SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya...

63
SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA MENCIT (Mus musculus) YANG DI INFEKSI Toxoplasma gondii SECARA INTRAVAGINA i Oleh : ADITYA BAYU SURYANTO NIM 061111189 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Transcript of SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya...

Page 1: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

SKRIPSI

GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA MENCIT (Mus

musculus) YANG DI INFEKSI Toxoplasma gondii SECARA INTRAVAGINA

i

Oleh :

ADITYA BAYU SURYANTO NIM 061111189

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA 2015

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 2: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

ii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 3: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

iii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 4: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

iv

Telah dinilai pada Seminar Hasil Penelitian Tanggal : 14 Juli 2015 KOMISI PENILAI SEMINAR HASIL PENELITIAN Ketua : Dr. Mufasirin, drh., M. Si. Sekretaris : Arimbi, drh., M.Kes. Anggota : Prof. Dr. Lucia Tri Suwanti, drh., M.P. Pembimbing I : Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes. Pembimbing II : Julien Soepraptini, drh., SU.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 5: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

v

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 6: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

vi

HISTOPATHOLOGY DESCRIPTION OF VAGINA MICE (Mus musculus) IN THE INFECTION by Toxoplasma gondii INTRAVAGINAL

Aditya Bayu Suryanto

ABSTRACT

The aim of this research is to determine T. gondii infection intravaginal in mice (Mus

musculus). Experimental animals used in study were eighteen mice age 2-3 mounth with body weight 20-25 grams. Experimental animals were divided into two groups: mice in first group is given NaCl for control group, and second group was infected by tachyzoites of T. gondii 1x103 by intravagina. Eight days after experiment, mice sacrificed and vagina of all mice were taken for vagina histopathology preparations, were made for further observation. Each of the vagina of mice processed by Hematoxylin Eosin staining method. The data’s of observation were used descriptivy. This research showed that vagina mice infected by tachyzoites of T. gondii intravagina could be find erotion of the stratum corneum vagina, inflamatory cell, and hiperplation vagina mucosa. Base on the result showed that the infection of T. gondii tachyzoites cause pathological changes such as erosion , infiltration of inflamatory cells , and hiperplation.

Keywords: Toxoplasma gondii, vagina histology, erotion epitel, inflamatory cell, hiperplation.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 7: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai

salah satu syarat untuk mengajukan penelitian. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada

junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah

mengawali upaya menegakkan cita-cita Islam di muka bumi ini.

Penulis menyadari banyak pihak yang telah berpatisipasi dan membantu dalam menyusun

skripsi dengan judul “GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA MENCIT (Mus musculus)

YANG DI INFEKSI Toxoplasma gondii SECARA INTRAVAGINA”. Untuk itu, iringan doa

dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan, utama kepada :

Prof. Hj. Romziah Sidik, Ph.D., Drh., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga Surabaya atas kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Fakultas

Kedokteran Hewan.

Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes selaku dosen pembimbing pertama dan Julien

Soepraptini,drh.,SU selaku dosen pembimbing kedua atas semua arahan, bimbingan, bantuan,

dorongan serta kesabarannya yang telah diberikan kepada penulis selama penulisan skripsi.

Ibu Sri Mumpuni, drh., M. Kes selaku dosen wali dan seluruh bapak dan ibu dosen

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya penulis yang telah membantu dan

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat pada penulis.

Dr. Mufasirin, drh., M.Si selaku ketua penguji, Arimbi, drh., M.Kes selaku sekretaris

serta Prof. Dr. Lucia Tria Suwanti, drh., MP. selaku anggota penguji yang telah memberikan

waktu serta saran untuk menilai skripsi ini.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 8: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

viii

Kepala Departemen Parasitologi Veteriner Laboratorium Entomologi dan Protozoologi

Fakultas Kedokteran Hewan beserta seluruh stafnya atas segala fasilitas yang diberikan kepada

penulis.

Terimakasih juga buat teman-teman kelompok penelitian Toxoplasma, Vonny Prasetya

Irgantara, Tutuk Wahyuningtyas, Dimas Fajar Subhan, Febri Putra Aditya, Frisca Trisna

Rosandy, Desty Renata, Murtiningsih, Rossianawati, Maharani Yuliastina Chandra Puspita.

Seluruh keluarga besar saya, Papa, Mama dan Kakakku yang tercinta darinya kuperoleh

sebuah perjuangan ketulusan dan keteguhan hati. Terimakasih banyak atas bantuan do’a yang

menemaniku sepanjang waktu.

Kepada Roselia Yuliani Permatasari terimakasih banyak sudah menemani, membantu dan

memotivasi saya dalam penyusunan skripsi ini. Juga sahabat-sahabat tercinta saya Karinadintha

Marsya Ramadhani, Faiq Mudaffar, Achmad Firdaus Firmansyah dan teman-teman kelas B 2011

tercinta terimakasih sudah memberi masukan dan semangat untuk penyusunan skripsi ini. Semua

teman-teman angkatan 2011 dan teman–teman kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Airlangga terima kasih atas dukungan serta persahabatan yang terjalin dan semua pihak yang

tidak disebutkan tetapi sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi.

Penulis juga menyadari bahwa mungkin saja terdapat kesalahan dan kekurangan pada

skripsi ini, untuk itu mohon kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan di masa

mendatang. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak

yang membutuhkan.

Surabaya, 2015

Penulis

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 9: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………… ii

HALAMAN PERNYATAAN …………………………………… iii

ABSTRACT ……………………………………………………… vi

UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………….. vii

DAFTAR ISI ……………………………………………..………. ix

DAFTAR SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG ..……………. xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………. 1 1.1 Latar belakang ……………………………………….... 1 1.2 Rumusan Masalah …………………………………….. 3 1.3 Landasan Teori ……………………………………….. 4 1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………... 5 1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………. 5 1.6 Hipotesis ……………………………………………… 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………... 6

2.1 Toxoplasma gondii …………………………………… 6 2.1.1 Klasifikasi Toxoplasma gondii ……………… 7 2.1.2 Morfologi Toxoplasma gondii ………………. 8 2.1.3 Siklus hidup Toxoplasma gondii …………… 10 2.1.4 Penularan infeksi Toxoplasma gondii ………. 13 2.1.5 Diagnosis infeksi Toxoplasma gondii ……… 14 2.1.6 Pencegahan dan pengobatan Toxoplasma gondii … 14

2.2 Mencit ………………………………………………… 16 2.2.1 Klasifikasi mencit ………………………. 16 2.2.2 Vagina ……………………………… ……… 17

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 10: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

x

BAB 3 MATERI DAN METODE …...……………………... 21

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………….. 21 3.2 Bahan dan Materi Penelitian ……………..………….. 21

3.2.1 Bahan penelitian ……………………………. 21 3.2.2 Alat penelitian ……………………………… 21 3.2.3 Hewan coba ...….…………………………... 22

3.3 Metode Penelitian …………………………………… 23 3.3.1 Persiapan percobaan ………………………… 23 3.3.2. Tahap perbanyakan in vivo takizoit Toxoplasma gondii … 23 3.3.3. Perlakuan hewan coba .. ……………………. 23 3.3.4 Pengambilan organ untuk pembuatan preparat

histopatologi…………………………………. 24 3.3.5 Perubahan yang diamati …………………….. 24

3.4 Variabel Penelitan ……………………………………. 24 3.4.1. Variabel bebas ………………………………. 24 3.4.2 Variabel tergantung …………………………. 24 3.4.3 Variabel Kendali …………………………….. 24

3.5 Analisis Data …………………………………………. 24 3.6 Kerangka Operasional Penelitian …………………….. 25

BAB 4 HASIL PENELITIAN ………………………………. 26 4.1 Infeksi Toxoplasma gondii pada vagina mencit intravagina (Mus musculus) secara intravagina…………………….. 26 4.2 Gambaran Histopatologi Vagina Mencit (Mus musculus) Setelah Diinfeksi Toxoplasma gondii Secara Intravagina….. 28

BAB 5 PEMBAHASAN …………………………………….. 30

5.1 Infeksi Toxoplasma gondii pada vagina mencit (Mus musculus) secara intravagina…………………………………… 30

5.2 Erosi dan Hiperplasia………………………………… 32

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................... 36 6.1 Kesimpulan …………………………………………... 36 6.2 Saran ………………………………............................... 36

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 11: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

xi

RINGKASAN …………………………………………………… 37 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….... 39 LAMPIRAN ……………………………………………….……. 43

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 12: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

xii

DAFTAR SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG

T. gondii : Toxoplasma gondii

µm : Mikrometer

PCR : Polymerase Chain Reaction

ad libitum : Secukupnya

DNA : Deoxyribose-Nucleic Acid

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 13: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

2.1 Takizoit T. gondii stadium takizoit (kiri) dan bradizoit (kanan).

dengan mikroskop electron ……………………………………… 8

2.2 Kista T. gondii pada jaringan otak mencit…………………….. 9

2.3 Ookista T.gondii………………………………………………… 10

2.4 Siklus Hidup T. gondii ………………………………………….. 12

2.5 Perubahan epitel vagina mencit selama siklus estrus …………… 17

2.6 Histologi vagina……….………………………………………… 19

2.7 Gambaran histologi normal vagina……………………………… 20

3.1 Skema kerangka operasional penelitian………………………….. 25

4.1 Lamina propria vagina mencit…….………………………….. 27

4.2 Mukosa vagina mencit setelah diinfeksi dengan Toxoplasma

gondii intravagina ……………………………………………… 29

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 14: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Prosedur Pembuatan Preparat Histopatologi ………………… 43

2. Skema Pembuatan Preparat Histopatologi …………………… 47

3. Skema Pewarnaan Haematoxylin Eosin …………………….... 48

4. Menghitung dosis 1x 103………………………………………. 49

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 15: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Toksoplasmosis adalah suatu penyakit yang disebabkan protozoa Toxoplasma

gondii. Toksoplasmosis adalah salah satu penyakit zoonosis yang mendapat banyak

perhatian dunia kesehatan saat ini, mengingat dampak yang ditimbulkan terutama

pada manusia. Infeksi T. gondii pada wanita hamil atau ternak bunting dapat

mengakibatkan reasorbsi fetus, abortus, lahir mati, kematian bayi dan kelainan

kongenital berupa retadarsi mental, kelainan mata ringan sampai buta mata dan

hidrosefalus (Suwanti, 2005).

Dalam Suwanti (2005), kerugian ekonomis akibat toksoplasmosis meliputi

kehilangan janin, biaya perawatan, biaya pendidikan penderita dan biaya pengobatan

kelainan mata, sedangkan pada hewan kerugian dapat berupa penurunan produktivitas

akibat gangguan sistem reproduksi.

Toxoplasma gondii dapat menyerang semua organ dan jaringan induk semang

seperti pada jaringan hati, limpa, sumsum tulang, paru-paru, otak, ginjal, otot,

kelenjar limfe, mata dan jantung . Kejadian dan dampak infeksi T. gondii pada hewan

betina atau wanita hamil, lebih banyak dilaporkan dibandingkan pada pria atau hewan

jantan (Sutanto dkk, 2008; Soedarto, 2008).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 16: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

2

Toksoplasmosis mulai diteliti oleh Durfee di Indonesia sejak tahun 1971

sampai 1972 yang dilaporkan pada tahun 1976 (Sasmita, 2006). Diperkirakan 30-60%

penduduk dunia terinfeksi oleh T. gondii (Hendri, 2008). Menurut Rasmaliah (2003),

infeksi ini tersebar di seluruh dunia, dimana manusia berperan sebagai induk semang

antara, kucing dan famili Felidae lainnya merupakan induk semang definitif. Angka

kejadian toksoplasmosis di Indonesia berdasarkan uji serologis, pada manusia adalah

2-63%, pada kucing 35-73%, babi 11-36%, kambing 11-61%, anjing 75% dan pada

ternak lain kurang dari 10% (Gandahusada dkk, 2003).

Predileksi T. gondii ada di semua tipe sel dan setelah empat hari infeksi T.

gondii telah menyebar di semua jaringan tubuh (Dubey, 2002). Bentuk lesi jaringan

akibat T. gondii dapat berbeda berdasarkan perbedaan organ. Bentuk lesi tersebut

berupa gambaran peradangan granulomatosa, pembentukan kista, nekrosis difusa dan

non suppuratif pada otak, nekrosis koagulatif dan hipertrofi limfonodul pada organ

limfatik, serta nekrosis koagulatif dan hipertrofi limfonodul pada organ limfatik, serta

nekrosis fokalis pada myocardium dan myometrium (Sasmita, 2006).

Jalur penularan toksoplasmosis akibat T. gondii bisa terjadi saat proses

inseminasi buatan pada kambing dengan menggunakan semen yang mengandung

stadium takizoit T. gondii (Diogo et al., 2013). Penelitian lain meyebutkan bahwa

infeksi T. gondii juga terjadi pada semen mencit, kemudian mencit jantan yang

terinfeksi T. gondii tersebut dikawinkan dengan mencit betina dan didapatkan bahwa

mencit betina tersebut juga terinfeksi T. gondii (Dalimi et al., 2013), dari penelitian

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 17: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

3

tersebut dapat diasumsikan bahwa jalur penularan toksoplasmosis tidak hanya

melalui inang perantara, tetapi juga bisa melalui perkawinan alam atau sejenisnya.

Kerusakan jaringan akibat infeksi takizoit Toxoplasma gondii semakin lama

semakin meluas, hal ini dikarenakan kecepatan replikasi takizoit yang sangat cepat

dibandingkan kemampuan sel untuk bermitosis. Takizoit dapat berkembang menjadi

64-128 takizoit baru per vakuola dalam sel 24 sampai dengan 48 jam pasca infeksi,

terjadinya disintegrasi struktur dan hancurnya sel yg berakibat pada kematian sel

diikuti dengan keluarnya seluruh komponen seluler (Subekti dkk, 2006).

Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

perubahan histopatologi vagina pada mencit yang diinfeksi Toxoplasma gondii

stadium takizoit secara intravagina. Dampak infeksi T. gondii stadium takizoit secara

intravagina terhadap vagina mencit (Mus musculus) belum banyak dilaporkan. Dan

sejauh ini penelitian tentang gambaran histopatologi belum pernah dilakukan dan

kepentingan penularan intravagina.

1.2 Rumusan Masalah

1). Apakah vagina mencit dapat terinfeksi takizoit T. gondii secara

intravagina ?

2). Bagaimana gambaran histopatologi vagina mencit yang sudah diinfeksi T.

gondii secara intravagina ?

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 18: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

4

1.3 Landasan Teori

Toxoplasma gondii mempunyai tiga bentuk stadium antara lain takizoit, kista

jaringan dan ookista. Stadium takizoit merupakan salah satu stadium infektif yang

ditemukan selama infeksi akut (Soedarto, 2008). Stadium takizoit merupakan stadium

multiplikasi, perkembangannya sangat cepat dan dapat ditemukan pada stadium akut

(Suwanti dkk, 1999).

Toxoplasma gondii bersifat intraseluler obligat sehingga memerlukan habitat

intraseluler untuk hidup dan berkembang biak. Predileksi ada di semua tipe sel dan

empat hari pasca diinfeksi parasit telah menyebar di semua jaringan tubuh (Dubey,

2002). T. gondii dapat menginfeksi segala macam tipe sel organ dan jaringan hospes.

Nekrosis sel yang ditimbulkan oleh T. gondii dapat ditemukan di dalam paru, hati,

limpa, dan ginjal. Pada organ hati dan limpa dapat dijumpai dalam sel makrofag,

kadang-kadang dalam organ limpa T. gondii ditemukan dalam sel reticulum (Subekti

dkk, 2006).

Penyebaran takizoit sampai pada organ yang lain disebabkan oleh dua faktor,

pertama gerakan aktif dari takizoit dan kedua gerakan pasif dengan memanfaatkan

leukosit yang menyebar ke berbagai jaringan melalui darah (Subekti dkk, 2006).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 19: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

5

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi vagina

mencit yang diinfeksi T. gondii stadium takizoit secara intravagina dan sebagai

informasi mengenai jalur penularan toksoplasmosis.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui perubahan histopatologi

yang terjadi pada vagina mencit akibat infeksi T. gondii stadium takizoit secara

intravagina sehingga dapat memberikan informasi ilmiah mengenai jalur penularan

dan kerusakan vagina akibat infeksi takizoit T. gondii secara histopatologi.

1.6 Hipotesis

Infeksi T. gondii secara intravagina pada mencit dapat menyebabkan

perubahan gambaran histopatologi vagina mencit.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 20: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Toxoplasma gondii

Toxoplasma berasal dari bahasa Yunani yaitu kata toxon yang artinya busur

(bow) yang mengacu pada bentuk sabit (crescent shape) dari takizoit. Hal ini menjadi

dasar dari bahasa latin yaitu toxicum yang berarti racun. Adapun nama gondii berasal

dari kata Ctenodactylus gondii, seekor rodensia dari Afrika Utara dimana parasit

tersebut untuk pertama kali diisolasi (Black and Boothroyd, 2000).

Toxoplasma gondii adalah parasit bersel tunggal, berbentuk seperti bulan

sabit, dengan salah satu ujung runcing dan ujung lain bulat yang hidup dan

berkembang biak di dalam host (Yowani dkk, 2007). Parasit ini mempunyai tiga

bentuk infektif yaitu, takizoit yang terdapat dalam cairan tubuh, bentuk bradizoit

(kista) yang terdapat di dalam jaringan tubuh seperti paru, jantung, otot bergaris, otak

dan bentuk ookista yang akan bersporulasi dan terdapat di dalam tinja kucing

(Iskandar, 2006).

Host parasit ini adalah kucing dan hewan sejenisnya (Felidae). Secara alami

invasi parasit umumnya terjadi di usus, dan kemudian akan memasuki sel. Parasit

berkembang biak di dalam sel host, sehingga menyebabkan sel inang pecah dan

parasit yang baru keluar dari sel dan masuk ke dalam sel yang lain di sekitar yang

menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih luas (Zhao et al., 2009).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 21: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

7

Toxoplasma gondii adalah hewan bersel satu yang disebut protozoa. Protozoa

ini merupakan parasit yang menyerang sel berinti, manusia dan mamalia lain dapat

menjadi inang perantara. Manusia terinfeksi T. gondii dengan cara memakan

makanan yang terkontaminasi oleh kista di dalam daging yang kurang matang,

makanan sayuran atau dari minum susu. Manusia dapat terinfeksi dengan ookista T.

gondii ketika membersihkan kandang kucing. Ibu hamil dan janin beresiko besar

terinfeksi T. gondii. Parasit ini dapat hidup pada mamalia dan burung, tetapi

perkembangbiakan secara seksual hanya terjadi di dalam tubuh kucing yang

merupakan host definitif (Zhao et al., 2009).

2.1.1 Klasifikasi Toxoplasma gondi

Toxoplasma gondii dalam klasifikasinya termasuk kelas sprozoa, karena

berkembang biak secara seksual dan aseksual yang terjadi secara bergantian. Menurut

Levine (1990) klasifikasi parasit sebagai berikut :

Phylum : Apicomplexa

Class : Sporozoa

Subclass : Coccidia

Ordo : Eucoccidia

Famili : Sarcocystidae

Sub Famili : Toxoplasmatidae

Genus : Toxoplasma

Species : Toxoplasma gondii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 22: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

8

2.1.2 Morfologi T. gondii

Toxoplasma gondii merupakan protozoa intraseluler obligat, terdapat dalam

tiga bentuk perkembangan yaitu takizoit, kista dan ookista. Bentuk takizoit

menyerupai bulan sabit dengan ujung yang runcing dan ujung yang lain tumpul.

Ukuran panjang 4-8 mikron, lebar 2-4 mikron dan mempunyai selaput sel, satu inti

terletak di tengah bulan sabit dan beberapa organel lain seperti mitokondria, ribosom,

reticulum endoplasmic dan badan golgi (Sasmita, 2006).

Gambar 2.1 T. gondii stadium takizoit (kiri) dan stadium bradizoit (kanan). Dengan mikroskop elektron (Dubey et al., 1998).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 23: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

9

Kista jaringan dibentuk di dalam sel host bila takizoit yang membelah telah

membentuk dinding. Ukuran kista bervariasi, ada yang berukuran kecil hanya berisi

beberapa bradizoit dan ada yang berukuran 200 mikron berisi kira-kira 3000

bradizoit. Kista dalam tubuh host dapat ditemukan seumur hidup terutama di otak,

otot jantung, dan otot bergaris. Di otak bentuk kista lonjong atau bulat, tetapi di

dalam otot bentuk kista mengikuti bentuk sel otot (Sutanto dkk, 2008).

Gambar 2.2. Kista T. gondii pada jaringan otak mencit A = Perbesaran 100X, B = perbesaran 1000X (Mufasirin dan Suwanti., 2008)

Dalam epitel usus halus kucing berlangsung daur aseksual dan daur seksual

yang menghasilkan ookista yang dikeluarkan bersama feses. Ookista yang bentuknya

bundar dengan ukuran 12,5 mikron menghasilkan 2 sporokista yang masing-masing

mengandung 4 sporozoit (Sutanto dkk, 2008).

A B

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 24: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

10

Gambar 2.3. Ookista T.gondii (Dubey et al., 1998) A = Ookista yang belum bersporulasi

B = Ookista yang bersporulasi dengan 4 sporozoit C = Ookista bersporulasi dilihat dengan electron

micrograph

2.1.3 Siklus hidup T. gondii

Infeksi dimulai dengan tertelannya ookista dari feses kucing atau kista

jaringan yang tertelan bersama makanan. Ookista yang masuk ke dalam usus, akibat

enzim tripsin dan HCl serta gerakan peristaltik usus maka ookista pecah

mengeluarkan sporozoit, sedangkan jika kista jaringan akan mengeluarkan bradizoit.

Sporozoit ataupun bradizoit akan menembus sel epitel usus dan berproliferasi secara

aseksual (skizogoni) menjadi skizon yang berisi banyak merozoit. Hasil fertilisasi

makrogamet dan mikrogamet berupa zigot disebut ookista. Selanjutnya ookista akan

dilepas bersamaan dengan feses kucing dan ookista akan menjadi infektif bila telah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 25: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

11

mengalami sporulasi di luar tubuh host. Waktu yang diperlukan mulai dari parasit

masuk ke tubuh host sampai keluar berupa ookista tergantung pada bentuk parasit

yang tertelan, jika yang tertelan ookista atau takizoit maka waktu infeksi selama

kurang lebih 21-40 hari, sedangkan jika yang tertelan kista jaringan maka waktu yang

dibutuhkan sekitar 3-6 hari (Hiswani, 2003).

Pada stadium takizoit terjadi perkembangan endodiogeni dimana sel induk

membelah menjadi dua yang hasil pembelahannya itu memiliki bentuk yang sama

dengan sel induk. Predileksi parasit pada stadium ini di semua tipe sel jaringan dan

dapat bertahan hidup membentuk dalam vakuola parasitiforosa serta mengakibatkan

sel host pecah lalu takizoit akan menginfeksi sel yang baru. Takizoit menginfeksi

semua organ melalui peredaran darah dan cairan limfe. Organ yang pertama kali

terserang yaitu limfonodus mesenterika, hati, paru-paru, lien, otak dan jaringan lain.

Bentuk takizoit akan berubah menjadi bradizoit apabila sistem kekebalan tubuh telah

menghambat perkembangan takizoit tersebut. Secara perlahan bradizoit menjadi

bentuk kista dan menyebabkan infeksi kronik pada hospes (Dubey et al., 1998).

Siklus hidup dalam tubuh host definitif yaitu bangsa kucing, parasit ini

mengalami dua siklus yaitu siklus intraintestinal dan siklus ekstraintestinal. Siklus

intraintestinal terjadi di dalam epitel usus kucing berlangsung fase aseksual atau

skizogoni, fase gametogeni dan sporogoni. Di dalam tubuh kucing menghasilkan

ookista dan dikeluarkan bersama feses kucing. Siklus ekstra intestinal terdapat pada

cairan intraperitonial dalam bentuk takizoit (Hiswani, 2003).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 26: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

12

Kucing yang terinfeksi T. gondii dalam sekali eksresi akan mengeluarkan

jutaan ookista. Bila ookista ini tertelan oleh host perantara seperti manusia, sapi,

kambing atau kucing maka pada berbagai jaringan host perantara akan dibentuk

kelompok trofozoit yang membelah secara aktif. Pada host perantara tidak dibentuk

stadium seksual tetapi dibentuk stadium istirahat yaitu kista jaringan. Bila kucing

sebagai hospes definitif makan host perantara yang terinfeksi maka berbagai stadium

seksual di dalam epitel usus muda akan terbentuk lagi. Jika hospes perantara yang

dimakan kucing mengandung kista T. gondii, maka masa prepaten 2-3 hari. Bila

ookista tertelan langsung oleh kucing, maka masa prepatennya 20-24 hari sehingga

kucing lebih mudah terinfeksi oleh kista dari pada oleh ookista (Cox, 1982 ; Levine,

1990).

Gambar 2.4. Siklus Hidup T. gondii (Dubey et al., 1998)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 27: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

13

2.1.4 Penularan T. gondii

Toxoplasma gondii ditularkan dengan melalui makanan atau air minum yang

tercampur stadium infektif yaitu takizoit, kista dan ookista. Infeksi pada manusia,

hewan dan unggas disebabkan oleh mengkonsumsi daging kurang masak yang

terinfeksi takizoit atau menelan bentuk bradizoit, mengkonsumsi sayur, buah serta

tercemar ookista yang berasal dari feses kucing yang terinfeksi dan secara

transplasental dari ibu yang terinfeksi selama masa kehamilan. Tikus dan burung

sebagai host perantara yang merupakan binatang buruan kucing serta jumlah vektor

seperti kecoa dan lalat yang dapat memindahkan ookista dari feses kucing ke

makanan. Ternak domba, kambing, sapi, babi, ayam dan kuda terinfeksi T. gondii

karena pakan dan air minum tercemar ookista dari feses kucing (Nelson dan Couto,

2003; Hanafiah dkk, 2009; Seitz, 2009).

Kucing adalah host definitif T. gondii karena dapat berkembang biak secara

seksual maupun aseksual di dalam tubuh manusia, unggas atau hewan ternak lain

sebagai host perantara, parasit ini berkembang biak secara aseksual (Kasper, 2001).

Infeksi juga dapat terjadi di laboratorium, yaitu peneliti yang bekerja dengan hewan

percobaan yang terinfeksi T. gondii atau melalui jarum suntik dan alat laboratorium

lain yang terkontaminasi T. gondii (Hiswani, 2003).

Penularan Toksoplasmosis pada kucing terjadi karena memangsa tikus atau

daging mentah dari unggas maupun mamalia yang terinfeksi T. gondii. Ookista dalam

feses kucing baru infektif 1-5 hari setelah mengalami sporulasi. Ookista dikeluarkan

bersama feses dalam waktu 1-2 minggu setelah terinfeksi. Penularan juga dapat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 28: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

14

terjadi secara vertical melewati plasenta dari induk ke janin sewaktu dalam

kandungan atau diperoleh setelah lahir (Robert dan Janovy, 2000).

2.1.5 Diagnosis infeksi T. gondi

Diagnosis memiliki arti penting dalam hal penatalaksaan pasien karena

pengobatan memerlukan waktu lama, biaya dan kemungkinan efek toksik pada inang.

Pengobatan toksoplasmosis sering tidak memuaskan, karena infeksi terdeteksi pada

stadium yang sudah melanjut, padahal salah satu unsur keberhasilan pengobatan

toksoplasmosis terletak pada seberapa dini infeksi terdeteksi (Robert dan Janovy,

2000 ; Montoya dan Liesenfeld, 2004).

Diagnosis molekuler dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk

deteksi asam nukleat Deoxyribose-Nucleic Acid (DNA), banyak digunakan pada

toksoplasmosis konginetal dan individu immunocompromised karena cukup sensitif

dan spesifik . Selain menggunakan PCR untuk deteksi asam nukleat Toksoplasmosis,

hibridasi dot blot dengan probe yang spesifik juga dapat digunakan, karena teknik ini

sederhana dan bisa diterapkan pada sejumlah besar sampel (Robert dan Janovy, 2000

; Montoya dan Liesenfeld, 2004).

2.1.6 Pencegahan dan pengobatan T. gondii

Pada manusia terapi untuk penyakit ini membutuhkan biaya sangat mahal.

Pada ternak berdampak pada kerugian ekonomi karena penurunan produksi.

Pemberian obat seperti sulfonamide dan pyrimethamine dapat membunuh T. gondii

pada stadium takizoit, tetapi pengobatan tersebut tidak efektif pada stadium bradizoit.

Selain itu, obat tersebut bersifat toksik sehingga tidak disarankan untuk digunakan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 29: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

15

dalam jangka waktu lama. Pencegahan dengan program vaksinasi belum sepenuhnya

memberikan perlindungan (Radke, 2007).

Dampak akibat Toksoplasmosis baik pada hewan maupun manusia sangat

merugikan, sehingga diperlukan berbagai upaya pencegahan yaitu tidak

mengkonsumsi daging mentah atau kurang matang dan menghindari agen pembawa

T. gondii yang terkontaminasi ookista. Daging dimasak dengan suhu 65 ºC selama 20

menit atau dibekukan pada suhu -12 ºC selama 3 hari, dan mencuci tangan dengan

sabun setelah berkebun atau kontak dengan tanah. Sayur dan buah dikupas dan dicuci

bersih sebelum dikonsumsi. Peralatan yang kontak langsung dengan daging mentah,

harus dicuci dengan air panas atau air sabun. Darah yang digunakan untuk transfusi

harus diskrining terhadap T. gondii (Gandahusada dkk, 2000).

Agen penyebab infeksi (ookista), hanya terbentuk pada inang defintif

(kucing), oleh sebab itu kucing piara sebaiknya hanya diberi makanan komersial

(makanan matang). Kucing piara jangan dibiarkan memangsa hewan buruan, karena

walaupun hanya satu kista termakan, kucing dapat melepaskan berjuta-juta ookista

bersama feses untuk mencemari lingkungan. Kotoran kucing sebaiknya dibersihkan

setiap hari agar ookista tidak sempat mengalami sporulasi (Robert dan Janovy, 2000 ;

Nelson dan Couto, 2003).

Penderita Toksoplasmosis akut dapat diobati dengan : sulfadiazine atau

clindamycin (sering digunakan pada penderita AIDS), spiramycin (sering digunakan

pada wanita hamil untuk mencegah infeksi pada janin), Minocycline, Azitromisin dan

Klaritromisin, kombinasi Clindamycin dan Atovaquone, secara optimal dapat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 30: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

16

mematikan kista T. gondii pada mencit. Obat Toksoplasmosis untuk manusia pada

umumnya dapat digunakan juga pada hewan (Gandahusada dkk, 2000).

2.2 Mencit

2.2.1 Klasifikasi mencit

Mencit termasuk famili Muridae dari kelompok mamalia (hewan menyusui).

Para ahli zoologi (ilmu hewan) menggolongkannya ke dalam ordo Rodensia (hewan

yang mengerat), subordo Myomorpha, family Muridae, dan sub family Murinae.

Menurut Jordan dan Verna (1980) klasifikasi mencit adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Classic : Mammalia

Subclassic : Theria

Ordo : Rodentia

Sub ordo : Myomorpha

Famili : Muridae

Sub family : Murinae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

Mencit atau Mus musculus bisa digunakan pada penelitian seperti ini karena

mencit memiliki fisiologis yang mirip dengan manusia serta mencit relatif tahan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 31: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

17

terhadap suhu atau cuaca yang bervariasi sehingga lebih mudah dan tepat apabila

digunakan sebagai hewan percobaan (Jordan dan Verna, 1980).

2.2.2 Vagina

Gambar 2.5. Perubahan epitel vagina mencit selama siklus estrus. (A) proestrus, (B) Estrus, (C) Metestrus, (D) Diestrus. (Pewarnaan H.E; perbesaran 400x) (Treuting et al., 2012).

Morfologi mukosa vagina, terutama jumlah lapisan dan diferensiasi,

perubahan selama siklus estrus. Secara histologis, empat tahap dari siklus estrus

mudah ditentukan : proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus. (A) Selama proestrus,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 32: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

18

terdapat mukosa sekitar 10-13 sel tebal dan lapisan luar noda ringan dengan eosin,

sedangkan lapisan granulosa menunjukkan peningkatan kornifikasi. Mitosis sering

ditemukan, tetapi hanya sedikit leukosit yang tampak. (B) Dalam siklus estrus,

terdapat mukosa 12 sel tebal. Lapisan berinti dangkal hilang, dan lapisan cornified

dangkal. Mitosis menurun, dan leukosit tidak ada. (C) Dalam metestrus, lapisan

cornified adalah delaminated, dan leukosit mulai muncul di bawah epitel. (D) Selama

diestrus, terdapat mukosa 4-7 sel tebal. Epitel permukaan yang mucified, dan lendir,

leukosit, dan desquamated sel yang ada (Treuting et al., 2012).

Gambar 2.6 Histologi vagina mencit, VM = Mukosa Vagina, LP = Lamina Propria, M = Muskularis, A= Adventitia. Mukosa Vagina (VM) mencit terdiri dari epitel skuamosa bertingkat dan dilipat ke ketinggian memanjang tanpa kelenjar. Itu morfologi perubahan epitel vagina selama tahapan yang berbeda dari siklus estrus. Lamina propria (LP) adalah berserat, dan Lapisan Muskularis (M) adalah dicampur tipis dengan jaringan ikat fibrosa yang signifikan. Adventitia (A) membentuk lapisan terluar. (Pewarnaan H.E; perbesaran 400x) (Treuting et al., 2012).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 33: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

19

A B

C D

Gambar 2.7 Gambaran histologi normal vagina, Lu = Lumen, SqEp = Stratified squamous epithelium, LaPr = Lamina propria, Ml = Muscularis, BlVe = Blood Vessel, StCo = Stratum Corneum, StSp = Stratum Spinosum, StBa = Stratum Basale (Conti et al., 2004).

Perubahan epitel vagina diilustrasikan pada (Gambar 2.7). Vagina

menghubungkan leher rahim ke luar. Epitel vagina dan serviks menyambung kecuali

pada dinding lateral, dimana forniks vagina bentuknya lebih dalam (forniks vagina

digambarkan dalam Serviks, gambar 2.7A dengan perbesaran 40X). Dinding vagina

terdiri dari dalam ke luar, stratified epitel squamousa, mukosa dilipat tanpa kelenjar,

100x 40x

400x 1000x

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 34: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

20

berserat lamina propria, sebuah lapisan muskularis tipis terdiri dari lingkaran dalam

dan memanjang pada lapisan otot polos luar, dan adventitia. Perubahan morfologi

epitel vagina hewan pengerat dalam menanggapi kadar hormon, yang bervariasi

dalam tahap siklus estrus (Conti et al., 2004).

Semua mikrograf menggambarkan vagina di proestrus. Pada (gambar 2.7A)

perbesaran 40x mikrograf menunjukkan berbagai lapisan vagina. Gambar perbesaran

100x, 400x, 1000x dan mikrograf menyajikan epitel skuamosa berlapis dan lamina

propria dalam meningkatkan rinci. Gambar perbesaran 400X mikrograf menunjukkan

pembuluh darah di lamina propria. Gambar perbesaran 1000X menampilkan berbagai

lapisan epitel squamousa berlapis (Conti et al., 2004).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 35: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

21

BAB 3

MATERI DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen Parasitologi Veteriner Laboratorium

Protozoologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan

dilakukan pada bulan Desember 2014. Pembuataan sediaan histopatologi vagina

dilakukan di Laboratorium Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga Surabaya pada bulan Desember 2014 sampai Januari 2015.

3.2 Bahan dan Materi Penelitian

3.2.1. Bahan penelitian

Bahan histopatologi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah vagina

mencit, NaCl fisiologis, formalin 10%, Alkahol 70%, Alkohol 80%, Alkohol 96%,

Alkohol asam, Aquades, Hematoxylin Eosin dan Xylol.

3.2.2 Alat penelitian

Alat yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari kandang hewan coba

untuk tempat pemeliharaan dari bak yang terbuat dari bahan plastik (40 cm x 30 cm) ,

kawat jala (40 cm x 30 cm) sebagai penutup, tempat pakan, tempat minum, spuit 1

ml, spuit 3 ml, mikropipet, sonde, microtube, Counting chamber (mikro-

hemositometer), tabung Eppendorf 1,5 ml. Peralatan yang digunakan untuk insisi dan

pembuatan sediaan histopatologi meliputi, gunting bedah, pinset anatomis, scalpel,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 36: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

22

object glass, cover glass, masker, glove, papan seksi dari gabus, nampan sebagai

wadah, kertas label, pot saleb dan tutup sebagai tempat penyimpanan organ, kamera

digital dan mikroskop cahaya.

3.2.3. Hewan coba

Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit betina galur Balb-C dari

PUSVETMA (Pusat Veteriner Farma) umur 2-3 bulan dengan berat badan rata-rata

20-25 gram sebanyak 18 ekor. Mencit dibagi menjadi dua kelompok perlakuan,

masing-masing perlakuan terdapat sembilan ulangan ekor mencit. Besar sampel yang

di gunakan ditentukan dengan rumus Federer dalam Kusriningrum (2008) :

Keterangan :

t : Jumlah perlakuan

n : Jumlah ulangan

Dengan pertimbangan besar sampel berikut :

t (n-1) ≥ 15

2 (n-1) ≥ 15

2n - 2 ≥ 15

2n ≥ 15 + 2

n = 17/2

n = 8,5 ~ 9

t (n-1) ≥ 15

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 37: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

23

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Persiapan hewan coba

Mencit betina yang berjumlah 18 ekor ini dibagi menjadi dua kelompok

perlakuan, masing-masing perlakuan terdapat sembilan ulangan ekor mencit. Mencit

diadaptasikan selama satu minggu, kandang diusahakan dalam keadaan bersih, diberi

pakan pelet ayam dan minum secara ad libitum.

3.3.2. Tahap perbanyakan in vivo takizoit T. gondii

Isolat diperbanyak dengan cara dipasasekan ke mencit sehat. Mencit di injeksi

secara intraperitoneal dosis injeksi 1x106 takizoit tiap mencit, sebanyak 0,3 ml

takizoit dalam NaCl fisiologis ke tubuh mencit. Takizoit dipanen setelah mencit

menunjukkan gejala : lemah, bulu berdiri dan nafas tersengal-sengal. Mencit

dikorbankan dengan cara dislokasi cervicalis kulit di bagian abdomen dibuka, ke

dalam cavum peritoneum mencit ditambahkan sebanyak 5 ml larutan NaCl fisiologis

dan cairan diambil kembali. Takizoit hasil panen digunakan untuk perlakuan

(Suwanti, 2009).

3.3.3. Perlakuan hewan coba

Hewan coba dibagi dua kelompok perlakuan :

Kelompok P0: Mencit diberi NaCl fisiologis secara intravagina sebagai media

kontrol.

Kelompok P1: Mencit diinfeksi 20 µl secara intravagina yang mengandung 1x103

takizoit T. gondii menggunakan sonde.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 38: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

24

3.3.4. Pengambilan organ untuk pembuatan preparat histopatologi

Untuk mengetahui infeksi yang terjadi maka delapan hari setelah infeksi,

mencit langsung dikorbankan dan dibedah kemudian diseksi untuk memisahkan

organ vagina dan dimasukkan ke dalam pot plastik tertutup yang berisi formalin 10%.

Selanjutnya dilakukan pembuatan sediaan histopatologi. Cara pembuatan

histopatologis dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.3.5 Perubahan yang diamati

Pengamatan preparat vagina mencit menggunakan mikroskop cahaya dengan

pembesaran 100x dan 1000x. Perbesaran 100x untuk melihat perubahan histopatologi

pada vagina, sedangkan perbesaran 1000x untuk melihat bentukan takizoit T. gondii.

Perubahan histopatologi yang diamati meliputi Infiltrasi sel radang, Hiperplasia dan

Erosi pada preparat vagina mencit.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1. Variabel bebas

Takizoit T. gondii yang diinfeksi secara intravagina.

3.4.2. Variabel tergantung

Perubahan gambaran histopatologi pada vagina mencit.

3.4.3 Variabel kendali

Jenis kelamin, umur, pakan, air minum, berat badan dan kandang mencit.

3.5 Analisis data

Perubahan histopatologi pada vagina disajikan secara deskriptif.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 39: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

25

3.6 Kerangka Operasional Penelitian

Gambar 3.1 Skema Kerangka Operasional Penelitian

18 Ekor Mencit (Mus musculus) Betina Umur 2-3 Bulan Diadaptasi Selama Satu Minggu

Dibagi Menjadi Dua Perlakuan dan Masing-Masing Perlakuan Terdapat Sembilan Ulangan Ekor Mencit

P0 : Mencit diberi NaCl fisiologis secara Intravagina

P1 : Diinfeksi 0,2 µl yang Mengandung Takizoit 1 x

103 secara Intravagina

Pada Hari - 8 Setelah Infeksi Mencit Dikorbankan dan Pemisahan Vagina Untuk Pengamatan Secara

Patologi Anatomi

Pembuatan Sediaan Histopatologi Vagina

Pemeriksaan Histopatologi Vagina

Analisis Data

Fiksasi Vagina di dalam Formalin 10%

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 40: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

26

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Data hasil pengamatan terhadap perubahan histopatologi vagina mencit

setelah diinfeksi dengan T. gondii disajikan secara diskriptif. Pengamatan dilakukan

dengan mikroskop cahaya dengan dua skala pembesaran yang berbeda yaitu 100x

dan 1000x. Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk lesi histopatologi vagina mencit

yang diinfeksi dengan takizoit T. gondii terdapat perubahan lesi histopatologi berupa

adanya erosi, infiltrasi sel radang dan hiperplasia.

4.1 Infeksi T. gondii pada vagina mencit secara intravagina

Toxoplasma gondii dapat menginfeksi melalui vagina. Pemeriksaan

histopatologis seluruh lapangan pandang kelompok perlakuan banyak sekali

didapatkan adanya sel radang pada lamina propria vagina dan bentukan takizoit T.

gondii. Gambar (4.1A dan 4.1B) lamina propria vagina mencit di bawah

menunjukkan bahwa perubahan antara kontrol dengan perlakuan yang diinfeksi

takizoit T. gondii sangat berbeda, hal ini terlihat jelas pada perubahan infiltrasi sel

radang pada bagian lamina propria vagina mencit. Infiltrasi sel radang merupakan

salah satu dari bentuk lesi paling sering ditemukan dengan presentase 88,88% (8-9

sampel).

Hasil pengamatan mikroskopis pada kelompok perlakuan juga ditemukan

adanya beberapa bentukan takizoit T. gondii pada lamina propria vagina dengan besar

presentase 55,55% (5-9 sampel). Gambar (4.1C) dibawah menunjukkan lamina

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 41: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

27

propria vagina mencit bahwa ada perubahan antara kontrol dengan perlakuan yang

diinfeksi takizoit T. gondii, hal ini terlihat jelas dengan ditemukan adanya bentukan

takizoit T. gondii pada perlakuan sedangkan pada kontrol tidak ada.

Gambar 4.1. Lamina propria vagina mencit kontrol (A) tampak normal (tanda panah kuning), perlakuan (B) ada infiltrasi sel radang (tanda panah putih) dan perlakuan (C) ada bentukan takizoit T. gondii (tanda panah putih).(1) Epitel squamousa (2) Lamina propria (3) Lapisan muskularis. (Pewarnaan H.E; perbesaran 100x [A &B] dan perbesaran 1000x [C] ).

A B

C

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 42: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

28

4.2 Gambaran Histopatologi Vagina Mencit (Mus musculus) Setelah Diinfeksi Toxoplasma gondii Secara Intravagina

Perubahan histopatologi yang juga ditemukan pada kelompok perlakuan

adalah erosi pada stratum corneum vagina. Erosi pada organ vagina mirip dengan

erosi pada organ serviks karena kedua organ tersebut berdekatan tempatnya. Erosi

merupakan bentuk lesi paling banyak ditemukan kedua setelah infiltrasi sel radang

dengan frekuensi kejadian dengan presentase 88,75% (8-9 sampel) seperti gambar

(4.2B).

Gambaran histopatologis lain yang ditemukan pada kelompok perlakuan

adalah hiperplasia pada mukosa vagina. Gambaran hiperplasia ini pada kelompok

perlakuan tidak banyak terjadi seperti gambaran sel radang dan erosi pada stratum

corneum vagina. Gambar (4.2C dan 4.2D) dinding mukosa vagina mencit diatas

menunjukkan bahwa perubahan antara kontrol dengan perlakuan yang diinfeksi

takizoit T. gondii sangat berbeda hal ini terlihat jelas pada pembesaran mukosa vagina

yang terkena hiperplasia yaitu presentasenya sebesar 55,55% (5 dari 9 sampel).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 43: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

29

Gambar 4.2. Mukosa vagina mencit setelah diinfeksi dengan Toxoplasma gondii

intravagina kontrol (A) tampak normal (tanda panah kuning) dan perlakuan (B) mengalami erosi pada stratum corneum vagina (tanda panah putih), kontrol (C) tampak normal (tanda panah kuning) dan perlakuan (D) mengalami hiperplasia pada mukosa vagina (tanda panah putih). (1) Mukosa vagina (2) Lamina propria (3) Muskularis (4) Adventitia (5) Lumen (Pewarnaan H.E; perbesaran 100x).

A B

C D

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 44: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

30

BAB 5

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengamatan mikroskopis yang telah

dilakukan pada dua kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol disonde melalui

intravagina dengan NaCl fisiologis, kelompok perlakuan disonde melalui intravagina

dengan takizoit T. gondii dosis 1x103 didapatkan adanya perubahan lesi histopatologi

berupa infiltrasi sel radang pada lamina propria, hiperplasia pada mukosa vagina dan

erosi pada startum corneum vagina.

5.1 Infeksi Toxoplasma gondii pada vagina mencit (Mus musculus) secara intravagina

Pemeriksaan histopatologis seluruh lapangan pandang kelompok perlakuan

banyak didapatkan adanya sel radang pada lamina propria vagina. Pada penelitian ini

gambaran infiltrasi sel radang tersebut nampak jelas teramati pada hampir semua

vagina mencit yang diinfeksi yaitu dengan besar presentase 88,88% atau (8 dari 9

sampel). Menurut Celloti dan Laufer (2001), radang adalah reaksi alamiah yang

berupa respon vaskuler dan seluler dari jaringan tubuh sebagai reaksi terhadap

adanya stimuli. Adanya rangsangan akan menyebabkan munculnya respon

neurogenik dan humoral. Inflamasi juga merupakan respons protektif setempat

yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi

menghancurkan, mengurangi agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu

(Dorland, 2002). Rubor atau kemerahan pada organ yang mengalami infeksi secara

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 45: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

31

mikroskopis adalah suatu keadaan patologi yang diakibatkan oleh meningkatnya

aliran dan retensi darah pada organ yang terinfeksi. Hampir keseluruhan dari preparat

mengalami infiltrasi sel radang di setiap lapangan pandang. Pada vagina mencit

perlakuan bagian lamina propria mengalami infiltrasi sel radang setelah di infeksi

dengan T. gondii.

Penyebab terjadinya peradangan sangat banyak dan bervariasi, namun pada

umumnya radang merupakan proses respon imun terhadap mikroorganisme yang

menyebabkan infeksi (Romo, 2001). Tujuan dari adanya keradangan secara

umum adalah untuk mengeluarkan, membuang dan menetralkan agen iritan.

Komponen reaksi keradangan berupa plasma, sel darah dalam sirkulasi antara

lain neutrofil, monosit, eosinofil, limfosit, basofil, platelet, komponen jaringan

konektivus, fibroblas dan makrofag (Celloti dan Laufer, 2001). Hasil reaksi

peradangan adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran

jaringan nekrosis dan pembentukan perbaikan dan pemulihan pada jaringan tersebut

(Arimbi dkk, 2013). Pada penelitian ini hampir seluruhnya pada kelompok perlakuan

yang diinfeksi dengan takizoit T.gondii 1x103 terdapat adanya infiltrasi sel radang.

Hasil pengamatan mikroskopis pada kelompok perlakuan juga ditemukan

adanya beberapa bentukan takizoit T. gondii pada lamina propria vagina dengan besar

presentase 55,55% (5-9 sampel). Dan 4 sampel yang tidak ditemukan takizoit T.

gondii karena pengaruh sistem imun tubuh mencit yang kuat sehingga takizoit tidak

bisa menembus sel untuk berkembang biak dalam sel secara endodiogeni. Bentuk

takizoit menyerupai bulan sabit dengan satu ujung meruncing dan ujung yang lain

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 46: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

32

agak membulat dengan ukuran sekitar 4 sampai 8 mikron. Takizoit ini bersifat obligat

intraseluler yang berkembang biak dalam sel secara endodiogeni. Percobaan secara in

vitro memperlihatkan bahwa satu takizoit akan memperbanyak diri berlipat ganda

melebihi pertumbuhan eksponensial setiap 6 sampai 8 jam. Takizoit akan

menghancurkan sel untuk keluar setelah berkembang menjadi 64 sampai 128 takizoit

baru pervakuola pada 24 sampai 48 jam pascainfeksi (Jerome et al., 1998 ; Black and

Boothroyd, 2000). Kecepatan replikasi takizoit yang demikian cepat dibanding

kemampuan sel untuk bermitosis maka kerusakan yang terjadi semakin lama semakin

berat dan meluas. Bila sel menjadi penuh dengan takizoit maka sel tersebut akan

pecah dan takizoit akan keluar kemudian memasuki sel di sekitar atau terjadi

fagositosis terhadap takizoit tersebut oleh makrofag (Gandahusada dkk, 2004).

5.2 Erosi dan Hiperplasia

Pengetahuan patogenesis yang ada dewasa ini menunjukkan bahwa pada

dasarnya takizoit dapat menginfeksi hampir semua jenis sel berinti berbagai jenis

hewan dan manusia bahkan juga insekta (Black and Boothroyd, 2000; Hakanson et

al., 2001). Walaupun demikian, terdapat beberapa jenis sel dan organ yang dominan

diinfeksi oleh takizoit. Dominasi sel dan jaringan yang diinfeksi dan jenis host. Bukti

dominasi takizoit pada sel tertentu berasal dari penelitian in vivo (dalam tubuh

organisme) maupun in vitro (di luar tubuh organisme, misalnya pada kultur sel). Pada

sistem sirkulasi misalnya, di antara sel darah putih (leukosit) meskipun semua jenis

sel dapat diinfeksi tetapi hanya beberapa yang paling dominan diinfeksi. Belum

diketahui secara tepat alasan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi. Komponen sel

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 47: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

33

darah putih adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limfosit. Monosit dalam

darah akan berdiferensiasi menjadi makrofag dalam jaringan. Di antara sel tersebut,

yang dominan diinfeksi secara berurutan sesuai dominansi adalah monosit (dan juga

makrofag), neutrofil dan limfosit (Channon et al., 2000).

Apabila takizoit menginfeksi neutrofil maka kecepatan perkembangbiakannya

menjadi menurun, tetapi setelah keluar dari neutrofil dan menginfeksi sel dan

jaringan lain kecepatannya kembali seperti sediakala (Channon et al., 2000). Adapun

jaringan atau organ yang umumnya diinvasi pada ternak di antaranya adalah hati,

ginjal, otak, otot skeletal, diafragma dan jantung (Dubey et al., 1998). Proporsi

masing-masing jaringan berbeda di antara beberapa jenis ternak. Pada infeksi

intraperitoneal menggunakan mencit diketahui bahwa takizoit akan segera ditemukan

dalam peredaran darah paling lama dua hari sejak infeksi (Mordue et al., 2001; Sibley

et al., 2002).

Percobaan lain menggunakan kelinci juga menunjukkan pola serupa. Pada

infeksi intraperitoneal, intravena dan oral masing-masing menunjukkan kesamaan

organ yang diinfeksi namun berbeda dalam hal tingkat kerusakannya (Haziroglu et

al., 2003) . Penyebaran takizoit sampai pada organ yang jauh disebabkan oleh dua

faktor, pertama gerakan aktif dari takizoit maupun gerakan pasif dengan

memanfaatkan leukosit yang menyebar ke berbagai jaringan melalui aliran darah.

Perubahan histopatologi yang juga ditemukan pada kelompok perlakuan adalah

erosi pada stratum corneum vagina. Erosi adalah terkelupasnya sebagian atau seluruh

permukaan epitel pada vagina akibat adanya rangsangan dari luar maupun agen

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 48: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

34

patogenik. Kejadian patologis ini terjadi pada hampir semua kelompok perlakuan

dengan besar presentase 88,75% (8 dari 9 sampel). Erosi pada organ vagina mirip

dengan erosi pada organ serviks karena kedua organ tersebut berdekatan tempat.

Erosi ini bisa disebabkan adanya infeksi takizoit Toxoplasma gondii.

Gambaran histopatologi lain yang ditemukan pada kelompok perlakuan adalah

hiperplasia pada mukosa vagina. Pada mencit kontrol tidak ditemukan hiperplasia,

sedangkan pada vagina mencit perlakuan bagian mukosa vagina mengalami

hiperplasia, yaitu dengan besar presentase 55,55% (5 dari 9 sampel). Dan 4 sampel

yang tidak ditemukan hiperplasia karena pengaruh sistem imun tubuh mencit yang

kuat sehingga takizoit tidak bisa menembus sel untuk berkembang biak dalam sel

secara endodiogeni. Gambaran hiperplasia pada kelompok perlakuan tidak banyak

terjadi seperti gambaran sel radang dan erosi epitel. Takizoit T. gondii dapat

menyebabkan hiperplasia, penyebaran ke berbagai organ dapat dideteksi paling

lambat empat hari pasca infeksi (Sibley et al., 2002). Secara umum, organ yang

diinfeksi di antaranya adalah limpa, vagina, serviks, uterus, paru-paru, hati, otak dan

kelenjar limfe mesenterik maupun perifer (Meyer et al., 2000; Mordue et al., 2001).

Hiperplasia ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah sel dalam organ atau

jaringan. Secara mikroskopis, ukuran sel masih normal, tetapi jumlahnya meningkat.

Hiperplasia secara umum bersifat patologis, yang dapat berkembang menjadi kanker,

dengan timbulnya proliferasi yang tidak terkendali. Proses hiperplasia biasanya

terjadi secara reversibel, namun dalam beberapa kasus proses ini tetap terjadi setelah

penghentian rangsangan, kondisi ini dapat memicu adanya perubahan yang mengarah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 49: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

35

pada neoplasia. Peningkatan jumlah sel dalam organ ini menyebabkan adanya

penebalan atau hiperplasia pada area epitel vagina (Arimbi dkk, 2013).

Perubahan histopatologi pada organ vagina mencit (Mus musculus) dikaitkan

dengan siklus estrus. Estrus berasal dari bahasa latin “oestrus” yang berarti

“kegilaan” atau “gairah” dimana pada fase ini merupakan satu-satunya waktu dimana

terjadi perubahan pada vagina yang memungkinkan terjadi perkawinan. Pengaruh

musim dan iklim juga lebih kuat terhadap siklus estrus. Estrus kadang-kadang disebut

“heat” (panas) karena pada saat tersebut, suhu tubuh betina meningkat. Panjang dan

frekuensi siklus reproduksi pada masing-masing organisme berbeda. Pada tikus,

siklus estrus berlangsung selama 5 hari. Tipe siklus birahi pada mencit (Mus

musculus) adalah poliestrus, dimana dalam setahun terjadi lebih dari dua kali masa

birahi. Siklus hewan ini berulang secara periodik dengan selang waktu 4 – 5 hari.

Siklus estrus terjadi dalam empat fase, yaitu fase proestrus, estrus, metestrus dan

diestrus (Zulfiati, 2003).

Menurut Romo (2001), Hasil rerata tingkat perubahan histopatologi vagina ini

yang paling dominan adalah adanya infiltrasi sel radang pada lamina propria dan

adanya erosi pada stratum corneum vagina, hal ini dikarenakan reaksi peradangan

adalah proses respon imun terhadap mikroorganisme yang menyebabkan infeksi

yang bertujuan untuk untuk mengeluarkan, membuang dan menetralkan agen iritan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 50: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

36

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1). Vagina mencit dapat terinfeksi T. gondii ditandai dengan adanya sel

radang pada lamina propria dan keberadaan takizoit T. gondii.

2). Infeksi T. gondii melalui vagina ditandai adanya erosi pada stratum

corneum vagina dan hiperplasia pada mukosa vagina.

6.2 Saran

1). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut infeksi T. gondii menggunakan

sinkronisasi birahi dengan metode intravagina

2). Perlu dilakukan penelitian pada organ genital betina hewan lain.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 51: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

37

RINGKASAN

ADITYA BAYU SURYANTO. Toxoplasma gondii merupakan parasit

protozoa intraseluler obligat yang dapat menginfeksi semua bangsa burung. Penyakit

akibat infeksi Toxplasma gondii disebut toksoplasmosis. Secara umum, infeksi

Toxoplasma gondii bersifat asimtomatis, tetapi apabila menginfeksi wanita hamil atau

ternak bunting, akan mengakibatkan resorpsi fetus, abortus, lahir mati, kematian bayi,

dan kelainan kongenital berupa retardasi mental, kelainan mata ringan sampai buta

dan hydrocephalus.

Sampai saat ini, dampak Toxoplasma gondii organ sistem genitalia wanita

atau hewan betina dalam hal ini vagina belum banyak dilaporkan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh infeksi takizoit Toxoplasma gondii terhadap

organ genital betina pada mencit (Mus musculus).

Isolat diperbanyak dengan cara dipasasekan ke mencit sehat. Mencit di injeksi

secara intraperitoneal dosis injeksi 1x106 takizoit tiap mencit, sebanyak 0,3 ml

takizoit dalam NaCl fisiologis ke tubuh mencit. Takizoit dipanen setelah mencit

menunjukkan gejala : lemah, bulu berdiri dan nafas tersengal-sengal. Mencit

dikorbankan dengan cara dibuka kulit di bagian abdomen. Ke dalam cavum

peritoneum mencit ditambahkan sebanyak 5 ml larutan NaCl fisiologis dan cairan

diambil kembali. Takizoit hasil panen digunakan untuk perlakuan.

Dosis infeksi 1x103 takizoit Toxoplasma gondii di masukkan pada vagina

mencit secara intravagina. Jumlah hewan coba 18 ekor mencit betina dalam penelitian

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 52: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

38

ini. Delapan hari setelah infeksi, mencit dikorbankan dan dibedah kemudian diambil

organ vagina. Vagina difiksasi dalam formalin 10% dan dibuat sediaan preparat

histopatologi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infeksi takizoit Toxoplasma gondii

menyebabkan perubahan patologi seperti erosi, infiltrasi sel radang, hiperplasi, organ

terinfeksi (ditemukan takizoit pada organ).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 53: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

39

DAFTAR PUSTAKA

Arimbi, A. Ajik, D. Roesno, P. Hani,V. Thomas, L. Djoko .2013. Buku Ajar Patologi Umum Veteriner. Airlangga University Press. Surabaya.

Black,M.W. and Boothroyd J.C.2000. Lytic cycle T. gondii. Micobiol. Rev. 64 :

607-623.

Celloti, F and Laufer, S., 2001, Inflammation, Healing and Repair Synopsis, J. Phar. Res., Vol. 43, No. 5, 2001.

Channon, J.Y., R.M. Seguin and L.H. Kasper. 2000. Differential infectivity and division of Toxoplasma gondii in human peripheral blood leukocytes. Infect. Immun. 68: 4822 – 4826.

Cox, F.E.G., 1982. : Immunology. In: Modern Parasitology. A Text Book of Parasitology. Blackwell Scientifitic, Publications, London. (p.173).

Dalimi, A. and Abdoli, A. 2013. Toxoplasma gondii and Male Reproduction Impairment: A new Aspect of Toxoplasmosis Research. Department of Parasitology, Faculty of Medical Sciences, Tarbiat Modares University.

Diogo R. C. Wanderley F. S. Roberta L. F. Rinaldo A. M. 2013. Experimental

vaginal infection of goats with semen contaminated with the "CPG" strain of Toxoplasma gondii. Journal of Parasitology 99(4):610

Dorland, W. A. N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland (Setiawan, A., Banni, A. P., Widjaja, A. C., Adji, A. S., Soegiarto, B., Kurniawan, D., dkk, penerjemah). Jakarta: EGC.

Dubey, J. P, Lindsay and Speer, C. A. 1998. Structures of Toxoplasma gondii

Tachyzoites, Bradyzoites and Sporozoites and Biology and Development of Tissue Cysts. Clin Microbiol Rev. 11: 269-299

Dubey, J. P. 1999 . Toxoplasma gondii. http://www. Medmicrochapter84.htm [08-11-2014].

Dubey, J. P. 2002. Review of Toxoplasmosis in Wild Birds Vet. Parasitol. 106: 121-153.

Gandahusada, S. dkk, 2000. Parasitologi Kedokteran. Edisi II. FKUI. Jakarta.

Gandahusada, S., Ilahude, H.H., dan Pribadi, W., 2003. Parasitologi Kedokteran. Edisi ke-3. Jakarta: FKUI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 54: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

40

Gandahusada S dkk. 2004. Parasitologi Kedokteran. Ed 3. hal 153-161. Hakansson, S., A.J. Charron and L.D. Sibley. 2001. Toxoplasma evacuoles: A two

step procces of secretion and fusion forms the parasitophorous vacuole. J. EMBO. 20: 3132 – 3144.

Haziroglu, R., K . Altintas, A . Atasever, M .Y. Gulbahar and O.K.R. Tunca. 2003 .

Pathological and immunohistochemical studies in rabbits experimentally infected with Toxoplasma gondii . Turk . J. Vet. Anim . Sci . 27 : 285 – 293.

Hendri, 2008. Parasit Toksoplasma Menyerang 30-60% Penduduk Dunia. The

Future of Nutrition Today. Diambil dari: http://www.ghtasia.com [26 juli 2015]

Hirmawan, Dkk. 1973. Patologi Umum (Dasar-Dasar Patologi). UI Press: Jakarta

Hiswani. 2003. Toxoplasmosis Penyakit Zoonosis yang perlu diwaspada Oleh Ibu Hamil. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Iskandar, T. 1999. Tinjauan Tentang Toksoplasmosis Pada Hewan dan Manusia.Wartazoa. 8 (2): 58 – 63.

Iskandar, 2006. Gambaran Splenosit, Limpa dan Kekebalan Pada Mencit Galur Balb/C Yang Diberi Alantoin Dan diinfeksi Toxoplasma Gondii. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta.

J.C. Claudio, B.G. Conti, I. Benavides, Fernando, F.W. Frijhoff, A.A. Conti and Mariano. 2004. Atlas of laboratory Mouse Histology. http://ctrgenpath.net/static/atlas/mousehistology/Windows/introduction.html. [26 juli 2015]

Jordan, E. L. Verma, P. S. 1980. Chordate Zoology. S. Chand Company Ltd, Rm Nagar. New Delhi.

Kusriningrum, R. S. 2008. Perencanaan Percobaan. Airrlangga University Press.

Legowo, D. Sujarwo, S.A. dan Hamid, L.S. 2008. Dampak Penggunaan Estrogen Jangka Lama pada Gambaran Histopatologi Sel Hati dan Ganjil Serta Berat Badan Mencit Betina. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga. Surabaya.

Levine. N. D. 1990. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 55: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

41

Meyer, D.J ., J .E. Allan and M.H . Beaman. 2000. Distribution of parasite stages in tissues of Toxoplasma gondii infected SCID mice and human peripheral blood lymphocyte-transplanted SCID mice . Parasite Immunol . 22 : 567 - 579.

Mordue, D. G., F. Monroy, M.L. Regina, C.A. Dinarello and L.D. Sibley. 2001.

Acute toxoplasmosis leads to lethal overproduction of Th1 cytokines . J Immunol.167: 4574- 4584.

Montoya, J.G., K.E. Lowe, C. Clayberger D. Moody, D.Do., J .S. Remington, S.

Talib and C .S. Subauste. 1996. Human CD4+ and CD8 T lymphocytes are bothcytotoxic to Toxoplasma gondii-infected cells. Infect. Immun. 64 : 176 – 181.

Mufasirin dan Suwanti, L. T. 2008. Deteksi Toxoplasma gondii pada Telur Ayam Buras yang Dijual sebagai Campuran Jamu di Kota Surabaya dengan Uji Biologis. Media Kedokteran Hewan. 24 (1) : 9 - 14

Nelson, R.W. and C.G. Couto. 2003. Small Animal Internal Medicine. Mosby Co. Philadelphia.

Radke, J. 2007. Forward genetic analysis of apicomplexan cell division cycle T.

gondii. USA.

Rasmaliah. 2003. Toksplasmosis dan Upaya Pence gahannya. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. 1 -6.

Robert ,L.S and Janovy.J. 2000. Foundation of Parasitology. McGraw

Hill.Boston.pp.127-132.

Romo III, T.,2001, Skin Wound Healing, JMS., september 10, 2001, Department of Otolaryngology, Division of Plastic Surgery and reconstructive Surgery, New York Eye and ear Infirmy.

Sasmita, R. 2006. Toxoplasmosis Penyebab Keguguran dan Kelainan Bayi. [Pengenalan, Pemahaman, Pencegahan dan Pengobatan]. Airlangga University Press. Surabaya.

Satriyo, U. 2001. Tak Perlu Cemaskan Toxoplasmosis. Infovet. Edisi 084. Hal.26.

Sibley, L.D ., D.G . Mordue, C. Su, P.M . Robben and D .K . Howe. 2002 . Genetic approaches to studying virulence and pathogenesis in Toxoplasma gondii . Phil . Trans. R . Soc . Lond B . 357 : 81 – 88.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 56: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

42

Singh S. 2003. mother to child Transmision and diagnosis of toxoplasma gondii infection during pregnancy . Indian Journal of Medical Microbology. 21 (2) : 69-76.

Soedarto. 2008. Parasitologi Klinik. Airlangga University Press. Surabaya.

Sukbeti, D. dan Nurfida K. A. 2006. Immunopatogenesis Toxoplasma gondii Berdasarkan Perbedaan galur. Balai Penelitan Veteriner. Bogor. 128-145.

Sutanto, I. Ismid I. S. Sjarifuddin . P. K dan Sungkar, S. 2008. Parasitologi Kedokteran. Edisi ke-4 Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 162-171.

Suwanti, L. T. , Nunuk, D.R dan E. Suprihatin. 1999. Diklat Protozologi Veteriner. Laboratorium Entomologi dan Protozoologi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.

Suwanti, L. T. 2005. Mekanisme Peningkatan Apoptosis Trofoblas Mencit Bunting Terinfeksi Toxoplasma gondii Melalui Peningkatan Sel Desidua Penghasil IFN-γ dan TNF-α serta Trofoblas Penghasil Fas dan TNFR-1, [Disertasi]. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.

Treuting, M. P ; Dintzis M. , Suzanne and Montine S., Kathleen. 2012. Comparative

Anatomy and Histology: A Mouse and Human Atlas. United states of America : Academic Press Publications

Varney, H. 2004. Varney’s Midwifery Jones Anda Bartlett Publisher. Biston

London Singapore. Yowani,S.C., Kumolosasin,E.,Wibowo S.M., 2007. Karakterisasi Toxoplasma

gondii Isolat Indonesia. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.

Zhao,Y.O., Aliaksander Khaminets, Julia P. Hunn, Jonathan C. Howard .2009. Journal of Disruption of the T. gondii Parasitophorus Vacuoleby IFNγ – Inducible Immunity – Related GTPases (IRG Proteins) Triggers Necrotic Cell Death. Institute for Genetics, University of Cologne, Cologne,Germany.

Zulfiati, Eva. 2003. Gambaran Sitologi Ulas Vagina Mencit (Mus musculus

albinus) selama Siklus Estrus dengan Tinjauan Khusus Pada Distribusi Leukosit. [Skripsi]. Bogor:Institut Pertanian Bogor Fakultas Kedokteran Hewan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 57: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

43

Lampiran

Lampiran1. Prosedur Pembuatan Preparat Histopatologi

Proses pembuatan preparat histopatologi vagina dilalukan di Laboratorium

Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya,

melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Fiksasi dan pencucian

2. Dehidrasi dan clearing

3. Infiltrasi

4. Pembuatan blok paraffin

5. Pengirisan dan mikrotom

6. Pewarnaan

7. Penutupan dengan cover glass

1. Fiksasi dan pencucian

Tujuan :

Mencegah terjadinya degenerasi post mortem.

Mematikan bakteri.

Meningkatkan afinitas jaringan terhadap berbagai zat warna.

Membuat jaringan lebih keras sehingga mengawetkan bentuk

semula dan mudah dipotong.

Meningkatkan indeks refraksi berbagai komponen jaringan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 58: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

44

Reagen : formalin 10%

Cara kerja :

Setelah hewan percobaan mati maka, segera dilakukan otopsi, lalu organ

vagina diambil dan dimasukkan dalam formalin 10% selama 24 jam. Selanjutnya

dilakukan pencucian dengan air kran.

2. Dehidrasi dan clearing

Tujuan :

Untuk menarik air dari dalam jaringan.

Membersihkan dan menjernihkan jaringan.

Reagen : Alkohol 70%,80%,96%, alkohol absolute I, II, III, xylol I dan II.

Cara kerja :

Organ vagina yang telah dicuci dengan air kran selama 30 menit,

kemudian dimasukkan ke reagen dengan urutan alkohol 70%, 80%, 96%,

alkohol absolute I, II, III, xylol I dan II, masing-masing selama 30 menit.

3. Infiltrasi

Tujuan : Untuk menginfiltrasi paraffin. Paraffin akan menembus ruang

antar sel dan dalam sel sehingga, jaringan lebih tahan terhadap pemotongan.

Reagen : paraffin I dan II

Cara kerja :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 59: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

45

Jaringan dimasukkkan ke dalam paraffin I dan II yang mencair kemudian,

dimasukan ke dalam oven selama 30 menit, setelah itu dimasukkan ke dalam

paraffin I dan II dan dimasukkan ke dalam oven selama 30 menit pada suhu 80ºC.

4. Pembuatan blok paraffin

Tujuan : Untuk memudahkan pemotongan jaringan.

Reagen : paraffin cair.

Cara kerja :

Beberapa cetakan besi yang telah diolesi gliserin dengan tujuan untuk

mencegah lengketnya paraffin dan cetakan, kemudian vagina yang telah dipotong

dimasukkan dengan pinset dan ditunggu hingga paraffin membeku.

5. Pengirisan dan mikrotom

Tujuan : Untuk memotong jaringan setipis mungkin sehingga mudah

dilihat dibawah mikroskop.

Cara kerja :

Pemotongan dilakukan secara random lalu diambil satu dengan ketebalan

empat hingga tujuh micron kemudian dicelupkan kedalam air hangat dengan suhu

20ºC - 30ºC hingga jaringan mengembang dengan baik. Selanjutnya diletakkan

pada obyek glass yang telah diolesi dengan egg albumin, lalu dikeringkan dengan

hot plate.

6. Pewarnaan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 60: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

46

Tujuan : Untuk memudahkan melihat perubahan pada jaringan/

Pada tahap ini digunakan pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE).

Cara kerja :

Pewarnaan HE dilakukan dengan menggunakan metode Harris yaitu

jaringan yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam :

1. Xylol I : 3 menit dalam tempat

khusus

2. Xylol II : 1 menit

3. Alkohol absolute I dan II : 1 menit

4. Alkohol 96%, 80% dan 70% : 1 menit

5. Air kran : 1 menit

6. Zat warna : 5 – 10 menit

7. Air kran : 2 – 5 menit

8. Acid alkohol : 3 – 10 celupan

9. Air kran : 4 – 7 celupan

10. Amoniak : 6 celupan

11. Aquades secukupnya

12. Zat warna eosin : 15 menit

13. Aquadest : 1 – 2 menit

14. Alkohol 70% dan 80% : 1 – 2 menit

15. Dan selanjutnya dibersihkan dari sisa – sisa pewarnaan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 61: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

47

7. Mounting

Tujuan : Penutupan obyek glass dengan cover glass yang telah ditetesi

dengan Canada balsem.

Lampiran 2. Skema Pembuatan Preparat Histopatologi

Organ difiksasi dalam formalin

10% Dipotong kecil

Dicuci dengan air mengalir selama

30menit

Alkohol 96% Alkohol 80% Alkohol 70% Dehidrasi

Alkohol 96% Alkohol absolute I 100 %

Alkohol absolute II 100%

Paraffin II Paraffin I Xylol II Xylol I

Blocking Mikrotom Pewarnaan Mounting

Clearing

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 62: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

48

Lampiran 3. Skema Pewarnaan Hematoxylin Eosin

Jaringan diiris 3-5 mikron pada obyek

Xylol 1 Xylol II

Alkohol Absolute I (1 menit)

Alkohol absolute II (1 menit)

Alkohol 70%

(1 menit)

Alkohol 80% (1 menit)

Alkohol 95% (1 menit)

Alkohol 96%

(1menit)

Eosin (5 menit)

Cuci air kran (10 menit)

Ammonia (6

celupan)

Cuci air kran (5 menit)

Aqua Alkohol 70%

(30 menit)

Alkohol 95%

(1 menit)

Alkohol 96%

(1 menit)

Aqua ( 5 menit)

Alkohol 80%

(30 menit)

Keringkan,

dan tutup

dengan

cover glass

Alkohol Absolute I (1 menit)

Alkohol Absolute II (1 menit)

Xylol I (2 menit)

Xylol II (2 menit)

Cuci air kran

Alkohol Asam (3 – 10

celupan) Cuci air kran (5 menit)

Hematoxylin (5-10 menit)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO

Page 63: SKRIPSIrepository.unair.ac.id/53722/19/KH. 54-16 Sur g-ilovepdf...rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk

49

Lampiran 4. Menghitung Dosis 1x 103

66 x 104 takizoit /ml = 660 takizoit/µl 20.000 x 1 µl = 30 µl 660 30,3 µl 400 µl NaCl 369, 7 NaCl µl + 30 µl Tiap 20 µl = 103 takizoit

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI VAGINA ... ADITYA BAYU SURYANTO