rinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/11/Scan-Renstra.pdf · Adapun tahapan...
Transcript of rinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/11/Scan-Renstra.pdf · Adapun tahapan...
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kota Madiun
Tahun 2014-2019, merupakan bentuk penjabaran kebijakan pemerintah yang
dituangkan dalamPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan
Tatacara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, serta peraturan perundang-
undangan terkait lainnya yang telah mengatur dan mengamanatkan penyusunan
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) untuk periode 5 (lima) tahun dan
juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan
fungsi dari Inspektorat Kota Madiun.
Inspektorat Kota Madiun berkewajiban menyusun Rencana Stategis
(RENSTRA) dalam kurun waktu lima tahun (Tahun 2014-2019) sebagai bagian
perencanaan yang terkoordinasi, terintegrasi, tersinkronisasi, dan bersinergi serta
berpedoman pada RPJMD sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan
merupakan penjabaran teknis RPJMD yang memuat visi, misi, arah kebijakan teknis
dan indikasi rencana program dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan,
peluang dan persoalan yang mungkin dan akan timbul.Sehingga diharapkan arah
kebijakan yang dimuat dalam renstra ini sejalan dengan RPJMD Kota Madiun tahun
2014-2019. Adapun tahapan penyusunan renstra dapat diformulasikan dalam bagan
di bawah ini:
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 2
GambarI.1
Tahapan Penyusunan Renstra
Saat ini Inspektorat Kota Madiun telah memiliki memiliki dokumen Renstra
2014–2019. Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Madiun merupakan
dokumen komprehensif berwawasan 5 (lima) tahun. Renstra ini merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Madiun yang berkedudukan sebagai dokumen perencanaan induk Kota Madiun untuk
lima tahun kedepan. Renstra Inspektorat Kota Madiun memuat program, kegiatan,
tujuan, sasaran dan target yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pembangunan
daerah 5 (lima) ke depan dengan fokus utama peningkatan pengawasan guna
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah membawa perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, terutama pada struktur dan tata kelola serta layanan
pemerintahan daerah. Terjadi perubahan kewenangan penyelenggaraan urusan yang
Penyempurnaan
Rancangan
RenstraPD
Penyusunan RPJMD
RENSTRA PD
Rancangan Akhir
Renstra-PD
Verifikasi
Penetapan Renstra PD
Verifikasi
Penyesuaian
Rancangan
Renstra PD
Rancangan
Renstra-PD
sesuai
Tdk
sesuai
Persiapan
Penyusunan
Renstra PD
SE KDH ttg
Penyusunan
rancangan
Renstra PD
Perumusan
indicator kinerja SKPD yang
mengacu tujuan
& sasaran
RPJMD
Perumusan rencana
kegiatan, indicator kinerja,
kelompok
sasaran dan pendanaan
indikatif
Perumusan
strategi &
kebijakan
Pengolahan
data
&informasi
Analisis
gambaran
pelayanan PD
Perumusan
Isu-isu
strategis
berdasarkan
tupoksi
Renstra
Kementerian/
Lembaga
Perumusan
visi & misi
PD
Perumusan
sasaran
Perumusan
tujuan
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 3
dilaksanakan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yaitu
pemerintah daerah propinsi dan kabupaten/kota. Ada lingkup kewenangan pada
bidang urusan yang semula dilaksanakan oleh kabupaten/kota, ditarik kembali
menjadi kewenangan pada bidang urusan propinsi dan pusat, ataupun sebaliknya.
Dan sebagai salah satu peraturan teknis pelaksanaan Undang-Undang Nomor
23 tahun 2014 yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah, mengatur tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta
pembagian tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah sesuai dengan bidang
urusan yang dilaksanakannya. Sebagai tindak lanjut implementasi kedua peraturan
perundangan tersebut, Pemerintah Kota Madiun bersama DPRD Kota Madiun telah
menyusun dan menetapkan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan sebagai tindak lanjut
Perda tersebut Walikota Madiun menerbitkan Peraturan Walikota Madiun Nomor 31
tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Rincian tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Inspektorat.
Penetapan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2016 dan
Peraturan Walikota Madiun Nomor 31 tahun 2016 tersebut sekaligus mencabut Perda
Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Tehnis Daerah dan Peraturan
Walikota Madiun Nomor 46 tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi
Inspektorat. Hal tersebut membawa konsekuensi berupa perubahan besar pada
susunan organisasi perangkat daerah, sehingga menyebabkan diperlukannya
beberapa penyesuaian terhadap dokumen Renstra khususnya pada sasaran, program
dan kegiatan dalam rangka percepatan pemenuhan target capaian RPJMD sesuai
dengan kewenangan Inspektorat Kota Madiun.
1.2. Landasan Hukum
a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
nomor 104, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ) ;
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 4
d. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tatacara
Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
g. Peraturan PemerintahNomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah ;
i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang RPJPD
Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025 ;
j. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019 ;
k. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Madiun Tahun 2005-2025 ;
l. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Daerah ;
m. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Madiun Tahun 2014-2019
sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Nomor tahun 2016 tentang
RPJMD Kota Madiun 2014-2019;
n. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah;
o. Peraturan Walikota Madiun Nomor 31 tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Rincian tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat .
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 5
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun tahun 2014- 2019
ditetapkan dengan maksud :
a. Sebagai perbaikan/penyempurnaan dari dokumen Rencana Stategis Inspektorat
Kota Madiun yang dijadikan pedoman atau acuan dalam menyusun Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kota Madiun;
b. Untuk menentukan sasaran, arah kebijakan dan program serta kegiatan prioritas
Inspektorat Kota Madiun dalam jangka menengah;
c. Sebagai dasar penilaian kinerja dalam mencapai visi, misi dan tujuan Inspektorat
Kota Madiun.
Adapun tujuan penyusunan renstra ini adalah :
a. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun
yang akan datang;
b. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien dan
berkelanjutan;
c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku
pembangunan di Kota Madiun.
1.4. Sistematika
Revisi Rencana Strategis Inspektorat Kota Madiun Tahun 2014-2019 secara
garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas alas an perlunya Revisi Renstra dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Madiun.
1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur
tentang struktur organisasi, tugas fungsi kewenangan Inspektorat Kota
Madiun, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan
perencanaan dan penganggaran.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 6
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun.
1.4. Sistematika
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Rvisi Renstra, serta
susunan garis besar isi dokumen
Bab II Gambaran Pelayanan Inspektorat Kota Madiun
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Inspektorat Kota
Madiun dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas
secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Inspektorat Kota Madiun
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian
penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra periode
sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Inspektorat Kota
Madiun yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode
sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih
dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra ini.
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur organisasi Inspektorat Kota Madiun
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan
Inspektorat Kota Madiun, struktur organisasi Inspektorat Kota Madiun,
serta uraian tugas dan fungsi.
2.2. Sumber Daya Inspektorat Kota Madiun
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki
Inspektorat Kota Madiun dalam menjalankan tugas fungsinya,
mencakup sumber daya manusia, aset/modal.
2.3. Kinerja pelayanan Inspektorat Kota Madiun
Sub bab ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Inspektorat Kota
Madiun berdasarkan sasaran/target Renstra periode sebelumnya.
2.4. Kekuatan dan Kelemahan, Tantangan dan Peluang
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1. Identifikasi Permasalahan Inspektorat Kota Madiun
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
3.3. Telaahan Inspektorat Provinsi JawaTimur
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 7
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
4.1. Visi dan Misi
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.3. Strategi dan Kebijakan
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif;
4.1. Program, kegiatan dan Indikator Kinerja
4.2. Kelompok Sasaran
4.3. Penganggaran Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Bab ini memuat indikator kinerja Inspektorat Kota Madiun yang terkait
langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota
Madiun;
Bab VII Penutup
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen
Renstra Inspektorat Kota Madiun, disertai dengan harapan bahwa dokumen
ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh
Inspektorat Kota Madiun.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 8
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
INSPEKTORAT KOTA MADIUN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Inspektorat Kota Madiun
Struktur organisasi Inspektorat Kota Madiun berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah. Inspektorat Kota Madiun merupakan unsur pengawas
penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh seorang Inspektur yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada WalikotaMadiun dan secara
teknis administratif mendapatkan pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Sesuai Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2016, dalam
menyelenggarakan tugas pokok Inspektorat mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Walikota;
d. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat;
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas,
maka Inspektorat Kota Madiun mempunyai kewenangan melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah.
2.1.1 Inspektur
Mempunyai tugas membantu Walikota membina dan mengawasi
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan oleh perangkat daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 9
2.1.2 Sekretariat
Mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada
semua unsur di lingkungan Inspektorat meliputi pengelolaan administrasi umum,
perencanaan, kepegawaian, rumah tangga dan administrasi keuangan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan program kerja dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pada Sekretariat ;
b. pelaksanaan koordinasi penyusunan program kegiatan dan penyelenggaraan
tugas-tugas Inspektur Pembantu Wilayah secara terpadu dan tugas pelayanan
administratif ;
c. pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, dan perlengkapan ;
d. pengelolaan urusan kehumasan dan keprotokolan di lingkungan Inspektorat ;
e. pengelolaan administrasi dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Inspektorat ;
f. pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai di lingkungan
Inspektorat ; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Inspektur.
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dibantu oleh Kepala Sub
Bagian terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Keuangan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian
2.1.2.1. Sub Bagian Umum dan Keuangan
Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Bagian Umum dan Keuangan
bertanggung jawab kepada Sekretaris. Adapun tugas dari Sub Bagian Umum dan
Keuangan adalah sebagai berikut:
a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-
tugas pada Sub Bagian Umum dan Keuangan ;
b. melakukan urusan surat-menyurat dan tata kearsipan ;
c. melakukan urusan rumah tangga dan keamanan Kantor ;
d. melakukan urusan kehumasan, protokoler, upacara dan rapat dinas ;
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 10
e. melakukan urusan pengendalian tata usaha pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengadministrasian dan perawatan barang-barang inventaris dinas
sesuai ketentuan perundang-undangan ;
f. melaksanakan penatausahaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan ;
g. melaksanakan administrasi dan pembayaran gaji pegawai ;
h. mengkoordinasikan dan menghimpun bahan-bahan untuk keperluan penyusunan
dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran serta perubahannya
di lingkungan Inspektorat ;
i. melaksanakan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Sekretaris.
2.1.2.2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian
Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Bagian Perencanaan dan
Kepegawaian bertanggung jawab kepada Sekretaris. Adapun tugas dari Sub Bagian
Perencanaan dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:
a. melakukan penyusunan perencanaan program kerja dan evaluasi pelaksanaan
tugas-tugas pada Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;
b. Melakukan penyusunan perencanaan program, evaluasi, dan pelaporan di
lingkungan Inspektorat ;
c. mengkoordinasikan dan menghimpun bahan-bahan untuk keperluan penyusunan
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan,
rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai
dasar penyusunan APBD serta perubahannya di lingkungan Inspektorat ;
d. menyusun, mengolah dan memelihara data administrasi kepegawaian serta data
kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian di lingkungan Inspektorat ; dan
e. melakukan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Sekretaris.
2.1.3 Inspektur Pembantu Wilayah I
Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas membantu sebagian
tugas Inspektur dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah di
wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut Inspektur Pembantu Wilayah I
mempunyai fungsi :
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 11
a. pengusulan program pengawasan di wilayah ;
b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan di wilayah ;
c. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya di wilayah ;
d. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Inspektur di
wilayah ; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Inspektur
terkait dengan tugas dan fungsinya.
2.1.4 Inspektur Pembantu Wilayah II
Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas membantu sebagian
tugas Inspektur dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah di
wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut Inspektur Pembantu Wilayah
II mempunyai fungsi :
a. pengusulan program pengawasan di wilayah;
b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan di wilayah;
c. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya di wilayah;
d. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Inspektur di
wilayah;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan tugas dan
fungsinya.
2.1.5 Inspektur Pembantu Wilayah III
Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas membantu sebagian
tugas Inspektur dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah di
wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut Inspektur Pembantu Wilayah
III mempunyai fungsi :
a. pengusulan program pengawasan di wilayah;
b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan di wilayah;
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 12
c. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya di wilayah;
d. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Inspektur di
wilayah;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 13
INSPEKTUR
IRBAN WILAYAH I IRBAN WILAYAH II IRBAN WILAYAH III
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS
KASUBAG UMUM DAN KEUANGAN KASUBAG PERENCANAAN DAN
KEPEGAWAIAN
GAMBAR II.1
LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA MADIUN
Nomor : 31 Tahun 2016 Tanggal : 7 Desember 2016
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 13
2.2. Sumber Daya Inspektorat Kota Madiun
Guna kelancaran didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
Inspektorat Kota Madiun didukung dengan Sumber Daya Manusia, sarana dan
prasarana serta anggaran yang bersumber dari APBD Kota Madiun.
2.2.1. Sumber Daya Manusia di Inspektorat Kota Madiun
Tersedianya sumber daya aparatur pemerintah yang berkualitas dalam
jumlah yang memadai merupakan faktor kunci bagi kelancaran pelaksanaan tugas-
tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh aparatur di lingkungan Inspektorat Kota
Madiun.
Secara umum, jumlah pegawai di lingkungan Inspektorat Kota Madiun
hingga bulan Nopember tahun 2016 sebanyak 35 orang, dengan rincian 34 orang
berstatus PNS dan 1 orang Non PNS. Dari total tersebut, 54,29 persen berjenis
kelamin laki-laki dan 45,71 persen perempuan. Sedangkan berdasarkan tingkat
pendidikan, pegawai berpendidikan terakhir magister (S2) yaitu sebanyak 2 orang,
yang berpendidikan terakhir sarjana (S1) sebanyak 25 orang, yang berpendidikan D3
sebanyak 1 orang dan yang berpendidikan SLTA ke bawah sebanyak 7 orang.
Adapun rincian sumber daya aparatur Inspektorat Kota Madiun sampai
dengan bulan Nopember 2016 dijabarkan dalam tabel di bawah ini:
TABEL II.1
SUMBER DAYA MANUSIA
No Uraian Jumlah Keterangan
1 2 3 4
A
BERDASARKAN JENIS KELAMIN :
Laki-laki
Perempuan
19
16
Orang
Orang
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 14
1 2 3 4
B BERDASARKAN TINGKAT
PENDIDIKAN :
S2
S1
D3
SLTA
SMP
2
25
1
6
1
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
C BERDASARKAN LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN :
Ekonomi
Tehnik
Sosial-Politik/Pemerintahan
Hukum
Farmasi
Non Spesifik (SLTA/SMP)
4
4
16
3
1
7
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
D BERDASARKAN
GOLONGAN/RUANG :
Gol IV
Gol III
Gol II
Gol I
Tenaga Kontrak
5
24
4
1
1
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
E BERDASARKAN JABATAN
- Unsur Pimpinan
Eselon II.b
- SDM Pengawasan
Eselon III.a
Eselon IV.a
Jabatan Fungsional Auditor
1
4
7
9
Orang
Orang
Orang
Orang
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 15
1 2 3 4
- SDM Penunjang/Ketata Usahaan
Eselon III.a
Eselon IV.a
Jab Fungsional Umum/Staf
-
3
12
Orang
Orang
Orang
Sumber data : Inspektorat per November 2016
Namun demikian sesuai Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun
2016, Inspektorat Kota Madiun berubah dari tipe A menjadi tipe B sehingga ada
pengurangan pejabat struktural dalam struktur organisasinya. Adapun
perubahan/pengurangannya sebagai berikut :
- Pejabat Eselon III ( Inspektur Pembantu ), dari 4 orang Inspektur Pembantu
berkurang menjadi 3 orang Inspektur Pembantu;
- Pejabat Eselon IV dibawah Inspektur Pembantu sebanyak 12 orang menjadi tidak
ada;
- Pejabat Eselon IV dibawah Sekretaris sebanyak 3 orang menjadi hanya 2 orang.
Jadi dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun
2016, SDM di inspektorat Madiun menjadi :
TABEL II.2
SUMBER DAYA MANUSIA
NO JABATAN ESELON PENDIDIKAN JUMLAH
1
2
3
4
5
6
Inspektur
Sekretaris
Inspektur Pembantu
Kepala Sub Bagian
Auditor
Staf
II b
III a
III a
IV a
-
-
S1
-
S1-S2
S1
S1
SMP-S1
1
-
3
2
9
13
JUMLAH 28
Sumber data : Inspektorat per Januari 2017
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 16
2.2.2. Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
pengawasan/pemeriksaan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dengan
pencapaian yang lebih berkualitas,Inspektorat Kota Madiun memiliki sarana dan
prasarana relatif memadai.
Prasarana kantor yang digunakan Inspektorat Kota Madiun adalah Lantai
IV Gedung Krida Praja Jl.Panjaitan nomor 17 Kota Madiun. Ruangan tempat kerja
terdiri dari 1 ruang Inspektur, 1 ruang Sekretaris, 1 ruang Sekretariat, 3 ruang kerja
Inspektur Pembantu, 1 ruang rapat, 2 ruang BAP, 2 ruang arsip 4 kamar mandi
dan WC. Semua ruang kerja , ruang rapat dan ruang BAP dilengkapi dengan AC,
Dengan kondisi tempat kerja tersebut sudah memadai.
Sarana dan prasarana yang dimiliki Inspektorat Kota Madiun sampai
dengan akhir tahun 2016 adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
TABEL II.3
SARANA DAN PRASARANA
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Kendaraan Roda 4 1 buah
2 Kendaraan Roda 2 36 buah 3 rusak
3 Alat Kantor 496 buah 81 rusak berat
4 Alat Stodio dan Komunikasi 41 buah 1 rusak berat
Sumber data : Inspektorat per Desember 2016
Semua aset tersebut diatas yang dalam kondisi baikdapat
dioperasionalkan sedangkan yang dalam kondisi rusak masih dalam proses
penghapusan.
2.3. KinerjaPelayanan Inspektorat Kota Madiun
2.3.1 Kinerja Inspektorat Kota Madiun Tahun 2015-2016
Terwujudnya pemerintahan yang baik merupakan tuntutan bagi
terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna,
berhasil guna dan bebas dari KKN.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 17
Dengan berbagai kekurangan yang dimiliki Inspektorat, baik tenaga pemeriksa
maupun sarana dan prasarana serta mengingat banyaknya obyek pemeriksaan maka
diperlukan peningkatan kinerja pengawasan sehingga diharapkan seluruh obyek
pemeriksaan dapat terjangkau sesuai yang diharapkan.
Bahwa dalam usahanya mewujudkan visi dan misi serta mencapai tujuan,
Inspektorat Kota Madiun selama periode 2015-2016 telah berupaya mewujudkan
sasaran strategis Inspektorat Kota Madiundengan indikator sasaran dan capaian
kinerja sebagaimana tabel berikut :
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 17
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016* 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase entitas yang
telah melakukan
pengelolaan keuangan
sesuai ketentuan yang
berlaku
- - - 80% 81% 82% 83% 84% 74.75% 76.19% - - - 93.44 94.06 - - -
2 Persentase temuan yang
telah ditindaklanjuti - - - 86% 87% 88% 89% 90% 79.22% 87.59% - - - 92.12 100.68 - - -
3 Persentase SKPD yang
akuntabilitas kinerjanya
kategori baik- - - 20% 60% 80% 90% 100% 5.88% 73.53% - - - 29.40 122.55 - - -
4 Persentase kasus
pelanggaran disiplin dan
pengaduan masyarakat
yang dapat diselesaikan
- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - - - 100.00 100.00 - - -
5 Persentase SKPD dengan
tingkat maturitas
berkembang- - - 8% 70% 75% 80% 85% 78.57% 100% - - - 982.13 142.86 - - -
6 Persentase peserta
pembinaan yang mampu
menjawab 70%
pertanyaan dengan
benar
- - - - 75% 80% 85% 90% 0 70.97% - - - - 94.63 - - -
TABEL II. 4
REVIU PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN INSPEKTORAT KOTA MADIUN
TAHUN 2015-2016
REALISASI CAPAIAN TAHUN RASIO CAPAIAN PADA TAHUN
NO
INDIKATOR KINERJA
SESUAI TUPOKSI
INSPEKTORAT
TARGET
SPM
TARGET
IKK
TARGET
INDIKATOR
LAINNYA
TARGET INDIKATOR RENSTRA
TAHUN
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 18
Penjelasan pencapaian kinerja Inspektorat Kota Madiun sebagaimana tabel II.4
tersebut di atas dalah sebagai berikut :
a. SASARAN “Meningkatnya pengawasan pengelolaan keuangan dan administrasi
pemerintahan serta kinerja instansi pemerintah ”.
Keberhasilan capaian sasaran tersebut diukur dengan beberapa
indikator sebagai berikut :
1. Persentase entitas yang telah melakukan pengelolaan keuangan sesuai
ketentuan yang berlaku
Pada tahun 2015 target kinerja sasaran yang ditetapkan
berdasarkan adalah 80 % dan realisasi yang telah dicapai 74,75 %.Dari
indikator tersebut telah tercapai 93,44%. Sedangkan pada tahun 2016 dari
target 81 % telah tercapai 94,06% atau sebesar 76,19%.
Jumlah entitas/obyek pemeriksaan pada pemeriksaan reguler
sesuai PKPT tahun 2015 sebanyak 101 obyek pemeriksaan, sedangkan
pada tahun 2016 sebanyak 85 obyek pemeriksaan dan pada Tahun 2016
Inspektorat Kota Madiun telah melaksanakan pemeriksaan terhadap 84
obyek. Pengurangan obyek pemeriksaan tersebut dikarenakan ada
beberapa obyek pemeriksaan tidak dilaksanakan pemeriksaan regular
melainkan dilakukan monitoring dan evaluasi. Dengan obyek pemeriksaan
yang lebih sedikit Inspektorat Kota Madiun lebih maksimal dalam
melaksanakan pemeriksaan.
2. Persentase temuan yang telah ditindaklanjuti
Temuan yang dimaksud dalam indikator ini adalah temuan hasil
pemeriksaan baik oleh pengawas internal (Inspektorat) maupun pengawas
eksternal (BPK-RI).
Sampai dengan tahun 2015 dari hasil Pemantauan Tindaklanjut
Hasil Temuan Pengawasan (Pemutakhiran data) telah dilaksanakan oleh
Inspektorat, jumlah temuan yang telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi
sebanyak 1253 temuan dari 1315 temuan atau atau 95,28 % sedangkan
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 19
pada tahun 2016 jumlah temuan yang telah ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi sebanyak 1531 temuan dari 1547 temuan atau atau 97,41%.
Gambar II.2
Gambar Hasil Temuan Pemeriksaan Reguler Inspektorat Kota Madiun
Tahun 2015-2016
Sumber data : Inspektorat per Desember 2016
Sedangkan hasil Pemantauan Tindaklanjut Hasil Temuan
Pengawasan (Pemutakhiran data) telah dilaksanakan oleh BPK RI
Perwakilan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015, jumlah temuan yang telah
ditindaklanjuti sesuai rekomendasi sebanyak 186 temuan dari 202 temuan
atau atau 92,08 % sedangkan pada tahun 2016 jumlah temuan yang telah
ditindaklanjuti sesuai rekomendasi sebanyak 175 temuan dari 225 temuan
atau atau 77,78%.
Gambar II.3
Gambar Hasil Temuan Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2016
Sumber data : Inspektorat per Desember 2016
0
50
100
150
200
250
2015 2016
Jumlah rekomendasi
Tindak lanjut sesuai Rekomendasi (TS)
Tindak Lanjut Belum Sesuai Rekomendasi (TB)
Belum Ditindak Lanjuti
0
50
100
150
200
250
2015 2016
Jumlah Rekomendasi
Tindak lanjut sesuai Rekomendasi (TS)
Tindak Lanjut Belum Sesuai Rekomendasi (TB)
Belum Ditindak Lanjuti
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 20
3. Persentase SKPD yang akuntabilitas kinerjanya baik
Untuk mengetahui/menilai akuntabilitas kerja SKPD, Inspektorat
Kota Madiun mengadakan evaluasi atas Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Sebagaimana ketentuan pasal 33 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga/pemerintah daerah
melakukan review atas laporan keuangan dan kinerja dalam rangka
meyakinkan keandalan informasii yang disajikan sebelum disampaikan oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur /Bupati/Walikota kepada pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam Pasal 8 dan Pasal 11. Berdasarkan Peraturan
tersebut, Inspektorat Kota Madiun selaku Pengawas Intern Pemerintah
berkewajiban melakukan evaluasi/review atas Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Pada tahun 2015 Inspektorat Kota Madiun telah melaksanakan
Reviu/Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahyangdilaksanakan pada tanggal 1-8 Mei 2015 dengan obyek
evaluasi 34 (tiga puluh empat) SKPD di lingkungan Pemerintah Kota
Madiun. Dan SKPD dengan nilai kategori baik Inspektorat (67,73) dan
Bappeda (65,55)
Pada tahun 2016 Inspektorat Kota Madiun telah melaksanakan
Reviu/Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
dilaksanakan pada tanggal 13-25 Mei 2016 dengan obyek evaluasi 34 (tiga
puluh empat) SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Madiun, dengan hasil
sebagai berikut :
- SKPD dengan kategori BB ( Baik Sekali) sebanyak 5 SKPD;
- SKPD dengan kategori B ( Baik) sebanyak 20 SKPD;
- SKPD dengan kategori CC ( Cukup) sebanyak 7 SKPD;
- SKPD dengan kategori C ( Kurang) sebanyak 2 SKPD.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 21
4. Persentase kasus pelanggaran disiplin dan pengaduan masyarakat yang
dapat diselesaikan
Merupakan pemeriksaan khusus atas dasar pengaduan dari
instansi pemerintah dan masyarakat, yang dapat diketahui dari sudah
terselesaikannya kasus pengaduan, baik pengaduan dari instansi
pemerintah maupun pengaduan dari masyarakat.
Pada tahun 2015 Inspektorat Kota Madiun melaksanaan
pemeriksaan khusus dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu sebanyak 24
kasus. Dan seluruh kasus tersebut telah dapat diselesaikan, sedangkan
pada Tahun 2016 Inspektorat Kota Madiun melaksanaan pemeriksaan
khusus dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu sebanyak 27 kasus
Gambar II.4
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KHUSUS
TAHUN 2015-2016
Sumber data : Inspektorat per Desember 2016
5. Persentase SKPD dengan Tingkat Maturitas berkembang
Inspektorat Kota Madiun baru melaksanakan Kegiatan Monitoring
Pelaksanaan SPI pada tahun 2015 dengan pendampingan dari BPKP
Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Inspektorat Kota Madiun melakukan
monitoring terhadap 14 (empat belas) SKPD dengan periode penilaian
yaitu penyelenggaraan SPIP SKPD sampai dengan bulan Oktober 2015.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2015 2016
Penyalahgunaan WewenangKorupsi/Pungli
Perselingkuhan
Perceraian
Disiplin Pegawai
Pemalsuan
Penipuan
Perjudian
Pencurian
Lain-lain
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 22
Dan hasil penilaian tingkat maturitas pelaksanaan SPIP adalah 11 SKPD
dengan tingkat maturitas berkembang dan 3 SKPD dengan tingkat
maturitas rintisan, sehingga realisasinya sebesar 78,57%. Pada Tahun
2016 Inspektorat Kota Madiun juga telah melakukan monitoring
Pelaksanaan SPIP terhadap 14 (empat belas) SKPD dengan hasil penilaian
2 SKPD dengan tingkat maturitas terdefinisi dan 12 SKPD dengan tingkat
maturitas berkembang sehingga realisasinya sebesar 100%.
b. SASARAN “Meningkatnya pemahaman PNS peserta pembinaan terhadap
peraturan perundangan yang berlaku”.
Keberhasilan capaian sasaran tersebut diukur dengan indikator
Persentase peserta pembinaan yang mampu menjawab 70% pertanyaan
dengan benar. Pada tahun 2015 kegiatan pendukung indikator tersebut belum
dilaksanakan karena memang direncanakan setiap dua tahun sekali. Pada
tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan pendukung indikator tersebut diatas
yaitu kegiatan Pembinaan Apartur yang dilaksanakan pada tanggal dengan
hasil 70,97 % peserta dapat menjawab pertanyaan post test dengan benar.
2.3.2. Anggaran
Dukungan pendanaan yang memadai pada suatu organisasi sangat penting
guna berjalannya organisasi dan tercapainya suatu kegiatan pengawasan. Alokasi
pendanaan Inspektorat Kota Madiun beserta realisasinya pada tahun 2015-2016
tahunterakhir adalah sebagai berikut :
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 24
Tabel II.5
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Inspektorat Kota Madiun Tahun 2015-2016
Data Per Desember 2016
Program Anggaran pada Tahun
(Rp.000)
Realisasi Anggaran pada Tahun
(Rp.000)
Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun
Rata-rata Pertumbuhan
(Rp.000)
2015 2016 2015 2016 2015 2016 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
218.270,00 241.700,00 199.559,00 240.631,45 91,43 99,56 11.715,00 20.536,00
Program Pemeliharaan Barang Milik Daerah
55.308,00 56.892,00 53.159,00 51.668,90 96,11 90,82 792.000 (749.05)
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Kantor 305.562,00 230.000,00 302.810,00 223.066,00 99.10 96.99 (37.781,00) (39.872,00)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
13.500,00 18.000,00 13.200,00 18.000,00 97,78 100 2.250,00 2.400
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
1.420.555,00 2.265.300,00 1.235.486,20 2.050.849,40 86,97 90,53 422.372,50 407.500,1
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur Daerah 0 75.000,00 0 74.356,00 0 99,14 37.500,00 37.178,00
Program peningkatan profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur pengawasan
350.000,00 515.840,00 316.038,70 433.510,25 90,30 84,04 82.920,00 58.735,78
JUMLAH 2.363.195,00 3.402.732,00 2.120.252,90 3.092.082.00 93,61 94,44 319.768,50 485.914,55
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 25
Dari tabel di atas dapat kita lihat anggaran dan realisasi anggaran program
kegiatan Inspektorat Kota Madiun tahun 2015 dan tahun 2016 sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tahun 2015 dengan alokasi anggaran Rp.218.270.000,- dan realisasi sebesar
Rp. 199.559.000,- (91,93 %) dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan kantor dengan alokasi
dana Rp.126.500.000,- dan terealisasi Rp.107.789.000,- (85,21%).
b) Kegiatan Koordinasi dan konsultasi keluar daerah dengan alokasi dana
Rp.91.770.000,- dan terealisasi Rp.91.770.000,- (100 %).
Tahun 2016 dengan alokasi anggaran Rp.241.700.000,- dan realisasi sebesar
Rp. 240.631.450,- (99,56 %) dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan kantor dengan alokasi
dana Rp.150.000.000,- dan terealisasi Rp.149.436.900,- (99,62%)
b) Kegiatan Koordinasi dan konsultasi keluar daerah dengan alokasi dana
Rp.91.700.000,00 dan terealisasi Rp.91.194.550,00 (99,45%).
2) Program Pemeliharaan barang milik daerah
Tahun 2015 dengan alokasi anggaran Rp.55.308.000,- dan realisasi sebesar
Rp.53.159.000,- (96,11 %) dengan kegiatan sebagai berikut:
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung dan bangunan dengan alokasi
dana Rp. 2.000.000,- dan terealisasi Rp. 2.000.000,- (100 %).
b) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas dengan alokasi dana
Rp.23.308.000,- dan terealisasi Rp.21.159.000,- (90,78 %).
c) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kantor dengan
alokasi dana Rp.30.000.000,- dan terealisasi Rp.30.000.000,-(100%).
Tahun 2016 dengan alokasi anggaran Rp.56.892.000,- dan realisasi sebesar
Rp.51.668.000,- (90,82 %) dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung dan bangunan dengan alokasi
dana Rp. 2.000.000,- dan terealisasi Rp. 2.000.000,- (100 %) .
b) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas dengan alokasi dana
Rp.24.892.000,- dan terealisasi Rp.22.318.900,- (89,66%).
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 26
c) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kantor dengan
alokasi dana Rp.30.000.000,- dan terealisasi Rp.27.350.000,- (91,17%) .
3) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Tahun 2015 Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor dengan
alokasi dana Rp.305.562.000,- dan terealisasi Rp.302.810.00,- (99,10%)
b) Tahun 2016 Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor dengan
alokasi dana Rp.230.000.000,- dan terealisasi Rp.223.066.000,- (96.99%).
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangandengan kegiatan sebagai berikut :
a) Tahun 2015 Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja dengan alokasi dana Rp.13.500.000,- dan terealisasi
Rp.13.200.000,- (97,78 %).
b) Tahun 2016 Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja dengan alokasi dana Rp.18.000.000,- dan terealisasi
Rp.18.000.000,- (100 %).
5) Program Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Tahun 2015 dengan alokasi anggaran Rp.1.420.555.000,- dan realisasi sebesar
Rp.1.235.486.200,- (86,97%) dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala dengan alokasi
dana Rp. 444.125.000,-dan terealisasi Rp.415.705.000,- (93,60%)
b) Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah dengan
alokasi dana Rp.168.700.000,- dan terealisasi Rp. 104.354.000,- (61,86%)
c) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawas dengan alokasi dana sebesar
Rp.97.000.000,- dan terealisasi Rp.93.360.000,- (96,25%).
d) Inventarisasi Temuan Pengawasandengan alokasi dana kegiatan tersebut
sebesar Rp.36.000.000,- dan terealisasi Rp.34.890.000,- ( 96,92% ) .
e) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan dengan alokasi dana sebesar
Rp.40.000.000,- dan terealisasi Rp.40.000.000,- (100%).
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 27
f) Review atas Laporan Keuangan pemerintah Daerah telah dialokasikan dana
sebesar Rp.67.630.000,- dan terealisasi Rp.62.896.000,- (93,00%).
g) Evaluasi Laporan Kinerja dengan alokasi dana Rp.110.000.000,- dan
terealisasi Rp.103.240.000,- (93,85%).
h) Probity Audit pengadaan Barang dan Jasadengan alokasi dana
Rp.50.000.000,- dan terealisasi Rp. 45.520.000,- (91,04%).
h) ReviuLaporan KinerjaKota Madiun dengan alokasi dana Rp.72.500.000,- dan
terealisasi Rp.63.250.000,- (87,23%).
i) Monitoring dan Evaluasidengan alokasi dana Rp.75.000.000,- dan terealisasi
Rp.56.712.000,- (75,62%).
j) Pelaksanaan PMPRB dengan alokasi dana Rp.40.000.000,- dan terealisasi
Rp.23.340.100,- (58,35%).
k) Monitoring Pelaksanaan Sistem Pengendalian Interndengan alokasi dana
Rp.59.000.000,- dan terealisasi Rp.48.600.000,- (82,37%).
l) Sosialisasi LHKASNdengan alokasi dana Rp.97.600.000,- dan terealisasi
Rp.93.568.000,- (95,87%).
m) Sosialisasi Pengendalian Gratifikasidengan alokasi dana Rp.63.000.000,- dan
terealisasi Rp.50.061.000,- (79,46%).
Tahun 2016 dengan alokasi anggaran Rp.2.265.300.000,- dan realisasi sebesar
Rp.2.050.849.400,- (90,53 %) dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala dengan alokasi
dana Rp. 719.772.000,-dan terealisasi Rp.676.017.000,- (93,92%)
b) Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah dengan
alokasi dana Rp.170.000.000,- dan terealisasi Rp. 166.392.000,- (97,88%)
c) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawas dengan alokasi dana sebesar
Rp.170.000.000,- dan terealisasi Rp.156.019.000,- (91,78%).
d) Inventarisasi Temuan Pengawasandengan alokasi dana kegiatan tersebut
sebesar Rp.76.210.000,- dan terealisasi Rp.69.510.000,- ( 91,21% ) .
e) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan dengan alokasi dana sebesar
Rp.60.000.000,- dan terealisasi Rp.59.671.000,- (99,45%).
f) Review atas Laporan Keuangan pemerintah Daerah telah dialokasikan dana
sebesar Rp.230.920.000,- dan terealisasi Rp.209.590.000,- (90,76%).
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 28
g) Evaluasi Laporan Kinerja dengan alokasi dana Rp.144.000.000,- dan
terealisasi Rp.125.545.400,- (87,18%).
h) Probity Audit pengadaan Barang dan Jasa dengan alokasi dana
Rp.75.000.000,- dan terealisasi Rp. 57.747.000,- (77,00%).
i) ReviuLaporan KinerjaKota Madiun dengan alokasi dana Rp.87.400.000,- dan
terealisasi Rp.80.341.000,- (91,92%).
j) Monitoring dan Evaluasi dengan alokasi dana Rp.141.000.000,- dan terealisasi
Rp.125.488.000,- (89,00%).
k) Pelaksanaan PMPRB dengan alokasi dana Rp.46.230.000,- dan terealisasi
Rp.39.342.000,- (85,10%).
l) Pembangunan Zona Integritas dengan alokasi dana Rp.76.400.000,- dan
terealisasi Rp.46.714.000,- (61,14%).
m) Pengendalian Gratifikasidengan alokasi dana Rp.44.568.000,- dan terealisasi
Rp.42.383.000,- (95,10%).
n) Verifikasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan alokasi dana
Rp.150.000.000,- dan terealisasi Rp.126.563.000,- (84,38%).
o) Monitoring Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern dengan alokasi dana
Rp.73.800.000,- dan terealisasi Rp.69.455.000,- (94,11%).
6) Program Peningkatan profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
Tahun 2015 dengan alokasi anggaran Rp.350.000.000,- dan realisasi sebesar
Rp.316.038.700,- (90,30%) dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Mengikuti pelatihan teknis, Seminar dan Workshop dengan alokasi dana
Rp.200.000.000,- dan terealisasi Rp.192.496.800,- (96,25%).
b) Kegiatan Bintek Aparatur Pengawasan dengan alokasi dara sebesar
Rp.150.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 123.541.900,- (83,36%).
Tahun 2016 dengan alokasi anggaran Rp.515.840.000,- dan realisasi sebesar
Rp.433.510.260,- (84,04%) dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Mengikuti pelatihan teknis, Seminar dan Workshop dengan alokasi dana
Rp.355.840.000,- dan terealisasi Rp.287.266.500,- (80,73%).
b) Kegiatan Bintek Aparatur Pengawasan dengan alokasi dara sebesar
Rp.160.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 146.243.750,- (91,40%).
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 29
7) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Tahun 2015 belum ada pelaksanaan kegiatan pendukung program tersebut.
Tahun 2016 dengan kegiatan Pembinaan Aparatur Daerah mendapat alokasi
anggaran Rp.75.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.74.356.000,- (99,00%).
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 30
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Inspektorat Kota Madiun
Isu strtegis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan
bagi daerah/ masyarakat di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu
strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian
yang lebih besar atau bisa juga tidak dimanfaatkan, sehingga akan menghilangkan
peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting,
mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan
menentukan tujuan di masa yang akan datang. Identifikasi isustrategis dapat dilihat
dari sisi eksternal maupun internal. Sisi eksternal terkait dengan dinamika Nasional,
Provinsi, SKPD, dan Lembaga atau Instansi di luar organisasi. Sedangkan sisi internal
terkait dengan dinamika di dalam organiasasi itu sendiri yang diperkirakanakan
menjadi permasalahan maupun tantangan dimasa yang akan datang.
Adapun isu strategis kedepan terutama dengan adanya perubahan regulasi
dan regulasi yang baru adalah sebagai berikut :
- Bahwa titik berat pelaksanaan tugas pengawasan Inspektorat tidak hanya
melakukan tindakan preventif yaitu mencegah terjadinya kesalahan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan oleh Perangkat Daerah serta memperbaiki
kesalahan yang telah terjadi untuk dijadikan pelajaran agar kesalahan kesalahan
tersebut tidak terulang di masa yang akan datang. Namun juga sebagai quality
anssurance yaitu menjamin bahwa suatu kegiatan dapat berjalan secara effisien,
effektif dan sesuai dengan aturannya dalam mencapai tujuan organisasi.
- Selanjutnya sesuai Pasal 386 Undang-Undamg Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah bahwa Aparat Pengawasan Internal Pemerintah wajib
melakukan pemeriksaan atas dugaan penyimpangan yang diadukan oleh
masyarakat serta Aparat Penegak Hukum melakukan pemeriksaan atas
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 31
pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat setelah terlebih dahulu
berkoordinasi dengan Inspektorat selaku APIP.
- Demikian pula dengan adanya regulasi terkait pelaksanaan Reformasi Birokrasi,
Inspektorat juga mempunyai tugas :
1. mengawal siklus penyelenggaraan pemerintahan daerah dari tahap
perencanaan sampai dengan pelaporan. Dengan cara melakukan reviu
terhadap dokumen perencanaan, dokumen penganggaran, kontrak yang
bernilai strategis sampai dengan reviu laporan keuangan dan laporan kinerja;
2. merubah metodologi pengawasan, dari yang sifatnya reguler atau
operasional, menjadi pengawasan yang sifatnya kinerja dan terfokus;
3. melakukan pendampingan kepada obyek pengawasan. Posisikan APIP
sebagai mitra bagi perangkat daerah lainnya. Paradigma lama APIP sebagai
pengawas yang identik dengan mencari kesalahan sudah harus ditinggalkan
dan menjadi seorang pengawas yang mampu memberikan jasa konsultasi
dan penyelesaian masalah bagi perangkat daerah lainnya;
Dengan bertambahnya tugas serta tanggungjawab yang berat, Inspektorat
Kota Madiun terus berupaya meningkatkan kualitas SDM Pengawasan agar bisa
menjawab semua tantangan yang ada serta mempercepat pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di Pemerintah Daerah. Namun demikian banyak ditemui permasalahan-
permasalahan, baik permasalahan yang berasal dari internal Inspektorat maupun
permasalahan yang berasal dari eksternal Inspektorat. Informasi tersebut dapat
disusun dalam tabel sebagai berikut :
Tabel III.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kota Madiun
Aspek Kajian
Capaian/
Kondisi Saat ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan
Pelayanan SKPD
INTERNAL
(KEWENANGAN SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR
KEWENANGAN SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pelaksanaan
Pengawasan/ pembinaan pengelolaan
keuangan dan kinerja PD
Jumlah
temuan msh relative
banyak
1.SOP
Pengawasan Inspektorat Kota Madiun
1.Kuantitas dan
Kualitas SDM Aparatur Pengawasan
1.Respon dari
obyek pemeriksaan
1, Kurangnya
aparatur pengawasan dari JFA dan
P2UPD
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 32
Aspek Kajian Capaian/Kondisi
Saat ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD
INTERNAL (KEWENANGAN
SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR
KEWENANGAN
SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2.Peraturan Walikota
2. Koordinasi dengan pengawas
ekstrnal 3.Koordinasi
dengan obyek pemeriksaan
2. Koordinasi SKPD dengan pelaksana
kegiatan (Pihak Ketiga)
2. Kurangnya perhatian obyek
pemeriksaan terhadap hasil
pemeriksaan 3. Kurangnya
koordinasi SKPD dengan pelaksana
kegiatan (Pihak Ketiga)
Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Inspektorat Kota Madiun sebagaimana tabel tersebut di atas, dapat kita uraikan
sebagai berikut :
3.1.1. Terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM aparatur pengawasan
Dengan disahkannya Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun
2016, Inspektorat Kota Madiun kehilangan cukup banyak aparatur pengawasan
dikarenakan pejabat eselon IV dibawah Inspektur Pembantu hilang dan aparatur
pengawasan dari Jabatan Fungsional Auditor dan P2UPD masih sangat kurang. Dan
sampai saat ini SDM aparatur pengawas yang ada masihmemerlukan pembinaan
secara komprehensif untuk menjadi kompeten di bidangnya.
3.1.2. Kurangnya perhatian Obrik dalam menindak lanjuti temuan Inspektorat
Pembinaan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota
Madiun seringkali kurang mendapat responpositif dari Obyek Pemeriksaan (Obrik).Hal
tersebut dapat diketahui dari masih banyaknya temuan yang sama/berulang hamper
setiap kali dilaksanakan pemeriksaan dan keterlambatan obrik dalam menindaklanjuti
hasil pemeriksaan. Kondisi demikian menjadi permasalahan bagi Inspektorat Kota
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 33
Madiun karena tanpa adanya peran aktif dari Obrik maka good governance and clean
government akan sulit terwujud.
3.1.3. Kurangnya koordinasi Obyek Pemeriksaan (SKPD) dengan Pelaksana
Kegiaatan (Pihak Ketiga)
Pada saat pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan fisik di lapangan akan
terjadi kendala apabila Obyek Pemeriksaan (SKPD) tidak berkoordinasi dengan
Pelaksana Kegiatan (Pihak Ketiga). Disamping itu Pihak Ketiga kurang merespon
tindak lanjut hasil pemeriksaan fisik.
Selanjutnya, isu-isu strategis yang berhubungan atau berpengaruh pada
Inspektorat Kota Madiun dari faktor-faktor eksternal lainnya sebagaimana tabel
berikut :
Tabel III.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No
Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional
Dinamika JawaTimur
Dinamika Kota Madiun
1
Peningkatan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance) di berbagai Negara
Terdapat misi upaya pencapaian good
governance namun tingkat Coruption Perception Indeks
(CPI) masih tinggi
Terdapat agenda reformasi birokrasi
dalam RPJMD
Tata kelola pemerintahan
masih terbatas yang diindikasikan oleh beberapa
indikator yang belum tercapai
Pada setiap negara di dunia ini menginginkan negaranya sedikit angka
korupsinya, bahkan setiap negara menginginkan tidak ada tindak korupsi
dinegaranya. Sehingga semua negara di dunia ini berupaya keras agar terbebas dari
tindakan korupsi. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang angka
korupsinya tinggi, sehingga masyarakat Indonesia banyak yang melakukan aksi
unjuk rasa menuntut penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih serta
mempercepat pemberantasan tindak pidana korupsi. Di setiap daerah
provinsi/kabupaten/kota di seluruh Indonesia bekerja keras untuk mencegah
terjadinya tindak pidana korupsi. Tindak pencegahan tersebut dimulai dari SKPD yang
ada di setiap daerah melalui pengawasan yang dilakukan oleh Aparat Pengawas
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 34
Intern Pemerintah (APIP). Disini APIP mempunyai peran yang sangat penting dalam
upaya pencegahan tindak pidana korupsi.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
Dalam periode 2014-2019 Pemerintah Kota Madiun telah menetapkan visi
dan misi.
Visi Kota Madiun:”Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan
Sejahtera”
Berkaitan dengan makna kemajuan sebagai kondisi yang berproses
untuk terus menerus berkarya yang dilandasi falsafah bahwa hari esok harus
lebih baik dari hari ini, hal tersebut dikandung maksud bahwa sebagaimana yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang ( RPJP ) Kota Madiun tahun
2008 – 2025 kondisi Kota Madiun yang lebih baik atau kemajuan Kota Madiun melalui
peningkatan indikator kesehatan, indikator pendidikan, indikator ekonomi dan
indikator penerapan good governance sehingga terwujud Kota Madiun sebagai pusat
pelayanan perdagangan dan jasa di wilayah Madiun dan sekitarnya.
Makna sejahtera adalah kondisi tercukupinya kesejahteraan lahir dan
batin. Dalam hal peningkatan kualitas kesejahteraan akan ditangani secara
komprehensif dan proporsional dengan memberikan kesempatan yang sama pada
semua anggota masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan memperoleh
lapangan pekerjaan, mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan,
dapat menyatakan pendapat dan aspirasi secara demokratis serta memperoleh
perlindungan dan kesamaan didepan hukum.
Misi Kota Madiun:
1. Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat.
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.
4. Meningkatkan dan meratakan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 35
Hubungan/keterkaitan antara misi Kepala Daerah dengan tupoksi
Inspektorat
Inspektorat Kota Madiun sebagai unsur pengawas penyelenggaraan
pemerintahan daerah mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka
mewujudkan misi ”Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih
dan berwibawa” . Oleh karena itu Inspektorat Kota Madiun dituntut lebih optimal
dan menjunjung tinggi semangat profesionalisme didalam melaksanakan pengawasan
sehingga dapat membantu dalam upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan
nepotisme yang pada akhirnya misi tersebut dapat terwujud.
Adapun faktor penghambat dan pendorong Pelayanan Inspektorat Kota
Madiun terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dapat tergambar
pada tabel berikut :
Tabel III.3
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Inspektorat Kota Madiun terhadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera
No Misi dan Program KDH
dan Wakil KDH
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi :
Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik,
bersih dan berwibawa
Terwujudnya
pengawasan
pengelolaan
keuangan dan
kinerja
yang optimal
Kurangnya
kuantitas dan
kualitas SDM
Aparatur
Pengawas
Tercukupinya
anggaran
kegiatan
Didalam pelaksanaan pengawasan masih terdapat adanya hambatan-
hambatan yang berdampak pada kurang optimalnya hasil pengawasan. Diantara
faktor penghambat yaitu kurangnya sarana prasarana pengawasan bidang teknik dan
kurangnya Aparatur Pengawas. Jumlah obyek pemeriksaan dengan jumlah aparatur
pengawasan yang ada saat ini tidak sebanding, sehingga dalam prakteknya di
lapangan, pengawasan tidak bisa menjangkau seluruh kegiatan yang ada pada SKPD.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 36
Meskipun terdapat hambatan-hambatan dalam mencapai optimalisasi
pengawasan, namun dalam hal anggaran, Inspektorat Kota Madiun didukung dengan
adanya anggaran yang mencukupi, sehingga menjadi pendorong semangat dalam
melaksanakan pengawasan.
3.3. Telaahan Renstra Inspektorat Provinsi Jawa Timur
Hirarki perencanaan pembangunan daerah sebagimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan
pembangunan daerah. Oleh karena itu Renstra Inspektorat Kota Madiun harus
sinkron dan sinergi dengan visi dan misi Inspektorat Provinsi Jawa Timur.
Visi Inspektorat Provinsi Jawa Timur adalah ”Menjadi KatalisatorGood
Governance and Clean Government di Jawa Timur”
Sedangkan misi Inspektorat Provinsi Jawa Timur yaitu ”Menjadi
katalisator Pemerintah Provinsi Jawa Timur menuju keberhasilan
reformasi birokrasi dengan jalan memberikan informasi umpan balik
kepada Gubernur/Kepala Daerah melalui pelaksanaan pengawasan
internal dan pembinaan atas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ”
Inspektorat Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Provinsi,
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota
dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan
fungsi :
a. Perencanaan program pengawasan;
b. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan;
c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 37
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis
Dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan, Inspektorat Kota
Madiun juga dituntut lebih peka terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di dalam
maupun di luar Pemerintah Kota Madiun, termasuk isu-isu strategis yang sedang
berkembang dan ramai diperbincangkan oleh masyarakat luas. Adapun isu strategis
yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Madiun, antara lain :
1. Adanya tuntutan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih;
2. Adanya tuntutan percepatan pemberantasan korupsi;
Dalam rangka menindaklanjuti isu-isu tersebut, Inspektorat diharapkan
bisa lebih aktif dalam pengawasan serta bekerja lebih professional guna mendukung
mewujudkan harapan masyarakat akan terciptanya pemerintahan yang baik dan
bersih. Dalam penentuan prioritas penyelesaian atas isu-isu strategis tersebut,
dipakai metode skoring sebagai berikut :
Tabel III.5
Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis
No Kriteria Bobot
1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan
terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
20
2 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD
30
3 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 50
Total 100
Tabel III.6
Nilai Skala Kriteria
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke-
Total Skor 1 2 3
1 2 3 4 5 6
1
Adanya tuntutan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik
dan bersih
20
30
50
100
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 38
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke-
Total Skor 1 2 3
1 2 3 4 5 6
2 Adanya tuntutan percepatan
pemberantasan korupsi;
20 30 50 100
Tabel III.7
Rata-Rata Skor Isu-Isu Strategis
No Isu Strategis Total Skor Rata-Rata Skor
1 2 3 4
1
Adanya tuntutan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik
dan bersih
100
33,33
2 Adanya tuntutan percepatan pemberantasan korupsi;
100 33,33
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 39
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Sebuah perencanaan tidak terlepas dari perencanaan masa lalu (kondisi
masa lalu), kemudian kondisi saat ini, termasuk isu-isu strategis terkait yang
dijadikan program dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD).
Sehingga perencanaan merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dalam mewujudkan visi dan misi suatu Satuan Kerja Perangkat Daerah.
4.1 Visi dan Misi
Inspektorat Kota Madiun, sebagai bagian tak terpisahkan dari manajemen
Pemerintah Kota Madiun memiliki tanggung jawab moral terhadap pencapaian Visi
Pemerintah Kota Madiun. Kedudukan Inspektorat Kota Madiun adalah sebagai Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah yang secara tehnis operasional
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Madiun sebagaimana
Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota Madiun Nomor Tahun 2016.
Pengertian visi menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sedangkan misi adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi
berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagisegenap
komponen penyelenggara pemerintahan.
4.1.1. Visi Inspektorat Kota Madiun
Perumusan visi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil analisis isu-isu
strategis dan permasalahan pembangunan daerah untuk menemukan perwujudan
visi. Perwujudan visi merupakan gambaran paling sederhana dan dengan bahasa
yang mudah dikomunikasikan tentang wujud nyata kondisi, keadaan dan impian
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 40
Perangkat Daerah dalam 5 (lima) tahun yang akan dicapai dimasa mendatang.
Perwujudan visi Inspektorat Kota Madiun dapat diuraikan dalam tabel berikut :
TabelIV.1 PerumusanPerwujudanVisi
Isu
strategis
Permasalahan
Pembangunan Daerah
SDM Aparatur Pengawasan Koordinasi dengan obyek
pemeriksaan
Adanya tuntutan
penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan bersih
Penyelenggara administrasi
pemerintahan yang baik dan bersih
Adanya tuntutan percepatan
pemberantasan korupsi
Pembinaan dan pengawasan yang
profesional
Inti dari perumusan perwujudanvisi Inspektorat Kota Madiun diatas
dipergunakan sebagai dasar dalam perumusan pokok-pokok visi Inspektorat Kota
Madiun. Selanjutnya dari keseluruhan pokok-pokok visi yang dilakukan dengan
mencari inti (kalimat) perwujudan visi maka dibuatlah pernyataan visi Inspektorat
Kota Madiun, sebagaimana table dibawah ini:
TabelIV.2 Perumusan Visi
No. Perwujudan Visi Pokok-pokok Visi Pernyataan Visi
1 Penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang tertib serta dapat
dipertanggung jawabkan
Tertib dan
akuntabel
Terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang
tertib dan akuntabel melalui
pengawasan 2 Pembinaan dan pengawasan
yang profesional
pengawasan
Dari tabel tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa guna mendukung
terwujudnya good governance serta terwujudnya pemerintahan yang transparan,
bersih, dan berwibawa maka Inspektorat Kota Madiun telah merumuskan visi sebagai
pedoman dan arahan yang jelas dalam upaya pencapaian misi tersebut. Visi haruslah
√
√
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 41
dapat diukur (measurable ) untuk dapat diketahui tingkat keberhasilan
pencapaiannya. Adapaun visi Inspektorat Kota Madiun adalah :
Visi Inspektorat Kota Madiun tersebut mengandung tiga kata pokok yaitu
tertib, akuntabel serta Pengawasan dan penjabarannya adalah sebagai berikut :
Tertib, keinginan untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan
yang berlaku. Yang menjadi harapan untuk diwujudkan dalam penyelenggaraan
pemerintahan adalah tertib administrasi dalam kinerja dan pengelolaan
keuangan.
Akuntabel, mengandung makna bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan
diharapkan setiap SKPD dapat mengelola administrasi pemerintahan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Pengawasan, merupakan pengawalan terhadap pelaksanaan pembangunan
dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efisien, efektif dan taat terhadap
peraturan perundang-undangan serta terlindunginya kekayaan negara/daerah
dari setiap upaya penyimpangan. Pengawasan Internal merupakan pengawasan
dan pembinaan kepada seluruh unit kerja di Lingkungan Pemerintahan yang
dilaksanakan oleh Inspektorat sebagai unit kerja pengawasan. Inspektorat
dituntut mampu memberikan pembinaan dan pengawasan yang profesional.
4.1.2. Misi Inspektorat Kota Madiun
Selanjutnya, misi Inspektorat Kota Madiun disusun sebagai rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang telah
ditetapkan. Rumusan misi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk
mencapai visi Perangkat Daerah. Misi tersebut disusun untuk memperjelas jalan atau
langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi Inspektorat
Kota Madiun.
Adapun Perumusan Misi Inspektorat Kota Madiun adalah sebagai berikut :
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 42
Tabel IV.3
Perumusan Misi
Visi Pokok-pokok visi Misi
Terwujudnya
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah yang tertib
dan akuntabel
melalui pengawasan
Tertib dan
akuntabel
Meningkatkan Pengawasan guna
mewujudkan tata kelola keuangan
yang efektif, efisien dan akuntabel
Pengawasan
Meningkatkan Pengawasan guna
mewujudkan kinerja pemerintah yang
akuntabel
Dari tabel diatas maka Inspektorat Kota Madiun telah merumuskan misi
sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pengawasan guna mewujudkan tata kelola keuangan
yang efektif, efisien dan akuntabel.
2. Meningkatkan Pengawasan guna mewujudkan kinerja pemerintah yang
akuntabel.
Misi tersebut akan dijabarkan dalam tujuan dan sasaran dimana setiap
tujuan dan sasaran tersebut akan dicapai melalui program kegiatan pada setiap
tahunnya. Adapun penjelasan dari misi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pengawasan guna mewujudkan tata kelola keuangan
yang efektif, efisien dan akuntabel
Untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang baik, tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan, maka diperlukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pengelolaan keuangan secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan Pengawasan guna mewujudkan kinerja pemerintah
yang akuntabel
Dalam rangka mewujudkan good and clean governance, maka diperlukan
adanya pembinaan dan pengawasan kinerja pemerintah secara berkelanjutan
.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 43
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan adalah penjabaran atau implementasi dari misi atau sesuatu yang
ingin dicapai dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Tujuan ini ditetapkan untuk
memberikan arah Inspektorat Kota Madiun dalam jangka waktu lima tahun kedepan.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan, adalah
kondisi yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Untuk merealisasikan pelaksanaan misi Inspektorat Kota Madiun, perlu
ditetapkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan serta
penetapan sasaran yang merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan Visi Inspektorat Kota Madiun “Terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang tertib dan akuntabel melalui
pengawasan”, maka tujuan dan sasaran jangka menengah Tahun 2014–2019
beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel berikut ini.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 45
Tabel IV.4 a Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
VISI : Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang tertib dan akuntabel melalui pengawasan
MISI I : Meningkatkan pengawasan guna mewujudkan tata kelola keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel
Tujuan : Meningkatnya tertib administrasi pengelolaan anggaran
NO INDIKATOR RUMUS KONDISI AWAL
2013 TARGET TAHUN
2019 1
Opini BPK
--
WDP
WTP
SASARAN
URAIAN INDIKATOR RUMUS REALISASI
KONDISI
AWAL TARGET
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Meningkatnya
pengawasan
pengelolaan
keuangan instansi
pemerintah
Persentase entitas
yang telah melakukan pengelolaan
keuangan sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya
Persentase Laporan Keuangan Perangkat
Daerah sesuai SAP
∑(100 % −∑𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠
4)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠x100
(∑𝐿𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑆𝐴𝑃)
∑𝐿𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝐾𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑠𝑢𝑛x100
71,43 %
100%
74,75 %
100%
80%
100%
82%
100%
83%
100%
84%
100%
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 46
Tabel IV.4 b Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
VISI : Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang tertib dan akuntabel melalui pengawasan
MISI II : Meningkatkan pengawasan guna mewujudkan kinerja pemerintah yang akuntabel
Tujuan : Meningkatnya akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah
NO INDIKATOR RUMUS KONDISI AWAL
2013
TARGET TAHUN
2019
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Daerah
--
CC
A
SASARAN
URAIAN INDIKATOR RUMUS REALISASI
KONDISI AWAL
TARGET
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya
akuntabilitas kinerja
Instansi Pemerintah
Persentase Organisasi
Perangkat Daerah
yang akuntabilitas
kinerjanya
mendapatkan
minimal kategori “B”
∑ 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘𝑢𝑛𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 "𝐵"
∑𝑆𝐾𝑃𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑥 100%
8,3%
5,8%
76,47%
80%
90%
100%
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 47
4.2.1. Tujuan Inspektorat
Tujuan Inspektorat Kota Madiun dalam kurun waktu lima tahun
kedepan (2014-2019) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan anggaran dengan indikator
tujuan “Opini BPK”
2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah dengan indikator tujuan
“Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”.
4.2.2. Sasaran
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai Inspektorat Kota Madiundalam
kurun waktu lima tahun kedepan (2014-2019) adalah sebagai berikut:
4.2.2.1. Berdasarkan tujuan ” Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan
anggaran” maka ditetapkan sasaran :
Meningkatnya pengawasan pengelolaan keuangan instansi
pemerintah
Dengan indikator sasaran :
- Persentase entitas yang telah melakukan pengelolaan keuangan sesuai
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya;
- Persentase Laporan Keuangan Perangkat Daerah sesuai SAP.
4.2.2.2. Berdasarkan tujuan “Meningkatnya akuntabilitas kinerja Pemerintah
Daerah” telah ditetapkan sasaran :
Meningkatnya akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah dengan
indikator sasaran :
- Persentase Perangkat Daerah yang akuntabilitas kinerjanya
mendapatkan minimal kategori “B”
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 48
4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi merupakan kebijakan-kebijakan yang diambil dalam rangka
mengimplementasikan program-program yang disesuaikan dengan visi, misi dan
tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pada dasarnya lebih bersifat agenda (grand
design) sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu strategis
yang dihadapi dan/atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran atau dengan
kata lain strategi merupakan suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan atas
misi yang ditetapkan.
TabelIV.7.a
Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran:“ Persentase entitas yang telah melakukan
pengelolaan keuangan sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan
perubahannya“
FaktorEksternal
Faktor Internal
Peluang:
Adanya dukungan dari Perangkat
Daerah yang menginginkan
penglolaan keuangan sesuai
ketentuan yang berlaku
Tantangan:
Adanya tuntutan penyelenggaraa
pemerintahan yang baik dan bersih.
Kekuatan :
Adanyadukungan dana
AlternatifStrategi:
1. Meningkatkan pembinaan dan
pengawasan atas
pengelolaan keuangan sesuai
Permendagri Nomor 13
Tahun 2006 dan
perubahannya
AlternatifStrategi:
Mengikuti update peraturan/
ketentuan sehingga pengelolaan
keuangan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Kelemahan :
1. Tidak meratanya kemampuan
SDM Aparatur
2.Kurangnya kuantitas SDM
Aparatur
AlternatifStrategi:
1. Mengoptimalkan kemampuan
SDM Aparatur yang ada
AlternatifStrategi:
1. Melakukan rekruitmen tenaga
fungsional melalui BKD
2. Mengikutsertakan dalam bimbingan
teknis
Dari tabel diatas dapat ditentukan strategi untuk pencapaian indikator sasaran
” Persentase entitas yang telah melakukan pengelolaan keuangan sesuai
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya”, sebagaimana
tabel di bawah ini :
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 49
Tabel IV.7.b Penentuan Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran: Persentase entitas yang telah melakukan
pengelolaan keuangan sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan
perubahannya
No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
1. Meningkatnya
pengawasan pengelolaan
keuangan instansi
pemerintah
Persentase entitas yang telah
melakukan pengelolaan keuangan
sesuai Permendagri Nomor 13
Tahun 2006 dan perubahannya
1. Meningkatkan pembinaan dan
pengawasan atas pengelolaan
keuangan
2. Mengikuti update peraturan/
ketentuan sehingga pengelolaan
keuangan dan penyelenggaraan
administrasi pemerintahan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
3. Melakukan rekruitmen tenaga
fungsional melalui BKD
4. Mengoptimalkan kemampuan
SDM Aparatur yang ada
5. Mengikutsertakan dalam
bimbingan teknis dan pelatihan
TabelIV.8.a Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran : “ Persentase Laporan Keuangan Perangkat
Daerah sesuai SAP“
FaktorEksternal
Faktor Internal
Peluang:
Adanya dukungan dari Perangkat
Daerah yang menginginkan
penglolaan keuangan sesuai
ketentuan yang berlaku
Tantangan:
Adanya tuntutan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan bersih.
Kekuatan :
Adanya dukungan dana
AlternatifStrategi:
1. Meningkatkan pembinaan
pengawasan atas Laporan
keuangan Perangkat Daerah
2. Melakukan reviu atas Laporan
Keuangan PD dan
Pemerintah Daerah
AlternatifStrategi:
Mengikuti update peraturan/
ketentuan sehingga penyusunan
laporan keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Kelemahan :
1. Tidak meratanya kemampuan
SDM Aparatur
2.Kurangnya kuantitas SDM
Aparatur
AlternatifStrategi:
1. Mengoptimalkan kemampuan
SDM Aparatur yang ada
AlternatifStrategi:
1. Melakukan rekruitmen tenaga
fungsional melalui BKD
2. Mengikutsertakan dalam bimbingan
teknis
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 50
Dari tabel diatas dapat ditentukan strategi untuk pencapaian indikator sasaran
”Persentase Laporan Keuangan Perangkat Daerah sesuai SAP”,
sebagaimanatabeldibawahini:
Tabel IV.8.b Penentuan Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran: Persentase Laporan Keuangan Perangkat Daerah
sesuai SAP
No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
1. Meningkatnya
pengawasan pengelolaan
keuangan instansi
pemerintah
Persentase Laporan Keuangan
Perangkat Daerah sesuai SAP
1. Meningkatkan pengawasan atas
laporan keuangan Perangkat
Daerah
2. Melakukan reviu atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kota
Madiun
3. Mengikuti update peraturan/
ketentuan sehingga pengelolaan
keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
4. Melakukan rekruitmen tenaga
fungsional melalui BKD
5. Mengoptimalkan kemampuan
SDM Aparatur yang ada
6. Mengikutsertakan dalam
bimbingan teknis dan pelatihan
Tabel IV.10.a Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran : “Persentase Perangkat Daerah yang akuntabilitas
kinerjanya mendapat minimal kategori “B”
FaktorEksternal
Faktor Internal
Peluang:
1. Adanya keinginan dari
semuan SKPD untuk
berkinerja dengan baik
Tantangan:
1. Adanya tuntutan penyeleng-
garaan pemerintahan yang baik
dan bersih.
2. Adanya tuntutan perencanaan
kegiatan yang berbasis kinerja
Kekuatan :
1. Adanya instruksi dari pimpinan
daerah agar setiap SKPD
berkinerja yang baik serta
penggunaan anggaran sesuai
ketentuan yang berlaku
Alternatif Strategi:
1. Mengadakan evaluasi dan
reviu atas laporan
pertanggung jawaban kinerja
PD dan Pemerintah Daerah
Alternatif Strategi:
1. Merekomendasikan kepada PD
agar dalam membuat laporan
pertanggung jawaban sesuai
jadwal pelaporan yang telah
ditentukan.
Kelemahan :
1. Masih ada perencanaan
kegiatan yang belum berbasis
kinerja
Alternatif Strategi:
1. Berperan aktif dalam
perencanaan kegiatan
Alternatif Strategi:
1. Merekomendasikan kepada
seluruh PD agar dalam menyusun
perencanaan kegiatan untuk lebih
cermat
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 51
Dari tabel diatas dapat ditentukan strategi untuk pencapaian indikator sasaran
”Persentase Perangkat Daerah yang akuntabilitas kinerjanya
mendapatkan minimal kategori “B”, sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel IV.10.b Penentuan Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran : Persentase Perangkat Derah yang akuntabilitas
kinerjanya mendapatkan minimal kategori “B”
No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
1 Meningkatnya
akuntabilitas kinerja
Instansi Pemerintah
Persentase Perangkat Daerah yang
akuntabilitas kinerjanya
mendapatkan minimal kategori
“B”
1. Melakukan reviu atas Laporan
Kinerja Pemerintah Daerah
2. Melakukan evaluasi atas laporan
kinerja PD
3. Merekomendasikan kepada PD
agar segera membuat laporan
pertanggung jawaban sesuai
jadwal pelaporan yang telah
ditentukan
4. Merekomendasikan kepada
seluruh PD agar dalam
menyusun perencanaan kegiatan
untuk lebih cermat
Sedangkan arah kebijakan yang akan dilaksanakan sebagai upaya
mewujudkan sasaran adalah sebagai berikut :
Tabel IV.15 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang tertib dan akuntabel
melalui pengawasan
MISI I : Meningkatkan pengawasan guna mewujudkan tata kelola keuangan yang efektif,
efisien dan akuntabel
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan anggaran
Meningkatnya pengawasan pengelolaan keuangan instansi pemerintah
1 Meningkatkan pembinaan
dan pengawasan atas
pengelolaan keuangan
sesuai Permendagri Nomor
13 Tahun 2006 dan
perubahannya
2 Melakukan reviu atas
Laporan Keuangan PD dan
Pemerintah Kota Madiun
1. Meningkatkan pembinaan dan mengoptimalkan sistem pengawasan secara profesional terhadap instansi pemerintah, perangkat daerah atas penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanan pembangunan
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 52
MISI I : Meningkatkan pengawasan guna mewujudkan tata kelola keuangan yang efektif,
efisien dan akuntabel
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
3. Mengikuti update peraturan/
ketentuan sehingga
pengelolaan keuangan dan
penyelenggaraan
administrasi pemerintahan
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
4. Melakukan rekruitmen
tenaga fungsional melalui
BKD
5. Mengoptimalkan
kemampuan SDM Aparatur
yang ada
2. Selalu mengikuti
perubahan peraturan yang ada serta melakukan sosialisasi atas adanya perubahan peraturan.
3. .Melakukan Reviu atas
LKPD
4. Mengikutsertakan dalam bimbingan teknis dan pelatihan
MISI II : Meningkatkan pengawasan guna mewujudkankinerja pemerintah yang akuntabel
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja
Pemerintah
Daerah
Meningkatnya
akuntabilitas kinerja
Instansi Pemerintah
1. Melakukan reviu atas
Laporan Kinerja
Pemerintah Daerah
2. Melakukan evaluasi atas
laporan kinerja Perangkat
Daerah
1 Merekomendasikan
kepada PD agar dalam
membuat laporan
pertanggung jawaban
sesuai jadwal
pelaporan yang telah
ditentukan
2 Merekomendasikan
kepada seluruh PD
agar dalam menyusun
perencanaan kegiatan
untuk lebih cermat
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 53
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Guna mendukung terwujudnya visi dan misi Inspektorat Kota Madiun serta
dalam rangka melaksanaan tugas pokok dan fungsinya, maka Inspektorat Kota Madiun
telah menetapkan beberapa program dan kegiatan, yaitu :
Program :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indikator outcome:
Persentase terlaksananya administrasi perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Indikator outcome:
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Pelaporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Indikator outcome:
Persentase dokumen perencanaan dan laporan yang disusun tepat waktu
4. ProgramPemeliharaan Barang Milik Daerah
Indikator outcome:
Persentase barang milik daerah (inventaris) dalam kondisi baik
5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Indikator outcome :
Persentase entitas yang telah melaksanakan pengelolaan keuangan dan kinerja
dengan baik
6. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
Indikator outcome:
Persentase aparatur pengawas yang bersertifikat
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 54
7. Program Percepatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Indikator outcome :
Persentase temuan yang telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi
8. Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Indikator outcome :
Persentase Perangkat Daerah yang telah melaksanakan SAKIP
Kegiatan :
1. Penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan kantor
Indikator out put :
Jumlah jasa, peralatan dan perlengkapan kantor
2. Koordinasi dan Konsultasi keluar Daerah
Indikator out put :
Jumlah perjalanan dinas keluar daerah
3. Pengadaan sarana dan prasarana kantor
Indikator out put :
Jumlah sarana dan prasarana kantor yang dipenuhi
4. Penyusunan Pengembangan Pelaporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja Perangkat Daerah
Indikator out put :
Jumlah dokumen perencanaan dan pelaporan
5. Penyusunan Renstra
Indikator out put :
Jumlah dokumen perencanaan dan pelaporan
6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung dan Bangunan
Indikator out put :
Jumlah bangunan/gedung yang terpelihara
7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas
Indikator out put :
Jumlah kendaraan dinas yang terpelihara
8. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana kantor
Indikator out put :
Jumlah sarana dan prasarana yang terpelihara
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 55
8. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala
Indikator out put :
Jumlah entitas yang telah diperiksa.
9. Penanganan kasus pengaduan masyarakat/pemeriksaan dengan tujuan
tertentu di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun
Indikator out put :
Persentase pengaduan masyarakat/ pemeriksaan dengan tujuan tertentu yang
dapat diselesaikan.
10. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Indikator out put :
Laporan Hasil Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pedoman penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi RKPD Tahun 2017, Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengawasan di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun 2016, Surat Edaran Nomor : 050/795/SJ tentang Penyusunan RPJMD dan
RKPD Tahun 2017, kegiatan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
dirubah menjadi :
Reviu atas dokumen perencanaan, penganggaran, dan pelaporan
Indikator out put :
Jumlah dokumen laporan hasil reviu
11. Verifikasi dan Asistensi Kegiatan Fisik
Indikator out put :
Jumlah kegiatan fisik yang telah diverifikasi dan diasistensi.
Mulai tahun 2016 kegiatan verifikasi dan asistensi kegiatan fisik direncanakan
ditingkatkan kualitas pelaksanaannya menjadi kegiatan :
Probity Audit Pengadaan Barang dan Jasa
Indikator output :
Jumlah kegiatan yang di Probity Audit.
12. Mengikuti Pelatihan Teknis, Seminar, Workshop, Bimtek dan Raker
Indikator out put :
Jumlah aparatur pengawas yang mengikuti Diklat, Bimtek dan Raker.
13. Bimbingan Teknis Peningkatan Aparatur Pengawas
Indikator out put :
Jumlah aparatur Pengawas yang mengikuti Bimtek.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 56
14. Pembinaan Kepatuhan terhadap Peraturan
Indikator out put :
Jumlah aparatur pemerintah yang mengikuti pembinaan
15. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
Indikator out put :
Jumlah Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasanyang telah dipenuhi dan
ditetapkan
16. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
Indikator out put :
Persentase temuan pemeriksaan reguler yang telah ditindaklanjuti
17. Inventarisasi Temuan Pengawasan
Indikator out put :
Jumlah dokumen LHP Pemeriksaan Reguler dan Pemeriksaan Khusus.
18. Evaluasi Berkala Temuan Pengawasan
Persentase jumlah pemeriksaan eksternal (BPK-RI) yang telah ditindaklanjuti.
19.Monitoring dan evaluasi
Indikator out put :
Jumlah dokumen hasil monev
20. Pelaksanaan PMPRB ( Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi)
Indikator out put :
Jumlah dokumen hasil penilaian PMPRB
21.Pembangunan Zona Integritas
Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan mulai tahun 2016
Indikator out put :
Jumlah SKPD yang dinilai
22.Sosialisasi Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi
Kegiatan ini hanya dilakukan pada tahun 2015
Indikator out put :
Jumlah peserta yang menghadiri sosialisasi
23. Sosialisasi Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN)
Kegiatan ini hanya dilakukan pada tahun 2015
Indikator out put :
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 57
Jumlah peserta yang menghadiri sosialisasi
24. Kegiatan Verifikasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 2016 dengan memverifikasi dokumen LHKASN
dan Penanganan Ijazah Palsu
Indikator out put :
Jumlah dokumen hasil verifikasi
25. Evaluasi SAKIP PD
Indikator out put :
Jumlah Perangkat Daerah yang telah dievaluasi SAKIPnya
26. Reviu Laporan Kinerja Kota Madiun
Indikator out put :
Jumlah dokumen laporan hasil reviu Laporan Kinerja Kota Madiun.
27. Kegiatan Pengendalian Gratifikasi
Indikator out put :
Jumlah dokumen laporan pengendalian gratifikasi
28. Monitoring Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Indikator out put :
Jumlah SKPD dengan tingkat maturitas berkembang
29. Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Indikator out put :
Level Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
30. Penguatan Aparatur Pengawas Internal Pemerintah
Indikator out put :
Level Kapabilitas APIP
31. Optimalisasi Saber Pungli
Indikator out put :
Jumlah dokumen Laporan pelaksanaan kegiatan Saber Pungli
Kelompok Sasaran:
1. Obyek Pemeriksaan;
2. Aparatur Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan;
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 58
Pagu Indikatif:
1. Kegiatan Penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan kantor, telah direncanakan
pagu anggaran sebesar Rp. 726.500.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 126.500.000,-
Tahun - 2 : Rp. 150.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 150.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 150.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. 150.000.000,-
2. Koordinasi dan Konsultasi keluar Daerah, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 458.500.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 91.700.000,-
Tahun - 2 : Rp. 91.700.000,-
Tahun - 3 : Rp. 91.700.000,-
Tahun - 4 : Rp. 91.700.000,-
Tahun - 5 : Rp. 91.700.000,-
3. Pengadaan sarana dan prasarana kantor, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 635.562.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 305.562.000,-
Tahun - 2 : Rp. 230.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 50.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. –
Tahun - 5 : Rp. 50.000.000,-
4. Penyusunan Pengembangan Pelaporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja PD, telah direncanakan pagu anggaran sebesar Rp. 91.500.000,- dengan
rincian :
Tahun - 1 : Rp. 13.500.000,-
Tahun - 2 : Rp. 18.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 20.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 20.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. 20.000.000,-
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 59
4. Penyusunan Renstra, telah direncanakan pagu anggaran sebesar Rp.20.000.000,-
dengan rincian :
Tahun - 5 : Rp. 20.000.000,-
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung dan Bangunan, telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp. 10.000.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 2.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 2.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 2.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 2.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. 2.000.000,-
6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 125.365.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 23.308.000,-
Tahun - 2 : Rp. 24.892.000,-
Tahun - 3 : Rp. 24.892.000,-
Tahun - 4 : Rp. 24.892.000,-
Tahun - 5 : Rp. 27.381.000,-
7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kantor, telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp. 150.000.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 30.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 30.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 30.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 30.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. 30.000.000,-
8. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala, telah direncanakan
pagu anggaran sebesar Rp. 2.720.167.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 444.125.000,-
Tahun - 2 : Rp. 756.488.000,-
Tahun - 3 : Rp. 506.518.000,-
Tahun - 4 : Rp. 506.518.000,-
Tahun - 5 : Rp. 506.518.000,-
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 60
9 Kegiatan Penanganankasus pengaduan masyarakat/pemeriksaan dengan tujuan
tertentu di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 756.700.000,-dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 168.700.000,-
Tahun - 2 : Rp. 147.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 147.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 147.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. 147.000.000,-
10. Kegiatan Verifikasi dan Asistensi kegiatan fisik, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 50.000.000,-dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 50.000.000,-
11. Kegiatan Probity Audit Pengadaan Barang Jasa , telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 240.000.000,- dengan rincian :
Tahun - 2 : Rp. 75.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 82.500.000,-
Tahun - 4 : --
Tahun - 5 : Rp. 82.500.000,-
12. Kegiatan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, telah direncanakan
pagu anggaran sebesar Rp. 298.550.000,-degan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 67.630.000,-
Tahun - 2 : Rp. 230.920.000,-
Menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pedoman penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi RKPD Tahun 2017, Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengawasan di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun 2016, Surat Edaran Nomor : 050/795/SJ tentang Penyusunan RPJMD dan
RKPD Tahun 2017, kegiatan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
dirubah menjadi :
Reviu atas dokumen perencanaan, penganggaran, dan pelaporan, telah
direncanakan pagu anggaran sebesar Rp. 369.150.000,- degan rincian :
Tahun - 3 : Rp. 111.750.000,-
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 61
Tahun - 4 : Rp. 128.700.000,-
Tahun - 5 : Rp. 128.700.000,-
13. Kegiatan Mengikuti Pelatihan Teknis, Seminar, Workshop, Bimtek dan Raker, telah
direncanakan pagu anggaran sebesar Rp. 1.623.360.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 200.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 355.840.000,-
Tahun - 3 : Rp. 355.840.000,-
Tahun - 4 : Rp. 355.840.000,-
Tahun - 5 : Rp. 355.840.000,-
14. Kegiatan Bimtek Peningkatan Aparatur Pengawas, telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp. 818.000.000,-dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 150.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 150.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 176.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 166.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. 166.000.000,-
15. Pembinaan Kepatuhan terhadap Peraturan, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp.300.000.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. -
Tahun - 2 : Rp. 75.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 75.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 75.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. 75.000.000,-
16.Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan, telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp.45.000.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. -
Tahun - 2 : Rp. -
Tahun - 3 : Rp. 30.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 15.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. -
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 62
17.Kegiatan Tindak lanjut Hasil Temuan Pengawasan, telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp. 684.600.000,-dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 97.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 170.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 187.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 115.300.000,-
Tahun - 5 : Rp. 115.300.000,-
18. Kegiatan Inventarisasi Temuan Pengawasan, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 308.410.000,-dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 36.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 76.210.000,-
Tahun - 3 : Rp. 83.800.000,-
Tahun - 4 : Rp. 56.200.000,-
Tahun - 5 : Rp. 56.200.000,-
19. Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Pengawasan, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 298.000.000,-dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 40.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 60.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 66.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 66.000.000,-
Tahun - 5 : Rp. 66.000.000,-
20. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi , telah direncanakan pagu anggaran sebesar
Rp.510.200.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 75.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 141.000.000,-
Tahun - 3 : Rp 141.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 76.600.000,-
Tahun - 5 : Rp. 76.600.000,-
21 Kegiatan Pelaksanaan PMPRB ( Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi),
telah direncanakan pagu anggaran sebesar Rp. 205.930.000,- dengan rincian :
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 63
Tahun - 1 : Rp. 40.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 46.230.000,-
Tahun - 3 : Rp 50.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. 34.850.000,-
Tahun - 5 : Rp. 34.850.000,-
22.KegiatanPembangunan Zona Integritas, telah direncanakan pagu anggaran sebesar
Rp. 257.800.000,-dengan rincian :
Tahun – 1 : --
Tahun - 2 : Rp. 76.400.000,-
Tahun - 3 : Rp 76.400.000,-
Tahun - 4 : Rp. 52.500.000,-
Tahun - 5 : Rp. 52.500.000,-
23.Kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi, telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp. 63.000.000,-dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 63.000.000,-
24. KegiatanSosialisasi Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN), telah
direncanakan pagu anggaran sebesar Rp. 97.600.000,-dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 97.600.000,-
25. Kegiatan Verifikasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi , telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp. 280.000.000,- dengan rincian :
Tahun – 1 : --
Tahun - 2 : Rp. 150.000.000,-
Tahun - 3 : Rp. 65.000.000,-
Tahun - 4 : Rp. -
Tahun - 5 : Rp. 65.000.000,-
26. Kegiatan Evaluasi SAKIP Perangkat Daerah, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp. 659.104.000,- dengan rincian :
Tahun - 1 : Rp. 110.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 144.000.000,-
Tahun - 3 : Rp 164.000.000,-
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 64
Tahun - 4 : Rp. 120.552.000,-
Tahun - 5 : Rp. 120.552.000,-
27. Kegiatan Reviu Laporan Kinerja Kota Madiun, telah direncanakan pagu anggaran
sebesar Rp.412.920.000,-denganrincian :
Tahun - 1 : Rp. 72.500.000,-
Tahun - 2 : Rp. 87.400.000,-
Tahun - 3 : Rp. 87.400.000,-
Tahun - 4 : Rp. 82.810.000,-
Tahun - 5 : Rp. 82.810.000,-
28. Kegiatan Pengendalian Gratifikasi, telah direncanakan pagu anggaran sebesar
Rp.609.332.000,- dengan rincian :
Tahun – 1 : --
Tahun - 2 : Rp. 44.568.000,-
Tahun - 3 : Rp 328.564.000,-
Tahun - 4 : Rp. 186.200.000,-
Tahun - 5 : Rp. 50.000.000,-
29. Kegiatan Monitoring Pelaksanaan SPI (Sistem Pengendalian Intern), telah
direncanakan pagu anggaran sebesar Rp. 275.800.000,-dengan rincian :
Tahun – 1 : Rp. 59.000.000,-
Tahun - 2 : Rp. 73.800.000,-
Tahun - 3 : Rp 73.800.000,-
Tahun - 4 : Rp. 69.200.000,-
Tahun - 5 : Rp. --
30. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp. 75.000.000,-dengan rincian :
Tahun - 5 : Rp. 75.000.000,-
30. Penguatan Aparatur Pengawas Internal Pemerintah, telah direncanakan pagu
anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-dengan rincian :
Tahun - 5 : Rp. 50.000.000,-
31. Optimalisasi Saber Pungli, telah direncanakan pagu anggaran sebesar
Rp.150.000.000,-dengan rincian :
Tahun - 5 : Rp. 150.000.000,-
SKPD : INSPEKTORAT
VISI : Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang tertib dan akuntabel melalui pengawasan
MISI : 1. Meningkatkan pengawasan guna mewujudkan tata kelola keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel
2. Meningkatkan pengawasan guna mewujudkan kinerja pemerintah yang akuntabel
dan Kegiatan
(output) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000)
3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Program
Pendukung
Program :
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Persentase
terlaksananya
administrasi
perkantoran
100% 218,200 100% 241,700 100% 241,700 100% 241,700 100% 241,700 100% 1,185,000 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Penyediaan Jasa,
Peralatan dan
Perlengkapan
Kantor
Jumlah jasa,
peralatan dan
perlengkapan
kantor
1 paket 6 jenis 126,500 8 jenis 150,000 8 jenis 150,000 8 jenis 150,000 8 jenis 150,000 8 jenis/
tahun
726,500 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Koordinasi dan
Konsultasi Keluar
Daerah
Jumlah perjalanan
dinas ke luar
daerah
34 org/kali 37
org/kali
91,700 57
org/kali
91,700 57 org/kali 91,700 57 org/kali 91,700 57
org/kali
91,700 57
org/kali/
tahun
458,500 Inspektorat Kota
Madiun
Program :
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Persentase
pemenuhan
kebutuhan sarana
dan prasarana
aparatur
100% 305,562 100% 230,000 100% 50,000 - - 100% 50,000 100% 635,562 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana Kantor
Jumlah sarana
dan prasarana
kantor yg dipenuhi
3 paket 6 jenis 305,562 3 jenis 230,000 2 jenis 50,000 - - 2 jenis 50,000 13 jenis 635,562 Inspektorat Kota
Madiun
Program :
Peningkatan
pengembangan
sistem pelaporan
capaian kinerja
dan keuangan
Persentase
dokumen
perencanaan/lapor
an yang disusun
tepat waktu
100% 13,500 100% 18,000 100% 20,000 100% 20,000 100% 20,000 100% 91,500 Inspektorat Kota
Madiun
Tabel V
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Tahun 2014-2019
Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Unit Kerja
SKPD
Penanggun
gjawab
Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
2 5
Indikator Kinerja
Program
(outcome)
Data
Capaian
pada
Tahun
Awal
Perencana
an
dan Kegiatan
(output) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000)
Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Unit Kerja
SKPD
Penanggun
gjawab
Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Indikator Kinerja
Program
(outcome)
Data
Capaian
pada
Tahun
Awal
Perencana
an
Kegiatan :
Penyusunan
pelaporan capaian
kinerja dan ikhtisar
Realisasi Kinerja
SKPD
Jumlah dokumen
perencanaan dan
pelaporan
10 dok 13,500 10 dok 18,000 10 dok 20,000 10 dok 20,000 10 dok 20,000 50 dok 91,500 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Penyusunan
Renstra SKPD
Jumlah dokumen
Renstra
1 dok 20,000 1 dok 20,000 Inspektorat Kota
Madiun
Program :
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah
Persentase
Barang Milik
Daerah dalam
kondisi baik
100% 100% 55,308 100% 56,892 100% 56,892 100% 56,892 100% 59,381 100% 285,365 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Pemeliharaan
Ruitn/Berkala
Gedung dan
Bangunan
Jumlah gedung/
kantor yang
terpelihara
1 paket 1 unit/ 8
jenis yg
dibeli
2,000 1 unit/ 8
jenis yg
dibeli
2,000 1 unit/ 8
jenis yg
dibeli
2,000 1 unit/ 8
jenis yg
dibeli
2,000 1 unit/ 8
jenis yg
dibeli
2,000 1 unit/ 8
jenis yg
dibeli/
tahun
10,000 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Pemeliharaan
Ruitn/Berkala
Kendaraan Dinas
Jumlah
kendaraan dinas
yang terpelihara
1 unit 1 unit
kend roda
4 & 26 pjk
kend roda
2
23,308 1 unit
kend roda
4 & 26 pjk
kend roda
2
24,892 1 unit
kend roda
4 & 31 pjk
kend roda
2
24,892 1 unit
kend roda
4 & 31 pjk
kend roda
2
24,892 1 unit
kend roda
4 & 31 pjk
kend roda
2
27,381 1 unit
kend roda
4 & 31 pjk
kend roda
2 / tahun
125,365 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Sarana dan
Prasarana Kantor
Jumlah sarana
dan prasarana
kantor yang
terpelihara
4 jenis 6 jenis 30,000 6 jenis 30,000 6 jenis 30,000 6 jenis 30,000 6 jenis 30,000 6 jenis/
tahun
150,000 Inspektorat Kota
Madiun
Meningkatkan
tertib
administrasi
pengelolaan
anggaran
Opini BPK - Persentase
entitas yang
telah melakukan
pengelolaan
keuangan sesuai
Permendagri
Nomor 13 Tahun
2006 dan
perubahannya
Program :
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal dan
Pengendalian
Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Persentase
entitas yang
melaksanakan
pengelolaan
keuangan dan
kinerja dengan
baik
80% 730,455 81% 1,209,408 82% 987,798 83% 782,218 84% 864,718 84% 4,574,597
- Persentase
laporan
Keuangan SKPD
sesuai SAP
Kegiatan :
Pelaksananaan
Pengawasan
Internal secara
berkala
Jumlah entitas
yang telah
diperiksa
108 obrik 101 obrik 444,125 85 obrik 756,488 74 obrik 646,548 54 obrik 506,518 54 obrik 506,518 368 obrik 2,860,197 Inspektorat Kota
Madiun
Meningkatnya
Pengawasan
pengelolaan
keuangan
dan Kegiatan
(output) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000)
Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Unit Kerja
SKPD
Penanggun
gjawab
Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Indikator Kinerja
Program
(outcome)
Data
Capaian
pada
Tahun
Awal
Perencana
an
Kegiatan :
Penanganan
Kasus Pengaduan
masyarakat/pemer
iksaan dengan
tujuan tertentu di
Lingkungan
Pemerintah Kota
Madiun
Persentase kasus
pengaduan dan
pemeriksaan
dengan tujuan
tertentu yang
dapat diselesaikan
100% 100% 168,700 100% 147,000 100% 147,000 100% 147,000 100% 147,000 100% 756,700 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Verifikasi dan
Asistensi Kegiatan
Fisik
Jumlah Kegiatan
fisik yang telah
diverifikasi dan
diasistensi
9 kegiatan
fisik
15
kegiatan
fisik
50,000 - - - - - - - - 15
kegiatan
fisik
50,000 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Probity Audit
Pengadaan
Barang/Jasa
Jumlah Kegiatan
fisik yang telah di
probity audit
- - - 15
kegiatan
fisik
75,000 20
kegiatan
fisik
82,500 0 - 20 82,500 55
kegiatan
fisik
240,000 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Review atas
Laporan Keuangan
Pemerintah
Daerah
Jumlah dokumen
laporan hasil
review
1 dokumen 1
dokumen
67,630 6
dokumen
230,920 0 - 0 - 0 - 7
dokumen
298,550 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan
Reviu Atas
Dokumen
Perencanaan
Penganggaran dan
Pelaporan
Jumlah dokumen
laporan hasil
review
- - - - - 7
dokumen
111,750 9
dokumen
128,700 9
dokumen
128,700 25
dokumen
369,150 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Penguatan SPIP
Level SPIP - - - - - - - - - 3 75,000 3 75,000 Inspektorat Kota
Madiun
Program :
Peningkatan
profesionalisme
tenaga Pemeriksa
dan aparatur
pengawasan
Persentase
Aparatur
pengawas yang
bersertifikat
481 orang 100% 350,000 100% 590,840 100% 606,840 100% 597,160 100% 597,160 100% 2,742,000
dan Kegiatan
(output) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000)
Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Unit Kerja
SKPD
Penanggun
gjawab
Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Indikator Kinerja
Program
(outcome)
Data
Capaian
pada
Tahun
Awal
Perencana
an
Kegiatan :
Mengikuti
Pelatihan Teknis,
Seminar,
Workshop, Bintek
dan Raker
Jumlah aparatur
pengawas yang
mengikuti diklat,
dll
21 orang 30
org/kali
200,000 30
org/kali
355,840 30 org/kali 355,840 20 org/kali 355,840 20
org/kali
355,840 130
org/kali
1,623,360 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Bintek
Peningkatan
Aparatur
Pengawas
Jumlah aparatur
pengawas yang
mengikuti bintek
30 orang 60
org/kali
150,000 60
org/kali
160,000 60 org/kali 176,000 20 org/kali 166,320 20
org/kali
166,320 220
org/kali
818,640 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Pembinaan
kepatuhan
terhadap
Peraturan
Jumlah aparatur
pemerintah yang
mengikuti
pembinaan
430 orang - - 150 org 75,000 100 org 75,000 100 org 75,000 100 org 75,000 450 org 300,000 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Penguatan APIP
Level Kapabilitas
APIP
1 - - - - - - - - 3 50,000 3 50,000 Inspektorat Kota
Madiun
Program :
Percepatan Tindak
Lanjut Hasil
Pengawasan
Persentase
temuan yang telah
ditindaklanjuti
sesuai
rekomendasi
85.49% 86% 248,000 87% 447,210 88% 507,800 89% 329,100 90% 314,100 90% 1,846,210
Kegiatan :
Penyusunan
Kebijakan sistim
dan prosedur
pengawasan
Jumlah dokumen
kebijakan dan
prosedur
pengawasan yang
telah dipenuhi dan
ditetapkan
- - - - - 5
dokumen
30,000 2
dokumen
15,000 0 - 8
dokumen
45,000 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Tindak lanjut hasil
temuan
pengawasan
Persentase
temuan
pereriksaan
reguler yang telah
ditindaklanjuti
80% 90% 97,000 91% 170,000 92% 187,000 93% 115,300 0 115,300 94% 684,600 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Inventarisasi
temuan
pengawasan
Jml dokumen LHP
Reguler dan
Riksus
189
dokumen
148
dokumen
36,000 140
dokumen
76,210 140
dokumen
83,800 110
dokumen
56,200 110
dokumen
56,200 640
dokumen
308,410 Inspektorat Kota
Madiun
dan Kegiatan
(output) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000)
Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Unit Kerja
SKPD
Penanggun
gjawab
Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Indikator Kinerja
Program
(outcome)
Data
Capaian
pada
Tahun
Awal
Perencana
an
Kegiatan :
Evaluasi Berkala
temuan
pengawasan
Persentase
temuan
pereriksaan
eksternal (BPK-
RI) yang telah
ditindaklanjuti
80% 80% 40,000 81% 60,000 82% 66,000 83% 66,000 84% 66,000 84% 298,000 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Monitoring dan
Evaluasi
Jumlah dokumen
laporan hasil
monev
- 2
dokumen
75,000 7
dokumen
141,000 8
dokumen
141,000 8
dokumen
76,600 8
dokumen
76,600 8
dokumen
510,200 Inspektorat Kota
Madiun
- Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja
Pemerintah
Daerah
Nilai Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintah
Daerah
Meningkatnya
pengawasan
akuntabilitas
kinerja Instansi
Pemerintah
Persentase OPD
yang
akuntabilitas
kinerjanya
mendapatkan
minimal kategori
B
Program:
Peningkatan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
Persentase SKPD
yang telah
melakukan SAKIP
100% 442,100 100% 622,398 100% 845,164 100% 546,112 100% 555,712 100% 1,072,024
Kegiatan :
Pelaksanaan
PMPRB (Penilaian
Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi)
Jumlah dokumen
hasil penilaian
PMPRB
- 1
dokumen
40,000 1
dokumen
46,230 1
dokumen
50,000 1
dokumen
34,850 1
dokumen
34,850 5
dokumen
205,930 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Pembangunan
Zona Integritas
SKPD yang dinilai - - - 1 SKPD 76,400 2 SKPD 76,400 2 SKPD 52,500 2 SKPD 52,500 2 SKPD 257,800 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Sosialisasi
LHKASN
Jumlah peserta
yang menghadiri
sosialisasi
- 225 orang 97,600 - - - - - - - - 225 orang 97,600 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Verifikasi
Pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi
Jumlah dokumen
laporan hasil
verifikasi
- - - 2
dokumen
150,000 2
dokumen
65,000 - - 2
dokumen
65,000 6
dokumen
280,000 Inspektorat Kota
Madiun
dan Kegiatan
(output) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000)
Indikator Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Unit Kerja
SKPD
Penanggun
gjawab
Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Indikator Kinerja
Program
(outcome)
Data
Capaian
pada
Tahun
Awal
Perencana
an
Kegiatan :
Evaluasi SAKIP
SKPD
Jumlah SKPD
yang yang telah
dievaluasi SAKIP
nya
34 SKPD 34 SKPD 110,000 34 SKPD 144,000 34 SKPD 164,000 34 SKPD 120,552 34 SKPD 120,552 34 SKPD/
tahun
659,104 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Reviu Laporan
Kinerja Kota
Madiun
Jumlah dokumen
laporan hasil reviu
Laporan Kinerja
Kota Madiun
- 1
dokumen
72,500 1
dokumen
87,400 1
dokumen
87,400 1
dokumen
82,810 1
dokumen
82,810 5
dokumen
412,920 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Monitoring
Pelaksanaan
Sistem
Pengendalian
Intern
Jumlah OPD yang
dimonitoring
SPInya
- 14 SKPD 59,000 14 SKPD 73,800 14 SKPD 73,800 14 SKPD 69,200 - 14 SKPD 275,800 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Sosialisasi
Pengendalian
Gratifikasi
Jumlah peserta
yang menghadiri
sosialisasi
- 225 orang 63,000 - - - - - - - - 225 orang 63,000 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Pengendalian
Gratifikasi
Jumlah dokumen
laporan
pengendalian
gratifikasi dan
Saber Pungli
- - - 1
dokumen
44,568 2
dokumen
328,564 2
dokumen
186,200 1
dokumen
50,000 6
dokumen
609,332 Inspektorat Kota
Madiun
Kegiatan :
Optimalisasi Saber
Pungli
Jumlah dokumen
laporan kegiatan
Saber Pungli
- - - - - - - - - 1
dokumen
150,000 1
dokumen
150,000 Inspektorat Kota
Madiun
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 71
BAB VI
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja PD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Adapun misi dalam RPJMD yang terkait
langsung dengan Inspektorat Kota Madiun adalah pada misi ke-2 yang selanjutnya
diuraikan sebagai berikut :
Misi 2 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
berwibawa
Tata kelola Pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa adalah suatu
penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab
yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah
alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political
framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. Clean Governance adalah pemerintahan
yang aparatnya tidak melakukan praktik KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme)
pemerintah yang diisi oleh aparat yang jujur, yang bekerja sesuai dengan tugas
yang diembannya, tidak bersedia menerima sogokan, tidak melakukan, dan tidak
memperlambat atau mempercepat suatu pekerjaan karena adanya keuntungan yang
bisa diperoleh.
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 72
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu penegakan rule of law secara adil
dan mengupayakan semaksimal mungkin peran masyarakat dalam proses
pembuatan keputusan. Menciptakan transparansi didalam pengelolaan kebutuhan
informasi mutlak dilakukan. Oleh karenanya pemerintah harus mampu membangun
akuntabilitas publik dengan berusaha agar setiap keputusan harus dipertanggung
jawabkan kepada publik dan lembaga-lembaga stakeholder.
Tujuan terkait Misi ke-2 Pemerintah Kota Madiun dalam RPJMD adalah
”Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik”, maka sasaran yang telah
ditetapkan dalam RPJMD yang didukung oleh bidang urusan fungsi penunjang
pemerintah yaitu Unsur Pengawas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah adalah :
1. Meningkatnya tata kelola birokrasi dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah;
2. Meningkatnya pengelolaan keuangan dan pengawasan penyelenggaraan
Pemerintah Daerah.
Adapun Indikator kinerja Inspektorat Kota Madiun dengan berpedoman
pada sasaran pertama dari tujuan ”Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik” RPJMD adalah sebagaimana tertuang dalam Tabel IV.1
Tabel VI.1
Indikator Kinerja Inspektorat Kota Madiun yang mengacu padaTujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMD
Juli 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Prosentase OPD yang
akuntabilitasnya
mendapatkan minimal kategori “B”
8,33% 20% 60% 80% 90% 100% 100%
Revisi Renstra Inspektorat Kota Madiun 2014-2019 73
Sedangkan Indikator kinerja Inspektorat Kota Madiun dengan berpedoman
sasaran kedua dari tujuan ”Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik” RPJMD
adalah sebagaimana tertuang dalam Tabel IV.2
Tabel VI.2
Indikator Kinerja Inspektorat Kota Madiun yang mengacu padaTujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target CapaianSetiapTahun
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD
Juli 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Persentase entitas yang
telah melakukan pengelolaan
keuangan sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan
perubahannya
73% 80% 81% 82% 83% 84% 84%
Berdasarkan tabel Indikator tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Persentase SKPD yang akuntabilitasnya kategori baik.
Indikator ini dengan target capaian akhir periode sebesar 100 % diharapkan
sebagai tahapan dalam rangka mewujudkan peningkatan tata kelola birokrasi dan
akuntabilitas kinerja pada Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota
Madiun;
2. Persentase entitas yang telah melakukan pengelolaan keuangan sesuai
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya.
Indikator ini dengan target capaian akhir periode sebesar 84 % diharapkan dapat
mewujudkan tertib administrasi pengelolaan keuangan sehingga dapat memberikan
kontribusi terhadap opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Dengan indikator tersebut pada tabel VI.1 dan tabel VI.2 diharapkan
Inspektorat Kota Madiun dalam rentang waktu lima tahun ke depan dapat ikut
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Madiun.