repository.ipb.ac.id · atan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan hak dan kewaji annya terhadap...
Transcript of repository.ipb.ac.id · atan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan hak dan kewaji annya terhadap...
KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAl DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI
Pengalaman Masa lalu Tantangan dan Arah ke Masa Depan
Oleh Lutfi Ibrahim Nasoetion
Orasi IImiah Guru Besar Temp IImu Tanah
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
3 Desember 1994
__________________ iii$iR_m~~~_~~7llaquoy~_~
~yenqHMft)f~ltlf~PP~_ ~JMfI1tIjj t raUl _6gt
Ueapan lerima kasih disampaikan kepada BapakllbulSaudara
alas kehadirannya pada aeara orasi i1miah Guru Besar Tetap Ilmu Tanah
Fakultas Perlanian Inslitul Pertanian Bogor ~
3 Desember 1994
Lutft I Nasoetion dan Keluarga
-middoti ~r oJ A ~I~iI I 1bull ~l t- - lt9 1- -) f)11i ~~ ltigt~~
~ c 1
~ ~ gt
d
_______________________I _~sectgtstifF2middotmiddotr
Yang terhormat
Bapak Rektor IPB dan Senat Guru Besar IPB
Para dosenalumni mahasiswa dan pegawai IPB
Hadirin dan para undangan yang kami muliakan
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tiada henti-hentinya kami memanjatkan puji dan syukur ke
hadirat Allah Yang Maha Pengasih ata~ rahmat yang dikaruniakan
kepada kami untuk dapat menyampaikan orasi ilmiah sebagai Guru
Besar Tetap Ilrilu Thnah pada Fakultas Pertanian Institut Pertimian
Bogor pada hari yang berbahagia ini Adapun judul orasi ilmiah
kami adalah
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional dalam Mendukung
Pembangunpn Ekonomi
Pengalaman Masa LaluTantangan dari Arab ke Masa Depan
~
~Ma~ampM~amp~lt~middot~~~~~~k~~~~~~~~-=-----
s DAFTARISI
s
1 PENDAHULUAN 1
II PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBIJAKSANAAN 1 PERTANAHAN PADA P1P I Suatu Retrospeksi 5
21 Pembangunan Ekonomi 15 l 22middot Kebijaksanaan Pertanaban Nasional Pada PJP I
Suatu Introspeksi 11H
III KEBUAKSANAAN PERTANAHANNASIQNAL
l Tantangan dan Arab ke Masa Depan 18 I
UCAPAN TERIMA KASIH 28
DAFI-R PUSTAKA 33
RIWAYAT HIDUP 36
ii
__ bullbullbullbullbullbull---------- -OIll~~tFMiltylt-t(rgtgt- gt~ shy
KEBDAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL J
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGALAMAN MAS A LALU TANTANGAN DAN ARAH KE MASA DEPAN
I PENDAHULUAN
Do not all strive to enjoy the land
The gentrystrivefor land
the clergy strive for land
the common people strive for and
and buying and selling is an art
whereby people endeavour to
cheat one another ofthe land
A New Har gift to the England
Parliament and Anny
(Gerrad Winstaniey 1650)
Pada hakikatnya setiap bangsa mempunyai idealisme tentang
pemanfaatan tanah (dalarn arti~yayang paling luas) Idealisme terseshy
but pada umumnya adalah agar tanah dimanfaatkan untuk sebesarshy
besamya kemakmuran rakyat Akan tetapi idealisme tersebut sering
kaH berubah menjadi obsesi yang harns dicapai dengan pengorb~an
yang besar dan dalam waktu yang relatif panjang Sejarah menunshy
jukkan bahwa Bangsa Jerman membutuhkan waktu 95 ~un dan
Bangsa Inggris membutuhkan waktu 82 tahun untuk menertibkan
(secara relatit) pemanfaatan tanahnya Risalah sejarah juga menunshy
j~kkan bahwa tertib pertanahan hanya dapat dicapai dengan keterlishy
~mmm6m= bull 1
atan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajishy
annya terhadap tanah
Salah satu bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam upaya
otuk mencapai tertib pertanahan adalah adanya kebijaksanaan
ertanahan nasional Pentingnya kebijaksanaan pertanahan nasional
isebabkan oleh beberapa hal antara lain (1) ketersediaan tanah
rbatas Disamping itu untuk banyak negara yang sedang berkemshy
lang tanah tersebut telah mengaiami degradasi atau sedang men gaIashy
ni peningkatan taraf degradasi Di wilayah pedesaan pada umumnya
legradasi tanah tersebut Qerkaitan dengan penggunaan tanah yang
nelebihi kemampuan alamiahnya dan kemiskinan yang mengakibatshy
antidak tersedianya modal untuk tindakan konservasi tanah serta
elatif pendeknya horison waktu para petani (2) mekanisme pasar
~ada umumnya gagal mengalokasikan tanah secara efisien Kegagalshy
an tersebut disebabkan antara lain oleh terbatasnya informasi tanah
dan kalaupun infotmasi tersedia pada umumnya kurang akurat akibat
kurang sempumanya administrasi dan dinamiknya informasi tanah
Disamping itu transaksi tanah sering ka1i terjadi di antara pihakshy
pihak yang secara sosial-ekonomi-politik tidak seimbang Pihak yang
mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang lebih sering leali
menggunakan kekuatan yang ada padanya untuk mendapatkan tanah
Oleh sebab itu asumsi pasar sempuma mengenai transaksi bebas
tidak ~rpenuhi (3) walaupun di beberapa wilayah tanah tersedia
cukup luas akan tetapi akses masyarakat biasa untuk
memilikimenguasai tanah terbatas Keterbatasan akses tersebut
dapat disebabkan oleh alasan yang bersifat institusional misalnya
struktur masyarakat yang bersifat feodal dan lemahnya posisi tawar
dari masyarakat biasa (4) walaupun hukum pertanahan telah terseshy
dia akan tetapi penafsiran
berkepentingan atas tanah sering
persepsi terhadap substansi hukurr
bulkan sengketa tanah Banyak da
but mengakibatkan pemerintah tl
biaya yang besar untuk menyelesa
pemikiran yang tersedia bagi asp
substansial seperti (a) aspek kes~
dan (c) aspek administrasi menj
penggunaan tanah sering kaH tajan
ke dalam dua kategori yaitu (a) kl
berbagai jenis kegiatan dan (b) ke
antara berbagai lapisan masyarakal
akan tetapi kedua jenis kompetisi t
formasi struktur perekonomian d~ Struktur perekonomian industri mel
tanah Alih fungsi tanah hutan m
fungsi tanah pertanian ke pengguna
jasa dan permukiman berlangsung s
untuk dikendalikan Bukti-bukti Sf
Bangladesh dan Pakistan menunj
pemerintah cukup sigap untuk men~
an yang timbul sebagai akibat perut
gempa dan tanah longsor akan t(
masalah-masalah pertanahan yang ti
perubahan terselubung seperti trans
Pengalaman India Philipina dan BI
alih fungsi tanah yang terjadi sebaJ
3
n masyarakat akan hak dan kewajimiddot
eterlibatan pemerintah dalam upaya ahan adalah adanya kebijaksanaan
a kebijaksanaan pertanahan nasional antara lain (1) ketersediaan tanah
banyak negara yang sedang berkemshy
iIlami degradasi atau sedang mengala-
Di wilayah pedesaanpada umumnya ltan dengan penggunaan tanah yang ya dan kemiskinan yang mengakibatshyntuk tindakan konservasi tanah serta tu para petani (2) mekanisme pasar asikan tanah secara efisien Kegagal-
lain oleh terbatasnya informasi tanah
l pada umumnya kurang akurat akibat asi dan dinamiknya informasi tanah sering kali terjadi di antara pihakshy
ni-poUtik tidak seimbang Pihak yang ining position) yang lebih sering kali la padanya untuk mendapatkan tanah
sempuma mengenai transaksi bebas di beberapa wilayah tanah tersedia akses masyarakat biasa untuk
batas Keterbatasan akses tersebut
yang bersifat institusional misalnya fat feodal dan lemahnya posisi tawar
iupun hukum pertanahan telah terseshy
___________________~_~1gt$gtY)~-~~middot_iI_~__~-_-)~
dia akan tetapi penafsiran hukum dari pihak-pihak yi
berkepentinganatas tanah sering kaH sangat beragam Perbed~
persepsi terhadap substansi hukum tanah tersebut sering kali meni bulkan sengketa tanah Banyak dan meluasnya sengketa tanah ter but mengakibatkan pemerintah terpaksa menggunakan waktu c biaya yang besar untuk menyelesaikannya Akibatnya waktu c pemikiran yang tersedia bagi aspek-aspek pertanahan lainnya ya substansial seperti (a) aspek kesejahteraan (b) aspek perencana
dan (c) aspek administrasi menjadi terbatas dan (5) kompet penggunaan tanah sering kaH tajam Kompetisi tersebut dapat dib~ ke dalam dua kategori yaitu (a) kompetisi penggunaan tanah unt berbagai jenis kegiatan dan (b) kompetisi pemilikanpenguasaan antara berbagai lapisan masyarakat Walaupun dapat dikategorika
akan tetapi kedua jenis kompetisi tersebut berhubungan erato Trar
formasi struktur perekonomian dari yang relatif belSifat agraris bull
struktur perekonomian industri mempertajam kompetisi pengguna tanah Alih fungsi tanah hutan menj~di tanah pertanian dan al
fungsi tanah pertanian ke penggunaan non pertanian seperti industJ jasa dan permukiman berlangsung sangat cepat dan sering kali stik
untuk dikendalikan Buktimiddotbukti sejarah yangdialami oleh Indi
Bangladesh dan Pakistan menunjukkan bahwa masyarakat dl
pemerintah cukup sigap untuk mengatasi masalah-masalah pertana
an yang timbul sebagai akibat perubahan yang drastis seperti banj
gempa dan tanah longsor akan tetapi ~rang sigap menghada
masalah-masalah pertanahan yang timbul sebagai akibat perubaha
perubahan terselubung seperti transformasi struktur perekonomia
Pengalaman India Philipina dan Brasilia menunjukkan pula bah
alih fungsi tanah yang terjadi sebagai akibat ~ transformasi strukt
3
erekonomian sering kali merugilean pihak-pihak yang secara sosialshykonomi~politik lemah
Di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami masalahshy
lasalah pertanahan yang lebih kompleks dan intens Hal ini antara
rin disebabkari oleh globalisasi transformasi struktur perekonomian
ang berlanjut perubahan institusional (tata nilai norma dan orgashy
isasi) dan peningkatan aspfrasi masyarakat Oleh sebab itu suatu
saba yangsungguh-sungguh untuk menyusun kebijaksanaan pertashy
ahan nasional yang terpadu perlu dilaksanakan secara seksama
4
--~~-~------------shy
II PEMBANGUNAN EKON(
PERTANAHAN PADA ]
21 Pemban~l
Proses pembangunan ekon4 dibandingkan dengan negara-neg
an 1945-1993 dapat digolongkar
1945-1966 dan periode 1966-11
1966) walaupun upaya pembang
umumnya mengalami kegagalaI1
(1) rendahnya rataan kesejahtera
distribusi kesejahteraan dL anta
(3) kurangnya infrastruktur peml
sosiostruktur (6) terjadinya def
yang kronis dan (7) terjadinya in
Kegagalan pembangunan ek
lean antara lain oleh (1) pencap
kan dengan mengorbankan t
(2) upaya pembangunan ekonomi
politik tidak stabil dan sukarnya
dan moneter (3) pemerintah tid~
sasaran-sasaran pembangunan ek
jangka panjang (4) data dan infc
sehingga tidak memungkinkan
ekonomi yang memadai dan
ekonomi terlalu berorientasi ke (
faatkan peluang-peluang dalam f
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
__________________ iii$iR_m~~~_~~7llaquoy~_~
~yenqHMft)f~ltlf~PP~_ ~JMfI1tIjj t raUl _6gt
Ueapan lerima kasih disampaikan kepada BapakllbulSaudara
alas kehadirannya pada aeara orasi i1miah Guru Besar Tetap Ilmu Tanah
Fakultas Perlanian Inslitul Pertanian Bogor ~
3 Desember 1994
Lutft I Nasoetion dan Keluarga
-middoti ~r oJ A ~I~iI I 1bull ~l t- - lt9 1- -) f)11i ~~ ltigt~~
~ c 1
~ ~ gt
d
_______________________I _~sectgtstifF2middotmiddotr
Yang terhormat
Bapak Rektor IPB dan Senat Guru Besar IPB
Para dosenalumni mahasiswa dan pegawai IPB
Hadirin dan para undangan yang kami muliakan
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tiada henti-hentinya kami memanjatkan puji dan syukur ke
hadirat Allah Yang Maha Pengasih ata~ rahmat yang dikaruniakan
kepada kami untuk dapat menyampaikan orasi ilmiah sebagai Guru
Besar Tetap Ilrilu Thnah pada Fakultas Pertanian Institut Pertimian
Bogor pada hari yang berbahagia ini Adapun judul orasi ilmiah
kami adalah
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional dalam Mendukung
Pembangunpn Ekonomi
Pengalaman Masa LaluTantangan dari Arab ke Masa Depan
~
~Ma~ampM~amp~lt~middot~~~~~~k~~~~~~~~-=-----
s DAFTARISI
s
1 PENDAHULUAN 1
II PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBIJAKSANAAN 1 PERTANAHAN PADA P1P I Suatu Retrospeksi 5
21 Pembangunan Ekonomi 15 l 22middot Kebijaksanaan Pertanaban Nasional Pada PJP I
Suatu Introspeksi 11H
III KEBUAKSANAAN PERTANAHANNASIQNAL
l Tantangan dan Arab ke Masa Depan 18 I
UCAPAN TERIMA KASIH 28
DAFI-R PUSTAKA 33
RIWAYAT HIDUP 36
ii
__ bullbullbullbullbullbull---------- -OIll~~tFMiltylt-t(rgtgt- gt~ shy
KEBDAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL J
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGALAMAN MAS A LALU TANTANGAN DAN ARAH KE MASA DEPAN
I PENDAHULUAN
Do not all strive to enjoy the land
The gentrystrivefor land
the clergy strive for land
the common people strive for and
and buying and selling is an art
whereby people endeavour to
cheat one another ofthe land
A New Har gift to the England
Parliament and Anny
(Gerrad Winstaniey 1650)
Pada hakikatnya setiap bangsa mempunyai idealisme tentang
pemanfaatan tanah (dalarn arti~yayang paling luas) Idealisme terseshy
but pada umumnya adalah agar tanah dimanfaatkan untuk sebesarshy
besamya kemakmuran rakyat Akan tetapi idealisme tersebut sering
kaH berubah menjadi obsesi yang harns dicapai dengan pengorb~an
yang besar dan dalam waktu yang relatif panjang Sejarah menunshy
jukkan bahwa Bangsa Jerman membutuhkan waktu 95 ~un dan
Bangsa Inggris membutuhkan waktu 82 tahun untuk menertibkan
(secara relatit) pemanfaatan tanahnya Risalah sejarah juga menunshy
j~kkan bahwa tertib pertanahan hanya dapat dicapai dengan keterlishy
~mmm6m= bull 1
atan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajishy
annya terhadap tanah
Salah satu bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam upaya
otuk mencapai tertib pertanahan adalah adanya kebijaksanaan
ertanahan nasional Pentingnya kebijaksanaan pertanahan nasional
isebabkan oleh beberapa hal antara lain (1) ketersediaan tanah
rbatas Disamping itu untuk banyak negara yang sedang berkemshy
lang tanah tersebut telah mengaiami degradasi atau sedang men gaIashy
ni peningkatan taraf degradasi Di wilayah pedesaan pada umumnya
legradasi tanah tersebut Qerkaitan dengan penggunaan tanah yang
nelebihi kemampuan alamiahnya dan kemiskinan yang mengakibatshy
antidak tersedianya modal untuk tindakan konservasi tanah serta
elatif pendeknya horison waktu para petani (2) mekanisme pasar
~ada umumnya gagal mengalokasikan tanah secara efisien Kegagalshy
an tersebut disebabkan antara lain oleh terbatasnya informasi tanah
dan kalaupun infotmasi tersedia pada umumnya kurang akurat akibat
kurang sempumanya administrasi dan dinamiknya informasi tanah
Disamping itu transaksi tanah sering ka1i terjadi di antara pihakshy
pihak yang secara sosial-ekonomi-politik tidak seimbang Pihak yang
mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang lebih sering leali
menggunakan kekuatan yang ada padanya untuk mendapatkan tanah
Oleh sebab itu asumsi pasar sempuma mengenai transaksi bebas
tidak ~rpenuhi (3) walaupun di beberapa wilayah tanah tersedia
cukup luas akan tetapi akses masyarakat biasa untuk
memilikimenguasai tanah terbatas Keterbatasan akses tersebut
dapat disebabkan oleh alasan yang bersifat institusional misalnya
struktur masyarakat yang bersifat feodal dan lemahnya posisi tawar
dari masyarakat biasa (4) walaupun hukum pertanahan telah terseshy
dia akan tetapi penafsiran
berkepentingan atas tanah sering
persepsi terhadap substansi hukurr
bulkan sengketa tanah Banyak da
but mengakibatkan pemerintah tl
biaya yang besar untuk menyelesa
pemikiran yang tersedia bagi asp
substansial seperti (a) aspek kes~
dan (c) aspek administrasi menj
penggunaan tanah sering kaH tajan
ke dalam dua kategori yaitu (a) kl
berbagai jenis kegiatan dan (b) ke
antara berbagai lapisan masyarakal
akan tetapi kedua jenis kompetisi t
formasi struktur perekonomian d~ Struktur perekonomian industri mel
tanah Alih fungsi tanah hutan m
fungsi tanah pertanian ke pengguna
jasa dan permukiman berlangsung s
untuk dikendalikan Bukti-bukti Sf
Bangladesh dan Pakistan menunj
pemerintah cukup sigap untuk men~
an yang timbul sebagai akibat perut
gempa dan tanah longsor akan t(
masalah-masalah pertanahan yang ti
perubahan terselubung seperti trans
Pengalaman India Philipina dan BI
alih fungsi tanah yang terjadi sebaJ
3
n masyarakat akan hak dan kewajimiddot
eterlibatan pemerintah dalam upaya ahan adalah adanya kebijaksanaan
a kebijaksanaan pertanahan nasional antara lain (1) ketersediaan tanah
banyak negara yang sedang berkemshy
iIlami degradasi atau sedang mengala-
Di wilayah pedesaanpada umumnya ltan dengan penggunaan tanah yang ya dan kemiskinan yang mengakibatshyntuk tindakan konservasi tanah serta tu para petani (2) mekanisme pasar asikan tanah secara efisien Kegagal-
lain oleh terbatasnya informasi tanah
l pada umumnya kurang akurat akibat asi dan dinamiknya informasi tanah sering kali terjadi di antara pihakshy
ni-poUtik tidak seimbang Pihak yang ining position) yang lebih sering kali la padanya untuk mendapatkan tanah
sempuma mengenai transaksi bebas di beberapa wilayah tanah tersedia akses masyarakat biasa untuk
batas Keterbatasan akses tersebut
yang bersifat institusional misalnya fat feodal dan lemahnya posisi tawar
iupun hukum pertanahan telah terseshy
___________________~_~1gt$gtY)~-~~middot_iI_~__~-_-)~
dia akan tetapi penafsiran hukum dari pihak-pihak yi
berkepentinganatas tanah sering kaH sangat beragam Perbed~
persepsi terhadap substansi hukum tanah tersebut sering kali meni bulkan sengketa tanah Banyak dan meluasnya sengketa tanah ter but mengakibatkan pemerintah terpaksa menggunakan waktu c biaya yang besar untuk menyelesaikannya Akibatnya waktu c pemikiran yang tersedia bagi aspek-aspek pertanahan lainnya ya substansial seperti (a) aspek kesejahteraan (b) aspek perencana
dan (c) aspek administrasi menjadi terbatas dan (5) kompet penggunaan tanah sering kaH tajam Kompetisi tersebut dapat dib~ ke dalam dua kategori yaitu (a) kompetisi penggunaan tanah unt berbagai jenis kegiatan dan (b) kompetisi pemilikanpenguasaan antara berbagai lapisan masyarakat Walaupun dapat dikategorika
akan tetapi kedua jenis kompetisi tersebut berhubungan erato Trar
formasi struktur perekonomian dari yang relatif belSifat agraris bull
struktur perekonomian industri mempertajam kompetisi pengguna tanah Alih fungsi tanah hutan menj~di tanah pertanian dan al
fungsi tanah pertanian ke penggunaan non pertanian seperti industJ jasa dan permukiman berlangsung sangat cepat dan sering kali stik
untuk dikendalikan Buktimiddotbukti sejarah yangdialami oleh Indi
Bangladesh dan Pakistan menunjukkan bahwa masyarakat dl
pemerintah cukup sigap untuk mengatasi masalah-masalah pertana
an yang timbul sebagai akibat perubahan yang drastis seperti banj
gempa dan tanah longsor akan tetapi ~rang sigap menghada
masalah-masalah pertanahan yang timbul sebagai akibat perubaha
perubahan terselubung seperti transformasi struktur perekonomia
Pengalaman India Philipina dan Brasilia menunjukkan pula bah
alih fungsi tanah yang terjadi sebagai akibat ~ transformasi strukt
3
erekonomian sering kali merugilean pihak-pihak yang secara sosialshykonomi~politik lemah
Di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami masalahshy
lasalah pertanahan yang lebih kompleks dan intens Hal ini antara
rin disebabkari oleh globalisasi transformasi struktur perekonomian
ang berlanjut perubahan institusional (tata nilai norma dan orgashy
isasi) dan peningkatan aspfrasi masyarakat Oleh sebab itu suatu
saba yangsungguh-sungguh untuk menyusun kebijaksanaan pertashy
ahan nasional yang terpadu perlu dilaksanakan secara seksama
4
--~~-~------------shy
II PEMBANGUNAN EKON(
PERTANAHAN PADA ]
21 Pemban~l
Proses pembangunan ekon4 dibandingkan dengan negara-neg
an 1945-1993 dapat digolongkar
1945-1966 dan periode 1966-11
1966) walaupun upaya pembang
umumnya mengalami kegagalaI1
(1) rendahnya rataan kesejahtera
distribusi kesejahteraan dL anta
(3) kurangnya infrastruktur peml
sosiostruktur (6) terjadinya def
yang kronis dan (7) terjadinya in
Kegagalan pembangunan ek
lean antara lain oleh (1) pencap
kan dengan mengorbankan t
(2) upaya pembangunan ekonomi
politik tidak stabil dan sukarnya
dan moneter (3) pemerintah tid~
sasaran-sasaran pembangunan ek
jangka panjang (4) data dan infc
sehingga tidak memungkinkan
ekonomi yang memadai dan
ekonomi terlalu berorientasi ke (
faatkan peluang-peluang dalam f
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
_______________________I _~sectgtstifF2middotmiddotr
Yang terhormat
Bapak Rektor IPB dan Senat Guru Besar IPB
Para dosenalumni mahasiswa dan pegawai IPB
Hadirin dan para undangan yang kami muliakan
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tiada henti-hentinya kami memanjatkan puji dan syukur ke
hadirat Allah Yang Maha Pengasih ata~ rahmat yang dikaruniakan
kepada kami untuk dapat menyampaikan orasi ilmiah sebagai Guru
Besar Tetap Ilrilu Thnah pada Fakultas Pertanian Institut Pertimian
Bogor pada hari yang berbahagia ini Adapun judul orasi ilmiah
kami adalah
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional dalam Mendukung
Pembangunpn Ekonomi
Pengalaman Masa LaluTantangan dari Arab ke Masa Depan
~
~Ma~ampM~amp~lt~middot~~~~~~k~~~~~~~~-=-----
s DAFTARISI
s
1 PENDAHULUAN 1
II PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBIJAKSANAAN 1 PERTANAHAN PADA P1P I Suatu Retrospeksi 5
21 Pembangunan Ekonomi 15 l 22middot Kebijaksanaan Pertanaban Nasional Pada PJP I
Suatu Introspeksi 11H
III KEBUAKSANAAN PERTANAHANNASIQNAL
l Tantangan dan Arab ke Masa Depan 18 I
UCAPAN TERIMA KASIH 28
DAFI-R PUSTAKA 33
RIWAYAT HIDUP 36
ii
__ bullbullbullbullbullbull---------- -OIll~~tFMiltylt-t(rgtgt- gt~ shy
KEBDAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL J
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGALAMAN MAS A LALU TANTANGAN DAN ARAH KE MASA DEPAN
I PENDAHULUAN
Do not all strive to enjoy the land
The gentrystrivefor land
the clergy strive for land
the common people strive for and
and buying and selling is an art
whereby people endeavour to
cheat one another ofthe land
A New Har gift to the England
Parliament and Anny
(Gerrad Winstaniey 1650)
Pada hakikatnya setiap bangsa mempunyai idealisme tentang
pemanfaatan tanah (dalarn arti~yayang paling luas) Idealisme terseshy
but pada umumnya adalah agar tanah dimanfaatkan untuk sebesarshy
besamya kemakmuran rakyat Akan tetapi idealisme tersebut sering
kaH berubah menjadi obsesi yang harns dicapai dengan pengorb~an
yang besar dan dalam waktu yang relatif panjang Sejarah menunshy
jukkan bahwa Bangsa Jerman membutuhkan waktu 95 ~un dan
Bangsa Inggris membutuhkan waktu 82 tahun untuk menertibkan
(secara relatit) pemanfaatan tanahnya Risalah sejarah juga menunshy
j~kkan bahwa tertib pertanahan hanya dapat dicapai dengan keterlishy
~mmm6m= bull 1
atan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajishy
annya terhadap tanah
Salah satu bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam upaya
otuk mencapai tertib pertanahan adalah adanya kebijaksanaan
ertanahan nasional Pentingnya kebijaksanaan pertanahan nasional
isebabkan oleh beberapa hal antara lain (1) ketersediaan tanah
rbatas Disamping itu untuk banyak negara yang sedang berkemshy
lang tanah tersebut telah mengaiami degradasi atau sedang men gaIashy
ni peningkatan taraf degradasi Di wilayah pedesaan pada umumnya
legradasi tanah tersebut Qerkaitan dengan penggunaan tanah yang
nelebihi kemampuan alamiahnya dan kemiskinan yang mengakibatshy
antidak tersedianya modal untuk tindakan konservasi tanah serta
elatif pendeknya horison waktu para petani (2) mekanisme pasar
~ada umumnya gagal mengalokasikan tanah secara efisien Kegagalshy
an tersebut disebabkan antara lain oleh terbatasnya informasi tanah
dan kalaupun infotmasi tersedia pada umumnya kurang akurat akibat
kurang sempumanya administrasi dan dinamiknya informasi tanah
Disamping itu transaksi tanah sering ka1i terjadi di antara pihakshy
pihak yang secara sosial-ekonomi-politik tidak seimbang Pihak yang
mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang lebih sering leali
menggunakan kekuatan yang ada padanya untuk mendapatkan tanah
Oleh sebab itu asumsi pasar sempuma mengenai transaksi bebas
tidak ~rpenuhi (3) walaupun di beberapa wilayah tanah tersedia
cukup luas akan tetapi akses masyarakat biasa untuk
memilikimenguasai tanah terbatas Keterbatasan akses tersebut
dapat disebabkan oleh alasan yang bersifat institusional misalnya
struktur masyarakat yang bersifat feodal dan lemahnya posisi tawar
dari masyarakat biasa (4) walaupun hukum pertanahan telah terseshy
dia akan tetapi penafsiran
berkepentingan atas tanah sering
persepsi terhadap substansi hukurr
bulkan sengketa tanah Banyak da
but mengakibatkan pemerintah tl
biaya yang besar untuk menyelesa
pemikiran yang tersedia bagi asp
substansial seperti (a) aspek kes~
dan (c) aspek administrasi menj
penggunaan tanah sering kaH tajan
ke dalam dua kategori yaitu (a) kl
berbagai jenis kegiatan dan (b) ke
antara berbagai lapisan masyarakal
akan tetapi kedua jenis kompetisi t
formasi struktur perekonomian d~ Struktur perekonomian industri mel
tanah Alih fungsi tanah hutan m
fungsi tanah pertanian ke pengguna
jasa dan permukiman berlangsung s
untuk dikendalikan Bukti-bukti Sf
Bangladesh dan Pakistan menunj
pemerintah cukup sigap untuk men~
an yang timbul sebagai akibat perut
gempa dan tanah longsor akan t(
masalah-masalah pertanahan yang ti
perubahan terselubung seperti trans
Pengalaman India Philipina dan BI
alih fungsi tanah yang terjadi sebaJ
3
n masyarakat akan hak dan kewajimiddot
eterlibatan pemerintah dalam upaya ahan adalah adanya kebijaksanaan
a kebijaksanaan pertanahan nasional antara lain (1) ketersediaan tanah
banyak negara yang sedang berkemshy
iIlami degradasi atau sedang mengala-
Di wilayah pedesaanpada umumnya ltan dengan penggunaan tanah yang ya dan kemiskinan yang mengakibatshyntuk tindakan konservasi tanah serta tu para petani (2) mekanisme pasar asikan tanah secara efisien Kegagal-
lain oleh terbatasnya informasi tanah
l pada umumnya kurang akurat akibat asi dan dinamiknya informasi tanah sering kali terjadi di antara pihakshy
ni-poUtik tidak seimbang Pihak yang ining position) yang lebih sering kali la padanya untuk mendapatkan tanah
sempuma mengenai transaksi bebas di beberapa wilayah tanah tersedia akses masyarakat biasa untuk
batas Keterbatasan akses tersebut
yang bersifat institusional misalnya fat feodal dan lemahnya posisi tawar
iupun hukum pertanahan telah terseshy
___________________~_~1gt$gtY)~-~~middot_iI_~__~-_-)~
dia akan tetapi penafsiran hukum dari pihak-pihak yi
berkepentinganatas tanah sering kaH sangat beragam Perbed~
persepsi terhadap substansi hukum tanah tersebut sering kali meni bulkan sengketa tanah Banyak dan meluasnya sengketa tanah ter but mengakibatkan pemerintah terpaksa menggunakan waktu c biaya yang besar untuk menyelesaikannya Akibatnya waktu c pemikiran yang tersedia bagi aspek-aspek pertanahan lainnya ya substansial seperti (a) aspek kesejahteraan (b) aspek perencana
dan (c) aspek administrasi menjadi terbatas dan (5) kompet penggunaan tanah sering kaH tajam Kompetisi tersebut dapat dib~ ke dalam dua kategori yaitu (a) kompetisi penggunaan tanah unt berbagai jenis kegiatan dan (b) kompetisi pemilikanpenguasaan antara berbagai lapisan masyarakat Walaupun dapat dikategorika
akan tetapi kedua jenis kompetisi tersebut berhubungan erato Trar
formasi struktur perekonomian dari yang relatif belSifat agraris bull
struktur perekonomian industri mempertajam kompetisi pengguna tanah Alih fungsi tanah hutan menj~di tanah pertanian dan al
fungsi tanah pertanian ke penggunaan non pertanian seperti industJ jasa dan permukiman berlangsung sangat cepat dan sering kali stik
untuk dikendalikan Buktimiddotbukti sejarah yangdialami oleh Indi
Bangladesh dan Pakistan menunjukkan bahwa masyarakat dl
pemerintah cukup sigap untuk mengatasi masalah-masalah pertana
an yang timbul sebagai akibat perubahan yang drastis seperti banj
gempa dan tanah longsor akan tetapi ~rang sigap menghada
masalah-masalah pertanahan yang timbul sebagai akibat perubaha
perubahan terselubung seperti transformasi struktur perekonomia
Pengalaman India Philipina dan Brasilia menunjukkan pula bah
alih fungsi tanah yang terjadi sebagai akibat ~ transformasi strukt
3
erekonomian sering kali merugilean pihak-pihak yang secara sosialshykonomi~politik lemah
Di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami masalahshy
lasalah pertanahan yang lebih kompleks dan intens Hal ini antara
rin disebabkari oleh globalisasi transformasi struktur perekonomian
ang berlanjut perubahan institusional (tata nilai norma dan orgashy
isasi) dan peningkatan aspfrasi masyarakat Oleh sebab itu suatu
saba yangsungguh-sungguh untuk menyusun kebijaksanaan pertashy
ahan nasional yang terpadu perlu dilaksanakan secara seksama
4
--~~-~------------shy
II PEMBANGUNAN EKON(
PERTANAHAN PADA ]
21 Pemban~l
Proses pembangunan ekon4 dibandingkan dengan negara-neg
an 1945-1993 dapat digolongkar
1945-1966 dan periode 1966-11
1966) walaupun upaya pembang
umumnya mengalami kegagalaI1
(1) rendahnya rataan kesejahtera
distribusi kesejahteraan dL anta
(3) kurangnya infrastruktur peml
sosiostruktur (6) terjadinya def
yang kronis dan (7) terjadinya in
Kegagalan pembangunan ek
lean antara lain oleh (1) pencap
kan dengan mengorbankan t
(2) upaya pembangunan ekonomi
politik tidak stabil dan sukarnya
dan moneter (3) pemerintah tid~
sasaran-sasaran pembangunan ek
jangka panjang (4) data dan infc
sehingga tidak memungkinkan
ekonomi yang memadai dan
ekonomi terlalu berorientasi ke (
faatkan peluang-peluang dalam f
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
~Ma~ampM~amp~lt~middot~~~~~~k~~~~~~~~-=-----
s DAFTARISI
s
1 PENDAHULUAN 1
II PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBIJAKSANAAN 1 PERTANAHAN PADA P1P I Suatu Retrospeksi 5
21 Pembangunan Ekonomi 15 l 22middot Kebijaksanaan Pertanaban Nasional Pada PJP I
Suatu Introspeksi 11H
III KEBUAKSANAAN PERTANAHANNASIQNAL
l Tantangan dan Arab ke Masa Depan 18 I
UCAPAN TERIMA KASIH 28
DAFI-R PUSTAKA 33
RIWAYAT HIDUP 36
ii
__ bullbullbullbullbullbull---------- -OIll~~tFMiltylt-t(rgtgt- gt~ shy
KEBDAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL J
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGALAMAN MAS A LALU TANTANGAN DAN ARAH KE MASA DEPAN
I PENDAHULUAN
Do not all strive to enjoy the land
The gentrystrivefor land
the clergy strive for land
the common people strive for and
and buying and selling is an art
whereby people endeavour to
cheat one another ofthe land
A New Har gift to the England
Parliament and Anny
(Gerrad Winstaniey 1650)
Pada hakikatnya setiap bangsa mempunyai idealisme tentang
pemanfaatan tanah (dalarn arti~yayang paling luas) Idealisme terseshy
but pada umumnya adalah agar tanah dimanfaatkan untuk sebesarshy
besamya kemakmuran rakyat Akan tetapi idealisme tersebut sering
kaH berubah menjadi obsesi yang harns dicapai dengan pengorb~an
yang besar dan dalam waktu yang relatif panjang Sejarah menunshy
jukkan bahwa Bangsa Jerman membutuhkan waktu 95 ~un dan
Bangsa Inggris membutuhkan waktu 82 tahun untuk menertibkan
(secara relatit) pemanfaatan tanahnya Risalah sejarah juga menunshy
j~kkan bahwa tertib pertanahan hanya dapat dicapai dengan keterlishy
~mmm6m= bull 1
atan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajishy
annya terhadap tanah
Salah satu bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam upaya
otuk mencapai tertib pertanahan adalah adanya kebijaksanaan
ertanahan nasional Pentingnya kebijaksanaan pertanahan nasional
isebabkan oleh beberapa hal antara lain (1) ketersediaan tanah
rbatas Disamping itu untuk banyak negara yang sedang berkemshy
lang tanah tersebut telah mengaiami degradasi atau sedang men gaIashy
ni peningkatan taraf degradasi Di wilayah pedesaan pada umumnya
legradasi tanah tersebut Qerkaitan dengan penggunaan tanah yang
nelebihi kemampuan alamiahnya dan kemiskinan yang mengakibatshy
antidak tersedianya modal untuk tindakan konservasi tanah serta
elatif pendeknya horison waktu para petani (2) mekanisme pasar
~ada umumnya gagal mengalokasikan tanah secara efisien Kegagalshy
an tersebut disebabkan antara lain oleh terbatasnya informasi tanah
dan kalaupun infotmasi tersedia pada umumnya kurang akurat akibat
kurang sempumanya administrasi dan dinamiknya informasi tanah
Disamping itu transaksi tanah sering ka1i terjadi di antara pihakshy
pihak yang secara sosial-ekonomi-politik tidak seimbang Pihak yang
mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang lebih sering leali
menggunakan kekuatan yang ada padanya untuk mendapatkan tanah
Oleh sebab itu asumsi pasar sempuma mengenai transaksi bebas
tidak ~rpenuhi (3) walaupun di beberapa wilayah tanah tersedia
cukup luas akan tetapi akses masyarakat biasa untuk
memilikimenguasai tanah terbatas Keterbatasan akses tersebut
dapat disebabkan oleh alasan yang bersifat institusional misalnya
struktur masyarakat yang bersifat feodal dan lemahnya posisi tawar
dari masyarakat biasa (4) walaupun hukum pertanahan telah terseshy
dia akan tetapi penafsiran
berkepentingan atas tanah sering
persepsi terhadap substansi hukurr
bulkan sengketa tanah Banyak da
but mengakibatkan pemerintah tl
biaya yang besar untuk menyelesa
pemikiran yang tersedia bagi asp
substansial seperti (a) aspek kes~
dan (c) aspek administrasi menj
penggunaan tanah sering kaH tajan
ke dalam dua kategori yaitu (a) kl
berbagai jenis kegiatan dan (b) ke
antara berbagai lapisan masyarakal
akan tetapi kedua jenis kompetisi t
formasi struktur perekonomian d~ Struktur perekonomian industri mel
tanah Alih fungsi tanah hutan m
fungsi tanah pertanian ke pengguna
jasa dan permukiman berlangsung s
untuk dikendalikan Bukti-bukti Sf
Bangladesh dan Pakistan menunj
pemerintah cukup sigap untuk men~
an yang timbul sebagai akibat perut
gempa dan tanah longsor akan t(
masalah-masalah pertanahan yang ti
perubahan terselubung seperti trans
Pengalaman India Philipina dan BI
alih fungsi tanah yang terjadi sebaJ
3
n masyarakat akan hak dan kewajimiddot
eterlibatan pemerintah dalam upaya ahan adalah adanya kebijaksanaan
a kebijaksanaan pertanahan nasional antara lain (1) ketersediaan tanah
banyak negara yang sedang berkemshy
iIlami degradasi atau sedang mengala-
Di wilayah pedesaanpada umumnya ltan dengan penggunaan tanah yang ya dan kemiskinan yang mengakibatshyntuk tindakan konservasi tanah serta tu para petani (2) mekanisme pasar asikan tanah secara efisien Kegagal-
lain oleh terbatasnya informasi tanah
l pada umumnya kurang akurat akibat asi dan dinamiknya informasi tanah sering kali terjadi di antara pihakshy
ni-poUtik tidak seimbang Pihak yang ining position) yang lebih sering kali la padanya untuk mendapatkan tanah
sempuma mengenai transaksi bebas di beberapa wilayah tanah tersedia akses masyarakat biasa untuk
batas Keterbatasan akses tersebut
yang bersifat institusional misalnya fat feodal dan lemahnya posisi tawar
iupun hukum pertanahan telah terseshy
___________________~_~1gt$gtY)~-~~middot_iI_~__~-_-)~
dia akan tetapi penafsiran hukum dari pihak-pihak yi
berkepentinganatas tanah sering kaH sangat beragam Perbed~
persepsi terhadap substansi hukum tanah tersebut sering kali meni bulkan sengketa tanah Banyak dan meluasnya sengketa tanah ter but mengakibatkan pemerintah terpaksa menggunakan waktu c biaya yang besar untuk menyelesaikannya Akibatnya waktu c pemikiran yang tersedia bagi aspek-aspek pertanahan lainnya ya substansial seperti (a) aspek kesejahteraan (b) aspek perencana
dan (c) aspek administrasi menjadi terbatas dan (5) kompet penggunaan tanah sering kaH tajam Kompetisi tersebut dapat dib~ ke dalam dua kategori yaitu (a) kompetisi penggunaan tanah unt berbagai jenis kegiatan dan (b) kompetisi pemilikanpenguasaan antara berbagai lapisan masyarakat Walaupun dapat dikategorika
akan tetapi kedua jenis kompetisi tersebut berhubungan erato Trar
formasi struktur perekonomian dari yang relatif belSifat agraris bull
struktur perekonomian industri mempertajam kompetisi pengguna tanah Alih fungsi tanah hutan menj~di tanah pertanian dan al
fungsi tanah pertanian ke penggunaan non pertanian seperti industJ jasa dan permukiman berlangsung sangat cepat dan sering kali stik
untuk dikendalikan Buktimiddotbukti sejarah yangdialami oleh Indi
Bangladesh dan Pakistan menunjukkan bahwa masyarakat dl
pemerintah cukup sigap untuk mengatasi masalah-masalah pertana
an yang timbul sebagai akibat perubahan yang drastis seperti banj
gempa dan tanah longsor akan tetapi ~rang sigap menghada
masalah-masalah pertanahan yang timbul sebagai akibat perubaha
perubahan terselubung seperti transformasi struktur perekonomia
Pengalaman India Philipina dan Brasilia menunjukkan pula bah
alih fungsi tanah yang terjadi sebagai akibat ~ transformasi strukt
3
erekonomian sering kali merugilean pihak-pihak yang secara sosialshykonomi~politik lemah
Di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami masalahshy
lasalah pertanahan yang lebih kompleks dan intens Hal ini antara
rin disebabkari oleh globalisasi transformasi struktur perekonomian
ang berlanjut perubahan institusional (tata nilai norma dan orgashy
isasi) dan peningkatan aspfrasi masyarakat Oleh sebab itu suatu
saba yangsungguh-sungguh untuk menyusun kebijaksanaan pertashy
ahan nasional yang terpadu perlu dilaksanakan secara seksama
4
--~~-~------------shy
II PEMBANGUNAN EKON(
PERTANAHAN PADA ]
21 Pemban~l
Proses pembangunan ekon4 dibandingkan dengan negara-neg
an 1945-1993 dapat digolongkar
1945-1966 dan periode 1966-11
1966) walaupun upaya pembang
umumnya mengalami kegagalaI1
(1) rendahnya rataan kesejahtera
distribusi kesejahteraan dL anta
(3) kurangnya infrastruktur peml
sosiostruktur (6) terjadinya def
yang kronis dan (7) terjadinya in
Kegagalan pembangunan ek
lean antara lain oleh (1) pencap
kan dengan mengorbankan t
(2) upaya pembangunan ekonomi
politik tidak stabil dan sukarnya
dan moneter (3) pemerintah tid~
sasaran-sasaran pembangunan ek
jangka panjang (4) data dan infc
sehingga tidak memungkinkan
ekonomi yang memadai dan
ekonomi terlalu berorientasi ke (
faatkan peluang-peluang dalam f
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
__ bullbullbullbullbullbull---------- -OIll~~tFMiltylt-t(rgtgt- gt~ shy
KEBDAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL J
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGALAMAN MAS A LALU TANTANGAN DAN ARAH KE MASA DEPAN
I PENDAHULUAN
Do not all strive to enjoy the land
The gentrystrivefor land
the clergy strive for land
the common people strive for and
and buying and selling is an art
whereby people endeavour to
cheat one another ofthe land
A New Har gift to the England
Parliament and Anny
(Gerrad Winstaniey 1650)
Pada hakikatnya setiap bangsa mempunyai idealisme tentang
pemanfaatan tanah (dalarn arti~yayang paling luas) Idealisme terseshy
but pada umumnya adalah agar tanah dimanfaatkan untuk sebesarshy
besamya kemakmuran rakyat Akan tetapi idealisme tersebut sering
kaH berubah menjadi obsesi yang harns dicapai dengan pengorb~an
yang besar dan dalam waktu yang relatif panjang Sejarah menunshy
jukkan bahwa Bangsa Jerman membutuhkan waktu 95 ~un dan
Bangsa Inggris membutuhkan waktu 82 tahun untuk menertibkan
(secara relatit) pemanfaatan tanahnya Risalah sejarah juga menunshy
j~kkan bahwa tertib pertanahan hanya dapat dicapai dengan keterlishy
~mmm6m= bull 1
atan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajishy
annya terhadap tanah
Salah satu bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam upaya
otuk mencapai tertib pertanahan adalah adanya kebijaksanaan
ertanahan nasional Pentingnya kebijaksanaan pertanahan nasional
isebabkan oleh beberapa hal antara lain (1) ketersediaan tanah
rbatas Disamping itu untuk banyak negara yang sedang berkemshy
lang tanah tersebut telah mengaiami degradasi atau sedang men gaIashy
ni peningkatan taraf degradasi Di wilayah pedesaan pada umumnya
legradasi tanah tersebut Qerkaitan dengan penggunaan tanah yang
nelebihi kemampuan alamiahnya dan kemiskinan yang mengakibatshy
antidak tersedianya modal untuk tindakan konservasi tanah serta
elatif pendeknya horison waktu para petani (2) mekanisme pasar
~ada umumnya gagal mengalokasikan tanah secara efisien Kegagalshy
an tersebut disebabkan antara lain oleh terbatasnya informasi tanah
dan kalaupun infotmasi tersedia pada umumnya kurang akurat akibat
kurang sempumanya administrasi dan dinamiknya informasi tanah
Disamping itu transaksi tanah sering ka1i terjadi di antara pihakshy
pihak yang secara sosial-ekonomi-politik tidak seimbang Pihak yang
mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang lebih sering leali
menggunakan kekuatan yang ada padanya untuk mendapatkan tanah
Oleh sebab itu asumsi pasar sempuma mengenai transaksi bebas
tidak ~rpenuhi (3) walaupun di beberapa wilayah tanah tersedia
cukup luas akan tetapi akses masyarakat biasa untuk
memilikimenguasai tanah terbatas Keterbatasan akses tersebut
dapat disebabkan oleh alasan yang bersifat institusional misalnya
struktur masyarakat yang bersifat feodal dan lemahnya posisi tawar
dari masyarakat biasa (4) walaupun hukum pertanahan telah terseshy
dia akan tetapi penafsiran
berkepentingan atas tanah sering
persepsi terhadap substansi hukurr
bulkan sengketa tanah Banyak da
but mengakibatkan pemerintah tl
biaya yang besar untuk menyelesa
pemikiran yang tersedia bagi asp
substansial seperti (a) aspek kes~
dan (c) aspek administrasi menj
penggunaan tanah sering kaH tajan
ke dalam dua kategori yaitu (a) kl
berbagai jenis kegiatan dan (b) ke
antara berbagai lapisan masyarakal
akan tetapi kedua jenis kompetisi t
formasi struktur perekonomian d~ Struktur perekonomian industri mel
tanah Alih fungsi tanah hutan m
fungsi tanah pertanian ke pengguna
jasa dan permukiman berlangsung s
untuk dikendalikan Bukti-bukti Sf
Bangladesh dan Pakistan menunj
pemerintah cukup sigap untuk men~
an yang timbul sebagai akibat perut
gempa dan tanah longsor akan t(
masalah-masalah pertanahan yang ti
perubahan terselubung seperti trans
Pengalaman India Philipina dan BI
alih fungsi tanah yang terjadi sebaJ
3
n masyarakat akan hak dan kewajimiddot
eterlibatan pemerintah dalam upaya ahan adalah adanya kebijaksanaan
a kebijaksanaan pertanahan nasional antara lain (1) ketersediaan tanah
banyak negara yang sedang berkemshy
iIlami degradasi atau sedang mengala-
Di wilayah pedesaanpada umumnya ltan dengan penggunaan tanah yang ya dan kemiskinan yang mengakibatshyntuk tindakan konservasi tanah serta tu para petani (2) mekanisme pasar asikan tanah secara efisien Kegagal-
lain oleh terbatasnya informasi tanah
l pada umumnya kurang akurat akibat asi dan dinamiknya informasi tanah sering kali terjadi di antara pihakshy
ni-poUtik tidak seimbang Pihak yang ining position) yang lebih sering kali la padanya untuk mendapatkan tanah
sempuma mengenai transaksi bebas di beberapa wilayah tanah tersedia akses masyarakat biasa untuk
batas Keterbatasan akses tersebut
yang bersifat institusional misalnya fat feodal dan lemahnya posisi tawar
iupun hukum pertanahan telah terseshy
___________________~_~1gt$gtY)~-~~middot_iI_~__~-_-)~
dia akan tetapi penafsiran hukum dari pihak-pihak yi
berkepentinganatas tanah sering kaH sangat beragam Perbed~
persepsi terhadap substansi hukum tanah tersebut sering kali meni bulkan sengketa tanah Banyak dan meluasnya sengketa tanah ter but mengakibatkan pemerintah terpaksa menggunakan waktu c biaya yang besar untuk menyelesaikannya Akibatnya waktu c pemikiran yang tersedia bagi aspek-aspek pertanahan lainnya ya substansial seperti (a) aspek kesejahteraan (b) aspek perencana
dan (c) aspek administrasi menjadi terbatas dan (5) kompet penggunaan tanah sering kaH tajam Kompetisi tersebut dapat dib~ ke dalam dua kategori yaitu (a) kompetisi penggunaan tanah unt berbagai jenis kegiatan dan (b) kompetisi pemilikanpenguasaan antara berbagai lapisan masyarakat Walaupun dapat dikategorika
akan tetapi kedua jenis kompetisi tersebut berhubungan erato Trar
formasi struktur perekonomian dari yang relatif belSifat agraris bull
struktur perekonomian industri mempertajam kompetisi pengguna tanah Alih fungsi tanah hutan menj~di tanah pertanian dan al
fungsi tanah pertanian ke penggunaan non pertanian seperti industJ jasa dan permukiman berlangsung sangat cepat dan sering kali stik
untuk dikendalikan Buktimiddotbukti sejarah yangdialami oleh Indi
Bangladesh dan Pakistan menunjukkan bahwa masyarakat dl
pemerintah cukup sigap untuk mengatasi masalah-masalah pertana
an yang timbul sebagai akibat perubahan yang drastis seperti banj
gempa dan tanah longsor akan tetapi ~rang sigap menghada
masalah-masalah pertanahan yang timbul sebagai akibat perubaha
perubahan terselubung seperti transformasi struktur perekonomia
Pengalaman India Philipina dan Brasilia menunjukkan pula bah
alih fungsi tanah yang terjadi sebagai akibat ~ transformasi strukt
3
erekonomian sering kali merugilean pihak-pihak yang secara sosialshykonomi~politik lemah
Di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami masalahshy
lasalah pertanahan yang lebih kompleks dan intens Hal ini antara
rin disebabkari oleh globalisasi transformasi struktur perekonomian
ang berlanjut perubahan institusional (tata nilai norma dan orgashy
isasi) dan peningkatan aspfrasi masyarakat Oleh sebab itu suatu
saba yangsungguh-sungguh untuk menyusun kebijaksanaan pertashy
ahan nasional yang terpadu perlu dilaksanakan secara seksama
4
--~~-~------------shy
II PEMBANGUNAN EKON(
PERTANAHAN PADA ]
21 Pemban~l
Proses pembangunan ekon4 dibandingkan dengan negara-neg
an 1945-1993 dapat digolongkar
1945-1966 dan periode 1966-11
1966) walaupun upaya pembang
umumnya mengalami kegagalaI1
(1) rendahnya rataan kesejahtera
distribusi kesejahteraan dL anta
(3) kurangnya infrastruktur peml
sosiostruktur (6) terjadinya def
yang kronis dan (7) terjadinya in
Kegagalan pembangunan ek
lean antara lain oleh (1) pencap
kan dengan mengorbankan t
(2) upaya pembangunan ekonomi
politik tidak stabil dan sukarnya
dan moneter (3) pemerintah tid~
sasaran-sasaran pembangunan ek
jangka panjang (4) data dan infc
sehingga tidak memungkinkan
ekonomi yang memadai dan
ekonomi terlalu berorientasi ke (
faatkan peluang-peluang dalam f
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
atan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajishy
annya terhadap tanah
Salah satu bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam upaya
otuk mencapai tertib pertanahan adalah adanya kebijaksanaan
ertanahan nasional Pentingnya kebijaksanaan pertanahan nasional
isebabkan oleh beberapa hal antara lain (1) ketersediaan tanah
rbatas Disamping itu untuk banyak negara yang sedang berkemshy
lang tanah tersebut telah mengaiami degradasi atau sedang men gaIashy
ni peningkatan taraf degradasi Di wilayah pedesaan pada umumnya
legradasi tanah tersebut Qerkaitan dengan penggunaan tanah yang
nelebihi kemampuan alamiahnya dan kemiskinan yang mengakibatshy
antidak tersedianya modal untuk tindakan konservasi tanah serta
elatif pendeknya horison waktu para petani (2) mekanisme pasar
~ada umumnya gagal mengalokasikan tanah secara efisien Kegagalshy
an tersebut disebabkan antara lain oleh terbatasnya informasi tanah
dan kalaupun infotmasi tersedia pada umumnya kurang akurat akibat
kurang sempumanya administrasi dan dinamiknya informasi tanah
Disamping itu transaksi tanah sering ka1i terjadi di antara pihakshy
pihak yang secara sosial-ekonomi-politik tidak seimbang Pihak yang
mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang lebih sering leali
menggunakan kekuatan yang ada padanya untuk mendapatkan tanah
Oleh sebab itu asumsi pasar sempuma mengenai transaksi bebas
tidak ~rpenuhi (3) walaupun di beberapa wilayah tanah tersedia
cukup luas akan tetapi akses masyarakat biasa untuk
memilikimenguasai tanah terbatas Keterbatasan akses tersebut
dapat disebabkan oleh alasan yang bersifat institusional misalnya
struktur masyarakat yang bersifat feodal dan lemahnya posisi tawar
dari masyarakat biasa (4) walaupun hukum pertanahan telah terseshy
dia akan tetapi penafsiran
berkepentingan atas tanah sering
persepsi terhadap substansi hukurr
bulkan sengketa tanah Banyak da
but mengakibatkan pemerintah tl
biaya yang besar untuk menyelesa
pemikiran yang tersedia bagi asp
substansial seperti (a) aspek kes~
dan (c) aspek administrasi menj
penggunaan tanah sering kaH tajan
ke dalam dua kategori yaitu (a) kl
berbagai jenis kegiatan dan (b) ke
antara berbagai lapisan masyarakal
akan tetapi kedua jenis kompetisi t
formasi struktur perekonomian d~ Struktur perekonomian industri mel
tanah Alih fungsi tanah hutan m
fungsi tanah pertanian ke pengguna
jasa dan permukiman berlangsung s
untuk dikendalikan Bukti-bukti Sf
Bangladesh dan Pakistan menunj
pemerintah cukup sigap untuk men~
an yang timbul sebagai akibat perut
gempa dan tanah longsor akan t(
masalah-masalah pertanahan yang ti
perubahan terselubung seperti trans
Pengalaman India Philipina dan BI
alih fungsi tanah yang terjadi sebaJ
3
n masyarakat akan hak dan kewajimiddot
eterlibatan pemerintah dalam upaya ahan adalah adanya kebijaksanaan
a kebijaksanaan pertanahan nasional antara lain (1) ketersediaan tanah
banyak negara yang sedang berkemshy
iIlami degradasi atau sedang mengala-
Di wilayah pedesaanpada umumnya ltan dengan penggunaan tanah yang ya dan kemiskinan yang mengakibatshyntuk tindakan konservasi tanah serta tu para petani (2) mekanisme pasar asikan tanah secara efisien Kegagal-
lain oleh terbatasnya informasi tanah
l pada umumnya kurang akurat akibat asi dan dinamiknya informasi tanah sering kali terjadi di antara pihakshy
ni-poUtik tidak seimbang Pihak yang ining position) yang lebih sering kali la padanya untuk mendapatkan tanah
sempuma mengenai transaksi bebas di beberapa wilayah tanah tersedia akses masyarakat biasa untuk
batas Keterbatasan akses tersebut
yang bersifat institusional misalnya fat feodal dan lemahnya posisi tawar
iupun hukum pertanahan telah terseshy
___________________~_~1gt$gtY)~-~~middot_iI_~__~-_-)~
dia akan tetapi penafsiran hukum dari pihak-pihak yi
berkepentinganatas tanah sering kaH sangat beragam Perbed~
persepsi terhadap substansi hukum tanah tersebut sering kali meni bulkan sengketa tanah Banyak dan meluasnya sengketa tanah ter but mengakibatkan pemerintah terpaksa menggunakan waktu c biaya yang besar untuk menyelesaikannya Akibatnya waktu c pemikiran yang tersedia bagi aspek-aspek pertanahan lainnya ya substansial seperti (a) aspek kesejahteraan (b) aspek perencana
dan (c) aspek administrasi menjadi terbatas dan (5) kompet penggunaan tanah sering kaH tajam Kompetisi tersebut dapat dib~ ke dalam dua kategori yaitu (a) kompetisi penggunaan tanah unt berbagai jenis kegiatan dan (b) kompetisi pemilikanpenguasaan antara berbagai lapisan masyarakat Walaupun dapat dikategorika
akan tetapi kedua jenis kompetisi tersebut berhubungan erato Trar
formasi struktur perekonomian dari yang relatif belSifat agraris bull
struktur perekonomian industri mempertajam kompetisi pengguna tanah Alih fungsi tanah hutan menj~di tanah pertanian dan al
fungsi tanah pertanian ke penggunaan non pertanian seperti industJ jasa dan permukiman berlangsung sangat cepat dan sering kali stik
untuk dikendalikan Buktimiddotbukti sejarah yangdialami oleh Indi
Bangladesh dan Pakistan menunjukkan bahwa masyarakat dl
pemerintah cukup sigap untuk mengatasi masalah-masalah pertana
an yang timbul sebagai akibat perubahan yang drastis seperti banj
gempa dan tanah longsor akan tetapi ~rang sigap menghada
masalah-masalah pertanahan yang timbul sebagai akibat perubaha
perubahan terselubung seperti transformasi struktur perekonomia
Pengalaman India Philipina dan Brasilia menunjukkan pula bah
alih fungsi tanah yang terjadi sebagai akibat ~ transformasi strukt
3
erekonomian sering kali merugilean pihak-pihak yang secara sosialshykonomi~politik lemah
Di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami masalahshy
lasalah pertanahan yang lebih kompleks dan intens Hal ini antara
rin disebabkari oleh globalisasi transformasi struktur perekonomian
ang berlanjut perubahan institusional (tata nilai norma dan orgashy
isasi) dan peningkatan aspfrasi masyarakat Oleh sebab itu suatu
saba yangsungguh-sungguh untuk menyusun kebijaksanaan pertashy
ahan nasional yang terpadu perlu dilaksanakan secara seksama
4
--~~-~------------shy
II PEMBANGUNAN EKON(
PERTANAHAN PADA ]
21 Pemban~l
Proses pembangunan ekon4 dibandingkan dengan negara-neg
an 1945-1993 dapat digolongkar
1945-1966 dan periode 1966-11
1966) walaupun upaya pembang
umumnya mengalami kegagalaI1
(1) rendahnya rataan kesejahtera
distribusi kesejahteraan dL anta
(3) kurangnya infrastruktur peml
sosiostruktur (6) terjadinya def
yang kronis dan (7) terjadinya in
Kegagalan pembangunan ek
lean antara lain oleh (1) pencap
kan dengan mengorbankan t
(2) upaya pembangunan ekonomi
politik tidak stabil dan sukarnya
dan moneter (3) pemerintah tid~
sasaran-sasaran pembangunan ek
jangka panjang (4) data dan infc
sehingga tidak memungkinkan
ekonomi yang memadai dan
ekonomi terlalu berorientasi ke (
faatkan peluang-peluang dalam f
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
n masyarakat akan hak dan kewajimiddot
eterlibatan pemerintah dalam upaya ahan adalah adanya kebijaksanaan
a kebijaksanaan pertanahan nasional antara lain (1) ketersediaan tanah
banyak negara yang sedang berkemshy
iIlami degradasi atau sedang mengala-
Di wilayah pedesaanpada umumnya ltan dengan penggunaan tanah yang ya dan kemiskinan yang mengakibatshyntuk tindakan konservasi tanah serta tu para petani (2) mekanisme pasar asikan tanah secara efisien Kegagal-
lain oleh terbatasnya informasi tanah
l pada umumnya kurang akurat akibat asi dan dinamiknya informasi tanah sering kali terjadi di antara pihakshy
ni-poUtik tidak seimbang Pihak yang ining position) yang lebih sering kali la padanya untuk mendapatkan tanah
sempuma mengenai transaksi bebas di beberapa wilayah tanah tersedia akses masyarakat biasa untuk
batas Keterbatasan akses tersebut
yang bersifat institusional misalnya fat feodal dan lemahnya posisi tawar
iupun hukum pertanahan telah terseshy
___________________~_~1gt$gtY)~-~~middot_iI_~__~-_-)~
dia akan tetapi penafsiran hukum dari pihak-pihak yi
berkepentinganatas tanah sering kaH sangat beragam Perbed~
persepsi terhadap substansi hukum tanah tersebut sering kali meni bulkan sengketa tanah Banyak dan meluasnya sengketa tanah ter but mengakibatkan pemerintah terpaksa menggunakan waktu c biaya yang besar untuk menyelesaikannya Akibatnya waktu c pemikiran yang tersedia bagi aspek-aspek pertanahan lainnya ya substansial seperti (a) aspek kesejahteraan (b) aspek perencana
dan (c) aspek administrasi menjadi terbatas dan (5) kompet penggunaan tanah sering kaH tajam Kompetisi tersebut dapat dib~ ke dalam dua kategori yaitu (a) kompetisi penggunaan tanah unt berbagai jenis kegiatan dan (b) kompetisi pemilikanpenguasaan antara berbagai lapisan masyarakat Walaupun dapat dikategorika
akan tetapi kedua jenis kompetisi tersebut berhubungan erato Trar
formasi struktur perekonomian dari yang relatif belSifat agraris bull
struktur perekonomian industri mempertajam kompetisi pengguna tanah Alih fungsi tanah hutan menj~di tanah pertanian dan al
fungsi tanah pertanian ke penggunaan non pertanian seperti industJ jasa dan permukiman berlangsung sangat cepat dan sering kali stik
untuk dikendalikan Buktimiddotbukti sejarah yangdialami oleh Indi
Bangladesh dan Pakistan menunjukkan bahwa masyarakat dl
pemerintah cukup sigap untuk mengatasi masalah-masalah pertana
an yang timbul sebagai akibat perubahan yang drastis seperti banj
gempa dan tanah longsor akan tetapi ~rang sigap menghada
masalah-masalah pertanahan yang timbul sebagai akibat perubaha
perubahan terselubung seperti transformasi struktur perekonomia
Pengalaman India Philipina dan Brasilia menunjukkan pula bah
alih fungsi tanah yang terjadi sebagai akibat ~ transformasi strukt
3
erekonomian sering kali merugilean pihak-pihak yang secara sosialshykonomi~politik lemah
Di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami masalahshy
lasalah pertanahan yang lebih kompleks dan intens Hal ini antara
rin disebabkari oleh globalisasi transformasi struktur perekonomian
ang berlanjut perubahan institusional (tata nilai norma dan orgashy
isasi) dan peningkatan aspfrasi masyarakat Oleh sebab itu suatu
saba yangsungguh-sungguh untuk menyusun kebijaksanaan pertashy
ahan nasional yang terpadu perlu dilaksanakan secara seksama
4
--~~-~------------shy
II PEMBANGUNAN EKON(
PERTANAHAN PADA ]
21 Pemban~l
Proses pembangunan ekon4 dibandingkan dengan negara-neg
an 1945-1993 dapat digolongkar
1945-1966 dan periode 1966-11
1966) walaupun upaya pembang
umumnya mengalami kegagalaI1
(1) rendahnya rataan kesejahtera
distribusi kesejahteraan dL anta
(3) kurangnya infrastruktur peml
sosiostruktur (6) terjadinya def
yang kronis dan (7) terjadinya in
Kegagalan pembangunan ek
lean antara lain oleh (1) pencap
kan dengan mengorbankan t
(2) upaya pembangunan ekonomi
politik tidak stabil dan sukarnya
dan moneter (3) pemerintah tid~
sasaran-sasaran pembangunan ek
jangka panjang (4) data dan infc
sehingga tidak memungkinkan
ekonomi yang memadai dan
ekonomi terlalu berorientasi ke (
faatkan peluang-peluang dalam f
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
erekonomian sering kali merugilean pihak-pihak yang secara sosialshykonomi~politik lemah
Di masa yang akan datang Indonesia akan mengalami masalahshy
lasalah pertanahan yang lebih kompleks dan intens Hal ini antara
rin disebabkari oleh globalisasi transformasi struktur perekonomian
ang berlanjut perubahan institusional (tata nilai norma dan orgashy
isasi) dan peningkatan aspfrasi masyarakat Oleh sebab itu suatu
saba yangsungguh-sungguh untuk menyusun kebijaksanaan pertashy
ahan nasional yang terpadu perlu dilaksanakan secara seksama
4
--~~-~------------shy
II PEMBANGUNAN EKON(
PERTANAHAN PADA ]
21 Pemban~l
Proses pembangunan ekon4 dibandingkan dengan negara-neg
an 1945-1993 dapat digolongkar
1945-1966 dan periode 1966-11
1966) walaupun upaya pembang
umumnya mengalami kegagalaI1
(1) rendahnya rataan kesejahtera
distribusi kesejahteraan dL anta
(3) kurangnya infrastruktur peml
sosiostruktur (6) terjadinya def
yang kronis dan (7) terjadinya in
Kegagalan pembangunan ek
lean antara lain oleh (1) pencap
kan dengan mengorbankan t
(2) upaya pembangunan ekonomi
politik tidak stabil dan sukarnya
dan moneter (3) pemerintah tid~
sasaran-sasaran pembangunan ek
jangka panjang (4) data dan infc
sehingga tidak memungkinkan
ekonomi yang memadai dan
ekonomi terlalu berorientasi ke (
faatkan peluang-peluang dalam f
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
ihak yang secara sosialshy
an mengalami masalahshy
n intens Halini aotara
i struktur perekonomian
nilai norma dan orgashy
~ Oleh sebab itu suatu
un kebijaksanaan pertashy
~ secara seksama
-----------~~~~~~-~--~--~-~~-~-----~---
n PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEBUAKSANAAN
PERTANAHAN PADA PIP I Suatu Retrospeksi
21 Pembangunan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi Indonesia tergolong unikmiddot bila
dibaridingkan dengan negara-negara lain di dunia Kurun pembangun
an 1945-1993 dapatdigolongkan kedalam dua periode yaitu peri ode
1945-1966 dan periode 1966-1992 Pada periode pertama (1945shy
1966) walaupun upaya pembangunan dilaksanakan akan tetapi pada
umumnya mengalami kegagalan yang dicirikan antara lain oleh
(1) rendahnya rataan kesejahteraan per kapita (2) relatif senjangnya
distribusi kesejahteraan dL antara berbagai kelompok masyarakat
(3) kurangnya infrastruktur pembangunan (4) tidak berkembangnya
sosiostruktur (6) terjadinya defisit penerimaan dan belanja negara
yang kronis dan (7) terjadinya inflasi yang tidak terkendali
Kegagalan pembangunan ekonomi pada masa tersebut disebabshy
kan antara lain oleh (1) pencapaian tujuan politik sering kali dilakushy
kan dengan mengorbankan tujuan peningkatan kesejahteraan
(2) upaya pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan karena keadaan
politik tidak stabil dan sukamya merencan~kan kebijaksanaan fiskal
dan moneter (3) pemerintah tidak konsisten dalam upaya mencapru
sasaran-sasaran pembangunan ekonorrti baik jangka pendek maupun
jangka panjang (4) data dan informasi pembangunan sangat terbatas
sehingga tidak memungkinkan penyusunan rencana pembangunan
ekonomi yang memadai dan (5) kebijaksanaan pembangunan
ekonomi terlalu berorientasi ke dalam sehingga tidak dapat memanshy
faatkan peluang-peluang dalam perdagangan internasional
1 ~ -~~-
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
Keadaan pembangunan pada periode tersebut merupakan pengashy
laman pahit bagi Bangsa Indonesia Walaupun demikian Bangsa
Indonesia dapat mengambil hikmah dari pengalaman tersebut yaitu
peningkatan kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan upaya
yang berkelanjutan dan konsisten melalui (1) tercapainya pertumbuhshy
an ekonomi yang relatif tinggi (2) adanya mekanisme redistribusi
manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan (3) adanya
stabilitas politik yang dinamik dan (4) adanya partisipasi aktif dari
masyarakat
Pada dasarnya modernisasi perekonomian Indonesia dimulai
oleh Pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dan kebijaksanaan
ekonomi yang didasarkan pada program-program manajemen fiskal
dan moneter yang terencana denganbaik Disamping itu sasaran dan
tujuan pembangunan ekonomi telah ditetapkan melalui prakiraan
yang seksama dalam suatu sistem Rencana Pembangunan Lima
Thhun yang dikenal sebagai Repelita
Repelita I (tahun 1969170 - 1973174) difokuskan pada rehabilitashy
si ekonomi melalui upaya peningkatan produksi komoditas pertanian
terutama pangan rehabilitasi irigasi dan transportasi dan pengemshy
bangan institusi petani Inflasi mulai dapat dikendalikan melalui
penghematan anggaran belanja negara reformasi fiskal dan moneter
serta bantuan luar negeri Hampir seluruh sasaran peningkatan
produksi pertanian tercapai Anggaran pembangunan tahunan sepanshy
jang periode ini meningkat hampir tiga kali dan Poduk Domestik
Bruto meningkat rata-rata 86 persen per tahun
6
Thjuan utama dari 1
(1) meningkatkan keterselt
an (2) memperbaiki dan 11
baiki dan memperluas m
(4) menciptakan kesemp
pembangunan pertanian d
per kapita pada periode t
persen dan 42 persen per
Sektor Pertanian adalah ~
proouksi beras meningka
periode ini kepercayaan at bada beras semakin besar
Repelita III (197980
strategi trilogi pembangl
ditujukan untuk (1) meniJ
wilayah yang relatif terting
an ekonomi lemah (3) m
terutama di pedesaan (4) r
(5) memperbaiki fasilitas
tingkat produksi dan perk
semestinya agroindustri r
periode ini perhatian dipus
tri padat karya non pertar
sebagai bagian integral dar
laman struktur industri 1lt
dinya dualisme struktural
pengembangan industri A
bangunan mencapai Rp34
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
-_bullbullbullbullbullbull---------__~~~~~--
riode tersebut merupakan pengashy Thjuan utama dari Repelita II (1974175 - 1978179) adalah ia Walaupun demikian Bangsa (1) meningkatkan ketersediaan pangan pakaian dan bahan bang unshyI dari pengalaman tersebut yaitu an (2) memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur (3) mempershymy a dapat dicapai dengan upaya baiki dan memperluas mekanisme red istrib usi kesejahteraan dan elalui (1) tercapainya pertumbuhshy (4) menciptakan kesempatan kerja Prioritas diberikan kepada ) adanya mekanisme redistribusi pembangunan pertanian dan pedesaan Pertumbuhan POB dan POB Ileh pembangunan (3) adanya per kapita pada periode berturut-turut adalah sebesar rata-rata 68 (4) adanya partisipasi aktif dari persen dan 42 persen per tahun Rataan tingkat pertumbuhan POB
Sektor Pertanian adalah sebesar 34 persen per tahun sedangkan lerekonomian Indonesia dimulai proouksi beras meningkat kira-kira 38 persen per tahun Pada tahun 1966 Sejak tahun 1969 periode ini kepercayaan akan kemampuan untuk mencapai swasemshy
Ipkan strategi dan kebijaksanaan bada beras semakin besar gram-program manajemen fiskal Repelita III (197980 - 198384) difokuskan untuk menerapkan lbaik Oisamping itu sasaran dan strategi trilogi pembangunan Kebijaksanaan ekonomi terutama lh ditetapkan melalui prakiraan ditujukan untuk (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayahshyn Rencana Pembangunan Lima wilayah yang relatif tertinggal (2) meningkatkan pendapatan golongshyl an ekonomi lemah (3) membentuk dan mengembangkan koperasi 3174) difokuskan pada rehabilitashy terutama di pedesaan (4) meningkatkan produksi pangan Utama dan tan produksi komoditas pertanian (5) memperbaiki fasilitas pelayanan umum Oitinjau dari sudut si dan transportasi dan pengemshy tingkat produksi dan perkembangan institusional pada periode ini ulai dapat dikendalikan melalui semestinya agroindustri mulai dikembangkan Akan tetapi pada tra reformasi fiskal dan moneter periode ini perhatian dipusatkan pada pengembangan beberapa indusshyir seluruh sasaran peningkatan tri padat karya non pertanian dan industri hulu yang padat modal ~an pembangunan tahunan sepanshy sebagai bagian integral dari penerapan strategi yarig disebut pendashytiga kali dan Pioduk Domestik laman struktur industri Kiranya pada periode ini pula mulai terjashy
1 per tahun dinya dualisme struktural antara pengembangan pertanian dengan
pengembangan industri Anggaran yang dialokasikan untukpemshy
bangunan mencapai Rp341 triliun atau 129 persen dan POB
J 7
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
se4angkan pada Repelita sebelumnya anggaran pembangunan hanyashy
lah 114 persen dari PDB Peningkatan anggaran pembangunan ini
disebabkan oleh bertambahnya pendapatan pemerintah akibat meningshy
katnya harga bahan bakar minyak di pasaran internasional
Repelita IV (198485 - 198811989) difokuskan kepada pengemshy
bangan industri terutama industri padat karya untuk meningkatkan
devisa dengan prioritas pada industri yang meningkatkan nilai
tambah terhadap sumberdaya domestik Perubahan prioritas ini
dinilai cukup rasional karena swasembada bera$ yang mendekati 100
persen telah dicapai pada tahun 1984 Hanya $aja kebijaksanaan
yang meningkatkan kaitan antara sektor pertanian dengan sektor
industri belum diterapkan seeara konsisten Walaupun pada peri ode
ini teIjadi resesi ekonomi global pertumbuhan PDB Indonesia dapat
mencapai 51 persen Perekonomian desa hampir tidak dipengaruhi
oleh resesi global tersebut Sebagai tanggapan terhadap resesi dan
antisipasi terhadap penurunan bertahap harga bahan bakar minyak
kebijaksanaan ekonomi Indonesia dinilai rasional Sejak tahun 1984
pemerintah melaksanakan penyesuaian dan reformasi kebijaksanaan
fiskal dan moneter Kebijaksanaan tersebut mencakup antara lain
(1) penghematan anggaran belanja (2) devaluasi mata uang secard
bertahap (3) reformasi administrasi pembangunan (4) pemberian
insentif untuk mendorongekspor non-migas dan (5) upaya untuk
meningkatkan daya saing industri domestik
Repelita V (198889 - 199394) difokuskan untuk diversifikasi
ekonomi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada
minyak dan gas bumi melalui pengembangan industri yang berorienshy
tasi ekspor Pada periode ini pertumbuhan PDB mencapai 5 persen
Pertumbuhan ekspor non-migas mencapai tingkat kira-kira 16 pershy
sen Walaupun sektor pertania
terbesar akan tetapi pangsa reI
dari kira-kira 272 persen pad
pada tahun199394 Sektor if
utama dengan pertumbuhan rat
Pangsa relatif sektor ini dalam ]
dari 144 persen menjadi 169 f
Pada awal Repelita VI kc
terutama ditujukan untuk (1) r
meningkatkan efisiensi agregat
(2) melakUkan upaya untuk n
ekonomi melalui pembinaan pel
keeil dan (3) meningkatkan
ekonomi melalui dorongan pertl
Pertumbuhan ekonomi pada ReI
persen
Kajian historik menunjukkar
berhasil menerapkan konsep Re(
belum mencapai taraf yang
hubungan antara pertumbuhan ral
1965 - 1990 dengan perubahan cl
suatu ukuran relatif dari distribus
kan bahwa dari 14 negara yar
mencapai prestasi terbaik dalam
tasi yang baik dalam pengentasal
PDB per kapita nomor 5 tertinggi
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
a anggaran pembangunan hanyashy
(atan anggaran pembangunan ini
apatan pemerintah akibat meningshy
i pasaran intemasional
989) difokuskan kepada pengemshy
padat karya untuk meningkatkan
justri yang meningkatkan nHai
mestik Perubahan prioritas ini
mbada beras yang mendekati 100
1984 Hanya saja kcbijaksanaan
sektor pertanian dengan sektor
onsisten Walaupun pada periode
ertumbuhan PDB Indonesia dapat
ill desa hampir tidak dipengaruhi
ai tanggapan terhadap resesi dan
ahap harga bahan bakar minyak
iinilai rasional Sejak tahun 1984
aian dan reformasi kebijaksanaan
tersebut mencakup antara lain
(2) devaluasi mata uang seeara
lsi pembangunan (4) pemberian
non-migas dan (5) upaya untuk
omestik 4) difokuskan untuk diversifikasi
mgurangi ketergantungan kepada
embangan industri yang berorienshy
mbuhan PDB mencapai 5 persen
encapai tingkat kira-kira 16 pershy
----~
sen Walaupun sektor pertanian masih merupakan salah satu sektor
terbesar akan tetapi pangsa relatif sektor ini dalam PDB telah turon
dari kira-kira 272 persen pada tahun 198990 menjadi 198 persen
pada tahun 199394 Sektor industri menjadi sumber pertumbuhan
utama dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 86 per sen per tahun
Pang sa relatif sektor ini dalam PDB pada Repelita V telah meningkat
dari 144 persen menjadi 169 persen
Pada awal Repelita VI kebijaksanaan perekonomian nasional
temtama ditujukan untuk (1) melakukan deregulasi ekonomi untuk
meningkatkan efisiensi agregat dan mendorong ekspor non-migas
(2) melakUkan upaya untuk memperbaiki keseimbangan struktur
ekonomi melalui pembinaan perusahaan dan industri menengah dan
keeil dan (3) meningkatkan keseimbangan spatial pertumbuhan
ekonomi melalui dorongan pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia
Pertumbuhan ekonomi pada Repelita VI diperkirakan mencapai 67
persen
Kajian historik menunjukkan bahwa pada PIP I Indonesia telah
berhasil menerapkan konsep Redistribution With Growth walaupun
belum mencapai taraf yang ideal Gambar 1 memperagakan
hubungan antara pertumbuhan rata-rata PDB per kapita pada periode
1965 - 1990 dengan perub3han dari rata-rata Koefisien Gini sebagai
suatu ukuran relatif dari distribusi pendapatan Gambar 1 menunjukshy
kan bahwa dari14 negara yang diteliti Bank Dunia Indonesia
mencapai prestasi terbaik dalam pengurangan kesenjangan dan presshy
tasi yang baik dalam pengentasan kemiskinan (tingkat pertumbtihan
PDB per kapita nomor 5 tertinggi)
-2
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
I
E
003 DIltIzI
aNgor6ia ~FlepD
r_a
DCltgtomt ~
~
l21t1nNuoie ~e
INOO ESIA D ~kong
002 004 006
Tingkat Pertumbuhan PDB Per Kapita (Rata-rata 1965-1990)
-lt111 o
Gambar 1 Dua dekade Prestasi dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Profil Indonesia di antara 14 Negara
(Sumber Bank Dunia)
22 Kebij
Pada
Kebij~aan Penana
didasarkan kepa4a Undang
Peraturan Dasar Pokok-Pok
masalah penanahan yang
dipegangadalah pendekal
bersifat multi sektoral dan
kebijakanaan penanahan na
perluasan basis ekonomi yi
pertumbuhan penduduk (2
pertingkatan kesejahteraan r
an termasuk pengembanga
~ntuk mendukung pemeli
melakukan konservasi tanah
meningkatkan kualitas ling
daya alamo
Rencana tataguna tanah
ruang Secara lebih spesifil
ruangdaratan tidak lain adal
ruang nasional didasarkan
1992 Mengingat kompieksl
sebagai asset nasional untuk
maka melalui Keputusan F
Thhun 1993 telah dibentuk
yang diketuai oleh
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
INOO ESlAc
004 006
buhan PDB Per Kapita lta 1965-1990)
_ --------------VIl~lh~4imiddot~~gt~lt_middotmiddotmiddotmiddot
22 Kebijaksanaan Pertanahan Nasional
Pada PJP I Suatu Introspeksi
Kebijaksanaan Pertanahan Nasional pada PIP I hingga kini
didasarkan kepa4a Undang-undang Nomor 5 Thhun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Didalam mengatasi masalahshy
masalah pertanahan yang derriikian kompleks prinsip dasar yang
dipegangadalall pendekatan bersifat multi disiplin manajemen
bersifat multi sektoral dan implementasi bersifat fungsional 1Ujuan
kebijakanaan pertanahan nasional adalah (1) menyediakan tanab bagi
perluasan basis ekonomi yang diperlukan sebagai kOQsekuensi dari
pertumbuhan penduduk (2) menyediakan tanah sebagai prasarana
periingkatan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan perroukimshy
an termasuk pengembangan infrastruktur (3) menyediakan tanah
~ntuk mendukung pemeliharaan swasembada pangan dan (4)
melakukan konservasi tanah dalam rangka mempertahankan danatau dalam Peningkatan Kesejahteraan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumbershyIndonesia di antara 14 Negara daya alam
l) Rencana tataguna tanah adalah bagian integral dari rencana tata
ruang Secara lebih spesifik dapatlah dikatakan bahwa rencana tata
ruangdaratan tidak lain adalah rencana tata guna tanah Rencana tata
ruang nasional didasarkan pada Undang-undang Nomor 24 Thhun
1992 Mengingat kompleksnya masalah tanah dan pentingnya tanab
sebagai asset nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
maka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Thhun 1993 telah dibentuk Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
yang diketuai oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
lass 11
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
NasionalKetua Bappenas yang beranggotakan (1) Menteri Sekretaris
Negara (merangkap Wakil Ketua) (2) Menteri Dalam Negeri (3)
Menteri Pertahanan Keamanan (4) Menteri Pekerjaan Umum (5)
Menteri Negara Lingkungan Hidup (6) Menteri Negara
AgrcUialKepala Badan Pertanahan Nasional dan (7) Deputi Bappeshy
nas Bidang Pengembangan Wilayah Pada tingkat propinsi fungsi
koordinasi tata ruang dilaksanakan oleh Bappeda Tingkat I
Secara operasional asas perencanaan tata guna tanah adalah
(1) keberlanjutan yaitu tanah sebagai sumberdaya alam harus digushy
nakan untuk sebesar-besamya kesejahteraan rakyat masa kini dan
masa yang akan datang (2) optimisasi yaitu penggunaan tanah
harus efisien dan efektif untuk mencapai kemakmuran rakyat dan
(3) keseimbangan dan keselarasan yaitu tataguna tanah harus dapat
mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan pada lokasi dan
~runtukan yang tepat sehingga meminimkan kompetisi yang menjushy
rus kepada konflik kepentingan
Disamping pertimbangan terhadap aspek-aspek fisik tanah
struktur land tenure penting pula dipertimbargkan dalam penyusushy
nan rencana tataguna tanah Oleh sebab itu dalam kerangka rencana
tataguna tanah yang menyeluruh setiap penggunaan tanah harus
mempertimbangkan aspek legalitas dari pemilikan tanah fungsi
sosial tanah dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang
secara sosial-ekonomi-politik lemah
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut garis besar
kebijaksanaan alokasi tanah untuk berbagai kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut
1 Thnah Pertanian dalam
(a) Penggunaan tanah
alamiah tanah
(b) Thnah harus digur
sebab itu fragmen
secara ekonomis til
pula dengan pemilil
(c) Kegiatan non-pert
tanah-tanah yang
(panen dua kali seta
kan ke penggunaan
(d) Pemetaan pendaft
terutama untuk mer
dengan tanah
2 Thnah Perumahan-Permt
(a) Ditujukan untuk me
(b) Diarahkan ke tanahshy
bagi kegiatan pert
permukiman yang al
tataguna tanah dari 5
(c) Diarahkan untuk j
golongan ekonomi h
an pembangunan s
pembangunan tiga
sederhana
(d) Diarahkan untuk me
al dan mendukung pi
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
nggotakan (1) Menteri Sekretaris 1 Thnah Pertanian dalam Arti Luas
(2) Menteri Dalam Negeri (3) (a) Penggunaan tanah haruslah sesuai dengan kemampuan
) Menteri Pekerjaan Umum (5) alamiah tanah
Hidup (6) Menteri Negara (b) Thnah harus digunakan secara efektif dan efisien Oleh
Nasiona1 dan (7) Deputi Bappeshy sebab itu fragmentasi tanah menjadi satuan-satuan yang
lh Pada tingkat propinsi fungsi secara ekonomis tidak layak harus dihindarkan Demikian
oleh Bappeda Tingkat I pula dengan pemilikan tanah guntai tidak dibenarkan
lcanaan tata guna tanah adalah (c) Kegiatan non-pertanian tidak dapat dilaksanakan pada
gai sumberdaya alam harus digushy tanah-tanah yang subur Thnah sawah beririgasi teknis
ejahteraan rakyat masa kini dan (panen dua kali setahun atau lebih) tidak dapat dialihfungsishy
imisasi yaitu penggunaan tanah kan ke penggunaan non-pertanian
~ncapai kemakmuran rakyat dan (d) Pemetaan pendaftaran dan sertifikasi tanah digalakkan
yaitu tataguna tanah harus dapat terutama untuk menjamin kepastian hukum antara manusia
tan pembangunan pada lokasi dan dengan tanah
minimkan kompetisi yang menjushy 2 Thnah Perumahan-Permukiman
(a) Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk
hadap aspek-aspek fisik tanah (b) Diarahkan ke tanah-tanah yang kurang danatau tidak sesuai
dipertimbangkan dalam penyusushy bagi kegiatan pertanian dan pembentukan satuan-satuan
iebab itu dalam kerangka rencana permukiman yang aman mandiri indah dan selaras dengan
setiap penggunaan tanah harus tataguna tanah dari suatu wilayah
lS dari peffiilikan tanah fungsi (c) Diarahkan untuk juga memenuhi kebutuhan penduduk
iadap kelompok masyarakat yang golongan ekonomi lemah Di dalam suatu satuan permukimshy
1 an pembangunan satu rumah mewah harus disertai oleh
rtimbangan tersebut garis besar pembangunan tiga rumah menengah dan en am rumah
berbagai kegiatan dapat diuraikan sederhana
(d) Diarahkan untuk mencapai distribusi penduduk yang rasionshy
al dan mendukung pengembangan wilayah
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
(e) Perbaikan dan renovasi satuan permukimandilakukan
dengan penataan kembali bentuk fisik tanah land tenure
dan pemilikan tanah
t Thnah Industri
(a) Diarahkan ke tanah~tanah yang kurang sesuai untuk kegiatshy
an pertanianyang intensif
(b) Mendukung pengembanganmiddotwilayah
(e) Thta letak industri diarahkali untuk mengurangi dampak
peneemaran terhadap lingkungan hidup
(d) Diarahkan ke lokasi-Iokasi yang tidak mengganggu tatanan
hidroorologi wilayah
Pengendalian Penggunaan Thnah padaZon8 yang Dilindungi
Menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
dilindungi terdiri atas
(a) Hutan lindung
(b) Areal yang dilindungi seeara lokal antara lain meliputi areal
dilingkungan danau dan mata air
(e) Suaka alam taman nasional dan areal preserfasi budaya
(d) Wilayah yang lingkungannya peka
Dalam konteks introspeksi pertanyaan yang syahuntuk diajushy
an adalah apakah perangkat kebijaksanaan pertanahan yang telah
ikemukakan efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan
konomi pada P1P 11 Seeara logis efektivitas dan efisiensi perangkat
ebijaksanaan tersebut dapat dihampiri melalui tiga tolok ukur yaitu
L) sejauh mana perangkat kebijaksanaan tersebut telah mendorong
ertumbuhan ekonomi (2) sejauh mana perangkat kebijaksanaan
rsebut mengakibatkan distribusi kesejahteraan yang lebih merata
an (3) sejauh mana kebijaksanaan tersebut telah mendorong sistem
embangunan yang berkelanjutan
Untuk menjawab substansi
historik mengenai dinamika pengg
data time series selama per_ od
dilakukan (Nasoetion dan Saefull
dalam Gambar 2
04~---___---r_
03
02
-01
bull I i I I i
-1 -08 -06 -04 -02 0 o~
F1(95)
12129 Masini-masin titilc untuk tahun 1961 sampai 1939
Gambar 2 Dinamika Penggunaan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
pola penggunaan tanah telah berubah
alamiah (hutan semak dan padang
relatif lebih intensif Pola perubahan
ekspansi areal pertanian kurang leb
dan industrialisasi Pada peri ode 196
an lebih eepat dari urbanisasi dan i
tli 15
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
1
PadC Pep balUll AIlmial01pound ~
~I~ ~
11 el(II(fUkn
~ ampII l~ Selah
-----l e n 11th II
satuan permukiman dilakukan
bentuk fisik tanah land tenure
yang kurang sesuai untuk kegiatshy
nmiddotwilayuh
lkan untuk mengurangi dampak
cungan hidup
i yang tidak mengganggu tatanan
ah padaZonCl yani Di1indun~i
Nomor 32 Thhun 1990 zona yang
ara lokal antara lain meliputi areal
nata air
lal dan areal preserfasi budaya
-________________w_Mt(~Amiddot
Untuk menjawab substansi pertanyaan tersebut suatu kajian
historik mengenai dinamika penggunaan tanah dengan menggunakan
data time series selama per_lode 1961-1989 (FAD 1991) telah
dilakukan (Nasoetion dan Saefu1hakim 1994) Hasilnya disajikan
dalam Gambar 2
04
03
02
pound
~Ol a1
middot02
middot03 I middot1 aS -06 -04 middot02 0 02 04 06 08 ~
oJ F1(95)
cwtn 123 29 Mastnamuinl tilik untuk tahun 1961 sampai 1989
1 Peb01 ~II
nya peka
ertanyaan yang syahuntuk diajushy
)ijaksanaanpertanahan yang te1ah
dalam mendukung pembangunan
efektivitas dan efisiensi perangkat
npid melalui tiga tolok ukur yaitu
ksanaan tersebut telah mendorong
Ih mana perangkat kebijaksanaan
kesejahteraan yang lebih merata
n tersebut te]ah mendorong sistem
Gambar 2 Dinamika Penggunaan Thnah di Indonesia (1961-1989)
Gambar 2 menunjukkan bahwa di dalam tiga dekade yang lalu
pola penggunaan tanah te1ah berubah dari pola yang relatif ekstensifshy
alamiah (hutan semak dan padang penggembalaan) ke pola yang
relatif lebih intensif Pola perubahan tersebut tidak linier Kecepatan
ekspansi areal pertanian kurang lebih seimbang dengan urbanisasi
dan industrialisasi Pada periode 1961-1975 perluasan areal pertanishy
an lebih cepat dari urbanisasi dan industrialisasi dan pasok tanah
15 I + ~
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
pertanian terutama berasal dari alih fungsi padang penggembalaan dan
belukar alang-alang Akan tetapi pada kurun 1975-1982 perubahan
terjadi ke arah yang berbeda Tingkat urbanisasi dan industrialisasi
lebih cepat perluasan areal pertanian hampir tidak terjadi dan pasok
tanah untuk areal pertanian baru berasal dari alih fungsi hutan Sejak
tahun 1982 perluasan areal pertanian kembali lebih cepat dari urbanshy
isasi dan industrialisasi
Cepatnya alih fungsi hutan dan perluasan penggunaan tanah
untuk perkotaan dan penggunaan non pertanian pada kurun
c pertengahan tahun tujuhpuluhan sampai dengan awal tahun delapanshy
puluhan disebabkan tidak hanya oleh pertumbuhan penduduk tetapi
juga disebabkan oleh terjadinya transformasi struktur perekonomian
ke arah yang lebih bersifat industri Hal ini berkaitan dengan menshy
ingkatnya harga bahan bakar min yak pada tahun tujuhpuluhan yang
mengakibatkan pertambahan anggaran pembangunan industri Pada
kurun 1982-1989 perluasan areal pertanian lebih cepat dari perluasan
tanah perkotaan dan alih fungsi hutan relatif kecil Pengurangan alih
fungsi hutan diperkirakan merupakan dampak positif dari keterlibashy
tan pemerintah Seperti dilaporkan oleh Barbier et al (1991)
pemerintah menerapkan pajak ekspor untuk kayu gelondongan pada
tahun 1978 Selanjutnya pada tahun 1980 pemerintah melarang
ekspor kayu gelondongan Walaupun tujuan utama kebijaksanaan
tersebut adalah untuk mendorong perkembangan industri kayu dalam
negeri akan tetapi kebijaksanaan tersebut telah efektif pula mengushy
rangi alih fungsi hutan Pada kurun 1975-1982 perluasan areal
pertanian secara agregat relatif kecil Hal ini dapat dianggap sebagai
suatu spurious zero speed phenomenon Pada kurun ini alih fungsi
tanah pertanian ke penggunaan non-pertanian pada hakikatnya bershy
16
langsung sangat cepat Akan
kawasan hutan Pada periode
dengan kecepatan rata-rata seb
itu areal padi sawah telah did
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya d
dekade terakhir telah terjadi (
alih fungsi hutan dan menurul
bab dari degradasi ini adalah
transformasi struktur perekor
bersifat agraris ke arah struktt
listik
Dengan demikian selama 1
pertanahan nasional telah berh~
yang cepat akan tetapi belur
pembangunan yang berkelanjut
Masalah yang dihadapi di
naan pertanahan nasional pada
instansi yang menangani pertar
instansi walaupun telah diupa)
yang diinginkan Hal ini teruu
cingan fanatisme sektoral C tingkat lokal relatif lemah di
lengkapnya peraturan pelaks
penafsiran hukum antar berba~
(c) beJum berkembangnya ken
aparat pemerintah dan (d) kun
manajemen pertanahan nasiona
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
~-
ngsi padang penggembalaan dan
da kurun 1975-1982 peru bah an
at urbanisasi dan industrialisasi
I hampir tidak terjadi dan pasok
[sal dari alih fungsi hutan Sejak
kembali lebih cepat dari urbanshy
lfl perluasan penggunaan tanah
1an non pertanian pada kurun
Ipai dengan awal tahun delapanshy
1 pertumbuhan penduduk tetapi
sformasi struktur perekonomian
Hal ini berkaitan dengan menshy
k pada tahun tujuhpuluhan yang
an pembangunan industri Pad a
tanian lebih cepat dari perluasan
n relatif kecil Pengurangan alih
n dampak positif dari keterlibashy
f1 oleh Barbier ~ al (1991)
Ir untuk kayu gelondongan pada
un 1980 pemerintah melarang
un tujuan utama kebijaksanaan
rkembangan industri kayu dalam
rsebut telah efektif pula mengushy
run 1975-1982 perluasan areal
Hal ini dapat dianggap sebagai
lon Pada kurun ini alih fungsi
-pertanian pada hakikatnya bershy
langsung sangat cepat Akan tetapi kegiatan pertanian meluas ke
kawasan hutan Pada periode ini perluasan padi ladang meningkat
dengan kecepatan rata-rata sebesar 36 persen per tahun Disamping
itu areal padi sawah telah didorong ke tanah-tanah yang beririgasi
sangat sederhana
Dari uraian sebelumnya dapatIah ditafsirkan bahwa selama tiga
dekade terakhir telah teIjadi degradasi tanah yang disebabkan oleh
alih fungsi hutan dan menurunnya kualitas tanah pertanian Penyeshy
bab dari degradasi ini adalah tekanan pertumbuhan penduduk dan
transformasi struktur perekonomian dari struktur ekonomi yang
bersifat agraris ke arah struktur perekonomian yang lebih industriashy
listik
i
Dengan demikian selama tiga dekade terakhir ini kebijaksanaan
pertanahan nasional telah berhasil mendukung pertumbuhan ekonomi
yang cepat akan tetapi belum berhasil membentuk suatu sistem
pembangunan yang berkelanjutan
Masalah yang dihadapi didalam pengimplementasian kebijaksashy
naan pertanahan nasional pada PIP I antara lain adalah (1) jumlah
instansi yang menangani pertanahan terlalu banyak Koordinasi antar
instansi walaupun telah diupayakan temyata belum mencapai tujuan
yang diinginkan Hal ini terutama disebabkan oleh teIjadinya perunshy
cingan fanatisme sektoral (2) implementasi kebijaksanaan pada
tingkat lokal relatif lemah disebabkan antara lain oleh (a) belum
lengkapnya peraturan pelaksanaan UUPA-1960 (b) beragamnya
penafsiran hukum antar berbagai instansi dan kelompok masyarakat
(c) belum berkembangnya kemampuan teknis dan administratif dari
aparat pemerintah dan (d) kurangnya partisipasi masyarakat didalam
manajemen pertanahan nasional
17
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
III KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN NASIONAL
Thntangan dan Arah ke Masa Depan
Pembangunan langka Panjang 25 tahun kedua (P1P II) suogguhshy
lah merupakan era yang sangat penting dalam proses pembangunan
Indonesia Pada era tersebut Bangsa Indonesia direncanakan akan
mengalami Kebangkitan Nasional yang kedua Pengertian kebangkishy
tan dalam konteks ini adalah meningkatnya kemandirian Bangsa
Indonesia sehingga sejajar dengan bangsa apapun di dunia Kemanshy
dirian tersebut sangat dibutuhkan karena P1P II akan dicirikan oleh
berbagai gelombang perubahan baik yang berskala nasional maupun
intemasional Dalam hubungannya dengan penataan pertanahan
nasional gelombang perubahan yang layak mendapat perhatian yang
seksama adalah (1) Globalisasi perekonomian Implikasi dari globashy
lisasi tersebut adalah semakin terbukanya perekonomian Indonesia
terhadap persaingan intemasional Untuk dapat bersaing Indonesia
harus mampu meningkatkan efisiensi dalam seluruh kegiatan
Pembangunan Nasional Untuk mencapai efisiensi tersebut Indonesia
harus mampu secara bertahap mengurangi misalokasi tanah karena
Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam penggunaan
tanah sebagai suatu faktor produksi pentihg Dengan demikian salah
satu tantangan yang kita hadapi dalam P1P II adalah mengupayakan
agar tanah sebagai kekayaan nasional dapat dimanfaatkan secara arif
dan berdayaguna serta berhasilguna (2) Transformasi struktur
perekonomian nasional Hal ini dicirikan antara lain oleh berkurangshy
nya peranan relatif (relative share) dari Sektor Primer (terutama
Sektor Pertanian) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) penyerapan
18
tenaga kerja dan ekspor Sec
Sekunder (terutama industri d~
(Jasa) meningkat Implikasinya
pertanian ke penggunaan non-j
dan perumahan-permukiman
bagaimana mengendalikan kon
rangi kemampuan Indonesia Ul
dalam jangka panjang Perlu
yang kita alami sejak tahun
yang besar yaitu melalui inve
truktur (terutama sistem iriga
petani) Terdapat lima faktor
kemampuan Indonesia untuk n
pangan untuk jangka panjang
hara dan mengembangkan sav
kali atau lebih setahun) (2) 1
daya air secara efisien (3)
mendifusikan teknologi tepat g
dan menerapkan kebijaksan
memberikan insentif yang bes
pangan
Alasan bagi upaya kita UI
sawah beririgasi teknis tidak h
teknis untuk memproduksi f
alasan untuk memelihara keSf
bangan tersebut kita akan d
hidup dan produktivitas sumb
bentuk ekosistem yang sangat
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
HAN NASIONAL
iasa Depan
ahun kedua (PIP II) sUl1gguhshy
~ dalam proses pembangunan
Indonesia direncanakan akan
kedua Pengertian kebangkishy
~katnya kemandirian Bangsa
sa apapun di dunia Kernanshy
a PIP II akan dicirikan oleh
ng berskala nasional maupun
iengan penataan pertanahan
yak mendapat perhatian yang
lomian Implikasi dari globashy
nya perekonomian Indonesia
lk dapat bersaing Indonesia
i dalam seluruh kegiatan
ti efisiensi tersebut Indonesia
ngi misalokasi tanah karena
mparatif dalam penggunaan
ting Dengan demikian salah
PIP II adalah mengupayakan
lpat dimanfaatkan secara arif
(2) Transformasi struktur
n an tara lain oleh berkurangshy
Lri Sektor Primer (terutama
ik Bruto (PDB) penyerapan
-of
tenaga keIja dan ekspor Secara serentak peranan relatif Sektor
Sekunder (terutama industri dan manufakturing) dan Sektor Tertier
(Jasa) meningkat Implikasinya adalah meningkatnya konversi tanah
pertanian ke penggum~an non-pertanian seperti penggunaan industri
dan perumahan-permukiman Thntangan yang kita hadapi adalah
bagaimana mengendalikan konversi tersebut sehingga tidak mengushy
rangi kemampuan Indonesia untuk memelihara swasembada pangan
dalam jangka panjang Perlu ditekankan bahwa swasembada beras
yang kita alami sejak tahun 1984 telah dicapai dengan korbanan
yang besar yaitu melalui investasi pemerintah dalam bentuk infrasshy
truktur (terutama sistem irigasi) dan sosio struktur (kelembagaan
petani) Terdapat lima faktor sangat strategik yang mempengaruhi
kemampuan Indonesia untuk mencapai dan memelihara swasembada
pangan untuk jangka panjang yaitu (1) kemampuan untuk memelishy
hara dan mengembangkan sawah beririgasi teknis (dapat panen dua
kali atau lebih setahun) (2) kemampuan untuk mengelola sumbershy
daya air secara efisien (3) kemampuan untuk menciptakan dan
mendifusikan teknologi tepat guna (4) kemampuan untuk menyusun
dan menerapkan kebijaksanaan harga pangan sehingga dapat
memberikan insentif yang besar bagi petani untuk memproduksikan
pangan
Alasan bagi upaya kita untuk memelihara dan mengembangkan
sawah beririgasi teknis tidak hanya berhubungan dengan kemampuan
teknis untuk memproduksi pangan tetapi juga berkaitan dengan
alasan untuk memelihara keseimbangan ekosistem Dengan keseimshy
bangan tersebut kita akan dapat memelihara kualitas lingkungan
hidup dan produktivitas sumberdaya alamo Sawah adalah salah satu
bentuk ekosistem yang sangatstabil Jika struktur fisik-kimia-biologi
Igt
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
++ fyensa
tanah sawah telah terbentuk maka penggunaan air pertanian dapat
menjadi efisien erosi dapat dikendalikan sampai batas yang dapat
ditoleransi dan pencucian hara tanaman dapat ditekan hingga batas
yang minimum
Kebijaksanaan pencegahan konversi sawah beririgasi teknis ke
penggunaan nonpertanian mempunyai implikasi yang luas Pertamashy
tama Pemerintah harus meningkatkan pendapatan petani sawah
melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi Peningkatan pendashy
patan tersebut antara lain dapat dicapai melalui (1) pengintroduksian
teknologi maju seperti bio teknologi dan mekanisasi (2) perbaikan
organisasi petani (3) perluasan dan perbaikan perkreditan pedesaan
(4) kebijaksanaan hargz melalui penetapan floor price dan ceiling price serta pengembangan kelembagaan kontrak beli dan (5)
pengembangan industri rumah tangga yang dikaitkan dengan industri
yang berskala lebih besar sebagai bapak angkat Disamping itu perlu
pula dipikirkan kemungkinan rekayasa kelembagaan yang memungshy
kinkan petani menjadi tenaga kerja pan time pada agroindustri
pedesaan Walaupun arahan dan petunjuk untuk mempertahankan dan
memelihara tanah sawah sudah cukup jelas tetapi kita belum
mempunyai konsepsi dan kebijaksanaan yang terpadu dan menyelushy
ruh mengenai masalah tersebut Kebijaksanaan tersebut antara lain
mencakup kebijaksanaan mengenai lokasi permukimanshy
perumahan industri dan jasa terutama dalam konteks Pulau Jawa -
Luar Jawa dan Kawasan Indonesia Barat - Kawasan Indonesia
Timur Hingga dewasa ini kebijaksanaan tata ruang kita masih
bersifat inward looking dalam pengertian bersifat penataan ruang di
dalam wilayah dan kurang mencakup (a) kebijaksanaan konfigurasi
20
pemanfaatan ruang antar wi]
ruang pada konteks internas
perubahan-perubahan yang tir
nomian
Sesuai dengan amanat G
haruslah mendorong industri-]
perkembangan industri-manuj
tanah-tanah yang kurarlg ses
Disamping itu proses ken sentI
lambat melalui pemberian ir
pulau Jawa Sebagai contoh
jaminan perpanjangan bagi i
Jawa merupakan salah satu bl
dan ketidaktentuan (uncertaim Berbagai prakiraan menU
pai tingkat pertumbuhan eko
persen per tahun) pada PJP
cepat itu adalah meningkatn
masalah pertanahan baik dil
Untuk mengatasi masalah-ma~
dan teknis aparat pemerintah
tersebut berkaitan dengan (1)
an masyarakat (2) keakuratar
time dari jasa-jasa pertanahal
mendapat perhatian yang let
adalah (1) Meningkatkan efis
kegiatan pembangunan (2) P
tanah untuk pencapaian
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
5gunaan air pertanian dapat
in sampai batas yang dapat
dapat ditekan hingga batas
i sawah beririgasi teknis ke
nplikasi yang luas Pertamashy
pendapatan petani sa wah
fisiensi Peningkatan pendashy
nelalui (1) pengintroduksian
n mekanisasi (2) perbaikan
)aikan perkreditan pedesaan
pan floor price dan ceiling
aan kontrak beli dan (5)
ng dikaitkan dengan industri
angkat Disamping itu perlu
kelembagaan yang memungshy
an time pada agroindustri
mtuk mempertahankan dan
lp jelas tetapi kita belum
yang terpadu dan menyelushy
ksanaan tersebut antara lain
i lokasi permukimanshy
dalam konteks Pulau Jawa shy
3arat - Kawasan Indonesia
laan tata ruang kita masih
In bersifat penataan ruang di
a) kebijaksanaan konfigurasi
~1~1
pemanfaatan ruang antar wilayah nasional dan (b) kebijaksanaan
ruang pada konteks internasional terutama dalam mengantisipasi
perubahan-perubahan yang timbul sebagai akibat globalisasi perekoshy
nomian
Sesuai dengan amanat GBHN 1993 kebijaksanaan pertanahan
haruslah mendorong industri-manufakturing dan jasa Oleh sebab itu
perkembangan industri-manufakturing haruslah dapat diarahkan ke
tanah-tanah yang kurarlg sesuai bagi kegiatan pertanian intensif
Disamping itu proses kensentrasi industri di Pulau Iawa perlu dipershy
lamb at melalui pemberian insentif pembangunan industri di luar
pulau Jawa Sebagai contoh pemberian Hak Guna Usaha dengan
jaminan perpanjangan bag industri yang dibangun di luar pulau
Jawa merupakan salah satu bentuk insentif yang mengurangi resiko
dan ketidaktentuan (uncenainty) yang ditanggung oleh investor
Berbagai prakiraan menunjukkan bahwa Indonesia akan mencashy
pai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat (rata-rata 6-7
persen per tahun) pada PIP II Implikasi dari pertumbuhan yang
cepat itu adalah meningkatnya transaksi tanah dan meningkatnya
masalah pertanahan baik didalam jumlah maupun kompleksitas
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut kompetensi konsepsional
dan teknis aparat pemerintah harus terus ditingkatkan Kompetensi
tersebut berkaitan dengan (1) Kesesuaian hasil kerja dengan kebutuhshy
an masyarakat (2) keakuratan hasil kerja dan (3) ketepatan delivery
time dari jasa-jasa pertanahan Bidang-bidang strategik yang pedu
mendapat perhatian yang lebih seksama pada PJP II antara lain
adalah (1) Meningkatkan efisiensi penggunaan tanah untuk seluruh
kegiatan pembangunan (2) Pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan
tanah untuk pencapaian sebesar-besar kemakmuran rakyat
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
(3) Penyusunan kebijaksanaan penggunaan tanah secara regional
dengan memperhatikan keragaman potensi tanah antar wilayah fase
pertumbuhan ekonomi wilayah keragaman tingkat pertumbuhan
kelembagaan antar wilayah dan pengaruh perkembangan ekonomi
global (4) Peningkatan kompetensi kelembagaan perlanahan
(5) Penyempurnaan administrasi pertanahan melalui penggunaan
teknologi maju (6) Mengembangkan sistem hukum pertanahan
nasional (7) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilshy
an keputusan mengenai tanah melalui bimbingan masal yang dilaksashy
nakan secara sistematik dan (8) Desentralisasi manajemen pertanahshy
an nasional
1Ijuan akhir dari sasaran-sasaran tersebut adalah suatu keadaan
dimana pemilikan-penguasaan dan pemanfaatan tanah merupakan
aktualisasi dari demokrasi ekonomi Pancasila Administrasi pertanahshy
an dalam artinya yang paling luas haruslah memberikan kemudahan
dan tidak menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung oleh
masyarakat
Transformasi struktur perekonomian pada PJP II juga akan
mempengaruhi struktur penyerapan tenaga kerja Pada gilirannya
struktur penyerapan tenaga kerja akan mempengaruhi struktur pemilshy
ikan-penguasaan tanah Sejak tahun tujuhpuluhan akibat dari pershy
tumbuhan penduduk dan penerapan teknologi yang lebih maju
permintaan tenaga kerja pedesaan-pertanian pada kenyataannya
menurun Akan tempi tenaga kerja yang seharusnya kelu2r dad
sektor pertanian belum dapat ditampung oleh sektor industri-manushy
fakturing dan sektor jasa yang rasio kapital-tanaga kerjanya re]atif
besar Akibatnya (terutama untuk Pulau Jawa Sebagian Pulau
Sumatera dan Pulau Sulawesi) telah terjadi fragmentasi pemilikan
22
tanah Fragmentasi tanah 1
satuan-satuan tanah usaha
sosial merugikan karena
meningkatkan biaya rata-ra
Indonesia masih menghada]
Berbagai kebijaksanaal
mencegah dan mengurang
usaha tani tersebut Salah
sanakan oleh pemerintah IT
diharapkan dapat mengatas
tekanan penduduk di Pulau
mengembangkan wilayah-~
Melalui program ini seth
hektar tanah pertanian ylt
meningkatkan kesejahteraa
transmigrasi dilaksanakan
misalnya pola pangan da
Dalam ban yak kasus poh
mengecewakan Akan tetap
PIR perlu diamati secara
berbagai penyempurnaan t
katkan kesejahteraan petan
penyempurnaan pola PIR
yang saling menguntungka
inti terutama dalam pemh
dan (2) persyaratan untuk (
Disamping itu penger
small holder estate PRPJ
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
maan tanah secara regional
msi tanah antar wilayah fase
gaman tingkat pertumbuhan
lfUh perkembangan ekonomi
l kelembagaan perianahan
anahan melalui penggunaan
l sistem hukum pertanahan
nasyarakat dalam pengambilshy
lmhingan masal yang dilaksashy
ralisasi manajemen pertanahshy
ersebut adalah suatu keadaan
manfaatan tanah merupakan
asila Administrasi pertanahshy
slah memberikan kemudahan
yang harus ditanggung oleh
lan pada PJP II juga akan
laga kerja Pada gilirannya
l1empengaruhi struktur pemilshy
ljuhpuluhan akibat dari pershy
teknologi yang Iebih maj u
~rtanian pada kenyataannya
yang seharusnya keluar dari
g oleh sektor industri-manushy
apital-tanaga kerjanya relatif
llau Jawa Sebagian Pulau
erjadi fragmentasi pemilikan
tanah Fragmentasi tanah terutama yang mengakibatkan tumbuhnya
satuan-satuan tanah usaha tani yang kurang dari 05 hektar secara
sosial merugikan karena skala ekonomi yang relatif keeil akan
meningkatkan biaya rata-rata Diperkirakan untuk tahap awal PJP II
Indonesia masih menghadapi masalah tersebut
Berbagai kebijaksanaan telah diterapkan oleh pemerintah untuk
meneegah dan mengurangi dampak negatif dari fragmentasi tanah
usaha tani tersebut Salah satu kebijaksanaan agrarian reform dilakshy
sanakan oleh pemerintah melalui program transmigrasi Program ini
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Pulau Bali dan secara serentak
mengembangkan wilayah-wilayah pertanian bam di luar Pulau Jawa
Melalui program ini setiap keluarga petani dapat memiliki dua
hektar tanah pertanian yang apabila dikelola secara baik dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ke taraf yang layak Program
transmigrasi dilaksanakan melalui pengembangan berbagai pola
misalnya pola pangan dan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Dalam banyak kasus pola PIR telah mencapai hasil yang tidak
mengeeewakan Akan tetapi perkembangan transmigrasi dengan pola
PIR perlu diamati secara seksama agar supaya dapat dilakukan
berbagai penyempurnaan untuk mencapai tujuannya yaitu meningshy
katkan kesejahteraan petani Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyempurnaan pola PIR tersebut an tara lain adalah (1) Hubungan
yang saling menguntungkan an tara petani plasma dengan perusahaan
inti terutama dalam pembagian keuntungan dan pembagian resiko
dan (2) persyaratan untuk dapat menjadi petani plasma
Disamping itu pengembangan agrarian reform lainnya seperti
small holder estate PRPTE Peternakan Inti Rakyat dan Tambak
)l
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
Inti Rakyat perlu mendapat perhatian yang seksama
Dampak negatif dari fragmentasi tanah mungkin pula diatasi
melalui konsolidasi manajemen usaha tani Melalui kebijaksanaan ini
usaha tani skala keeil (kurang dari 05 hektar) yang terletak dalam
satu hamparan diintegrasikan ke dalam suatu satuan agribisnis seluas
10 - 15 hektar Pada hamparan tanah usaha tani tersebut diusahakan
satu jenis komoditas Satuan agribisnis tersebut dikaitkan dengan
suatu perusahaan agroindustri yang melakukan kegiatan pasea panen
pengolahan dan pengemasan prod uk Dalam hal ini perusahaan
agroindustri bertindak sebagai bapak angkat dari satuan agribisnis
tersebut Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan ini kelembagaan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa dapat dilibatkan Manfaat
yang diperoleh usaha tani kecil dari konsolidasi manajemen tanah ini
antara lain adalah (1) penghematan biaya pengadaan faktor produksi
(2) penghematan biaya pemasaran dan (3) sebagian nilai tam bah dari
kegiatan agroindustri Operasionalisasi konsolidasi dari manajemen
usaha tani keeil ini perlu dikaji dengan seksama melalui pilot
project Kerja sarna dengan Departemen Pertanian dalam penerapan
kebijaksanaan ini sangat dibutuhkan Di penghujung P1P II yaitu
pada saat kemampuan sektor industri-manufakturing dan sektor jasa
dalam menyerap tenaga kerja telah relatif besar apalagi jika perubahshy
an struktur pemilikan-penguasaan tanah disertai oleh urbanisasi di
daerah pedesaan akan terjadi proses akumulasi pemilikanshy
penguasaan tanah Oleh sebab itu tidaklah terlalu pagi jika dewasa
ini kita telah mulai memikirkan pembatasan pemilikan-penguasaan
tanah pedesaan terutama untuk usaha tani besar misalnya perkebushy
nan Perlunya pembatasan tersebut didasarkan pada (1) rasa keadilan
pendistribusian hak-hak atas tanah di antara berbagai golongan
24
masyarakat (2) efisiensi pen~
efisiensi rentang manajemen
menerapkan kebijaksanaan ko
diintegrasikan kedalam satual
berkisar antara 100000 - 15C
batas maksimum HGU perk
yang seksama terutama meng(
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomiar
dan peningkatan pendapatar
menengah dan tinggi pada
kesenjangan kesejahteraan pel
peluang penduduk desa untu~
diperluas Bagi penduduk de
dalam arti luas tanah meruI
amat penting Dengan demiki
busikan tanah kepada petani
perlu ditingkatkan pelaksanru
PIR PRPTE dan sejenisnya
scpsional maupun operasion
program-program tersebut daj
pai target group yang lebih lu
Seyogyanya program te
program payung yaitu pengeuro
utarna dari program terscbt
melalui pendekatan agribisl1
diperkirakan membutuhkan t
luasannya sudah semakin terb
lua
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
~ seksama
nah mungkin pula diatasi
Melalui kebijaksanaan ini
ektar) yang terletak dalam
atu satuan agribisnis seluas
ha tani tersebut diusahakan
tersebut dikaitkan dengan
ukan kegiatan pasca pan en
)alam hal ini perusahaan
~kat dari satuan agribisnis
ijaksanaan ini kelcmbagaan
dapat dilibatkan Manfaat
lidasi manajemen tanah ini
pengadaan faktor produksi
sebagian nilai tambah dari
onsolidasi dari manajemen
an seksama melalui pilot
Pertanian dalam penerapan
penghujung P1P II yaitu
mfakturing dan sektor jasa
besar apalagi jika perubahshy
jisertai oleh urbani sasi di
s akumulasi pemilikanshy
h terlalu pagi jika dewasa
lsan pemilikan-penguasaan
j besar misalnya perkebushy
rkan pada (1) rasa keadilan
antara berbagai golongan
masyarakat (2) efisiensi penggunaan tanah dan (3) keefektivan dan
efisiensi rentang manajemen Dewasa ini Departemen Pertanian
menerapkan kebijaksanaan konsolidasi manajemen Perkebunan PTP
diintegrasikan kedalam satuan-satuan manajemen dengan luas yang
berkisar antara 100000 - 150000 hektar Upaya untuk menetapkan
batas maksimum HGU perkebunan besar memerlukan pengkajian
yang seksama terutama mengenai dampak teknis sosial dan ekonomi
dari pembatasan tersebut
Globalisasi perekonomian transformasi struktur perekonomian
dan peningkatan pendapatan terutama golongan berpendapatan
mcnengah dan tinggi pada PJP II potensial untuk meningkatkan
kesenjangan kesejahteraan penduduk desa dan kota Oleh sebab itu
peluang penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraannya perlu
diperluas Bagi penduduk desa yang hidup dari kegiatan pertanian
dalam arti luas tanah merupakan salqh satu faktor produksi yang
amat penting Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang meredistrishy
busikan tanah kepada petani-petani gurem (misalnya landreorm)
perlu ditingkatkan pelaksanaannya Program-program transmigrasi
PIR PRPTE dan sejenisnya perJu lebih dicermati baik secara konshy
sepsional maupun operasional Diharapkan efisiensi pelaksanaan
program-program tersebut dapat ditingkatkan sehingga dapat mencashy
pai target group yang lebih luas
Seyogyanya program tersebut diintegrasikan ke dalam suatu
program payung yaitu pengembangan wilayah pedesaan Prioritas
utama dari program tersebut adalah pengembangan agroindustri
melalui pendekatan agribisnis Pengembangan unit-unit tersebut
diperkirakan membutuhkan tanah yang luas sedangkan tanah negara
luasannya sudah semakin terbatas Oleh sebab itu pemanfaatan tanah
25
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
ulayat untuk pengembangan satuan-satuan agribisnis tersebut
kemungkinan besar tidak terelakkan Dengan demikian kebijaksashy
naan untuk mengalihkan tanah ulayat menjadi tanah negara sudah
sangat perlu untuk dipikirkan secara seksama Hal-hal strategik yang
perlu diperhatikan dalam pengalihan tersebut adalah (1) kriteria
tanah ulayat (2) aspek institusional dari pengalihan tersebut dan
(3) prosedur pengalihan (Soeromihardjo 1994 informasi lisan)
Diperkirakan pada kurun tahun sembilanpuluhan dan dekadeshy
dekade selanjutnya Indonesia akan mengalami dinamika hukum
pertanahan yang sangat tinggi Hal ini selain disebabkan oleh upaya
untuk menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam pelaksashy
naan UUPA-1960 juga disebabkan oleh meningkatnya dinamika
pembangunan Oleh sebab itu peningkatan kesadaran hukum dari
anggota masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan kita dalam mengembangkan dan menerapkan sistem
hukum nasional Dengan demikian sosialisasi dari hukum pertanahan
nasional seyogyanya mendapat perhatian yang lebih seksama
Perkiraan-perkiraan dinamika pertanahan nasional pada PJP II
haruslah diantisipasi secara awal oleh Institut Pertanian Bogor
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka di
Indonesia Dalam bidang pendidikan berbagai mata kuliah tanah
yang mengandung substansi sosiologi pertanahan ekonomi pertanashy
han dan hukum pertanahan perlu lebih dikembangkan Di bidang
penelitian perlu dipikirkan secara seksama kemungkinan pembentushy
kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Thnah Tropika Ranah
pusat penelitian dan pengembangan tersebut adalah tanah secara
menyeluruh dan terintegrasi yang meliputi aspek-aspek fisik kimia
biologi sosiologi ekonomi hukum dan politik tanah Di bidang
26
pengabdian kepada masyartl
kan partisipasi masyarakat
penyelesaian yang mendasaI
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
IfJi4Ii
satuan agribisnis tersebut
)engan demikian kebijaksashy
nenjadi tanah negara sudah
iRma Hal-hal strategik yang
ersebut adalah (1) kri teria
ri pengalihan tersebut dan
1994 informasi lisan)
mbilanpuluhan dan dekadeshy
engalami dinamika hukum
elain disebabkan oleh upaya
g-undangan dalam pelaksashy
eh meningkatnya dinamika
atan kesadaran hukum dari
ltu faktor yang menentukan
an dan menerapkan sistem
Iisasi dari hukum pertanahan
yang lebih seksama
nahan nasional pada P1P II
1 Institut Pertanian Bogor
kan tinggi terkemuka di
berbagai mata kuliah tanah
~rtanahan ekonomi pertanashy
l dikembangkan Di bidang
ma kemungkinan pembentushy
~an Thnah Tropika Ranah
~rsebut adalah tanah secara
uti aspek-aspek fisik kimia
10 politik tanah Di bidang
pengabdian kepada masyarakat IPB dapat terlibat dalam meningkatshy
kan partisipasi masyarakat dalam perencanaan tataguna tanah dan
penyelesaian yang mendasar masalah pertanahan nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
UCAPAN TERIMA KASIH
Jabafun Guru Besar Tetap pada Institut Pertanian Bogor yang
tercinta ini telah melalui perjalanan hidup yang panjang Dalam
perjalanan tersebut kami bersua dan mengenal para orang tua guru
dan ternan yang telah membantu memberi nasihat dan doronganshy
dorongan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup Oleh
sebab itu pada hari yang berbahagia ini layaklah kami mengurai kata
menyatakan terima kasih dan rasa hutang budi kami
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor
IPB atas dorongan dan nasihat yang lebih dari cukup untuk diberishy
kan Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Senat Guru
Besar IPB yang menjadi wadah bagi kami untuk belajar mengenai
kebijaksanaan mengelola dan mengembangkan perguruan tinggi
Lembaga yang terhormat ini telah pula menyetujui pengusulan kami
sebagai Guru Besar Tetap di Institut Pertanian Bogor Jabatan ini
sungguhlah sangat terhormat Kami menerima jabatan ini dengan
rasa syukur seraya berdoa kehadirat Allah Yang Maha Pengasih agar
dapat melaksanakan amanah tersebut secara bertanggung jawab
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada dosenshy
dosen IPB yang telah membentuk diri kami terutama
Prof Dr Andi Hakim Nasoetion Prof Dr 0 Koswara
Prof Dr Sitanala Arsyad Prof Dr AM Satari dan
Dr Fred Rumawas Prof Dr Andf Hakim Nasoetion memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan memperkenalkan keindahan berfikir
kepada kami Dari Prof Dr 0 Koswara kami menimba etika ilmu
pengetahuan dan pengorganisasian pendidikan tinggi
Prof Dr Sitanaia Arsyad mendidik kami untik bekerja keras dan
28
cara mengelola kelemba
Prof Dr AM Satari memperk(
ilmu pengetahuan dan Dr Fred
kepada kekayaan khasanah ilmu pc
untuk banyak membaca dan menuli
Ucapan terima kasih disampail
Barlowe Prof Dr Milton H Steil
Chapelle yang membimbing kan
Pasca Sarjana di Michigan State U
mereka yang sangatprofesional
pentingnya berfikir multidisiplim
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami selam
Negeri IV Medan terutama Bapak
yang telah memperkenalkan kami i
i terima kasih Selanjutnya kepada g
pendidikan di SMP Negerimiddot II
Nasoetion (alm) yang telah memt
pada did kami melalui pelajaran i
terima kasih Demikianmiddot pula k
mengikuti pendidikan pada Sekola
terutama guru pelajaran berhitung
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah
karyawatinya diucapkan terima lG
kami mengalami proses pematangru
berpikir dan menyatakan pendapat
Kepada Ibu Dekan Fakultas ]
2
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
--~SIH
IStitUt Pertanian Bogor yang
lidup yang panjang Dalam
~ngenal para orang tua guru
nberi nasihat dan doronganshy
n dan masalah hidup Oleh
layaklah kami mengurai kata
g budi kamL
terima kasih kepada Rektor
bih dari cukup untuk diberishy
an pula kepada Senat Guru
ltami untuk belajar mengenai
nbangkan perguruan tinggi
menyetujui pengusulan kami
Pertanian Bogor Jabatan ini
nenerima jabatan ini dengan
lah Yang Maha Pengasih agar
cara bertanggung jawab
h disampaikan kepada dosenshy
tuk diri kami terutama
Prof Dr 0 Koswara
Dr AM Satari dan
Iakim Nasoetion memperluas
erkenalkan keindahan berfikir
ara kami menimba etika ilmu
ilan pendidikan tinggi
kami untuk bekerja keras dan
cara mengelola kelembagaan pendidikan tinggL
Prof Dr AM Satari memperkenalkan kami kepada masyarakat
ilmu pengetahuan dan Dr Fred Rumawas memperkenalkan kami
kepada kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan mendorong kami
untuk banyak membaca dan menulis
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof Dr Raleigh
Barlowe Prof Dr Milton H Stein mueller dan Prof Dr Danille E
ChapeUe yang membimbing kami selama mengikuti pendidikan
Pasca Sarjana di Michigan State University Komitmen dan dedikasi
mereka yang sangatprofesional telah menyadarkan kami akan
pentingnya bedikir multidisipliner dalm menganalisa masalahshy
masalah dunia nyata
Kepada guru-guru kami s~lama menempuh pendidikan di SMA
Negeri IV Medan terutama Bapak P Ritonga dan Bapak M SHaban
yang telah memperkenalkan kami ilmu-ilmu eksakta diucapkan pula
terima kasih Selanjutnya kepada guru-guru kami selama menempuh
pendidikan di SMP Negerimiddot II terutama Bapak Kajamuddin
Nasoetion (alm) yang telah membentuk dasar-dasar berpikir logis
pada did kami melalui pelajaran ilmu ukur dan aljabar diucapkan
terima kasih Demikian pula kepada guru-guru kami selama
mengikuti pendidikan pada Sekolah Rakyat Negeri No 35 Medan
terutama guru pelajaran berhitung yaitu Bapak Etong Saragih diushy
capkan terima kasih
Kepada Ketua Jurusan Thnah seluruh dosen dan karyawanl
karyawatinya diucapkan terima kasih Pada Jurusan Thnah inilah
kami mengalami proses pematangan ilmiah dalam suaSana kebebasan
berpikir dan menyatakan pendapat yang terbimbing
Kepada Ibu Dekan Fakultas Pertanian IPB dan seluruh dosen
29
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
p ES- p e
serta karyawankaryawati Fakultas Pertanian diue~kan terima kasih
atas dorongan dan bantuan yang diberikan Karni selalu bangga telah
mendapatkan kesempatan menjadi salah seorang dosen pada fakultas
pertanian yang terkemuka di Indonesia Kepada Sekretaris dan
Wakil-wakil Sekretaris Lembaga Penelitian IPB serta seluruh kepaJa
pusat penelitian di lingkungan IPB diucapkan terima kasih atas
dorongan dan keIjasamanya selama kami menjalankan tugas sebagai
Ketua Lembaga Penelitian IPB Demikian pula ucapan yang sarna
disampaikan kepada seluruh karyawankaryawati di lingkungan
Lembaga Penelitian dan pusat-pusat penelitardi lingkungan IPB atas
bantuan dan keIjasamanya dalam melaksanakan-mgas
Secara khusus ueapan terima kasih disampaikan kepada temanshy
ternan sejawat Dr Siswadi Dr Irawadi Djamaran
Dr Dedi Fardiaz Dr Sunsun Saefulhaldm Ir Yoyo Winoto MSe
Ir Ernan Rustiadi Ir Mamiddot mun Sarma M Agr Ir Nur Aidi_
drh Adnin Adnan Unggam Pasaribu dan Vicdien Nasoetion atas
dorongan bantuan dan nasihat yang diberi1cankepadakami
Kepada ternan-ternan semasamiddot menjadi mahasiswa IPB terutama
kepada Ir Wilihar Thmba Ir Ridwan Lulris Dr Sunarwidi
Ir Djuber Pasaribu MSc dan Ir Suwandi diucapkan terima kasih
atas rasa persaudaraan yang mendorong kami untuk selalu mencapai
yal8 lebih baik Dasar-dasar idea1isme ilmu pengetahuan dan keshy
bangsaan kami terbentuk pada masa tersebut
Kepada Bapak Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahshy
an Nasional ijinkanlah kami menyampaikan penghargaan atas kepershy
cayaan Bapak menugaskan kami sebagai Asisten Menteri bidang
Pedesaan dan Pedalaman Disamping itu Beliau telah pula mempershy
luas wawasan kami tentang IIdunia nyatall masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami b~
dari seorang birokrat Ucapa
Asisten Menteri Para Deput
Negara AgrariaBadan Pertar
samanya
Kepada Panitia Orasi
Ir Abubakar Bumiat dan P
IPB yang dipimpin oleh Ir
terima kasih yang sebesar-be~
waktu yang diluangkan untuk
ueapan terima kasih disampa
beserta staf Drs Riptono S
Nasional dan Ir Yustita Zain
Penelitian IPB yang telah m
bahan Orasi Ilmiah ini
Kepada isteri kami tere
yang telah mendampingi kam
kasih dan sayang yang setu
membawanya dari kehidupan
penuh peIjuangan Dengan p
mengeIjakari hal-hal yang se
rumah tangga waktu tersebl
dan bekeIja Atas pengorbal1
dorongan dan nasihat kami
lebih baik Kepada anak-ana
terima kasih sayang kami sar
Ucapan terima kasih d
kakak-kakakkami keluarg
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
_-=~____~~N~~~-IfPP-- = a i
s Pertanian diuc~pkan terima kasih
iberikan Kami selalu bangga telah
salah seorang dosen pada fakultas
rldonesia Kepada Sekretaris dan
Penelitian IPB serta seluruh kepala
IPB diucapkan terima kasih atas
la kami menjalankan tugas sebagai
Demikian pula ucapan yang sarna
uyawankaryawati di lingkungan
at penelita1 di ling kung an IPB atas
melaksanakanmiddot-mgas
kasih disampaikan kepada temanshy
Ii Dr Irawadi Djamaran
~fulhakim Ir Yoyo Winoto MSc
I Sarma M Agr Ir Nur Aidi
aribu dan Vicdien middotNasoetion atas
19 diberikan kepada kami
menjadi mahasiswa IPB terutama
Ridwan Lubls Dr Sunarwidi
Suwandi diucapkan terima kasih
orong kami untuk selalu mencapai
alisme ilmu pengetahuan dan keshy
sa tersebut
a AgrarialKepala Badan Pertanahshy
rampaikan penghargaan atas kepershy
sebagai Asisten Menteri bidang
ling itu Beliau telah pula mempershy
dunia nyata masalah-masalah
30
pertanahan nasional~ Kami beJajar dari beliau idealisme yang kokoh
dari seorang birokrat Ucapan yang sarna disampaikan kepada para
Asisten Menteri Para DeputLdan seluruh pegawai Kantor Menteri
Negara AgrarialBadan Pertanahan Nasional atas bantuan dan kerjashy
samanya
Kepada Panitia Orasi Ilrniah IPB yang dipimpin oleh
Ir Abubakar BU01iat dan Panitia Orasi Ilmiah Fakultas Pertanian
IPB yang dipimpin oleh Ir Ads Munandar kami mengucapkan
terima kasih yang sel5esar-besarnya atas perhatian kesungguhan dan
waktu yang diluangkan untuk melaksanakan acara ini S~ara khusus
ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ir Heru Wijono MS
beserta staf Drs Riptono Sri Mahodo MS dari Badan Pertanahan
Nasional dan Ir Yustita Zainuddin serta Euis Santika dari Lembag~
Penelitian IPB yang telah membantu dalam mempersiapkan bahanmiddot
bahan Orasi Ilmiah ini ~
Kepada isteri kami tercinta Dra Rosmawaty Lutfi Nasoetior
yang telah mendampingi kami selama 21 tahun kami ucapkan terim~
kasih dan sayang yang setulus-tulusnya Pertama-tama kami telat
membawanya dari kehidupan yang berkecukupan ke kehidupan yan~
penuh perjuangan Dengan pengertian dan ketulusannya kami kuran~
mengerjakari hal-hal yang seharusnya kami kerjakan sebagai kepal
rumah tangga waktu tersebut telah kami gunakan untuk membac
dan bekerja Atas pengorbanan dan ketulusannya yang disertai aiel
dorongan dan nasi hat kami selalu dimotivasi untuk mencapai yanl
lebih baik Kepada anak-anak kami yang tercinta Rina Indra Emil
terima kasih sayang kami sampaikan
Ucapan terima kaslh dan pernyataan berhutang budi kepad
kakak-kakakkami keluarga T Adly Ramzah Al Raj keluarg
31
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
H Hasanuddin Rambe keluarga H Yuzwar Lutan Keluarga
Ruslan Harahap (alm) dan KeluargaH Djauhari MakIilUr atas kasih
sayang dorongan bantuan dan nasihat yang tiada henti-hentinya
Kepada keluarga besar HSS Paruhuman (alm) mertua kami
terutama Ibu Mertua yang mengasihi kami sebagai putra kandungnya
dan Kakak Ipar kami H Syarifuddin Lubis yang tiada henti-hentinya
Qlemberikan dorongan bantuan dan nasihat kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
Akhimya kepada Ayahanda H Djohan Nasoetion (alm) yang
telah mendidik kami dalam tradisi ilmiah yang kuat dan melatih
kami untuk hidup sederhana dalam ~eadaan yang berkecukupan
kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya Kepada
Ibunda yang tercinta Salimatun Lubis (alm) yang selalu menemani
kami be1ajar hingga larut malam sambi menjahit dan menisik pakaishy
an serta setiap malam berdoa untuk keberhasilan dan kebahagiaan
putra-putrinya kami ucapkan terima kasih dan cinta yang tak pernah
padam Walaupun telah tiada kami yakin bahwa mereka sangat
berbahagia atas berlangsungnya acara pada hari ini Semoga arwah
mereka yang tercinta mendapat tempat yang layak di sisi Allah
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maka
Pengasih seraya berdoa agar diberikan kekuatan lahir dan batin
dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya saya akhiri penyampaishy
an orasi ini
Billahi Taufik WIl Hidayah
Wlssalamu alaikum WIrakhmatullahi WIbarakhatuh
32
DAFTARI
Ali TH (1993) Study on the Mod~ ficient Water Condition an Empir tion System Kyoto Univ Fac script)
AtlantafINFORMA (1987) Wood R Wood Processing Industry SectOI burgJakarta
Barbier EB Ie Burgess and A of Tropical Deforestation AMBIC
BPS (Biro Pusat Statistlk Indone~ Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia Palawija di Indonesia BPS Jakar
Brinkman R (1994) Recent develo] Fresco L Stroosnijder I Bourn future of the land John Wiley Ct
Chapin F Stuart Jr and Edward Planning University of Illinois Pl
Dalal-Clayton DB and DL Dent Environmental Planning Issues Environment and Development L
Dent DL and LKPA Goonew and land use planning in Sri Lal No4 lIED London
2
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
middot Yuzwar Lutan Keluarga
Djauhari Makmur atas kasih
yang tiada henti-hentinya
uhuman (alm) mertua kami
mi sebagai putra kandungnya
Ibis yang tiada henti-hentinya
iihat kami sampaikan terima
gginya
johan Nasoetion (alm) yang
niah yang kuat dan melatih
eadaan yang berkecukupan
hargaan setingginya Kepada
(alm) yang selalu menemani
menjahit dan menisik pakaishy
eberhasilan dan kebahagiaan
sih dan cinta yang tak pernah
akin bahwa mereka sangat
)ada hari ini Semoga arwah
fang layak di sisi Allah
kehadirat Allah Yang Maka
an kekuatan lahir dan batin
ltnya saya akhiri penyampaishy
hi Wlbarakhatuh
DAFTAR PUSTAKA
Ali TH (1993) Study on the Modeing of Water Distribution in Insufshyficient Water Condition an Empirical Analysis ot the latiluhur Irrigashytion System Kyoto Univ Fac Agric Kyoto (unpublished manushyscript)
AtlantaiINFORMA (1987) Wood Raw Material Supply Vol III of the Wood Processing Industry Sector Study AtlantaINFORMA HamshyburgJakarta
Barbier EB IC Burgess and A Markandya (1991) The Economics of Tropical Deforestation AMBIO Vol 20 No2 pp 55-58
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1985) Sensus Industri BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (19801981-1987) Statistical Year Book of Indonesia BPS Jakarta
BPS (Biro Pusat Statistik Indonesia) (1988) Survey Pertanian Produksi Palawija di Indonesia BPS Jakarta
Brinkman R (1994) Recent developments in land use planning In L Fresco L Stroosnijder I Bouma and H Van Keuler (editors) The future of the land John Wiley Chichester
Chapin F Stuart Jr and Edward J Kaisar (1979) Urban Land Use Planning University of Illinois Press Urbana
Dalal-Clayton DB and DL Dent (1993) Surveys plans and people Environmental Planning Issues No2 International Institute for Environment and Development London
Dent DL and LKPA Goonewardene (1993) Resource assessment and land use planning in Sri Lanka Environmental Planning Issues No4 lIED London
11
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
Departemen Pertanian Indonesia (1984) Penelitian Konversi Penggushy iaefulhakim R S T Kitamura and S Komiddot naan Thnah Pertanian ke Penggunaan ~on~Pertanian ability Classification with Considerato
Indon J Trop Agric Vol 3(2) pp 55-t Departemen Pertanian Indonesia (1990) Penelitian Permintaan terhadap
Thna Pertanian Prakiraan Jangka Panjang n985-201O) Laporan iaefulhakim RS T Kitamura and S Akhlr Annex 3 pp 1-58 Affecting Rural Occupations and Land U
Using Correspondence Analysis Indon middotFAO (1981) Thopical Forest Resourc~ Assessment Project Forest pp 1-10
Resources of Tropical Asia FAOUNEP Rome fsutsui H (1992) World Irrigation II Irri
FAO (1981) AGROSTAT-PC Version 11 Computerized Information of Irrigation Engineering and Rural Plam Serias FAO Rome
Jzawa Hirofumi (1991) Global Warming FAO (1990) Guidelines for soil profile description 3rdedition Rome in Rudinger Dornbusch and James M P
ing-Economic Policy Responses pp FAO (1993) Guidelines for land use planning FAO Development Cambridge Massachusetts
Series 1 Rome an Bemmelen RW (1949) The Geol
Lebart L A Morineau and KM Warwick (1984) Multivariate General Geology of Indonesia an Adjal Descriptive Statistical Analysis Correspondence Analysis and Related ment Printing Office the Netherlands Techniques for Large Matrices John Wiley amp Sons New York
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Lar Lockeretz W (1989) Secondary Effects dn Midwestern Agriculture of tainable Developmant the World Banks
Metropolitan Development and Decrea~ed in Farmland Land EcoshyVorld Bank (1993) The East Asian Mir nomics Vol 65 pp 205-2t6
Public Policy Oxford Univ Press Inc 1 Martin RB (1984) Communal area management for indigenous reshy
sources (project CAMPFIRE) In Bell RH V and Mc Share-Caluzi (editors) Conservation and wildlife management in Africa 281-29j US Peace Crops Washington bC
Marsh William M (1991) Landscape Planning-Environmental Applishycation John Wiley amp Sons Inc New York
Nasoetion LI and Sunsun Saefulhakim (1994) Rural Land Use Management for Economic Development Paper Presented at the Seminar on Agricultural Land Use Mana~ement Organized by Asian Productivity Organization (APO) Tokyo 8 - 18 ih November 1994
Saefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1990) Preferenc~ Pattern of Land Use under Various Land-Quality Categories a Physishycal Approach Using Multinomial Logit Model Indon J Trop Agric Vol 2(1) pp 20-29
34
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
) Penelitian Konversi Penggushy~on-Pertanian
Penelitian Permintaan terhadap Panjang (1985-2010) Laporan
~s Assessment Project Forest ~ Rome
11 Computerized Information
~scription 3rdedition Rome
planning FAO Development
Warwick (1984) Multivariate ~sppndence Analysis and Related Wiley amp Sons New York
s dn Midwestern Agriculture of ~ed in Farmland Land Ecoshy
nanagement for indigenous reshyll RH V and Mc Share-Caluzi nanagement in Africa 281-293
Planning-Environmental ApplishyYork
lkim (1994) Rural Land Use Jment Paper Presented at the ana~mentl Organized by Asian yo 8 - 18 ill November 1994
Kobayashi (1990) Preference and-Quality Categories a Physishyit Model Indon 1 Trop Agric
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992a) Land Availshyability Classification with Consideraton of the Market Conduct Indon 1 Trop Agric Vol 3(2) pp 55-63
iaefulhakim RS T Kitamura and S Kobayashi (1992b) Factors Affecting Rural Occupations and Land Use A Multivariate Approach Using Correspondence Analysis Indon 1 Trop Agric VoL 4(1) pp 1-10
[Sutsui H (1992) World Irrigation II Irrigation Developmant Journal ofIrrigation Engineering and Rural Planning No 23 pp 49-56
Jzawa Hirofumi (1991) Global warming Initiatives-The Pacific Rim in Rudinger Dornbusch and James M Poterba (Eds) Global Warmshying-Economic Policy Responses pp 275-324 The MIT Press Cambridge Massachusetts
an Bemmelen RW (1949) The Geology of Indonesia Vol lA General Geology of Indonesia an Adjacent Archipelagoes Governshyment Printing Office the Netherlands
Vorld Bank (1989) Indonesia Forest Land and Water Issues in Susshytainable Developmant the World Banks Report No 7822-IND
Vorld Bank (1993) The East Asian Miracle-Economic Growth and Public Policy Oxford Univ Press Inc New York
1(
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
RIWAYAT HIDUP
Prof Dr Ir Lutti Ibrahim Nasoetion MSc
NIP 130367083 Gelongan IVb Jabatan Tenaga Pengajar Guru Besar Madya Ilmu Thnah Unit Kerja Fakultas Pertanian IPB Tempat dan Thnggal Lahir Padang Sidempuan 3 Mei 1947 Agama Islam Status Keluarga Menikah dengan Dra Hj Rosmawaty
Paruhuman Lubis (41 tahun) Dikaruniai tiga orang anak yaltu Karina Nasoetion (20 tahun) Indra Iskandar Nasoetion (15 tahun) Emil Iskandar Nasoetion (11 tahun)
Pendidikan
1 PhD dalam Regional Development Planning minor dalam Operation Research dan ~onomy Michigan State University 1979
2 MSc dalam ReglOnal Development Planning Michigan State Universishyty 1976
3 Ir dalam IImu Thnah (Cum Laude) Institut Pertanian Bogor 1972
Pelatihan
1 Env~ronmenta1 Impact Analysis East-West Centre 1983 2 R~glOnal Development Modelling University of Philippines Quezon
City 1987 3 Rural Land Use Planning Japan Association of Rural Planners
Tokyo 1992 4 Advance Rural Land Use Planning Methods Japan Association of
Rural Planner Tokyo 1994
Riwayat Pekerjaan
1 Asisten Menteri Negara Agraria Bidang P~desaan dan Pedalaman 1994 - sekarang
2 Ketua Lembaga Penelitian IPB 1988 - sekarang
36
3 Kepala Laboratorium Perencanaa Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pert
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertal 5 Penanggung Jawab Laboratorium
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perkuliahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnal Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembanguna Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Pro IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sat 5 Perencanaan Pengembangan Wilay
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Per
gram Pasca Sarjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untul
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Pro
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 Sarjana dan Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebag
sebagai pembimhing anggota dan ~ Program Doktor
PenelitianKarya llmiah dan Makalah ~
1 1978 Aplication of Input-Output Planning of Tri-County Reg
2 1979 Studi Pengembangan Wilay 3 1980 Studi Pengembangan Wilay 4 1980 Analisis Wilayah dalam Sl
Lagan Hulu
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
57083
IDUP
m Nasoetion MSc
Besar Madya Ilmu Thnah tas Pertanian IPB 19 Sidempuan 3 Mei 1947
kah dengan Dra Hj Rosmawaty luman Lubis (41 tahun) uniai tiga orang anak yaitu a Nasoetion (20 tahun) Iskandar Nasoetion (15 tahun) Iskandar Nasoetion (11 tahun)
lanning minor dalam Operation te University 1979 anning Michigan State Universishy
ititut Pertanian Bogor 1972
West Centre 1983 Iliversity of Philippines Quezon
ssociation of Rural Planners
Methods Japan Association of
lang Pedesaan dan Pedalaman
sekarang
3 Kepala Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan Jurusan Thnah Fakultas Pertanian IPB 1991 - sekarang
4 Ketua Jurusan ThnahFakultas Pertanian IPB 1986 1988 5 Penanggung Jawab Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB 1972 - 1975
Perku 1 iahan
1 Metodologi Terapan Penelitian Thnah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
2 Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
3 Teknik Penulisan Ilmiah untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB
4 Ekonomi Lahan untuk Program Sarjana Fakultas Pertanian IPB 5 Perencanaan Pengembangan Wilayah untuk Program Pasca Sarjana
PWDIPB 6 Sistem Ekonomi Pedesaan dan Perencanaan Tata Ruang untuk Proshy
gram Pasca SaIjana PWD IPB 7 Ekonomi Lingkungan Hidup untuk Program Pasca Sarjana PWD
IPB 8 Metode Kuantitatif Lahan untuk Program Pasca Sarjana TNH IPB
Pembimbingan Mahasiswa
1 Telah meluluskan 62 SaIjana dan masih membimbing 4 mahasiswa Program Sarjana
2 Telah meluluskan 41 Magister 3 Telah meluluskan 3 Doktor sebagai pembimbing utama 8 doktor
sebagai pembimbing anggota dan sedang membimbing 6 mahasiswa Program Doktor
PenelitianKarya Ilmiah dan Makalah Seminar
1 1978 Aplication of Input-Output Model in Regional Development Planning of Tri-County Region of Lansing Michigan USA
2 1979 Studi Pengembangan Wilayah Rawa Sragi (Lampung) 3 1980 Studi Pengembangan Wilayah DAS Konto (Jawa Timur) 4 1980 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
Lagan Hulu
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
5 1981 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 Studi Pengelolaan Sumberd Kumpeh 32 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
6 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986 Evaluasi Pengembangan K Air Padang men Koperasi Jakarta
7 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 Studi Pengelolaar Sumberd Komering II 35 1988 Studi Dampak Program PI]
8 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Sumatera Selatan Komering III 36 1986 Studi Pengelolaan Sumberd
9 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989 Penyusunan Tata Ruang U Gasing Puntian tan Barat
10 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 Studi Tata Ruang Kotamad) Senda Limau 39 1990 Studi Perencanaan Tata Ru
11 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Kabupaten Sambas dan Pon Air Tenggulang 40 1990 Perencanaan Tata Ruang Ilt
12 1982 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Air Padang Air Sugihan 41 1990 Perencanaan Tata Ruang 1lt
13 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Kumpeh Seberang 42 1990 Perencanaan Sistem Tran
14 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Utara Sumatera Utara Lebak Pal as 43 1990 Studi Kebijaksanaan Divers
15 1983 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990 Studi Konversi Lahan Peru Simbung 45 1991 Studi Evaluasi Paket Pem
16 1984 Analisis Wilayah dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Produktivitas Lahan di Wi Pulau Rimau 46 1991 Studi Kebijakan Produksi l
17 1984 Studi Dampak Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Studi Pengembangan Wil Wawotobi terhadap Perekonomian Sulawesi Tenggara Barat
18 1984 Analisis Wilayah dalarri Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991 Studi Pengembangan Wit Ran tau Rasau Barat
19 1984 Studi Reklamasi Lahan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 Studi Transformasi Struktu 20 1984 Perencanaan Tata Ruang Kalimantan Tengah 50 1991 Diversifikasi Pertanian da 21 1984 Analisis Input-Output Karesidenan Banten Jawa Barat partemen Pertanian Jakart 22 1984 Studi Pengembangan PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 Studi Pembangunan Pusat 23 1984 Pengembangan Model Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah dan Agroindustri (P3A) di
di Indonesia Departemen Koperasi Jakarta sekitarnya Kabupaten Jay3 24 1985 Sistem Informasi Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Studi Perencanaan Tata RI
partemen Koparasi Jakarta Kabupaten Sanggau dan K~ 25 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 Studi Pengembangan Pas 26 1985 Studi Dasar Perekonomian Tana Toraja Pereneanaan Departemen I 27 1985 Studi Dampak Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992 Studi Perencanaan Tata RI
Jawa Tengah Kabupaten Sintang dan Ka] 28 1985 Analisis Input-Output Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 Studi Perencanaan Pemba 29 1985 Analisis Input-Output Wilayah DI Aeeh (1993-2008) Departemen 30 1985 Studi Dampak Pengembangan Industri Skala Keeil terhadap 56 1992 Studi Penyusunan Strategi
Pengembangan Wilayah Pulau Jawa Departcmen pekerjaan Urn
iQ38
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
shy
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 31 1986 32 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 33 1986
dalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 34 1987 35 1988
jalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
36 1986 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 37 1989
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 38 1989 39 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 40 1990
ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah ugihan 41 1990 ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
42 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
43 1990ialam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 44 1990
45 1991lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah
46 1991 Program Pengembangan Transmigrasi 47 1991 Perekonomian Sulawesi Tenggara
lalam Survei dan Pemetaan Tanah Daerah 48 1991
lhan Kalimantan Timur dan Jambi 49 1991 ~uang Kalimantan Tengah 50 1991 IUt Karesidenan Banten Jawa Barat m PPK Departemen Koperasi Jakarta 51 1991 del Simulasi untuk Peternakan Sapi Perah rtemen Kooerasi Jakarta Manajemen Departemen Koperasi De- 52 1991 Jakarta
IUt Wilayah Sulawesi Selatan 53 1991 nomian Tana Toraja ayah Pengembangan Ternak Sapi Perah di 54 1992
lut Wilayah Sulawesi Selatan 55 1992 lut Wilayah D1 Aceh gembangan Industri Skala Kedl terhadap 56 1992 ayah Pulau Jawa
38
Studi Pengelo1aan Sumberdaya DAS Citanduy Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Konto Evaluasi Pengembangan KUD Mina di Indonesia Departeshymen Koperasi Jakarta Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Bila Waianae Studi Dampak Program PIR terhadap Perekonomian Propinsi Sumatera Selatan Studi Pengelolaan Sumberdaya DAS Citarum Penyusunan Tata Ruang Umum Pertanian Propinsi Kalimanshytan Barat Studi Tata Ruang Kotamadya Samarinda Kalimantan Timur Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detail Wilayah Prioritas Kabupaten Sambas dan Pontianak Kalimantan Barat Perencanaan Tata Ruang Kecamatan Panyabungan Sumatera Utara Perencaman Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Perencanaan Sistem Transportasi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Studi Kebijaksanaan Diversifikasi Pangan di Indonesia Studi Konversi Lahan Pertanian Bekasi Jawa Barat Studi Evaluasi Paket Pembinaan dalam rangka Peningkatan Produktivitas Lahan di Wilayah Transmigrasi Studi Kebijakan Produksi Unggas dan Daging Studi Pengembangan Wilayah DAS Cimandiri Hulu Jawa Barat Studi Pengembangan Wilayah DAS Cibaliung Rulu Jawa Barat Studi Transformasi Struktur Ekonomi di Sulawesi Utara Diversifikasi Pertanian dan Ketenagakerjaan Tahap II Deshypartemen Pertanian Jakarta Studi Pembangunan Pusat Pengembangan Produksi Pertanian dan Agroindustri (P3A) di Wilayah Kecamatan Wamena dan sekitarnya Kabupaten Jayawijaya Propinsi Irian Jaya Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Deti Wilayah Prioritas Kabupaten Sanggau dan Ketapang Kalimantan Barat Studi Pengembangan Pasca Pan en dan Mutu Hasil Biro Perencanaan Departemen Pertanian Studi Perencanaan Tata Ruang Semi Detil Wilayah Prioritas Kabupaten Sintang dan Kapuas Rulu Kalimantan Barat Studi Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (1993-2008) Departemen Pertanian Jakarta Studi Penyusunan Strategi Penataanmiddot Ruang Pulau Kalimantan Departcmen pekerjaan Umum Jakarta
c)
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40
57 1992 Studi Pengembangan Perkebunan Inti di Los patos Timor Timur Agro Bank Jakarta
58 1993 Studi PenyusunanPengembangan Kecamatan Miskin pada Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
59 47 Makalah Seminar di Dalam dan Luar Negeri
Penghargaan
1 Sarjana Pertanian Cum Laude IPB-1972 2 Sarjana Teladan IPB-1972 3 Kellog Award for Distinguished Foreign Student Michigan State
University East Lansing 1976 4 Honor Society of Phi Kappa Phi Michigan State University East
Lansing 1979 5 Dosen Teladan IPB 1985
Keanggotaan Organisasi Profesi dan PanitiaBadan
1 Member of North America Regional Science Association 1979 shysekarang
2 Ketua Himpunan Ilmu Thnah Indonesia 1989 - sekarang 3 Ketua Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Pengembangan Wilayah 1985 shy
sekarang 4 Editor Pelaksana Indonesian Journal of Tropical Agriculture 1989
sekarang 5 Anggota Dewan Editor Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 1991 shy
sekarang 6 Anggota Kelompok Studi Lingkungan (KEPAS) Departemen Pertashy
nian 7 Anggota Steering Committee Indonesia - USA Primate Research
1991 - sekarang 8 Anggota Luar Biasa Dewan Pertahanan Keamanan Nasional 1989 shy
1993 9 Ketua Tim Asistensi Pimpinan IPB 1987 - 1988 10 Anggota Panitia Seminar TNI Angkatan Darat 1991 11 Anggota Phi Kappa Phi 1979 - sekarang 12 Ketua Pelaksana Panitia Dies Natalis IPB ke-XXX 1993 13 Anggota Forum Analisis Kebijaksanaan Pengambangan Pertanian
IPB 1991 - 1992 14 Anggota Pokja Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Golkar
1993 - sekarang
40