Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka...

84
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 1 PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG 2008 D A F T A R I S I Halaman

Transcript of Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka...

Page 1: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 1

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG

2008 D A F T A R I S I

Halaman

Page 2: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 2

DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL iii

BAB I P E N D A H U L U A N I - 1

1.1 Latar belakang I - 1

1.2 Pengertian I - 5

1.3 Maksud Dan Tujuan I - 5

1.4 Landasan Hukum I - 6

1.5 Hubungan RPJPD dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya

I - 9

1.6 Tahapan Penyusunan RPJPD I - 11

BAB II KONDISI UMUM PEMBANGUNAN DAN

PERKEMBANGAN LINGKUNGAN

STRATEGIS DAERAH

II - 1

2.1. Profil Capaian Pembangunan Daerah

Eksisting

II - 1

2.1.1. Pemerintahan Umum II - 1

2.1.2. Sosial Budaya II - 5

2.1.2.1 Pendidikan II - 7

2.1.2.2 Kesehatan II - 12

2.1.2.3 Sosial II - 15

2.1.3. Ekonomi dan Keuangan II - 16

2.1.3.1. Ekonomi II - 16

2.1.3.2 Keuangan II - 21

2.1.4. Infrastruktur II - 23

2.1.4.1. Air Bersih II - 23

2.1.4.2 Transportasi II - 24

2.1.4.3 Drainase II - 25

Page 3: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 3

2.2. Analisis Lingkungan Strategis (Potensi

dan Tantangan)

II - 26

2.2.1. Pemerintahan Umum II - 26

2.2.2. Sosial Budaya II - 27

2.2.2.1 Pendidikan II - 28

2.2.2.2 Kesehatan II - 29

2.2.2.3 Parawisata dan Budaya II - 31

2.2.3. Ekonomi dan Keuangan II - 31

2.2.3.1 Ekonomi II - 31

2.2.3.2 Keuangan II - 31

2.2.4. Infrastruktur II - 33

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN

JANGKA PANJANG KABUPATEN

PINRANG

III - 1

3.1. V i s i : III - 1

3.2. M i s i : III - 5

1. Menjadikan Pengamalan Nilai – Nilai Keagamaan, Pancasila, dan

Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan Pembangunan

III - 6

2. Membangun Kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat yang

maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional

III - 6

3. Membangun Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan,

Pembangunan, Dan Kemasyarakatan

III - 7

Page 4: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 4

4. Mewujudkan Optimasi Layanan Sarana Dan Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung Sektor

Pertanian

III - 7

5. Membangun Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan

Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang berorientrasi Pasar

III - 7

6. Mewujudkan Pemerataan

Pembangunan Berwawasan Lingkungan

III - 8

7. Mewujudkan keamanan dan ketertiban umum

III - 8

BAB IV ARAH KEBIJAKAN , TAHAPAN , DAN

AGENDA PEMBANGUNAN JANGKA

PANJANG

IV - 1

4.1. Arah Pembangunan Jangka Panjang

Daerah

IV - 1

4.1.1. Terimplementasinya Pengamalan Nilai – Nilai

Keagamaan, Pancasila, dan Budaya Lokal sebagai Pijakan

Dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan dan

Pembangunan

IV - 1

4.1.2. Terbangunnya Kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat

yang maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional

IV - 2

Page 5: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 5

4.1.3. Terbangunnya Kualitas

Pelayanan Dibidang Pemerintahan, Pembangunan,

Dan Kemasyarakatan

IV - 4

4.1.4. Terwujudnya Optimasi Layanan

Sarana Dan Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung

Sektor Pertanian

IV - 5

4.1.5. Terbangunnya Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan Agroindustri dalam

memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang

berorientrasi Pasar

IV - 6

4.1.6. Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

IV - 7

4.1.7. Terwujudnya Keamanan Dan Ketertiban umum

IV - 8

4.2 Pentahapan dan Agenda

Pembangunan

IV - 9

4.2.1 Rencana Tahap I (Periode Tahun 2009 – 2014)

IV - 9

4.2.2 Rencana Tahap II (Periode Tahun 2014 - 2019)

IV - 11

4.2.3 Rencana Tahap III (Perode Tahun 2019 - 2024)

IV - 13

4.2.4 Rencana Tahap IV (Perode

Tahun 2024 - 2029)

IV - 14

BAB V P E N U T U P V - 1

Page 6: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehadiran Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional telah membawa perubahan dalam

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah dibanding dengan

Sistem Perencanaan sebelumnya. Perubahan tersebut antara lain terletak

pada penamaan dokumen-dokumen perencanaan yang digunakan selama ini.

Sebelumnya, di tingkat daerah dikenal dokumen perencanaan berupa Pola

Dasar (Poldas) atau Garis-Garis Besar Haluan Daerah, Rencana Strategis

(Renstra) Pemerintah Daerah, Program Pembangunan Daerah (Propeda) yang

rentang waktu berlakunya masing-masing lima tahun. Kemudian oleh

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, dikenal dokumen perencanaan

pembangunan daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) yang rentang waktu berlakunya dua puluh tahun dan Rencana

Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang rentang waktu

berlakunya lima tahun. Dari sisi ini, jelas adanya usaha untuk

mensistematisasi dokumen perencanaan tersebut sesuai masa berlakunya

sehingga tidak terkesan tumpang tindih.

Pada sisi yang lain, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 mencoba

membenahi kelemahan pada sistem perencanaan sebelumnya dengan

mengintegrasikan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

secara bersamaan. Hal ini dapat dilihat dari mekanisme penyusunan dan

penetapan perencanaan yang pada ujungnya diharapkan agar permasalahan

daerah dan permasalahan nasional baik melalui dokumen perencanaan

Page 7: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 7

daerah maupun melalui dokumen perencanaan nasional dapat dijawab

melalui arah pembangunan yang ditetapkan.

Hal terakhir ini sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran sebagian

pihak akan adanya kemungkinan kepentingan daerah sebagai perwujudan

dari otonomi daerah tidak terakomodir secara maksimal melalui sistem

perencanaan yang diatur oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004.

Dengan pendekatan penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang

mengkombinasikan aspek politik, teknokratik, top down dan bottom up,

semangat otonomi daerah tersebut akan tetap terpelihara. Kemudian akan

mendapat pinjaman perhatian ketika kepentingan-kepentingan daerah

dirumuskan pada musrenbang provinsi, musrenbang regional dan

musrenbang nasional.

Dalam konteks inilah, maka dokumen perencanaan pembangunan

Kabupaten Pinrang memerlukan penyesuaian dengan memperhatikan kondisi,

potensi, permasalahan dan harapan-harapan masyarakat Kabupaten Pinrang

untuk dapat dirumuskan secara sistematis dan ditetapkan secara legal formal.

Harapan masyarakat menjadikan Kabupaten Pinrang yang maju,

mandiri melalui pendekatan agrobisnis dan agroindustri yang berwawasan

lingkungan, kemudian dihadapkan dengan berbagai permasalahan, kendala

serta keterbatasan-keterbatasan sebagaimana layaknya daerah-daerah lain

yang tengah tumbuh dan berkembang sesuai dinamikanya.

Permasalahan tersebut dapat muncul dari beragam tuntutan akan

percepatan dan cita-cita daerah ke depan yang begitu pesat dengan berbagai

konsekuensinya, tuntutan atas peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan

kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, keterbatasan kapasitas

lingkungan atas kebutuhan dan perkembangan daerah serta permasalahan

mendasar lainnya.

Page 8: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 8

Menghadapi situasi yang demikian ini, diperlukan adanya upaya

sistematis dalam mengarahkan perkembangan Kabupaten Pinrang sesuai

harapan masyarakat pada satu sisi yang lain, dengan dukungan potensi

Kabupaten Pinrang sebagai faktor yang dapat menggerakkan pembangunan

daerah.

Dalam konteks ini perencanaan pembangunan daerah memiliki

kedudukan strategis dalam rangka mengarahkan harapan-harapan

masyarakat dalam bentuk arah pembangunan daerah dengan tekanan pada

aspek kebutuhan yang mendasar dan paling mendesak sebagai skala

prioritas, karena adanya keterbatasan untuk memenuhi seluruh kebutuhan

dari dinamika dan perkembangan daerah. Dengan demikian perencanaan

pembangunan dimaksud merupakan wujud dari sistematisasi kebutuhan

daerah dalam rentang waktu tertentu dikaitkan dengan kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Hal terakhir ini kemudian diformulasi dalam

bentuk kebijakan program dan rencana kerja daerah.

Dalam bentuk sistematisasi yang dikemukakan di atas maka

kepentingan daerah akan diletakkan secara proporsional sebagaimana

dimaksud dan diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah yang memberi tekanan dan ruang gerak

penyelenggaraan pembangunan daerah dalam kerangka Otonomi Daerah.

Semangat otonomi daerah tersebut secara proporsional pula

diletakkan pada kepentingan nasional, karena itu sistem perencanaan

pembangunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 mencoba mengintegrasikan antara kepentingan daerah dan kepentingan

nasional secara bersamaan. Model perencanaan yang demikian ini pada

akhirnya akan menciptakan sinergi penyelesaian masalah nasional dalam

skala lokal dan penyelesaian masalah lokal dalam kebijakan nasional.

Page 9: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 9

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mengemukakan bahwa

Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah merupakan dokumen

perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Dengan rentang waktu

tersebut dimaksudkan agar tercipta kesinambungan program pembangunan

tersebut dalam jangka panjang 20 (dua puluh) tahun. Untuk kepentingan

nasional RPJPD dapat disinergikan dengan perkembangan dinamika

pembangunan daerah yang mencakupi pembangunan sumberdaya manusia,

pembangunan sosial budaya, pembangunan ekonomi, pembangunan wilayah

dan kawasan, pembangunan hukum, pembangunan pemerintahan dan

pembangunan politik.

Mencermati pembangunan Kabupaten Pinrang dan kecenderungan ke

depan, cakupan pembangunan nasional yang dimaksud memiliki relevansi

atas dinamika dan kebutuhan daerah. Namun tetap perlu digaris bawahi, segi

karakteristik perkembangan Kabupaten Pinrang, sehingga di dalam RPJPD ini

nuansa kepentingan daerah mendapat perhatian secara serius. Dengan

demikian maka integrasi antara kepentingan nasional pada satu sisi dan

kepentingan daerah pada sisi yang lain menjadi satu kesatuan yang sinergis.

Beberapa isu-isu penting berskala nasional dan regional (provinsi) yang perlu

diperhatikan dalam penyusunan kebijaksanaan pembangunan daerah antara

lain: isu peningkatan kesejahteraan masyarakat, isu pendidikan dan

kesehatan seperti yang tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs),

optimalisasi pengelolaan sumber daya alam, pengembangan kawasan pesisir,

dan suistainable development program (program pembangunan

berkelanjutan.

Perlunya penyiapan RPJP, terkait dengan adanya isu – isu strategis

yang menjadi tantangan kabupaten Pinrang dimasa mendatang yang

menyangkut:

­ Kesenjangan kesejeahteraan masyarakat

Page 10: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 10

­ Pembangunan masyarakat

­ Kehidupan demokratis

­ Koordinasi antar pelaku pembangunan

­ Ketimpangan pembangunan desa – kota dan antar wilayah

­ Pemanfaatan sumber daya alam

­ Konsistensi dan transparansi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan.

­ Partisipasi masyarakat

­ Penegakan hukum

1.2. Pengertian

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah adalah dokumen

perencanaan pembangunan daerah yang disusun dengan mengacu pada

RPJP Nasional, sesuai karakteristik dan potensi daerah yang berisikan

Visi, Misi, dan Arahan serta prioritas Pembangunan Daerah secara

menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan

cita–cita daerah untuk kurun waktu 20 (dua puluh) tahun ke depan.

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Pinrang tahun 2009 – 2029 ditetapkan dengan maksud mempersiapkan dan

memberikan arah serta acuan kebijakan yang jelas bagi seluruh komponen

Page 11: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 11

masyarakat daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

Terkait dengan maksud tersebut, maka RPJPD kabupaten Pinrang

ditetapkan dengan tujuan untuk untuk mewujudkan kehidupan yang

demokratis, toleran, transparan, partisipatif, akuntabel, berkeadilan sosial,

melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi hukum dalam tatanan

masyarakat daerah yang beradab, berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju dan

sejahtera dalam kurun waktu 20 (2009 – 2029) tahun ke depan.

1.4. Landasan Hukum

Landasan idiil RPJPD Kabupaten Pinrang ini adalah Pancasila dan

Landasan Konstitusional UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sedangkan landasan operasionalnya meliputi ketentuan perundang-undangan

yang berkaitan langsung dengan pembangunan nasional dan daerah sebagai

berikut:

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 , tentang Pembentukan Daerah-

daerah Tk. II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 4022);

Page 12: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 12

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun

2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4022);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 4437);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004

Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan

jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025

9. Undang-Undang Nomor 26 Thun 2007, tentang Penataan Ruang

10. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tatacara

Pelaksanaan Peran Serta masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara

(Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 3866);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran

Negara RI Tahun 2000 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor

3952);

Page 13: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 13

13. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2000

Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4022);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan, Pengelolaan, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

17. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja

Pemerintah (RKP);

18. Perturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Privinsi Sulawesi Selatan tahun 2008

Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja

Pemerintah (RKP);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 10 Tahun 2003 tentang

Perencanaan Pembangunan Partisipatif.

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten

Pinrang.

21. Peraturan Bupati Kabupaten Pinrang Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pos

Pelayanan Publik Paripurna.

Page 14: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 14

1.5. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RPJP Kabupaten Pinrang mempunyai hubungan dengan beberapa

dokumen perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pinrang

merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun,

mengacu pada arah pembangunan yang tercantum pada RPJP Nasional

dan RPJP Provinsi, di samping tetap memperhatikan tujuan dibentuknya

daerah, dan kondisi spasial daerah. RPJPD selanjutnya seyogyanya

menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Pinrang. Rencana

Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pinrang

sebagai dokumen perencanaan yang bersipat jangka panjang untuk

periode 20 (dua puluh) tahun. Rentang waktu tersebut diperinci dalam

empat tahapan pembangunan periode jangka menengah yang masing-

masing berumur lima tahun. Selanjutnya rencana pembangunan jangka

menengah daerah (RPJMD) yang mempunyai rentang waktu lima tahunan

akan disesuaikan pada masing-masing tahapan yang telah diatur pada

RPJPD.

b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pinrang yang

akan disusun kali ini dengan rentang waktu 2009-2029, akan menjadi

acuan dalam menyusunan RPJM Pinrang pada tahap awal (RPJPD tahap I)

yaitu tahun 2009-2013. Dalam hal ini Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan

daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran RPJP

Daerah serta visi, misi, dan program kepala daerah terpilih.

Page 15: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 15

c. Selanjutnya secara hirarki RPJMD tersebut diharapkan menjadi acuan

masing-masing SKPD di Kabupaten Pinrang dalam penyusunan

Renstranya, dan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

sebagai sebuah implementasi rencana pembangunan Kabupaten Pinrang

setiap tahun.

Selanjutnya hubungan tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini

Bagan 1 : Alur Perencanaan dan Keterkaitan dengan dokumen perencanaan

lainnya

Page 16: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 16

Bagan 2: Keterkaitan PRJPD Kabupaten Pinrang dengan dokumen perencanaan

Daerah

1.6. Tahapan Penyusunan RPJPD

1. Tahap Pertama:

Pemerintah Kabupaten Pinrang menyusun prediksi kondisi umum daerah,

yang meliputi: Geomorfologi & lingkungan, urusan wajib dan pilihan

daerah (Ekonomi & SDA, Demografi, Prasarana dan sarana, sosial ekonomi

dan budaya, pemerintahan, dll). Di samping itu juga dilengkapi dengan

analisis tentang potensi dan permasalahan daerah dari beberapa sektor

unggulan.

2. Tahap Kedua:

RPJP Kab. Pinrang

RPJM Kab. Pinrang

RKPD

APBD Kab. Pinrang

RENSTRA SKPD KAB.

PINRANG

RENJA SKPD

dipedomani

Dipedoma

ni

dipedomani

dipedomani

diacu dijabarkan

Page 17: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 17

Pemerintah Daerah dan stakeholders daerah melaksanakan kegiatan

penyamaan persepsi tentang visi, misi, dan pokok-pokok kebijakan

pembangunan jangka panjang Kabupaten Pinrang, yang menghasilkan

sebuah rumusan tentang Visi, Misi, dan Arah Kebijakan Pembangunan

jangka panjang Kabupaten Pinrang.

3. Tahap Ketiga:

Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang menyiapkan rancangan awal

RPJPD Kabupaten Pinrang sebagai representasi dari visi, misi, dan arah

kebijakan pembangunan daerah serta hasil analisis terhadap potensi dan

permasalahan daerah.

Draft awal RPJPD yang disusun oleh Bappeda ini seyogyanya juga tetap

mempertahankan tercapainya visi jangka panjang sesuai dengan arahan

yang tercantum dalam RPJP Propinsi dan Nasional, sehingga isinya

diharapkan dapat mengakomodasi beberapa isu-isu penting pada tingkat

provinsi maupun tingkat nasional.

Stakeholders juga dapat melakukan penajaman atau penyesuaian yang

diperlukan atas rincian lima tahunan yang bersumber dari kondisi daerah

saat ini dan kondisi eksternal yang akan terjadi.

4. Tahap Keempat :

Rancangan awal RPJPD yang telah diselesaikan selanjutnya menjadi

acuan bagi Unit–Unit Kerja Daerah dalam menyesuaikan agenda kerjanya

sesuai dengan tugas dan fungsi (tupoksi) nya.

5. Tahap Kelima:

Pemerintah Daerah mempasilitasi pelaksanaan musrenbang RPJP

Kabupaten Pinrang dalam rangka urung rembug dan memberikan

masukan terhadap rancangan awal RPJPD yang telah disusun

Page 18: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 18

sebelumnya. Di samping bertujuan untuk menyesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat yang bersifat makro dan jangka panjang.

6. Tahap Keenam:

Draft RPJPD yang telah disusun sebelumnya selanjutnya direvisi

berdasarkan berbagai masukan baik dari pihak SKPD, DPRD, maupun

beberapa stakeholders. Hasil revisi tersebut menjadi RPJP Kabupaten

Pinrang setelah mendapat pengesahan melalui Peraturan Daerah.

Page 19: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 19

1.7. Sistematika Penyusunan RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Pinrang Tahun 2009-2029 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I : Mencakup Pendahuluan yang berisi Latar belakang, Maksud dan

Tujuan, Pengertian, serta Landasan Hukum, terkait dengan

penyusunan dan Penulisan RPJPD.

Bab II : Kondisi Umum dan Perkembangan Lingkungan Strategis Daerah

, menggambarkan situasi – analisis dan perkiraan dimasa

mendatang mencakup lingkungan hidup, demografi, ekonomi

dan SDA, Sosial Budaya dan politikm prasarana dan sarana,

pemerintahan / pelayanan umum, tata ruang dan keuangan

daerah

Bab III : Berisikan Visi dan Misi Pembangunan Daerah Jangka Panjang

Kabupaten Pinrang, sebagai rujukan dalam menentukan

sasaran pembangunan

Bab IV : Mencakup Arah, tahapan dan prioritas Kebijakan

Pembangunan Jangka Panjang

Bab V : Penutup

Page 20: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 20

BAB II

KONDISI UMUM DAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS DAERAH

2.1. Profil Capaian Pembangunan Daerah Eksisting

2.1. 1. Pemerintahan Umum

Kabupaten Pinrang dengan ibukota Pinrang terletak disebelah 185 km

utara ibukota Propinsi Sulawesi Selatan, berada pada posisi 4°10’30” sampai

30°19’13” lintang selatan dan 119°26’44” sampai 119°47’20” bujur timur.

Secara administratif, Kabupaten Pinrang terdiri atas 12 kecamatan, 39

kelurahan dan 65 desa. Batas wilayah kabupaten ini adalah sebelah Utara

dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah Timur dengan Kabupaten Sidenreng

Rappang dan Enrekang, sebelah Barat dengan Propinsi Sulawesi Barat,

sebelah Selatan dengan Kota Parepare. Luas wilayah Kabupaten mencapai

1.961,77 km² atau sekitar 3,1 persen luas wilayah daratan Sulawesi Selatan

dan sangat strategis karena merupakan jalur lalu lintas darat yang

menghubungkan Propinsi Sulawesi Selatan dengan Kalimantan Timur dan

Sulawesi Tengah melalui Kabupaten Mamuju. Berdasarkan struktur

perekonomiannya Kabupaten Pinrang merupakan daerah agraris dengan

berbagai potensi pertanian yang dimiliki, dengan rincian sebagai berikut :

Wilayah Daratan : 1.961,77 Ha, terdiri atas

Areal Hutan : 93.360 Ha (47,59%)

Areal Sawah : 48.090 Ha (24,51%)

Areal Perkebunan : 13.340 Ha (6,8%)

Areal Tambak : 11.613 Ha (5,92%)

Page 21: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 21

Areal Rawa : 1.205 Ha (0,61%)

Areal Kolam : 160 Ha (0,08%)

Areal Padang Rumput : 6.905 Ha (3,52%)

Areal Pemukiman : 11.167 Ha (5,69%)

Lain-lain : 10.337 Ha (5,27%)

Kondisi Topografi wilayah pada umumnya berbukit-bukit dengan

ketinggian 100 – 2000 meter di atas permukaan laut. Iklim di Kabupaten ini

adalah tropis dengan suhu udara rata-rata mencapai 28°C dengan curah

hujan rata-rata mencapai 174,93 mm/bln.

Jumlah Desa / Kelurahan pada tiap Kecamatan

Di Kabupaten Pinrang, Tahun 2007

No. Kecamatan Luas (ha) Status

Jumlah Desa Kelurahan

1 Suppa 7.420 8 2 10

2 Mattiro Sompe 9.699 7 2 9

3 Lanrisang 7.301 7 0 7

4 Mattiro Bulu 13.249 7 2 9

5 Watang Sawitto 5.897 0 8 8

6 Tiroang 7.773 0 5 5

7 Patampanua 13.685 6 4 10

8 Cempa 9.030 7 0 7

9 Duampanua 29.186 9 5 14

10 Lembang 73.309 12 2 14

11 Paleteang 3.729 0 6 6

12 Batulappa 15.899 5 0 5

Jumlah 196.177 68 36 104

Page 22: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 22

Jumlah penduduk pada tahun 2003 sebesar 322.429 jiwa yang terdiri

atas 155.192 jiwa laki-laki atau 48,13% dan 167.237 jiwa perempuan atau

51,87% dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 164,36 jiwa/km².

Jumlah Penduduk Kabupaten Pinrang pada tahun 2007 sebanyak

332.921 jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan. Kepadatan penduduk adalah

170 jiwa / Km² dengan rata-rata 3,201 jiwa penduduk / desa-kelurahan.

Distribusi penduduk Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pinrang dalam kurun waktu 1980 –

1990 sekitar 1,02 %/tahun, 1990 – 2000 menjadi 0,46 %, sedangkan dalam

kurun waktu 2005 – 2007 tumbuh sekitar 1,46%/tahun. Pertumbuhan

penduduk yang tinggin ini merupakan suatu masalah tersendiri bila tidak

dibarengi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang

positif pada akhirnya akan memperluas lahan hunian dan mengurangi lahan

usaha bagi pendidik itu sendiri.

P e n d u d u k No

Kecamatan

Luas

(Km²) Laki-laki Wanita Jumlah

Rumah

Tangga

Kepada

tan pdkk

(Km²)

1. 2.

3.

4. 5.

6. 7.

8.

9. 10.

11. 12.

Suppa Mattiro Sompe

Mattiro Bulu

Watang Sawitto Patampanua

Cempa Duampanua

Lembang

Lanrisang Tiroang

Paleteang Batulappa

74,20 96,99

132,49

58,97 136,85

90,30 291,86

733,09

73,01 37,29

77,73 158,99

13.821 13.080

12.148

20.479 14.912

8.110 21.506

18.861

8.184 9.246

14.634 4.584

14.710 14.743

13.753

23.018 15.953

9.926 23.163

19.462

9.190 9.926

15.953 4.862

28.531 27.823

25.901

43.497 30.917

16.663 44.669

38.323

17.374 19.172

30.587 9.464

6.491 6.445

6.279

10.934 6.615

3.708 9.591

8.192

3.937 4.731

6.681 1.953

385 287

195

738 226

185 153

52

238 247

820 60

J u m l a h 1961,77 159.583 173.338 332.921 75.557 170

Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab. Pinrang

Page 23: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 23

P E N D U D U K

Tahun

No

Kecamatan

2003 2004 2005 2006 2007

Rata2

Kepadatan

Penduduk

per km2

(2007)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Suppa

Mattiro Sompe

Mattiro Bulu

Watang Sawitto

Patampanua

Cempa

Duampanua

Lembang

Lanrisang

Tiroang

Paleteang

Batulappa

27.679

26.846

24.347

41.471

28.733

15.874

42.523

37.086

16.531

17.654

27.884

9.426

27.870

27.021

25.437

41.562

30.307

16.151

42.759

37.222

16.981

17.628

30.060

37.222

28.101

27.309

25.659

43.250

30.604

16.299

42.907

37.852

17.151

18.732

30.210

9.442

28.354

27.561

25.777

43.441

30.718

16.610

44.072

38.002

17.215

18.803

30.456

9.429

28.531

27.823

25.901

43.497

30.917

16.663

44.669

38.323

17.374

19.172

30.587

9.464

385

287

195

738

226

185

153

52

238

247

820

60

J u m l a h 315.874 322.429 327.516 330.438 332.921 170

Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa kecamatan Paleteang

merupakan suatu kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk

yang sangat tinggi di Kabupaten Pinrang, dari data tahun 2007 menunjukkan

bahwa tingkat kepadatan rata-rata per km2 adalah 820 penduduk / Km2,

sedangkan kepadatan tingkat kabupaten hanya 170 penduduk / Km2.

Kepadatan di Kecamatan Paleteang berkembang sejalan dengan letak

geografis kecamatan ini yang terletak di ibu kota Kabupaten.

Page 24: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 24

2.1. 2. Sosial Budaya

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa

jauh upaya pemberdayaan yang telah dicapai masyarakat secara cepat adalah

indikator komposi. Beberapa indikator komposit yang telah dikembangkan dan

direkomendasikan UNDP adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks

Pembangunan Jender (IPJ), Indeks Pemberdayaan Jender (IDJ) dan Indeks

Kemiskinan Manusia (IKM).

Page 25: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 25

IPM digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian upaya

pembangunan manusia secara keseluruhan dan bersifat agregatif. IPM

merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari

indeks harapan hidup, indeks pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama

sekolah) dan indeks standar hidup layak. Nilai indeks hasil hitungan masing-

masing komponen tersebut adalah antara 0 (keadaan terburuk) dan 1

(keadaan terbaik). Indeks dinyatakan dalam ratusan (dikalikan 100) untuk

mempermudah penafsiran.

Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM

Sumber : Indonesian Human Development Report 2001

Persentase mata pencaharian penduduk terbesar di Kabupaten Pinrang pada

tahun 2007 adalah sektor pertanian yaitu sebesar 68,82 % (170,022 KK),

sedangkan mata pencaharian penduduk terkecil adalah dibidang perbankan,

jasa dan bidang lainnya. Uraian lebih rinci tentang mata pencaharian

penduduk Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Indikator Komponen IPM Nilai

Maksimal

Nilai

Minimal

catatan

Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global UNDP

Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global UNDP

Rata-rata lama sekolah 15 0 Sesuai standar global UNDP

Konsumsi perkapita yang

disesuaikan (pendekatan terhadap daya beli)

732.720 300.000

(1996) 360.000 (1999)

UNDP menggunakan PDB

perkapita riil yang disesuaikan

Page 26: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 26

Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Pinrang

Tahun 2007

Mata Pencaharian Jumlah ( KK ) Persentase ( % )

Petani Industri

Konstruksi Perdagangan Angkutan & Komunikasi

Perbankan/Keuangan

170.022 8.029

2.496 30.882 7.733

642

68..82 3.25

0.90 12.50 3.13

0.26

Jasa 17.936 7.26

Lainnya 9.388 3.80

J u m l a h 247.053 100.00

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997, talah menyebabkan

bertambahnya penduduk yang hidup di bawah garis kemisikinan di Kabupaten

Pinrang. Tahun 2000 perbaikan ekonomi dan situasi politik yang sedikit

membaik telah mempengaruhi jumlah penduduk miskin. Keadaan ekonomi di

Kabupaten Pinrang juga semakin membaik hingga tahun 2005. Hal ini

ditunjukkan dengan semakin menurunnya persentase penduduk miskin dari

sekita 14,8 persen tahun 2000 menjadi 8,59% tahun 2005. Seperti tergambar

dalam tabel dibawah ini :

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Pinrang

Tahun % Penduduk Miskin

2000 14,8%

2004 8,84%

2005 8,59%

Sumber : diolah dari Susenas KOR

2.1.2.1. Pendidikan

Dalam era reformasi sekarang ini, otonomi daerah telah diterapkan

secara menyeluruh sejak tahun 2001, sehingga roda pembangunan

diharapkan lebih dekat ke masyarakat, lebih cepat pelayanannya, lebih murah

Page 27: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 27

biayanya dan lebih sesuai dengan kebutuhan riilnya. Salah satu kinerja

pembangunan yang menjadi ukuran adalah kinerja pembangunan manusia

yang disajikan dalam satu indikator komposit (angka tunggal) yaitu Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). IPM dapat digunakan sebagai ukuran kebijakan

dan upaya yang dilakukan dalam kerangka pembangunan manusia khususnya

upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

dan partisipasi dalam pembangunan.

Dalam bidang pendidikan, ada dua komponen IPM, yaitu angka melek

huruf dan rata-rata lama sekolah. Indeks pendidikan di Kabupaten Pinrang

mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 71,18 tahun 2002

menjadi 74,73 tahun 2007.

Peningkatan ini disebabkan karena komponen angka melek huruf juga

mengalami peningkatan dari 86,1% tahun 2002, menjadi 89,1 tahun 2007.

Sementara itu rata-rata lama sekolah juga mengalami peningkatan dari 6,2

pada tahun 2002 menjadi 6,9 tahun 2007.

Secara keseluruhan IPM di Kabupaten Pinrang pada tahun 2002 sekitar

66,0 kemudian mengalami peningkatan menjadi 70,5 tahun 2007. Pada tahun

2002 posisi Kabupaten Pinrang berada di peringkat 9 dari 23 Kabupaten/Kota

se Sulawesi Selatan dan pada tahun 2007 menjadi peringkat ke 8, sedangkan

IPM Sulawesi Selatan tahun 2007 adalah 68,8.

KRITERIA IPM MENURUT UNDP

Sumber : Indonesian Human Development Report 2001

Nilai IPM

≤ 51 Sedang

51 ≤ 79 Menengah

79 ≤ Tinggi

Page 28: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 28

Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Pinrang tergolong

menengah.

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh

tingkat pendidikan penduduknya, karena meningkatnya pendidikan penduduk

berarti kualitas manusia sebagi sumber daya semakin baik yang pada

akhrinya akan meningkatkan pula produktifitas dalam semua sektor

pembangunan. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya menyediakan

sarana dan prasarana yang memadai. Seperti program wajib belajar,

pendidikan luar sekolah, sekolah terbuka dan lain sebagainya. Progam ini

diharapkan dapat meningkatkan partisipasi sekolah, menurunkan angka buta

huruf serta meningkatkan jenjang pendidikan penduduk.

Rasio murid sekolah SD/MI di Kabupaten Pinrang pada tahun 2005,

sekitar 140,63, mengalami kenaikan menjadi sekitar 151,90 tahun 2007. Hal

ini menunjukkan bahwa dalam 1 sekolah terdapat sekitar 152 murid SD/MI

pada tahun 2007. Kenaikan yang sama juga terjadi pada rasio murid sekolah

SLTP / NTs yaitu sekitar 252,30 tahun 2005 menjadi sekitar 256,75 tahun

2007. Demikian pula rasio murid sekolah SLTA/MA mengalami penurunan

sekitar 333,55 tahun 2005 menjadi sekitar 295,14 tahun 2007.

Hasil Susenas 2007 di Kabupaten Pinrang menunjukkan bahwa angka

melek huruf (AMH) penduduk usia 10 tahun keatas sekitar 89,1. Angka

tersebut menunjukkan adanya peningkatan bila dibanding tahun 2002 yaitu

sekitar 86,1. Berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2002 selisih AMH laki-laki

dan perempuan sekitar 5,54 point. Penurunan ini menunjukkan meningkatnya

kesadaran akan pentingnya pendidikan, tanpa melihat status jenis kelamin.

Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Pinrang pada tahun 2002

sekitar 6,2 tahun, kemudian menjadi 6,9 tahun pada tahun 2007. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tahun 2002 hanya pada tingkat SD.

Dan Pada tahun 2007 masih pada tingkat SD, hal ini mencerminkan

Page 29: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 29

kesadaran masyarakat dalam bidang pendidikan di Kabupaten Pinrang masih

perlu ditingkatkan lagi.

% PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS

MENURUT JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN 2002 –

2007, DI KABUPATEN PINRANG

SUMBER : Susenas 2002 - 2007

Berdasarkan jenis kelamin untuk tingkat pendidikan yang tidak tamat/tidak

sekolah, laki-laki mengalami peningkatan dan perempuan mengalami

penurunan. Pada tingkat pendidikan yang tidak tamat SD dan tamat SD baik

laki-laki maupun perempuan, sedangkan tingkat pendidikan SMTP dan SMTA

keduanya menunjukkan angka peningkatan.

ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS)

PENDUDUK USIA SEKOLAH (7-24 TAHUN) DALAM TAHUN 2002 - 2007

TINGKAT PENDIDIKAN 2002 2007

L P L+P L P L+P

Tidak Tamat SD/Belum pernah sekolah

35,58 42,04 38,92 35,05 37,65 36,37

SD 35,08 33,54 34,28 27,35 28,92 28,15

SMTP 14,52 12,54 13,49 15,89 14,47 15,17

SMTA Keatas 14,84 11,88 13,30 20,21 18,97 20,31

Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kelompok Umur / Jenis Kelamin

2002 2007

7 – 12 94,18 98,24

Laki-Laki 94,31 97,91

Perempuan 94,04 98,61

13 – 15 72,66 77,05

Laki-Laki 71,66 72,66

Perempuan 73,64 81,15

16 – 18 37,92 47,60

Laki-Laki 34,56 45,41

Perempuan 41,99 50,70

19 – 24 3,64 9,65

Page 30: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 30

SUMBER : Susenas 2002 - 2007

Menurut jenis kelamin, baik 2002 maupun 2007 APS perempuan pada usia SD

sampai usia perguruan tinggi pada 2007 APS laki-laki lebih tinggi dari APS

perempuan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat

untuk menyekolahkan anak perempuan sampai jenjang pendidikan masih

kurang. Salah satu penyebabnya adalah adanya kebiasaan sebagian

masyarakat untuk lebih cepat mengawinkan anak perempuannya disamping

adanya persepsi terhadap kegiatan perempuan adalah kegiatan

kerumahtanggaan yang tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi.

Jenis dan Jumlah Fasilitas Pendidikan Taman Kanak Kanak

Kabupaten Pinrang Tahun 2007

No Kecamatan Jumlah

Sekolah Murid Guru

1 Suppa 11 405 36

2 Mattiro Sompe 16 553 61

3 Lanrisang 8 194 29

4 Mattiro Bulu 10 375 35

5 Watang sawitto 13 959 95

6 Tiroang 9 258 22

7 Paleteang 14 448 52

8 Patampanua 12 259 39

9 Cempa 6 182 18

10 Duampanua 18 615 58

11 Lembang 14 325 41

Laki-Laki 2,76 9,52

Perempuan 2,55 9,77

Page 31: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 31

12 Batu Lappa 3 116 12

JUMLAH 134 4.725 498

Jenis dan Jumlah Fasilitas Pendidikan SD

Kabupaten Pinrang Tahun 2007

No

Kecamatan

SEKOLAH DASAR ( SD ) MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI )

Negeri Swasta Negeri Swasta

Skl Siswa Guru Skl Sisw Guru Skl Sisw Guru Skl Siswa Guru

1 Suppa 27 3.577 179 - - - - - - 2 393 14

2 Mattiro Sompe 25 3.624 127 - - - - - - 2 202 16

3 Lanrisang 18 1.992 81 1 108 9 1 137 6 2 109 20

4 Mattiro Bulu 27 3.584 175 - - - - - - 1 88 7

5 Wtg. Sawitto 32 7.091 257 1 68 7 - - - 4 181 32

6 Tiroang 19 2.927 129 - - - - - - - - -

7 Paleteang 22 4.339 143 1 137 17 - - - - - -

8 Patampanua 31 4.402 166 - - - - - - 4 386 32

9 Cempa 18 2.557 90 - - - - - - - - -

10 Duampanua 40 6.627 214 - - - - - - 3 207 15

11 Lembang 44 7.322 239 2 203 23 - - - 2 123 9

12 Batu Lappa 15 1.625 57 - - - - - - 2 188 14

JUMLAH 318 49.667 1.857 5 499 59 1 137 6 22 1.877 159

Sumber Data : Hasil Pemetaan Pendidikan BEP Kabupaten Pinrang TA. 2005

Page 32: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 32

2.1.2.2. Kesehatan

Indeks kesehatan diwakili dengan angka harapan hidup, diharapkan

dapat mencerminkan pembangunan manusia dibidang kesehatan. Tahun

2002 Indeks Kesehatan Kabupaten Pinrang 73,5 meningkat menjadi sekitar

76,0 tahun 2007. Sementara indeks kesehatan Sul-Sel juga mengalami

peningkatan sekitar 72,76 tahun 2002 menjadi 72,83 tahun 2007. Adanya

peningkatan indeks ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi penduduk,

kesehatan dan lingkungan di Kabupaten Pinrang pada khususnya dan di Sul-

Sel pada umumnya semakin membaik.

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan

merata. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat

kesehatan yang baik. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain dengan memberikan

penyuluhan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup sehat dan

manyediakan beberapa fasilitas kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil.

Salah satu indikator kesejahteraan rakyat dibidang kesehatan adalah

Angka kematian bayi (AKB)/1000 kelahiran hidup, selama 4 tahun terakhir

AKB di Kabupaten Pinrang menunjukkan penurunan dari 37/1000 kelahiran

hidup tahun 2002 menjadi 32/1000 tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa

dari setiap 1000 kelahiran hidup 32 diantaranya meninggal dunia sebelum

mencapai 1 tahun. Terjadi penurunan AKB merupakan indikasi terjadinya

derajat kesehatan masayarakat.

Angka Harapan Hidup (AHH) mengalami sedikit peningkatan dari 69,1

tahun 2002 menjadi 70,7 tahun 2007. Angka tersebut memberikan gambaran

bahwa penduduk kabupaten Pinrang rata-rata dapat menjalani hidup sekitar

70,1 tahun sedang AHH di Sul-Sel 2007 sekitar 69,2 tahun. Besar kecilnya

AHH ditentukan oleh beberapa variabel baik yang bersifat endogen (kondisi

Page 33: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 33

bawaan) maupun eksogen (pengaruh luar). Eksogen antara lain input

makanan, upaya kesehatan dan kondisi lingkungan yang juga dipengaruhi

variabel lainnya. Pengaruh variabel-variabel tersebut dapat bersifat langsung

maupun tidak langsung.

Dalam rangka pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, disamping

tersedianya RSU di ibukota Kabupaten, tahun 2007 terdapat 13 puskesmas

yang tersebar di 12 Kecamatan, Pustu 54, Posyandu 344, 2 rumah bersalin.

Sedang tenaga kesehatan 679 orang.

Pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar semua lapisan

masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan

merata di tambah lagi dengan misi nasional Menuju Indonesia sehat tahun

2010 . Dengan adanya upaya tersebut diharapkan agar tercapai derajat

kesehatan yang baik. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain dengan memberikan

penyuluhan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup sehat dan

menyediakan bebrapa fasilitas kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil.

Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Pinrang yang terdiri dari berbagai

pusat pelayanan kesehatan diantaranya adalah Rumah Sakit Umum Type C 1

buah dan beberapa puskesmas, puskesmas pembantu (PUSTU) dan BKIA

yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan dan kelurahan di Kabupaten

Pinrang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut

Jenis dan Jumlah Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pinrang Tahun

2007

Page 34: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 34

2.1.2.3. Sosial

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan jumlah

angkatan kerja meningkat. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang tidak

diimbangi oleh penciptaan lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran.

Oleh karena itu sasaran utama pembangunan adalah terciptanya lapangan

kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang memadai sehingga dapat

menyerap tambahan angkatan kerja yang terjadi setiap tahun.

Tahun 2007 penduduk usia 15 tahun keatas yang termasuk usia kerja

terdiri dari 55,61% angkatan kerja dan sekitar 44,38% bukan angkatan kerja.

Page 35: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 35

Penduduk usia kerja di Kabupaten Pinrang menurut jenis pekerjaan utama

terbagi menjadi bekerja sekitar 49,03% sedang mencari pekerjaan sekitar

6,48%. Sementara yang bukan angkatan kerja yaitu sekolah 9,27%

mengurus RT 27,50% dan lainnya 7,61%.

Kabupaten Pinrang adalah salah satu andalan Propinsi Sulawesi Selatan

sebagai penghasil beras dan hasil bumi lainnya. Oleh sebab itu sektor

pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang banyak menyerap teanaga

kerja. Berdasarkan sakernas 2007 banyaknya penduduk yang bekerja di

sektor pertanian 64,74% menurun dibanding 2005 yaitu 76,64%, sedangkan

sektor industri mengalami peningkatan 1,88% tahun 2005 menjadi sekitar

3,37% tahun 2007. Selain sektor pertanian, sektor lain yang banyak

menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan jasa. Tahun 2007

pendududk yang bekerja di sektor perdagangan sekitar 14,54% dan disektor

jasa 10,66%. Bila dibandingkan tahun 2005 sektor perdagangan mengalami

kenaikan sekitar 2,27% point sedangkan sektor jasa turun sekitar 0,85%

point..

2.1.2.4. Pariwisata dan Budaya

Pembangunan yang dilakukan dalam paska krisis ekonomi disertai

dengan derasnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah

membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, ditandai dengan pemulihan

dengan kondisi perekonomian, terkait dengan pembangunan kebudayaan,

keberhasilan pemulihan ekonomi tersebut perlu diantisipasi dengan adanya

kesiapan masayarakat, sehingga stabilitas yang diraih dapat berkelanjutan.

Disamping itu harus mampu mengantisipasi arus globalisasi yang semakin

pasif. Dengan adanya ketahanan budaya yang mampu menjadi penyelaras

nilai global dan nilai lokal, sehingga dapat menghindarkan benturan antar

budaya. Pariwisata, menitikberatkan pada peningkatan kualitas pelayanan

Page 36: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 36

kepariwisataan dan peningkatan kelestarian budaya, melalui pengembangan

pemasaran pariwisata dan budaya, pengembangan tujuan wisata,

pengembangan sarana, prasarana budaya dan wisata, pemeliharaan

prasarana wisata dan budaya, pembinaan kualitas.

2.1.3. Ekonomi dan Keuangan

2.1.3.1. Ekonomi

a. Potensi Unggulan Daerah

Pertanian

Potensi sektor pertanian di Kabupaten Pinrang terutama tanaman pangan

dengan komoditas andalan padi, sangat besar sehingga dapat diandalkan

sebagai salah satu andalan stimulator perekonomian daerah ini. Dengan

potensi dan keunggulan tersebut Kabupaten Pinrang ditetapkan sebagai

salah satu sentra produksi utama pengembangan tanaman padi di

Sulawesi Selatan. Adapun lahan panen untuk produksi padi tahun 2007

adalah seluas 78.502 Ha dan mampu memproduksi padi sebanyak

489.617 ton, komoditas lainnya yang juga merupakan komoditas andalan

adalah tanaman palawija seperti jagung. Produksi jagung di Kabupaten

Pinrang Tahun 2007 sebesar 2.260 ton dengan luas panen 883 Ha.

Sedangkan hortikultura (buah-buahan) sebanyak 185.749 ton dan sayur

- sayuran seluas 1.326 Ha dengan produksi sebesar 7.800 ton.

Perkebunan

Tanaman perkebunan yang cukup dominan di Kabupaten Pinrang antara

lain kakao yang berproduksi 24.553 ton dan kelapa (kelapa dalam dan

kelapa hybrida) dengan produksi sebanyak 8.987 ton.

Page 37: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 37

Peternakan

Jenis ternak yang diusahakan petani di Kabupaten Pinrang yaitu sapi,

kerbau, kuda dan kambing. Sedangkan jenis unggas yaitu ayam buras,

ayam ras petelur, ayam ras pedaging serta itik. Populasi ternak yang

paling banyak diusahakan di Kabupaten Pinrang adalah ternak sapi

dengan jumlah populasi 37.711, kerbau sebanyak 4.447 ekor pada tahun

2007. Sedangkan ternak yang kurang diusahakan adalah kuda dengan

jumlah populasi 2.723 ekor. Kemudian jenis unggas yang diusahakan

adalah ayam buras dengan populasi sebanyak 1.442.961 ekor, ayam ras

petelur sebanyak 368.978 ekor dan itik sebanyak 518.949 ekor serta

produksi daging sebanyak 1.934.923 kg dan telur sebanyak 5.559.005

butir.

Perikanan dan Kelautan

Potensi sumber daya laut untuk Kabupaten Pinrang yang mempunyai

panjang pantai ± 93 Km sangat berlimpah dengan komoditas andalan

antara lain perikanan laut dan darat khususnya komoditas ikan dan udang.

Produksi udang di Kabupaten Pinrang sebagian besar dipasarkan keluar

daerah antar pulau maupun ekspor dengan produksi perikanan darat

tahun 2007 sebsar 880,85 ton dengan luas areal pengusahaan seluas

17.173,45 Ha yang terdiri dari budidaya air payau maupun air tawar.

Kehutanan

Peranan hutan erat hubungannya dengan munculnya industri sebagai

dimensi baru dalam kehidupan ekonomi manusia. Saat ini hutan tidak lagi

semata-mata dipandang sebagai sumber diperolehnya tanah pertanian

baru melainkan sebagai sumber bahan mentah untuk industri, misalnya

kayu, rotan dan damar.. Areal hutan yang ada di Kabupaten Pinrang

seluas 72.828 Ha dengan rincian fungsi yaitu : Hutan lindung seluas

46.782 Ha, Hutan produksi terbatas seluas 26.049 Ha dan lahan kritis

Page 38: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 38

seluas 19.000 Ha serta untuk pesisr pantai yang memungkinkan untuk

rehabilitasi hutan mangrov sepanjang ± 92 km .

b. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB

Struktur Ekonomi dan PDRB

Struktur ekonomi digunakan untuk mengetahui sumbangan atau peranan

masing-masing kegiatan ekonomi atau sektor dalam perekonomian

Kabupaten Pinrang yang dinyatakan dalam PDRB Kabupaten Pinrang.

Persentase PDRB persektor dalam PDRB total Kabupaten Pinrang dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Produk Domistik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha atas dasar

Harga berlaku tahun 2002 - 2007

Sektor 2003 2004 2005 2006 2007

1. Pertanian 1.204.878,37 1.293384,38 1.410.416,30 1.528.658,06 1.612.321,45

2. Penggalian/

Pertambangan 13.857,42 15.600,25 17.374,82 19.519,80 22.346,31

3. Industri Pengolahan

77.818,90 85.541,36 95.867,68 109.139,06 121.205,32

4. Listrik,gas & air 11.309,18 12.714,63 15.592,49 18.307,20 21.585,65

5. Bangunan 60.910,12 69.243,44 79.040,61 90.938,08 105.248,94

6. Perdagangan Restoran, hotel

195.573,19 212.285,11 238.301,55 284.321,55 323.050,54

7. Angkutan & komunikasi

195.573,19 212.285,11 238.301,55 112.009,27 116.113,85

8. Bank & lembaga Keuangan

71.905,88 79.149,44 92.423,23 84.348,81 98.495,21

9. Jasa-jasa 147.619,27 156.394,79 173.528,37 208.875,07 262.740,86

J u m l a h 1.833.682,76 1.987.193,13 2.198.905,05 2.456.116,91 2.685.110,14

Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab.Pinrang.

Uraian tabel diatas menunjukkan bahwa kontribusi terbesar terhadap

PDRB Kabupaten Pinrang adalah berasal dari sektor pertanian yang tiap tahun

mengalami peningkatan untuk tahun 2003 sebesar Rp. 1.833.682,76 dan

pada tahun 2007 naik menjadi Rp. 2.685.110,14 Sedangkan data

Page 39: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 39

mengenai perkembangan PDRB Kabupaten Pinrang selama lima tahun

terakhir dalam harga konstan dan harga berlaku dapat dilihat pada tabel 10

berikut :

Tahun Harga Berlaku Harga Konstan

Milyar(Rp) Pertumbuhan(%) Milyar(Rp) Pertumbuhan(%)

2003

2004

2005

2006

2007

1.833,68

1.987,19

2.198,81

2.456,12

2.685,11

9,68

8,37

10,65

11,70

9,32

1.611,66

1.688,28

1.787,71

1.895,72

1.973,87

4,23

4,75

5,89

6,04

4,12

Rata-rata - 9,94 - 5,01

Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab.Pinrang

c. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang dari

tahun ke tahun digunakan indikator perkembangan PDRB untuk periode

yang sama. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang disajikan pada

Tabel dibawah ini :

Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pinrang atas

Dasar Harga Konstan Tahun 2003-2007 (%)

Lapangan Usaha

T A H U N

2003 2004 2005 2006 2007

Pertanian

Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air

Bangunan Perdagangan Restoran Dan Hotel Angkutan dan Komunikasi

Keuangan Jasa

3,06

6,44 2,88 6,95

9,37 9,37 3,58

12,05 6,02

3,84

6,67 6,30

12,08

9,08 9,08 5,26

22,23 1,39

4,82

7,64 8,07

12,70

9,93 9,93

10,97

17,05 3,38

4,99

7,87 7,73 2,93

10,11 8,09 9,41

5,87 8,41

1,92

8,56 4,90

10,98

11,32 8,16 1,71

9,22 12,33

PERTUMBUHAN 4,23 4,75 5,89 6,04 4,12

Page 40: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 40

Dari tabel diatas terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang

pada tahun 2003 mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2004

dari 4,23 menjadi 4,75 sedangkan pada tahun 2007 mengalami penurunan

menjadi 4,12 %. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2005 dan 2006

terjadi kenaikan produksi khususnya di sektor pertanian dan jasa yang

memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB

d. Pendapatan dan Pertumbuhan Perkapita

Data mengenai Pendapatan dan Pertumbuhan Perkapita Kabupaten

Pinrang dari tahun 2003 s/d 2007 setiap tahunnya mengalami kenaikan

atas dasar harga berlaku, sedangkan untuk atas dasar harga konstan

dari tahun 2003 s/d 2007 juga mengalami kenaikan setiap tahunnya

dengan gambaran pada tabel dibawah ini :

PDRB Perkapita atas dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

Kabupaten Pinrang Tahun 2003 - 2007

Tahun

PDRB Perkapita

Ket Harga Berlaku

(Milayar Rp)

Harga Konstan

(Milyar Rp)

2003 5.805,108 5.102,211 -

2004 5.986,585 5.086,090 -

2005 6.586,147 5.354,790 -

2006 7.323.997 5.652.940 -

2007 7.887.199 5.798.013

Rata-Rata 8,97 3,41 %

Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab.Pinrang

Perkembangan PDRB Kabupaten Pinrang atas dasar harga berlaku

menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun

yaitu untuk tahun 2003 PDRB sebesar Rp 5.805,108 Milyar naik

menjadi Rp 7.887.199 Milyar pada tahun 2007 dengan rata-rata

Page 41: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 41

pertumbuhan 8,97 % pertahun, sedangkan untuk PDRB atas dasar

harga konstan yang juga mengalami peningkatan yang cukup

signifikan dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2003 PDRB sebesar

Rp. 5.102,211 Milyar menjadi Rp. 5.798.013 Milyar pada tahun 2007

ini berarti mengalami pertumbuhan sebesar rata-rata 3,41 % per

tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan daerah cukup

baik sebagai indikator ekonomi.

2.1.3.2. Keuangan

Lembaga Perbankan yang telah beroperasi di Kabupaten Pinrang

adalah merupakan lembaga perbankan yang sudah mapan dan profesional di

bidangnya dengan omset yang cukup besar antara lain ; Bank Rakyat

Indonesia (BRI), Bank Sul Sel (BPD), Bank BNI 46, Bank Danamon, Bank

Mandiri, Bank Al Birri, dan Koperasi Unit Desa serta koperasi Primer pada tiap

kecamatan di Kabupaten Pinrang. Bank Danamon adalah merupakan bank

swasta dengan joint venture antara Indonesia dengan Singapure.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di daerah ini telah meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam penggunaan jasa koperasi dan perbankan.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang yang mencapai rata-rata 6,04.

pertahun (2001 - 2005), membuka peluang bagi investor untuk menanamkan

investasinya di Kabupaten Pinrang

Jumlah Badan Usaha yang telah terdaftar di Kabupaten Pinrang adalah

sebanyak 2.089. Perincian Badan Usaha disajikan pada Tabel dibawah ini

Jumlah Badan Usaha di Kabupaten Pinrang

Tahun 2007

Badan Usaha Jumlah (Unit) Persentase

Page 42: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 42

1. PT 6 3,3

2. CV 185 9,85

3. Koperasi 17 10,7

4. Usaha Perorangan 1.620 76,15

5. Usaha lainnya - -

Jumlah 1.828 100.00

Sumber data : Pinrang dalam angka 2007

Jenis dan Jumlah Industri Kabupaten Pinrang Tahun 2007

Kelompok Industri Jumlah Usaha

Nilai Investasi (Rp)

Nilai Tambah/ Produksi (Rp)

Tenaga Kerja

(Jiwa)

Ket

Industri Hasil

Pertanian dan hutan

836 3.160.479 4.964.168 2.281

Industri Bambu,

Rotan, Rumput dan sejenisnya

638 3.094.667 7.509.158 2.972

Percetakan dan

Penerbitan

27 1.093.881 141.750 110

Industri Aneka Tekstil 644 586.076 235.853 941

Industri Logam dan

Kimia

612 2.387.128 25.082.546 3.041

JUMLAH 2.757 10.322.231 37.933.475 9.345

Sumber data : Pinrang dalam angka 2007

2.1.4 Infrastruktur

2.1.4.1. Air Bersih

Page 43: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 43

Cakupan pelayanan yang dilakukan PDAM Pinrang terhadap

masyarakat kota dan sekitarnya mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Sumber air bersih tersebut berasal dari sungai dengan kapasitas 50 liter/detik.

Pelayanan air bersih tersebut sudah menjangkau berbagai lapisan

masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk industri.

Jumlah pelanggan yang dilayani pihak PDAM Pinrang untuk tahun 2007

sebanyak 6.749 sambungan.

Jumlah Sambungan PDAM di Kabupaten Pinrang Tahun 2007

Lokasi Kapasitas (L/Dtk)

Jumlah sambungan

Jml Pelgg TA Aktif Non Aktif

SR HU/KU SR HU/KU

Kota Pinrang 80 5.543 75 170 - 5.667 27

Tuppu 5 114 11 - - 125 -

Majennang 5 218 15 13 - 247 -

Langnga 10 544 - 10 - 554 -

Wt. Pulu 2,5 150 - 6 - 156 -

Jumlah 102,5 6.569 101 199 - 6.749 27

2.1.4.2. Transportasi

Prasarana transportasi di Kabupaten Pinrang pada tahun 2007 umumnya

sudah beraspal dengan status pengelolaannya terdiri dari :

- Jalan Negara : 84,91 Km, Jalan Propinsi : 72,67 Km, Jalan Inspeksi :

115,67 Km, Jalan Desa : 473,16 Km, Form Road : 310,84 Km, Jalan HPH:

117, 23 Km

Dari perkerasannya terdiri dari :

- Jalan aspal : 602,27 Km

- Jalan kerikil / pengerasan : 780,95 Km dan

- Jalan tanah : 443,85 Km

- Tidak di perkeras : 61,80 Km

Gambaran kondisi jaringan jalan di Kab. Pinrang disajikan pada Tabel 22.

Page 44: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 44

Kondisi Jaringan Jalan Kabupaten Pinrang Tahun 2007

No Keadaan Tingkat Kewenangan Jalan (Km)

Ne-gara

Pro-pinsi

Kabu-paten

Ins- Peksi

Desa Form road

HPH Jumlah

I Jenis Permukaan

1 Diaspal 84,91 72,67 485,31 - - - - 642,89

2 Kerikil/Pengerasan - - 124,87 115,67 112,34 310,84 117,23 780,95

3 Tanah -- -- 83,03 - 360,82 - - 443,85

4 Tidak diperkeras - - 61,80 - - - - 61,80

Jumlah 84,91 72,67 714,39 115,67 473,16 310,84 117,23 1.888,87

II Kondisi Jalan 1 Baik 69,33 11,23 93,59 - - - - 174,15

2 Sedang 15,56 61,44 332,77 115,67 473,16 310,84 117,23 1.426,69

3 Rusak - - 222,67 - - - - 222,67

4 Rusak Berat - - 65,36 - - - - 65,36

Jumlah 84,91 72,67 714,39 115,67 473,16 310,84 117,23 1.888,87

Sumber data : Dinas PUD Kab. Pinrang

Jenis dan Jumlah Kendaraan Transportasi

Kabupaten Pinrang Tahun 2007

Jenis Jumlah Kualitas

Kendaraan Darat ( buah ) Kondisi

1. Bus 50 Baik

2. Truk 251 Baik

3. Panther 105 Baik

4. Mikrolet 557 Baik

5. Gerobak 15 Baik

6. Becak 1.249 Baik

7. Ojek 1.300 Baik

2.1.4.3. Drainase

Page 45: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 45

Jaringan drainase di Kabupaten Pinrang terdiri dari drainase sekunder yang

terdapat di jalan-jalan utama dan drainase tersier sebagian telah ada di jalan

lokal dan pada kawasan perumahan seperti yang terlihat pada tabel dibawah

ini

Panjang Jaringan Drainase Kabupaten Pinrangtahun 2007

No Kecamatan Drainase (M)

Ket Primer Sekunder Tersier Kwartet

1 Suppa - 24.368 161.391 -

2 Mattrio Sompe - 68.083 136.332 - 3 Lanrisang - 28.621 130.632 - 4 Mattiro Bulu - 42.698 93.261 -

5 Watang Sawitto - 38.500 76.816 - 6 Tiroang - 34.521 69.307 - 7 Patampanua - 28.169 84.228 -

8 Cempa - 40.510 102.438 - 9 Duampanua - 46.214 46.249 - 10 Lembang - - - -

11 Paleteang - 21.472 56.117 - 12 Batu Lappa - - - -

Jumlah - 373.173 956.771 -

Sumber data : Dinas Pengairan Kab. Pinrang

2.2. Analisis Lingkungan Strategis (Potensi & Tantangan)

2.2. 1. Pemerintahan Umum

Luas wilayah Kabupaten Pinrang yang mencapai 1.961,77 km² atau

sekitar 3,1 persen luas wilayah daratan Sulawesi Selatan mempunyai posisi

yang sangat sangat strategis karena merupakan jalur lalu lintas darat yang

menghubungkan Propinsi Sulawesi Selatan dengan Kalimantan Timur dan

Sulawesi Tengah melalui Kabupaten Mamuju. Letak yang strategis ini juga

ditunjang batas wilayah yang secara keseluruhan berbatasan dengan wilayah

yang mempunyai potensi ekonomi yang baik seperti, Kota Parepare,

Kabupaten Sidrap dan daerah lain yang berbatasan dengan Propinsi Sulawesi

Barat.

Page 46: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 46

Berdasarkan struktur perekonomiannya Kabupaten Pinrang merupakan

daerah agraris dengan berbagai potensi pertanian yang dimiliki, yang secara

garis besar wilayah tersebut sebagaian besar berupa areal hutan sebesar

47,59%7%.

Kondisi Topografi wilayah pada umumnya berbukit-bukit dengan

ketinggian 100 – 2000 meter di atas permukaan laut. Iklim di Kabupaten ini

adalah tropis dengan suhu udara rata-rata mencapai 28°C dengan curah

hujan rata-rata mencapai 174,93 mm/bln.

Jumlah penduduk pada tahun 2003 sebesar 322.429 jiwa yang terdiri atas

155.192 jiwa laki-laki atau 48,13% dan 167.237 jiwa perempuan atau 51,87%

dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 164,36 jiwa/km².

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pinrang dalam kurun waktu

1980 – 1990 sekitar 1,02 %/tahun, 1990 – 2000 menjadi 0,46 %, sedangkan

dalam kurun waktu 2005 – 2007 tumbuh sekitar 1,46%/tahun. Pertumbuhan

penduduk yang tinggi ini merupakan suatu masalah tersendiri bila tidak

dibarengi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang

positif pada akhirnya akan memperluas lahan hunian dan mengurangi lahan

usaha bagi pendidik itu sendiri.

Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa kecamatan Paleteang

merupakan suatu kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk

yang sangat tinggi di Kabupaten Pinrang, dari data tahun 2007 menunjukkan

bahwa tingkat kepadatan rata-rata per km2 adalah 820 penduduk / Km2,

sedangkan kepadatan tingkat kabupaten hanya 170 penduduk / Km2.

Kepadatan di Kecamatan Paleteang berkembang sejalan dengan letak

geografis kecamatan ini yang terletak di ibu kota Kabupaten.

2.2. 2. Sosial Budaya

Page 47: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 47

Persentase mata pencaharian penduduk terbesar di Kabupaten Pinrang

pada tahun 2007 adalah sektor pertanian yaitu sebesar 68,82 % (170,022

KK), sedangkan mata pencaharian penduduk terkecil adalah dibidang

perbankan, jasa dan bidang lainnya.

Kompleksitas masalah kemiskinan tentu tidak bisa dijawab melalui

program pembangunan yang bersifat parsial, tetapi diperlukan suatu rumusan

kebijakan yang menyeluruh sehingga secara bertahap penurunan jumlah

penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin tahun 2007 sebesar 20.337 KK

atau sekitar 80.300 jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan melalui penerapan

program dan kegiatan antara lain : upaya pengembangan kapasitas SDM

khususnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan, program

pengembangan infrastruktur, pengembangan potensi ekonomi lokal dan

penyempurnaan kebijakan pengentasan kemiskinan.

2.2.2.1. Pendidikan

Secara keseluruhan IPM di Kabupaten Pinrang pada tahun 2002 sekitar

66,0 kemudian mengalami peningkatan menjadi 70,5 tahun 2007. Pada tahun

2002 posisi Kabupaten Pinrang berada di peringkat 9 dari 23 Kabupaten/Kota

se Sulawesi Selatan dan pada tahun 2007 menjadi peringkat ke 8, sedangkan

IPM Sulawesi Selatan tahun 2007 adalah 68,8. Dari gambaran diatas

menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Pinrang tergolong menengah.

Rasio murid sekolah SD/MI di Kabupaten Pinrang pada tahun 2005,

sekitar 140,63, mengalami kenaikan menjadi sekitar 151,90 tahun 2007. Hal

ini menunjukkan bahwa dalam 1 sekolah terdapat sekitar 152 murid SD/MI

pada tahun 2007. Kenaikan yang sama juga terjadi pada rasio murid sekolah

SLTP / NTs yaitu sekitar 252,30 tahun 2005 menjadi sekitar 256,75 tahun

Page 48: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 48

2007. Demikian pula rasio murid sekolah SLTA/MA mengalami penurunan

sekitar 333,55 tahun 2005 menjadi sekitar 295,14 tahun 2007.

Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Pinrang pada tahun 2002

sekitar 6,2 tahun, kemudian menjadi 6,9 tahun pada tahun 2007. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tahun 2002 hanya pada tingkat SD.

Dan Pada tahun 2007 masih pada tingkat SD, hal ini mencerminkan

kesadaran masyarakat dalam bidang pendidikan di Kabupaten Pinrang masih

perlu ditingkatkan lagi.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Pinrang dalam meningkatkan kualitas

pendidikan telah dirasakan manfaatnya sekarang, karena ditunjang oleh

pemberian biaya subsidi atau pendidikan murah untuk semua jenjang

pendidikan, namun demikian upaya perluasan pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan yang bermutu secara terarah, terpadu dan

menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaksi oleh seluruh

komponen melalui upaya

Peningkatan kualitas pendidikan

Peningkatan penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada

kecakapan hidup

Meningkatkan kompetensi pendidikan kejuruan dan pendidkan non

formal

Memamfaatkan sistem pendidikan jarak jauh

Penyusunan strategi perencanaan serta manajemen pembenahan

program data

Pemberdayaan orang tua siswa dan masyarakat sebagai stakeholder

sekolah

Meningkatkan mutu guru

Page 49: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 49

Terciptanya manajemen yang baik

2.2.2.2. Kesehatan

Tahun 2002 Indeks Kesehatan Kabupaten Pinrang 73,5 meningkat

menjadi sekitar 76,0 tahun 2007. Sementara indeks kesehatan Sul-Sel juga

mengalami peningkatan sekitar 72,76 tahun 2002 menjadi 72,83 tahun 2007.

Adanya peningkatan indeks ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi

penduduk, kesehatan dan lingkungan di Kabupaten Pinrang pada khususnya

dan di Sul-Sel pada umumnya semakin membaik.

Salah satu indikator kesejahteraan rakyat dibidang kesehatan adalah

Angka kematian bayi (AKB)/1000 kelahiran hidup, selama 4 tahun terakhir

AKB di Kabupaten Pinrang menunjukkan penurunan dari 37/1000 kelahiran

hidup tahun 2002 menjadi 32/1000 tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa

dari setiap 1000 kelahiran hidup 32 diantaranya meninggal dunia sebelum

mencapai 1 tahun. Terjadi penurunan AKB merupakan indikasi terjadinya

derajat kesehatan masayarakat.

Angka Harapan Hidup (AHH) mengalami sedikit peningkatan dari 69,1

tahun 2002 menjadi 70,7 tahun 2007. Angka tersebut memberikan gambaran

bahwa penduduk kabupaten Pinrang rata-rata dapat menjalani hidup sekitar

70,1 tahun sedang AHH di Sul-Sel 2007 sekitar 69,2 tahun.

Pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar semua lapisan

masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan

merata di tambah lagi dengan misi nasional Menuju Indonesia sehat tahun

2010. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan agar tercapai derajat

kesehatan yang baik. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain dengan memberikan

Page 50: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 50

penyuluhan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup sehat dan

menyediakan bebrapa fasilitas kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil.

Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat / penduduk miskin melalui :

Peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin

Peningkatan mutu layanan

Pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan

Peningkatan kesehatan ibu dan anak

Perbaikan gisi masyarakat

Peningkatan jangkauan dan layanan kesehatan masyarakat

Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Peningkatan ketersediaan obat serta meningkatkan pengetahuan untuk

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

2.2.2.3. Sosial

Kabupaten Pinrang adalah salah satu andalan Propinsi Sulawesi Selatan

sebagai penghasil beras dan hasil bumi lainnya. Oleh sebab itu sektor

pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang banyak menyerap teanaga

kerja. Berdasarkan sakernas 2007 banyaknya penduduk yang bekerja di

sektor pertanian 64,74% menurun dibanding 2005 yaitu 76,64%, sedangkan

sektor industri mengalami peningkatan 1,88% tahun 2005 menjadi sekitar

3,37% tahun 2007. Selain sektor pertanian, sektor lain yang banyak

menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan jasa. Tahun 2007

Page 51: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 51

pendududk yang bekerja di sektor perdagangan sekitar 14,54% dan disektor

jasa 10,66%.

2.2.2.4. Pariwisata dan Budaya

Dengan adanya ketahanan budaya yang mampu menjadi penyelaras

nilai global dan nilai lokal, sehingga dapat menghindarkan benturan antar

budaya. Pariwisata, menitikberatkan pada peningkatan kualitas pelayanan

kepariwisataan dan peningkatan kelestarian budaya, melalui pengembangan

pemasaran pariwisata dan budaya, pengembangan tujuan wisata,

pengembangan sarana, prasarana budaya dan wisata, pemeliharaan

prasarana wisata dan budaya, pembinaan kualitas.

2.2.3. Ekonomi dan Keuangan

2.2.3.1. Ekonomi

Kebijakan ekonomi lebih diarahkan kepada peningkatan Usaha Mikro

dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dan keikutsertaan pihak

investor/swasta untuk mendorong percepatan laju pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi dari tahun 2000 – 2005, rata-rata meningkat sebesar

5,65% dan diproyeksikan pada tahun 2008 akan tumbuh sebesar 7 – 7,5%.

Pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh sektor pertanian dan

perdagangan yang masing-masing tumbuh sekitar 1,92% dan 8,16%, dan

juga ditunjang oleh sektor jasa sekitar 12,06% , sektor pembangunan

11,32%, pertambangan dan galian 8,56%.

Struktur ekonomi tahun 2007 bertumbuh pada sektor pertanian, yang

memberikan andil sekitar 60,05%, perdagangan 12,83%, jasa 9,79%,

angkutan dan komunikasi 4,40%, industri pengolahan 4,51% tehadap nilai

Page 52: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 52

PDRB. Sedangkan yang terkecil adalah listrik, gas dan air bersih sebesar

0,80%

Dengan berkembangnya perekonomian dan melambatnya

pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada peningkatan PDRB

perkapita. Angka tersebut tidak menggambarkan penerimaan penduduk

secara nyata, karena angka tersebut angka rata-rata. Tahun 2001 – 2007

PDRB atas dasar harga berlaku, terus meningkat dari Rp.5.357.673 tahun

2001, menjadi Rp.7.887.179 tahun 2007, sedangkan propinsi Sulawesi

Selatan Rp. 7.987.346 tahun 2007.

Peningkatan ekonomi yang menggembirakan, ditunjukkan dengan

pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita masyarakat yang terus

meningkat. Namun secara umum masih ada beberapa sektor ekonmi yang

perlu ditingkatkan agar mampu mencapai proyeksi pertumbuhan seperti yang

direncanakan. Pencapaian proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dapat

dicapai dangan asumsi bahwa faktor-faktor seperti stabilitas keamanan,

berkembangnya perekonomian pedesaaan, lancarnya distribusi barang dan

jasa, adanya jaminan harga yang stabil, lancarnya pemasaran hasil produksi,

berkembangnya usaha kecil dan menengah, terbangunnya infrastruktur yang

menunjang pembangunan ekonomi daerah dan mendorong pihak swasta dan

investor untuk berperan aktif, harus didukung.

Diproyeksikan pendapatan perkapita tahun 2008, sebesar

Rp.9.515.722 dengan asumsi kenaikan rata-rata 10%/tahun dihitung sejak

tahun 2005 sebagai tahun dasar, dimana tahun 2007 sudah mencapai

sebesar Rp.7.887.199.

2.2.3.2. Keuangan

Page 53: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 53

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di daerah ini telah meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam penggunaan jasa koperasi dan perbankan.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang yang mencapai rata-rata 6,04.

pertahun (2001 - 2005), membuka peluang bagi investor untuk menanamkan

investasinya di Kabupaten Pinrang

2.2.4 Infrastruktur

Pembangunan infrrastruktur jalan dan jembatan diarahkan kepada

pembangunan dan rehabilitasi serta pemeliharaan jalan-jalan lintas strategis

yaitu jalan negara dan propinsi, sedangkan jalan kabupaten diupayakan pada

pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang menghubungkan

sentra-sentra produksi. Pembukaan dan perintisan untuk daerah yang terisolir

dilaksanakan secara bertahap.

Pembangunan diarahkan pada peningkatan keselamatan dan

keamanan transportasi darat dan laut, peningkatan pelayanan angkutan

umum, pengaturan lalu lintas.

Untuk sektor perumahan dan pemukiman diarahkan kepada penataan

rumah layak huni di pesisir dan pegunungan, pembangunan dan penataan

fasilitas air minum dan kesehatan lingkungan, peningkatan cakupan layanan

kesehatan, pendidikan dan penataan lembaga ekonomi.

Pembangunan energi listrik diarahkan kepada pemasangan jaringan

listrik pada daerah-daerah pedesaan yang belum mempunyai aliran listrik

PLN, pemasangan lampu penerangan jalan pedesaan dan penataan lampu

jalan. Dan yang lebih penting adalah penghematan penggunaan energi listrik

dan regulasi tentang PPJ (Pajak Penerangan Jalan). Dan diupayakan listrik

tenaga surya.

Page 54: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 54

Page 55: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 55

BAB III

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN

JANGKA PANJANG KABUPATEN PINRANG

Visi diformulasikan sebagai suatu perspektif dan inspirasi

kedepan, yang menggambarkan kondisi – kinerja yang diinginkan dan

dicapai dalam kurun waktu .

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya – upaya untuk

mewujudkan Visi dan merupakan acuan pokok - kerangka dan pola

operasional pengembangan pelasanaan pembangunan .

3.1 V i s i

Berdasarkan Realita yang ada , potensi dan unggulan besar Kabupaten

Pinrang saat ini, ditenggarai berada pada bidang Pertanian dalam arti

luas terutama pada sektor tanaman pangan , serta sebagaian pada

sektor tanaman keras , perikanan dan peternakan .

Namun demikan potensi dan unggulan besar tersebut , sementara ini

ditenggarai pula memiliki tantangan ketahanan daya saing yang relatif

kurang memadai , yang disebabkan kemampuan meningkatkan nilai

tambah pada sektor unggulan tersebut relatif masih rendah .

Oleh karena itu , masyarakat Kabupaten Pinrang dalam menumbuh

kembangkan semua potensi tersebut , bertekad mengoptimalkan semua

potensi dan mengendalikan tantangan dalam kurun waktu 20 tahun

mendatang atas kemandirian dan kemampuan daerah tanpa

mengabaikan kelestarian lingkungan .

Page 56: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 56

Tekad tersebut yang merupakan aspirasi masyarakat dan terakumulasi

kedalam cita-cita masyarakat , dituangkan kedalam VISI Pembangunan

jangka Panjang Kabupaten Pinrang , dan diformulasikan dalam

pernyataan :

Visi Kabupaten Pinrang :

”Terwujudnya Masyarakat Pinrang Yang Maju,

Mandiri melalui Pengembangan Agribisnis dan

Agroindustri Yang Berwawasan Lingkungan”

Pernyataan Visi tersebut terintegrasi dengan Visi pembangunan Nasional,

merupakan Visi Kabupaten Pinrang pada periode sebelumnya , dan dengan

memperhatikan Capaian kondisi pada saat ini yang masih belum

memenuhi sasaran yang diharapkan mengingat berbagai hambatan ,

keterbatasan , dan kecenderungan perkembangan yang terjadi , masih

tetap memerlukan Komitmen keberlanjutan .

Dengan demikian , untuk mengetahui sejauh dan seberapa besar Visi

pembangunan tersebut dapat dicapai , maka visi ini harus dapat diukur,

yang mendefinisikan batasan tingkat kemajuan Masyarakat ,

kemandirian , pendekatan Agribisnis , pendekatan Agroindustri ,

dan wawasan Lingkungan .

Namun demikian , dalam perjalanan pelaksanaan RPJPD kedepan , besar

kemungkinan dapat dilakukan review Visi terkait dengan terjadinya

perubahan strategis sesuai dengan aspirasi daerah .

Untuk mengetahui Makna yang terkandung dalam visi Kabupaten

diartikulasikan sebagai berikut :

Masyarakat Pinrang Yang Maju :

Diartikulasikan sebagai Masyarakat yang memiliki komitmen , terbuka , demokratis , partisipatif , Inisiasi dan dinamis

Page 57: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 57

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang Ekonomi yang

dinyatakan dalam Indeks Daya Beli (IDB) tergolong membaik menuju kestandar ideal , dengan sebagaian besar tergolong pada

pendapatan menengah ke atas .

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang Kesehatan (IK) yang dinyatakan dalam Indeks Harapan Hidup (IHH) tergolong membaik

menuju kestandar ideal , diatas angka 70

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang Pendidikan (IP) yang

dinyatakan dalam Indeks Melek Huruf (IMH) dan Indeks Lama Sekolah (ILS) tergolong membaik menuju kestandar ideal .

Kemandirian

Diartikulasikan mampu membangun kesetaraaan antar komponen masyarakat dan dengan daerah lain yang lebih maju. Perwujudan itu bisa dibangun dengan percepatan pembangunan dan untuk

meningkatkan daya saing dengan daerah lain

Kemandirian yang mampu mewujudkan terbangunnya konstelasi

dan nilai – nilai positif yang saling menguntungkan antar masyarakat, antar daerah dalam kerangka globalisasi yang setiap

saat mengalami perubahan, dengan pendekatan proaktif dan dinamis

Dalam jangka panjang , semua aktivitas daerah berdasarkan atas inisiatif masyarakat , baik perencanaan , pelaksanaan maupun

evaluasi hasil, dalam menentukan apa yang terbaik bagi daerahnya , yang tercermin dalam aspek kehidupan (nilai sosial budaya, ekonomi , taat azas, kelembagaan)

Dibangun atas ketersediaan SDM yang berkualitas dalam memenuhi

tuntutan pembangunan , serta kemandirian SDM Aparatur

Kemampuan untuk membangun kapasitas pembiayaan pembangunan hasil berdasarkan hasil usaha sendiri dalam

kerangka otonomi daerah dengan memperkecil bahkan meniadakan beban pembiayaan yang bergantung pada daerah lain .

Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok daerah sendiri tanpa ketergantungan yang berlebihan dengan daerah lain .

Kemandirian adalah mampu mewujudkan kesejahteraan dan kualitas

hidup masyarakat berdasarkan pendekatan ekonomi masyarakat dan kewilayahan dengan memperhatkan nilai – nilai kearifan lokal.

Page 58: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 58

Pengembangan Agribisnis

Pengembangan yang memicu aktivitas perdagangan berdasarkan produksi komoditi pertanian unggulan

Aktivitas yang dapat menjadi motor penggerak proses industrialisasi berbasis komoditi pertanian yang memungkinkan terjadinya peningkatan nilai tambah.

Pengembangan yang dipandang dalam perspektif masa depan, dalam kerangka pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).

Pengembangan AgroIndustri

Pengembangan yang mengetengahkan implementasi konsep pengembangan pusat - pusat pertumbuhan berbasis pertanian

(resource based) , dimana Kabupaten Pinrang relatif cukup potensial dilihat dari segi keberadaan sumber daya pertanian, tingkat

eksessibilitas, dukungan sarana dan prasarana , yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya berbagai aktivitas, seperti industri pengolahan, perdagangan, lembaga keuangan dan lain sebagainya yang

kesemuanya tertuju pada pengembangan sektor pertanian.

Pengembangan yang dipandang mampu merubah komoditi pertanian

(unggulan) menjadi produk - produk hasil olahan , sehingga mampu meningkatkan Nilai Tambah .

Pengembangan yang dapat meningkatkan perekonomian daerah dan

perekonomian masyarakat berdasarkan disparitas harga (melalui pendekatan agribisnis) .

Aktivitas yang dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja pertanian maupun tenaga industri berbasis komoditi pertanian .

Berwawasan Lingkungan

Dimaknai sebagai pelestarian keberlangsungan pembangunan dengan memperhatikan pengelolaan yang baik dan benar tanpa adanya

eksploitasi Sumber Daya Alam secara berlebihan dan tak terkontrol

Page 59: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 59

Dimaknai sebagai kegiatan yang berlangsung , dengan tetap

menjaga harmonisasi , integrasi , dan sinkronisasi aktivitas dalam pemanfaatan Semua Sumber Daya.

3.2 M i s i

Dengan memperhatikan kondisi objektif , kinerja hasil

pembangunan , serta prospek perkembangan daerah ke depan ,

diindikasikan terdapat 7 (tujuh) pokok pembangunan berkelanjutan yang

perlu mendapat perhatian, yaitu berkaitan dengan;

1. Penerapan nilai – nilai Agama dan kearifan lokal dalam

penyelenggaraan pembangunan

2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang Pendidikan

3. Pembangunan SDM bidang Kesehatan

4. Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan Kelembagaan

5. Pembangunan Bidang Pertanian dan Kelautan

6. Pembangunan infrastruktur wilayah

7. Pengembangan kepariwisataan

Ke 7 pokok pembangunan berkelanjutan tersebut diarahkan pada

pencapaian sasaran / target pembangunan yang berorientasi pada ;

1. Optimasi Kualitas SDM dan Kesejahteraan Sosial .

2. Penguatan Ekonomi Lokal Serta Kelembagaan Pedesaan

3. Optimasi Pelayanan Publik dan Supremasi Hukum

4. Optimasi Layanan Infrastruktur Wilayah dan Permukiman

5. Penanggulangan Dan Pengentasan Kemiskinan

Oleh karena itu , untuk mewujudkan Visi Pembangunan daerah

serta pencapaian target tersebut , ditempuh melalui pendekatan 7 (tujuh)

Misi Pembangunan berdimensi perwujudan perilaku/sikap sebagai pelaku

pembangunan dan perwujudan kualitas hasil – hasil pembangunan.

Page 60: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 60

Rumusan Misi pembangunan Kabupaten Pinrang dalam mewujudkan Visi

tersebut , adalah sebagai berikut :

8. Menjadikan Pengamalan Nilai – Nilai Keagamaan, Pancasila,

dan Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan

Kepemerintahan dan Pembangunan

Misi yang menjadikan nilai – nilai Keagamaan, Pancasila dan Budaya

Lokal sebagai pedoman dan sumber kearifan dalam

pembentukan kualitas karakter atau kepribadian masyarakat Pinrang

dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pengejawantahan dari pada misi ini adalah ; Reinterpretasi –

Transformasi - Reaktualisasi nilai - nilai pada setiap tahapan

penyelenggaraan pembangunan ; pengembangan sarana – dan

prasarana peribadatan , mengedepankan semangat dan prilaku

menuju Good Governance (Tata Pemerintahan yang Baik)

berdasarkan tata nilai yang disepakati bersama

9. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur

Pemerintah dan Masyarakat yang maju , Dinamis , Terbuka

serta Profesional

Misi yang mengarah pada pemenuhan kualitas pembangunan untuk

memenuhi kebutuhan dasar masyarakat ; pengembangan dan

pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Sipil dan Aparatur yang

berkualitas sebagai masyarakat madani, yang mampu berdaya saing

sebagai pelaku pembangunan melalui pendekatan Pembangunan

Manusia ; menjadikan masyarakat yang memilki kemampuan

berkreasi / inovasi, demokratis, transparansi , dan akuntabilitas , serta

kaya akan pengalaman bekerja ; menjadikan masyarakat yang

mampu mendorong kemitraan internal dan eksternal dengan daerah

lain yang saling menguntungkan ;

Page 61: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 61

10. Membangun Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan,

Pembangunan, Dan Kemasyarakatan

Misi ini mengedepankan perwujudan Pelayanan Publik pada tataran

(optimasi) Pelayanan Prima disemua lini, dalam kerangka hak dan

kewajiban Pemerintah ; Pengembangan kompetensi SDM aparatur

sebagai pamong / Pelayan terhadap masyarakat ; penyederhanaan

tatacara perizinan ; Penerapan sistem layanan Informasi dan

Teknologi (I & T) secara bertahap dan berkelanjutan; penyebarluasan

Hak dan Kewajiban masyarakat dalam ruang publik

11. Mewujudkan Optimasi Layanan Sarana Dan Prasarana Serta

Infrastruktur Pendukung Sektor Pertanian

Misi ini pada dasarnya adalah menyediakan sarana dan

infrastruktur baik kualitas maupun kuantitas yang cakupan

layanannya dapat mempercepat perkembangan ekonomi pertanian

dalam bentuk ; Optimasi infrastruktur jalan pada daerah pertanian

(farm road); optimasi layanan irigasi ; optimasi layanan Saprodi

dan Saprotan untuk menjamin kualitas hasil untuk mewujudkan

sistem Agribisnis dan Agroindustri sebagai motor penggerak

perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat

12. Membangun Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan

Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal

Yang berorientrasi Pasar

Misi yang mengedepankan kemandirian dan kompetitif daerah dengan

mendorong akselerasi kualitas dan kuantitas beragam produk komoditi

pertanian (unggulan) yang berorientasi Pasar ; Memperkuat dan

pemberdayaan kelembagaan dan infrastruktur pendukung produk

pertanian ; pemenuhan kebutuhan dasar masyakat atas potensi daerah

Page 62: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 62

yang ada ; Memperkuat kualitas otonomi dan desentralisasi daerah

melalui penataan manajemen pemerintahan yang berorientasi pada

kualitas pelayanan publik ; Harmonisasi pemanfaatan dan pengelolaan

Sumber Daya Alam yang berkelanjutan

13. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Berwawasan

Lingkungan

Misi yang menekankan dan mengedepankan pemerataan

pembangunan yang berorientasi pada keseimbangan antar ruang ,

dan antar komponen masyarakat dengan mempertimbangkan

kelestarian lingkungan ; optimasi kesetaraan penyediaan layanan

yang sama pada masyarakat .

14. Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban Umum.

Misi yang mempersyaratkan terciptanya kondisi daerah yang

kondusif dari sisi keamanan dan ketertiban bagi pengembangan

aktifitas perekonomian dan interaksi sosial kemasyarakatan ;

Menciptakan rasa aman dan tertib dalam interaksi ekonomi dan

sosial ; penegakan hukum , regulasi / perda ; tranparansi , akuntabel,

dan responsif dalam penyelenggaraan pembangunan

Page 63: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 63

BAB IV

ARAH KEBIJAKAN , TAHAPAN , DAN AGENDA

PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Visi Kabupaten Pinrang hinggga tahun 2029, mengagendakan

terwujudnya kemajuan dan kemandirian masyarakat yang bertumpu pada

pendekatan Agribisnis dan Agroindustri dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan .

Seberapa besar tolok ukur untuk mencapai perwujudan kemajuan dan

kemandirian yang bertumpu pada kemampuan menumbuh kembangkan

Nilai tambah bidang pertanian dalam arti luas tersebut , diarahkan pada

pencapaian agenda - agenda utama , yaitu ;

4.1 Arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah

4.1.1. Terimplementasinya Pengamalan Nilai – Nilai

Keagamaan, Pancasila, dan Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan

dan Pembangunan

Arah pembangunan ini adalah membangun terciptanya

lingkungan penyelengaraan pembangunan dan interaksi sosial

didasarkan pada esensi nilai – nilai yang terkandung dalam sariah

agama, falsafah negara Pancasila dan kearifan lokal yang

diangkat dari budaya setempat , yang ditenggarai dalam hal ;

Penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan dilakukan

dengan efektif dan efesien dengan mengikut sertakan masyarakat secara partispatif , responsif gender , kesetaraan , dan penuh toleransi .

Page 64: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 64

Terbangunya interaksi sosial dan aktivitas perekonomian

bernuansa sariah dan kearifan budaya lokal

Terwujudnya kinerja hasil – hasil penyelenggaraan

kepemerintahan dan pembangunan dimana kolerasi antara input – out put – hasil , tepat sasaran.

Ukuran pengamalan nilai – nlai keagamaan , pancasila dan

budaya lokal dalam penyelenggaraan Kepemerintahan dan Pembangunan adalah

- Penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan berdasarkan pada aturan (yang mengakomodasi nilai – nilai yang menjadi panutan bersama) yang jelas dan terukur.

- Penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan , secara tegas dilakukan berdasarkan prinsip – prinsip Penyelenggaraan

tata Kepemerintahan Yang Baik / Good Governance yang mengandung nilai – nilai dalam tatacara bernegara – berbangsa

dan interaksi sosial

4.1.2. Terbangunnya Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat yang maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional

Arah Kebijakan pembangunan jangka panjang untuk mewujudkan keadaan dan kualitas SDM/masyarakat yang maju ,

dinamis , terbuka serta profesional tersebut , ditenggarai dalam hal ;

Terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat bidang / sektor :

- Pendidikan - Kesehatan

- Pangan - Papan

- Sandang - Persamaan

Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia, yang ditandai

dengan membaiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Pinrang .

Terbangun dan terbentuknya masyarakat madani yang berkarakter , inovatif , transparan , demokratis , komonikatif

dan bertanggung jawab

Page 65: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 65

Terbangunnya masyarakat madani yang memiliki Etos Kerja ,

produktif dan profesional .

Terjadinya kerjasama ekonomi antar Daerah yang didukung

oleh hasil penelitian / kajian kelayakan yang strategis.

Memfasilitasi adanya Penanaman Modal PMDN/PMA yang mempunya komitmen dalam pertumbuhan kawasan strategis

cepat tumbuh

Terjalinnya kemitraan antar komponen masyarakat, dengan

daerah lain, dan investor / pengusaha besar sekaligus sebagai Bapak Angkat UMKM dalam membangun jaringan pemasaran

komoditi dan hasil olahan pertanian

Ukuran Masyarakat yang Maju, Dinamis , Terbuka, dan

Profesional, mencakup ;

- Tersedia dan optimasi pemenuhan sejumlah sarana dan prasarana

pendidikan , kesehatan , perumahan , ekonomi , yang dapat memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat , sesuai dengan

standar Pelayanan Prima .

- Peningkatan etos kerja aparatur ( ≥ 40 jam / minggu) , rasio pendidikan menengah – atas sesuai dengan Standar Minimal .

- Indeks Pembangunan Manusia semakin meningkat (IPM) > 71,4 , peringkat IPM Kabupaten dalam konteks Provinsi Sulawesi

Selatan tetap masuk dalam 8 besar, menuju peringkat yang semakin membaik, dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG) > 30 %

• IPM Pendidikan : AMH ≤ 100 , APM ≤ 100 , Rasio Rata – rata lama sekolah ≤ 15

• IPM Kesehatan : AHH > 77 thn., dengan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran, ≤ 10 dan Angka Kematian Ibu

Hamil (AKIB) per 1000 kelahiran ≤ 10 ; Komponen & Capaian Indikator Jangka Panjang

Kesehatan ; o Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) : PKD > 30

o Perbaikan Gizi Masyarakat (PGM) : PKG > 40 o PelayananKesehatan Rujukan & Penunjang (PKRP): > 50 o Pemberantasan Penyakit Menular (PPM) : PPM > 30

o Kesehatan Lingkungan & Sanitas Dasar (KLSD) : > 50 o Pelayanan Kefarmasian (PK) : > 80

• IPM Daya Beli, tergolong pendapatan menengah – atas dengan pertumbuhan pendapatan / Kapita > 10 % / thn

Page 66: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 66

- Demokratisasi , partisipatif , akuntablitas dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan .

- Profesionalisme SDM aparatur daerah dan masyararakat dalam

mengelola pemerintahan dan pelayanan publik sesuai dengan bidangnya .

- Terciptanya iklim yang kondusif untuk beraktivitas dan

berinvestasi

- Terbentuk dan terntegrasinya nya para pelaku penggagas

pembangunan di semua tingkatan yang saling menguntungkan

4.1.3. Terbangunnya Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan, Pembangunan, Dan Kemasyarakatan

Arah Kebijakan Pembangunan untuk pencapaian agenda ini,

diarahkan pada ;

Terselenggaranya pelayanan (Publik) prima aspek kepemerintahan , pembangunan , dan kemasyarakatan tepat

sasaran , efektif dan efesien

Terselenggaranya pelayanan (Publik) prima , tanpa memberatkan dan menjadi beban masyarakat

Terbangunnya proses pelayanan (Publik) prima dilakukan dan ditenggarai melalui jalur birokrasi yang relatif pendek sesuai

dengan kebutuhan, dan secara bertahap pada tataran pelayanan publik bidang sosial, diharapkan menuju nirlaba

Terbangunnya Kompetensi dan kapabel Aparatur penyelenggara

pelayanan publik

Ukuran dari pada tercapainya Arah Pembangunan ini adalah ;

- Pelayanan (Publik) Prima , tepat dalam hal waktu pengurusan dengan persyaratan yang sederhana , memuaskan dalam

layanan dan profesional dalam penanganan

- Pengurusan Pelayanan (Publik) Prima, disiapkan dengan

pembiayaan yang dapat ditekan seminimal mungkin.

- Dibangun dan dioperasionalisasikan Institusi yang menangani Pelayanan Publik Satu pintu, untuk mengurangi jalur birokrasi

yang panjang

Page 67: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 67

- Memperkuat institusi pemerintah daerah yang menangani

langsung kebutuhan dasar masyarakat, al di bidang kesehatan, pendidikan

- Tersedianya sejumlah staf pemerintah (sesuai dengan kebutuhan) yang kompeten, kapabel dan mumpuni dalam layanan publik

4.1.4. Terwujudnya Optimasi Layanan Sarana Dan

Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung Sektor Pertanian

Arah Kebijakan Pembangunan untuk pencapaian Misi ini,

diarahkan pada ;

Terbangunnya sarana dan prasarana yang cukup dan dapat

menjangkau pelosok daerah dengan kondisi yang relatif baik

Terbangunnya infrastruktur pendukung sektor pertanian

penyedia air baku berupa perluasan sistem jaringan irigasi dan jaringan jalan pertanian (Farm Road)

Terpenuhinya layanan pre produksi pertanian yang memadai dalam bentuk penyediaan Saprodi dan Saprotan

Ukuran tercapainya Arah Pembangunan Misi ini adalah ;

Secara fisik, tersedia layanan sarana dan prasarana yang

memadai dan cakupan layananya menjangkau semua pelosok daerah, terutama daerah – daerah pedesaan dan pemasok

komoditi unggulan

Tersedianya jaringan irigasi penyedia air baku yang memadai

dan menjangkau daerah – daerah potensial pertanian

Tersedianya jaringan jalan pedesaan dan pertanian (Farm Road)

yang memadai dan menjangkau daerah – daerah potensial pertanian . Penyediaan jaringan farm road tersebut diharapkan

dapat meningkatkan partispasi masyarakat pedesaan dan pelaku ekonomi dalam berinteraksi ekonomi dan sosial

4.1.5. Terbangunnya Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang berorientrasi

Pasar

Page 68: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 68

Arah kebijakan untuk pencapaian agenda ini diarahkan pada ;

Tersusunnya dan ditetapkannya Master Plan pengembangan daerah berbasis pertanian dalam arti luas , mencakup

pola dan struktur pemanfaatan ruang , hierarkie Penetapan pusat – pusat pertumbuhan / permukiman dengan fungsi dan peran dalam konstelasi yang jelas .

Terbangunnya sarana dan prasarana dasar(jalan , jembatan , irigasi , industri komoditi pertanian , Saprotan) untuk

memperkuat dan memperkokoh pengembangan wilayah serta ketahanan bidang pertanian dalam arti luas

Revitalisasi pertanian unggulan dan hasil olahan yang memiliki nilai jual - Tanaman pangan (padi, jagung, buah-buhan, kedele, dll)

- Tanaman keras unggulan (kelapa, kopi, coklat/kakao) - Tanaman Holtikultura

- Perikanan (udang, kepiting, rumput laut, ikan tuna/cakalang, bandeng, dll)

- Peternakan (unggas, sapi) - Kehutanan (kayu, rotan, getah vinus

Terbangunnya proritisasi sarana dasar yang berfungsi untuk

mendukung kemudahan dalam pola pengembangan Agribisnis dan Agroindustri

Terbangun dan Terbentuknya Sistem Informasi pengembangan Agribisnis dan Agroindustri yang dapat diakses cepat dan selalu ada pemutahiran

Terbangunnya struktur dan tercapainya pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat yang kuat berbasis aktivitas pertanian

, menuju pada pendapatan (perkapita) jangka panjang tergolong yang sejahtera pada katagori perekonomian

menengah – keatas .

Pengentasan kemiskinan dengan memberi perhatian terhadap keluarga rentan sosial – ekonomi (kebutuhan dasar).

Ukuran dari pada tercapainya Arah Pembangunan ini adalah ;

- Ditetapkannya dan disepakatinya Masterplan Pembangunan Daerah berbasis pertanian oleh stakeholder Kabupaten Pinrang, sebagai acuan pembangunan daerah dengan

pendekatan Agribisnis, Agroindustri, serta industri manufaktur lainnya .

Page 69: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 69

- Terbentuk dan Optimasi ( 100 %) Sistem Informasi

Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri (mapping – prospek – kemudahan pelayanan , paska panen , dll) yang dapat di akses

luas oleh masyarakat.

- Tersedianya sarana dan prasarana kelengkapan usaha post dan paska pertanian komoditas unggulan (sistem irigasi, infrastruktur produksi dan pengolahan hasil pertanian, kelengkapan Saprotan , pergudangan, etalase produk, kemudahan pasar, kompleks industri berbasis pertanian, akses perbankan, Diklat pertanian , kemudahan pemasaran , dan sarana pendukung lainnya) ,

- Kemandirian Produk Pertanian : swa sembada produk pertanian dalam memenuhi kebutuhannya dan mampu memenuhi permintaan pasar dengan kualitas yang baik.

- Terpenuhinya utilitas daerah (listrik, Air minum, komonikasi, jaringan irigasi) = 100 %

- Tingkat Pengangguran,semakin mengecil dengan sasaran < 6 %

- Penduduk Miskin, dapat ditekan hingga ≤ 10 %

- Laju Pertumbuhan Ekonomi semakin meningkat ≥ 7 % / tahun

- Pertumbuhan sektor riel pertanian > 6 % / tahun

- Optimasi Pelembagaan daerah yang berfungsi sebagai

fasilitator - regulator - katalisator – mediator untuk mendukung optimasi aktivitas Agribisnis dan Agroindustri .

4.1.6. Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Arah kebijakan untuk pencapaian pemerataan pembangunan

berwawasan lingkungan diarahkan pada ;

Terbangunnya Optimasi pemanfaatan dan fungsi lahan sesuai

dengan peruntukan yang telah disepakati , dengan memperhatikan harmonisasi ramah lingkungan .

Diversifikasi pemanfaatan Lahan yang berkelanjutan, pada dimensi pegunungan, daratan dan wilayah pesisir pantai

Optimasi Pemerataan dan keadilan pembangunan (antar wilayah , kota – desa , antar sektor , pesisir – dataran – pegunungan/pedalaman , antar strata masyarakat , antar pelaku ekonomi) secara terpadu (Integrated programs

Page 70: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 70

Ukuran Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Berwawasan

Lingkungan , mencakup ;

- Tersedianya dokumen perencanaan berkekuatan hukum yang mempertegas arah dan peruntukan dan pemanfaatan lahan

- Eksplorasi dan eksplotasi pemanfaatan lahan dan Sumber Daya

Alam lainnnya dengan memperhatikan harmonisasi lingkungan

- Terimplementasi Pembangunan dengan memperhatikan

kesetaraan antar : wilayah , kota – desa , sektor , pesisir – dataran – pegunungan/pedalaman , masyarakat , pelaku ekonomi

.

- Penguatan manajemen pelembagaan pemerintahan dalam pencapaian pelayanan publik yang berbasis pada layanan prima (LP) .

4.1.7. Terwujudnya Keamanan Dan Ketertiban Umum

Arah kebijakan untuk pencapaian Keamanan dan Ketertiban

Umum , diarahkan pada ;

Tercapainya situasi daerah yang kondusif dimana interaksi

sosial dan ekonomi dapat berjalan dengan baik

Penerapan dan penegakan hukum, Perda tepat sasaran dan

terukur

Terselenggaranya interaksi sosial ekonomi secara transparan , dapat dipertanggung jawabkan dan merasakan keterlibatan

diantara pelaku / pilar – plar pembangunan .

Ukuran Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban Umum, mencakup;

- Adanya situasi keamanan dan ketertiban umum yang kondusif

- Tersedianya sejumlah aparat sebagai penegak – pengawas

Perda yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.

- Tersedianya sejumlah regulasi sebagai payung hukum untuk meneliminir gangguan keamanan dan pencegahan terhadap

pelanggaran ketertiban umum, sehingga para pelaku pembangunan dapat melakukan aktivitasnya dengan rasa

aman.

Page 71: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 71

4.2 Pentahapan dan Agenda Pembangunan

Pentahapan dan (skala) prioritas pembangunan, dimaksudkan untuk

pencapaian Visi – Misi jangka panjang Kabupaten Pinrang dengan

menetapkan arah kebijakan dan indikasi strategi penerapan

pembangunan secara periodik dan bertahap . Arah kebijakan dan

indikasi strategis pada kurun waktu tertentu tersebut , didasarkan

pada agenda pembangunan , agregat pencapaian secara terarah ,

prioritisasi , dan tingkat kepenting pentahapan .

Berdasarkan kriteria yang dimaksud , priodesasi dan Agenda

Pembangunan dalam kerangka Perencanaan Jangka Panjang secara jelas

dan terukur, dibagi kedalam 4 (empat) katagori periode 5 tahunan atau

periode Pembangunan Jangka Menengah , yaitu periode ;

Rencana Tahap I (Periode Tahun 2009 – 2014)

Rencana Tahap II (Periode Tahun 2014 – 2019)

Rencana Tahap III (Periode Tahun 2019 – 2024)

Rencana Tahap IV (Periode Tahun 2024 – 2029)

Rincian Arah Kebijakan dan Agenda Pembangunan periode 5

tahunan tersebut , diperlihatkan pada uraian berkut .

4.2.1. Rencana Tahap I (Periode Tahun 2009 – 2014)

Rencana Tahap I periode Tahun 2008 - 2014, merupakan

agenda peletakan dan penguatan dasar – dasar menuju

kemandirian daerah. Oleh karena itu , rencana tahap pertama

dapat dikatagorikan sebagai Tahap Konsolidasi Peletakan dan

Penguatan Dasar Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis

Dan Agroindustri .

Tahap ini , diarahkan pada Agenda ;

Peletakan dasar – dasar kerangka pengembangan dan

pemberdayaan ekonomi lokal berbasis pertanian unggulan

Page 72: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 72

yang berorientasi pada pertambahan nilai melalui mekanisme

bisnis dan industri .

Penguatan Ekonomi Lokal dalam kerangka Kemandirian Daerah

Pengembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang

saling bersinergi (pengembangan Daya Beli, Pengembangan

masyarakat Pinrang yang cerdas dan sehat) .

Merintis dan membangun pengembangan kerja sama dengan

daerah lain serta pihak lain yang saling menguntungkan.

Tindak lanjut dari Arahan Kebijakan pengembangan pada periode

tahap I (pertama) ini, adalah mengatur serangkaian indikasi

Strategi pengembangan, dengan Sasaran bahwa perangkat yang

mendukung operasional Agribisnis dan agroindustri secara

bertahap, dipersiapkan dengan baik , dalam bentuk ;

- Dipersiapkannya Cetak Biru jangka panjang maupun jangka

menengah rencana tata ruang kabupaten dan rencana

pengembangan Agribisnis dan Agroindustri, yang dapat

dipergunakan sebaga pedoman dan rujukan bagi para

penyelenggara pembangunan untuk membangun kabupaten

Pinrang kedepan.

- Dipersiapkannya dan ditetapkannya perangkat regulasi yang

berkaitan pengembangan ekonomi lokal.

- Pengembangan dasar pijakan Sumber Daya Manusia yang

sehat dan berpendidikan dalam bentuk Revitalisasi,

refungsionalisasi, redistribusi, dan pembangunan, Sarana dan

Prasarana kebutuhan dasar masyarakat bidang kesehatan,

pendidikan, permukiman , dan peluang usaha .

- Dibangun dan dikembangkannya perangkat keras (al.

kawasan Agribisnis, kawasan agroindustri, processing,

pergudangan, diklat khusus, dll.) dan perangkat lunak (al.

Page 73: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 73

database pertanian. perizinan, pelayanan prima, adminstrasi,

dukngan perbankan, Pusat informasi bisnis dan industri berbasis

E lingkup pertanian yang dapat diakses luas, dll.) yang

mendukung akselerasi dan pemberdayaan pengembangan

ekonomi berbasis bisnis dan industri .

- Penguatan Pelembagaan dan Profesionalisme aparatur

pemerintah daerah sebagai fasilitator – mediator - regulator –

operator dalam Pelayanan Publik

- Penguatan Pelembagaan Masyarakat dalam kerangka

untuk memperkuat partispasi , pelibatan , kemitraan dan

tanggung jawab dalam membangun .

- Dibangunnya kemitraan dan relasi antar para pelaku ekonomi

dan antar daerah dan dengan pihak lain dalam kerangka

membangun ekonomi wilayah yang kuat .

4.2.2. Rencana Tahap II (Periode Tahun 2014 – 2019)

Rencana Tahap II periode Tahun 2014 - 2019 (sebagian

telak dilaksanakan) , merupakan tahapan yang berkelanjutan

dengan tahap sebelumnya dengan penekanan pada penguatan dan

pemberdayaan dasar – dasar Agribisnis dan Agroindustri.

Dilihat dari rancang bangunnya , rencana tahap kedua ini

dikatagorikan sebagai Tahap Percepatan Pembangunan.

Tahap ini , diarahkan pada Agenda ;

Keberlanjutan pembangunan yang telah dirintis pada tahap

sebelumnya, dengan Agenda prioritas pada pertumbuhan –

pemerataan dan - pengentasan kemiskinan dengan

memperhatikan kelestarian Lingkungan.

Page 74: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 74

Kompetensi Pelembagaan pemerintah dalam Pelayanan

Publik .

Mendorong semangat / etos kerja berdasarkan nilai – nilai

kearifan lokal untuk mebangun kemandirian daerah

Berdasarkan arahan kebijakan dan Agenda pada Tahap II , maka

indikasi strategi pengembangan diarahkan pada ;

- Optimalisasi operasi kapasitas Kawasan bisnis dan

kawasan industri sebagai Kawasan Strategis Cepat Tumbuh

dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam kerangka

Pemberdayaan ekonomi lokal dan kemandirian daerah.

- Optimalisasi paska panen komoditi pertanian dalam arti

luas berorientasi bisnis dan hasil produk industri

- Pemberdayaan networking usaha bisnis dan hasil industri

pertanian berdasarkan permintaan pasar

- Optimasi kebutuhan pokok masyarakat bidang pangan -

permukiman – kesehatan – pendidikan – kesempatan dan

kemudahan berusaha.

- Membangun etos / semangat kerja masyarakat , dengan

memperhatikan nilai dan kearifan lokal dimana masyarakat

terlibat dan berkarya untuk mendukung visi dan misi daerah

.

- Optimalisasi sumber – sumber yang mengarah pada

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah .

4.2.3. Rencana Tahap III (Periode Tahun 2019 – 2024)

Rencana tahap III (ketiga) periode Tahun 2019 – 2024 adalah

tahap keberlanjutan dan kesinambungan pelaksanaan pembangunan

yang dilakukan pada tahap - tahap sebelumnya, dengan kondisi yang

Page 75: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 75

memasuki tahap berkembang sekaligus dihadapkan pada hambatan

yang kemungkinan banyak terjadi tetapi lambat laun dapat diatasi.

Dua situasi yang kemungkinan timbul tersebut , menjadikan

Rencana pada Tahap ke III ini , dikatagorikan sebagai Tahap

Pencapaian Kemandirian .

Tahap ke III ini , diarahkan pada Agenda ;

Memastikan Keberlanjutan pembangunan yang telah

dilaksanakan pada tahap sebelumnya, dengan tetap

mengedepankan kelestarian Lingkungan.

Pencapaian pelayanan publik prima , berdasarkan

pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Optimasi Pelembagaan pemerintah dan masyarakat,

berdasarkan kualitas dan kompetensi SDM dan Potensi Lokal

Tindak lanjut dari Arahan Kebijakan dan Agenda pada Tahap III,

mencakup indikasi strategi ;

- Penguatan komoditi unggulan dan paska panen

- Penguatan sistem jaringan Agribisnis dan Agroindustri

dan kerja sama / kemitraan antar pihak , dalam

memasyarakatkan hasil produk komoditi .

- Pengembangan kualitas SDM , mengarah pada

profesionalisme , kompetensi , dan semangat kerja

- Pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar masyarakat di

bidang permukiman – Pendidikan / keterampilan dalam

pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) – kesehatan –

kesempatan kerja .

- Profesionalisme aparat dan kelembagaan penyelenggaraan

kepemerintahan dan kelembagaan di tingkat masyarakat ,

Page 76: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 76

dalam kerangka memperkuat pencapaian IPM dalam frame

Visi – Misi Daerah.

- Memperkuat sumber – sumber Pendapatan Asli Daerah .

4.2.4. Rencana Tahap IV (Periode Tahun 2024 – 2029)

Rencana Tahap IV periode Thn. 2024 – 2029 tetap

merupakan tahap keberlanjutan untuk pencapaian Visi – Misi

Jangka panjang , dimana komponen – komponen pembangunan

berjalan dengan baik , sesuai dengan harapan .

Dengan demikian , sebagai suatu langkah pencapaian prestasi ,

maka rencana pada Tahap IV ini , dikatagorikan sebagai Tahap

Memperkokoh Kemandirian .

Tahap ke IV ini , diarahkan pada ;

Keberlanjutan pemerataan pembangunan antar wilayah –

antar sektor – layanan publik

Memperkokoh kompetitif hasil olahan komoditi pertanian

setengan jadi dan hasil olahan industri berorientasi pada

perdagangan antar daerah dan berorientasi ekspor

Memperkokoh pelayanan publik prima , merujuk pada

SPM .

Tindak lanjut dari Arahan Kebijakan dan Agenda pada Tahap IV,

mencakup indikasi strategi ;

- Pemerataan pembangunan antar komponen .

- Memperkuat posisi swasta dan Masyarakat dalam

penyelenggaraan aktivitas Agribisnis dan Agroindustri dan

pemenuhan kebutuhan dasar

- Penyelenggaran aktivitas berorientasi pada kesejahteraan

sosial

Page 77: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 IV - 77

- Kemudahan dan optimasi iklim berusaha yang kondusif

- Optimasi pengelolaan Sumber Daya Alam dan Mineral

berwawasan lingkungan

Pencapaian hasil Visi dan Misi pelaksanaan rencana pembangunan

jangka panjang , diharapkan sebagai landasan perencanaan

Pembangunan Jangka Panjang berikutnya .

Keterkaitan RPJP Kabupaten Pinrang yang mengacu pada RPJP Nasional

dan RPJP Propinsi Sulawesi Selatan, dan Rekapitulasi kerangka

Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Pinrang, diperlihatkan pada

Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut ini

Page 78: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 I - 78

Tabel 4.1

Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Kab. Pinrang

R P J P

KETERKAITAN

NASIONAL PROV. SULAWESI

SELATAN KAB. PINRANG

V I S I

Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil

Dan Makmur

Sulawesi Selatan

menjadi/sebagai Provinsi terkemuka di Indonesia dengan pendekatan

kemandirian lokal yang bernafaskan keagamaan

Terwujudnya Masyarakat Pinrang

Yang Maju, Mandiri Dengan Pengembangan Agribisnis Dan Agroindustri Yang Berwawasan

Lingkungan

• Kemandirian

• Maju/terkemuka

M I S I

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,

beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing

3. Mewujudkan masyarakat

demokratis berlandaskan hukum

4. Mewujudkan Indonesia aman,

damai, dan bersatu

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan

6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional

8. Mewujudkan Indonesia

berperan penting dalam

1. Mewujudkan Peningkatan kualitas manusia Sulsel

2. Mewujudkan Sulsel sebagai komunitas pembelajar

3. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah yang kondusif

4. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai satu kesatuan sosial-ekonomi yang berkeadilan

5. Meningkatkan peran Sulawesi Selatan sebagai wilayah kepulauan yang mandiri, maju dan kuat

1. Menjadikan Pengamalan Nilai – Nilai Keagamaan, Pancasila, dan Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan dan Pembang.

2. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat yang maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional

3. Membangun Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan, Pembangunan, Dan Kemasy.

4. Mewujudkan Optimasi Layanan Sarana Dan Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung Sektor Pertanian

5. Membangun Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang berorientrasi Pasar

6. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Beretika, pancasila

Kompetensi SDM

Maju, mandiri, profesional

Membangun wil. Yang kondusif

Kemitraan

Berbasis unggulan

Optimasi pelayanan

Page 79: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 I - 79

R P J P

KETERKAITAN

NASIONAL PROV. SULAWESI

SELATAN KAB. PINRANG

pergaulan dunia Internasional

7. Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban Umum

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

1. Mewujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya, Dan Beradab

• memantapkan agama sbg landasan moral dan etika dalam pemb.

• pemantapan jati diri bangsa

• Pengembangan budaya iptek

2. Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya-saing • pembangunan SDM berkualitas

dan berdaya saing

• memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan

• Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, & penciptaan penget.

• Membangun infrastruktur yang maju

• reformasi di bidang hukum dan aparatur negara.

3. Mewujudkan Indonesia Yang Demokratis Berlandaskan Hukum

• Kemandirian • Pemb. & penegakan hukum

• Penataan budaya politik

4. Mewujudkan Indonesia Yang Aman, Damai Dan Bersatu

• Pemb. Sistem pertahanan

• Profesionalisme TNI & Polri

5. Mewujudkan Pembangunan Yang Lebih Merata Dan Berkeadilan

• Pengemb. & percepatan pemb. Wil - kota - desa

• Pengemb. Daerah tertinggal • Kessejahteraan sosial &

Pengentasan kemisknan

A. Mewujudkan Peningkatan kualitas manusia Sulsel

• Pengemb. Kualitas SDM base pendidikan & Kesehatan

• Pengemb. Pemuda & O Raga

• Penerapan nilai2 agama

B. Mewujudkan Sulsel sebagai komunitas pembelajar • Pengemb. Sosial

budaya

• Pengemb. Sosial ekonomi & Kemasyarakatan

• Pemb. Sosial politik

• Kelembagaan berbasis gender

• Kelembagaan IPTEK

C. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah yang kondusif

• Pemb. Keamanan, Ketenteraman , Ketertiban Masy.& Hukum

• Pemb. Informasi, Komunikasi & Media Massa

• Pemb.Tt Kelola Kepemerintahan yg Berkualitas

D. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai satu kesatuan sosial-ekonomi yang berkeadilan

• Penguatan Struktur Sosial Ekonomi

• Pembangunan Sarana dan Prasarana Wilayah

1. Menjadikan Pengamalan Nilai – Nilai Keagamaan, Pancasila, dan Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan dan Pembang. • Interaksi kepemerintahan &

Pemb. Bernuansa sariah & kearifan lokal

• Good governance

• Etos kerja berbasis kinerja

2. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat yang maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional

• Tercukupinya basic needs

• Pengemb. Kualitas SDM & responsif gender

• Terbanentuknyamasy. Madani • Kemudahan investasi &

kemitraan

3. Membangun Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan, Pembangunan, Dan Kemasy. Optimasi pelayanan prima

Profesonalisme SDM pelayanan prima

4. Mewujudkan Optimasi Layanan Sarana Dan Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung Sektor Pertanian

• Pemb. Sarana & prasarana ke semua wil.

• Tercukupinya SAPRODI & SAPROTAN

5. Membangun Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang berorientrasi Pasar

Pemb. Bernuansa sariah, pancasila , budaya lokal

Kompetensi dan profesionalsme SDM Aparat & Masyarakat

Pemb. Berbasis potensi unggulan dan kelautan dan Industri

Pemb. Infrastruktur yang menjangkau wilayah terpencil

Maju, mandiri, terbuka, tranparan

Suasana Yang kondusif

Kemitraan / kerjasama saling menguntungkan antar region

Berbasis unggulan

Optimasi pelayanan

Harmonisasi ramah lingkungan dalam pemanfaatan lahan

Page 80: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 I - 80

R P J P

KETERKAITAN

NASIONAL PROV. SULAWESI

SELATAN KAB. PINRANG

6. Mewujudkan Indonesia Yang Asri Dan Lestari

• Pengemb. SDAlam & SDAir

• Pengemb. SDKelautan

7. Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Kepulauan Yang Mandiri, Maju, Kuat Dan Berbasiskan Kepentingan Nasional

• Pengemb. (industri) Kelautan

• Pengembb. Ks pesisir

8. Mewujudkan Indonesia Yang Berperan Aktif Dlm Pergaulan Internasional • penguatan kredibilitas L

Negeri • Networking kerjasama

Internasional

• Pembangunan Kawasan

• Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

• Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan

E. Meningkatkan peran Sulawesi Selatan sebagai wilayah kepulauan yang mandiri, maju dan kuat

• Pusat Pelayanan

• Industri Strategis

• Promosi Bahari

• Revitalisasi perttanian dlm arti luas

• Pengemb. Sistem informasi agribisnis & agroindustri

• Penguatan struktur ekonomi unggulan

• Pengentasan kemiskinan

6. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Optimasi fungsi & pemanfaatan lahan

Diversivikasi pemanfaatan lahan

Harmonisasi pemb. Berwawasan lingkungan

7. Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban Umum

• Pengemb. Kondisi yang kondusif

• Penegakan hukum, perda dan

norma2

• Interaksi sos – ekonomi prima

Tabel : 4.2

Arah Kebijakan dan Agenda Tahapan Pembangunan

Rencana Thp I Thn. 2009 – 2014

Rencana Thp II Thn. 2014 – 2019

Rencana Thp III Thn. 2019 - 2024

Renc. Thp IV Thn. 2024 - 2029

Arah Kebijakan :

Penetapan Kerangka pemb.

Pengemb. Nilai2

Penguatan IPM

Arah Kebijakan:

Keberlanjutan Penguatan kelembagaan Memperkokoh IPM

Arah Kebijakan:

o Keberlanjutan o Pemantapan Pelayanan Prima o Partisipasi Masyarakat

Arah Kebijakan:

Kebelanjutan Kompetitif Memperkokok Pelayanan

Page 81: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 I - 81

kemitraan Etos Kerja

Publik

Agenda Pemb.:

Blue print J Panjang & Jmenengah

Penguatan Profesionalisme

Penguatan Regulasi

Prof. SDM & Kemitraan

Pengemb. Kemitraan

Agenda Pemb. :

Optimasi komoditi paska panen Networking

Optimasi Nilai 2

lokal Optimasi Sumber

2 Pendapatan

Agenda Pemb. :

o Penguatan paska panen o Kualtas SDM o Pemenuhan Basic Needs o Memperkuat Sumber

2

Pendapatan

Agenda Pemb. :

Pemerataan Penguatan sektor swasta &

Masy Kondusifitas Optimasi Pengelolaan SDA

berwawasan Lingkungan

Capaian :

IPM : 71,4 – 73,5

LPE, % : 6,0 – 6,3

Pdd Miskin,%: 25,0 - 20,0

Penc. kerja,%: 5,9 – 5.5

Kont. Pertanian, % : 56 - 58

Kont. Perdag. % : 20 - 22,5

Kont. Industri , % : 4,5 – 4,8

Kont. Lain2 : 14,7 – 19,5

PAD dari total APBD , % : 6 - 9

Capaian : IPM : 73,5 – 75,5 LPE, %: 6.3 – 6,7 Pdd Miskin,%: 20,0 – 15,0 Penc. kerja, % : 5,5 - 5,0 Kont. Pertanian,% : 53- 56 Kont. Perdag.% : 22,5-25 Kont. Industri ,% : 4,8 - 5,1 kont. Lain2 : 13,9 – 18,7 PAD dari total APBD, % : 9 - 12

Capaian : o IPM : 75,5 – 79 o LPE, %: 6.7 – 7,0 o Pdd Miskin,%: 15,0 – 10 o Penc. kerja, % : 5,0 - 4,5 o Kont. Pertanian, % : 50-53 o Kont. Perdag.% : 25 – 27.5 o Kont. Industri , % : 5,1 - 5,5 o Kont. Lain2 : 14,0 – 19,9 o PAD dari total APBD, % : 12- 15

Capaian : IPM : ≥ 79,0 LPE , % : ≥ 7,0 Pddk Miskin,% : ≤ 10,0 Penc. kerja, % : ≤ 4,5 Kont. Pertanian,% : ≤ 50 Kont. Perdag. % : ≥ 27,5 Kont. Industri , % : ≥ 5,5 Kont. Lain2 : ± 17 ,0 PAD dari total APBD, % : ≥ 15

Page 82: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 I - 82

BAB V

P E N U T U P

Kaidah - Kaidah Pelaksanaan dalam Perencanaan Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pinrang Tahun 2009 – 2029

sebagaimana diamanatkan Regulasi , ditetapkan dan diarahkan sebagai

berikut :

RPJPD Kabupaten Pinrang, disusun dengan Mengacu pada

RPJPNasional 2005 – 2025, dan RPJPProvinsi Sulawesi Selatan,

dengan memperhatikan dokumen Perencanaan Lainnya.

RPJPD Kabupaten Pinrang, yang substansinya berisikan visi - misi

dan arah pembangunan daerah merupakan pedoman bagi Pelaku

pembangunan di daerah di dalam penyelenggaraan pembangunan

Kabupaten Pinrang selama 20 tahun kedepan

RPJPD Kabupaten Pinrang, disusun sebagai pedoman dalam

rangka penyusunan RPJMDaerah periode 5 (lima) tahunan .

RPJPD Kabupaten Pinrang, disusun sebagai Pedoman bagi calon

Bupati dan Wakil Bupati dalam rangka mengelaborasi dan

menyusun Visi – Misi – program prioritas Kepala Daerah , dalam

rangka menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ,

yang selanjutnya menjadi arahan bagi para SKPD dalam rangka

menyusun Rencana – Strategis SKPD

Dokumen RPJPDaerah Kabupaten Pinrang 2009 – 2029,

dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Pinrang , ditetapkan dengan Peraturan Daerah , menjadi dokumen

resmi Perencanaan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

Page 83: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 I - 83

Bupati Kabupaten Pinrang, berkewajiban melaksanakan Peraturan

Daerah tentang RPJPD tersebut sesuai dengan lingkup kewenangan

penyelenggaraan otomomi daerah untuk kemaslahatan

masyarakatnya, dengan melibatkan para pelaku / pilar

penyelenggara pembangunan.

DPRD Kabupaten Pinrang, berkewajiban mengawasi pelaksanaan

dan pencapaian target dan manfaatnya , sebagaimana digariskan

dalam RPJPD, sesuai dengan priodesasinya yang diatur dalam

fungsi, tugas dan kewenangannya.

Para pelaku pembangunan (stakeholders), menjadi bagian dalam

interval pembangunan secara aktif dan responsif sesuai dengan

fungsi yang diembannya, sehingga Penyelenggaraan Tata

Pemerintahan Yang Baik / Good Governance dapat berjalan dengan

baik.

Selain kewajiban menyusun RPJMD bagi Bupati terpilih, adalah

kewajiban menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

yang merupakan penjabaran program 5 (lima) tahunan kedalam

program tahunannya secara terinci

Namun demikian, situasi perencanaan jangka panjang kedepan pada

prinsipnya tidak terlepas dari kondisi eksisting dan objektifitas yang

terjadi ditengah masyarakat yang selalu berkembang .

Oleh karena itu implementasi RPJP, pada periode tertentu dimungkinkan

adanya line up penguatan dokumen perencanaan dengan memperhatikan

kondisi riel yang terjadi , dan diarahkan untuk mewujudkan

kesejahteran masyarakat yang lebih konkrit .

Page 84: Ipinrangkab.go.id/Bahanupload/RJPD.pdf · 2.1.4.3 Drainase II - 25 . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang 2009 - 2029 IV - 3 2.2. ... penyelenggaraan pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang

2009 - 2029 I - 84