SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk...

80
i UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN FIKIH MATERI SHALAT BERJAMAAH MELALUI METODE ROLE PLAY (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S1) Dalam ilmu Tarbiyah Disusun oleh : Nur Uzlifah NIM. 073111410 PROGRAM KUALIFIKASI S1 GURU RA DAN MADRASAH FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk...

Page 1: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

i

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA

MATA PELAJARAN FIKIH MATERI SHALAT BERJAMAAH

MELALUI METODE ROLE PLAY (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII B MTs Al-Iman Kota

Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S1)

Dalam ilmu Tarbiyah

Disusun oleh :

Nur Uzlifah

NIM. 073111410

PROGRAM KUALIFIKASI S1 GURU RA DAN MADRASAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

ii

ABSTRAK

Nur Uzlifah (NIM : 073111410). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fikih Materi Shalat Bejamaah Menggunakan Metode Role Play Studi kasus pada siswa Kelas VIIB MTs Al-Iman Kota Magelang Tahun pelajaran 2010/2011. Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011. Penlitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih pada siswa kelas VIIB MTs Al-Iman Kota magelang pada materi Sholat Berjamaah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas (action research). Tindakan dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri atas beberapa tahap yaitu : tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek dalam tindakan ini adalah seluruh siswa kelas VIIB MTs Al-Iman Kota Magelang sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Alasannya karena pada siswa kelas VIIB mengalami masalah pada hasil belajar mata pelajaran Fiqih yaitu banyaknya siswa yang kurang memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh madrasah. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumenter yang berupa hasil mata pelajaran fiqih materi sholat berjamaah serta hasil belajar materi sebelum tindakan atau pra siklus. Selain itu untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan teknik tes. Sedangkan wawancara untuk mengetahui keadaan permasalahan sebelum tindakan, dan teknik observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran. Data penelitian yang terkumpul terutama hasil belajar siswa pada materi sholat berjamaah dianalisis menggunakan metode deskriptif prosentase. Indikator kinerja dikatakan berhasil jika secara individual siswa mencapai nilai 70 sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh madrasah. Secara klasikal jika siswa mencapai nilai 70 sebanyak 85% dari seluruh siswa yang hadir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada materi sholat berjamaah. Nilai siswa sebelum tindakan rata-rata kelas 59 dengan prosentase hanya 30% Meningkat pada tindakan siklus 1 rata-rata kelas menjadi 71,5 dengan prosentase ketuntasan 66,6% dari seluruh siswa yang hadir. Pada siklus berikutnya yakni siklus 2 rata-rata kelas menjadi 80,1 Dengan ketuntasan secara klasikal mencapai 93.3% Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode role play pada materi sholat berjamaah mata pelajaran fiqih dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena pembelajaran dengan menggunakan metode ini siswa dapat mempraktikan langsung dan nyata. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi tenaga pengajar khusunya pengampu mata pelajaran fiqih untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang aktif, inovatif, krestif dan menyenangkan.

Page 3: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Semarang

PENGESAHAN PENGUJI Tanggal Tanda Tangan ………………………………. __________ ___________

NIP. ........................................ ………………………………. __________ ___________

NIP. ........................................ ………………………………. __________ ___________

NIP. ........................................ ………………………………. __________ ___________

NIP. ........................................

Page 4: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

iv

PERNYATAAN

Penulis menyatakan dengan sesungguhnya dan dengan sejujur-jujurnya

bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau telah diterbitkan orang lain. Demikian juga, skripsi ini tidak berisi satu pun fikiran-fikiran orang lain kecuali hasil pengamatan dan informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Juni 2011 Deklarator Nur Uzlifah NIm. 073111410

Page 5: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

v

MOTTO

?@ ABC Dل اAG :HIJKLAM AN واPQRS ?TU مWXM AN PQRS Y Dان ا ) [\P@١١: ا(

Allah Ta’ala berfirman : “ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu

kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada dirinya sendiri

(QS : Ar-Ra’d 13:11)1

1 Al-Qur’an Terjemah. (Jakarta : PT Mumtaza Maidaya Islami, 2007) hal; 250

Page 6: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

vi

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku (Bp. Ashadi dan Ibu Tukijah) yang telah tiada, semoga

Allah menempatkan beliau berdua ditempat orang-orang yang terbaik disisi-

Nya

2. Suamiku Adi Widiyanto yang selalu mendukung segala aktifitas

3. Kakak dan adiku (Mas Andil, Mb Ismi, Mb Tik, Nani, dan Evi) yang selalu

memberikan semangat untuk terus berjuang sehingga dapat menyelesaikan

tugas

Page 7: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,

penulis panjatkan puji syukur kahadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih

Menggunakan Metode Role Play (Studi kasus pada siswa kelas VIIB MTs Al-

Iman Kota Magelang Tahun Pelajan 2010/2011) ini. Sholawat serta salam selalu

terlimpahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad saw, keluarga, para

sahabat dan pengikutnya.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana

dalam ilmu pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah di IAIN Walisongo

Semarang. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang

telah membantu. Untuk itu penulis haturkan rasa terima kasih kepada :

1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

2. Ahmad Muthohar, M.Ag selaku Ketua Pengelola Program Kualifikasi S1

untuk guru RA dan Madrasah Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

3. Drs. Ikhrom, M.Ag selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu

dan pikiran yang sangat berharga semata-mata demi mengarahkan dan

membimbing penulis selama dalam penyusunan skripsi

4. Segenap bapak dan ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis selama berada dalam bangku perkuliahan

5. Ayah dan Ibu serta seluruh keluarga di Magelang yang telah mendukung dan

memberikan doa untuk penulis

6. Kepala MTs Al-Iman Magelang yang telah memberikan ijin untuk penulis

meneliti.

7. Guru mitra di MTs Al-Iman Kota Magelang yang banyak membantu sehingga

penelitian ini dapat terselesaikan

8. Teman Kos yang selalu memberikan dukungannya

9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Page 8: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

viii

Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih dan semoga segala bantuan

yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan mendapatkan balasan dari Allah

SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang

membangun senantiasa penulis nantikan demi perbaikan di masa yang akan

datang.

Akhirnya dengan penuh harapan dan doa semoga skripsi ini menjadi setitik

sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan bermanfaat bagi penulis

dan seluruh pembaca. Amin ya robbal alamin.

Semarang, April 2011

Penulis

Nur Uzlifah

Page 9: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN DEKLARASI ........................................................................... v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. viii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 3

C. Penegasan Istilah .................................................................... 3

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS KERJA

A. Deskripsi Teori....................................................................... 6

1. Pengertian Belajar ............................................................ 6

2. Hasil Belajar..................................................................... 7

a. Pengertian Hasil Belajar ......................................... 7

b. Macam-macam Hasil Belajar .................................. 7

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Masil Belajar . 9

3. Pembelajaran Fikih .......................................................... 10

4. Metode Role Play ............................................................. 12

a. Pengertian Metode Role Play..................................... 12

b. Tujuan Pembelajaran Role Play ................................. 13

c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Role Play .... 14

Page 10: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

x

d. Keunggulan dan Keterbatasan Metode Role Play ..... 15

5. Kajian Materi Tentang Azdan, Ikamah, dan

Shalat Berjamaah ............................................................. 15

a. Pengertian Adzan dan Ikamah ................................... 15

b. Pengertian Shalat Berjamaah ..................................... 16

c. Hukum Shalat Berjamaah .......................................... 17

d. Syarat Imam dan Makmum ........................................ 17

e. Pengaturan Shaf Dalam Shalat Berjamaah ................ 18

f. Ketentuan Makmum Masbuk ..................................... 18

g. Cara mengingatkan Imam yang lupa ......................... 19

h. Cara menggantikan Imam yang Batal ........................ 19

i. Hikmah Sholat Berjamaah ......................................... 19

6. Penerapan Metode Role Play pada Mata Pelajaran Fikih

Materi Shalat Berjamaah.................................................. 20

B. Kajian yang Relevan .............................................................. 22

C. Hipotesis Tindakan ................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ................................................................... 25

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................... 25

C. Subjek Penelitian ................................................................... 26

D. Desain Penelitian ................................................................... 27

E. Rencana Tindakan .................................................................. 28

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 31

G. Instrumen Penelitian .............................................................. 32

H. Teknik Analisis Data.............................................................. 33

I. Indikator Penelitian ................................................................ 34

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................... 35

B. Analisis Hasil Penelitian ........................................................ 36

1. Analisis Penelitian Tindakan Pra Siklus .......................... 36

Page 11: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

xi

2. Analisis Penelitian Tindakan Siklus 1 ............................. 38

3. Analisis Penelitian Tindakan Siklus 2 ............................. 42

4. Analisis Paska Tindakan Pelaksanaan Siklus .................. 45

C. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 47

B. Saran-Saran ............................................................................ 47

C. Penutup .................................................................................. 48

DAFTAR KEPUSTAKAAN

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

xii

DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian ....................................................................... 25

2. Tabel 3.2. Daftar Siswa Kelas VII B MTs Al-Iman Magelang yang

digunakan sebagai sampel......................................................... 26

3. Tabel 4.1 Tes Akhir pada Tahap Pra Siklus ............................................... 36

4. Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Post Tes Pra Siklus ....................................... 37

5. Tabel 4.3 Tes Akhir Pada Siklus 1.............................................................. 40

6. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Post Tes Siklus 1 .......................................... 41

7. Tabel 4.5 Tes Akhir pada siklus 2 .............................................................. 43

8. Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Post Tes Siklus 2 .......................................... 44

9. Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir dan prosenstase ketuntasan

belajar klasikal pada tahap Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 ..... 45

Page 13: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar Alur Penelitian Tindakan Kelas .................................. 27

Page 14: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam lingkup pendidikan, guru menjadi perantara pengetahuan. Guru

menerjemahkan ilmu pengetahuan menjadi sebuah paket informasi yang

menyenangkan sehingga siswa mudah menyerapnya. Guru menciptakan

pelajaran yang kreatif agar pengetahuan menjadi sesuatu yang menarik.1

Upaya meningkatkan keberhasilan pembelajaran, merupakan tantangan

yang selalu dihadapi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam profesi

keguruan dan kependidikan. Banyak upaya yang dilakukan, namun apa yang

telah dicapai belum sepenuhnya memberikan kepuasan sehingga menuntut

renungan, pemikiran dan kerja keras untuk memecahkan masalah yang

dihadapi.

Salah satu upaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa

diantaranya adalah melalui upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam

perbaikan proses pembelajaran ini peranan guru sangat penting, yaitu

menetukan metode pembelajaran yang tepat. Oleh karena sasaran proses

pembelajaran adalah siswa belajar, maka dalam menetapkan metode

pembelajaran, fokus perhatian guru adalah upaya membelajarkan siswa.

Guru seharusnya mampu menentukan metode pembelajaran yang

dipandang dapat membelajarkan siswa melalui proses pembelajaran yang

dilaksanakan, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif, dan

hasil belajar pun diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Metode pembelajaran

dapat ditentukan oleh guru dengan memperhatikan tujuan dan materi

pembelajaran. Pertimbangan pokok dalam menentukan metode pembelajaran

terletak pada keefektifan pembelajaran. Tentu saja orientsi guru adalah

1 Beni S. Ambarjaya. Model-Model Pembelajaran Kreatif. (Bandung : Tinta Emas, 2008), hlm. 5

Page 15: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

2

kepada siswa belajar. Jadi, metode pembelajaran yang digunakan pada

dasarnya hanya berfungsi sebagi agar siswa belajar.2

Metode pembelajaran pada umumnya menggunakan pendekatan sistem

(system approach). Dengan pendekatan ini pembelajaran dipandang sebagai

suatu sistem yang mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi

dan berhubungan dalam rangka mencapai tujuan. Komponen tersebut

diantaranya adalah materi, metode, alat, dan evaluasi. Semua komponen itu

saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Guru dalam

menggunakan metode pembelajaran, perlu mempertimbangkan faktor-faktor

kesesuaian antara metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber dan fasilitas yang

tersedia, situasi kondisi pembelajaran, dan waktu yang tersedia. Disamping

kesesuaian metode pembelajaran dengan faktor tersebut, dalam praktek

pembelajaran guru harus memahami fungsi dan keguanaan serta batas-batas

penggunaan suatu metode pembelajaran. Hal ini jelas merupakan tuntutan

yang dihadapi dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.

Model pembelajaran Fikih yang terjadi selama ini terjadi masih

menggunakan metode konvensional. Metode tersebut akan membuat

kejenuhan siswa dalam memahami suatu materi karena terkesan monoton.

Materi Fikih adalah materi yang berhubungan dengan ibadah yang akan

mempengaruhi tingkat pemahaman ibadah siswa sehari-hari sehingga variasi

metode dan media mutlak diperlukan dalam pembelajaran fikih. Salah satu

metode yang tepat digunakan oleh guru adalah metode Role Play.

Metode Role Play atau bermain peran adalah salah satu bentuk

permainan pendidikan (educational games) yang dipakai untuk menjelaskan

perasaan, sudut pandang dan cara berfikir orang lain (membayangkan diri

sendiri seperti dalam keadaan orang lain). Berdasarkan hal tersebut, maka

suatu lembaga pendidikan Islam seperti MTs Al-Iman Kota Magelang yang

hanya satu-satunya madrasah swasta di lingkungan kota Magelang turut

bertanggung jawab dalam menciptakan out put yang memiliki kemampuan,

2 Sumiati. Metode Pembelajaran. (Bandung : CV Wacana Prima, 2008), hlm. 22 - 23

Page 16: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

3

ketrampilan terutama dalam bidang fikih materi ibadah sholat yang wajib

bagi orang islam. Namun pada kenyataannya belum bisa sepenuhnya

memenuhi target yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan masih ada hasil

belajar siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada

pelajaran Fikih khususnya. Salah satu penyebabnya adalah kurang minatnya

siswa pada kegiatan belajar di kelas. Pelajaran Fikih dianggap suatu hal yang

membosankan karena pemilihan metode pembelajaran yang digunakan

kurang menarik.

Oleh karena itu dalam pembelajaran Fikih terutama pokok bahasan

Sholat berjamaah peniliti ingin mencoba melakukan suatu model

pembelajaran di luar kelas atau dengan dengan metode Role Play sebagai

teknik belajar pada materi pokok Sholat berjamaah. Pembelajaran ini

diharapkan akan mengubah pola pikir siswa sehingga fikih menjadi pelajaran

yang menyenangkan. Selain itu, juga untuk menciptakan peserta didik yang

terampil dalam bidang ibadah terutama ibadah Sholat yang wajib dilakukan

oleh setiap orang Islam.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang

terjadi pada Siswa kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang adalah masih

rendahnya hasil belajar mata pelajaran Fikih. Dari paparan tersebut dapat

dirumuskan permasalahan “Apakah Metode Role Play dapat

meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih pada

Siswa Kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang ? ”

C. Penegasan Istilah

Untuk menghindari persepsi yang tidak dikehendaki tentang konotasi

judul skripsi ini, maka perlu dijelakan beberapa istilah kunci sebagai berikut :

1. Peningkatan Hasil Belajar adalah Proses, cara perbuatan meningkatkan

(usaha, kegiatan) untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Page 17: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

4

2. Mata pelajaran Fiqih adalah salah satu mata pelajaran agama Islam yang

berisi tentang hukum islam dalam mengatur ketentuan-ketentuan dan tata

cara menjalankan hubungan dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah

dan hubungna manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah

3. Metode Role Play adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran

melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan

imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankan sebagai

tokoh hidup. Permainan ini biasanya dilakukan secara kelompok3.

Jadi yang dimaksud dengan judul Peningkatan hasil belajar pada Mata

pelajaran Fikih melalui Metode Role Play adalah pelaksanaan metode

pembelajaran dengan bermain peran pada mata pelajaran Fikih materi Shalat

berjamaah untuk meningkatkan hasil belajar Fikih pada siswa kelas VII B di

MTs Al-Iman Kota Magelang.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pengajaran

bidang studi Fikih di MTs Al-Iman Kota Magelang.

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada mata pelajaran

Fikih khususnya di kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang

menggunakan metode Role Play.

3. Untuk menerapkan metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

efektif dan menyenangkan pada mata pelajaran Fikih di MTs Al-Iman

Kota Magelang.

b. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi dunia pendidikan

3 Ahadiniyati dalam Metode Role Play, http://blogspot2011.com/ kamis, 24 Februari 2011

Page 18: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

5

Penelitian yang penulis kaji ini akan bermanfaat sebagai bahan

masukan atau sumbangan pikiran di dunia pendidikan terutama untuk

para guru agar lebih kreatif dalam pembelajaran sehingga murid tidak

merasa jenuh dalam menerima pelajaran. Dapat berguna bagi pihak

pengelola pendidikan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar

khususnya mata pelajaran Fikih demi meningkatkan kualitas

pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.

2. Manfaat bagi peneliti

Dengan adanya penelitian ini, berguna bagi penulis sendiri untuk

dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula menjadi

bahan masukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Page 19: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman4

Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,

akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.

Menurut E.R Hildgard dan D.G. Marquis definisi belajar adalah

“belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang

melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya, sehingga terjadi perubahan

dalam diri5.

Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya

Educational Psychlogy : The Teaching Learning Process, berpendapat

bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku)

yang berlangsung sacara progresif. Berdasarkan eksperimennya Skinner

percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang

optimal apabila ia diberi penguat (reinforcer).

Manusia, pada hakikatnya adalah makhluk belajar. Ia lahir tanpa

memiliki pengetahuan, sikap dan kecakapan apapun. Kemudian tumbuh

dan berkembang menjadi mengetahui, mengenal dan menguasai banyak

hal. Itu terjadi karena ia belajar dengan menggunakan potensi yang telah

dianugerahka Allah SWT kepadanya. Allah SWT berfirman dalam Al-

Qur’an Surat An-Nahl ayat 78 :

4 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Jakarta : Bumi Aksara, 2004) hlm.; 27 5 Aminuddin Rasyad. Teori Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : UHAMKA Press, 2003).

Hlm.29

Page 20: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

7

EF نHIJKL M NOLPQRن اHTU VR NOWXYا Zوا \]^ Mر واP`UMوا aIbcا NOc dKWو P]

) اdghc (ة XOeL NOJKcون

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu

pendengaran, pengelihatan, dan hati agar kamu bersyukur.

(Q.S. An Nahl : 78)6.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Seluruh kecakapan dan

segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah

yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes

hasil belajar7.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa menggambarkan hasil usaha

yang dilakukan oleh guru dalam memfasilitasi dan menciptakan

kondisi kegitan belajar mereka. Dengan kata lain, tujuan usaha guru

itu diukur dengan hasil belajar mereka.

b. Macam-Macam Hasil Belajar

Proses Belajar mengajar harus mendapat perhatian serius yang

melibatkan berbagai aspek. Aspek inilah yang merupakan penunjang

keberhasilan belajar.

Benyamin S. Bloom secara garis besar membagi macam-macam hasil

belajar menjadi 3 ranah yaitu :

1. Ranah Kognitif

Dalam ranah kognitif terdapat enam taraf, meliputi pengetahuan

yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Taraf tersebut

adalah Pengetahuan (knowledege), yaitu tingkat kemampuan yang

6 Al-Qur’an Terjemah. (Jakarta : PT Mumtaza Maidaya Islami, 2007) hal; 275 7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Rosda Kaarya, 1999), hlm.22

Page 21: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

8

hanya meminta responden untuk mengenal atau mengetahui

adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti.

a. Pemahaman (comprehension), yaitu hasil belajar setingkat

lebih tinggi dari pengetahuan yang sekedar bersifat hafalan.

b. Penerapan (aplikasi), yaitu penggunaan abstraksi pada situasi

konkrit atau situasi khusus.

c. Analisis, yaitu usaha memilih mengurai suatu integriatas

(kesatuan yang utuh) menjadi bagian-bagian yang mempunyai

arti

d. Sintesis, yaitu penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian

kedalam bentuk yang menyeluruh

e. Evaluasi, yaitu pemberian kepuasan tentang nilai suatu yang

mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, pemecahan cara

kerja dll.

2. Ranah Afektif

Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai hasil belajar,

kategori afektif terdiri dari :

a. Receiving (menerima), yaitu kepekaan dalam menerima

rangsangan dari luar dalam bentuk masalah atau situasi.

b. Responding (menilai), yaitu reaksi yang diberikan oleh

seseorang terhadap rangsangan dari luar.

c. Valuing (menghayati nilai), kemampuan nilai gejala atau

kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk

mencari jalan/ mengambil bagian atas apa yang terjadi.

d. Mengorganisasi, yaitu dapat mengembangkan nilai-nilai ke

dalam satu sistem organisasi dan menentukan hubungan satu

nilai dengan nilai yang lain sehingga menjadi satu sistem nilai.

e. Menginternalisasi nilai, yaitu nilai-nilai yang dimiliki siswa

telah mendarah daging serta mempengaruhi pola kepribadian

dan tingkah lakunya.

Page 22: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

9

3. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berhubungan dengan ketrampilan motor,

manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi

syaraf dan koordinasi badan. Tipe ini terbagi menjadi 4 taraf yaitu

a. Gerakan refleks, yaitu ketrampilan pada gerakan yang tidak

sadar

b. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang

berhubungan dengan komunikasi secara lisan.

c. Gerakan tubuh mencolok, merupakan kemampuan gerakan

tubuh yang menekankan pada kekuatan, kecepatan dan

ketepatan.

d. Gerakan-gerakan skill, yaitu mulai dari ketrampilan sederhana

sampai yang kompleks.

Ketiga ranah tersebut harus diperhatikan dalam proses pembelajaran.8

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar.

Pada dasarnya Hasil belajar yang diperoleh oleh setiap anak

berbeda-beda, hal ini disebabkan adanya faktor-faktor tertentu yang

dapat mempengaruhi hasil belajar. Secara umum faktor yang

mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam belajar digolongkan

menjadi 3 yaitu :

1. Faktor Internal

Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri,

meliputi:

a. Aspek fisiologis (bersifat jasmaniah)

Kondisi umum jasmani dan organ-organ khusus siswa sangat

mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi

dan pengetahuan yang disajikan dalam kelas.

b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).

8 http://indoskripsi.blogspot. Minggu, 20 Maret 2010, Jam 17.00 WIB

Page 23: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

10

Banyak faktor yang termasuk dalam aspek psikologis yang

dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan

pembelajaran siswa, faktor tersebut adalah (tingkat

pembelajaran siswa. Namun diantara faktor-faktor rohaniah

siswa yang pada umumnya dipandang esensial adalah sebagai

berikut; (tingkat kecerdasan/intelegensi siswa, sikap siswa,

bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa).

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa,

faktor ini juga dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seerti para guru, staf administrasi,

dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat

belajar seorang siswa.

b. Lingkungan Non Sosial

Faktor yang termasuk dalam faktor non sosial adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa,

alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan siswa.

3. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap keberhasilan proses

pembelajaran siswa. Faktor ini dibagi menjadi tiga yaitu

Pendekatan tinggi (Speculative dan Achieving), Pendekatan

menengah (analytical dan deep), Pendekatan rendah (reproductive

dan surface)9.

3. Pembelajaran Fikih

Salah satu bidang studi yang diajarkan di Madrasah Tsanawiyah Al-

Iman Kota Magelang adalah Fiqih. Fiqih secara umum merupakan salah

satu bidang studi Islam yang banyak membahas tentang hukum yang

9 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2001). Hlm. 130-140

Page 24: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

11

mengatur pola hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara

manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Melalui

bidang studi Fiqih ini diharapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma-

norma agama dan menjalankan aturan syari’at Islam.

Fikih ialah praktik dan kebiasaan hidup sehari-hari yang secara

teknis berkaitan dengan hukum, sehingga semua aktifitas pada akhirnya

bermuara pada hukum. Dengan sendirinya penguasaan akan fikih sangat

menentukan kualitas pemahaman seseorang terhadap disiplin ilmu yang

lainnya seperti kajian tafsir, hadits dan lain sebagianya. Karena ilmu fikih

menyangkut kehidupan umat manusia setiap hari, baik yang berkaitan

degngan hablum minallah (ibadah) maupun hablum minannas

(muamalah). Ibadah seseorang tidak akan diterima misalnya shalat,

apabila dia tidak mengetahui aturan-aturannya dan tata caranya yang

benar dan bersifat (tafshili) dan disinilah pentingnya ilmu fikih karena itu

menjadi fardhu‘ain bagi seorang muslim untuk mempelajarinya dan

menguasainya agar shalatnya sah, mantap dan yakin10.

Kata Fikih menurut bahasa adalah faham. Sedangkan fikih menurut

istilah ilmu tentang syari’at yang bersifat praktis dan amali yang hukum

itu diambil dari dalil-dalil secara mendetail (tafhsili). Ungkapan lain,

Fikih adalah ilmu tentang syari’at yang bersifat praktis dan teknis sesuai

dengan jenisnya sehingga di dalam islam terdapat banyak hukum. Mulai

dari hukum yang berhubungan dengan keyakinan sampai dengan hukum

yang berkaitan dengan syari’at amaliyah.

Dalam pembelajaran Fiqih, selain anak diharapkan dapat memahami

materi secara teori namun juga sekaligus dapat mempraktikan dengan

benar. Ilmu dan teori apabila dipraktekan dalam proses kegiatan belajar

mengajar dan dikaitkan dengan kebutuhan dan kepentingan anak maka

akan dapat menggugah minat anak. Mata pelajaran Fiqih sendiri berisi

tentang banyak materi yang sekaligus praktek dan dapat disesuaikan

dalam kehidupan sehari-hari yang terjadi pada anak. Misal pada materi

http://indoskripsi.blogspot.// Jum’at, 18 Maret 2011. Jam 20.00 WIB

Page 25: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

12

sholat berjamaah, anak harus dapat membiasakan diri untuk dapat

melaksanakan sholat berjamaah dalam kehidupannya.

4. Metode Role Play

a. Pengertian

Sasaran pendidikan adalah makhluk hidup yang bisa tumbuh dan

berkembang yang mengandung berbagai kemungkinan, apabila guru

berperan atau berperilaku yang tidak baik, maka tidak mustahil anak

didiknya akan mengikuti peran atau perilaku gurunya. Dalam

menentukan metode dalam belajar pun seorang guru atau pendidik

dituntut professional sesuai dengan materi yang diajarkan juga sesuai

dengan situasi dan kondis yang memungkinkan. Dengan kata lain,

metode berarti “jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai

tujuan tertentu.11

Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya

yaitu metode ceramah, metode Role Play, metode pemberian tugas,

metode eksperimen, metode tanya-jawab, dan sebagainya. Dengan

memilih metode yang tepat, seorang guru selain dapat menentukan

output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan

landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga menjadi

pengalaman yang disenangi-bagi-anak-didik.

Metode sosiodrama atau Role Playing dapat dikatakan sama

artinya dan dalam pemakaiannya sering disalah gantikan. Sosiodrama

pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungan dengan

masalah sosial.

Metode bermain peran adalah metode yang meletakkan interalisasi

antara 2 siswa atau lebih tentang topik atau situasi. Siswa melakukan

peran masing-masing sesuai pokok yang ia perankan. Mereka

11 Sumiati. Metode Pembelajaran. (Bandung: CV Wacana Prima,2008) hal. 12

Page 26: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

13

berinteraksi dengan sesama mereka melakukan peran terbuka. Metode

ini dapat digunakan dalam mempraktikan pelajaran yang baru.12

Prinsip metode ini terdapat pada Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat

31 sebagai berikut :

^vKw اXx Zاu^ vgwq PU اMرض mqXEc آHq rEاري Ho ء ة اPl mEYل

\hcا VR ywzPl {Yء ة ا Ho واريP^ ابX}cه~ا ا d�R نHا���ت ان اآ u�JqHq

VER) �\]Ic٣١: ا(

Artinya : Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali

tanah untuk diperlihatkan pada nya (Qabil) bagaimana ia

seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata

“Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti

burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat

saudaraku ini”. Maka jadilah ia termasuk orang yang

menyesal. (QS. Al Maidah : 31)13.

Pada ayat tersebut memberi gambaran jelas bagaimana peran

yang dikerjakan Qabil dapat memberikan kesan yang sangat

mendalam sehingga menyesali perbuatannya karena melihat sendiri

secara langsung perbuatan dirinya dari seekor burung gagak.

Soelaeman Joesoef mendefinisikan teknik role play dengan

sandiwara. Metode ini dumaksudkan “mendramatisasi cara tingkah

laku di dalam hubungan sosial dan menekankan kenyataan dimana

siswa dituntut serta dalam memainkan peran di dalam mendramatisasi

masalah-masalah hubungan sosial14.

b. Tujuan Pembelajaran Role Play

Bermain peran sebagai suatu metode pembelajaran bertujuan

untuk membuat siswa menemukan jati diri di dunia sosial dan

12 Martinis Yamin. Profesionalisme Guru dan Implementaisnya. (semarang : PT Karya Toha Putra, 1996) hlm.89 13 Al-Qur’an Terjemah. (Jakarta : PT Mumtaza Maidaya Islami, 2007) hal; 112 14 Soelaeman Joesoef. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, (Jakarta:Ciputat Press, 2002) hlm.121

Page 27: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

14

memecahkan dilema dengan bentuk kelompok, artinya melalui

bermain peran siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari

adanya peran-peran yang berbeda dan memerankan karakter orang

lain. Metode ini biasanya digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan

sebagai berikut :

1. Agar pelajar dapat menghayati dan menghargai perasaan orang

lain

2. Agar pelajar dapat belajar bagamana membagi tanggung jawab

3. Agar siswa dapat belajar bagaimana mengambil keputusan secara

spontan dalam situasi kelompok

4. untuk merangsang kelas agar berfikir dan memecahkan masalah.

c. Langkah-langkah pelaksanaan metode Role Play

Dalam menggunakan metode role play, guru hendaknya

memperhatikan langkah-langkah berikut :

1. Menetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik

perhatian siswa untuk membahasnya

2. Menceritakan kepada kelas isi dari masalah-masalah dalam

konteks akur sebuah cerita

3. Menetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk

memainkan perannya di depan kelas

4. Memberi penjelasan kepada pendengar atau penonton mengenai

peranan mereka pada waktu sosiodrama sedang berlangsung.

5. Memberi kesempatan kepada para pelaku untuk berunding

beberapa menit sebelum mereka memainkan peran

6. Mengakhiri sosiodrama atau bermain peran dengan diskusi kelas

untuk bersama-sama memecahkan masalah yang muncul dalam

sosiodrama tersebut

7. Menilai hasil bermain peran sebagai bahan pertimbangan lebih

lanjut.

Page 28: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

15

d. Keunggulan dan Keterbatasan Metode Role Play

Penerapan metode role play sebagai teknik pembelajaran

mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu. Beberapa keunggulan

metode ini antara lain :

1. Melalui penggunaan metode ini kebiasaan siswa untuk

menerapkan pengetahuan, dapat terbina dan terarah

2. Dapat menerima pelajaran dengan mudah karena siswa mendapat

pengalaman langsung dari peran yang ia jalani

3. Kelas menjadi hidup dan menarik perhatian siswa

4. Metode ini akan lebih menarik karena siswa terlibat langsung

menerapkan peran

5. Siswa dapat menghayati peristiwa sehiangga mudah mengambil

suatu kesimpulan berdasar penghayatannya sendiri

6. Tidak banyak menggunakan alat khusus

7. Tidak teralu memerlukan banyak biaya

Sebaliknya metode role play ini juga memiliki keterbatasan, antara lain

1. Metode ini memerlukan perencanaan yang matang

2. Metode ini memerlukan waktu yang lama sehingga dapat menyita

waktu pelajaran

3. Tidak semua materi dapat menggunakan metode role play.

4. Terkadang siswa keberatan untuk melaksanakan peran yang

diberikan karena alas an psikologis, rasa malu, peran yang

diberikan kurang cocok dengan minatnya dsb.

5. Kajian Materi Tentang Adzan, Ikomah, dan Sholat Berjamaah

a. Pengertian Adzan dan ikamah

Sebelum melaksanakan shalat berjamaah, yang dilakukan adalah

mengumandangkan adzan terlebih dahulu dan setelah itu dilanjutkan

dengan ikamah. Adzan adalah panggilan untuk menunaikan salat

fardhu secara berjamaah. Dan seorang yang mengumandangkan adzan

Page 29: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

16

disebut sebagai Muadzin. Sedangkan ikamah dikumandangkan

sebagai pertanda salat berjamaah segera dimulai. Adzan dan ikamah

merupakan satu rangkaian syarat dilakukannya sholat berjamaah.

Adab melaksanakan azan menurut jumhur ulama adalah :

1. Muadzin hendaklah tidak menerima upah

2. Muazin harus suci dari hadas dan najis

3. Muazin menghadap kearah kiblat ketika mengumandangkan azan

4. Ketika membaca hayya ‘ala as-salaah, muazin menghadapkan

muka dan dadanya ke sebelah kanan. Kemudian ketika membaca

hayya ‘ala falaah muazin menghadapkan muka dan dada ke

sebelah kiri.

5. Muazin memasukkan dua anak jarinya ke dalam kedua telinganya

6. Muazin hendaknya bersuara nyaring

7. Muazin tidak boleh berbicara ketika mengumandangkan azan

8. Setelah mengumandangkan azan, muazin hendaknya berdoa

setelah azan

Azan dan ikamah hendaklah dikumandangkan oleh seorang laki-

laki, kecuali jika shalat berjamaah yang akan dilakukan semuanya

terdiri atas kaum perempuan.

b. Pengertian sholat berjamaah

Secara bahasa, kata berjamaah berarti kumpulan atau bersama-

sama. Menurut istilah, salat berjamaah adalah shalat yang dilakukan

secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah satunya menjadi

imam sedangkan yang lainnya menjadi makmum, dengan demikian

shalat berjamaah sekurang-kurangnya dilakukan oleh dua orang.

Landasan Dasar Sholat Jama’ah terdapat dalam surat An-Nisa’

ayat 102 sebagai berikut :

�gJoواا~Y PEcو �KR NQhR ��� P� N��J^ ةHJ`cا NQc �IlP^ NQE^ �hو واذاآ\�oذاP^ NQ

J^ اHJ`q Nc ىXYا ���P� تP�cو NOورا� VR اH�HOEJ^ا Nوا�~ره~Y PEcو �KRاHJ`E

NQ�gJoوا...

Page 30: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

17

Artinya : Dan Apabila engkau (Muhammad) berada ditengah-tengah

mereka (sahabatmu) lalu engkau hendak melaksanakan

shalat besama-sama mereka, maka hendaklah segolongan

mereka berdiri (salat) bersamamu dan menyandang senjata

mereka… (QS. An Nisa : 102)15

c. Hukum Sholat berjamaah

Hukum salat berjamaah adalah sunah muakad (sunnah yang

dikuatkan), artinya salat secara berjamaah sangat dianjurkan oleh

Rasulullah (terutama bagi kaum laki-laki).

d. Syarat Imam dan Makmum

Imam adalah pemimpin. Imam dalam shalat adalah orang yang

memimpin gerakan shalat dan berdiri paling depan atau di depan

makmum.

Seorang imam dalam shalat berjamaah harus memenuhi syarat-

syarat tertentu diantaranya adalah :

1. Kemampuannya dalam kitab suci Al-qur’an (baik bacaannya

maupun hafalannya)

2. Kemampuan dalam hadis Nabi Muhammad saw

3. Orang yang tertua usianya

Makmum adalah orang yang diimami atau orang yang dipimpin

dalam shalat berjamaah. Makmum dalam shalat berjamaah hendaklah

memiliki perasaan senang dan ikhlas kepada imam sebagai pemimpin

dalam shalat berjamaah. Untuk menjadi makmum diperlukan syarat

diataranya sebagai berikut :

1. Berniat menjadi makmum sebelum memulai shalat berjamaah

2. Posisi makmum tidak boleh menjorok ke kedepan melebihi imam.

Apabila makmum hanya seorang, hendaklah ia berdiri di sebelah

kanan imam atau sejajar. Apabila makmum dua orang atau lebih

maka ia hendaklah berdiri di belakang imam.

15 Al-Qur’an Terjemah. (Jakarta : PT Mumtaza Maidaya Islami, 2007) hal; 95

Page 31: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

18

3. Gerakan makmum harus mengikti imam dan tidak boleh

mendahului.

4. Shalat makmum harus sama dengan imam

5. Laki-laki tidak sah menjadi makmum apabila imam perempuan.

e. Pegaturan Saf Dalam Shalat Berjamaah

Dalam shalat berjamaah, seorang imam disunahkan untuk

memerintahkan para makmum agar merapatkan dan meluruskan

safnya sebelum shalat dimulai. Saf atau barisan yang rapat dan lurs

dapat menambah kesempurnaan shalat berjamaah. Pengaturan saf

dalam shalat berjamaah adalah :

1. Apabila makmum hanya seorang, disunahkan berdiri di sebelah

kanan imam (sejajar). Apabila makmum terdiri atas 2 orang atau

lebih, mereka berada di belakang imam dengan posisi imam tepat

di tengah.

2. Apabila makmum terdiri atas laki-laki dan peremuan, laki-laki di

depan dan perempuan di belakang

3. Apabila makmum terdiri atas laki-laki, perempuan dan juga anak-

anak, laki-laki dewasa paling depan (belakang imam), kemudian

dibelakangnya remaja dan anak-anak. Sementara itu jamaah putri

yang sudah dewasa bertempat pada saf yang paling belakang,

didepannya remaja dan paling depan (dekat anak laki-laki) adalah

anak perempuan) berdasar HR Muslim.

f. Ketentuan Makmum Masbuk

Makmum masbuk adalah orang yang datang terlambat untuk

mengikuti shalat berjamaah, misalnya tertinggal satu rakaat dan atau

lebih. Jika seorang makmum masbuk datang, setelah niat dan

mengucapkan takbiratul ikhram, hendaknya ia terus mengikuti

gerakan imam. Ketika imam sedang rukuk, maka ia harus langsung

rukuk. Apabila ia sempat mengikuti rukuk secara sempurna bersama

imam, ia telah mendapat satu rakaat. Selanjutnya kekurangan rakaat

Page 32: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

19

makmum masbuk disempurnakan sendiri ketika imam sudah salam

(selesai).

g. Cara Mengingatkan Imam Yang Lupa

Beberapa cara yang harus diperhatikan ketika kita mendapatkan

imam yang lupa bacaan shalat atau bilangan rakaatnya.

1. Jika imam salah atau lupa bacaan shalat, makmum dibelakang

langsung mengucapkan bacaan yang benar. Apabila imam terus

saja (tidak menanggapi pembetulan dari makmum), maka

makmum tetap mengikuti imamnya.

2. Jika Imam lupa jumlah rakaat shalatnya, makmum laki-laki

dibelakangnya mengucapkan subhanallah. Apabila makmum yang

dibelakang adalah perempuan maka culup memberi isyarat dengan

tepuk tangan. Apabila sudah diperingatkan demikian tetapi iman

tetap tidak peduli, makmum hendaknya tetap mengikuti imamnya

karena mungkin imam yakin bahwa dirinya yang benar.

h. Cara Menggantikan Imam Yang Batal

Imam yang batal dapat digantikan oleh makmum yang tepat

berada dibelakangnya. Imam dapat meminta diganti dengan melalui

isyarat. Agar isyarat itu mudah dipahami, makmum yang berada

dibelakang imam disyariatkan orang yang paham ilmu agama16.

i. Hikmah Sholat Berjamaah

Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam sholat berjamaah

mengandung hikmah sebagai berikut :

1. Keharusan mentaati imam, hal yang mengendung pelajaran

tentang pentingnya taat dan patuh kepada pemimpin akan

membuka jalan baginya tujuan yang hendk dicapai besama

2. Dalam sholat berjamaah apabila imam salah, makmum berhak

mengingatkan. Ini mengajrkan kepada kita bahwa pemimoin tidak

16 T. Ibrahim. Penerapan Fiqih untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah. (Solo : PT Tiga Serangkai, 2008)

Page 33: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

20

selamanya benar, apabila pemimpin salah maka bawahan harus

mau mengingatkan dan pemimpin harus mau diingatkan bila

memang salah

3. Dalam sholat berjamaah makmum tidak boleh mendahului

gerakan-gerakan imam ini memberikan pelajaran tentang

pentingnya kedisiplinan, disiplin dalam kepatuhan terhadap

pemimpin, disiplin dalam menjalankan aturan dsb.

4. Sholat berjamaah akan menumbuhkan sikap social, tenggang rasa,

saling menghargai antara satu dengan yang lain, saling

memaafkan yang tercermin dari sikap berjabat tangan setelah

salam.

5. Shalat berjamaah meningkatkan ukhuwah islamiyah sehingga

menjadi kekuatan islam.17

6. Penerapan Metode Role Play Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi

Shalat Berjamaah

Metodologi pembelajaran berati ilmu mengenai berbagai cara atau

jalan yang ditempuh untuk sampai ke tujuan. Sedangkan pemblajaran

berarti menyampaikan pikiran. Maka metodologi pembelajaran berarti

cara atau seperangkat cara atau jalan yang dilakukan atau ditempuh guru

secara sistematis melakukan upaya pembelajaran yang telah diolah,

sehingga menjadi miliknya18.

Pembelajaran menurut Usman (2000:4), menyatakan bahwa :

“...Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”.

Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur

yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lain saling

berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan.

17 Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VII. Depag Provinsi Jawa Tengah (Semarang : PT Karya Toha Putra, 2004) hlm.78 18 Aminuddin Rasyid. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : UHAMKA Press. 2003. hlm.110

Page 34: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

21

Menurut Sudjana (1989:30) yang termasuk dalam komponen

pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode dan alat penilaian. “Metode

mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sia-sia, karena

metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu

yang relatif lama.

Winarno Surakhman (1999) menyatakan bahwa metode adalah cara

yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin baik

metode itu makin efektif pula pencapaian tujuan untuk menetapkan lebih

dahulu apakah sebuah metode disebut baik, diperlukan patokan yang

bersumber dari beberapa faktor utama yang menentukan tujuan adalah

tujuan yang akan dicapai.

Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara

aktif dalam upaya memperoleh hasil belajar. Untuk mendapatkan hasil

belajar yang maksimal, salah satunya adalah kepiawaian guru dalam

pemilihan metode yang tepat dan pembelajaran Metode pembelajaran

yang dipilih tentunya harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian metode pembelajaran denan materi pembelajaran

3. Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru

4. Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa

5. Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas yang

tersedia

6. Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi kondis belajar

mengajar

7. Kesesuaian metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia.

8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tempat belajar

Selain hal-hal yang diperhatikan dalam pemilihan metode

pembelajaran, guru juga harus memperhatikan prinsip-prinsip pokok yang

harus diterapkan dalam hal metode pangajaran.

Menurut Ayi Syaibany yang dikutip Nurdin (2004), menjelaskan

bahwa terdapat tujuh prinsip pokok metode pembelajaran yaitu :

Page 35: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

22

1. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didiknya

2. mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum

pelaksanaan pendidikan

3. mengetahui tahap kematangan (manurity), perkembangan, serta

perubahan anak didik

4. mengetahui perbedaan individu anak didik

5. memperhayikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan,

dan kebebasan berfikir

6. menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang

menggembirakan bagi anak didik

7. menegakkan contoh yang baik/uswatun khasanah

Dalam mata pelajaran fiqih yang berisi banyak tentang materi ibadah,

terutama materi tentang sholat berjamaah, tentunya tidak cukup hanya

dengan ceramah. Karena materi ini adalah ibadah keseharian yang harus

dikuasai oleh setiap orang yang beragama islam. Penerapan metode role

play pada materi ibadah sholat jamaah sangatlah tepat karena disamping

siswa dapat belajar secara teori, namun siswa juga dituntut untuk

melaksanakan/mempraktikan sholat berjamaah. Pembelajaran akan

semakin manyenangkan dan siswa akan lebih tertarik.

B. Kajian Yang Relevan

Sebagai acuan dalam penelitian ini penulis mencari bahan acuan dari

berbagai buku dan hasil penelitian terdahulu. Berikut diantara hasil penelitian

yang penulis jadikan dasar dalam penelitian.

Sudrajat (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Hasil Belajar SKI

melalui Pembelajaran Aktif Role Playing Materi Pokok Dinasti Ayyubiyah

pada Siswa kelas IX F MTs Al Ansor Gunung Pati Semarang Tahun Ajaran

2009/2010. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang memaparkan

tentang pentingnya sebuah metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Memilih Metode Role Play karena dianggap bahwa metode

tersebut sangat cocok digunakan pada materi Dinasti Ayyubiyah yang

dilaksanakan pada siswa Kelas IX F MTs Al Ansor Gunung Pati Semarang.

Page 36: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

23

Dan dalam penelitiannya, dengan menggunakan metode role play hasil

belajar siswa pada materi Dinasti Ayyubiyah yang sebelumnya banyak anak

yang nilainya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), setelah

menggunakan metode Role Play terbukti Nilai anak meningkat dan hanya

sedikit yang nilainya masih dibawah standar. Hal ini menunjukkan bahwa

dengan metode role play dapat meningkatkan hasil belajar siswa19.

A. Ridwan Salasa (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Efektifitas

Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Bidang Studi Fikih Di MI. Attaqwa

32 Kaliabang Rawa Silam Bekasi Utara Kota-Bekasi. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas yang isinya memaparkan bahwa Dalam

menentukan metode dalam belajar pun seorang guru atau pendidik dituntut

profesional sesuai dengan materi yang diajarkan juga sesuai dengan situasi

dan kondisi yang memungkinkan. Menurutya juga bahwa Belajar sering

dianggap sama dengan menghafal. Kalau orang tua menyuruh anaknya

belajar, maka pada dasarnya ia menyuruh anaknya menghafal, yaitu

menghafal berbagai materi pelajaran yang akan diujikan. Dalam konteks ini

belajar adalah mengingat sejumlah fakta atau konsep. Untuk apa fakta dan

konsep itu diingat? Tidak pernah dipahami siswa. Siswa hampir tidak pernah

melihat hubungan antara materi pelajaran yang dihafalkannya dengan

manfaat atau kebutuhannya. Kadang-kadang materi pelajaran yang telah

diingatnya akan segera dilupakan manakala proses ujian telah berakhir.

Dengan menerapkan metode Demonstrasi pada mata pelajaran fikih, dalam

penelitiannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa20.

Ulfatul Mazayanah (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Prestasi

Belajar Fiqih Kelas I Melalui Metode Demonstrasi MI Subah Batang Tahun

2009. Dalam penelitiannya telah terjadi peningkatan hasil belajar pada mata

pelajaran Fiqih melalui penerapan metode demonstasi. Hasil tersebut tidak

hanya pada lingkup penguasaan kompetensi dasar saja namun mencakup

19 Sudrajat. Hasil Belajar SKI melalui Pembelajaran Aktif Role Playing Materi Pokok Dinasti Ayyubiyah pada Siswa kelas IX F MTs Al Ansor Gunung Pati Semarang Tahun Ajaran

2009/2010. 20 A.Ridwan Salasa. http//:blogspot.//. Senin, 23 Febrauari 2011.

Page 37: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

24

perubahan terhadap perilaku belajar yang positif di lingkugan siswa kelas I

MI Subah Kabupeten Batang21.

Sebagai bahan referensi pendukung peneliti juga menggunakan buku-

buku yang lain yang menyangkut tentang metode pembelajaran, hasil belajar

dan buku tentang materi Shalat berjamaah, antara lain :

Metode Pembelajaran, karya Sumiati dan Asra. Buku tersebut

menjelaskan berbagai macam strategi pembelajaran. Seorang guru harus

memilih dan mempertimbangkan metode apa yang tepat pada topik yang akan

disampaikan dalam merencanakan pembelajaran agar pembelajaran lebih

efektif. Tidak semua mata pelajaran dapat digunakan metode yang sama,

tentunya metode tersebut harus sesuai dengan materi dan topik yang akan

diajarkan, harus melihat waktu dan sumber belajar agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Selain itu juga dijelaskan beberapa kelemahan dan kelebihan

dalam setiap metode yang perlu dipertimbangkan.22

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan.

Adapun dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah :

Metode pembelajaran Role Play dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang.

21 Ulfatul Mazayanah. Prestasi Belajar Fiqih Kelas I Melalui Metode Demonstrasi MI Subah Batang Tahun 2009 22 Ibid hal 91. Sumiati. Metode Pembelajaran

Page 38: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan Utama penelitian tindakan kelas ialah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dalam menangani proses

belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar Fikih pada siswa Kelas VII B MTs Al-Iman kota Magelang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertempat di MTs Al-Iman Kota

Magelang yang berada di jantung kota Magelang yaitu Jalan Tentara

Pelajar Nomor 27 Magelang. MTs Al-Iman merupakan satu-satunya

madrasah swasta dibawah naungan Yayasan Perguruan Al-Iman dan

Kementerian Agama Kota Magelang. Alasan peneliti memilih MTs Al-

Iman Sebagai tempat penelitian adalah :

1. MTs Al-Iman terletak di tengah kota yang sebagian besar muridnya

adalah berasal dari kota

2. MTs Al-Iman menjadi salah satu sekolah yang bernafaskan islam dan

sebagai penyaring karena dikelilingi oleh sekolah non islam

Waktu Penelitian dilaksanakan selama 30 hari mulai pertengahan

bulan Nopember sampai dengan bulan pertengahan bulan Desember tahun

2010.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Nopember Desember

Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan x 2 Pelaksanaan Penelitian x x x 3 Pengolahan Data x 4 Penyusunan Skripsi x

Page 39: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

26

C. Subjek Penelitian

Adapun subek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VII B

MTs Al-Iman Kota Magelang yang terdiri dari 30 siswa.

Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang

Yang digunakan sebagai Sampel

No Nama Siswa Jenis

Kelamin Ket

1 Aditya Dwi Prakoso L 2 Adnani Hendrika Utami P 3 Afidiah Trisnawati P 4 Ahmad Fitra Ramadhan L 5 Alis Hamam SN L 6 Arif Dwi Prasetyo L 7 Arifin L 8 Bareta Nurasati M P 9 Bayu Pratama L

10 Budi Prasetyo L 11 Dwi Sania P 12 Indra Ade Pratama L 13 Erni Dwi Nandani P 14 Fajar Wijayanto L 15 Febrina Wahyu Roswanti P 16 Gilang Adhitya L 17 Hitusi Ericka Firdaus L 18 Inggit Trisna Minartika P 19 Linda subekti P 20 Marselino Akna Aldo P L 21 Mitha Christiana Sari P 22 Muhammad Yasir Gus Ali L 23 Nova Savitri P 24 Rani Mustika Wati P 25 Reno Zrenovski L 26 Restu Dwi Hastuti P 27 Riyan Saiful Anam L 28 Rifki Dwi Saputro L 29 Risma Riscova P 30 Sagita Mulyantoro P L

Sumber : Data diambil dari daftar siswa MTs Al-Iman Tahun 2010

Peneliti mengambil sampel siswa kelas VII B di MTs Al-Iman Kota

Magelang dengan alasan berdasarkan informasi dari guru Fikih bahwa kelas

ini banyak yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan keaktifan

Page 40: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

27

belajar yang kurang maksimal. Peran peneliti hanya sebagai pengamat,

sedangkan pembelajaran dilakukan oleh guru bidang studi.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom

Action Research). Pengertian penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu

tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang

untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah

proses perbaikan dan perubahan.

Tindakan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki

permasalahan belajar yang terjadi di MTs Al-Iman Kota Magelang yang

selama ini kurang maksimal khususnya pada mata pelajaran Fikih. Tindakan

akan dilakukan sebanyak 2 siklus dikarenakan wakatu yang tersedia cukup

terbatas. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yakni; perencanaan,

pelaksanaan, Observasi dan refleksi. Adapun alur penelitian tindakan kelas

ini dapat dilihat pada gambar berikut23.

23 Mohammad Asrori. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Wacana Prima, 2008. hlm.103

Permasalahan Perencanaan Tindakan I

Permasalahan Baru Hasil Refleksi

SIKLUS I

Refleksi I

Pelaksanaan Tindakan I

Observasi I

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Refleksi II Observasi II

Penyimpulan Dan Pemaknaan Hasil

Jika permasalahan belum terselesaikan

Lanjutkan ke siklus berikutnya

SIKLUS II

Page 41: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

28

E. Rencana Tindakan

Rencana Tindakan dalam penelitian ini meliputi dua siklus dengan 4

(empat) kali pertemuan. Masing-masing siklus 2 (dua) kali pertemuan dengan

rincian pertemuan pertama untuk kegiatan pembelajaran dan pertemuan

kedua untuk evaluasi siklus dan seterusnya. Satu kali pertemuan tersedia

waktu 2 x 40 menit. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah

sebagai berikut :

Penelitian tindakan menekankan kegiatan (tindakan) dengan meng-uji

cobakan suatu indeks dalam praktik atau situasi nyata dalam skala mikro,

yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan

kelas, yaitu kajian sistimatik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik

pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan

dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari

tindakan-tindakan tersebut.

Langkah-langkah penelitian kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis

dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran

berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus

sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.

Prosedur PTK sebenarnya terdiri dari 2 siklus atau lebih. Setiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Maka dalam

penelitian tindakan ini direncanakan 2 siklus dengan prosedur: 1)

perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.

Secara rinci digambarkan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan:

1) Merencanakan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam

kegiatan pembelajaran Role play pada mata pelajaran Fikih

materi-materi Sholat berjamaah di kelas VII B MTs Al-Iman Kota

Magelang

Page 42: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

29

2) Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan membuat

RPP.

3) Menyusun LOP (Lembar Observasi Peserta Didik)

4) Menyusun kuis (tes)

5) RPP dan LKS serta perangkat pembelajaran lainnya yang telah

dibuat selanjutnya disampaikan kepada guru bidang studi guna

untuk dipelajari, didiskusikan dan diperbaiki seperlunya dengan

mempertimbangkan waktu yang tersedia

6) Menyusun soal-soal evaluasi materi sholat jamaah yanga akan

diujikan secara tertulis kepada siswa

7) Merencanakan pembentukan kelompok peserta didik yakni

kelompok terdiri dari 10 orang diambil secara acak

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini pembelajaran disampaikan sesuai metode yang

telah direncanakan yaitu metode Role Play dengan mengajak siswa ke

Masjid dengan panduan buku paket yang telah disiapkan. Kegiatan

pada tahap ini adalah :

1) Siswa telah diberi tugas membaca bacaan bahan ajar di rumah

sebelum materi tersebut dibahas maksudnya agar ada babyangan

tentang materi yang akan dipelajari sehingga ada kesiapan belajar

2) Guru membagi kelompok yang terdiri dari 10 anak dan masing-

masing kelompok terdiri dari anak laki-laki dan perempuan,

kemudian setiap kelompok menunjuk 1 anak sebagai imam, 1

anak sebagai muazin, 2 anak sebagai makmum masbuk dan yang

lainnya adalah sebagai makmum

3) Setiap kelompok mempunyai tugas untuk memerankan dan

mempraktekan sholat berjamaah secara bergantian tentunya tetap

dengan bimbingan guru.

4) Siswa yang lain mengamati dan dan mempersiapkan perannya

selanjutnya.

Page 43: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

30

5) Guru dan siswa membuat kesimpulan atau melengkapi jawaban

siswa.

6) Guru memberikan tugas atau PR secara individual tentang materi

pokok yang sedang dipelajari.

c. Observasi dengan melakukan format observasi

Mengamati proses pelaksanaan permainan Role play yang diperankan

oleh siswa menggunakan format observasi dan setelah mengetahui

hasilnya kemudian didiskusikan dengan guru untuk memecahkan

masalah yang terjadi selama tindakan.

d. Refleksi

1) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOP.

2) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

3) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang

skenario model pembelajaran, LOP, dan lain-lain.

4) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil hasil evaluasi

untuk digunakan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II.

Peneliti mengamati proses penerapan model pembelajaran Role Play pada

mata pelajaran Fikih. Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada

siklus sebelumnya.

2) Mencarikan Alternatif pemecahan.

3) Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan).

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu Pengembangan

rencana tindakan II dengan melaksanakan tindakan upaya lebih

meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam penerapan model

pembelajaran Role Play pada mata pelajaran Fikih untuk

Page 44: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

31

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B MTs Al-Iman Kota yang

telah direncanakan.

c. Observasi

Peneliti mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan model

pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan II yang telah

dilakukan, mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara skenario

dengan respon dari peserta didik yang mungkin tidak diharapkan.

d. Refleksi

1) Tes evaluasi penerapan model pembelajaran role play pada mata

pelajaran Fikih materi sholat Jamaah pada Siswa kelas VII B MTs

Al-Iman Kota Magelang

2) Menganalisis Hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang

perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang

telah dilakukan.

Menganalisis Hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja yang

perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah

dilakukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber Data penelitian tindakan kelas ini meliputi :

a. Hasil belajar siswa sebelum tindakan dan hasil belajar siswa materi

pokok Shalat Jamaah setlah tindakan. Nilai yang diperoleh berupa

kentuntasan hasil belajar yaitu adanya peningkatan dari sebelum dan

setelah dilakukan tindakan

b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta respon siswa dalam

kegiatan pembelajaran

c. Lembar kerja Siswa (LKS)

Page 45: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

32

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari lapangan adalah :

1. Observasi, penulis melihat dan mengamati langsung sekaligus

mencatat objek-objek di lapangan guna memperoleh data atau

keterangan-keterangan yang akurat, objektif dan dapat dipercaya.

2. Tes Tertulis, penulis mengadakan tes tertulis kepada peserta didik

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

Shalat berjamaah yang telah disampaikan

3. Metode Dokumenter

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat untuk mengetahui langkah-

langkah yang harus kita ambil untuk memperoleh data penelitian. Instrumen

penelitian meliputi :

1. Skenario pembelajaran berisi langkah pembelajaran tiap siklus

2. Materi dan bentuk tes

Materi yang diberikan untuk tes adalah materi yang berkaitan dengan

materi shalat berjamaah. Dan yang digunakan adalah tipe objektif pilihan

ganda dengan 4 (empat) alternatif jawaban dengan 1 (satu) jawaban yang

benar. Item soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 20 butir

soal dan waktu yang digunakan adalah 30 menit.

3. Menentukan Tipe Soal

Soal test hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang berbentuk pilihan

ganda karena:

a. Dapat mewakili isi dengan keluasan materi

b. Dapat dinilai secara obyektif oleh siapapun

Page 46: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

33

c. Kunci Jawaban sudah tersedia secara pasti sehingga dapat dikoreksi

dengan mudah

4. Cara Penskoran dan Penilaian

Cara pemberian nilai dalam penelitian ini adalah untuk jawaban yang

benar diberi nilai 1 dan untuk jawaban yang salah diberi skor nol.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat 2 analisis data yaitu data kuantitatif dan data

kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Analisis Data kuantitatif terdiri atas proses analisis untuk mengetahui tes

hasil belajar siswa. Hasil Belajar siswa dikatakan mengalami peningkatan

secara individu apabila telah mencapai skor 70. Rumus yang digunakan

untuk mengetahui keberhasilan dan peningkatan secara individu adalah :

%100xn

bNS

∑∑

=

Keterangan :

NS : Nilai Peningkatan Hasil Belajar

∑b : Jumlah Skor jawaban benar tiap siswa

∑n : Jumlah item soal

Kemudian untuk peningkatan hasil belajar secara klasikal jika 85%

dari seluruh peserta didik dalam kelas telah mencapai nilai 70. Untuk

menghitung kriteria peningkatan hasil belajar secara klasikal adalah

dengan rumus :

%1001x

n

np

∑∑

=

Keterangan :

P : Nilai Peningkatan hasil Belajar secara klasikal

∑ 1n : Jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal

∑n : Jumlah total siswa

Page 47: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

34

2. Analisis Kualitatif digunakan oleh peneliti untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa yang diambil pengamatan dan hasil wawancara.

H. Indikator Penelitian

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Fiqih khususnya materi Shalat berjamaah pada siswa kelas VII

B MTs Al-Iman Kota Magelang dengan menggunakan metode Role Play

diharapkan akan mengalami peningkatan dari total pencapaian sebelumnya

menjadi minimal nilai 70

Hasil belajar siswa dikatakan meningkat belajar secara individu apabila

mencapai skor 70. Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar secara klasikal

jika mencapai 85% dari siswa mendapat nilai 70.

Page 48: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL

PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan tindakan kelas yang berupaya meningkatkan

hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Fiqih materi pokok shalat

berjamaah pada siswa MTs Al-Iman Kota Magelang. Kegiatan ini

dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu tahap pra siklus, siklus 1 dan

siklus 2.

Pada Tahap pra siklus terdapat banyak siswa yang tidak tuntas dalam

belajarnya yaitu hanya mencapai rata-rata nilai 59 dan hal ini masih sangat

jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh

madrasah yaitu nilai per individu adalah 70. Setelah dilakukan tindakan siklus

1 menggunakan metode role play oleh peneliti dan guru mitra, maka terjadi

peningkatan hasil belajar siswa yang pada tahap pra siklus nilai rata-rata

siswa hanya mencapai 59 dan nilai rata-rata klasikal adalah 30% naik menjadi

71,5 dan nilai rata-rata secara klasikal adalah 66,6%. Walau telah mengalami

peningkatan hasil belajar siswa, namun rata-rata tersebut belum memenuhi

standar ketuntasan yang telah ditentukan yaitu nilai rata-rata siswa secara

individu adalah 70 dan rata-rata secara klasikal mencapai 85%.

Setelah mengadakan observasi pada siklus 1, maka antara peneliti dan

guru mitra berdiskusi untuk memecahkan masalah yang terjadi pada siklus 1

dan merencanakan tindakan untuk pelaksanaan siklus 2, maka dalam

pelaksanaan tindakan siklus 2 lebih terkoordinir sehingga pada tahap siklus 2

ini terjadi peningkatan hasil belajar secara maksimal yaitu nilai rata-rata

siswa mencapai 80,5 dan rata-rata secara klasikal mencapai 93,3%. Dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa metode role play yang diterapkan pada

mata pelajaran fikih materi sholat berjamaah berhasil meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang.

Page 49: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

36

Adapun data hasil penelitian dari masing-masing siklus akan dipaparkan

pada Analisis Hasil Penelitian.

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Hasil PenelitianTindakan Pra Siklus

Pelaksanaan pembelajaran pra siklus untuk kelas VII B yang diampu

oleh Bp. Hariyanto, A.Md dilaksanakan pada hari Selasa. Tahap pra

siklus ini materi yang diajarkan adalah tentang Adzan, Ikamah dan Shalat

berjamaah. Tahap pra siklus ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar

peserta didik dengan menggunakan metode ceramah sebelum menerapkan

metode pembelajaran aktif Role Play.

Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan pra siklus di kelas

VII B yang diampu oleh Bapak Hariyanto, A.Md dalam proses

pembelajaran menggunakan metode ceramah dan pengerjaan Lembar

Kerja Siswa (LKS).

Observasi pada tahap pra siklus ini menggunakan instrument

observasi yang dipegang oleh peneliti dan LKS yang dipegang oleh guru

untuk dibagikan kepada peserta didik di akhir pembelajaran. Lembar kerja

ini adalah sebagai tes kemampuan untuk mengetahui kemampuan peserta

didik dalam memahami materi sebelum diterapkannya metode

pembelajaran Role Play.

Berdasarkann hasil observasi hasil belajar siswa pra siklus pada siswa

kelas VII B masih sangat rendah dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditentukan yaitu 70 seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus

No Nama Siswa Jenis

Kelamin Nilai

1 Aditya Dwi Prakoso L 40 2 Adnani Hendrika Utami P 50 3 Afidiah Trisnawati P 45 4 Ahmad Fitra Ramadhan L 50 5 Alis Hamam SN L 75 6 Arif Dwi Prasetyo L 60

Page 50: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

37

7 Arifin L 40 8 Bareta Nurasati M P 70 9 Bayu Pratama L 60

10 Budi Prasetyo L 65 11 Dwi Sania P 65 12 Indra Ade Pratama L 40 13 Erni Dwi Nandani P 50 14 Fajar Wijayanto L 50 15 Febrina Wahyu Roswanti P 80 16 Gilang Adhitya L 50 17 Hitusi Ericka Firdaus L 40 18 Inggit Trisna Minartika P 70 19 Linda Subekti P 60 20 Marselino Akna Aldo P L 50 21 Mitha Christiana Sari P 70 22 Muhammad Yasir Gus Ali L 65 23 Nova Savitri P 70 24 Rani Mustika Wati P 70 25 Reno Zrenovski L 50 26 Restu Dwi Hastuti P 75 27 Riyan Saiful Anam L 65 28 Rifki Dwi Saputro L 65 29 Risma Riscova P 70 30 Sagita Mulyantoro P L 60

Jumlah 1770 Rata-rata 59

Table 4.2

Rekapitulasi Hasil Post Tes Pra Siklus

Hasil Post Tes Pra Siklus

Nilai Tertinggi 70

Nilai Terendah 40

Rata-Rata Nilai 59

Prosentase Ketuntasan Belajar 30%

Hasil tes akhir yang dilakukan di akhir pembelajaran didapat bahwa

rata-rata hasil belajar pada siswa yang berjumlah 30 siswa yang pada

tahap pra siklus adalah 59 yang jauh dari rata-rata yang diinginkan yaitu

Page 51: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

38

70. Sedangkan peningkatan hasil belajar klasikal adalah 30% yang berada

di bawah standar 85% dari data yang diperoleh pada tahap pra siklus.

Data tersebut dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah dengan

upaya-upaya perbaikan belajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat.

Setelah mengamati secara langsung pada proses pembelajaran Fikih

kelas pada tahap pra siklus, kemudian peneliti mendiskusikan dengan

guru mitra untuk tahap berikutnya yaitu tahap siklus 1.

Sebelum melaksanakan siklus berikutnya ada beberapa hal yang dapat

diidentifikasi untuk pelaksanaan tidakan pada siklus 1 yaitu:

a. Pelaksanaan pembelajaran masih pada komuniksi satu arah

b. Belum terfokuskan pada materi sholat berjamaah pembelajaran yang

ada di kelas berkaitan dengan sumber pembelajaran masih tergantung

pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

c. Adanya penerapan satu metode yaitu ceramah membuat peserta didik

menjadi jenuh dan perhatian siswa belum terfokus pada satu

permasalahan

d. Peserta didik belum terlibat aktif dalam pembelajaran karena hanya

mencatat di buku catatannya masing-masing

e. Guru tidak mengaktifkan siswa dengan cara memberikan pertanyaan

untuk dijawab siswa.

Dari refleksi di atas kemudian didiskusikan dengan guru mitra atau

kolaborator untuk mencari solusi tersebut atau mendiskusikan tentang

pendekatan dengan menggunakan pembelajaran role play. Solusi ataupun

hasil diskusi tersebut akan diterapkan menjadi sebuah tindakan untuk

tahap berikutnya yaitu pada siklus 1.

2. Analisis Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1

Penelitian tindakan kelas pada siklus 1 dilaksanakan oleh peneliti dan

Bapak Hariyanto, A.Md sebagai guru mitra/kolaborator peneliti sekaligus

pengampu mata pelajaran Fikih di MTs Al-Iman Kota Magelang. Pada

siklus 1 ini observasi dilaksanakan di kelas VII B MTs Al-Iman kota

Page 52: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

39

Magelang pada tanggal 23 Nopember 2010 dalam siklus ini, solusi yang

diperoleh dari tahap refleksi pada tahap pra siklus sebagai tindakan untuk

mengatasi masalah-masalah dalam pelaksanaan pembelajaran mata

pelajaran Fikih di kelas kaitannya dengan meningkatkan hasil belajar

siswa.

Peneliti dan kolaborator yaitu guru mitra/ guru Mata pelajaran Fikih

kelas VII B di MTs Al-Iman Kota Magelang sebelum melaksanakan

tindakan pada tahap siklus 1 melakukan diskusi terlebih dahulu tentang

tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan permasalahan yanag

didapat pada tahap pra siklus terutama bagaimana menciptakan suasana

belajar yang tidak menjenuhkan yang akan membawa dampak hasil

belajar peserta didik. Tindakan tersebut kemudian didiskusikan dengan

kolaborator untuk menjadi alternatif pemecahan masalah. Tindakan

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan pembelajaran

role play

2. Meninjau kembali rencana pelaksanaan pembelajaran pada tahap pra

siklus

3. Pembelajaran akan lebih ditekankan pada keaktifan siswa sehingga

memahami inti peran dan bagi siswa yang tidak bermain peran

mengamati jalan cerita dengan membuat catatan dari informasi yang

didapat.

4. Setelah simulasi bermain peran selesai, sebelum kelompok yang

bermain peran duduk di kursinya masing-masing, siswa yang tidak

bermain peran memberikan tanggapannya atas penampilannya.

5. Guru mengajak diskusi para siswa dengan melempar pertanyaan

berkaitan dengan materi tersebut.

Dari hasil penelitian tentang meningkatkan hasil belajar melalui

pembelajaran Role Play pokok bahasan sholat berjamaah pada siklus 1

siswa kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang diperoleh data :

Page 53: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

40

Tabel. 4.3

Tes Akhir Pada Siklus 1

No Nama Siswa Jenis

Kelamin Nilai

1 Aditya Dwi Prakoso L 70 2 Adnani Hendrika Utami P 65 3 Afidiah Trisnawati P 70 4 Ahmad Fitra Ramadhan L 60 5 Alis Hamam SN L 80 6 Arif Dwi Prasetyo L 65 7 Arifin L 60 8 Bareta Nurasati M P 85 9 Bayu Pratama L 75

10 Budi Prasetyo L 75 11 Dwi Sania P 70 12 Indra Ade Pratama L 60 13 Erni Dwi Nandani P 70 14 Fajar Wijayanto L 65 15 Febrina Wahyu Roswanti P 80 16 Gilang Adhitya L 65 17 Hitusi Ericka Firdaus L 70 18 Inggit Trisna Minartika P 75 19 Linda subekti P 65 20 Marselino Akna Aldo P L 70 21 Mitha Christiana Sari P 80 22 Muhammad Yasir Gus Ali L 75 23 Nova Savitri P 80 24 Rani Mustika Wati P 85 25 Reno Zrenovski L 65 26 Restu Dwi Hastuti P 80 27 Riyan Saiful Anam L 65 28 Rifki Dwi Saputro L 70 29 Risma Riscova P 80 30 Sagita Mulyantoro P L 70

Jumlah 2145 Rata-Rata 71,5

Page 54: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

41

Table 4.4

Rekapitulasi Hasil Post Tes Siklus 1

Hasil Post Tes Siklus 1

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 60

Rata-Rata Nilai 71,5

Prosentase Keberhasilan Belajar 66,6%

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir pembelajaran

pada Siklus 1 didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada tahap siklus 1

yaitu 71,5. Sudah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 ini,

namun dari data yang diperoleh ada 10 peserta didik yang belum

meningkat sedangkan rata-rata hasil belajar klasikal 66,6% yang berada

dibawah standar 85%. Ini menunjukkan penelitian ini belum maksimal

dan masih perlu diadakan perbaikan.

Setelah observasi selesai dilaksanakan peneliti bersama guru mitra

sebagai kolaborator dalam Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VII

B MTs Al-Iman Kota Magelang, kemudian mengadakan diskusi berkaitan

dangan pelaksanaan metode pembelajaran role play untuk membahas

tentang hal-hal yang harus diperbaiki berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran di kelas.

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus 1 ini guru

bersama peneliti melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan

pembelajaran tersebut dengan mendiskusikan kendala/masalah yang

dihadapi ketika berada di kelas. Dari hasil evaluasi siklus menghasilkan

beberapa catatan yang harus direfleksikan pada pelaksanaan pembelajaran

tahap siklus 2. Pada tahap siklus 1 ini sudah menunjukkan peningkatan

hasil belajar siswa, namun masih belum maksimal. Ada beberapa hal yang

menyebabkan kurang maksimalnya pembelajaran pada siklus 1

disebabkan diantaranya :

Page 55: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

42

1. Masih ditemukannya siswa yang memanfaatkan kesempatan

pembelajaran ini untuk bermain, dibuktikan dengan mereka tidak

mengamati kelompok yang sedang melaksanakan peran

2. Ada siswa yang merasa malu untuk melaksanakan peran yang

ditujukan kepadanya sehingga saling lempar peran

3. Dalam pelaksanaan peran, masih terdapat siswa yang kurang

memahami perannya sehingga menjadi asal-asalan dan bercanda

dengan kelompoknya

Meskipun ada hal-hal yang tidak diharapkan muncul dalam

pembelajaran, namun hal ini yang dapat dijadikan pertimbangan untuk

masuk ke siklus 2 agar hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai

dengan melakukan perbaikan-perbaikan.

3. Analisis Penelitian Tindakan Siklus 2

Seperti pada tahap pra siklus dan siklus 1, observasi dilaksanakan oleh

peneliti dan guru mitra sebagai kolaborator untuk berupaya meningkatan

hasil belajar siswa khusunya pada mata pelajaran Fikih materi sholat

berjamaah. Harapannya bahwa penelitian ini akan berdampak pada hasil

belajar dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang menjadi pokok

bahasan. Pada siklus 2 ini dilakukan di kelas VII B Siswa MTs Al-Iman

Kota Magelang pada tanggal 30 Nopember 2010. Tindakan yang

dirumuskan pada siklus 1 di atas akan diterapkan pada siklus 2.

Metode yang digunakan pada siklus 2 ini sama dengan tindakan pada

siklus 1, yaitu menggunakan metode role play.

Langkah perbaikan yang dilakukan antara lain :

1. Sebelum pelaksanaan tindakan, guru memberikan informasi bahwa

bagi kelompok yang perannya bagus dan sesuai dengan materi yang

diajarkan akan mendapatkan penghargaan atau hadiah. Ini bertujuan

agar siswa dapat termotivasi dan serius dalam melaksanakan tugasnya

2. Guru lebih memperhatikan aktivitas siswa yang melakukan peran dan

siswa yang mengamati sehingga semua siswa dapat terpantau dan

tidak lagi bercanda.

Page 56: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

43

Dari hasil penelitian tentang meningkatkan hasil belajar siswa

melalui metode role play pokok bahasan Sholat berjamaah pada siklus 2

siswa kelas VII B MTs Al-Iman Kota Magelang diperoleh data sebagai

berikut :

Tabel. 4.5 Tes Akhir pada Siklus 2

No Nama Siswa Jenis

Kelamin Nilai

1 Aditya Dwi Prakoso L 75 2 Adnani Hendrika Utami P 70 3 Afidiah Trisnawati P 80 4 Ahmad Fitra Ramadhan L 75 5 Alis Hamam SN L 85 6 Arif Dwi Prasetyo L 80 7 Arifin L 75 8 Bareta Nurasati M P 90 9 Bayu Pratama L 80

10 Budi Prasetyo L 80 11 Dwi Sania P 75 12 Indra Ade Pratama L 65 13 Erni Dwi Nandani P 85 14 Fajar Wijayanto L 70 15 Febrina Wahyu Roswanti P 85 16 Gilang Adhitya L 85 17 Hitusi Ericka Firdaus L 80 18 Inggit Trisna Minartika P 100 19 Linda subekti P 90 20 Marselino Akna Aldo P L 75 21 Mitha Christiana Sari P 90 22 Muhammad Yasir Gus Ali L 80 23 Nova Savitri P 90 24 Rani Mustika Wati P 85 25 Reno Zrenovski L 70 26 Restu Dwi Hastuti P 90 27 Riyan Saiful Anam L 65 28 Rifki Dwi Saputro L 80 29 Risma Riscova P 90 30 Sagita Mulyantoro P L 75

Jumlah 2415 Rata-Rata 80.5

Page 57: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

44

Table 4.6

Rekapitulasi Hasil Post Tes Siklus 2

Hasil Post Tes Siklus 2

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 65

Rata-Rata Nilai 80,5

Prosentase Ketuntasan Belajar 93,3%

Berkaitan dengan hasil akhir yang dilaksanakan di akhir pembelajaran

pada siklus 2 didapat bahwa rata-rata nilai hasil tes pada siklus 2 yaitu

80,5 yang berada di atas standar yang ditentukan yaitu di atas 70. Dari

data yang diperoleh pada tahap siklus 2 yaitu ada 2 peserta didik yang

belum berhasil mengalami peningkatan sedangkan rata-rata keberhasilan

belajar klasikal adalah 93,3% yang berada di atas standar 85%. Berbeda

dengan penelitian sebelumnya, penelitian pada siklus 1 ini siswa yang

belum berhasil ada 10 siswa. Dari 2 siswa yang belum berhasil tersebut,

akan kembali dicari permasalahanya, guru dan peneliti melakukan diskusi

dan sekaligus mencari pemecahannya.

Keberhasilan pada siklus ini ada beberapa faktor yang menyebabkan

meningkatnya hasil belajar siswa, antara lain :

1. Peserta didik lebih termotivasi untuk melaksanakan perannya dalam

pembelajaran. Hal ini ditandai dengan siswa kelihatan lebih

bersemangat dalam menghayati perannya dan lebih tepat dalam

mengerjakan tugas dibandingkan dengan tindakan siklus 1.

2. Kerja kelompok siswa sudah mulai kompak dan terarah

3. Kelompok yang melakukan peran sudah tidak takut dan malu-malu

lagi. Mereka banyak yang tampil berani

4. Siswa sudah lebih memahami materi dan tugasnya dalam

melaksanakan peran

Page 58: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

45

5. Guru selalu memberikan bimbingan dan pengarahan selama

pembelajaran

6. Pembelajaran menjadi menyenangkan karena bervariasi dan

melibatkan anak secara langsung dan tidak monoton di kelas yang

menjenuhkan

4. Analisis Penelitian Paska Tindakan Pelaksanaan Siklus

Hasil diskusi tersebut berkaitan dengan pembahasan hasil tindakan

dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 yaitu hasil tes akhir

menunjukkan peningkatan dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Perbandingan Rata-Rata Tes Akhir dan Prosentase

Peningkatan Hasil Belajar Klasikal Pada Tahap Pra Siklus,

Siklus 1 dan Siklus 2

No Pelaksanaan Siklus Rata-Rata Prosentase (%)

Peningkatanan Hasil

Belajar Klasikal

1 Pra Siklus 59 30%

2 Siklus 1 71,5 66,6%

3 Siklus 2 80,5 93,3%

Dari perolehan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus dan siklus 1

terlihat adanya peningkatan rata-rata nilai tes siswa yaitu 71,5 dari tahap

pra siklus yang semula 59. Sedangkan pada tahap siklus 2 rata-rata nilai

meningkat sebesar 80,5. Dari yang semula yaitu hanya 71,5. Ini

menunjukkan bahwa penggunaan metode role play yang dilaksanakan

pada tindakan siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VII B MTs Al-Iman

Magelang.

Page 59: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

46

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian Tindakan kelas yang dilaksanakan pada MTs Al-Iman Kota

Magelang mencoba menerakan metode pembelajaran role play sebagai

upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fikih.

Merupakan keterbatasan penelitian diantaranya cara memperoleh data

dari penelitian tersebut. Peneliti harus mengamati secara langsung , maka

peneliti yang dibantu oleh kolaborator atau guru mitra harus bekerja keras

untuk memperoleh data dan mengetahui tingkat perkembangan yang

dialami oleh peserta didik selama metode pembelajaran tersebut

diterapkan. Namun menjadi sebuah kelebihan dengan meneliti dapat

melihat langsung aktifitas pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran role play.

2. Waktu yang relatif pendek sehingga ada 2 anak yang belum tuntas pada

siklus 2 dan perlu mengikuti remidial . Selain itu, hasil penelitian, kurang

maksimal

3. Penelitian ini hanya pada ruang lingkup materi sholat berjamaah sehingga

materi lain juga perlu dilakukan tindakan yang serius dalm pembelajaran.

Page 60: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian tindakan yang telah peneliti

tuangkan dalam penulisan skripsi ini, maka dapat disimpulakan bahwa dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran, guru diharapkan menggunakan metode

yang tepat dalam pelaksanaan pembelajarannya, tentunya dengan

memperhatikan kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pelajaran.

Keberhasilan penerapan metode role play yang digunakan pada pelajran

fiqih khususnya pada materi sholat berjamaah pada siswa kelas VII B MTs

Al-Iman Kota Magelang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran fiqih ditunjukkan pada

nilai rata-rata kelas yang pada tindakan pra siklus hanya mencapai nilai rata-

rata 59 dan banyak anak yang hasil belajarnya belum meningkat karena KKM

yang ditetapkan di madrasah adalah 70 dan kebehasilan secara klasikal hanya

30%, kemudian dilaksanakan siklus 1 menggunakan metode role play nilai

rata-rata kelas naik menjadi 71,5 dan anak yang hasil belajarnya belum

meningkat ada 10 siswa dan keberhasilan secara klasikal mencapai 66,6%.

Setelah dilakukan tindakan siklus 2 ternyata hasil belajar siswa meningkat

menjadi rata-rata 80,1 dan keberhasilan secara klasikal menjadi 93% dari

85%. Ini menunjukkan metode role play yang diterapkan pada mata pelajaran

fikih khususnya materi sholat berjamaah dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

B. Saran-Saran

Setelah meneliti tentang “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran Fikih Melalui Metode Role Play (studi tindakan kelas pada kelas

VII B MTs Al-Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011)”, penulis

mengajukan beberapa saran berikut :

Page 61: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

48

1. Kepada guru fikih di MTs Al-Iman Kota Magelang agar melakukan

remedial bagi siswa yang belum tuntas pada materi sholat berjamaah

2. kepada semua guru hendaknya dapat menggunakan metode pembelajaran

yang tepat dan efisien dalam proses pembelajarannya agar siswa merasa

senang dan tidak cepat merasa jenuh dalam menerima pelajaran

3. Sekolah hendaknya menyediakan alat-alat peraga yang menunjang

keberhasilan metode pembelajaran.

C. Penutup

Berkat bimbingan, anugerah dan rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan

penulisan skripsi ini, harapan penulis semoga jerih payah ini ikhlas karena

Allah SWT dan dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Meskipun demikian penulis sangat menyadari bahwa dalm penulisan ini

masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempuranaan pada

penulisan selanjutnya.

Page 62: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Hary Noer. 2000. Watak Pendidikan Islam. Jakarta : Friska Agung Insani.

Ambarjaya, Beni S. 2008. Model-Model Pembelajaran Kreatif. Bandung : Tinta

Emas.

Asrori, Mohammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Wacana

Prima.

Aziz, Moh Saefulloh. 2005. Fiqih Islam Lengkap : Pedoman Hukum Ibadat Umat

Islam Dengan Berbagai Permasalahannya. Surabaya : Terbit Terang.

Ash Shiddieqy.2001.Teungku Muhammad Hasbi. Pengantar Hukum Islam.

Semarang : PT Pustaka Rizki Putra.

Ahadiniyati dalam Metode Role Play, http://blogspot2011.com/ kamis, 24

Februari 2011

Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VII. Depag Provinsi Jawa Tengah (Semarang :

PT Karya Toha Putra, 2004)

Hamali, Oemar k, 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

http://indoskripsi.blogspot. Minggu, 20 Maret 2010, Jam 17.00 WIB

http://indoskripsi.blogspot.// Jum’at, 18 Maret 2011. Jam 20.00 WIB

Joesoef, Soelaeman.2002. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah,

(Jakarta:Ciputat Press)

Mazayanah, Ulfatul. Prestasi Belajar Fiqih Kelas I Melalui Metode Demonstrasi

MI Subah Batang Tahun 2009

Poster, Cyril. 2000. Gerakan Menciptakan Sekolah Unggul. Jakarta : Lembaga

Indonesia Addaya.

Rasyid, Harun & Mansur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Wacana

Prima.

Rasyad, Aminuddin.2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : UHAMKA

Press,

Salasa, A.Ridwan. http://blogspot// Senin, 23 Febrauari 2011.

Sanaky, Hujairah. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Safiria Insania Press.

Page 63: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

Sudrajat. Hasil Belajar SKI melalui Pembelajaran Aktif Role Playing Materi

Pokok Dinasti Ayyubiyah pada Siswa kelas IX F MTs Al Ansor Gunung Pati

Semarang Tahun Ajaran 2009/2010.

Sumiati & Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima.

Susilana, Rudi. 2008. Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan,

Pemanfaatan, dan Penilain. Bandung : CV Wacana Ilmu.

W.J.S. Poerwadarminta.1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai

Pustaka)

Sudjana, Nana.1999. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Rosda

Karya

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2001).

T. Ibrahim.2008. Penerapan Fiqih untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah. (Solo :

PT Tiga Serangkai)

Yamin, Martinis. 1996. Profesionalisme Guru dan Implementaisnya. (Semarang :

PT Karya Toha Putra,)

Page 64: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

SOAL EVALUASI SIKLUS 1I

Nama : ... Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas : VII B Waktu :

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu

huruf a, b, c dan d !

1. Adzan menurut bahasa berarti…

a. suara

b. penggilan

c. bunyi

d. Imbauan

2. Menurut Sunnah Rasulullah saw, azan

dikumandangkan untuk ...

a. panggilan shalat

b. panggilan untuk shalat sunah

c. seruan untuk semua jenis shalat

d. panggilan shalat berjamaah

3. Nama muazin yang terkenal pada masa

rosulullah saw adalah

a. Umayah bin Bilal

b. Bilal bin Rabbah

c. Ummayah bin khalaf

d. Ali bin Abi Thalib

4. Ketika muazin mengumandangkan adzan

“hayya alal falah”, maka yang mendengar

disunahkan membaca…

a. bismillahirrohmanirrohim

b. alhamdulillah

c. subhanallah

d. la haula wala quwwata illa billah

5. Dikumandangkannya ikamah sebagai

pertanda…

a. panggilan shalat

b. Sudah hadirnya imam shalat

c. akan dimulainya shalat berjamaah

d. kebesaran Allah SWT

6. Karena imam shalat berjamaah dijadikan

sebagai panutan, gerakan makmum harus..

a. mendahului imam

b. sama dengan imam

c. mengikuti (tidak mendahului) imam

d. Sesuai dengan keinginannya

7. Yang berhak mengumandangkan adzan

ketika sholat berjamaah di masjid adalah…

a. imam shalat

b. anak-anak

c. jamaah yang melakukan shalat sunnah

d. orang yang dapat mengumandangkan

ikamah

8. Hukum Shalat berjamaah bagi kaum laki-

laki adalah..

a. sunnah

b. sunnah muakad

c. wajib

d. mubah

9. Jika seorang muslim memasuk masjid dan

melihat shalat telah dimulai, ia harus…

a. menunggu imam selesai shalat

b. segera mengikuti gerakan imam

c. diam saja

d. melaksanakan sholat sendirian

10. Salah satu prioritas menjadi seorang imam

dalam shalat adalah…

a. membaca al-qur’an dengan fasih

b. mempunyai pedidikan tinggi

c. orang kaya didaerahnya

d. orang yang paling muda

11. Shalat yang dilakukan oleh orang banyak

secara bersama-sama dapat dikatakan

shalat berjamaah apabila…

a. dilakukan di rumah

b. selesainya tidak bersamaan

Lampiran

Page 65: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

c. tidak dilakukan di masjid jami’

d. ada yang menjadi imam dan makmum

12. Apabila shalat berjamaah hanya terdiri dari

atas 2 orang laki-laki semua posisi

makmum adalah…

a. berdiri disamping kiri imam

b. berada dibelakang imam

c. berdiri berdampingan disebelah kanan

imam

d. di depan imam

13. Shalat berjamaah yang makmumya adalah

wanita semua, dan hanya imam yang

berjenis kelamin laki-laki dewasa maka

hukum shalatnya adalah...

a. sah

b. harus diulang

c. tidak sah

d. makruh

14. Makmum masbuk adalah sebutan bagi…

a. imam yang terlambat

b. makmum yang terlambat mengikuti

shalat berjamaah

c. makmum yang mendahului gerakan

imam

d. makmum yang menyamakan gerakan

imam

15. Ketika imam sedang rukuk dan makmum

masbuk segera mengikuti bertakbirotul

ikhram dan imam sehingga dapat

mengikuti rukuk secara sempurna maka..

a. ia telah mendapat satu rakaat

b. ia telah mendapat dua rakaat

c. ia telah selesai menjalankan shalat

d. ia tetap saja tertinggal sehingga harus

mengulang

16. Seorang makmum telah tertinggal

sebanyak 2 rakaat ketika sholat magrib, dia

kemudian mengikuti gerakan imam pada

rakaat ketiga, maka untuk

menyempurnakan shalatnya maka ia

harus…

a. kekurangan shalat disempurnakan ketika

imam belum salam

b. kekurangan shalat disempurnakan

setelah imam sudah salam

c. mengikuti imam melakukan salam

d. mengulang dari rakaat pertama

17. Jika imam shalat lupa gerakan shalatnya

maka makmum laki-laki

mengucapkan..

a. Subhanallah

b. La ila ha illalah

c. Al lahu akbar

d. innalillahi

18. Apabila makmum terdiri atas laki-laki

dewasa, anak laki-laki, dan wanita dewasa

maka saf yang benar adalah…

a. urutannya laki-laki dewasa, wanita

dewasa, anak laki-laki

b. urutannya wanita dewasa, anak laki-laki,

laki-laki dewasa

c. urutannya sejajar semua antara laki-laki

dewasa, wanita dan anak laki-laki

d. urutannya laki-laki dewasa, anak laki-

laki, wanita dewasa

19. Ketika yang menjadi imam adalah seorang

perempuan sedangkan makmumnya ada

remaja laki-laki maka hukum shalatnya …

a. tidak sah

b. sah

c. makruh

d. Mubah

20. Apabila jamaah khusus perempuan dan

yang menjadi imam adalah perempuan,

maka shalatnya…

a. tidak sah

b. sah

c. makruh

d. mubah

Page 66: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS II

NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN

1 B 6 C 11 D 16 B

2 D 7 D 12 C 17 A

3 B 8 B 13 A 18 D

4 D 9 B 14 B 19 A

5 C 10 A 15 A 20 B

Page 67: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

SOAL EVALUASI SIKLUS I

Nama : ... Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas : VII B Waktu :

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu

huruf a, b, c dan d !

1. Adzan menurut bahasa berarti…

a. suara

b. penggilan

c. bunyi

d. Imbauan

2. Menurut Sunnah Rasulullah saw, azan

dikumandangkan untuk ...

a. panggilan shalat

b. panggilan untuk shalat sunah

c. seruan untuk semua jenis shalat

d. panggilan shalat berjamaah

3. Nama muazin yang terkenal pada masa

rosulullah saw adalah

a. Umayah bin Bilal

b. Bilal bin Rabbah

c. Ummayah bin khalaf

d. Ali bin Abi Thalib

4. Ketika muazin mengumandangkan

adzan “hayya alal falah”, maka yang

mendengar disunahkan membaca…

a. bismillahirrohmanirrohim

b. alhamdulillah

c. subhanallah

d. la haula wala quwwata illa billah

5. Dikumandangkannya ikamah sebagai

pertanda…

a. panggilan shalat

b. Sudah hadirnya imam shalat

c. akan dimulainya shalat berjamaah

d. kebesaran Allah SWT

6. Karena imam shalat berjamaah

dijadikan sebagai panutan, gerakan

makmum harus..

a. mendahului imam

b. sama dengan imam

c. mengikuti (tidak mendahului) imam

d. Sesuai dengan keinginannya

7. Yang berhak mengumandangkan adzan

ketika sholat berjamaah di masjid

adalah…

a. imam shalat

b. anak-anak

c. jamaah yang melakukan shalat

sunnah

d. orang yang dapat mengumandangkan

ikamah

8. Hukum Shalat berjamaah bagi kaum

laki-laki adalah..

a. sunnah

b. sunnah muakad

c. wajib

d. mubah

9. Jika seorang muslim memasuk masjid

dan melihat shalat telah dimulai, ia

harus…

a. menunggu imam selesai shalat

b. segera mengikuti gerakan imam

c. diam saja

d. melaksanakan sholat sendirian

10. Salah satu prioritas menjadi seorang

imam dalam shalat adalah…

a. membaca al-qur’an dengan fasih

b. mempunyai pedidikan tinggi

c. orang kaya didaerahnya

d. orang yang paling muda

Lampiran

Page 68: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

11. Shalat yang dilakukan oleh orang

banyak secara bersama-sama dapat

dikatakan shalat berjamaah apabila…

a. dilakukan di rumah

b. selesainya tidak bersamaan

c. tidak dilakukan di masjid jami’

d. ada yang menjadi imam dan

makmum

12. Apabila shalat berjamaah hanya terdiri

dari atas 2 orang laki-laki semua posisi

makmum adalah…

a. berdiri disamping kiri imam

b. berada dibelakang imam

c. berdiri berdampingan disebelah

kanan imam

d. di depan imam

13. Shalat berjamaah yang makmumya

adalah wanita semua, dan hanya imam

yang berjenis kelamin laki-laki dewasa

maka hukum shalatnya adalah...

a. sah

b. harus diulang

c. tidak sah

d. makruh

14. Makmum masbuk adalah sebutan

bagi…

a. imam yang terlambat

b. makmum yang terlambat mengikuti

shalat berjamaah

c. makmum yang mendahului gerakan

imam

d. makmum yang menyamakan gerakan

imam

15. Ketika imam sedang rukuk dan

makmum masbuk segera mengikuti

bertakbirotul ikhram dan imam

sehingga dapat mengikuti rukuk secara

sempurna maka..

a. ia telah mendapat satu rakaat

b. ia telah mendapat dua rakaat

c. ia telah selesai menjalankan shalat

d. ia tetap saja tertinggal sehingga harus

mengulang

16. Seorang makmum telah tertinggal

sebanyak 2 rakaat ketika sholat magrib,

dia kemudian mengikuti gerakan imam

pada rakaat ketiga, maka untuk

menyempurnakan shalatnya maka ia

harus…

a. kekurangan shalat disempurnakan

ketika imam belum salam

b. kekurangan shalat disempurnakan

setelah imam sudah salam

c. mengikuti imam melakukan salam

d. mengulang dari rakaat pertama

17. Jika imam shalat lupa gerakan

shalatnya maka makmum laki-laki

mengucapkan..

a. Subhanallah

b. La ila ha illalah

c. Al lahu akbar

d. innalillahi

18. Apabila makmum terdiri atas laki-laki

dewasa, anak laki-laki, dan wanita

dewasa maka saf yang benar adalah…

a. urutannya laki-laki dewasa, wanita

dewasa, anak laki-laki

b. urutannya wanita dewasa, anak

laki-laki, laki-laki dewasa

c. urutannya sejajar semua antara

laki-laki dewasa, wanita dan anak

laki-laki

d. urutannya laki-laki dewasa, anak

laki-laki, wanita dewasa

19. Ketika yang menjadi imam adalah

seorang perempuan sedangkan

makmumnya ada remaja laki-laki maka

hukum shalatnya …

a. tidak sah

b. sah

c. makruh

d. Mubah

20. Apabila jamaah khusus perempuan dan

yang menjadi imam adalah perempuan,

maka shalatnya…

a. tidak sah

b. sah

c. makruh

Page 69: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Madrasah : MTs Al-Iman Kota Magelang

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/ Semester : VII / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Standar Kompetensi : Melaksanakan Tata Cara Adzan, Iqamah dan Shalat

berjamaah

Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Ketentuan Shalat Berjamaah

Indikator :

1. siswa dapat menjelaskan pengertian sholat berjamaah

2. siswa dapat menunjukkan dalil sholat berjamaah

3. siswa dapat menjelaskan syarat menjadi imam

4. siswa dapat menjelaskan syarat menjadi makmum

5. siswa dapat menjelaskan cara sholat berjamaah

6. siswa dapat menjelaskan shaf (barisan) dalam shalat berjamaah

7. siswa dapat mempraktikan sholat berjamaah

I. Tujuan Pembelajaran

II. Materi Pokok / Pembelajaran

III. Metode Pembelajaran

Role Play digunakan dalam pelaksanaan adzan, ikamah, sholat berjamaah,

beserta pengaturan shaf (barisan) dalam shalat berjamaah

Setelah pembelajaran, diharapkan siswa dapat memahami dan

melaksanakan sholat berjamaah dengan baik dan benar

Shalat Berjamaah

Page 70: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Pengorganisasian

Alokasi

Waktu

Siswa

1. Kegiatan Awal

- Salam pembuka, Presensi, Apersepsi

5 menit

k

2. Kegiatan Inti

- Guru menjelaskan materi tentang pengertian makmum

masbuk dan cara mengingatkan imam yang lupa

- Guru membuat kelompok yang beranggotakan 10 siswa

- Setelah dibuat kelompok, masing-masing kelompok

diberikan tugas untuk menunjuk sebagai muadzin,

imam dan yang lain adalah makmum, dan makmum

masbuk, makmum yang mengingatkan imam yang lupa

- Menginstrusksikan kepada setiap kelompok untuk

mempersiapkan diri menuju ke mushalla untuk bermain

peran sesuai dengan petunjuk guru

- Pelaksanaan bemain peran oleh kelompok

- Guru memberikan penjelasan dan kesimpulan tentang

pelaksanaan praktik bermain peran yang telah

dilakukan oleh setiap kelompok

50 menit

3. Kegiatan Penutup

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum dipahami

- Evaluasi dan tindak lanjut

5 menit

20 menit

k

k

V. Alat dan sumber belajar

- Buku Pelajaran Fiqih kelas VII

- LKS Fiqih Kelas VII

- Mukena untuk siswa perempuan

- Buku dan peralatan tulis

Page 71: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

VI. Evaluasi/Penilaian

No Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

1 Penilaian Proses Lembar

pengamatan

2 Tes tertulis Pilihan Ganda 1. Hukum Shalat

berjamaah bagi

kaum laki-laki

adalah..

a. sunnah

b. sunnah muakad

c. wajib

d. mubah

Magelang, Nopember 2010

Guru Bidang Studi Peneliti

Hariyanto, A.Md Nur Uzlifah

Mengetahui,

Kepala MTs Al-Iman Magelang

Jojok Suparjo

Page 72: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Madrasah : MTs Al-Iman Kota Magelang

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/ Semester : VII / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Standar Kompetensi : Melaksanakan Tata Cara Adzan, Iqamah dan Shalat

berjamaah

Kompetensi Dasar : 1.2. Menjelaskan ketentuan makmum masbuk

1.3 Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa

Indikator :

1. siswa dapat menjelaskan pengertian maakmum masbuk

2. siswa dapat menjelaskan cara shalat makmum masbuk

3. siswa dapat mempraktikan makmum masbuk

4. siswa dapat menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa

5. siswa dapat mempraktikan cara mengingatkan imam yang lupa

I. Tujuan Pembelajaran

II. Materi Pokok / Pembelajaran

III. Metode Pembelajaran

Role Play digunakan dalam pelaksanaan adzan, ikamah, sholat berjamaah,

kemudian ada makmum masbuk dan mengingatkan imam yang batal

Setelah pembelajaran, diharapkan siswa dapat memahami dan

melaksanakan sholat berjamaah dengan baik dan benar, mengetahui

makmum masbuk dan mengingatkan imam yang lupa

Shalat Berjamaah, makmum masbuk dan imam yang lupa

Page 73: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Pengorganisasian

Alokasi

Waktu

Siswa

1. Kegiatan Awal

- Salam pembuka, Presensi, Apersepsi

5 menit

k

2. Kegiatan Inti

- Guru menjelaskan materi tentang pengertian shalat

berjamaah, dalil tentang sholat berjamaah

- Guru menjelaskan tentang hukum shalat berjamaah dan

syarat menjadi imam dan makmum

- Guru menjelaskan tentang pengaturan saf yang benar

dalam sholat berjamaah

- Guru membuat kelompok yang beranggotakan 10 siswa

- Setelah dibuat kelompok, masing-masing kelompok

diberikan tugas untuk menunjuk sebagai muadzin,

imam dan yang lain adalah makmum

- Menginstrusksikan kepada setiap kelompok untuk

mempersiapkan diri menuju ke mushalla untuk bermain

peran sesuai dengan petunjuk guru

- Pelaksanaan bemain peran oleh kelompok

- Guru memberikan penjelasan dan kesimpulan tentang

pelaksanaan praktik bermain peran yang telah

dilakukan oleh setiap kelompok

50 menit

3. Kegiatan Penutup

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum dipahami

- Evaluasi dan tindak lanjut

5 menit

20 menit

k

k

Page 74: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

V. Alat dan sumber belajar

- Buku Pelajaran Fiqih kelas VII

- LKS Fiqih Kelas VII

- Mukena untuk siswa perempuan

- Buku dan peralatan tulis

VI. Evaluasi/Penilaian

No Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

1 Penilaian Proses Lembar

pengamatan

2 Tes tertulis Pilihan Ganda 2.Ketika imam sedang rukuk

dan makmum masbuk

segera mengikuti

bertakbirotul ikhram dan

imam sehingga dapat

mengikuti rukuk secara

sempurna maka..

a. ia telah mendapat satu

rakaat

b. ia telah mendapat dua

rakaat

c. ia telah selesai menjalan-

kan shalat

d. ia tetap saja tertinggal

sehingga harusmengulang

Magelang, Nopember 2010

Guru Bidang Studi Peneliti

Hariyanto, A.Md Nur Uzlifah

Mengetahui,

Kepala MTs Al-Iman Magelang

Jojok Suparjo

Page 75: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 76: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian....................................................................... 26

2. Tabel 3.2. Daftar Siswa Kelas VII B MTs Al-Iman Magelang yang

digunakan sebagai sampel ........................................................ 27

3. Tabel 4.1 Tes Akhir pada Tahap Pra Siklus ............................................... 37

4. Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Post Tes Pra Siklus ...................................... 38

5. Tabel 4.3 Tes Akhir Pada Siklus 1 ............................................................. 41

6. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Post Tes Siklus 1 ......................................... 42

7. Tabel 4.5 Tes Akhir pada siklus 2 .............................................................. 44

8. Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Post Tes Siklus 2 ......................................... 45

9. Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir dan prosenstase ketuntasan

belajar klasikal pada tahap Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 .... 46

Page 77: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir
Page 78: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

SILABUS

Nama Madrasah : MTs Al-Iman Kota Magelang

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/ Semester : VII / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Standar Kompetensi : Melaksanakan tata cara adzan, ikamah, dan shalat berjamaah

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelaja

ran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Media Sumber

Belajar Jenis Bentuk Contoh

Instrumen

3.1.Menjelaskan

ketentuan sholat

berjamaah

Shalat

berjamaah

Praktek sholat

berjamaah

menggunankan

metode role

play,

kemudian

Tanya jawab

dan

memberikan

kesimpulan

1.menjelaskan pengertian

sholat berjamaah

2.menunjukkan dalil sholat

berjamaah

3.menjelaskan syarat menja-

di imam

4.menjelaskan syarat menja-

di makmum

5.menjelaskan cara sholat

berjamaah

6.menjelaskan shaf (barisan)

dalam shalat berjamaah

7.siswa dapat mempraktikan

sholat berjamaah

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

Hukum

Shalat

berjamaah

bagi kaum

laki-laki

adalah….

a. sunnah

b. sunnah

muakad

c. wajib

d. mubah

2 x 40

menit

Lembar

observasi

siswa

- Buku

fiqih kelas

VII

- LKS

Fiqih

Kelas VII

Page 79: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelaja

ran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Media Sumber

Belajar Jenis Bentuk Contoh

Instrumen

3.2.Menjelaskan

ketentuan mak-

mum masbuk

Makmum

Masbuk

Memperagaka

n cara shalat

jamaah

makmum

masbuk

menggunakan

metode role

play

1.siswa dapat menjelaskan

pengertian maakmum

masbuk

2.siswa dapat menjelaskan

cara shalat makmum

masbuk

3.siswa dapat mempraktikan

makmum masbuk

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

2 x 40

menit

Lembar

observasi

siswa

- Buku

fiqih kelas

VII

- LKS

Fiqih

Kelas VII

3.3. Menjelas-

kan cara meng-

ingatkan imam

yang lupa

Cara

mengingat

kan imam

yang lupa

Mempergakan

cara shalat

berjamaah dan

cara menging-

atkan imam

yang lupa

menggunakan

metode role

play

1.siswa dapat menjelaskan

cara mengingatkan imam

yang lupa

2.siswa dapat mempraktikan

cara mengingatkan imam

yang lupa

Tes

tertulis

Pilihan

ganda

2 x 40

menit

Lembar

observasi

siswa

- Buku

fiqih kelas

VII

- LKS

Fiqih

Kelas VII

Page 80: SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain... · 2013-01-16 · Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat ... Tabel 4.7 Perbandingan rata-rata tes akhir

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : NUR UZLIFAH

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 5 Juni 1982

Alamat Asal : Nepak Bulurejo Rt 02 Rw 01 Mertoyudan

Kab. Magelang

Jenjang Pendidikan :

1. SDN Bulurejo II, Cawang kota Magelang (1988 – 1994)

2. MTs Al-Iman Kota Magelang (1994 – 1997)

3. MA Al-Iman Kota Magelang (1997 – 2000)

4. DIII Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

(2000 – 2003)

5. S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (2007 – 2011)