perbatasan dan Pulau Terluar.

22. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2010 tentang ProgramPendidikan Profesi Guru Bagi Guru DalamJabatan.

Page 25: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

10

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

6.

b. Pemberhentian pendidik dantenaga kependidikan PNS padapendidikan menengah (sekolahmenengah umum) selain karenaalasan pelanggaran peraturanperundang-undangan.

7. –8. -

Pengendalian Mutu Pendidikan

1. Penilaian hasil belajar

1. –2. Membantu pelaksanaan ujian

nasional pendidikan menengah(sekolah menengah atas).

Pendidik dan tenaga kependidikan dapat diberhentikandengan hormat dan tidak dengan hormat sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

--

Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lainmelalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yangberkepentingan.

1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasilbelajar oleh pendidik, satuan pendidikan, danPemerintah.

2. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakanberdasarkan standar penilaian pendidikan yangberlaku secara nasional.

3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis danujian praktek.

-1. Mengkoordinasikan dan menjamin pelaksanaan

ujian nasional yang jujur di wilayahnya.2. Membentuk penyelenggara ujian nasional tingkat

kabupaten/kota.3. Menetapkan sekolah/madrasah pelaksana ujian

nasional.4. Mendata dan menetapkan pengawas pelaksanaan

ujian nasional bersama-sama dengan perguruantinggi yang ditetapkan BSNP.

5. Menetapkan jumlah dan sumber dana yangdiperlukan untuk penyelenggaraan ujian nasional.

6. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujiandan dokumen pendukungnya.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 20 Tahun 2007 tentang StandarPenilaian Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan oleh PemerintahDaerah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 47 Tahun 2008 tentang Standar IsiMata Pelajaran Agama Khonghucu.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 48 Tahun 2008 tentang StandarKompetensi Lulusan Mata Pelajaran AgamaKhonghucu.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 63 Tahun 2009 tentang SistemPenjaminan Mutu Pendidikan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 26: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

11

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring,dan evaluasi pelaksanaan ujiansekolah (sekolah menengah atas)skala kabupaten/kota.

7. Menjamin kejujuran pelaksanaan ujian nasional.8. Menjamin keamananan dan kerahasiaan proses

pengumpulan dan penyimpanan lembar jawabanujian nasional yang sudah diisi beserta dokumenpendukungnya yang dilakukan oleh dinaspendidikan kabupaten/kota dari satuan pendidikanpenyelenggara ujian nasional.

9. Mengirimkan lembar jawaban tersebut kepenyelenggara ujian nasional tingkat provinsi.

10. Menerima hasil ujian nasional dari penyelenggaraujian nasional tingkat provinsi dan mengirimkannyake sekolah/madrasah penyelenggara ujiannasional.

11. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraanujian nasional bersama-sama dengan perguruantinggi yang ditetapkan BSNP.

12. Melaporkan pelaksanaan ujian di wilayahnyakepada Menteri melalui gubernur.

1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulisdan/atau ujian praktik untuk menilai hasil belajarpeserta didik pada mata pelajaran:a. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional.b. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia; kelompok mata pelajarankewarganegaraan dan kepribadian; kelompokmata pelajaran estetika; serta kelompok matapelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaanujian sekolah/madrasah.

3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ujiansekolah/madrasah.

4. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah diwilayahnya kepada Menteri dan Menteri Agamamelalui gubernur.

Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian AkhirSekolah Berstandar Nasional (UASBN)Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar biasa (SD/MI/SDLB)Tahun Pelajaran 2009/2010.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 75 Tahun 2009 tentang UjianNasional Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa(SMPLB), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), SekolahMenengah Atas Luar Biasa (SMALB), danSekolah Menengah Kejuruan (SMK).

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 3 Tahun 2010 tentang PerubahanAtas Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 84 Tahun 2009 tentang PerubahanPeraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 75 Tahun 2009 tentang UjianNasional Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa(SMPLB), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), SekolahMenengah Atas Luar Biasa (SMALB), danSekolah Menengah Kejuruan (SMK).

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 4 Tahun 2010 tentang UjianSekolah/Madrasah Tahun Pelajaran2009/2010.

Page 27: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

12

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4. -

5. Penyediaan biayapenyelenggaraan ujian sekolah(sekolah menengah atas) skalakabupaten/kota.

2. Evaluasi1. a. –

b. Pelaksanaan evaluasi pengelola,satuan, jalur, jenjang, dan jenispendidikan pada pendidikanmenengah (sekolah menengahatas) skala kabupaten/kota.

2. a. –

b. Pelaksanaan evaluasipencapaian stándar nasionalpendidikan pada pendidikanmenengah (sekolah menengahatas) skala kabupaten/kota.

3. Akreditasi1. a. -

b. -

-

Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjaditanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dan/atauAnggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah.

-

1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,lembaga, dan program pendidikan.

2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadappengelola dan satuan pendidikan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahunsekali dan dilaporkan kepada Menteri.

-

1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standarnasional pendidikan oleh peserta didik, programdan/atau satuan pendidikan dilakukan olehlembaga evaluasi mandiri dan dibentuk olehmasyarakat.

2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaanevaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri dilaporkankepada Menteri.

4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembagaevaluasi mandiri diumumkan kepada publik dandilaporkan kepada BSNP.

--

Page 28: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

13

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4. Penjaminan Mutu

1. –

2. a. Supervisi dan fasilitasi satuanpendidikan menengah (sekolahmenengah atas) dalampenjaminan mutu untukmemenuhi standar nasionalpendidikan.

b. Supervisi dan fasilitasi satuanpendidikan (sekolah menengahatas) bertaraf internasionaldalam penjaminan mutu untukmemenuhi standar internasional.

c.d. Supervisi dan fasilitasi satuan

pendidikan (sekolah menengahatas) berbasis keunggulan lokaldalam penjaminan mutu.

1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untukmemenuhi atau melampaui standar nasionalpendidikan.

2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secarabertahap, sistematis, dan terencana.

3. Pemerintah kabupaten/kota wajib memenuhistandar pelayanan minimum bidang pendidikansesuai peraturan perundang-undangan.

4. Penjaminan mutu satuan pendidikan olehpemerintah daerah kabupaten/kota menjunjungtinggi prinsip otonomi satuan pendidikan.

5. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajibmelakukan penjaminan mutu satuan atau programpendidikan sesuai peraturan perundang-undangan.

-

Melakukan supervisi dan membantu satuanpendidikan untuk menyelenggarakan atau mengaturpenyelenggaraan dalam melakukan penjaminan mutubekerjasama dengan LPMP dan instansi terkaitlainnya.

1. Melakukan supervisi dan membantu satuanpendidikan bertaraf internasional dalam melakukanpenjaminan mutu untuk memenuhi standarinternasional berjasama dengan LPMP, DinasPendidikan Provinsi, dan instansi terkait lainnya.

2. Melakukan pengawasan dalam rangka penjaminanmutu sekolah internasional.

Melakukan supervisi dan membantu satuanpendidikan berbasis keunggulan lokal dalammelakukan penjaminan mutu.

Page 29: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

14

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

e. Evaluasi pelaksanaan dandampak penjaminan mutusatuan pendidikan (sekolahmenengah atas) skalakabupaten/kota.

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan programpenjaminan mutu pada satuan pendidikan, meliputikegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapanmutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUHSalinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 30: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. Kebijakan :1.a. Penetapan Kebijakan

operasional pendidikan (sekolahmenengah kejuruan) dikabupaten/kota sesuai dengankebijakan nasional dan provinsi.

b. -c. perencanaan operasional

program pendidikan menengah(sekolah menengah kejuruan)sesuai dengan perencanaanstrategis tingkat provinsi dannasional.

2. a. -b. Sosialisasi dan pelaksanaan

standar nasional pendidikan(sekolah menengah kejuruan) ditingkat kabupaten/kota.

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik.2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas

sekolah.3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia dan

karakter bangsa.4. Pengembangan metodologi pendidikan yang

membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif,sportif dan wirausaha.

5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.7. Penyediaan buku teks murah.8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan.9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan

informal.11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah

perbatasan, tertinggal, dan bencana.12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia

usaha dan dunia industri.

-Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikanmenengah kejuruan kepada seluruh satuan pendidikandan stakeholders.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun2008 tentang Wajib Belajar.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2010 tentang RencanaStrategis Kementerian Pendidikan NasionalTahun 2010–2014.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan oleh PemerintahDaerah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 19 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan Oleh SatuanPendidikan Dasar dan Menengah.

9. Keputusan Menteri Pendidikan NasionalNomor 060/U/2002 tentang PedomanPendirian Sekolah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 38 Tahun 2008 tentang PengelolaanTeknologi Informasi dan Komunikasi di

SALINAN

Page 31: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Pengelolaan dan penyelenggaraanpendidikan menengah (sekolahmenengah kejuruan).

4. –

5.a. Pemberian izin pendirian sertapencabutan izin satuanpendidikan menengah (sekolahmenengah kejuruan).

1. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikan menengahkejuruan, meliputi:a. perencanaan program;b. pelaksanaan rencana kerja;c. pengawasan dan evaluasi;d. kepemimpinan satuan pendidikan;e. sistim informasi manajemen;

2. Standar pengelolaan meliputi:a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai dengan

banyaknya rombongan belajar;b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum luas lantai

terhadap peserta didik sesuai dengan jumlah pesertadidik per rombongan belajar;

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1) ruang kelas;2) ruang perpustakaan;3) laboratorium;4) ruang pimpinan;5) ruang guru;6) ruang tata usaha;7) tempat beribadah;8) ruang konseling;9) ruang UKS;10) ruang organisasi kesiswaan;11) jamban;12) gudang;13) ruang sirkulasi;14) tempat olahraga.

-

Izin pendirian harus memenuhi syarat-syarat:1. Isi pendidikan;2. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan Tenaga

Kependidikan;3. Sarana dan prasarana pendidikan;4. Pembiayaan pendidikan;.

Lingkungan Departemen PendidikanNasional.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 39 Tahun 2008 tentang PembinaanKesiswaan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 59 Tahun 2008 tentangPengesahan fotokopi Ijazah/Surat TandaTamat Belajar, Surat Keterangan Penggantiyang Berpenghargaan Sama DenganIjazah/Surat Tanda Tamat Belajar danPenerbitan Surat Keterangan Penggantiyang Berpenghargaan Sama denganIjazah/Surat Tanda Tamat Belajar.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 18 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Pendidikan OlehLembaga Pendidikan Asing di Indonesia.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2009 tentang PendidikanInklusif bagi Peserta Didik yang MemilikiKelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasandan/atau Bakat Istimewa.

Page 32: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

3

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2.

b. -c. -d. Pemberian izin pendirian serta

pencabutan izin satuanpendidikan menengah (sekolahmenengah kejuruan) berbasiskeunggulan lokal.

e. Penyelenggaraan dan/ataupengelolaan pendidikan berbasiskeunggulan lokal pada pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan).

6. –

7. –

8. –

9. –

10.a. –b. Peremajaan data dalam sistem

informasi manajemenpendidikan nasional untuktingkat kabupaten/kota.

Pembiayaan:1. a. -

b. Penyediaan bantuan biayapenyelenggaraan pendidikanmenengah sekolah menengahkejuruan sesuai

5. Sistem evaluasi dan sertifikasi;6. Manajemen dan proses pendidikan.

--

Prosedur dan perizinan dibuat oleh masing-masingkabupaten/kota sesuai keunggulan dan tetap mengacupada standar nasional pendidikan.

Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan dibuat olehmasing-masing kabupaten/kota sesuai keunggulan dantetap mengacu pada standar nasional pendidikan.

-

-

-

-

-Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkatnasional

-1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab

bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, danmasyarakat.

2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasonal.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun

Page 33: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

4

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

kewenangannya.c. Pembiayaan penjaminan mutu

satuan pendidikan menengah(sekolah menengah kejuruan)sesuai kewenangannya.

menyediakan anggaran pendidikan.3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip

keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitaspublik.

4. Biaya pendidikan meliputi biaya satuan pendidikan,biaya penyelenggaraan, dan/atau pengelolaanpendidikan, dan biaya peserta didik.

5. Pembiayaan satuan pendidikan terdiri atas biayainvestasi, biaya operasi, bantuan biaya pendidikan, danbeasiswa:a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya

investasi lahan pendidikan dan biaya investasiselain lahan pendidikan.

b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan biayanonpersonalia.

c. Bantuan biaya pendidikan adalah dana pendidikanyang diberikan kepada peserta didik yang orang tuaatau walinya tidak mampu membiayaipendidikannya. Pemberian bantuan biayapendidikan berdasarkan prinsip kecukupan,kewajaran, keberlanjutan, keadilan, efisiensi,transparansi, dan akuntabilitas publik.

6. Biaya penyelenggara dan/atau pengelolaan pendidikanmeliputi: biaya investasi dan biaya operasi.a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya

investasi lahan pendidikan dan biaya investasiselain lahan pendidikan.

b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan biayanonpersonalia. Biaya personalia meliputi gajipendidik dan tenaga kependidikan serta tunjanganyang melekat pada gaji. Biaya nonpersonaliameliputi bahan atau peralatan pendidikan habispakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasatelekomunikasi, pemeliharaan sarana danprasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

2008 tentang Pendanaan Pendidikan.4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 69 Tahun 2009 tentang StandarBiaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah(SD/MI), sekolah menengahpertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs),sekolah menengah atas/madrrasah aliyah(SMA/MA), sekolah menengah kejuruan(SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB),sekolah menengah pertama luar (SMPLB),dan biasa sekolah menengah atas luarbiasa (SMALB).

Page 34: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Kurikulum :1. a. –

b. Sosialisasi kerangka dasar danstruktur kurikulum pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan).

c. –

2. a. -b. –

3. –

7. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan danapendidikan yang bersumber dari APBD dan sumberlainnya.

-Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan padasemua satuan pendidikan menengah kejuruan danstakeholders sesuai dengan pedoman yang disusunBSNP

-

--

-

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isiuntuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan (SKL).

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2006 tentang PelaksanaanPeraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isiuntuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah dan Peraturan MenteriPendidikan Nomor 23 Tahun 2006 tentangStandar Kompetensi Lulusan untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 28 Tahun 2009 tentang StandarKompetensi Kejuruan Sekolah MenengahKejuruan (SMK) Madrasah Aliyah (MAK).

Page 35: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

6

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4. Sarana dan Prasarana:1.a. Pengawasan terhadap

pemenuhan standar nasionalsarana dan prasaranapendidikan menengah (sekolahmenengah kejuruan).

b. Pengawasan pendayagunaanbantuan sarana dan prasaranapendidikan menengah (sekolahmenengah kejuruan).

2.a. –b. Pengawasan penggunaan buku

pelajaran pedidikan menengah(sekolah menengah kejuruan).

1. Pengawasan atas sarana dan prasarana pendidikanmenengah kejuruan dilakukan dengan mengacukepada standar yang berlaku.

2. Standar sarana dan prasarana meliputi:a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai dengan

banyaknya rombongan belajar.b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum luas lantai

terhadap peserta didik sesuai dengan jumlahpeserta didik per rombongan belajar.

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1) ruang kelas;2) ruang perpustakaan;3) laboratorium;4) ruang pimpinan;5) ruang guru;6) ruang tata usaha;7) tempat beribadah;8) ruang konseling;9) ruang UKS;10) ruang organisasi kesiswaan;11) jamban;12) gudang;13) ruang sirkulasi;14) tempat olahraga.

-1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh satuan

pendidikan dilakukan oleh pengawas fungsional, komitesekolah/madrasah atau bentuk lain dari lembagaperwakilan pemangku kepentingan satuan pendidikan,dewan audit pada satuan pendidikan berbadan hukumpendidikan, dan/atau masyarakat.

2. Pengawas fungsional, komite/madrasah atau bentuklain dari lembaga perwakilan pemangku kepentingansatuan pendidikan, dewan audit pada satuanpendidikan berbadan hukum pendidikan, dan/atau

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2007 tentang StandarSarana dan Prasarana untuk sekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs), dan SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA).

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2008 tentang StandarSarana dan Prasarana SMK/MAK.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2009 tentang PenetapanBuku Teks Pelajaran yang MemenuhiSyarat Kelayakan Untuk Digunakan DalamProses Pembelajaran.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2009 tentang PenetapanBuku Teks Pelajaran yang MemenuhiSyarat Kelayakan Untuk Digunakan DalamProses Pembelajaran Dalam RangkaPengalihan Hak Cipta.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2009 tentang PenetapanBuku Teks Pelajaran yang MemenuhiSyarat Kelayakan Untuk Digunakan DalamProses Pembelajaran.

Page 36: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

7

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan:1.a. Perencanaan kebutuhan

pendidik dan tenagakependidikan pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan) sesuaikewenangannya.

b. Pengangkatan dan penempatanpendidik dan tenagakependidikan Pegawai NegeriSuntuk pendidikan menengah(sekolah menengah kejuruan)sesuai kewenangannya.

masyarakat melaporkan kepada pejabat yangberwenang apabila menemukan penyimpangan dalampengawasan.

3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanya dapatdilakukan oleh lembaga yang memiliki kompetensi dankewenangan memeriksa.

1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun rencanakebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan (pegawainegeri sipil) pendidikan menengah kejuruan.

2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikandengan pendidik dan tenaga kependidikan yangdiperlukan untuk menjamin terselenggaranyapendidikan yang bermutu.

1. Pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenagakependidikan pegawai negeri sipil untuk pendidikanmenengah kejuruan harus memenuhi:

a. Kualifikasi akademik guru dengan pendidikanminimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)program studi yang sesuai dengan mata pelajaranyang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari programstudi yang terakreditasi.

b. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,kepribadian, sosial, profesional.

c. Memiliki sertifikat pendidik yang didapat dariperguruan tinggi yang terakreditasi.

2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah,wajib memenuhi: kualifikasi umum, kualifikasi khusus,dan komptensi.Kualifikasi Umum meliputi: kualifikasi akademik, usia,pengalaman, dan kepangkatanKualifasi Khusus meliputi: berstatus guru, memilikisertifikat pendidik dan sertifikat kepala sekolah yangditetapkan oleh pemerintahKompetensi meliputi: kepribadian, manajerial,

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun2008 tentang Guru.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 16 Tahun 2007 tentag StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 10 Tahun 2009 tentang SertifikasiGuru Dalam Jabatan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2007 tentang SertifikasiBagi Guru dalam Jabatan Melalui JalurPendidikan.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003tentang Wewenang dan Pengangkatan,Pemindahan dan Pemberhentian PegawaiNegeri Sipil.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 13 Tahun 2007 tentang StandarKepala Sekolah/Madrasah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 12 Tahun 2007 tentang Standar

Page 37: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

8

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan Pegawai Negeri Sipildi kabupaten/kota.

3. Peningkatan kesejahteraan,penghargaan, dan perlindunganpendidik dan tenaga kependidikanpendidikan menengah (sekolahmenengah kejuruan).

kewirausahaan, supervisi dan sosial.3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah,

seseorang wajib memenuhi standar pengawas sekolahyang berlaku secara nasional.

4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasi dankompetensi.

5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi persyaratanpendidikan dan administratif.

6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi : kompetensikepribadian, kompetensi supervisi manajerial,kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasipendidikan, kompetensi penelitian pengembangan, dankompetensi sosial.

1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang diangkat olehPemerintah atau pemerintah daerah pada satuanpendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintahdaerah dapat dipindahtugaskan antar kabupaten/kota,antar kecamatan maupun antar satuan pendidikankarena alasan kebutuhan satuan pendidikan.

2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan padasatuan pendidikan yang diselenggarakan olehmasyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikan atausatuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkanperjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersamasetelah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikansetempat.

1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, pendidikdan tenaga kependidikan berhak memperoleh:a. Penghasilan dan jaminn kesejahteraan sosial yang

pantas dan memadai;b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi

kerja;c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan

pengembangan kualitas;d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

dan hak atas hasil kekayaan intelektual;

Pengawas Sekolah/Madrasah.12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 36 Tahun 2007 tentang PenyaluranTunjangan Profesi Bagi Guru.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 25 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 26 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.

16. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 32 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi GuruPendidikan Khusus.

17. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 58 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Program Sarjana (S1)Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.

18. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 72 Tahun 2008 tentang TunjanganProfesi Bagi Guru Tetap Bukan PegawaiNegeri Sipil Yang Belum Memiliki JabatanFungsional Guru.

19. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 66 Tahun 2009 tentang PemberianIzin Pendidik dan Tenaga KependidikanAsing Pada Satuan Pendidikan Formal danNon Formal.

20. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 39 Tahun 2009 tentang PemenuhanBeban Kerja Guru dan Pengawas SatuanPendidikan.

21. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 7 Tahun 2010 tentang PemenuhanKebutuhan, Peningkatan Profesionalisme,dan Peningkatan Kesejahteraan Guru,

Page 38: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

9

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4.a. Pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenagakependidikan pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan).

b. Pemberhentian pendidik dantenaga kependidikan PegawaiNegeri Sipil pada pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan) selain karena alasanpelanggaran peraturanperundang-undangan.

5. –6. –

e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,prasarana, fasilitas pendidikan untuk menunjangkelancaran pelaksanaan tugas

2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerahkhusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/ataubentuk penghargaan lain.

3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugasmeliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi,serta perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.

1. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenagakependidkan, meliputi:a. pembinaan dan pengembangan profesi dan karir.b. Pembinaan dan pengembangan profesi penididik

dilakukan melalui jabatan fungsional.c. Pembinaan dan pengembangan karir guru dan

tenaga kependidikan dilakukan melalui penugasan,kenaikan pangkat, dan promosi.

2. Pemerintah daerah wajib membina danmengembangkan pendidik dan tenaga kependidikansesuai dengan kewenangannya serta membantupembinaan dan pengembangan pendidik dan tenagakependidikan pada satuan pendidikan menengahkejuruan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Pendidik dan tenaga kependidikan dapat diberhentikandengan hormat dan tidak dengan hormat sesuai denganperaturan perundang-undangan.

--

Kepala Sekolah/Madrasah, dan Pengawasdi Kawasan Perbatasan dan Pulau Terluar.

22. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2010 tentang ProgramPendidikan Profesi Guru Bagi Guru DalamJabatan.

Page 39: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

10

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

6. Pengendalian Mutu Pendidikan

1. Penilaian Hasil Belajar

1. -

2. Membantu pelaksanaan ujiannasional pendidikan menengah(sekolah menengah kejuruan).

Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lainmelalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yangberkepentingan.

1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasil belajaroleh pendidik, satuan pendidikan, dan Pemerintah.

2. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakanberdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlakusecara nasional.

3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis dan ujianpraktek.

-

1. Mengkoordinasikan dan menjamin pelaksanaan ujiannasional yang jujur di wilayahnya.

2. Membentuk penyelenggara ujian nasional tingkatkabupaten/kota.

3. Menetapkan sekolah/madrasah pelaksana ujiannasional.

4. Mendata dan menetapkan pengawas pelaksanaanujian nasional bersama-sama dengan perguruan tinggiyang ditetapkan BSNP.

5. Menetapkan jumlah dan sumber dana yang diperlukanuntuk penyelenggaraan ujian nasional.

6. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujiandan dokumen pendukungnya.

7. Menjamin kejujuran pelaksanaan ujian nasional.8. Menjamin keamananan dan kerahasiaan proses

pengumpulan dan penyimpanan lembar jawaban ujiannasional yang sudah diisi beserta dokumenpendukungnya yang dilakukan oleh dinas pendidikankabupaten/kota dari satuan pendidikan penyelenggaraujian nasional.

9. Mengirimkan lembar jawaban tersebut kepenyelenggara ujian nasional tingkat provinsi.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 20 Tahun 2007 tentang StandarPenilaian Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan oleh PemerintahDaerah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 47 Tahun 2008 tentang Standar IsiMata Pelajaran Agama Khonghucu.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 48 Tahun 2008 tentang StandarKompetensi Lulusan Mata Pelajaran AgamaKhonghucu.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 63 Tahun 2009 tentang SistemPenjaminan Mutu Pendidikan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 75 Tahun 2009 tentang UjianNasional Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa(SMPLB), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), SekolahMenengah Atas Luar Biasa (SMALB), danSekolah Menengah Kejuruan (SMK).

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 40: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

11

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring,dan evaluasi pelaksanaan ujiansekolah (sekolah menengahkejuruan) skala kabupaten/kota.

4. –5. Penyediaan biaya

penyelenggaraan ujian sekolah(sekolah menengah kejuruan)skala kabupaten/kota.

2. Evaluasi1. a. –

b. Pelaksanaan evaluasipengelola, satuan, jalur,

10. Menerima hasil ujian nasional dari penyelenggaraujian nasional tingkat provinsi dan mengirimkannya kesekolah/madrasah penyelenggara ujian nasional.

11. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ujiannasional bersama-sama dengan perguruan tinggi yangditetapkan BSNP.

12. Melaporkan pelaksanaan ujian di wilayahnya kepadaMenteri melalui gubernur.

1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis dan/atauujian praktik untuk menilai hasil belajar peserta didikpada mata pelajaran:a. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional.b. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dankepribadian; kelompok mata pelajaran estetika;serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan kesehatan.

2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaanujian sekolah/madrasah.

3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ujiansekolah/madrasah.

4. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah diwilayahnya kepada Menteri dan Menteri Agama melaluigubernur.

-Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota dan/atau AnggaranPendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah.

-1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga,

dan program pendidikan.

Nomor 3 Tahun 2010 tentang PerubahanAtas Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 84 Tahun 2009 tentang PerubahanPeraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 75 Tahun 2009 tentang UjianNasional Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa(SMPLB), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), SekolahMenengah Atas Luar Biasa (SMALB), danSekolah Menengah Kejuruan (SMK).

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 4 Tahun 2010 tentang UjianSekolah/Madrasah Tahun Pelajaran2009/2010.

Page 41: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

12

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

jenjang, dan jenis pendidikanpada pendidikan menengah(sekolah menengah kejuruan)skala kabupaten/kota.

3. a. –b. Pelaksanaan evaluasi

pencapaian standar nasionalpendidikan pada pendidikanmenengah (sekolahmenengah kejuruan) skalakabupaten/kota.

3. Akreditasi1. a. -

b. -4. Penjaminan mutu

2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadappengelola dan satuan pendidikan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekalidan dilaporkan kepada Menteri.

-1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar

nasional pendidikan oleh peserta didik, programdan/atau satuan pendidikan dilakukan oleh lembagaevaluasi mandiri dan dibentuk oleh masyarakat.

2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaanevaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri dilaporkankepada Menteri.

4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga evaluasimandiri diumumkan kepada publik dan dilaporkankepada BSNP.

--

1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untukmemenuhi atau melampaui standar nasionalpendidikan.

2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secarabertahap, sistematis, dan terencana.

3. Pemerintah kabupaten/kota wajib memenuhi standarpelayanan minimum bidang pendidikan sesuaiperaturan perundang-undangan.

4. Penjaminan mutu satuan pendidikan oleh pemerintahdaerah kabupaten/kota menjunjung tinggi prinsipotonomi satuan pendidikan.

5. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib melakukanpenjaminan mutu satuan atau program pendidikansesuai peraturan perundang-undangan.

Page 42: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

13

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. -2. a. Supervisi dan fasilitasi satuan

pendidikan menengah(sekolah menengah kejuruan)dalam penjaminan mutuuntuk memenuhi standarnasional pendidikan.

b. Supervisi dan fasilitasi satuanpendidikan bertarafinternasional dalampenjaminan mutu untukmemenuhi standarinternasional.

c. Supervisi dan fasilitasi satuanpendidikan berbasiskeunggulan lokal dalampenjaminan mutu

d. Evaluasi pelaksanaan dandampak penjaminan mutusatuan pendidikan skalakabupaten.

-Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikanuntuk menyelenggarakan atau mengaturpenyelenggaraan dalam melakukan penjaminan mutubekerjasama dengan LPMP dan instansi terkait lainnya.

1. Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikanbertaraf internasional dalam melakukan penjaminanmutu untuk memenuhi standar internasional berjasamadengan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, dan instansiterkait lainnya.

2. Melakukan pengawasan dalam rangka penjaminanmutu sekolah internasional.

Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikanberbasis keunggulan lokal dalam melakukan penjaminanmutu.

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan programpenjaminan mutu pada satuan pendidikan, meliputikegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutupendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 43: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN NONFORMAL

DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

1. Kebijakan:1. a. Penetapan kebijakan operasional

pendidikan (nonformal) dikabupaten/kota sesuai dengankebijakan nasional dan provinsi.

b. -

c. Perencanaan operasionalprogram pendidikan nonformalsesuai dengan perencanaanstrategis tingkat provinsi dannasional.

2. a. -

b. Sosialisasi dan pelaksanaanstandar nasional pendidikan(nonformal) di kabupaten/kota.

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik.2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas

sekolah.3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia dan

karakter bangsa.4. Pengembangan metodologi pendidikan yang

membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif,sportif dan wirausaha.

5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.7. Penyediaan buku teks murah.8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan.9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan

informal.11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah

perbatasan, tertinggal, dan bencana.12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia

usaha dan dunia industri.

-

Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikannonformal ke sanggar kegiatan belajar/seluruh kelompokbelajar dan pemangku kepentingan (stakeholders)Penyelenggaraan pendidikan nonformal:1. Pendidikan anak usia dini;

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun2007 tentang Standar Isi untuk ProgramPaket A, Program Paket B, danProgram Paket C.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 48Tahun 2008 tentang PendanaanPendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2010 tentang RencanaStrategis Kementerian PendidikanNasional Tahun 2010–2014.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2007 tentang StandarPengelola Pendidikan oleh SatuanPendidikan Nonformal.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan Oleh

SALINAN

Page 44: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

3. Pengelolaan dan penyelenggaraanpendidikan anak usia dini danpendidikan nonformal.

a. Pendidikan anak usia dini diselenggarakansebelum jenjang pendidikan dasar;

b. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan melaluijalur pendidikan nonformal dan informal;

c. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikannonformal berbentuk kelompok bermain (KB),taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yangsederajat;

d. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikaninformal berbentuk pendidikan keluarga ataupendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

2. Pemenuhan standar pengelolaan pendidikannonformal meliputi:a. Perencanaan program;b. Pelaksanaan rencana kerja bidang pendidikan;c. Pengawasan dan evaluasi;d. Kepemimpinan satuan pendidikan dan kelompok

belajar; dane. Sistem informasi manajemen.

3. Pendidikan kesetaraana. Pendidikan kesetaraan program Paket A adalah

sederajat dengan SD/MI, Paket B sederajat denganSMP/MTs, dan Paket C sederajat dengan SMA/MA.

b. Standar isi mencakup lingkup materi minimal dantingkat kompetensi minimal untuk mencapaikompetensi lulusan minimal pada program Paket A,Paket B, dan Paket C.

c. Standar proses pendidikan kesetaraan programPaket A, Paket B, dan Paket C mencakupperencanaan proses pembelajaran, pelaksanaanproses pembelajaran, penilaiaan hasilpembelajaran, dan pengawasan prosespembelajaran.

4. Pendidikan keaksaraan.5. Pendidikan kursus.

Pemerintah Daerah.10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 3 Tahun 2008 tentang StandarProses Pendidikan KesetaraanProgram Paket A, Program Paket B,dan Program Paket C.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 38 Tahun 2008 tentangPengelolaan Teknologi Informasi danKomunikasi di Lingkungan DepartemenPendidikan Nasional.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 31 Tahun 2009 tentang ProgramPaket C Kejuruan.

13. Standar Kompetensi dan KompetensiDasar Pendidikan Kesetaraan ProgramPaket A dan Program Paket B.

14. Pedoman Program Kursus WirausahaPerkotaan.

15. Pedoman Teknis PenyelenggaraanTaman Penitipan Anak (BukuPedoman) Tahun 2007.

Page 45: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

3

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

2.

4. -

5.a. Pemberian izin pendirian sertapencabutan izin penyelenggaraanpendidikan nonformal.

b.-c.-d.-e.-

6.-

7.-

8.-

9.-

10. a.-b. Peremajaan data dalam sistem

informasi manajemen pendidikannasional untuk tingkat kab/kota.

Pembiayaan1.a. -

b. Penyediaan bantuan biayapenyelenggaraan pendidikan anakusia dini dan pendidikan nonformal

-

Izin pendirian harus memenuhi syarat-syarat:1. Isi pendidikan;2. Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga

kependidikan;3. Sarana dan prasarana pendidikan;4. Pembiayaan pendidikan;5. Sistem evaluasi dan sertifikasi; dan6. Manajemen dan proses kegiatan satuan pendidikan

nonformal.

----

-

-

-

-

-Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkatnasional.

-1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab

bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, danmasyarakat.

2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional

Page 46: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

4

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

sesuai kewenangannya.c. Pembiayaan penjaminan mutu

satuan pendidikan sesuaikewenangannya.

jawab menyediakan anggaran pendidikan.3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip

keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitaspublik.

4. Biaya pendidikan meliputi biaya satuan pendidikan,biaya penyelenggaraan, dan/atau pengelolaanpendidikan, dan biaya peserta didik.

5. Pembiayaan satuan pendidikan terdiri atas biayainvestasi, biaya operasi, bantuan biaya pendidikan,dan beasiswa:a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya

investasi lahan pendidikan dan biaya investasiselain lahan pendidikan.

b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan biayanonpersonalia.

c. Bantuan biaya pendidikan adalah dana pendidikanyang diberikan kepada peserta didik yang orangtua atau walinya tidak mampu membiayaipendidikannya. Pemberian bantuan biayapendidikan berdasarkan prinsip kecukupan,kewajaran, keberlanjutan, keadilan, efisiensi,transparansi, dan akuntabilitas publik.

6. Biaya penyelenggara dan/atau pengelolaan pendidikanmeliputi: biaya investasi dan biaya operasi.a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya

investasi lahan pendidikan dan biaya investasiselain lahan pendidikan.

b. Biaya operasi meliputi biaya personalia dan biayanonpersonalia. Biaya personalia meliputi gajipendidik dan tenaga kependidikan serta tunjanganyang melekat pada gaji. Biaya nonpersonaliameliputi bahan atau peralatan pendidikan habispakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air,jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana danprasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

Pendidikan.3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun

2008 tentang Pendanaan Pendidikan.4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 7 Tahun 2009 tentang PemberianBantuan Kepada Lembaga PendidikanNonformal dan Informal.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 69 Tahun 2009 tentang StandarBiaya Operasi Nonpersonalia Tahun2009 untuk sekolah dasar/madrasahibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengahpertama/madrasah tsanawiyah(SMP/MTs), sekolah menengahatas/madrrasah aliyah (SMA/MA),sekolah menengah kejuruan (SMK),sekolah dasar luar biasa (SDLB),sekolah menengah pertama luar(SMPLB), dan biasa sekolah menengahatas luar biasa (SMALB).

Page 47: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

3. Kurikulum1.a. Koordinasi dan supervisi

pengembangan kurikulum tingkatsatuan pendidikan padapendidikan dasar (nonformal daninformal).

7. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan danapendidikan yang bersumber dari APBD dan sumberlainnya.

1. Kurikulum program Paket A dan Paket B, mencakup:a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian;c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi;d. kelompok mata pelajaran estetika;e. kelompok mata pelajaran jasa, seni, olahraga, dan

kesehatan.

2. Kurikulum program Paket A, memuat:a. Pendidikan agama;b. Pendidikan kewarganegaraan;c. Bahasa Indonesia;d. Matematika;e. IPA;f. IPS;g. Seni dan budaya;h. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;i. Keterampilan fungsional;j. Muatan lokal; dank. Pengembangan kepribadian profesional.

3. Kurikulum program Paket B, memuat:a. Pendidikan agama;b. Pendidikan kewarganegaraan;c. Bahasa Indonesia;d. Bahasa Inggris;e. Matematika;f. IPA;g. IPS;h. Seni budaya;

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 14 Tahun 2007 tentang StandarIsi untuk Program Paket A, ProgramPaket B, dan Program Paket C.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 3 Tahun 2008 tentang ProsesPendidikan Kesetaraan Program PaketA, Program Paket B, dan ProgramPaket C.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2008 tentang UjianKompetensi Bagi Peserta Didik Kursusdan Pelatihan dari Satuan PendidikanNonformal atau Warga Masyarakatyang Belajar Mandiri.

Page 48: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

6

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

b. Sosialisasi kerangka dasar danstruktur kurikulum pendidikananak usia dini, pendidikan dasar,dan pendidikan menengah(nonformal ).

c. sosialisasi dan implementasistandar isi dan standarkompetensi lulusan pendidikandasar (nonformal)

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;j. Keterampilan fungsional;k. Muatan lokal; danl. Pengembangan kepribadian profesional.

4. Kurikulum program Paket A dan Paket Bdikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagaiberikut:a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,

dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.b. Beragam, terpadu, dan tanggap terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danseni.

c. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.d. Menyeluruh dan berkesinambungan.e. Belajar sepanjang hayat.f. Seimbang antara kepentingan nasional dan

daerah.g. Tematik dan partisipatif.

5. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dantingkat kompetensi minimal untuk mencapaikompetensi lulusan minimal pada Program Paket Adan Paket B.

Sosialisasi kepada seluruh satuan pendidikan nonformaldan stakeholders1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi

lulusan pendidikan nonformal kepada seluruh satuanpendidikan nonformal dan stakeholders.

2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi danstandar kompetensi lulusan pendidikan nonformal.

1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensi lulusanprogram Paket A dan Paket B kepada seluruh satuanpendidikan dan stakeholders.

2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi danstandar kompetensi lulusan program Paket A danPaket B.

Page 49: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

7

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

4.

2.a. -

b. Sosialisasi dan fasilitasiimplementasi kurikulum tingkatsatuan pendidikan padapendidikan anak usia dini danpendidikan dasar (nonformal)

3. Pengawasan pelaksanaan kurikulumtingkat satuan pendidikan padapendidikan dasar (nonformal).

Sarana dan prasarana1.a. Pengawasan terhadap

pemenuhan standar nasionalsarana dan prasarana pendidikan

anak usia dini dan pendidikannonformal

b. Pengawasan pendayagunaanbantuan sarana dan prasaranapendidikan (nonformal).

2.a. –b. Pengawasan penggunaan buku

pelajaran pendidikan anak usiadini dan pendidikan nonformal.

-

1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensilulusan pendidikan nonformal kepada seluruh satuanpendidikan nonformal dan stakeholders.

2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi danstandar kompetensi lulusan pendidikan nonformal.

Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan kurikulumtingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar(nonformal).

1. Pengawasan atas sarana dan prasarana pendidikannonformal dilakukan dengan mengacu kepadastandar yang berlaku.

2. Sarana dan prasarana sesuai program yangdiselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal.

3. Program pengelolaan sarana dan prasaranapendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenagakependidikan, dan peserta didik.

4. Pengelolaan sarana dan prasarana satuan pendidikannonformal direncanakan secara sistematis.

5. Pengelola perpustakaan dan/atau bahan belajarsatuan pendidikan nonformal menyediakan proseduroperasional standar layanan.

6. Pengelolaan laboratorium dan/atau bengkel kerja(workshop) dikembangkan sejalan denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sertadilengkapi dengan petunjuk/manual yang jelas.

–1. Pengawasan terhadap penggunaan buku (modul)

oleh satuan pendidikan nonformal dilakukan olehpengawas fungsional, atau bentuk lain dari lembagaperwakilan pemangku kepentingan satuan

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2007 tentang StandarPengelola Pendidikan oleh SatuanPendidikan Nonformal.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.

Page 50: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

8

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan1.a Perencanaan kebutuhan pendidik

dan tenaga kependidikanpendidikan nonformal.

b Pengangkatan dan penempatanpendidik dan tenaga kependidikanPNS untuk pendidikan nonformalsesuai kewenangannya.

pendidikan nonformal.2. pengawas fungsional (penilik) atau bentuk lain dari

lembaga perwakilan pemangku kepentingan satuanpendidikan, dewan audit pada satuan pendidikanberbadan hukum pendidikan, dan/atau masyarakatmelaporkan kepada pejabat yang berwenang apabilamenemukan penyimpangan dalam pengawasan.

3. pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanya dapatdilakukan oleh lembaga yang memiliki kompetensidan kewenangan memeriksa.

1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun rencanapengadaan Pegawai Negeri Sipil (pendidik dantenaga kependidikan) pendidikan nonformal sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikandengan pendidik dan tenaga kependidikan yangdiperlukan untuk menjamin terselenggaranyapendidikan yang bermutu.

3. Pendidik merupakan tenaga profesional yangberkualifikasi dan memiliki kompetensi sebagaipamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, pendidikPAUD, penguji, pembimbing, dan sebutan lain yangsesuai kekhususannya, serta berpartisipasi dalammenyelenggarakan pendidikan.

4. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakatyang memiliki kompetensi sebagaipengelola/penyelenggara yang mengabdikan diri dandiangkat untuk menunjang penyelenggaraanpendidikan.

Pengangkatan dan penempatan pendidik PNS sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.1. Pendidik dan tenaga kependidikan nonformal yang

diangkat oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan dan SatuanPendidikan Nonformal.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2009 tentang StandarPenguji pada Kursus dan Pelatihan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 41 Tahun 2009 tentang StandarPembimbing pada Kursus dan Pelatihan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 42 Tahun 2009 tentang StandarPengelola Kursus.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 43 Tahun 2009 tentang StandarTenaga Administrasi Pendidikan padaProgram Paket A, Paket B, dan Paket C.

Page 51: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

9

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan PNS dikabupaten/kota.

3. Peningkatan kesejahteraan,penghargaan, dan perlindunganpendidik dan tenagakependidikan pendidikan nonformal.

4.a. Pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenaga kependidikanpendidikan nonformal.

dapat dipindah tugaskan antar provinsi, antarkabupaten/kota, antar kecamatan karena alasankebutuhan pendidikan.

2. Pemindahan tenaga pendidik dan kependidikannonformal yang diselenggarakan oleh masyarakatdiatur oleh penyelenggara pendidikan nonformal.

1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, pendidikdan tenaga kependidikan pendidikan nonformalberhak:a. Memperoleh penghasilan dan jaminan

kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi

kerja.c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan

pengembangan kualitas.d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

dan hak atas hasil kelayakan intelektual.e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,

prasarana, fasilitas pendidikan untuk menunjangkelancaran pelaksanaan tugas.

2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerahkhusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam,dan/atau bentuk penghargaan lain.

3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugasmeliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi,serta perlindungan kesehatan, dan keselamatan kerja.

1. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenagakependidikan pendidikan nonformal meliputi:a. pembinaan dan pengembangan profesi dan karir;b. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 44 Tahun 2009 tentang StandarPengelola Pendidikan pada ProgramPaket A, Paket B, dan Paket C.

10.Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 45 Tahun 2009 tentang StandarTeknisi Sumber Belajar pada Kursusdan Pelatihan.

Page 52: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

10

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

6.

b. Pemberhentian pendidik dantenaga kependidikan PNS padapendidikan nonformal selainkarena pelanggaran peraturanperundang-undangan

Pengendalian mutu pendidikan

1. Penilaian hasil belajar

tenaga kependidikan pendidikan nonformaldilakukan melalui jabatan fungsional.

c. Pembinaan dan pengembangan pendidik dantenaga kependidikan pendidikan nonformaldilakukan melalui penugasan, kenaikan pangkat,dan promosi.

2. Pemerintah daerah wajib membina danmengembangkan pendidik dan tenaga kependidikannonformal sesuai dengan kewenangannya sertamembantu pembinaan dan pengembangan pendidikdan tenaga kependidikan pada satuan pendidikannonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Pendidik dan tenaga kependidikan nonformal dapatdiberhentikan dengan hormat dan tidak dengan hormatsesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lainmelalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yangberkepentingan.

1. Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasilpembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaiankompetensi peserta didik, serta digunakan sebagaibahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar danmemperbaiki proses pembelajaran.

2. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, danterprogram dengan menggunakan tes dalam bentuktertulis atau lisan dan nontes dalam bentukpengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasilkarya berupa tugas, proyek dan/atau produk,portofolio, dan penilaian diri.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2005 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 30 Tahun 2005 tentang BadanAkreditasi PNF.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 tahun 2007 tentang Standarpengelolaan Pendidikan Oleh SatuanPendidikan Nonformal.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 17 Tahun 2007 tentang Ujian

Page 53: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

11

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

1. –2. Membantu pelaksanaan ujian

nasional pendidikan nonformal.3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring,

dan evaluasi pelaksanaan ujianpendidikan nonformal skalakabupaten/kota.

4. -

5. Penyediaan biayapenyelenggaraan ujianpendidikan nonformal skalakabupaten/kota.

3. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan standarpenilaian pendidikan dan panduan penilaian kelompokmata pelajaran.

4. Penilaian hasil belajar untuk memperoleh ijazahProgram Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukansetelah peserta didik mencapai SKK yang disyaratkan.

5. Pemberian ijazah atau sertifikat oleh satuanpendidikan nonformal kepada lulusannya wajibmemenuhi standar nasional.

-1. Menetapkan penyelenggara ujian nasional untuk

Program Paket A, Program Paket B, dan ProgramPaket C Kabupaten/Kota dan Penyelenggara UjianNasional untuk Program Paket A, Program Paket B,dan Program Paket C Kecamatan.

2. Menetapkan dan mengkoordinasikan Tim PengawasUjian Nasional untuk Program Paket A, Program PaketB, dan Program Paket C.

3. Mengkoordinasikan, memfasilitasi, memantau, danmengevaluasi penyelenggaraan Ujian NasionalProgram Paket A, Program Paket B, dan ProgramPaket C di daerahnya.

4. Melaporkan pelaksanaan Ujian Nasional untukProgram Paket A, Program Paket B, dan ProgramPaket C di daerahnya kepada gubernur.

-

Biaya penyelenggaraan ujian nasional untuk ProgramPaket A, Program Paket B, dan Program Paket Cmenjadi tanggungjawab Pemerintah dan PemerintahDaerah.

Nasional Pendidikan Kesetaraan.7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 3 Tahun 2008 tentang StandarProses Pendidikan Kesetaraan ProgramPaket A, Program Paket B, danProgram Paket C.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 15 Tahun 2008 tentang UjianNasional Pendidikan Kesetaraan Tahun2008.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2008 tentang UjianKompetensi Bagi Peserta Didik Kursusdan Pelatihan dari Satuan PendidikanNonformal atau Warga Masyarakatyang Belajar Mandiri.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 86 Tahun 2008 tentang Kriteriadan Perangkat Akreditasi PendidikanNonformal.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 80 Tahun 2009 tentang Kriteriadan Perangkat Akreditasi PendidikanNonformal.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 21 Tahun 2009 tentang UjianNasional untuk Program Paket A,Program Paket B, dan Program Paket Ctahun 2009.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 76 Tahun 2009 tentang UjianNasional untuk Program Paket CKejuruan tahun 2009.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 77 Tahun 2009 tentang UjianNasional untuk Program Paket A,

Page 54: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

12

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

2. Evaluasi1. a. -

b. Pelaksanaan Evaluasipengelola, satuan, jalur,jenjang, dan jenis pendidikanpada pendidikan nonformalskala kabupaten/kota.

2.a. -b. Pelaksanaan evaluasi

pencapaian standar nasionalpendidikan pada pendidikannonformal skalakabupaten/kota.

3. Akreditasi1.a. -

b. Membantu pemerintah dalampelaksanaan akreditasipendidikan nonformal

-1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga,

dan program pendidikan.2. Evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program,

penilik, dan/atau dinas kabupaten/kota yangbertanggung jawab di bidang pendidikan.

3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahunsekali dan dilaporkan kepada Menteri.

-1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar

nasional pendidikan oleh peserta didik, program,dan/atau satuan pendidikan dilakukan oleh lembagaevaluasi mandiri dan dibentuk oleh masyarakat.

2. Pemerintah Daerah memfasilitasi pelaksanaanevaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri dilaporkankepada menteri.

4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga evaluasimandiri diumumkan kepada publik dan dilaporkankepada BSNP.

-1. Melakukan pembinaan kepada satuan pendidikan

berdasarkan hasil akreditasi sesuai dengankewenangannya.

2. Pelaksanaan akreditasi pada program pendidikannonformal dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dandapat dilakukan kurang dari 5 tahun apabilapendidikan nonformal yang bersangkutan mengajukanpermohonan untuk diakreditasi ulang.

Program Paket B, dan Program PaketC,Program Paket C Kejuruan tahun2010.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 63 Tahun 2009 tentang tentangSistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

Page 55: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

13

NO. KEWENANGAN KAB/KOTA(Sesuai PP Nomor 38 Tahun 2007) N S P K ACUAN

4. Penjaminan mutu

1. -2.a. Supervisi dan fasilitasi satuan

pendidikan anak usia dini danpendidikan nonformal dalampenjaminan mutu untukmemenuhi standar nasionalpendidikan.

b. -c. Supervisi dan fasilitasi satuan

pendidikan (nonformal)berbasis keunggulan lokaldalam penjaminan mutu.

d. Evaluasi pelaksanaan dandampak penjaminan mutusatuan pendidikan skalakabupaten/kota.

1. penjaminan mutu pendidikan bertujuan untukmemenuhi atau melampaui standar nasionalpendidikan.

2. penjaminan mutu pendidikan dilakukan secarabertahap, sistematis, dan terencana.

-Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikannonformal untuk menyelenggarakan atau mengaturpenyelenggaraannnya dalam melakukan penjaminanmutu bekerjasama dengan PP-PNFI, BP-PNFI, DinasPendidikan Provinsi, dan instansi terkait lainnya.

-Melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikanberbasis keunggulan lokal dalam melakukan penjaminanmutu.

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan programpenjaminan mutu pendidikan nonformal, meliputikegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapanmutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 56: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

SALINANLAMPIRAN IX PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN NONFORMAL

DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

1. Kebijakan:1.a. Penetapan kebijakan

operasional pendidikan(nonformal) di provinsi sesuaidengan kebijakan nasional.

b. perencanaan strategispendidikan nonformal sesuaidengan perencanaan strategispendidikan nasional.

c. koordinasi dan sinkronisasikebijakan operasional danprogram pendidikan (nonformal)antar kabupaten/kota.

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik.2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas

sekolah.3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia

dan karakter bangsa.4. Pengembangan metodologi pendidikan yang

membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif,sportif dan wirausaha.

5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.7. Penyediaan buku teks murah.8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan.9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal

dan informal.11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah

perbatasan, tertinggal, dan bencana.12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan

dunia usaha dan dunia industri.

1. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasionaldan program pendidikan nonformal antarkabupaten/kota dilaksanakan secara berkala.

2. Menjamin terselenggaranya koordinasi danintegrasi penyelenggaraan pendidikan,pengembangan sistem pendanaan pendidikan,pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan,

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun2007 tentang Standar Isi untuk ProgramPaket A, Program Paket B, dan ProgramPaket C.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2010 tentang RencanaStrategis Kementerian Pendidikan NasionalTahun 2010–2014.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2007 tentang StandarPengelola Pendidikan oleh SatuanPendidikan Nonformal.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan Oleh PemerintahDaerah.

Keterangan : *) Di dalam PP No. 38 Tahun 2007, kebijakan butir b adalah butir c dan butir c adalah butir b.Pertukaran tempat ini disebabkan NSPK butir a dan butir c sama.

Page 57: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

2. a. -

b. Sosialisasi dan pelaksanaanstandar nasional pendidikan(nonformal) di tingkat provinsi.

3. Koordinasi atas pengelolaan danpenyelenggaraan pendidikan,pengembangan tenagakependidikan dan penyediaanfasilitas penyelenggaraanpendidikan lintas kabupaten/kotauntuk pendidikan (nonformal).

4. -

5.a. -

b. -

c. -

d. -

e. -

6. -

7. -

8. -

9. -

serta penyediaan sarana dan prasaranapendidikan antar kabupaten/kota.

Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasionalpendidikan nonformal ke seluruh kabupaten/kota danstakeholders.

Pemerintah daerah provinsi berkoordinasi denganpemerintah daerah kabupaten/kota, P2-PNFI, BP-PNFI, dan organisasi kemasyarakatan bidangpendidikan nonformal lainnya.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 3 Tahun 2008 tentang StandarProses Pendidikan Kesetaraan ProgramPaket A, Program Paket B, dan ProgramPaket C.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 38 Tahun 2008 tentang PengelolaanTeknologi Informasi dan Komunikasi diLingkungan Departemen PendidikanNasional.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2008 tentang UjiKompetensi bagi peserta didik kursus danpelatihan dari satuan pendidikan nonformalatau warga masyarakat yang belajarmandiri.

13. Standar Kompetensi dan kompetensi DasarPendidikan Kesetaraan Program Paket Adan Program Paket B.

14. Pedoman Program Kursus WirausahaPerkotaan.

15. Pedoman Teknis Penyelenggaraan TamanPenitipan Anak (Buku Pedoman) Tahun2007.

Page 58: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

3

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

2.

10. a. –

b. Peremajaan data dalam sisteminformasi manajemenpendidikan nasional untuktingkat provinsi.

Pembiayaan1.a. -

b. -

c. Pembiayaan penjaminan mutusatuan pendidikan (nonformal)sesuai kewenangannya.

-

Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkatnasional.

--

1. Biaya pendidikan terdiri atas biaya satuanpendidikan, biaya penyelenggaraan dan/ataupengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi pesertadidik.

2. Biaya pendidikan nonformal terdiri atas:a. Biaya investasi (lahan dan selain lahan);b. Biaya operasi (personalia dan nonpersonalia);c. Bantuan biaya pendidikan;d. Beasiswa.

3. Pendanaan biaya investasi lahan dan selainlahan:a. Pendanaan biaya investasi lahan satuan

pendidikan bukan pelaksana program wajibbelajar nonformal yang diselenggarakan olehpemerintah daerah menjadi tanggung jawabpemerintah daerah sesuai kewenangannya dandialokasikan dalam anggaran pemerintahdaerah.

b. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuksatuan pendidikan dasar pelaksana programwajib belajar nonformal yang diselenggarakanoleh pemerintah daerah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah sesuai

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 7 Tahun 2009 tentang PemberianBantuan Kepada Lembaga PendidikanNonformal dan Informal.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 69 Tahun 2009 tentang StandarBiaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah(SD/MI), sekolah menengahpertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs),sekolah menengah atas/madrrasah aliyah(SMA/MA), sekolah menengah kejuruan(SMK), sekolah dasar luar biasa (SDLB),sekolah menengah pertama luar (SMPLB),dan biasa sekolah menengah atas luar biasa(SMALB).

Page 59: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

4

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

kewenangannya dan dialokasikan dalamanggaran pemerintah daerah.

c. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuksatuan pendidikan yang bukan pelaksanaprogram wajib belajar nonformal yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerahmenjadi tanggungjawab bersama pemerintahdaerah sesuai kewenangannya danmasyarakat.

4. Biaya Personalia:a. Biaya personalia penyelenggaraan dan

pengelolaan pendidikan nonformal olehpemerintah daerah terdiri atas:1) Gaji pokok bagi pegawai negeri sipil daerah;2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi

pegawai negeri sipil daerah;3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural

bagi pegawai negeri sipil daerah di luar gurudan dosen, dan

4) Tunjangan fungsional bagi pejabat fungsionalbagi pegawai negeri sipil daerah di luar gurudan dosen.

b. Tanggungjawab pemerintah daerah terhadappendanaan biaya personalia bukan pegawainegeri sipil di sektor pendidikan meliputi:1) Subsidi tunjangan fungsional bagi guru tetap

sekolah yang ditugaskan oleh pemerintahdaerah atau penyelenggara/ satuanpendidikan yang didirikan masyarakat;

2) Honorarium bagi guru honor yang ditugaskanoleh pemerintah daerah, dan

3) Honorarium bagi personalia pendidikankesetaraan, keaksaraan, dan pendidikannonformal lainnya yang diselenggarakanpemerintah daerah atau masyarakat atasinisiatif pemerintah daerah.

Page 60: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

5. Biaya Nonpersonalia:a. Pendanaan biaya nonpersonalia untuk satuan

pendidikan dasar pelaksana program wajibbelajar nonformal yang diselenggarakan olehpemerintah daerah sesuai kewenangannyamenjadi tanggung jawab pemerintah daerahdan dialokasikan dalam anggaran pemerintahdaerah.

b. Pendanaan biaya nonpersonalia satuanpendidikan yang bukan pelaksana programwajib belajar nonformal yang diselenggarakanoleh pemerintah daerah sesuai kewenangannyamenjadi tanggungjawab bersama antarapemerintah daerah dan masyarakat.

c. Pemerintah dan pemerintah daerah dapatmembantu pendanaan biaya nonpersonaliasatuan atau program pendidikan nonformal,yang diselenggarakan oleh masyarakat.

6. Bantuan biaya pendidikan dan beasiswa:a. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai

kewenangannya memberi bantuan biayapendidikan atau beasiswa kepada peserta didikyang orang tua atau walinya tidak mampumembiayai pendidikan.

b. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuaikewenangannya dapat memberi beasiswakepada peserta didik.

7. Pemberian bantuan dana pendidikan nonformalyang diselenggarakan oleh masyarakat.

8. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan danapendidikan yang bersumber dari APBD dansumber lainnya.

Page 61: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

6

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

3. Kurikulum1.a. Koordinasi dan supervisi

pengembangan kurikulumtingkat satuan pendidikan padapendidikan menengah(nonformal dan informal).

1. Kurikulum program Paket C, mencakup:a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia;b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian;c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi;d. kelompok mata pelajaran estetika;e. kelompok mata pelajaran jasa, seni, olahraga,

dan kesehatan.2. Kurikulum program Paket C (Program IPA/IPS)

memuat:a. Pendidikan agama;b. Pendidikan kewarganegaraan;c. Bahasa Indonesia;d. Bahasa Inggris;e. Matematika;f. Fisika;g. Kimia;h. Biologi;i. Sejarah;j. Geografi;k. Ekonomi;l. Sosiologi;m. Seni dan budaya;n. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;o. Keterampilan fungsional;p. Muatan lokal; danq. Pengembangan kepribadian profesional.

3. Kurikulum program Paket C (Program Bahasa)memuat:a. Pendidikan agama;b. Pendidikan kewarganegaraan;c. Bahasa Indonesia;d. Bahasa Inggris;e. Matematika;

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isiuntuk Program Paket A, Program Paket B,dan Program Paket C.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 3 Tahun 2008 tentang ProsesPendidikan Kesetaraan Program Paket A,Program Paket B, dan Program Paket C.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2008 tentang UjianKompetensi Bagi Peserta Didik Kursus danPelatihan dari Satuan Pendidikan Nonformalatau Warga Masyarakat yang BelajarMandiri.

Page 62: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

7

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

f. Fisika;g. Kimia;h. Biologi;i. Sejarah;j. Geografik. Ekonomi;l. Sosiologi;m. Antropologi;n. Sastra Indonesia;o. Bahasa Asing;p. Seni Budaya;q. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;r. Keterampilan fungsional;s. Muatan lokal; dant. Pengembangan kepribadian profesional.

4. Kurikulum program Paket C dikembangkanberdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:a. Berpusat pada potensi, perkembangan,

kebutuhan, dan kepentingan peserta didik danlingkungannya.

b. Beragam, terpadu, dan tanggap terhadapperkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni.

c. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.d. Menyeluruh dan berkesinambungan.e. Belajar sepanjang hayat.f. Seimbang antara kepentingan nasional dan

daerah.g. Tematik dan partisipatif.

5. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dantingkat kompetensi minimal untuk mencapaikompetensi lulusan minimal pada Program PaketC.

Page 63: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

8

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

4.

b. Sosialisasi kerangka dasar danstruktur kurikulum pendidikanmenengah (nonformal daninformal).

c. Sosialisasi dan implementasistandar isi dan standarkompetensi lulusan pendidikanmenengah (nonformal daninformal).

2. a. -b. Sosialisasi dan fasilitasi

implementasi kurikulum tingkatsatuan pendidikan padapendidikan menengah(nonformal dan informal).

(

3. Pengawasan pelaksanaankurikulum tingkat satuanpendidikan pada pendidikanmenengah (nonformal daninformal).

Sarana dan prasarana1.a. -

b. Pengawasan pendayagunaanbantuan sarana dan prasaranapendidikan (nonformal).

2.a. -

b. -

Sosialisasi kepada seluruh kabupaten/kota danstakeholders sesuai dengan pedoman yang disusunBSNP.

1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensilulusan program Paket C kepada seluruhkabupaten/kota dan stakeholders.

2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi danstandar kompetensi lulusan program Paket C.

-1. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan

kepada seluruh kabupaten/kota dan stakeholderssesuai dengan pedoman yang disusun BSNP.

2. Pemberian fasilitasi implementasi kurikulum tingkatsatuan pendidikan kepada seluruh kabupaten/kotadan stakeholders.

Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan kurikulumtingkat satuan pendidikan pada program Paket C.

-Pengawasan atas sarana dan prasarana pendidikannonformal dilakukan dengan mengacu kepada standaryang berlaku.

-

-

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2007 tentang Standar

Page 64: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

9

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan1. a -

b -

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan pendidikan PegawaiNegeri Sipil (nonformal) dikabupaten/kota.

3. -

4. a. -b. -

5. -

6. -

--

1. Pendidik dan tenaga kependidikan nonformal yangdiangkat oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerahdapat dipindah tugaskan antar provinsi, antarkabupaten/kota, antar kecamatan karena alasankebutuhan pendidikan.

2. Pemindahan tenaga pendidik dan kependidikannonformal yang diselenggarakan oleh masyarakatdiatur oleh penyelenggara pendidikan nonformalsetelah mendapat persetujuan dari DinasPendidikan setempat.

-

--

-

-

Pengelola Pendidikan oleh SatuanPendidikan Nonformal.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 7 Tahun 2009 tentang PemberianBantuan Kepada Lembaga PendidikanNonformal dan Informal.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010tentang Pengelolaan dan PenyelenggaraanPendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan dan SatuanPendidikan Nonformal.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2009 tentang StandarPenguji pada Kursus dan Pelatihan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 41 Tahun 2009 tentang StandarPembimbing pada Kursus dan Pelatihan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 42 Tahun 2009 tentang StandarPengelola Kursus.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 43 Tahun 2009 tentang StandarTenaga Administrasi Pendidikan padaProgram Paket A, Paket B, dan Paket C.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 44 Tahun 2009 tentang Standar

Page 65: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

10

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

6. Pengendalian mutu pendidikan1. Penilaian hasil belajar.

1. -

2. Membantu pelaksanaan ujiannasional pendidikannonformal.

3. Koordinasi, fasilitasi,

1. Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasilpembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaiankompetensi peserta didik, serta digunakansebagai bahan penyusunan laporan kemajuanhasil belajar dan memperbaiki prosespembelajaran.

2. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik,dan terprogram dengan menggunakan tes dalambentuk tertulis atau lisan, dan nontes dalambentuk pengamatan kinerja, pengukuran sikap,penilaian hasil karya berupa tugas, proyekdan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri.

3. Penilaian hasil pembelajaran menggunakanstandar penilaian pendidikan dan panduanpenilaian kelompok mata pelajaran.

4. Penilaian hasil belajar untuk memperoleh ijazahProgram Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukansetelah peserta didik mencapai SKK yangdisyaratkan.

5. Pemberian ijazah atau sertifikat oleh satuanpendidikan nonformal kepada lulusannya wajibmemenuhi standar nasional.

-

1. Menetapkan penyelenggara ujian nasional untukprogram Paket A, program Paket B, dan programPaket C;

2. Mengkoordinasikan, memfasilitasi, memantau, dan

Pengelola Pendidikan pada Program PaketA, Paket B, dan Paket C.

10.Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 45 Tahun 2009 tentang StandarTeknisi Sumber Belajar pada Kursus danPelatihan.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2005 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 tahun 2007 tentang Standarpengelolaan Pendidikan Oleh SatuanPendidikan Nonformal.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 17 Tahun 2007 tentang UjianNasional Pendidikan Kesetaraan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 3 Tahun 2008 tentang StandarProses Pendidikan Kesetaraan ProgramPaket A, Program Paket B, dan ProgramPaket C.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 15 Tahun 2008 tentang UjianNasional Pendidikan Kesetaraan Tahun2008.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2008 tentang UjianKompetensi Bagi Peserta Didik Kursus danPelatihan dari Satuan Pendidikan Nonformalatau Warga Masyarakat yang BelajarMandiri.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 66: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

11

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

monitoring, dan evaluasipelaksanaan ujian pendidikannonformal skala provinsi.

4. -5. Penyediaan biaya

penyelenggaraan ujianpendidikan nonformal skalaprovinsi.

2. Evaluasi1.a. -

b. Pelaksanaan Evaluasipengelola, satuan, jalur,jenjang, dan jenis pendidikanpada pendidikan nonformalskala provinsi.

2. a. -

b.Pelaksanaan evaluasipencapaian standar nasionalpendidikan pada pendidikannonformal skala provinsi.

mengevaluasi penyelenggaraan ujian nasionaluntuk program Paket A, program Paket B, danprogram Paket C di daerahnya;

3. Menggandakan bahan ujian nasional untukprogram Paket A, Program Paket B, dan programPaket C dengan memperhatikan aspekpengamanan dan kualitas hasil penggandaan;

4. Melaporkan pelaksanaan ujian nasional untukprogram Paket A, program Paket B, dan programPaket C di wilayahnya kepada Menteri melaluiBSNP.

Biaya penyelenggaraan ujian nasional untuk ProgramPaket A, Program Paket B, dan Program Paket Cmenjadi tanggungjawab Pemerintah dan pemerintahdaerah.

-1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,

lembaga, dan program pendidikan.2. Evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program,

penilik, dan/atau dinas provinsi yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.

3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahunsekali dan dilaporkan kepada Menteri.

-

1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standarnasional pendidikan oleh peserta didik, program,dan/atau satuan pendidikan dilakukan olehlembaga evaluasi mandiri dan dibentuk olehmasyarakat

2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaanevaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.

Nomor 86 Tahun 2008 tentang Kriteria danPerangkat Akreditasi Pendidikan Nonformal.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 80 Tahun 2009 tentang Kriteria danPerangkat Akreditasi Pendidikan Nonformal.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 21 Tahun 2009 tentang UjianNasional untuk Program Paket A, ProgramPaket B, dan Program Paket C tahun 2009.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 76 Tahun 2009 tentang UjianNasional untuk Program Paket C Kejuruantahun 2009.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 77 Tahun 2009 tentang UjianNasional untuk Program Paket A, ProgramPaket B, dan Program Paket C,ProgramPaket C Kejuruan tahun 2010.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 63 Tahun 2009 tentang tentangSistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

Page 67: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

12

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2008)

N S P K ACUAN

3. Akreditasi1.a. -

b. -4. Penjaminan mutu

1. 1. -2. a. -

b. -c. -d. Evaluasi pelaksanaan dan

dampak penjaminan mutusatuan pendidikan skalaprovinsi.

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiri dilaporkankepada Menteri.

4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembagaevaluasi mandiri diumumkan kepada publik dandilaporkan kepada BSNP.

--

----

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan programpenjaminan mutu pendidikan nonformal, meliputikegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapanmutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 68: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN TINGGI

DI KABUPATEN/KOTA

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

NSPK ACUAN

1. Kebijakan :

1.a. –

b. –

c. –

2.a. –

b. –

3. –

4. –

5.a. –

b. –

c. –

d. –

e. –

SALINAN

Page 69: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

NSPK ACUAN

6. Pemberian dukungan sumber

daya terhadap penyelenggaraan

perguruan tinggi

7. –

8. –

9. –

10.a. –

b. –

1. Pemberian bantuan sarana dan prasarana

penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai

kemampuan daerah.

2. Pemberian bantuan dana penyelenggaraan

perguruan tinggi sesuai kemampuan daerah.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun

2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun

2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 70: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

SALINANLAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR

DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. Kebijakan :1. a. Penetapan kebijakan operasional

pendidikan (TK/TKLB, SD/SDLB,SMP/SMPLB) di provinsi sesuaidengan kebijakan nasional.

b. Perencanaan strategispendidikan anak usia dini danpendidikan dasar (TK/TKLB,SD/SDLB, SMP/SMPLB), sesuaidengan perencanaan strategispendidikan nasional.*)

c. Koordinasi dan sinkronisasikebijakan operasional danprogram pendidikan (TK/TKLB,SD/SDLB, SMP/SMPLB) antarkabupaten/kota.*)

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasipendidik.

2. Pemberdayaan kepala sekolah danpengawas sekolah.

3. Penerapan metodologi pendidikan akhlakmulia dan karakter bangsa.

4. Pengembangan metodologi pendidikan yangmembangun manusia yang berjiwa kreatif,inovatif, sportif dan wirausaha.

5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi di bidangpendidikan.

7. Penyediaan buku teks murah.8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan.9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.10. Penguatan dan perluasan pendidikan

nonformal dan informal.11. Akselerasi pembangunan pendidikan di

daerah perbatasan, tertinggal, dan bencana.12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan

dunia usaha dan dunia industri.

1. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakanoperasional dan program pendidikan anakusia dini formal dan pendidikan dasar antarkabupaten/kota dilaksanakan secara berkala.

2. Menjamin terselenggaranya koordinasi danintegrasi penyelenggaraan pendidikan,pengembangan sistem pendanaanpendidikan, pengembangan pendidik dan

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17Tahun 2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2010 tentang RencanaStrategis Kementerian PendidikanNasional Tahun 2010–2014.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentangStandar Pengelolaan Pendidikan olehPemerintah Daerah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 19 Tahun 2007 tentangStandar Pengelolaan Pendidikan OlehSatuan Pendidikan Dasar danMenengah.

9. Keputusan Menteri PendidikanNasional Nomor 060/U/2002 tentangPedoman Pendirian Sekolah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 38 Tahun 2008 tentangPengelolaan Teknologi Informasi dan

Keterangan : *) Di dalam PP No. 38 Tahun 2007, kebijakan butir b adalah butir c dan butir c adalah butir b.Pertukaran tempat ini disebabkan NSPK butir a dan butir c sama.

Page 71: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. a -b. Sosialisasi dan pelaksanaan

standar nasional pendidikan ditingkat provinsi.

3. Koordinasi atas pengelolaan danpenyelenggaraan pendidikan,pengembangan tenagakependidikan dan penyediaanfasilitas penyelenggaraanpendidikan lintas kab/kota, untuktingkat pendidikan dasar (TK/TKLB,SD/SDLB, SMP/SMPLB).

4. -

5. a. -b. -c. Penyelenggaraan dan/atau

pengelolaan satuan pendidikandan/atau program studi bertarafinternasional pada jenjangpendidikan dasar (sekolahmenengah pertama)

d. -e. -

6. -

7. Pemantauan dan evaluasi satuanpendidikan (sekolah menengahpertama) bertaraf internasional.

tenaga kependidikan, serta penyediaansarana dan prasarana pendidikan antarkabupaten/kota.

-Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasionalpendidikan anak usia dini formal, pendidikandasar, dan pendidikan luar biasa ke seluruhkabupaten/kota dan stakeholders.

Pemerintah provinsi berkoordinasi denganpemerintah daerah kabupaten/kota, dewanpendidikan provinsi, badan akreditasi provinsisekolah/madrasah, LPMP, LPTK, dan organisasikemasyarakatan bidang pendidikan lainnya

-

--

Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satusatuan pendidikan dasar untuk dikembangkanmenjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.

--

-

1. Pemantauan dilakukan dalam rangkapembinaan dan evaluasi satuan pendidikan(sekolah menengah pertama) bertarafinternasional.

2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,lembaga, program pendidikan, dan pengelola

Komunikasi di LingkunganDepartemen Pendidikan Nasional.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 39 Tahun 2008 tentangPembinaan Kesiswaan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 59 Tahun 2008 tentangPengesahan fotokopi Ijazah/SuratTanda Tamat Belajar, SuratKeterangan Pengganti yangBerpenghargaan Sama DenganIjazah/Surat Tanda Tamat Belajar danPenerbitan Surat KeteranganPengganti yang BerpenghargaanSama dengan Ijazah/Surat TandaTamat Belajar.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 18 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Pendidikan OlehLembaga Pendidikan Asing diIndonesia.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2009 tentangPendidikan Inklusif bagi Peserta Didikyang Memiliki Kelainan dan MemilikiPotensi Kecerdasan dan/atau BakatIstimewa.

Page 72: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

3

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2.

8. -

9. -

10. a. -b. Peremajaan data dalam sistim

informasi manajemenpendidikan nasional untuktingkat provinsi.

Pembiayaan1. a. -

b. Penyediaan bantuan biayapenyelenggaraan pendidikan(sekolah menengah pertama)bertaraf internasional sesuaikewenangannya.

satuan pendidikan (sekolah menengahpertama).

3. Evaluasi dilakukan oleh penyelenggaraprogram dan/atau dinas provinsi yangbertanggung jawab di bidang pendidikan.

4. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya 1(satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkankepada Menteri.

-

-

-Sesuai dengan kebutuhan data pendidikantingkat nasional.

-1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung

jawab bersama antara Pemerintah,pemerintah daerah, dan masyarakat.

2. Pemerintah dan pemerintah daerahbertanggung jawab menyediakan anggaranpendidikan.

3. Pemerintah daerah provinsi dapatmenyediakan dana tambahan di atas biayainvestasi lahan yang diperlukan untukpemenuhan rencana pengembanganprogram atau satuan pendidikan yangdiselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertarafinternasional dan/atau berbasis keunggulanlokal.

4. Anggaran biaya investasi lahan satuanpendidikan yang dikembangkan menjadibertaraf internasional dan/atau berbasis

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48Tahun 2008 tentang PendanaanPendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 69 Tahun 2009 tentang StandarBiaya Operasi Nonpersonalia Tahun2009 untuk sekolah dasar/madrasahibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengahpertama/madrasah tsanawiyah(SMP/MTs), sekolah menengahatas/madrrasah aliyah (SMA/MA),sekolah menengah kejuruan (SMK),sekolah dasar luar biasa (SDLB),

Page 73: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

4

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

keunggulan lokal harus merupakan bagianintegral dari anggaran tahunan satuanpendidikan yang diturunkan dari rencanakerja tahunan yang merupakan pelaksanaandari rencana strategis satuan pendidikan.

5. Pemerintah daerah provinsi dapatmenyediakan pendanaan tambahan diatasbiaya investasi selain lahan yang diperlukanuntuk pemenuhan rencana pengembangansatuan pendidikan yang diselenggarakanpemerintah daerah sesuai kewenangannyamenjadi bertaraf internasional dan/atauberbasis keunggulan lokal.

6. Anggaran biaya investasi selain lahan untuksatuan pendidikan dasar yang dikembangkanmenjadi bertaraf internasional dan/atauberbasis keunggulan lokal harus merupakanbagian integral dari anggaran tahunansatuan pendidikan yang diturunkan darirencana kerja tahunan yang merupakanpelaksanaan dari rencana strategis satuanpendidikan.

7. Pemerintah daerah provinsi dapatmenyediakan pendanaan tambahan di atasbiaya personalia yang diperlukan untukpemenuhan rencana pengembangan satuanpendidikan yang diselenggarakanpemerintah daerah sesuai kewenangannyamenjadi bertaraf internasional dan/atauberbasis keunggulan lokal.

8. Anggaran biaya personalia satuanpendidikan dasar yang dikembangkanmenjadi bertaraf internasional dan/atauberbasis keunggulan lokal harus merupakanbagian integral dari anggaran tahunansatuan pendidikan yang diturunkan darirencana kerja tahunan yang merupakanpelaksanaan dari rencana kerja strategissatuan pendidikan.

9. Pemerintah daerah provinsi dapat

sekolah menengah pertama luar(SMPLB), dan biasa sekolahmenengah atas luar biasa (SMALB).

Page 74: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

c. Pembiayaan penjaminan mutusatuan pendidikan sesuaikewenangannya (TK/TKLB,SD/SDLB, SMP/SMPLB).

menyediakan pendanaan tambahan di atasbiaya nonpersonal yang diperlukan untukpemenuhan rencana pengembangan satuanatau program pendidikan yangdiselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertarafinternasional dan/atau berbasis keunggulanlokal.

10. Anggaran biaya nonpersonalia satuanpendidikan dasar yang dikembangkanmenjadi bertaraf internasional dan/atauberbasis keunggulan lokal harus merupakanbagian integral dari anggaran tahunan satuanpendidikan yang diturunkan dari rencanakerja tahunan yang merupakan pelaksanaandari rencana kerja strategis satuanpendidikan.

1. Biaya pendidikan terdiri dari : biaya satuanpendidikan, biaya penyelenggaraan dan ataupengelolaan pendidikan dan biaya pribadipeserta didik.

2. Biaya satuan pendidikan terdiri atas:a. Biaya investasi (lahan dan selain lahan);b. Biaya operasi (personalia dan non

personalia);c. Bantuan biaya pendidikan;d. Beasiswa.

3. Pendanaan biaya investasi lahan satuanpendidikan anak usia dini formal luar biasadan pendidikan dasar pelaksana programwajib belajar, yang diselenggarakan olehpemerintah daerah menjadi tanggungjawabpemerintah daerah sesuai kewenangannyadan dialokasikan dalam anggaran daerah.

4. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuksatuan pendidikan anak usia dini formal luarbiasa dan pendidikan dasar pelaksanaprogram wajib belajar yang diselenggarakan

Page 75: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

6

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

oleh pemerintah daerah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah sesuaikewenangannya dan dialokasikan dalamanggaran pemerintah daerah.

5. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadappendanaan biaya personal pegawai negerisipil di sektor pendidikan meliputi:a. Biaya personalia satuan pendidikan formal

terdiri atas: gaji pokok pegawai negeri sipildaerah; tunjangan yang melekat pada gajibagi pegawai negeri sipil daerah; tunjanganstruktural bagi pejabat struktural padasatuan pendidikan bagi pegawai negeri sipildaerah; tunjangan fungsional bagi pejabatfungsional pegawai negeri sipil daerah diluar guru; tunjangan fungsional bagi gurupegawai negeri sipil daerah; dankonsekuensi anggaran dari maslahattambahan bagi guru pegawai negeri sipildaerah;

b. Biaya personalia penyelenggara danpengelolaan pendidikan formal olehpemerintah daerah terdiri atas: gaji pokokbagi pegawai negeri sipil daerah; tunjanganyang melekat pada gaji bagi pegawai negerisipil daerah; tunjangan struktural bagipejabat struktural bagi pegawai negeri sipildaerah di luar guru dan dosen; dantunjangan fungsional bagi pejabatfungsional bagi pegawai negeri sipil daerahdi luar guru dan dosen.

6. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadappendanaan biaya personal bukan pegawainegeri sipil di sektor pendidikan meliputi:a. subsidi tunjangan fungsional bagi guru

tetap sekolah yang ditugaskan olehpemerintah daerah ataupenyelenggara/satuan pendidikan yangdidirikan masyatakat;

b. honorarium bagi guru honor yang

Page 76: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

7

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Kurikulum :1. a. -

b. Sosialisasi kerangka dasar danstruktur kurikulum Pendidikananak usia dini dan pendidikandasar (TK/TKLB, SD/SDLB,SMP/SMPLB).

c. -

2. a. -b. -

3. -

ditugaskan oleh pemerintah daerah.7. Pendanaan biaya nonpersonalia untuk satuan

Pendidikan anak usia dini formal luar biasadan pendidikan dasar pelaksana programwajib belajar formal yang diselenggarakanoleh pemerintah daerah sesuaikewenangannya, menjadi tanggung jawabpemerintah daerah dan dialokasikan dalamanggaran pemerintah daerah.

8. Pemerintah dan pemerintah daerah dapatmembantu pendanaan biaya nonpersonaliasatuan atau program pendidikan formal yangdiselenggarakan oleh masyarakat.

9. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuaikewenangannya memberi bantuan biayapendidikan atau beasiswa kepada pesertadidik yang orang tua atau walinya tidakmampu membiayai pendidikan.

10.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuaikewenangannya dapat memberi beasiswakepada peserta didik yang berprestasi.

-Sosialisasi kerangka dasar dan strukturkurikulum pendidikan anak usia dini formal,pendidikan dasar, dan pendidikan luar biasa keseluruh kabupaten/kota.

-

-

-

-

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 tahun 2006 tentang Standarisi untuk satuan Pendidikan Dasar danMenengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan (SKL).

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 77: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

8

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4. Sarana dan Prasarana :1.a. -

b. Pengawasan pendayagunaanbantuan sarana dan prasaranapendidikan (TK/TKLB, SD/SDLB,SMP/SMPLB).

-1. Pengawasan atas sarana dan prasarana

pendidikan anak usia dini formal, pendidikandasar, dan pendidikan luar biasa dilakukandengan mengacu kepada standar yangberlaku.

2. Standar sarana dan prasarana meliputi:a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai

dengan banyaknya rombongan belajar;b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum

luas lantai terhadap peserta didik sesuaidengan jumlah peserta didik perrombongan belajar;

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1) ruang kelas;2) ruang perpustakaan;3) laboratorium;4) ruang pimpinan;5) ruang guru;6) ruang tata usaha;7) tempat beribadah;8) ruang konseling;s9) ruang UKS;ruang organisasi kesiswaan;10) jamban;11) gudang;12) ruang sirkulasi;13) tempat olahraga.

Nomor 24 Tahun 2006 tentangPelaksanaan Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 22 Tahun2006 tentang Standar Isi Untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah danPeraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan Untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2007 tentang StandarSarana dan Prasarana untuk sekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs), dan SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA).

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 33 Tahun 2008 tentang StandarSarana dan Prasarana SDLB/SMPLB,dan SMALB.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam ProsesPembelajaran.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam ProsesPembelajaran Dalam Rangka

Page 78: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

9

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

5.

2.a. –b. -

Pendidik dan Tenaga Kependidikan:1.a. Perencanaan kebutuhan pendidik

dan tenaga kependidikan untukpendidikan bertaraf internasionalsesuai kewenangannya (sekolahmenengah pertama).

b. Pengangkatan dan penempatanpendidik dan tenaga kependidikanPegawai Negeri Sipil untuk satuanpendidikan bertaraf internasional(sekolah menengah pertama).

--

1. Pejabat pembina kepegawaian menyusunrencana pengadaan pendidik dan tenagakependidikan (pegawai negeri sipil) pendidikandasar (sekolah menengah pertama)bertarafinternasional sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuanpendidikan dengan pendidik dan tenagakependidikan yang diperlukan untuk menjaminterselenggaranya pendidikan yang bermutu.

1. Pengangkatan dan penempatan pendidik PNSpendidikan dasar bertaraf internasionalmemenuhi :a. Kualifikasi akademik guru dengan

pendidikan minimum diploma empat (D-IV)atau sarjana (S1) program studi yangsesuai dengan mata pelajaran yangdiajarkan/diampu, dan diperoleh dariprogram studi yang terakreditasi.

b. Kompetensi guru meliputi kompetensipedagogik, kepribadian, sosial, profesional.

c. Memiliki sertifikat pendidik yang di dapatdari perguruan tinggi yang terakreditasi.

2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah, wajibmemenuhi kualifikasi umum, kualifikasikhusus, dan kompetensi.Kualifikasi Umum Kepala Sekolah meliputikualifikasi akademik, usia, pengalaman dankepangkatan.Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah meliputiberstatus guru dan memiliki sertifikat pendidik

Pengalihan Hak Cipta.7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 50 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam ProsesPembelajaran.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74Tahun 2008 tentang Guru.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17Tahun 2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 16 Tahun 2007 tentag StandarKualifikasi Akademik dan KompetensiGuru.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 10 Tahun 2009 tentangSertifikasi Guru Dalam Jabatan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2007 tentangSertifikasi Bagi Guru dalam JabatanMelalui Jalur Pendidikan.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun2003 tentang Wewenang danPengangkatan, Pemindahan danPemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 13 Tahun 2007 tentang StandarKepala Sekolah/Madrasah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 79: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

10

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan Pegawai Negeri Sipilantar kabupaten/kota.

dan sertifikat Kepala yang ditetapkan olehpemerintah.Kompetensi terdiri atas dimensi:a. Kepribadian;b. Manajerial;c. Kewirausahaan;d. Supervisi;e. Sosial.

3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawassekolah, seseorang wajib memenuhi standarpengawas sekolah yang berlaku secaranasional.

4. Standar pengawas sekolah meliputikualifikasi dan kompetensi.

5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputipersyaratan pendidikan dan administratif.

6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi :kompetensi kepribadian, kompetensisupervisi manajerial, kompetensi supervisiakademik, kompetensi evaluasi pendidikan,kompetensi penelitian pengembangan, dankompetensi sosial.

1. Pendidik dan tenaga kependidikan yangdiangkat oleh pemerintah atau pemerintahdaerah pada satuan pendidikan yangdiselenggarakan oleh pemerintah danpemerintah daerah dapat dipindahtugaskanantar provinsi dan antar kabupaten/kotakarena alasan kebutuhan satuan pendidikan.

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan pada satuan pendidikan yangdiselenggarakan oleh masyarakat diatur olehpenyelenggara pendidikan atau satuanpendidikan yang bersangkutan berdasarkanperjanjian kerja atau kesepakatan kerjabersama setelah mendapat persetujuan dariDinas Pendidikan setempat.

Nomor 12 Tahun 2007 tentang StandarPengawas Sekolah/Madrasah.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 36 Tahun 2007 tentangPenyaluran Tunjangan Profesi BagiGuru.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2008 tentang StandarTenaga AdministrasiSekolah/Madrasah.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 25 Tahun 2008 tentang StandarTenaga PerpustakaanSekolah/Madrasah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 26 Tahun 2008 tentang StandarTenaga LaboratoriumSekolah/Madrasah.

16. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 32 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi Akademik dan KompetensiGuru Pendidikan Khusus.

17. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 58 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Program Sarjana(S1) Kependidikan bagi Guru DalamJabatan.

18. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 72 Tahun 2008 tentangTunjangan Profesi Bagi Guru TetapBukan Pegawai Negeri Sipil YangBelum Memiliki Jabatan FungsionalGuru.

19. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 66 Tahun 2009 tentangPemberian Izin Pendidik dan TenagaKependidikan Asing Pada SatuanPendidikan Formal dan Non Formal.

20. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 39 Tahun 2009 tentangPemenuhan Beban Kerja Guru dan

Page 80: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

11

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Peningkatan kesejahteraan,penghargaan, dan perlindunganpendidik dan tenaga kependidikanpendidikan bertaraf internasional.

4.a. Pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenaga kependidikanpendidikan bertaraf internasional.

1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,pendidik dan tenaga kependidikan berhakmemperoleh:a. penghasilan dan jaminan kesejahteran

sosial yang pantas dan memadai.b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan

prestasi kerja.c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan

pengembangan kualitasd. Perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugas dan hak atas hasil kekayaanintelektual

e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,prasarana, fasilitas pendidikan untukmenunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Penghargan kepada guru yang berprestasi,berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas didaerah khusus, dapat diberikan dalam bentuktanda jasa, kenaikan pangkat istimewa,finansial, piagam, dan/atau bentukpenghargaan lain.

3. Perlindungan kepada guru dalam pelaksanaantugas meliputi perlindungan hukum,perlindungan profesi, serta perlindungankesehatan dan keselamatan kerja.

1. Pembinaan dan pengembangan pendidikmeliputi:a. pembinaan dan pengembangan profesi dan

karir.b. Pembinaan dan pengembangan profesi

pendidik dilakukan melalui jabatanfungsional.

c. Pembinaan dan pengembangan karirpendidik dan tenaga kependidikandilakukan melalui penugasan, kenaikanpangkat, dan promosi.

2. Pemerintah Daerah wajib membina dan

Pengawas Satuan Pendidikan.21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 9 Tahun 2010 tentang ProgramPendidikan Profesi Guru Bagi GuruDalam Jabatan.

Page 81: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

12

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

6.

b. Pemberhentian pendidik dantenaga kependidikan PegawaiNegeri Sipil pada pendidikanbertaraf internasional selainkarena alasan pelanggaranperaturan perundang-undangan.

5. Pengalokasian tenaga potensialpendidik dan tenaga kependidikan didaerah.

6. -

Pengendalian Mutu Pendidikan

1. Penilaian hasil belajar

mengembangkan pendidik dan tenagakependidikan sesuai dengan kewenangannyaserta membantu pembinaan danpengembangan pendidik dan tenagakependidikan pada satuan pendidikan PAUDformal dan pendidikan dasar yangdiseleggarakan oleh masyarkat

Pendidik dan tenaga kependidikan dapatdiberhentikan dengan hormat dan tidak denganhormat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pengalokasian tenaga potensial pendidik dantenaga kependidikan sesuai kebutuhan daerahdengan memprioritaskan pada satuanpendidikan yang prosentase kelulusan pesertadidiknya masih rendah.

-

Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antaralain melalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihakyang berkepentingan

1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaianhasil belajar oleh pendidik, satuanpendidikan, dan Pemerintah.

2. Penilaian hasil belajar peserta didikdilaksanakan berdasarkan standar penilaianpendidikan yang berlaku secara nasional.

3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulisdan ujian praktek

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 20 Tahun 2007 tentang StandarPenilaian Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48Tahun 2008 tentang PendanaanPendidikan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan oleh

Page 82: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

13

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. -2. Membantu pelaksanaan ujian

nasional pendidikan dasar(SMP/SMPLB Tuna Netra, TunaRungu, Tuna Daksa, dan TunaLaras).

3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring,dan evaluasi pelaksanaan ujiansekolah (ujian akhir SD/SDLBberstandar nasional/UASBN danujian SMP/SMPLB) skalaprovinsi.

-1. Mengkoordinasikan pelaksanaan

pengawasan ujian nasional denganperguruan tinggi di wilayahnya sebagaimanaditetapkan oleh BSNP

2. Mengamankan dan menjaga kerahasiaanlembar soal ujian nasional, lembar jawabanyang sudah diisi oleh peserta ujian dandokumen pendukungnya.

3. Mengkoordinasikan pengolahan hasil ujiannasional di wilayahnya.

4. Menjamin keamanan, kejujuran, dankerahasiaan pemindaian lembar jawabanujian nasional.

5. Menjamin obyektivitas dan kredibilitaspelaksanaan ujian nasional di provinsi.

6. Melaporkan pelaksanaan ujian nasional diwilyahnya kepada Menteri.

1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulisdan/atau ujian praktik untuk menilai hasilbelajar peserta didik pada mata pelajaran:a. kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi yang tidakdiujikan pada ujian nasional atau ujianakhir sekolah berstandar nasional(UASBN);

b. kelompok mata pelajaran agama danakhlak mulia; kelompok mata pelajarankewarganegaraan dan kepribadian;kelompok mata pelajaran estetika; sertakelompok mata pelajaran jasmani,olahraga, dan kesehatan;

2. Memfasilitasi, memantau, dan mengevaluasipelaksanaan ujian sekolah/madrasah untukmenjamin mutu pelaksanaan ujiansekolah/madrasah di wilayahnya.

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian SDLBdan SMPLB.

4. Melaporkan pelaksanaan ujian

Pemerintah Daerah.6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 47 Tahun 2008 tentang StandarIsi Mata Pelajaran Agama Khonghucu.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 48 Tahun 2008 tentang StandarKompetensi Lulusan Mata PelajaranAgama Khonghucu.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 58 Tahun 2009 tentang StandarPendidikan Anak Usia Dini.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 63 Tahun 2009 tentang SistemPenjaminan Mutu Pendidikan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 74 Tahun 2009 tentang UjianAkhir Sekolah Berstandar Nasional(UASBN) Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah/ Sekolah Dasar Luar biasa(SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran2009/2010.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 75 Tahun 2009 tentang UjianNasional Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah(SMP/MTs), Sekolah MenengahPertama Luar Biasa (SMPLB), SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA), Sekolah Menengah AtasLuar Biasa (SMALB), dan SekolahMenengah Kejuruan (SMK).

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 3 Tahun 2010 tentangPerubahan Atas Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 84 Tahun2009 tentang Perubahan Peraturan

Page 83: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

14

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4. -5. Penyediaan biaya

penyelenggaraan ujian sekolah(SDLB, SMPLB, dan SMPbertaraf internasional) skalaprovinsi

2. Evaluasi1. a. -

b. Pelaksanaan evaluasipengelola, satuan, jalur,jenjang, dan jenis pendidikanpada pendidikan anak usia dini(formal) dan pendidikan dasarskala provinsi (TK/TKLB,SD/SDLB, dan SMP/SMPLB).

2. a. -b. Pelaksanaan evaluasi

pencapaian standar nasionalpendidikan pada pendidikananak usia dini (formal) danpendidikan dasar skalaprovinsi (TK/TKLB, SD/SDLB,dan SMP/SMPLB).

sekolah/madrasah di wilayahnya kepadaMenteri dan Menteri Agama melalui gubernur.

-1. Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjadi

tanggung jawab pemerintah daerah dan/atauAnggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.

2. Biaya penyelenggaraan ujian madrasahmenjadi tanggung jawab Departemen Agama.

3. Pemerintah daerah membantu biayapenyelenggaraan ujian madrasah.

-1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,

lembaga, dan program pendidikan.2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi

terhadap pengelola dan satuan pendidikansesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnyasetahun sekali dan dilaporkan kepada Menteri.

-1. Evaluasi untuk menentukan pencapaan

standar nasional pendidikan oleh pesertadidik, program dan/atau satuan pendidikandilakukan oleh lembaga evaluasi mandiri dandibentuk oleh masyarakat.

2. Pemerintah daerah memfasilitasipelaksanaan evaluasi oleh lembaga evaluasimandiri tersebut

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiridilaoporkan kepada menteri

4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembagaevaluasi mandiri diumukan kepada publik dandilaporkan kepada BSNP

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75Tahun 2009 tentang Ujian NasionalSekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs), SekolahMenengah Pertama Luar Biasa(SMPLB), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),Sekolah Menengah Atas Luar Biasa(SMALB), dan Sekolah MenengahKejuruan (SMK).

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 4 Tahun 2010 tentang UjianSekolah/Madrasah Tahun Pelajaran2009/2010.

Page 84: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

15

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Akreditasi1. a.-

b. Membantu pemerintah dalampelaksanaan akreditasi(pendidikan anak usia diniformal) dan pendidikan dasar(TK/TKLB, SD/SDLB, danSMP/SMPLB).

4. Penjaminan mutu

1. -2. a -

b. Supervisi dan fasilitasi satuanpendidikan bertarafinternasional dalampenjaminan mutu untuk

-Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madarasahmembantu Badan Akreditasi NasionalSekolah/Madrasah dalam pelaksanaan akreditasi

1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untukmemenuhi atau melampaui standar nasionalpendidikan.

2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secarabertahap, sistematis, dan terencana.

3. Pemerintah daerah provinsi membantu danmemberikan kemudahan penjaminan mutupendidikan oleh pemerintah daerahkabupaten/kota, penyelenggara satuanpendidikan, dan satuan pendidikan sesuaiperaturan perundang-undangan.

4. Pemerintah daerah provinsi mensupervisi danmengawasi penjaminan mutu pendidikan olehpemerintah daerah kabupaten/kota,penyelenggara satuan pendidikan, dan satuanpendidikan sesuai peraturan perundang-undangan.

5. Penjaminan mutu satuan pendidikan anak usiadini formal dan pendidikan dasar dilakukanoleh pemerintah daerah provinsi bekerjasamadan berkoordinasi dengan LembagaPenjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

--

Pemerintah daerah provinsi bekerjasama denganLPMP, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, daninstansi terkait lainnya melakukan supervisi danmembantu satuan pendidikan untuk melakukan

Page 85: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

16

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

memenuhi standarinternasional

c. -

d. Evaluasi pelaksanaan dandampak penjaminan mutusatuan pendidikan skalaprovinsi

penjaminan mutu.

-

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaanprogram penjaminan mutu pada satuanpendidikan, meliputi kegiatan pengendalian,penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 86: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. Kebijakan :1. a. Penetapan kebijakan

operasional pendidikan(sekolah menengah atas) diprovinsi sesuai dengankebijakan nasional.

b. Perencanaan strategispendidikan menengah (sekolahmenengah atas), sesuaidengan perencanaan strategispendidikan nasional.*)

c. Koordinasi dan sinkronisasikebijakan operasional danprogram pendidikan (sekolahmenengah atas) antarkabupaten/kota.*)

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik.2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas

sekolah.3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia

dan karakter bangsa.4. Pengembangan metodologi pendidikan yang

membangun manusia yang berjiwa kreatif,inovatif, sportif dan wirausaha.

5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.7. Penyediaan buku teks murah.8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan.9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal

dan informal.11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah

perbatasan, tertinggal, dan bencana.12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan

dunia usaha dan dunia industri.

1. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasionaldan program pendidikan menengah antarkabupaten/kota dilaksanakan secara berkala.

2. Menjamin terselenggaranya koordinasi danintegrasi penyelenggaraan pendidikan,pengembangan sistem pendanaan pendidikan,pengembangan pendidik dan tenagakependidikan, serta penyediaan sarana danprasarana pendidikan antar kabupaten/kota.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun2008 tentang Wajib Belajar.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2010 tentang RencanaStrategis Kementerian PendidikanNasional Tahun 2010–2014.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan olehPemerintah Daerah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 19 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan Oleh SatuanPendidikan Dasar dan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 38 Tahun 2008 tentangPengelolaan Teknologi Informasi danKomunikasi dilingkungan DepartemenPendidikan Nasional.

10. Keputusan Menteri Pendidikan NasionalNomor 060/U/2002 tentang Pedoman

Keterangan : *) Di dalam PP No. 38 Tahun 2007, kebijakan butir b adalah butir c dan butir c adalah butir b.Pertukaran tempat ini disebabkan NSPK butir a dan butir c sama.

SALINAN

Page 87: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. a. -b. Sosialisasi dan pelaksanaan

standar nasional pendidikan(sekolah menengah atas) ditingkat provinsi.

3. Koordinasi atas pengelolaan danpenyelenggaraan pendidikan,pengembangan tenagakependidikan dan penyediaanfasilitas penyelenggaraanpendidikan lintas kabupaten/kota,untuk tingkat pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

4. -

5. a. -b. -

c. Penyelenggaraan dan/ataupengelolaan satuanpendidikan dan/atau programstudi bertaraf internasionalpada jenjang pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

d. -e. -

6. -

7. Pemantauan dan evaluasi satuanpendidikan (sekolah menengahatas) bertaraf internasional.

-Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasionalpendidikan menengah umum ke seluruhkabupaten/kota dan stakeholders.

Pemerintah daerah provinsi berkoordinasi denganpemerintah daerah kabupaten/kota, dewanpendidikan provinsi, badan akreditasi provinsisekolah/madrasah, LPMP, LPTK, dan organisasikemasyarakatan bidang pendidikan lainnya.

-

--

Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuanpendidikan pada jenjang pendidikan menengahumum untuk dikembangkan menjadi satuanpendidikan bertaraf internasional.

--

-

1. Pemantauan dilakukan dalam rangka pembinaandan evaluasi satuan pendidikan menengah umumbertaraf internasional.

Pendirian Sekolah.11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 39 Tahun 2008 tentangPembinaan Kesiswaan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 59 Tahun 2008 tentangPengesahan fotokopi Ijazah/Surat TandaTamat Belajar, Surat KeteranganPengganti yang Berpenghargaan SamaDengan Ijazah/Surat Tanda TamatBelajar dan Penerbitan SuratKeterangan Pengganti yangBerpenghargaan Sama denganIjazah/Surat Tanda Tamat Belajar.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 18 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Pendidikan OlehLembaga Pendidikan Asing di Indonesia.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2009 tentangPendidikan Inklusif bagi Peserta Didikyang Memiliki Kelainan dan MemilikiPotensi Kecerdasan dan/atau BakatIstimewa.

Page 88: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

3

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2.

8. -

9. -

10. -11. a. -

b. Peremajaan data dalamsistim informasi manajemenpendidikan nasional untuktingkat provinsi.

Pembiayaan:1. a. -

b. Penyediaan bantuan biayapenyelenggaraan pendidikan(sekolah menengah atas)bertaraf internasional sesuaikewenangannya.

2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,lembaga, program pendidikan, dan pengelolasatuan pendidikan menengah umum.

3. Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukanevaluasi terhadap pengelola dan satuanpendidikan menengah umum sesuai denganperaturan perundang-undangan.

4. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu)kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan kepadaMenteri.

-

-

--

Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkatnasional.

-1. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan

dana tambahan di atas biaya investasi lahan yangdiperlukan untuk pemenuhan rencanapengembangan program atau satuan pendidikanyang diselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal.

2. Anggaran biaya investasi lahan satuan pendidikanyang dikembangkan menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal harusmerupakan bagian integral dari anggaran tahunan

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 69 Tahun 2009 tentang StandarBiaya Operasi Nonpersonalia Tahun2009 untuk sekolah dasar/madrasahibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah

Page 89: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

4

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

satuan pendidikan yang diturunkan dari rencanakerja tahunan yang merupakan pelaksanaan darirencana strategis satuan pendidikan.

3. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakanpendanaan tambahan diatas biaya investasi selainlahan yang diperlukan untuk pemenuhan rencanapengembangan satuan pendidikan yangdiselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal.

4. Anggaran biaya investasi selain lahan untuksatuan pendidikan menengah umum yangdikembangkan menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal harusmerupakan bagian integral dari anggaran tahunansatuan pendidikan yang diturunkan dari rencanakerja tahunan yang merupakan pelaksanaan darirencana strategis satuan pendidikan.

5. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakanpendanaan tambahan di atas biaya personaliayang diperlukan untuk pemenuhan rencanapengembangan satuan pendidikan yangdiselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal.

6. Anggaran biaya personalia satuan pendidikanmenengah umum yang dikembangkan menjadibertaraf internasional dan/atau berbasiskeunggulan lokal harus merupakan bagian integraldari anggaran tahunan satuan pendidikan yangditurunkan dari rencana kerja tahunan yangmerupakan pelaksanaan dari rencana kerjastrategis satuan pendidikan.

7. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakanpendanaan tambahan di atas biaya nonpersonalyang diperlukan untuk pemenuhan rencanapengembangan satuan atau program pendidikanyang diselenggarakan pemerintah daerah sesuai

pertama/madrasah tsanawiyah(SMP/MTs), sekolah menengahatas/madrrasah aliyah (SMA/MA),sekolah menengah kejuruan (SMK),sekolah dasar luar biasa (SDLB),sekolah menengah pertama luar(SMPLB), dan biasa sekolah menengahatas luar biasa (SMALB).

Page 90: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

c. Pembiayaan penjaminan mutusatuan pendidikan (sekolahmenengah atas) sesuaikewenangannya.

kewenangannya menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal.

8. Anggaran biaya nonpersonalia satuan pendidikanmenengah umum yang dikembangkan menjadibertaraf internasional dan/atau berbasiskeunggulan lokal harus merupakan bagian integraldari anggaran tahunan satuan pendidikan yangditurunkan dari rencana kerja tahunan yangmerupakan pelaksanaan dari rencana kerjastrategis satuan pendidikan.

1. Biaya pendidikan terdiri dari: biaya satuanpendidikan, biaya penyelenggaraan dan/ataupengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi pesertadidik.

2. Biaya satuan pendidikan terdiri atas:a. Biaya investasi (lahan dan selain lahan).b. Biaya operasi (personalia dan nonpersonalia).c. Bantuan biaya pendidikan.d. Beasiswa.

3. Pendanaan biaya investasi lahan satuanpendidikan menengah umum, yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerah menjaditanggung jawab pemerintah daerah sesuaikewenangannnya dan dialokasikan dalamanggaran pemerintah daerah.

4. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuksatuan pendidikan menengah umum, yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerah menjaditanggung jawab pemerintah daerah sesuaikewenangannnya dan dialokasikan dalamanggaran pemerintah daerah.

5. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadappendanaan biaya personalia PNS di sektorpendidikan meliputi:a. Biaya personalia satuan pendidikan, terdiri

atas:1) Gaji pokok bagi PNS daerah;

Page 91: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

6

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi PNSdaerah;

3) Tunjangan struktural bagi pejabat strukturalpada satuan pendidikan bagi PNS daerah;

4) Tunjangan fungsional bagi pejabatfungsional PNS daerah di luar guru;

5) Tunjangan fungsional bagi guru PNSdaerah; dan

6) Konsekuensi anggaran dari maslahattambahan bagi guru PNS daerah.

b. Biaya personalia penyelenggara danpengelolaan pendidikan oleh pemerintahdaerah terdiri atas:1) Gaji pokok bagi PNS daerah;2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi PNS

daerah;3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural

bagi PNS daerah di luar guru dan dosen;dan

4) Tunjangan fungsional bagi pejabatfungsional PNS daerah di luar guru dandosen.

6. Pendanaan biaya personalia sebagaimanadimaksud diatas dialokasikan dalam anggaranpemerintah daerah.

7. Tanggungjawa pemerintah daerah terhadappendanaan biaya personalia bukan PNS di sektorpendidikan meliputi:a. Subsidi tunjang fungsional bagi guru tetap

sekolah yang ditugaskan oleh pemerintahdaerah atau penyelenggara/satuan pendidikanyang didirikan masyarakat; dan

b. Honorarium bagi guru honor yang ditugaskanoleh pemerintah daerah.

Page 92: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

7

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Kurikulum :1.a. Koordinasi dan supervisi

pengembangan kurikulumtingkat satuan pendidikan padapendidikan menengah (sekolahmenengah atas).

8. Pendanaan biaya personalia sebagaimanadimaksud diatas dialokasikan dalam anggaranpemerintah daerah.

9. Pendanaan biaya nonpersonalia satuanpendidikan menengah umum yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi tanggungjawab bersamaantara pemerintah daerah dan masyarakat.

10.Pemerintah dan pemerintah daerah dapatmembantu pendanaan biaya nonpersonalia satuanpendidikan menengah umum yangdiselenggarakan oleh masyarakat.

11.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuaikewenangannya memberi bantuan biayapendidikan atau beasiswa kepada peserta didikyang orang tua atau walinya tidak mampumembiayai pendidikannya.

12.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuaikewenangannya dapat memberi beasiswa kepadapeserta didik yang berprestasi.

1. Kurikulum dikelompokan kedalam:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlakmulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraandan kepribadian;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuandan teknologi;

d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasa, seni, olahraga,dan kesehatan.

2. Kurikulum pendidikan menengah umum wajibmemuat:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 Tahun 2006 tentang StandarIsi untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan (SKL).

Page 93: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

8

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

b. Sosialisasi kerangka dasar danstruktur kurikulum pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

c. Sosialisasi dan implementasistandar isi dan standarkompetensi lulusan pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

a. Pendidikan agama;b. Pendidikan kewarganegaraan;c. Bahasa;d. Matematika;e. Ilmu pengetahuan alam;f. Ilmu pengetahuan sosial;g. Seni dan budaya;h. Pendidikan jasmani dan olahraga;i. Keterampilan/kejuruan; danj. Muatan lokal.

3. Kurikulum pendidikan menengah umumdikembangkan sesuai dengan relevansinya olehsetiap kelompok atau satuan pendidikan dankomite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dansupervisi Dinas Pendidikan atau Kandepag danberpedoman pada panduan yang disusun olehBSNP.

4. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dantingkat kompetensi minimal untuk mencapaikompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenispendidikan tertentu.

Sosialisasi kepada seluruh kabupaten/kota danstakeholders sesuai dengan pedoman yang disusunBSNP.

1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensilulusan sekolah menengah atas kepada seluruhkabupaten/kota dan stakeholders.

2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi danstandar kompetensi lulusan sekolah menengahatas.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2006 tentangPelaksanaan Permendiknas Nomor 22Tahun 2006 tentang Standar Isi untukSatuan Pendidikan Dasar danMenengah dan Permendiknas Nomor 23Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah.

Page 94: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

9

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4.

2. a. -b. Sosialisasi dan fasilitasi

implementasi kurikulum tingkatsatuan pendidikan padapendidikan menengah (sekolahmenengah atas)

3. Pengawasan pelaksanaankurikulum tingkat satuanpendidikan pada pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

Sarana dan Prasarana :1.a. Pengawasan terhadap

pemenuhan standar nasionalsarana dan prasaranapendidikan menengah (sekolahmenengah atas).

b. Pengawasan pendayagunaanbantuan sarana dan prasaranapendidikan (sekolah menengahatas).

-1. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan

kepada seluruh kabupaten/kota dan stakeholderssesuai dengan pedoman yang disusun BSNP.

2. Pemberian fasilitasi implementasi kurikulum tingkatsatuan pendidikan kepada seluruh kabupaten/kotadan stakeholders.

Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan kurikulumtingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengahumum.

1. Standar sarana dan prasarana meliputi:a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai

dengan banyaknya rombongan belajar;b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum luas

lantai terhadap peserta didik sesuai denganjumlah peserta didik per rombongan belajar;

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1) ruang kelas;2) ruang perpustakaan;3) laboratorium;4) ruang pimpinan;5) ruang guru;6) ruang tata usaha;7) tempat beribadah;8) ruang konseling;9) ruang UKS;10) ruang organisasi kesiswaan;11) jamban;12) gudang;13) ruang sirkulasi;14) tempat olahraga

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2007 tentang StandarSarana dan Prasarana untuk sekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs), dan SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA).

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 33 Tahun 2008 tentang StandarSarana dan Prasarana SDLB/SMPLB,dan SMALB.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2009 tentang PenetapanBuku Teks Pelajaran yang MemenuhiSyarat Kelayakan Untuk DigunakanDalam Proses Pembelajaran.

Page 95: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

10

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. Pengawasan atas sarana dan prasaranapendidikan menengah umum dilakukan denganmengacu kepada standar yang berlaku.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam Proses PembelajaranDalam Rangka Pengalihan Hak Cipta.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam ProsesPembelajaran.

5.

2.a. –b. Pengawasan penggunaan buku

pelajaran pendidikan menengah(sekolah menengah atas).

Pendidik dan Tenaga Kependidikan:1.a. Perencanaan kebutuhan

pendidik dan tenagakependidikan untuk pendidikan

-1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh

satuan pendidikan dilakukan oleh pengawasfungsional, komite sekolah/madrasah atau bentuklain dari lembaga perwakilan pemangkukepentingan satuan pendidikan, dewan audit padasatuan pendidikan berbadan hukum pendidikan,dan/atau masyarakat.

2. Pengawas fungsional, komite sekolah/madrasahatau bentuk lain dari lembaga perwakilanpemangku kepentingan satuan pendidikan, dewanaudit pada satuan pendidikan berbadan hukumpendidikan, dan/atau masyarakat melaporkankepada pejabat yang berwenang apabilamenemukan penyimpangan dalam pengawasan.

3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanyadapat dilakukan oleh lembaga yang memilikikompetensi dan kewenangan memeriksa.

1. Pejabat pembina kepegawaian menyusun rencanapengadaan pegawai negeri sipil (pendidik dantenaga kependidikan) sesuai peraturanperundang-undangan.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen.

Page 96: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

11

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

bertaraf internasional sesuaikewenangannya.

b. Pengangkatan dan penempatanpendidik dan tenagakependidikan Pegawai NegeriSipil untuk satuan pendidikanbertaraf internasional.

2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikandengan pendidik dan tenaga kependidikan yangdiperlukan untuk menjamin terselenggaranyapendidikan yang bermutu.

1. Pengangkatan dan penempatan pendidik dantenaga kependidikan PNS untuk pendidikanmenengah umum harus memenuhi:a. Kualifikasi akademik guru dengan pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana(S1) program studi yang sesuai dengan matapelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperolehdari program studi yang terakreditasi.

b. Kompetensi guru meliputi kompetensipedagogik, kepribadian, sosial, profesional.

c. Memiliki sertifikat pendidik yang didapat dariperguruan tinggi yang terakreditasi.

2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah, wajibmemenuhi kualifikasi umum, kualifikasi khusus,dan kompetensi.Kualifikasi Umum Kepala Sekolah meliputikualifikasi akademik, usia, pengalaman dankepangkatan.Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah meliputiberstatus guru dan memiliki sertifikat pendidik dansertifikat Kepala yang ditetapkan oleh pemerintah.Kompetensi terdiri atas dimensi:a. Kepribadian;b. Manajerial;c. Kewirausahaan;d. Supervisi;e. Sosial.

3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah,seseorang wajib memenuhi standar pengawassekolah yang berlaku secara nasional.

4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasi dankompetensi.

5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi persyaratanpendidikan dan administratif.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun2008 tentang Guru.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 16 Tahun 2007 tentag StandarKualifikasi Akademik dan KompetensiGuru.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 10 Tahun 2009 tentang SertifikasiGuru Dalam Jabatan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2007 tentang SertifikasiBagi Guru dalam Jabatan Melalui JalurPendidikan.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun2003 tentang Wewenang danPengangkatan, Pemindahan danPemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 13 Tahun 2007 tentang StandarKepala Sekolah/Madrasah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 12 Tahun 2007 tentang StandarPengawas Sekolah/Madrasah.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 36 Tahun 2007 tentangPenyaluran Tunjangan Profesi BagiGuru.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 25 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Perpustakaan

Page 97: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

12

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan Pegawai NegeriSipil antar kabupaten/kota.

3. Peningkatan kesejahteraan,penghargaan, dan perlindunganpendidik dan tenagakependidikan pendidikan bertarafinternasional

6. Kompetensi pengawas sekolah meliputi :kompetensi kepribadian, kompetensi supervisimanajerial, kompetensi supervisi akademik,kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensipenelitian pengembangan, dan kompetensi sosial.

1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang diangkatoleh pemerintah atau pemerintah daerah padasatuan pendidikan yang diselenggarakan olehpemerintah daerah dapat dipindahtugaskan antarprovinsi dan antar kabupaten/kota, karena alasankebutuhan satuan pendidikan.

2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikanpada satuan pendidikan yang diselenggarakanoleh masyarakat diatur oleh penyelenggarapendidikan atau satuan pendidikan yangbersangkutan berdasarkan perjanjian kerja ataukesepakatan kerja bersama setelah mendapatpersetujuan dari dinas pendidikan setempat.

1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,pendidik dan tenaga kependidikan berhakmemperoleh:a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial

yang pantas dan memadai;b. penghargaan sesuai dengan tugas dan

prestasi kerja;c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan

pengembangan kualitas;d. perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual;e. kesempatan untuk menggunakan sarana,

prasarana, fasilitas pendidikan untukmenunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerahkhusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,

Sekolah/Madrasah.15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 26 Tahun 2008 tentang StandarTenaga LaboratoriumSekolah/Madrasah.

16. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 32 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi Akademik dan KompetensiGuru Pendidikan Khusus.

17. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 58 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Program Sarjana (S1)Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.

18. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 72 Tahun 2008 tentangTunjangan Profesi Bagi Guru TetapBukan Pegawai Negeri Sipil Yang BelumMemiliki Jabatan Fungsional Guru.

19. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 66 Tahun 2009 tentangPemberian Izin Pendidik dan TenagaKependidikan Asing Pada SatuanPendidikan Formal dan Non Formal.

20. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 39 Tahun 2009 tentangPemenuhan Beban Kerja Guru danPengawas Satuan Pendidikan.

21. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2010 tentang ProgramPendidikan Profesi Guru Bagi GuruDalam Jabatan.

Page 98: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

13

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

4.a. Pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenagakependidikan pendidikanbertaraf internasional.

b. Pemberhentian pendidik dantenaga kependidikan PNS padapendidikan bertarafinternasional selain karenaalasan pelanggaran peraturanperundang-undangan.

5. Pengalokasian tenaga potensialpendidik dan tenaga kependidikandi daerah.

6. -

kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam,dan/atau bentuk penghargaan lain.

3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaantugas meliputi perlindungan hukum, perlindunganprofesi, serta perlindungan kesehatan dankeselamatan kerja.

1. Pembinaan dan pengembangan pendidik meliputi:a. Pembinaan dan pengembangan profesi dan

karir;b. Pembinaan dan pengembangan profesi

pendidik dilakukan melalui jabatan fungsional;c. Pembinaan dan pengembangan karir pendidik

dilakukan melalui penugasan, kenaikanpangkat, dan promosi.

2. Pemerintah daerah wajib membina danmengembangkan pendidik dan tenagakependidikan sesuai dengan kewenangannyaserta membantu pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenaga kependidikan pada satuanpendidikan menengah umum yangdiselenggarakan oleh masyarakat.

Pendidik dan tenaga kependidikan dapatdiberhentikan dengan hormat dan tidak denganhormat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenagakependidikan sesuai kebutuhan daerah denganmemprioritaskan pada satuan pendidikan yangprosentase kelulusan peserta didiknya masih rendah.

-

Page 99: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

14

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

6. Pengendalian Mutu Pendidikan

1. Penilaian hasil belajar

1. -

2. Membantu pelaksanaan ujiannasional pendidikanmenengah (sekolah menengahatas).

Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lainmelalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihakyang berkepentingan.

1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasilbelajar oleh pendidik, satuan pendidikan, danPemerintah.

2. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakanberdasarkan standar penilaian pendidikan yangberlaku secara nasional.

3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis danujian praktek.

-

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasanujian nasional dengan perguruan tinggidiwilayahnya sebagaimana ditetapkan olehBSNP.

2. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan lembarsoal ujian nasional, lembar jawaban yang sudahdiisi oleh peserta ujian, dan dokumenpendukungnya.

3. Mengkoordinasikan pengolahan hasil ujian diwilayahnya.

4. Menjamin keamanan, kejujuran, dan kerahasiaanpemindaian lembar jawaban ujian nasional.

5. Menjamin objektivitas dan kredibilitaspelaksanaan ujian nasional di provinsi.

6. Melaporkan pelaksanaan ujian nasional diwilayahnya kepada Menteri.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 20 Tahun 2007 tentang StandarPenilaian Pendidikan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 34 Tahun 2007 tentang UjianSekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah/Sekolah Menengah PertamaLuar Biasa (SMP/MTs/SMPLB), SekolahMenengah Atas/Madrasah.Aliyah/Sekolah Menengah Atas LuarBiasa (SMA/MA/SMALB), dan SekolahMenengah Kejuruan (SMK) TahunPelajaran 2007/2008.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan olehPemerintah Daerah.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 47 Tahun 2008 tentang StandarIsi Mata Pelajaran Agama Khonghucu.

9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 48 Tahun 2008 tentang StandarKompetensi Lulusan Mata PelajaranAgama Khonghucu.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 15 Tahun 2009 tentang UjianSekolah/Madrasah Tahun Pelajaran

Page 100: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

15

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

3. Koordinasi, fasilitasi,monitoring, dan evaluasipelaksanaan ujian sekolah(sekolah menengah atas) skalaprovinsi.

4. –

5. Penyediaan biayapenyelenggaraan ujiansekolah (sekolah menengahatas) skala provinsi.

2. Evaluasi1.a -

1. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulisdan/atau ujian praktik untuk menilai hasil belajarpeserta didik pada mata pelajaran:a. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi yang tidak diujikan pada ujiannasional.

b. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlakmulia; kelompok mata pelajarankewarganegaraan dan kepribadian; kelompokmata pelajaran estetika; serta kelompok matapelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaanujian sekolah/madrasah.

3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ujiansekolah/madrasah.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian SMALB.5. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah

di wilayahnya kepada Menteri dan Menteri Agamamelalui gubernur.

-

1. Biaya penyelenggaraan ujian sekolah/madrasahmenjadi tanggung jawab pemerintah daerahdan/atau anggaran pendapatan dan belanjasekolah/madrasah.

2. Biaya penyelenggaraan ujian madrasah menjaditanggung jawab Departemen Agama.

3. Pemerintah daerah membantu biayapenyelenggaraan ujian madrasah.

-

2008/2009.11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 63 tentang Sistem PenjaminanMutu Pendidikan.

Page 101: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

16

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

a. Pelaksanaan evaluasipengelola, satuan, jalur,jenjang, dan jenis pendidikanpada pendidikan menengah(sekolah menengah atas)skala provinsi.

2.a. –

b. Pelaksanaan evaluasipencapaian standar nasionalpendidikan pada pendidikanmenengah (sekolahmenengah atas) skalaprovinsi.

3. Akreditasi1.a .-

b. Membantu pemerintah dalampelaksanaan akreditasipendidikan menengah(sekolah menengah atas).

4. Penjaminan mutu

1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,lembaga, dan program pendidikan.

2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadappengelola dan satuan pendidikan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahunsekali dan dilaporkan kepada Menteri.

-

1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standarnasional pendidikan oleh peserta didik, program,dan/atau satuan pendidikan dilakukan olehlembaga evaluasi mandiri dan dibentuk olehmasyarakat.

2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaanevaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiridilaporkan kepada Menteri.

4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembagaevaluasi mandiri diumumkan kepada publik dandilaporkan kepada BSNP.

-

Badan Akreditasi provinsi yang dibentuk olehgubernur membantu BAN-S/M dalam pelaksanaanakreditasi.

1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untukmemenuhi atau melampaui standar nasionalpendidikan.

Page 102: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

17

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. -

2.a. -

b. Supervisi dan fasilitasisatuan pendidikan (sekolahmenengah atas) bertarafinternasional dalampenjaminan mutu untukmemenuhi standarinternasional.

2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secarabertahap, sistematis, dan terencana.

3. Pemerintah daerah provinsi membantu danmemberikan kemudahan penjaminan mutupendidikan oleh pemerintah daerahkabupaten/kota, penyelenggara satuanpendidikan, dan satuan pendidikan sesuaiperaturan perundang-undangan.

4. Pemerintah daerah provinsi mensupervisi danmengawasi penjaminan mutu pendidikan olehpemerintah daerah kabupaten/kota,penyelenggara satuan pendidikan, dan satuanpendidikan sesuai peraturan perundang-undangan.

5. Penjaminan mutu satuan pendidikan menengahumum dilakukan oleh pemerintah daerah provinsibekerjasama dan berkoordinasi dengan LembagaPenjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

-

-

Pemerintah daerah provinsi bekerjasama denganLPMP, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, daninstansi terkait lainnya melakukan supervisi danmembantu satuan pendidikan untuk melakukanpenjaminan mutu.

Page 103: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

18

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

c. -

d. Evaluasi pelaksanaan dandampak penjaminan mutusatuan pendidikan (sekolahmenengah atas)skalaprovinsi.

-

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan programpenjaminan mutu pada satuan pendidikan, meliputikegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapanmutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

MOHAMMAD NUHSalinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 104: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

SALINANLAMPIRAN VIII PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

1. Kebijakan :1. a. Penetapan kebijakan

operasional pendidikan(sekolah menengah kejuruan)di provinsi sesuai dengankebijakan nasional.

b. Perencanaan strategispendidikan sekolah menengahkejuruan, sesuai denganperencanaan strategispendidikan nasional.*)

c. Koordinasi dan sinkronisasikebijakan operasional danprogram pendidikan (sekolahmenengah kejuruan) antarkabupaten/kota;*)

1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik.2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas

sekolah.3. Penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia

dan karakter bangsa.4. Pengembangan metodologi pendidikan yang

membangun manusia yang berjiwa kreatif,inovatif, sportif dan wirausaha.

5. Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan.6. Penguatan dan perluasan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi di bidang pendidikan.7. Penyediaan buku teks murah.8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan.9. Pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha.10. Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal

dan informal.11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah

perbatasan, tertinggal, dan bencana.12. Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan

dunia usaha dan dunia industri.

1. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasionaldan program pendidikan menengah kejuruan antarkabupaten/kota dilaksanakan secara berkala.

2. Menjamin terselenggaranya koordinasi danintegrasi penyelenggaraan pendidikan,pengembangan sistem pendanaan pendidikan,pengembangan pendidik dan tenaga kependidikanserta penyediaan sarana dan prasaranapendidikan antarkabupaten/kota.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun2008 tentang Wajib Belajar.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2010 tentang RencanaStrategis Kementerian PendidikanNasional Tahun 2010–2014.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan olehPemerintah Daerah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 19 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan Oleh SatuanPendidikan Dasar dan Menengah.

9. Keputusan Menteri Pendidikan NasionalNomor 060/U/2002 tentang PedomanPendirian Sekolah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 38 Tahun 2008 tentangPengelolaan Teknologi Informasi danKomunikasi di Lingkungan Departemen

Keterangan : *) Di dalam PP No. 38 Tahun 2007, kebijakan butir b adalah butir c dan butir c adalah butir b.Pertukaran tempat ini disebabkan NSPK butir a dan butir c sama.

Page 105: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

2. a. -

b. Sosialisasi dan pelaksanaanstandar nasional pendidikan(sekolah menengah kejuruan) ditingkat provinsi.

3. Koordinasi atas pengelolaan danpenyelenggaraan pendidikan,pengembangan tenagakependidikan dan penyediaanfasilitas penyelenggaraanpendidikan lintas kabupaten/kota,untuk tingkat pendidikan (sekolahmenengah kejuruan).

4. -

5. -

a. -

b. -

c. Penyelenggaraan dan/ataupengelolaan satuan pendidikandan/atau program studi bertarafinternasional pada jenjangpendidikan dasar danmenengah (sekolahmenengah kejuruan).

d. -

e. -

6. -

-

Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasionalpendidikan menengah kejuruan ke seluruhkabupaten/kota dan stakeholders.

Pemerintahan daerah provinsi berkoordinasi denganpemerintah daerah kabupaten/kota, dewanpendidikan provinsi, badan akreditasi provinsisekolah/madrasah, LPMP, LPTK, dan organisasikemasyarakatan bidang pendidikan lainnya.

-

-

-

-

Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuanpendidikan pada jenjang pendidikan menengahkejuruan untuk dikembangkan menjadi satuanpendidikan bertaraf internasional.

-

-

-

Pendidikan Nasional.11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 39 Tahun 2008 tentangPembinaan Kesiswaan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 59 Tahun 2008 tentangPengesahan fotokopi Ijazah/Surat TandaTamat Belajar, Surat KeteranganPengganti yang Berpenghargaan SamaDengan Ijazah/Surat Tanda TamatBelajar dan Penerbitan SuratKeterangan Pengganti yangBerpenghargaan Sama denganIjazah/Surat Tanda Tamat Belajar.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 18 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Pendidikan OlehLembaga Pendidikan Asing di Indonesia.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang PendidikanDasar dan Menengah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 70 Tahun 2009 tentangPendidikan Inklusif bagi Peserta Didikyang Memiliki Kelainan dan MemilikiPotensi Kecerdasan dan/atau BakatIstimewa.

Page 106: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

3

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

2.

7. Pemantauan dan evaluasi satuanpendidikan (sekolah menengahkejuruan) bertaraf internasional

8. -

9. -

10. a.-

b. Peremajaan data dalamsistim informasi manajemenpendidikan nasional untuktingkat provinsi.

Pembiayaan:1. a. -

b. Penyediaan bantuan biayapenyelenggaraan pendidikan(sekolah menengahkejuruan) bertarafinternasional sesuaikewenangannya.

1. Pemantauan dilakukan dalam rangka pembinaandan evaluasi satuan pendidikan menengahkejuruan bertaraf internasional.

2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,lembaga, program pendidikan, dan pengelolasatuan pendidikan menengah kejuruan.

3. Pemerintah dan pemerintah daerah melakukanevaluasi terhadap pengelola dan satuanpendidikan menengah kejuruan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

4. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu)kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan kepadaMenteri.

-

-

-

Sesuai dengan kebutuhan data pendidikan tingkatnasional

-1. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakan

dana tambahan di atas biaya investasi lahan yangdiperlukan untuk pemenuhan rencanapengembangan program atau satuan pendidikanyang diselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal.

2. Anggaran biaya investasi lahan satuan pendidikan

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasonal.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 107: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

4

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

yang dikembangkan menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal harusmerupakan bagian integral dari anggaran tahunansatuan pendidikan yang diturunkan dari rencanakerja tahunan yang merupakan pelaksanaan darirencana strategis satuan pendidikan.

3. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakanpendanaan tambahan diatas biaya investasi selainlahan yang diperlukan untuk pemenuhan rencanapengembangan satuan pendidikan yangdiselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal.

4. Anggaran biaya investasi selain lahan untuksatuan pendidikan menengah kejuruan yangdikembangkan menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal harusmerupakan bagian integral dari anggaran tahunansatuan pendidikan yang diturunkan dari rencanakerja tahunan yang merupakan pelaksanaan darirencana strategis satuan pendidikan.

5. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakanpendanaan tambahan di atas biaya personaliayang diperlukan untuk pemenuhan rencanapengembangan satuan pendidikan yangdiselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal.

6. Anggaran biaya personalia satuan pendidikanmenengah kejuruan yang dikembangkan menjadibertaraf internasional dan/atau berbasiskeunggulan lokal harus merupakan bagian integraldari anggaran tahunan satuan pendidikan yangditurunkan dari rencana kerja tahunan yangmerupakan pelaksanaan dari rencana kerjastrategis satuan pendidikan.

7. Pemerintah daerah provinsi dapat menyediakanpendanaan tambahan di atas biaya nonpersonalia

Nomor 69 Tahun 2009 tentang StandarBiaya Operasi Nonpersonalia Tahun2009 untuk sekolah dasar/madrasahibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengahpertama/madrasah tsanawiyah(SMP/MTs), sekolah menengahatas/madrrasah aliyah (SMA/MA),sekolah menengah kejuruan (SMK),sekolah dasar luar biasa (SDLB),sekolah menengah pertama luar(SMPLB), dan biasa sekolah menengahatas luar biasa (SMALB).

Page 108: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

c. Pembiayaan penjaminan mutusatuan pendidikan sesuaikewenangannya (sekolahmenengah kejuruan).

yang diperlukan untuk pemenuhan rencanapengembangan satuan atau program pendidikanyang diselenggarakan pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi bertaraf internasionaldan/atau berbasis keunggulan lokal.

8. Anggaran biaya nonpersonalia satuan pendidikanmenengah kejuruan yang dikembangkan menjadibertaraf internasional dan/atau berbasiskeunggulan lokal harus merupakan bagian integraldari anggaran tahunan satuan pendidikan yangditurunkan dari rencana kerja tahunan yangmerupakan pelaksanaan dari rencana kerjastrategis satuan pendidikan.

1. Biaya pendidikan terdiri dari: biaya satuanpendidikan, biaya penyelenggaraan dan/ataupengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi pesertadidik.

2. Biaya satuan pendidikan terdiri atas:a. Biaya investasi (lahan dan selain lahan).b. Biaya operasi (personalia dan nonpersonalia).c. Bantuan biaya pendidikan.d. Beasiswa.

3. Pendanaan biaya investasi lahan satuanpendidikan menengah kejuruan, yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerah menjaditanggung jawab pemerintah daerah sesuaikewenangannnya dan dialokasikan dalamanggaran pemerintah daerah.

4. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuksatuan pendidikan menengah kejuruan, yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerah menjaditanggung jawab pemerintah daerah sesuaikewenangannnya dan dialokasikan dalamanggaran pemerintah daerah.

5. Tanggung jawab pemerintah daerah terhadappendanaan biaya personalia PNS di sektor

Page 109: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

6

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

pendidikan meliputi:a. Biaya personalia satuan pendidikan, terdiri

atas:1) Gaji pokok bagi PNS daerah;2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi PNS

daerah;3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural

pada satuan pendidikan bagi PNS daerah;4) Tunjangan fungsional bagi pejabat

fungsional PNS daerah di luar guru;5) Tunjangan fungsional bagi guru PNS

daerah; dan6) Konsekuensi anggaran dari maslahat

tambahan bagi guru PNS daerah.b. Biaya personalia penyelenggara dan

pengelolaan pendidikan oleh pemerintahdaerah terdiri atas:1) Gaji pokok bagi PNS daerah;2) Tunjangan yang melekat pada gaji bagi PNS

daerah;3) Tunjangan struktural bagi pejabat struktural

bagi PNS daerah di luar guru dan dosen;dan

4) Tunjangan fungsional bagi pejabatfungsional PNS daerah di luar guru dandosen.

6. Pendanaan biaya personalia sebagaimanadimaksud diatas dialokasikan dalam anggaranpemerintah daerah.

7. Tanggungjawa pemerintah daerah terhadappendanaan biaya personalia bukan PNS di sektorpendidikan meliputi:a. Subsidi tunjang fungsional bagi guru tetap

sekolah yang ditugaskan oleh pemerintahdaerah atau penyelenggara/satuan pendidikanyang didirikan masyarakat; dan

b. Honorarium bagi guru honor yang ditugaskanoleh pemerintah daerah.

Page 110: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

7

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

3. Kurikulum :1.a. Koordinasi dan supervisi

pengembangan kurikulumtingkat satuan pada pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan).

8. Pendanaan biaya personalia sebagaimanadimaksud diatas dialokasikan dalam anggaranpemerintah daerah.

9. Pendanaan biaya nonpersonalia satuanpendidikan menengah kejuruan yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerah sesuaikewenangannya menjadi tanggungjawab bersamaantara pemerintah daerah dan masyarakat.

10.Pemerintah dan pemerintah daerah dapatmembantu pendanaan biaya nonpersonalia satuanpendidikan menengah kejuruan yangdiselenggarakan oleh masyarakat.

11.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuaikewenangannya memberi bantuan biayapendidikan atau beasiswa kepada peserta didikyang orang tua atau walinya tidak mampumembiayai pendidikannya.

12.Pemerintah dan pemerintah daerah sesuaikewenangannya dapat memberi beasiswa kepadapeserta didik yang berprestasi.

1. Kurikulum dikelompokan kedalam:a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia;b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian;c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi;d. kelompok mata pelajaran estetika;e. kelompok mata pelajaran jasa, seni, olahraga,

dan kesehatan.2. Kurikulum pendidikan menengah kejuruan wajib

memuat:a. Pendidikan agama;b. Pendidikan kewarganegaraan;

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasonal.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 22 Tahun 2006 tentang StandarIsi untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan (SKL).

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Page 111: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

8

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

b. Sosialisasi kerangka dasar danstruktur kurikulum pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan).

c. Sosialisasi dan implementasistandar isi dan standarkompetensi lulusan pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan).

2. a.-b. Sosialisasi dan fasilitasi

implementasi kurikulum tingkatsatuan pendidikan padapendidikan menengah (sekolah

c. Bahasa;d. Matematika;e. Ilmu Pengetahuan Alam;f. Ilmu Pengetahuan Sosial;g. Seni dan Budaya;h. Pendidikan Jasmani dan Olahraga;i. Keterampilan/kejuruan; danj. Muatan lokal.

3. Kurikulum pendidikan menengah kejuruandikembangkan sesuai dengan relevansinya olehsetiap kelompok atau satuan pendidikan dankomite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dansupervisi Dinas Pendidikan atau Kanwil Depagdan berpedoman pada panduan yang disusunoleh BSNP.

4. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dantingkat kompetensi minimal untuk mencapaikompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenispendidikan tertentu.

Sosialisasi kepada seluruh kabupaten/kota danstakeholders sesuai dengan pedoman yang disusunBSNP.

1. Sosialisasi standar isi dan standar kompetensilulusan sekolah menengah kejuruan kepadaseluruh kabupaten/kota dan stakeholders.

2. Pemberian fasilitasi implementasi standar isi danstandar kompetensi lulusan sekolah menengahkejuruan.

-1. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan

kepada seluruh kabupaten/kota dan stakeholderssesuai dengan pedoman yang disusun BSNP.

2. Pemberian fasilitasi implementasi kurikulum

Nomor 24 Tahun 2006 tentangPelaksanaan Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 22 Tahun2006 tentang Standar Isi untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah danPeraturan Menteri Pendidikan Nomor 23Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 28 Tahun 2009 tentang StandarKompetensi Kejuruan SekolahMenengah Kejuruan (SMK) MadrasahAliyah (MAK).

Page 112: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

9

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

4.

menengah kejuruan).

3. Pengawasan pelaksanaankurikulum tingkat satuanpendidikan pada pendidikanmenengah (sekolah menengahkejuruan).

Sarana dan Prasarana :1.a. Pengawasan terhadap

pemenuhan standar nasionalsarana dan prasaranapendidikan menengah (sekolahmenengah kejuruan).

b. Pengawasan pendayagunaanbantuan sarana dan prasaranapendidikan (sekolah menengahkejuruan).

2. a. –b. Pengawasan penggunaan buku

pelajaran pendidikan menengah

tingkat satuan pendidikan kepada kabupaten/kotadan stakeholders.

Pemantauan dan pembinaan pelaksanaan kurikulumtingkat satuan pendidikan pada pendidikanmenengah kejuruan.

1. Standar sarana dan prasarana meliputi:a. Luas lahan dan pengaturan teknis sesuai

dengan banyaknya rombongan belajar;b. Luas bangunan memenuhi ratio minimum luas

lantai terhadap peserta didik sesuai denganjumlah peserta didik per rombongan belajar;

c. Prasarana sekurang-kurangnya terdiri atas:1) ruang kelas;2) ruang perpustakaan;3) laboratorium;4) ruang pimpinan;5) ruang guru;6) ruang tata usaha;7) tempat beribadah;8) ruang konseling;9) ruang UKS;10) ruang organisasi kesiswaan;11) jamban;12) gudang;13) ruang sirkulasi;14) tempat olahraga.

2. Pengawasan atas sarana dan prasaranapendidikan menengah kejuruan dilakukan denganmengacu kepada standar yang berlaku.

-1. Pengawasan terhadap pengadaan buku oleh

satuan pendidikan dilakukan oleh pengawas

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2007 tentang StandarSarana dan Prasarana untuk sekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs), dan SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA).

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2008 tentang StandarSarana dan Prasarana SMK/MAK.

4. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 2 Tahun 2008 tentang Buku.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2009 tentang PenetapanBuku Teks Pelajaran yang MemenuhiSyarat Kelayakan Untuk DigunakanDalam Proses Pembelajaran.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 49 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan UntukDigunakan Dalam Proses PembelajaranDalam Rangka Pengalihan Hak Cipta.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2009 tentangPenetapan Buku Teks Pelajaran yangMemenuhi Syarat Kelayakan Untuk

Page 113: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

10

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

5.

(sekolah menengah kejuruan).

Pendidik dan Tenaga Kependidikan:1.a. Perencanaan kebutuhan

pendidik dan tenagakependidikan untuk pendidikanbertaraf internasional sesuaikewenangannya

b. Pengangkatan dan penempatanpendidik dan tenagakependidikan Pegawai NegeriSipil untuk satuan pendidikanbertaraf internasional.

fungsional, komite sekolah/madrasah atau bentuklain dari lembaga perwakilan pemangkukepentingan satuan pendidikan, dewan audit padasatuan pendidikan berbadan hukum pendidikan,dan/atau masyarakat.

2. Pengawas fungsional, komite sekolah/madrasahatau bentuk lain dari lembaga perwakilanpemangku kepentingan satuan pendidikan, dewanaudit pada satuan pendidikan berbadan hukumpendidikan, dan/atau masyarakat melaporkankepada pejabat yang berwenang apabilamenemukan penyimpangan dalam pengawasan.

3. Pengawasan dalam bentuk pemeriksaan hanyadapat dilakukan oleh lembaga yang memilikikompetensi dan kewenangan memeriksa.

1. Pejabat pembina kepegawaian menyusunrencana pengadaan pegawai negeri sipil (pendidikdan tenaga kependidikan) sesuai peraturanperundang-undangan.

2. Pemerintah wajib memfasilitasi satuan pendidikandengan pendidik dan tenaga kependidikan yangdiperlukan untuk menjamin terselenggaranyapendidikan yang bermutu.

1. Pengangkatan dan penempatan pendidik dantenaga kependidikan PNS untuk pendidikanmenengah kejuruan harus memenuhi:a. Kualifikasi akademik guru dengan pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana(S1) program studi yang sesuai dengan matapelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperolehdari program studi yang terakreditasi.

b. Kompetensi guru meliputi kompetensipedagogik, kepribadian, sosial, profesional.

c. Memiliki sertifikat pendidik yang didapat dariperguruan tinggi yang terakreditasi.

2. Untuk diangkat sebagai kepala sekolah, wajib

Digunakan Dalam ProsesPembelajaran.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun2008 tentang Guru.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 16 Tahun 2007 tentag StandarKualifikasi Akademik dan KompetensiGuru.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 10 Tahun 2009 tentang SertifikasiGuru Dalam Jabatan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 40 Tahun 2007 tentang SertifikasiBagi Guru dalam Jabatan Melalui JalurPendidikan.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

Page 114: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

11

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

2. Pemindahan pendidik dan tenagakependidikan Pegawai NegeriSipil antar kabupaten/kota.

memenuhi kualifikasi umum, kualifikasi khusus,dan kompetensi.Kualifikasi Umum Kepala Sekolah meliputikualifikasi akademik, usia, pengalaman dankepangkatan.Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah meliputiberstatus guru dan memiliki sertifikat pendidik dansertifikat Kepala yang ditetapkan oleh pemerintah.Kompetensi terdiri atas dimensi:a. Kepribadian;b. Manajerial;c. Kewirausahaan;d. Supervisi;e. Sosial.

3. Untuk dapat diangkat sebagai pengawas sekolah,seseorang wajib memenuhi standar pengawassekolah yang berlaku secara nasional.

4. Standar pengawas sekolah meliputi kualifikasidan kompetensi.

5. Kualifikasi pengawas sekolah meliputi pesyaratanpendidikan dan administratif.

6. Kompetensi pengawas sekolah meliputikompetensi kepribadian, kompetensi supervisimanajerial, kompetensi supervisi akademik,kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensipenelitian pengembangan, dan kompetensi sosial.

1. Pendidik dan tenaga kependidikan yang diangkatoleh pemerintah atau pemerintah daerah padasatuan pendidikan yang diselenggarakan olehpemerintah daerah dapat dipindahtugaskan antarprovinsi dan antar kabupaten/kota, karena alasankebutuhan satuan pendidikan.

2. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikanpada satuan pendidikan yang diselenggarakanoleh masyarakat diatur oleh penyelenggarapendidikan atau satuan pendidikan yangbersangkutan berdasarkan perjanjian kerja ataukesepakatan kerja bersama setelah mendapatpersetujuan dari Dinas Pendidikan setempat.

2003 tentang Wewenang danPengangkatan, Pemindahan danPemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 13 Tahun 2007 tentang StandarKepala Sekolah/Madrasah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 12 Tahun 2007 tentang StandarPengawas Sekolah/Madrasah.

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 36 Tahun 2007 tentangPenyaluran Tunjangan Profesi BagiGuru.

13. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2008 tentang StandarTenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.

14. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 25 Tahun 2008 tentang StandarTenaga PerpustakaanSekolah/Madrasah.

15. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 26 Tahun 2008 tentang StandarTenaga LaboratoriumSekolah/Madrasah.

16. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 32 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi Akademik dan KompetensiGuru Pendidikan Khusus.

17. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 58 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Program Sarjana (S1)Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan.

18. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 72 Tahun 2008 tentangTunjangan Profesi Bagi Guru TetapBukan Pegawai Negeri Sipil Yang BelumMemiliki Jabatan Fungsional Guru.

19. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 66 Tahun 2009 tentangPemberian Izin Pendidik dan Tenaga

Page 115: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

12

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

3. Peningkatan kesejahteraan,penghargaan, dan perlindunganpendidik dan tenagakependidikan pendidikan bertarafinternasional.

4.a. Pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenagakependidikan pendidikanbertaraf internasional.

1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,penddika dan tenaga kependidikan berhakmemperoleh:a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial

yang pantas dan memadai;b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan

prestasi kerja;c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan

pengembangan kualitas;d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual;e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,

prasarana, fasilitas pendidikan untukmenunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Penghargaan kepada guru yang berprestasi,berdedikasi luar biasa dan/atau bertugas di daerahkhusus, dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa,kenaikan pangkat istimewa, financial, piagam,dan/atau bentuk penghargaan lain.

3. Perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaantugas meliputi perlindungan hukum, perlindunganprofesi, serta perlindungan kesehatan dankeselamatan kerja.

1. Pembinaan dan pengembangan pendidik meliputi:a. Pembinaan dan pengembangan profesi dan

karir;b. Pembinaan dan pengembangan profesi

pendidik dilakukan melalui jabatan fungsional;c. Pembinaan dan pengembangan karir pendidik

dilakukan melalui penugasan, kenaikanpangkat, dan promosi.

2. Pemerintah daerah wajib membina danmengembangkan pendidik dan tenagakependidikan sesuai dengan kewenangannyaserta membantu pembinaan dan pengembanganpendidik dan tenaga kependidikan pada satuanpendidikan menengah kejuruan yang

Kependidikan Asing Pada SatuanPendidikan Formal dan Non Formal.

20. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 39 Tahun 2009 tentangPemenuhan Beban Kerja Guru danPengawas Satuan Pendidikan.

21. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 9 Tahun 2010 tentang ProgramPendidikan Profesi Guru Bagi GuruDalam Jabatan.

Page 116: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

13

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

6.

b. Pemberhentian pendidik dantenaga kependidikan PegawaiNegeri Sipil pada pendidikanbertaraf internasional selainkarena alasan pelanggaranperaturan perundang-undangan

5. Pengalokasian tenaga potensialpendidik dan tenagakependidikan di daerah

6 -

Pengendalian Mutu Pendidikan

1. Penilaian hasil belajar

1. –2. Membantu pelaksanaan ujian

nasional pendidikan menengah(sekolah menengah kejuruan).

diselenggarakan oleh masyarakat.

Pendidik dan tenaga kependidikan dapatdiberhentikan dengan hormat dan tidak denganhormat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pengalokasian tenaga potensial pendidik dan tenagakependidikan sesuai kebutuhan daerah denganmemprioritaskan pada satuan pendidikan yangprosentase kelulusan peserta didiknya masih rendah

-

Pengendalian mutu pendidikan dilakukan antara lainmelalui evaluasi sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihakyang berkepentingan.

1. Penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasilbelajar oleh pendidik, satuan pendidikan, danpemerintah.

2. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakanberdasarkan standar penilaian pendidikan yangberlaku secara nasional.

3. Ujian sekolah/madrasah mencakup ujian tulis danujian praktek.

-1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan

ujian nasional dengan perguruan tinggidiwilayahnya sebagaimana ditetapkan olehBSNP.

2. Mengamankan dan menjaga kerahasiaan lembarsoal ujian nasional, lembar jawaban yang sudahdiisi oleh peserta ujian, dan dokumenpendukungnya.

3. Mengkoordinasikan pengolahan hasil ujian di

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 20 Tahun 2007 tentang StandarPenilaian Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 50 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan Pendidikan oleh PemerintahDaerah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 47 Tahun 2008 tentang Standar IsiMata Pelajaran Agama Khonghucu.

7. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 48 Tahun 2008 tentang StandarKompetensi Lulusan Mata PelajaranAgama Khonghucu.

8. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 78 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Sekolah BertarafInternasional pada Jenjang Pendidikan

Page 117: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

14

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

3. Koordinasi, fasilitasi, monitoring,dan evaluasi pelaksanaan ujiansekolah (sekolah menengahkejuruan) skala provinsi.

4. –5. Penyediaan biaya

penyelenggaraan ujian sekolah(sekolah menengah kejuruan)skala provinsi.

2. Evaluasi1.a. -

wilayahnya.4. Menjamin keamanan, kejujuran, dan kerahasiaan

pemindaian lembar jawaban ujian nasional.5. Menjamin objektivitas dan kredibilitas

pelaksanaan ujian nasional di provinsi.6. Melaporkan pelaksanaan ujian nasional di

wilayahnya kepada Menteri.

1. Ujian sekolah /madrasah mencakup ujian tulisdan/atau ujian praktik untuk menilai hasil belajarpeserta didik pada mata pelajaran:a. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi yang tidak diujikan pada ujiannasional.

b. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlakmulia; kelompok mata pelajarankewarganegaraan dan kepribadian; kelompokmata pelajaran estetika; serta kelompok matapelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

2. Memfasilitasi, memantau, dan mengevaluasipenyelenggaran ujian sekolah/madrasah untukmenjamin mutu penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah di wilyahnya.

3. Melaporkan pelaksanaan ujian sekolah/madrasahdi wilayahnya kepada Menteri dan Menteri Agamamelalui gubernur.

-1. Biaya penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah

menjadi tanggung jawab pemerintah daerahdan/atau anggaran pendapatan dan belanjasekolah/madrasah.

2. Biaya penyelenggaraan ujian madrasah menjaditanggung jawab Depatemen Agama.

3. Pemerintah daerah membantu biayapenyelenggaraan ujian madrasah.

-1. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,

Dasar dan Menengah.9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 63 Tahun 2009 tentang SistemPenjaminan Mutu Pendidikan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 75 Tahun 2009 tentang UjianNasional Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah(SMP/MTs), Sekolah Menengah PertamaLuar Biasa (SMPLB), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),Sekolah Menengah Atas Luar Biasa(SMALB), dan Sekolah MenengahKejuruan (SMK).

11. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 3 Tahun 2010 tentang PerubahanAtas Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 84 Tahun 2009 tentangPerubahan Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 75 Tahun 2009 tentangUjian Nasional Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah(SMP/MTs), Sekolah Menengah PertamaLuar Biasa (SMPLB), Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),Sekolah Menengah Atas Luar Biasa(SMALB), dan Sekolah MenengahKejuruan (SMK).

12. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 4 Tahun 2010 tentang UjianSekolah/Madrasah Tahun Pelajaran2009/2010.

Page 118: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

15

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

b. Pelaksanaan evaluasipengelola, satuan, jalur,jenjang, dan jenis pendidikanpada pendidikan menengah(sekolah menengahkejuruan) skala provinsi

2.a. -b. Pelaksanaan evaluasi

pencapaian standar nasionalpendidikan pada pendidikanmenengah (sekolahmenengah kejuruan) skalaprovinsi.

3. Akreditasi1. a. -

b. Membantu pemerintah dalampelaksanaan akreditasipendidikan menengahkejuruan.

4. Penjaminan mutu

lembaga, dan program pendidikan.2. Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap

pengelola dan satuan pendidikan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

3. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya setahunsekali dan dilaporkan kepada Menteri.

-1. Evaluasi untuk menentukan pencapaian standar

nasional pendidikan oleh peserta didik, program,dan/atau satuan pendidikan dilakukan olehlembaga evaluasi mandiri dan dibentuk olehmasyarakat.

2. Pemerintah daerah memfasilitasi pelaksanaanevaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri tersebut.

3. Pembentukan lembaga evaluasi mandiridilaporkan kepada Menteri.

4. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembagaevaluasi mandiri diumumkan kepada publik dandilaporkan ke BSNP.

-Badan Akreditasi provinsi yang dibentuk olehgubernur membantu BAN-S/M dalam pelaksanaanakreditasi.

1. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untukmemenuhi atau melampaui standar nasionalpendidikan.

2. Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secarabertahap, sistematis, dan terencana.

3. Pemerintah daerah provinsi membantu danmemberikan kemudahan penjaminan mutupendidikan oleh pemerintah daerahkabupaten/kota, penyelenggara satuanpendidikan, dan satuan pendidikan sesuaiperaturan perundang-undangan.

4. Pemerintah daerah provinsi mensupervisi dan

Page 119: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

16

NO. KEWENANGAN PROVINSISESUAI PP NO. 38 TAHUN 2007

N S P K ACUAN

1. -

2. a. -b. Supervisi dan fasilitasi

satuan pendidikan bertarafinternasional dalampenjaminan mutu untukmemenuhi standarinternasional

c. -

d. Evaluasi pelaksanaan dandampak penjaminan mutusatuan pendidikan skalaprovinsi.

mengawasi penjaminan mutu pendidikan olehpemerintah daerah kabupaten/kota,penyelenggara satuan pendidikan, dan satuanpendidikan sesuai peraturan perundang-undangan.

5. Penjaminan mutu satuan pendidikan menengahkejuruan dilakukan oleh pemerintah daerahprovinsi bekerjasama dan berkoordinasi denganLembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

-

-Pemerintah daerah provinsi bekerjasama denganLPMP, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, daninstansi terkait lainnya melakukan supervisi danmembantu satuan pendidikan untuk melakukanpenjaminan mutu.

-

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan programpenjaminan mutu pada satuan pendidikan, meliputikegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapanmutu pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 120: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

1

SALINANLAMPIRAN X PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)PENDIDIKAN TINGGI

DI PROVINSI

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

1. Kebijakan :1.a. –

b. –c. –

2.a. –b. –

3. –

4. –

5.a. –b. –c. –d. –e. –

6. Pemberian dukungan sumberdaya terhadap penyelenggaraanperguruan tinggi

-

1. Pemberian bantuan sarana dan prasaranapenyelenggaraan perguruan tinggi sesuaikemampuan daerah.

-

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

Page 121: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

2

NO. KEWENANGAN PROVINSI(SESUAI PP NO 38 TAHUN 2007)

N S P K ACUAN

7. –

8. –

9. –

10.a. –b. –

2. Pemberian bantuan dana penyelenggaraanperguruan tinggi sesuai kemampuan daerah.

2005 tentang Standar NasionalPendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003

Page 122: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

SALINAN

PERATURANMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 2010

TENTANG

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANG PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan AntaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan PemerintahanDaerah Kabupaten/Kota, perlu disusun norma, standar, prosedur,dan kriteria di bidang pendidikan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud padahuruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasionaltentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria di BidangPendidikan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

Page 123: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara SertaSusunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I KementerianNegara;

6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenaipembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANGNORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANGPENDIDIKAN.

Pasal 1

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini formaldan pendidikan dasar mengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteriapendidikan anak usia dini formal dan pendidikan dasar sebagaimana tercantum dalamLampiran I Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan menengah umummengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan menengah umumsebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.

Pasal 3

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruanmengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan menengah kejuruansebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini.

Pasal 4

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal mengacupada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan nonformal sebagaimanatercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri ini.

Pasal 5

Pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi mengacu padanorma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan tinggi sebagaimana tercantumdalam Lampiran V Peraturan Menteri ini.

Pasal 6

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini formal danpendidikan dasar mengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikananak usia dini formal dan pendidikan dasar sebagaimana tercantum dalam LampiranVI Peraturan Menteri ini.

Page 124: yuswan62.files.wordpress.com · Created Date: 20100915064737Z

Pasal 7

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan menengah umum mengacupada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan menengah umumsebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Menteri ini.

Pasal 8

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruanmengacu pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan menengah kejuruansebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Menteri ini.

Pasal 9

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal mengacu padanorma, standar, prosedur, dan kriteria pendidikan nonformal sebagaimana tercantumdalam Lampiran IX Peraturan Menteri ini.

Pasal 10

Pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi mengacu pada norma,standar, prosedur, dan kriteria pendidikan tinggi sebagaimana tercantum dalamLampiran X Peraturan Menteri ini.

Pasal 11

Norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan yang ditetapkan sebelumberlakunya Peraturan Menteri ini masih tetap berlaku sepanjang belum diatur dantidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.

Pasal 12

Acuan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan berkembangsesuai dengan perkembangan penerbitan Peraturan Menteri yang mengaturpendidikan.

Pasal 13

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 31 Agustus 2010

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan OrganisasiDepartemen Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFMNIP 196108281987031003