Post on 20-Feb-2023
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KERJA SAMA ASEAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: SK. 48/KP/12/2020/06
TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA ASEAN TAHUN 2020-2024
DIREKTUR JENDERAL KERJA SAMA ASEAN,
Menimbang : a. bahwa Surat Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 28/B/RO/XI/2020/01 Tahun 2020 memerintahkan kepada seluruh Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) serta Kepala Perwakilan RI untuk menjabarkan Rencana Strategi (Renstra) Kemlu 2020-2024 ke dalam Renstra Unit Organisasi Eselon I, Satuan Kerja Eselon II dan Perwakilan RI masing-masing;
b. bahwa Renstra Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN tahun 2020-2024 yang berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, Strategi dan Program merupakan dokumen perencanaan jangka menengah Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang menjadi acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan satuan kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a. dan b., perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN tentang Renstra Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2020-2024;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara 3882);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara 4421);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara 4664);
4. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
5. Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2020 tentang Kementerian Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 272);
6. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 590);
7. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen Kinerja Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 976);
8. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2019 tetang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 663);
9. Surat Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 28/B/RO/XI/2020/01 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri Tahun 2020-2024; MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KERJA SAMA
ASEAN TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA ASEAN TAHUN 2020-2024.
KESATU : Renstra Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2020-2024 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Renstra Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2020-2024 disusun sebagai acuan bagi: a. Penyusunan Renstra pada setiap Satuan Kerja
Eselon II di Lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2020-2024;
b. Penyusunan Rencana Kerja pada setiap Satuan Kerja Eselon II di Lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN;
c. Koordinasi perencanaan kegiatan antar Satuan Kerja Eselon II di Lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN;
d. Pengendalian Kegiatan dalam rangka pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN.
KETIGA : Memerintahkan kepada seluruh Satuan Kerja Eselon II
di Lingkungan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN untuk: a. Menjabarkan lebih lanjut Renstra Direktorat
Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2020-2024 ke dalam Renstra Satuan Kerja Eselon II masing-masing;
b. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang dilakukan sekurang-kurangnya pada setiap triwulan.
KEEMPAT : Data dan informasi kinerja Renstra Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2020-2024 yang termuat dalam sistem informasi Krisna Renstra merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen Renstra Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2020-2024 sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu.
KELIMA : Pada saat keputusan ini mulai berlaku Keputusan
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Nomor 018/KP/05/2015/05 tentang Renstra Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2015-2019 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 23 Desember 2020
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN
Sidharto R. Suryodipuro
Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Nomor SK. 48/KP/12/2020/06 Tentang Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Tahun 2020-2024
RENCANA STRATEGIS
DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA ASEAN
TAHUN 2020-2024
Rencana Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 2020-2024
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN (Ditjen KSA) dapat menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode 2020-2024. Renstra ini merupakan dokumen perencanaan yang menunjukkan komitmen Ditjen KSA dalam menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik dan sebagai bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja. Penyusunan Renstra ini telah melibatkan seluruh unsur pimpinan dan staf di lingkungan Ditjen KSA dan mengacu pada Renstra Kementerian Luar Negeri 2020-2024 serta Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra Kementerian/Lembaga K/L Tahun 2020-2024. Renstra Ditjen KSA 2020-2024 menyajikan Visi, Misi dan Tujuan yang dituangkan dalam Sasaran Strategis, Arah kebijakan dan Strategi.
Sejalan dengan visi Kementerian Luar Negeri tahun 2020-2024 yakni “Memimpin
Diplomasi yang Aktif dan Efektif untuk Mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, Ditjen KSA memiliki visi yaitu “Memimpin Diplomasi yang Aktif dan Efektif dalam Kerja Sama ASEAN untuk Indonesia Maju“.
Semoga Renstra ini dapat memberikan gambaran mengenai target yang ingin dicapai, strategi pencapaian serta alokasi pendanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program dan kegiatan Ditjen KSA periode 2020-2024. Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan komitmennya dalam penyelesaian Renstra ini sehingga dapat disusun dengan baik dan tepat waktu.
Jakarta, Desember 2020 Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN
Sidharto R. Suryodipuro
Rencana Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 2020-2024
v
DAFTAR ISI
Surat Keputusan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN i
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
BAB I ANALISIS SWOT 1
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN/SASARAN STRATEGIS 4
II.1 Visi Ditjen Kerja Sama ASEAN 4
II.2 Misi Ditjen Kerja Sama ASEAN 4
II.3 Tujuan/Sasaran Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 4
LAMPIRAN
Lampiran I Matriks Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen Kerja Sama ASEAN 7
Lampiran II Matriks Target Kinerja Ditjen Kerja Sama ASEAN 22
Rencana Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 2020-2024
1
BAB I ANALISIS SWOT
Politik luar negeri Indonesia pada lingkup kerja sama ASEAN terus berupaya menjadi bagian penting dan berkontribusi dalam mengelola berbagai dinamika kawasan. Peran aktif Indonesia di ASEAN terus tercermin melalui keterlibatan aktif Indonesia dalam berbagai proses penyelesaian isu-isu kawasan melalui mekanisme pertemuan ASEAN. Indonesia terus memantapkan peran dan kepemimpinannya di ASEAN yang telah terbukti mampu menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan Asia Tenggara, termasuk mendorong kepemimpinan ASEAN dalam menciptakan arsitektur kawasan IndoPasifik yang inklusif.
Untuk mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang merupakan
inisiatif dan prakarsa Indonesia, dalam 5 tahun ke depan, Ditjen Kerja Sama ASEAN akan memastikan agar AOIP dapat diimplementasikan melalui kerja sama praktis maupun proyek yang konkret sejalan dengan 4 area kerja samanya, yaitu kerja sama maritim, Sustainable Development Goals (SDGs), konektivitas dan ekonomi, serta area kerja sama lainnya. Di bidang ekonomi, Ditjen Kerja Sama ASEAN akan berperan aktif dalam mendorong tindak lanjut dan implementasi penandatanganan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) mengingat RCEP telah diinisiasi Indonesia sejak tahun 2011 dan saat ini menjadi salah satu blok perdagangan terbesar di dunia. Dalam penanganan isu sawit yang menjadi kepentingan strategis nasional, Ditjen Kerja Sama ASEAN juga telah mendorong pembahasan terkait sawit di dalam mekanisme ASEAN. Ditjen Kerja Sama ASEAN juga akan memastikan adanya tindak lanjut atas diadopsinya The Narrative of ASEAN Identity yang merupakan inisiatif Indonesia untuk meningkatkan rasa kepemilikian ASEAN di masyarakat.
Dengan peresmian gedung Sekretariat ASEAN oleh Presiden RI pada 8 Agustus
2019, Ditjen Kerja Sama ASEAN akan terus mendorong penguatan dan peningkatan peran Sekretariat ASEAN dalam melaksanakan mandatnya secara lebih efektif dan efisien sejalan dengan dinamika dan tantangan yang dihadapi ASEAN. Dalam menghadapi pandemi Covid-19 dalam kerangka kerja sama ASEAN, Ditjen Kerja Sama ASEAN akan mendorong kerja sama konkrit dengan negara anggota ASEAN dan Mitra Wicara ASEAN untuk menindaklanjuti berbagai kesepakatan hasil pertemuan Special APT Summit on COVID-19, EAS Experts’ Meeting on COVID-19 dan berkontribusi pada ASEAN COVID-19 Response Fund.
Keberhasilan kepemimpinan Indonesia di ASEAN akan diperkuat adanya dukungan
dan komitmen pemangku keentingan domestik dalam menindaklanjuti berbagai kesepakatan yang dihasilkan ASEAN. Selain itu, perlu adanya peningkatan kapasitas domestik, penguatan kelembagaan dan kemitraan pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya serta perwujudan komitmen Indonesia di ASEAN ke dalam dukungan domestik melalui regulasi, kelembagaan, program/kegiatan dan anggaran. Lebih lanjut, untuk memasyarakatkan ASEAN, Ditjen Kerja Sama ASEAN juga terus berupaya untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan, antara lain, dengan membentuk lebih banyak Pusat Studi ASEAN di berbagai daerah di Indonesia, melalui kerja sama dengan universitas setempat.
Sejalan dengan RPJMN dan Renstra Kemenlu Tahun 2020-2024, Direkotrat Jenderal
Kerja Sama ASEAN pada periode yang sama akan secara aktif meningkatkan kepemimpinan Indonesia dalam konteks kerja sama ASEAN agar pembentukan Masyarakat ASEAN sesuai dengan kepentingan nasional. Guna memetakan strategi Direkotrat Jenderal Kerja Sama ASEAN untuk lima tahun ke depan, perlu diketahui faktor-faktor pendukung baik secara internal dan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT sebagaimana tabel berikut.
Rencana Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 2020-2024
2
1.1 Analisis SWOT Ditjen Kerja Sama ASEAN
1.2 Matriks KAFI/KAFE Analisis SWOT Ditjen Kerja Sama ASEAN Berdasarkan identifikasi SWOT di atas, dilakukan identifikasi faktor – faktor utama untuk menetapkan strategi kunci dengan menggunakan KAFI (kesimpulan analisis faktor internal) dan KAFE (kesimpulan analisis faktor eksternal) yaitu: strategi SO (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang); strategi ST (menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman); strategi WO (mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang); dan strategi WT (meminimalisir kelemahan dan menghindari ancaman).
KAFI
KAFE
Strengths
1. Ditjen KSA memiliki SDM yang berkompeten untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Ditjen KSA memiliki manajemen kinerja dan anggaran yang kuat
2. Ditjen KSA memiliki komitmen Reformasi Birokrasi yang memadai
3. Ditjen KSA menjalankan tugas sebagai Pelaksana Harian Setnas ASEAN-Indonesia
Weaknesses
1. Implementasi Sistem Pengawasan Internal Pemerintah di Ditjen KSA belum optimal
2. Penyesuaian struktur organisasi dan tata laksana Ditjen KSA belum optimal
3. Ditjen KSA belum memiliki sistem penyimpanan dan pengelolaan data dan dokumen yang memadai
Strengths 1. Ditjen KSA memiliki SDM yang
berkompeten untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.
2. Ditjen KSA memiliki manajemen kinerja dan anggaran yang memadai.
3. Ditjen KSA memiliki komitmen Reformasi Birokrasi yang kuat.
4. Ditjen KSA menjalankan tugas sebagai Pelaksana Harian Setnas ASEAN-Indonesia.
Weaknesses 1. Implementasi Sistem Pengawasan
Internal Pemerintah di Ditjen KSA belum optimal.
2. Penyesuaian struktur organisasi dan tata laksana Ditjen KSA belum optimal.
3. Ditjen KSA belum memiliki sistem penyimpanan dan pengelolaan data dan dokumen yang memadai.
Opportunities 1. ASEAN sebagai soko guru politik luar
negeri Indonesia. 2. Peran Indonesia sebagai honest broker
di kawasan. 3. Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun
2023. 4. Indonesia sebagai tuan rumah
Sekretariat ASEAN.
Threats 1. Persaingan negara-negara di luar
kawasan ASEAN. 2. Masih adanya trust deficit di kawasan. 3. Pandemic Covid 19 yang meresahkan di
dunia. 4. Komitmen pemangku kepentingan di
Indonesia terhadap kerja sama ASEAN belum optimal
5. Pemahaman masyarakat mengenai ASEAN belum optimal
Rencana Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 2020-2024
3
Opportunities 1. ASEAN sebagai
soko guru politik luar negeri Indonesia
2. Peran Indonesia sebagai honest broker di kawasan diakui
3. Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023
4. Indonesia sebagai tuan rumah Sekretariat ASEAN
Asumsi Strategi Strength VS Opportunity (SO)
1. Penggunaan SDM yang
kompeten dapat meningkatkan peran Indonesia di ASEAN dan kesuksesan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
2. Penguatan Manajemen Kinerja dan anggaran untuk mendukung peningkatan peran Indonesia di ASEAN dan kesuksesan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
3. Fungsi Ditjen KSA sebagai Plh Setnas ASEAN-Indonesia dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan peran Indonesia Indonesia di ASEAN dan kesuksesan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
Asumsi Strategi Weakness VS Opportunity (WO)
1. Penataan sistem
penyimpanan dan pengelolaan data dan dokumen untuk mendukung Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 dan meningkatkan peran Indonesia Indonesia di ASEAN
2. Penguatan struktur organisasi dan tata laksana Ditjen KSA untuk mendukung Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 dan meningkatkan peran Indonesia Indonesia di ASEAN
3. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah di Ditjen KSA untuk mendukung Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 dan meningkatkan peran Indonesia Indonesia di ASEAN
Threats 1. Persaingan
negara-negara di luar kawasan ASEAN.
2. Masih adanya trust deficit di kawasan.
3. Pandemic Covid 19 yang meresahkan di dunia.
4. Komitmen pemangku kepentingan di Indonesia terhadap kerja sama ASEAN belum optimal.
5. Pemahaman masyarakat mengenai ASEAN belum optimal.
Asumsi Strategi Strength VS Threats (ST)
1. Fungsi Ditjen KSA sebagai Plh
Setnas ASEAN-Indonesia dapat menanggulangi belum optimalnya komitmen pemangku kepentingan di Indonesia terhadap kerja sama ASEAN.
2. Fungsi Ditjen KSA sebagai Plh Setnas ASEAN-Indonesia dapat menanggulangi belum optimalnya pemahaman masyarakat mengenai ASEAN.
3. Penggunaan SDM yang kompeten dapat mengantisipasi persaingan negara-negara di luar kawasan ASEAN yang berdampak negatif terhadap pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia dalam kerangka ASEAN.
Asumsi Strategi Weakness VS Threats (WT)
1. Penguatan struktur
organisasi dan tata laksana Ditjen KSA untuk menanggulangi belum optimalnya komitmen pemangku kepentingan di Indonesia terhadap kerja sama ASEAN.
2. Penguatan struktur organisasi dan tata laksana Ditjen KSA untuk menanggulangi belum optimalnya pemahaman masyarakat mengenai ASEAN.
Rencana Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 2020-2024
4
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN/SASARAN STRATEGIS
II.1 Visi
Selaras dengan visi Kemenlu tahun 2020-2024, yaitu ”Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”, visi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN tahun 2020-2024 adalah:
“Memimpin Diplomasi yang Aktif dan Efektif dalam Kerja Sama ASEAN untuk Indonesia Maju “
II.2 Misi Untuk mewujudkan visi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, maka ditetapkan misi sebagai berikut: 1. Memajukan kepemimpinan dan peran Indonesia yang berpengaruh dalam kerja sama
ASEAN 2. Mendorong tindak lanjut saran kebijakan oleh pemangku kepentingan nasional dalam
rangka pelaksanaan kesepakatan ASEAN. 3. Memperkuat infrastruktur diplomasi Ditjen Kerja Sama ASEAN. II.3 Tujuan/Sasaran Strategis Tujuan/Sasaran Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN terdiri dari: 1. Kepemimpinan Indonesia yang Berpengaruh dalam Kerja Sama ASEAN
Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan dalam kerangka kerja sama ASEAN.
Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu kerja sama ASEAN. Ruang Lingkup: Kerja Sama Politik Keamanan, Ekonomi, Sosial Budaya dan Eksternal ASEAN.
Kerja Sama ASEAN adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan dalam kerangka kerja sama ASEAN berdasarkan prinsip-prinsip yang disepakati di ASEAN untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.
Tujuan/Sasaran Strategis ini diukur melalui seberapa banyak rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam pertemuan tingkat tinggi dan tingkat menteri ASEAN disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2024 sebagaimana tabel berikut:
Rencana Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 2020-2024
5
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Kepemimpinan Indonesia yang Berpengaruh dalam Kerja Sama ASEAN
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam pertemuan tingkat tinggi dan tingkat menteri ASEAN
95% 96% 97% 98% 98%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama ASEAN
98% 98% 98% 99% 99%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Maritim dan Politik Keamanan yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama ASEAN
97% 97% 98% 99% 98%
2. Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan Kerja Sama ASEAN yang tinggi Dukungan adalah sokongan/bantuan. Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. Kesepakatan dalam Kerja Sama ASEAN merupakan hasil berbagai perundingan/pertemuan/sidang yang tercantum dalam dokumen hasil sidang dan rencana aksi ASEAN sesuai dengan Visi Masyarakat ASEAN 2025. Tinggi adalah (mendukung) secara penuh. Tujuan/Sasaran Strategis ini diukur melalui seberapa banyak saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2024 sebagaimana tabel berikut:
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Target
2020 2021 2022 2023 2024
Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan Kerja Sama ASEAN yang tinggi
Persentase saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri
75% 80% 82% 85% 90%
Rencana Strategis Ditjen Kerja Sama ASEAN 2020-2024
6
3. Infrastruktur diplomasi yang kuat di Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Infrastruktur Diplomasi adalah kebutuhan dasar fisik dalam rangka layanan dan fasilitas pendukung sarana dan prasarana pelaksanaan diplomasi. Infrastruktur Diplomasi mencakup kebutuhan dasar layanan dan fasilitas pendukung sarana dan prasarana untuk penyediaan informasi bagi kenyamanan pengguna dalam rangka pelaksanaan diplomasi. Tujuan/Sasaran Strategis ini diukur melalui indikator kinerja utama disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2024 sebagaimana tabel berikut:
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Target
2020 2021 2022 2023 2024
Infrastruktur diplomasi yang kuat di Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu
85 87 89 91 93
Nilai AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
79 (BB)
79,5 (BB)
80 (BB)
80,5 (A)
81 (A)
Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
90 91 92 93 94
Persentase Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang Dipenuhi sesuai dengan Rencana
100% 100% 100% 100% 100%
7
LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
DITJEN KERJA SAMA ASEAN TAHUN 2020-2024
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
1 Peningkatan pengaruh kepemimpinan dan peran Indonesia yang berpengaruh dalam Kerja Sama ASEAN
1 Memaksimalkan posisi Indonesia sebagai country coordinator kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia periode 2018-2021 country coordinator kerja sama kemitraan ASEAN-Amerika Serikat periode 2021-2023.
1 2 3 4
Mendorong penyelesaian negosiasi Plan of Action ASEAN-Russia 2021-2025. Melaksanakan pertemuan ASEAN-Russia Senior Official Meeting (ARSOM) pada 2021 untuk membahas perkembangan dan arah kerja sama ASEAN-Rusia. Melaksanakan workshop terkait Foreign Terrorist Fighters (FTF) pada paruh pertama 2021. Sebagai Country Coordinator ASEAN-AS, Indonesia akan menentukan area prioritas kemitraan. Rencananya kemitraan akan diarahkan pada pengembangan kerja sama teknologi digital dan komunikasi, khususnya digitalisasi ekonomi pada UMKM melalui pengembangan jejaring startup di kawasan.
2 Mendorong Mitra Wicara ASEAN untuk mendukung implementasi 4 prioritas kerja sama yang tertuang dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yaitu kerja sama Maritim, Sustainable Development Goals (SDGs), Konektivitas dan Ekonomi.
5 6 7
Mendorong implemantasi konkrit terhadap Joint Statement of the 23rd ASEAN-Japan Summit on Cooperation on ASEAN Outlook on the Indo-Pacific pada KTT ke-23 ASEAN-Jepang oleh Jepang, sebagai komitmen untuk melaksanakan kerja sama AOIP dan FOIP. Meningkatkan kerja sama demgan Jepang dalam memenuhi SDG goal nomor 3: ”seeks to ensure health and well-being for all, at every stage of life” di antaranya melalui penguatan kerja sama penanganan publich health emergencies (contoh: bantuan dana Jepang untuk pendirian ASEAN Center for Publich Health Emergencies and Emerging Diseases). Mendorong pemajuan diplomasi ekonomi dan maritim Indonesia di ASEAN dengan menjadi co-host bersama India untuk ASEAN-India Regional Workshop on Blue Economy pada tahun 2021 atau 2022
8
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
8 9
10
Mendorong adanya Joint Statement ASEAN-India on Cooperation on AOIP pada KTT ASEAN-India 2021 Mengawal komitmen AUD 70 juta dari Australia untuk area prioritas AOIP agar dapat diimplementasikan sesuai dengan kepentingan Indonesia Mendorong implementasi action line ASEAN-US Plan of Action 2021-2025 berbasis AOIP, khususnya terkait isu kerja sama ekonomi dan konektivitas. Mendorong penyelenggaraan World Economic Forum on ASEAN: Indo Pacific Infrastructure & Connectivity
3 Menyelesaikan penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) di tiga pilar ASEAN untuk mengimplementasikan Visi Masyarakat ASEAN 2025, serta mengawal pelaksanaan RAN sejalan dengan kepentingan nasional
11
12
Mengidentifikasi elemen-elemen untuk penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) di tiga pilar ASEAN yang sesuai dengan Visi Masyarakat ASEAN 2025, serta mengawal pelaksanaan RAN sejalan dengan kepentingan nasional. Mendorong penyelesaian dokumen RAN yang sesuai dengan RSPP dan penyusunan ketentuan dasar hukum dokumen RAN melalui Perpres.
4 Meningkatkan peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan melalui mekanisme ASEAN, terutama mendorong implementasi secara efektif dan menyeluruh Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC), termasuk penyelesaian Code of Conduct in the South China Sea (COC) yang efektif, substantif dan actionable.
13 Partisipasi aktif guna optimalisasi peran ASEAN-China Sub Working Group on the Implementation of the DOC, ASEAN-China Joint Working Group on the implementation of the DOC (JWG-DOC) dan Senior Officials Meeting on the Implementation of DOC (SOM-DOC) untuk memajukan implementasi DOC, serta berkontribusi memajukan dan menjaga substansi dari COC agar selaras dengan hukum internasional khususnya UNCLOS, dan sesuai dengan kepentingan Indonesia khususnya yang terkait dengan perairan wilayah laut sekitar Kepulauan Natuna.
5 Terus memajukan prakarsa Indonesia dalam memperkuat arsitektur keamanan di kawasan dan memastikan dukungan terhadap sentralitas ASEAN, antara lain melalui pengimplementasian ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
14
15
Mengidentifikasi kepentingan dan prioritas Indonesia yang dapat didorong melalui implementasi AOIP di tingkat kawasan. Mendorong dijajakinya kerja sama praktis antara organisasi/mekanisme di kawasan Indo-Pasifik untuk isu-isu yang menjadi perhatian bersama.
6 Meningkatkan peran aktif 16 Memanfaatkan co-chairmanship
9
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
Indonesia dalam mendorong stabilitas kawasan dan sentralitas ASEAN dalam penanganan isu-isu keamanan tradisional and non-tradisional melalui ASEAN Regional Forum (ARF), termasuk mendorong ARF untuk berperan dalam pewujudan kerja sama yang telah diidentifikasi dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
17
Indonesia di ARF pada ISM on NPD (2020-2021), ARF ISM on CT (2020-2022), dan ISM on Maritime Security (2022-2023) untuk mendorong berbagai kepentingan Indonesia utamanya dalam mengimplementasikan AOIP dengan negara-negara partisipan ARF. Mengangkat isu keamanan non-tradisional dalam tataran policy recommendation, pemutakhiran kesepakatan regional yang sudah ada dan melakukan uji coba penerapannya di lapangan melalui berbagai kegiatan table top exercise, field training exercise yang melibatkan tiga pilar kerjasama ASEAN.
7 Mendorong penguatan mandat AICHR, sebagai overarching body dalam pemajuan dan perlindungan HAM di kawasan termasuk dalam pengarusutamaan HAM di seluruh kegiatan ASEAN Sectoral Bodies (ASB) sesuai dengan ASEAN Human Rights Declaration (AHRD) dalam rangka mewujudkan komunitas ASEAN.
18 Mendorong AICHR untuk melakukan pendekatan, dialog dan kerja sama dengan berbagai badan sektoral ASEAN serta melakukan koordinasi antar pilar serta mendorong AICHR untuk meningkatkan engagement dengan seluruh pemangku kepentingan HAM termasuk masyarakat sipil dan mitra ASEAN sebagaimana tercantum pada AICHR Five pada Year Work Plan (2016-2020) serta berkontribusi aktif pada penyusunan AICHR Five Year Work Plan (2021-2025) melalui Working Group Meeting serta mendorong review TOR AICHR pada tingkat Menteri Luar Negeri.
8 Memanfaatkan keketuaan Indonesia di ASEAN dan G-20 untuk memperjuangkan kepentingan nasional.
19
20
21
22
Menarik berbagai sumber daya regional dan internasional untuk membangun ketahanan ASEAN terhadap pandemi baik di bidang kesehatan maupun ekonomi dan sosial budaya. Meningkatkan kepemimpinan Indonesia di bidang diplomasi vaksin di tingkat regional. Mendorong terselenggaranya berbagai mekanisme pertemuan ASEAN Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 dan diarahkan dalam pencapaian kepentingan dan polugri Indonesia. Melakukan koordinasi dengan instansi penjuru
10
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
23
kementerian/Lembaga untuk berkolaborasi dan mendorong inisiatif kunci dan capaian kemajuan pembangunan masyarakat ASEAN di 2023. Mendorong dan mengawal proses penyusunan zero draft Cetak Biru Masyarakat ASEAN sesuai dengan Visi Masyarakat ASEAN paska 2025 untuk dihasilkan pada akhir keketuaan Indonesia di ASEAN
9 Memanfaatkan keketuaan Indonesia pada Foreign Policy and Global Health (FPGH) dengan mengusung tema "Affordable Health Care"
24 Memanfaatkan keketuaan Indonesia pada ASEAN Health Ministers Meeting (AHMM) periode 2020-2022 untuk memajukan kerja sama kesehatan ASEAN sesuai dengan tema keketuaan Indonesia *Advancing the Achievement of ASEAN Health Development” serta meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan dalam menanggulangi darurat kesehatan masyarakat, termasuk pandemi COVID-19.
10 Mendorong penguatan mandat AICHR, sebagai overarching body dalam pemajuan dan perlindungan HAM di kawasan termasuk dalam pengarusutamaan HAM di seluruh kegiatan ASEAN Sectoral Bodies (ASB) sesuai dengan ASEAN Human Rights Declaration (AHRD) dalam rangka mewujudkan komunitas ASEAN.
25 Mendorong AICHR untuk melakukan pendekatan, dialog dan kerja sama dengan berbagai badan sektoral ASEAN serta melakukan koordinasi antar pilar serta mendorong AICHR untuk meningkatkan engagement dengan seluruh pemangku kepentingan HAM termasuk masyarakat sipil dan mitra ASEAN sebagaimana tercantum pada AICHR Five Year Work Plan (2016-2020) dan (2021-2025) dan program-program prioritasnya serta mendorong pelaksanaan review TOR AICHR, sebagai upaya pemajuan mandat perlindungan HAM AICHR, khususnya melalui pembentukan Panel of Experts.
11 Meningkatkan peran Indonesia baik melalui mekanisme bilateral maupun ASEAN dalam penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar guna tercapainya repatriasi yang aman, sukarela, dan bermartabat bagi para pengungsi serta mendorong terciptanya stabilitas keamanan di Rakhine State.
26
Mendorong engagement ASEAN yang konstruktif dengan Myanmar melalui implementasi berkelanjutan dari Ad-Hoc Support Team (AHST) dalam mendorong repatiasi melalui implementasi Preliminary Needs Assesment (PNA) serta pemanfaatan ASEAN Trust Fund untuk humanitarian emergencies and relief yang disebabkan oleh irreguler movement of person dengan
11
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
27
28
pendekatan yang akan dilakukan melalui Bali Process. Mendorong dan memajukan upaya penyelesaian konflik di Asia Tenggara, antara lain konflik di Rakhine State, Myanmar, dalam mekanisme ASEAN dan mekanisme ASEAN-led lainnya. Mendorong dan mendukung engagement ASEAN yang konstruktif dengan Myanmar melalui implementasi berkelanjutan dari Preliminary Needs Assesment (PNA) dan Comprehensive Needs Assessment (CNA) sehingga proses repatriasi dapat segera dilakukan secara sukarela, aman dan bermartabat
12 Meningkatkan kerja sama dan trust-building di kawasan Indo-Pasifik yang terfokus pada pengembangan kerja sama kemaritiman, konektivitas dan infrastruktur, serta pembangunan.
29
30
31
Mengidentifikasi dan menjajaki kerja sama ASEAN dengan negara-negara Pasifik, utamanya Pasifik Selatan. Mencari mekanisme yang telah ada untuk memulai kerja sama konkrit ASEAN-Pasifik, misalnya melalui Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum). Mendorong implementasi AOIP dalam bentuk kerja sama praktis dan proyek yang konkret, serta upaya kolaborasi antara AOIP dengan arsitektur kawasan lainnya seperti Free and Open Indo Pacific (FOIP) serta Indo-Pacific Oceans’ Initiative (IPOI) sesuai dengan pilar-pilar kerja sama yang dimiliki oleh AOIP, demi mendukung postur diplomasi Indonesia di ASEAN.
13 Menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam memajukan agenda Women, Peace and Security di tingkat regional yang disinkronisasikan dengan agenda global melalui pembentukan dan penguatan The Southeast Asian Network of Women Peace Negotiators and Mediators (SEAN-WPNM).
32 Mendukung pembentukan dan program kegiatan Southeast Asian Network of Women Peace Negotiators and Mediators (SEANWPNM).
12
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
2
Peningkatan tindak lanjut saran kebijakan oleh pemangku kepentingan nasional dalam rangka pelaksanaan kesepakatan ASEAN
14 Memperkuat fungsi koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait dengan upaya meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang Masyarakat ASEAN, memantapkan posisi nasional dalam pertemuan ASEAN, serta implementasi kesepakatan ASEAN di tingkat nasional.
33 Menyusun Permenlu yang mengatur lebih lanjut mekanisme kerja Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia. Menyelesaikan RAN Implementasi Cetak Biru ASEAN 2025. Membentuk Pusat Studi ASEAN di berbagai daerah
15 Meningkatkan peran dan kontribusi Pusat Studi ASEAN dan lembaga think tank lainnya dalam perumusan kebijakan nasional terkait kerja sama ASEAN.
34 Melibatkan mereka secara aktif dalam berbagai kegiatan perumusan kebijakan dan evaluasi kebijakan Indonesia di ASEAN
3
Penguatan Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat dalam Kerja Sama ASEAN
16 Mendorong perumusan rekomendasi dan prakarsa terkait pengelolaan perundingan berbagai kerja sama ekonomi seperti Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) termasuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sesuai dengan kepentingan nasional
35
36
Kontribusi aktif dalam finalisasi penyusunan, upgrading process, mid term review maupun implementasi berbagai Kesepakatan Perdagangan Bebas / Free Trade Area ASEAN, baik di lingkup intra-ASEAN maupun antara ASEAN dengan mitra kerja sama perdagangannya. Melakukan kolaborasi dan koordinasi terkait pengkajian peluang, sosialisasi serta implementasi Kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan stakeholders terkait di dalam negeri.
17 Mendorong pencapaian cetak biru MEA 2025 melalui peningkatan kerja sama ekonomi kawasan yang meliputi sektor Perdagangan, Industri, Hak Kekayaan Intelektual, Keuangan, Transportasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Telekomunikasi, Pertanian, Perikanan, Kehutanan, Sumber Daya Energi dan Mineral, Konektivitas, Investasi, Pariwisata, UMKM, dan Kerja Sama Sub-Kawasan ASEAN serta memberikan saran kebijakan terkait implementasinya kepada pemangku kepentingan di Indonesia.
37
38
39
Memberikan saran kebijakan terkait implementasi kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) kepada pemangku kepentingan di Indonesia. Kontribusi aktif bersama para stakeholders terkait dalam berbagai proses penyusunan Plan of Action/Visi/Kerja Sama jangka Panjang di sektor kerja sama Perdagangan, Industri, Hak Kekayaan Intelektual, Keuangan, Transportasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Telekomunikasi, Pertanian, Perikanan, Kehutanan, Sumber Daya Energi dan Mineral, Konektivitas, Investasi, Pariwisata, UMKM, dan Kerja Sama Sub-Kawasan ASEAN. Meningkatkan keterlibatan pelaku usaha daerah, salah satunya dengan
13
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
memfasilitasi para pemangku kepentingan dengan melakukan link and match antara permintaan pasar (business inquiries) dengan potensi yang bisa dipenuhi oleh pelaku usaha daerah, termasuk melakukan diseminasi informasi dan memberdayakan potensi daerah dengan memanfaatkan kegiatan promosi di luar negeri.
18 Mendorong penguatan dan optimalisasi implementasi hasil perundingan kerja sama perdagangan dan investasi di antara negara anggota ASEAN maupun antara ASEAN dengan Negara-Negara Mitra, khususnya dalam mendukung kebijakan pemulihan ekonomi seluruh negara ASEAN dan Mitra Wicara pasca pandemi COVID-19 melalui komitmen dan kerja sama untuk mendorong stimulasi resiliensi ekonomi, melalui: terus membuka perdagangan dan investasi, pembangunan infrastruktur, relaksasi kredit di sektor keuangan dan perbankan, memulihkan kepercayaan pasar, dan perlindungan terhadap pekerja
40
41
Mendorong finalisasi dan implementasi berbagai Kesepakatan ASEAN terkait dengan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19 seperti ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF). Mendorong dan mengawal implementasi ASEAN Travel Corridor Arrangement (ASEAN - TCA) di antaranya melalui: Koordinasi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk menyusun strategi dan kebijakan untuk mengantisipasi operasionalisasi ASEAN TCA.
19 Mendorong penguatan dan peningkatan kerja sama Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) di Kawasan ASEAN.
42
43
Kontribusi aktif dalam proses ratifikasi dan implementasi Perjanjian ASEAN Agreement on E-Commerce, serta penyusunan dokumen Concept Paper on Developing the Work Plan on the Implementation of the ASEAN Agreement on E-Commerce in 2021-2025. Mendorong penguatan kerja sama aplikasi digital di sektor pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, inklusif dan Tangguh
20 Mendorong penyelesaian dan implementasi ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA) sebagai pedoman kerja sama perdagangan jasa ekonomi di ASEAN.
44
45
Terlibat aktif dalam berbagai pembahasan/perundingan ATISA di ASEAN serta mendorong implementasinya. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholders terkait dalam upaya penyusunan kajian dan inisiatif pemanfaatan Mutual Recognition Arrangemenet (MRA) di
14
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
kawasan ASEAN guna mendukung mobilitas tenaga kerja profesional Indonesia
21 Mendorong percepatan penyelesaian proyek-proyek di bawah kerja sama bidang konektivitas dalam lingkup Master Plan of ASEAN Connectivity (MPAC) 2025.
46
47
Kontribusi aktif dalam proses perundingan/pertemuan/workshop dalam rangka implementasi kerja sama bidang konektivitas. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan pemangku kepntingan terkait untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek – proyek dari MPAC 2025.
22 Mendorong implementasi kerja sama konkret dan immediate pada organisasi regional seperti APEC, IORA, CTI-CFF, IMT-GT, dan BIMPEAGA, guna membantu percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
48 Terlibat aktif dalam penyusunan dan mendorong implementasi berbagai program/kegiatan dalam Plan of Action / Visi jangka panjang dalam IMT-GT (IMT-GT Vision 2036) dan BIMP EAGA (BIMP EAGA Vision 2025)
23 Optimalisasi diplomasi sawit akan dilakukan melalui empat pendekatan, yaitu: Advokasi, Negosiasi, Litigasi, dan Penelitian.
49
50
51
Memaksimalkan penyelenggaraan ASEAN-EU Joint Working Group on Palm Oil (JWG-PO) untuk memastikan keberlanjutan minyak nabati dan menghilangkan diskriminasi terhadap kelapa sawit. Mengawal pelaksanaan JWG yang holistik dan non-diskriminatif serta dapat menghasilkan solusi terhadap keberlanjutan minyak nabati yang saling menguntungkan. Memastikan terdapat komitmen yang maksimal dari Uni Eropa pada penyelenggaraan JWG yang pertama untuk melihat dampaknya pada berbagai pembahasan kerja sama ekonomi lainnya dengan Uni Eropa.
24 Mengintegrasikan promosi perdagangan dan investasi yang lebih terarah dan memberikan hasil yang konkret
52
53
Mendorong promosi perdagangan, promosi investasi, pengembangan networking antar pelaku ekonomi ASEAN dan mitra terkait di Negara Mitra dan koordinasi kebijakan perdagangan ASEAN dan Mitra Wicara melalui Centre-Centre yang didirikan ASEAN dengan Mitra Wicara yaitu ASEAN-China Centre, ASEAN-Japan Centre dan ASEAN-Korea Centre. Mendorong Kementerian/ Lembaga untuk mengusulkan program/ kegiatan untuk memanfaatkan
15
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
54
Centre-Centre yang didirikan ASEAN dengan Mitra Wicara yaitu ASEAN-China Centre, ASEAN-Japan Centre dan ASEAN-Korea Centre dalam rangka promosi perdagangan, promosi investasi, pengembangan networking antar pelaku ekonomi ASEAN dan mitra terkait di Negara Mitra dan koordinasi kebijakan perdagangan ASEAN dan Mitra Wicara. Mendukung prakarsa Indonesia sebagai lead country dalam mempromosikan industri kreatif di ASEAN dengan menjajaki kemungkinan dibentuk platform lintas pilar yang melibatkan Pilar ASEAN Socio-Culural Community (ASCC) dan Pilar ASEAN Economic Community (AEC) untuk membentuk ASEAN Working Group on Creative Economy (AWGCE).
25 Meningkatkan kerja sama penanganan asap lintas batas melalui mekanisme ASEAN dengan mendorong pembentukan ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control (ACC THPC)
55
56
Mendorong pembentukan ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control (ACC THPC) dengan menghasilkan time frame terkait pembahasan draft Agreement on the Establishment of ACCTHPC dan zero draft Host Country Agreement between the ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control and the Government of the Republic of Indonesia on Privileges and Immunities. Menghadiri dan mendorong implementasi hasil-hasil pertemuan Conference of Parties to the ASEAN Agreement for Transboundary Haze Pollution (AATHP), termasuk pada Technical Working Group (TWG) dan Ministerial Steering Committee (MSC).
26 Mendorong implementasi Action Plan dari ASEAN Consensus on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers (ASEAN Consensus)
57 Mendorong upaya pemenuhan pelindungan dan promosi hak – hak pekerja migran, serta peningkatan kualitas dan kapasitas pekerja Indonesia dan ASEAN melalui pengesahan ASEAN Declaration on Promoting Workers for Competitiveness, Resilience, and Agility on the Future of Work.
16
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
27 Memperjuangkan diadopsi dokumen the Narrative of ASEAN Identity di tingkat Pemimpin ASEAN.
58 Mendorong implementasi the Narrative of ASEAN Identity dengan memasukkan ke kerangka kerja seluruh badan sektoral tiga pilar
28 Meningkatkan kerja sama penanggulangan bencana di kawasan ASEAN dengan mendorong tercapainya ASEAN Vision 2025 on Disaster Management.
59
60
Berperan aktif mendampingi instansi pumpunan di bidang penanggulangan bencana guna implementasi ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) Work Programme 2021-2025 dalam kerangka mendorong tercapainya ASEAN Vision on Disaster Management. Menghadiri dan mendorong implementasi hasil-hasil pertemuan ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management (AMMDM) dan ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM) baik pada tingkat menteri, senior official, maupun Working Group (WG).
4
Penguatan Diplomasi Maritim dan Politik Keamanan yang kuat dalam Kerja Sama ASEAN
30 Meningkatkan upaya-upaya diplomasi dalam mewujudkan kerangka kerja sama maritim yang mendukung perwujudan konektivitas maritim dan mengedepankan jati diri Indonesia sebagai negara maritim melalui mekanisme regional seperti ASEAN Maritime Forum (AMF), Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF) dan/atau mekanisme lainnya
61 Mendorong pemajuan dan implementasi berbagai rencana dan program kerja sama maritim yang mendukung perwujudan konektivitas maritim dan mengedepankan jati diri Indonesia sebagai negara maritim pada pertemuan ASEAN Maritime Forum (AMF), Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF) dan/atau mekanisme lainnya seperti ADMM-Plus Experts Working Groups on Maritime Security (EWG on MS) dan ARF Inter-Sessional Meeting on Maritime Security (ISM on MS) khususnya saat co-chairmanship Indonesia di tahun 2022-2023
31 Memantapkan implementasi Traktat South East Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) dan Plan of Action 2018-2022 serta mendorong ratifikasi Protokol Traktat SEANWFZ oleh Nuclear-Weapon States
62
63
Mendorong terlaksananya dialog dan konsultasi antara ASEAN dengan Negara Pemilik Senjata Nuklir guna membahas perbedaan yang ada. Menjajaki praktik di beberapa Kawasan Bebas Senjata Nuklir lainnya yang telah dterlebih dahulu diaksesi oleh Negara Pemilik Senjata Nuklir.
32 Mendorong universalisasi TAC (Treaty of Amity and Cooporation in Southeast Asia) dan implementasi Bali Declaration of the East Asia Summit on the
64
Menjadikan nilai dan norma TAC sebagai dasar kerja sama ASEAN di berbagai perjanjian/traktat/kesepakatan internal ASEAN, dengan mitra
17
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
Principles for Mutually Beneficial Relations (Bali Principles) ke kawasan yang lebih luas
65
wicara, maupun pihak lainnya. Mendorong aksesi negara-negara dari luar kawasan terhadap TAC dengan tetap menjunjung tinggi kriteria aksesi yang telah disepakati sebelumnya.
33 Meningkatkan upaya menciptakan situasi yang kondusif di Laut China Selatan dalam rangka mendorong penyelesaian sengketa secara damai berdasarkan hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982, serta melalui peningkatan Practical Maritime Cooperation antara ASEAN dan RRT
66 Menginisiasi dan terlibat aktif dalam peningkatan kerja sama maritim praktis antara ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok untuk kawasan Laut China Selatan, dalam rangka terciptanya situasi yang kondusif dan confidence building measures, termasuk mengambil inisiatif sebagai tuan rumah penyelenggaraan JWG-DOC, dan penyelenggaraan workshop practical maritime cooperation dalam rangka memajukan penghormatan terhadap UNCLOS dan penanganan isu-isu kelautan di kawasan.
34 Mengedepankan kerja sama dan dialog serta meminimalisasi konfrontasi dan politisasi; pemberantasan terorisme melalui penegakan hukum yang diimbangi dengan pendekatan kultural dan keagamaan di forum kerja sama ASEAN
67 Mendorong pendekatan hard approach dan soft approach melalui kerja sama dan dialog untuk pemberantasan terorisme, sebagaimana termanifestasikan dalam ASEAN Plan of Action (PoA) to Prevent and Counter the Rise of Radicalization and Violent Extremism 2018-2025 dan Work Plan to Implement ASEAN Plan of Action (PoA) Prevent and Counter the Rise of Radicalization and Violent Extremism 2018-2025 atau ‘Bali Work Plan’.
35 Mendorong kontribusi dan pemanfaatan negara-negara anggota ASEAN dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ASEAN-IPR dalam membangun perdamaian dan resolusi konflik di kawasan
68
69
Memperkuat AIPR dengan mendorong disepakatinya mekanisme kontribusi negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk finansial maupun pelaksanaan kegiatan-kegiatan baik inter-ASEAN serta meningkatkan awareness masyakarat ASEAN terkait keberadaan dan mandate AIPR Mendorong pemanfaatan kedudukan AIPR di Jakarta untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai badan sektoral dan entitas ASEAN dalam mengimplementasikan Cetak Biru Masyarakat Politik Keamanan ASEAN 2025.
36 Mendorong penguatan dan 70 Mendorong tersampaikannya
18
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
peningkatan kerja sama pertahanan di ASEAN melalui mekanisme ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM) dan ADMM-Plus.
71
kepentingan Indonesia pada ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM) dan ADMM-Plus, baik pada tingkat menteri, senior official, maupun Experts Working Group (EWG) serta mendorong implementasi hasil-hasil pertemuan Mendorong suksesnya pelaksanaan keketuaan bersama Indonesia dan India pada ADMM-Plus Experts Working Group on Humanitarian Assistance and Disaster Relief (EWG on HADR) periode 2021-2023.
37 Mendorong penguatan dan peningkatan kerja sama penanganan kejahatan lintas batas di kawasan melalui berbagai mekanisme seperti ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) dan ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMD).
72 Mendorong tersampaikannya kepentingan Indonesia pada ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) dan ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMD) serta pertemuan tingkat senior official-nya serta mendorong implementasi hasil-hasil pertemuan.
38 Mendorong implementasi ASEAN Plan of Action (PoA) to Prevent and Counter the Rise of Radicalization and Violent Extremism 2018-2025 beserta Work Plan to Implement ASEAN Plan of Action (PoA) Prevent and Counter the Rise of Radicalization and Violent Extremism 2018-2025 atau ‘Bali Work Plan’.
73 Melakukan koordinasi dengan instansi penjuru badan sektoral terkait untuk mendukung implementasi ASEAN Plan of Action (PoA) to Prevent and Counter the Rise of Radicalization and Violent Extremism 2018-2025 beserta Work Plan to Implement ASEAN Plan of Action (PoA) Prevent and Counter the Rise of Radicalization and Violent Extremism 2018-2025 atau ‘Bali Work Plan’.
39 Mendorong Kemitraan antara Parlemen dan Pemerintah dan antar-Parlemen Negara Anggota ASEAN (AIPA) dalam memastikan keselarasan berbagai kesepakatan di ASEAN.
74 Terus mendampingi dan bekerjasama dengan BKSAP DPR RI dalam mengedepankan kepentingan nasional Indonesia terkait ASEAN di forum AIPA serta mendorong pelaksanaan kesepakatan ASEAN di tingkat nasional melalui proses legislasi di DPR.
40 Meningkatkan partisipasi perempuan dalam proses perdamaian dan upaya-upaya peace-making di berbagai tataran melalui pengembangan kemitraan dengan jaringan dan organisasi mediasi di tingkat regional dan global lainnya.
75 Memanfaatkan the Southeast Asian Network of Women Peace Negotiators and Mediators (SEANWPNM) untuk menjalin kemitraan dengan organisasi serupa atau organisasi internasional.
19
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
5 Peningkatan Infrastruktur diplomasi Kementerian Luar Negeri
41 Melakukan penataan organisasi yang adaptif sesuai dinamika tuntutan polugri, peningkatan kualitas perencanaan serta monitoring dan evaluasi kinerja, dan tata kelola Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI.
76
77
78
79
Melakukan penataan organisasi melalui implementasi Permenlu tentang OTK Kemenlu, menyusun peta jabatan dan analisis beban kerja di lingkungan Dtjen KSA. Meningkatkan kualitas perencanaan melalui pelaksanaan Dialog Kinerja Organisasi di Ditjen KSA dan peningkatan kapasitas SDM bidang perencanaan (MKO/SMKO). Meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja melalui pengelolaan data kinerja yang handal dan kapasitas SDM terkait. Meningkatkan kualitas tata kelola Ditjen KSA melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
42 Meningkatkan implementasi dan integrasi sistem manajemen kinerja Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI berbasis teknologi informasi.
80
81
82
Mendata kehadiran pegawai Ditjen KSA dengan sistem biometrik. Mendorong partisipasi pegawai dalam kegiatan diklat, IHT, bimtek, workshop, dll. Pengisian formasi berdasarkan Peta Jabatan pada Ditjen KSA.
43 Meningkatkan anggaran Kementerian Luar Negeri dan memperkuat sistem penganggaran berbasis kinerja.
83
84
Meningkatkan nilai kinerja anggaran Ditjen KSA. Meningkatkan kapasitas pengelola keuangan Ditjen KSA.
44 Memperkuat pengarusutamaan gender dalam organisasi, khususnya penganggaran yang mengadopsi pengarusutamaan gender, dalam rangka membangun sistem manajerial dan infrastruktur yang responsif terhadap isu pengarusutamaan tersebut.
85
86
Mendorong pembentukan Pokja PUG di Ditjen KSA. Menyusun Anggaran Responsif Gender di Ditjen KSA.
45 Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, aset dan barang guna meningkatkan kinerja Kementerian Luar Negeri
87
88
89
Meningkatkan kualitas layanan sarana prasarana di lingkungan Ditjen KSA. Pelaksanaan pengendalian fisik atas aset sesuai ketentuan. Pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan.
46 Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset negara serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan
90
91
Menyampaikan informasi pembayaran gaji, tunkin dan informasi hak keuangan lainnya kepada pegawai melalui surat elektronik dalam rangka mendorong transparansi. Menayangkan secara real time
20
No Arah Kebijakan
Kementerian Luar Negeri
No Strategi Kementerian Luar
Negeri
No
Strategi Direktorat Jenderal Kerja
Sama ASEAN
92
realisasi anggaran dan kinerja melalui penayangan lewat media televisi. Mengikuti evaluasi penggunaan Kartu Kredit Pemerintah dan rencana pelaksanaan sistem pembayaran Cashless
47 Meningkatkan tata kelola pengawasan intern berbasis risiko
93
94
95
96
97
98 99
Membentuk Satgas SPIP, menyusun Register Resiko dan Rencana Penanganan Resiko Ditjen Kerja Sama ASEAN. Melakukan bimbingan teknis SPIP dan manajemen risiko di lingkungan Ditjen Kerja Sama ASEAN Melakukan pertemuan rutin triwulanan satgas SPIP Ditjen Kerja Sama ASEAN. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan dan pengendalian SPIP serta meningkatkan koordinasi dengan BPO, ITJEN dan instansi terkait lainnya. Menerapkan SOP mikro di lingkungan Ditjen KSA. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Ditjen Kerja Sama ASEAN. Meningkatkan koordinasi dan langkah-langkah pelaksanaan Reformasi Birokrasi Ditjen Kerja Sama ASEAN.
21
LAMPIRAN II
MATRIKS TARGET KINERJA DIREKTORAT JENDERAL KERJA SAMA ASEAN
TAHUN 2020-2024
Program/ Kegiatan
Sasaran Strategis
Program/Sasaran Strategis
Kegiatan
Indikator
Target Alokasi (dalam ribuan rupiah)
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Program Peran dan Kepemimpinan Indonesia di Bidang Kerja Sama Multilateral
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang Berpengaruh dalam Forum Kerja Sama Multilateral dan ASEAN
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam pertemuan tingkat tinggi dan tingkat menteri ASEAN
95% 96% 97% 98% 98%
35.803.151 12.488.713 52.071.692 106.789.591 42.913.971
Persentase saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri
75% 80% 82% 85% 90%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama ASEAN
98% 98% 98% 99% 99%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Maritim dan Politik Keamanan yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama ASEAN
97% 97% 98% 99% 98%
22
Program Dukungan Manajemen
Tata Kelola Organisasi Kemenlu yang Baik
Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu
85 87 89 91 93 - 7.458.104 12.643.485 13.275.660 13.939.443
Nilai Evaluasi AKIP Ditjen Kerja Sama ASEAN
79 (BB)
79,5 (BB)
80 (BB)
80,5 (A)
81 (A)
Nilai Kinerja Anggaran Ditjen Kerja Sama ASEAN
90 91 92 93 94
Persentase Sarana dan Prasarana Ditjen Kerja Sama ASEAN yang Dipenuhi sesuai dengan Rencana
100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan Kerja Sama ASEAN Bidang Ekonomi
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam Forum Kerja Sama ASEAN
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam pertemuan Tingkat Tinggi dan Tingkat Menteri dalam Kerja Sama Ekonomi ASEAN
95% 96% 97% 98% 98%
1.174.374 1.891.067 7.481.100 8.229.210 8.300.000
Persentase Saran Kebijakan atas Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri
75% 80% 82% 85% 90%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Ekonomi yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama Ekonomi ASEAN
98% 98% 98% 99% 99%
Nilai AKIP Direktorat Kerja Sama
78 78,5 79 79,5 80
23
Ekonomi ASEAN
Kegiatan Kerja Sama ASEAN Bidang Sosial Budaya
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam Forum Kerja Sama ASEAN
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam Pertemuan Tingkat Tinggi dan Tingkat Menteri dalam bidang Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN
95% 96% 97% 98% 98%
1.047.758 2.183.191 5.430.000 4.221.500 5.973.000
Persentase saran kebijakan atas kesepakatan Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri
75% 80% 82% 85% 90%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Sosial dan Budaya yang diterima dalam setiap pertemuan Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN
98% 98% 98% 99% 99%
Nilai AKIP Direktorat Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN
78 78,5 79 79,5 80
24
Kegiatan Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara dan Organisasi Regional/Internasional
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam Forum Kerja Sama ASEAN
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam pertemuan Tingkat Tinggi dan Tingkat Menteri dalam Kerja Sama Eksternal ASEAN
95% 96% 97% 98% 98%
1.355.556 2.214.559 7.560.000 33.315.099 8.316.000
Persentase saran kebijakan atas kesepakatan Kerja Sama Eksternal ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri
75% 80% 82% 85% 90%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama Eksternal ASEAN
98% 98% 98% 99% 99%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Maritim dan Politik Keamanan yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama Eksternal ASEAN
97% 97% 98% 99% 98%
Nilai AKIP Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN
78 78,5 79 79,5 80
25
Kegiatan Kerja Sama ASEAN Bidang Politik dan Keamanan
Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam Forum Kerja Sama ASEAN
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam pertemuan tingkat tinggi dan tingkat menteri dalam Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN
95% 96% 97% 98% 98%
2.138.392 4.551.629 25.863.657 55.000.000 14.000.000
Persentase saran kebijakan atas kesepakatan Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri
75% 80% 82% 85% 90%
Persentase rekomendasi dan prakarsa di bidang Maritim dan Politik Keamanan yang diterima dalam pertemuan Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN
97% 97% 98% 99% 98%
Nilai AKIP Direktorat Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN
78 78,5 78,5 79 79,5
26
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Kerja Sama ASEAN
Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
Nilai AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
79 79,5 80 80,5 81 30.087.071 9.106.371 18.380.420 19.299.442 20.264.414
Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
90 91 92 93 94
Persentase Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang dipenuhi sesuai dengan Rencana
100% 100% 100% 100% 100%
Nilai AKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
78 78,5 79 79,5 80
Persentase Saran Kebijakan atas Kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri
75% 80% 82% 85% 90%